peringatan - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/skr.11.50.07065.pdf · diajukan...

110
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: lytuyen

Post on 29-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP SELF ESTEEM PADA SISWI

YANG MEMILIKI BERAT BADAN BERLEBIH DI SMK SANDHY

PUTRA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh

Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi

Universitas Islam Bandung

Disusun Oleh

Catur Pamungkas

10050007065

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS PSIKOLOGI

2011

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas
Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Motto

Artinya : “Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (94 : 5),

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (94 : 6)

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

ABSTRAK

Catur Pamungkas (10050007065), Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Self-Esteem

Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung.

SMK Sandhy Putra merupakan salah satu sekolah kejuruan yang terpandang di kota

bandung. Bidang kejuruan yang terdapat di SMK Sandhy Putra adalah pariwisata dan

perhotelan. Dua bidang tersebut merupakan bidang pelayanan jasa dan tentunya akan

berinteraksi dengan banyak orang. Sebagai seorang yang akan memberikan pelayanan

jasa, diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam hal berinteraksi dengan orang

lain dan tentunya kemampuan dalam hal pelayanan itu sendiri. Namun pada enam

siswi yang menjadi subjek penelitian ini memiliki permasalahan dalam dirinya yang

dapat mengganggu dalam kehidupan akademis dan pertemanan di sekolah. Keenam

sisiwi tersebut memiliki perasaan malu dan minder yang disebabkan kondisi fisiknya

yang memiliki berat badan berlebih. Hal ini dirasa mengganggu ketika mereka

berinteraksi dengan teman-teman disekolah karena ejekan dan julukan yang diberikan

oleh teman-temannya kepada mereka di sekolah. Selain itu ada pula perasaan tidak

dianggap oleh teman-temannya. Selain dalam hal pertemanan, dalam kegiatan

pelajaran pun mereka mengalami masalah seperti tidak yakin ketika dalam kegiatan

praktikum, perasaan takut akan ditertawakan saat tampil di depan kelas atau saat

praktikum sehingga tidak dapat tampil dengan baik, dan merasa diremehkan dalam

hal akademis oleh teman-temannya. perlakuan yang diterima tersebut menimbulkan

keyakinan bahwa mereka tidak mampu berprestasi dan menampilkan pelayanan yang

baik, selain itu ada pula keyakinan bahwa mereka bukan orang yang bisa diandalkan

dan dibutuhkan oleh teman-temannya dalam hal pelajaran dan pertemanan.

Permasalahan-permasalahan tersebut menunjukan bahwa keenam siswi yang menjadi

subjek dalam penelitian ini memiliki self-esteem yang rendah. Self-esteem merupakan

evaluasi yang dibuat individu dan kebiasan memandang dirinya terutama mengenai

sikap menerima dan menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap

kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan (Coopersmith, 1967).

Dalam penelitian ini, Self-esteem yang rendah tersebut berusaha dirubah dengan

pemberian hipnoterapi. Caranya adalah dengan menanamkan poin-poin keyakinan

yang positif ke dalam alam bawah sadar sehingga kepercayaan dan keyakinan akan

diri yang negatif akan berubah. Berubahnya keyakinan akan diri tersebut diharapkan

akan membuat self-esteem para subjek meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui bagaimana pengaruh dari pemberian hipnoterapi terhadap self-esteem

siswi yang memiliki berat badan berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung. Penelitian

ini menggunakan metode ekspreimen dengan subjek sebanyak 6 orang. Design

eksperimen yang digunakan adalah multiple baseline design. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur self-esteem ialah alat ukur yang dikembangkan oleh

peneliti berdasarkan konsep teori dari Coopersmith. Data yang dianalisis secara

statistik menggunakan uji friedman. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya

pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap self-esteem siswi yang memiliki berat

badan berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung. Dapat pula dikatakan jika diberikan

hipnoterapi maka kondisi self-esteem pada siswi dengan berat badan berlebih SMK

Sandhy putra meningkat. Hal tersebut menggambarkan bahwa hipnoterapi dapat

digunakan untuk mengintervensi self-esteem yang rendah

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikna skripsi yang berjudul

Pengaruh Hipnoterapi terhadap self-esteem pada Siswi yang Memiliki Berat

Badan Berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung . Shalawat dan salam semoga

selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyelesaian skripsi ini sangat

jauh dari kesempurnaan. Namun dalam penyelesaian nya, banyak sekali do’a,

bimbingan, dorongan, saran, kritik dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis menghantarkan banyak terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Agus Sofyandi Kahfi M.Si selaku pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, memberi

motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini, serta bantuan yang

diberikan atas kesulitan-kesulitan yang dialami oleh penulis.

2. Ibu Indri Utami S ,M.Psi selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktu untuk membimbing, mengarahkan, memberi motivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

3. M Ilmi Hatta, Drs, M.Psi selaku dosen wali yang kurang lebih selama empat

tahun memberi arahan, dan motivasi kepada penulis dalam menjalankan

perkuliahan

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

4. Bapak DR. H. Umar Yusuf, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Bandung

5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung,

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan dalam

berlangsungnya perkuliahan

6. Bapak M. Sirad Sidik, S.E dan ibu Ratna Faridah, kedua orangtua tercinta

yang selalu memberikan perhatian, bantuan dan do’a yang tak henti –

hentinya kepada penulis. Semoga penulis mampu membalas kasih sayang

yang telah diberikan.

7. Radix Rascalia, M.T, Wilda Profita Dewi, S.E, dan dr. Farhan Annahar

kakak-kakak yang selalu memberikan perhatian, bantuan dan do’a kepada

penulis

8. Miki Amrilya Wardati S.Psi, yang selalu memberikan motivasi, inspirasi,

bantuan dan do’a

9. Pihak SMK Sandhy Putra yang telah membantu dalam proses penelitian ini

10. Teman-teman d’contarckan (Ijal, Denny, Jimmi, Trimur, Gogon, Diki) yang

memberikan bantuan motivasi dalam mengerjakan penelitian ini. Semoga

sukses menyertai kalian.

11. Teman-teman angkatan 2007 (nganga, imam, adit, dika, eko) dan teman-

teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga suskes

menyertai kalian semua.

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Akhir kata, semoga amal baik yang diberikan kepada penulis mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga kita semua selalu dalam

lindungan-Nya.

Billahitaufiqwalhidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Desember

2011

Penulis

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

DAFTAR ISI

ABSTRAKSIi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

1.4 Bidang Kajian .................................................................................... 9

1.5 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 10

BAB II LANDASANNTEORI ............................................................................. 11

2.1 Hipnoterapi ...................................................................................... 11

2.1.1 Karakteristik Kondisi hipnosis ............................................... 13

2.1.2 Prinsip Kerja Hipnoterapi ....................................................... 13

2.1.3 Gelombang Otak ..................................................................... 15

2.1.4 Sugesti dan imajinasi .............................................................. 17

2.1.5 Jenis - jenis sugesti ................................................................. 17

2.1.6 Tahap-tahap hipnoterapi ......................................................... 19

2.2 Self-esteem ...................................................................................... 23

2.2.1 Definisi self-esteem ................................................................. 23

2.2.2 Aspek-aspek self-esteem ......................................................... 24

2.2.3 Proses terbentuknya self-esteem ............................................. 25

2.3 Remaja ............................................................................................. 27

2.3.1 Pengertian dan batasan remaja………….………………….27

2.3.2 Karakteristik remaja………………………………………28

2.3.3 Tugas Perkembangan Remaja….. …………………………29

2.4 Kerangka Pikir…………………………………………………...29

2.5 Skema Berpikir…………………………………………………..34

2.6 Hipotesis Penelitian………………………………………………35

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………..36

3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 36

3.2 Identifikasi Variabel ....................................................................... 37

3.3 Operasionalisasi Variabel ............................................................... 40

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

3.3.1 Operasionalisasi Hipnoterapi .................................................. 40

3.3.2 Operasionalisasi Self-Esteem .................................................. 42

3.4 Populasi .......................................................................................... 43

3.5 Alat Ukur ........................................................................................ 43

3.5.1 Bentuk Alat Ukur .................................................................. 43

3.5.2 Kisi-kisi Alat Ukur ............................................................... 44

3.6 Pengujian Alat Ukur ....................................................................... 45

3.6.1 Uji Validitas........................................................................... 45

3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 46

3.8 Teknik Pengolahan Data…………………………………………47

3.9 Prosedur Pelaksanaan ...................................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 51

4.1 Hasil Perhitungan dan Pengolahan Data ......................................... 51

4.1.1 Hasil Perhitungan Stabilitas Data Baseline dengan

menggunakan Uji Friedman .................................................. 51

4.1.2 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi

Terhadap Self-Esteem Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra Stabilitas Data Baseline dengan menggunakan

Uji Friedman ..................................................................... …52

4.1.3 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi

Terhadap Aspek Power Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra Stabilitas Data Baseline dengan menggunakan

Uji Friedman ………………………………….. .................. 53

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi

Terhadap Aspek Significance Siswi yang Memiliki Berat

Badan Berlebih di SMK Sandhy Putra Stabilitas Data

Baseline dengan menggunakan Uji

friedman………………… .................................................. ..54

4.1.5 ....... Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi

Terhadap Aspek Virtue Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra Stabilitas Data Baseline dengan menggunakan

Uji Friedman……………………………… ....................... ..55

4.1.6 ...... Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi

Terhadap Aspek Competence Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra Stabilitas Data Baseline dengan menggunakan

Uji Friedman…………………. ..................................................... .56

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

4.1.7 Grafik Kondisi Self-Esteem Siswi yang Memiliki Berat Badan

Berlebih di SMK ........ Sandhy Putra …………………………….57

4.1.8Grafik Aspek Power Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra…………… ............................................ ….58

4.1.9 .. Grafik Aspek Significance Siswi yang Memiliki Berat Badan

Berlebih di SMK . Sandhy Putra …………………………………59

4.1.10Grafik Aspek Virtue Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih

di SMK Sandhy Putra ……………………………………………60

4.1.11Grafik Aspek Competence Siswi yang Memiliki Berat Badan

Berlebih di SMK Sandhy Putra ………………………….……….61

4.1.12Hasil Penggalian Masalah Setiap Subjek Pada Sesi Terapi Pertama62

4.2 Pembahasan………………………………………………………65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .72

5.1Kesimpulan………………………………………………………….72

5.2Saran…………………………………………………………………72

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa transisi menuju dewasa. Masa remaja

dihayati sebagai masa yang penuh dengan kesenangan. Pada masa ini individu

mulai ingin bebas menentukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Havighurst

mengemukakan ada beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh

seorang remaja, yaitu: (1) menerima kondisi fisik dan memanfaatkan tubuhnya

secara efektif, (2) menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

dari jenis kelamin yang berbeda, (3) menerima peran jenis kelamin masing-

masing, (4) berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang

tua dan orang dewasa lainnya, (5) mempersiapkan karir ekonomi, (6)

mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga, (7) merencanakan

tingkah laku sosial yang bertanggung jawab, (8) mencapai sistem nilai dan etika

tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.

Remaja mulai membuat peer group dan sering melakukan berbagai

aktivitas bersama seperti berjalan-jalan bersama di sebuah mall, menonton film

bersama, atau mengerjakan tugas-tugas sekolah bersama. Selain dipenuhi dengan

kesenangan, juga merupakan masa yang diliputi berbagai macam kekhawatiran

dan masalah. Permasalahan yang dihadapi remaja meliputi konflik dengan teman

sebaya, konflik dengan orang tua, kehidupan di sekolah, dan masalah yang

dilatarbelakangi oleh perubahan fisik yang dimiliki. Pada masa remaja sudah

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

mulai tampak perubahan-perubahan pada fisik. Menurut teori psikologi

perkembangan, perubahan fisik ini bisa menjadi masalah terutama pada remaja

usia 14-16 tahun. Beberapa remaja mulai merasa ada kekhawatiran akan

perubahan fisik ini. Salah satu masalah yang berhubungan dengan perubahan fisik

ini adalah berat badan yang berlebih. Stereotip yang mengatakan bahwa orang

dengan berat badan berlebih adalah seseorang yang tidak menarik akan

menambah kekhawatiran pada remaja. Berat badan yang berlebih dinilai sebagai

suatu hal yang kurang menyenangkan pada beberapa remaja. Penilaian yang

negatif tersebut akan mengarah pada rendahnya harga diri atau self esteem.

Sel esteem adalah evaluasi seseorang akan dirinya sendiri (Baron & Byrne,

2004). Self esteem menyangkut pada bagaimana individu mempersepsikan dirinya

secara keseluruhan. Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap self-

esteem adalah berat badan yang dimiliki. Remaja dengan berat badan ideal

cenderung lebih mudah diterima lingkungan sehingga remaja tersebut lebih

percaya diri dan dapat meningkatkan harga dirinya, sedangkan remaja yang

memiliki berat badan berlebih merasa kurang menarik sehingga menurunkan self

esteem. Penelitian terdahulu menemukan bahwa ada hubungan antara berat badan

berlebih dengan rendahnya self esteem pada individu remaja yang memiliki berat

badan berlebih (French dkk, 1995). Penelitian lain yang dilakukan oleh

Mendelson dan White (dalam Aliati, 2004) menyatakan bahwa remaja yang

obesitas mengalami penurunan self esteem secara konsisten.

Remaja jika dilihat dari pendidikannya, sedang mengenyam pendidikan di

jenjang Sekolah Menengah Atas. Selain SMA yang bersifat umum terdapat pula

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

sekolah yang sudah mempersiapkan siswanya untuk terjun ke dalam dunia kerja

yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Saat ini SMK sudah semakin

berkembang. SMK Sandhy Putra merupakan salah satu SMK yang terkemuka di

kota Bandung. SMK Sandhy Putra merupakan sekolah kejuruan dibidang

pariwisata dan perhotelan. Perhotelan dan pariwisata merupakan salah satu bidang

yang akan berhubungan dengan banyak orang, oleh karena itu SMK Sandhy Putra

menuntut para siswa-siswinya untuk menjaga penampilan agar tetap terlihat

menarik, bahkan seleksi masuk pun mempertimbangkan penampilan. Bentuk

tubuh yang proporsional pun menjadi suatu hal yang wajib dimiliki oleh para

siswa-siswi di sana. Berdasarkan hasil survey di sekolah tersebut melalui

observasi tampak ada beberapa siswi yang memiliki berat badan berlebih.

Menurut penuturuan dari pihak sekolah sebenarnya seleksi masuk sudah

memperhatikan penampilan fisik namun ada saja yang diluluskan karena ada

pertimbangan lain. Walaupun pada saat seleksi tidak termasuk dalam kategori

berat badan yang berlebih, selama proses menjadi murid di sana ada saja yang

mengalami berat badan berlebih.

Berdasarkan perhitungan BMI (body mass index), siswi-siswi yang telah

ditemui terbagi kedalam dua kategori yaitu overweight dan obesitas. Siswi yang

memiliki berat badan tergolong overweight menuturkan bahwa mereka memiliki

masalah yang berhubungan dengan pertemanan di sekolah. Beberapa dari mereka

merasa bahwa teman-teman di kelas mengucilkan dirinya, bahkan terkesan seperti

sering membicarakan dirinya. Hal tersebut menimbulkan perasaaan yang kurang

nyaman. Menurut penuruturan mereka, dukungan semisal perhatian sangat

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dibutuhkan terutama dari teman-teman sekolahnya agar mereka dapat

mengerjakan tugas-tugas dan kewajiban lainnya dengan baik, namun dalam

kenyataannya mereka tidak mendapatkan itu. Teman-teman yang dipersepsikan

kurang memberikan dukungan dan perhatian, bahkan mengucilkan, menimbulkan

perasaan bahwa dirinya kurang dibutuhkan dan mereka menjadi sulit untuk

menampilkan diri dalam berinteraksi dengan teman-temanya disekolah, apalagi

menampilkan diri sebagai sosok sentral atau pemimpin. Efek dari perlakuan

tersebut sering mengganggu dalam kegiatan akademik khususnya dalam kegiatan

praktikum. Siswi-siswi tersebut sering merasa bahwa dirinya tidak akan mampu

menampilkan performance yang baik ketika kegiatan praktikum karena relasi

yang kurang baik dengan teman-temannya. Selain itu ada juga yang mendapatkan

ejekan secara langsung dengan memberikan julukan sebagai tambahan dalam

nama mereka. Julukan tersebut berkaitan dengan kondisi fisik yang tergolong

berat badan berlebih. Efeknya siswi-siswi tersebut merasa bahwa dirinya tidak

semenarik teman-teman di sekolah dan cenderung rendah diri. Kepercayaan diri

pun menjadi masalah pada mereka. Terutama berkaitan dengan hal berbicara di

depan orang banyak, misalnya dalam kegiatan praktikum atau presentasi di depan

kelas. Selain masalah di sekolah, ada beberapa siswi yang merasa tidak betah dan

terkadang memiliki keinginan untuk pergi dari rumahnya. Hal tersebut disebabkan

karena orang tua yang dirasa kurang memberi perhatian terutama terhadap

perasaan mereka dan cenderung memberikan banyak tuntutan.

