peringatan - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_fulltext.pdfakuntansi...

104
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: nguyennhan

Post on 26-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)

No.106 TERHADAP PENGELOLAAN TRANSAKSI MUSYARAKAH

PADA BANK JABAR BANTEN SYARIAH CABANG SERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Fakultas Syariah

Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah

Oleh :

Rd. FRENGKI F.A

10010205023

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2010 / 1431 H

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

ii

PERSETUJUAN

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(Zaini Abdul Malik, S.Ag., M.A) (Hj. Nunung Nurhayati, SE., M.Si., Ak)

Mengetahui :

Dekan Fakultas Syari’ah Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan Syari’ah

(H. Asep Ramdan H, Drs., M.Si) (Zaini Abdul Malik, S.Ag., M.A)

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasyahkan oleh tim penguji skripsi pada hari kamis,

tanggal 19 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan dan

Perbankan Syariah Universitas Islam Bandung.

Bandung, 19 Agustus 2010 9 Ramadhan 1431 H

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Sekretaris

Zaini Abdul Malik, S.Ag., M.A

Ketua

H. Asep Ramdan H, Drs., M.Si

TIM PENGUJI

1. Prof. DR. H.M Abdurrahman., M.A _____________________

2. H. Abdurahman., Drs _____________________

3. N. Eva Fauziah. Dra., M.Ag _____________________

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

iv

Pahlawan bukanlah orang yang berani

menetakkan pedangnya ke pundak lawan

tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang

sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.

(Nabi Muhammad Saw)

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan

melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu

maka hidup akan tenteram.

Tanpa melupakan-Mu ya Allah

kupersembahkan karya kecil ini

sebagai bakti dan cintaku untuk

kedua orang tuaku,adik-adikku serta

orang-orang yang senantiasa menyayangiku

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

v

ABSTRAKSI Standar akuntansi keuangan syariah merupakan pedoman bagi bank atau

lembaga keuangan syariah untuk menggunakan sistemnya dalam melayani masyarakat. Standar akuntansi tersebut akan terlefleksi dalam sistem akuntansi yang digunakan sebagai dasar dalam proses pencatatan transaksi keuangan dan pembuatan sistem laporan keuangan. Sebagai lembaga intermediasi, bank syariah berperan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu kegiatan yang menjadi sumber utama pendapatan bagi bank syariah. Penerapan standar akuntansi bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah. Pengelolaan transaksi musyarakah berisi tentang penerapan prinsip bagi hasil, penerapan penggunaan dokumen dan penerapan pengawasan dalam setiap pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah. Beberapa rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.106 pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, (2) bagaimana pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, (3) bagaimana analisis penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.106 terhadap pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 106, (2) untuk mengetahui pengelolaan transaksi musyarakah, (3) untuk mengetahui secara analisis penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 106 dengan pengelolaan transaksi musyarakah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian analisis deskriftif dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian dan mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang berwenang serta meminta data-data yang relevan dengan permasalahan yaitu, penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.106 terhadap pengelolaan transaksi musyarakah pada bank jabar banten syariah cabang serang.

Hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 dan pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang pada dasarnya telah sesuai dengan pedoman dan prinsip akuntansi musyarakah, ketentuan Bank Indonesia, dan ketentuan intern Bank Jabar Banten Syariah.

Dengan demikian kesimpulan hasil penelitian ini bahwa Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 terhadap pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan seperti teori-teori yang relevan maupun standar akuntansi keuangan syariah.

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

vi

KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah

memberikan nikmat, rahmat dan hidayah serta tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul : ”ANALISIS PENERAPAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) N0.106 TERHADAP PENGELOLAAN

TRANSAKSI MUSYARAKAH PADA BANK JABAR BANTEN SYARIAH

CABANG SERANG ”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan serta

pengalaman. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis pada khususnya maupun bagi pembaca pada umumnya.

Sembah sujud dai hati yang paling dalam kepada kedua orang tua tercinta

Ayahanda H. TETEN HERTIAMAN, Spd., M.Si dan Ibunda Hj. SAFRIDA, SE.,

MM yang tiada henti-hentinya telah memberikan dorongan bantuan baik moril

maupun materil, terutama do’a ikhlasnya di tengah malam dan kekhawatiran di setiap

harinya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adik-adikku

Fredi, Nanda dan Dinda yang selalu memberikan do’a dan dukungan yang tidak

ternilai bagi penulis.

