skenario d, pbl a7
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
![Page 1: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/1.jpg)
Pewarisan Sifat Albino pada Manusia
Irmayanti Emang (102014025), Chrisanto (102014046), Yunia Gracia Sesa (102014058), Tika
Ayu Hasta Riani (102014070), Eri Aprilia (102014130), Prahasta Listianing Renny
(102012144), Ricko (102014174), Jean V C Tahapary (102014244)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No. 6 Jakarta
Abstrak
Pewarisan sifat dari suatu induk kepada keturunannya menjadi sesuatu yang menarik bagi para
ahli genetika. Pada jaman modern saat ini kita dapat melihat berbagai karakter manusia yang
beraneka ragam karena adanya pewarisan sifat yang dibawa oleh suatu individu dari induknya.
Mendel adalah bapak genetika yang mengajukan teori pertama mengenai pewarisan melalui
pencobaannya melakukan persilangan kacang ercis. Untuk dapat melihat pewarisan sifat pada
manusia, para ahli menggunakan suatu diagram silsilah berupa pohon keluarga untuk melihat
kelainan-kelainan yang dapat diturunkan oleh adanya pewarisan sifat. Pewarisan sifat dapat
terjadi karena adanya materi genetik seperti kromosom, gen dan DNA yang saling berinteraksi
dan memiliki peranan dalam membawa suatu informasi melalui ekspresi gen. Adanya kesalahan
yang dikerjakan dalam proses ekspresi gen dapat menyebabkan munculnya suatu mutasi
sehingga menyebabkan kelainan yang dapat terjadi pada karakter seseorang.
Kata kunci : Pewarisan sifat, Mendel, materi genetik, ekspresi gen
Abstract
Inheritance from a parent to the offspring to be something of interest to geneticists. In today's
modern era we can see a variety of diverse human character because of the inheritance which
![Page 2: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/2.jpg)
was brought by an individual from its parent. Mendel is the father of genetics who first proposed
the theory of inheritance through the temptation to cross peas. To be able to see the inheritance
in humans, experts use a tree, in the form of a family tree to see abnormalities that can be
lowered by the presence of inheritance. Inheritance can occur because of genetic material such
as chromosomes, genes and DNA interact with each other and have a role in bringing the
information through gene expression. An error that was done in the process of gene expression
can lead to the emergence of a mutation that causes the disorder that can occur in a person's
character.
Keywords : Heredity, Mendel, genetic material, gene expression
Pendahuluan
Dalam suatu garis keturunan sering kita jumpai adanya persamaan dan perbedaan antara
induk dengan keturunannnya, hal ini terjadi karena adanya pewarisan sifat yang diturunkan dari
setiap generasi ke generasi selanjutnya yang dikenal dengan istilah hereditas. Teori pertama
tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan oleh Gregor Mendel
pada tahun 1865. Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan berbagai varietas kacang
ercis. Pewarisan sifat dari generasi ke generasi selanjutnya saat ini terus dikembangkan oleh para
ahli melihat banyaknya kelainan-kelainan genetik yang banyak muncul belakangan ini. Salah
satu kelainan yang disebabkan oleh pewarisan sifat adalah albinism atau albino yaitu suatu
kelainan karena tubuh tidak mampu mesintesis enzim yang diperlukan untuk mengubah asam
amino tirosin yang akan membentuk pigmen melanin. Akibatnya penderita kelainan ini memiliki
warna rambut dan kulit berwarna putih susu atau putih pucat. Penderita albino sangat sensitive
terhadap cahaya. Albino juga merupakan perpaduan gen resesif antara orang tua dan menjadi gen
dominan pada anak mereka. Gen resesif sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita,
sedangkan gen dominan adalah gen yang muncul pada diri kita dan akan menjadi sifat fisik.
