skenario 4
DESCRIPTION
Skenario 4TRANSCRIPT
LESI PRAGANAS DAN KEGANASAN DI RONGGA MULUTLAPORAN HASIL DISKUSISKENARIO 4 BLOK 3.5.10
KELOMPOK PBL 5
KETUA :
Arif Fahmi (0810743002)
SEKRETARIS :
Rr Merina Diah Eri N (0810740049)
ANGGOTA :
Dewi Ayuningtyas (0810740013)
Dyanita Hardiningtyas (0810740019)
Etika Sari (0810740020)
Janice (0810740027)
Kartika Imanuela Ekaputri (0810740028)
Lenny Samalo (0810740030)
Dyah Ayu Larasati (0810743004)
Ferdi Hidayat (0810743006)
Trisianto N.H (0810743017)
Fasilitator : drg. Muh. Chair Effendi, SU, Sp.KGA
DK 1 : 30 November 2010
DK 2 : 3 Desember 2010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANGSEPTEMBER 2010
BAB 1PENDAHULUAN
BATASAN MASALAH1. Menjelaskan lesi praganas di rongga mulut
a. Leukoplakia
b. Erythroplakia
c. Lichen Planus
d. Submucous Fibrosis
e. Actinic Keratosis
f. Oral Hairy Leukoplakia
Tahapan :
i. Pemeriksaan umum
ii. Pemeriksaan klinis
iii. Pemeriksaan penunjang
iv. Diagnosa
v. Rencana perawatan
2. Menjelaskan lesi ganas di rongga mulut
a. Karsinoma Sel Squamosa
b. Adenocarcinoma
c. Melanoma Melanosis
d. Basal Cell Carcinoma
e. Kaposi’s Sarcoma
f. Oral Melanoma
Tahapan :
i. Pemeriksaan umum
ii. Pemeriksaan klinis
iii. Pemeriksaan penunjang
iv. Diagnosa
v. Rencana perawatan
BAB 2PEMBAHASAN
2.1 LESI PRAGANAS2.1.1 ACTINIC KERATOSIS
Adalah kelainan kulit premaligna yang banyak terjadi akibat radiasi sinar UV
di kulit yang terpapar sinar matahari, terutama pada orang kulit putih.
Perubahan eptel pada umumnya pada individu akibat dari paparan sinar
matahari dalam waktu lama
Mempunyai persentasi kecil suamous sell carcinoma
Biasanya orang yang sering bekerja atau beraktivitas di luar rumah
Sering terjakit < 40 thn
EtiologiPaparan sinar UV dan ditemukan sekitar 50% pada orang yang terpapar sinar
matahari secara signifikan. Sekitar 13-25% pasien memunculkan squamos cell
carcinoma.
Gambaran Klinis Jarang ditemukan di bawah 40 tahun
Lokasi : wajah, leher, lengan bawah, kulit kepala pada pria yang tidak
memiliki rambut
Lesi berupa plak ireguler dengan variasi normal hingga putih, abu-abu atau
coklat dengan dasar eritema
Keratotik dapat diangkat dengan derajat kesulitan yang berbeda
Palpasi seperti kertas amplas dengan permukaan kasar
Ukuran <7mm namun bisa membesar hingga 2cm
Plak, oval diameter < 1 cm sering ditemukan pada dahi, pipi, pelipis bibir
bawah dan bagian samping leher
Berwarna dari kuning-kecoklatan sampai merah, teksturnya kasar seperti
sandpaper
Histopatologi Adanya nuklear atypia, meningkatkan nuklear-sytoplasmic dan proliferasi dari
sel basal
Lapisan epidermis mengandung infiltrasi sel limfositik dari inflamasi
Neville et al, 2002: p.352
Neville et al, 2002: p.352
Perubahan elastik atau basofilik dari kolagen dan bentuk irreguler dari fiber
plastik dan regenerasi kolagen
Ditandai dengan hiperparakeratosis dan akantosis
Rete ridges biasanya meluas ke bawah dari lapisan epitelium, menyerupai
bentuk ‘air mata’
Muncul beberapa derajat displasia epitel
Jika ditemukan displasia yang padat dan tebal (full-thickness dysplasia) maka
disebut juga bowenoid actinic keratosis
Suprabasillar acantholysis bisa terlihat, jika kemungkinan adanya infiltrasi
melanosis dan inflamatori lichenoid
Dermis memperlihatkan pita pucat dari perubahan basofilik, yang
membuktikan adanya kolagen dan serat elastik yang rusak akibat sinar
matahari (solar elastosis). Pada pita jaringan ikat yang rusak oleh sinar
matahari tersebut, terdapat peningkatan 4 kali lipat dari jumlah serat elastik
dan ketebalan pita meningkat bersamaan dengan meningkatnya paparan
radiasi aktinik.
