wrap up skenario 1 neoplasia a7

Upload: karinadian

Post on 02-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    1/41

    1

    SKENARIO

    Benjolan Di Payudara

    Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah karena

    adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan,

    kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien

    merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat

    riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi

    pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka

    koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang

    bertambah dengan aktifitas tapi tidak berkurang dengan istirahat.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, vital sign lain dalam batas

    normal. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7cm3 di

    kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi

    papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1cm, saling

    melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di

    lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy

    insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani

    operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya

    pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama Islam?

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    2/41

    2

    STEP 1

    Kata-kata sulit

    1. Peau de orange : Tanda kanker payudara dengan gambaran seperti kulit jeruk

    karena metastasis sel tumor pada saluran limfe, kulit, yang

    menyebabkan bendungan sehingga terlihat menonjol

    2. Coin lesion : Lesi dengan ukuran sebesar koin

    3. Nipple discharge : Cairan atau secret yang keluar dari putting susu

    4. Simple masectomy : Pengangkatan seluruh payudara

    5. Kemoterapi : Terapi kanker yang menggunakan zat kimia/ obat-obatan untuk

    membunuh sel kanker

    6. Radioterapi : Metode pengobatan maligna dengan menggunakan sinar atau ion

    untuk menghancurkan sel kanker

    Pertanyaan

    1. Mengapa ukuran benjolan bisa membesar?

    2. Mengapa benjolan tidak terasa sakit?

    3. Apakah hubungan antara efusi pleura dengan kanker payudara?

    4. Mengapa bisa timbul koreng dan berbau di kulit atas benjolan payudara?

    5. Bagaimana prognosis dari penyakit tersebut?

    6. Apa saja standart pemeriksaan untuk penyakit tersebut?

    7. Mengapa berat badan pasien menurun drastis?

    8. Apakah penyakit ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan genetik?

    9. Apakah ada hubungannya penyakit yang diderita dengan tidak mempunyai anak?

    10.Mengapa ada coin lesion? Apakah ada hubungannya dengan penyakit yang diderita?

    11.Apakah diagnosis banding dari penyakit tersebut?

    12.Bagaimana kemoterapi dan radioterapi yang diberikan?

    13.Bagaimana sikap pasien dalam menerima penyakit tersebut dalam agama islam?

    Jawaban

    1. Karena terjadi proliferasi yang tidak terkontrol

    2.

    Karena pada benjolan tidak ada saraf yang mempersarafi sehingga tidak terasa sakit

    3. Karena telah bermetastasis ke jaringan sekitar (paru-paru)

    4. Koreng timbul dikarenakan adanya infeksi pada benjolan sedangkan timbulnya bau

    karena adanya luka yang disebabkan nekrosis jaringan yang tidak mendapat nutrisi

    5. Prognosis penyakit ini adalah buruk

    6. Biopsy pada benjolan tersebut

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    3/41

    3

    7. Karena sel kanker membutuhkan nutrisi maka asupan nutrisi untuk tubuh diambil oleh sel

    kanker

    8. Ya

    9. Tidak

    10.Merupakan ciri salah satu dari metastasis kanker payudara

    11.

    12.Kemoterapi dengan menggunakan obat anti cancer (sitostatik) dalam beberapa tahap dan

    untuk radiotapi dengan terapi radiasi

    13.Sabar, ikhtiar dan tawakal

    Hipotesis

    Wanita 55 tahun Proteliferasi tidak terkontrol Timbul benjolan yang tidak sakit

    (Berat badan menurun drastis)

    Adanya infeksi dan nekrosis Benjolan menjadi koreng dan berbau metastasis ke paru

    *efusi pleura

    *coin lesion

    Biopsi benjolan Ca mammae Radioterapi dan kemoterapi dengan obat anti cancer

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    4/41

    4

    Sasaran Belajar

    1. Memahami dan menjelaskan karsinoma mammae

    1.1. Definisi karsinoma mammae

    1.2. Epidemiologi karsinoma mammae1.3. Etiologi dan faktor resiko karsinoma mammae

    1.4. Klasifikasi karsinoma mammae

    1.5. Patogenesis karsinoma mammae

    1.6. Manifestasi klinis karsinoma mammae

    1.7. Diagnosis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang karsinoma mammae

    1.9. Diagnosis banding karsinoma mammae

    1.10. Penatalaksanaan karsinoma mammae

    1.11 Komplikasi karsinoma mammae

    1.12. Prognosis karsinoma mammae

    1.13. Pencegahan karsinoma mammae

    2. Memahami dan menjelaskan menghadapi penyakit terminal dari sisi agama Islam

    2.1 Tawakal

    2.2 Taubat

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    5/41

    5

    STEP 3

    1. Memahami dan menjelaskan karsinoma mammae

    1.1Definisi karsinoma mammae

    Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanismenormalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

    Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit

    neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim.

    Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh

    berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan

    kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-

    bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di

    atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan

    bawah kulit.

    1.2Epidemiologi karsinoma mammae

    Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik

    pada daerah dengan insiden tinggi di negara barat maupun pada insiden rendah seperti di banyak

    daerah di Asia. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika

    Serikat ( di atas 100/100.000 ). Angka di bawah itu terlihat pada beberapa negara Eropa Barat (

    Swiss 73,5/100.000 ). Untuk Asia, masih berkisar antara ( 10-20/100.000 ). Yang menarik,

    angka ini ternyata akan berubah bila populasi dari daerah dengan insiden rendah melakukan

    migrasi ke daerah yang insidennya lebih tinggi, suatu bukti adanya peran faktor lingkungan pada

    proses terjadinya kanker payudara.Faktor insiden usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun.

    Berdasarkan penelitian (Haagensen) kanker payudara lebih sering terjadi di kuadran

    lateral atas, kemudian sentral (subareolar) dan payudara kiri lebih sering terkena dibandingkan

    dengan payudara kanan. American Cancer Society memperkirakan sekitar 1,4 juta kasus baru

    kanker payudara di tahun 2008. Insidens kanker payudara pada wanita bervariasi secara global

    dengan peningkatan sebesar 2,5 kali. Kisarannya antara 3,9 kasus per 100.000 di Mozambique

    sampai 101,1 kasus per 100.000 di Amerika Serikat. Dalam jangka waktu 25 tahun terakhir,

    insidens kanker payudara meningkat secara global dengan peningkatan tertinggi terjadi pada

    Negara-negara barat. Hal ini terjadi diakibatkan terjadinya perubahan pada pola reproduksi,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel
  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    6/41

    6

    peningkatan skrining, perubahan pola makan dan penurunan aktivitas. Walaupun insidensnya

    cenderung meningkat secara global, mortalitasnya cenderung menurun, terutama pada Negara

    maju.