Pada hasil wawancara dengan siswi yang tergolong obesitas didapat

keterangan bahwa dia merasa teman-temannya tidak menanggapi dirinya secara

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

serius ketika sedang berbicara. Selain itu siswi tersebut merasa percuma untuk

memberikan saran pada teman-temannya karena sering tidak ditanggapi atau

diikuti. Hal tersebut menimbulkan perasaan kesal dan kecewa. Selain masalah itu,

siswi yang tergolong obesitas ini merasa bahwa dirinya tidak baik dan akan

mengalami kegagalan dalam kegiatan praktik yang memberikan service atau

pelayanan. Hal tersebut disebabkan karena siswi tersebut kurang nyaman ketika

harus bertemu dengan orang lain dan harus melayani orang tersebut, oleh karena

itu siswi ini lebih menyukai bidang yang tidak menuntut untuk bertemu orang

banyak.

Berdasarkan konsep teori dari coopersmith, permasalahan-permasalahan

yang telah dikemukakan mengindikasikan bahwa siswi dengan berat badan

berlebih memiliki self esteem yang rendah. Siswi yang memiliki self estem yang

rendah perlu mendapatkan bantuan agar individu tersebut dapat memiliki self

esteem yang baik sehingga siswi-siswi tersebut dapat lebih menghargai dirinya,

mampu menampilkan diri dan mengerjakan tugas-tugasnya lebih baik lagi. Salah

satu bentuk bantuan yang dapat diberikan adalah hipnoterapi. Dalam

perkembangannya, Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan

bahwa hipnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai

anastesi. Pada tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan

yang sama (Wikipedia.org). Hipnoterapi sendiri telah diakui sebagai salah satu

bentuk terapeutik oleh American Psychological Association (APA). Hipnoterapi

telah digunakan untuk menangani kasus-kasus psikologis seperti phobia,

menurunkan tingkat stress, dan lain-lain.

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Hipnoterapi merupakan sebuah bentuk terapi yang diberikan dengan cara

mengakses pikiran tidak sadar klien, kemudian memberikan sugesti kepada klien

sesuai permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini sugesti ditujukan pada para

siswi dengan berat badan berlebih yang memiliki self esteem rendah sehingga

remaja tersebut memiliki pemahaman yang baru mengenai kondisi dirinya.

Diharapkan melalui sugesti yang diberikan mampu meningkatkan self-esteem

pada siswi yang memiliki berat badan berlebih.

Hipnoterapi diperkirakan dapat merubah penilaian seseorang mengenai

dirinya dan meningkatkan self-esteem, karena itu peneliti bermaksud untuk

mengukur pangaruh hipnoterapi terhadap self esteem dengan judul penelitian

“Pengaruh Hipnoterapi terhadap Self Esteem pada Siswi yang Memiliki Berat

Badan Berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Body mass index (BMI) adalah parameter yang biasa digunakan untuk

mengetahui lemak tubuh pada pria maupun wanita dewasa. Berat badan yang

berlebih dapat memberikan pengaruh buruk bagi kondisi psikologis seseorang.

BMI dapat dihitung dengan rumus : Berat badan (kg)/Tinggi badan2 (m). Kriteria

WHO yang telah disesuaikan untuk pengukuran BMI orang Asia termasuk

Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Underweight :Kurang dari 18.5

2) Normal :18.5-22.9

3) Overweight at risk :23.0-24.9

4) Obes I :25-29.9

5) Obes II : lebih dari atau sama dengan 30

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Pada remaja. berat badan yang berlebih menimbulkan kesan yang kurang

menarik bagi remaja dan dapat menurunkan percaya diri. Penelitian terdahulu

bahkan membutikan bahwa berat badan berlebih dapat menurunkan self-esteem.

Pengembangan self esteem dipengaruhi oleh banyak aspek, namun kondisi fisik

dianggap sebagai aspek yang penting. Fox (dalam Auweele, 1999) menyatakan

bahwa komponen kompetensi olahraga, ketertarikan-tubuh, kekuatan fisik, dan

kondisi fisik adalah komponen pemicu bagi pengembangan self-esteem. Berat

badan berlebih menjadikan penampilan seseorang kurang serasi, kurang luwes dan

menimbulkan rasa kurang percaya diri. Orang yang memiliki berat badan berlebih

sering mengalami tekanan karena timbulnya berbagai masalah baik dari diri

pribadi maupun dari lingkungan. Penilaian yang negatif akan kondisi tubuh

dengan berat badan berlebih membuat self-esteem seseorang menjadi rendah.

Hipnoterapi merupakan kombinasi dari hipnosis dan intervensi terapeutik.

Hipnosis pada dasarnya adalah sugestabilitas yang meningkat terhadap sugesti

yang diberikan oleh orang lain (Bernheim, dalam Hipnoterapi: prisip-prinsip dasar

praktik psikoterapi, 2007). Terapis yang melaksanakan proses hipnoterapi ini

memfalisitasi kliennya untuk mengalami perubahan-perubahan positif ketika klien

sedang berada dalam keadaan relaksasi yang mendalam dan memiliki tingkat

sugestabilitas tinggi yang disebut trance (Booth, 2003). Proses hiponis hampir

sama dengan tidur, hanya saja individu yang berada dalam kondisi trance tidak

sepenuhnya tidur. Individu dalam kondisi trance tetap mampu menerima sugesti

dari terapis melalui panca inderanya. Hipnosis membantu klien untuk mencapai

kondisi relaks dengan cara menurunkan gelombang otak. Turunnya gelombang

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

otak memungkinkan bagi terapis untuk berinteraksi dengan pikiran bawah sadar

klien. Melalui sugesti pikiran bawah sadar klien dapat diprogram ulang oleh

terapis.

Isi dari sub-concious terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah

sistem belief. Sistem belief merupakan keyakinan individu yang terbentuk melaui

pengalaman yang dialami oleh individu sepanjang hidupnya. Sistem belief

menjadi sulit ketika klien berada dalam kondisi sadar. Melalui teknik hipnoterapi

akan mempermudah terapis untuk merubah belief-belief negatif yang

menimbulkan self-esteem rendah pada remaja dengan berat badan berlebih .

Coopersmith mengemukakan bahwa self-esteem merupakan evaluasi yang

dibuat individu dan kebiasan memandang dirinya terutama mengenai sikap

menerima dan menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap

kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Secara singkat, self-

esteem merupakan personal judgement mengenai perasaan berharga atau berarti

yang dieksprsikan kedalam sikap-sikap individu pada dirinya sendiri. Harga diri

berkaitan dengan bagaimana individu mempersepsikan dirinya secara

keseluruhan.

Individu yang memiliki self-esteem rendah cenderung mengalami

hambatan ketika individu tersebut berinteraksi dengan orang lain, mudah

menyerah dalam mnegejakan tugas, tidak berharap banyak pada dirinya, berpikir

dirinya tidak penting atu tidak menyenangkan, menganggap ide dari orang lain

dan pekerjan orang lain lebih baik dari dirinya, selalu merasa apa yang

dikerjaakan akan gagal dan sering merasakan putus asa. Individu dengan self-

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

esteem yang tinggi cenderung menganggap dirinya berharga dan penting,

menganggap dirinya sama baik dengan orang lain, menganggap dirinya sebagai

orang yang layak untuk dihormati dan dipertimbangkan oleh orang lain, dapat

mengendalikan tindakannya, yakin terhadap ide-ide yang dimilikinya

(Coopersmith, 1967).

Berdasarkan paparan masalah di atas, peneliti bermaksud menguji

pengaruh hipnoterapi dalam meningkatkan self esteem remaja yang memiliki

berat badan berlebih. Dengan kata lain, apabila dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan, adalah sebagai berikut : “bagaimana pengaruh pemberian hipnoterapi

terhadap peningkatan self esteem pada remaja yang memiliki berat badan

berlebih?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik mengenai

pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap self esteem remaja yang memiliki berat

badan berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung.

1.4 Bidang Kajian

Bidang kajian dalam penelitian ini adalah Psikologi Klinis.

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan penelitian ini adalah untk memberikan informasi dalam

mengembangkan ilmu psikologi, khususnya dalam hal intervensi pada individu-

individu yang memiliki self esteem rendah. Selain itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat memberikan inspirasi yang dapat dikaji lebih lanjut oleh peneliti

lainnya.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan membantu pihak sekolah dalam usaha

meningkatkan self-esteem siswi yang memiliki berat badan berlebih. Penelitian ini

juga dapat memberi informasi bagi para praktisi psikologi mengenai salah satu

bentuk intervensi terapeutik yang bisa membantu para psikolog, praktisi

hipnoterapis, dan masyarakat umum lainnya dalam usaha meningkatkan self

esteem yang rendah. Terakhir, penelitian ini diharapkan juga dapat menambah

pengetahuan bagi pembaca hasil penelitian.

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Hipnoterapi

2.1.1 Definisi Hipnoterapi

Hipnosis adalah suatu kondisi mental atau diberlakukannya peran

imajinatif. Orang yang melakukan proses hipnosis atau memberikan sugesti

terhadap subjek disebut hipnotis. Hipnosis biasanya disebabkan oleh prosedur

yang dikenal sebagai induksi hipnosis, yang umumnya terdiri dari rangkaian

panjang instruksi awal dan sugesti. Sugesti hipnosis dapat disampaikan oleh

seorang hipnotis di hadapan subjek, atau mungkin dilakukan sendiri oleh subjek

(Self-hipnosis). Penggunaan hipnosis untuk terapi disebut hipnoterapi, sedangkan

penggunaannya sebagai bentuk hiburan bagi penonton dikenal sebagai stage

hipnosis. Sedangkan Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam

kondisi Hipnosis.

Kata “Hipnosis” adalah kependekan dari istilah James Braid (1843)

“neuro-hypnotism”, yang berarti “tidurnya sistem syaraf”. Orang yang terhipnotis

menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling

jelas adalah mudah disugesti. Hipnoterapi sering digunakan untuk memodifikasi

perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional,

kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan

pribadi.

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berikut ini beberapa definisi hipnosis yang berasal dari beberapa tokoh:

Menurut Bernheim, hipnosis pada dasarnya adalah sugestabilitas yang

meningkat terhadap sugesti yang diberikan oleh orang lain (Hipnoterapi:

prisip-prinsip dasar praktik psikoterapi, 2007).

James Braid mengemukakan bahwa hipnotisme hanyalah akibat dari

tidurnya sistem saraf karena perhatian visual yang terfokus dan

terkonsentrasi pada satu objek (Hipnoterapi: prisip-prinsip dasar praktik

psikoterapi, 2007).

Menurut Dave Elman, hipnosis adalah keadaan pikiran di mana

terciptanya by-pass pada “critical faculty”seseorang dan menjadi selektif

terhadap sugesti yang diberikan. Critical faculty adalah adalah bagian dari

fikiran kita yang memfalisitas kita untuk membuat suatu penilaian

terhadap informasi yang diterima.

Menurut Milton Ericson, hipnosis adalah keadaan dipersempitnya fokus

perhatian.

. Pada tahun 1958, hipnotisme diakui oleh American Medical Association

sebagai sebuah pendekatan terapi yang resmi dan aman untuk menangani

masalah-masalah medis dan psikologis. Hipnoterapi merupakan kombinasi dari

hipnosis dan intervensi terapeutik. Hipnosis adalah kondisi sementara dimana

persepsi sesorang dirubah melalui sugesti dari orang lain dan di mana berbagai

fenomena mungkin muncul secara spontan atau sebagai respon terhadap

rangsangan verbal atau lainnya (BMA, 1959).

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.1.2 Karakteristik Kondisi Hipnosis

Kondisi hypnosis atau trance memiliki karakteristik-karakteristik utama

yaitu relaksasi fisik yang dalam, perhatian yang sangat terpusat, peningkatan

kemampuan indera, pengendalian refleks dan aktivitas fisik, serta respon terhadap

pengaruh setelah hypnosis (Gunawan, 2005).

2.1.3 Prinsip Kerja Hipnoterapi

Cara kerja hipnoterapi berbeda jauh dengan hipnotisme hiburan. Dalam

hipnoterapi, klien secara perlahan-lahan dibawa menuju alam bawah sadarnya.

Terapis yang melaksanakan proses hipnoterapi ini memfalisitasi kliennya untuk

mengalami perubahan-perubahan positif ketika klien sedang berada dalam

keadaan relaksasi yang mendalam dan memiliki tingkat sugestabilitas tinggi yang

disebut trance (Booth, 2003). Pikiran dan tubuh klien dibuat relaks terlebih

dahulu sebelum memasuki alam bawah sadarnya.

Pikiran sadar adalah proses mental yang disadari dan dapat dikendalikan.

Pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis

sehingga individu tidak menyadarinya. Pikiran sadar mempunyai fungsi

mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang telah

ada dalam memori, menganalisis data yang baru masuk, dan memutuskan data

baru yang akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara. Sementara pikiran

bawah sadar berfungsi jauh lebih kompleks. Organ tubuh, nilai-nilai, kepercayaan,

dan keyakinan terhadap sesuatu tersimpan dalam alam bawah sadar.

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Antara kondisi sadar dan bawah sadar ada sebuah filter mental yang

disebut critical area. Critical area adalah penampungan data sementara untuk

kemudian diproses berdasarkan analisa, logika, pertimbangan etika, dan lain-lain.

Critical area ini yang melundungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi, sugesti

atau bentuk pikiran lain yang dapat mengubah program pikiran yang telah

tertanam dibawah sadar. Individu yang berada dalam kondisi sadar menjadi sulit

untuk menerima informasi baru dikarenakan aktifnya critical area. Saat

gelombang otak turun dan tercipta kondisi relaksasi, critical area tersebut

melemah dan sugesti yang diberikan oleh terapis akan lebih mudah diterima dan

terinternalisasi oleh klien.

Critical area diperlemah dengan menggunakan induksi hipnosis yang

membawa klien pada kondisi relaks. Pada proses ini peran seorang terapis sangat

berpengaruh. Ketika dalam kondisi sadar, seseorang dapat memberikan atensi

terhadap berbagai macam stimulus yang ada di lingkungan sehingga sangat sulit

untuk memasuki kondisi relaks. Peran terapis adalah membuat klien memusatkan

atensinya pada satu objek misalnya pendulum, atau pada sebuah gambaran mental

yang diciptakan melalui sugesti dari terapis untuk membawa klien memasuki

keadaan relaks.

Saat klien memasuki kondisi yang sangat relaks, critical area semakin

menjadi lemah sehingga terapis semakin mudah untuk berkomunkasi dengan alam

bawah sadar klien. Saat klien menjadi relaks, atensi menjadi semakin terpusat

pada terapis dan sugesti yang diberikan menjadi semakin kuat dan terasa nyata

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

bagi klien, misalnya gambaran mental mengenai sebuah tempat yang disukai klien

menjadi sangat nyata dan klien mempersepsikan dirinya berada di tempat tersebut.

2.1.4 Gelombang Otak

Kondisi trance berbeda dengan tidur. Trance berhubungan dengan kondisi

gelombang otak yang dimiliki setiap individu. Aktivitas gelombang otak

umumnya diukur dalam frekuensi dengna satuan Hertz (Hz) atau siklus perdetik

(spd). Gelombang otak sendiri dibagi menjadi 4 jenis yaitu:

a Gelombang otak beta

Adalah keadaan yang sadar, atau pada saat perhatian kita terbagi. Dalam

keadaan ini, sesorang menjadi sangat logis, analitis dan aktif. Suatu

keadaan untuk melakukan banyak hal dan disertai dengan stress yang bisa

jadi menguat.

b Gelombang otak alpha

Berkaitan dengan keadaan relaks dan tanpa stress. Dalam keadaan alpha,

konsentrasi seseorang menjadi terpusat, karena hanya fokus pada satu hal.

Ketika seseoang berpikir dua hal secara bersamaan, maka ia tidak lagi

dalam keadaan alpha, namun keadaaan beta. Pada gelombang ini, manusia

berada pada kondisi hening atau tenang. Kondisi ini muncul pada saat

seseorang melakukan aktivitas relaksasi atau pada saat seseorang berdoa.

