siti tia masya tresia -...

112
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: phunghanh

Post on 06-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

HUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Pada PT INTI (Persero)

Skripsi

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung

Oleh:

SITI TIA MASYA TRESIA

10090105006

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG

2009

Page 3: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

HUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Studi Kasus Pada PT INTI (Persero)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung

Oleh:

SITI TIA MASYA TRESIA

10090105006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

(Hendra Gunawan,SE.,M.Si) (Hj.Pupung Purnamasari,SE.,MSi)

Page 4: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bartanda tangan di bawah ini :

Nama : SITI TIA MASYA TRESIA

NPM : 10090105006

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS

KARYAWAN

Dengan ini saya menyatakan pula dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang diambil dengan cara menyalin atau

meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya

sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya ambil, salin, atau

tiru dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, maka skripsi

yang saya ajukkan sebagai hasil tulisan sendiri ini batal. Bila kemudian terbukti bahwa saya

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan universitas batal saya terima.

Bandung, Agustus 2009

Yang menyatakan,

(Siti Tia Masya Tresia)

Page 5: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

ABSTRAK

Audit Sumber Daya Manusia mengevaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit dapat meliputi satu divisi atau seluruh organisasi. Audit ini memberikan umpan balik mengenai fungsi sumber daya manusia kepada manajer-manajer operasi dan spesialis-spesialis sumber daya manusia. Pendeknya, audit merupakan kontrol; kualitas keseluruhan yang mencek aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah departemen, divisi, atau seluruh perusahaan. Audit SDM merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan karena dengan Audit SDM perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga akan meningkatkan laba yang optimum sehingga akan terhindar dari kerugian dan pemborosan biaya untuk tenaga kerja. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu dengan meningkatkan pendapatan perusahaan, karena pendapatan adalah sumber dana untuk kegiatan perusahaan, untuk itu perusahaan melakukan Audit SDM agar mutu SDM dalam perusahaan dapat ditingkatkan sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dalam menghasilkan laba yang sebesar-besarnya untuk perusahaan. Berdasarkan masalah di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis memilih judul Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Produktivitas Karyawan pada PT INTI (Persero).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia pada PT. INTI (Persero) , penilaian Produktivitas Karyawan PT. INTI (Persero) dan untuk mengetahui hubungan audit sumber daya manusia dan produktivitas karyawan pada PT. INTI (Persero).

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyesunan skripsi ini adalah metode studi kasus, dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dan diproses lebih lanjut dengan alat pengolahan data yang digunakan. Untuk pengujian hipotesis dilakukan langkah-langkah dimulai dari operasional variable, metode analisis dan pengolahan data, rancangan penguijian hipotesis dan teknik pengumpulan data. Data diperoleh dari penelitian lapangan dari objek yang diteliti dengan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Rank Spearman.

Hasil pengujian terhadap instrumen penelitian menyatakan bahwa seluruh instrumen penelitian dalam kategori valid dan reliabel. Adapun hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa audit sumber daya manusia memiliki hubungan yang signifikan dengan produktivitas karyawan di PT INTI (Persero). Karena setelah melakukan pengujian terdapat pelaksanaan audit sumber daya manusia di PT INTI (Persero) sudah memadai meskipun belum optimal dan hasil pelaksanaan produktivitas karyawan di PT INTI (Persro) juga telah memadai. Walau demikian, masih ada kelemahan-kelemahan yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT INTI (Persero) dalam pelaksanaan audit sumber daya manusia dalam menunjang produktivitas karyawan.

Page 6: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Assala

rahma

“Hubu

INTI

kesaba

maksu

satu sy

Bandu

kedisip

bagi p

yang t

dan ko

langsu

ini pe

kapada

1.

amualaikum

Puji dan s

at dan hida

ungan Aud

(Persero)”,

aran dalam s

ud dan tujua

yarat di dala

ung.

Penulis me

plinan diri y

penulis, kare

terdapat dal

oreksi yang s

Banyak pi

ung maupun

enulis ingin

a:

Orang tua

yang telah

penyelesai

m Warohma

syukur penu

yah-Nya, se

dit Sumber

yang meru

serangkaian

an dari penu

am menempu

erasakan bah

yang tinggi, h

ena keterbata

am skripsi i

sifatnya mem

ihak yang

tidak langsu

menyampa

penulis ters

h memberika

an skripsi.

KATA

atullahi Wa

ulis panjatka

ehingga pen

Daya Man

upakan hasil

do’a dan usa

ulisan skripsi

uh ujian Sar

hwa dalam p

hal ini meru

asan yang a

ini. Oleh ka

mbangun.

membantu

ung dengan

aikan ucapa

sayang, Bapa

an dorongan

A PENGAN

abarokatuh

an ke hadira

nulis dapat

nusia denga

dari totalita

aha selama p

i ini adalah

rjana Ekono

penelitian sk

upakan penga

ada penulis j

arena itu pen

penulis dal

tidak menge

an terima k

ak Yana Mu

n moril, sem

NTAR

at Allah S.W

menyelesa

an Produkt

as dalam pe

penyusunan

untuk mem

mi Jurusan

kripsi ini m

alaman dan p

juga menyad

nulis mengh

lam peneliti

enal pamrih.

asih dan pe

ulyana, SH d

mangat, nase

W.T yang te

ikan skripsi

tivitas kary

emikiran, ten

skripsi berla

menuhi dan m

Akuntansi U

embutuhkan

pelajaran ya

dari akan se

harapkan ada

ian skripsi

. Untuk itu p

enghargaan

dan Ibu Ima

hat serta do

elah member

i yang berj

yawan pada

naga, materi

angsung. Ad

melengkapi s

Universitas I

n perjuangan

ang sangat be

egala kekura

anya saran-s

ini baik se

pada kesemp

yang terho

s St NurRoh

oa sampai pr

rikan

judul

a PT

i dan

dapun

salah

Islam

n dan

erarti

angan

saran

ecara

patan

ormat

hmah

roses

Page 7: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2. Yang tersayang Putra Ariga yang selalu menemani, memberi semangat, menasehati

dan berbagi keluh kesah selama proses penyelesaian skripsi.

3. Adik penulis yaitu Rizka, Arvie yang selalu memberikan semangat selama proses

penyelesaian skripsi.

4. Bapak Prof. DR. dr. Taufik Busoiri sebagai Rektor Universitas Islam Bandung.

5. Bapak Prof. DR. Muhardi. SE., MSi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Bandung.

6. Ibu Magnaz L.Oktaroza,S.E.,M.Si.,Ak sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Bandung yang telah memberi semangat dan informasi mengenai

akademik.

7. Ibu Hj. Nunung Nurhayati S.E.,MSi., Ak, selaku Ketua Prodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Bandung.

8. Bapak Hendra Gunawan.SE.,MSi selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan arahan, ilmu, motivasi, masukan dan sebagai orang tua kedua di kampus

karena tidak hentinya untuk mengingatkan ketika penulis mulai jenuh.

9. Ibu Pupung Purnamasari, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

menyediakan waktu, memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

10. Ibu Kania Nurcholisoh S.E, sebagai Dosen Wali yang telah memberikan dorongan

serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

11. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi pada Fakultas Ekonomi yang telah

mendidik penulis sampai akhir masa studi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Bandung.

12. Teman penulis yaitu Emha, Ranti, Yeni, Rachmat, Apit, Anton, malia, mega, maharina

dan fitri yang selalu menjadi tempat berbagi keluh kesah dan keceriaan.

Page 8: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

13. RSJ yang menemani penilis pada saat menimba ilmu dibangku sekolah dan dibangku

kuliah.

14. Bapak Karyanto yang telah membimbing penulis selama melakukan penelitian di PT

INTI (Persero).

15. Teman-teman seperjuangan di akuntansi 2005 yang tidak dapat disebutkan satu per

satu, terimakasih atas persahabatan dan doanya.

16. Serta semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca sekalian. Penulis hanya dapat menyampaikan doa semoga segala

kebaikan yang diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah S.W.T Amien Ya Robbal

Alamien.

Wabillahi Taufiq Walhidayah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Bandung, Agustus 2009

SITI TIA MASYA TRESIA

Page 9: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………………………... 1

1.2 Batasan Masalah…………………………………………………….. 5

1.3 Identifikasi Masalah………………………………………………… 5

1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 6

1.5 Kegunaan Penelitian………………………………………………… 6

1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………………………………..... 7

1.6.1 Kerangka Pemikiran…………………………………………. 7

1.6.2 Hipotesis…………………………………………………….. 13

1.7 Metode Penelitian…………………………………………………… 13

1.7.1 Metode Penelitian yang digunakan………………………….. 13

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data………………………………….. 14

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………… 14

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Audit Sumber Daya Manusia………………………………………….. 16

2.1.1 Pengertian Audit ……………………..………….…………… 16

2.1.2 Pengertian Sumber Daya Manusia……………………………. 17

2.1.3 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia……………………… 18

2.1.4 Independensi dan Kompetensi……………………………….. 22

2.1.5 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia………………... 24

2.1.6 Langkah-langkah audit……………………………………….. 25

Page 10: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2.2 Produktivitas………………………………………………………….. 28

2.2.1 Pengertian Produktivitas………………………………………… 28

2.2.2 Pengukuran Produktivitas……………………………………… 29

2.2.3 Pengertian Karyawan…………………………………………… 33

2.2.4 Pengertian Produktivitas karyawan…………………………….. 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………………………………………………………. 36

3.2 Metode Penelitian…………………………………………………….. 36

3.2.1 Operasionalisasi Variabel……..….…...………………………... 36

3.2.2 Metode Analisis dan Pengelolaan Data………………………… 39

3.2.3 Pengujian Instrumen Penelitian.………...…………………….... 42

3.2.3.1 Uji Validitas …………………...……………………….. 42

3.2.3.2 Uji Reliabilitas….……………………………………… 43

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis………………………………... 43

3.2.5 Pedoman Interpretasi Tingkat Hubungan………………………. 45

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data……………..……………………….. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………..... 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan………………………………...… 47

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT .INTI (persero) ……….…………… 47

4.1.1.2 Struktur Organisasi ……………………………………... 49

4.1.1.3 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan………..……………... 57

4.1.1.4 Tujuan Pendirian Perusahaan………................................. 58

4.1.1.5 Kegiatan Usaha Perusahaan………………….................... 58

4.1.1.6 Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia di PT. INTI (Persero)…………………………………………………. 60

4.1.1.7 Pelaksanaan Produktivitas Karyawan di PT. INTI (Persero) 72

4.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian...................................................... 73

4.1.2.1 Uji Validitas …………………………………………….. 73

4.1.2.1.1 Uji Validitas Audit Sumber Daya Manusia (Variabel X) 73

Page 11: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

4.1.2.1.2 Uji Validitas Produktivitas Karyawan (Variabel Y)…. 76

4.1.2.2 Uji Reliabilitas …………………………………………… 78

4.2 Pembahasan……………. ……………………………………………... 79

4.2.1 Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia…………………......... 79

4.2.2 Pelaksanaan Produktivitas Karyawan ………….................…....... 82

4.3 Pengujian Hipotesis …………………………………........................... 85

4.3.1 Uji Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Produktivitas

Karyawan...................................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………………....……………………...................……....... 88

5.2 Saran……………………………….....…………………………............ 89

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Independen (variabel X)……........................ 37

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Dependen (variabel Y).................................. 38

Tabel 3.3 Alasan Pemilihan Responden Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan

Produktivitas Karyawan PT INTI (Persero) ................................ 39

Tabel 3.4 Pembobotan Jawaban Kuisioner.............................................................. 40

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Audit Sumber Daya Manusia..................................... 41

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Produktivitas Karyawan............................................ 41

Tabel 3.7 Pedoman Interpretasi Tingkat Hubungan……………………………….. 45

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Korelasi Item Pertanyaan Audit Sumber Daya Manusia 74

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Mengenai Audit Sumber Daya Manusia (Variabel X) pada

Tingkat Signifikan 5%..................................................................... 75

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Nilai Korelasi Item Pertanyaan Produktivitas Karyawan

(Variabel Y) …………………………………………………………….. 76

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Mengenai Produktivitas Karyawan (Variabel Y) pada Tingkat

Signifikan 5%..................................................................................…… 77

Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Variabel…………………………………………… 78

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia dengan Dimensi

Independensi………………………………………………… 79

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia dengan Dimensi

kompetensi …………………………………………………… 80

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia dengan Dimensi

Ruang Lingkup………………………………………………. 81

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia dengan Dimensi

Langkah-langkah audit………………………………………. 81

Page 13: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel 4.10 Total Skor Pemeriksaan Audit Sumber Daya Manusia ………………. 82

Tabel 4.11Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Karyawan dengan Dimensi

Program Kualitas dan kemampuan……………………………………… 83

Tabel 4.12Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Karyawan dengan Dimensi

Program Sarana Pendukung…………………………………………….. 84

Tabel 4.13Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Karyawan dengan Dimensi

Program Supra Sarana ……………..………………………………….. 84

Tabel 4.14Total Skor Pemeriksaan Produktivitas Karyawan ………………….…. 85

Tabel 4.15Model Summary ………………………………………………………. 86

Page 14: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia…………… 10

Gambar 2 Gambar Struktur Organisasi PT INTI (Persero)……………………… 50

Gambar 3 Gambar Struktur Divisi Internal Audit……………………………… 51

Page 15: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jawaban Responden tentang Variabel X

Lampiran 2 Jawaban Responden tentang Variabel Y

Lampiran 3 Tabulasi Data Interval Variabel X

Lampiran 4 Tabulasi Data Interval Variabel Y

Lampiran 5 Sebaran Jawaban Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Lampiran 6 Sebaran Jawaban Responden Mengenai Produktivitas Karyawan

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Mengenai Produktivitas Karyawan

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Mengenai Produktivitas Karyawan

Lampiran 11 Hasil Uji Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y

Lampiran 12 Permohonan Kuisioner

Lampiran 13 Foto Copy Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 14 Surat Izin Survey dari PT INTI (Persero)

Lampiran 15 Struktur Organisasi pada PT INTI (Persero)

Page 16: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia adalah kekayaan perusahaan yang paling penting, oleh karena

itu perusahaan pada umumnya banyak mengeluarkan dana untuk proses pengembangan

Sumber Daya Manusia yang maksimal guna mencapai tujuan bagi kelayakan hidup pegawai

atau karyawan yang berkualitas. Sehingga dapat mendorong perusahaan untuk mendapatkan

laba yang optimal.

Pada saat ini masyarakat ekonomi dunia usaha sedang menyongsong proses peralihan

besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era globalisasi mengarah pada

perdagangan bebas dan iklim investasi yang lebih terbuka. Perdagangan bebas menimbulkan

pasar yang lebih terbuka. Perdagangan bebas menimbulkan pasar yang lebih besar

dibandingkan dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, sebagai dampaknya perusahaan

dituntut untuk beroperasi secara lebih kompetitif dan produktif juga mampu menghasilkan

keuntungan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan dimasa yang

akan datang. Dengan demikian perusahaan harus mengoptimalkan pendayagunaan Sumber

Daya Manusia yang dimilikinya serta dapat meningkatkan produktivitas agar dapat berjalan

secara efektif dan efisien.

Sehingga perusahaan menuntut para manajemen khususnya Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM) untuk dapat mengelola aktivitas perusahaan sedemikian rupa yang pada

akhirnya tercipta pengendalian yang memadai dalam mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan. Pengendalian yang memadai dapat mengurangi terjadinya kesalahan akan dapat

diketahui dan diperbaiki sedini mungkin.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah

pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

Page 17: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia

atau human resource department (HRD).

Walaupun pengendalian atas produktivitas Sumber Daya Manusia telah dilakukan,

keberadaan audit internal untuk memeriksa Sumber Daya Manusia (Audit Sumber Daya

Manusia) secara menyeluruh di perusahaan tetap diperlukan karena suatu sistem mungkin

akan kurang berfungsi apabila tidak ada alat untuk mengawasi dan mengevaluasi sistem

tersebut. Audit internal yang memeriksa Sumber Daya Manusia akan memberikan bantuan

bagi pimpinan dan manajemen perusahaan tersebut. Audit internal untuk memeriksa Sumber

Daya Manusia sangat dibutuhkan perusahaan dalam pengendalian atas Sumber Daya Manusia

karena apabila terjadi kesalahan dalam menyikapinya maka akan mengakibatkan keadaan

yang sangat merugikan bagi perusahaan. Audit Sumber Daya Manusia memberikan

kontribusi bagi peningkatan dan perbaikan fungsi sumber daya manusia, serta meningkatkan

kualitas dan produktivitas kinerja pegawai atau karyawan menuju kearah peningkatan kinerja

perusahaan.

Audit Sumber Daya Manusia mengevaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya manusia di

dalam sebuah organisasi dengan tujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit dapat

meliputi satu divisi atau seluruh organisasi. Audit ini memberikan umpan balik mengenai

fungsi sumber daya manusia kepada manajer-manajer operasi dan spesialis-spesialis sumber

daya manusia. Audit ini juga memberikan umpan balik perihal seberapa baik manajer

memenuhi tanggung jawab sumber daya manusia mereka. Pendeknya, audit merupakan

kontrol; kualitas keseluruhan yang mencek aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah

departemen, divisi, atau seluruh perusahaan.