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

vii

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Zaini Abdul Malik, S.Ag., MA selaku dosen pembimbing satu, serta kepada

Ibu Hj. Nunung Nurhayati, SE., M.Si., Ak selaku dosen pembimbing dua yang

telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. M. Thaufiq Siddiq Boesoirie, M.S., Sp.THT KL (K) selaku

Rektor Universitas Islam Bandung.

2. Bapak H. Asep Ramdan H, Drs., M.Si., selaku Dekan Fakultas Syariah

Universitas Islam Bandung.

3. Bapak Zaini Abdul Malik, S.Ag., MA., selaku Ketua Program Studi Keuangan

dan Perbankan Syariah.

4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan

bekal ilmu yang tidak ternilai harganya selama belajar di Jurusan Keuangan

Perbankan Syari’ah.

5. Pimpinan Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang Bapak Suhandi Ibrahim

dan pemimpin seksi pemasaran Bapak Baydowi serta seluruh pegawai BJBS

Serang terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

6. Bapak Cepi pegawai Bank Jabar Banten Cilegon terima kasih atas bantuan yang

telah diberikan kepada Penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

viii

7. Keluarga besar penulis yang ada di Banten, Bandung dan Sumedang terima kasih

atas doa dan dukungannya.

8. Keluarga besar Hj. Harumiati SH., MH yang telah memberikan bantuan dan

semangatnya kepada penulis.

9. My beloved Dewi Silfia Rumayza (thanks for everything), beserta keluarga

yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, nasehat dan masukan-

masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Kakak angkatku Mas Parwi, Bang Risman, Mas Aris, Mas Arif dan Mas Hardi

yang selalu memberikan dukungan serta do’a kepada penulis.

11. Sahabat-sahabat terbaikku Sutomo, Fasni, Mamat, Jenul, Dumyati, Nofan,

Mimin, Hendra, Firmansyah, Faisol, Fais, Dadang, Gugum, Baijuri, Wawan,

Hifdi, Syafrudin, Nikmat, Holil, serta semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu terimakasih untuk semua do’a dan dan memberikan

dukungan serta semangat yang begitu besar kepada penulis..

12. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan Agus, Hamdan, Hendarsyah, Heru,

Deni, Aldi, Asep, Iskandar, Arif, Aris, Zilfa dan rekan-rekan lainnya yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, serta adik-adik angkatan 06, 07, 08, 09 Jurusan

Keuangan Perbankan Syariah dan Peradilan Agama terima kasih atas do’a dan

dukungannya kepada penulis.

13. Seluruh teman-teman Keluarga Mahasiswa Cilegon (KMC)- Bandung, Keluarga

Mahasiswa Tirtayasa (Kamayasa), Keluarga Mahasiswa Pandeglang

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

ix

(Kumandang), Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Perhimpunan

Mahasiswa Banten (PMB)- Bandung.

14. Terima kasih juga kepada seluruh Alumni Fakultas Syariah dan Alumni

Keluarga Mahasiswa Cilegon atas nasehat dan dukungan kepada penulis.

Akhirul kalaam, penulis sekali lagi mengucapkan syukur atas nikmat yang

telah diberikan-Nya. Semoga Allah Swt. membalas segala kebaikan dan senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amiin yaa rabbal Alamiin.

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb

Bandung, Mei 2010

Penulis

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ...........................................................................................

PENGESAHAN .............................................................................................

MOTTO .........................................................................................................

ABSTRAKSI .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

ii

iii

iv

v

vi

x

xiv

xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................

E. Metode Penelitian ...................................................................................

1. Jenis Penelitian ...............................................................................

2. Sumber Data ...................................................................................

3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

4. Analisis Data ..................................................................................

F. Sistematika Pembahasan ..........................................................................

1

6

6

7

17

17

17

18

19

20

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

xi

BAB II TEORI AKUNTANSI SYARIAH DAN TEORI

MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH

A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Syariah .........................................