Pada kondisi alpha inilah proses terapi mulai bereaksi dalam memprogram

pikiran bawah sadar.

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

c Gelombang otak theta

Adalah keadaan dimana pikiran menjadi kreatif dan inspiratif. Kreativitas

sejati dan penyembuhan yang hebat ada pada tahap ini. Keadaan theta juga

merupakan keadaan dimana seseorang bermimpi yang ditandai dengan

pergerakan mata yang cepat (REM) dalam keadaan mata tertutup. Pada

kondisi ini, manusia berada pada kondisi yang sangat hening, saat dimana

seseoan gsudah berada di daerah perbatasan antara kesadaran fisik dan non

fisik. Theta merupakan kondisi penyembuhan fisik yang hebat dan

sekaligus pelepasan stress.

d Gelombang otak delta

Adalah keadaan pada saat kita sedang tidur tanpa mimpi. Keadaan tidur

nyenyak ini adalah keadaan penyembuhan dan peemajaan sel tubuh.

Kerika sakit, seseorng tidur lebih banyak karena tubuh berusaha

menyembuhkan diri sendiri.

2.1.5 Sugesti dan imajinasi

Umum diakui bahwa hipnosis adalah kesepakatan terselubung antara

hipnoterapis dan klien. Freud merumuskan bahwa hipnosis merupakan

persekutuan dua pihak. Dalam kesepakatan tersebut, terapis memberikan sugesti

dan klien memaksimalkan daya imajinatifnya. Dua syarat ini penting untuk

mencapai perubahan subjektif dalam persepsi, suasana hati (mood), perasaan,

emosi dan memori klien.

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Dalam proses hipnosis, imajinasi klien menjadi sangat hidup sehingga ia

tidak bisa lagi membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Pada pelaksanaannya,

klien terkadang sulit berimajinasi. Dalam situasi seperti ini, terapis perlu

mempersiapkan mereka dengan latihan relaksasi atau meditasi.

2.1.5.1 Jenis-jenis sugesti

Ada enam tipe sugesti yang digunakan dalam hipnoterapi, yaitu:

a Sugesti untuk relaksasi: sugesti ini dimaksudkan untuk membuat

klien berada dalam keadaan reseptif dan mampu mengarahkan

konsentrasinya pada bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan cara ini,

klien masuk ke dalam proses mentalnya sendiri sembari

mengabaikan situasi luar.

b Sugesti untuk memperdalam: sugesti ini mengajak klien untuk

masuk lebih dalam lagi ke alam bawah sadarnya. Perhatian klien

dibuat semakin terfokus pada dunia batinnya dan perlahan-lahan

digiring ke dalam tidur hipnosis.

c Sugesti tidak langsung: dengan sugesti ini, terapis berusaha

menemukan pengalaman-pengalaman klien yang menimbulkan

efek-efek emosional tertentu yang tidak menyenangkan.

Wawancara di awal sesi bisa menjadi langkah yang baik untuk

mendapatkan informasi tentang masa lalu klien. Setelah

menemukan titik permasalahannya, terapis lalu membantu klien

meninggalkan emosi-emosi negatifnya itu dengan memunculkan

emosi-emosi positif.

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

d Sugesti langsung: Sugesti langsung adalah sugesti yang dberikan

secara langsung tanpa perumpamaan atau analogi dengan

menggunakan bahasa yang sederhana. Klien cukup diminta

merespon kata-kata yang diucapkan terapis. Tidak dibutuhkan

gambaran mental yang hidup dalam sugesti ini.

e Sugesti gambaran mental: sugesti ini bertujuan membuat gambaran

mental klien menjadi lebih hidup. Ini dapat dicapai bila klien sudah

dalam keadaan santai. Gambaran mental sangat baik baik untuk

membawa klien ke tempat yang nyaman dan aman. Tempat seperti

ini dibutuhkan klien ketika terapis ingin membawanya menemui

isi-isi ketidaksadaran. Dalam teori psikoanalisi, diketahui bahwa isi

dari ketidaksadaran bukan hanya berupa ingatan, tapi juga

pengalaman traumatis yang direpresi klien dan selalu ditolak untuk

diangkat ke kesadaran.

f Sugesti posthipnotik: sugesti posthipnotik diberikan selama klien

dalam keadaan trans atau tidur hipnotik. Sugesti ini digunakan

untuk memodifikasi pelbagai perilaku, seperti meningkatkna

konsentrasi, mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok,

menjalin hubungan antarpribadi yang lebih harmonis, atau

meningkatkan kepercayaan diri. Pada kondisi tidur hipnotik,

sugesti ini ditujukan untuk memberntuk bawah-sadar klien. Bila

proses I ni berjalan baik, klien akan menunjukan perubahan dalam

sesi-sesi berikutnya.

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.1.6 Tahap-tahap hipnoterapi

Untuk memasuki pikiran bawah sadar seseorang dan memberikan sebuah

proses penyembuhan, hipnoterapi memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui.

Tahapan yang harus dilalui adalah sebagai berikut:

a Pre-induksi

Pada tahapan ini terapis membangun sebuah rapport dengan klien yang

akan diterapi. Selain membangun rapport, di tahap ini terapis memperkaya

informasi mengenai klien dengan menggunakan beberapa teknik seperti

observasi dan wawancara. Hal tersebut sangat penting guna menjaring data

mengenai permasalahan yang dialami oleh klien secara jelas, yang akan

berpengaruh pada pemberian sugesti terapeutik pada klien.

b Induksi

Saat data yang dikumpulkan sudah memadai dan klien secara

mental sudah siap untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis, terapis

selanjutnya mempersiapkan insuksi. Induksi adalah proses yang ditempuh

terapis dalam membawa klien menuju tidur hipnotik, dalam kata lain

menurunkan gelombang otak klien dan membuat klien mengalami

relaksasi yang mendalam. Lewat induksi, terapis berperan sebagai

pemandu jalan menuju trance. Hal ini dilakukan dengan cara membuat

klien memusatkan perhatiannya pada objek tertentu. Tujuannya adalah

mengasingkan klien dari banyaknya stimulus di sekitar dirinya. Induksi

dapat digunakan dengan atau tanpa iringan musik. Fungsi musik adalah

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

mengiringi proses relaksasi tubuh. Volume dan ritme musik diharapkan

tidak mengganggu konsentrasi klien dan kejelasan instruksi terapis.

Induksi atau proses mengantar klien ke dalam tidur hipnotik (trans)

bisa berjalan cepat atau lama. Semua itu tergantung pada sugestabilitas

klien. Meski bervariasi, elemen-elemen yang mendasari induksi hampir

sama. Dalam setiap induksi, elemen-elemen berikut selalu ditemui, yaitu:

Permulaan: untuk mengawali induksi, bentuk yang paling sering

digunakan adalah teknik pernafasan karena oksigen yang dibawa

ke otak akan membuat pikiran dan tubuh menjadi relaks

Relaksasi Sistematis: terapis melakukan relaksasi yang sistematis

pada titik-titk tertentu mulai dari kepala sampai kaki. Titik-titik

yang umumnya dibuat relaks adalah ubun-ubun, mata, pelipis,

rahang, leher, bahu, lengan, tangan, dada, punggung, perut, paha,

betis, dan kaki. Caranya adalah dengan membuat klien

berkonsentrasi pada masing-masing bagian tubuh tersebut,

kemudian terapis memberikan sugesti untuk membuat setiap

bagian tubuh tersebut menjadi relaks.

Pengaktifan rasa dan emosi: terapis perlu menghindari ucapan yag

mengajak klien berpikir. Klien cukup diajak merasakan sugesti

yang diberikan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, lebih baik

menggunakan kata-kata “rasakan” atau “bayangkan” daripada kata-

kata seperti “pikirkan” atau “ingatlah”

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Pengaktifan gambaran mental: terapis bisa menciptakan gambaran

mental dengan membawa klien ke tempat yang disukainya. Ketika

ingin mengatifkan gambaran mental, terapis perlu meningkatkan

kepekaan indera-indera klien, seperti pengelihatan, pendengaran,

perabaan, pengecapan, dan penciuman. Semakin aktif indera,

semakin hidup gambaran mental ini. Semakin hidup gambaran

mental, semakin cepat pencapaina trans.

c Depth Level Test

Proses depth level test merupakan tes untuk melihat seberapa jauh

kesadaran klien berpindah dari conscious mind menuju unconscious mind.

kedalaman seseorang berbeda dan sangat bergantung dengan: kondisi

subjek, pemahaman subjek, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang

terapis. Bagi seorang terpais, tingkat kedalaman trance akan berpengaruh

pada sugesti terapi yang diberikan pada klien. Depth level test sangat

sederhana, yaitu dengan memberikan sugesti pada klien untuk melakukan

sesuatu yang secara sadar hal tersebut sangat tidak masuk akal.

d Sugesti

Adalah kalimat-kalimat yang disampaikan oleh terapis ke pikiran bawah

sadar klien. Sugesti merupkan tahapan inti dari sebuah proses hipnoterapi.

Pada tahap ini, terapis mulai dapat memasukan sugesti-sugesti ke dalam

pikiran bawah sadar klien. Sugesti yang diberikan diharapkan dapat

bertahan atau dapat menjadi “nilai baru” bagi klien walaupun telah sadar

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dari tidur hipnotiknya. Sugesti yang diharapkan tersebut disebut dengan

posthypnotic suggestion.

kata latin post berarti sesudah dan hypnotic bisa diartikan tertidur

karena sugesti. Sugsti ini berisi ucapan-ucapan terapis yang bertujuan

memodifikasi kebiasaan atau mengubah kepercayaan-kepercayaan yang

negatif. Bila alam bawah sadar klien menangkap isi pesan tersebut dengan

baik, maka sugesti itu akan mempengaruhi perilau klien setelah ia bangun

dari tidur hipnotisnya. Apa yang ingin dicapai oleh terapis dari sesi

hipnoterapinya ditentukan oleh posthypnotic suggestion ini. Sebelum

memberikan posthypnotic suggestion, terapis harus benar-benar yakin

dengan kedalaman trans klien.

e Termination

Sesudah memberikan posthypnotic suggestion, terapis membangunkan

klien dari trance. Proses membangukna klien dilakukan secara bertahap.

Membangunkan secara tiba-tiba akan menimbulkan dampak perasaan yang

tidak nyaman dan disorientasi yang menyebabkan klien merasa pusing.

Cara yang paling umum adalah dengan menghitung dari satu sampai tiga

atau lima dan pada hitung terakhir terapis mengatakan “bangun dan

rasakan tubuh anda yang segar”.

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.2 self-esteem

2.2.1 Definisi self-esteem

Coopersmith mengemukakan self-esteem merupakan evaluasi yang dibuat

individu dan kebiasan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima

dan menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap

kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan (Coopersmith, 1967).

Secara singkat, self esteem merupakan personal judgement mengenai perasaan

berharga atau berarti yang dieksprsikan kedalam sikap-sikap individu pada dirinya

sendiri. Lebih lanjut coopersmith mengemukakan 4 faktor yang memberikan

kontribusi dalam perkembangan self-esteem, yaitu:

a Banyaknya jumlah penghargaan, penerimaan, dan perhatian yang

diterima seseorang dari significant others dalam kehidupannya.

b Sejarah kesuksesan dan kegagalan seseorang

c Nilai-nilai dan aspirasi

d Sikap-sikap individual dalam merespon devaluasi terhadap dirinya

2.2.2 Aspek-aspek Self-esteem

Coopersmith mengemukakan 4 sumber self-esteem yaitu sebagai berikut :

1. power

power merupakan kemampuan untuk dapat mengatur atau mengontrol

tingkah laku orang lain. Kemampuan ini ditandai oleh adanya

pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu dari orang lain dan

besarnya sumbangan pemikiran dan kebenarannya.

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2. Significance

Significance merupakan perhatian, kepedulian dan afeksi yang

diterima individu dari orang lain. Hal tersebut merupakan penghargaan

dan minat dari orang lain, penerimaan dari orang lain, popularitas

individu di lingkungannya. Significance ditandai dengan kehangatan,

keikutsertaan, perhatian dan kesukaan orang lain terhadapnya.

3. Virtue

Virtue merupakan ketaatan individu untuk menampilkan perilaku yang

diharapkan lingkungan sesuai dengan standar moral dan etika.

4. Competence

Competence dalam arti sukses memenuhi tuntutan prestasi yang

ditandai keberhasilan individu dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan

dengan baik.

Coopersmith menyatakan bahwa self esteem individu tidak ditentukan

oleh tingginya pencapaian kemampuan individu dalam empat sumber self-esteem,

tetapi lebih ditentukan oleh kriteria yang digunakan individu untuk menilai

dirinya dan tingkat pencapaiannya.

2.2.3 Proses Terbentuknya Self-Esteem

Self esteem mulai terbentuk selama sepuluh tahun pertama kehidupan, di

mana anak-anak mulai mengembangkan konsep tentang diri mereka dan mulai

mengerti mengenai watak mereka sendiri. Mereka mulai mengerti bagaimana

mereka dilihat oleh oang lain, mereka juga mengembangkan lebih dari satu diri

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

sosial, dalam perasaan hati mereka mulai menciptakan kesan yang berbeda

terhadap orang yang berbeda.

Self-esteem menurut Brisset (1972), mencakup dua proses psikologis yang

mendasar, yaitu:

a Self evaluation: proses penilaian diri.

b Self worth: proses penghargaan diri.

Evaluasi diri emiliki tiga faktor utama yaitu perbandingna antara self

image dengan ideal self, internalisasi dari penilaian lingkungan sosial, dan

evaluasi terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam melakukan sesuatu. Ketiga

faktor ini sering terkait dan menentukan proses pembentukan self-esteem remaja.

Self-image merupakan suatu gambaran diri dan keadaan diri yang dimiliki

oleh remaja yang bersangkutan, sedangkan ideal-self adalah suatu gambaran dari

keadaan diri yang dinginkan oleh remaja. Pada proses evaluasi diri, remaja akan

melakukan suatu perbandingan antara self image dan ideal self. Jika perbandingan

antara self-image dengan ideal-self menghasilkan suatu gambaran yang sangat

beda, remaja akan merasa tidak puas dan sangat mungkin mengembangkan self-

esteem yang rendah. Sebaliknya, jika gambaran diri dengan ideal self tidak terlalu

berbeda, remaja akan puas dan menerima diri dengan realistis dan

mengembangkan self-estem yang tinggi.

Faktor kedua di dalam self evaluation adalah internalisasi dari penilaian

lingkungan sosial terhadap diri. Dalam hal ini, self evaluation ditentukan oleh

keyakinan remaja mengenai bagaimana orang lain mengevaluasi dan memberikan

penilaian atas diri. Proses pembentukan ini terjadi semenjak remaja berinteraksi

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dengan lingkungan, di mana penilaian dari lingkungan tersebut akan

terinternalisasi dan menjadi batas tingkah laku.

Faktor ketiga dalam self evaluation adalah evaluasi terhadap kesuksesan

dan kegagalan dalam melakukan sesuatu sebagai bagian dari identitas diri. Dalam

hal ini remaja dapat melakukan sesuatu yang membuat dirinya merasa berharga

baik secara pribadi atau sosial sehingga dapat meningkatkan self-esteem remaja

Hasil dari self evaluation yang dilakukan remaja akan menumbuhkan suatu

perasaan bahwa diri itu berharga atau self-worth. Self-worth melibatkan sudut

pandang dari diri sendiri dalam melakukan sesuatu, misalnya perasaan kompetisi

muncul dari dalam diri remaja tersebut karena ia merasa memiliki harga diri dan

tidak ditenteukan atau bergantung pada dukungan atau pandangan yang sifatnya

eksternal.

Berdasakan self-evaluation dan self-worth, remaja akan mengembangan

self esteem. Self esteem memiliki 4 area keberhasilan yaitu power, significance,

virtue dan competence. Bila power, significance, virtue, dan competence ada

dalam diri dengan tingkat tinggi, maka kecenderungan akan menunjukan self

esteem yang tinggi pula.

2.3 Remaja

2.3.1 Pengertian dan Batasan Remaja

Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata adolescere yang tumbuh

ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

kematanga fisik tetepi termasuk juga kematangan mental, emosi dan sosial. Piaget

(dalam Hurlock, 1992) mengemukanan pendapat sebagai berikut:

“Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu

berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia dimana anak tidak lagi merasa I

bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada di tingkatan yang

sama, setidaknya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa)

mempunyai banyak aspek efektif kurang lebih berhubungan bdengan masa puber.

Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual

yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi

dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas

yang umum dari periode perkembangan ini.”