Adapun audit sumber daya manusia dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi sebagai

berikut :

Page 18: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

a. Dirasa perlu oleh manajemen puncak

b. Suatu kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan (perusahaan induk, perusahaan

yang mengakuisisi, dewan komisaris, badan pemerintah, dll).

c. Seorang manajer baru yang bertanggung jawab atas departemen sumber daya manusia

d. Suatu perubahan yang signifikan dalam dunia usaha yang memaksa konsiderasi ulang

manajemen sumber daya manusia (sebagai contoh: penurunan bisnis, ekspansi yang

gencar, ancaman serikat pekerja, dan perputaran karyawan yang tinggi sekali).

e. Suatu keinginan spesialis sumber daya manusia untuk meningkatkan praktik dan sistem

sumber daya manusia perusahaan.

Audit memberikan suatu perspektif yang komperehensif terhadap praktik yang berlaku

sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan sumber daya

manusia serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dari

strategi tersebut. Termasuk di dalamnya adalah asumsi bahwa peluang telah hilang karena

tetap bertahan dengan pendekatan sekarang ini, dan proses manajemen sumber daya manusia

adalah dinamik dan mestilah secara terus menerus diarahkan ulang agar responsif tehadap

kebutuhan.

Alasan penulis mengambil judul tersebut, karena penulis menganggap bahwa Audit

SDM merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan karena dengan Audit SDM

perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga akan meningkatkan laba

yang optimum, terhindar dari kerugian dan pemborosan biaya untuk tenaga kerja.

Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu dengan meningkatkan pendapatan

perusahaan, karena pendapatan adalah sumber dana untuk kegiatan perusahaan, untuk itu

perusahaan melakukan Audit SDM agar mutu SDM dalam perusahaan dapat ditingkatkan

sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dalam menghasilkan laba yang

sebesar-besarnya untuk perusahaan.

Page 19: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Penulis melakukan penelitian pada PT INTI (Persero) yang berlokasi di Jalan Moch.

Toha No.77 Bandung. Perusahaan ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

tergabung dalam Badan Pengelolaan Strategis (BPIS) yaitu PT. Industri Telekomunikasi

Indonesia. Sehubungan judul skripsi yang penulis ajukan maka objek dalam penelitian ini

adalah Audit Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Karyawan pada PT INTI (Persero).

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis akan melakukan penelitian dan mencari

ada tidaknya hubungan audit sumber daya manusia dalam peningkatan produktivitas

karyawan yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “HUBUNGAN AUDIT

SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT

INTI (Persero)”.

1.2 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan permasalahan, maka dalam penelitian ini perlu ditetapkan

batasan penelitian. Maka penulis membatasi penelitian dengan membahas:

1. Penelitian dengan pendekatan kualitatif.

2. Instrument pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan kuisioner.

3. Audit dalam penelitian ini dilakukan hanya terhadap data-data Audit operasional yang

telah dilakukan.

1.3 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian masalah yang dapat diidentifikan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pelaksanaan Audit sumber Daya Manusia pada PT INTI (Persero) yang

dilakukan Divisi SIP?

2. Bagaimana Kriteria Produktivitas Karyawan pada PT INTI (Persero)?

3. Bagaimana Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Produktivitas karyawan

pada PT INTI (Persero)?

Page 20: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

1. Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia pada PT INTI (Persero).

2. Produktivitas karyawan pada PT INTI (Persero).

3. Hubungan audit sumber daya manusia dengan produktivitas karyawan pada PT INTI

(Persero).

1.5 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasilnya diharapkan akan berguna bagi :

a. Kegunaan Penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman berharga di

dunia usaha terutama dalam menilai pengaruh sumber daya manusia bagi perusahaan

dan mengetahui pelaksanaan audit sumber daya masyarakat di perusahaan tersebut.

b. Kegunaan Akademik

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang S1 pada program

studi Ekonomi Akuntansi Unisba. Sebagai aplikasi perbandingan antara ilmu yang

diterima dengan prakteknya di lapangan.

c. Kegunaan Praktik

Bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran untuk suatu perbaikan yang dipandang perlu, disamping itu juga

penulis berharap skripsi ini akan menjadi bahan penelitian selanjutnya.

Page 21: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.6.1 Kerangka Pemikiran

Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia

untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang

mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun

bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan

manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia

merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.

Agar potensi sumber daya manusia dapat diperoleh secara maksimal dan benar-benar

produktif di sebuah perusahaan atau organisasi mendorong munculnya upaya evaluasi

terhadap pelaksanaan fungsi tersebut. Penilaian sumber daya manusia dilakukan melalui

kegiatan audit. Audit sumber daya manusia didorong oleh perkembangan usaha dan tuntutan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya manusia.

Sebelum penulis mengemukakan pengertian tentang audit sumber daya manusia,

terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tentang Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM). MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan

organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu

Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam

pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan

mengendalikan perusahaan.

Menurut Nitisemito (1992:9) manajemen adalah “suatu ilmu dan seni untuk mencapai

tujuan melalui kegiatan orang lain”.

Page 22: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Manajemen Sumber Daya Masyarakat (MSDM) menurut Newman dan Hodgetts

(1998:4) “Human Resource Management (HRM) is the process by which organizations

ensure the effective use of their associates in the pursuit of both organizational and individual

goals”.

Menurut Dessler (1997:2), “Human resources management refersto the policies and

practices one need to carry out the people’ or human resources aspects of a managemen

job”.

Manajemen sumber daya manusia mengarah pada kebijakan dan tindakan yang

dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur atau melaksanakan aspek sumber daya

manusia dalam suatu tugas manajemen.

Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitik beratkan

perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai

tujuan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan terbentuk sebagai

departemen sumber daya manusia.

Randall S. Schuler (1999:322), “menjelaskan bahwa: Departemen sumber daya

manusia adalah kelompok yang secara formal dibentuk oleh sebuah perusahaan untuk

membantu perusahaan mengelola sumber daya manusianya seefektif mungkin untuk kebaikan

para pekerja, perusahaan, dan masyarakat”.

Gomez-mejia, (2001:38) “Peranan departemen sumber daya manusia dalam

perusahaan adalah untuk memberi dukungan dan membantu, bukan menggantikan, tanggung

jawab para manajer dalam hal sumber daya manusia”.

Oleh karena itu departemen sumber daya manusia harus menjadi konsultan untuk

membantu memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi manajer. Dengan

demikian, departemen sumber daya manusia dan manajer harus dapat bekerjasama untuk

Page 23: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

mencapai tujuan perusahaan. Untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia,

perusahaan dapat melakukan audit sumber daya manusia.

Menurut Gomez-mejia (2001:28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan

berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas

penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan, dimana

efektifitas penggunaan sumber daya manusia tersebut ditentukan oleh :

a. tingkat turn over sumber daya manusia.

b. tingkat pengembalian modal dari proses pengadaan sumber daya manusia (penarikan,

pelatihan, kompensasi dan sebagainya).

c. pelaksanaan peraturan pemerintah (UMR dan standar keselamatan kerja).

d. pemenuhan tenaga kerja yang dibutuhkan dan penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan sumber daya manusia.

e. kebijakan dan peraturan perusahaan dalam masalah sumber daya manusia.

Gambar 1

Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber: Cherrington (1995) dan Gomez Mejia (2001), diolah penulis

Tanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya manusia, melainkan juga

tanggung jawab para manajer. Departemen sumber daya manusia dalam melaksanakan fungsi

dan perannya dalam perusahaan perlu menjalin hubungan dengan para manajer dalam

FUNGSI DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

� Staffing/Employment � Performance Evaluation � Compensation � Training and depelopment � Employee relations � Safety and health

MANAGERPERAN DEPARTEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA

� Advisory or counseling role � Service role � Control role

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN

Page 24: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

perusahaan. Dengan adanya kerjasama yang baik ini maka efektifitas penggunaan sumber

daya dapat terwujud.

Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok

harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas harus menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan

dalam penyusunan strategi bisnis.

Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses

kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti

meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu

pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur

produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan

produktivitas di masa datang.

Dengan kondisi yang bersifat pribadi dan unik, maka setiap karyawan dalam

organisasi akan berperilaku yang berbeda-beda. Untuk itu setiap pimpinan organisasi harus

mengetahui berbagai kondisi dan situasi tersebut agar dapat mengarahkan dan meningkatkan

produktivitas karyawannya.

Bernadine and Russel (1998:335) mengungkapkan sebagai berikut: “Generally,

productivity refers to a ratio of output to input. Inputs may include labor hour of cost,

production cost, and equipment cost. Outputs may consist of sales, earnings, market share,

and mistakes made”.

Pada umumnya produktivitas mengacu pada rasio output dan input. Input disini

termasuk jam kerja atau biaya, biaya produksi, dan biaya peralatan. Output terdiri dari

penjualan, pendapatan, pasar, dan kesalahan.

Kopelman (1986:3) mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:

Productivity is the physical process conceptualization used by many economist; productivity is relationship between physical output and one

Page 25: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

or more of the associated physical inputs used in the production process. Broadly conceived, productivity is a system concept; it can apply to various entities, ranging from an individual or machine to company, industry or national economy. Physical process productivity, typically expressed as a ratio, reflects how efficiently resource are used in creating output.

Menurut Kopelman, produktivitas merupakan sebuah konsep fisik yang

digunakan oleh banyak ekonom; produktivitas merupakan hubungan antara output

fisik dengan satu atau lebih input fisik yang digunakan dalam proses produksi. Lebih

luas lagi, produktivitas merupakan sebuah konsep sistem; dapat berlaku pada

berbagai barang diurutkan dari individu atau mesin sampai ke perusahaan, industri

atau ekonomi nasional. Produktivitas proses fisik, menggambarkan rasio bagaimana

sumber daya digunakan secara efisien dalam menghasilkan output.

Senada dengan Robbin, Whitemore (dalam Sedarmayanti, 2001:58)

mengutarakan sebagai berikut: “Productivity is a measure of the use of resources of

an organization and is usually expressed as a ratio of the output obtained by the use

resource to the amount of resources employed”.

Jadi Whitemore memandang bahwa produktivitas sebagai suatu ukuran atas

penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai

rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Dengan kata

lain dapat dikatakan bahwa pengertian produktivitas memiliki dua dimensi, yakni

efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja

yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya

membandingkan masukan dengan realisasi penggunaan atau bagaimana pekerjaan

tersebut dilaksanakan.

Page 26: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Produktivitas dapat diukur menurut tiga tingkatan :

1. Individu

2. Kelompok

3. Organisasi

Ukuran Produktivitas Yang Harus Dipertimbangkan dalam mengelola organisasi

bisnis :

1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan yang telah

digariskan

2. Efektifitas; sampai tingkat mana tujuan itu sudah dicapai dalam arti kuantitas dan

kualitas

3. Efisiensi; bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output

termasuk didalamnya kuantitas dan kualitas

1.6.2 Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, akhirnya sampai pada suatu dasar

pemikiran sebagai berikut :

Melalui audit sumber daya manusia yang mengevaluasi produktivitas sehingga dapat

diketahui perkembangan perusahaan selama periode pengukuran dan dapat menghasilkan

sejumlah karyawan yang cukup memenuhi persyaratan sehingga efisiensi, efektivitas dan

ekonomisasi perusahaan tercapai.

Maka, hipotesis yang diajukan sebagai berikut : “Terdapat hubungan antara audit

sumber daya manusia dengan produktivitas karyawan”.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan

penelitian korelasi, tujuannya mengamati aspek tertentu secara lebih spesifik untuk

Page 27: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

memperoleh peneliti yaitu dengan cara memperoleh data dengan masalah yang ada dan sesuai

dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut akan diolah, dianalisis dan diproses lebih

lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari.

Jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal sehingga menggunakan statistik

nonparametris. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis product moment dari pearson.

Adapun alasan digunakannya analisis tersebut, karena data ordinal sudah dirubah menjadi

data interval.

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperoleh oleh peneliti yaitu dengan cara:

a. Wawancara, yaitu dengan bertatap muka dengan mengajukan pertanyaan dengan

auditor internal dan staf perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

b. Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pernyataan dengan pimpinan dan staf perusahaan

yang berhubungan dengan objek penelitian yang ada di PT INTI (Persero).

c. Dokumentasi yaitu pengumpulan data lainnya yang berupa dokumen-dokumen dan

catatan-catatan lainnya yang diperlukan.

d. Kepustakaan yaitu penilaian yang dilakukan untuk memperoleh dan mempelajari

buku-buku literatur, referensi, peraturan-peraturan, dan sumber lain yang berkaitan

dengan topik yang akan dibahas.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam

penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. INTI (Persero) yang bertempat

di Jl. Moch. Toha no.77 Bandung. Waktu penelitian akan direncanakan mulai tanggal 4 Juni

2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009.

Page 28: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Audit Suber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Audit

Untuk memahami Audit sumber daya manusia, kita terlebih dahulu harus mengetahui

apa yang dimaksud dengan audit.

Batasan pengertian audit menurut A.Arens dan James K.Loebbecke (2003,p.8) dalam

Sanyoto Gondodiyoto (2006:34).

Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.

Audit adalah proses pengumpulan dan penilaian bahan bukti tentang informasi untuk

menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan dan dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Pada hakekatnya fungsi audit adalah sebagai unit yang bertanggung jawab dan

mengerjakan tugas-tugas atas nama dan hanya untuk direksi

Berdasarkan pengertian dan tugas audit yang dipaparkan di atas, maka dalam

melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah standar atau

kriteria yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agar

informasi yang didapat bisa di verifikasi maka informasi harus dapat diukur.

Kriteria audit menurut A.Arens dan James K.Loebbecke (2003,p.8) dalam Sanyoto

Gondodiyoto (2006:77):

1. Informasi dan aturan-aturan yang ada disuatu organisasi/perusahaan. 2. Pengumpulan serta pengevaluasian bukti 3. Seseorang yang kompeten dan independen 4. Pelaporan

Page 29: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2.1.2 Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud

keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi

perusahaan. Perkembangan usaha dan organisasi sangat bergantung pada produktivitas tenaga

kerja yang ada di perusahaan.

Dengan pengaruh sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pekerja bekerja

secara produktif. Pengelolaan pegawai secara professional ini harus dimulai sejak perekrutan

pegawai, penyeleksian, pengklasifikasian, penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan,

penataran, dan pengembngan kariernya.

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut A. A. Anwar Prabu

Mangkunegara (2000:2).

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan

dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan

pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai

tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai.

Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitik beratkan

perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai

tujuan perusahaan.

2.1.3 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia

Untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia, perusahaan dapat

melakukan audit sumber daya manusia.

Page 30: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Dalam hal pemeriksaan audit sumber daya manusia merupakan bagian dari audit

operasional, maka penulis akan mengemukakan pengertian pemeriksaan operasional, karena

pemeriksaan operasional merupakan pengembangan dari kegiatan pemeriksaan intern.

Menurut Willian B. Wether, JR dan Keith Davis dalam Amin Widjaja Tunggal

(1992:80) “mendefinisikan audit sumber daya manusia sebagai penilaian aktivitas personil

yang digunakan dalam organisasi (evaluating the personnel activitis used in an

organization)”.

Menurut Arens dalam Dejacarta Tim (2001:19) “audit operasional adalah tinjauan atas

bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan

mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut.”

Definisi audit operasional menurut PA Phyrr (dalam tulisannya “Operational

Auditing: A Run for Day Light”, dalam majalah Financial Executive, Mei 1969:19) (1992:12)

Suatu penelaahan dan penilaian dari efisiensi dan efektivitas serta prosedur operasi. Pemeriksaan operasional memberi perhatian pada menemukan masalah operasi dan memberitahukannya kepada manajemen puncak, akan tetapi tujuan utama sebenarnya menyelesaikan masalah dengan memberikan rekomendasi tindakan yang realistis kepada manajemen. Pada saat suatu audit operasional selesai dilaksanakan, manajemen biasanya akan

mengharapkan rekomendasi untuk meningkatkan kegiatan operasional di perusahaan.

Audit operasional atau sering disebut juga audit manajemen, audit manajemen

meliputi berbagai bidang kegiatan seperti analisa, penelitian, peninjauan ulang dan

menimbang hasil kerja suatu organisasi dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan

dan/atau pedoman yang telah ditetapkan.

Perbedaan audit operasional dengan audit keuangan menurut Arens dalam Dejacarta

Tim (2001:50) orientasi audit operasional lebih mengarah pada perbaikan manajemen

organisasi untuk masa yang akan datang. Sedangkan audit keuangan yang berorientasi pada

kegiatan atau transaksi-transaksi keuangan yang terjadi waktu (tahun buku) yang lalu.

Page 31: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Menurut Arens dalam Dejacarta Tim (2001:51) didalam pelaksanaannya, operasional

audit dibedakan dalam fungsional, organisasi, tujuan khusus.

Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut:

1. Fungsional Audit operasional lazim dilakukan berdasarkan unit/fungsi organisasi, misalnya audit departemen sumber daya manusia

2. Organisasional Audit dilakukan berdasarkan struktur organisasi, pusat, divisi, cabang. Tekanannya pada baik atau tidaknya koordinasi.