Berbagai jumlah sel-sel inflamatori kronis sering muncul.
Terapi Alternatifnya : agen topical
Kontrol rutin karena 10% nya akan berkembang menjadi OSCC
Dengan kryoterapi
Biasanya pemberian topikal 5-fluoroci
Threatmen tambahan dengan kuretse dan eksisi
Perlu biopsi bila lesi terlihat indurasi atau nodular dan menunjukkan adanya
inflamasi menunjukkan adanya inflamasi untuk mengetahui apakah ada
invasiv dari sel squamous carcinoma
2.1.2 ORAL HAIRY LEUKOPLAKIAOral hairy leukoplaia yaitu hadirnya lipatan vertical (patch putih), dengan
frekuensi banyak di tepi lateral lidah. Potensial premalignant, abnormal keratin,
dysplasia semua itu tidak pernah dilaporkan.
Etiologi Chronic immunosupression, Epsten-Bar virus / HIV (banyak terjadi).
Candida Albicans (sebagai colonizes secondary).
DD idiophatic leukoplakia
2.1.3 SUB MUCOSA FIBROUSEtilogi
Definisi nutrisi/ vitamin
Hipersensifitas makanan tertentu
Pengunyahan sirih
Konsumsi cabe kronis
Klinis Usia 20-40 tahun ( perubahan warna --> kuning/ keputihan)
Biasanya dalam RM diikuti vesikel
Prediksi : palatum mole dan mukosa bukal kehilangan resilien (elastisitas)
Jaringan fibrosa dapat dipalpasi
Kesulitan makan
Histopatologi Atropi epitelium, ephitel displasia
Lamina propia punya vaskularisasi minim dan mengalami hialinasi sedikit
fibroblas
Terapi Meningkatkan faktor penyebab
Injeksi lokal (hymotripsin, hyaluronidase, dexamethasone)
Eksisi jaringan fibrosa
2.1.4 FAKTOR PREDISPOSISI MENJADI KEGANASAN Infeksi candida
Merokok atau tobacco use
Umur
Setelah transplantasi organ dan bone marrow Immunosupression
meningkat dan resiko terhadapa squamous cell carcinoma
Tobacco, dengan potensial carcinogen : nitrosamines (nicotine), polycyclic
aromatic hydrocarbons, nitrosodicthanolamine, nitrosoproline, polonium.