    Di Amerika Serikat, diperkirakan 192.370 kasus baru dari kanker payudara invasive

    akan terjadi pada wanita ditahun 2009. Setelah dua decade terakhirterjadi peningkatan insidens

    kanker payudara, justru dari tahun 1999 sampai ke 2005 terjadi penurunan kasus kanker

    payudara baru pada wanita sebesar 2,2% per tahun. Hal ini terjadi akibat menurunnya

    penggunaan hormone replacement therapy (HRT) yang dipublikasikan oleh Womens Health

    Initiative pada tahun 2002. Diperkirakan akan terjadi 62.280 kasus baru berupa kanker payudara

    in situ pada wanita di tahun 2009. Diperkirakan 85% kasus yang terjadi merupakan ductal

    carcinoma in situ. Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami

    peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara barat maupun pada insiden rendah

    seperti di banyak daerah di Asia. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah

    di Amerika Serikat (di atas 100/100.000). Angka di bawah itu terlihat pada beberapa negara

    Eropa Barat (Swiss 73,5/100.000). Untuk Asia, masih berkisar antara (10-20/100.000). Yang

    menarik, angka ini ternyata akan berubah bila populasi dari daerah dengan insiden rendah

    melakukan migrasi ke daerah yang insidennya lebih tinggi, suatu bukti adanya peran faktor

    lingkungan pada proses terjadinya kanker payudara.Faktor insiden usia bergerak naik terus sejak

    usia 30 tahun.

    Berdasarkan penelitian (Haagensen) kanker payudara lebih sering terjadi di kuadran

    lateral atas, kemudian sentral (subareolar) dan payudara kiri lebih sering terkena dibandingkan

    dengan payudara kanan.

    1.3Etiologi dan faktor resiko karsinoma mammae

    Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita

    menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.

    Faktor Risiko

    a. Usia

    Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada

    wanita berusia diatas 75 tahun.

    b. Pernah menderita kanker payudara

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    7/41

    7

    Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat

    meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

    c. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara

    Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih

    besar untuk menderita kanker payudara.

    d. Faktor genetik dan hormonal

    e. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker

    f. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan

    pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.

    g. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen

    h. Obesitas dan diet tinggi lemak

    Obesitas juga menunjukan peningkatan resiko kanker payudara pada wanita post menopause.

    Diperkirakan wanita dengan obesitas mengalami peningkatan sirkulasi estrogen yang dapat

    mengakibatkan sel kanker mengalami ketergantungan hormon.Selain itu, obesitas dapat

    menghambat diagnosa dari penyakit kanker payudara sehingga diagnosa pada wanita dengan

    obesitas cenderung lebih lambat.

    i. Pemakaian alkohol

    j. Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

    k. Bahan kimia

    Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen

    (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko

    terjadinya kanker payudara. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah pubertas dan sebelum usia

    30 tahun beresiko meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara sampai 2 kali lipat.

    Pada saat berusia 10-14 tahun, jaringan-jaringan pada payudara sangat sensitif sehinga efek

    pengrusakan dari radiasi meningkat.

    l. DES (dietilstilbestrol)

    Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita

    kanker payudara.

    1.4 Klasifikasi karsinoma mammae

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    8/41

    8

    Berikut ini adalah klasifikasi histologi kanker payudara, bentuk histologi infiltrasi atau invasif adalah

    bentuk yang paling umum mencakup 7080 % kasus. Klasifikasi berdasarkanAmerican Cancer Society,

    dibagi menjadi :

    1.

    Karsinoma Ductal In Situ (DCIS)

    Merupakan tipe paling sering dari noninvasive breast cancer,berkisar 15% dari semua kasus

    baru kanker payudara di USA.In situ berarti di tempat,sehingga duktal karsinoma in situ berarti

    pertumbuhan sel tak terkontrol yang masih dalam duktus. Oleh karena itu para pakar meyakini DCIS

    merupakan lesi pra cancer umumnya lesi tunggal,terjadi dalam satu payudara tapi pasien dengan

    resiko DCIS resiko juga lebih tinggi untuk menderita kanker kontralateral.

    2. Karsinoma Lobular In Situ (LCIS)

    Ditandai oleh adanya perubahan sel dalam lobulus atau lobus. Saat ini kebanyakan pakar

    meyakini LCIS bukan lesi pramaligna. Tapi merupakan marker untuk peningkatan resiko payudara.

    Yang khas pada LCIS adalah lesi multipla dan sering bilateral, sering ditemukan insidental dari biopsi

    payudara. Jarang ditemukan secara klinis ataupun mammografi (tidak ada tanda khas).

    3. Karsinoma Invasif

    Karsinoma payudara invasif merupakan tumor yang secara histologik heterogen. Mayoritas

    tumor ini adalah adenokarsinoma yang tumbuh dari terminal duktus. Terdapat lima varian histologik

    yang sering dari adenokarsinoma payudara, yaitu :

    a. Karsinoma duktal invasivesel tumor tersebar dalam reaksi stroma padat, maksroskopisnya

    nodul keras, batas tidak beraturan, kalsifikasi atau chalky streak

    Mikroskopissel tumor tersusun dalam bentuk tali, sarang sel padat, tubulus

    b. Karsinoma lobular invasivebilateral, kebanyakan pada wanita postmenopause dgn terapi sulih

    hormonMakropadat, batas tidak tegas

    Mikrosignet ring cell

    Karsinoma tubular

    Karsinoma medullar

    Karsinoma mucinous atau koloid

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    9/41

    9

    Berdasarkan WHOHistological Classification of breast tumor, kanker payudara

    diklasifikasikan sebagai berikut:

    1.Non-invasif karsinoma

    Non-invasif duktal karsinoma

    Lobular karsinoma in situ

    2. Invasif karsinoma

    Invasif duktal karsinoma

    Papilobular karsinoma

    Solid-tubular karsinoma

    Scirrhous karsinoma

    Special types

    Mucinous karsinoma

    Medulare karsinoma

    Invasif lobular karsinoma

    Adenoid cystic karsinoma

    karsinoma sel squamos

    karsinoma sel spindel

    Apocrin karsinoma

    Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia

    Tubular karsinoma

    Sekretori karsinoma

    Lainnya

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    10/41

    10

    Stadium kanker payudara

    Stadium T N M 5 year survival rate

    0 Tis (LCIS/DCIS) - -

    I T1 N0 M0 93%

    IIA T1

    T2

    N1

    N0

    M0

    M0

    72%

    IIB T2

    T3

    N1

    N0

    M0

    M0

    72%

    IIIA T1/T2

    T3

    N2

    N1/N2

    M0

    M0

    41%

    IIIB T4 Any N M0 41%

    IV Any T Any N M1 18%

    Keterangan:

    TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilai

    Tis : Tumor in situ (pre invasive carcinoma)

    T1 : Tumor diameter 2 cm

    T2 : Tumor diameter lebih besar dari 2 cm tapi kurang dari 5 cm

    T3 : Tumor diameter > 5 cm

    T4 : Tumor ukuran apapun invasi ke daerah sekitar (otot, kulit)

    Nx : Penyebaran pada KGB tidak dapat dinilai

    N0 : KGB tidak terlibat

    N1 : Metastasis KGB ipsilateral aksila dapat digerakkan

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    11/41

    11

    N2 : Metastasis KGB ipsilateral terfiksasi dengan jaringan sekitar

    N3 : Metastasis KGB ipsilatral KGB mammae atau ipsilateral KGB supraklavikuler

    Mx : Metastasis tidak dapat dinilai

    M0 : Tidak ada metastasis

    M1 : Metastasis pada organ - organ lainnya

    Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.

    Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari

    2 cm dengan keterlibatan LN

    Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa

    keterlibatan LN

    Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak

    ada penyebaran jauh

    Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan

    edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.

    Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

    1.5. Patogenesis karsinoma mammae

    Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri proliferasi sel yang

    berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang

    maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu

    fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke

    organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya.

    Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah

    menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal. Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel

    dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula mula terjadi hiperplasia selsel dengan perkembangan

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    12/41

    12

    sel sel atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma

    membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar

    untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma

    mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan

    sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.

    Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memiliki mutasi dalam

    gen kanker payudara, yang disebut BRCA-1 (di kromosom 17q21.3). Pola keturunan adalah dominan

    autosomal dan dapat diturunkan melalui garis maternal maupun paternal. Sindrom kanker payudara familial

    lainnya berkaitan dengan gen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom 13q12-13). Kedua

    gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor,

    karena kanker muncul jika kedua alel inaktif atau cacat pertama disebabkan oleh mutasi sel germinativum

    dan kedua oleh sel somatik berikutnya. Kanker payudara dibagi menjadi kanker yang belum menembus

    membran basal (noninvasif) dan kanker yang sudah menembus membran basal (invasif).

    Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:

    a. Fase induksi: 15-30 tahun

    Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin

    memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen membutuhkan

    waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari

    sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena,

    adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

    b. Fase in situ: 1-5 tahun

    Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di

    serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di

    payudara.

    c. Fase invasi

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    13/41

    13

    Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan

    sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa

    minggu sampai beberapa tahun.

    d.

    Fase diseminasi: 1-5 tahun

    Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.

    Metastasis tumor ganas payudara dapat terjadi melalui dua jalan :

    a. Metastasis melalui sistem vena

    Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem vena akan menyebabkan terjadinya

    metastasis ke paru-paru dan organ-organ lain. Akan tetapi dapat pula terjadi metastasis ke

    vertebra secara langsung melalui vena-vena kecil yang bermuara ke v. Interkostalis dimana v.

    Interkostalis ini akan bermuara ke dalam v. Vertebralis. V. Mammaria interna merupakan

    jalan utama metastasis tumor ganas payudara ke paru-paru melalui sistem vena,

    b. Metastasis melalui sistem limfe

    Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem limfe adalah ke kelenjar getah

    bening aksila. Pada stadium tertentu, biasanya hanya kelenjar aksila inilah yang terkena.

    Metastasis ke kelenjar getah bening sentral. Kelenjar getah bening sentral ini merupakan

    kelenjar getah bening yang tersering terkena metastasis. Menurut beberapa penyelidikanhampir 90% metastasis ke kelenjar aksila adalah ke kelenjar getah bening sentral.

    Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.

    Metastasis ke kelenjar getah bening subklavicula.

    Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna. Metastasis ini adalah paling

    jarang terjadi dibanding dengan kelenjar-kelenjar getah bening aksila lainnya.

    Metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral. Jalan metastase ke kelenjar getah

    bening kontralateral sampai saat ini masih belum jelas. Bila metastase tersebut melalui

    saluran limfe kulit, sebelum sampai ke aksila akan mengenai payudara kontralateral

    terlebih dahulu. Padahal pernah ditemukan kasus dengan metastasis ke kelenjar getah

    bening aksila kontralateral tanpa metastasis ke payudara kontralateral. Diduga jalan

    metastasis tersebut melalui deep lymphatic fascial plexus di bawah payudara kontralateral

    melalui kolateral limfatik.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    14/41

    14

    Metastasis ke kelenjar getah bening supraklavicula. Bila metastasis karsinoma mammae

    telah sampai ke kelnjar getah bening subklavicula, ini berarti bahw metastasis tinggal 3-4

    cm dari grand central limfatik terminus yang terletak dekat pertemuan v. Subklavicula

    dan v. Jugularis interna. Bila sentinel nodes yang terletak di sekitar grand central limfatik

    terminus telah terkena metastasis, dapat terjadi stasis aliran limfe. Sehingga bisa terjadi

    aliran membalik, menuju ke kelenjar getah bening supraklavicula dan terjadi metastasis

    ke kelenjar tersebut. Penyebaran ini disebut sebagai penyebaran tidak langsung. Dapat

    pula terjadi penyebaran ke kelanjar supraklavicula secara langsung dari kelenjar

    subklavicula tanpa melalui sentinel nodes.

    Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih sering dari yang

    diduga. Biasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dan kuadran medial. Dan

    biasanya terjadi setelah metastasis ke aksila.

    Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena, ternyata dapat terjadi metastasis

    karsinoma mammae ke hepar melalui sistem limfe. Keadaan ini terjadi bila tumor primer

    terletak di tepi medial bagian bawah payudara. Metastasis melalui sistem limfe yang jalan

    bersama-sama vasa epigastrika superior. Bila terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial

    akan terjadi stasis aliran limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi

    metastasis hepar.

    Metastasis ke tulang belakang. Jika metastase tulang yaitu ke tulang belakang mungkin

    terjadi kompresi medula spinalis, metastase otak, limfedema kronis jika tumor kambuh

    lagi pada aksila.

    Metastasis ke otak. Metastasis jenis ini mempunyai gejala yaitu, nyeri kepala dan tidak

    ditemukan adanya rasa mual.

    Sel, gen-gen atau produk-produk yang berperan dalam pertumbuhan tumor pada ca

    mammae diantaranya (Brashers, 2008) :

    Lob 1

    Lob 1 mengandung banyak ssel tidak berdiferensiasi dengan tingkat proliferasi tinggi dan

    sangat sensitif terhadap karsinogen

    Kehamilan dan menyusui mengurangi jumlah Lob 1 di payudara

    BRCA 1

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    15/41

    15

    Normalnya gen BRCA1 menghasilkan produk sebagai inhibitor pertumbuhan yang

    mengontrol proliferasi sel payudara

    Produk gen ini hilang ketika gen mengalami mutasi, lokasi mutasi biasanya pada

    kromosom 17 lengan panjmutasi pada gen ini menyebabkan kanker payudara pada 54%

    wanita usia 60tahun

    Mutasi p53

    Normalnya, gen ini merupakan regulator transkripsi, penstabil genom, berperan dalam

    repair DNA dan fasilitatorapoptosis sel yang rusak

    Mutasi sel ini sering menyebabkan ca mammae

    Reseptor estrogen (ER)

    Normalnya, ER terdapat dalam nukleus sel payudara normal, diperlukan dalam fungsi sel

    payudara normal

    Penurunan estrogen pada orang menopause misalnya dapat mengakibatkan apoptosis sel

    payudara

    Pada sel neoplastik, stimulasi ER menyebabkan over ekspresi produksi faktor

    pertumbuhan dan ataureseptor mengakibatkan proliferasi sel tidak terkontrol

    60% tumor primer dianggap ER positif

    Tumor ER negatif terjadi akibat metilasi (penambahan radikal metil) DNA (secara

    ekperimental penghambatan metilasi DNA dapat mengembalikan reseptor ER) dan

    mampu menstimulasi autokrin estrogen secara mandiri, sehingga resisten terhadap terapi

    endokrin dan cenderung menjadi tumr yang lebih agresif

    Faktor pertumbuhan epidermal peningkatan mitposis dan resistensi terhadap tamoksifen

    Molekul adhesi

    Sel tumor melepaskan diri dari molekul adhesi di membran basal sel normal sehingga

    dapat menginvasi

    Untuk di payudara molekul adhesi yang penting adalah E-cadherin yang diatur secara

    lambat di dalam kanker payudara

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    16/41

    16

    Gen resistensi obat ganda / multidrug resistance gene, MDR1menurunkan konsentrasi

    agen anti kanker intrasel

    Metaloproteinase matriks dan cathepsin kanker payudara mengandung proteinase ekstra

    sel yang mengatur interaksi membran basal sel dan dapat menghancurkan membran

    sehingga memungkinkan invasi dan metastasis.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    17/41

    17

    1.6 Manifestasi klinis karsinoma mammae

    Massa tumor

    Sebagian besar bermanifestasi sebagai massa mammae yang tidak nyeri.Sering kali ditemukan secara

    tidak sengaja.Lokasi bias di kuadran mana saja dengan konsistensi agak keras,batas tidak tegas,permukaan

    tidak licin,mobilitas kurang.