3. Tujuan Khusus Audit dapat dilakukan secara khusus, misalnya evaluasi baik atau tidaknya suatu divisi.

Dari beberapa pengertian diatas terdapat hal-hal yang mendasar mengenai tujuan audit

operasional adalah usaha peningkatan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisnya organisasi untuk

organisasi yang akan datang. Distribusi laporan audit operasional umumnya lebih terbatas

secara intern, khususnya manajemen organisasi. Ruang lingkup audit operasional mencakup

pemeriksaan yang luas tidak hanya menyangkut bidang akuntansi/ keuangan saja. Output

utama dari kegiatan audit operasional adalah berupa rekomendasi agar perusahaan dapat

berjalan dengan efektif, efisien dan seluruh asset baik aktiva ataupun sumber daya

manusianya bisa produktif.

Menurut Gomez-mejia (2001:28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan

berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas

penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.

Menurut Willian B. Wether, JR dan Keith Davis audit SDM (1992:80).

Mendefinisikan audit sumber daya manusia sebagai penilaian aktivitas personil yang digunakan dalam organisasi (evaluating the personnel activitis used in an organization). Audit dapat dilakukan pada suatu divisi atau perusahaan secara keseluruhan. Ia memberikan umpan balik kepada manajer operasi. Ia juga memberikan umpan balik tentang bagaimana baiknya manajer memenuhi kewajiban sumber daya manusianya. Dengan pendek kata, audit merupakan suatu pengecekan pengendalian kualitas secara keseluruhan (Overall Quality Control Check) terhadap sumber daya manusia dalam suatu divisi atau perusahaan dan dalam keadaan bagaimana aktivitas tersebut mendukung strategi organisasi.

Page 32: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Menurut IBK.Bayangkara, dalam buku Audit Manajemen (2008:60) Audit sumber

daya manusia membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan sumber daya

manusia dengan cara :

1. Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi bisnis dengan tujuan perusahaan.

2. Menilai kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM. 3. Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang

dibutuhkan. 4. Menilai biaya dan manfaat praktek-praktek SDM 5. Menilai hubungan SDM dengan manajemen lini dan cara-cara meningkatkannya. 6. Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM. 7. Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi

khusus.

Tujuan audit SDM menurut IBK.Bayangkara, (2008:61):

1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM. 2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif,

dan efisien. 3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan

hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. 4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM

dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. 5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan

ekonomisasi, efisiensi, efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.

Menurut Amin Widjaja Tunggal (1992:81) kegunaan dari adanya audit sumber daya

manusia bagi perusahaan:

1. Mengidentifikasi kontribusi bagi sumber daya manusia terhadap perusahaan. 2. Memperbaiki citra professional dari bagian sumber daya manusia. 3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar antara anggota

bagian sumber daya manusia. 4. Mengklarifikasi kewajiban dan tanggung jawab bagian sumber daya manusia. 5. Mengstimulir keseragaman kebijakan dan praktek personel. 6. Menemukan masalah personel yang kritikal. 7. Meyakinkan bahwa terdapat ketetapan waktu mentaati kebutuhan legal. 8. Mengurangi biaya sumber daya manusia melalui prosedur personel yang lebih efektif. 9. Menciptakan peningkatan akseptasi terhadap perubahan yang dibutuhkan dalam

bagian personel. 10. Memerlukan suatu peninjauan yang menyeluruh terhadap sistem informasi bagian.

Tindak lanjut audit sumber daya manusia menurut Malayu,S.P.Hasibuan (1997:289),

yaitu :

Page 33: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1. Apabila nilai auditnya baik diberikan kenaikan balas jasa (gaji dan atau kesejahteraan karyawan), dipromosikan, dan penghargaan seperti bintang jasa, piagam dan lain-lain.

2. Apabila nilai auditnya kurang atau jelek, dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikan, demosi dan atau diberhentikan.

2.1.4 Independensi dan Kompetensi

Auditor harus memiliki kualifikasi tertentu dalam memahami kriteria yang digunakan

serta harus kompeten dan independen agar mengetahui tipe dan banyaknya bukti audit yang

harus dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-bukti audit tersebut

selesai diuji.

Independensi yang dibutuhkan oleh auditor dalam melaksanakan audit sumber daya

manusia adalah:

1. Bebas dari pengaruh pribadi atau pertanggungjawaban atas kegiatan unit yang

diperiksa.

2. Dapat mengembangkan program pemeriksaan tanpa pengaruh yang tidak sepantasnya.

3. Dapat mengakses sepenuhnya bukti-bukti dari para karyawan pelaksana yang

diperlukan dalam pemeriksaannya

4. Dapat memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif.

5. Semua masalah dianggap perlu untuk dimasukkan ke dalam laporan pemeriksaannya.

Menurut Hiro Tugiman (1997:20)

Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagai mana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektif para auditor internal.

1. Status Organisasi

Status organisasi unit audit internal haruslah memberikan keleluasaan untuk

memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan. Audit

internal harus memperoleh dukungan dari manajemen senior dan dewan, sehingga

Page 34: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

mereka akan mendapatkan kerja sama dari pihak yang diperiksa dan dapat

menyelesaikan pekerjaannya secara bebas dari berbagai campur tangan pihak lain.

2. Objektivitas

Para auditor internal haruslah melakukan pemeriksaan secara objektif.

1) Objektif adalah sikap mental bebas yang harus dimiliki pemeriksa internal dalam

melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan internal tidak boleh menempatkan

penilaian sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan secara lebih rendah

dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan secara lebih rendah dibandingkan

dengan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain atau menilai sesuatu berdasarkan

hasil penilaian orang lain.

2) Sikap objektif akan memungkinkan para auditor internal melaksanakan

pemeriksaan dengan suatu cara, sehingga mereka akan sungguh-sungguh yakin

atas hasil pekerjaannya dan tidak akan membuat penilaian yang kualitasnya

merupakan hasil kesepakatan atau diragukan. Para pemeriksa internal tidak boleh

ditempatkan dalam suatu keadaan yang membuat mereka merasa tidak dapat

melaksanakan penilaian profesional yang objektif.

3) Sikap objektif auditor internal tidaklah terpengaruh atau berkurang bila pemeriksa

menganjurkan suatu standar pengawasan bagi sistem-sistem atau meninjau

prosedur sebelum hal-hal tersebut diterapkan. Selain itu, pembuatan prosedur-

prosedur bagi berbagai sistem bukanlah fungsi audit. Pelaksanaan kegiatan-

kegiatan, yang bukan fungsi pemeriksaan, dianggap akan mengurangi sikap

objektif audit.

Page 35: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2.1.5 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia

Ruang lingkup audit SDM menurut Amin Widjaja Tunggal (1992:81) adalah:

1. Audit strategi perusahaan Profesional sumber daya manusia tidak menentukan strategi perusahaan, akan tetapi mereka secara kuat menentukan keberhasilannya. Strategi perusahaan berhubugan dengan bagaimana organisasi mendapatkan keuntungan komparatif. Memahami strategi mempunyai implikasi yang besar terhadap perencanaan sumber daya, staffing, kompensasi, hubungan karyawan dan aktivitas sumber daya manusia.

2. Audit Fungsi sumber daya manusia Penyelenggaraan audit seluruh fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia harus menjadi sasaran pelaksanaan audit.

3. Audit Ketaatan manajerial Suatu audit juga menelaah bagaimana baiknya manajer mentaati kebijakan dan prosedur sumber daya manusia, kalau manajer mengabaikan atau melanggar peraturan hubungan industrial, audit harus mengungkapkan kesalahan ini agar tindakan koreksi dapat dimulai.

4. Audit Kepuasan Karyawan Apabila kebutuhan karyawan tidak dapat dipenuhi, akan mengakibatkan perputaran, absensi dan kegiatan serikat kerja meningkat. Untuk mempelajari bagaimana baiknya kebutuhan karyawan dipenuhi, tim audit mengumpulkan data dari pekerja, kelompok mengumpulkan informasi tentang gaji, imbalan, praktek supervise, bantuan perencanaan karir, dan umpan balik karyawan yang diterima mengenai kerja mereka. Ruang lingkup audit sumber daya manusia menurut Menurut IBK Bayangkara

(2008:66) dibagi dalam tiga kelompok:

1. Rekruitmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaa kebutuhan SDM hingga proses seleksi.

2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di perusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.

3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan.

2.1.6 Langkah-langkah audit

Langkah-langkah audit menurut IBK Bayangkara (2008:64) adalah audit pendahuluan,

review dan pengajuan pengendalian manajemen atas program SDM, audit lanjutan, pelaporan,

tindak lanjut.

1. Audit pendahuluan

Pada tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian informasi latar belakang

dan gambaran umum terhadap program atau aktivitas SDM yang diaudit. Informasi

Page 36: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

yang diperoleh pada tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan tujuan

audit sementara.

2. Review dan pengajuan pengendalian manajemen atas program SDM

Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen yang harus

diperhatikan oleh auditor dalam audit SDM antara lain :

a. Tujuan dari program atau aktivitas SDM harus dinyatakan dengan tegas dan jelas.

b. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program atau aktivitas

kualifikasi dari SDM yang terlibat (menjadi sasaran) dari program atau aktivitas

SDM yang dilaksanakan.

c. Anggaran program.

d. Pedoman atau metode kerja, persyaratan kualifikasi.

e. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan.

f. Standar (ukuran) kinerja program.

Berdasarkan hasil review sistem pengendalian manjemen ini, auditor akan mampu

lebih dalam memahami kondisi yang terjadi, sehingga dapat memutuskan apakah

tujuan audit sementara yang ditetapkan pada audit pendahuluan dapat ditingkatkan

menjadi tujuan audit yang sesunguhnya, atau diabaikan karena terjadi sebaliknya.

3. Audit lanjutan

Dari temuan audit yang diperoleh, auditor meringkas dan melakukan pengelompokkan

terhadap temuan tersebut kedalam kelompok:

1) Kondisi

Kondisi merupakan kenyataan riil yang ditemukan auditor berkaitan dengan

program-program SDM yang ditetapkan perusahaan.

Page 37: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2) Kriteria

Kriteria merupakan berbagai aturan, norma, dan standar sebagai pedoman lainnya

dalam pengelolaan SDM.

3) Penyebab

Penyebab adalah tindakan riil dari pihak-pihak yang berwenang dalam menangani

SDM, yang menyebabkan terjadinya kondisi yang ditemukan auditor.

4) Akibat

Akibat adalah temuan berupa akibat yang harus ditanggung perusahaan karena

terjadinya perbedaan tindakan riil dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Berbagai kelompok temuan tersebut kemudian dianalisis untuk memahami apakah

permasalahan yang berdiri sendiri atau saling terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang lain. Berkaitan dengan hal itu auditor harus mengembangkan

temuan dengan cermat sehingga dapat diketahui adanya penyimpangan yang terjadi

agar tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.

4. Pelaporan

Laporan harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan audit harus

memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit dan disertai dengan

temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut. Dalam laporan

juga harus disajiakan rekomendasi yang diusulkan auditor sebagai alternatif perbaikan

terhadap penyimpangan yang masih terjadi.

5. Tindak lanjut

Tindak lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Pada

dasarnya keputusan untuk melakukan tindak lanjut sepenuhnya ada pada manajemen,

tetapi dalam pelaksanaannya, auditor mendampingi agar tindak lanjut tersebut berjalan

sesuai dengan rekomendasi yang diajukan dan dapat mencapai tujuan.

Page 38: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2.2 Produktivitas

2.2.1 Pengertian Produktivitas

Pengertian Produktivitas menurut L. Greenberg (2000:12) mendefinisikan

produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi

totalitas masukan selama periode tertentu.

Dalam doktrin pada Konferensi Oslo (2000:17) Produktivitas adalah suatu konsep

yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa

untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang

efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan

sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas

mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan,

barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju

kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui

konsep produktivitas semesta atau total.

Sedangkan menurut Payman J. Simanjuntak (2001:38) Produktivitas mengandung arti

sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya

yang digunakan (input).

2.2.2 Pengukuran Produktivitas

Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana

manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi.

Pengukuran produktivitas menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:23) Paling sedikit

ada 2 jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas

parsial.

Page 39: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Total produktivitas = hasil total Masukan total Produktivitas parsial = hasil parsial Masukan total Produktivitas perusahaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pt = Ot L + C + R + Q Pt = Produktivitas total (Total productivity)

L = Faktor masukan tenaga kerja (labour input factor)

C = Faktor masukan modal (Capital input factor)

R = Masukan bahan mentah dan barang-barang yang dibeli (raw material and

purchased parts input)

O = Faktor masukan barang-barang dan jasa-jasa yang beraneka macam (other

miscellaneous goods and services input factor)

Ot = hasil total (Total output)

Agar masukan daftar produktivitas dari waktu ke waktu sebanding, setiap susunan

daftar harus disesuaikan dengan nilai waktu dasar yang menggunakan harga-harga paten.

Oleh karena itu, melalui pengukuran produktivitas kita dapat menghitung tenaga kerja, modal

serta faktor-faktor produktivitas lainnya. Akibatnya produktivitas faktor total merupakan rata-

rata tenaga kerja dan produktivitas modal yang diukur.

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan

atau per-orang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan

atau pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan,

dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang dipelukan untuk memproduksi satu unit

produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja

(jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan

sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang

bekerja menurut pelaksanaan standar.

Page 40: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga

kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana:

Hasil dalam jam-jam yang standar Masukan dalam jam-jam waktu

Masukan pada ukuran produktivitas tenaga kerja seharusnya menutup semua jam-jam

kerja para pekerja, baik pekerja kantor maupun kasar. Manajer yang bermaksud mengevaluasi

jalannya biaya tenaga kerja dan penggunaan tenaga kerja dapat membagi tenaga kerja

perusahaan ke dalam beberapa komponen untuk dianalisa.

Untuk mengukur suara produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran

jam kerja manusia, yakni jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang harus

dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang

harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar,

liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya.

Produktivitas berarti :

P = O

I

Keterangan:

P = produktivitas

O = output

I = input

Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Jumlah satuan fisik produk/jasa

2. Nilai rupiah produk/jasa

3. Nilai tambah

4. Jumlah pekerja

5. Jumlah laba kotor

Page 41: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Ukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Jumlah waktu

2. Jumlah tenaga kerja

3. Jumlah jam-orang

4. Jumlah biaya tenaga kerja

5. Jumlah jam mesin

6. Jumlah biaya penyusutan dan peralatan

7. Jumlah material

8. Jumlah biaya material

9. Jumlah seluruh biaya pengusaha

JOTU JOTU IP = JITU = JOTD JOTD JITD JOTD JITD Keterangan:

IP = Indeks produktivitas

JOTU = Jumlah output pada tahun yang diukur

JITU = Jumlah input pada tahun yang diukur

JOTD = Jumlah output pada tahun dasar/pembanding

JITD = Jumlah input pada tahun dasar/pembanding

Tujuan pengukuran produktivitas:

1. Pertambahan produksi dari tahun ketahun.

2. Pertumbuhan dari tahun ketahun.

3. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu kewaktu.

4. Jumlah hasil sendiri dengan hasil orang lain.

5. Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.

Page 42: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

2.2.3 Pengertian Karyawan

Pengertian karyawan menurut Malayu S.P Hasibuan (1997:46) “karyawan adalah

seorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi

serta jaminan.”

2.2.4 Pengertian Produktivitas karyawan

Mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan

keterampilan, menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup seorang pekerja

dan bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.

Gilmore (1974:6) menyatakan bahwa orang produktif adalah:

Who is making a tangible and Significant in his choosen filed, who is imaginative, perceptive, and innovative in his approach to life problems and to accomplishment of his own goals (creativity), and who is at the same time both responsible and responsive in his relationship with other.

Dalam uraian tersebut, Gilmore menekankan kontribusi yang positif dari diri

seseorang terhadap lingkungannya dimana dia berada. Dengan adanya tindakan yang

konstruktif, imaginative, kreatif dari individu dalam suatu organisasi, maka diharapkan

produktivitas organisasi akan meningkat.

Faktor-faktor penunjang dari produktivitas karyawan menurut Payman J. Simanjuntak

(2001:38)

1. Kualitas dan kemampuan pegawai sangat dipengaruhi oleh: 1) Latihan 2) Motivasi kerja 3) Etos kerja 4) Sikap mental 5) Kemampuan fisik

2. Adanya sarana pendukung dan penunjang

1) Teknologi 2) Sarana dan peralatan produksi yang digunakan 3) Keselamatan dan kesehatan kerja 4) Sistem pengupahan 5) Jaminan sosial 6) Jaminan kelangsungan kerja

Page 43: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

3. Adanya supra sarana 1) Kebijakan pemerintah 2) Hubungan industrial 3) Kemampuan manajemen

Jika semua faktor-faktor produktivitas karyawan yang dipaparkan diatas dilaksanakan

dengan baik, karyawan dan manajemen menggunakan sumber-sumber daya secara maksimal

maka akan menciptakan sistem kerja yang optimal. Dengan demikian akan menentukan tinggi

rendahnya produktivitas kerja karyawan.

