smalb tunanetra kelas x - pmpk.kemdikbud.go.id

156
SMALB Tunanetra Kelas X i

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

i

Page 2: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS ii

MILIK NEGARA TIDAK

DIPERDAGANGKAN

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi

Undang-Undang

Disklaimer: Buku Panduan Guru IPS SMALB Tunanetra ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku ini disusun, ditelaah, dan direviu oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku Panduan Guru ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas X SMA-LB/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016

VI, 156 hlm. : Ilus; 25 cm

Untuk SMALB kelas X semester 1 dan 2ISBN 978-602-358-406-2 (jilid lengkap)ISBN 978-602-358-407-9 (jilid 1)

I. Ilmu Pengetahuan Sosial II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Ririn Darini, SS., M. Hum.

Penelaah : Dr. Nur Wahyu Rochmadi, M.Pd, M.Si Layouter : Rohmah Nurhuda

Cetakan Ke-1, 2016 Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12 pt

Page 3: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

iii

Pembelajaran IPS SMALB Tunanetra kelas-X bertujuan untuk

memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai gejala sosial, pada lingkup lokal melalui pemahaman aktivitas manusia dan interaksi sosial melalui konektivitas ruang dan waktu. Perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan islam. Kehidupan manusia dalam kelembagaan masyarakat. Aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMALB Tunanetra ini mengarahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, memiliki kemauan serta kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Fokus kajiannya diarahkan pada upaya siswa memiliki kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial, tidak menarik diri dari lingkungan sosial yang lebih luas, mengarahkan kematangan secara emosional untuk berinteraksi dengan lingkungan, dan menumbuhkan sikap, kesadaran, kepedulian, dan toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat bagi peserta didik.

Pembelajaran IPS ini perlu melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jaringan pengetahuan yang dikuasainya secara ilmiah (scientific). Dalam pembelajaran IPS, peran guru sangat penting untuk mengarahkan, sekaligus menjadi pendorong/motivator bagi aktivitas siswa dengan berbagai kegiatan yang dicontohkan dalam buku ini. Guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk memperkaya secara kreatif dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, maupun budaya yang ada di sekitar siswa. Pembahasan buku ini dibagi dalam dua bagian, yaitu: Bagian-I, yang berisi Petunjuk Umum, dan Bagian-II, yang berisi Petunjuk Khusus.

Buku Panduan Guru ini sangat terbuka, dan akan terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Atas kontribusinya, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi “Indonesia Emas” seratus tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045. Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anies Baswedan

KATA PENGANTAR

Page 4: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

iv

KATA PENGANTAR ....................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................. iv

BAGIAN I PETUNJUK UMUM ........................................................ 1

A. PEMBELAJARAN IPS ................................................................ 2

B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS ............................................. 24

1. Konsep Penilaian Pembelajaran IPS ...................................... 24

a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS ......................... 25

b. Teknik dan Instrumen Penilaian ....................................... 27

1) Penilaian Kompetensi Sikap .......................................... 27

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan .............................. 36

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan .............................. 42

c. Pengolahan Hasil Penilaian ............................................... 49

C. PENGAYAAN DAN PENGAYAAN ................................................ 55

1. Pengayaan ........................................................................... 55

2. Pengayaan (Enrichment) ........................................................ 59

D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA ........................................... 61

1. Interaksi Secara Langsung .................................................... 61

2. Interaksi Secara tidak Langsung ........................................... 62

BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS .................................................... 63

BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN GEOGRAFIS .......... 64

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ......................... 64

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................................. 65

C. PETA KONSEP ......................................................................... 66

D. MATERI PEMBELAJARAN ........................................................ 67

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,

PENGAYAAN, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ............... 68

1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang ......................................... 68

DAFTAR ISI

Page 5: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

v

a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 68

b. Penilaian ........................................................................... 72

c. Remedial ........................................................................... 74

d. Pengayaan ........................................................................ 75

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 76

2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar .................................. 77

a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 77

b. Penilaian ........................................................................... 82

c. Remedial ........................................................................... 83

d. Pengayaan ........................................................................ 83

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 83

3. Aktivitas Manusia pada Kondisi Geografis di Lingkungan

Tempat Tinggal ..................................................................... 84

a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 84

b. Penilaian .......................................................................... 85

c. Remedial ........................................................................... 86

d. Pengayaan ........................................................................ 86

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 87

4. Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia di Lingkungan

Tempat Tinggal ..................................................................... 87

a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 87

b. Penilaian ........................................................................... 88

c. Remedial .......................................................................... 88

d. Pengayaan ........................................................................ 89

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 89

BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN AKTIVITAS

MANUSIA PADA MASA PRA-AKSARA, HINDU BUDDHA,

DAN ISLAM .................................................................... 90

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................... 90

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .............................. 90

C. PETA KONSEP ...................................................................... 91

Page 6: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

vi

D. MATERI PEMBELAJARAN .................................................... 92

E. PROSES, PENILAIAN, PENGAYAAN, PENGAYAAN, DAN

INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ......................................... 92

1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara ................... 93

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 93

b. Penilaian ....................................................................... 93

c. Remedial ...................................................................... 96

d. Pengayaan .................................................................... 97

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 97

2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu-Buddha..... 98

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 98

b. Penilaian ....................................................................... 101

c. Remedial ...................................................................... 102

d. Pengayaan .................................................................... 102

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 103

3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam .......................... 103

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 103

b. Penilaian ....................................................................... 105

c. Remedial ...................................................................... 106

d. Pengayaan .................................................................... 106

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 107

BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN

MASYARAKAT ................................................................. 108

A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ................................. 108

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................ 109

C. Peta Konsep ......................................................................... 110

D. Materi Pembelajaran............................................................. 110

E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Pengayaan, dan Interaksi

dengan Orangtua .................................................................. 111

1. Pengertian Lembaga Sosial ............................................... 111

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 111

Page 7: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

vii

b. Penilaian ....................................................................... 113

c. Remedial ...................................................................... 113

d. Pengayaan .................................................................... 113

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 114

2. Jenis-Jenis dan Aktivitas Manusia dalam Lembaga

Sosial ............................................................................... 114

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 114

b. Penilaian ....................................................................... 121

c. Remedial ...................................................................... 122

d. Pengayaan .................................................................... 122

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 122

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT ............................................................... 123

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................ 123

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................ 124

C. Peta Konsep .......................................................................... 125

D. Materi Pembelajaran............................................................. 125

E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Pengayaan, dan Interaksi

dengan Orangtua .................................................................. 126

1. Kelangkaan Sumberdaya .................................................. 126

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 126

b. Penilaian ....................................................................... 131

c. Remedial ...................................................................... 132

d. Pengayaan .................................................................... 132

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 132

2. Kegiatan Ekonomi ............................................................. 133

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 133

b. Penilaian ....................................................................... 135

c. Remedial ...................................................................... 136

d. Pengayaan .................................................................... 136

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 136

Page 8: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

viii

3. Motif dan Prinsip Ekonomi................................................ 136

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 136

b. Penilaian ....................................................................... 139

c. Remedial ...................................................................... 140

d. Pengayaan .................................................................... 140

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 140

4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan

Ekonomi, Sosial, dan Budaya .......................................... 141

a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 141

b. Penilaian ....................................................................... 143

c. Remedial ...................................................................... 144

d. Pengayaan .................................................................... 144

e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 144

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 145

PROFIL PENULIS ......................................................................... 147

Page 9: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

1

BAGIAN I

PETUNJUK UMUM

Page 10: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

2

Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) Sekolah Menengh Atas Luar Biasa (SMALB) kelas X

berperan sebagai panduan dalam memudahkan dalam

pemahaman tentang cara membelajarkan, penilaian, melakukan

remedi, pengayaan, serta interaksi dengan orang tua. Bagian

petunjuk umum ini mendeskripsikan pembelajaran IPS bagi

siswa tunarungu yang diuraikan lebih khusus pada petunjuk

Khusus yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara

aktif, efisien dan efektif, sehingga mampu mencapai Standar

Kompetensi Lulusan (SKL).

Mata pelajaran IPS dalam Kurikulum 2013 dikembangkan

berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),

yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 1 ( SIKAP SPIRITUAL )

Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang

dianutnya.

KOMPETENSI INTI 2 ( SIKAP SOSIAL )

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

PENDAHULUAN

A. PEMBELAJARAN IPS

A. PEMBELAJARAN

IPS 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

IPS SMALB Kelas X

Page 11: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

3

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

Keterangan:

- Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching)

melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses

pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan.

- Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan

kondisi peserta didik.

- Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,

dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.

4

Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Page 12: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

4

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4

3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek

keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang,

perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi,

budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.

4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam

aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar

ruang, perubahan dan keberlanjutan-nya pada aspek sosial, ekonomi,

budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan

kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).

4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam hubungannya

dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi lingkup

lokal).

3.3 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.

4.3 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam

3.4 Memahami kehidupan manusia dalam kelembaga-an sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar (lokal).

4.4 Menyajikan hasil diskusi alternative tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.

3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

4.5 Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

Page 13: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

5

Materi pelajaran IPS harus dipilih dan dipilah yang

mendukung terhadap pencapaian KI-1 dan KI-2. Materi yang

dikembangkan dalam pencapaian KI-1, dapat dilakukan dengan

cara menghargai ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku

manusia sebagai mahluk sosial sekaligus sebagai mahluk yang

beragama. Guru harus turut memberikan pemahaman dan

penghayatan terhadap ajaran agama yang sangat diperlukan

dalam menuntut ilmu. Ilmu dan agama harus senantiasa

seimbang dalam pemahamannya. Sehingga manusia yang

memiliki ilmu diharapkan mempunyai agama yang baik pula.

Materi pembelajaranan IPS yang mendukung pencapaian

KI-2, dapat dipilih materi yang memiliki muatan untuk

membentuk perilaku hormat pada orang lain sebagai salah satu

karakter bangsa yang baik, hormat pada orang tua, hormat pada

guru, toleransi antar umat beragama, suku, budaya daerah,

peduli terhadap sesama, saling memaafkan, tolong menolong,

dan sebagainya. Sebagaimana disajikan dalam Buku Siswa

pembelajaran IPS ditujukan untuk memberikan wawasan yang

utuh bagi peserta didik tentang berbagai gejala sosial, melalui

pemahaman konektivitas ruang dan waktu beserta aktivitas dan

interaksi sosial di dalamnya.

Berkaitan dengan keragaman ini, sumber daya yang kita

miliki mencakup sumber daya lokasi, sumber daya manusia,

sumber daya alam, dan sumber daya budaya. Dengan

keragaman serta keunggulan yang ada, maka dapat dikenali

keunggulan dan kelemahan masing-masing daerah (region)

secara komparatif. Keunggulan dan kelemahan tersebut tentunya

akan menyebabkan terjadinya dinamika pengiriman barang

Page 14: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

6

karena adanya pasokan di satu sisi dan kebutuhan pada sisi

yang lain. Interdependensi antarregion/daerah secara nasional di

wilayan Indonesia perlu dikaji sehingga dapat menunjukkan

perlunya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat

saling menunjang bagi terpenuhinya kebutuhan/kekurangan

masing-masing wilayah. Sekaligus dengan keempat potensi

sumber daya yang kita miliki ini diharapkan dapat menghasilkan

kesatuan yang kokoh dalam mendukung berhasilnya

pembangunan nasional.

Pembelajaran IPS SMALB kelas X dikembangkan selama

satu tahun yang mencakup 38 minggu dengan beban belajar per

minggu selama 4 x 40 menit. Untuk memfasilitasi peserta didik

menguasai KD, digunakan Buku Siswa yang berbasis pada KD

dan dikemas dalam empat materi pokok sebagai berikut.

a. Materi Pokok 1 : Aktivitas manusia dalam Lingkungan

Geografis.

b. Materi Pokok 2 : Perubahan dan kesinambungan aktivitas

manusia pada masa praaksara, hindu

buddha, dan islam

c. Materi Pokok 3 : Kehidupan manusia dalam kelembagaan

masyarakat.

d. Materi Pokok 4 : Aktivitas ekonomi dalam kehidupan

masyarakat.

Untuk menetapkan indikator pencapaian kompetensi

pembelajaran IPS, perlu memperhatikan sejumlah prinsip dalam

pembelajaran IPS. Kegiatan Pembelajaran IPS diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

1. Indikator Pencapaian Kompetensi

Page 15: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

7

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

proses maupun hasil pembelajaran, remedi, pengayaan, dan

interaksi dengan orang tua, di arahkan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Adapun prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan

selayaknya berpatokan pada aktivitas berikut :

a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.

b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.

c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.

d. Pembelajaran berbasis kompetensi.

e. Pembelajaran terpadu.

f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang

memiliki kebenaran multi dimensi.

g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.

h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan

antara hard-skills dan soft-skills.

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang

hayat.

j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan

(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).

k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat.

Page 16: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

8

l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik.

n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

IPS pada hakikatnya adalah telaah tentang manusia dalam

hubungan sosialnya atau kemasyarakatannya. Manusia sebagai

makhluk sosial akan mengadakan hubungan sosial dengan

sesamanya, mulai dari keluarga sampai masyarakat, baik pada

lingkup lokal, nasional, regional, bahkan global. Hal ini

sebagaimana diungkap oleh Nursid Sumaatmadja (2007: 1. 3)

bahwa setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia

lain. Selanjutnya, dalam pertumbuhan jasmani dan

perkembangan rohani sesuai dengan penambahan umur,

pengenalan dan pengalaman seseorang terhadap kehidupan

masyarakat di lingkungan sekitarnya yang makin berkembang

dan meluas.

Materi pembelajaran IPS diambil dari kehidupan nyata

yang terdapat di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi

diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta

lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Dengan cara ini

diharapkan, materi akan lebih mudah dipahami karena

mempunyai makna lebih besar bagi para peserta didik daripada

bahan pembelajaran yang abstrak dan rumit yang berasal dari

Ilmu-ilmu Sosial.