1. Pengertian Akuntansi ..........................................................................

2. Pengertian Akuntansi Syariah .............................................................

3. Ruang Lingkup Akuntansi Syariah .....................................................

4. Penerapan Akuntansi Keuangan .........................................................

B. Pengertian dan Pengklasifikasian Standar Akuntansi Syariah .................

1. Pengertian Standar Akuntansi Syariah ................................................

2. Tujuan Standar Akuntansi Syariah ......................................................

C. Pengertian dan Pengklasifikasian Transaksi Musyarakah ........................

1. Pengertian Musyarakah ......................................................................

2. Landasan Syariah Musyarakah ...........................................................

3. Rukun dan Syarat Musyarakah ...........................................................

4. Ketentuan Umum Musyarakah ...........................................................

5. Jenis-jenis Musyarakah ......................................................................

6. Manfaat dan Resiko Musyarakah ........................................................

D. Pengelolaan Transaksi Musyarakah pada Bank Syariah ..........................

1. Prinsip Transaksi Musyarakah ............................................................

2. Dokumen Transaksi Musyarakah ........................................................

3. Pengawasan Pengelolaan Transaksi Musyarakah ................................

E. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 Terhadap

Pengelolaan Transaksi Musyarakah ........................................................

22

22

23

24

24

29

29

30

30

30

31

33

35

35

36

37

37

39

40

41

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

xii

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bank Jabar Banten Syariah ............................................

B. Visi dan Misi ..........................................................................................

C. Budaya Perusahaan ...............................................................................

D. Prinsip-prinsip .......................................................................................

E. Produk Yang Ditawarkan .......................................................................

F. Struktur Organisasi ................................................................................

G. Uraian Jabatan .......................................................................................

43

46

46

47

48

57

59

BAB IV ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (PSAK) No.106 TERHADAP PENGELOLAAN

TRANSAKSI MUSYARAKAH PADA BANK JABAR

BANTEN SYARIAH CABANG SERANG

A. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 Pada Bank

Jabar Banten Syariah Cabang Serang.......................................................

B. Pengelolaan Transaksi Musyarakah Pada Bank Jabar Banten Syariah

Cabang Serang .......................................................................................

C. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106

Terhadap Pengelolaan Transaksi Musyarakah Pada Bank Jabar Banten

Syariah Cabang Serang ..........................................................................

68

70

80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................

B. Saran ......................................................................................................

84

85

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

xiii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerja Prinsip Al Musyarakah ....................................... 38

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang 58

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang

2. Surat Keputusan

3. Daftar Bimbingan Skripsi

4. Formulir Permohonan Pembiayaan Individual

5. Slip Setoran

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya

Bank Muamalat Indonesia tanggal 1 November 1991. Pada mulanya perbankan

syariah kurang mendapat perhatian yang optimal dari pemerintah, hal ini terlihat

pada undang-undang No. 7 tahun 1992 yang di dalamnya tidak menjelaskan

mengenai landasan hukum operasional perbankan syariah, namun setelah adanya

undang-undang No. 10 tahun 1998 perbankan syariah memiliki landasan hukum

yang cukup kuat. Undang-undang tersebut juga yang memberikan arahan bagi

bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah ataupun mengkonversi

secara total menjadi bank syariah. Apalagi dengan munculnya undang-undang No.

21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, maka posisi perbankan syariah

semakin kuat. Hal ini dapat dilihat dari undang-undang No. 21 pasal 67 ayat 1

yang menyatakan UUS yang telah memiliki izin usaha dalam ketentuan ini adalah

UUS yang sudah ada berdasarkan izin pembukaan kantor cabang syariah pada

bank umum konvensional. (www.bi.go.id)

Dalam undang-undang No. 21 Tahun 2008 bank yang berdasarkan prinsip

syariah berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary institution),

yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada

masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Pembiayaan

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

2

merupakan salah satu kegiatan yang menjadi sumber utama pendapatan bagi bank

syariah. (Muhammad, 2005 : 261)

Dalam menjalankan prinsip syariahnya, bank syariah juga harus

menjunjung nilai-nilai keadilan, amanah, kemitraan, transparansi dan saling

menguntungkan baik bagi bank maupun bagi nasabah yang merupakan pilar

dalam melakukan aktivitas muamalah. Oleh karena itu, produk layanan perbankan

harus lebih lengkap agar mampu memberikan nilai tambah dalam meningkatkan

kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berlandaskan pada

nilai-nilai Islam. Di Indonesia, penerapan prinsip tersebut utamanya diatur dalam

peraturan Bank Indonesia No. 9/19/PBI/2007 dan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 59.