Beberapa kriteria untuk menilai produktivitas dan mutu menurut sjafri mangkuprawira

(2008) meliputi:

Sisi Input 1. Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi 2. Sikap tentang mutu yang tinggi 3. Ketrampilan kerja tinggi 4. Pengalaman kerja luas 5. Kesehatan fisik prima

Sisi Proses 1. Jumlah kesalahan yang rendah : mendekati nol 2. Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah 3. Waktu kerja lembur bertambah 4. Ketidakhadiran karyawan semakin kecil 5. Kerusakan atau kesalahan rendah 6. Derajad respon tinggi 7. Biaya produksi perunit yang rendah 8. Kecermatan semakin tinggi 9. Kelengkapan proyek semakin tinggi

Sisi Output 1. Kepuasan konsumen yang semakin tinggi 2. Peningkatan penjualan barang 3. Penerimaan dari investasi semakin meningkat 4. Output perkaryawan semakin tinggi 5. Nilai rupiah penjualan semakin meningkat 6. Keuntungan semakin besar

Sisi Outcome 1. Pangsa pasar yang semakin besar 2. Penghasilan dari setiap pangsa semakin besar 3. Keluhan pelanggan pelanggan semakin kecil 4. Semakin besarnya peluang karir karyawan 5. Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang

Page 44: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam skripsi ini adalah audit sumber daya manusia dan produktivitas

karyawan. Adapun lokasi penelitian dilakukan pada PT. INTI (Persero) yang bertempat di Jl.

Moch. Toha no.77 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyesunan skripsi ini adalah metode

studi kasus, dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, dan

diproses lebih lanjut dengan alat analisis yang digunakan. Untuk pengujian hipotesis

dilakukan langkah-langkah dimulai dari operasional variable, metode analisis dan pengolahan

data, rancangan penguijian hipotesis dan teknik pengumpulan data.

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih, yaitu “Hubungan Audit Sumber Daya Manusia

dengan Produktivitas Karyawan”, maka dua variable dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen adalah varibel bebas yang artinya variabel yang mempengaruhi

variabel lainnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang berasal

dari kuesioner atau daftar pertanyaan terstruktur yang disebarkan kepada responden.

Sedangkan pengukuran variabel independen dilakukan dengan menilai indikatornya.

Berikut ini akan disajikan tabel operasional variabel dari variabel independen:

Page 45: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Independensi (X) Audit Sumber Daya Manusia

Variabel Dimensi Indikator Skala

Audit

Sumber

Daya

Manusia

1. Independensi:

2. Kompetensi:

3. Ruang

lingkup:

4. Langkah-

langkah audit:

1. Adanya struktur organisasi

2. Adanya keobjektifan

1. Pengetahuan umum

2. Pertimbangan professional

1. Rekruitmen SDM

2. Pengelolaan SDM

3. Pemutusan hubungan kerja

1. Audit pendahuluan

2. Review dan pengajuan pengendalian

manajemen atas program SDM

3. Audit lanjutan

4. Pelaporan

5. Tindak lanjut

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

(Sumber : IBK.Bhayangkara, 2008:68)

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel dependen, disebut juga variabel terikat atau variabel tidak bebas yaitu

variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel pada

penelitian ini akan diukur dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan

terstruktur yang disebarkan pada responden. Pada pembuatan kuesioner ini

dikembangkan dari indikator-indikator yang ada variabel. Berikut ini akan disajikan

tabel operasional variabel dari variabel independen:

Page 46: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dependen (Y) Produktivitas Karyawan

Variabel Dimensi Indikator Skala Produktivitas Karyawan

1. Kualitas dan kemampuan

2. Sarana

Pendukung 3. Supra sarana

1) Tingkat pendidikan 2) Kemampuan kerja 3) Motivasi kerja 4) Etika kerja 5) Disiplin kerja 6) Sikap mental 7) Keterampilan

1) Teknologi 2) Sarana produksi 3) Gizi dan kesehatan kerja 4) Tingkat penghasilan 5) Jaminan sosial 6) Lingkungan dan iklim kerja 1) Kebijakan pemerintah 2) Hubungan industrial 3) Kemampuan manajemen 4) Kesempatan berprestasi

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

(SUMBER : Sedarmayanti, 2001:72)

3.2.2 Metode Analisis dan Pengelolaan Data

Metode analisis data adalah cara yang digunakan untuk menganalisis data penelitian.

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui gambaran atas variabel-variabel penelitian, guna

membantu proses pengambilan kesimpulan. Dalam menyusun skripsi ini, penulis hanya

meneliti satu perusahaan saja dan tidak melakukan perbandingan dengan perusahaan lain.

Pengumpulan data perusahaan salah satunya dilakukan dengan kuisioner yang dibagikan pada

beberapa karyawan yang ada di PT. INTI (Persero) yang bertempat di Jl. Moch. Toha no.77

Bandung yang berjumlah 27 orang. Di dalam kuisioner ini penulis memberikan 37 pertanyaan

dengan skor tertinggi 5 dan terendah 1. Adapun alasan pemilihan responden yang disajikan

dalam table 3.3 berikut :

Page 47: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel 3.3

Alasan Pemilihan Responden Hubungan Pemeriksaan Intern dengan Efektivitas

Pemberian Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

No Unit Jumlah Alasan

1. Pemeriksa Intern

(Auditor

Internal)

7 orang Melaksanakan pemeriksaan intern setiap

satu tahun dua kali atau minimal satu tahun

satu kali yang bertanggung jawab langsung

kepada direksi atau komisaris.

2. Karyawan

(setiap divisi)

20 orang Menjalankan tugas dan tanggung jawab di

divisinya masing-masing

Sumber : Data Perusahaan

Variabel Audit Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Karyawan diukur

menggunakan skala likert. Skala likert menurut Nasution (2003:64), “suatu metode yang

membedakan intensitas sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu hal tertentu”. Dalam

skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator. Kemudian

indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Kuisioner yang digunakan penulis bersifat tertutup dengan jawaban yang sudah ditentukan

terlebih dahulu, dan tidak ada jawaban yang lain. Jawaban kuesioner dalam setiap pertanyaan

dalam penelitian ini diberikan kriteria penilaian yang disajikan dalam Tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pembobotan Jawaban Kuesioner

Kategori Skor Sangat Memadai

Memadai Cukup Memadai Kurang Memadai Tidak Memadai

5 4 3 2 1

Sumber: Peneliti

Nilai jawaban respoden mengenai dimensi dari independensi, kompetensi, ruang

lingkup, langkah-langkah audit dengan mencari kelas interval yaitu skor jawaban tertinggi

Page 48: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

dikurangi skor jawaban terendah dibagi kelas pengelompokan. Pengelompokan dibuat lima

kelompok dengan maksud untuk mempermudah pengklasifikasian. Secara rumus dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Total skor tertinggi – Total skor terendah Banyaknya kelas

Jumlah pertanyaan x sampel (n) x skor tertingi = 17 x 6 x 5 = 510

Jumlah Pertanyaan x sampel (n) x skor terendah = 17 x 6 x 1 = 102

Jarak interval = 510 – 102 = 408

Interval = 408 / 5 = 81,6

Dengan demikian dapat diperoleh klasifikasi yang disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Audit Sumber Daya Manusia (variabel X)Nilai Kriteria

102 – 182,6 Tidak Baik 183,6 – 264,2 Kurang Baik 265,2 – 345,8 Cukup baik 346,8 – 427,4 Baik 428,4 – 510 Sangat Baik

Sumber : Hasil Perhitungan Nilai jawaban respoden mengenai indikator dari kualitas dan kemampuan, sarana

pendukung, dan supra sarana dengan mencari kelas interval yaitu skor jawaban tertinggi

dikurangi skor jawaban terendah dibagi kelas pengelompokan. Pengelompokan dibuat lima

kelompok dengan maksud untuk mempermudah pengklasifikasian. Secara rumus dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Jumlah pertanyaan x sampel (n) x skor tertingi = 20 x 26 x 5 = 2.600

Jumlah Pertanyaan x sampel (n) x skor terendah = 20 x 26 x 1 = 520

Jarak interval = 2.600 – 520 = 2.080

Interval = 2.080/ 5 = 416

Page 49: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Dengan demikian dapat diperoleh klasifikasi yang disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Produktivitas Karyawan(variabel Y)

Nilai Kriteria520 – 935 Tidak Baik

936 – 1.351 Kurang Baik1.352 – 1.767 Cukup baik1.768 – 2.183 Baik2.184 – 2.600 Sangat Baik

Sumber : Hasil Perhitungan 3.2.3 Pengujian Instrumen Penelitian

Menurut Nazir (2005:133) untuk mengungkap aspek-aspek atas variabel – variabel

yang diteliti diperlukan suatu alat ukur atau skala tes yang valid dan dapat diandalkan, agar

kesimpulan penelitian tidak akan keliru dan memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan

keadaaan sebenarnya. Mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai

data siap untuk dianalisis sangat ditentukan oleh validitas dan reabilitas dari alat pengukur

yang dipergunakan. Untuk itu diperlukan uji validitas dan uji reabilitas yang akan dijelaskan

pada sub bab dibawah ini.

3.2.3.1 Uji Validitas

Uji validitas ini diperlukan untuk memastikan apakah kita benar-benar mengukur apa

yang kita pikirkan sedang kita ukur. Validitas pernyataan-pernyataan apa yang telah kita

siapkan dapat diukur dengan mengkorelasikan skor setiap pernyataan dengan jumlah skor

totalnya. Dalam hal ini pernyataan yang mempunyai nilai koefisien korelasi terhadap skor

total lebih kecil dari nilai kritisnya berarti tidak lolos uji validitasnya.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor item

instrumen dalam suatu faktor dengan skor faktor yang bersangkutan, kemudian

mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Koefisien korelasi yang dihasilkan kemudian

dibandingkan dengan standar validitas yang berlaku. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan Korelasi Rank Spearman, yaitu dengan rumus :

Page 50: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

)1(1 2

61

2

��� �

nnrs

n

idi

Keterangan :

rs : koefisien korelasi rank spearman

di : selisih nilai rank var X dan Y (Xi – Yi)

n : jumlah sampel

3.2.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat

memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Konsep reliabilitas ini erat kaitannya dengan

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau tidak. Dalam penelitian ini,

pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode split half dengan

teknik korelasi Spearmen Brown. Untuk melakukan pengujian reliabilitas dengan teknik split

half, dilakukan pembagian nomor ganjil dan nomor genap, dan digunakan rumus :

2.1

2.1

1)(2

rr

rxx ��

Keterangan :

rxx : koefisien reliabilitas spearmean brown

r1.2 : koefisien korelasi antara kedua belahan

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh dan tidak adanya pengaruh dari variabel dependent

terhadap variabel independent, maka penulis melakukan pengujian hipotesis �. Langkah-

langkah pengujian hipotesis � menurut Nurhayati dan Aspiranti dalam buku Dasar-dasar

Statistik Bisnis (2004:121) adalah :

Page 51: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1. Penentuan Ho dan Ha

Ho : � = 0, Audit Sumber Daya Manusia mempunyai hubungan dengan

Produktivitas Karyawan.

Ho : � � 0, Audit Sumber Daya Manusia tidak mempunyai hubungan dengan

Produktivitas Karyawan.

2. Penetapan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (� = 0,05 )

Derajat kebebasan (df) = n – 2

3. Menentukan nilai t dengan cara menghitung pengujian terhadap uji �

t =

2� X

Seb

Keterangan :

Se = Standar error of setimate,

Se= ��

2

2

��n

YY

b = Parameter koefisien regresi, merupakan besarnya variabel dependent akibat

perubahan tiap unit variabel independent.

x = variabel independent

y = variabel dependent

n = jumlah sampel yang digunakan

Y = persamaan regresi

4. Kriteria keputusan

-1/2 t tabel � t hitung � 1/2 tabel Ho diterima

t hitung > 1/ 2 t tabel atau t hitung < 1/2 t tabel Ha ditolak

5. Penarikan kesimpulan.

Page 52: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

3.2.5 Pedoman Interpretasi Tingkat Hubungan

Untuk menarik kesimpulan mengenai keeratan hubungan antara variabel didasarkan

pada koefisien korelasi ( r ). Maksudnya adalah bahwa koefisien korelasi akan memberikan

penjelasan mengenai kategori keeratan hubungan antar variabel, misalnya erat, cukup erat,

erat atau sangat erat.

Dalam menginterpretasikan harga koefisien korelasi ( r ) terdapat ketentuan teoritik

bahwa harga koefisien korelasi berkisar antara : 0<r<1. Dalam praktik penelitian tidak pernah

diperoleh harga r=1, sebab tidak ada hubungan sempurna antara X dan Y tetapi dipengaruhi

oleh variabel ain.

Untuk menginterpretasikan nilai r yang didapat, menurut Sugiono (2008 : 250) maka

keeratan hubungan itu, seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Pedoman untuk Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat lemah lemah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber : Sugiono (2008 :250)

Tingkat signifikan yang dipilih adalah 0,05. Angka ini dipilih karena dinilai dapat

mewakili hubungan antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikan yang sering

digunakan terutama dalam penelitian-penelitian ilmu-ilmu sosial artinya jika terjadi kesalahan

maka kesalahan tersebut tidak melebihi 0,05.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang dilakukan penulis ditempuh melalui beberapa tahap,

yaitu:

Page 53: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1. Wawancara, yaitu dengan bertatap muka dengan mengajukan pertanyaan dengan

auditor internal dan staf perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

2. Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pernyataan dengan pimpinan dan staf perusahaan

yang berhubungan dengan objek penelitian yang ada di PT INTI (Persero).

3. Dokumentasi yaitu pengumpulan data lainnya yang berupa dokumen-dokumen dan

catatan-catatan lainnya yang diperlukan.

4. Kepustakaan yaitu penilaian yang dilakukan untuk memperoleh dan mempelajari

buku-buku literatur, referensi, peraturan-peraturan, dan sumber lain yang berkaitan

dengan topik yang akan dibahas.

Page 54: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. INTI

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia resmi berdiri melalui peraturan pemerintah

No.34 Tahun 1974. Sejak tanggal 28 Desember 1974 dengan keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia No.34 Kep.171/MK/IV/12/1974 merupakan suatu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dengan status perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai

pemilik saham. Dengan demikian PT.INTI (persero) setiap tahunnya diaudit oleh badan

pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP). Selain itu PT.INTI (persero) memiliki auditor

internal dibawah Satuan Pengawas Intern (SPI). Berdasarkan PP No.59 Tahun 1989, PT.INTI

dimasukan kedalam kelompok BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis) .

Tahap-tahap perkembangan PT.INTI (persero) :

1. Tahun 1926 didirikan Laboratorium PTT (Pos,Telepon,Telegram) di Tegalega

(sekarang JL.Moch.Toha No.77).

2. Tahun 1945-1960

Setelah perang dunia ke-2 selesai, Laboratorium tersebut ditingkatkan kedudukannya

menjadi labolatorium telekomunikasi yang mencakup seluruh bidang telepon,telegrap

dan radio.

3. Perkembangan PT.INTI dimulai sejak terjalin kerjasama antara perusahaan negara

telekomunikasi dengan Siemen AG pada tanggal 26 mei 1966 dan pelaksanaannya

dibebankan pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan POS dan Telekomunikasi

(LPP POSTEL). Selanjutnya diubah menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Industri pos dan telekomunikasi (LPPI POSTEL). Pada tanggal 22 juni 1968, industri

Page 55: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

telekomunikasi yang berpangkal pada bagian telepon diresmikan oleh Presiden RI

yang diwakilkan pada menteri Ekuin yang pada waktu itu dijabat oleh Sultan

Hamengkubuwono IX.

4. Pada tanggal 1-3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja pos dan telekomunikasi di

Jakarta. Selanjutnyan, berdasarkan surat keputusan Menteri perhubungan RI nomor :

KM.32/R/PHB/1973 ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Dalam tubuh LPP POSTEL, diresmikan bagian Industri Telekomunikasi oleh

Presiden RI pada tanggal 22 juni 1968 di Bandung.

2) Untuk keperluan industri diatas, ditetapkan bentuk hukum sebaik-baiknya

sehingga cakup kualiatas di LPPI POSTEL telah diubah menjadi LPP

POSTEL.

3) Agar pelaksanaan kegiatan produksi tersebut dapat berjalan dan berkembang

secara wajar berdasarkan kemampuan sendiri, maka dipandang perlu untuk

menentukan bentuk usaha yang sesuai dengan sifat bidangnya, yaitu

perusahaan PERSEROAN. Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI

no.Kep.1711/MK/IV/12/1974 akta notaris Abdul Latief, Jakarta no.332,

proyek industri telekomunikasi diubah menjadi PT.INTI (persero) sejak

tanggal 30 Desember 1974

5. Tahun 1974-1979

Hasil produksi yang penting adalah pesawat radio HF/SBB dan alat penunjang

kelancaran pemilu berupa Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor (STKB).

6. Tahun 1980-1990

Periode ini merupakan periode pemantapan struktur menuju lepas landas pelita IV.