![Page 3: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/3.jpg)
Hukum Mendel
Gregor Mendel adalah bapak genetika yang tumbuh di pertanian kecil milik kedua orang
tuanya di sebuah wilayah di Austria dan lulus dari Oltmutz Philosophical Institute. Pada tahun
1843 Mendel masuk Biara Augustinian. Setelah 3 tahun belajar teologi, Mendel ditugaskan ke
sebuah sekolah sebagai guru temporer tetapi Mendel gagal melewati ujian guru.1 Pimpinan biara
kemudian mengirim Mendel ke Universitas Vienna dan belajar disana dari tahun 1851 sampai
1853 dan disana Mendel bertemu dengan dua orang professor yang memberikan pengaruh besar
kepada Mendel, yaitu seorang ahli fisika bernama Doppler dan seorang ahli tumbuh-tumbuhan
bernama Urger yang membangkitkan ketertarikan Mendel untuk meneliti penyebab variasi pada
tumbuhan. Setelah menyelesaikan kuliah, Mendel ditugaskan mengajar di Sekolah Modern
Burnn. Pada tahun 1857, Mendel mulai menanam kacang ercis dikebun biara untuk mempelajari
penurunan sifat. Mendel memilih menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki
banyak varietas.1
Melalui berbagai percobaan yang dilakukan Mendel, maka munculah Hukum Mendel I dan
II. Hukum Mendel I yang dikenal sebagai hukum segregasi, yaitu 2 anggota dari pasangan gen
terpisah (segregasi) masing-masing ke dalam gamet, maka 1/2 gamet membawa 1 anggota dari
pasangan gen, dan 1/2 gamet lainya memebawa 1 anggota dari pasangan gen lainya. Hukum
mendel II disebut juga hukum berpasangan secara bebas yaitu setiap pasangan alel besegregasi
secara bebas terhadap pasangan alel-alel lain selama pembentukan gamet Selama proses
pembentukan gamet.1
Diagram Silsilah (Pedigree)
Pola pewarisan pada beberapa organisme relatif mudah untuk menentukan kapan sejumlah
besar keturunan dapat dihasilkan, namun pada banyak kasus terutama manusia, persilangan dan
uji silang bukan suatu pilihan lainnya dan dinyatakan tidak layak. Ahli genetika menghadapi
kasus yang sama saat ini dimana manusia membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai
kematangan reproduksi dan jumlah keturunan yang dihasilkan dari dua orang tua pun tidak besar,
dan tentu saja tidak etis untuk mengatur perkawinan antar manusia dengan genotipe yang di
inginkan.2
![Page 4: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/4.jpg)
Sebuah diagram silsilah atau pedigree adalah daftar sistematik dari nenek moyang suatu
individu tertentu atau yang lebih dikenal dengan sebutan “pohon keluarga” merupakan salah satu
cara untuk memeriksa pola pewarisan. Dalam pedigree atau silsilah, perempuan atau betina
dilambangkan dengan lingkaran sedangkan laki-laki atau jantan di lambangkan dengan kotak.
Perkawinan di tunjukan dengan garis horizontal antara dua individu. Garis pernikahan dan garis
horizontal ganda merupakan perkawinan sekerabat yaitu perkawinan antar individu yang masih
ada hubungan darah.2 Keturunan dari sebuah perkawinan dihubungkan dengan garis vertical.
Arsiran atau warna berbeda diberikan sebagai simbol yang melambangkan berbagai fenotipe.
