persentase kurikulum smalb

29
KURIKULUM SMALB- B “WIYATA DHARMA” METRO SMALB - B “WIYATA DHARMA” METRO JL. BANTENG 22 A HADIMULYO TIMUR KEC. METRO PUSAT KOTA METRO TAHUN 2011

Upload: solihin-utjok

Post on 04-Jul-2015

1.942 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persentase kurikulum smalb

KURIKULUM SMALB- B “WIYATA DHARMA” METRO

 

 

SMALB - B “WIYATA DHARMA” METROJL. BANTENG 22 A HADIMULYO TIMUR KEC.

METRO PUSATKOTA METROTAHUN 2011

Page 2: Persentase kurikulum smalb

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari berbagai pihak, maka dengan ini Kurikulum SMALB-B “Wiyata Dharma” Metro ditetapkan

untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun olehTim Pengembang Kurikulum SMALB-B ”Wiyata Dharma” Metro

Ditetapkan di : METRO

Tanggal : 1 November2011Ketua Komite Sekolah Kepala SLB “Wiyata Dharma” Metro  SUPRIYONO SUHAN, S.Pd

NIP 19630421 199203 1 012

Mengetahui,Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung

Drs. TAUHIDI, MM

Pembina Utama MudaNip. 19600405 198203 1 015

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: Persentase kurikulum smalb

1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19  Tahun  2005  tentang  Standar  Nasional  Pendidikan  mengamanatkan bahwa  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP)  jenjang  pendidikan dasar  dan  menengah  disusun  oleh  satuan  pendidikan  dengan  mengacu kepada  Standar  Isi  (SI)  dan  Standar  Kompetensi  Lulusan  (SKL)  serta berpedoman  pada  panduan  yang  disusun  oleh  Badan  Standar  Nasional Pendidikan (BSNP). 

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMALB-B “Wiyata Dharma” Metro  , yang secara keseluruhan mencakup:∗Struktur dan muatan kurikulum; ∗Beban belajar peserta didik;∗Kalender pendidikan; ∗Silabus∗Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN

Page 4: Persentase kurikulum smalb

a. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Landasan Penyusunan KTSP

Page 5: Persentase kurikulum smalb

b. Landasan Yuridis

•Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5) dan Pasal 32 ayat (1)•Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, Pasal 36 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (2)•Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan

Page 6: Persentase kurikulum smalb

Kurikulum  ini  disusun  sebagai pedoman  bagi  komunitas  sekolah dalam  menyelenggarakan  kegiatan pendidikan  yang  sesuai  dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan

Tujuan Penyusunan Kurikulum

Page 7: Persentase kurikulum smalb

Pengembangan kurikulum ini berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai berikut ; Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaBeragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah

Prinsip Pengembangan Kurikulum

Page 8: Persentase kurikulum smalb

1. Tujuan Pendidikan

Undang-Undang Republik  Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan  Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Visi

Menumbuhkembangkan peserta didik menjadi pribadi-pribadi berkualitas, beriman, bertaqwa, terampil, mandiri dan berbudi pekerti luhur.

BAB IITUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN

SEKOLAH

Page 9: Persentase kurikulum smalb

a. Memberikan  pelayanan  terhadap  peserta  didik  sesuai dengan kemampuannya

b. Memberikan  bekal  keterampilan  kepada  peserta  didik agar dapat hidup mandiri di tengah-tengah Masyarakat.

c. Memberikan  pelayanan  terhadap  peserta  didik  di  bidang IMTAQ.

d. Memberikan keteladanan  budi pekerti yang luhur kepada  peserta didik

Misi

Page 10: Persentase kurikulum smalb

a. Memiliki  mental  atau  rasa  percaya  diri  bahwa kekurangannya  bukan  hambatan  untuk  belajar  dan bekerja

b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan kusus agar dapat bekerja  (mandiri)  untuk  menolong  dirinya  sendiri  dalam kehidupan sehari-hari.

c. Agar  peserta  didik memiliki  dasar  sebagai  warga  negara yang  baik,  beriman  dan  bertaqwa  kepada  Tuhan  Yang Maha Esa.

d. Agar  peserta  didik  mengimplementasikan    budi  pekerti yang luhur dalam kehidupannya.

Tujuan SMALB-B “Wiyata Dharma” Metro

Page 11: Persentase kurikulum smalb

1. Struktur Kurikulum Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini. 

∗ Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia ∗ Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 

∗ Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi ∗ Kelompok mata pelajaran estetika ∗ Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Page 12: Persentase kurikulum smalb

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai 

berikut ini. Komponen

Kelas dan

Alokasi Waktu

X XI XII

A.  Mata Pelajaran

1.  Pendidikan Agama 2 2

2.  Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3.  Bahasa Indonesia 2 2

4.  Bahasa Inggris 2 2

5.  Matematika 2 2

6.  Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2

7.  Ilmu Pengetahuan Alam 2 2

8.  Seni Budaya 2 2

9.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

10. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan

Komunikasi*)