Dalam menjalankan usahanya, perbankan syariah menawarkan beberapa

produk yaitu diantaranya murabahah, salam, istishna, mudharabah, musyarakah,

bai’, ijarah, qardh, sharf. (Heri Sudarsono, 2005 :80), sedangkan yang akan saya

bahas yakni pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah adalah kerjasama

antara dua pihak atau lebih dalam berusaha, yang keuntungannya dan kerugiannya

di tanggung bersama. (Drs. H. Hendi Suhendi, M.Si, 2002 : 127).

Dalam aplikasi perbankan syariah pembiayaan musyarakah digunakan

untuk modal kerja atau investasi, dana dari bank merupakan partisipasi modal

bank dalam usaha yang dikelola oleh nasabah, dan bank berhak ikut serta dalam

mengelola usaha. Bank memberikan kepercayaan kepada nasabah untuk

mengelola dana tersebut, sehingga terjadi hubungan baik dan saling

menguntungkan antara keduanya. Dari pembiayaan musyarakah bank akan

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

3

mendapatkan pendapatan bagi hasil dari usaha yang dikelola nasabah, dan

besarnya pendapatan bagi hasil harus dibagi secara proporsional antara bank dan

nasabah sesuai kesepakatan pada waktu akad.

Dalam mengaplikasikan pembiayaan musyarakah, perbankan syariah harus

menggunakan standar akuntansi berdasarkan prinsip syariah yang merupakan

pedoman bagi bank atau lembaga keuangan syariah untuk menggunakan

sistemnya dalam rangka melayani masyarakat. Standar akuntansi tersebut akan

terefleksi dalam sistem akuntansi yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan

sistem laporan keuangan. Saat ini Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan

kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank syariah yaitu

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59, dan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.101-106. Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No.59 berisi tentang pengakuan, pengukuran, dan penyajian

komponen-komponen laporan keuangan bank syariah dan juga pengungkapan

umum laporan keuangan, serta tanggal efektif untuk penyusunan dan penyajian

laporan keuangan lembaga syariah. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) 101-106 mempunyai beberapa perbedaan mendasar dengan aturan

sebelumnya, aturan yang baru memiliki tujuh standar yaitu berlaku untuk entitas

syariah dan konvensional, mempunyai empat tujuan LK (shariah compliance,

accountability on found, profitability) dan memiliki tiga metode pengukuran yakni

historis, current value serta realiable value.(www.scribd.com)

Standar akuntansi syariah sangat erat kaitannya terhadap pengelolaan

transaksi musyarakah karena standar akuntansi syariah tersebut berisi informasi

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

4

akuntansi yang berhubungan dengan pengelolaan transaksi musyarakah. Supaya

informasi akuntansi dapat bermanfaat bagi perbankan syariah atau pemilik usaha,

maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan Perbankan Syariah.

Oleh karena itu, jika dalam melakukan transaksi musyarakah perbankan

syariah tidak menggunakan standar akuntansi syariah, maka dampaknya akan

merugikan salah satu pihak, hal tersebut dapat dilihat pada prinsip operasional

atas konsep pembagian keuntungan, yang dalam perbankan konvensional disebut

dengan sistem bunga yang akan merugikan salah satu pihak, karena sistem bunga

perhitungannya telah ditentukan oleh pihak bank sedangkan porsi jumlah bagi

hasil ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang

diperoleh selama periode akad, bukan dari jumlah investasi yang disalurkan. Bagi

hasil yang dalam islam disebut musyarakah merupakan hubungan kontrak antara

dua pihak, yang diatur oleh syariah, dengan memadukan sumber daya manusia

dengan sumber daya modal untuk menghasilkan profit dari proyek yang

dijalankan dengan cara bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.(Muhammad, 2005

:369)

Dalam kontrak bagi hasil ini ada dua pihak yang saling berhubungan.

Pihak pertama financier, yaitu orang yang menyediakan dana yang dibutuhkan

untuk menjalankan usaha dengan maksud untuk menghasilkan laba (profit). Pihak

kedua adalah usahawan (mudharib) yang memiliki keahlian dan sepenuhnya

menjalankan peran usaha. Pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut dibagi

antara kedua belah pihak sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

5

Sebaliknya, jika usaha mengalami kerugian yang ditimbulkan karena proses

normal, maka kerugian ditanggung oleh pemilik nmodal (shohibul mal).