    Perubahan kulit

    Tanda lesung : ketika tumor mengenai ligament glandula mammae,ligament itu memendek hingga

    kulit setempat menjadi cekung disebut tanda cekung

    Perubahan kulit jeruk (peau dorange) : ketika vasa limfatik subkutis tersumbat sel kanker,hambatan

    drainase limfe menyebabkan udem kulit,folikel rambut tenggelam ke bawah tampak sebagai tanda

    kulit jeruk.

    Nodul satelit kulit : ketika sel kanker didalam vasa limfatik subkutis masing masing membentuk

    nodul metastasis,disekitar lesi primer dapat muncul banyak nodul tersebar,secara klinis disebut tanda

    satelit.

    Invasi,ulserasi kulit : ketika tumor menginvasi kulit,yerlihat tanda berwarna kemerahan atau

    gelap.lokasi dapat berubah menjadi iskemik,ulserasi membentuk bunga terbalik.

    Perubahan inflamatorik : tampil sebagai keseluruhan kulit mammae berwarna merah bengkak,mirip

    peradangan,dapat disebut juga tanda peradangan.Tipe ini sering pada kanker mammae waktu

    hamil atau laktasi.

    Perubahan papilla mammae

    Retraksi,distorsi papilla mammae : umumnya akibat tumor menginvasi jaringan sub papilar

    Secret papilar : sering karna karsinoma dalam duktus besar atau tumor mengenai duktus besar.

    Perubahan eksematoid : merupakan manifestasi spesifik (paget) klinis tampak aerola,papilla

    mammae tererosi,berkusta,secret,deskuamasi sangat mirip eksim.

    Perubahan kelenjar limfe regional

    Pembesaran kelenjar limf yg biasa disebut sebagai karsinoma mammae tipe tersembunyi.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    18/41

    18

    1.7 Diagnosis, Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang karsinoma mammae

    A. Anamnesis

    Riwayat keluarga

    Adakah faktor-faktor resiko dan faktor-faktor etiolgi

    Keluhan-keluhan, gejala klinis

    B. Pemeriksaan fisik

    Tujuannya adalah untuk mencari benjolan, dilakukan pada kurang lebih 1 minggu dari siklus

    menstruasi

    a) Inspeksi

    Menurut Muchlis (2002) baiknya dilakukan pada posisi duduk

    Perhatikan tanda-tanda perubahan pada kulit seperti retraksi dan warna

    Ada atau tidaknya retraksi papil, skin dimpling (tarikan berupa cekungan kulit akibat

    terperangkapnya ligamentum Cooper segmental), peau dorange (terjadinya

    oenyumbatan aliran limf sehingga kulit menjadi smebab dan menebal) kemerahan,

    ulser,

    b) Palpasi mamae

    Dilakukan pada posisi berbaring

    Menggunakan falang medial dan distal jari II.III. IV

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    19/41

    19

    Dipalpasi 3 macam tekanan sesuai dengan kedalaman (superfisial, tengah dan

    profunda)

    Dilakukan dengan vertikal (dari kranial iga 2 sampai distal iga 6) atau sirkuler (dari

    papilla ke puncak axilla atau sebaliknya)

    .Palpasi Vertikal pada Payudara (WHO-IARC, 2012)

    .Palpasi sirkular pada payudara (oxford, 2010)

    c)

    Palpasi KGB

    Dilakukan pada posisi duduk

    Tangan pasien dilemaskan, disanggah oleh tangan yang sama pada tangan pemeriksa

    dan dipalpasi oleh jari tangan yang satunya

    Palpasi Limfonodus pada Puncak Axilla (Oxfrd, 2010)

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    20/41

    20

    d) Lokalisasi benjolan

    .Pembagian Kuadran Payudara

    Menurut Haagensen (2002), lokalisasi benjolan karsinoma ppayudara kebanyakan terdapat pada

    upper outer quadrant / lateral atas

    C. Pemeriksaan penunjang

    1)Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium rutin untuk menunjang diagnosis tumor padat penting

    dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah ada penyulit kanker

    atau penyakit sekunder, dan juga untuk persiapan terapi yang akan dilakukan baik itu

    tindakan bedah maupun tindakan medik. Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan,

    antara lain :

    a. Darah lengkap

    b. Urin lengkap imunoglobulin

    c. Tes fungsi hatiSGOT SGPT jika tinggi berarti ada metastase ke liver

    d. Tes fungsi ginjal

    e. Gula darah

    f. Faal hemostatik

    g.

    Protein serumh. Alkali fosfatase jika tinggi dalam darah mengindikasikan adanya metastasis ke

    liver, saluran empedu dan tulang

    i. Elektrolit serum

    j. LDH

    k. Asam urat

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    21/41

    21

    l. Serum

    m. Tumor marker ca mammae Carsinoembrionik antigen (CEA), cancer antigen (CA)

    15-3, dan CA 27-29, sensitif tapi tidak spesifik

    2)Sitologi

    Pemeriksaannya meliputi : Aspirasi jarum halus, needle core biopsy dengan jarum

    silverman, biopsi eksisi, dan pemeriksaan frozen section saat operasi. Pada umumnya

    pungsi dengan jarum halus (FNAB/Fine Needle Aspiration Biopsy) sering dipakai.

    Pemeriksaan ini juga dapat menentukan perlu tidaknya segera pembedahan dengan sediaan

    beku atau dilanjutkan dengan pemeriksaan lain ataupun langsung dilakukan ekstirpasi.

    Penentuan derajat differensiasi histologis :

    - G1 : Derajat keganasan rendah.

    - G2 : Derajat keganasan sedang.

    - G3 : Derajat keganasan tinggi.

    Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal, sebab hasil

    negatif palsu sering terjadi, sedangkan hasil pemeriksaan positif palsu selalu dapat terjadi.