Analisis silsilah sebagai ganti penelitian-penelitian dalam pembiakan terutama pada manusia,
sebab tidak mungkin melakukan perkawinan ekperimental. Silsilah dapat membantu menentukan
dasar genetik dari suatu sifat atau penyakit tertentu.3
Fenotipe dan Genotipe
Istilah fenotip dan genotip muncul untuk memahami interaksi gen dan lingkungan terhadap
organisme . suatu organisme dikatakan mirip atau menyerupai induknya karena adanya beberapa
persamaan ciri-ciri yang dapat dilihat , ciri-ciri yang diwariskan tersebut disimpan sebagai
informasi genetik dalam gen-gen yang tersusun atas asam nukleat DNA. Apabila suatu ciri-ciri
dinyatakan dalam perangkat genetiknya maka ciri-ciri ini disebut genotip, tetapi apabila genotip
ini sudah diekspresikan maka ciri-ciri tersebut menjadi suatu penampilan atau fenotip.4
Fenotipe merupakan karakteristik atau ciri yang dapat diamati, ciri tersebut bisa tampak oleh
mata, seperti warna bunga atau tekstur rambut, sedangkan genotip adalah komposisi genetik
suatu individu.7 Organisme dikatakan berada dalam satu genotip yang sama bila memiliki
seperangkat gen yang sama, sementara itu organisme terdapat dalam satu fenotip yang sama bila
mereka memiliki beberapa persamaan ciri-ciri yang ditampilkan. Genotip individu tidaklah
selalu harus sama karena perangkat genetiknya merupakan hasil persatuan dua perangkat genetik
dari dua induknya, akibat adanya persatuan dua perangkat genetik, individu dapat memiliki
genotip homozigot atau heterozigot.4
![Page 5: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/5.jpg)
Materi Genetika
Kromosom
Kromosom adalah struktur pembawa materi genetik, ditemukan dalam sel eukariotik.Setiap
kromosom terdiri dari atas satu molekul DNA yang sangat panjang dan protein-proteinyang
terasosiasi dengan DNA tersebut. Panjang kromosom pada tiap-tiap makluk hidupberbeda- beda
berkisar antara 0,2-20 mikron. Pada umum nya semakin sedikit jumlahkromosom pada suatu
makluk hidup semakin panjang kromosomnya. Struktur padat kromosom dapat dilihat jelas
selama pembelahan sel pada tahap metafase.1,2 Kromosom memiliki 2 tipe yaitu, kromosom
tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom). Autosom merupakan kromosom yang tidak
mempunyai hubungan dengan penentuan jenis kelamin. Sedangkan genosom merupakan
sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Ada dua macam kromosom seks, yaitu
kromosom X dan kromosom Y. Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom, terdiri
atas 44 (22 pasang) autosom an 2 (1 pasang) kromosom kelamin. Seorang perempuan memiliki
formula kromosom 44A + XX. Seorang laki-laki memiliki formula kromosom 44A + XY.1,2
Gen
Istilah gen dikemukakan pertama kali oleh W. Johanssen tahun 1909. Istilah ini merupakan
pengganti istilah determinan factor atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.5
Menurut T.H Morgan gen merupakan unit yang kompak dan terdapat dalam lokus suatu
kromosom, gen mengandung satuan unit informasi genetik yang mengatur sifat-sifat menurun.
