skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/skripsi...skripsi ini saya persembahkan kepada...

108
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH DENGAN BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh NURUL HUDA NIM 213 13 103 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK

RAKYAT INDONESIA SYARIAH DENGAN BANK NEGARA

INDONESIA SYARIAH (PERIODE 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NURUL HUDA

NIM 213 13 103

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

ii

Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

iii

Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

iv

Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

v

Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah

diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)

“Saya tidak bisa mengubah arah angin, namun saya bisa menyesuaikan pelayaran saya

untuk selalu menggapai tujuan saya.” (Jimmy Dean)

“Satu-satunya cara untuk mengalahkan ketidakmungkinan adalah dengan mempercayainya

bahwa itu mungkin.” (Charles Kingsleigh)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Badriah dan Bapak Kamali, serta saudaraku tercinta

Saifudin dan Nis Roeva yang selalu mendo’akan, menyemangati, menasehati, dan

memotivasi dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.

3. Teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syariah S1 yang selalu membbantu,

mendoakan, menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam pembuatan skripsi ini,

terima kasih untuk semuanya.

Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirrabil’aalamiin, Segala puji bagi Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat serta hidayah-Nya, tak lupa shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan

kita, nabi Muhammad SAW. Atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK

RAKYAT INDONESIA SYARIAH DENGAN BANK NEGARA INDONESIA

SYARIAH (PERIODE 2012-2016). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya do’a, bimbingan,

dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.si selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Mochlasin, M.Ag. selaku pembimbing, yang telah memberikan bimbingan,

dorongan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

viii

5. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendo’akan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen jurusan S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff IAIN Salatiga

7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan

S1 Perbankan Syariah

8. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu

yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan sukses untuk kita semua.

9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian berikan.

Dan akhirnya, tidak ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan karunia serta

ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Penulis

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

ix

ABSTRAK

Huda, Nurul. 2017. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Rakyat Indonesia

Syariah Dengan Bank Negara Indonesia Syariah (Periode 2012-2016). Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin, M.Ag.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan kinerja

keuangan yang signifikan pada BRIS dengan BNIS dilihat dari rasio CAR? (2) Apakah ada

perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada BRIS dengan BNIS dilihat dari rasio ROA?

(3) Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada BRIS dengan BNIS dilihat

dari rasio NIM? (4) Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada BRIS

dengan BNIS dilihat dari rasio BOPO? (5) Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang

signifikan pada BRIS dengan BNIS dilihat dari rasio FDR?. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulanan Bank

Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah periode 2012-2016. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji normalitas data dengan

tehnik analisis menggunakan Uji Statistik Independent Sample t-Test untuk uji hipotesisnya.

Dari hasil Uji Statistic Independent Sample t-Test menunjukkan rasio CAR, ROA, NIM,

BOPO, dan FDR Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

terdapat perbedaan yang signifikan dan secara umum, dari segi permodalan yaitu solvabilitas

(CAR) dan rentabilitas (ROA, dan NIM) BNIS lebih baik dari pada BRIS. Akan tetapi ada

beberapa rasio yang nilainya lebih rendah dari BRIS, yaitu rasio efisiensi (BOPO) dan rasio

Likuiditas (FDR).

Kata Kunci : Rasio Solvabilitas (CAR), Rasio Rentabilitas (ROA, dan NIM), Rasio

Aktifitas (BOPO), dan Rasio Likuiditas (FDR).

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

x

DAFTAR ISI

SAMPUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................. Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................ Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 6

E. Kegunaan Penelitian ......................................................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ....................................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 9

A. Penelitian Terdahulu ......................................................................................................... 9

B. Kerangka Teori ............................................................................................................... 17

1. Kinerja Keuangan....................................................................................................... 17

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

xi

2. Pengukuran Kinerja Bank .......................................................................................... 18

3. Analisis Rasio ............................................................................................................ 19

4. Rasio Solvabilitas ....................................................................................................... 22

5. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas ................................................................................. 24

6. Rasio Aktivitas ........................................................................................................... 26

7. Rasio Likuiditas ......................................................................................................... 27

8. Analisis Perbandingan ................................................................................................ 29

C. Kerangka Penelitian ........................................................................................................ 31

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................... 40

A. Jenis Penelitian ............................................................................................................... 40

B. Objek dan Waktu Penelitian ........................................................................................... 40

C. Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 41

D. Skala Pengukuran ........................................................................................................... 41

E. Definisi Operasional ....................................................................................................... 42

F. Instrumen Penelitian ....................................................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 44

H. Analisis Data ................................................................................................................... 45

I. Alat Analisis Data ........................................................................................................... 47

BAB IV ANALISIS DATA ..................................................................................................... 48

A. Bank Rakyat Indonesia Syariah ...................................................................................... 48

B. Bank Negara Indonesia Syariah ...................................................................................... 50

C. Hasil Penelitian ............................................................................................................... 54

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

xii

1. Uji Normalitas Data ................................................................................................... 54

2. Uji Beda (Uji t)........................................................................................................... 56

3. Uji Hipotesis .............................................................................................................. 60

D. Pembahasan .................................................................................................................... 65

BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 76

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 76

B. Saran ............................................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah .......................................................................... 2

Tabel 1. 2 Jumlah Aset BRIS 2012-2016 ................................................................................... 3

Tabel 1. 3 Jumlah Aset BNIS 2012-2016 .................................................................................. 3

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 14

Tabel 4. 1 Profil Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) ........................................................ 49

Tabel 4. 2 Jumlah Aset BRIS 2012-2016 ................................................................................. 49

Tabel 4. 3 Profil Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) ....................................................... 52

Tabel 4. 4 Jumlah Aset BNIS 2012-2016 ................................................................................ 52

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov ...................................... 54

Tabel 4. 6 Keputusan Uji Normalitas Data .............................................................................. 55

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov ...................................... 55

Tabel 4. 8 Keputusan Uji Normalitas Data .............................................................................. 56

Tabel 4. 9 Perbandingan Kinerja Keuangan BRIS dengan BNIS ............................................ 56

Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistic Independent Sampel t-test Rasio CAR .................................... 60

Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-tes Rasio ROA ..................................... 61

Tabel 4. 12 Hasil Uji Statistic Independent Sampel t-test Rasio NIM ..................................... 62

Tabel 4. 13 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-test Rasio BOPO .................................. 63

Tabel 4. 14 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-test Rasio FDR .................................... 64

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian............................................................................................. 31

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BRIS .................................................................................... 50

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BNIS .................................................................................... 53

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kasmir (2012:12) bank diartikan sebagai lembaga keuanganya

yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa

lainya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang

bergerak dibidang keuangan dimana kegiatanya baik hanya menghimpun dana,

atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan

dana.

Di Indonesia sendiri bank tidak hanya bank berprisip kovensional saja

melainkan ada bank berprinsip syariah, bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan utamanya berdasarkan hukum Islam (syariah).

Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman

(riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang

(haram). Tetapi secara tujuan bank konvensional dan bank syariah sama.

Pada tahun-tahun terakhir ini dunia perbankan syariah di Indonesia

menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, baik dilihat dari jumlah

pembukaan kantor baru, jenis usaha bank dan volume kegiatan bank yang

dilakukannya. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pembiayaan

perbankan syariah juga mengalami peningkatan yang tajam. Kualitas pembiayaan

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

2

syariah juga menunjukkan kinerja yang membaik dengan ditunjukkan oleh

membesarnya porsi pembiayaan bagi hasil.

Menurut sumber yang dikutip dari website Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

statistik perbankan syariah bulan desember tahun 2016, dengan jumlah kantor

layanan diseluruh Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, degan Bank Negara

Indonesia Syariah inilah yang sangat berdekatan dari jumlah kantornya sehingga

dijadikan objek penelitian.

Tabel 1. 1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, Desember 2016, OJK

Dari data yang ada diatas menunjukan bahwa, BRIS jumlah kantor cabang

52, kantor cabang pembatu 205, dan kantor kas 12, dengan jumlah keseluruhan

269. Sedangkan BNIS jumlah kantor cabang 68, kantor cabang pembantu 169,

dan kantor kas 18, dengan jumlah kantor 255.

Aset kedua perusahaan itupun saling berdekatan dari tahun 2012 sampai tahun

2016, jumlah aset Bank Rakyat Indonesia Syariah :

KPO/KC KCP/UPS KK

HOO/BO SBO/SSU CO

1 PT. Bank Aceh Syariah 26 85 15 1 PT. Bank Aceh Syariah

2 PT. Bank Muamalat Indonesia 83 193 80 2 PT. Bank Muamalat Indonesia

3 PT. Bank Victoria Syariah 9 5 0 3 PT. Bank Victoria Syariah

4 PT. Bank BRISyariah 52 205 12 4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah 9 56 1 5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

6 PT. Bank BNI Syariah 68 169 18 6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Syariah Mandiri 130 437 54 7 PT. Bank Syariah Mandiri

8 PT. Bank Mega Syariah 32 34 1 8 PT. Bank Mega Syariah

9 PT. Bank Panin Syariah 16 5 1 9 PT. Bank Panin Syariah

10 PT. Bank Syariah Bukopin 12 7 4 10 PT. Bank Syariah Bukopin

11 PT. BCA Syariah 10 8 3 11 PT. BCA Syariah

12 PT. Maybank Syariah Indonesia 1 0 0 12 PT. Maybank Syariah Indonesia

13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 25 3 0 13 PT.Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah - SPS Desember 2016 (Individual Sharia Banking Network)

Group of BanksKelompok Bank

Bank Umum Syariah 473 1.207 189 Sharia Commercial Bank

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

3

Tabel 1. 2

Jumlah Aset BRIS 2012-2016

JUMLAH ASSET DALAM MILIAR RUPIAH

2012 2013 2014 2015 2016

14.088 17.400 20.341 24.230 27.687

Sumber : Publikasi Laporan Keuangan Tahunan 2016, BRIS

Sedangkan jumlah aset dari Bank Negara Indonesia Syariah :

Tabel 1. 3

Jumlah Aset BNIS 2012-2016

JUMLAH ASSET DALAM MILIAR RUPIAH

2012 2013 2014 2015 2016

10.645 14.709 19.492 23.018 28.314

Sumber : Publikasi Laporan Keuangan Tahunan 2016, BNIS

Dari data jumlah aset kedua perusahaan perbankan BRIS dengan BNIS

yang didapat dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, dari tahun

2012-2016 jumlah aset kedua perusahaan perbankan tersebut saling berdekatan

dan mengalami peningkatan secara signifikan, di tahun 2016 selisihnya hannya

(0.627) dalam miliar rupiah.

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar

dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan

bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.

Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik

untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus

diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan adalah kinerja (kondisi

keuangan) bank.

Salah satu sarana untuk melihat kinerja keuangan suatu

persahaan/perbankan dapat dilihat dari laporan tahunan perbankan tersebut, setiap

bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan berupa neraca, laporan laba-

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

4

rugi, laporan komitmen dan kontijensi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

(BI). Sementara itu laporan yang harus dipublikasikan kepada masyarakat umum

antara lain: neraca, laporan laba rugi, laporan komitmen dan kontijensi yang

dilengkapi dengan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, perhitungan

rasio keuangan, perhitungan kewajiban modal minimum, serta transaksi valuta

asing dan derivatif.

Dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perbankan dilihat dari

perhitungan rasio keuangan, rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). misalnya antara utang

dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total

penjualan, dan sebagainya. Teknik ini lazim digunakan para analisis keuangan.

Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi

keuangan perusahaan, Rivai dkk (2007:616).

Pembandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan

dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horisontal dari membandingkan

antara satu dengan yang lain, teknik perbandingan ini juga dapat menunjukan

kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam presentase atau

perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio. Tujuan dari analisis

perbandingan adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan

atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih

periode yang dibandingkan, Harahap (2007:227).

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

5

Soemarso (2005:380) mengemukakan bahwa analisis perbandingan

merupakan salah satu teknik analisis laoporan keuangan yang mempunyai makna

ataupun dapat menjelaskan arah perubahan suatu fenomena. Angka-angka dalam

laporan keuangan akan sedikit artinya bila dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan

analisa, pemakaian laporan keuangan lebih mudah menginterprestasikannya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis membahas lebih lanjut tentang

perbandingan kinerja keuanagan antara BRIS dengan BNIS. dengan judul :

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan menggunakan Rasio Keuangan

antara Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah Periode 2012-2016”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Karena variabel yang terkait dengan analisis, maka penulis membatasi

hanya mengunakan Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, Rasio Aktivitas, dan

Rasio Likuiditas.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Capital Adequacy Ratio (CAR)?

2. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Return on Asset (ROA)?

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

6

3. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Net Interest Margin (NIM)?

4. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)?

5. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Financial to Deposit Ratio (FDR)?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pokok masalah penelitian sebagai mana yang telah

dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

menganalisis dan mendapatkan bukti empiris tentang perbandingan kinerja

keuangan antara Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah dilihat dari rasio-rasio keuangan berupa CAR, ROA, NIM, BOPO, dan

FDR.

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis, dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama berada

dibangku perkuliahan serta menambah Ilmu pengetahuan serta pengalaman

dalam membandingkan kinerja keuangan bank.

2. Bagi pihak perusahaan, dapat dijadikan koreksi untuk meningkatkan kinerja

dan memmperbaiki kekurangan perusahaan.

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

7

3. Bagi pihak lain, untuk menjadi sumber referensi kinerja bank agar dapat

berinvestasi atau menarik kembali investasi.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Penelitian ini diawali dengan penjelasan tentang latar belakang masalah yang

menjadi pemicu munculnya permasalahan. Dengan latar belakang masalah

tersebut ditentukan rumusan masalah yang lebih terperinci sebagai acuan

untuk menentukan hipotesis. Dalam bab ini pula dijabarkan tentang tujuan

dan kegunaan penelitian, dan pada akhir bab dijelaskan tentang sistematika

penelitian yang akan digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu.

Kedua berisi kerangka teori dan konsep yang akan digunakan untuk

menganalisis, konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan

dalam menulis bab analisis dan penarikan kesimpulan. Dan terakhir adalah

kerangka penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan

model penelitian yang akan diuji dalam bentuk gambar maupun persamaan

serta berisi hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan data penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

penentuan populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran

data, variabel penelitian, definisi konsep dan operasional, metode analisis

data, dan alat analisis yang digunakan.

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

8

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian yang

berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji analisis data dari data

yang telah diperoleh, Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. dan kemudian uji beda yang

menggunakan teknik (independent sample t-test) untuk mencari perbandingan

antara kedua data yang diuji.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian tentang perbandingan kinerja antar bank yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya adalah Mamahit dkk (2016) dalam

penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Milik

Pemerintah dengan Bank Milik Swasta Nasional di Indonesia (Periode 2009-

2014)”, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test menunjukkan

tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara Bank Milik Pemerintah

dengan Bank Milik Swasta Nasional jika diukur dari rasio CAR, ROA, LDR,

BOPO, dan NPL, sedangkan yang menunjukkan ada perbedaan kinerja signifikan

antara Bank Milik Pemerintah yang lebih unggul dari Bank Milik Swasta

Nasional jika diukur dari rasio ROE. Perbedaan penelitian Mamahit dkk, dengan

penelitian yang sekarang adalah dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian

berbeda dengan rasio yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio

CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sumantri dan Apriliani (2016)

dalam penelitian yang berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan antara PT.

Bank Central Asia Tbk. dengan PT. Bank Mandiri Tbk.”, Hasil analisis

menggunakan Uji Independent Sample t-Test yang diukur menggunakan rasio

keuangan diantaranya LDR, DER, ROE, ROA, EPOTI, dan PER, menunjukkan

Bank Central Asia memiliki kinerja yang lebih unggul dalam mengelola kinerja

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

10

keuangannya dibandingkan dengan Bank Mandiri selama periode 2010 – 2015.

Perbedaan penelitian Sumantri & Apriliani, dengan penelitian yang sekarang

adalah dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio

yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM,

BOPO, dan FDR.

Munadi dkk (2017) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan

Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2012-2015”, menganalisis perbedaan kinerja

bank umum antara Bank Rakyat Indonesia dengan Bank Mandiri selama kurun

waktu 2012-2015 dengan membandingkan rasio ROA, ROE, NPL, CAR, LDR,

dan NPM, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test maka dapat

disimpulkan dari rasio ROA dan ROE ada perbedaan kinerja keuangan,

sedangkan dari hasil pengujian rasio NPL, CAR, LDR, dan NPM tidak terdapat

perbedaan kinerja keuangan antara keduanya (Bank Rakyat Indonesia dengan

Bank Mandiri). Tetapi secara umum dari segi permodalan dan kualitas aset kinerja

keuangan Bank Rakyat Indonesia lebih baik dibandingkan dengan Bank Mandiri.

Perbedaan penelitian Munadi dkk, dengan penelitian yang sekarang adalah dari

objek bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio yang

digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM, BOPO,

dan FDR.

Solikah dkk (2017) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum

Konvensional di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Bursa

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

11

Efek Indonesia)”, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test

rasio CAR, NPL, BOPO, dan LDR terdapat perbedaan kinerja keuangan antara

Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional tetapi hasil penelitian

dari rasio ROA tidak terdapat perbedaan kinerja antara Bank Umum Syariah

dengan Bank Umum Konvensional. Secara umum, kinerja Bank Umum Syariah

lebih unggul dibagian rasio keuangan CAR, BOPO, dan LDR dibandingkan

dengan Bank Umum Konvensional. Perbedaan penelitian Solikah dkk, dengan

penelitian yang sekarang adalah dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian

berbeda dengan rasio yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio

CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Jahja dan Iqbal (2012) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan

Konvensional”, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test

menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan

antara kinerja Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. Singkat kata,

kinerja Perbankan Syariah lebih baik dibandingkan dengan Perbankan

Konvensional. Analisis variabel penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

rata-rata rasio keuangan Perbankan Syariah untuk ROA, ROE dan LDR lebih baik

dan signifikan dibandingkan dengan Perbankan Konvensional, sedangkan pada

rasio-rasio yang lain, seperti CAR, NPL dan BOPO perbankan syariah lebih

rendah kualitasnya. Perbedaan penelitian Jahja dan Iqbal, dengan penelitian yang

sekarang adalah dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

12

rasio yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA,

NIM, BOPO, dan FDR.

Wahyuni dan Efriza (2017) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional di

Indonesia”, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test dari rasio

CAR, ROA, ROE, BOPO, dan LDR Bank Syariah lebih unggul dibandingkan

dengan Bank Konvensional. Sedangkan hasil nilai rata-rata rasio NPL Bank

Konvensional lebih unggul dibandingkan dengan Bank Syariah. Perbedaan

penelitian Wahyuni dan Efriza, dengan penelitian yang sekarang adalah dari objek

bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio yang digunakan

tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Azizah (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbedaan Rasio

Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri Tbk Periode

2010-2014”, Hasil Uji Statistic Independent Sample t-Test menunjukkan rasio

NIM menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan, sedangkan dari rasio CAR,

NPL, dan BOPO Bank Mandiri lebih unggul dibandingkan dengan Bank Syariah

Mandiri, Bank Mandiri Syariah hanya unggul di rasio ROE dari Bank Mandiri.

Perbedaan penelitian Azizah, dengan penelitian yang sekarang adalah dari objek

bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio yang digunakan

tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Arinta (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus

pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)”, Berdasarkan hasil analisis

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

13

menggunakan Uji Independent Sample t-Test diketahui bahwa secara keseluruhan

dilihat dari kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik pada rasio ROE,

NIM, LDR sedangkan Bank Mandiri lebih baik kinerja keuangan pada rasio CAR,

ROA, dan NPL. Namun secara keseluruhan diketahui bahwa Bank Syariah

Mandiri lebih baik kinerjanya dilihat dari rasio keuangan dibanding Bank

Mandiri. Perbedaan penelitian Arinta, dengan penelitian yang sekarang adalah

dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio yang

digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM, BOPO,

dan FDR.

Firmansyah (2012) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia dengan Bank

Syariah Mandiri”, setelah menganalisis perbedaan kinerja bank umum syariah

antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri selama kurun

waktu 2007 sampai 2011 dengan membandingkan rasio CAR, NPF, FDR dan

ROA, berdasarkan hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test

dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik dari

pada kinerja Bank Muamalat Indonesia ditinjau dari sudut rasio CAR, NPF, FDR

dan ROA. Perbedaan penelitian Firmansyah, dengan penelitian yang sekarang

adalah dari objek bank yang diteliti dan waktu penelitian berbeda dengan rasio

yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio CAR, ROA, NIM,

BOPO, dan FDR.

Fitriah dan Kurniasih (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

14

BRISyariah)”, Hasil analisis menggunakan Uji Independent Sample t-Test kinerja

keuangan BNI Syariah dan BRISyariah pada tahun 2011 sampai dengan tahun

2015 memiliki perbedaan dengan jumlah rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO

dan FDR. Kinerja keuangan BNI Syariah lebih baik dibandingkan kinerja

keuangan BRISyariah pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Perbedaan penelitian

Fitriah dan Kurniasih, dengan penelitian yang sekarang adalah waktu penelitian

berbeda dengan rasio yang digunakan tidak semua sama, yaitu menggunakan rasio

CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis

(Tahun) dan

Lokasi

Judul Penelitian dan

Jurnal

Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1.

Rollando

Marvil

Ferary

Mamahit,

Marjam

Mangantar,

Paulina Van

Rate, (2016).

Manado.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Bank Milik

Pemerintah dengan

Bank Milik Swasta

Nasional di

Indonesia (Periode

2009-2014). Jurnal

EMBA Vol. 4, No.

1, 2016.

Independen :

Rasio CAR

Rasio ROA

Rasio ROE

Rasio LDR

Rasio BOPO

Rasio NPL

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Tidak ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, ROA, LDR,

BOPO, dan NPL.

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

ROE.

2. Fazhar

Sumantri,

Dwi

Apriliani,

(2016).

Jakarta.

Perbandingan

Kinerja Keuangan

antara PT. BCA

Tbk. dengan PT.

Bank Mandiri Tbk.

Jurnal Ecodemica,

Vol. 4, No. 2, 2016.

Independen :

Rasio LDR

Rasio DER

Rasio ROE

Rasio ROA

Rasio EPOTI

Rasio PER

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

LDR, DER, ROE,

ROA, EPOTI, dan

PER.

3. Meryho M

Munadi,

Ivonne S

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Independen :

Rasio ROA

Rasio ROE

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

15

Saerang,

Yunita

Mandagie,

(2017).

Manado.

pada Bank Rakyat

Indonesia (Persero)

Tbk dan Bank

Mandiri (Persero)

Tbk Periode 2012-

2015. Jurnal

EMBA Vol. 5, No.

2, 2017.

Rasio NPL

Rasio CAR

Rasio LDR

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

dilihat dari rasio

ROA dan ROE

Tidak ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

NPL, CAR, LDR,

dan NPM.

4. Hanina

Maya

Solikah,

Ronny

Malavia

Mardani,

Budi

Wahono.

(2017).

Malang.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Bank Umum

Syariah dengan

Bank Umum

Konvensional di

Indonesia (Studi

Empiris pada

Perusahaan

Perbankan di Bursa

Efek Indonesia).

Jurnal Warta

Ekonomi Vol. 07,

No. 17, 2017.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPL

Rasio ROA

Rasio BOPO

Rasio LDR

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Tidak ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

ROA.

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, NPL, BOPO,

dan LDR.

5. Adi Susilo

Jahja,

Muhammad

Iqbal.

(2012).

Jakarta.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

dengan Perbankan

Konvensional.

Jurnal Epistemé,

Vol. 7, No. 2, 2012.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPL

Rasio ROA

Rasio ROE

Rasio BOPO

Rasio LDR

Dependen :

Kinerja

keuangan

bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, NPL, ROA,

ROE, LDR, dan

BOPO.

6. Molli

Wahyuni,

Ririn Eka

Efriza.

(2017).

Bangkinang,

Riau.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Bank Syariah

dengan Bank

Konvensional di

Indonesia.

International

Journal of Social

Science and

Business. Vol. 1,

No. 2, 2017.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPL

Rasio ROA

Rasio ROE

Rasio BOPO

Rasio LDR

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, ROA, ROE,

BOPO, LDR, dan

NPL.

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

16

7. Nur Azizah.

(2016).

Tulungagung

Analisis Perbedaan

Rasio Keuangan PT

Bank Mandiri Tbk

dan PT Bank

Syariah Mandiri

Tbk Periode 2010-

2014. Jurnal An-

Nisbah, Vol. 03,

No. 01, Oktober

2016.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPL

Rasio NIM

Rasio ROE

Rasio BOPO

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Tidak ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

NIM.

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, NPL, dan

BOPO.

8.

Yusvita

Nena Arinta

(2016)

Kendal.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

antara Bank Syariah

dan Bank

Konvensional

(Studi Kasus Pada

Bank Syariah

Mandiri Dan Bank

Mandiri). Jurnal

Musqtasid Vol. 7,

No. 1, 2016.

Independen :

Rasio CAR

Rasio ROA

Rasio ROE

Rasio NIM

Rasio LDR

Rasio NPL

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, ROA, ROE,

NIM, LDR, dan

NPL..

9. Irman

Firmansyah.

(2012).