Ruang lingkup materi IPS meliputi perilaku sosial, ekonomi

2. Materi Pembelajaran

Page 17: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

9

dan budaya manusia di masyarakat. Masyarakat merupakan

sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial terkait dengan ruang

tempat tinggalnya apapun yang dipelajari, apakah itu hubungan

sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografis ataukah

politik, sumbernya adalah masyarakat. Sebagaimana dijelaskan

oleh Winataputra (2007: 1. 48) bahwa visi pendidikan IPS sebagai

program pendidikan yang menitikberatkan pada pengembangan

individu peserta dijpdik sebagai “aktor sosial” yang mampu

mengambil keputusan yang bernalar dan sebagai “warga negara”

yang cerdas, memiliki komitmen, bertanggung jawab dan

partisipatif. Melalui pendidikan IPS, peserta didik dibina dan

dikembangkan kemampuan mental serta intelektualnya menjadi

warga Negara yang memiliki keterampilan dan kepedulian sosial

serta bertanggung jawab terhadap pembangunan nasional

dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada secara

optimal dan lestari.

Ruang lingkup/scope materi IPS meliputi materi

substansi/konten/isi, materi proses, dan materi sikap. Materi

substansi meliputi fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Materi

proses, meliputi: menerima, mencari, mengumpulkan,

merumuskan, dan melaporkan informasi. Informasi ini meliputi

manusia dan lingkungannya. Pengorganisasian materi sikap atau

afeksi, di mana ada sistematisasi bahan, informasi, dan atau

kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan

lingkungannya, sehingga menjadi lebih bermakna.

Pengorganisasian materi sikap diharapkan dapat membuat

peserta didik lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah

social secara rasional dan bertanggung jawab. Selain itu,

Page 18: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

10

pengorganisasian materi sikap dapat mempertinggi rasa toleransi

dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan masyarakat yang

lebih luas.

Proses pembelajaran IPS di SMP, tidak menekankan pada

aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih menekankan pada

segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan

masalah sosial. Adapun sumber materi IPS meliputi :

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar

peserta didik sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan

sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan

berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan,

agama, produksi, komunikasi, dan transportasi.

c. Lingkungan geografis dan budaya meliputi segala aspek

geografis dan antropologis dari lingkungan peserta didik yang

terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia,

sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai

yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian-kejadian

yang besar.

a. Pendekatan Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS harus disajikan menggunakan

pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan model

yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013, yaitu discovery-inquiry

based learning, problem based learning, dan project based

learning. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat

4. Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS

Page 19: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

11

didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian

rupa sehingga peserta didik secara aktif membangun konsep,

hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengomunikasikan (5M).

Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan

mencipta. Dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS,

bantuan guru diperlukan, tetapi bantuan itu harus semakin

berkurang ketika peserta didik semakin bertambah dewasa atau

semakin tinggi kelasnya. Pembelajaran dengan pendekatan

saintifik antara lain didasarkan pada prinsip pembelajaran

sebagai berikut :

2) Berpusat pada peserta didik,

3) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruk

konsep, hukum, dan prinsip,

4) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta

didik,

5) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan

6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih

kemampuan dalam komunikasi.

Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik

dilakukan melalui langkah-langkah:

1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena

yang berupa gambar/video, lingkungan sekitar untuk

mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dari hasil

pengamatan.

2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal

yang ingin diketahui peserta didik pada saat melakukan

Page 20: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

12

pengamatan. Mengumpulkan data atau informasi dengan

berbagai teknik, seperti : membaca Buku Siswa, mencari di

internet, wawancara dengan narasumber atau melakukan

pengamatan di lapangan.

3) Menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari berbagai

sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan

sampai diperoleh suatu kesimpulan atas jawaban dari

pertanyaan yang telah dirumuskan,

4) Mengomunikasikan kesimpulan dengan cara

mempresentasikan di depan kelas, menempel kesimpulan

pada dinding kelas atau tempat yang telah disediakan sebagai

wahana belajar peserta didik.

Pengorganisasian materi IPS dalam Kurikulum 2013

dilakukan secara terpadu. Model pendekatan terpadu,

memadukan berbagai disiplin ilmu sosial sedemikian rupa

sehingga batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan

lainnya menjadi tidak tampak (Hasan, 1995: 27). Pendekatan

terpadu pada hakikatnya merupakan pendekatan pembelajaran

yang memungkinkan peserta didik baik secara individual

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan

konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Melalui

pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat memperoleh

pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan

untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali

pengetahuan yang dipelajarinya.

Page 21: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

13

b. Model-model Pembelajaran IPS

Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam

standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Discovery-Inquiry (DI).

Ketiga model tersebut diharapkan dapat memperkuat penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Agar guru dapat

memperoleh pemahaman tentang bagaimana

mengimplementasikan model-model pembelajaran tersebut akan

diuraikan satu per satu pada uraian berikut.

1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa

Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah

pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks

atau sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan

keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta

membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah, peserta didik, secara individual maupun berkelompok,

menyelesaikan masalah nyata tersebut dengan menggunakan

strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis,

peserta didik menemukan masalah, menginterpretasikan

masalah, mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya masalah,

mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi

kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan

simpulan.

Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar

fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan

kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, menyelesaikan

Page 22: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

14

masalah, dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. PBM

mengacu kepada prinsip-prinsip pembelajaran lainnya seperti

pembelajaran berbasis proyek (project-based-learning),

pembelajaran berbasis pengalaman (experience-based learning),

pembelajaran autentik (authentic learning) dan pembelajaran

bermakna (anchored instruction). Model pembelajaran tersebut

cocok untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi

karena dengan model tersebut peserta didik akan terbantu untuk

memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan

menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan

sekitarnya. Untuk dapat memahami pola urutan PBM tersebut,

perlu dilakukan melalui sintaks atau langkah-langkah

pembelajaran sebagaimana dikemukakan menurut Ibrahim

dalam Trianto, (2011 : 98) adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Pola Urutan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM)

Tahap Kegiatan Guru

Tahap – 1

Orientasi siswa pada

masalah

Guru menjeaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik

yang dibutuhkan, mengajukan

fenomena atau demonstrasi atau

cerita untuk memunculkan

masalah, motivasi siswa untuk

terlibat dalam pemecahan masalah

yang dipilih.

Page 23: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

15

Tahap Kegiatan Guru

Tahap – 2

Mengorganisasi siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut.

Tahap – 3

Membimbing

peyelidikan individual

ataupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai , melaksanakan eksperimen,

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah

Tahap – 4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

video, danmodel serta membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya.

Tahap – 5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan

proses yang mereka gunakan.

2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa

Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai

proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran

terletak pada aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk

dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,

membuat, sampai dengan mempresentasikan produk

pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang

Page 24: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

16

dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema,

karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain.

Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja

secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan

produk nyata. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

adalah sebagai berikut:

a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam

pembelajaran.

b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan

masalah proyek.

c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan

masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata

berupa barang atau jasa.

d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta

didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk

menyelesaikan tugas/proyek. Meningkatkan kolaborasi

peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.

Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan

mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan

melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu,

penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong

tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,

kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta

didik. Secara umum, langkah-langkah PBP dikemukakan oleh

Direktorat PSMP (Panduan Penguatan Pembelajaran, Direktorat

PSMP, 2013) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 25: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

17

Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010))

Sementara tahap-tahap proses pembelajaran berbasis

proyek secara garis besar meliputi: persiapan, pelaksanaan dan

evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi kegiatan menemukan

tema/topik proyek, merancanglangkah penyelesaian proyek dan

menyusun jadwal proyek. Pada tahap pelaksanaan meliputi

kegiatan proses penyelesaian proyek dengan difasilitasi dan

dimonitoring dari guru serta penyusunan laporan dan

presentasi/publikasi hasil proyek. Pada tahap evaluasi meliputi

kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan proyek.

Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan

model pembelajaran berbasis proyek pada tahap kegiatan

persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi

a) Persiapan

Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang

materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas

proyek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu,

termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP

adalah sebagai berikut :

Penentuan Proyek

Perancangan Langkah-langkah

Penyusunan Proyek

Penyusunan Jadwal Penyelesaian Proyek

Penyelesaian proyek

dengan fasilitasi

dan monitoring

guru

Penyusunan

laporan dan

presentasi proyek

Evaluasi proyek

dan hasil

proyek

Page 26: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

18

(1) Menentukan Proyek, yaitu memilih tema/topik untuk

menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan,

rancangan karya seni, atau karya keterampilan) dengan

karakteristik mata pelajaran dengan menekankan

keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan

dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan

kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang

tersedia.

(2) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari

awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik

mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan

dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk

menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai

produk akhir.

(3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun

tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan

mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan

teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan

guru.

b) Pelaksanaan

(1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau

guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material

dan kemudian mengolahnya untuk

menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai

dihasilkan produk akhir.

(2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu

menyajikan produk dalam bentuk presentasi, diskusi,

pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau

Page 27: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

19

internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik

yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.

c) Evaluasi

Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan

pelaksanan proyek dan penilaian produk yang dihasilkan

untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.

3) Pembelajaran Discovery-Inquiry

Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning)

diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila

pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk

finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu mengorganisasi

sendiri hasil belajarnya. Sebagai model pembelajaran, Discovery

Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran

inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan prinsip di antara

kedua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada

ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak

diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada

discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik

semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Dalam

mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan

sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat

guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan

belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini

ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented

menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam

bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan

berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,

Page 28: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

20

mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,

mereorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan.

(Implementasi Kurikulum 2013, Materi Pelatihan Guru, Ilmu

Pengetahuan Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan

Kebudayaan, 2013) Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-

Inquiry sebagai berikut.

a) Langkah Persiapan

(1) Menentukan tujuan pembelajaran.

(2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik

(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).

(3) Memilih materi pembelajaran.

(4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta

didik secara induktif (daricontoh-contoh generalisasi).

(5) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang berupa

contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk

dipelajari peserta didik.

(6) Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang

sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak,

atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.

(7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta

didik.

b) Pelaksanaan

(1) Stimulasi/pemberian rangsangan

Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu

yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat

memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,

anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

Page 29: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

21

(2) Pernyataan/identifikasi masalah

Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah

yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah

satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban

sementara atas pertanyaan/masalah.

(3) Pengumpulan Data

Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-

banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau

tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.

Pada tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk

mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca

literatur, mengamati objek, wawancara dengan

narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

(4) Pengolahan Data

Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan

sebagainya, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan

bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai

(5) Pembuktian

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan

secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya

jawaban sementara atas pertanyaan/masalah

(6) Penarikan Simpulan/generalisasi

Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik

sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum

dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang

sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Page 30: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

22

(Syah, 2004, dalam Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan

Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013).

Secara garis besar langkah-langkah dalam pembelajaran IPS

meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: Kegiatan Pendahuluan,

Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Contoh kegitan

pembelajaran IPS dengan pendekatan saintifik dapat

diperhatikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Contoh Kegiatan IPS dengan Pendekatan Saintifik

Langkah Kegiatan

Pendahuluan

1. Peserta didik dan guru mengucapkan

salam 2. Guru mengingatkan kembali tentang

konsep-konsep yang telah dipelajari

oleh peserta didik yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru menyampaikan informasi

tentang topik dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

1. Mengamati a. Peserta didik mencermati fenomena

mengenai hutan gundul, hujan deras,

orang yang membuang sampah sembarangan, banjir besar, atau

berbagai peristiwa yang terkait dengan bencana banjir yang terjadi di suatu tempat yang disampaikan oleh guru.

b. Berdasarkan hasil pengamatan peserta

Catatan: Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat,

bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan

pendekatan-pendekatan kreatif lain sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuannya

5. Langkah-Langkah Pembelajaran IPS

Page 31: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

23

Langkah Kegiatan

didik diminta mendiskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin

diketahui dari hasil pengamatan, kemudian diminta dituliskan di dalam buku catatan.

c. Wakil dari kelompok diminta menuliskan di papan tulis tentang hal-hal yang ingin diketahui dari hasil

pengamatan. 2. Menanya

a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pencermatan,

misalnya, “apa penyebab terjadinya banjir?

b. Wakil dari peserta didik diminta

menuliskan pertanyaan yang telah dirumuskan di papan tulis.

3. Mengumpulkan data atau informasi Peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data yang relevan terkait

dengan pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber,

seperti: membaca Buku Siswa, mencari informasi dari berbagai situs di internet, wawancara dengan

narasumber/pakar. 4. Menganalisis Data

Peserta didik diminta menganalisis

data/informasi untuk menjawab pertanyaan dan membuat simpulan

dari jawaban atas pertanyaan. 5. Mengomunikasikan

Peserta didik menyampaikan

kesimpulannya secara lisan atau tertulis, misalnya, melalui presentasi

kelompok, diskusi, dan tanya jawab.

Penutup 1. Peserta didik diminta untuk

meningkatkan pemahamannya

mengenai materi yang telah dipelajari

Page 32: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

24

Langkah Kegiatan

dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan.

2. Guru dapat memberitahukan sumber-sumber terkait dengan konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari oleh

peserta didik dan kemudian meminta peserta didik untuk mencari sumber tersebut.

3. Peserta didik diberi pesan-pesan moral oleh guru.

4. Peserta didik diberi informasi tentang pembelajaran pertemuan berikutnya.

Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan

menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis

kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas

yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada

penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan,dan

keterampilan baik selama proses (formatif) maupun pada akhir

periode pembeajaran (sumatif).

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, menafsirkan, baik proses maupun

hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan

B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS

1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS

Page 33: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

25

untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi

yang telah ditentukan, keberhasilan proses pembelajaran, tingkat

kesulitan belajar peserta didik, menentukan tindak lanjut

pembelajaran, laporan hasil belajar peserta didik, dan

pertanggungjawaban (accountability) terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan. Penilaian proses pembelajaran IPS

menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic

assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan

hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga

komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan

perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu

menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan

dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil

penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk

merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan

(enrichment), atau layanan konseling. Selain itu, hasil penilaian

autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki

proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian

Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses

pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang berupa:

angket, observasi, catatan anekdot,dan refleksi.

a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan penilaian :

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi

Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang

dilakukan dengan membandingkan capaian siswa dengan

Page 34: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

26

kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian baik yang

formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan

dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan

penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.

3) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.

Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis

untuk menentukan kompetensi dasar (KD) yang telah

dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan

belajar siswa.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut,

berupa program peningkatan kualitas pembelajaran, program

remedial bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah

KBM/KKM, dan program pengayaan bagi siswa yang telah

memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai

umpan balik bagi orang tua/wali siswa dalam rangka

meningkatkan kompetensi siswa.