Letak suatu gen pada kromosom disebut lokus, jika pada lokus yang bersesuaian terdapat gen
yang sama, gen diberi notasi dengan jenis huruf yang sama pula, simbol atau ukuran huruf di
tentukan untuk membedakan penulisan antara gen dominan dan gen resesif. Gen dominan adalah
gen yang menunjukan ekspresinya walaupun berpasangan dengan gen resesif, sedangkan gen
resesif hanya akan menunjukan ekspresinya jika tidak berpasangan dengan gen dominan. Simbol
gen yang menunjukan karakter karakter resesif biasanya ditulis dengan huruf kecil, sebaliknya
gen yang menunjukan karakter dominan ditulis dengan huruf besar. Konsep mengenai gen
berkaitan dengan alel, sebagai contoh genotip KkHh menunjukan bahwa dua pasangan
![Page 6: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/6.jpg)
kromosom homolog dalam lokus yang bersesuaian terletak pasangan gen K dan gen k serta
pasangan gen H dan gen h, gen K memiliki alel gen k dan gen H memiliki alel gen h. Dengan
demikian, gen K dan gen k serta gen H dan gen h merupakan gen sealel.5
DNA
DNA atau deoxyribonucleid acid merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang
berperan dalam pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lainnya. Pada tahun
1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur
helix beruntai ganda atau yang lebih dikenal dengan helix ganda Watson-Crick.5 DNA
merupakan suatu polimer yang terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida terdiri dari tiga
komponen yaitu satu basa nitrogen, satu gula pentose yang disebut deoksiribosa, dan satu gugus
fosfat. Basa DNA terdiri dari dua golongan, yakni pirimidin dan purin. Pirimidin terdiri atas
sitosin ( C ) dan timin ( T ), sedangkan purin terdiri atas adenin ( A ) dan guanin ( G ).2 Setiap
basa memiliki ikatan hydrogen dengan pasangan yang sesuai yaitu adenin berpasangan dengan
timin sedangkan guanine berpasangan dengan timin. Dalam DNA terdapat ikatan hydrogen yang
menghubungkan dua rantai polinukleotida yang dapat dipisahkahkan oleh enzim helikase atau
pemanasan pada suhu tertentu yang dikenal dengan proses denaturasi DNA yang sering terjadi
dalam proses replikasi DNA.5
Dogma Sentral
Replikasi
Dalam proses replikasi akan terjadi pembentukkan DNA yang baru yang dibentuk dari DNA
asalnya. Replikasi DNA diperankan oleh DNA polymerase. Sebelum proses replikasi dimulai,
molekul DNA yang awalnya double helix akan dipisahkan menjadi untai tunggal dengan cara
denaturasi/melting. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan denaturasi: pH yang berbeda
(DNA stabil pada pH 4-10), Pemanasan, kadar garam rendah, senyawa merusak ikatan H (urea,
formamida), dan senyawa yang dapat menyisip di antara 2 basa. Protein yang berperan dalam
![Page 7: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/7.jpg)
proses pemisahan DNA, yaitu enzim helikase dan topoisomerase. Dua untai tunggal DNA asli
yang telah terbentuk akan berperan sebagai template untuk sintesis rantai DNA yang baru.6,7
Pada saat DNA berpisah, akan membentuk suatu garpu replikasi di mana rantai 3’-5’ DNA asli
membentuk rantai 5’-3’ baru menuju kearah garpu yang terjadi secara langsung sehingga disebut
leading strand. Sedangkan rantai 5’-3’ DNA asli akan membentuk rantai 3’-5’ baru yang
menjauh dari arah garpu dan terjadi secara sepotong-sepotong sehingga disebut lagging strand.
Potong-potangan tersebut disebut fragmen okazaki, akan disambung menjadi satu rantai utuh
oleh enzim ligase dengan menggunakan ikatan fosfodiester.6,7
Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dibawah arahan DNA yang terjadi di dalam nukleus.
Transkripsi merupakan istilah umum untuk sintesis RNA jenis apapun dengan menggunakan
DNA sebagai cetakannya.8 Aliran informasi dari gen ke protein didasarkan pada kode triplet,
pada molekul mRNA triplet basa mRNA disebut kodon. Sekuens kodon disepanjang molekul
mRNA inilah yang nantinya akan ditranslasi menjadi asam amino yang menyusun rantai
polipeptida. bakteri memiliki satu jenis RNA polymerase sedangkan pada eukariotik memiliki
tiga tipe RNA polymerase dalam nukleus. RNA polimerasi II digunakan untuk sintesis mRNA.