(Muhammad, 2005 : 369)

Penelitian ini dilakukan pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang

karena Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang memiliki penerapan standar

akuntansi syariah yang baik dalam hal mengatur transaksi-transaksi khusus yang

berkaitan dengan aktifitas bank syariah seperti cepat dalam memberikan pinjaman

dan dalam penyusunan laporan keuangannya lebih teliti dan teratur

(www.pkes/org). Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

perbankan, Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang merupakan bank yang

kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah. Sebagai penerapan syariah,

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang menggunakan beberapa konsep di

dalam memasarkan produknya yaitu : bagi hasil, jual beli dan imbalan jasa.

Sedangkan produk yang dipasarkannya meliputi produk penyaluran dana

(Finanncing), produk penghimpunan dana (funding), dan produk jasa (service).

Berdasarkan uraian di atas dan berbagai fenomena yang terjadi dalam

dunia perbankan, khususnya yang terjadi pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul :

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)

NO. 106 TERHADAP PENGELOLAAN TRANSAKSI MUSYARAKAH PADA

BANK JABAR BANTEN SYARIAH CABANG SERANG. Sehingga dapat

memberikan informasi aktual serta kontribusi yang diperlukan untuk masa yang

akan datang.

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

6

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian di atas, penulis mencoba

merumuskan masalah yang menjadi pokok pembahasan. Adapun yang menjadi

pokok pembahasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 106 pada

Bank Jabar Banten Syariah Serang?

2. Bagaimana pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten

Syariah Serang?

3. Bagaimana Analisis penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.

106 terhadap pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten

Syariah Serang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan topik pembahasan yang ingin penulis kaji, maka tujuan

penelitian yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 106

pada Bank Jabar Banten Syariah Serang.

2. Untuk mengetahui pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar

Banten Syariah Serang.

3. Untuk mengetahui secara analisis penerapan standar akuntansi keuangan

(PSAK) No. 106 dengan pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank

Jabar Banten Syariah Serang.

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

7

D. Kerangka Pemikiran

Akuntansi Islam (AI) atau Akuntansi Syariah pada hakekatnya adalah

penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariah Islam. Terdapat dua versi AI.

Pertama versi yang digunakan pada masa awal sejarah Islam yang mencerminkan

nilai-nilai kemasyarakatan yang secara penuh bersifat Islami yaitu pada era Nabi

Muhammad SAW, khulafaurrasyidin (yaitu 4 khalifah pertama setelah Nabi

Muhammad), dan pemerintahan Islam setelahnya. Kedua, versi AI yang

dikembangkan saat ini yang kegiatan ekonominya didominasi sistem kapitalis

yang berbeda dengan nilai Islam. Walaupun keduanya memiliki prinsip yang sama

yang berakar pada nilai Islam, terdapat perbedaan satu sama lain yang dipengaruhi

kondisi masyarakat pada masanya. (Muhammad Ismail, 2002)

Aplikasi akuntansi yang sejalan dengan prinsip syariah dan menjadi sarana

aktivitas mu’amalah didasari oleh prinsip pokok ajaran Islam yaang tertuang

dalam firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 282 yang berbunyi :

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

8

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. ( Departemen Agama RI, 2002 : 59 ).

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

9

Ayat ini menjelaskan, dengan adanya perintah membelanjakan di jalan

Allah, anjuran bersedekah dan larangan melakukan riba, maka tidak boleh tidak

manusia harus berusaha memelihara dan memperkembangkan hartanya, tidak

menyianyiakannya sesuai dengan ketentuan Allah. Hal ini menunjukan bahwa

harta itu sendiri bukan sesuatu yang dibenci Allah dan dicela agama Islam bahkan

Allah Swt. Disamping memberi perintah untuk itu, juga memberi petunjuk dan

menetapkan ketentuan-ketentuan umum serta hukum-hukum yang mengatur cara-

cara mencari, memelihara, menggunakan dan menafkahkan harta di jalan Allah.