Menurut Diane E. Papalia, tidak ada batasan yang pasti untuk remaja

tetapi dimulai dari sekitar usia 12 tahun sampai sekitar usia 20 tahun. Pada tahun

1974, WHO memberikan definisi tentang remaja dengan tiga kriteria, yaitu

biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. WHO mengemukakan bahwa remaja

adalah suatu masa ketika:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan

seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi

dari masa kanak-kanak menjadi dewasa

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.3.2 Karakteristik Remaja

Masa remaja memiliki cirri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode

sebelum maupun sesudahnya. Adapun ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1990)

yaitu:

1. Masa remaja merupakan periode yang penting

2. Masa remaja sebagai periode peralihan

3. Masa remaja sebagai periode perubahan

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah

5. Masa remaja sebagai usia pencarian identitas

6. Masa remaja merupakan masa yang menimbulkan ketakutan

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis

8. Masa remaja sebagai masa ambang dewasa

2.3.3 Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja adalah hal yang dipelajari sesorang dalam

suatu periode tertentu di dalam kehidupannya untuk dapat menjalani proses

kehidupan selanjutnya dengan baik. Menurut Havighurst, remaja memiliki

beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Menerima kondisi fisik dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif

2. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis

kelamin yang berbeda

3. Menerima peran jenis kelamin masing-masing

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

4. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua

dan orang dewasa lainnya

5. Mempersiapkan karir ekonomi

6. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

7. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab

8. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.

2.4 Kerangka Pikir

Coopersmith menyebutkan bahwa self-esteem merupakan evaluasi yang

dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap

menerima dan menolak, juga indikasi besarnya keyakinan individu terhadap

kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Coopersmith

mengemukakan empat sumber self-esteem yaitu power, significance, virtue, dan

competence. Berdasarkan keempat sumber tersebut, akan terbentuk sebuah

judgement atau penilaian pada seseorang akan dirinya sendiri. Penilaian diri yang

negatif terlihat ada pada siswi SMK Sandhy Putra yang memiliki berat badan

berlebih. Kondisi tubuh yang tidak proporsional dinilai oleh para siswi sebagai

suatu yang buruk karena hal tersebut bertolak belakang dengan gambaran diri

ideal yang mereka miliki sehingga membuat self-esteem menjadi rendah. Selain

berasal dari evaluasi berat badan yang mereka miliki, faktor lingkungan pun

memberikan kontribusi yang kurang baik. Mereka mengalami ejekan dan

mendapatkan julukan dari teman-temannya. Julukan dan ejekan yang diterima dari

lingkungan kemudian terinternalisasi dalam diri sehingga mereka merasa dirinya

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

kurang menarik dan kurang disukai oleh lingkungannya. Mereka juga terlihat

memiliki kekurangan pada sumber self-esteem lainnya yaitu competence dan

power. Mereka mengalami kesulitan untuk berbicara di depan umum dan ketika

menyampaikan suatu gagasan mereka kurang didengar sehingga mereka semakin

merasa bahwa dirinya memang kurang disukai. Mereka mudah menyerah dalam

melaksanakan tugas, dalam mengerjakan suatu hal mereka sangat membutuhkan

dukungan dari orang lain.

Penilaian yang negatif akan diri pada siswi yang memiliki berat badan

berlebih harus dirubah dalam usaha untuk meningkatkan self-esteem yang rendah.

Hipnoterapi dapat membantu untuk merubah penilaian negatif tersebut. Penilaian

diri yang positif akan ditanamkan ke alam bawah sadar individu yang memiliki

berat badan berlebih melalui sugesti. Dalam kondisi sadar gelembong otak

seseorang berada dalam keadaan beta. Pada tahap gelobang otak beta seseorang

menjadi sangat logis, analitis dan aktif dalam melakukan kegiata sehari-hari.

Proses evaluasi diri sehingga menjadi sel-esteem berada pada tahap ini. Pada

tahap gelombang otak beta, seseorang menjadi sulit untuk diberikan sugesti dan

diberi informasi baru karena critical area berfungsi secara optimal. Untuk

memudahkan pemberian sugesti pada para siswi, terapis perlu untuk menurunkan

gelombang otak klien terlebih dahulu sampai keadaan gelombang otak alpha

dengan teknik induction. Induksi dilakukan dengan menggunakan relaksasi

progresif. Relaksasi yang digunakan adalah relaksasi pernafasan yang diperkuat

dengan penggunaan instrument musik klasik dan sugesti yang diberikan oleh

terapis. Pada tahap ini para siswi akan merasa relaks dan tanpa stress. Selanjutnya

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dilakukan proses deepening, yaitu proses dimana setiap subjek dibuat untuk

memasuki alam bawah sadar yang lebih dalam. Hal tersebut dilakukan agar para

siswi lebih mudah untuk dimasuki informasi baru melalui sugesti terapis. Sugesti

lebih mudah masuk karena pada kondisi ini critical area setiap subjek melemah,

dan fungsi analitis pun tidak berfungsi. Pada kondisi inilah proses pemberian

sugesti berlangsung dan bereaksi dalam memprogram pikiran bawah sadar (sub-

concious) guna meningkatkan self esteem siswi dengan berat badan berlebih. Inti

dari sugesti yang diberikan adalah informasi-informasi yang merujuk pada sebuah

pandangan positif yang berlawanan dengam yang dimiliki sekarang sehingga

membuat siswi mampu menerima dirinya sendiri, lalu diberi pemahaman baru

sehingga para siswi memandang berat badan berlebih yang dimilikinya bukanlah

sesuatu yang buruk dan menjadi hambatan. Sugesti tersebut akan mengurangi

kadar kekuatan personal judgement yang negatif. Kemudian dengan teknik

posthypnotic suggestion, efek sugesti pasca proses hipnotis diberikan akan mampu

mempengaruhi atau merubah pikiran sadar yang memberikan penilaian negatif

mengenai kondisi diri dengan berat badan berlebih. Dengan berubahnya penilaian

akan diri dengan berat badan berlebih maka self esteem akan meningkat.

Berdasarkan kerangka berpikir peneliti yang telah diungkapakan di atas,

jika digambarkan pada sebuah skema maka akan terlihat sebagai berikut,

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.5 Skema Berpikir

Siswi Berat badan

berlebih

Diejek dan

mendapat

julukan

Tuntutan

sekolah dan

orang tua

Pendapat kurang

didengar

Kurang bisa

bicara di depan

umum

Kurang disukai

Siswi dengan berat

badan berlebih

Merasa tidak

percaya diri

Kurang menarik

Tidak puas dengan

kondisi diri

Mudah tersinggung

dan marah

Perasaan rendah

diri

Mudah menyerah

dalam mengerjakan

tugas

Induksi Hipnoterapi

Relasasi progresif

Instrument music klasik

Sugesti membuat relaks

Siswi berat badan

berlebih pada gelombang

otak beta

self-esteem rendah

Gelombang otak

turun (alfa-theta),

critical area terbuka.

Siswi lebih mudah

diberi sugesti

Memberikan

pemahaman baru

tentang kondisi diri

Mengubah

penilaian negatif

terhadap diri

Posthypnotic suggestion

Penilaian terhadap diri

berubah menjadi positif

Self esteem

meningkat

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas peneliti mengajukan hipotesis “jika

diberikan hipnoterapi, maka self-esteem yang rendah pada siswi SMK Sandhy

Putra akan meningkat .”

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah yang telah diutarakan sebelumnya,

maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik (Suharsimi Arikunto,

2007: 207). Penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan

sebab akibat. Dalam penelitian ini hubungan sebab akibat yang akan diukur

adalah pengaruh dari pemberian hipnoterapi terhadap self-esteem.

Rancangan atau desain eksperimen yang akan digunakan oleh peneliti

adalah Multiple baseline Design. Desain ini digunakan untuk mengetahui efektif

kesusksesan dari sebuah perlakuan yang diberikan pada bebarapa variable yang

diteliti atau satu variabel pada siuasi yang berbeda setelah perilaku baseline

diukur pada jangka waktu yang ditentukan (Christensen, 1988).

Baseline Treatment Post treatment

Y1, Y2, Y3 X1, X2, X3 Y4, Y5, Y6

Keterangan :

1. Y1, Y2, Y3 : Baseline (konidsi self-esteem sebelum hipnoterapi)

2. X1, X2, X3 : Treatment, berupa hipnoterapi yang diberikan beberapa

kali dan setiap setelah perlakuan self-esteem diukur.

3. Y4, Y5, Y6 : self-esteem setelah treatment dilaksanakan

3.2. Identifikasi Variabel

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam

penelitian atau bisa juga disebut faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan

diteliti. Terdapat dua variabel dalam penelitian eksperimen, yaitu variabel

eksperimen dan variabel non-eksperimen.

3.2.1. Variabel Eksperimen

Varibel ini sering disebut juga sebagai variabel pokok atau variabel

primer, yang terdiri dari independent variable dan dependent variable.

a. Independent variable

Independent variabel atau variabel bebas disebut juga sebagai variabel

berpengaruh, yaitu variabel yang dikontrol oleh eksperimenter, dan tidak

tergantung pada variabel lain yang ingin diselidiki pengaruhnya terhadap

gejala (dependent variabel). Independent variable dalam penelitian ini

adalah hipnoterapi.

b. Dependent variable

Dependent variable atau variabel terikat disebut juga variabel terpengaruh,

adalah faktor-faktor yang timbul, menghilang, atau berubah pada waktu

ekspermenter memunculkan, menghilangkan, atau mengubah variabel

bebas. Dependent variable dalam penelitian ini adalah self-esteem.

3.2.2. Variabel Non-Eksperimen

Variabel non-eksperimen sering juga disebut sebagai ekstraneous variabel

atau variabel sekunder. Variabel ini dapat mencemari variabel eksperimen, artinya

hasil pengukuran dependen variabel diperoleh bukan semata-mata karena

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

pengaruh independen variabel yang diberikan tetapi juga dipengaruhi variabel

non-eksperimen. Variabel non-eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu, variabel

terkontrol dan variabel tidak terkontrol.

a. Variabel terkontrol

Variabel terkontrol adalah variabel yang dikontrol oleh peneliti karena

variabel-variabel tersebut diduga akan mempengaruhi hasil

eksperimen. Pada penelitian ini ada beberapa variabel yang dapat

dikendalikan, yaitu:

Apa Mengapa Bagaimana

Subjek Untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan dari

siswi yang memiliki berat

badan berlebih dan

memiliki self-esteem

rendah

Mengidentifikasi siswi-

siswi yang memiliki berat

badan berlebih dan self-

estem yang rendah

Terapis Agar jalan proses terapi

sesuai prosedur

Dangan meminta bantuan

terapis yang memiliki

sertifikat, berpengalaman

dan ahli

Ruangan Proses hipnoterapi

membutuhkan ruangan

Mengkondisikan ruangan

senyaman mungkin bagi

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

yang bebas dari berbagai

macam hal yang bisa

mengganggu jalannya

poses terapi

terapis maupun subjek

penelitian seperti bebas

dari suara bising,

pencahayaan yang cukup,

dan tempat duduk yang

nyaman.

Pemberian terapi Agar setiap subjek

mendapatkan perlakuan

yang sama

Pemberian hipnoterapi

dilakukan selama ± dua

jam

b. Variabel tidak terkontrol

Variabel tidak terkontrol adalah variabel yang sulit untuk dikontrol

tetapi turut menentukan dalam jalannya eksperimen. Dalam penelitian

ini variabel-variabel yan tidak dapat dikontrol adalah :

1). History adalah adanya kejadian khusus antara pengukuran pertama

dengan pengukuran kedua, kejadian tersebut bisa mepengaruhi

pengukuran kedua. Misalnya, pada saat pemberian hionoterapi

terjadi hal-hal yang mengganggu seperti kebisingan atau keributan

yang mengganggu baik terapis ataupun subjek penelitian sehingga

sulit berkonsentrasi

2). Maturation : proses perubahan yang terjadi pada subjek penelitian

selama waktu hipnoterapi berlangsung misalnya kelelahan saat

diberikan hipnoterapi sehingga kurang bisa berkonsentrasi, sulit

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

relaks atau bahkan hipnoterpi yang diberikan membuat subjek

tertidur.

3). Testing : pengaruh pemberian tes, dimana pre-test sangat

berpengaruh pada post-test dikarenakan adanya proses belajar

pada saat pre-test

4). Tahap-tahap hipnoterapi tidak terlaksana dengan sempurna

dikarenakan pemberian terapi dilakukan secara klasikal, misalnya

pada tahap pre-induksi tidak terjalin good raport antara terapis

dan subjek penelitian atau kurang tergalinya permasalahan secara

mendalam sehingga sugesti yang disampaikan kurang cocok

dengan kondisi subjek.

5). Hypnotisability : setiap subjek memiliki tingkat kesulitan dalam

memasuki kondisi hipnosis sehingga ada kemungkinan subjek

memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam memasuki kondisi

hipnosis.

3.3. Operasionalisasi Variabel

3.3.1 Operasionalisasi Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi

Hipnosis. Secara konseptual, hipnosis pada dasarnya adalah sugestabilitas yang

meningkat terhadap sugesti yang diberikan oleh orang lain (Bernheim,

Hipnoterapi: prisip-prinsip dasar praktik psikoterapi, 2007). Berdasarkan konsep

tersebut, hipnoterapi dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

pemberian terapi kepada para sisiwi dengan berat badan berlebih di SMK Sandhy

Putra ketika mereka berada dalam tingkat sugestailitas yang tinggi sehingga

mereka mengalami perubahan-perubahan, yaitu peningkatan self-esteem melalui

pemberian sugesti positif seperti informasi bahwa mereka disukai oleh

lingkungan, mereka menarik walaupun memiliki berat badan yang berlebih, dan

mereka mampu memenuhi tuntutan-tuntutan atau tugas-tugas yang mereka miliki.

Proses pemberian terapi tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan yaitu:

1. Penggalian masalah dan pembangunan good rapport dengan cara

melakukan small talk dan wawancara untuk menggali masalah

yang dirasa berat pada setiap siswi

2. induksi dengan melakukan relaksasi progresif secara fisik dan

psikis melalui teknik pernafasan yang diperkuat dengan sugesti

terapis dan penggunaan nstrumen musik klasik.

3. Memperdalam kondisi tidak sadar subjek.

4. Pemberian sugesti untuk mengintervensi self-esteem melalui

pemberian metaphor atau cerita,

5. posthypnotic suggestion, yaitu memperkuat sugesti agar tetap

memberikan efek setelah siswi dibangunkan dengan cara

melakukan pengulangan poin-poin sugesti diberikan.

6. Termination, yaitu membangunkan setiap siswi secara bertahap

dengan hitungan satu sampai lima.

3.3.2 Operasionalisasi Self-esteem

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Secara konsep teori, self-esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu

dan kebiasan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima dan

menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu bahwa dirinya berharga

atau penting (Coopersmith, 1967). Berdasarkan konsep tersebut self esteem dapat

dioperasionalisasi sebagai evaluasi yang dilakukan oleh para siswi SMK Shandy

Putra dengan berat badan berlebih terhadap dirinya dan kebiasaan memandang

diri, juga besarnya indikasi bahwa para siswi tersebut menganggap dirinya

berharga atau penting. Self-esteem tersebut dapat terukur melalui indikator alat

ukur sebagai berikut:

- Power : menunujukan seberapa besar kemampuan para siswi dalam

mengambil keputusan, memiliki inisiatif, mampu memecahkan masalah,

dan mendapat penghargaan atas ide dan gagasan yang diberikan

kepadanya

- Significance : seberapa besar keberadaan para siswi dirasa berarti oleh

orang lain, adanya popularitas diri, adanya penghargaan terhadap dirinya,

dan mendapatkan kehangatan dan kepedulian dari orang lain

- Virtue : seberapa besar kemampuan para siswi untuk taat terhadap aturan

– aturan yang ada dan memiliki nilai – nilai yang baik dalam bertingkah

laku

- Competence : Menunjukan bahwa individu mampu menghadapi tantangan,

mampu mengoptimalkan potensi diri, dan menghargai potensi diri

3.4. Populasi

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Penelitian ini ditujukan pada sebuah populasi. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswi SMK Sandhy Putra dengan kriteria memiliki berat badan berlebih

dan self-esteem yang kurang. Populasi ini memiliki jumlah sebanyak 10 subjek

yang semuanya akan diberikan perlakuan sama yaitu hipnoterapi.