    3)Mammografi

    Merupakan teknik pemeriksaan soft tissue, menggunakan X-ray dosis rendah

    Tanda keganasan primer fibrosis reaktif, cornet sign, dan mikrokalsifikasi

    Tanda keganasan sekunder retraksi, perubahan kulit, bertambahan vaskularisasi

    perubahan posisi papilla

    Dapat untuk mendeteksi tumor yang secara tidak teraba

    Cukup mahal

    Ketepatan 83% - 95% tergantung teknisi dan radiologist. Terkadang terjadi negatif

    palsu dikarenakan jaringan payudara mirip dengan jaringan kanker, tapi harus

    perhatikan tanda-tanda klinisinya

    Mammografi dapat direkomendasikan untuk skrening maupun untuk diagnosis

    Untuk skreningdilakukan minimal usia 40tahun , dilakukan tiap 1-2 tahun

    Untuk diagnosis apabila ditemukan abnormalitas payudara baik melalui SADARI maupun

    melalui pemeriksaan oleh dokter

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    22/41

    22

    4)Termografi

    Suhu karsinoma mammae meningkat dari jaringan sekitarnya

    Darah vena yang keluar yang memperdarahi karsinoma mammae lebih panas dari darah

    arteri

    5)Xerografiketepatan diagnosis 95,3%

    6)Scintimammografi

    Teknik radionuklir menggunakan TC 99m sestambi

    Sensitifitas tingkat

    Untuk menilai aktifitas dari karsinoma

    Mendeteksi lesi multiple dan keterlibatan KGB regional

    Tanda-tanda resiko karsinoma mammae yag segera memerlukan eksisional bipsy / jarum

    halus FNAB :

    1. Keluarnya darah segar hitam dari papilla

    2. Kista mengeluarkan cairan darah

    3. Pada mammogram terlihat bayangan batas tidak tegas, bentuk stellata, spikula dengan

    distorsi struktur arsitektur payudara dan mikrokalsifikasi

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    23/41

    23

    Diagnosis pasti

    a. Eksisional biopsi

    Untuk stadium dini

    Dilakukan pemeriksaan PA

    Keakuratan 97,65% (Muchlis, 2002)

    Tidak adafalse positive

    b. Insisional biopsiuntuk stadium ganas atau lanjut

    c. FNAB

    d. Needle-Guided Biopsy (NGB)

    Skrinning mammografi bisa digunakan untuk melihat lesi yang mencurigakan sebelum

    muncul secara klinis. Dan haltersebut bisa dijadikan patokan dalam melakukan biopsy jarum

    dengan bantuan mammografi. Tehnik ini dilakukan atas dasar prinsip menghilangkan lesi secara

    presisi tanpa mengorbankan jaringan sehat sekitarnya. Pasien dilakukan mammografi yang

    disesuaikan dengan film aslinya dan dilakukan introduksi berdasarkan gambaran film tersebut.

    Jadi bisa disimpulkan NGB merupakan biopsy dengan bantuan mammografi

    Ultrasound-Guided Biopsy (UGB)

    Untuk lesi yang tidak teraba namun, terlihat gambarannya melalui ultrasound.

    Bisa dilakukan biopsy dengan bantuan ultrasound. UGB dilakukan dengan pasien padaposisi supine, dan payudara discan menggunakan transducer. Lalu kulitnya ditandai

    dengan pensil; lalu dilakukan biopsy secara standard. Aspirasi kista juga bisa dilakukan

    dengan bantuan ultrasound

    Nipple Discharge Smear (NDS)

    Setelah menekan daerah putting maka akan keluar cairan. Cairan yag keluar bisa

    diusap pada gelas kaca difiksasi dan dilihat untuk dievaluasi secara sitologi. Dilaporkan,

    sitologi dari NDS memiliki hasil negative palsu sebesar 18% dan positif palsu sebesar

    2,5% jadi dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam menginterpretasi hasil tersebut.

    Nipple Biopsy

    Perubahan epithelium dari putting sering terkait dengan gatal atau nipple

    discharge biasa diperbolehkan untuk dilakukan biopsi puting. Sebuah potongan nipple

    atau areola complex bisa dieksisi dalam local anstesia dengan tepi yang minimal.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    24/41

    24

    Bila pada pemeriksaan klinis maupun penunjang tidak ada kelainan di payudara

    dianjurkan untuk mengadakan pemeriksaan ulang 1 tahun lagi. bila hanya termogram dan USG

    yang mencurigakan, lakukan pemeriksaan ulang 6 bulan lagi.

    1.9. Diagnosis banding karsinoma mammae

    a. Galaktokel

    Merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran atau duktus

    laktiferus. Tumor ini terdapat pada ibu yang baru atau sedang menyusui.

    b. Mastitis

    Merupakan infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat

    berkembang menjadi abses. Biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.

    Konsistensi Batas Nyeri Mobile Terapi

    FAM padat-kenyal tegas tidak ya eksisi

    Fibrokistikpadat-kenyal

    kistikdifus saat haid

    medika mentosa

    simptomatis

    Kistosarkoma

    foloides

    padat-kenyal

    >> FAMtegas tidak ya mastektomi simple

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    25/41

    25

    1.10 Penatalaksanaan karsinoma mammae

    Pengobatan stadium dini akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang

    baik. Secara umum, pengobatan pada penderita kanker meliputi 2 tujuan, yaitu :

    a. Terapi Kuratif

    Terapi kuratif adalah tujuan utama terapi pada pasien kanker untuk menghilangkan

    kanker tersebut. Dalam pelaksanaannya, terapi pada pasien kanker tidak dapat mempertahankan

    asas primum non nocere karena dalam pemberian terapi kuratif, akan diberikan sejumlah

    terrtentu zat kemoterapi atau radiasi yang bersifat toksik terhadap bagian tubuh lain yang tidak

    terkena kanker. Terapi kuratif dapat berupa bedah radikal, kemoterapi, radiasi, imunoterapi atau

    kombinasi dari keempat modalitas tersebut.

    b. Terapi Paliatif

    Terapi paliatif diberikan jika tujuan utama terapi kuratif tidak tercapai, Tujuan terapi

    paliatif adalah untuk mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    26/41

    26

    pada pasien yang tidak mungkin sembuh. Ketika tujuan terapi adalah sebagai paliatif, maka efek

    toksisitas kemoterapi atau radiasi harus diminimalisir.

    Terapi pada kanker payudara tergantung dari stadiumnya. Adapun jenis-jenis terapinya

    adalah:

    1. Pembedahan

    Pada stadium I, II dan III terapi bersifat kuratif. Semakin dini terapi dimulai, semakin

    tinggi akurasinya. Pengobatan pada stadium I, II, dan III adalah operasi primer, sedangkan terapi

    lain bersifat adjuvant.

    Untuk stadium I dan II, pengobatan adalah radikal mastektomi atau radikal mastektomi

    modifikasi dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant. Terapi radiasi dan sitostatika

    adjuvant diberikan jika kelenjar getah bening aksila mengandung metastasis.

    Mastektomi Radikal

    Pengangkatan puting dan areola, serta kulit diatas tumor dan 2 cm di sekitarnya,

    glandula mammae (seluruh payudara), fasia M. pectoralis mayor, M. pectoralis mayor,

    M. pectoralis minor disertai dengan diseksi aksila. Diseksi aksila adalah pengangkatan

    semua isi rongga aksila kecuali arteri, vena dan saraf yang bermakna. Teknik operasi ini

    dapat pula di modifikasi menjadi mastektomi radikal modifikasi Madden, dimana M.

    pektoralis mayor tidak diangkat.