Tasikmalaya.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Bank Muamalat

Indonesia dengan

Bank Syariah

Mandiri. Jurnal

Akuntansi Vol. 7,

No. 1, 2012.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPF

Rasio FDR

Rasio ROA

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, NPF, FDR,

dan ROA.

10. Dian Asri

Fitriah dan

Afiati

Kurniasih.

(2016).

Bogor.

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

(Studi: BNI Syariah

dan BRI Syariah).

Jurnal Nisbah Vol.

2, No. 2, 2016.

Independen :

Rasio CAR

Rasio NPF

Rasio ROA

Rasio ROE

Rasio BOPO

Rasio FDR

Dependen :

Kinerja

keuangan bank

Ada perbedaan

kinerja keuangan

yang signifikan

dilihat dari rasio

CAR, NPF, ROA,

ROE, BOPO, dan

FDR.

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

17

Dari beberapa penelitian di atas jika dihubungkan dengan penelitian ini

maka akan dijumpai beberapa hal terkait dengan persamaan dan perbedaannya.

Letak persamaan penelitian ini dengan kesepuluh penelitian di atas adalah sama-

sama menggunakan objek bank dan sama-sama menggunakan data sekunder

berdasar laporan keuangan yang di publikasikan oleh masing-masing bank.

Namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

pada data yang diolah menggunakan laporan keuangan tahunan dengan memakai

seluruh populasi yaitu laporan keuangan triwulan mulai periode 2012 hingga 2016

dimana penelitian populasi semacam ini mampu menunjukkan hasil yang lebih

akurat.

B. Kerangka Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan

merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang

dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai

baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi

kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan

secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja

keuangan perusahaan adalah :

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

18

a. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan

profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

c. Mengetahui tingkat aktivitas. Aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada

waktunya.

d. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

diselesaikan pada saat ditagih.

2. Pengukuran Kinerja Bank

Menurut Jonni & Haimans (2009:141) pengukuran kinerja bank dapat

dilakukan dari laporan laba-rugi bank, yaitu menyangkut pendapatan dan biaya

operasi bank. Pendapatan operasi bank berasal dari pendapatan aset, khususnya

bunga pinjaman. Biaya operasi bank timbul sebagai akibat pembayaran biaya

kewajiban bank. Pengukuran kinerja bank dimulai dari analisis neraca bank

termasuk analisis aset, kewajiban dan modal ekuitas, kemudian diikuti analisis

laporan laba-rugi bank, yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan atau

bank tersebut.

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

19

3. Analisis Rasio

Menurut Brigham (2001:79) rasio keuangan dirancang untuk membantu

mengevaluasi laporan keuangan. Sedangkan menurut Harahap (2007:297), Rasio

Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos

laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan

dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total

aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik

ini sangat lazim digunakan para analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting

dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Rasio keuagan ini hanya menyederhanakan informasi yang

menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan

penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan

dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh

informasi dan memberikan penilaian.

Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio

yang penting. Misalnya rasio ideal mengenai likuiditas untuk bank tidak sama

dengan rasio pada perusahaan industri, perdagagan, atau jasa. Oleh karenanya, di

dalam laporan mengenai averange industry ratio di Amerika perusahaan yang

menerbitkannya menbagi-bagi rasio menurut jenis perusahaan bahkan menurut

sub-sub industri yang lebih rinci.

a. Kegunaan analisis rasio

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya.

Keunggulan tersebut adalah :

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

20

1) Rasio merupakan angka-angka atau ihtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan ditafsirkan.

2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3) Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score).

5) Menstandarisir ukuran perusahaan.

6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain

atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi masa

yang akan datang.

b. Keterbatasan analisis rasio

Di samping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki

beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita

tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu

adalah :

1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

2) Keterbatasan yang dimiliki akutansi atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan pendapat yang dapat dinilai bias atau subjektif;

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

21

a) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan jugment yang dapat dinilai bias atau

subjektif.

b) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan (biaya) bukan harga pasar.

c) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka

rasio.

d) Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

4) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

5) Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi

yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan

bisa menimbulkan kesalahan.

c. Jenis rasio

Umumnya rasio yang dikenal dan populer adalah rasio solvabilitas, rasio

rentabilitas, rasio aktivitas, dan rasio likuiditas. Namun sebenarnya banyak

lagi rasio yang dapat dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikan

informasi bagi analisis misalnya: rasio produktivitas, rasio pasar modal, rasio

pertumbuhan dan sebagainya.

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

22

4. Rasio Solvabilitas

Menurut Harahap (2007:303) rasio solvabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau

kewajiban-kewajibanya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung

dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka

panjang.

Sedangkan menurut Baharudin (2014:19) pengertian modal bank berdasar

ketentuan Bank Indonesia (BI) dibedakan antara bank yang didirikan dan

berkantor pusat di Indonesia dan kantor cabang bank asing yang beroperasi di

Indonesia. Modal bank yang didirikandan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas

modal inti atau primary capital dan modal pelengkap atau secondary capital.

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetoran

cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dengan perincian

sebagai berikut : modal disetor, agio saham, cadangan umum, cadangan tujuan,

laba ditahan, laba tahun lalu, laba tahun berjalan.

Bank Indonesia (BI) mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal

minimum sebesar 8% dari Total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Presentase kebutuhan minimum ini dinamakan dengan Capital Adequacy Ratio

(CAR). Pengertian dari CAR adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang

disebabkan oleh aktiva beresiko.

Perhitungan penyediaan modal bank didasarkan kepada rasio atau

perbandingan antara modal yang dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

23

Menurut Resiko (ATMR). Aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang

tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana

tercermin dalam kewajiban yang masih bersifat kontingen dan atau komitmen

yang disediakan bagi pihak ketiga.

Tata cara perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah didasarkan

pada Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Yang dimaksud dengan aktiva

dalam penghitungan ini mencakup baik aktiva yang tercantum dalam neraca

maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin dalam

kewajiban yang masih bersifat kontingen dan atau komitmen yang disediakan bagi

pihak ketiga.

Terhadap masing-masing jenis aktiva tersebut ditetapkan bobot risiko yang

besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung dalam aktiva itu sendiri

atau didasarkan pada penggolongan nasabah, penjamin atau sifat barang jaminan.

Sehingga untuk mendapat nilai dari ATMR aktiva neraca diperoleh dengan cara

mengalikan nilai nominal item neraca dengan bobot risiko dalam formulir

penghitungan penyediaan modal minimum. Sedangkan untuk ATMR aktiva

administratif diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal dengan bobot risiko

aktiva administratif tersebut.

Setelah angka ATMR diperoleh maka kebutuhan modal minimum atau

CAR bank paling sedikit adalah 8% dari ATMR. Dengan membandingkan rasio

modal dengan kewajiban penyediaan modal minimum, maka akan diketahui

apakah bank telah memenuhi ketentuan CAR atau tidak. Sehingga nilai CAR bisa

didapat dengan rumus :

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

24

Modal Bank

CAR =

ATMR

Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban

penyediaan modal minimum sama dengan 100% atau lebih, maka modal bank

yang bersangkutan memenuhi ketentuan CAR (kecukupan modal). Sebaliknya

jika hasilnya kurang dari 100%, modal bank tersebut tidak memenuhi ketentuan

CAR.

5. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas

Menurut Harahap (2007:304) rasio rentabilitas atau disebut juga

profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui

semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.

Sedangkan menurut Baharudin (2014:20) rasio rentabilitas bank adalah

alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio rentabilitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset, dan Net Interest Margin (NIM) adalah rasio

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

25

yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank

dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.

Pada penelitian ini, penulis memakai Return on Asset (ROA) dan Net

Interest Margin (NIM) sebagai alat menganalisis laporan keuangan dari kedua

objek penelitian, yakni BRIS dengan BNIS. Analisis Return on Asset (ROA) atau

sering diterjemahkan kedalam bahasa indonesia sebagai Rentabilitas Ekonomi

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini

kemudian di proyeksikan ke masa yang akan datang untuk melihat kemampuan

perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.

Menurut Hanafi & Halim (2003:159) Return on Asset (ROA) digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan.

Semakin besar nilai ROA maka akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai dan semakin baik pula posisi bank dalam penggunaan aset. Berdasarkan

standart Bank Indonesia (BI), ROA terbaik adalah sebesar 1,5%. Satuan

ukurannya adalah menggunakan presentase dan untuk mengukurnya digunakan

rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak

ROA =

Total Aktiva

Sedangkan Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang menunjukkan

berapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap kegiatan

operasionalnya. Semakin tinggi nilai profit margin, maka semakin baik

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tinggi. Karena secara

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

26

umum rasio yang rendah dapat menunjukkan ketidakefisienan manajemen dalam

melakukan pengelolaan. Secara formulasi dinyatakan sebagai berikut :

Laba Bersih

NIM =

Pendapatan Operasional

Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat kegiatan operasional tertentu. Profit

margin yang rendah menunjukkan kegiatan operasional yang rendah untuk tingkat

biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat kegiatan operasional

tetentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.

6. Rasio Aktivitas

Menurut Harahap (2007:308) rasio aktivitas menggambarkan aktivitas

yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan

penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

Sedangkan menurut Baharudin (2014:24) rasio biaya operasional adalah

perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya.

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi kinerja operasional bank. Rasio ini

juga biasa disebut dengan rasio biaya. Penentuan rasio ini dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Biaya Operasional

BOPO =

Pendapatan Operasional

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

27

Biaya Operasional (BOPO) adalah rasio yang mengukur tingkat efisiensi

dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya

Operasional yaitu hasil perbandingan antara total biaya operasional dengan total

pendapatan operasional. Satuan ukurannya adalah persentase. Berdasar ketentuan

Bank Indonesia (BI), BOPO dikatakan baik jika berada dibawah 92%. Tingginya

nilai presentase menunjukkan bahwa bank memiliki biaya operasional yang lebih

besar dari pada pendapatan operasional yang diperoleh, sehingga angka beban

operasionalnya pun juga tinggi dan bank mampu menambah laba dari hasil

kegiatan operasionalnya.

7. Rasio Likuiditas

Menurut Harahap (2007:301) rasio likuiditas menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini

dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva

lancar dan hutang lancar.

Sedangkan menurut Kasmir (2007:268) rasio likuiditas digunakan untuk

menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu

bank dinyatakan likuid apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban

hutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat

memenuhi permintaan kredit yang digunakan tanpa terjadi penagguhan. rasio

likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah

jatuh tempo.

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

28

Likuiditas bank ialah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya,

terutama kewajiban dana jangka pendek. Likuiditas secara luas dapat

didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow)

dengan segera dan biaya yang sesuai. Di tinjau dari sisi aktiva, likuiditas diartikan

kemampuan suatu bank untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai

(cash). Sedangkan di lihat dari sisi pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank

memenuhi kebutuhan.

Pada umumnya perhatian pertama para analisis keuangan tertuju pada

rasio likuiditas perusahaan. Rasio likuiditas yang umum digambarkan adalah

Current Ratio, Quick Ratio dan Finance to Deposit Ratio (FDR). Dalam

penelitian ini penulis menilih FDR sebagai variabel penelitian yang akan

dilakukan dan diterapkan pada analisis laporan keuangan kedua objek penelitian.

Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang menyatakan seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan

likuiditas bank yang bersangkutan, artinya bank memiliki rasio yang besar untuk

terjadinya kredit tidak lancar dengan banyaknya kredit yang disalurkan. Namun

semakin rendah rasio ini juga mengindikasikan belum optimalnya bank dalam

menyalurkan kredit.

Dari ketentuan Bank Indonesia (BI), rasio FDR ≥ 110%. Diberi nilai kredit

0 artinya bank tersebut dinilai tidak sehat, sedangkan apabila nilai rasio FDR

<110% diberi nilai kredit 100 artinya bank tersebut likuiditasnya dinilai sehat.

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

29

Oleh karena itu perlu adanya batas toleransi yang sesuai dengan paket deregulasi

29 Mei 1993, Bank Indonesia (BI) memberikan batas toleransi pada FDR yaitu

80% dan juga batas toleransi antara 80%-110%. FDR yaitu hasil perbandingan

antara total pembiayaan yang diberikan dengan total dana pihak ketiga. Satuan

ukurannya adalah presentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus :

Total Pembiayaan

FDR =

Total DPK

8. Analisis Perbandingan

Harahap (2007:227) analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan

keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara

horisontal dari membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukan

informasi keuangan atau data yang lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit,

Teknik perbandingan ini juga dapat menunjukan kenaikan dan penurunan dalam

rupiah atau unit dan juga dalam presentase atau perbandingan dalam bentuk angka

perbandingan atau rasio.