Page 56: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

7. Tahun 1991- sekarang

Masih merupakan rencana dimana PT.INTI (persero) bersama dengan industri dalam

negri lainnya, harus mampu untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri. Hal ini

karena usaha pencapaian teknologi merupakan dasar bagi pencapaian sasaran tersebut

dalam keppres no.59, pemerintah menetapkan PT.INTI (persero) sebagai salah satu

dari 9 jajaran strategis di Indonesia.

4.1.1.2 Struktur Organisasi

Perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia mengalami banyak perubahan baik

dari segi kebijakan bisnis maupun teknologi, yang pada gilirannya membawa pengaruh bagi

organisasi perusahaan.

Cara mengantisipasi hal tersebut, maka PT.INTI (persero) secara bertahap melakukan

evaluasi atas struktur organisasi yang telah dijalankan sehingga hampir setiap tahun terdapat

restrukturisasi organisasi.

Restukturisasi organisasi yang dilakukan PT.INTI (persero) bertujuan untuk

mengubah organisasi yang ada agar perusahaan mampu memasuki era kompetisi melalui

struktur organisasi yang lebih ramping, fleksibel, dan terkonsentrasi pada fungsi-fungsi yang

secara langsung menunjang bisnis perusahaan.

Struktur organisasi PT.INTI (persero) adalah berbentuk garis dan staf, yang

malimpahkan wewenang dan pimpinan pada satuan organisasi di bawahnya untuk semua

bidang pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan. Saat ini struktur organisasi PT.INTI

(persero) terdiri dari :

Page 57: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Gambar 2 Struktur Organisasi PT INTI

Sumber : Struktur Organisasi PT INTI

Fungsi dan tugas pokok Divisi Internal Audit :

Divisi Internal Audit memiliki fungsi membantu direktur utama dalam mengadakan

penilaian atas pelaksanaan manajemen dan sistem pengendalian pada setiap unit organisasi

serta memberikan saran-saran perbaikannya.

Tugas pokok:

a. Menyelenggarakan pemeriksaan operasional dan melaksanakan evaluasi berdasarkan

ketentuan/ peraturan yang berlaku atas seluruh kegiatan perusahaan.

b. Menyelenggarakan pemeriksaan keuangan dan melaksanakan evaluasi atas seluruh

kegiatan perusahaan.

c. Memberikan saran/rekomendasi kepada direktur utama dalam perbaikan Sistem

Pengendalian Intern, agar program perusahaan setiap tahun dapat mencapai kinerja

yang ditetapkan.

Page 58: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Unit Internal Audit dipimpin dan dikelola oleh seorang Kepala Internal Audit yang

diangkat dan diberhentikan oleh Direksi. Berikut ini adalah struktur organisasi divisi internal

audit pada PT INTI.

Gambar 3

Struktur Divisi Internal Audit

Sumber : Struktur Divisi Internal Audit PT INTI

Uraian Tugas:

1. Kepala Internal Audit

a. Memimpin dan mengelola Divisi Internal Audit

b. Menyusun strategi bisnis dan memberikan arah kebijakan strategis sebagai

pedoman kegiatan bisnis perusahaan

c. Dibantu oleh para manajer melakukan penyusunan Rencana Jangka Panjang dan

Rencana Jangka Pendek.

d. Merencanakan dan merumuskan strategi, sasaran audit dan menetapkan Program

Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) serta anggaran biaya pengawasan tahun

berjalan sesuai strategi bisnis perusahaan.

e. Mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan pengawasan baik audit

keuangan, operasional maupun pengelolaan administrasi audit sesuai dengan

pedoman pemeriksaan dan norma satuan pengawasan interen BUMN/BUMD.

f. Melaksanakan akuntabilitas performance review Laporan Hasil Audit (LHA)

Page 59: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

g. Menyampaikan LHA dan laporan pelaksanaan pengawasan serta saran/rekomendasi

perbaikan secara periodik kepada direktur utama guna mendorong efektivitas dan

efisiensi perusahaan; dan lain-lain.

2. Manajer RendalBang (Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan) Audit

a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan perencanaan dan

mengembangkan sistem audit yang meliputi bidang audit keuangan dan audit

operasional.

b. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya dan

investasi sebagai pedoman kegiatan bagian pengembangan audit.

c. Merencanakan dan mengkoordinir penyusunan PKPT serta anggaran biaya kegiatan

audit tahun berjalan.

d. Menginventarisir permasalahan kebijakan manajemen mengenai SDM yang kurang

jelas di unitnya dan menyampaikannya ke unit fungsi SDM korporasi baik langsung

maupun melalui forum komunikasi pengelola SDM; dan lain-lain.

3. Adm. Audit

a. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan urusan administrasi audit.

b. Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan administrasi audit sebagai pedoman

kegiatan administrasi audit.

c. Menerbitkan laporan perkembangan audit dan kondisi internal audit PT. INTI

secara periodik.

d. Menerbitkan laporan realisasi anggaran dan investasi secara berkala’

4. Manajer Audit Operasional

a. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan bagian audit operasional.

b. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan program kerja anggaran biaya dan

investasi sebagai pedoman kegiatan bagian audit operasional.

Page 60: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

c. Menyusun laporan perkembangan dan pelaksanaan pengawasan bidang operasional

secara periodik.

d. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan audit khusus

sebagai tindak lanjut dari hasil audit operasional maupun audit eksternal.

e. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan pemberian

konsultasi pemecahan permasalahan perusahaan dengan auditee sesuai

kewenangannya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan pembahasan

atas temuan hasil audit internal maupun eksternal dengan auditee; dan lain-lain.

5. Pelaksana Audit Operasional

a. Membantu merencanakan kegiatan audit operasional

b. Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan audit operasional sebagai pedoman

kegiatan audit operasional

c. Melaksanakan audit secara keseluruhan berdasarkan penugasan audit yang telah

ditetapkan

d. Melaporkan temuan-temuan audit dan memberikan saran-saran untuk mengoreksi

kondisi-kondisi yang tidak memuaskan, penyempurnaan operasi dan efisiensi biaya

e. Menyiapkan Kertas Kerja Audit (KKA)

f. Mendapatkan, menganalisa, menilai kejelasan data sebagai dasar untuk

memberikan kesimpulan yang objektif mengenai kecermatan dan efektivitas dari

sistem dan efisiensi dari aktivitas yang diperiksa sebagai dasar penyusunan Kertas

Kerja Pemeriksaan (KKP) serta memberikan kesimpulan dan saran perbaikan; dan

lain-lain

6. Manajer Audit keuangan

a. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan bagian audit keuangan

Page 61: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

b. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan program kerja anggaran biaya dan

investasi sebagai pedoman kegiatan bagian pengembangan bagian audit keuangan

c. Menyusun laporan perkembangan dan pelaksanaan pengawasan secara periodik.

d. Memonitoring pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut hasil audit internal maupun

audit eksternal.

e. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan audit khusus

sebagai tindak lanjut dari hasil audit keuangan maupun audit eksternal.

f. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan pembahasan

atas temuan hasil audit internal maupun eksternal dengan auditee.

g. Merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan pelaksanaan pemberian

konsultasi pemecahan permasaahan perusahaan dengan auditee sesuai

kewenangannya; dan lain-lain.

7. Pelaksanaan Audit Keuangan

a. Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan audit keuangan sebagai pedoman

kegiatan audit keuangan.

b. Melaporkan temuan-temuan audit dan memberikan saran-saran untuk mengoreksi

kondisi-kondisi yang tidak memuaskan, penyempurnaan operasi dan efisiensi biaya.

c. Menyiapkan Kertas Kerja Audit (KKA)

d. Mendapatkan, menganalisa, menilai kejelasan data sebagai dasar untuk

memberikan kesimpulan yang objektif mengenai kecermatan dan efektivitas dari

system dan efisiensi dari aktivitas yang diperiksa sebagai dasar penyusunan Kertas

Kerja Pemeriksaan (KKP) serta memberikan kesimpulan dan saran perbaikan; dan

lain-lain.

Page 62: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

8. Pokli Tindak Lanjut

a. Menganalisa, merumuskan, membuat dan mengusulkan operating model di bidang

tindak lanjut audit internal

b. Menganalisa sosialisasi konsep/proposal tindak lanjut sebagai pedoman audit

internal.

c. Menjadi agen perubahan (agent of change) dalam pelaksanaan perubahan sistem

dengan unit atau fungsi terkait

d. Merencanakan dan menyusun serta menetapkan program dan jadwal pelaksanaan

tindak lanjut

e. Menyusun laporan hasil tindak lanjut dan memonitor progress pelaksanaan tindak

lanjut

4.1.1.3 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

Visi PT INTI (Persero)

a. PT. INTI bertujuan untuk menjadi pilihan pertama para pelanggan dalam

mentransformasikan “Mimpi” menjadi “Realita” (To be the customer's first choice in

transforming Dreams into Reality).

Misi PT INTI (Persero)

a. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan

permintaan konsumen.

b. Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbuhan yang

berkesinambungan.

c. Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri.

Page 63: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Strategi Perusahaan

a. Fokus pada infocom system and technology (ISTI) and pengembangan produk

Genuine khususnya elemen jaringan untuk dikembangkan lebih lanjut agar INTI dapat

mengambil peran dalam pembangunan Wireless and Mobility, Broadband, Triple-play

services.

4.1.1.4 Tujuan pendirian perusahaan

PT INTI (Persero) yang sampai dengan saat ini berada dalam pengelolaan BPIS,

bergerak dalam bidang produksi, penjualan dan jasa industry telekomunikasi.

Tujuan pokok PT INTI (Persero) adalah:

1. Meningkatkan kemampuan nasional dibidang telekomunikasi dan elektronika

nasional.

2. Menunjang sistem telekomunikasi nasional.

3. Mendorong perkembangan industri pendukung dalam bidang telekomunikasi dan

elektronika profesional.

4. Meningkatkan kemampuan untuk tumbuh dengan kemampuan sendiri

5. Menjadi sumber penghasil devisa.

4.1.1.5 Kegiatan usaha perusahaan

PT INTI (Persero) bergerak dalam berbagai aktivitas yang meliputi manufacturing dan

assembling perangkat telekomunikasi, serta pelayanan jasa seperti instalasi, pemeliharaan,

dan perbaikan-perbaikan.

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT INTI (Persero) sebagian besar berupa rakitan,

dimana komponen-komponennya didatangkan dari luar negeri dalam bentuk CKD

(Completely Knocked Down) yaitu seluruh komponen diimpor yang selanjutnya dilakukan

perakitan menjadi produk jadi. Impor komponen dapat juga dilakukan dalam bentuk SKD

Page 64: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

(Semi Knocked Down), yaitu sebagian komponen diimpor dan sebagian lg dibuat sendiri yang

bahan bakunya juga diimpor dari negara yang sama.

Berikut ini contoh produk-produk dan jasa yang dihasilkan oleh PT INTI (Persero):

1. Produk terminal, terdiri dari:

a. Pesawat telepon elektronik

b. PTUS (Pesawat Telepon Umum Swalayan)

c. PTUMK (Pesawat Telepon Multi Koin)

2. Produk Switching, terdiri dari:

a. SLJJ

b. STDI (Sentral Telepon Digital Indonesia)

c. Remote Telephone System-TDMA

3. Produk Transmisi, terdiri dari:

a. Tranceiver HF-SSB

b. Transmiter dan receiver SSB-LSB

c. VHC Singel Chanel

d. STKB (Sistem Telepon Kendaraan Bergerak)

e. Multi Chanel Radio

f. PCM (Pulse Code Mutation)

g. Radio Marine Equipment

h. Peralatan Meterologi dan Geofisika

i. SBK 3 Kanal (Stasiun Bumi Kecil)

j. Peralatan lainnya

4. Pelayanan Purna Jual, diantaranya:

a. Konsultasi

b. Survei dan Desain

Page 65: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

c. Instalasi

d. Perbaikan dan Perawatan

5. Produk Prafabrikasi, terdiri dari:

a. Komponen rack

b. STDI

c. Komponen MDF

d. Komponen Mini HVT

e. Komponen PTCS

4.1.1.6 Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia di PT. INTI (Persero)

Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah pelaksanaan dari manajemen audit di PT. INTI

(Persero). Selama ini manajemen audit terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia atau

audit sumber daya manusia di PT. INTI (Persero) yang dilaksanakan oleh SPI didasarkan

pada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang telah disahkan oleh Direktur Utama

maupun dari instruksi-instruksi atau Program Kerja Tambahan yang termasuk dalam program

Non PKPT yang dilaksanakan atas dasar penugasan dari Direktur Utama dana atau dari

Kepala SPI.

Disamping Pengawasan Fungsional yang dilaksanakan berdasarkan PKPT, dapat pula

dilakukan suatu kegiatan Pemeriksaan Khusus atas terjadinya pemborosan dan

penyimpangan-penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemeriksaan audit sumber daya manusia terdiri dari beberapa dimensi yaitu

1. Dimensi Independensi

Kedudukan dan fungsi internal audit sangatlah berperan dalam menunjang kelancaran

kegiatan perusahaan. Status SPI sebagai pemeriksa intern bagi PT. INTI (Persero)

berkedudukan setingkat divisi dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Page 66: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Dengan demikian SPI tidak terlibat dalam fungsi lini sehingga didapatkan independensi

terhadap obyek yang diperiksa.

Berdasarkan Surat Keputusan nomor: KN.011/2001 tentang Struktur Organisasi

Tingkat Direktorat dan DIVISI/SBU di PT.INTI (Persero) menjabarkan tugas pokok dari

kepala SPI, yaitu membantu Direktur Utama dalam mengadakan penilaian atas sistem

pengendalian manajemen dan pelaksanaannya pada unit organisasi yang bersangkutan serta

memberikan saran-saran perbaikannya.

Adapun uraian dari aktivitas Ka. SPI adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan dan merumuskan strategi, sasaran pemeriksaan dan menetapkan

Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) serta anggaran biaya pengawasan

tahun berjalan sesuai strategi bisnis perusahaan.

b. Mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan pengawasan baik

pemeriksaan keuangan, maupun pengelolaan administrasi pemeriksaan sesuai

dengan pedoman pemeriksaan dan Norma Satuan Pengawasan Intern

BUMN/BUMD.

c. Melaksanakan secara konsisten kebijakan pengelolaan pengawasan internal audit

sesuai dengan strategi bisnis perusahaan

d. Mengusahakan tercapainya rencana pemeriksaan sesuai norma pemeriksaan yang

telah ditetapkan dan jadwal pemeriksaan yang ditentukan

e. Mengevaluasi secara berkesinambungan kebijakan perusahaan serta

memutakhirkan baik pedoman pelaksanaan pemeriksaan keuangan, operasional,

pemeriksaan khusus maupun tata usaha administrasi pemeriksaan.

f. Menguji dan mengevaluasi kehandalan dan kewajaran setiap laporan dari unit

kerja dalam mencapai sasaran organisasi secara efektif dan efisien.

g. Melaksanakan akuntabilitas performance review Laporan Hasil Pemeriksaan.

Page 67: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

h. Menyampaikan Lapotan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan laporan pelaksanaan

pengawasan serta sasaran/rekomemdasi perbaikan secara periodic kepada Direktur

Utama guna mendorong efektivitas dan efisiensi perusahaan

i. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan intern dan ekstern untuk

memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilaksanakan obyek/auditee sesuai

ketentuan dan peraturan yang berlaku.

j. Menyampaikan laporan perkembangan pengawasan dan kondisi internal audit

PT.INTI kepada Direktur Utama.

k. Menyampaikan laporan realisasi anggaran biaya dan investasi internal audit secara

berkala.

l. Menjalin hubungan kerja dan kemitraan yang efektif dengan pihak eksekutif dan

manajemen operasi serta lembaga pemerintah lainnya.

m. Mengarahkan, mengawasi dan mengembangan pembinaan kompetensi sumber

daya manusia di lingkungan internal audit.

n. Memberikan konsultasi pemecahan PT.INTI sesuai dengan kewenangannya.

o. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan khusus atas perintah

Direktur Utama sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan operasional/keuangan

maupun pemeriksaan eksternal.

p. Melaksanaan pembahasan atas temuan hasil pemeriksaan intern dan ekstern

dengan auditee.

2. Kompetensi

Kompetensi auditor sangat mempengaruhi kualitas pemeriksaan yang akan dilakukan.

Untuk itu PT.INTI (Persero) sangat memperhatikan staf auditor khususnya bagian internal

audit. Untuk mendapatkan dan mempertahankan kualitas staf internal audit yang baik PT.

INTI (Persero) melakukan beberapa upaya yaitu :

Page 68: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1) Menetapkan standar kualifikasi yang harus dipenuhi oleh calon staf internal audit

yang ditetapkan oleh bagian personalia dan umum, antara lain :

a) Pendidikan minimal sarjana Muda/Diploma 3 (D3) atau sederajat.

b) Memiliki pengalaman kerja 3 sampai 5 tahun dalam bidang audit internal.

c) Telah mengikuti kursus-kursus untuk profesi bidang internal auditor.

d) Memahami akuntansi serta auditing laporan keuangan dan pengetahuan

operasional perusahaan.

e) Berprestasi dan berkelakuan baik, objektif dan bertanggung jawab.

f) Mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

2) Melakukan rekruitment test yang diselenggarakan berdasarkan kondisi dan

kebutuhan bagian SPI.