Beberapa karakteristik penilaian IPS adalah :

1) Penilaian pembelajaran IPS mengacu pada ketuntasan KD

Dalam pembelajaran IPS, ketuntasan penilaiannya dilakukan

setelah tercapainya satu tema. Satu tema bisa terdiri atas

beberapa KD. Setiap KD dalam satu tema tidak selalu memuat

seluruh indikator, artinya satu KD baru tuntas setelah

beberapa tema dipelajari. Oleh karena itu penilaian yang

seharusnya dilakukan setiap KD, namun pelaksanaan

pembelajarannya bisa berdasarkan tema.

2) Penilaian dikembangkan secara terpadu.

3) Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran IPS

secara terpadu mencakup aspek afektif, kognitif dan

Page 35: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

27

skill/keterampilan. Berbagai jenis, teknik dan bentuk

penilaian yang variatif digunakan agar diperoleh informasi

pencapaian kompetensi peserta didik yang objektif, dan

komprehensif.

4) Menurut Permendikbud No. 53 tahun 2015, pendekatan

penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik. Penilaian

Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta

didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam

melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.

b. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai

kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan

adalah sebagai berikut.

1) Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik

observasi oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran

pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali

kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam

buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi

catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu

(incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan.

Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung

oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain

yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.

Page 36: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

28

Gambar 2. Skema penilaian sikap

Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat

dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter

siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data

konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Skema

penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.

a) Observasi

Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar

observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut

berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata

pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan dari

perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu semester.

Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya

adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang

berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial.

Penilaian Sikap

Utama

Observasi guru mata

pelajaran selama 1 (satu) semester

Observasi oleh wali kelas dan guru BK selama

1 (satu) semester

Penilaian antar teman dan

Penilaian diri

Dilaksanakan selama proses

(jam) pembelajaran

Dilaksanakan di luar jam pembelajaran baik

secara langsung maupun berdasar-

kan informasi/ laporan yang valid

Dilaksanakan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali menjelang

UAS

Penunjang

Page 37: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

29

Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi

dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut.

Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu kejadian.

Apabila seorang siswa pernah memiliki catatan sikap yang

kurang baik, jika pada kesempatan lain siswa tersebut telah

menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik

pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam

jurnal harus ditulis bahwa sikap siswa tersebut telah (menuju

atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian,

yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik

dan sangat baik, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju

sikap yang diharapkan.

Berdasarkan kumpulan catatan tersebut guru membuat

deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh

lembar observasi selama satu semester. Sekolah/guru dapat

menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya

dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.

Tabel. 4. Contoh Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan

Perilaku Butir Sikap

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan

teknik observasi :

(1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas,

guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu

semester;

Page 38: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

30

(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas

yang menjadi tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1

(satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang diajarnya;

bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di

bawah bimbingannya;

(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat

dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang

terpisah;

(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah

mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau

kurang baik secara alami (siswa-siswa yang menunjukkan

sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal);

(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam

jurnal tersebut tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap

(perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran

yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang

dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang

ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut

ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami;

(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat

(perkembangan) sikap siswa segera setelah mereka

menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya

mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang

ditunjukkan siswa secara alami;

(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang

baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan

sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai) baik

tersebut harus dicatat dalam jurnal;.

Page 39: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

31

(8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK

meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial

setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada

wali kelas untuk diolah lebih lanjut;

Tabel 5. dan Tabel 6. berturut-turut menyajikan contoh jurnal

penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh

wali kelas.

Tabel 5. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Spiritual

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : X/Semester I

Tahun Ajaran: 2016/2017

No Waktu Nama Siswa

Catatan Perilaku Butir Sikap

1. 21/07/16 A...... Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.

Ketaqwaan

2 21/07/16 B....... Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin.

Ketaqwaan

3.

22/09/16 C..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah.

Ketaqwaan

4. 18/11/16 D...... Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.

Toleransi beragama

5. 13/12/16 E..... Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.

Ketaqwaan

6. 23/12/14 F..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.

Ketaqwaan

Page 40: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

32

Tabel 6. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : IX/Semester I

Tahun pelajaran :

No Tanggal Nama

Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1. 12/07/14

A...... Menolong orang lanjut usia

untuk menyeberang jalan di

depan sekolah.

Kepedulian

2. 26/08/14

B....... Berbohong ketika ditanya

alasan tidak masuk sekolah

di ruang guru.

Kejujuran

3.

25/09/14

C..... Menyerahkan dompet yang

ditemukannya di halaman

sekolah kepada Satpam

sekolah.

Kejujuran

4. 07/09/14

D...... Tidak menyerahkan surat ijin

tidak masuk dari orang

tuanya kepada guru.

Tanggung

jawab

5. 25/10/14

E..... Terlambat mengikuti upacara

di sekolah.

Kedisiplinan

6. 15/12/14

F..... Mempengaruhi teman untuk

tidak masuk sekolah.

Kedisiplinan

7. 08/12/14

G..... Memungut sampah yang

berserakan di halam sekolah.

Kebersihan

8. 17/12/14

H..... Mengkoordinir teman-teman

sekelasnya mengumpulkan

bantuan untuk korban

bencana alam.

Kepedulian

Contoh format tersebut dapat digunakan untuk guru mata

pelajaran dan guru BK. Apabila catatan perkembangan sikap

spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu

kolom KETERANGAN di bagian paling kanan untuk menuliskan

apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.

Page 41: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

33

Tabel 7. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : IX/Semester I

Tahun pelajaran : 2014/2015

No Waktu Nama Siswa

Catatan Perilaku

Butir Sikap Ket.

1. 21/07/14

Bahtiar Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.

Ketaqwaan Spiritual

2 22/10/2014

Andreas Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah.

Kepedulian Sosial

3 22/09/14

Burhan Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah.

Kedisiplinan Sosial

4 22/09/14

Andreas Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.

Toleransi beragama

Spiritual

5. 18/11/14

Dinda Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.

Toleransi beragama

Spiritual

6. 13/12/14

Rumonang Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.

Ketaqwaan Spiritual

7. 23/12/14

Dinda Memungut sampah yang berserakan di halam sekolah.

Kebersihan Sosial

Page 42: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

34

b) Penilaian diri (self assessment)

Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik

penilaian terhadap diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi

kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil

penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi

perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga

dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan

meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.

Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri

yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG

DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan Likert

Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk

penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Tabel. 8 Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (licert scale)

Nama : ………………………………….

Kelas : ………………………………….

Semester : ………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No. Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya selalu berdoa sebelum

melakukan aktivitas.

2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.

3 Saya tidak mengganggu teman saya

yang Bergama lain berdoa sesuai

agamanya.

4 Saya berani mengakui

kesalahansaya.

5 Saya menyelesaikan tugas-tugas

tepat waktu.

6 Saya berani menerima resiko atas

tindakan yang saya lakukan.

Page 43: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

35

No. Pernyataan 1 2 3 4

7 Saya mengembalikan barang yang

saya pinjam.

8 Saya meminta maaf jika saya

melakukan kesalahan.

9 Saya melakukan praktikum sesuai

dengan langkah yang ditetapkan.

10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.

Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan

melakukan fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan

sikap yang diharapkan.

c) Penilaian antarteman

Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang

dilakukan oleh seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang lain

terkait dengan sikap/perilaku siswa yang dinilai. Sebagaimana

penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan

sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga

dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti

kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Instrumen

penilaian antarteman dapat berupa lembar penilaian diri yang

berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG

DIHARAPKAN dengan kolom Melayani Semua YA dan TIDAK atau

dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan

untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Tabel 9. Contoh Format Penilaian antarteman

Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : ………………………………….

Kelas : …………………………………. Semester : ………………………………….

Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.

Page 44: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

36

Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik

merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan

antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh

peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya.

Contoh: Format penilaian teman sebaya

No Pernyataan Skala

1 2 3 4

1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain

2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah

3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan

4. dsb...

5.

Keterangan :

1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Sering 4 = Selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek

sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

a) Pengertian

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan

faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan

berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan

dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih

teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi

yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang

dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Page 45: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

37

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah

siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi

kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam

proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan

memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk

perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang

dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan

dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

b) Teknik Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan

sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang

biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan,

dan portofolio. Teknik-teknik penilaian pengetahuan yang biasa

digunakan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 10. Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen

Tujuan

Tes Tertulis

Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkap, Uraian

Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai

Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran

Penugasan

Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok

Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)

Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis

Sebagai (sebagian) bahan guru mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester

Page 46: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

38

Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-

langkah, dan contoh kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis,

lisan, penugasan, dan portofolio dalam penilaian pengetahuan.

(1) Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan

secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah,

menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan

atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

(a) Menetapkan tujuan tes.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan

tujuan penilaian, apakah untuk keperluan mengetahui capaian

pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran,

atau untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian harian (PH) berbeda

dengan tujuan penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan

untuk penilaian akhir semester (PAS). Sementara penilaian

harian biasanya diselenggarakan untuk mengetahui capaian

pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran,

PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian

pembelajaran.

(b) Menyusun kisi-kisi.

Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal

yang akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan

diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-

kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa

yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural dengan kecakapan berfikir

tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.

(c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.

(d) Menyusun pedoman penskoran.

Page 47: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

39

Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban

singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan

kunci/model jawaban dan rubrik.

Tabel 11. Contoh Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : X/Semester I

Tahun Pelajaran :

Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi

Dasar Materi

Indikator Soa11l

Bentuk Soal

Jml Soal

Contoh butir soal:

Jelaskan yang dimaksud dengan Letak Astronomis!

Tabel 12. Contoh penskoran tes tertulis

No. Soal Kunci Jawaban Skor

1 Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik.

1

2 Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2

2

Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

1

Skor Maksimum 4

Total Skor Maksimum

Nilai : total score perolehan X 100

total score maksimum

(2) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut

secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan

Page 48: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

40

pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat

menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan

kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes

lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes

lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa

terhadap pengetahuan yang diajarkan dan motivasi siswa dalam

belajar

Contoh pertanyaan pada tes lisan:

1. Apa yang dimaksud dengan kerjasama antarnegara?

2. Apa manfaat persaingan bebas?

3. Bagaimana cara melihat perubahan sosial budaya suatu

masyarakat?

(3) Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk

mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau

meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur

pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran

(assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk

meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama

proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat

dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai

karakteristik tugas yang diberikan. Berikut ini contoh kisi-kisi

tugas, contoh tugas, dan contoh pedoman penskorannya untuk

mengukur pencapaian pengetahuan.

Page 49: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

41

Tabel 13. Contoh Kisi-Kisi Tugas

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : X/Semester I

Tahun pelajaran :

Mata Pelajaran : IPS

No. Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Teknik Penilaian

1. KD Pengetahuan

Memahami

pengertian

dinamika

interaksi

manusia dengan

lingkungan

alam, sosial,

budaya, dan

ekonomi.

Bencana

alam

Siswa dapat

mengidentifikasi

jenis bencana

alam yang terjadi

di daerah

tertentu dan

menjelaskan cara

pencegahannya

secara rinci.

Penugasan

Tabel 14. Contoh Pedoman Penskoran Tugas

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Menjelaskan secara rinci jenis bencana alam yang akan terjadi.

0-2

2. Menjelaskansecara tepat sebab-sebab terjadinya bencana alam.

0-3

3. Menjelaskan cara pencegahannya dengan tepat. 0-3

4. Keruntutan bahasa. 0-2

Skor maksimum 10

Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio

untuk pengetahuan:

(a) Pekerjaan asli siswa;

(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh

siswa dan guru;

(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;

Page 50: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

42

(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen

portofolio;

(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap

pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari

KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.

Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio

untuk pengetahuan:

(a) Pekerjaan asli siswa;

(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh

siswa dan guru;

(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;

(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen

portofolio;

(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap

pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari

KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.

3) Penilaian Keterampilan

a) Pengertian

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan

pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai

macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian

portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih

sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.

Page 51: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

43

b) Teknik Penilaian

Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema

berikut

Penilaian Keterampilan

Portofolio

Proyek

Kinerja

Mengukur capaian

pembelajaran berupa

keterampilan proses

dan/atau hasil (produk)

Mengetahui kemampuan

siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui

penyelesaian suatu tugas

dalam periode/waktu tertentu

Sampel karya siswa

terbaik dari KD pada KI-

4 untuk

mendeskripsikan

capaian kompetensi keterampilan (dalam

satu semester)

Berikut disajikan uraian singkat mengenai teknik-teknik

penilaian keterampilan tersebut yang mencakup pengertian,

langkah-langkah, dan contoh instrumen dan rubrik penilaian.

(1) Penilaian Kinerja

Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian kinerja, soal/tugas,

pedoman penskoran

Tabel 15. Contoh Kisi-kisi Penilaian Kinerja

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : X/Semester I

Tahun pelajaran :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

No. Kompetensi Dasar Materi Indikat

or

Teknik

Penilaian

Gambar 3.Teknik Penilaian Keterampilan

Page 52: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

44

Tabel 16. Contoh Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No. Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2 4 5

1 Menyiapkan dan

merencanakan

pengamatan

2 Melakukan

pengamatan

3 Membuat laporan.

Jumlah

Skor Maksimum 9 (2+4+3)

Pada contoh penilaian kinerja, penilaian diberikan dengan

memperhatikan baik aspek proses maupun produk.

Sebagaimana terlihat pada rubrik penilaian butir aspek yang

dinilai, yaitu keterampilan siswa dalam menyiapkan alat dan

bahan (proses), keterampilan siswa dalam melakukan uji

asam/basa (proses), dan kualitas laporan (produk).

Guru dapat menetapkan bobot penskoran yang berbeda-

beda antara aspek satu dan lainnya yang dinilai dengan

memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.

Pada contoh IPS, keterampilan proses (penyiapan bahan dan alat)

diberi bobot lebih tinggi dibandingkan produknya (laporan).

Tabel 17. Contoh Rubrik Penilaian Kinerja No Indikator Rubrik

1. Menyiapkan

bahan yang

diperlukan

2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang

diperlukan fenomena bentuk muka bumi di

sekitar sekolah

1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang

diperlukan.

0 = Tidak menyiapkan alat bahan

Page 53: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

45

No Indikator Rubrik

2.

Melakukan

pengamatan

4 = Melakukan empat langkah kerja dengan

tepat.

3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.

2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.

1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.