3.5. Alat Ukur

3.5.1 Bentuk Alat Ukur

Untuk mengukur self-esteem siswi-siswi SMK Sandhy Putra yang

memiliki berat badan berlebih dibutuhkan sebuah instrument. Alat ukur yang

digunakan adalah angket yang didasari dari skala self-esteem inventory

coopersmith yang dimodifikasi agar sesuai dengan fenomena yang ada. Item-item

pernyataan pada angket ini diturunkan dari 4 sumber self-esteem yang telah

dikemukanakan oleh coopersmith.

Para responden akan diberikan beberapa pernyataan dan diminta untuk

memberikan respon sesuai dengan kondisi yang dihayati. Pilihan respon yang

disediakan berjumlah empat opsi yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju dan

sangat tidak setuju. Para responden akan diminta untuk memilih salah satu

pilihan respon tersebut pada setiap item pernyataan sesuai dengan kondisi diri.

Adapun skor dari setiap pilihan respon adalah sebagai berikut:

Pilihan respon Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang setuju 2 3

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Sangat tidak setuju 1 4

3.5.2 Kisi-Kisi Alat Ukur

Berikut ini merupakan kisi-kisi alat ukur yang telah disusun oleh peneliti,

No Aspek Sub Aspek Indikator Item

Fav Unfav

1 Power - Kemampuan

mengontrol

dan

mempengaruhi

orang lain

- Mampu

mengambil

keputusan

ketika dalam

kelompok

1, 27,40,92

53,14

- Mampu

berinisiatif

15,41,57,8

4,91

2,28,55,9

9

- Mampu

memecahkan

masalah

16,75

3,29,42

- Terdapat

penghargaan

yang diberikan

oleh orang lain

- Mampu

mendapat

penghargaan

dari orang lain

atas ide dan

gagasan yang

diberikan

4,59,76,85 17,30,43

2 Significance - Kemampuan

untuk dapat

diterima orang

lain

- Keberadaannya

dirasa berarti

oleh orang lain

18,31,44,7

4,90

5,58,60,6

7,77,100

- Adanya

popularitas diri

6,45,61,78,

101

19,

32,68,73,

89

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

- Adanya

penghargaan

terhadap dirinya

20, 79 7,33,46

- Kemampuan

untuk

memperoleh

afeksi dan

kepedulian dari

orang lain

- Mendapatkan

kehangatan dan

kepedulian dari

keluarga dan

orang lain

8,34,62,65,

80,86,93

21,47,69,

72,98

3 Virtue - Kemampuan

untuk mentaati

ketentuan

moral, etika

dan aturan

- Taat terhadap

aturan – aturan

yang ada di

sekolah

9,48,102 22,

35,94

- Memiliki nilai –

nilai yang baik

dalam

bertingkah laku

23,81 10,36,49

,97

4 Competence - Kesuksesan

dalam

pencapaian

tuntutan untuk

berprestasi

- Mampu

menghadapi

tantangan

24,37,66,9

6

11,50,63

,82

- Mampu

mengoptimalka

n potensi diri

12,51,70,8

8

25,38,64

103

- Mampu

menghargai

potensi diri

13,39,56,9

5

26,52,54

,71,83,8

7

3.6 Pengujian Alat Ukur

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrument yang

bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Suharsimi Arikunto, 2007:

167). Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas tinggi jika tes tersebut

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat

sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk,

yaitu bahwa alat ukur tersebut valid berdasarkan analisis kesesuaian teoritik antara

atribut yang diukur dengan isi tes itu. Untuk mengukur validitas dari alat ukur

yang telah disusun, akan digunakan teknik koefisien korelasi spearman. alasan

penggunaan teknik tersebut karena data yang dihasilkan dari alat ukur merupakan

data ordinal. Adapun rumus perhitungan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

R(x) = ranking variabel x (skor item)

R(y) = ranking variabel y (skor total)

N = total pengamatan

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner penelitian

yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel

atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner tersebut dilakukan

pengukuran berulang, akan medapatkan hasil yang sama.

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Teknik uji reliabilitas yang akan dipakai adalah teknik test-retest atau

teknik ulangan yang disebut juga teknik single test double trial. Teknik ini

membutuhkan 2 kali pengambilan data untuk menguji reliabilitas alat ukur.

Alasan menggunakan teknik ini adalah karena peneliti mengambil data baseline

sebanyak tiga kali dari satu variabel sehingga syarat untuk menggunakan teknik

ini terpenuhi. Hasil atau skor data pertama dan kedua kemudian akan

dikorelasikan untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas. Rumus perhitungan

yang akan digunakan adalah korelasi spearman karena data yang dihasilkan

berupa data ordinal. Rumus perhitungannya sebagai berikut:

Keterangan:

R(x) = ranking variabel x (skor item data pertama)

R(y) = ranking variabel y (skor item data kedua)

N = total pengamatan

3.7 Teknik Pengolahan Data

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dua arah

berdasarkan peringkat friedman. Uji statistik tersebut digunakan karena penelitian

ini ingin mengetahui pengaruh dari pemberian hipnoterapi terhadap self-esteem

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

siswi yang memiliki berat badan berlebih di SMK Sandhy Putra. Adapun rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan: b = banyaknya blok

k = banyaknya polpulasi

Rj = jumlah ranking populasi ke- j

Tolak H0 jika lebih besar dari satu atau sama dengan

Uji statistik dapat digunakan jika:

1. Untuk membandingkan perbedaan dua kelompok data (pretest-

posttest)

2. Data dikumpulkan secara repeated measures

3. Skala pengukuran ordinal

3.8 Prosedur Pelaksanaan

Proses penelitian dilakukan dengan melalui dua tahap, yaitu tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan.

Tahap persiapan yang dilakukan antara lain :

1. Melakukan perizinan awal pada SMK Sandhy Putra Bandung

2. Melakukan observasi dan wawancara awal dengan guru dan siswi

terkait untuk menemukan permasalahan yang ada

3. Menyusun rancangan penelitian

4. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Tahap Pelaksanaan yang dilakukan antara lain :

a Sebelum dilaksanaakannya proses pemberian treatment berupa

hipnoterapi, akan dilakukan terlebih dahulu pengukuran untuk

menjaring data baseline self-esteem yang dimiliki oleh para siswi

dengan berat badan berlebih sebanyak 3 kali dengan rentang waktu

yang sama, kemudian dilakukan uji stabilitas dengan menggunakan

uji friedman.

b Setelah data baseline terkumpul dan diuji dengan menggunakan uji

friedman, para siswi dengan berat badan berlebih akan diberikan

treatment berupa hipnoterapi sebanyak 3 kali. Rentang waktu

pemberian hipnoterapi ini disamakan dengan proses pengambilan

data baseline. Setiap pemberian hipnoterapi selesai dilaksanakan,

para siswi tersebut akan dilakukan pengukuran self-esteem kembali

c Setelah proses eksperimen selesai, self-esteem setiap siswi dengan

berat badan berlebih akan diukur kembali sebanyak 3 kali dengan

rentang waktu yang sama.

Tahap Pengolahan Data

1. Melakukan skoring berdasarkan kelompok data masing-masing (data

baseline, data ketika treatment diberikan, dan data setelah treatment

diberikan).

2. Melakukan perhitungan statistik

3. Menganalisis dan menyimpulkan dari data yang telah diperoleh

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

4. Merumuskan kesimpulan masalah penelitian dengan mengajukan

saran-saran yang ditujukan untuk meningkatkan self-esteem.

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian

hipnoterapi terhadap self-esteem pada siswi yang memiliki berat badan berlebih di

SMK Sandhy Putra Bandung. Pada bab ini akan dikemukakan hasil-hasil

pengolahan data yang dilengkapi dengan pembahasan yang didasari oleh hasil

perhitungan statistik dan penjelasan teoritis.

4.1 Hasil Perhitungan dan Pengolahan Data

Pada proses pemerolehan data, dari 10 subjek penelitian pada saat tahap

proses pra-survey berkurang menjadi 9 subjek penelitian dan kemudian kembali

berkurang hingga menjadi 6 subjek penelitian pada saat tahap pemberian

treatment. Hal tersebut dikarenakan terdapat satu subjek penelitian yang tidak lagi

datang dalam kegiatan belajar di sekolah dan ketiga subjek penelitian lainnya

menolak untuk diberikan hipnoterapi dengan alasan takut jika proses

berlangsungnya hipnoterapi digunakan untuk menggali informasi-informasi yang

bersifat pribadi. Oleh karena itu data yang diperoleh untuk dilakukan perhitungan

statistik adalah sebanyak 6 orang.

4.1.1 Hasil Perhitungan Stabilitas Data Baseline dengan Menggunakan Uji

Friedman

Pada proses penelitian eksperimen dengan menggunakan multiple baseline

design, data baseline harus berada dalam kondisi stabil pada level tertentu

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

sebelum dapat diberikan treatment. Berikut ini hasil peritungan stabilitas data

baseline berdasarkan uji friedman dengan menggunakan spss 17.0.

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika Asymp. Sig. ≤ α=0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Jika Asymp. Sig. ≥ α= 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada perbedaan kondisi self-esteem pada pengukuran data baseline

H1: ada perbedaan kondisi self-esteem pada pengukuran data baseline

Table 1

N 6

Chi-Square 1.727

Df 2

Asymp. Sig. .422

a. Friedman Test

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig.≥ α

= 0.05 maka H0 diterima. Hal tersebut memiliki arti bahwa tidak ada perbedaan kondisi

self-esteem pada pengukuran baseline atau dapat dikatakan bahwa data baseline stabil

dalam tiga kali pengukuran

4.1.2 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi Terhadap

Self-Esteem Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK

Sandhy Putra.

Pengaruh dari hipnoterapi terhadap self-esteem akan terlihat melalui

metoda uji friedman. Data yang akan diuji adalah median dari data baseline, data

post test 1, data post test 2 dan data post test 3. Semua data tersebut diuji dengan

menggunakan program spss 17.0

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Jika Asymp. Sig. ≤ α=0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Jika Asymp. Sig. ≥ α= 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada perbedaan kondisi self-esteem setelah diberikan treatment berupa

hipnoterapi

H1: ada perbedaan kondisi self-esteem setelah diberikan treatment berupa hipnoterapi

Table 2

N 6

Chi-Square 16.525

Df 3

Asymp. Sig. .001

a. Friedman Test

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig. ≤ α

= 0.05 maka H0 ditolak. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa ada perbedaan kondisi

self-esteem pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa hipnoterapi,

atau dapat dikatakan bahwa jika diberikan hipnoterapi, maka kondisi self-esteem siswi

SMK Sandhy Putra akan meningkat.

4.1.3 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi Terhadap

aspek power Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK

Sandhy Putra.

Pengaruh dari hipnoterapi terhadap aspek power akan terlihat melalui

metoda uji friedman. Data yang akan diuji adalah median dari data baseline, data

post test 1, data post test 2 dan data post test 3. Semua data tersebut diuji dengan

menggunakan program spss 17.0

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika Asymp. Sig. ≤ α=0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Jika Asymp. Sig. ≥ α= 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada pengaruh hipnoterapi terhadap aspek power

H1: ada pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap aspek power

Table 3

N 6

Chi-Square 9.800

Df 3

Asymp. Sig. .020

a. Friedman Test

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig. ≥ α

= 0.05 maka H0 diterima. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa tidak ada perbedaan

kondisi aspek power pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa

hipnoterapi, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh pemberian hipnoterapi

terhadap aspek power pada siswi yang memiliki berat badan berlebih di SMK

Sandhy Putra.

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi Terhadap

aspek significance Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK

Sandhy Putra.

Pengaruh dari hipnoterapi terhadap aspek significance akan terlihat

melalui metoda uji friedman. Data yang akan diuji adalah median dari data

baseline, data post test 1, data post test 2 dan data post test 3. Semua data tersebut

diuji dengan menggunakan program spss 17.0

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika Asymp. Sig. ≤ α=0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Jika Asymp. Sig. ≥ α= 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada pengaruh hipnoterapi terhadap aspek significance

H1: ada pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap aspek significance

Table 4

N 6

Chi-Square 18.000

Df 3

Asymp. Sig. .000

a. Friedman Test

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig. ≤ α

= 0.05 maka H0 ditolak. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa ada perbedaan kondisi

aspek significance pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa

hipnoterapi, atau dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian hipnoterapi

terhadap aspek significance pada siswi yang memiliki berat badan berlebih di SMK

Sandhy Putra.

4.1.5 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi Terhadap

aspek virtue Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK

Sandhy Putra.

Pengaruh dari hipnoterapi terhadap aspek virtue akan terlihat melalui

metoda uji friedman. Data yang akan diuji adalah median dari data baseline, data

post test 1, data post test 2 dan data post test 3. Semua data tersebut diuji dengan

menggunakan program spss 17.0

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika Asymp. Sig. ≤ α = 0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Jika Asymp. Sig. ≥ α = 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada pengaruh hipnoterapi terhadap aspek virtue

H1: ada pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap aspek virtue

Table 5

N 6

Chi-Square 5.182

Df 3

Asymp. Sig. .159

a. Friedman Test

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig. ≥ α

= 0.05 maka H0 diterima. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa tidak ada

perbedaan kondisi aspek virtue pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan

treatment berupa hipnoterapi, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh

pemberian hipnoterapi terhadap aspek virtue pada siswi yang memiliki berat

badan berlebih di SMK Sandhy Putra.

4.1.6 Hasil Pengujian Statistik Mengenai Pengaruh Hipnoterapi Terhadap

aspek competence Siswi yang Memiliki Berat Badan Berlebih di SMK

Sandhy Putra.

Pengaruh dari hipnoterapi terhadap aspek competence akan terlihat melalui

metoda uji friedman. Data yang akan diuji adalah median dari data baseline, data

post test 1, data post test 2 dan data post test 3. Semua data tersebut diuji dengan

menggunakan program spss 17.0

Aturan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika Asymp. Sig. ≤ α=0.05 maka H0 ditolak; H1 diterima

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Jika Asymp. Sig. ≥ α= 0.05 maka H0 diterima; H1 ditolak

Ho : tidak ada pengaruh hipnoterapi terhadap aspek competence

H1: ada pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap aspek competence

Tebel 6

N 6

Chi-Square 17.357

df 3

Asymp. Sig. .001

a. Friedman Test

Berdasarkan hasli perhitungan di atas dapat terlihat bahwa Asymp. Sig. ≤ α

= 0.05 maka H0 ditolak. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa ada perbedaan kondisi

aspek competence pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa

hipnoterapi, atau dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian hipnoterapi

terhadap aspek competence pada siswi yang memiliki berat badan berlebih di SMK

Sandhy Putra.

4.1.7 Grafik Kondisi self-esteem

50

60

70

80

90

100

110

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT

KG

DR

ZA

DN

Al

Page 67: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa self-esteem subjek IT

mengalami peningkatan sebesar 26 poin setelah diberikan treatment sebanyak tiga

kali. Perubahan tersebut berasal dari selisih nilai median data baseline sebesar 79

dengan kondisi terakhir setelah mendapatkan treatment. Pada subjek KG,

peningkatan yang dialami adalah sebesar 15 poin dari nilai median baseline

sebesar 81. Pada subjek DR, peningkatan yang dialami adalah sebesar 17 poin

dari median baseline sebesar 77. Pada subjek ZA, peningkatan yang dialami

adalah sebesar 14 poin dari nilai median baseline sebesar 78. Pada subjek DN,

peningkatan yang dialami adalah sebesar 21 poin dari nilai median baseline

sebesar 63. Pada subjek AL, peningkatan yang dialami adalah sebesar 25 poin dari

nilai median baseline sebesar 78. Kondisi self-esteem seluruh subjek mengalami

perubahan dari kategori self-esteem rendah menjadi kategori self-esteem sedang.

4.1.8 Grafik Aspek Power

0

5

10

15

20

25

30

35

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT

KG

DR

ZA

DN

AL

Page 68: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada aspek power subjek IT

mengalami peningkatan sebesar 2 poin setelah diberikan treatment sebanyak tiga

kali. Perubahan tersebut berasal dari selisih nilai median data baseline sebesar 26

dengan kondisi terakhir setelah mendapatkan treatment. Pada subjek DN,

peningkatan yang dialami adalah sebesar 3 poin dari nilai median baseline sebesar

18. Pada subjek AL, peningkatan yang dialami adalah sebesar 1 poin dari nilai

median baseline sebesar 29. Namun pada subjek KG, DR, dan ZA, tidak

mengalami perubahan. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan metoda uji

friedman, terlihat bahwa hipnoterapi tidak memberikan pengaruh terhadap aspek

power, hal ini disebabkan karena sugesti yang diberikan tidak banyak untuk

mengintervensi aspek ini.