16 16

B.  Muatan Lokal :

1.  Kerajinan tangan ( Manik-manik)

2.  Budidaya perikanan

2

2

C.  Pengembangan Diri 2**) 2*

*)

Jumlah 38 38

D.  Pengembangan Diri 2* 2*

1.  Kegiatan Ekstrakurikuler:

a.  Kepramukaan 2 2

b.  Olahraga prestasi 2 2

c.  Seni budaya/Sanggar seni 2 2

Page 13: Persentase kurikulum smalb

1. Mata Pelajaran Wajib Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMALB-B terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut:c.Pendidikan Agama d.Pendidikan Kewarganegaraane.Bahasa Indonesiaf.Bahasa Inggrisg.Matematikah.IPAi.IPSj.Seni Budaya dan Keterampilank.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanTeknologi Informasi dan Komunikasi

Muatan Kurikulum

Page 14: Persentase kurikulum smalb

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan  lahan, sarana  prasarana,  dan  tenaga  pendidik.  Sasaran pembelajaran  muatan  lokal  adalah  pengembangan  jiwa kewirausahaan  dan  penanaman  nilai-nilai  budaya  sesuai dengan  lingkungan.  Nilai-nilai  kewirausahaan  yang dikembangkan  antara  lain  inovasi,  kreatif,  berpikir  kritis, eksplorasi,  komunikasi,  kemandirian,  dan  memiliki  etos kerja.  Nilai-nilai  budaya  yang  dimaksud  antara  lain kejujuran,  tanggung  jawab,  disiplin,  kepekaan  terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Page 15: Persentase kurikulum smalb

No. Jenis Muatan Lokal Alokasi Waktu

X XI XII

1. Kerajinan Tangan (Manik-manik) 2

2. Budidaya Perikanan 2

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMALB ini adalah sebagai berikut. 

Page 16: Persentase kurikulum smalb

Kegiatan  pengembangan  diri  adalah  kegiatan  yang bertujuan  memberikan  kesempatan  kepada  peserta didik  untuk  mengembangkan  dan  mengekspresikan diri  sesuai  dengan  kebutuhan,  bakat,  dan  minat. Kegiatan pengembangan diri  dapat  dilakukan dalam bentuk  bimbingan  konseling  dan  kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan  diri  terdiri  atas  2  (dua)  bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.

Pengembangan Diri

Page 17: Persentase kurikulum smalb

Kegiatan Pelaksanaan

Ekstrakurikuler •   Kepramukaan

•   Olah raga

•   Seni budaya/sanggar seni

Pengembangan diri Terprogram

Page 18: Persentase kurikulum smalb

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal

•  Piket kelas •  Ibadah •  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di

kelas •  Bakti sosial

Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

•  Memberi dan menjawab salam •  Meminta maaf •  Berterima kasih •  Mengunjungi orang yang sakit •  Membuang sampah pada tempatnya •  Menolong orang yang sedang dalam kesusahan •  Melerai pertengkaran

Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari

•  Performa guru •  Mengambil sampah yang berserakan •  Cara berbicara yang sopan •  Mengucapkan terima kasih •  Meminta maaf •  Menghargai pendapat orang lain •  Memberikan kesempatan terhadap pendapat

yang berbeda •  Mendahulukan kesempatan kepada orang tua •  Penugasan peserta didik secara bergilir •  Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada

peraturan) •  Memberi salam ketika bertemu •  Berpakaian rapi dan bersih •  Menepati janji •  Memberikan penghargaan kepada orang yang

berprestasi •  Berperilaku santun •  Pengendalian diri yang baik •  Memuji pada orang yang jujur •  Mengakui kebenaran orang lain •  Mengakui kesalahan diri sendiri •  Berani mengambil keputusan •  Berani berkata benar •  Melindungi kaum yang lemah •  Membantu kaum yang fakir •  Sabar mendengarkan orang lain •  Mengunjungi teman yang sakit •  Membela kehormatan bangsa •  Mengembalikan barang yang bukan miliknya

Pengembangan diri Tidak Terprogram

Page 19: Persentase kurikulum smalb

∗ Pembelajaran  pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa menggunakan  pendekatan  proses  belajar  aktif  dan  berpusat pada  anak,  dilakukan  melalui  berbagai  kegiatan  di  kelas, sekolah,  dan  masyarakat.  Di  kelas  dikembangkan  melalui kegiatan  belajar  yang  biasa  dilakukan  guru  dengan  cara integrasi.  Di  sekolah  dikembangkan  dengan  upaya pengkondisian  atau  perencanaan  sejak  awal  tahun  pelajaran, dan  dimasukkan  ke  Kalender  Akademik  dan  yang  dilakukan sehari-hari  sebagai  bagian  dari  budaya  sekolah  sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang  menunjukkan  nilai-nilai  budaya  dan  karakter  bangsa.  Di masyarakat  dikembangkan  melalui  kegiatan  ekstra  kurikuler dengan  melakukan  kunjungan  ke  tempat-tempat  yang menumbuhkan  rasa cinta  tanah air  dan melakukan pengabdian masyarakat  untuk  menumbuhkan  kepedulian  dan kesetiakawanan sosial.