Tujuan analisis perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan-

perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data

lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan. Perbandingan juga dapat

dilakukan antara laporan yang sudah dikonversikan ke angka indeks atau laporan

bentuk common size bentuk awam. Malah metode ini lebih mudah dan lebih

sederhana menafsirkannya dibanding laporan aslinya.

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

30

Dalam melakukan analisis laporan keuangan tehnik perbandingan ini, kita

dapat membandingkannya dengan angka-angka laporan keuangan tahun lalu,

angka laporan keuangan perusahaan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio

normatif sebagai standar perbandingan (yardstick). Perbandingan antar pos

laporan keuangan dapat dilakukan melalui :

a. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horisontal) misal laporan

keuangan tahun 1993, dibadingkan dengan laporan keuangan tahun 1994.

Perbandingan antara tahun 1996 1995 1994, dan seterusnya.

b. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.

c. Perbandingan dengaan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial

Norm). Di Indonesia standar ini belum ada tetapi di USA beberapa

perusahaan mengkhususkan diri mensupply informasi rasio ini misalnya

Moody’s, Standard & Poor dan lain-lain.

d. Perbandingan dengan budget (anggaran).

e. Perbanddingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam perusahaan.

Dalam upaya perbandingan ini kita harus memiliki standar sebagai ukuran

lain yang dijadikan untuk membandingkan laporan yang kita miliki, Tanpa

standart pembanding itu kita tidak akan dapat menilai keadaan atau porsi

perusahaan yang dinilai. Dalam melakukan perbandingan perlu diyakinkan

bahwa :

a. Standar penyusunan laporan keuangan harus sama.

b. Ukuran dari perusahaan yang dibandingkan harus diperhatikan bukan berarati

harus sama.

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

31

c. Periode laporan yang dibandingkan harus sama khususnya untuk laporan

laba/rugi dan komponennya. Jangan sampai laporan laba/rugi satu tahun

dibandingkan dengan laporan laba/rugi satu semester.

C. Kerangka Penelitian

Didalam kerangka penelitian terdapat penjelasan tingkat yakni BRIS dan

BNIS termasuk dalam jenis bank umun syariah yang kemudian di uji untuk

membandingkan rasio keuangan kedua bank tersebut dan untuk mengetahui hasil

dari perbandingan itu, Gambar panah menunjukan tahapan selanjutnya dilakukan

peneliti.

Gambar 2. 1

Kerangka Penelitian

BANK UMUM SYARIAH

BRISYARIAH BNI SYARIAH

Kinerja Keuangan ;

1. Rasio Solvabilitas (CAR)

2. Rasio Rentabilitas (ROA, NIM)

3. Rasio Aktivitas (BOPO)

4. Rasio Likuiditas (FDR)

5.

Kinerja Keuangan ;

1. Rasio Solvabilitas (CAR)

2. Rasio Rentabilitas (ROA,NIM)

3. Rasio Aktivitas (BOPO)

4. Rasio Likuiditas (FDR)

5.

PERBANDINGAN KINERJA

KEUANGAN

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

32

D. Hipotesis Penelitian

Sugiyono (2013:96) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hal tersebut juga didukung oleh

pernyataan Kerlinger (2006:30), hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural)

tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil

bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan menghubungkan secara umum

maupun khusus variabel yang satu dengan variabel yang lain.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau

lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran peneliti atau diturunkan dari teori

yang telah ada.

1. Perbedaan kinerja keuangan yang signifikan menggunakan rasio solvabilitas

(CAR)

Menurut Harahap (2007:303) rasio solvabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau

kewajiban-kewajibanya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat

dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan

utang jangka panjang.

Menurut Baharudin (2014:19) pengertian dari CAR adalah rasio yang

mengukur kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai

akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko.

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

33

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio solvabilitas (CAR) yang telah dilakukan

oleh peneliti terdahulu yaitu Azizah (2016) yang berjudul “Analisis

Perbedaan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah

Mandiri Tbk Periode 2010-2014”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio CAR ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara

kedua bank yang diteliti.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2016) yang berjudul

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio CAR ada perbedaan

kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang diteliti.

Firmansyah (2012) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia dengan Bank

Syariah Mandiri”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio CAR

ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang

diteliti.

Fitriah dan Kurniasih (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah

dan BRISyariah)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio CAR

ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang

diteliti. Dari uraian di atas, maka hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

34

H1 : Ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR).

2. Perbedaan kinerja keuangan yang signifikan menggunakan rasio rentabilitas

(ROA)

Menurut Harahap (2007:304) rasio rentabilitas atau disebut juga

profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,

kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga

Operating Ratio.

Menurut Hanafi & Halim (2003:159) Return on Asset (ROA)

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan. Semakin besar nilai ROA maka akan semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi bank dalam

penggunaan aset.

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio rasio rentabilitas ROA yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu Arinta (2016) yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio ROA ada perbedaan

kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang diteliti.

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

35

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah (2012) dalam

penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri”. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa rasio ROA ada perbedaan kinerja keuangan yang

signifikan antara kedua bank yang diteliti.

Fitriah dan Kurniasih (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah

dan BRISyariah)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio ROA

ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang

diteliti. Dari uraian di atas, maka hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

H2 : Ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari rasio Return on Asset (ROA).

3. Perbedaan kinerja keuangan yang signifikan menggunakan rasio rentabilitas

(NIM)

Menurut Harahap (2007:304) rasio rentabilitas atau disebut juga

profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,

kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga

Operating Ratio.

Menurut Hanafi & Halim (2003:159) sedangkan Net Interest Margin

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

36

(NIM) adalah rasio yang menunjukkan berapa besar presentase pendapatan

bersih yang diperoleh dari setiap kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi

nilai profit margin, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang tinggi.

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio rentabilitas (NIM) yang telah dilakukan

oleh peneliti terdahulu yaitu Azizah (2016) yang berjudul “Analisis

Perbedaan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah

Mandiri Tbk Periode 2010-2014”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio NIM ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara

kedua bank yang diteliti.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2016) yang berjudul

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio NIM ada perbedaan

kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang diteliti. Dari uraian

di atas, maka hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

H3 : Ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari rasio Net Interest Margin (NIM).

4. Perbedaan kinerja keuangan yang signifikan menggunakan rasio aktivitas

(BOPO)

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

37

Menurut Harahap (2007:308) rasio aktivitas menggambarkan aktivitas

yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam

kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

Menurut Baharudin (2014:24) Biaya Operasional (BOPO) adalah

rasio yang mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya Operasional yaitu hasil

perbandingan antara total biaya operasional dengan total pendapatan

operasional.

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio aktivitas (BOPO) yang telah dilakukan

oleh peneliti terdahulu yaitu Azizah (2016) yang berjudul “Analisis

Perbedaan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Syariah

Mandiri Tbk Periode 2010-2014”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio BOPO ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara

kedua bank yang diteliti.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Fitriah dan Kurniasih

(2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan BRISyariah)”. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio BOPO ada perbedaan kinerja

keuangan yang signifikan antara kedua bank yang diteliti. Dari uraian di atas,

maka hipotesis keempat (H4) yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

H4 : Ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

38

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO).

5. Perbedaan kinerja keuangan yang signifikan menggunakan rasio likuiditas

(FDR)

Menurut Harahap (2007:301) rasio likuiditas menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja

yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

Menurut Kasmir (2007:268) Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah

rasio yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Penelitian yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja

keuangan bank menggunakan rasio likuiditas (FDR) yang telah dilakukan

oleh peneliti terdahulu yaitu Arinta (2016) yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio LDR/FDR ada perbedaan

kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang diteliti.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah (2012) dalam

penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri”. Hasil dari penelitian ini

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

39

menunjukkan bahwa rasio FDR ada perbedaan kinerja keuangan yang

signifikan antara kedua bank yang diteliti.

Fitriah dan Kurniasih (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah

dan BRISyariah)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio FDR

ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara kedua bank yang

diteliti. Dari uraian di atas, maka hipotesis kelima (H5) yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

H5 : Ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari rasio Financial to Deposit Ratio (FDR).

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rancangan penelitian yang akan

menjelaskan secara logis hubungan antara rumusan masalah dengan metode yang

akan diterapkan, sehingga metode penelitian yang akan dipilih penulis akan

digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah

dalam bab 1, maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Alasan digunakannya pendekatan kuantitatif

adalah karena penulis menggunakan data berupa angka-angka dari laporan

keuangan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia

Syariah yang kemudian di analisis menggunakan rasio keuangan untuk dapat

mengetahui kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini bersifat komparatif, yaitu membandingkan tingkat kinerja

keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah

dilihat dari Rasio Solvabilitas (CAR), Rasio Rentabilitas (ROA,NIM), Rasio

Aktifitas (BOPO), dan Rasio Likuiditas (FDR). Kemudian dianalisis dengan alat

uji statistik menggunakan program computer (SPSS 16.0 for Windows).

B. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini adalah pada Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank

Negara Indonesia Syariah. Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

41

penyusunan proposal sampai tersusunnya laporan penelitian yaitu pada bulan

Agustus 2017 sampai selesai bulan Desember.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006:130) Populasi merupakan keseluruhan objek

yang akan diteliti, baik berupa manusia, hewan, tumbuhan maupun benda.

Sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/sujek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang akan menjadi objek penelitian ini adalah Laporan

Keuangan dari Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia

Syariah.

Menurut Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau mewakili

populasi yang diteliti. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah Laporan

Keuangan Tahunan lengkap dari masing-masing bank pada periode tahun 2012

sampai dengan tahun 2016.

D. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.

Data rasio adalah data yang memiliki titik nol absolut. Dengan kata lain rasio

memiliki semua ciri dari data interval dan ditambah dengan memiliki titik nol

absolut sebagai titik pemulaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

atas CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR.

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

42

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau

diukur melalui gejala-gejala yang ada. Agar dapat memperoleh pengertian yang

lebih jelas terhadap judul penelitian dan untuk menghindari salah tafsir dalam

penelitian ini maka perlu diberikan penjelasan mengenai variabel yang digunakan

meliputi :

1. Capital Adequecy Ratio (CAR)

Merupakan indikator mengukur seberapa besar kemampuan bank

untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian

bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Nilai CAR dapat diperoleh

dengan rumus :

Modal Bank

CAR =

ATMR

2. Return on Asset (ROA)

Merupakan indikator mengukur seberapa besar tingkat kemampuan

bank dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan. Nilai ROA

dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Laba Setelah Pajak

ROA =

Total Aktiva

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

43

3. Net Interest Margin (NIM)

Merupakan ukuran untuk menggambarkan tingkat keuntungan yang

diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

operasionalnya. NIM dapat dihitung dengan rumus :

Laba Bersih

NIM =

Pendapatan Operasional

4. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Merupakan indikator yang mengukur tingkat efisiensi bank dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Rumus untuk

memperoleh nilai BOPO adalah :

Biaya Operasional

BOPO =

Pendapatan Operasional

5. Finance to Deposit Ratio (FDR)

Merupakan indikator untuk menyatakan seberapa jauh kemampuan

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rumus

FDR adalah :

Total Pembiayaan

FDR =

Total DPK

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

44

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:81) Tehnik Sampling adalah tehnik

pengumpulan sampel. Agar penentuan sampel benar-benar representatif

(mewakili) dan sesuai dengan tujuan penelitian. Tehnik/cara pengambilan sampel

pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah tehnik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan sampel yang

dipilih penulis pada penelitian ini adalah pada Laporan Keuangan Tahunan dari

Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah Periode

2012-2016, yang didapatkan secara lengkap dari website resmi kedua bank

tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif,

analisis kuantitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mencari uraian secara

menyeluruh, teliti dan komprehensif berdasarkan data empiris.

Dalam menguji perbandingan kinerja bank ada dua metode yakni :

1. Perbandingan Internal (Inter-temporal performance analysis)

Metode ini digunakan untuk membandingkan rasio periode sekarang dengan

periode lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama.

2. Perbandingan Eksternal (Inter-bank performance analysis)

Metode ini digunakan untuk membandingkan rasio perusahaan dengan

perusahaan lain yang sejenis dengan rata-rata industri pada satu variabel yang

sama. Misalkan dalam penelitian ini memperbandingan kinerja keuangan

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

45

antara Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas,

rasio aktifitas. Dan masing-masing dari kedua variabel dibandingkan dengan

alat uji statistik. Uji statistik disini misalkan normalitas data, t-test, dan

hipotesis.

H. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan oleh penulis terkait dengan

variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Analisis Uji Normalitas Data

Uji distribusi normal menurut Ghozali (2013:29) adalah uji untuk

mengukur apakah data yang kita miliki berdistribusi normal, sehingga dapat

dipakai dalam statistik parametrik. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas

yaitu untuk mengetahui apakah suatu variabel berdistribusi normal atau tidak.