Selama transkripsi, gen menentukan sekuens basa-basa disepanjang molekul mRNA, untuk
setiap gen, hanya satu dari kedua untai DNA yang di transkripsikan. Untai ini disebut untai
cetakan. Dalam transkripsi terdapat tiga tahapan yaitu tahap inisiasi, elongasi dan terminasi
rantai RNA.8
Pada tahap inisiasi, enzim RNA polymerase akan memisahkan kedua untai DNA. RNA
polymerase dapat merakit polinukleotida hanya pada arah 5’ 3’ sekuens DNA tempat RNA
polymerase melekat dan menginisiasi transkripsi dikenal sebagai promoter. Pada bakteri, RNA
polymerase sendiri secara spesifik dapat mengenali dan berikatan dengan promoter, pada
eukariota, sekelompok protein yang disebut faktor transkripsi membantu dalam pengikatan RNA
polymerase dan inisiasi transkripsi. DNA promoter yang sangat penting disebut dengan kotak
TATA, dalam pembentukan inisiasi pada promoter eukariotik. begitu RNA polymerase melekat
![Page 8: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/8.jpg)
pada DNA promoter, kedua DNA membuka akan terbuka dan enzim akan mulai mentranskripsi
untai cetakan.9
Pada tahap elongasi, RNA polymerase akan terus bergerak disepanjang DNA dan akan terus
membuka untaian heliks ganda, RNA polymerase akan menambahkan nukleotida ke ujung 3’
RNA yang sedang tumbuh sambil terus menyusuri heliks ganda. Molekul RNA baru kemudian
akan melepaskan diri dari cetakan DNA-nya dan untai heliks ganda akan terbentuk kembali.9
Pada bakteri, transkripsi berlanjut melalui suatu sekuens terminator pada DNA . terminator yang
ditranskripsi berfungsi sebagai sinyal terminasi, menyebabkan polymerase melepaskan diri dari
DNA sehingga melepaskan transkrip. Pada eukariotik, RNA polymerase II mentranskripsikan
sekuens pada DNA yang disebut sekuens sinyal poliadenilasi yang mengkodekan suatu sinyal
poliadenilasi (AAUAAA) pada pre-mRNA, protein-protein yang berasosiasi dengan transkrip
RNA yang sedang tumbuh akan memotong bagian itu hingga terlepas dari polymerase sehingga
pre-mRNA pun terlepas.9
Setelah proses terminasi, pada eukariotik pre-mRNA yang dihasilkan haris dimodifikasi
untuk menjadi m-RNA matang sebelum di keluarkan dari nukleus. selama proses ini setiap ujung
molekul pre-mRNA dimodifikasi dengan cara tertentu. Ujung 5’ akan disintesis terlebih dahulu
dan akan menerima tudung 5’ atau cap 5’, yaitu bentuk termodifikasi dari nukleotida guanin
yang ditambahkan ke ujung 5’. Ujung 3’ molekul pre-mRNA juga dimodifikasi sebelum m-RNA
dikeluarkan dari nukleus.2 pre-mRNA yang dilepakas pada proses terminasi setelah sinyal
poliadenilasi ditranskripsikan, pada ujung 3’ sejenis enzim akan menambahkann lagi 50 sampai
250 nukleotida adenin sehingga akan terbentuk ekor poli-A.8
Tudung 5’ dan ekor poli A pada 3’ memiliki beberapa fungsi, dimana keduanya
memfasilitasi ekspor mRNA matang dari nukleus dan membantu melindungi mRNA dari
degradasi oleh enzim-enzim hidrolitik serta membantu ribosom melekat ke ujung 5’ mRNA
setelah mRNA mencapai sitoplasma.9 Pada eukariotik terdapat potong sambung atau yang
dikenal dengan penyambungan RNA. Hal ini berhubungan dengan adanya nukleotida bukan
pengode pada hasil transkripsi RNA, segmen nukleotida bukan pengode ini disebut intron.
Terdapat wilayah yang kemudian akan disambung disebut dengan ekson. Inton yang
ditranskripsikan tersebut kemudian akan dipotong dan ekson akan digabungkan membentuk
molekul m-RNA matang yang kemudian siap untuk dikeluarkan dari nukleus.