0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:

1. Mengidentifikasi nama bentuk muka bumi

yang terlihat

2. Menuliskan fenomena visual yang

tertangkap indera mata

3. Mengamati aktivitas penduduk

4. Mencatat fenomena alam dan penduduk

pada kertas yang disediakan

3 Membuat

laporan

3 = Memenuhi 3 kriteria

2 = Memenuhi 2 kriteria

1 = Memenuhi 1 kriteria

0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:

1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,

alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,

pembahasan, kesimpulan)

2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar

3. Komunikatif

Nilai : skor perolehan X 100

9

(2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya

melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu.

Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau

beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas

tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,

pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan

Page 54: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

46

penyajian data, serta pelaporan. Pada penilaian proyek

setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

(a) Pengelolaan

Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi,

dan mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan

laporan.

(b) Relevansi

Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.

(c) Keaslian

Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan

hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru

berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.

(d) Inovasi dan kreativitas

Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan

menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Tabel 18. Contoh Kisi-Kisi Penilaian Proyek

Nama Sekolah : SMALB Tanah Air

Kelas/Semester : X/Semester I

Tahun pelajaran :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

No KD Materi Indikator Teknik

Penilaian

1. Aktivitas Manusia di Lingkung-an Geografis

Siswa dapat: 1. Merencanakan pembuatan

poster tentang pengaruh aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan

2. Merancang poster aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan

3. Menyusun dan mengatur warna poster

4. Memberikan label poster 5. Menyusun laporan

pembuatan poster

Penilaian proyek

Page 55: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

47

Proyek : Buatlah poster aktivitas penduduk terhadap

kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas karton,

pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal-hal berikut!

(1) Tentukan pengaruh globalisasi yang akan dibuat posternya

(2) Amati pengaruh yang ingin kamu sampaikan dalam poster

(3) Gambar pengaruh yang telah kamu pilih, misalnya :

kenakalan remaja, kemiskinan, dan sebagainya!

(4) Tuliskan peta konsep dari pengaruh yang hendak kamu

sampaikan!

(5) Laporkan hasilnya secara lisan dan pajang poster kalian.

Tabel 19. Contoh Rubrik Penskoran Proyek

Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2 3 4

1. Kemampuan merencanakan

2. Kemampuan menggambar poster yang Disampaikan

3. Kemampuan menggambar poster dan kebenaran

4. Penyampaian peta konsep dari poster tersebut

5. Kemampuan menjelaskan poster melalui

presentasi

6. Poster (Produk

Skor maksimum 15

Catatan:

Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek

satu dan lainnya pada penskoran (sebagaimana contoh rubrik

penskoran di atas) dengan memperhatikan karakteristik KD atau

keterampilan yang dinilai.

Page 56: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

48

Tabel 20. Contoh Rubrik Penilaian Proyek

No Indikator Rubrik

1. Kemampuan

Perencanaan

2 = Perencanaan lengkap

(bahan,cara kerja,hasil) dan rinci

1 = Perencanaan kurang lengkap

0 = Tidak ada perencanaan

2. Kemampuan

menggambar poster secara tepat sesuai

dengan konsep pengaruh

globalisasi

2 = Menggambar dan memberi label

secara tepat sesuai yang dilihat di dalam mikroskop.

1 = Menggambar dengan tepat

tetapi salah dalam memberikan label atau sebaliknya.

0 = Gambar dan label tidak tepat.

Nilai : skor perolehan x 100

15

(3) Penilaian Portofolio

Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk

penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya

terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan

dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh

guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau

elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya

tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk

mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif.

Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.

Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian

keterampilan dengan portofolio:

(a) Karya asli siswa;

(b) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh

siswa dan guru;

(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;

Page 57: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

49

(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen

portofolio;

(e) Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap

pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD

tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.

c. Pengolahan Hasil Penilaian

1) Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Langkah-langkah untuk membuat deskripsi

nilai/perkembangan sikap selama satu semester:

a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing

mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap jurnal

yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial

(apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).

b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing

membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap

sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa.

c) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru

mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan

deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata

pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali

kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap

spiritual dan sosial setiap siswa.

Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi

perkembangan sikap selama satu semester:

a) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat

memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.

Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi

masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih

perlu bimbingan dalam hal ...

Page 58: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

50

b) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan

sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau baik dan

yang mulai/sedang berkembang.

c) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal,

sikap siswa tersebut diasumsikan BAIK.

d) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama

satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap siswa

didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir semester.

Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester

dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas

harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir

semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang

menunjukkan bahwa sikap siswa tersebut telah menjadi

sangat baik, baik, atau mulai berkembang.

e) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam

jurnal dan siswa tersebut belum menunjukkan adanya

perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut

dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester.

Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap

spiritual dan sosial.

a) Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum

melakukan kegiatan,dan toleran pada pemeluk agama yang

berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.

b) Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri;

kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat

2) Nilai Pengetahuan

Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian,

penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester yang

dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian

Page 59: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

51

pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100

dan deskripsi.

a) Hasil Penilaian Harian (HPH)

Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang

diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis

dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan nilai

rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes tertulis

dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40%

untuk penugasan. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari

satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas)

sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu selesainya

pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian

untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi

yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi

sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran

lebih dari satu KD.

Tabel 21. Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian

Mata Pelajaran : ...

Kelas/Semester : ...

No Nama PH-1 PH-2

PH-3 PH-4

PH-5

PH-6 Rata-Rata

KD 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9

1 A…. 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,88

2 B… 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,55

3 Dst

b) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang

diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas

beberapa kompetensi dasar.

Page 60: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

52

c) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang

diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup

semua kompetensi dasar dalam satu semester.

d) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari

HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-

masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Selanjutnya HPH digabung dengan HPTS dan HPAS untuk

memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel

Tabel 22. Contoh Pengolahan Nilai Akhir

Nama HPH HPTS HPAS HPA HPA Pembulatan

Ani 73,89 90 80 79,45 79

Budi 75,56 75 80 76,53 77

Pada contoh tabel tersebut, HPTS dan HPAS dimasukkan ke

dalam tabel pengolahan nilai akhir semester secara gelondongan,

tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai HPTS dan

HPAS. Guru dapat memilah-milah nilai per KD hasil PTS dan

PAS sebelum memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir

semester. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD

mana saja yang siswa sudah dan belum belum mencapai

KBM/KKM untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial

dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Apabila

dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1,

penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah:

HPA : (2 x 73,89) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,45

4

Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan

menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan:

Page 61: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

53

Sangat Baik (A) : 86-100

Baik (B) : 71-85

Cukup (C) : 56-70

Kurang (D) : ≤ 55

Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor

dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata

pelajaran.

Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian

pengetahuan dalam rapor.

a) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat

memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.

HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi

masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu

bimbingan dalam hal ....

b) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik

dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya

belum optimal.

c) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti

pekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam portofolio

pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan

yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut

didasarkan pada skor angka yang dicapai.

3) Nilai Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja

(proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian

dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk memperoleh

nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada

Page 62: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

54

pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor

menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.

Tabel 23. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan

KD Kinerja

(Proses)

Kinerja

(Produk) Proyek Portofolio

Skor Akhir

KD*

4.1 92 92

4.2 66 75 75

4.3 87 87

4.4 75 87 78,50

4.5 80 80

4.6 85 85

Nilai Akhir Semester 82,916

Pembulatan 83

Catatan:

a) Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2

(dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek. Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-

rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.

b) KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua)

KD dinilai bersama-sama dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di atas 87).

c) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.

d) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan: Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85

Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : ≤ 55

e) Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran.

Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian

keterampilan.

Page 63: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

55

a) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat

memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.

HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi

masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu

peningkatan dalam hal ....

b) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik

dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya

mulai meningkat.

c) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti

karya siswa yang didokumentasikan dalam portofolio

keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya yang

dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut

didasarkan pada skor angka yang dicapai. Portofolio tidak

dinilai (lagi) dalam bentuk angka.

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk

kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran

remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai

KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang

telah mencapai atau melampaui KBM/KKM.

Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan

kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi

minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. Metode yang

digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar

C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1. Remedial

Page 64: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

56

belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan tujuan

pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang

dialami peserta didik.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:

a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media

yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;

b. pemberian bimbingan secara perorangan;

c. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai

dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan

kemampuannya;

d. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman

sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.

Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa

diketahui belum mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH,

PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan

pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang

sampai mencapai KBM/KKM dengan waktu hingga batas akhir

semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial

belum bisa membantu siswa mencapai KBM/KKM, pembelajaran

remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang

dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester

adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KBM/KKM yang

ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila

belum/tidak mencapai KBM/KKM, nilai yang dimasukkan adalah

nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran

remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk

memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum mencapai

KBM/KKM.

Page 65: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

57

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus

antara lain:

a. Adaptif

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta

didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan,

dan gaya belajar masing-masing.

b. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan

guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan

selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui

kemajuan belajar peserta didiknya.

c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian

Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode

pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik.

d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada

peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan

sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar

yang berlarut-larut.

e. Pelayanan sepanjang waktu

Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan

programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat

mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.

Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial

adalah sebagai berikut.

a. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran

Page 66: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

58

Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam 3

fokus perhatian:

1) Permasalahan pada keunikan peserta didik

Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar dan

permasalahan belajar pada peserta didik.Ada peserta didik

yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara

langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih

tenang dan suka membaca.Di kelas, guru juga perlu memiliki

wawasan lebih menyeluruh mengenai latar belakang keluarga

dan sosial budaya.Peserta didik yang dibesarkan dalam

keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan berbeda

dengan keluarga petani atau nelayan. Peserta didik yang

berasal dari keluarga yang tidak harmonis, mungkin berbeda

dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan

mendukung kegiatan belajar.

2) Permasalahan pada materi ajar

Materi ajar yang terdapat pada buku ajar kadang terlalu rumit

bagi peserta didik tertentu. Oleh karena itu perlu disiapkan

berbagai alternatif aktivitas dan materi ajar yang dapat

digunakan guru untuk mengatasi permasalahan ini.

3) Permasalahan pada strategi pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya

terpaku pada satu strategi atau metode pembelajaran saja.

Dikarenakan tipe dan gaya belajar peserta didik sangat

bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, maka guru

perlu mengidentifikasi apakah kesulitan peserta didik dalam

menguasai materi disebabkan oleh strategi atau metode

belajar yang kurang sesuai.

Page 67: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

59

b. Perencanaan

Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan

belajar siswa, guru dapat membuat perencanaan remedial yang

mencakup hal-hal berikut.

1) Menetapkan waktu kegiatan remedial

2) Menyiapkan Media Pembelajaran

3) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas

4) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan program pembelajaran remedial yang

mencakup 3 fokus penekanan yaitu: 1) Penekanan pada

keunikan peserta didik, 2) penekanan pada alternative contoh

dan aktivitas terkait materi ajar, 3) Penekanan pada

strategi/metode pembelajaran

d. Penilaian Autentik

Penilaian autentik dilakukan setelah pemebalajaran

remedial selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penilaian, bila

peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (tujuan) yang

ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi

pembelajaran remedial yang diterapkannya atau melakukan

identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap peserta didik dengan

lebih seksama. Apabila ternyata ditemukan kasus khusus di luar

kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan dengan orang

tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.

Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang

telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu

lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang masih

tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk

2. Pengayaan (Enrichment)

Page 68: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

60

memperdalam/memperluas atau mengembangkan hingga

mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah

(scientific approach). Guru dapat memfasilitasi peserta didik

dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain:

perpustakaan, majalah atau koran, internet, atau narasumber

dan pakar. Kegiatan dalam program pengayaan diantaranya

adalah

a. Kegiatan eksploratori

Kegiatan eksploratori dapat berupa latar belakang sejarah,

buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular

tidak tercakup dalam kurikulum.

b. Keterampilan proses

Tujuan kegiatan ini agar peserta didik dapat melakukan

pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati

dalam bentuk pembelajaran mandiri.

c. Pemecahan masalah

Kegitan pemecahan masalah diberikan kepada peserta didik

yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa

pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian

ilmiah.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program

pengayaan adalah sebagai berikut :

a. Inovasi

Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya

dengan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta

lingkungan hidup dan budaya peserta didik.

b. Kegiatan yang memperkaya

Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran

pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang

Page 69: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

61

menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang

pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan

memperkaya.

c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih

bervariasi

Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat

dan aktivitas-akitivitas menggugah (playful). Menerapkan

informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan

program-program pendidikan terkini.

Langkah-langkah dalam program pengayaan hampir

serupa dengan program pembelajaran remedial. Diawali dengan

kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian. Untuk merencanakan program pengayaan, guru tidak

perlu menunggu hasil penilaian autentik terhadap kemampuan

peserta didik. Apabila melalui observasi dalam proses

pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki

kemampuan yang lebih dari peserta didik lainnya maka guru

perlu merencanakan program pengayaan.

Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan dalam

rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Oleh

karena itu interkasi antara guru dan orang tua perlu dilakukan

dengan berbagai cara baik langsung maupun tertulis atau tidak

langsung.

Berbagai cara untuk melakukan interaksi secara

langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain :

a. menghadirkan orang tua/wali peserta didik ke sekolah

untuk diberikan penjelasan tentang perkembangan dan atau

perilaku anaknya selama belajar di sekolah,

D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA

1. Interaksi secara Langsung

Page 70: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

62

b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua,

adalah salah satu bentuk upaya sekolah untuk memberikan

kesempatan kepada guru, khususnya wali kelas untuk

berinteraksi secara langsung dengan orang tua.

Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat

dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini

a. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua,

b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani

pekerjaan rumah (PR).

c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-mail,

portal interaktif) serta dorongan agar orang tua aktif

berinteraksi dengan guru dan anak.

d. Upaya pemantauan terhadap peserta didik dalam

mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok

dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar

monitoring seperti contoh berikut.

Tabel 2 Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua

No Hari dan Tanggal

Tema, Sub

tema, Sub-sub tema

Judul Tugas

Tanda Tangan

Orang tua

Guru

1

2

3

Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan

orang tua dengan anak dapat dikombinasikan dengan kunjungan

guru ke rumah.

2. Interaksi secara tidak langsung

Page 71: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

63

BAGIAN II

PETUNJUK KHUSUS

Page 72: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

64

1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.