Menurut Santoso (2009:78), normalitas data dapat dideteksi dengan beberapa

rasio yang salah satunya menggunakan Kolmogrov-Smirnov, dimana rasio

tersebut merupakan uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui distribusi

suatu data yang minimal bertipe ordinal.

Karena data yang digunakan dalam penelitian ini pada masing-masing

variabel berjumlah lebih dari 30 (n≥30), maka data dianggap normal dan bisa

dianalisis menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov.

2. Uji Beda (Uji t)

Menurut Ghozali (2013:64) Uji beda t-test digunakan untuk

menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

46

rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan

perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-

rata dua sample.

Untuk menguji dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah adalah

menggunakan uji beda dua rata-rata atau Uji Independent Sample t-Test

dengan harapan mampu menunjukkan perbedaan kinerja keuangan dari

masing-masing bank secara rinci.

3. Uji Hipotesis

Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis uji

statistik pada rasio CAR, ROA, NIM, BOPO, dan FDR. dalam menilai

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah menggunakan tehnik statistik yang berupa uji beda dua

rata-rata (independent sample t-test). Tujuan dari uji hipotesis beda dua rata-

rata pada penelitian ini adalah untuk menerima atau menolak hipotesis yang

telah ditentukan. Sehingga hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut : Jika

F hitung dengan Equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama)

memiliki nilai sig.> 0,05 maka sinyatakan bahwa kedua varians sama.

Bila kedua varian sama, maka sebaiknya menggunakan Equals

varians assumed (diasumsi kedua varian sama) untuk t hitung. Jika t hitung

sig.< 0,05, maka dikatakan kinerja keuangan yang dianalisis menggunakan

rasio CAR, NIM, ROA, BOPO, dan FDR pada BRIS dengan BNIS terdapat

perbedaan yang signifikan. Sebaliknya jika t hitung sig.> 0,05 maka

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

47

dinyatakan kinerja keuangan yang dianalisis menggunakan rasio CAR, ROA,

NIM, BOPO, dan FDR pada BRIS dengan BNIS tidak terdapat perbedaan

yang signifikan.

I. Alat Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

program olah data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution). SPSS

merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu

dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan

berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Data yang

didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk

angka. Sehingga akan mudah diaplikasikan kedalam olah data SPSS 16. Progam

ini dapat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang

dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

48

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

48

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia terhadap Bank Jasa Arta

pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI)

pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka

pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Aktivitas BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia

untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku

efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak

Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia dan Bapak

Ventje Rahardjo selaku direktur utama PT. Bank BRISyariah.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi

dengan PT. Bank Rakyat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan kerja PT.

Bank Rakyat Indonesia sebagai kantor layanan syariah dalam mengembangkan

bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan

kegiatan konsumer berdasarkan prinsip syariah.

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

49

Tabel 4. 1

Profil Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Alamat

Perseroan

Kantor Pusat Jl. Abdul Muis No.2-4 Jakarta Pusat 10160

No. Telp/Fax +62 21 3450226 (Telp) /+62 21 3518812 (Fax)

Alamat Website www.brisyariah.co.id

Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Keputusan

Gubernur Bank Indonesia no.15/139/ KEP.GBI/DpG/2013

tanggal 27 Desember 2013

Tanggal Efektif

Operasional

1 Januari 20019

Dasar Hukum

Pendirian

Berita Negara RI No.43 – 28 Mei 1971- Tambahan No. 242

Berita Negara RI No. 85 -23 Oktober 2009 - Tambahan No.

26142

Berita Negara RI No. 96 - 1 Desember 2009 Tambahan No.

27908

Modal Dasar Rp5.000.000.000.000

Sumber : Bank Rakyat Indonesia Syariah

Jumlah aset Bank Rakyat Indonesia Syariah dari tahun 2012-2016 :

Tabel 4. 2

Jumlah Aset BRIS 2012-2016

JUMLAH ASSET DALAM MILIAR RUPIAH

2012 2013 2014 2015 2016

14.088 17.400 20.341 24.230 27.687

Sumber : Publikasi Laporan Keuangan Tahunan 2016, BRIS

Visi dan Misi :

1. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

2. Misi

a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan

finansial nasabah.

b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

50

c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan

dimana pun.

d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan

menghadirkan ketenteraman pikiran.

Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia Syariah :

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi BRIS

Sumber : Bank Rakyat Indonesia Syariah

B. Bank Negara Indonesia Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan

dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

51

yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,

pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor

Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional

perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf

Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia (BI) Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha

kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun

2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off

tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu

spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi

yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

52

syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan

syariah juga semakin meningkat.

Tabel 4. 3

Profil Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

Alamat Perseroan Gedung Tempo Pavilion 1 Jl. HR Rasuna Said Kav 10-11,

Lt 3-6, Jakarta 12950, Indonesia

No. Telp/Fax +62-21 2970 1946 (Telp)/+62-21 2966 7947 (Fax)

Alamat Website www.bnisyariah.co.id

Kegiatan Usaha

Bergerak di Bidang Usaha Perbankan Syariah sesuai

dengan Anggaran Dasar BNI Syariah No. 160 tanggal 22

Maret 2010 Engaged in business field of sharia banking in

accordance with the Articles of Association of BNI Syariah

No. 160 dated March 22, 2010.

Tanggal Efektif

Operasional

19 Juni 2010

Dasar Hukum

Pendirian

Surat Keputusan Menteri Hukum & HAM Nomor: AHU-

15574, AH.01.01.TAHUN 2010, TANGGAL 25 MARET

2010 Decree of Minister of Law and Human Rights No:

AHU-15574,AH.01.01.Year 2010, dated March 25, 2010

Modal Dasar Rp 4.004.000.000.000

Sumber : Bank Negara Indonesia Syariah

Jumlah asset Bank Negara Indonesia Syariah dari tahun 2012-2016 :

Tabel 4. 4

Jumlah Aset BNIS 2012-2016

JUMLAH ASSET DALAM MILIAR RUPIAH

2012 2013 2014 2015 2016

10.645 14.709 19.492 23.018 28.314

Sumber : Publikasi Laporan Keuangan Tahunan 2016, BNIS

Visi dan Misi :

1. Visi

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

2. Misi

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

53

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

Struktur organiasi Bank Negara Indonesia Syariah :

Gambar 4. 2

Struktur Organisasi BNIS

Sumber : Bank Negara Indonesia Syariah

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

54

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas Data

a. Uji Normalitas Data BRIS dengan Kolmogrov-Smirnov

Berdasarkan hasil analisa data dari semua rasio, maka peneliti melanjutkan

pengolahan data dengan menggunakan Uji Normalitas Data dengan hasil

sebagai berikut :

Tabel 4. 5

Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR ROA NIM BOPO FDR

N 20 20 20 20 20

Normal Parametersa Mean 13.9350 .8570 6.8025 92.2970 94.6800

Std. Deviation 1.92082 .48041 .71378 4.89383 8.19760

Most Extreme Differences Absolute .253 .128 .206 .116 .191

Positive .253 .114 .206 .078 .134

Negative -.143 -.128 -.103 -.116 -.191

Kolmogorov-Smirnov Z 1.131 .573 .923 .518 .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .155 .898 .362 .951 .456

a. Test distribution is Normal. b. Calculated From data

Ghozali (2013:160) dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

diperoleh angka probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed). Nilai ini

dibandingkan dengan 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi

atau = 5%) untuk pengambilan keputusan dengan pedoman :

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi data

adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi data

adalah normal.

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

55

Tabel 4. 6

Keputusan Uji Normalitas Data

Nama Variabel Nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) Taraf Signifikansi Keputusan

CAR 0,155 0,05 Normal

ROA 0,898 0,05 Normal

NIM 0,362 0,05 Normal

BOPO 0,951 0,05 Normal

FDR 0,456 0,05 Normal

Sumber : Data SPSS Diolah Penulis

b. Uji Normalitas Data BNIS dengan Kolmogrov-Smirnov

Berdasarkan hasil analisa data dari semua rasio, maka peneliti melanjutkan

pengolahan data dengan menggunakan Uji Normalitas Data dengan hasil

sebagai berikut :

Tabel 4. 7

Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR ROA NIM BOPO FDR

N 20 20 20 20 20

Normal Parametersa

Mean 16.9860 1.2835 8.6565 87.9025 89.5495

Std. Deviation 2.01921 .27095 1.01825 2.98335 6.17551

Most Extreme

Differences

Absolute .213 .179 .279 .193 .115

Positive .213 .090 .279 .136 .115

Negative -.113 -.179 -.103 -.193 -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .953 .800 1.250 .865 .516

Asymp. Sig. (2-tailed) .324 .543 .088 .443 .953

a. Test distribution is Normal. b. Calculated From data

Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka

probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05

(dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi atau = 5%) untuk

pengambilan keputusan dengan pedoman :

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi data

adalah tidak normal.

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

56

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi data

adalah normal.

Tabel 4. 8

Keputusan Uji Normalitas Data

Nama Variabel Nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) Taraf Signifikansi Keputusan

CAR 0,324 0,05 Normal

ROA 0,543 0,05 Normal

NIM 0,088 0,05 Normal

BOPO 0,433 0,05 Normal

FDR 0,953 0,05 Normal

Sumber : Data SPSS Diolah Penulis

2. Uji Beda (Uji t)

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Selanjutnya diuraikan hasil

penelitian yang merupakan pengamatan terhadap obyek penelitian dua bank

syariah yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah

berdasarkan laporan keuangan triwulanan periode 2012-2016. Dengan

menggunakan uji statistic independent sample t-test, diperoleh hasil perbandingan

kinerja keuangan tampak pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 9

Perbandingan Kinerja Keuangan BRIS dengan BNIS

Ratio

BRIS BNIS Statistical Test

Mean Std

Dev Mean

Std

Dev

Levene's Test

For Equality

of Variance

t-test for equality of

mean df=70 confidence

interval=95%

F Sig T Sig 2-

Tailed

Mean

Diff

CAR 13.93 1.92 16.98 2.01 2.365 0.132 -4.896 0.000 -3.05100

ROA 0.85 0.48 1.28 0.27 7.440 0.010 -3.458 0.001 -0.42650

NIM 6.80 0.71 8.65 1.01 3.023 0.090 -6.668 0.000 -1.85400

BOPO 92.29 4.89 87.90 2.98 2.495 0.123 3.429 0.001 4.39450

FDR 94.68 8.19 89.54 6.17 3.048 0.089 2.236 0.031 5.13050

Sumber : Data SPSS yang telah diolah peneliti

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

57

a. Analisis Rasio CAR

Pada tabel diatas terlihat bahwa Bank Negara Indonesia Syariah

mempunyai rata-rata (mean) rasio CAR sebesar 16.98% yang lebih besar

dibandingkan dengan rasio mean CAR Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu

sebesar 13.93%. hal tersebut menunjukkan bahwa selama periode 2012 hingga

2016 BNIS lebih baik dibandingkan BRIS, karena semakin tinggi nilai CAR maka

semakin baik pula kualitas permodalan bank tersebut.

Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia (BI) bahwa

standar CAR terbaik adalah 8% maka dari rata-rata CAR yang dimiliki oleh BNIS

yang lebih besar dari standar Bank Indonesia (BI) maka kondisi tersebut berada

pada taraf ideal. Standar deviasi BNIS sebesar 2.01 menunjukkan simpangan data

yang relatif kecil, dibandingkan dengan rata-ratanya sebesar 16.98.

Standar deviasi BRIS sebesar 1.92 juga menunjukkan simpangan data

yang relatif kecil jika dibandingkan dengan rata-ratanya yaitu sebesar 13.93.

Dengan kecilnya simpangan data, maka menunjukkan bahwa variabel CAR kedua

bank cukup baik.

b. Analisis Rasio ROA

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio ROA pada

Bank Negara Indonesia Syariah adalah sebesar 1.28%, dimana nilai ini lebih besar

jika dibandingkan dengan rata-rata rasio ROA pada Bank Rakyat Indonesia

Syariah yang hanya selisih sedikit yaitu sebesar 0.85%. Kondisi ini menunjukkan

bahwa pada periode 2012 hingga 2016 berdasarkan laporan keuangan triwulan,

BNIS lebih baik dibandingkan dengan BRIS dari segi pendapatan keuntungan,

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

58

karena berdasarkan standar Bank Indonesia (BI), ROA terbaik berada pada posisi

1.5%.

Standar deviasi pada BNIS sebesar 0.27 menunjukkan simpangan data

yang relatif kecil dibandingkan dengan rata-rata yang dimiliki yaitu sebesar 1.28.