Harta yang di peroleh sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah adalah harta yang

paling baik. (Tafsir Depag RI : Q.S. Al-Baqarah 282)

Banyak ahli yang mengajukan pengertian tentang akuntansi yang berasal

dari bahasa inggris accountancy. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut

(Warsono, Darmawan dan Ridha, 2008). Akuntansi adalah proses sistematis untuk

mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para

penggunanya. Akuntansi terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Input (masukan),

Proses (prosedur), Output (keluaran).

Lahirnya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan syariah pada bulan

November 1998 yang merupakan penyempurnaan terhadap UU No. 7 tahun 1992

beserta peraturan-peraturan pendukungnya memberikan ketegasan dan peluang

yang cukup besar bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Undang-

undang ini menjadi indikasi prinsip syariah dalam bidang perbankan, disamping

prinsip atau sistem konvensional yang telah lama ditetapkan dalam perbankan

nasional.

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

10

Definisi Bank Syariah dalam UU No. 21 tahun 2008 Pasal 1 sebagai

berikut :

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (UU RI No. 21 tahun 2008 : 39)

Menurut Remi Sjahdaemi (1991, 1) dalam bukunya Perbankan Islam dan

Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, pengertian bank syariah

adalah sebagai berikut:

Bank Syariah adalah bank berdasarkan prinsip syariah atau bank Islam seperti halnya bank konvensional yang berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan bank syariah adalah bank yang dalam operasinya tidak menggunakan

perangkat bunga dan menjadikan Al Quran dan Sunah Rasul dengan landasan

operasinya.

Adapun definisi keuangan Islam adalah sebagai berikut :

Keuangan (Asset) adalah sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan asset yang lain, yang haknya didapat oleh bank Islam sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. ([email protected])

Sedang menurut literatur Akuntansi Islam (muhasabah) didefinisikan :

“suatu aktifitas yang teratur berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat, dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan yang representatif, serta berkaitan dengan pengukuran hasil-hasil keuangan yang berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut membantu pengambilan keputusan yang tepat.”(Muttaqinhasyim.wordpress.com)

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

11

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank berdasarkan prinsip

syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana

yang digunakan atau dititipkan oleh suatu pihak. Penentuan imbalan terhadap

dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan di bank berdasarkan pada

prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing), prinsip jual beli atau prinsip

syariah lainnya.

Sifat usaha bank syariah dapat digolongkan menjadi tiga kegiatan

sebagaimana halnya bank konvensional, yaitu menghimpun dana (funding),

penyaluran dana (leading) dan pemberian jasa. Bank syariah dapat menghimpun

dana dari masyarakat, menyediakan bentuk simpanan yang meliputi giro

berdasarkan prinsip wadiah, tabungan berdasarkan prinsip mudharabah. Kegiatan

penyaluran dana merupakan kegiatan pokok bank melalui transaksi jual beli

berdasarkan murabahah, istishna, ijarah, salam dan jual beli lainnya. Pinjaman

bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah. Dan pemberian jasa

bank berdasarkan prinsip hiwalah, rahn, qardh dan sebagainya.

Aktifitas yang dilakukan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana

ini harus sesuai dengan standar akuntansi perbankan yang sesuai dengan prinsip

syariah dan menjadi acuan dalam pembukuan, pelaporan maupun audit bagi

perbankan syariah. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai lembaga yang

berwenang dalam menetapkan standar keuangan dan audit bagi berbagai industri

atau instansi merupakan elemen penting dalam pengembangan perbankan syariah

di Indonesia, dimana perekonomian syariah tidak dapat berjalan dan berkembang

dengan baik tanpa adanya standar keuangan yang baik. Untuk itu pada tanggal 1

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

12

Mei 2002 secara resmi dewan standar akuntansi keuangan telah mengeluarkan

PSAK No. 59 yang terdiri dari kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan bank syariah dan Peryataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

akuntansi keuangan syariah.

Kerangka Dasar Standar Akuntansi Keuangan No. 59 menyajikan konsep

yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi bank

syariah. Adapun isinya adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik bank syariah menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.

b. Para pemakai dan kebutuhan informasi, yaitu investasi pemilik, pembayar zakat dan pengawas syariah.

c. Tujuan akuntansi keuangan menentukan hak dan kewajiban pihak terkait termasuk atas transaksi yang belum selesai, memberikan informasi untuk pengambilan keputusan, dan memberikan informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip syariah.

d. Tujuan laporan keuangan menyajikan informasi tentang kepatuhan bank terhadap konsep syariah, dan mengevaluasi sejauh mana tanggungjawab bank terhadap amanah dalam mengelola berbagai dana, dan informasi mengenai fungsi sosial bank termasuk penyaluran zakat.

e. Asumsi dasar yang dipakai, pada umumnya adalah dasar akrual kecuali dalam hal perhitungan pendapatan untuk tujuan bagi hasil menggunakan dasar kas.