Alcohol, hard liquor, wine, beer
Denture irritation, gigi ireguler / restorasi, chronic cheek – bitting habits
Berdasarkan riwayat:
1. Penggunaan daun sirih
2. Perokok tembakau
3. Konsumsi alcohol berlebih
4. Kelainan genetic
Berdasarkan aspek klinis:
1. Peningkatan usia
2. Jenis kelamin wanita lebih sering
3. Area kemerahan di lesi
4. Area speckled di lesi
5. Area nodular/ulserasi
6. Tepat yang paling beresiko:posterolateral lidah, dasar mulut, region
retromolar, anterior pillar fauces
2.1.5 MANAJEMEN LESI PRAGANAS Surgical removal
Teknik laser
2.2 LESI GANAS2.2.1 KARSINOMA SEL SQUAMOSA
Pada sebagian besar kasus OSCC terjadi pada wajah dan bibir bawah yang
terbentuk dari keratinocytes epidermal yang rusak karena sinar matahari
Memiliki potensi besar untuk metastasis pada nodus limfatik
Etiologi Lesi prakanker yang bisa berprogres ke OSCC, terutama:
Eritroplasia (eritroplakia)
Leukoplakia:
Proliferative verrucous leukoplakia
Sublingual leukoplakia
Candidal leukoplakia
Syphilitic leukoplakia
Kondisi prekanker termasuk:
Actinic cheilitis
Lichen planus
Discoid lupus erythematosus
Submucuos fibrosus
Atypia pada pasien imunocompremised
Dyskeratosis congenital
Paterson-Kelly syndrome
Patogenesis OSCC berkembang dari proses molecular multiple disebabkan oleh kerusakan
genetic yang berpengaruh pada banyak kromosom dan gen. Sehingga
mengakibatkan perubahan DNA. Gen yang rusak, memainkan peranan penting
dalam karsinogenesis, meliputi pertumbuhan dan control sel:
Tumor supresor gen mengontrol cromosomaly damaged sel dan siklus
pertumbuhan sel seperti p16 dan p53
Oncogen, meliputi signaling sel, seperti PRAD-1, Int-2, hst-1, bcl-1, H-ras.
Gen untuk enzim terdpat di chromosome shortening (telomerase)
Akumulasi dari perubahan genetic menimbulkan disregulasi sel sehigga
pertumbuhan menjadi autonom dan invasive carcinoma.
Gambaran Klinis Pasien OSCC seringkali adalah pria tua yang telah menyadari adanya
perubahan pada daerah kanker oral tersebut selama 4-8 bulan sebelum dia
mencari pertolongan profesional (8-24 bulan pada kelompok dengan keadaan
sosial ekonomi rendah)
Selama fase awal pertumbuhan OSCC hanya muncul sedikit rasa nyeri
biasanya diabaikan oleh pasien
Gambaran klinis
o Exophytic (mass-forming, fungating papillary verruciform)
o Endophytic (invasif, burrowing, ulserasi)
o Leukoplakic (patch putih)
o Erythroplakic (patch merah)
o Erythroleukoplakic (kombinasi patch merah dan putih)
HPA Peningkatan ratio nuclear-cytoplasm
Hiperkromatisme nuclear
Keratinisasi sel individual
Tumor giant sel
Atypical mitosis
Peningkatan mitotic rate
Treatment eksisi berdasarkan lokasi dan ukuran lesi
karsinoma yang lebih besar diterapi dengan eksisi lebar/ luas dengan
reconstruktive graft/ terapi irradiasi.
2.2.2 ADENOCARCINOMAPOLYMORPHOUS LOW GRADE CARCINOMA
- tumor ini umumnya tingkat malignansi rendah dengan relative indolent course
and sedikit resiko rekurent dan metastase
- malignansi dari minor saliva gland
- bersifat asymptomatik dengan mass pada submucosa
- prognosisnya baik
DefinisiPLA pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 dengan nama grup berbeda:
lobular carcinoma of salivary glands dan terminal duct carcinoma, sekarang
keduanya disebut polymorphus low-grade carcinoma. Tumor ini umumnya termasuk
keganasan derajat rendah dengan perkembangan relative lamban dan kecil resiko
rekuren dan metastase. Myoepitel-diferensiasi terjadi pada neoplasma ini tapi hanya
ringan-sedang.
Gambaran klinisTerjadi pada usia 50-80 tahun, rata-rata usia 59 tahun. Tempat yang sering terjadi di
palatum, lesi muncul terutama di minor salivary gland. PLA biasanya menunjukkan
pembengkakan yang firm, elevated, nonulserated nodular, non-tender. Ukuran
bervariasi dengan diameter 1-4 mm. Gejala neurologi tidak muncul. Metastase
terjadi pada nodes local terjadi pada 10% pasien saat pertama kali didiagnosis.
HPAAbsennya encapsulasi dengan infiltrasi sel dan morfologi umum lobular. Di
kebanyakan area tumor, terdiri dari populasi sel homogeny, bland, seringnya
vesicular nuclei dan minimal sitoplasma. Sel tergabung dalam suatu nodul.