Pada BRIS standar deviasinya adalah sebesar 0.48 dimana angka tersebut juga

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil dibandingkan dengan rata-rata

rasio ROA yang sebesar 0.85. Dengan kecilnya simpangan data yang ada, maka

variabel ROA pada kedua bank cukup baik.

c. Analisis Rasio NIM

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio NIM Bank

Negara Indonesia Syariah sebesar 8.65% dimana nilai tersebut lebih besar jika

dibandingakan rata-rata Bank Rakyat Indonesia Syariah yang hanya sebesar

6.80%. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama periode 2012 hingga 2016 BNIS

lebih baik dibandingkan BRIS dilihat dari segi NIM nya, karena semakin tinggi

rasio NIM maka akan lebih baik pula kinerja suatu bank.

Standar deviasi dari BNIS sebesar 1.01, dimana nilai tersebut

menunjukkan simpangan data yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan

rata-ratanya yang sebesart 8.65. sama halnya dengan BNIS, simpangan data yang

relatif kecil dibandingkan dengan rata-ratanya juga terdapat pada BRIS yang

nilainya hanya sebesar 0.71. Dengan kecilnya simpangan data menunjukkan

bajhwa variabel NIM cukup baik.

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

59

d. Analisis Rasio BOPO

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio BOPO pada

Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah sebesar 92.29%, dimana nilai ini lebih

tinggi dibandingan rata-rata rasio BOPO pada Bank Negara Indonesia Syariah

yang sebesar 87.90%. Ini menunjukkan bahwa pada periode 2012 hingga 2016,

BRIS lebih baik dibandingkan dengan BNIS dari segi efisiensi pendapatan

operasional dari kegiatan operasional yang dijalankan.

Standar deviasi pada BRIS sebesar 4.89 menunjukkan simpangan data

yang sangat kecil dibandingkan dengan rata-rata rasio BOPO yang dimiliki yaitu

sebesar 92.29. Sama halnya pada BNIS Indonesia yang standar deviasinya hanya

sebesar 2.98, dimana angka tersebut juga menunjukkan perbandingan yang sangat

kecil dengan rata-rata rasio BOPO sebesar 87.90. Kecilnya simpangan data dari

kedua bank tersebut, menunjukkan bahwa cukup baiknya variabel BOPO yang

dimiliki kedua bank, karena batas atas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI)

adalah 92%.

e. Analisis Rasio FDR

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata rasio FDR pada

Bank Rakyat Indonesia Syariah sebesar 94.68% dimana nilai tersebut lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata rasio FDR yang terdapat pada Bank Negara

Indonesia Syariah yaitu sebesar 89.54%. Hal ini menunjukkan bahwa BRIS lebih

baik dibandingkan BNIS dalam hal likuiditas bank selama periode 2012 hingga

2016. Nilai rata-rata dari rasio FDR BRIS dan BNIS sudah memenuhi standar

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

60

yang ditentukan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 80% untuk batas bawah

dan 110% untuk batas atas.

Standar deviasi pada BRIS adalah 8.19 menunjukkan simpangan data yang

relatif kecil karena nilainya lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata rasio FDR

nya yaitu sebesar 94.68. BNIS memiliki standar deviasi 6.17 dimana nilai ini juga

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil jika dibandingkan dengan rata-

rata rasio FDR nya yang sebesar 89.54. Variabel FDR dari kedua bank ini telah

dikatakan cukup baik, karena nilai simpangan data relatif kecil dibandingkan

dengan rata-ratanya.

3. Uji Hipotesis

a. Rasio CAR

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil uji hipotesis dari kedua bank

berdasarkan rasio CAR :

Tabel 4. 10

Hasil Uji Statistic Independent Sampel t-test Rasio CAR

Rasio CAR

Levene's Test

For Equality

Of Varience

t-test for Equality of Means Interval

= 95%

F Sig T Sig 2-tailed Mean

Difference

Equals

Variances

Assumed

2.365 .132 -4.896 .000 -3.05100

Equals

Variances Not

Assumed

-4.896 .000 -3.05100

Sumber : SPSS diolah Peneliti

Dari tabel dapat diketahui bahwa F hitung untuk CAR dengan equal

variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 2,365 dengan

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

61

probabilitas 0,132. Oleh karena probabilitas diatas lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t

hitung untuk CAR sebesar -4,896 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena

nilai sig. thitung> ttabel (0,000 < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat

dari rasio CAR maka kinerja BRIS dengan BNIS tersebut terdapat perbedaan

yang signifikan.

b. Rasio ROA

Berikut ini tabel hasil uji statistik independent sample t-test untuk rasio ROA :

Tabel 4. 11

Hasil Uji Statistik Independent Sample t-tes Rasio ROA

Rasio ROA

Levene's Test

For Equality

Of Varience

t-test for Equality of Means Interval

= 95%

F Sig T Sig 2-tailed Mean

Difference

Equals

Variances

Assumed 7.440 .010 -3.458 .001 -.42650

Equals

Variances Not

Assumed

-3.458 .002 -.42650

Sumber: Data SPSS Diolah Peneliti

Dari tabel dapat diketahui bahwa F hitung untuk ROA dengan equal

variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 7,440 dengan

probabilitas 0,010. Oleh karena probabilitas diatas kurang dari 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja

keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

62

Bila kedua varians berbeda, maka digunakan Equal Variances Assumed t

hitung untuk ROA sebesar -3,458 dengan signifikan sebesar 0,001. Oleh karena

nilai sig. thitung> ttabel (0,001 < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat

dari rasio ROA maka kinerja BRIS dengan BNIS tersebut terdapat perbedaan

yang signifikan.

c. Rasio NIM

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil uji independent sample t-test

untuk rasio NIM :

Tabel 4. 12

Hasil Uji Statistic Independent Sampel t-test Rasio NIM

Rasio NIM

Levene's Test

For Equality

Of Varience

t-test for Equality of Means Interval

= 95%

F Sig T Sig 2-tailed Mean

Difference

Equals

Variances

Assumed 3.023 .090 -6.668 .000 -1.85400

Equals

Variances Not

Assumed

-6.668 .000 -1.85400

Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti

Dari tabel dapat diketahui bahwa F hitung untuk NIM dengan equal

variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 3,023 dengan

probabilitas 0,090. Oleh karena probabilitas diatas lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t

hitung untuk NIM sebesar -6,668 dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

63

nilai sig. thitung> ttabel (0,000 < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat

dari rasio NIM maka kinerja BRIS dengan BNIS tersebut terdapat perbedaan yang

signifikan.

d. Rasio BOPO

Berikut tabel hasil uji statistik independent sample t-test untuk rasio BOPO :

Tabel 4. 13

Hasil Uji Statistik Independent Sample t-test Rasio BOPO

Rasio BOPO

Levene's Test

For Equality

Of Varience

t-test for Equality of Means Interval

= 95%

F Sig T Sig 2-tailed Mean

Difference

Equals

Variances

Assumed 2.495 .123 3.429 .001 4.39450

Equals

Variances Not

Assumed

3.429 .002 4.39450

Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti

Dari tabel dapat diketahui bahwa F hitung untuk BOPO dengan equal

variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 2,495 dengan

probabilitas 0,123. Oleh karena probabilitas diatas lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t

hitung untuk BOPO sebesar 3,429 dengan signifikan sebesar 0,001. Oleh karena

nilai sig. thitung> ttabel (0,001 < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat

dari rasio BOPO maka kinerja BRIS dengan BNIS tersebut terdapat perbedaan

yang signifikan.

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

64

e. Rasio FDR

Berikut tabel hasil uji statistik independent sample t-test untuk rasio FDR :

Tabel 4. 14

Hasil Uji Statistik Independent Sample t-test Rasio FDR

Rasio FDR

Levene's Test

For Equality

Of Varience

t-test for Equality of Means Interval

= 95%

F Sig T Sig 2-tailed Mean

Difference

Equals

Variances

Assumed 3.048 .089 2.236 .031 5.13050

Equals

Variances Not

Assumed

2.236 .032 5.13050

Sumber: Data SPSS Diolah Peneliti

Dari tabel dapat diketahui bahwa F hitung untuk FDR dengan equal

variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 3,048 dengan

probabilitas 0,089. Oleh karena probabilitas diatas lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t

hitung untuk FDR sebesar 2,236 dengan signifikan sebesar 0,031. Oleh karena

nilai sig. thitung> ttabel (0,031 < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat

dari rasio FDR maka kinerja BRIS dengan BNIS tersebut terdapat perbedaan yang

signifikan.

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

65

D. Pembahasan

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank

Negara Indonesia Syariah ditinjau dari :

1. Perbedaan rasio CAR Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah

Capital Adequecy Ratio (CAR) merupakan alat rasio solvabilitas

dimana rasio tersebut dihitung dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan bank dalam mengatur aset atau modalnya, maka Sebelum

membahas hasil penelitian terlebih dahulu kita deskripsikan pemanfaatan

modal menurut islam. Dalam pandangan Al qur’an, uang merupakan modal

serta salah satu faktor produksi yang penting, tapi bukan yang terpenting.

Manusia menduduki tempat diatas modal disusul dengan sumber daya alam.

Modal tidak boleh diabaikan, manusia berkewajiban menggunakannya

agar terus produktif dan tidak habis digunakan. Karena itu seoarang wali yang

menguasai harta orang orang yang tidak atau belum mampu mengurus

hartanya agar mengembangkan harta yang berada di dalam kekuasaanya dan

membiayai kebutuhan pemiliknya yang tidak mampu itu, dari keuntungan

perputaran modal, bukan dari pokok modal. Kinerja dari Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dikatakan cukup

baik. Karena kemampuan dari pengelolaan aset ataupun modalnya dapat

diketahui dari nilai CAR yang tinggi.

Secara keseluruhan berdasarkan penelitian pada kedua bank, dapat

diketahui bahwa lebih baiknya kinerja Bank Rakyat Indonesia Syariah

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

66

dibandingkan dengan Bank Negara Indonesia Syariah untuk rasio CAR.

Terbukti bahwa terdapat selisih dari rata-rata (mean) masing-masing bank

yaitu sebesar 16,98% pada CAR Bank Negara Indonesia Syariah, dan 13,93%

pada Bank Rakyat Indonesia Syariah. Namun, dalam rasio ini Bank Rakyat

Indonesia Syariah masih dikatakan dalam keadaan yang ideal karena nilai

CAR yang dimiliki lebih besar dari batasan minimum yang ditentukan oleh

Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 8%.

Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kedua bank telah mampu

menyediakan modal dengan cukup baik dan telah mampu mengelola modal

yang dimiliki guna menutupi kerugian-kerugian bank yang mungkin terjadi

akibat aktiva beresiko. Selama bank mampu menyeimbangkan antara

besarnya rasio modal dan kewajiban penyediaan modal minimum sama

dengan atau lebih dari 100% , maka modal bank memenuhi ketentuan CAR.

Berdasarkan Normalitas data, dapat dinyatakan bahwa variabel-

variabel rasio keuangan semuanya berdistribusi tidak nomal dikarenakan nilai

sig. Dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

Homogenitas (Levene’s test) dapat dinyatakan bahwa populasi memiliki

kesamaan ragam atau dengan kata lain tidak ada perbedaan ragam varian

CAR dari kedua kelompok bank. Sedangkan berdasarkan t-test, dapat

dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Fitriah dan Kurniasih (2016) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

67

rasio CAR ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara Bank

Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Berbeda dengan penelitian ini, pada penelitian yang telah dilakukan

oleh Mamahit dkk (2016) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio

CAR tidak ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara kedua

kelompok bank yang telah diteliti. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa

penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya.

Menarik dicermati perbedaan yang terjadi dengan peneliti

sebelumnya. Dalam hal ini, yang menjadi perbedaan kenapa bertolak

belakang dengan penelitian yang diakukan oeh Mamahit dkk (2016) adalah

objek yang diteliti peneliti sebelumnya banyak bank sedangkan peneliti

selanjutnya menggunakan objek dua bank saja yang dibandingkan, kemudian

data yang diteliti oleh peneliti sebelumnya merupakan data tahunan,

sedangkan peneliti selanjutnya memakai data triwulanan.

2. Perbedaan rasio ROA Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah

Untuk rasio ini, berdasarkan nilai rata-ratanya bisa diketahui bahwa

Bank Negara Indonesia Syariah lebih baik dari Bank Rakyat Indonesia

Syariah. Nilai rata-rata dari masing-masing bank berturut-turut adalah sebesar

1,28% dan 0,85%. Suatu bank dikatakan mempunyai ROA yang baik adalah

ketika bank tersebut mampu mengelola dengan baik aset-aset yang dimiliki,

mulai dari aset lancar maupun tidak lancarnya.