Standar Akuntansi Perbankan Syariah berisi tentang aturan perlakuan

akuntansi (pengakuan, pengungkapan dan pencatatan) transaksi khusus yang

berkaitan dengan aktivitas bank syariah. Pengakuan dan pengungkapan transaksi

bank syariah seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna,

ijaroh, wadiah, qord. Pengakuan dan pengungkapan masing-masing jenis produk

bank ini bisa berbeda-beda dan sangat tergantung pada pengertian dan sifat

masing-masing produk.

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

13

Dalam menjalankan usahanya, perbankan syariah menawarkan beberapa

produk, diantaranya musyarakah. Adapun beberapa definisi musyarakah yang

dikemukakan oleh para ahli ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut :

Pengertian Musyarakah menurut Muhamad Syafii Antonio (2001, 90) dalam

bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, adalah:

Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama berdasarkan kesepakatan.

Pengertian Musyarakah menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No. 106 (2007, 106.1) sebagai berikut:

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah.

Firman Allah dalam Surat An-Nissa, ayat 12 :

... ...

Artinya : ”..Maka mereka berserikat pada sepertiga....” (Departemen Agama RI,

2002 ; 102)

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

14

Sedangkan Dalil Al Hadist tentang Musyarakah adalah :

إن الله يقول رسول الله صلى الله عليه وسلم قال , عن أبي هريرة قالأنا ثالث الشريكين ما لم يخن أحدهما صاحبه فإذا خانه خرجت من

(رواه أبو داود) بينهما“Dari Abu Daud, Rasulullah SAW: berkata: “Allah ta’ala telah berfirman: “Aku

yang menjagai dua orang yang bersekutu selama salah seorang dari mereka tidak

mengkhianati yang lainnya. Maka apabila ia berkhianat , aku keluar dari antara

mereka”. (Al-Maktabah As-Syamilah, kitab subulu salam, Juz 9 : 284)

Hadist qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-

hambanya yang melakukan perkongsian selama saling menjungjung tinggi

amanah kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Adapun karakteristik dari transaksi musyarakah, menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keungan (PSAK) No. 106 (2007, 106.1) adalah:

Para mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk menandai suatu usaha tertentu dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya salah satu mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada mitra lain.

Menurut PSAK No. 106 tahun 2007 Tentang Akuntansi Musyarakah untuk

pertanggung jawaban pengelolaan transaksi musyarakah dan sebagai dasar

penentuan bagi hasil mitra aktif atau pihak yang mengelola usaha musyarakah

harus membuat catatan akuntansi yang terpisah untuk usaha musyarakah tersebut,

yaitu :

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

15

1. Akuntansi Mitra Aktif (Nasabah)

Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas

untuk usaha musyarakah.

Pengukuran investasi musyarakah :

a. Dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan, dan

b. Dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat

selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset nonkas, maka selisih

tersebut diakui sebagai selisih penilaian aset musyarakah dalam

ekuitas. Selisih penilaian aset musyarakah tersebut diamortisasi selama

masa akad musyarakah.

Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar

haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Kerugian

investasi musyarakah diakui sesuai porsi masing-masing mitra dan mengurangi

nilai aset musyarakah.

Pengakuan pendapatan usaha musyarakah dalam praktik dapat diketahui

berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi pendapatan usaha dari catatan

akuntansi mitra aktif atau pengelola yang dilakukan secara terpisah.

2. Akuntansi Mitra Pasif

Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan

aset nonkas kepada mitra aktif musyarakah.

Pengukuran investasi musyarakah :

a. Dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan, dan

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

16

b. Dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat

selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas, maka selisih

tersebut diakui sebagai :

1) Keuntungan tangguhan dan diamortisasi selama masa akad, atau

2) Kerugian pada saat terjadinya.