3) Memberikan suatu pendidikan dan pelatihan khusus bagi internal audit sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas yang dilakukan secara teratur dan bekerja

sama dengan instansi lain, musalnya dengan BPKP.

4) Melakukan rotasi jabatan yang dilakukan secara berkala dan telah ditetapkan

dalam suatu pedoman tertentu, hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas

staf internal audit.

3. Ruang Lingkup

Sesuai dengan Surat Keputusan no : KN 006/OT.012/UTA-00/95 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pengawasan Fungsional memutuskan bahwa ruang lingkup Internal Audit

meningkatkan pada segi :

1. Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2. Pemeriksaan penghematan pengeluaran dan peningkatan dayaguna serta hasil guna.

3. Ketertiban administrasi.

4. Pemeriksaan terhadap pengamanan kekayaan perusahaan.

Page 69: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

5. Kelancaran pelayanan operasional perusahaan kepada unit-unit kerja yang terkait.

6. Menyarankan alternatif perbaikan untuk mengatasi kekurangan dibidang

pengendalian.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menekankan pada pemeriksaan yang ditujukan

pada kegiatan fungsi manajemen sumber daya manusia yang telah dilaksanakan yang memuat

perbaikan dan saran-saran tentang cara pelaksanaan. Dengan kata lain, fungsi SPI adalah

mengadakan suatu evaluasi terhadap kegiatan fungsi manajemen sumber daya manusia untuk

kepentingan pimpinan berorientasi kedepan.

4. Tahap-tahap Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1) Tahap Persiapan Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan para auditor pada tahap ini antara lain :

a. Pertemuan dengan pimpinan objek pemeriksaan.

Dalam aktivitas ini diharapkan akan diperoleh penjelasan tentang bidang-

bidang yang potensial menimbulkan masalah dan mendapatkan informasi

tentang hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Pertemuan ini juga

merupakan suatu cara untuk menciptakan iklim kerja sama yang baik hingga

aktivitas pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar.

b. Review informasi dari pemeriksaan terdahulu.

Informasi tentang pemeriksaan terdahulu yang mungkin pernah dilakukan, baik

oleh auditor intern maupun auditor ekstern, untuk mengetahui sifat-sifat

pemeriksaan yang sudah dilaksanakan, masalah-masalah yang terjadi dan

potensial untuk berkelanjutan. Sumber informasi kegiatan ini antara lain :

� Kertas Kerja Auditor Intern.

� Laporan Auditor Intern.

Page 70: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

� Laporan Auditor Ekstern.

2) Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.

Tujuan tahap ini adalah untuk mendapatkan informasi guna menentukan area

yang potensial bermasalah dan mendapatkan informasi tentang objek

pemeriksaan, baik informasi umum maupun yang spesifik seperti sejarah,

organisasi, metode operasi, data keuangan dan system pengendalian. Aktivitas

yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

a. Studi dokumen, yang ditujukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam

tentang objek pemeriksaan, sifat, tanggung jawab dan operasinya. Sumber

informasi dari aktivitas ini antara lain :

� Sejarah objek pemeriksaan,

� Tugas dan tanggung jawab dari objek pemeriksaan,

� Struktur organisasi,

� Kebijakan dan prosedur,

� Metode operasi,

� Data keuangan.

b. Penelaahan tentang hukum dan peraturan yang berlaku seperti UU, Peraturan

Pemerintah, Keppres, Surat keputusan Direksi.

c. Penelaahan Informasi lain, yaitu perkembangan dunia luar yang terkait dengan

objek pemeriksaan, seperti praktek umum, dan kasus penyelewengan.

d. Penelaahan dan pengujian Sistem Pengendalian Manajemen, dimana dilakukan

penelaahan dan pengujian terbatas atas SPM untuk mengetahui efektivitas

prosedur pengujian yang diterapkan. Informasi ini diperlukan untuk

mengidentifikasi kelemahan yang ada hal lain yang memerlukan pekerjaan dan

waktu tambahan selama tahap pengujian selanjutnya yang lebih terinci.

Page 71: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

3) Pengujian Terinci (Detailed Test)

Tahap pengujian terinci adalah tahap yang umumnya dianggap sebagai audit. Apa

yang dikerjakan dan bagai mana cara pengerjaan dari tahap ini ditentukan oleh

dua tahap terdahulu. Bukti yang didapat pada tahap ini harus memadai, kompeten,

material, dan relevan untuk mendukung kesimpulan yang dicapai auditor.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Pengujian terinci

Aktivitas yang dilakukan adalah mencari informasi yang terinci mengenai

objek pemeriksaan, prosedur, metode, dan praktek yang diterapkan dan untuk

memeriksa bidang pengendalian yang memiliki kelemahan. Dari informasi

tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan yang realistis tentang sifat, luas,

dan dalamnya pengujian terinci. Tujuan dan tahap ini adalah untuk menguji

efektivitas sistem pengendalian manajemen untuk memberikan dasar yang

layak untuk pelaporan pada pihak ketiga.

Sasaran dari pengujian terinci ini adalah untuk menentukan :

� Ketaatan pada kebijakan, prosedur, dan ketentuan yang berlaku,

� Efisiensi dan kehematan dalam sumber daya organisasi,

� Efisiensi dan efektivitas yang dijalankan,

� Efektivitas yang sejauh mana pencapaian tujuan suatu aktivitas.

b. Mengembangkan temuan pemeriksaan

Temuan pemeriksaan adalah sekumpulan informasi yang berhasil didapatkan

yang berisikan kondisi-kondisi yang ada dan hal lain yang dianalisis dan diuji

dan diperkirakan akan berguna bagi pihak yang berkepentingan. Temuan yang

Page 72: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

didapatkan harus merupakan temuan yang berguna, dimana ciri-cirinya antara

lain:

� Cukup berarti untuk disampaikan,

� Berdasarkan pada fakta,

� Dikembangkan secara objektif,

� Didasarkan pada hasil pemeriksaan yang memadai dalam mendukung tiap

kesimpulan,

� Meyakinkan.

Selain sifat tersebut di atas, suatu temuan juga harus menggambarkan :

� Kondisi atau situasi dengan bukti pendukung yang kuat, tepat dan jelas.

� Kriteria yang digunakan untuk menilai kondisi

� Identifikasi akibat-akibat yang telah dan mungkin timbul dari kondisi yang

ada.

� Sebab-sebab dan kondisi yang ada agar alternatif tindakan yang diperlukan

dapat ditentukan dengan tepat.

c. Komentar dan rekomendasi

Temuan-temuan dalam pemeriksaan harus segera disertai dengan pemberian

komentar dan rekomendasi oleh pemeriksa yang ditujukan kepada pihak yang

memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan yang

diperlukan atas temuan yang ada, baik tindakan korektif ataupun preventif.

Komentar dan rekomendasi ini dapat disampaikan oleh auditor baik secara

lisan maupun tertulis, tergantung pada bobot temuan, komentar, atau

rekomendasi itu sendiri. Pelaksanaan tindak lanjut adalah merupakan tanggung

jawab manajemen dan diluar lingkup manajemen audit.

Page 73: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

4) Pelaporan

Untuk menyampaikan hasil kesimpulan atas audit yang telah dilaksanakan dan

dikembangkan pada tahap pengujian terinci dan bukti-bukti yang berhasil

didapatkan dan dituangkan dalam bentuk yang dapat diterima dan dipahami oleh

manajemen disusun laporan. Laporan resmi dari hasil pemriksaan biasanya harus

dibuat secara tertulis dalam suatu format laporan standar dan dikirim kepada

pimpinan SPI serta manajemen objek audit. Sementara laporan yang bersifat tidak

resmi biasanya berupa komentar yang disampaikan pada manajemen. Proses

penyusunan laporan ini melalui beberapa tahap antara lain:

� Diskusi atas kesimpulan dan rekomendasi dengan unit yang bertanggung

jawab,

� Persetujuan dari pimpinan audit sebelum laporan diterbitkan,

� Sebelum laporan akhir diterbitkan, jika diperlukan dapat disampaikan suatu

laporan sementara berupa komentar atau tinjauan yang disampaikan baik

secara lisan maupun terulis.

Isi dari laporan yang disampaikan oleh auditor umumnya memuat hal seperti:

� Informasi latar belakang dari objek audit

� Ruang lingkup pemeriksaan

� Ikhtisar temuan

� Komentar dan rekomendasi

Suatu laporan harus memiliki sifat seperti; objektif, jelas, ringkas, tepat waktu,

dan konstruktif. Pada umumnya pandangan dari pihak yang diperiksa atas apa

yang ditemukan dan disampaikan oleh auditor juga disertakan dalam laporan

untuk menciptakan suatu laporan yang berimbang bagi manajemen, dimana

dijelaskan pandangan dari pihak yang diaudit atas masalah yang ada. Laporan

Page 74: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

hasil audit ini kemudian disampaikan pada pihak manajemen tingkat atas dan unit

terkait, dan bila objek yang diperiksa merupakan objek yang kritikal bagi

perusahaan maka laporan juga disampaikan pada dewan komisaris perusahaan.

5) Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang dimaksud disini adalah aktivitas yang dilakukan auditor

berkaitan dengan hasil dari pemeriksaannya. Tanggapan manajemen terhadap

komentar dan rekomendasi auditor merupakan dasar untuk melakukan langkah-

langkah perbaikan, hingga kegiatan pemeriksaan menjadi suatu yang efektif.

Prosedur yang akan dilakukan oleh auditor dalam aktivitas tindak lanjut ini

adalah:

� Meminta jawaban tertulis dari pihak manajemen tentang hasil audit

� Monitoring pelaksanaan tindak lanjut

� Memantau perkembangan dari rekomendasi yang diberikan

� Melakukan audit ulang setelah dilakukan perbaikan

4.1.1.8 Pelaksanaan Produktivitas Karyawan di PT. INTI (Persero)

Produktivitas karyawan merupakan salah satu pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran

yang dilaksanakan oleh seorang pekerja di bawah perintah orang lain dengan mendapat

kompensasi dan jaminan serta imbalan prestasi tertentu di dalam pencapaian tujuan organisasi

yaitu pencapaian efisiensi dan efektivitas.

Dalam pelaksanaan produktivitas karyawan untuk pencapaian tujuan organisasi

terdapat efisiensi yaitu berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi

penggunaan atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Efisiensi juga merupakan suatu

ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan input yang sebenarnya,

apabila input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya maka tingkat

Page 75: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

efisiensi semakin tinggi, tetapi semakin kecil input yang digunakan/dihemat akan semakin

rendah tingkat efisiensinya.

Sedangkan efektifitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh

target dapat dicapai. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas walau terjadi peningkatan

efektivitas, efisiensinya belum tentu terus meningkat. Karena efektivitas mengarah kepada

pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan

kualitas, kuantitas dan waktu.

Dalam pelaksanaan produktivitas karyawan terdapat tujuan pengukuran produktivitas

yang antara lain untuk membandingkan hasil-hasil antara pertambahan produksi dari waktu ke

waktu, pertambahan kesempatan kerja karyawannya dari waktu ke waktu, jumlah penghasilan

karyawan itu sendiri dengan jumlah penghasilan karyawan yang lainnya, dan juga komponen

prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain

Dalam pelaksanaan produktivitas karyawan yang saya teliti hanya membatasi pada

pendekatan sistem, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan,

yaitu yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik pekerja, sarana pendukung dan supra

sarana.

4.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum membahas masalah Hubungan antara Audit Sumber Daya Manusia dengan

Produktivitas Karyawan di PT INTI (Persero), terlebih dahulu dilakukan pengujian data yang

dikumpulkan. Pengujian tersebut meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

4.1.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menjamin validasi instrumen penelitian dengan tujuan

untuk mengetahui apakah alat pengukur yang telah disusun memiliki validitas atau tidak.

Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan

Page 76: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

data yang sesungguhnya terjadi di tempat penelitian (Sugiyono, 2004:137). Rumus korelasi

yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Rank Spearman.

4.1.2.1.1 Uji Validitas Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia

(Variabel X)

Pernyataan yang berhubungan dengan audit sumber daya manusia (Variabel X)

sebanyak 17 pernyataan. Hasil perhitungan korelasi setiap item pernyataan yang

mendeskripsikan audit sumber daya manusia terhadap skor total variabel tersebut

sebagaimana diperoleh dari output analisis korelasi Spearman menggunakan program SPSS

(lampiran 7), terlihat dalam (tabel 4.1), sebagai berikut :

Tabel 4.1Hasil Perhitungan Nilai Korelasi Item Pertanyaan

Audit Sumber Daya Manusia (Variabel X)

No Korelasi Spearman Nilai Korelasi

1 r (item-1 dengan skor total) 0,320

2 r (item-2 dengan skor total) 0,503

3 r (item-3 dengan skor total) 0,320

4 r (item-4 dengan skor total) 0,320

5 r (item-5 dengan skor total) 0,746

6 r (item-6 dengan skor total) 0,270

7 r (item-7 dengan skor total) 0,746

8 r (item-8 dengan skor total) 0,636

9 r (item-9 dengan skor total) -

10 r (item-10 dengan skor total) 0,320

11 r (item-11 dengan skor total) 0,606

12 r (item-12 dengan skor total) 0,503

13 r (item-13 dengan skor total) 0,674

14 r (item-14 dengan skor total) 0,678

Page 77: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

15 r (item-15 dengan skor total) 0,503

16 r (item-15 dengan skor total) 0,320

17 r (item-17 dengan skor total) 0,101

Sumber : Lampiran data yang diolah

Nilai korelasi pada tabel 4.1 di atas dibandingkan dengan nilai kritiknya atau nilai

angka bandingnya (Sig) pada tingkat signifikansi 0,05 dengan test satu sisi untuk menguji

validitasnya. Hasilnya setelah dibandingkan semua adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

(Variabel X) Pada Tingkat Signifikan 5% Pertanyaan rs Hitung Angka Banding (Sig) Kriteria Uji Status

1 0,320 0,007 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

2 0,503 0,010 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

3 0,320 0,037 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

4 0,320 0,037 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

5 0,746 0,008 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

6 0,270 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

7 0,746 0,008 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

8 0,636 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

9 - - rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

10 0,320 0,007 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

11 0,606 0,202 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

12 0,503 0,010 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

13 0,674 0,142 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

14 0,678 0,007 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

15 0,503 0,010 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

16 0,320 0,007 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

17 0,101 0,000 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

Sumber : Lampiran data yang diolah

Page 78: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Dengan demikian berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ke-

20 item pernyataan yang berhubungan dengan audit sumber daya manusia (Variabel X)

dinyatakan valid.

4.1.2.1.2 Uji Validitas Produktivitas Karyawan (Variabel Y)

Pernyataan yang berhubungan dengan Produktivitas karyawan (Variabel Y) sebanyak

20 pernyataan. Hasil perhitungan korelasi untuk ke-20 pernyataan tersebut (lampiran 9)

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3Hasil Perhitungan Nilai Korelasi Item Produktivitas Karyawan (Variabel Y)

No Korelasi Spearman Nilai Korelasi

1 r (item-1 dengan skor total) 0,395

2 r (item-2 dengan skor total) 0,285

3 r (item-3 dengan skor total) 0,445

4 r (item-4 dengan skor total) 0,264

5 r (item-5 dengan skor total) 0,321

6 r (item-6 dengan skor total) 0,605

7 r (item-7 dengan skor total) 0,798

8 r (item-8 dengan skor total) 0,305

9 r (item-9 dengan skor total) 0,605

10 r (item-10 dengan skor total) 0,668

11 r (item-11 dengan skor total) 0,499

12 r (item-12 dengan skor total) 0,792

13 r (item-13 dengan skor total) 0,366

14 r (item-14 dengan skor total) 0,756

15 r (item-15 dengan skor total) 0,366

16 r (item-16 dengan skor total) 0,713

17 r (item-17 dengan skor total) 0,440

18 r (item-18 dengan skor total) 0,579

19 r (item-19 dengan skor total) 0,038

20 r (item-20 dengan skor total) 0,616

Sumber : Lampiran data yang diolah

Page 79: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Nilai korelasi di atas (Tabel 4.3) dibandingkan dengan nilai kritiknya atau angka

bandingnya (Sig) pada tingkat signifikan 0,05 dengan test satu sisi untuk menguji

validitasnya. Bila nilai rs hitung > angka banding (Sig), maka item pernyataan dikatakan valid

dan jika sebaliknya, maka dinyatakan tidak valid. Hasil perbandingan dapat ditunjukkan

sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Mengenai Produktivitas Karyawan

(Variabel Y) Pada Tingkat Signifikan 5%

Pertanyaan rs Hitung Angka Banding (Sig) Kriteria Uji Status

1 0,395 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 2 0,285 0,003 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 3 0,445 0,009 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 4 0,264 0,001 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 5 0,321 0,008 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 6 0,605 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 7 0,798 0,000 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 8 0,305 0,010 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 9 0,605 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 10 0,668 0,006 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 11 0,499 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 12 0,792 0,000 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 13 0,366 0,002 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 14 0,756 0,000 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 15 0,366 0,002 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 16 0,713 0.000 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 17 0,440 0,052 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 18 0,579 0,007 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 19 0,538 0,005 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid 20 0,616 0,004 rs hitung > Angka Banding (Sig) Valid

Sumber : Lampiran data yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa ke-20 pernyataan yang berhubungan

dengan Produktivitas Karyawan (variabel Y) mempunyai hubungan yang signifikan. Hal

tersebut berarti masing-masing item pertanyaan adalah Valid untuk mengukur produktivitas

karyawan.