4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui

keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran

pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap

BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN

GEOGRAFIS

A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR

(KD)

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Page 73: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

65

spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan

karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi

terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai

pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

didik lebih lanjut

3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan

dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan

keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya,

dan pendidikan dalam lingkup lokal.

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya

dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang

ekonomi (lingkup lokal).

4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam aspek

keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang,

perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial,

ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.

4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam

hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya

dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan

mampu:

1. memahami pengertian interaksi keruangan;

2. mengidentifiasi keragaman bentuk muka bumi di daratan

dan perairan;

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Page 74: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

66

3. menjelaskan faktor-faktor pembentuk iklim;

4. menyebutkan jenis tanah di lingkungan sekitar;

5. membedakan mata pencaharian penduduk di dataran

tinggi, dataran rendah, dan pantai;

6. menyebutkan definisi sumberdaya alam.

C. PETA KONSEP

Page 75: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

67

1. Ruang dan Interaksi antar Ruang

1.1 Saling Melengkapi (Complementary)

1.2 Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)

1.3 Kemudahan Transfer (Transferability)

2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar

2.1 Letak Lingkungan Geografi

2.2 Keragaman Bentuk Muka Bumi

2.3 Iklim

2.4 Tanah

2.5 Flora dan Fauna

3. Aktivitas Manusia Pada Kondisi Geografis di Lingkungan

Tempat Tinggal

3.1 Pengaruh Keragaman bentuk muka bagi aktivitas

penduduk

3.2 Pengaruh Kondsi Perairan bagi Aktivitas Penduduk

4. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia di Lingkungan

Tempat Tinggal

4.1 Potensi Sumber Daya Alam

D. MATERI PEMBELAJARAN

Page 76: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

68

P

an Interaksi Antar Ruang

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru memberikan apersepsi mengenai bab aktivitas

manusia di lingkungan geografi.

d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi

yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta

didik mampu memahami pengertian interaksi keruangan.

Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi

interaksi antar ruang adalah mengetahui kondisi penyebab

terjadinya interaksi antar ruang yaitu saling melengkapi

(Complementarity), kesempatan antara (Intervening

opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan

(Transferability) sehingga peserta didik mampu

menerapkan pada kehidupan sehari-hari akan adanya

interaksi antar ruang dan kondisi seperti apa yang menjadi

penyebabnya.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,

PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN

ORANGTUA

1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang

Page 77: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

69

e) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang

akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru

terhadap peserta didik dalam pembelajaran).

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik mencermati penjelasan gugru mengenai

interaksi kegiatan saling melengkapi antar wiayah dengan

sumberdaya yang berbeda.

b) Guru menstimulasi dan mengarahkan peserta didik agar

mengerti mengenai interaksi antar ruang. Guru memberikan

contoh kegiatan saling melengkapi antar wiayah dengan

sumberdaya yang berbeda sesuai dengan kondisi yang ada di

lingkungan geografi.

c) Guru menginstruksikan kepada masing-masing peserta didik

untuk menuliskan dan dilanjutkan mengemukakan contoh

kegiatan interaksi antar ruang saling melengkapi antar

wilayah dengan sumber daya yang berbeda.

d) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa peserta

didik untuk mengemukakan hasil pemikirannya.

e) Guru bersama peserta didik mengidentifikasi kegiatan

interaksi antar ruang yang saling melengkapi dengan sumber

daya yang berbeda.

f) Setelah peserta didik mengerti akan arti interaksi antar

ruang, khususnya mengenai kondisi penyebab adanya

interaksi antar ruang yang disebabkan oleh kondisi saling

melengkapi, peserta didik diberikan kesempatan untuk

memberikan tanggapan mengenai materi yang telah

dijelaskan dan didiskusikan.

Page 78: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

70

3) Kegiatan Penutup

a) Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait penguasaan materi dan pembelajaran

yang telah dilakukan.

b) Peserta didik diberi pesan moral dalam hal sehari-hari

yang dikaitkan dengan materi pembelajaran pertemuan

tersebut.

c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.

d) Guru menyampaikan salam penutup

Pertemuan 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama.

2) Kegiatan inti

a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya mengenai

pengertian interaksi antar ruang kemudian melanjutkan

mengarahkan peserta didik melanjutkan materi mengenai

penyebab interaksi yang disebabkan oleh kesempatan

antara (Intervening Opportunity) dan keadaan dapat

diserahkan/dipindahkan (Transferability).

b) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi

di buku siswa mengenai Interaksi keruangan karena

karena adanya kesempatan (intervening opportunity) dan

keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (Transferability).

c) Peserta didik diarahkan untuk penjelasan mengenai

Interaksi keruangan karena adanya (intervening

opportunity).

Page 79: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

71

d) Guru mengilustrasikan melalui penjelasan gambar interaksi.

e) Setelah peserta didik selesai membaca materi, peserta didik

dibagi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan jumlah

peserta didik di kelas.

f) Guru menjelaskan mengenai isi materi secara singkat,

kemudian peserta didik diarahkan untuk membuat contoh

kegiatan interaksi yang disebabkan karena adanya

kesempatan (Intervenning Opportunity) dan membuat satu

contoh interaksi yang disebabkan oleh kemudahan transfer.

g) Peserta didik mengemukakan hasil diskusi kelompok di

depan kelas.

h) Guru bersama peserta didik mendiskusikan bagaimana

hubungan interaksi yang terjadi antar ruang.

i) Salahsatu perwakilan kelompok menuliskan contoh

kegiatan interaksi antar ruang yang disebabkan karena

adanya kesempatan (Intervenning Opportunity) dengan

menuliskan di dalam kotak yang telah digambar oleh guru.

j) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi

pembelajaran pada pertemuan ini.

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-

hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.

c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.

d) Guru menyampaikan salam penutup

Page 80: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

72

b. Penilaian

1) Penilaian Kompetensi:

a) Sikap Spiritual dan Sosial

- Teknik penilaian: Jurnal

- Bentuk instrumen: Lembar jurnal

b) Pengetahuan

- Teknik penilaian: Tes Lisan

- Bentuk instrumen: Soal Uraian

- Pedoman penskoran dan penentuan nilai

c) Keterampilan

- Teknik penilaian: Unjuk kerja

- Bentuk instrument: Rubrik penilaian kinerja

- Pedoman penskoran dan penentuan nilai

2) Contoh Instrumen Penilaian

a) Jurnal penilaian sikap Nama Sekolah : SMA ..............

Kelas/Semester : X

Mata Pelajaran : IPS

No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Sikap

1. 11/04/2016

Rio

Terlambat masuk kelas selama 30

menit tanpa alasan

Kedisiplinan

Tika Mengganggu teman yang sedang mengerjakan tugas

Toleransi

2.

14/04/2016

Nanda Mengajak temannya untuk berdoa serius pada saat akan dimulai pembelajaran di kelas

Ketaqwaan

Page 81: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

73

No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Sikap

Yunaidi Mengingatkan temannya untuk hormat pada saat guru melewati tempat dimana siswa sedang istirahat

Menghormati

3. ...

b) Soal Uraian

No Butir Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan interaksi antar ruang?

2. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi antar ruang!

3. Sebutkan penyebab kondisi munculnya interaksi antar

ruang!

4. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang

disebabkan oleh kondisi saling melengkapi!

5. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang

disebabkan oleh kondisi kesempatanantar ruang!

Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai:

Tiap nomor skornya: 2, Nilai = Jumlah skor

c) Rubrik Penilaian Kinerja (Keterampilan Berdiskusi)

No.

Nama

Peserta

Didik

Kemampua

n presentasi

(1-4)

Kemampua

n bertanya

(1-4)

Kemampua

n menjawab

(1-4)

Jumlah

skor

Arif 4 3 4 11

Rumi 3 4 3 10

Dst.

Page 82: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

74

Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai:

1) Skor terentang antara 1 – 4

1 = kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4= Amat Baik

2) Nilai = Jumlah skor dibagi 3

d) Pedoman penskoran dan penentuan nilai akhir

(1) Rumus Penghitungan Skor Akhir Nilai Akhir = (Skor

akhir : Jumlah Skor Maksimal) x 4

(2) Kategori skor kompetensi keterampilan peserta didik

didasarkan pada Permendikbud No 53 Tahun 2016

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum.

Page 83: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

75

Contoh

LEMBAR KEGIATAN REMEDIAL

Sekolah : SMALB ..........

Kelas/ Semester : X/1

Materi UH (KD/ Indikator) :

Tanggal Ulangan Harian :

Bentuk Soal UH : Uraian (tes tertulis)

Rancangan UR :

KKM :75

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-2 (setelah selesai

pembelajaran materi subbab pertama), peserta didik yang

nilainya di atas Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM) diminta

membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi

pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan

interaksi antar ruang. Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan,

untuk dikumpulkan ke guru dan dipresentasikan di depan

kelas.

No. Nama

Siswa

Nilai

Ulangan

Indikator yang tidak

dikuasai

Bentuk Pembelajaran

Remedial

Nomor Soal yang

dikerjakan

Nilai

Remedial Ket.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Gangsar Pitoyo

60

Menjelaska

n karakter negara-negara ASEAN

Membuat soal jawab tentang

materi karakter negara-negara ASEAN

2

80

Tuntas

2

Page 84: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

76

Contoh

LEMBAR RANCANGAN PENGAYAAN

Sekolah : SMALB ............ Kelas/Semester : X

Rancangan pengayaan :

No. Nama Peserta

Didik Nilai

Ulangan Bentuk Pengayaan

1. Anita 82 Peserta didik diminta membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan interaksi antar ruang. dan hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas

2.

3.

4.

5.

6.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan antara lain

dengan:

1. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua.

2. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani

pekerjaan rumah (PR).

3. Menjalin hubungan komunikasi melalui telepon/sms serta

dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru

dan anak.

4. Melibatkan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah.

5. Kunjungan (visit) guru ke rumah

Page 85: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

77

Upaya pemantauan terhadap siswa dalam mengerjakan

tugas individu maupun tugas kelompok dengan

membubuhkan tandatangan pada lembar monitoring

seperti contoh berikut.

Contoh Lembar Monitoring Interaksi Sekolah dengan Orang Tua

No. Hari dan Tanggal

Tema, Sub Tema, atau

Sub-sub tema Judul Tugas

Tanda Tangan

Orang Tua

Guru

1. 23/04/16 Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)

Membuat contoh kegiatan Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)

Ttd Ttd

2.

3.

ang

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan pendahuluan

sebelumnya dengan cara mengkondisikan kelas, mendata

kehadiran, menyampaikan kompetensi pembelajaran dan

2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar

Page 86: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

78

apersepsi. Pada pertemuan ini peserta didik dibagi menjadi

beberapa kelompok sesuai kebutuhan.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik diminta untuk menelaah peta Indonesia braile

dan sekitarnya dan membaca materi mengenai letak

lingkungan geografis yang terdapat di buku siswa.

b) Peserta didik secara berkelompok diarahkan untuk

merumuskan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan

gambar dan hasil diskusi kelompok. Pertanyaan diarahkan

pada hal-hal yang substantif terkait dengan tujuan

pembelajaran, misalnya dimana letak geografis Indonesia?

Negara apa saja yang berbatasan langsung dengan

Indonesia?.

c) Salah satu peserta didik diminta untuk menuliskan daftar

pertanyaan yang telah dirumuskan oleh masing-masing

kelompok di papan tulis.

d) Peserta didik bersama kelompoknya mengumpulkan

informasi dari buku siswa untuk mendapatkan jawaban

dari pertanyaan yang telah dituliskan di papan tulis.

e) Guru membimbing peserta didik untuk mendapatkan

jawaban yang benar.

f) Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mengisi

kolom tentang letak geografis negara Indonesia.

Letak indonesia Geografis Astronomis

Indonesia terletak di 6°LU hingga 11°LS dan 95°BT hingga 141°BT

Indonesia terletak di sebelah barat Benua Australia.

Page 87: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

79

g) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

h) Guru bersama peserta didik berdiskusi dilanjutkan guru

menyimpulkan materi.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

Pertemuan 4 (2 JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan ketiga.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik diarahkan untuk mencermati penjelasan

mengenai daratan dan perairan di dunia.

b) Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi

bentuk daratan dan perairan di sekitar lingkungan tempat

tinggal. Misalnya peserta didik tinggal di dataran tinggi, di

tepi pantai dan lain sebagainya.

c) Setelah mengidentifikasi bentuk muka bumi di lingkungan

sekitar, guru menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi

berdasarkan dengan buku siswa agar peserta didik dapat

mengikuti materi yang disampaikan.

Page 88: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

80

d) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan

aktivitas individu yang terdapat pada buku siswa. Peserta

didik ditugaskan untuk mengisi kolom kosong dengan

pilihan bentuk muka bumi yang telah disediakan dalam

tabel.

Bentuk Muka Bumi Daratan Perairan

a. Gunung

b. Sungai

c. Dataran tinggi

d. Peneplain

e. Rawa

f. Laut

g. Danau

h. Pegunungan

e) Guru memilih beberapa peserta didik menyampaikan hasil

aktivitasnya.

f) Guru menjelaskan materi dari hasil pekerjaan peserta didik

bersumber dari buku siswa.

3) Penutup

Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan sebelumnya.

Pertemuan Ke 5 (2 JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap ini dapat dilaksanakan seperti

aktivitas pada pertemuan ketiga dan keempat. Pada

pertemuan ini pembelajaran masih merupakan rangkaian

tidak terpisah dengan pertemuan ke-3 dan ke-4.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik diarahkan mendiskripsikan cuaca yang

dirasakan pada saat pembelajaran di kelas. Apakah sedang

terjadi hujan? Suhu panas? Lembab? Dst.

Page 89: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

81

b) Setelah peserta didik menjelaskan bagaimana kondisi yang

dirasaakan, guru mengaitkan antara suhu, tekanan, sinar

matahari, angina dan kelembaban udara dengan

pengertian iklim.

c) Guru menjelaskan beberapa klasifikasi iklim sesuai dengan

buku siswa begitu juga siswa diminta untuk

memperhatikan materi di buku.

d) Peserta didik diminta untuk mendiskripsikan bagaimana

bentuk tanah yang ada di lingkungan tempat tinggal.

Apakah berbahan pasir, tanah liat (lempung), mudah

ditumbuhi tanaman dll.

e) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis tanah

dengan bahan ajar buku siswa.

3) Penutup

Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan sebelumnya.