4.1.9 Grafik Aspek Significance

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT

KG

DR

ZA

DN

AL

Page 69: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada aspek significance

subjek IT mengalami peningkatan sebesar 9 poin setelah diberikan treatment

sebanyak tiga kali. Perubahan tersebut berasal dari selisih nilai median data

baseline sebesar 31 dengan kondisi terakhir setelah mendapatkan treatment. Pada

subjek KG, peningkatan yang dialami adalah sebesar 11 poin dari nilai median

baseline sebesar 24. Pada subjek DR, peningkatan yang dialami adalah sebesar 5

poin dari median baseline sebesar 30. Pada subjek ZA, peningkatan yang dialami

adalah sebesar 8 poin dari nilai median baseline sebesar 27. Pada subjek DN,

peningkatan yang dialami adalah sebesar 9 poin dari nilai median baseline sebesar

23. Pada subjek AL, peningkatan yang dialami adalah sebesar 10 poin dari nilai

median baseline sebesar 27. Walaupun mengalami peningkatan, subjek DN tetap

berada pada kategori rendah, sedangkan subjek lainnya berada pada kategori

sedang.

4.1.10 Grafik Aspek Virtue

0

2

4

6

8

10

12

14

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT

KG

DR

ZA

DN

AL

Page 70: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada aspek virtue subjek IT

mengalami peningkatan sebesar 1 poin setelah diberikan treatment sebanyak tiga

kali. Perubahan tersebut berasal dari selisih nilai median data baseline sebesar 10

dengan kondisi terakhir setelah mendapatkan treatment. Pada subjek KG, terjadi

penurunan sebesar 2 poin dari nilai median baseline sebesar 11. Pada subjek DR,

tidak teradi perubahan kondisi pada aspek virtue. Pada subjek ZA, peningkatan

yang dialami adalah sebesar 1 poin dari nilai median baseline sebesar 11. Pada

subjek DN, peningkatan yang dialami adalah sebesar 2 poin dari nilai median

baseline sebesar 9. Pada subjek AL, peningkatan yang dialami adalah sebesar 2

poin dari nilai median baseline sebesar 9. Berdasarkan uji statistik dengan

menggunakan metoda uji friedman, terlihat bahwa hipnoterapi tidak memberikan

pengaruh terhadap aspek virtue, hal ini disebabkan karena sugesti yang diberikan

tidak banyak untuk mengintervensi aspek ini.

4.1.11 Grafik Aspek Competence

0

5

10

15

20

25

30

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT

KG

DR

ZA

DN

AL

Page 71: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada aspek competence

subjek IT mengalami peningkatan sebesar 14 poin setelah diberikan treatment

sebanyak tiga kali. Perubahan tersebut berasal dari selisih nilai median data

baseline sebesar 12 dengan kondisi terakhir setelah mendapatkan treatment. Pada

subjek KG, terjadi peningkatan sebesar 6 poin dari nilai median baseline sebesar

14. Pada subjek DR, teradi perubahan kondisi pada aspek competence sebesar 12

poin dari skor median sebesar 15. Pada subjek ZA, peningkatan yang dialami

adalah sebesar 3 poin dari nilai median baseline sebesar 16. Pada subjek DN,

peningkatan yang dialami adalah sebesar 7 poin dari nilai median baseline sebesar

13. Pada subjek AL, peningkatan yang dialami adalah sebesar 11 poin dari nilai

median baseline sebesar 14. Seluruh subjek mengalami peningkatan dari kategori

rendah menjadi kategori sedang.

4.1.12 Hasil Penggalian Masalah Setiap Subjek Pada Sesi Terapi Pertama

Pada sesi pertama yaitu sesi pre-induksi terapis membangun good-rapport

bersamaan dengan penggalian masalah yang dirasa paling mengganggu oleh

setiap subjek. Subjek IT kemudian mengutarakan bahwa dirinya memiliki

hambatan dalam berbicara di depan orang banyak. Berdasarkan penuturan IT, hal

tersebut terjadi karena pada pengalaman terdauhulu IT melakukan kesalahan dan

hasilnya adalah IT ditertawakan oleh teman-temannya, sehingga IT menilai

dirinya bukan orang yang mampu untuk tampil didepan orang banyak.

permasalahan lain yang mengganggu IT adalah adanya perasaan minder dan malu

akan kondisi fisiknya yang gemuk.

Page 72: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Subjek KG merasa bahwa lingkungan sekolahnya kurang menyenangkan

terutama dalam hal pertemanan. KG merasa bahwa teman-teman di sekolah sangat

individualistis, kurang saling mengerti dan peduli satu sama lain. KG merasa jauh

dari teman-temannya. Selain itu, KG pun mengungkapkan masalahnya yang

dirasa berat yaitu KG mengetahui bahwa dirinya bukan merupakan anak kandung

dari kedua orang tuanya yang sekarang. Hal tersebut menimbulkan perasaan

kecewa dalam diri KG dan merasa orang tuanya tidak sayang pada dirinya.

Subjek berikutnya yaitu DR merasa bahwa dirinya kurang bisa

memberikan prestasi yang membanggakan bagi kedua orang tuanya. DR sangat

ingin menunjukan prestasi yang membanggakan pada orang tuanya namun di satu

sisi DR merasa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk bisa berprestasi di

sekolah. Dalam hal pelajaran, DR menilai dirinya bukan orang yang dapat

berprestasi apalagi menjadi sosok yang diandalkan oleh teman-temannya dalam

hal pelajaran khususnya pengerjaan tugas. DR juga kurang merasa dekat dengan

teman-temanya di sekolah. DR mengutarakan bahwa dirinya hanya dekat dengan

salah seorang teman di kelasnya yang juga menjadi subjek dalam penelitian ini

yaitu ZA.

ZA adalah subjek yang merasa dirinya tidak dekat dengan teman-teman di

kelasnya. Ia merasa malu untuk memulai menjalin relasi dengan teman-teman di

kelasnya. Sehingga dalam melakukan aktivitas di sekolah, ZA hanya mengabiskan

waktu dengan DR, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. ZA juga merasa

bahwa dalam segi akademis dia lemah dan kurang dapat diandalkan oleh teman-

Page 73: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

temannya, sehingga ZA tidak memiliki keberanian dalam mengutarakan pendapat

– pendapat tertentu saat bersama teman – teman nya.

DN merasa dirinya sering diremehkan oleh teman-teman sekelasnya

terutama dalam hal pelajaran dan tugas-tugas, sehingga DN merasa bahwa dirinya

merupakan anak yang bodoh dan tidak mampu melaksanakan tugas-tugas atau

kewajiban-kewajibannya. Dengan kondisi tersebut enggan untuk berpartisipasi

dalam diskusi – diskusi tertentu dengan temannya, ia lebih merasa nyaman untuk

diam saja. DN juga merasa tidak nyaman jika sedang berada di kelas bersama

dengan teman – temannya, tapi permasalahan tersebut hanya dipendam saja dan

tidak dapat diungkapkan oleh dirinya.

AL memiliki pandangan yang rendah akan dirinya terutama dalam hal

kondisi fisik. AL merasa dirinya tidak cantik, hitam dan gemuk. Penilaian tersebut

timbul karena pengalaman AL yang selalu ditinggalkan oleh pacarnya. AL selalu

merasa dirinya ditinggal karena fisiknya tidak menarik dan mengetahui bahwa

pacarnya tersebut berselingkuh dengan perempuan yang dirasa memang lebih

menarik dari dirinya. Hal tersebut semakin membuat diri AL merasa minder dan

berbeda dengan teman – temannya. Selain itu AL mengutarakan bahwa dia sering

merasa tidak mampu jika akan melaksanakan praktikum dikarenakan rasa takut

jika salah dalam melakukan praktikum, yang nantinya akan ditertawakan oleh

teman – temannya. AL memiliki perasaan seperti itu dikarenakan adanya rasa

ketidakmampuan dalam melaksanakan tugas – tugas akademis.

Akhir dari sesi pertama kemudian dilanjutkan dengan tes sugestibilitas

setiap subjek. Tes ini dilakukan dengan membuat semua subjek merasa tenang

Page 74: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

kemudian diajak untuk berkonsentrasi pada jari telunjuknya, kemudian diberi

sugesti bahwa jari telunjuk mereka menjadi keras dan sulit untuk dibengkokan.

Hasilnya pada subjek KG dan ZA diketahui memiliki tingkat kesulitan yang lebih

tinggi untuk diberi sugesti dibandingkan dengan empat subjek lainnya. Keempat

subjek lainnya terobservasi bahwa mudah untuk diberi sugesti, hal ini ditunjukkan

pada saat tes sugestibilitas, keempat subjek tidak dapat menggerakkan

telunjuknya. Pada sesi ini terapis belum memberikan sugesti yang memiliki efek

merubah kondisi self-esteem sehingga pada sesi ini berlum terjadi perubahan pada

kondisi self-esteem setiap subjek.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik mengenai pengaruh hipnoterapi

terhadap self-esteem yang telah dilakukan dengan menggunakan metoda uji

friedman, didapat hasil bahwa Asymp. Sig. ≤ α = 0.05, sehingga H0 ditolak.

Hasil tersebut memiliki arti bahwa ada perbedaan kondisi self-esteem pada siswi

SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa hipnoterapi, atau dapat

dikatakan bahwa jika diberikan hipnoterapi, maka kondisi self-esteem siswi

SMK Sandhy Putra akan meningkat. Secara teoritis hal tersebut terjadi karena

sugesti yang diberikan terapis mampu memberikan efek yang merubah penilaian

diri atau keyakinan yang dimiliki siswi SMK Sandhy putra terhadap dirinya

sendiri. Dalam proses hipnoterapi, sugesti yang diberikan oleh terapis dapat

memberikan efek ketika klien (subjek dalam penelitian ini) berada dalam kondisi

hipnosis atau trance. Hal tersebut disebabkan karena pada saat berada dalam

Page 75: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

kondisi trance, gelombang otak akan menurun dari kondisi sadar menjadi tidak

sadar (beta menjadi alpha atau theta). Pada saat individu dalam keadaan sadar,

terdapat sebuah filter mental yang berfungsi menyaring informasi yang diterima

dari lingkungan. Filter mental tersebut disebut dengan critical area. Pada saat

informasi diterima dalam keadaan sadar, critical area akan memproses informasi

dengan fungsi analitisnya. Ketika informasi tersebut tidak masuk akal atau tidak

sesuai dengan nilai-nilai, belief, dan informasi-informasi yang telah tertanam

melalui pengalaman terdahulu individu tersebut, maka informasi itu akan ditolak.

Sugesti yang diberikan oleh terapis akan diterima oleh setiap subjek

apabila critical area mereka dibuat menjadi tidak aktif. critical area akan menjadi

tidak aktif ketika individu berada dalam kondisi tidak sadar. Untuk membuat

individu berada dalam keadaan tidak sadar, terapis harus menurunkan gelombang

otak individu tersebut sampai pada kondisi gelombang otak alpha. Berdasarkan

konsep dari hipnoterapi, gelombang otak dapat diturunkan melalui proses

relaksasi. Relakasasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

pernafasan yang panjang dan teratur. Saat subjek melakukan relaksasi pernafasan,

terapis memberikan sugesti yang memberikan efek relaksasi dan diperkuat pula

dengan penggunaan instrumen musik klasik yang memberikan efek relaks.

Dengan tiga hal tersebut gelombang otak tiap subjek turun dan critical area tidak

berfungsi, sehingga sugesti yang diberikan akan lebih mudah masuk dan tertanam

ke dalam alam bawah sadar.

Sugesti akan lebih mudah dan lebih kuat pengaruhnya ketika diberikan

pada individu yang telak memasuki alam bawah sadar. Terapis kemudian

Page 76: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

memberikan sugesti terapi dengan menggunakan metoda metaphor atau secara

umum dapat dipahami dengan memberikan cerita. Pemberian sugesti dengan

teknik ini dilakukan dengan runtutan proses seperti yang telah dijelaskan di atas.

Inti cerita yang disampaikan adalah tentang seorang siswi SMA yang memiliki

permasalahan-permasalahan seperti semua subjek. Dalam gambaran mental yang

dialami oleh beberapa subjek, siswi SMA yang ada dalam cerita diproyeksikan

sebagai diri mereka. Hanya saja pada subjek KG dan ZA tidak terjadi demikian.

Mereka menghadirkan sosok siswi SMA yang dimaksud dalam cerita. Inti cerita

yang disampaikan adalah siswi tersebut memiliki pandangan yang rendah

terhadap dirinya dan memiliki permasalahan seperti yang dimiliki oleh seluruh

subjek. Kemudian dalam usahanya untuk memperbaiki diri, siswi tersebut

menemui seseorang pengarang buku yang mengajaknya menuju ke satu ruangan

yang didalamnya terdapat seseorang yang bertolak belakang dengan kondisi diri

siswi tersebut. Saat memasuki ruangan yang dimaksud siswi tersebut hanya

mendapati sebuah cermin besar yang memantulkan bayangan dirinya. Pada subjek

yang memproyeksikan dirinya sebagai siswi SMA dalam cerita, mereka melihat

dirinya sendiri yang ada dalam cermin. Kemudian terapis mulai merubah

penilaian dan keyakinan akan diri setiap subjek dengan memberikan sugesti

kondisi yang bertolak belakang dengan keadaan subjek. Akhir dari metaphor

tersebut memiliki inti cerita bahwa siswi SMA tersebut menyadari bahwa dirinya

adalah seseorang yang berharga dan semua penilaian negatif berubah menjadi

positif. Pada sesi ketiga atau treatment ketiga, inti sugesti yang diberikan tidak

jauh berbeda dengan yang diberikan pada sesi kedua. Inti cerita pada sesi ketiga

Page 77: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

yaitu menceritakan tentang kesuksesan siswi tersebut dalam hal pertemanan dan

kehidupan akademis di sekolah. Dalam metaphor sesi ketiga menceritakan bahwa

siswi tersebut mendapatkan perhatian dan penghargaan baik dari teman, guru dan

orang tuanya. Selain itu diceritakan pula bahwa siswi tersebut mampu

menghasilkan prestesi yang memuaskan.

Saat pemberian sugesti terapi telah selesai, dilakukan terminasi. Pada

proses teminasi terapis membangunkan dengan melakukan hitungan dari satu

sampai lima. Pada setiap hitungannya terapis kembali mengulang poin-poin

informasi yang ingin ditanamkan pada tiap subjek sehingga terjadi sebuah efek

posthypnotic suggestion (sugesti tetap memberikan efek setelah subjek

dibangunkan) pada setiap subjek. Berdasarkan perhitungan statistik, metoda yang

dilakukan memberikan pengaruh bagi kondisi self-esteem para subjek sehingga

meningkat menjadi berada dalam kondisi yang sedang.

Metaphor atau cerita yang diberikan jika dihubungkan dengan teori self-

esteem, memiliki alur cerita yang menyentuh aspek significance dan competence.

Hal ini dirancang berdasarkan pertimbangan dari pernyataan Coopersmith dalam

bukunya yang menyatakan bahwa aspek yang memiliki pengaruh bagi remaja

adalah aspek significance dan competence. Selain itu permasalahan yang berhasil

terjaring oleh peneliti dan terapis pun berhubungan dengan aspek significance dan

competence. Oleh karena itu cerita yang melibatkan aspek power dan virtue tidak

banyak.

Sugesti yang diberikan kemudian masuk dalam alam bawah sadar.

Pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kondisi hipnos kemudian terekam

Page 78: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dalam memori setiap siswi. Secara konsep self-esteem diawali dengan adanya

proses penilaian terhadap diri sendiri. Hal tersebut menunjukan adanya pula

proses persepsi. Persepsi seseorang dipengaruhi pula oleh pengalaman-

pengalaman yang terekam dalam memori. Pengalaman-pengalam positif yang

ditanamkan dalam alam bawah sadar melalui sugesti kemudian mempengaruhi

para siswi dalam mempersepsikan dirinya sendiri. Hal tersebut yang membuat

terjadinya peningkatan dalam kondisi self-esteem mereka.

Penjabaran proses diatas secara umum menggambarkan bagaimana

pemberian hipnoterapi dapat memberikan pengaruh pada kondisi self-esteem

setiap subjek. Secara terpisah pada setiap aspek, Pada aspek significance dan

competence didapat hasil bahwa Asymp. Sig. ≤ α = 0.05, sehingga H0 ditolak.

Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa ada perbedaan kondisi aspek significance

dan competence pada siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa

hipnoterapi, atau dapat dikatakan bahwa jika diberikan hipnoterapi, maka

aspek significance dan competence mengalami peningkatan. Hal tersebut

terjadi karena sugesti yang diberikan oleh terapis dengan menggunakan metoda

metaphor telah berhasil diterima oleh para subjek dan menetap dalam alam bawah

sadarnya, sehingga penilaian dan keyakinan akan diri mereka mengalami

perubahan melalui proses terapi yang telah digambarkan di atas.

