skenario 10

12
Kelompok F1 Pembentukan Kembali Tulang Yang Rusak

Upload: steven

Post on 27-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PBL

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 10

Kelompok F1

Pembentukan Kembali Tulang

Yang Rusak

Page 2: Skenario 10

Nama Anggota Kelompok

• Lutfi Karimah (102011359)• Anthony Djohary (102012031)• Ailen (102012182)• Aditya Pratama (102012195)• Oktaviani Dewi Ratih (102013046)• Stellon Salim (102013122)• Claudia Lintang Septaviori (102013228)• Steven Kristianto Yaputra (102013231)• Lydia Gloriani Lethe (102013343)• Anita Peronika (102013418)• Alberthina Sara Tirza (102013454)

Page 3: Skenario 10

SkenarioSeorang anak kecil terjatuh dan patah pada tulang pahanya ketika sedang menuruni tangga. Setelah

ditangani oleh dokter ortopedi, maka untuk mempercepat pertumbuhan tulangnya dan agar otot

pada tulang tersebut dapat berkontraksi kembali dengan baik, anak tersebut kemudian diberi suplemen

kalsium dan vitamin D

Page 4: Skenario 10

Pertumbuhan Tulang

Tulang adalah struktur jaringan utama untuk menyokong dan melindungi organ tubuh, termasuk otak dan korda spinalis dan struktur di dalam rongga toraks, seperti paru-paru dan jantung. Tulang juga berfungsi sebagai tuas bagi otot rangka untuk melakukan gerak.

Proses Osifikasi

Pada masa pertumbuhan dalam rahim dan pada saat bayi, sebagian besar tulang berkembang dari tulang rawan.

Tulang rawan (kartilago) melalui proses osifikasi yaitu berubahnya jaringan tulang rawan menjadi jaringan tulang dengan adanya penumpukan fosfat dan kalsium karbonat.

Page 5: Skenario 10

Pembentukan Modelling dan Remodelling Tulang

Proses Modelling

Tulang

Pada usia 0-30/35 tahun, disebut modeling tulang karena pada massa ini tercipta atau terbetuk model tulang seseorang.

Pembentukan tulang selama masa perkembangan embrio terdiri atas dua jenis: intramembranosa dan

endokondral. Tulang yang pertama dibentuk dari tulang primer yang selanjutnya diresorpsi dan

digantikan oleh tulang sekunder.

Page 6: Skenario 10

Remodelling

• Remodelling adalah proses kontinu untuk menyesuaikan tulang, terutama selama pertumbuhan.

• Pertumbuhan tulang umumnya disertai resoprsi parsial jaringan yang ada dan sekaligus peletakan tulang baru (yang melampaui kecepatan destruksi tulang). Proses ini memungkinkan bentuk tulang dipertahankan selama pertumbuhan tulang.

• Kecepatan remodelling (pergantian tulang) sangat aktif pada anak-anak (±200 kali lebih cepat dibanding remodelling pada orang dewasa)

Page 7: Skenario 10

Os Femur

Os Femur Femur adalah tulang regio femoralis dan merupakan tulang terpanjang pada tubuh. Ujung proximalnya ditandai oleh suatu caput dan collum, dan dua penonjolan besar (trochanter major dan minor) pada bagian atas corpus. Caput ossis femoris berbentuk bola dan bersendi dengan acetabulum tulang pelvicum. Caput ossis femoris ditandai oleh cekungan nonarticulare (fovea capitis) pada permukaan medialnya untuk perlekatan ligamentum capitis femoris.

Page 8: Skenario 10

Kontraksi & Relaksasi

Kalsium bertindak sebagai regulator baik untuk otot polos maupun otot rangka. Bedanya pada otot polos kalsium tidak mempunyai sistem troponin.Konsentrasi kalsium dalam sitoplasma sel otot diatur oleh retikulum sarkoplasmik. Membran retikulum sarkoplasmik secara aktif mengangkut kalsium dari sitoplasma ke bagian dalam retikulum tersebut. Pada saat otot berkontraksi tidak terjadi pemanjangan atau pemendekan filamen tebal dan tipis tetapi terjadi pergeseran (sliding) filamen tipis masuk ke dalam filamen tebal.

Page 9: Skenario 10

Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi

• 1. Berdasarkan Aktin

• Otot rangka dan otot jantung• Terjadi jika konsentrasi kasium didalam sarkoplasma > 10-7 M.• Kalsium pada sarkoplasma akan berikatan dengan troponin C (satu troponin C

dapat mengikat empat kalsium) sehingga terbentuk komplek troponin C-Ca++. • Troponin T akan berinteraksi dengan tropomiosin yang mengakibatkan

interaksi antara aktin dengan miosin. • Interaksi tersebut mengakibatkan kontraksi. Bila konsentrasi kalsium pada

sarkoplasma < 10-7 M, maka tidak akan terjadi interaksi aktin-miosin• ATP yang berikatan dengan miosin akan melepaskan aktin relaksasi.

Page 10: Skenario 10

Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi2. Berdasarkan Miosin

• Terjadi pada otot polos.• Terjadi proses fosforilasi dengan enzim miosin-light chain kinase dan proses

defosforilasi dengan enzim miosin-light chain phosfatase.• Fosforilasi merupakan proses pengikatan para-light chain dengan fosfat

menggunakan enzim miosin-light chain kinase.• Defosforilasi merupakan proses pelepasan ikatan para-light chain dengan fosfat

menggunakan enzim miosin-light chain phosfatase. • Konsentrasi kalsium didalam sarkoplasma > 10-7 enzim kinase aktif dan

terjadi fosforilasi sehingga terbentuk para-light chain-P lalu terjadi interaksi aktin-miosin yang menyebabkan kontraksi.

• Konsentrasi kalsium didalam sarkoplasma < 10-7 enzim kinase inaktif sehingga tidak terdapat fosfat baru yang terikat pada rantai para-light chain (p-light chain).

• Dengan adanya ATP kepala miosin terlepas dari F-aktin relaksasi

Page 11: Skenario 10

Pada kasus ini, anak yang bersangkutan mengalami fraktur pada tulang Selama proses perbaikan tulang, otot pada tulang paha anak tersebut tidak dapat mengalami kontraksi dan relaksasi. Pada proses pertumbuhan tulang, tulang mengalami remodelling pada lokasi fraktur merupakan respon langsung pada tekanan yang terjadi, pada akhirnya daerah yang mengalami perbaikan akan dipulihkan kepada bentuk dan kekuatan asalnya.

KESIMPULAN

Page 12: Skenario 10

Trima Kasih