Pertemuan Ke 6 (2 JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pada pertemuan ini pembelajaran masih merupakan

rangkaian tidak terpisah dengan pertemuan ke-3, 4, dan 5

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai flora

dan fauna (binatang dan tumbuhan) di sekitar lingkungan

tempat tinggal. Seperti burung cendrawasih, badak

bercula, komodo dll.

b) Guru mememberikan gambaran kepada peserta didik

bahwa jenis flora dan fauna di muka bumi adalah beragam.

Page 90: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

82

c) Guru menggali pengetahuan peserta didik dengan

memberikan contoh perbedaan flora fauna di bumi

kemudian menanyakan mengapa jenis flora fauna berbeda

antar wilayah.

d) Guru menjelaskan mengenai faktor persebaran flora dan

fauna di bumi dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai

pembagian dan jenis flora dan fauna di bumi.

3) Penutup

a) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan

pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Peserta didik diberi pesan tentang moral.

c) Guru menyampaikan tugas untuk materi pertemuan

berikutnya.

d) Guru menyampaikan salam penutup

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

pedoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor

52 tahun 2015.

Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat

dicontohkan soalnya sebagai berikut:

No. Butir Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis dan

letak geografis?

2. Jelaskan letak geografis Negara Indonesia!

3. Sebutkan bentuk muka pada penampang laut!

Page 91: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

83

No. Butir Soal

4. Jelaskan jenis tanah yang sesuai untuk pertanian

padi?

5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi persebaran flora

fauna di bumi!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang

dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi kedua ini.

Page 92: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

84

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 7 dan 8 (2 JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru memberikan motivasi: menanyakan apakah peserta

didik sudah membaca materi yang akan dipelajari,

kemudian guru memberikan pertanyaan terkait materi

yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus

dicapai pada pertemuan 7 dan 8.

e) Peserta didik dibagi klompok menjadi 2-3 orang

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik diminta mendeskripsikan kegiatan atau mata

pencaharian orangtua maupun orang di sekitar tempat

tinggal dikaitkan dengan kondisi geografi. Misal, peserta

didik tinggal di daerah pantai, banyak dijumpai nelayan,

dll.

b) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan aktivitas

kelompok pada buku siswa.

3. Aktivitas Manusia pada Kondisi Geografis di

Lingkungan Tempat Tinggal

Page 93: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

85

c) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.

d) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik.

e) Guru melanjutkan materi aktivitas manusia berdasarkan

kondisi geografis di lingkungan tempat tinggal

menggunakan bahan ajar (buku siswa, internet, media

cetak, dll) disesuaikan dengan melihat gambar yang ada

dalam buku siswa.

f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan

memberikan pendapat atau tanggapan.

3) Penutup

a) Guru dan Peserta didik melakukan refleksi dan penilaian

terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan

materi dan pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Peserta didik diberi pesan tentang moral dalam hal sehari-

hari.

c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.

d) Guru menyampaikan salam penutup

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

Page 94: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

86

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 52 tahun 2015.

Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat

dicontohkan soalnya sebagai berikut:

No. Butir Soal

1. Sebutkan kegiatan manusia di dataran rendah?

2. Jelaskan perbedaan kegiatan manusia di datarn tinggi dengan dataran rendah!

3. Jelaskan kegiatan manusia di daerah kawasan pantai!

4. Jelaskan bagaimana pola permukiman penduduk di kawasan sungai, pegunungan dan pantai!

5. Jelaskan perbedan bentuk rumah di daerah daratan

dan daerah perairan tepi sungai!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang

dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang memperoleh di atas KKM diminta

mencari contoh kegiatan penduduk berdasarkan kondisi

geografis di lingkungan perairan dari buku siswa. Hasilnya

ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru

dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.

Page 95: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

87

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi ketiga ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 9 dan 10 (2 JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan

Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat

diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada peretmuan

sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi peserta didik diminta

menyebutkan sumberdaya alam apa saja yang ada di sekitar

tempat tinggal dan apa saja yang telah dimanfaatkan.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik melalui diskusi diarahkan untuk

menyebutkan berbagai sumber daya alam mencari contoh

pemanfaatan sumber daya alam yang ada dalam buku

siswa.

b) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas

c) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik

d) Guru melanjutkan materi potensi sumber daya manusia

dan pemanfaatannya menggunakan bahan ajar (buku

4. Potensi Sumber Daya Alam dn Manusia di

Lingkungan Tempt Tinggal

Page 96: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

88

siswa, internet, media cetak, dll) disesuaikan dengan

melihat gambar yang ada dalam buku siswa.

e) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan

memberikan pendapat tau tanggapan dari materi yang

dijelaskan oleh guru.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015.

Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat

dicontohkan soalnya sebagai berikut:

No. Butir Soal

1. Sebutkan jenis Sumberdaya Alam di Indonesia?

2. Sebutkan lima jenis sumberdaya alam barang tambang di Indonesia!

3. Apa manfaat sumbedaya alam bagi kehidupan kita?

4. Sebutkan saja potensi sumberdaya manusia?

5. Sebutkan contoh pemanfaatan sumberdaya manusia!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

Page 97: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

89

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan contoh

lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang

dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta

membuat ringkasan atau rangkuman mengenai potensi

sumber daya alam yang ada pada buku siswa. Hasilnya

ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru

dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.

Page 98: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

90

1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.

4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui

keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran

BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN

AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA

PRAAKSARA, HINDU BUDDHA DAN

ISLAM

A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR

(KD) Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Page 99: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

91

pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap

spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan

karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi

terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai

pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

didik lebih lanjut

3.2 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan

keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha,

dan Islam.

4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia,

perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara,

Hindu Buddha, dan Islam.

Setelah mempelajari pelajaran ini, peserta didik

diharapkan mampu:

1. Mendeskripsikan aktivitas masyarakat praaksara pada

masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok

tanam dan perundagian.

2. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Hindu

Buddha dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, dan

pendidikan.

3. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Islam dalam

aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan.

4. Mendeskripsikan perubahan dan kesinambungan aktivitas

manusia pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Page 100: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

92

TERI PEMBELAJARAN

1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara

1.1 Kehidupan Sosial

1.2 Kehidupan Ekonomi

1.3 Hasil-hasil Kebudayaan

2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu Buddha

2.1 Masuk Dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha

Di Indonesia

C. PETA KONSEP

D. MATERI PEMBELAJARAN

Page 101: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

93

2.2 Aktivitas Manusia Pada Masa Hindu Buddha Di

Indonesia

3. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Islam

3.1 Masuknya Islam di Indonesia

3.2 Aktivitas Masyarakat Pada Masa Islam di Indonesia

P

an Interaksi Antar Ruang

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi

yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta

didik mampu mendeskripsikan aktivitas masyarakat

praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan

makanan, bercocok tanam dan perundagian. Manfaat yang

diperoleh setelah mempelajari aktivitas manusia di masa

praaksara adalah mengetahui kegiatan sosial, ekonomi,

dan hasil-hasil budaya oleh manusia pada masa praaksara

yang jauh berbeda dengan masa saat ini.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,

PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN

ORANGTUA

1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara

Page 102: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

94

d) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang

akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam

pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru

terhadap peserta didik dalam pembelajaran).

e) Peserta didik diarahkan untuk melihat materi pada buku

siswa (bab 2).

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati

penjelasan mengenai posisi strategis letak wilayah

Indonesia.

b) Guru menjelaskan bagaiamana kegiatan perekonomian

persebaran agama dan persebaran budaya pada saat ini

dan dihubungkan dengan pada masa praaksara, kerajaan

hindu Buddha.

c) Peserta didik diminta untuk menyebutkan peninggalan

masa praaksara. Misalnya lukisan tangan, gua, kapak

genggam, dll.

d) Peserta didik diminta untuk menyebutkan perbedaan alat

yang digunakan pada masa praaksara dengan masa saat

ini.

e) Guru menjelaskan materi mengenai kegiatan sosial dan

ekonomi manusia praaksara bagaimana manusia pada

masa itu berhubungan sosial antar sesamanya dan

bagaimana mereka mengasilkan kegiatannya dalam bentuk

hasil budaya, dan saat ini banyak ditemukan hasil budaya

pada masa praaksara.

Page 103: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

95

f) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi dan

bertanya.

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Guru melakukan penilaian penguasaan materi sesuai

indikator untuk mengukur KKM secara lisan.

c) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-

hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.

d) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.

e) Guru menyampaikan salam penutup.

Pertemuan Ke 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan

mengutamakan pengkondisian kelas.

2) Kegiatan inti

a) Guru mereview pertemuan sebelumnya melalui

pertanyaan-pertanyaan mengenai aktivitas sosial, ekonomi

dan hasil budaya.

b) Guru membagi peserta didik menjadi kelompok.

c) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati apakah

terdapat aktivitas budaya seperti ritual, upacara adat,

upacara agama di sekitar tempat tinggal yang masih terkait

dengan kehidupan manusia masa praaksara.

d) Peserta didk diminta untuk mengidentifikasi bagaiaman

bentuk kegiataan budayanya, menyebutkan persamaan

Page 104: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

96

dan perbedaan kegiatan budaya saat ini dibandingkan

dengan masa praaksara.

e) Pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru, kemudian

perwakilan kelompok peserta didik mempesentasikan di

depan kelas, dilanjutkan dengan diskusi guru dengan

peserta didik mengenai tugas tersebut.

f) Peserta ddik diberikan untuk bertanya apakah ada materi

yang belum dimengerti.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015.

Page 105: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

97

Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat

dicontohkan soalnya sebagai berikut:

No. Butir Soal

1. Apakah yang menjadi keuntungan bangsa Indonesia

berada di posisi strategis kaitannya dengan perdagangan dunia pada masa kerajaan Hindu Buddha

dan Islam?

2. Sebutkan kegiatan sosial manusia pada masa praaksara!

3. Sebutkan kegiatan ekonomi pada masa praaksara!

4. Sebutkan peninggalan hasil budaya pada masa praaksara!

5. Apakah persamaan perbedaan alat-alat yang digunakan ada masa praaksaa dengan pada masa

sekarang?

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-2 pada Bab 2 dengan cara

yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta

membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi

pada buku siswa kemudian mencari contoh kegiatan sosial

ekonomi dan hasil budaya manusia pada masa praaksara.

Page 106: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

98

Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke

guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat

diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan

sebelumnya.

Pada kegiatan apersepsi mengenai tema Perubahan dan

Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa Praaksara,

Hindu Buddha, dan Islam. Apersepsi juga dikaitkan dengan

tema sebelumnya. Misalnya, aktivitas manusia pada saat ini

tidak bisa terlepas dari aktivitas manusia pada masa lampau.

Maka sejarah aktivitas manusia penting untuk diketahui.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan

2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu

Buddha di Indonesia

Page 107: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

99

Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.

b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan

dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu

Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan

minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.

c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru

dapat menambahi atau mengurangi.

d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu

pertanyaan yang trtulis di papan tulis.

e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai

pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat

memanfaatkan berbagai referensi, seperti bukau atau

internet untuk mendapatkan jawaban.

f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan

tanggapan, guru selalu mengarahkan.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

Page 108: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

100

Pertemuan 4 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan

mengutamakan pengkondisian kelas.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik dibuat menjadi dua kelompok. Kelompok

pertama bertugas mendiskusikan aktivitas manusia pada

masa Hindu Buddha di Indonesia bidang sosial, dan

kelompok kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada

masa Hindu Buddha di Indonesia bidang ekonomi.

b) Peserta didik melakukan analisis buku siswa untuk

melengkapi diskusi kelompoknya

c) Setelah selesai berdiskusi, peserta didik membuat

kelompok kecil dengan anggota berasal dari kelompok yang

berbeda.

d) Dalam kelompok kecil, peserta didik diminta untuk saling

menyampaikan hasil diskusi di kelompok besar.

e) Peserta didik diminta untuk membuat catatan poin-poin

penting mengenai hasil diskusi.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

Page 109: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

101

Pertemuan 5 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-

nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama.

2) Kegiatan inti

Aktivitas pada kegiatan inti hampir sama dengan

kegiatan inti pada pertemuan keempat. Perbedaannya pada

topik diskusi yaitu tentang aktivitas manusia pada masa

Hindu Buddha di Indonesia bidang budaya, dan kelompok

kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu

Buddha di Indonesia bidang pendidikan.

3) Penutup

a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan

pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,

juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.

b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

d) Guru menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Page 110: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

102

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan

sebagai berikut!

No Butir Soal Dijawab oleh Skor

1 Jelaskan teori masuk dan berkembangnya Hindu

Buddha ke Indonesia!

Peserta didik A.... 3

Peserta didik B.... 3

Peserta didik C.... 2

2 Sebutkan 3 candi yang terdapat di Indonesia

Peserta didik A.... 1

Peserta didik B.... 1

Peserta didik C.... 1

3 Sebutkan 3 contoh aktivitas manusia pada masa Hindu

Buddha di Indonesia dalam bidang sosial!

Peserta didik A.... dst

Peserta didik B....

Peserta didik C....

Pedoman penskoran dan penentuan nilai

1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.

2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara

yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Page 111: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

103

Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta

membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi

pada buku siswa kemudian diminta mengelompokkan candi

berdasarkan agama pembuatannya, apakah Hindu atau

Buddha. Hasilnya dikumpulkan.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 6 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat

diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan

sebelumnya.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan

Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.

b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan

dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu

Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan

minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.

3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam

Page 112: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

104

c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru

dapat menambahi atau mengurangi.

d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu

pertanyaan yang tertulis di papan tulis.

e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai

pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat

memanfaatkan berbagai referensi, seperti buku atau

internet untuk mendapatkan jawaban.

f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan

tanggapan, guru selalu mengarahkan.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

pertemuan berikutnya.

Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)

Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan,

kegiatan inti dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan 6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas

mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di

Indonesia dalam bidang sosial, dan kelompok kedua

mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di

Indonesia pada bidang ekonomi.

Page 113: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

105

Pertemuan 8 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Kegiatan Inti

Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan

dan kegiatan inti dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan

6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas

mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di

Indonesia dalam bidang pendidikan, dan kelompok kedua

mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di

Indonesia pada bidang budaya.

2) Penutup

a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan

pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,

juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.

b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

d) Guru menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Page 114: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

106

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh

ketentuan sebagai berikut!

No Butir Soal

1 Jelaskan bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung

pada masa praaksara!

2 Jelaskan bagaimana perubahan pada sistem

pemerintahan setelah munculnya pengaruh Hindu

Buddha di Indonesia!