    Operasi ini bersifat kuratif dan dilakukan untuk tumor yang berada pada stadiumoperable yaitu stadium I, II dan III awal. Mastektomi radikal dapat diikuti dengan atau

    tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant tergantung dari keadaan KGB aksila (berdasarkan

    protokol di RSCM atau FKUI)

    Mastektomi Sederhana atau Simple Mastectomy

    Pengangkatan puting dan areola, serta kulit di atas tumor dan 2 cm di sekitarnya, dan

    glandula mammae. Pada stadium IIIa, operasi berupa mastektomi sederhana. Teknik

    operasi ini hampir sama dengan teknik pada operasi mastektomi radikal, namun pada

    teknik ini tidak dilakukan diseksi aksila. Setiap mastektomi sederhana harus diikuti oleh

    radiasi (radioterapi) untuk mengatasi mikrometastasis atau metastasis ke kelenjar getah

    bening. Kombinasi mastektomi sederhana dengan radiasi mempunyai efektivitas yang

    sama dengan mastektomi radikal.

    2. Breast Conservating Treatment

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    27/41

    27

    Pengangkatan tumor dengan batas sayatan bebas (tumorektomi, segmentektomi, atau

    kwadrantektomi) dan diseksi aksila diikuti dengan radiasi kuratif. Operasi ini dilakukan untuk

    tumor stadium dini yaitu stadium I dan II dengan ukuran tumor 3 cm; untuk yang lebih besar

    belum dikerjakan dan mempunyai prognosis lebih buruk dari terapi radikal.

    3. Kemoterapi

    Terapi ini bersifat sistemik dan bekerja pada tingkat sel. Terutama diberikan pada kanker

    payudara yang sudah lanjut, bersifat paliatif, tapi dapat pula diberikan pada kanker payudara

    yang sudah dilakukan operasi mastektomi, yang bersifat adjuvant. Kanker payudara stadium IV,

    pengobatan yang primer adalah bersifat sistemik. Terapi ini berupa kemoterapi dan terapi

    hormonal. Radiasi kadang diperlukan untuk paliatif pada daerah-daerah tulang yang

    mengandung metastasis.

    Pilihan terapi sistemik dipengaruhi pula oleh terapi lokal yang dapat dilakukan, keadaan

    umum pasien, reseptor hormon dan penilaian klinis. Karena terapi sistemik bersifat paliatif,

    maka harus dipikirkan toksisitas yang potensial terjadi. Kanker payudara dapat berespons

    terhadap agen kemoterapi, antara lain anthrasikin, agen alkilasi, taxane, dan antimetabolit.

    Kombinasi dari agen tersebut dapat memperbaiki respon namun hanya memilki efek yang sedikit

    untuk meningkatkan survival rate. Pemilihan kombinasi agen kemoterapi tergantung pada

    kemoterapi adjuvant yang telah diberikan dan jenisnya. Jika pasien telah mendapat kemoterapi

    adjuvant dengan agen Cyclophosphamide, Methotrexat dan 5-Fluorouracil (CMF), maka pasien

    ini tidak mendapat agen yang sama dengan yang didapat sebelumnya.

    Untuk pasien dengan kanker payudara dapat diberikan kemoterapi intravena (IV). Cara

    pemberian kemoterapi IV bervariasi, tergantung pada jenis obat.

    Adapun jenis-jenis kombinasi kemoterapi yang diberikan adalah :

    FEC (Fluorourasil, Eprubisin, Cyclophosphamide)

    o Indikasi

    Terapi adjuvant, neoadjuvant maupun pada kanker payudara yang sudah

    metastasis.

    o Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    - Pasien dengan usia di atas 60 tahun atau ada riwayat penyakit jantung,

    sebelum kemoterapi harus dilakukan pemeriksaan echocardiogram atau

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    28/41

    28

    multiple gated acquisition test of cardiac output (MUGA) untuk menjamin

    bahwa fungsi ventrikel kiri masih baik.

    - Periksa fungsi hati. Jika ada insufisiensi hati, maka dosis 5-FU di kurangi.

    - Periksa fungsi ginjal. Jika ada insufisiensi ginjal, dosis epirubisin dikurangi.

    - Periksa darah rutin lengkap. Jika netrofil < 1500/mm3, atau AT 900 mg/m2

    - Beritahu pasien tentang kemungkinan rambut dapat rontok akibat kemoterapi.

    o Dosis

    -

    5-FU 500 mg/m2pada hari 1.

    - Epirubisin 60 mg/m2pada hari 1

    - Siklofosfamid 500 mg/m2

    o Cara Pemberian

    - 5-FU dan siklofosfamid disuntikan secara IV pelan-pelan atau dilarutkan

    dalam NaCl 0,9% 100 ml dan diinfuskan dalam 10-20 menit.

    - Epirubisin disuntikan lewat selang infus salin.

    o Siklus dan Jumlah siklus

    - Lama siklus 21 hari

    - Jumlah siklus 6

    o Efek Samping

    - Mielosupresi

    - Alopesia

    - Mual dan muntah

    - Mukositis

    -

    Kardiomiopati

    - Sistitis hemoragik, bila dosis siklofosfamid tinggi

    4. Radioterapi

    Radioterapi murni kuratif

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    29/41

    29

    Radioterapi murni terhadap kanker mammae terutama digunakan untuk pasien dengan

    kontraindikasi atau menolak operasi.

    Radioterapi adjuvan

    Menurut pengaturan waktu radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi praoperasi dan

    pasca operasi. Radioterapi praoperasi terutama untuk pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat

    membuat sebagian kanker mammae non-operabel menjadi operabel. Radioterapi pasca operasi

    adalah radioterapi seluruh mammae pasca operasi konservasi mammae.

    Radioterapi paliatif

    Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi dan metastasis.

    5. Terapi hormonal

    Obat Antiesterogen

    Tamoksifen. Merupakan penyekat reseptor estrogen, mekanisme utamanya adalah

    berikatan dengan reseptor esterogen secara kompetitif. Efek samping trombosis vena dalam,

    karsinoma endometrium.

    Inhibitor Aromatase

    Menghambat kerja enzim aromatase, sehingga menghambat atau mengurangi atau

    mengurang perubahan androgen menjadi esterogen.

    Golongan obat : anastrozol, Letrozol, dan golongan steroid.

    Obat sejenis progestrogenMedroksiprogesterogen asetat dan megosterol. Mekanisme obat ini adalah melalui umpan

    balik hormon progestin menyebabkan inhibisi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, andrgen

    menurun, sehingga mengurangi sumber perubahan manjadi estrogen dengan hasil turunya kadar

    estrogen.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    30/41

    30

    1.11Komplikasi karsinoma mammae

    a. Sindroma Paraneoplastik

    Sindroma Paraneoplastik adalah sekumpulan gejala yang bukan disebabkan oleh

    tumornya sendiri, tetapi oleh zat-zat yang dihasilkan oleh kanker. Beberapa zat yang dapat

    dihasilkan oleh tumor adalah hormone, sitokinese, dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut

    mempengerahui organ atau jaringan melalui efek kimianya. Bagaimana tepatnya kanker

    mengenai sisi yang jauh belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa kanker mengeluarkan zat ke

    dalam aliran darah yang merusak jaringan yang jauh melalui suatu reaksi autoimun. Kanker

    lainnya mengeluarkan zat yang secara langsung mempengaruhi fungsi dari organ yang berbeda

    atau merusak jaringan. Bisa terjadi kadar gula darah yang rendah, diare, dan tekanan darah

    tinggi.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    31/41

    31

    Beberapa gejala dapat diobati secara langsung tetapi untuk mengobati sindroma

    paraneoplastik biasanya harus dilakukan pengendalian terhadap kanker penyebabnya.