Pada aspek power dan virtue didapat hasil bahwa Asymp. Sig. ≥ α = 0.05

pada aspek power dan virtue, sehingga H0 diterima. Pernyataan tersebut

memiliki arti bahwa tidak ada perbedaan kondisi aspek power dan virtue pada

siswi SMK Sandhy Putra setelah diberikan treatment berupa hipnoterapi, atau

Page 79: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

dapat dikatakan bahwa jika diberikan hipnoterapi, maka aspek power dan

virtue tidak mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi karena metaphor yang

diberikan oleh terapis tidak terlalu melibatkan aspek power dan virtue, sehingga

secara statistik dikatakan tidak memberikan pengaruh pada kedua aspek tersebut.

Namun jika dilihat secara grafik, terlihat ada peningkatan walaupun tidak banyak.

Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa sugesti yang memberikan poin-poin

terhadap kedua aspek tersebut, misalnya sugesti yang menyataan bahwa mereka

mampu menjadi sosok sentral dan memimpin teman-temannya, menampilkan

perilaku yang baik pada teman, mampu berbicara didepan orang banyak, dan juga

sugesti yang membuat mereka dapat memenuhi tuntutan aturan di sekolah, seperti

datang ke sekolah dan pengumpulan tugas secara tepat waktu. Selain itu

berdasarkan pengukuran baseline, terlihat bahwa kedua aspek tersebut di setiap

siswi sudah berada dalam level sedang. Hal tersebut menunjukan bahwa bahwa

para siswi menilai diri mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti ketentuan

morak, etika dan juga aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Selain itu para siswi

juga menilai bahwa diri mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan

mengontrol orang lain. Keadaan tersebut membuat efek peningkatan yang terjadi

hanya sedikit.

Secara keseluruhan, hipnoterapi dengan menggunakan teknik metaphor

telah berhasil memberikan peningkatan terhadap kondisi self-esteem para subjek,

sehingga kondisi self-esteem yang rendah pada saat sebelum menjalani meningkat

menjadi berada dalam kondisi self-esteem sedang. Perubahan tersebut dibuktikan

secara empirik melalui pengujian statistik dengan menggunakan uji friedman yang

Page 80: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

hasilnya adalah terdapat pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap self-esteem

siswi SMK Sandhy Putra. Secara terpisah, pada aspek significance, walaupun

subjek DN mengalami peningkatan sebanyak 9 poin, subjek DN tetap berada pada

kategori rendah, sedangkan subjek lainnya mengalami peningkatan dan berada

pada kategori sedang. Pada aspek competence, seluruh subjek mengalami

peningkatan dari kategori rendah menjadi kategori sedang.

Page 81: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada proses eksperimen dan pengujian statistik dalam

penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian hipnoterapi mampu

memberikan peningkatan pada kondisi self-esteem siswi yang memiliki berat

badan berlebih di SMK Sandhy Putra Bandung. Peningkatan yang terjadi adalah

kondisi self-esteem yang rendah saat sebelum diberikan terapi mengalami

perubahan sampai pada kategori sedang setelah diberikan hipnoterapi. Kondisi

aspek significance dan competence yang dicoba untuk diintervensi, berhasil

dirubah dari kategori rendah pada saat sebelum terapi menjadi berada pada

kategori sedang setelah menjalani terapi, sedangkan pada aspek power dan virtue

peningkatan yang terjadi kecil karena pemberian sugesti terhadap kedua aspek

tersebut tidak banyak dan kondisi awal para siswi sudah berada dalam level

sedang.

5.2 Saran

Dalam sub-bab ini, peneliti akan menyapaikan beberapa saran menyangkut

penelitian yang telah dilaksanakan. Saran tersebut diharapkan berguna berguna

secara praktis bagi para subjek pada penelitian ini dan juga berguna secara teoritik

bagi para peneliti lain yang berminat untuk meneliti hipnoterapi lebih lanjut. Hal-

hal yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

Page 82: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

1. Hipnoterapi sesungguhnya akan lebih efektif jika diberikan secara

individual. Hal tersebut akan membuat sugesti yang diberikan lebih sesuai

dengan permasalahan.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, hipnoterapi dapat dijadikan salah satu

opsi perancangan intervensi oleh para praktisi untuk merubah penilaian

negatif terhadap diri individu yang memiliki self-esteem rendah.

3. Pada pihak sekolah, khususnya bagi guru BP atau wali kelas, disarankan

untuk peka terhadap siswi yang memiliki pandangan rendah terhadap

dirinya dan membuat iklim pertemanan yang saling memberikan dukungan

diantara para siswa, terutama pada siswa-siswi yang merasa mengalami

hambatan dalam hal akademis maupun pertemanan. Cara yang dapat

dipertimbangkan misalnya adalah dengan memberikan konseling terhadap

siswi yang memiliki masalah pada self-esteem atau meminta teman-teman

dikelasnya untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam hal belajar

pada siswi yang memiliki pandangan rendah terhadap dirinya.

4. Selanjutnya bagi para orang tua disarankan untuk memberikan dukungan

berupa perhatian pada anak-anaknya dan memberikan reward saat anak

menghasilkan suatu prestasi.

5. Para subjek disarankan pula untuk lebih terbuka dalam bercerita pada

orang lain (teman, guru, atau orang tua) mengenai permasalahan yang

mengganggu dirinya baik itu menyangkut hal akademis maupun dalam hal

pertemanan.

Page 83: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

DAFTAR PUSTAKA

Aliati, L. 2004. Hubungan antara harga diri dengan kualitas kehidupan sekolah

pada siswa kelas 2 SMA. Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia: Depok.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Baker, Chris., Pistrang, Nancy dan Elliott, Robert. 2002.Research Methods in

Clinical Psychology. John Wiley and sons Ltd: Chichester

Burrows, D Graham., Stanley, O Rob dan Peter, O Bloom.2001.International

Hanbook of Hypnosis. John Wiley and son Ltd. : Chichester

Coopersmth, Stanley. 1967. The antecendent of self-esteem. Freeman press: San

Francisco

Christensen, B Larry.1988.Experimental Methodology. Allyn and Bacon Inc:

Massachusetts

Kahija, YF La.2007.HIPNOTERAPI: Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi.

PT. Gramedia Pusaka Utama: jakarta

IACH.2005.Modul Pelatihan hipnoterapi basic-advance. IACH: Jakarta

Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri, Aplikasi dalam penyusunan instrumen

pengukuran perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba

Sutjijoso, Adinda Rizkiany., Zarfiel, Miranda D. 2009. Jurnal Psikologi

Volume 3 : HARGA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA

YANG OBESITAS. Universitas Gunadarma: Jakarta

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/viewFile/259/199

http://Wikipedia.org

Page 84: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

LAMPIRAN

Page 85: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

RANCANGAN INTERVENSI

1.1 Tujuan

Meningkatkan kondisi self-esteem siswi yang memiliki berat badan

berlebih.

1.2 Sasaran

Sasaran dari intervensi yang dibrerikan adalah para siswi SMK Sandhy

Putra yang menjadi subjek dalam penelitian ini dengan karakteristik memiliki

berat badan berlebih dan kondisi self-esteem yang rendah

1.3 Pihak-pihak yang dilibatkan

Hipnoterapis yang tergabung dengan Indonesian Association Clinical

Hipnotherapy (IACH)

1.4 Target perubahan

Target perubahan yang diharapkan adalah meningkatnya kondisi self-

esteem dari kondisi yang rendah menjadi berada pada kondisi sedang. Secara

terpisah di setiap aspek self-esteem, perubahan yang diharapkan adalah sebagai

berikut:

1. Competence: para subjek diharapkan lebih memiliki keyakinan akan

potensi dan kompetensi yang lebih baik dalam melaksanakan tuntutan

Page 86: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

– tuntutan, tugas – tugas, dan performance saat melakukan praktikum

di sekolahnya,

2. Significance : para subjek diharapkan memiliki keyakinan akan adanya

penerimaan dari lingkungan terhadap dirinya, tidak adanya penilaian

yang rendah terhadap diri berkaitan dengan menjalin relasi dengan

teman-teman di sekolahnya, memiliki penghargaan yang lebih baik

terhadap diri

3. Power : para subjek diharapkan memiliki keyakinan yang lebih baik

akan kemampuan dalam mengendalikan perlaku orang-orang di

sekitarnya seperti mengambil keputusan dalam kelompok, memiliki

inisiatif dalam kelompok, pemecahan masalah dalam kelompok, dan

mendapatkan penghargaan akan ide yang diberikan kepada

kelomponya.

4. Virtue : para subjek diharapkan memiliki keyakinan yang lebih baik

mengenai dirinya yang mampu mengikuti aturan dan etika moral yang

berlaku dilingkungannya.

1.5 Metoda yang digunakan

Metoda intervensi yang digunakan adalah terapi berupa hipnoterapi yang

akan diberikan oleh terapis IACH. Hipnoterapi dipilih karena berdasarkan konsep

mampu mengubah belief seseorang sehingga akan dicoba untuk meningkatkan

penilaian dan keyakinan pada diri setiap subjek dalam penelitian ini.

Page 87: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

1.6 Materi yang diberikan

Materi diberikan dengan teknik metaphor (cerita naratif) yang disugestikan

kepada setiap subjek dalam kondisi hipnos atau trance.

1.7 Waktu dan tempat

Waktu: Sesi pertama dilakukan pada tanggal 25 November 2011

Sesi kedua dilakukan pada tanggal 28 november 2011

Sesi ketiga dilakukan pada tanggal 1 Desember 2011

Tempat: Pemberian hipnoterapi dilakukan di ruang kelas SMK

Sandhy Putra yang telah dikondisikan sesuai dengan

kebutuhan terapi.

1.8 Susunan pelaksanaan intervensi

Intervensi dilakukan dalam 3 sesi dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Sesi 1 : dilakukannya proses pembangunan good rapport oleh terapis

dan juga penggalian masalah yang dirasakan sangat mengganggu bagi

setiap subjek. Kemudian dilakukang suggestibility test pada setiap

subejk.

2. Sesi 2 : diberikannya materi metaphor pada setiap subjek yang

ditujukan untuk merubah keyakinan mengenai kondisi diri subjek.

3. Sesi 3 : dilakukannya reframing akan keyakinan yang telah ditanamkan

pada sesi sebelumnya dengan menggunakan teknik metaphor.

Page 88: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

1.9 Evaluasi Pelaksanaan dan Hasil

1.9.1 Evaluasi Pelaksanaan Intervensi

Evaluasi pelaksanaan intevernsi dilakukan dengan metoda wawancara

mengenai hal – hal yang dirasakan, baik fisik maupun psikis, ketika proses

hipnoterapi berlangsung. Selain itu digali pula mengenai kekurangan –

kekurangan yang berhubungan dengan variabel terkontrol dalam penelitian ini.

1.9.2 Evaluasi Keberhasilan Intervensi

Untuk mengevaluasi keberhasilan dari hipnoterapi yang diberikan, peneliti

mengukur kondisi self-esteem para subjek di setiap akhir sesi dengan

menggunakan skala alat ukur yang telah dirancang. Setelah itu akan dibandingkan

kondisi sebelum dan setelah dilakukan hipnoterapi untuk melihat adanya

perubahan dalam kondisi self-esteem setiap subjek.

Page 89: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada skala self-esteem, dari 103 item yang diujicobakan menghasilkan 41

item valid dan 62 item gugur dengan koefisien reliabilitas 0,868.

Correlations

Baseline 1 Baseline 2

Spearman's rho Baseline 1 Correlation Coefficient 1.000 .868*

Sig. (1-tailed) . .013

N 6 6

Baseline 2 Correlation Coefficient .868* 1.000

Sig. (1-tailed) .013 .

N 6 6

* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Daftar Item Valid dan Tidak Valid

1 Tidak valid

2 Valid

3 Valid

4 Tidak valid

5 Valid

6 Valid

7 Tidak valid

8 Valid

9 Tidak valid

10 Tidak valid

11 Tidak valid

12 Tidak valid

13 Tidak valid

14 Valid

15 Tidak valid

16 Valid

17 Tidak valid

18 Valid

19 Valid

20 Valid

21 Tidak valid

22 Tidak valid

Page 90: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

23 Tidak valid

24 Tidak valid

25 Tidak valid

26 Valid

27 Valid

28 Tidak valid

29 Tidak valid

30 Tidak valid

31 Tidak valid

32 Tidak valid

33 Tidak valid

34 valid

35 Tidak valid

36 Valid

37 Tidak valid

38 Tidak valid

39 Tidak valid

40 Tidak valid

41 Tidak valid

42 Valid

43 Valid

44 Valid

45 Tidak valid

46 Tidak valid

47 Tidak valid

48 Tidak valid

49 Tidak valid

50 Tidak valid

51 Tidak valid

52 Valid

53 Valid

54 Tidak valid

55 Valid

56 Tidak valid

57 Tidak valid

58 Valid

59 Valid

60 Valid

61 Tidak valid

62 Tidak valid

63 Tidak valid

Page 91: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

64 Valid

65 Tidak valid

66 Tidak valid

67 Valid

68 Tidak valid

69 Tidak valid

70 Tidak valid

71 Tidak valid

72 Tidak valid

73 Tidak valid

74 Valid

75 Valid

76 Tidak valid

77 Tidak valid

78 Tidak valid

79 Valid

80 Tidak valid

81 Valid

82 Valid

83 Valid

84 Valid

85 Tidak valid

86 Valid

87 Valid

88 Tidak valid

89 Valid

90 Tidak valid

91 Tidak valid

92 Tidak valid

93 Tidak valid

94 Valid

95 Valid

96 Valid

97 Tidak valid

98 Tidak valid

99 Tidak valid

100 Valid

101 Tidak valid

102 Valid

103 Valid

Page 92: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

1. Kategorisasi self esteem

Jumlan item= 41

Nilai min=41

Nilai max=164

Range = 164-41 = 123

kelas = 3.

Panjang kelas= 123/3=41

41 - 82 = kategori rendah

83 - 123 = kategori sedang

124 - 164 = kategori tinggi

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT 82(R) 78(R) 79(R) 82(R) 92(S) 105(S) 107(S) 105(S) 106(S)

KG 80(R) 81(R) 81(R) 80(R) 85(S) 96(S) 98(S) 97(S) 97(S)

DR 77(R) 76(R) 77(R) 77(R) 84(S) 94(S) 95(S) 96(S) 97(S)

ZA 80(R) 77(R) 78(R) 80(R) 82(S) 92(S) 95(S) 91(S) 95(S)

DN 61(R) 65(R) 63(R) 61(R) 73(R) 84(S) 84(S) 84(S) 87(S)

Al 79(R) 77(R) 78(R) 79(R) 94(S) 103(S) 105(S) 104(S) 105(S)

Page 93: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

2. Kategorisasi power

Jumlan item = 12

Nilai min = 12

Nilai max = 48

Range = 48 - 12 = 36

kelas = 3.