![Page 9: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/9.jpg)
Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan pesan genetik dalam rangkaian kodon yang
dibawa oleh mRNA dan akan di terjemahkan oleh tRNA. tRNA berfungsi dalam pengikatan
asam amino di sitoplasma yang kemudian akan di kirim ke ribosom. Setiap tipe molekul tRNA
akan mentranslasi kodon mRNA tertentu menjadi asam amino tertentu, molekul tRNA tiba di
ribosom dan membawa asam amino tertentu pada salah satu ujungnya dan pada ujung lain tRNA
terdapat suatu triplet nukleotida yang disebut antikodon yang berpasangan basa dengan kodon
komplementer pada mRNA. Enzim aminoasil tRNA membantu dalam perpasangan yang tepat
antara rRNA dan asam amino.9 Pada ribosom yang berperan dalam perpasangan antara antikodon
tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein, terdapat dua subunit yaitu subunit besar dan
subunit kecil. Subunit ribosom ini tersusun dari protein dan molekul RNA ribosom atau rRNA.
Struktur ribosom berfungsi dalam mempertemukan mRNA dengan tRNA yang mengangkut
asam amino. Selain terdapat situs untuk pengangkutan mRNA, ribosom memiliki tiga situs
pengikatan untuk tRNA, yaitu situs A yang menampung tRNA yang mengangkut asam amino,
situs P yang akan menampung tRNA yang membawa rantai polipeptida yang sementara
bertumbuh dan situs E yang akan dilalui oleh tRNA yang telah melepaskan muatannya.9
Pada tahap inisiasi transkripsi, penyatukan mRNA dan tRNA yang membawa asam amino
pertama dari polipeptida dan penyatuan subunit ribosom kecil dan besar. Subunit kecil akan
berikatan dangan mRNA sekaligus tRNA yang mengangkut asam amino metionin, penyatuan
tersebut di ikuti oleh pelekatan subunit besar ribosom. Dalam tahap pemanjangan translasi, asam
amino akan ditambahkan satu per satu ke asam amino sebelumnya. Dan dibantu oeh GTP dalam
mengenali kodon. Tahap terminasi translasi akan terjadi ketika kodon stop pada mRNA
mencapai situs A pada ribosom yaitu triplet UAG, UAA, dan UGA yang bertugas dalam
penghentian proses translasi.9
![Page 10: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/10.jpg)
Mutasi
Menurut Hugo de Vries pada 1901, mutasi adalah peristiwa terjadinya perubahan pada
fenotip. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa gen dan DNA dapat
mengalami perubahan (mutasi). Penyebab terjadinya mutasi dinamakan mutagen, dan individu
yang kandungan gennya mengalami mutasi dinamakan mutan.5 Mutasi merupakan perubahan
materi genetik yang dapat diwariskan dan memunculkan bentuk-bentuk alternatif gen apapun,
kesalahan apapun yang terjadi selama replikasi gen di dalam molekul DNA, baik yang berupa
inersi, delesi, maupun substitusi pada satu atau lebih basa dapat menyebabkan timbulnya mutasi.