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

68

Karena jika suatu perusahaan memperoleh aset yang sangat rendah,

maka perusahaan tersebut tidak mampu mengelola kekayaan yang dimiliki

dengan efektif dan efisien sehingga pendapatan yang dihasilkan juga rendah,

begitupun sebaliknya. Bank Indonesia (BI) memberikan standar untuk bank

dengan ROA terbaik yaitu sebesar 1,5%. Dalam penelitian ini, jelas terlihat

bahwa nilai rata-rata rasio ROA pada Bank Rakyat Indonesia Syariah dan

Bank Negara Indonesia Syariah berada dibawah standar yang ditentukan oleh

Bank Indonesia (BI).

Sehingga, berdasarkan hasil pembahasan tentang rasio ROA dari

kedua bank diatas, maka sekaligus menjawab hipotesis yaitu terdapat

perbedaan rasio ROA pada Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara

Indonesia Syariah, dimana dalam hal ini Bank Negara Indonesia Syariah

memiliki rata-rata ROA yang lebih tinggi.

Hasil analisa diatas akan lebih baik jika dikaitkan dengan prinsip

syariah, karena mengingat kedua bank diatas masing-masing menjalankan

konsep usaha secara syariah. Memperoleh keuntungan adalah tujuan dari

setiap kegiatan usaha yang dilakukan. Dalam islam, memperoleh keuntungan

dianjurkan dalam kegiatan bermuamalah selama tidak mengandung unsur

riba. Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah

yang telah melakukan kegiatan usaha dengan memanfaatkan aset yang

dimiliki dengan cukup baik sehingga keuntungan yang diperoleh pun juga

sesuai dengan yang diharapkan.

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

69

Berdasarkan Normalitas data, dapat dinyatakan bahwa variabel-

variabel rasio keuangan semuanya berdistribusi nomal dikarenakan nilai sig.

Dari masing-masing variabel tersebut lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan

Homogenitas (Levene’s test) dapat dinyatakan bahwa populasi memiliki

perbedaan ragam atau dengan kata lain ada perbedaan ragam varian ROA dari

kedua kelompok bank. Sedangkan berdasarkan t-test, dapat dikatakan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Rakyat Indonesia Syariah

dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Penelitian ini sepadan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Fitriah dan Kurniasih (2016) dimana hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dari segi rasio

ROA, dimana nilai rata-rata rasio ROA dari kedua bank berada pada posisi

yang sama (sama besar).

Namun, penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Mamahit dkk (2016) dimana hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA yang

menunjukkan pada kinerja keuangan bank. Menarik dicermati dengan

penelitian sebelumnya bahwa dalam hal ini yang menjadi alasan bertolak

belakangnya adalah terletak pada objek penelitian yang diamati dimana

peneliti ini mengamati peneliti ini menggunakan perbandingan langsung

antara kelompok bank milik pemerintah dengan kelompok bank swasta, dan

data yang digunakan oleh penelitian ini berbeda dengan penelitian

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

70

sebelumnya yaitu data tahunan dan peneliti selanjutnya menggunakan data

triwulan.

3. Perbedaan rasio NIM Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah

Berdasarkan rata-rata rasio pada hasil penelitian, secara keseluruhan

untuk rasio NIM Bank Negara Indonesia Syariah lebih baik dari pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah. Terbukti bahwa terdapat selisih yang cukup besar

dari nilai rata-rata rasio NIM pada masing-masing bank, yaitu sebesar 8,65%

dan 6,80%. Besar atau kecilnya selisih dari rasio ini membuktikan bahwa

Bank Negara Indonesia Syariah mampu melakukan penjualan dengan baik

atas aset yang dimiliki, sehingga laba yang diperoleh besar dan kinerja

keuangannya pun juga meningkat.

Terjadinya kenaikan nilai NIM suatu bank disebabkan oleh

kemampuan manajemen dalam memperoleh seberapa besar persentase

pendapatan bersih dari setiap kegiatan operasionalnya. Karena semakin tinggi

nilai profit margin, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang besar. Bank Rakyat Indonesia Syariah dan Bank

Negara Indonesia Syariah sangat memperhatikan cara mendapatkan

keuntungan dari kegiatan usaha yang dilakukan.

Berdasarkan Normalitas data, dapat dinyatakan bahwa variabel-

variabel rasio keuangan semuanya berdistribusi tidak nomal dikarenakan nilai

sig. Dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

Homogenitas (Levene’s test) dapat dinyatakan bahwa populasi memiliki

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

71

kesamaan ragam atau dengan kata lain tidak ada perbedaan ragam varian

NIM dari kedua kelompok bank. Sedangkan berdasarkan t-test, dapat

dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Azizah dan Arinta (2016) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio

NIM ada perbedaan kinerja keuangan antara kedua bank yang diteliti.

4. Perbedaan rasio BOPO Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah

Rasio efisiensi menggambarkan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasionalnya dengan menggunakan biaya operasional seefektif

mungkin dengan tujuan mendapatkan pendapatan operasional sebesar

mungkin.

Dalam penelitian ini, efisiensi dihitung dengan alat rasio yaitu BOPO

dimana Pengaplikasian rasio efisiensi dari kedua bank sudah menunjukkan

kemampuan yang cukup baik. Dalam penelitian ini, untuk rasio BOPO Bank

Rakyat Indonesia Syariah cenderung lebih baik dari pada Bank Negara

Indonesia Syariah. Terbukti dengan rata-rata rasio BOPO dari masing-masing

bank yaitu sebesar 92,29% dan 87,90%, dari hasil BOPO kedua bank bisa

dikatakan sudah sangat baik karena standar yang ditentukan Bank Indonesia

(BI) yakni 92% untuk batas atasnya.

Semakin tinggi rasio BOPO, maka semakin efisien pula manajemen

bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Sehingga hal ini sekaligus

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

72

menjawab hipotesis penelitian ini bahwa terdapat perbedaan rasio BOPO

pada Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

dimana Bank Rakyat Indonesia Syariah memiliki nilai rata-rata rasio BOPO

yang lebih tinggi.

Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian terdahulu,

dimana posisi rata-rata rasio BOPO Bank Rakyat Indonesia Syariah berada

diatas Bank Negara Indonesia Syariah. Ini cukup membuktikan bahwa Bank

Rakyat Indonesia Syariah mampu mempertahankan kinerjanya dalam hal

meminimalkan biaya operasional untuk kegiatan operasional namun tetap

mendapatkan pendapatan operasional yang tinggi.

Berdasarkan Normalitas data, dapat dinyatakan bahwa variabel-

variabel rasio keuangan semuanya berdistribusi nomal dikarenakan nilai sig.

Dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

Homogenitas (Levene’s test) dapat dinyatakan bahwa populasi memiliki

kesamaan ragam atau dengan kata lain tidak ada perbedaan ragam varian

BOPO dari kedua kelompok bank. Sedangkan berdasarkan t-test, dapat

dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriah dan

Kurniasih (2016) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan dari kinerja keuangan antara Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah dilihat dari rasio

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

73

BOPO dimana Kesamaan ini ditunjukkan berdasar nilai sig. t hitung yang

lebih kecil dari pada nilai sig. t tabel.

Jika penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian sebelumnya,

maka penelitian ini pun juga bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mamahit dkk (2016) dimana hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja antara kedua

kelompok bank yang diteliti.

Menarik untuk diamati bahwa terjadinya perbedaan pada penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada ragam rasio yang diamati

dan data yang digunakan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah

menggunakan data populasi dimana data triwulan mulai tahun 2012 hingga

tahun 2016 sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan data

tahunan periode 2009 hingga 2014.

5. Perbedaan rasio FDR Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara

Indonesia Syariah

Dilihat dari rata-rata rasio FDR, Bank Rakyat Indonesia Syariah lebih

baik dari Bank Negara Indonesia Syariah, terbukti dari rata-rata keduanya

yaitu sebesar 94,68% dan 89,54%, hasil kedua bank tersebut dikatakan baik

karena standar yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 80% untuk batas bawah

dan 110% untuk batas atasnya. Suatu bank dapat dikatakan likuid jika bank

mampu menyalurkan dana kredit kepada pihak ketiga sebagai proteksi ketika

terjadi kredit tidak lancar dikemudian hari.

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

74

Suatu perusahaan dikatakan likuid jika kredit yang dilakukan lebih

besar dari saving yang ada, karena banyaknya jumlah uang yang beredar juga

menjadi faktor utama untung atau tidaknya suatu usaha yang dilakukan.

Pengaplikasian ini telah dilakukan dengan cukup baik oleh Bank Rakyat

Indonesia Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah jika dilihat secara

global, namun untuk lebih memperjelas akan dibahas analisa dibawah.

Dari rata-rata yang ada, dapat dikaitkan dengan hipotesis penelitian ini

bahwa terdapat perbedaan dari rasio FDR Bank Rakyat Indonesia Syariah

dengan Bank Negara Indonesia Syariah dimana nilai rata-rata Bank Rakyat

Indonesia Syariah lebih tinggi.

Berdasarkan Normalitas data, dapat dinyatakan bahwa variabel-

variabel rasio keuangan semuanya berdistribusi nomal dikarenakan nilai sig.

Dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

Homogenitas (Levene’s test) dapat dinyatakan bahwa populasi memiliki

kesamaan ragam atau dengan kata lain tidak ada perbedaan ragam varian

LDR dari kedua kelompok bank. Sedangkan berdasarkan t-test, dapat

dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Rakyat

Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah.

Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Fitriah dan Kurniasih (2016) dimana hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia

Syariah dilihat dari rasio FDR.

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

75

Penelitian ini juga bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mamahit dkk (2016) dimana hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja keuangan

menggunakan rasio FDR antara kedua kelompok bank yang diteliti.

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada

masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan hasil uji

statistic independent sample t-test menunjukkan rasio CAR, ROA, NIM, BOPO,

dan FDR Bank Rakyat Indonesia Syariah dengan Bank Negara Indonesia Syariah

terdapat perbedaan yang signifikan sebagaimana terlihat seperti dibawah ini :

1. BNIS mempunyai rata-rata (mean) rasio CAR sebesar 16.98% yang lebih

besar dibandingkan dengan rasio mean CAR BRIS yaitu sebesar 13.93%. hal

tersebut menunjukkan bahwa selama periode 2012 hingga 2016 BNIS lebih

baik dibandingkan BRIS, dengan karena semakin tinggi nilai CAR maka

semakin baik pula kualitas permodalan bank tersebut. Akan tetapi, nilai CAR

BRIS masih berada dalam kondisi ideal seperti yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia (BI) yaitu berada diatas 8%.

2. ROA pada BNIS adalah sebesar 1.28%, dimana nilai ini lebih besar jika

dibandingkan dengan rata-rata rasio ROA pada BRIS yang hanya selisih

sedikit yaitu sebesar 0.85%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada periode

2012 hingga 2016 berdasarkan laporan keuangan triwulan, BNIS lebih baik

dibandingkan dengan BRIS dari segi pendapatan keuntungan. Karena

berdasarkan standar Bank Indonesia (BI), ROA terbaik berada pada posisi

1.5%.

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

77

3. NIM BNIS sebesar 8.65% dimana nilai tersebut lebih besar jika

dibandingakan rata-rata BRIS yang hanya sebesar 6.80%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa selama periode 2012 hingga 2016 BNIS lebih baik

dibandingkan BRIS dilihat dari segi NIM nya, Karena semakin tinggi rasio

NIM maka akan lebih baik pula kinerja suatu bank.

4. BOPO pada BRIS adalah sebesar 92.29%, dimana nilai ini lebih tinggi

dibandingan rata-rata rasio BOPO pada BNIS yang sebesar 87.90%. Ini

menunjukkan bahwa pada periode 2012 hingga 2016, BRIS lebih baik

dibandingkan dengan BNIS dari segi efisiensi pendapatan operasional dari

kegiatan operasional yang dijalankan. Meskipun begitu keduanya dalam

kondisi ideal, yaitu tidak lebih dari 92% seperti yang ditetapkan Bank

Indonesia (BI).

5. FDR pada BRIS sebesar 94.68% dimana nilai tersebut lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata rasio FDR yang terdapat pada BNIS yaitu

sebesar 89.54%. Hal ini menunjukkan bahwa BRIS lebih baik dibandingkan

BNIS dalam hal likuiditas bank selama periode 2012 hingga 2016. Nilai rata-

rata dari rasio FDR BRIS dan BNIS sudah memenuhi standar yang ditentukan

oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 80% untuk batas bawah dan 110% untuk

batas atas.

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

78

B. Saran

Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi Dunia Akademik

Agar bisa dijadikan sebagai salah satu referensi dan sumber informasi sekaligus

data penunjang tentang fungsi dan peran serta manajemen perbankan syariah.