    Kedaruratan

    Yang termasuk dalam kedaruratan kanker adalah :

    Tamponade jantung

    Efusi pleura

    Sindroma vena kava superior

    Sindroma penekanan tulang belakang

    Sindroma hiperkalemik

    1.12. Prognosis karsinoma mammae

    Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :

    a. Staging (TNM)

    Semakin dini semakin baik prognosisnya

    Stadium I : 5-10 thn 90-80%

    Stadium II : 70-50%

    Stadium III : 20-11%

    Stadium IV : 0%

    Stadium 0 / in situ : 96,2%

    b. Jenis histopatologi keganasan

    Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan dengan karsinoma yang

    sudah invasif. Suatu kanker payudara yang disertai oleh gambaran peradangan yang dinamakan

    mastitis karsinomatosa ini mempunyai prognosis yang sangat buruk. Harapan hidup kurang lebih 2

    tahun hanya 5%. Tepat tidaknya tindakan terapi yang diambil berdasarkan staging sangat

    mempengaruhi prognosis.

    1.13 Pencegahan karsinoma mammae

    Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu

    pencegahan pada lingkungan,pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat

    bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    32/41

    32

    kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara

    lain berupa:

    a. Pencegahan primer

    Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi

    kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari

    keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer

    ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan

    secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.[25]

    b. Pencegahan sekunder

    Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena

    kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan

    populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan

    deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui

    mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi

    keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu

    faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat

    dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:

    Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk

    assessement survey.

    Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografisetiap

    tahun.

    Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50

    tahun.

    Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit

    pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

    dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara

    hanya 26%, bila dikombinasikan denganmammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini

    menjadi 75%.

    Deteksi Dini Kanker Payudara Sendiri dengan SADARI

    PENGERTIAN SADARI

    http://id.wikipedia.org/wiki/Primerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sehathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara#cite_note-Pemeriksaan_payudara_sendiri_.28SADARI.29-24http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara#cite_note-Pemeriksaan_payudara_sendiri_.28SADARI.29-24http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara#cite_note-Pemeriksaan_payudara_sendiri_.28SADARI.29-24http://id.wikipedia.org/wiki/Haidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mammografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mammografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Haidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara#cite_note-Pemeriksaan_payudara_sendiri_.28SADARI.29-24http://id.wikipedia.org/wiki/Sehathttp://id.wikipedia.org/wiki/Primer
  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    33/41

    33

    Usaha atau cara pemeriksaan payudara yang secara teratur dan sistematik oleh wanita itu

    sendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program screening atau deteksi

    dini. (Romauli, Suryati, 2009 : 166)

    TUJUAN SADARI

    Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.

    1.Ciri-ciri Tumor Payudara

    Adanya benjolan

    Keras

    Dan mastalgia (rasa sakit) pada payudara (Nugroho, 2010)

    2.Ciri-ciri Kanker Payudara

    Adanya benjolan di payudara

    Adanya borok atau luka yang tidak sembuh (Romauli, Suryati, 2009 : 165)

    Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan berupa nanah, darah, cairan

    encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui

    Perubahan bentuk dan besarnya payudara

    Kulit putting susu dan areola menekuk ke dalam atau berkerut

    Nyeri dipayudara (Setiati, Eni, 2009:51).

    3. Penyebab kanker payudara

    Pola makan yang tidak baik atau mengkonsumsi lemak terlalu banyak

    Merokok

    Minum minuman alcohol

    Tidak menyusui (ibu menyusui yang ASInya tidak disusukan)

    Faktor keturunan

    4. Fungsi payudara: Suatu organ tambahan yang ada pada perempuan yang fungsinya sebagai

    produksi susu setelah melahirkan

    WAKTU MELAKUKAN SADARI

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    34/41

    34

    Dengan mengikuti cara yang sama setiap bulan, sekitar 1 minggu sesudah menstruasi

    terhitung sejak hari pertama pada waktu payudara dalam keadaan tidak membengkak.

    Pada wanita yang umurnya lebih dari 20 tahun, melakukan SADARI tiap 3 bulan sekali.

    (Saryono, 2009)

    Beberapa cara melakukan pijatan payudara

    A.Ke atas kebawah (Up and Down)

    B.Pijatan menuju puting (Wedge)

    C.Pijatan melingkar (Circular)

    c. Pencegahan tertier

    Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker

    payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan

    dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini

    penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan

    meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh

    banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan

    tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya

    berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatanalternatif.

    Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker

    percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian

    kanker. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati

    dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini.SADARI, pemeriksan payudara secara klinis

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Alternatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alternatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidup
  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    35/41

    35

    dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker

    secara dini.

    Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi

    resiko kanker payudara, yaitu tamoxifen dan raloksifen.Keduanya adalah anti estrogen di dalam

    jaringan payudara.tamoxifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada

    penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara. Obat ini bisa digunakan pada

    wanita yang memiliki resiko sangat tinggi.

    Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua

    payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki

    resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker,

    wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang

    memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).

    2. Memahami dan menjelaskan menghadapi penyakit terminal dari sisi agama Islam

    2.1 Tawakal

    Kesabaran merupakan pangkal untuk meringankan beban penderitaan seseorang di kala

    tertimpa musibah. Sabar adalah akhlak baik yang mencegah manusia berbuat sesuatu yang tidak

    pantas atau tidak baik bagi dirinya. Sabar merupakan salah satu potensi kekuatan jiwa yang

    membuat jiwa menjadi baik serta terkontrol dalam menghadapi problematika kehidupan.

    Sabar bukan hanya ketika tertimpa musibah saja. Dalam hal ini, Ali RA memberikan

    penjelasannya: Sabar ada tiga macam, sabar di kala musibah, sabar mentaati perintah Allah dan

    sabar dalam menghadapi godaan maksiat. Seseorang yang berlaku sabar dalam menghadapi

    musibah, dan beranggapan bahwa musibah itu datangnya dari Allah, maka ia akan memperoleh

    pahala. Apabila ia tidak mau berlaku sabar, maka jelas jiwanya akan merana dan tersiksa.

    Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang mau bersabar dengan pahala yang agung

    di sisi-Nya. Allah telah berfirman :

    Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka

    tanpa batas. (QS. 39: 10).

    Dan Allah memberitahu kepada kaum muslimin, bahwa sabar adalah salah satu sarana

    untuk memperoleh pertolongan-Nya. Allah telah berfirman dalam ayat berikut ini :

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    36/41

    36

    Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu,

    sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2 : 153).

    Orang-orang yang berlaku sabar akan memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Dan

    pahala ini tak bisa diraih kecuali oleh para Nabi. Dalam ayat berikut ini Allah memberitakan

    kepada kaum muslimin, bahwa terkadang Allah mencoba sebagian hamba-hamba-Nya guna

    menguji kadar keimanan mereka.

    Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-

    orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik

    buruknya) hal ikhwalmu. (QS. 47 : 31).