Meskipun sel mempunyai suatu mekanisme untuk meningkatkan ketepatan replikasi DNA,
terkadang bisa terjadi suatu kesalahan secara spontan yang menimbulkan perubahan sekuens
DNA yang dapat diwarisan. Banyak mutasi terjadi akibat tidak stabilnya basa nukleotida di
dalam DNA. Basa nukleotida dapat mengalami perubahan struktural yang disebut pergeseran
tautomerik. Perubahan tersebut menyebabkan penyebaran ulang elektron dan proton yang
menyebabkan basa tidak dapat berpasangan secara normal. G mungkin menjadi berpasangan
dengan T atau A dengan C, akibatnya terjadi perubahan-perubahan sekuens nukleotida tersebut
yang nantinya dapat diwariskan.10 Mutasi dibedakan menjadi mutasi kecil atau mutasi gen dan
mutasi besar atau mutasi kromosom, kejadian mutasi dapat terjadi pada dua variasi, yaitu variasi
mutasi genetik dan variasi mutasi somatik. Variasi genetik adalah variasi pada makhluk hidup
yang diturunkan kepada keturunannya, variasi ini biasanya terjadi pada sel gamet yang dapat
ditimbulkan oleh mutasi gen atau mutasi kromosom. Sementara itu, variasi somatik adalah
variasi yang disebabkan adanya perubahan gen pada sel somatik.5
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang membawa pesan
dari suatu gen tertentu.5 Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik, pada mutasi titik
terjadi perubahan satu basa nukleotida, dapat terjadi secara transisi atau transversi, transisi terjadi
ketika terdapat kesalahan pasangan basa yang mengakibatkan tertukarnya satu purin dengan
purin lain ataupun pirimidin degan pirimidin, sedangkan transversi terjadi jika purin digantikan
oleh pirimidin dan sebaliknya. mutasi titik dapat menyebabkan terjadinya mutasi silent, mutasi
missense, dan mutasi nonsense.10 Mutasi silent merupakan perubahan dalam sekuens kodon yang
tidak mempengaruhi susunan asam amino. Mutasi missense merupakan mutasi yang
mengakibatkan pergantian satu kodon sense oleh kodon sense lainnya sehingga mengakibatkan
![Page 11: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/11.jpg)
satu asam amino pada protein diganti oleh asam amino lainnya. Mutasi nonsense yaitu mutasi
yang mengakibatkan terminasi dini dari suatu sintesis protein karena menghasilkan kodon stop
sebelum waktunya sehingga polipeptida yang dihasilkan akan lebih pendek dari yang normal.
Mutasi frame shift merupakan mutasi yang terjadi akibat inersi atau delesi nukleotida pada gen
yang menyebabkan perubahan urutan nukleotida pada mRNA. Jika satu basa telah ditambahkan
atau dihilangkan, maka seluruh kodon dari titik tersebut akan berubah.10
Mutasi Kromosom kerusakan genetis dapat terjadi karena adanya kerusakan kromosom yang
menyebabkan perubahan susunan kromosom. Perubahan susunan kromosom ini dapat terjadi
dengan bermacam cara yaitu delesi, duplikasi, inversi dan translokasi.11 Delesi dan duplikasi
terjadi ketika sebuah fragmen kromosom patah dan hilang pada saat pembelahan sel. Kromosom
tempat fragmen tersebut berasal kemudian akan kehilangan gen-gen tertentu. Pada beberapa
kasus, fragmen patahan tersebut dapat berikatan dengan kromosom homolog, menghasilkan
duplikasi, inversi yaitu kejadian terbalik, dimana terdapat kromosom yang terputus dalam dua
tempat dan patahan tersebut dapat bergabung kembali dalam urutan yang terbalik, translokasi
terjadi pada saat bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom yang bukan
homolognya.
Mutasi dapat disebabkan oleh banyak hal, berdasarkan cara terjadinya mutasi, mutasi dapat
dibedakan menjadi mutasi spontan dan mutasi induksi. Mutasi spontan atau mutasi alami adalah
perubahan yang terjadi dengan sendirinya akibat adanya faktor alami yang mempengaruhinya,
faktor alami tersebut dapat berupa sinar ultraviolet, sinar radioaktif dan kesalahan genetika.
Mutasi induksi atau mutasi buatan adalah mutasi yang sengaja dilakukan oleh manusia, mutasi
induksi biasanya di gunakan para ahli untuk menghasilkan perubahan yang menguntungkan,
misalnya pada produksi tanaman, hewan dan aktivitas mikroorganisme yang digunakan pada
industri makanan dan industri obat-obatan.5
Pigmen Melanin
Melanin merupakan pigmen utama yang menetukan warna kulit yang disintesis pada
melanosom yaitu organel khusus pada melanosit yang terletak pada lapisan basal epidermis.