3 Mengapa Sriwijaya dikenal sebagai pusat

pengembangan agama Buddha?

4 Apa sajakah yang merupakan lembaga pendidikan

pada masa Islam?

5 Sebutkan beberapa kerajaan yang bercorak Hindu di

Indonesia!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang

dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang nilainya di atas KKM secara

berkelompok diminta untuk membuat peta konsep tema

Page 115: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

107

Perubahan dan Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa

Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. Peta konsep dibuat

pada selembar kertas kemudian ditempel di dinding kelas

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi ini.

Page 116: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

108

1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.

4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

f.

Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui

keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran

BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM

KELEMBAGAAN MASYARAKAT

A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Page 117: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

109

pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap

spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan

karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi

terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai

pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

didik lebih lanjut.

1.3. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan

sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat

sekitar (lokal).

4.4. Menyajikan hasil diskusi alternatif tindakan nyata

dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,

ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat

sekitar.

ATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian lembaga sosial;

2. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelembagaan

yang ada di masyarakat;

3. Siswa dapat mendeskripsikan keragaman aktivitas

manusia dalam lembaga sosial, ekonomi, pendidikan, dan

budaya di masyarakat sekitar.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

C. (KD)

Page 118: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

110

1. Pengertian Lembaga Sosial 1

2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial

a. Lembaga Keluarga

b. Lembaga Agama

c. Lembaga Ekonomi

1) Koperasi

2) BUMN

C. PETA KONSEP

D. MATERI PEMBELAJARAN

Page 119: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

111

3) BUMS

d. Lembaga Pendidikan

1) Lembaga Pendidikan Formal

2) Lembaga Pendidikan Non Formal

3) Lembaga Pendidikan Informal

e. Lembaga Budaya 1

f. Lembaga Politik 1

P

an Interaksi Antar Ruang

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Guru dan siswa menyampaikan salam.

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Kehidupan

Manusia dalam Kelembagaan Masyarakat. Guru dapat

memberi contoh beberapa lembaga yang ada di sekitar

lingkungan, misalnya lembaga sekolah, koperasi, dan lain

sebagainya.

d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam

tema ini.

e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,

PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN

ORANGTUA

1. Pengertian Lembaga Sosial

Page 120: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

112

dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis pada akhir

pembelajaran, tes lisan pada tiap-tiap pertemuan, dan

observasi.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik memperhatikan gambar beberapa lembaga

sosial yang diberikan guru.

b) Peserta didik memilih beberapa lembaga yang ada di

lingkungan sekitarnya dari gambar-gambar yang diberikan

guru.

c) Peserta didik diminta untuk mengungkapkan secara singkat

fungsi/tugas dari beberapa lembaga tersebut.

d) Berdasarkan hal-hal yang diungkapkan peserta didik, guru

menjelaskan fungsi keberadaan lembaga sosial.

e) Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pengertian

lembaga sosial secara umum.

f) Peserta didik berdiskusi tentang ciri-ciri suatu lembaga

sosial, guru memberi pengarahan.

g) Peserta didik berdiskusi tentang fungsi lembaga sosial, guru

mengarahkan.

3) Penutup

a) Guru memberikan tes lisan.

b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.

d) Guru menutup pertemuan.

Page 121: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

113

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan

sebagai berikut!

No Butir Soal Dijawab oleh Skor

1 Sebutkan ciri-ciri lembaga

sosial secara umum!

Peserta didik A.... 3

Peserta didik B.... 3

Peserta didik C.... 2

2 Sebutkan fungsi lembaga

sosial secara umum!

Peserta didik A.... 1

Peserta didik B.... 1

Peserta didik C.... 1

Pedoman penskoran dan penentuan nilai

1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.

2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara

Page 122: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

114

yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta

membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi

pada buku siswa kemudian diminta mencari informasi

mengenai lembaga sosial beserta lambangnya dan hasilnya

dikumpulkan.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat

diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan

sebelumnya.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga

Keluarga.

b) Peserta didik menyebutkan pohon keluarga masing-

masing.

2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial

Page 123: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

115

c) Peserta didik mengidentifikasi peran anggota keluarga

dalam keluarga masing-masing.

d) Peserta didik diarahkan untuk menganalisis contoh fungsi

keluarga dalam keluarga masing-masing. Hasil analisis

dituliskan dalam tabel kemudian dikumpulkan kepada

guru.

Fungsi Keluarga Contoh dalam Keluarga

Fungsi biologis/ reproduksi

Fungsi proteksi/ perlindungan

Fungsi ekonomi

Fungsi edukatif

Fungsi afeksional/ kasih saying

a) Peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal yang

ingin diketahuinya dari Lembaga Keluarga.

b) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Agama,

kemudian melakukan tugas yang terdapat di buku.

3) Penutup

Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti

pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi

penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada

pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi

Page 124: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

116

pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Penutup

Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan

dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan

sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

a) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil

tugasnya di depan kelas.

b) Peserta didik yang lain memperhatikan dan memberi

komentar.

c) Guru mengarahkan jalannya presentasi.

d) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga

Ekonomi, kemudian melakukan aktivitas yang ada di

buku. Hasil aktivitas dikumpulkan kepada guru.

Page 125: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

117

e) Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal yang ingin

diketahui dari materi yang telah dipelajari.

Pertemuan 3-4 (2JP/ Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Penutup

Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap

pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik membentuk 4 kelompok.

b) Peserta didik bersama kelompoknya mengidentifikasi jenis-

jenis lembaga ekonomi yang ada di Indonesia. Peserta didik

diperkenankan mencari informasi dari buku maupun

internet.

Hasil identifikasi dituliskan di dalam tabel.

No Koperasi BUMN BUMS

1 Koperasi Unit Desa PT. KAI PT. Krakatau

Steel

2

3

4

5

6

Dst

c) Peserta didik melakukan pengundian untuk memilih salah

satu BUMN/BUMS sebagai bahan pembelajaran

selanjutnya. 2 kelompok memilih BUMN dan 2 kelompok

memilih BUMS.

Page 126: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

118

d) Peserta didik bersama kelompoknya mencari data mengenai

informasi badan usaha yang didapatkan kelompoknya.

Tugas ini dapat dilanjutkan di luar jam pelajaran.

Informasi yang dimaksud kurang lebih seperti berikut:

Nama Badan Usaha

Tahun Berdiri

Alamat

Bidang Usaha

e) Perwakilan kelompok mempresentasikan tugas

kelompoknya di depan kelas.

f) Peserta didik yang lain mengamati dan memberi masukan.

Pertemuan 5-6 (4JP/2 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Penutup

Sama aktivitasnya dengan pertemuan 3 dan 4 ini

aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup pertemuan ini

dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik membaca uraian tentang Lembaga

Pendidikan.

b) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3

orang.

c) Peserta didik secara bergantian melengkapi peta konsep

yang disediakan guru.

Page 127: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

119

Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan

Formal

Lembaga Pendidikan

Nonformal

Lembaga Pendidikan

Informal

Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..

Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..

Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..

d) Berdasarkan peta konsep tersebut, peserta didik

mengidentifikasi contoh lembaga pendidikan yang ada di

lingkungan tempat tinggal. Hasil identifikasi dituliskan di

buku.

e) Peserta didik melakukan wawancara sederhana kepada

orang-orang di sekitarnya mengenai pendidikan yang

pernah diikuti. Hasil wawancara dituliskan dalam tabel

seperti berikut ini.

No Nama

Pendidikan yang pernah diikuti (√)

Pendidikan Formal

Pendidikan Nonformal

Pendidikan Informal

1 Berta √ √ √

Page 128: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

120

f) Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di

depan kelas. Peserta didik mendapat kesimpulan bahwa

satu orang dapat mengikuti lebih dari satu jenis lembaga

pendidikan.

Pertemuan 7-8 (4JP/ 2 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan penutup

Aktivitas pada pertemuan 7-8 aktivitas pada tahap

pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan sebelumnya.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Budaya.

b) Peserta didik mencari informasi mengenai lembaga budaya

yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Hasilnya

dituliskan di buku.

c) Peserta didik membaca uraian mengenai lembaga politik.

d) Guru menjelaskan bahwa lembaga politik ada yang

berfungsi sebagai legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Page 129: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

121

Peserta didik mencari tambahan informasi mengenai tiga

fungsi lembaga politik ini.

e) Peserta didik memberikan contoh lembaga legislatif,

lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif, kemudian

dituliskan di buku.

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru mereview dan menyimpulkan

pelajaran pada bab ini.

b) Peserta didik melakukan tes penilaian pembelajaran.

c) Guru memberikan pesan moral kepada peserta didik.

d) Guru menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh

ketentuan sebagai berikut!

No Butir Soal

1 Sebutkan ciri-ciri lembaga sosial! Sebutkan lima fungsi lembaga keluarga!

2 Sebutkan enam agama yang diakui pemerintah Indonesia secara

resmi!

3 Sebutkan tiga contoh BUMS!

4 Sebutkan tiga fungsi lembaga pendidikan nonformal!

5 Sebutkan tiga contoh lembaga politik eksekutif!

Page 130: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

122

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang

dilakukan sama seperti pada materi pertama yang

ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.

Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta untuk

menginventaris lembaga sosial di daerah tempat tinggalnya.

Hasilnya dituangkan dalam daftar untuk dikumpulkan.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi ini.

Page 131: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

123

1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.

4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

g.

Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui

keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT

A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR

(KD) Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Page 132: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

124

pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap

spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan

karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi

terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai

pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

didik lebih lanjut

3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi

dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

4.5 Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia

dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,

sosial, budaya, dan ekonomi.

ATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mendeskripsikan pengertian kebutuhan.

2. Mendeskripsikan pengertian sumber daya.

3. Mendeskripsikan hubungan antara kebutuhan manusia

dengan sumber daya.

4. Mendeskripsikan pengertian kelangkaan.

5. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan

prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

6. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan

produksi, distribusi, dan konsumsi.

7. Mendeskripsikan penerapan kegiatan ekonomi dalam

kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

D. (KD)

Page 133: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

125

1. Kelangkaan Sumber Daya/Alat Pemuas Kebutuhan

a. Kebutuhan Manusia

b. Penggolongan Kebutuhan

c. Sumber Daya/ Alat Pemuas Kebutuhan

d. Kelangkaan

e. Skala Prioritas Kebutuhan

2. Kegiatan Ekonomi

a. Kegiatan Produksi

b. Kegiatan Distribusi

c. Kegiatan Konsumsi

C. PETA KONSEP

D. MATERI PEMBELAJARAN

Page 134: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

126

3. Motif Ekonomi

4. Prinsip Ekonomi

5. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosial,

dan Budaya 2

a. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sosial

b. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Berbudaya

c. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Ekonomi

P

n Interaksi Antar Ruang

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Guru dan siswa menyampaikan salam.

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Aktivitas

Ekonomi dalam Kehidupan Masyarakat. Guru dapat

memberi contoh beberapa kasus/peristiwa di lingkungan

sekitar yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi.

d) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang

sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan

kompetensi yang akan dipelajari.

e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan

dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,

REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA

1. Kelangkaan Sumber Daya

Page 135: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

127

observasi.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik mengamati penjelasan guru dari buku teks.

b) Peserta didik secara individu merinci kebutuhan sehari-

hari dan dituliskan pada tabel 4.1.

AKTIVITAS MACAM KEBUTUHAN

Persiapan berangkat

ke sekolah.

1. Kebutuhan akan peralatan mandi

(sabun, pasta gigi, handuk).

2. Kebutuhan akan kemeja.

3. Kebutuhan akan makanan.

4. .......

5. .......

6. .......

Persiapan

pembelajaran di

sekolah.

1. Kebutuhan akan buku.

2. Kebutuhan akan pensil.

3. Kebutuhan akan penghapus.

4. ........

5. ........

6. ........

c) Peserta didik menggabungkan hasil rinciannya dengan milik

peserta didik lain, sehingga diperoleh daftar kebutuhan

yang banyak.

d) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan

diarahkan pada hal-hal yang substansional, misalnya “apa

yang dimaksud dengan kebutuhan itu?” atau “dengan apa

kebutuhan itu dapat dipenuhi?”

e) Peserta didik membaca uraian materi tentang penggolongan

kebutuhan.

f) Peserta didik membuat peta konsep tentang penggolongan

Page 136: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

128

kebutuhan. Peta konsep digambarkan pada selembar

kertas yang disediakan guru. Peserta didik dapat menghias

peta konsep tersebut dengan kreativitas masing-masing.

Hasilnya ditempelkan pada dinding kelas.

3) Penutup

a) Guru memberikan tes lisan.

b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.

d) Guru menutup pertemuan.

Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Penutup

Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan

dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan

sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mereview materi penggolongan kebutuhan pada

pertemuan sebelumnya.

g) Guru mengarahkan bahwa ketika ada kebutuhan maka

harus ada pemenuhan kebutuhan.

h) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3

orang.

i) Peserta didik membaca materi tentang sumber daya/ alat

pemenuhan kebutuhan.

j) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap benda-

benda di lingkungan di sekitar sekolah. Bersama

Page 137: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

129

kelompoknya, peserta didik mengelompokkan benda-benda

yang termasuk barang bebas dan barang ekonomi.

Barang Bebas Barang Ekonomi

dst

dst

k) Peserta didik mendiskusikan benda benda yang termasuk

barang substitusi dan barang komplementer.

Benda Substitusi

Dst.

Benda Komplementer

><

><

><

Dst

Page 138: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

130

Pertemuan 3-4 (4JP/2 Pertemuan)

1) Pendahuluan dan Penutup

Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap

pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada

pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya.

b) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan

diarahkan pada substansi “apakah yang dimaksud dengan

kelangkaan?” “apa yang menyebabkan kelangkaan?”

c) Peserta didik membaca uraian tentang kelangkaan.

d) Peserta didik melakukan aktivitas Individu: menginventaris

kebutuhan selama satu minggu kemudian

membandingkannya dengan jumlah uang saku.

a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai skala

prioritas.

b) Peserta didik memperhatikan tabel 4.3, kemudian

mengisikan nomor urut pada kebutuhan yang paling

Page 139: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

131

penting (menurut skala prioritas). Guru mendampingi dan

mengarahkan.

c) Peserta didik melakukan aktivitas individu.

d) Peserta didik mempresentasikan simpulan pekerjaannya di

depan kelas. Peserta didik yang lain memperhatikan. Guru

memberikan arahan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Page 140: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

132

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal

seperti contoh ketentuan sebagai berikut!