Page 80: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

4.1.2.2 Uji Reliabilitas

Dari item-item pertanyaan yang dinyatakan valid dalam analisis validitas instrumen

penelitian, maka untuk mengukur tingkat keandalan instrumen tersebut, dilakukan uji

reliabilitas instrumen. Hal ini dilakukan untuk setiap variabel yang digunakan dalam

penelitian.

Untuk memudahkan pengujian reliabilitas instrument tersebut, data diolah

menggunakan program SPSS V.16 yang hasilnya sebagaimana ditunjukkan dalam (lampiran

10 dan 11), berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam lampiran tersebut, maka tingkat

reliabilitas masing-masing instrumen pengukur variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Tingkat Reliabilitas Variabel

No Variabel Nilai Alpha Keterangan

1 Variabel X (17 item pernyataan) 0,325 Reliabilitas lemah

2 Variabel Y (20 item pernyataan) 0,220 Reliabilitas lemah

Sumber : Diolah dari data primer

Dari hasil nilai alpha yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa

semua item pernyataan variabel penelitian menunjukkan pada status reliabel atau pernyataan

tersebut kurang handal.

Adapun masing-masing variabel menunjukkan hasil sebagai berikut :

- Variabel X (Pemeriksaan Audit Sumber Daya Manusia) menunjukkan tingkat

reliabilitas lemah dengan nilai alpha (0,325).

- Variabel Y (Produktivitas Karyawan) menunjukkan tingkat reliabilitas lemah dengan

nilai alpha (0,220).

Page 81: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan untuk variabel X (Audit Sumber Daya Manusia) dilakukan dengan

menghitung sebaran jawaban responden atas item pernyataan audit sumber daya manusia. Hal

ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :

a. Independensi

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai audit sumber

daya manusia (lampiran 5), maka tanggapan responden mengenai Independensi dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia Dengan Dimensi

Independensi Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

4 15 60 57,1% 5 9 45 42,9

Total 24 105 100% Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.6) adalah jawaban 6 responden untuk 4 pernyataan mengenai

variabel X (Audit Sumber Daya Manusia) dengan dimensi independensi, yaitu didominasi

dengan jawaban memadai dengan persentase sebesar 57,1%. Ini berarti bahwa independensi

auditor pada PT INTI (Persero) sudah baik walaupun belum dikatakan optimal.

b. Kompetensi

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai audit sumber

daya manusia (lampiran 5), maka tanggapan responden mengenai kompetensi dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 82: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Dengan Dimensi Kompetensi Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

3 2 6 12,8%

4 9 36 76,6%

5 1 5 10,6%

Total 12 47 100%

Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.7) adalah jawaban 6 responden untuk 2 pernyataan mengenai

variabel X (Audit Sumber Daya Manusia) dengan dimensi kompetensi, yaitu didominasi

dengan jawaban memadai banhwa kompetensi telah dimiliki oleh auditor dengan persentase

sebesar 57,1%.

c. Ruang Lingkup

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai audit sumber

daya manusia (lampiran 5), maka tanggapan responden mengenai ruang lingkup dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Dengan Dimensi Ruang Lingkup Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

2 2 4 2,2% 3 12 36 19,9% 4 29 116 64,1% 5 5 25 13,8%

Total 48 181 100% Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.8) adalah jawaban 6 responden untuk 8 pernyataan mengenai

variabel X (Audit Sumber Daya Manusia) dengan dimensi ruang lingkup, yaitu didominasi

dengan jawaban memadai telah dimiliki oleh auditor dengan persentase sebesar 64,1%.

Page 83: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

d. Langkah-langkah audit

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai audit sumber

daya manusia (lampiran 5), maka tanggapan responden mengenai ruang lingkup dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Audit Sumber Daya Manusia

Dengan Dimensi Langkah-Langkah Audit

Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban 3 3 9 12,2% 4 10 40 54,1% 5 5 25 33,7%

Total 18 74 100% Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.9) adalah jawaban 6 responden untuk 3 pernyataan mengenai

variabel X (Audit Sumber Daya Manusia) dengan dimensi langkah-langkah audit, didominasi

dengan jawaban memadai telah dimiliki oleh auditor dengan persentase sebesar 54,1%.

Untuk lebih menjelaskan mengenai deskripsi hasil penelitian ini maka selanjutnya

akan dilakukan klasifikasi kedalam kelompok sebagaimana telah ditetapkan pada kriteria

pengelompokkan di BAB III sub bab 3.2.2 Metode Analisis dan Pengolahan Data.

Berdasarkan skor jawaban responden untuk Audit Sumber Daya Manusia adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.10 Total Skor Pemeriksaan Audit Sumber Daya Manusia

No Audit Sumber Daya Manusia Total Skor

1. Independensi 105

2. Kompetensi 47

3. Ruang lingkup 181

4. Langkah-langkah audit 74

Total 407

Sumber : Diolah dari data primer (2009)

Page 84: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Berdasarkan tabel 4.10 maka audit sumber daya manusia (Variabel X) memiliki total

skor sebesar 407 maka tergolong kedalam kelompok kriteria (346,8 – 427,4). Dengan

demikian audit sumber daya manusia (Variabel X) yang berdimensi independensi,

kompetensi, ruang lingkup, dan langkah-langkah audit pada PT INTI (Persero) di Bandung

tergolong kedalam kriteria baik.

4.2.2 Pelaksanaan Produktivitas Karyawan

Pelaksanaan untuk variabel Y (Produktivitas Karyawan) dilakukan dengan

menghitung sebaran jawaban responden atas item pertanyaan kualitas dan kemampuan. Hal

ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :

a. Kualitas dan Kemampuan

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai kualitas dan

kemampuan (lampiran 6), maka tanggapan responden mengenai kualitas dan kemampuan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas Karyawan

Dengan Dimensi Kualitas dan Kemampuan Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

3 14 42 10%

4 53 212 50,6%

5 33 165 39,4%

Total 100 419 100%

Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.11) adalah jawaban 20 responden untuk 5 pertanyaan mengenai

variabel Y (Produktivitas Karyawan) dengan dimensi kualitas dan kemampuan, yaitu

didominasi jawaban memadai telah dimiliki para karyawan dengan persentase sebesar 50,6%.

Page 85: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

b. Sarana Pendukung

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai produktivitas

karyawan (lampiran 6), maka tanggapan responden mengenai Sarana Pendukung pada PT

INTI (Persero) dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.12 Tanggapan Responden mengenai Produktivitas Karyawan dengan Dimensi

Sarana Pendukung pada PT INTI (Persero) Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

2 14 28 4% 3 25 75 10,8% 4 112 448 64,4% 5 29 145 20,8%

Total 180 696 100% Sumber : Diolah dari data primer

Tabel di atas (tabel 4.12) adalah jawaban 20 responden untuk 9 pernyataan mengenai

variabel Y (Produktivitas Karyawan) dengan dimensi Sarana Pendukung pada PT INTI

(Persero), yaitu didominasi jawaban memadai telah dimiliki oleh PT INTI (Persero) dengan

persentase sebesar 64,4%.

c. Supra Sarana

Berdasarkan sebaran jawaban responden untuk pernyataan mengenai produktivitas

karyawan (lampiran 6), maka tanggapan responden mengenai Supra Sarana pada PT INTI

(Persero) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Produktivitas Karyawan dengan Dimensi Supra

Sarana pada PT INTI (Persero) Peringkat Jawaban (Skor) Frekuensi Total Skor Persentase Jawaban

2 9 18 3,9% 3 21 63 13,7% 4 70 280 60,7% 5 20 100 21,7%

Total 120 461 100% Sumber : Diolah dari data primer

Page 86: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Tabel di atas (tabel 4.13) adalah jawaban 25 responden untuk 6 pernyataan mengenai

variabel Y (Produktivitas Karyawan) dengan dimensi supra sarana pada PT INTI (Persero),

yaitu didominasi jawaban memadai telah dimiliki oleh PT INTI (Persero) dengan persentase

sebesar 60,7%.

Untuk lebih menjelaskan mengenai deskripsi hasil penelitian ini maka selanjutnya

akan dilakukan klasifikasi kedalam kelompok sebagaimana telah ditetapkan pada kriteria

pengelompokkan di BAB III sub bab 3.2.2 Metode Analisis dan Pengolahan Data.

Berdasarkan skor jawaban responden untuk Produktivitas Karyawan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14 Total Skor Penilaian Produktivitas Karyawan

No Produktivitas Karyawan Total Skor 1. Kualitas dan Kemampuan 419 2. Sarana Pendukung 696 3. Supra Sarana 461 Total 1576

Sumber : Diolah dari data primer (2009)

Berdasarkan tabel 4.14 maka Produktivitas Karyawan (Variabel Y) memiliki total skor

sebesar 1576 maka tergolong kedalam kelompok kriteria (1.352 – 1.767). Dengan demikian

Produktivitas Karyawan (Variabel Y) yang berdimensi kualitas dan kamampuan, saran

pendukung, supra sarana PT INTI (Persero) di Bandung tergolong kedalam kategori

kelompok cukup efektif.

4.3 Pengujian Hipotesis

Penetapan hipotesis ini terdiri dari penetapan Hipotesis Null (Ho) dan Hipotesis

Alternatif (Ha). Penetapan hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya

hubungan yang signifikan antara audit sumber daya manusia dengan produktivitas karyawan.

Hipotesis Null (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) dinyatakan sebagai berikut :

Ho = audit sumber daya manusia tidak mempunyai hubungan dengan produktivitas

karyawan.

Page 87: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Ha = audit sumber daya manusia mempunyai hubungan dengan produktivitas karyawan.

Untuk melihat hubungan audit sumber daya manusia dengan produktivitas karyawan

dalam peneltian ini digunakan Product Moment Korelasi dari Pearson yang kemudian bisa

dimasukkan kedalam persamaan regresi sederhana. Untuk memenuhi syarat data yang

digunakan sekurang-kurangnya mempunyai tingkat pengukuran interval, data yang

dikumpulkan melalui kuisioner mempunyai skala ordinal, terlebih dahulu ditransformasikan

menjadi skala interval menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Secara

keseluruhan proses ini menggunakan alat bantu SPSS versi 16.

4.3.1 Uji Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Produktivitas Karyawan.

Untuk mengetahui pengaruh audit sumber daya manusia dengan produktivitas

karyawan dapat dilihat pada tabel model summary (b) berikut ini :

Tabel 4.15 Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .700(a) .490 .388 3.34512

a Predictors: (Constant), TX

b Dependent Variable: TY

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa R hitung sebesar 0, 700 atau sebesar

70% dengan taraf signifikansi 5%. Dengan demikian antara audit sumber daya manusia

dengan produktivitas karyawan memiliki hubungan sebesar 70% dan hubungan ini signifikan.

Maka hipotesis yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu:

“Audit sumber daya manusia memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas

karyawan dapat diterima”.

Page 88: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada PT

INTI (Persero) mengenai Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Produktivitas

karyawan, serta didukung oleh teori-teori dari berbagai literatur, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia pada PT INTI (Persero) memadai. Hal ini

didukung oleh :

1. Independensi pada PT INTI (Persero) sudah baik walaupun belum dikatakan

optimal. Ini berarti bahwa pemeriksaan intern bersifat objektif dan tidak memihak

pada siapa pun.

2. Kompetensi pada PT INTI (Persero) sudah memadai. Ini berarti bahwa para

pemeriksa internal sudah memiliki pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan.

3. Ruang lingkup audit sumber daya manusia pada PT INTI (Persero) sudah memadai.

Ini berarti audit sumber daya manusia melakukan pengujian dan evaluasi terhadap

kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh

organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab.

4. Langkah-langkah audit sudah memadai. Ini berarti bahwa pemeriksaan oleh internal

audit pada PT INTI (Persero) sudah sesuai dengan program atau prosedur

pemeriksaan internal.

b. Pelaksanaan Produktivitas Karyawan pada PT INTI (Persero) memadai. Hal ini di

dukung oleh:

Page 89: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

1. Kualitas dan kemampuan yang memadai telah dimiliki oleh karyawan di PT INTI

(Persero) .

2. Sarana pendukung telah dimiliki oleh PT INTI (Persero).

3. Supra sarana telah dimiliki oleh PT INTI (Persero).

Dapat diketahui bahwa pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia pada PT INTI

(Persero) memiliki hubungan dengan Produktivitas karyawan, tetapi tingkat hubungan

tersebut masih belum optimal (rendah). Ini berarti bahwa audit sumber daya manusia pada PT

INTI (Persero) belum optimal dan harus dilakukan optimalisasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan audit sumber daya

manusia dengan Produktivitas karyawan, maka penulis memberanikan diri untuk

menyampaikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dan bagi

peneliti selanjutnya, yaitu:

1. Ruang Lingkup audit sumber daya manusia di PT INTI (Persero) yang didukung oleh:

� Proses rekruitmen

� Program penilaian kinerja di perusahaan.

� Penilaian kinerja terdokumentasi dan disosialisasikan.

� Program pelatihan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan

karyawan.

� Setiap individual mempunyai jenjang karir.

� Kebijakan mengenai pengunduran diri karyawan.

� Prosedur terminasi/pemberhentian dan perusahaan melakukan wawancara keluar.

� Aturan mengenai pensiun, disiplin, dan sanksi karyawan.

Page 90: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Hal-hal tersebut telah memadai, namun dalam ukuran jenjang karir masih harus

diperbaiki. Sehingga karyawan yang memiliki kemampuan dan kualitas lebih memiliki

jenjang karir yang jelas.

2. Sarana pendukung yang ada di PT INTI (Persero) yang didukung oleh:

� Teknologi dan sarana produksi.

� Sarana produksi yang digunakan untuk kebutuhan produksi.

� Program serta kebijakan keselamatan dan kesehatan didokumentasikan.

� Sistem komunikasi bahaya kerja.

� Ketersediaan tempat kerja dan perlindungan yang aman dan sehat bagi para

karyawan.

� Kebijakan tingkat acuan gaji dan sistem yang obyektif mengenai administrasi gaji

insentif.

� Tunjangan dan terdapat paket pajak.

� Peluang untuk pengumpulan sosial dari karyawan.

� Survei lingkungan dan iklim kerja.

Hal-hal tersebut di atas sudah memadai, namun sebaiknya Sarana produksi yang akan

digunakan untuk proses produksi harus dilengkapi sesuai kebutuhan produksi. Agar

tidak menjadi kendala pada saat proses produksi berlangsung agar hasil produksi lebih

optimal.

3. Supra sarana yang ada di PT INTI (Persero) yang didukung oleh:

� Kegiatan perusahaan sesuai dengan hukum dan UU dari pemerintah dan upah/gaji

karyawan sesuai UMR yang ditetapkan pemerintah.

� Organisasinya, prosedur berkecukupan dan peluang untuk alternatif-alternatif.

Page 91: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

� Komitmen manajemen puncak dalam penerapan, pengembangan dan peningkatan

terus menerus efektivitas audit SDM telah ditentukan dengan melaksanakan

tinjauan ulang manajemen

� Komitmen manajemen puncak dalam penerapan, pengembangan dan peningkatan

terus menerus efektivitas audit SDM telah ditentukan dengan mengomunikasikan

pentingnya memahami persyaratan SDM dan memenuhi peraturan/ hukum yang

berlaku, berkaitan dengan produktivitas karyawan.

� Wewenang, tanggung jawab dan keterlibatan setiap fungsi dalam peningkatan

produktivitas karyawan

� Pelatihan karyawan

Hal-hal tersebut di atas sudah memadai, namun sebaiknya pelatihan karyawan harus

dilakukan agar karyawan memiliki keahlian sesuai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Agar kinerja karyawan lebih optimal.

4. Hasil reabilitasi lemah, karena hasil penelitian responden hanya 27 responden. Maka

dari itu penulis memberi saran untuk penelitian berikutnya agar melakukan penelitian

yang melibatkan responden lebih banyak agar hasil reabilitas lebih kuat.

Page 92: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, And James K, Loebbecke. 2000. Auditing an Integrated Approach. New Jersey : Prentice-Hall Inc, Englewood Clift..

Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba

Empat Dejacarta, Tim. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu. Jakarta : PT

INDEKS Kelompok Gramedia. Hasibuan, Malayu. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberhasilan.