Melanin dibentuk oleh melanosit dengan menggunakan enzim tirosinase. Salah satu kelainan
![Page 12: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/12.jpg)
genetik yang diakibatkan karena tidak terbentuknya pigmen melanin adalah albino. Albino
merupakan kelainan genetik berupa gangguan sintesis melanin yang terdiri pada berbagai ras
manusia dan merupakan kelainan autosomal resesif, tubuh penderita albino tidak mampu
membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin menjadi 3,4
dihidroksifenilalanin untuk membentuk pigmen melanin. Pembentukan enzim tersebut
ditentukan oleh gen dominan A, sehingga orang normal mempunyai genotip AA atau Aa
sedangkan penderita albino mempunyai genotip aa.12
Penderita albinisme memiliki kulit yang sangat rentan terhadap radiasi ultraviolet dari sinar
matahari, kulit tersebut mudah terbakar jika terpapar sinar matahari terlalu lama, hal ini
disebabkan tidak terbentuknya pigmen melanin yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
radiasi sinar ultraviolet.12 Jika pada manusia normal biasanya mata berwarna biru atau coklat,
tidak demikian halnya dengan penderita albinisme. Mata penderita albinisme dapat berwarna
merah, merah muda atau ungu, bergantung pada kandungan melanin yang ada, makin sedikit
kandungan melanin, makin jelas warna mata retina yang terlihat pada lapisan iris. Selain itu
rambut pada albinisme biasanya berwarna putih karena tidak terbentuknya pigmen melanin pada
folikel rambut. Pada umumnya penderita albinisme dapat menjalani hidup dengan pertumbuhan
dan perkembangan seperti halnya orang normal karena kelainan ini tidak bersifat mematikan.12
Oleh karena albinisme merupakan kelainan bawaan yang pada umumnya disebabkan oleh alel
resesif autosomal, maka tidak dapat dibedakan antara individu normal dan individu carier,
perkawinan antara dua individu normal carier dapat menghasilkan keturunan albino karena
adanya gen resesif yang dibawa oleh masing-masing pasangan.
Kesimpulan
Albino merupakan kelainan yang diturunkan melalui gen autosomal resesif. Albino
disebabkan karena tubuh tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk mengubah
asam amino tirosin untuk menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya akan diubah
menjadi pigmen melanin. pada skenario, keturunan albino dari dua induk yang normal
disebabkan adanya gen albino (Aa) yang dibawa oleh kedua induk tersebut.
![Page 13: Skenario D, PBL A7](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf905b550346703ba5253a/html5/thumbnails/13.jpg)
Daftar Pustaka
1. Suryo I. Genetika. Yogyakarta: Dapartemen Penerbit Universitas Gadja Mada; 2009.
2. Priastini R, Hartono B. Buku ajar biologi sel & molekuler 4th ed. Jakarta: Dapartemen
Penerbit FK universitas Kristen Krida Wacana; 2014.
3. Elrod S, Stansfield W. Genetika. 4th ed. Jakarta: Erlangga; 2006.
4. Salam A. Keanekaragaman genetik. Yogyakarta: Andi offset; 2010.
5. Karman O. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2008.
6. Yuwono T. Biologi molekular. Jakarta: Erlangga; 2010.
7. Triwibowo Y. Biologi molekuler. Jakarta: PT Gelora Aksara Prtama; 2010.
8. Campbell N A, Reece J B. Biology. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 2002.
9. Campbell N A, Reece J B. Biology. 8th ed. Jakarta: Erlangga; 2009.
10. Stansfield W, Cano R, Colom J. Biologi molekuler dan sel. Jakarta; Erlangga; 2006.
11. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E. Biologi3. Jakarta: Erlangga; 2006.
12. Susanto A H. Albinisme pada manusia. Jakarta; Unsoed; 2010.