Perawatan Dengan surgical eksisi. Dengan wide-surgical-eksisi rekuren hanya terjadi
pada 10% pasien.
Terapi radiasi juga merupakan perawatan utama PLA.
ADENOID CYSTIC CARCINOMAKlinis
Dahulu dikenal dengan istilah cylindroma, merupakan tumor ganas yang
berasal dari kelenjar ludah yang tumbuhnya lambat, cenderung local invasive, dan
kambuh setelah operasi. Sepertiga angka kejadian terjadi pada kelenjar ludah
mayor. Tumor ini tidak hanya timbul di kelenjar ludah atau rongga mulut, tetapi dapat
pula timbul pada kelenjar lakrimalis, bagian bawah saluran pernafasan, nasopharinx,
rongga hidung, dan sinus paranasalis. Umumnya melibatkan usia 40-60 tahun.
HPA
Mempunyai gambaran/pola yang bervariasi. Sel tumor berukuran kecil,
mempunyai sitoplasma yang jelas, dan tumbuh dalam suatu massa yang padat atau
berupa kelompok kecil, kelompok sel yang beruntai atau membentuk suatu kolum. Di
dalam kelompoknya sel tumor saling berhubungan membentuk suatu rongga kistik
yang menghasilkan suatu kelompok tumor yang solid, tubulus, atau cibriform. Sel
tumor menghasilkan membrane basalis yang homogeny sehingga menunjukkan
suatu gambaran yang sangat spesifik enyerupai bentuk silindris.
Tumor kemungkinan berasal dari sel-sel yang berdeferensiasi ke sel duktus
intercalated dank e sel mioepitelium. Tumor ini cenderung infiltrasi ke spasia
perineural sehingga seringkali menimbulkan rasa sakit.
Perawatan Dan PrognosisTumor ganas ini sulit diterapi secara sempurna, meskipun adenois cystic
carcinoma tidak menunjukkan metastase dalam beberapa tahun setelah eksisi,
tetapi dalam jangka waktu yang panjang menunjukkan prognosis yang buruk.
2.2.3 MELANOMA MELANOSIS (CUTANEOUS MELANOMA) Frekuensinya meningkat pada beberapa tahun terakhir ini
Rata-rata kematian yang terkait dengan kanker akibat melanoma kulit antara
1-2%
Etiologi paparan radiasi ultraviolet sebagai faktor utama
paparan sinar matahari yang luas, kadang-kadang pada anak-anak,
pigmentasi alami&lesi prekusor seperti nevi nevomelanotik congenital & nevi
displastik
Prevalensi Jarang ditemukan
Melanoma kutan pada umumnya berlokasi dekat dengan daerah ekuator
dimanan paparan sinar uv terbesar dan banyak terjadi pada kulit
hitam&penduduk Asia
PatogenesisSecara garis besar semua melanoma memiliki 2 fase durasi:
Fase pertumbuhan radial/horizontal →melanosit malignan menyebar di lateral
sepanjang permukaan epidermal
Fase pertumbuhan vertical→terdapat penetrasi ke dermis &jaringan sub
kutan oleh melanosit melanoma
Klinis Asymetri
Batas irregular
Warnanya dari coklat-kehilangan, white merah dan biru tergantung dari
jumlah pigmentasi melanin kulit
Diameter > 6 mm
Terdapat dimukosa maksila degna massa jaringan atau ulserasi yang
terpigmentasi (tetapi pada lesi non-pigmentasi juga pernah ditemukan)
Pada kulit, sub tipe melanoma, melanoma nodular, melanoma superficial
menyebar, melanoma acral-lentiginus &melanoma maligna lentigo→masing-
masing memiliki perbedaan gambaran mikroskopis, klinis &kebiasaan
HPA Terlihat proliferasi sel ephitelium
Sel melanoma infiltrate pada dasar ephitelium
Treatment bedah insisi
2.2.4 BASAL CELL CARCINOMAAdalah suatu kanker yang berasal dari lapisan epidermis paling bawah. Lebih
dari 90% kanker tumbuh di kulit yang secara intensif terkena paparan sinar matahari.