    Ada suatu riwayat yang mengatakan bahwa ketika Nabi SAW sedang lewat di sebuah

    makam, menjumpai seorang wanita sedang menangis. Beliau bersabda padanya :

    Takwalah kepada Allah dan berlaku sabarlah. Wanita itu segera menjawab : Janganlah

    kau campuri urusanku; kau tidak merasakan musibah yang menimpa diriku. Ia tidak

    mengetahui bahwa yang berkata padanya itu adalah Rasulullah. Ketika diberitahu bahwa

    yang berkata tadi adalah Rasulullah SAW, ia bergegas meminta maaf, sambil berkata :

    Saya tak mengetahui bahwa yang berkata adalah tuan.

    Akhirnya beliau berpesan kepadanya :

    Sesungguhnya letak kesabaran itu hanya di awal musibah menimpa( Hadits riwayat

    Bukhari).

    Musibah yang menimpa seseorang pada mulanya akan membuat jiwa terkejut dan

    guncang. Apabila seseorang berlaku sabar dalam menghadapinya, maka seterusnya akan

    dirasakan lebih ringan, yang dengan mudah akan dapat mengatasi dirinya. Ada suatu riwayat

    yang menceritakan, bahwa anak perempuan Rasulullah mengutus seseorang memberitahukan

    kepada beliau, bahwa anak lelaki yang dilahirkannya telah meninggal dunia.

    Mendengar berita ini segera Rasulullah menyuruh utusan itu pulang dan membawa pesan

    berikut :

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    37/41

    37

    Allah berhak mengambil dan memberi sesuatu; segala sesuatu telah ditakdirkan oleh-

    Nya, maka beritakan padanya agar berlaku sabar dan mengembalikan segalanya kepada

    Allah( Hadits riwayat Bukhari).

    Makna yang terkandung dalam hadits ini memang sangat dalam. Bagi seseorang yang

    bersedia merenungkan hadits tersebut, ia menghadapi segala cobaan itu dengan ringan. Karena,

    semua makhluk pada hakikatnya adalah milik Allah, apabila Allah mengambil sesuatu, maka

    berarti Allah mengambil hak-Nya yang dititipkan kepada seseorang. Apa yang telah diberikan

    Allah kepada seseorang bukanlah hak milik. Oleh karena itu, Allah berbuat sekehendak-Nya.

    Semua kejadian sudah ditentukan berdasarkan takdir Tuhan. Jadi, tidak ada musibah yang

    dicepatkan atau ditangguhkan, karena semua kejadian yang menimpa manusia telah ditentukan

    batasan-batasan waktunya.

    Makna Dan Hakekat Tawakal

    Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan,

    mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah

    seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada

    Allah SWT.

    Derajat Tawakal

    a. Marifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya

    b. Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha

    c. Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang ditawakali,

    yaitu Allah SWT.

    d. Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi

    bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya

    e. Husnudzan (baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT

    f. Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT

    g.

    Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya

    kepada Allah SWT.

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    38/41

    38

    Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat

    akan

    hamba-hamba-Nya".

    Tawakal Dalam Al-Quran

    a. Tawakal merupakan perintah Allah SWT.

    Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61)

    b. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)

    Allah berfirman (QS. 17:2)

    c. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal.

    Allah berfirman (QS. 3 : 122) :

    d. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif

    yang kuat)

    Allah berfirman (QS. 3 : 159)

    e. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung)

    Allah berfirman (QS. 3: 173)

    f. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah.

    Allah berfirman (QS. 8 : 49)

    g. Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga)

    Allah berfirman (QS. 16: 41-42)

    h. Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.

    Allah berfirman (QS. 65:3)

    Tawakal Dalam Hadits

    a. Orang yang bertawakal hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga tanpa hisab.

    b. Tawakal merupakan sunnah Rasulullah SAW.

    c. Allah merupakan sebaik-baik tempat untuk bertawakal.

    d. Tawakal akan mendatangkan nasrullah.

    e.

    Tawakal yang benar tidak akan menjadikan seseorang kelaparan.

    f. Tawakal adalah setelah usaha.

    2.2 Taubat

    Asal makna taubat adalah kembali dari kesalahan dan dosa kepada keta'atan. Orang yang

    bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari perbuatan maksiat menuju perbuatan

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    39/41

    39

    ta'at. Seseorang dikatakan bertaubat jika ia mengakui dosa - dosanya, menyesal, berhenti dan

    berusaha tidak mengulangi perbuatannya. Taubat merupakan fardhu 'ain yang harus dilakukan

    setiap muslim dan muslimah.

    Perintah taubat merupakan perintah wajib yang harus segera dilaksanakan sebelum ajal

    tiba. Allah berfirman (artinya): "8ertaubatlah Kalian kepada Allah, hai orang-orang yang

    beriman supaya kamu beruntung. "(An Nur: 31).

    "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang

    benar (Ikhlas). "(AtTahrim: 8).

    Syarat-syarat Taubat.

    Para ulama menjelaskan syarat-syarat taubat yang diterima Allah, sbb:

    a. Orang yang berbuat dosa itu harus berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat yang

    selama ini ia lakukan.

    b. Dia harus menyesali perbuatan tersebut.

    c. Dia harus berazam (mempunyai tekad bulat) tidak mengulangi perbuatan itu. Jika

    perbuatan dosa itu ada hubungannya dengan orang lain maka di samping tiga syarat

    terdahulu, ada satu syarat lagi yaitu:

    d. Harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan. Jika yang dirugikan itu

    hartanya maka harta itu harus dikembalikan. Jika berupa tuduhan jahat maka dia

    harus minta maaf. Demikian seterusnya. Di samping syarat-syarat tersebut diatas,

    orang yang bertaubat dianjurkan melakukan shalat dua raka'at. Shalat ini dikenal

    dengan nama shalat taubat.

    Dalilnya, lihat hadits hasan riwayat At Tirmidzi, no. 404, Ahmad 1:10, Abu Daud dan

    Ibnu Majah )

    Janji Allah kepada orang-orang yang bertaubat dan beristiqamah dalam taubatnya

    a. Taubat menghapuskan dosa-dosa seolah-olah ia tidak berdosa.

    "orang yang bertaubat dari dosa seolah-olah ia tidak berdosa" (HR. Ibnu Majah,

    Shahih Jami'us Shaghir 3005)

    b. Allah berjanji menerima taubat mereka.

    Allah berfirman(artinya): " Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah

    menerima taubat dari hamba-hambaNya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah

    Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (O.S. 9: 104).

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    40/41

    40

    c. Orang yang istiqamah dalam taubatnya adalah sebaik-baiknya manusia.

    Nabi SAW bersabda: "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang

    yang berbuat salah adalah yang bertaubat. " (HR. Ahmad 3: 198. Shahih Jami'us

    Shaghir 4391).

  • 8/11/2019 Wrap Up Skenario 1 Neoplasia a7

    41/41

    DAFTAR PUSTAKA

    Corwin, Elizabeth J.2009.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:EGC.

    Mansjoer, Arif.2008.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II.Jakarta:Media Aesculapius FKUI

    Bagian Farmakologi FKUI, 2007.Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta:FKUI

    Sudoyo, W aru dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5.Jakarta:Interna

    Publishing