2. Bagi Dunia Praktis

a. Calon Investor

Dengan penelitian ini diharapkan semakin banyak dan bijak investor yang

ingin menanamkan modal pada kedua bank besar ini sehingga kerja sama

yang baik akan dapat dijalankan dengan efektif.

b. Bank Negara Indonesia Syariah

Secara umum, dari segi permodalan yaitu solvabilitas dan rentabilitas BNIS

lebih baik dari pada BRIS. Akan tetapi ada beberapa rasio yang nilainya lebih

rendah dari BRIS, yaitu rasio efisiensi (BOPO) dan rasio Likuiditas (FDR).

Untuk meningkatkan rasio-rasio tersebut, maka BNIS harus memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

1) Rasio efisinsi (BOPO) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menekan

sekecil mungkin biaya operasional yang dikeluarkan untuk melakukan

kegiatan operasional. Pemilihan kegiatan operasional pun harus

dijalankan sesuai dengan sasaran dan efektif, agar laba yang didapatkan

meningkat dan pendapatan operasional juga besar.

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

79

2) Rasio Likuiditas (FDR) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara

menekan kenaikan dana yang disalurkan oleh bank melalui kredit atau

pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah. Sehingga kinerja keuangan

pada rasio likuiditas dapat ditingkatkan.

c. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Pada penelitian ini telah disimpulkan bahwa kinerja dari BNIS lebih baik

dibandingkan dengan BRIS. Sehingga yang perlu diperhatikan oleh BRIS

adalah dengan meningkatkan rasio rentabilitas (CAR), rasio solvabilitas

(ROA dan NIM) dengan memperhatikan hal-hal berikut :

1) Rasio Solvabilitas (CAR) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan

mengelola modal yang dimiliki dengan efektif dan efisien sehingga

mampu menutupi penurunan aktiva sebagai akibat dari kerugian bank

yang disebabkan aktiva beresiko.

2) Rasio Rentabilitas (ROA) dapat ditingkatkan dengan lebih

memperhatikan pengelolaan asetnya sehingga laba yang dihasilkan besar

dan kinerja keuangan pada rasio ROA dapat ditingkatkan.

3) Rasio Rentabilitas (NIM) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan

mengoptimalkan pendapatan operasional dalam pembentukan laba bersih

sehingga kinerja keuangan pada rasio NIM dapat ditingkatkan.

d. Bagi Peneliti Yang Akan Datang

Karena dalam penelitian ini menggunakan lima rasio dengan data triwulan

dalam mengukur kinerja keuangan BRIS dengan BNIS, maka diharapkan

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

80

peneliti yang akan datang mampu menggunakan lebih banyak rasio untuk

mengukur kinerja keuangannya.

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arinta Nena Y. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank

Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus Pada Bank Syariah

Mandiri Dan Bank Mandiri),” Jurnal Musqtasid, Vol. 7, No. 1. Juni,

2016.

Azizah Nur. “Analisis Perbedaan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk dan

PT Bank Syariah Mandiri Tbk Periode 2010-2014,” Jurnal An-

Nisbah, Vol. 3, No. 1. Oktober, 2016.

Brigham, F. Eugene dan Houston, f. Joel. 2001. Manajemen Keuangan.

Jakarta: Erlangga.

Burhanudin Widodo, “Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Muamalat

Indonesia Dengan PT Bank Mega,” skripsi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung 2014.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.

Firmansyah Irman. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Muamalat Indonesia Dengan Bank Syariah Mandiri,” Jurnal

Akuntansi, Vol. 7, No. 1. Januari, 2012.

Fitriah Asri D, dan Kurniasih Afiati. “Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah (Studi: BNI Syariah dan BRI Syariah),”

Jurnal Nisbah, Vol. 2, No. 2. Desember 2016.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMM

SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hodijah. ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank melalui pendekatan

likuiditas solvabiitas, dan rentabilitas pada bank muamalat indonesia,

Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah Indonesia,” skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2008.

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

Jahja Susilo A, dan Iqbal Muhammad. “Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional,”

Jurnal Epistemé, Vol. 7, No. 2. Desember 2012.

Jonni, dan Haimans Alder. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan

Moneter. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Mamahit Ferary MR, Mangantar Marjam, dan Van Rate P. “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Milik Pemerintah Dengan

Bank Milik Swasta Nasional Di Indonesia (Periode 2009-2014),”

Jurnal EMBA, Vol. 4, No. 1. Maret, 2016.

Muhamad Nur Fatih, “Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Syariah

Mandiri Dengan PT Bank Muamalat Indonesia,” skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

2014.

Munadi M Meryho, Saerang S Ivonne, dan Mandagie Yunita. “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Dan Bank Mandiri(Persero)Tbk Periode 2012-2015,”

Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 2. Juni, 2017.

Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS

17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Revisi, Jakarta: Salemba

Empat.

Solikah Maya H, Mardani Malavia R, dan Wahono Budi. “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank

Umum Konvensional di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

Perbankan di Bursa Efek Indonesia),” Jurnal Warta Ekonomi Vol. 7,

No. 17. Februari 2017.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Afabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri Fazhar, dan Apriliani Dwi. “Perbandingan Kinerja Keuangan antara

PT. BCA Tbk. dengan PT. Bank Mandiri Tbk,” Jurnal Ecodemica,

Vol. 4, No. 2. September 2016.

Wahyuni Molli, dan Efriza Eka R. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Bank Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia,” Jurnal Social

Science and Business, Vol. 1, No. 2, 2017.

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

LAMPIRAN

Page 100: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

Lampiran 1 : Rekapan Data Penelitian

1. Bank Rakyat Indonesia Syariah

BRIS CAR ROA ROE NIM BOPO FDR

2012 MARET 14.34% 0.17% 1.41% 8.10% 99.15% 101.76%

JUNI 13.59% 1.21% 9.98% 7.68% 91.16% 102.77%

SEPTEMBER 12.92% 1.34% 11.40% 8.36% 89.95% 99.99%

DESEMBER 11.35% 1.19% 10.41% 7.15% 86.63% 103.07%

2013 MARET 11.81% 1.71% 18.63% 6.61% 85.54% 100.90%

JUNI 15.00% 1.41% 14.81% 6.57% 87.55% 103.67%

SEPTEMBER 14.66% 1.36% 13.16% 7.48% 80.80% 105.61%

DESEMBER 14.49% 1.15% 10.20% 6.27% 95.24% 102.70%

2014 MARET 14.15% 0.46% 4.07% 6.09% 92.43% 102.13%

JUNI 13.99% 0.03% 0.24% 5.97% 99.84% 95.14%

SEPTEMBER 13.86% 0.20% 0.49% 5.90% 97.35% 94.85%

DESEMBER 12.89% 0.08% 0.44% 6.04% 99.14% 93.90%

2015 MARET 13.21% 0.53% 6.07% 6.95% 96.13% 88.24%

JUNI 11.03% 0.78% 7.16% 7.11% 93.84% 92.05%

SEPTEMBER 13.82% 0.80% 6.71% 6.53% 93.97% 86.61%

DESEMBER 13.94% 0.77% 6.33% 6.38% 93.79% 84.16%

2016 MARET 14.66% 0.99% 7.51% 7.51% 90.70% 82.73%

JUNI 14.06% 1.03% 7.89% 6.49% 90.41% 87.92%

SEPTEMBER 14.30% 0.98% 7.51% 6.48% 90.99% 83.98%

DESEMBER 20.63% 0.95% 7.40% 6.38% 91.33% 81.42%

2. Bank Negara Indonesia Syariah

BNIS CAR ROA ROE NIM BOPO FDR

2012 MARET 19.07% 0.63% 4.23% 7.92% 91.20% 78.78%

JUNI 17.56% 0.65% 4.20% 9.97% 92.81% 80.94%

SEPTEMBER 22.08% 1.31% 8.64% 9.97% 86.46% 85.36%

DESEMBER 19.07% 1.46% 10.18% 11.03% 85.39% 84.99%

2013 MARET 18.68% 1.62% 13.98% 10.28% 82.95% 80.11%

JUNI 18.90% 1.24% 10.87% 9.07% 84.44% 92.13%

SEPTEMBER 16.63% 1.22% 11.54% 9.22% 84.06% 96.37%

DESEMBER 16.23% 1.37% 11.73% 9.51% 83.94% 97.86%

2014 MARET 15.67% 1.22% 10.51% 7.61% 89.41% 96.67%

JUNI 14.53% 1.11% 10.05% 7.42% 90.36% 98.98%

SEPTEMBER 19.35% 1.11% 9.99% 7.37% 90.54% 94.32%

DESEMBER 18.43% 1.27% 10.83% 8.15% 89.80% 92.60%

2015 MARET 15.40% 1.20% 9.29% 8.12% 89.87% 90.10%

JUNI 15.11% 1.30% 10.10% 8.15% 90.39% 96.65%

Page 101: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

SEPTEMBER 15.38% 1.32% 10.48% 8.21% 91.60% 89.65%

DESEMBER 15.48% 1.43% 11.39% 8.25% 89.63% 91.94%

2016 MARET 15.85% 1.65% 13.54% 8.17% 85.37% 86.26%

JUNI 15.56% 1.59% 12.88% 8.19% 85.88% 86.92%

SEPTEMBER 15.82% 1.53% 12.50% 8.20% 86.28% 85.79%

DESEMBER 14.92% 1.44% 11.94% 8.32% 87.67% 84.57%

Page 102: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

Lampiran 2 : Hasil Uji SPSS

1. Uji Normalitas

a. Bank Rakyat Indonesia Syariah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR ROA NIM BOPO FDR

N 20 20 20 20 20

Normal Parametersa

Mean 13.9350 .8570 6.8025 92.2970 94.6800

Std. Deviation 1.92082 .48041 .71378 4.89383 8.19760

Most Extreme Differences Absolute .253 .128 .206 .116 .191

Positive .253 .114 .206 .078 .134

Negative -.143 -.128 -.103 -.116 -.191

Kolmogorov-Smirnov Z 1.131 .573 .923 .518 .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .155 .898 .362 .951 .456

a. Test distribution is Normal.

b. Bank Negara Indonesia Syariah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR ROA NIM BOPO FDR

N 20 20 20 20 20

Normal Parametersa Mean 16.9860 1.2835 8.6565 87.9025 89.5495

Std. Deviation 2.01921 .27095 1.01825 2.98335 6.17551

Most Extreme Differences Absolute .213 .179 .279 .193 .115

Positive .213 .090 .279 .136 .115

Negative -.113 -.179 -.103 -.193 -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .953 .800 1.250 .865 .516

Asymp. Sig. (2-tailed) .324 .543 .088 .443 .953

a. Test distribution is Normal.

2. Uji Statistic Independent Sample t-Test

a. Rasio CAR Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

CAR BRIS 20 13.9350 1.92082 .42951

BNIS 20 16.9860 2.01921 .45151

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

CAR Equal variances assumed

2.365 .132 -4.896 38 .000 -3.05100 .62317 -4.31254 -1.78946

Page 103: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

CAR BRIS 20 13.9350 1.92082 .42951

Equal variances not assumed

-4.896 37.906 .000 -3.05100 .62317 -4.31264 -1.78936

b. Rasio ROA Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ROA BRIS 20 .8570 .48041 .10742

BNIS 20 1.2835 .27095 .06059

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

ROA Equal variances assumed

7.440 .010 -3.458 38 .001 -.42650 .12333 -.67617 -.17683

Equal variances not assumed

-3.458 29.977 .002 -.42650 .12333 -.67838 -.17462

c. Rasio NIM

Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

NIM BRIS 20 6.8025 .71378 .15961

BNIS 20 8.6565 1.01825 .22769

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

NIM Equal variances assumed

3.023 .090 -6.668 38 .000 -1.85400 .27806 -2.41690 -1.29110

Equal variances not assumed

-6.668 34.041 .000 -1.85400 .27806 -2.41906 -1.28894

Page 104: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku

d. Rasio BOPO Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

BOPO BRIS 20 92.2970 4.89383 1.09429

BNIS 20 87.9025 2.98335 .66710

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

BOPO Equal variances assumed

2.495 .123 3.429 38 .001 4.39450 1.28160 1.80004 6.98896

Equal variances not assumed

3.429 31.408 .002 4.39450 1.28160 1.78204 7.00696

e. Rasio FDR Group Statistics

BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FDR BRIS 20 94.6800 8.19760 1.83304

BNIS 20 89.5495 6.17551 1.38089

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

FDR Equal variances assumed

3.048 .089 2.236 38 .031 5.13050 2.29497 .48458 9.77642

Equal variances not assumed

2.236 35.312 .032 5.13050 2.29497 .47294 9.78806

Page 105: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku
Page 106: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku
Page 107: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku
Page 108: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3211/1/SKRIPSI...Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya. 2. Kedua orang tuaku