Panjang kelas= 36/3=12

12 - 24 = kategori rendah

25 - 37 = kategori sedang

38 - 50 = kategori tinggi

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT 28(s) 28(s) 26(s) 28(s) 28(s) 28(s) 28(s) 27(s) 27(s)

KG 32(s) 32(s) 32(s) 32(s) 32(s) 32(s) 32(s) 31(s) 31(s)

DR 20(R) 20(R) 20(R) 20(R) 20(R) 20(R) 20(R) 20(R) 21(R)

ZA 26(S) 26(S) 23(S) 26(S) 26(S) 26(S) 26(S) 25(S) 26(S)

DN 18(R) 18(R) 18(R) 18(R) 19(R) 21(R) 21(R) 21(R) 22(R)

AL 29(S) 29(S) 28(S) 29(S) 30(S) 30(S) 30(S) 29(S) 29(S)

Page 94: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

3. Kategorisasi significance

Jumlan item = 16

Nilai min = 16

Nilai max = 64

Range = 64 - 16 = 48

kelas = 3

Panjang kelas= 48/3 = 16

16- 32 = kategori rendah

33 - 49 = kategori sedang

50 - 66 = kategori tinggi

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT 31(R) 31(R) 31(R) 31(R) 32(S) 40(S) 42(S) 41(S) 41(S)

KG 24(R) 24(R) 24(R) 24(R) 25(R) 35(S) 37(S) 36(S) 37(S)

DR 30(R) 30(R) 30(R) 30(R) 31(R) 35(S) 37(S) 37(S) 37(S)

ZA 27(R) 27(R) 28(R) 27(R) 28(S) 35(S) 37(S) 35(S) 36(S)

DN 23(R) 23(R) 23(R) 23(R) 26(R) 32(R) 33(S) 32(R) 32(R)

AL 27(R) 27(R) 27(R) 27(R) 33(S) 37(S) 39(S) 39(S) 39(S)

Page 95: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

4. Kategorisasi virtue

Jumlan item = 4

Nilai min = 4

Nilai max = 16

Range = 16 - 4 = 12

kelas = 3

Panjang kelas= 12/3=4

4 - 8 = kategori rendah

9 – 12 = kategori sedang

13 – 16 = kategori tinggi

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT 10(S) 10(S) 10(S) 10(S) 10(S) 11(S) 11(S) 11(S) 11(S)

KG 10(S) 11(S) 11(S) 10(S) 10(S) 9(S) 9(S) 10(S) 9(S)

DR 12(S) 11(S) 12(S) 12(S) 12(S) 12(S) 11(S) 12(S) 12(S)

ZA 11(S) 11(S) 11(S) 11(S) 11(S) 12(S) 12(S) 12(S) 12(S)

DN 9(S) 11(S) 9(S) 9(S) 9(S) 11(S) 10(S) 11(S) 11(S)

AL 9(S) 8(R) 9(S) 9(S) 9(S) 11(S) 11(S) 11(S) 11(S)

Page 96: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

5. Kategorisasi competence

Jumlan item = 9

Nilai min = 9

Nilai max = 36

Range = 36 - 9= 27

kelas = 3

Panjang kelas= 27/3 = 9

9 - 18 = kategori rendah

19 – 27 = kategori sedang

28 – 36 = kategori tinggi

base1 base2 base3 post1 post2 post3 pasca1 pasca2 pasca3

IT 13(r) 11(r) 12(r) 13(r) 22(s) 26(s) 26(s) 26(s) 27(s)

KG 14(r) 14(r) 14(r) 14(r) 18(r) 20(s) 20(s) 20(s) 20(s)

DR 15(r) 15(r) 15(r) 15(r) 21(s) 27(s) 27(s) 27(s) 27(s)

ZA 16(r) 16(r) 16(r) 16(r) 17(r) 19(s) 19(s) 20(s) 21(s)

DN 11(r) 13(r) 13(r) 11(r) 19(s) 20(s) 20(s) 20(s) 22(s)

AL 14(r) 14(r) 14(r) 14(r) 22(s) 25(s) 25(s) 25(s) 26(s)

Page 97: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

6. Alat ukur self-esteem

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang harus anda tanggapi.

Respon yang anda berikan tidak akan dinilai benar atau salah dan seluruh respon

yang anda berikan akan saya jaga kerahasiaannya. Anda hanya perlu memberikan

tanda silang ( X ) pada pilihan respon yang telah disediakan sesuai dengan kondisi

yang anda rasakan. Pilihan responnya adalah sebagai berikut :

SS : sangat setuju

S : setuju

TS : tidak setuju

STS : sangat tidak setuju

Pernyataan STS TS S SS

1. Ketika teman saya meminta pendapat dengan

mudah saya memberikannya

2. Saya merasa kesulitan untuk berbicara di depan

kelas

3. Saya tidak dapat diandalkan dalam memecahkan

masalah

4. Teman-teman mendengarkan ketika saya

memberikan usulan

5. Teman-teman mengucilkan saya

6. Saya merasa diri saya cantik

7. Teman-teman meremehkan saya

8. Teman-teman di sekolah perhatian pada saya

9. Saya merasa bersalah jika saya melanggar aturan

10. Saat marah saya berbicara kasar

11. Saya tidak suka tugas yang sulit

12. Saya tampil baik saat praktikum

13. Saya puas dengan tugas-tugas yang saya kerjaan

14. Saya tidak layak memimpin teman-teman saya

15. Saya dapat memberikan usulan pada teman-

Page 98: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

teman untuk menyelesaikan permasalahan

16. Saya tidak terganggu dengan masalah – masalah

yang saya hadapi

17. Ide yang saya berikan tidak dipertimbangkan

18. saya membuat suasana menyenangkan saat

berkumpul dengan teman-teman

19. Saya tidak menarik seperti orang lain

20. Saya diakui oleh teman-teman dalam suatu

perkumpulan bermain (gank)

21. Teman-teman sering mengejek dan menyinggung

saya

22. Saya melanggar peraturan di sekolah

23. Saya memikirkan perasaan orang lain saat

berbicara

24. Mengerjakan hal baru bukan masalah bagi saya

25. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan tugas

26. Saya memiliki pandangan yang rendah akan diri

saya

27. Teman-teman mengikuti keputusan yang saya

buat

28. Saya sulit memberikan masukan pada teman saya

ketika mereka berbuat salah

29. Saya mengabaikan permasalahan yang saya

hadapi

30. Teman-teman menertawakan ide-ide yang saya

berikan

Page 99: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

31. saya memiliki banyak sahabat di sekolah

32. Saya tidak suka dengan penampilan fisik saya

33. Teman saya tidak menghiraukan apa yang saya

lakukan

34. Saya banyak memiliki waktu yang

menyenangkan bersama teman-teman

35. Peraturan membuat saya tidak bebas

36. Saya membicaraan teman yang tidak saya sukai

dengan kata-kata kasar

37. Saya senang mengerjakan hal-hal yang baru

yang belum banyak saya ketahui

38. Saat akan praktikum, saya merasa tidak bisa atau

gagal

39. Saya bangga atas apa yang telah saya kerjakan

40. Saya dapat membuat keputusan dan tetap

konsisten dengan keputusan saya

41. Saya memiliki ide-ide untuk mengisi watu luang

bersama teman-teman

42. Saya tidak tahu bagaimana memecahkan masalah

saya

43. Teman-teman saya lebih suka meminta pendapat

kepada teman yang lain

44. saya merupakan tempat bercerita bagi teman-

teman saya

45. Saya puas dengan kondisi fisik saya

46. Saya ditolak oleh lingkungan bermain saya

47. Teman – teman saya sering mengacuhkan saya

Page 100: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

48. Saya datang ke sekolah tepat waktu

49. Saya bertindak sesuka hati saya

50. Saya adalah orang yang gagal

51. Saya memahami kemampuan diri saya

52. Saya tidak yakin ketika akan melaksanakan

kegiatan praktikum

53. Saya ragu dengan keputusan yang harus saya

ambil

54. Saya merasa menyesal akan tugas-tugas yang

saya kerjakan

55. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain

untuk memberitahu apa yang harus saya lakukan

56. Saya puas dengan penampilan saat praktikum

57. Saya mengajukan diri untuk mengerjaan suatu

tugas dalam kelompok

58. Saya merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain

59. Teman-teman meminta saran dari saya

60. Teman-teman kurang menyukai saya

61. Guru-guru mengenal saya dengan baik karena

kelebihan yang saya miliki

62. Ketika saya membutuhkan bantuan, orang –

orang disekitar saya siap membantu

63. Tuntutan orang tua gagal dipenuhi

64. Saya banyak menghabiskan waktu untuk

melamun saat mengerjakan tugas

65. Teman saya banyak membantu ketika saya

sedang bersedih

Page 101: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

66. Saya mengerjakan tugas dengan baik walaupun

sulit

67. Teman-teman tidak pecaya dengan pekerjaan

saya saat dalam kelompok

68. Saya tidak sepopuler teman-teman saya

69. Tidak ada yang memperhatikan saya di sekolah

70. Saya terus mencoba walaupun mengalami

kegagalan

71. Kebanyakan orang lain lebih hebat dari saya

72. Saya bertengkar dengan teman

73. Saya ingin mengubah penampilan fisik saya

74. saya diandalkan teman-teman saya dalam

mengerjakan tugas

75. Saya menyelesaikan permasalahan dengan teman

saya

76. Saran-saran saya dipertimbangkan

77. Teman-teman menghindari saya

78. Saya terkenal diantara teman-teman

79. Dalam kegiatan sekolah saya diandalan teman-

teman saya

80. Orang tua saya peduli dengan kesulitan yang

saya miliki

81. Saya melakukan suatu perbuatan dengan dasar

moral dan agama

Page 102: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

82. Saya tidak mampu memiliki prestasi yang baik

83. Saya membayangkan diri saya untuk dapat

menjadi orang lain

84. Saya mampu mengatakan perasaan suka atau

tidak suka pada teman

85. Orang tua meminta saran saya dalam

memutuskan sesuatu

86. Orang tua memahami perasaan saya

87. Saya kalah dari orang lain

88. Saya berusaha sekuat tenaga untuk mencapai

prestasi

89. Saya seorang yang pemalu

90. saya dibutuhkan oleh teman-teman dalam hal

pelajaran

91. Dalam tugas kelompok saya mengerjakan tugas

tanpa diminta teman yang lain

92. Saya berpegang teguh ada keputusan yang saya

ambil

93. Saya memiliki waktu untuk bersenda gurau

dengan keluarga

94. Saya tidak suka diatur-atur

95. Saya mampu mengerjakan tugas dengan hasil

yang memuaskan bagi saya maupun orang lain

96. Saya mampu mendapatkan peringkat di kelas

97. Saya bermain hingga malam hari

98. Saya ingin meninggalkan rumah

99. Pendapat yang saya berikan tidak sesuai dengan

teman-teman

Page 103: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

100. Saya bukan orang yang diandalan oleh

teman-teman

101. Orang lain memberikan perhatian yang lebih

pada saya

102. Saya mengerjakan tugas dengan cepat dan

tepat

103. Saya malas mengerjakan tugas yang menurut

saya sulit

Page 104: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang harus anda tanggapi.

Respon yang anda berikan tidak akan dinilai benar atau salah dan seluruh respon

yang anda berikan akan saya jaga kerahasiaannya. Anda hanya perlu memberikan

tanda silang ( X ) pada pilihan respon yang telah disediakan sesuai dengan kondisi

yang anda rasakan. Pilihan responnya adalah sebagai berikut :

SS : sangat setuju

S : setuju

TS : tidak setuju

STS : sangat tidak setuju

Pernyataan STS TS S SS

1. Ketika teman saya meminta pendapat dengan

mudah saya memberikannya

2. Saya merasa kesulitan untuk berbicara di depan

kelas

3. Saya tidak dapat diandalkan dalam memecahkan

masalah

4. Teman-teman mendengarkan ketika saya

memberikan usulan

5. Teman-teman mengucilkan saya

6. Saya merasa diri saya cantik

7. Teman-teman meremehkan saya

8. Teman-teman di sekolah perhatian pada saya

9. Saya merasa bersalah jika saya melanggar aturan

10. Saat marah saya berbicara kasar

11. Saya tidak suka tugas yang sulit

12. Saya tampil baik saat praktikum

13. Saya puas dengan tugas-tugas yang saya kerjaan

14. Saya tidak layak memimpin teman-teman saya

15. Saya dapat memberikan usulan pada teman-

Page 105: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

teman untuk menyelesaikan permasalahan

16. Saya tidak terganggu dengan masalah – masalah

yang saya hadapi

17. Ide yang saya berikan tidak dipertimbangkan

18. saya membuat suasana menyenangkan saat

berkumpul dengan teman-teman

19. Saya tidak menarik seperti orang lain

20. Saya diakui oleh teman-teman dalam suatu

perkumpulan bermain (gank)

21. Teman-teman sering mengejek dan menyinggung

saya

22. Saya melanggar peraturan di sekolah

23. Saya memikirkan perasaan orang lain saat

berbicara

24. Mengerjakan hal baru bukan masalah bagi saya

25. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan tugas

26. Saya memiliki pandangan yang rendah akan diri

saya

27. Teman-teman mengikuti keputusan yang saya

buat

28. Saya sulit memberikan masukan pada teman saya

ketika mereka berbuat salah

29. Saya mengabaikan permasalahan yang saya

hadapi

30. Teman-teman menertawakan ide-ide yang saya

berikan

Page 106: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

31. saya memiliki banyak sahabat di sekolah

32. Saya tidak suka dengan penampilan fisik saya

33. Teman saya tidak menghiraukan apa yang saya

lakukan

34. Saya banyak memiliki waktu yang

menyenangkan bersama teman-teman

35. Peraturan membuat saya tidak bebas

36. Saya membicaraan teman yang tidak saya sukai

dengan kata-kata kasar

37. Saya senang mengerjakan hal-hal yang baru

yang belum banyak saya ketahui

38. Saat akan praktikum, saya merasa tidak bisa atau

gagal

39. Saya bangga atas apa yang telah saya kerjakan

40. Saya dapat membuat keputusan dan tetap

konsisten dengan keputusan saya

41. Saya memiliki ide-ide untuk mengisi watu luang

bersama teman-teman

42. Saya tidak tahu bagaimana memecahkan masalah

saya

43. Teman-teman saya lebih suka meminta pendapat

kepada teman yang lain

44. saya merupakan tempat bercerita bagi teman-

teman saya

45. Saya puas dengan kondisi fisik saya

46. Saya ditolak oleh lingkungan bermain saya

47. Teman – teman saya sering mengacuhkan saya

Page 107: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

48. Saya datang ke sekolah tepat waktu

49. Saya bertindak sesuka hati saya

50. Saya adalah orang yang gagal

51. Saya memahami kemampuan diri saya

52. Saya tidak yakin ketika akan melaksanakan

kegiatan praktikum

53. Saya ragu dengan keputusan yang harus saya

ambil

54. Saya merasa menyesal akan tugas-tugas yang

saya kerjakan

55. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain

untuk memberitahu apa yang harus saya lakukan

56. Saya puas dengan penampilan saat praktikum

57. Saya mengajukan diri untuk mengerjaan suatu

tugas dalam kelompok

58. Saya merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain

59. Teman-teman meminta saran dari saya

60. Teman-teman kurang menyukai saya

61. Guru-guru mengenal saya dengan baik karena

kelebihan yang saya miliki

62. Ketika saya membutuhkan bantuan, orang –

orang disekitar saya siap membantu

63. Tuntutan orang tua gagal dipenuhi

64. Saya banyak menghabiskan waktu untuk

melamun saat mengerjakan tugas

65. Teman saya banyak membantu ketika saya

sedang bersedih

Page 108: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

66. Saya mengerjakan tugas dengan baik walaupun

sulit

67. Teman-teman tidak pecaya dengan pekerjaan

saya saat dalam kelompok

68. Saya tidak sepopuler teman-teman saya

69. Tidak ada yang memperhatikan saya di sekolah

70. Saya terus mencoba walaupun mengalami

kegagalan

71. Kebanyakan orang lain lebih hebat dari saya

72. Saya bertengkar dengan teman

73. Saya ingin mengubah penampilan fisik saya

74. saya diandalkan teman-teman saya dalam

mengerjakan tugas

75. Saya menyelesaikan permasalahan dengan teman

saya

76. Saran-saran saya dipertimbangkan

77. Teman-teman menghindari saya

78. Saya terkenal diantara teman-teman

79. Dalam kegiatan sekolah saya diandalan teman-

teman saya

80. Orang tua saya peduli dengan kesulitan yang

saya miliki

81. Saya melakukan suatu perbuatan dengan dasar

moral dan agama

Page 109: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

82. Saya tidak mampu memiliki prestasi yang baik

83. Saya membayangkan diri saya untuk dapat

menjadi orang lain

84. Saya mampu mengatakan perasaan suka atau

tidak suka pada teman

85. Orang tua meminta saran saya dalam

memutuskan sesuatu

86. Orang tua memahami perasaan saya

87. Saya kalah dari orang lain

88. Saya berusaha sekuat tenaga untuk mencapai

prestasi

89. Saya seorang yang pemalu

90. saya dibutuhkan oleh teman-teman dalam hal

pelajaran

91. Dalam tugas kelompok saya mengerjakan tugas

tanpa diminta teman yang lain

92. Saya berpegang teguh ada keputusan yang saya

ambil

93. Saya memiliki waktu untuk bersenda gurau

dengan keluarga

94. Saya tidak suka diatur-atur

95. Saya mampu mengerjakan tugas dengan hasil

yang memuaskan bagi saya maupun orang lain

96. Saya mampu mendapatkan peringkat di kelas

97. Saya bermain hingga malam hari

98. Saya ingin meninggalkan rumah

99. Pendapat yang saya berikan tidak sesuai dengan

teman-teman

Page 110: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf · Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas

100. Saya bukan orang yang diandalan oleh

teman-teman

101. Orang lain memberikan perhatian yang lebih

pada saya

102. Saya mengerjakan tugas dengan cepat dan

tepat

103. Saya malas mengerjakan tugas yang menurut

saya sulit