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Page 20: Persentase kurikulum smalb

∗ Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam  pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. 

∗ BT  :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

∗ MT :  Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

∗ MB :  Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

∗ MK :  Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten)

Page 21: Persentase kurikulum smalb

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan. ∗Pengaturan beban belajar di SMALB-B ini dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini. ∗Beban belajar tetap adalah 38 jam pelajaran per minggu ∗Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran 

Pengaturan Beban Belajar

Page 22: Persentase kurikulum smalb

Kelas

Satu jam pembelajaran

tatap muka (menit)

Jumlah jampel/ minggu

Minggu efektif

per tahun

Waktu pembelajaran

per tahun (jampel)

Jumlah jam per

tahun (@ 60 menit)

X,XI,XII 40 38 34 1292 969

Page 23: Persentase kurikulum smalb

KomponenKriteria Ketuntasan Belajar

X XI XIIA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 70 75 -1. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 -1. Bahasa Indonesia 67 70 -1. Bahasa Inggris 67 67 -1. Matematika 68 70 -1. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 -1. Ilmu Pengetahuan Sosial 69 70 -1. Seni Budaya 70 75 -1. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

70 75 -

1. Keterampilan Vokasional/ Teknologi Informasi dan Komunikasi*)70 75 -

B. Muatan Lokal 1. Kerajinan Tangan (Manik-manik)2. Budidaya Perikanan

7070

7575

- -

C. Pengembangan Diri 1. Kegiatan Ekstra Kurikuler:

• Pramuka • Olahraga• Senibudaya/Sanggar seni

Penetapan KKM

Page 24: Persentase kurikulum smalb

Kenaikan Kelas

Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Boleh ada tiga mata pelajaran yang belum tuntas .

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK;

Jumlah ketidak hadiran alpa kurang dari 30, izin dan sakit kurang dari 60 hari/ tahun.

Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Page 25: Persentase kurikulum smalb

2) Kelulusan 

∗ Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 

Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) 

menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus 

dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila: 

∗ telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 

∗ memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata 

pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK; 

∗ lulus ujian sekolah; dan

∗ lulus ujian nasional. 

Page 26: Persentase kurikulum smalb

BAB IVKALENDER PENDIDIKAN

Hari Kegiatan Waktu

Senin Upacara

Kegiatan belajar mengajar

07.30 – 08.00

08.00 – 12.40

Selasa Kegiatan belajar mengajar 08.30 – 12.40

Rabu Kegiatan belajar mengajar 08.30 – 12.40

Kamis Kegiatan belajar mengajar 08.30 – 12.40

Jumat Kegiatan belajar mengajar 07.30 – 10.40

Sabtu Ekstra kurikuler 07.30 – 12.00

Page 27: Persentase kurikulum smalb

KALENDER PENDIDIKAN SMALB-B ”WIYATA DHARMA” METRO

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

BULAN TANGGAL KETERANGAN

Juli 2011 11, 12, 13

14

14 s.d 28,29

30, 31

Masa Orientasi Siswa

Awal Semester

Hari Efektif 14 hari

Libur Permulaan Puasa

Agustus 2011 1,2

3 s.d 22

17

23 s.d 28

29 s.d 30

Libur Permulaan Puasa

Hari Efektif 16 hari

Hari Kemerdekaan

Libur Ramadhan

Hari Raya Idul Fitri

September 2011 1 s.d 7

Hari efektif

Libur Idul fitri

20 hari

Oktober 2011 Hari efektif

12 s.d 17

20 hari

Mid Semester

November 2011

Hari Efektif 26 hari

Desember 2011 Hari Efektif

5 s.d 10

17

19 s.d 31

20 hari

Ulangan Semester I

Pembagian Rapor

Libur Semester I

Januari 2012 1

2

Hari efektif

Libur Tahun Baru

Awal Semester II

26 hari

Februari 2012 Hari Efektif 25 Hari

Maret 2012 Hari Efektif 27 Hari

April 2012 2 s.d 7 Ujian Sekolah

Page 28: Persentase kurikulum smalb

∗Hari Belajar Efektif Semester  I   = 116 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif).

∗Hari Belajar Efektif Semester  II  = 118 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif).

Page 29: Persentase kurikulum smalb

Pedoman  yang  ada  ini  pada  intinya  merupakan  produk  Program Kerja  100  hari  Kabinet  Indonesia  Bersatu  II.    Penyempurnaan pedoman  ini  akan  terus  menerus  dilanjutkan  seiring  dengan kompleksnya  permasalahan  pendidikan  terutama  dalam pembentukan  budaya  dan  karakter  bangsa.  Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan  karakter  bangsa  perlu  menjadi  perhatian  terutama  dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun  sangat  kami  harapkan  dari  semua  pihak  pemerhati, pelaksana  pendidikan  untuk  kesempurnaan  yang  akhirnya  dapat memberikan  pencerahan  pelaksanaan  di  tingkat  sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

BAB VPENUTUP