No Butir Soal

1 Sebutkan 3 contoh kebutuhan primer!

2 Cocokkanlah benda-benda di kolom kiri dengan

kelompok di kolom kanan!

Makanan ▪

Pasir pantai ▪ Udara ▪ Mobil ▪

Panas matahari ▪ Buku ▪

□ Benda Bebas □ Benda Ekonomi

3 Tuliskan satu peristiwa kelangkaan!

4 Sebutkan 3 benda sesuai dengan skala prioritasmu!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai

pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang

nilainya di atas KKM diminta membuat daftar 10 kebutuhan

keluarga berdasarkan skala prioritas.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:

komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,

Page 141: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

133

pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas

rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan

dalam rangka ketuntasan pada materi ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 5-6 (2JP/1 Pertemuan)

Pada pertemuan 5 dan 6 kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan relatif sama dengan aktivitas sebagai berikut!

1) Pendahuluan

a) Guru dan siswa menyampaikan salam.

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah

dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan

kompetensi yang akan dipelajari.

d) Guru mengingatkan bahwa pertemuan hari ini akan diawali

dengan evaluasi subbab 4.1.

e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan

dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan

observasi.

2) Kegiatan inti

a) Peserta didik diarahkan untuk berpikir mengenai alat

pemenuhan kebutuhan. Beberapa alat pemenuhan

kebutuhan harus dibuat dulu sebelum dapat digunakan.

b) Peserta didik mencermati penjelasan tentang contoh kegiatan

2. Kegiatan Ekonomi

Page 142: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

134

ekonomi kemudian membaca uraian materi tentang kegiatan

ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.

c) Peserta didik melakukan pengamatan di lingkungan

sekitar dan melakukan analisis kegiatan yang termasuk

produksi, distribusi, dan konsumsi.

d) Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan di

depan kelas. Guru memberikan pengarahan, peserta didik

yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan.

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran

subbab 4.2. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-

Page 143: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

135

hal yang masih belum jelas.

b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

c) Guru menyampaikan garis besar materi selanjutnya.

d) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.

e) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal

seperti contoh ketentuan sebagai berikut!

No Butir Soal Dijawab oleh Skor

1 Ani membeli es krim, kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi

2 Pak Petrus menanam padi di sawah untuk menghasilkan padi. kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi

3 Pak Bono adalah seorang kurir. Pekerjaan Pak Bono termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi

Page 144: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

136

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai

pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang

nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi

tentang kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Hasilnya

dikumpulkan kepada guru.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada

petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,

pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan

anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat

dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada

materi ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)

1) Pendahuluan

a) Guru dan siswa menyampaikan salam.

3. Motif Ekonomi dan Prinsip Ekonomi

Page 145: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

137

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang

sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan

kompetensi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan

dalam mempelajari sub tema ini, yaitu tes lisan dan

observasi.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai motif

ekonomi.

b) Guru menyiapkan beberapa pernyataan motif ekonomi dan

motif sosial yang jumlahnya seimbang dengan jumlah

peserta didik. Masing-masing pernyataan dituliskan dalam

selembar kertas.

c) Guru membagikan pernyataan kepada peserta didik.

d) Secara bergantian, peserta didik menempelkan pernyataan

tersebut pada “pohon motif ekonomi” atau “pohon motif

sosial”.

e) Ketika seluruh peserta didik sudah mendapat giliran, guru

mereview dan memberikan penjelasan pada peserta didik.

f) Peserta didik melakukan aktivitas kelompok.

Page 146: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

138

No Tindakan

Motif (Ekonomi/

Sosial)

1. Roni membuka sebuah perpustakaan gratis untuk warga

sekitar rumahnya.

2. Pak Badrun membeli obat di apotek

untuk mengobati batuk yang sedang diderita.

3. Kelas VII, VIII, dan IX menata ruang kelas mereka masing-masing karena akan ada pemilihan ruang kelas

terbaik.

4. Dalam rangka menyambut

pemilihan umum, para calon pimpinan daerah berpidato mengenai visi-misi serta rencana

kerja masing-masing.

5. Bu Retno membuka sebuah rumah

makan di dekat stasiun.

g) Peserta didik membaca uraian mengenai prinsip ekonomi.

h) Peserta didik distimulasi untuk bertanya mengenai materi

subbab 4.3 dan 4.4.

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang

materi subbab 4.3 dan 4.4.

b) Guru melakukan evaluasi.

c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.

d) Guru menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

Page 147: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

139

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal

seperti contoh ketentuan sebagai berikut!

No Butir Soal Dijawab

oleh Skor

1 Sinta membayar uang sekolah. a. motif ekonomi

b. motif sosial

2 Parto mengikuti kerja bakti membangun rumah tetangganya yang sangat miskin.

a. motif ekonomi b. motif sosial

3 Pak Jukri seorang supir taksi. Beliau selalu mengantarkan pelanggannya

sampai tujuan dengan selamat. a. motif ekonomi b. motif sosial

4 Bu Badawi akan membeli buah jambu sebanyak sepuluh kilo. Di toko A, harga

buah jambu adalah Rp 7.000,-/kilo. Di toko B, harga buah jambu adalah Rp 7.500,-/kilo. Jika menggunakan prinsip

ekonomi, maka Bu Badawi akan membeli buah jambu di toko ….

5 Joko akan membeli bunga untuk ibunya. Dia akan membeli 10 tangkai bunga. Harga setangkai bunga adalah

Rp 5.000,-. Di toko itu disediakan buket bunga berisi 10 tangkai seharga Rp

40.000,-. Berdasarkan prinsip ekonomi maka Joko akan membeli …. a. 10 tangkai bunga dengan harga Rp

5.000,- b. satu buket bunga dengan harga Rp

40.000,-

Page 148: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

140

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai

pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang

nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi

tentang pengalaman menggunakan prinsip ekonomi. Hasilnya

dikumpulkan kepada guru.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada

petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,

pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan

anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat

dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada

materi ini.

a. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 8-10 (6 JP/3 Pertemuan)

Pada pertemuan 8, 9 dan 10 kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan berulang atau relatif sama dengan aktivitas sebagai

berikut!

4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan

Ekonomi, Sosial, dan Budaya

5.

Page 149: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

141

1) Pendahuluan

a) Guru dan siswa menyampaikan salam.

b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan

kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik

siap untuk belajar.

c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang

sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan

kompetensi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan

dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan

observasi.

2) Kegiatan Inti

a) Peserta didik membaca uraian tentang aktivitas ekonomi

dan keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan

budaya.

b) Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang dampak

kegiatan ekonomi terhadap kehidupan, termasuk dampak

terhadap lingkungan alam.

c) Peserta didik mencermati penjelasan guru. Kemudian

peserta didik mengerjakan aktivitas individu sebagai

berikut.

d) Beberapa peserta didik yang ditunjuk guru

Page 150: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

142

mempresentasikan hasil aktivitas individunya di depan

kelas. Peserta didik yang lain dapat menambahkan atau

menanggapi.

e) Peserta didik membentuk kelompok 2-3 orang. Masing-

masing kelompok berdiskusi tentang penerapan kegiatan

ekonomi dalam kehidupan sosial, budaya, maupun

ekonomi.

f) Peserta didik mengerjakan aktivitas berikut.

e) Hasil diskusi dan aktivitas yang dikerjakan dalam

kelompok dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.

Guru mengkondisikan dan mengarahkan jalannya diskusi

hingga presentasi.

f) Masih dalam kelompoknya, peserta didik diminta

mengerjakan penugasan proyek sebagai berikut.

Page 151: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

143

3) Penutup

a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran sub

tema 4.5. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal

yang masih belum jelas.

b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

c) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.

d) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.

b. Penilaian

Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan

keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan

perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud

nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi

dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.

Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan

menggunakan teknik penilaian tes menggunakan soal uraian

seperti contoh ketentuan sebagai berikut!

Page 152: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

144

No Butir Soal

1 Sebutkan penggolongan kebutuhan berdasarkan

intensitasnya beserta contoh!

2 Sebutkan dua contoh barang substitusi!

3 Berilah contoh penggunaan motif ekonomi!

4 Tuliskan contoh penggunaan prinsip ekonomi!

5 Sebutkan 3 contoh kegiatan produksi!

6 Sebutkan 3 pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kehidupan manusia!

c. Remedial

Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi

pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk

program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang

dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan

Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.

d. Pengayaan

Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil

belajar pada akhir pertemuan ke 10 (setelah selesai

pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang

nilainya di atas KKM diminta mencari informasi mengenai

lembaga sosial beserta lambangnya.. Hasilnya dikumpulkan

kepada guru.

e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik

Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan

sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada

petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,

pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan

anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat

dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada

materi ini.

Page 153: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

145

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013).

Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Jakarta.

Dahl, T. I., Bals, M., & Turi, A. L. (2005). Are students’ beliefs

about knowledge and learning associated with their

reported use of learning strategies? British Journal of

Educational Psychology, 75(2), 257–273

Dewi Padmo dkk. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan

Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran.

Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pendidikan

Dochy, F. (2001). A new assessment era: Different needs new

challenges. Learning and Instruction, 10, 11–20.

Fenollar, P., Romajn, S., & Cuestas, P. J. (2007). University

students’ academic performance: An integrative

conceptual framework and empirical analysis. British

Journal of Educational Psychology, 77(4), 873–891.

Hamzah B. Uno, 2008. Profesi Kependidikan

(Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara

Isjoni, dkk. 2008. Pembelajaran Terkini: Perpaduan

Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Mikael De Clercq, et.al (2013; 4)

Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah

Menengah Pertama 2013 Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah

Memengah Pertama.

Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:

PSMS Unesa.Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. (1985).

DAFTAR PUSTAKA

Page 154: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

146

Learning Science: A Generative Process, Science

Education, 64, 4: 489-503.Richards, J.C. & Rodgers,

T.S. (2001). Approaches and Methods in Language

Teaching. New York, NY: Cambridge University Press.

Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama. 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah Pertama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 54 Tahun 2013 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 53 Tahun 2015 tentang Standar

Penilaian.

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab IV pasal 19

ayat 1

Saifuddin Azwar (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem

Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Page 155: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

SMALB Tunanetra Kelas X

147

Nama Lengkap : Ririn Darini, S.S., M.Hum.

Telp. /HP : 0274-419362/08122762804

Email : [email protected]

Alamat kantor : Gedung Pusat Rektorat UNY

Lantai 1 Sayap Timur

Jl. Colombo No.1

Karangmalang, Yogyakarta

Bidang Keahlian : Sejarah Asia Timur,

Sejarah Indonesia

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1. Dosen FIS UNY sejak 1 Maret 1999 sampai sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1. S2 : Sejarah, UGM Yogyakarta (tahun lulus 2004)

2. S1 : Sejarah, UGM Yogyakarta (tahun lulus 1998)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Panduan Pembelajaran Sejarah Untuk SMA/MA (2005)

2. Sejarah Kebudayaan Indonesia Masa Hindu Buddha (Ombak, 2013)

3. Sejarah untuk SMA/MA Kurikulum 2013

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. Reorganisasi Agraria dan Pengaruhnya Bagi Petani dan

Perkebunan di Yogyakarta pada Awal Abad XX (2006).

2. Pengaruh Pembangunan Terminal Terpadu Giwangan Terhadap

Perubahan Masyarakat Sekitar (2006).

3. Upacara Srada Tahun 1362 M, Masa Pemerintahan Raja Hayam

Wuruk (2006).

4. Sengketa Agraria: Kebijakan dan Perlawanan dari Masa ke

Masa (2006).

5. Perempuan Dalam Budaya Cina Kuno (2006)

6. Petilasan Kraton Pesanggrahan Ambarketawang dan Po-

tensinya sebagai Sumber, Media, dan Laboratorium Nat-ural

dalam Model Pembelajaran Metodologi Rekon-struksi Sejarah

(2007)

PROFIL PENULIS

Page 156: SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Panduan Guru IPS

148

7. Bisnis Peminjaman Uang Informal di Pedesaan Jawa dalam

Sejarah Indonesia Masa Kolonial (2007)

8. Seni Tradisi Menyongsong Jogjakarta Pusat Budaya 2020

(2008)

9. Nasionalisme Etnis Tionghoa Indonesia (1900-1945) (2008)

10. Konsep Pendidikan dalam Pemikiran Konfusius (2008)

11. Perkembangan Kebudayaan Cina Pasca Reformasi di

Yogyakarta (2009)

12. Keroncong: Riwayatmu Dulu, Riwayatmu Kini (2009)

13. Kebijakan Negara dan Sentimen Anti-Cina: Perspektif Historis

(2009)

14. Park Chung-hee dan Keajaiban Ekonomi Korea Selatan (2010)

15. Penindasan Penguasa Militer terhadap Minoritas Mus-lim di

Myanmar 1962-2001 (2011)

16. Akulturasi Batik Tradisional Jawa dengan Budaya China dan

Tantangan Global (2011)

17. Fenomena Sosiologi Objek Wisata Sejarah di Yogyakarta: Suatu

Kajian tentang Sosiologi Pariwisata (2011)

18. Kebijakan-Kebijakan Sosial Ekonomi Pada Masa Pemerintahan

K.G.P.A.A. Paku Alam VIII Tahun 1864-1950 (2012)

19. Kasus Ambalat: Konflik Wilayah antara Indonesia dan Malaysia

(1979-2013) (2013)

20. Peningkatan Mutu dan Pengembangan Program Studi Ilmu

Sejarah melalui Tracer Study (2013)

21. Perkebunan Tebu: Dampak Sosial Ekonomi pada Masyarakat

Pedesaan Jawa tengah Awal abad XX (2013)

22. Epidemi di Jawa Abad XX (2013)

23. Respon Masyarakat Sukoharjo terhadap Revolusi Hijau 1968-

1984 (2014)

24. Perkembangan Pelayanan dan Sarana Kesehatan di Jawa Abad

ke-20 (2014)

25. Pengaruh Sosial Ekonomi Transportasi Kereta api di Jawa

Tengah dan Yogyakarta Tahun 1864-1930 (2014)

26. Nasionalisai Perusahaan Asing Di Jawa Timur tahun 1950-

1966 (2015)

27. Penelusuran Tingkat Keterserapan Lulusan Program Studi Ilmu

Sejarah Tahun 2009-2014 dalam Dunia Kerja melalui Tracer

Study (2015)