Kanker ini juga dapat ditemukan di kulit kepala.
Faktor resiko
faktor genetic
pemaparan sinar x yang berlebihan.
PatogenesisTumor berawal dari benjolan kecil yang sangat licin dan tumbuh sangat
lambat. Tetapi kecepatan pertumbuhan tumor berlainan, ada yang mencapai 2,5 cm
dalam waktu 1 tahun. Pada bagian tengah nodul bisa terbentuk krusta. Kadang
kanker tumbuh mendatar dan tampak seperti jaringan parut. Batas pinggir kanker
kadang tampak memutih. Kanker bisa mengalami perdarahan, membentuk krusta
lalu sembuh, sehingga penderita menduganya sebagai luka dan bukan kanker.
Sebetulnya pergantian antara perdarahan dan penyembuhan ini merupakan cirri
khas dari basal cell carcinoma.
Clinical feature Pigmented basal cell carcinoma kadang-kadang terlihat dan mewakili suatu
colonized tumor noduloulceratif dengan melanosit jinak
Sclerosing (morpheaform) basal cell carcinoma adalah lesi incidous yang
sering menyerupai jaringan parut
Superficial basal cell carcinoma terutama terjadi pada skin of the trunk
HPA Bentuk seperti sarang burung dan kawat dari sel-sel cuboidal menambah di
region epidermal sel basal. Sel-sel neoplastik disekelililng perifer lesi dan
biasanya membatasi dan seing berbentuk kolom.
PemeriksaanPemeriksaan penunjang dengan biopsi. Pengobatannya biasanya
DD melanoma maligna
Treatment Sering bergantung pada ukuran dan tempat lesi
Lesi kecil (< 1 cm) eksisi surgical rutin, laser ablation, atau
electrodesiccation dan kuretase
Lesi besar dan agresif radical surgical excision dan terapi radiasi
Lesi tipe sklerosing, lesi rekuren atau lesion situated near embryonic planes
of fusion Mohs micrographic surgery
kanker diangkat melalui pengorekan lalu dibakar dengan jarum listrik atau
dipotong denga n pisau bedah
kanker kambuhan dan basal cell carcinoma yang menyerupai jaringan parut,
bisa dilakukan pembedahan mikroskopik.
2.2.5 KAPOSI’S SARCOMAEtiologi
Proliferasi endothelial sel origin
Human herpes virus 8(HHV8)
Kaposi sarcoma herpes virus (KSHV)
Klinis
Lesi Kaposi’s sarcoma biasanya berwarna merah, ungu, coklat, atau hitam
dan biasanya berupa papula.
Lesi tersebut biasanya ditemukan pada kulit, walau bisa juga pada tempat lain
terutama mulut, GI tract, dan saluran pernafasan.
Pertumbuhannya dari sangat lambat menjadi sangat cepat. 30% lesi Kaposi’s
sarcoma dalam mulut bisa terjadi bersamaan dengan infeksi candidiasis.
Merupakan tanda bagi 15% penderita HIV untuk memasuki tahap AIDS yang
juga mengidap Kaposi’s sarcoma.
Dalam mulut, palatum durum lebih dulu terkena, baru diikuti dengan gusi.
Kaposi sarkoma dideskripsikan pada regio oral sebagai
lesi pada palatum, gingiva dan lidah
lesi bisa single/ multiple
pada pasien aids masalah dapat timbul: candidiasis, hairyleukoplakia,
penyakit periodontal advance dan xerostomia.