Jakarta: PT. Gunung Agung. Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar

Maju Simanjuntak, Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI. Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bandung: Bumi Aksara. Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta : Kanisius. Tunggal, Widjaja, Amin. 1992. Management Audit Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta. Cherrington. 1995. Departemen Sumber Daya manusia. [OnLine]. Tersedia: http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/manajemen-sumber-daya-manusia-fungsi.html [13 Maret 2009]

Dessler. 1997. Manajemen sumber Daya Manusia. [OnLine]. Tersedia: http:// jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/manajemen-sumber-daya-manusia-fungsi.html [13 Maret 2009]

Page 93: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

Hodgetts, Newman. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. [OnLine]. Tersedia: http:// jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/manajemen-sumber-daya-manusia-fungsi.html [13 Maret 2009]

Kopelman. 1986. Produktivitas. [OnLine]. Tersedia: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2009/01/peran_moral_kerja.pdf [12 Maret 2009]

Mangkuprawira, Sjafri. 2008. Riteria Penilaian Produktivitas dan Mutu. [OnLine]. Tersedia: http://ronawajah.wordpress.com/2008/02/13/kriteria-penilaian-produktivitas-dan-mutu. [1 September 2009]

Mejia, Gornez. 2001. Audit Sumber Daya Manusia. [OnLine]. Tersedia: http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=9&submit.x=18&submit.y=18&submit=next&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497166-75-efektifitas-chapter2.pdf [13 Maret 2009]

Nitisemino. 1992. Audit Sumber Daya Manusia. [OnLine]. Tersedia: http:// jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/manajemen-sumber-daya-manusia-fungsi.html [13 Maret 2009]

Phyrr, PA. (1969, Mei). Operational Auditing: A Run for Day Light. Financial Executive

[CD-ROM]. 20-24. Available: 1992. Article 08/A [23 Maret 2009]. Russel, Bernadine. 1998. Produktivitas. [OnLine]. Tersedia:

http://www.damandiri.or.id/file/ahmadrajaulunairbab2.pdf. [13 Maret 2009] Schuler, Randall. 1999. Departeman Sumber Daya Manusia. [OnLine]. Tersedia: http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/manajemen-sumber-daya-manusia-fungsi.html [13 Maret 2009]

Wether, William and Davis, Keits. 1992. Sumber Daya Manusia. [OnLine].

Tersedia:http://www.google.co.id/#hl=id&q=William+B.Werther%2CJR+and+Keith+davis+(1992%3A80)&meta=cr%3DcountryID&fp=fc2c4073321a0ac [13 Maret 2009]

Page 94: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA LENGKAP : SITI TIA MASYA TRESIA.

NAMA PANGGILAN : TIA.

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : TASIK MALAYA, 08 MARET 1987.

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN.

AGAMA : ISLAM.

ALAMAT : JL. PETA. NO.106. O7/08 KEC. BOJONGLOA

KIDUL KEL. SITUSAEUR BANDUNG.

No. TLP : 08562123452

E – Mail : [email protected]. id

STATUS : BELUM MENIKAH

NAMA AYAH : YANA MULYANA, SH

NAMA IBU : IMAS ST NURROHMAH.

ALAMAT : PERUM BUMI CISAAT PRATAMA

KAV.AGRARIA NO.8 SUKABUMI

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TAHUN 1993, LULUS TK, PTP 11 CIBUNGUR WARUNGKIARA.

2. TAHUN 1999, LULUS SDN, CISAAT 1 SUKABUMI.

3. TAHUN 2002, LULUS SLTPN CISAAT 1 SUKABUMI.

4. TAHUN 2005, LULUS SMUN 17 KOTA BANDUNG

RIWAYAT ORGANISASI

1. PASKIBRA SMP CISAAT 1 SUKABUMI TAHUN 2000-2002

BANDUNG, AGUSTUS 2009

HORMAT SAYA

SITI TIA MASYA TRESIA

Page 95: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

KUESIONER

Responden yang terhormat,

Sebelumnya saya, Siti Tia Masya Tresia mengucapkan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Tujuan dibuatnya kuesioner ini

adalah untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Hubungan Audit Sumber Daya

Manusia Dengan Produktivitas Karyawan Studi Kasus pada PT. INTI (Persero). Penelitian ini

dilaksanakan untuk menyusun skripsi di UNISBA (Universitas Islan Bandung) fakultas

Ekonomi jurusan Akuntansi.

Saya sangat memahami kesibukan Bapak/Ibu dengan pekerjaan. Namun, mengingat

hal ini sangat besar artinya, maka saya mengharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi angket

dengan jawaban yang objektif dan dengan sebenarnya. Sebagai tambahan dapat saya

kemukakan bahwa identitas Bapak/Ibu akan terjamin kerahasiaannya. Atas segala bantuan

dan waktu yang telah Bapak/Ibu luangkan, saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Siti Tia Masya Tresia

Page 96: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

I. IDENTITAS RESPONDEN

A. JENIS KELAMIN : Laki-laki Perempuan

B. PENDIDIKAN : SD Diploma

SLTP S-1

SLTA S-2

S-3

C. LAMA BEKERJA : <3 Tahun 10-15 Tahun

3-6 Tahun 15-20 Tahun

6-10 Tahun >20 Tahun

D. JABATAN :

II. PETUNJUK PENGISIAN

A. Pilihlah salah satu jawaban paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu.

B. Berilah tanda checklist ( ) pada tempat yang telah disediakan.

Keterangan :

: Sangat Memadai

: Memadai

: Cukup Memadai

: Kurang Memadai

: Tidak Memadai

TM

KM

CM

M

SM

Page 97: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

DAFTAR KUESIONER AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

PT INTI (PERSERO)

DIMENSI PERNYATAAN SM M CM KM TMIndependensi 1. Audit internal memperoleh dukungan dari

manajemen senior dan dewan, sehingga mereka akan mendapatkan kerja sama dari pihak yang diperiksa dan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara bebas dari berbagai campur tangan pihak lain.

2. Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab bagian audit internal didefinisikan dalam dokumen tertulis, sebaiknya didalam anggaran dasar disetujui oleh manajemen senior dan dewan. Anggaran dasar tersebut: 2.1 Menyatakan kedudukan bagian audit internal

dalam organisasi 2.2 Memberikan kewenangan untuk mendapatkan

dokumen-dokumen catatan-ctatan, personel, dan benda-benda berwujud yang relevan dengan pelaksanaan audit.

3. Manajemen audit dalam melakukan penilaian terhadap hasil pemeriksaannya tidak mendapat tekanan atau pengaruh baik psikologis maupun fisik dari pihak manapun.

4. Manajemen audit walaupun sebagai karyawan yang digaji perusahaan, tetap mempertahankan kebebasannya dalam memberikan penilaian terhadap hasil pemeriksaannya.

Kompetensi 5. Para pemeriksa internal meningkatkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaannya.

6. Pemeriksaan audit dilaksanakan secara ahli, dilaksanakan dengan ketelitian profesional dalam pemeriksaan audit.

Ruang Lingkup

7. Proses rekruitmen berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan dan perusahaan dalam rekruitmen telah secara tegas menginformasikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

8. Perusahaan memiliki program penilaian kinerja untuk setiap karyawan dan pengembangan karier yang jelas untuk seluruh karyawan.

9. Penilaian kinerja terdokumentasi dan disosialisasikan

Page 98: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

secara memadai dan program tersebut berlaku sama untuk seluruh karyawan.

10. Program pelatihan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan.

11. Setiap individual mempunyai jenjang karir. 12. Kebijakan mengenai pengunduran diri karyawan. 13. Prosedur terminasi/pemberhentian dan perusahaan

melakukan wawancara keluar. 14. Aturan mengenai pensiun, disiplin, dan sanksi

karyawan. Langkah-langkah audit

15. Dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan, dilakukan pembicaraan pendahuluan dengan pihak yang berwenang mengenai objek yang akan diaudit dan sebelum melakukan pemeriksaan, tim membuat perencanaan audit yang disetujui oleh manajemen secara tertulis.

16. Audit melaporkan temuan pemeriksaan dan merekomendasikan kepada yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang benar.

17. Apabila nilai auditnya baik diberikan kenaikan balas jasa dan apabila nilai auditnya jelek, dikenakan hukuman (gajinya tidak dinaikan, demosi atau diberhentikan).

Page 99: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

98��

DAFTAR KUESIONER

PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PT INTI (PERSERO)

DIMENSI PERNYATAAN SM M CM KM TMKualitas dan kemampuan

1. Standar tingkat pendidikan, disiplin kerja, kemampuan kerja, dan keterampilan yang dimiliki karyawan menjadi pertimbangan untuk promosi.

2. Karyawan memiliki kreativitas dan produktivitas individu tinggi untuk berprestasi bagi perusahaan.

3. Kompensasi menarik agar memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Etika dan sikap mental karyawan dalam bekerja mempengaruhi proses kerja dan lingkungan kerja.

5. Tingkat absensi diperhitungkan dalam mengambil keputusan pemberian upah.

Sarana pendukung

6. Teknologi dan sarana produksi yang digunakan sesuai dengan perkembangan zaman dan selalu deperbaharui.

7. Sarana produksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi.

8. Program serta kebijakan keselamatan dan kesehatan didokumentasikan.

9. Perusahaan memiliki sistem komunikasi bahaya kerja dan karyawan mengetahui tentang adanya material yang berbahaya.

10. Perusahaan menyediakan tempat kerja dan perlindungan yang aman dan sehat bagi para karyawannya.

11. Kebijakan tingkat acuan gaji dan sistem yang obyektif mengenai administrasi gaji insentif.

12. Tunjangan ditangani dengan baik dan terdapat paket pajak yang berarti.

13. Peluang yang cukup untuk pengumpulan sosial dari karyawan.

14. Survei lingkungan dan iklim kerja selalu dilakukan.

Supra sarana

15. Kegiatan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan hukum dan UU dari pemerintah dan upah/gaji karyawan sesuai UMR yang ditetapkan pemerintah.

16. Organisasinya terstruktur, prosedur berkecukupan dan ada peluang untuk alternatif-alternatif.

17. Komitmen manajemen puncak dalam penerapan,

Page 100: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

99��

pengembangan dan peningkatan terus menerus efektivitas audit SDM telah ditentukan dengan melaksanakan tinjauan ulang manajemen

18. Komitmen manajemen puncak dalam penerapan, pengembangan dan peningkatan terus menerus efektivitas audit SDM telah ditentukan dengan mengomunikasikan pentingnya memahami persyaratan SDM dan memenuhi peraturan/ hukum yang berlaku, berkaitan dengan produktivitas karyawan.

19. Struktur organisasi telah mencerminkan wewenang, tanggung jawab dan keterlibatan setiap fungsi dalam peningkatan produktivitas karyawan

20. Pelatihan diikuti seluruh karyawan yang membutuhkan pelatihan.

Page 101: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

100��

Lampiran 5: Sebaran Jawaban Responden Mengenai Audit Sumberdaya Manusia

Px1

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px2

3 50.0 50.0 50.03 50.0 50.0 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px3

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px4

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px5

2 33.3 33.3 33.34 66.7 66.7 100.06 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px6

5 83.3 83.3 83.31 16.7 16.7 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 102: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

101��

Px7

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px8

3 50.0 50.0 50.02 33.3 33.3 83.31 16.7 16.7 100.06 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px9

6 100.0 100.0 100.04.00ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px10

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px11

2 33.3 33.3 33.31 16.7 16.7 50.01 16.7 16.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px12

3 50.0 50.0 50.03 50.0 50.0 100.06 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 103: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

102��

Px13

1 16.7 16.7 16.75 83.3 83.3 100.06 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px14

6 100.0 100.0 100.04.00ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px15

3 50.0 50.0 50.03 50.0 50.0 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px16

4 66.7 66.7 66.72 33.3 33.3 100.06 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Px17

3 50.0 50.0 50.03 50.0 50.0 100.06 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 104: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

103��

Lampiran 6

Sebaran Jawaban Variabel Y

Py1

9 45.0 45.0 45.011 55.0 55.0 100.020 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py2

1 5.0 5.0 5.014 70.0 70.0 75.0

5 25.0 25.0 100.020 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py3

8 40.0 40.0 40.06 30.0 30.0 70.06 30.0 30.0 100.0

20 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py4

1 5.0 5.0 5.010 50.0 50.0 55.0

9 45.0 45.0 100.020 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py5

4 20.0 20.0 20.014 70.0 70.0 90.02 10.0 10.0 100.0

20 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 105: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

104��

Py6

8 40.0 40.0 40.012 60.0 60.0 100.020 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py7

6 30.0 30.0 30.012 60.0 60.0 90.0

2 10.0 10.0 100.020 100.0 100.0

2.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py8

17 85.0 85.0 85.03 15.0 15.0 100.0

20 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py9

12 60.0 60.0 60.08 40.0 40.0 100.0

20 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py10

4 20.0 20.0 20.015 75.0 75.0 95.01 5.0 5.0 100.0

20 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py11

2 10.0 10.0 10.011 55.0 55.0 65.0

7 35.0 35.0 100.020 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 106: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

105��

Py12

5 25.0 25.0 25.011 55.0 55.0 80.0

4 20.0 20.0 100.020 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py13

3 15.0 15.0 15.017 85.0 85.0 100.020 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py14

8 40.0 40.0 40.03 15.0 15.0 55.05 25.0 25.0 80.04 20.0 20.0 100.0

20 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py15

17 85.0 85.0 85.03 15.0 15.0 100.0

20 100.0 100.0

4.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py16

7 35.0 35.0 35.013 65.0 65.0 100.020 100.0 100.0

3.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 107: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

106��

Py17

2 10.0 10.0 10.015 75.0 75.0 85.03 15.0 15.0 100.0

20 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py18

3 15.0 15.0 15.07 35.0 35.0 50.0

10 50.0 50.0 100.020 100.0 100.0

2.003.004.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py19

2 10.0 10.0 10.06 30.0 30.0 40.0

12 60.0 60.0 100.020 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Py20

6 30.0 30.0 30.03 15.0 15.0 45.09 45.0 45.0 90.02 10.0 10.0 100.0

20 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 108: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

107��

Lampiran 7

Uji Validitas Variabel XXT

Spearman's rho x1 Correlation Coefficient .320

Sig. (2-tailed) .007

N 6

x2 Correlation Coefficient .503

Sig. (2-tailed) .010

N 6

x3 Correlation Coefficient .320

Sig. (2-tailed) .037

N 6

x4 Correlation Coefficient .320

Sig. (2-tailed) .037

N 6

x5 Correlation Coefficient .746

Sig. (2-tailed) .008

N 6

x6 Correlation Coefficient .270

Sig. (2-tailed) .005

N 6

x7 Correlation Coefficient .746

Sig. (2-tailed) .008

N 6

x8 Correlation Coefficient .636

Sig. (2-tailed) .005

N 6

x9 Correlation Coefficient .

Sig. (2-tailed) .

N 6

x10 Correlation Coefficient .668

Sig. (2-tailed) .006

N 6

x11 Correlation Coefficient .606

Sig. (2-tailed) .202

N 6

x12 Correlation Coefficient .792

Sig. (2-tailed) .000

N 6

Page 109: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

108��

x13 Correlation Coefficient .674

Sig. (2-tailed) .142

N 6

x14 Correlation Coefficient .678

Sig. (2-tailed) .007

N 6

x15 Correlation Coefficient .503

Sig. (2-tailed) .010

N 6

x16 Correlation Coefficient .320

Sig. (2-tailed) .007

N 6

x17 Correlation Coefficient .101

Sig. (2-tailed) .000

N 6

T Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 6

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Lampiran 8:

Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.325 .297 15

Page 110: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

109��

Lampiran 9

Uji validitas variable Y

TY

Spearman's rho Py1 Correlation Coefficient .395

Sig. (2-tailed) .005

N 20

Py2 Correlation Coefficient .285

Sig. (2-tailed) .003

N 20

Py3 Correlation Coefficient .445(*)

Sig. (2-tailed) .009

N 20

Py4 Correlation Coefficient .264

Sig. (2-tailed) .001

N 20

Py5 Correlation Coefficient .321

Sig. (2-tailed) .008

N 20

Py6 Correlation Coefficient .605(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

Py7 Correlation Coefficient .798(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

Py8 Correlation Coefficient .305

Sig. (2-tailed) .010

N 20

Py9 Correlation Coefficient .605(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

Page 111: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

110��

Py10 Correlation Coefficient .668

Sig. (2-tailed) .006

N 20

Py11 Correlation Coefficient .499(*)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

Py12 Correlation Coefficient .792(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

Py13 Correlation Coefficient .366

Sig. (2-tailed) .002

N 20

Py14 Correlation Coefficient .756(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

Py15 Correlation Coefficient .366

Sig. (2-tailed) .002

N 20

Py16 Correlation Coefficient .713(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

Py17 Correlation Coefficient .440

Sig. (2-tailed) .052

N 20

Py18 Correlation Coefficient .579(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 20

Py19 Correlation Coefficient .538

Sig. (2-tailed) .005

N 20

Page 112: SITI TIA MASYA TRESIA - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-1871_Fulltext_up.pdfHUBUNGAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi Kasus Pada PT

111��

Py20 Correlation Coefficient .616(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 20

TY Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 20

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 10

Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items(a) N of Items

.220 -.139 20

a The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Lampiran 11 Uji Hubungan Antara Variabel X dengan Variabel Y

Model Summary

.700a .490 .388 3.34512 .490 4.807 1 5 .080Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), TXa.

ANOVAb

53.791 1 53.791 4.807 .080a

55.949 5 11.190109.741 6

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), TXa.

Dependent Variable: TYb.