KlasifikasiTipe 1 (Classic type)
Nodul multifocal coklat kemerahan pada kulit dan ekstrimitas bawah
Lesi oral jarang
Perjalanan lesi lambat
Etiologi HHV 8
Sering pada orang mediteranian & pria tua
Prognosis baik
Tipe 2 (Endemic type)
Etiologi HHV 8
Sering pada orang Afrika
Prevalensi endemic
Sering pada anak dan dewasa
Ditemukan pada ekstremitas, paling sering di kulit
Lesi oral jarang
Prognosis buruk
Tipe endemic dibagi menjadi 4 subtipe:
1. Benign nodular type: mirip dengan classic Kaposi’s sarcoma
2. Aggressive atau infiltrative type: perkembangan progresif dari lesi invasive
yang local yang melibatkan jaringan lunak di bawahnya dan tulang
3. Florid form: progresif secara cepat dan diseminasi melebar, lesi agresif
dengan keterlibatan visceral yang sering
4. Unique lymphadenopathic type: terutama terjadi pada anak-anak muda kulit
hitam dan munculnya generalized, tumbu tumor limfanodi secara cepat,
kadang-kadang lesi organ visceral, dan sparse skin involvement
Tipe 3 (immunodeficiencies type)
Pada orang yang menderita gangguan imun yaitu pasien transplantasi organ
dan AIDS
Etiologi HHV 8
Sering pada dewasa muda
Tidak ada di ekstrimitas, terjadi multifocal (kulit, mukosa oral, organ internal)
Perjalanan penyakit cepat dan agresif
Prognosis buruk
DD Bacillary angiomatosis menyerupai Kaposi’s sarcoma baik secara klinis
maupun mikroskopis; agen kausatif adalah Bartondla henselae atau
Bartonella Quintana
o Secara mikroskopis terlihat neutrofil dan koloni bakteri
o Kondisi ini disembuhkan dengan erythromycin atau tetracycline
o Bacillary angiomatosis tidak biasa pada kulit dan sangat jarang pada
membrane mukosa oral
hemangioma.
Erytroplakia
Melanoma
pyogenic granuloma.
TreatmentBeberapa macam treatmen sudah digunakan namun tidak ada yang benar-benar
sukses
Tergantung besar lesi
Untuk lesi yag localized bedah, radiasi dosis rendah dan intralessional
chemotherapy
Lesi yang multifocal dan lebih besar bisa di treatment dengan
chemotherapeutic regimen
Improvement underlying immunosupression digunakan untuk mengurangi
ukuran dan jumlah lesi
Tergantung pada clinical subtype dan stage penyakit
Lesi kulit pada classic form terapi radiasi (terutama electron beam)
Terapi radiasi untuk lesi oral harus hati-hati dapat menyebabkan
perkembangan severe mucositis yang tidak biasa
Surgical excision control lesi individual pada kulit atau mukosa
Kemoterapi sistemik (vinblastin)
Injeksi intralesional agen kemoterapi control lesi individual
2.2.6 ORAL MELANOMAMelanoma pada mukosa oral jarang terjadi, prevalensinya lebih sering terjadi
pada orang hitam dan asia. Pernah dilaporkan adanya preexisting melanosis sebalum
terjadi perkembangan melanoma. Oral melanoma juga dapat disebut atypical
melanoma,karena gambaran HPA nya terdapat atypical melanocytic proliferation.
KlinisAda dua type dari melanoma : invasive melanoma dan in situ melanoma
Bentuk dari invasive melanoma / vertical growth pattern adalah tanpa penyebaran ke
lateral secara signifikan. Sedangkan, bentuk dari in situ melanoma boleh jadi durasinya
dari bulan sampai tahun sebelum masuk ke fase vertical growth phase.
DD nevus,
amalgam tattoo,
physiologic pigmentation,
melanotic macule, dan
Kaposi's sarcoma.
Treatment Tindakan surgery, kemoterapi sering digunakan immunotherapy, radioterapi, dan
kemoterapi, pada keadaan tertentu dapat sebagai tambahan.
Kegagalan treatment dari mucosa melanoma banyak terjadi, karena tidak
menyeluruhnya eksisi, yang menghasilkan rekuren lokan dan metastasis.
DAFTAR PUSTAKA
Neville BW, Damn DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral & Maxillofacial Pathology. 3nd
ed. 2009. Philadelphia: WB Saunders
Scully C.Oral and Maxillofacial Medicine The Basis of Diagnosis and Treatment. 2nd
ed.2008. Edinburgh: Wright