Pendapatan usaha investasi musyarakah diakui sebagai pendapatan sebesar

bagian mitra pasif sesuai kesepakatan. Sedangkan kerugian investasi musyarakah

diakui sesuai dengan porsi dana.

Berkaitan dengan perkembangan syariah tentu tidak luput dari

pembangunan ekonomi secara Islam karena kedua unsur ini sangatlah

berhubungan. Adapun masalah fundamental yang muncul yang berkaitan dengan

langkah ke depan pembangunan ekonomi Islam. Sangatlah diperlukan

keberadannya, karena akuntansi syariah merupakan suatu proses kajian yang

berkaitan dengan sejarah Islam yang mampu memberikan kontribusi dan manfaat

bagi kehidupan manusia dalam membangun suatu perekonomian yang baik,

kokoh dan mampu bertanggungjawab serta adil secara lahiriah maupun batiniah

dalam mencapai kesejahteraan dunia akhirat manusia itu sendiri sebagai pelaku

ekonomi yang berbasis dunia khususnya bagi umat muslim. Sehingga dalam

melakukan transaksi musyarakah perbankan syariah tidak menggunakan standar

akuntansi syariah, dampak yang sangat mendasar sekali terletak pada prinsip

operasional atas konsep pembagian keuntungan, yang dalam perbankan

konvensional disebut dengan sistem bunga yang akan merugikan salah satu pihak.

Karena sistem bunga perhitungannya telah ditentukan oleh pihak bank sedangkan

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

17

porsi jumlah bagi hasil ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil

usaha yang diperoleh selama periode akad, bukan dari jumlah investasi yang

disalurkan.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif

analisis, menurut Moch. Nazir (2003:54) bahwa metode penelitian deskriftif

analisis adalah suatu metode untuk mendeskripsikan, menggambarkan, atau

melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta sifat-sifat

serta hubungan antar fenomenal yang diselidiki.

Metode penelitian deskritif analisis digunakan karena pada penelitian

deskritif analisis bertujuan untuk menggambarkan secara lebih mendalam

mengenai teknis analisis PSAK No. 106 yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten

Syariah untuk pengelolaan transaksi musyarakah.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah tempat atau gudang penyimpan yang orisinil dari

data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang

merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, ataupun

catatan-catatan yang ”jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil.

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

18

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan

data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Adapun teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah:

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara mencatat

atau memperoleh data secara langsung yang berupa salinan-salinan

dokumen perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

b. Wawancara

Dalam penelitian ini, penulis melakukan proses tanya jawab, sambil

bertatap muka dengan bagian-bagian yang memiliki hubungan erat

dengan data yang penulis perlukan.

c. Studi Pustaka

Suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang

diperlukan, dengan cara mempelajari teori-teori yang berhubungan

dengan masalah-masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan

untuk mendapatkan landasan teori dan hasil tersebut akan digunakan

sebagai dasar untuk analisis atas data yang diperoleh dalam studi

lapangan sehingga menghasilkan kesimpulan serta saran untuk

memecahkan masalah yang ada.

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

19

4. Analisis Data

Analisis yang dilakukan adalah berdasarkan data primer yang berasal dari

laporan keuangan perusahaan, dan data sekunder dari studi kepustakaan dan

pengumpulan data dari literature yang sudah ada dan mempunyai hubungan

dengan obyek penelitian yang kemudian akan diolah kembali untuk perbandingan

antara teori dengan praktik yang dilaksanakan pada Bank Jabar Banten Syariah

Cabang Serang.

Setelah data terkumpul melalui penelitian kepustakaan maupun lapangan,

kemudian langkah selanjutnya penulis akan melakukan pengolahan, pemprosesan

dan penganalisaan dari data-data yang diperoleh. Masalah yang pertama dan

kedua yaitu bagaimana penerapan standar akuntansi keuangan No. 106,

bagaimana pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah

Cabang Serang, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriftif. Fungsi analisis deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya. Maka hasil dari teknik analisis data untuk masalah yang

pertama dan kedua ini mengenai penerapan standar akuntansi No. 106 dan

bagaimana transaksi pengelolaan musyarakah akan diuraikan.

Masalah yang ketiga, mengenai sejauh manakah penerapan standar

akuntansi keuangan No. 106 terhadap pengawasan pengelolaan transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, akan penulis bahas

dengan menggunakan analisis deskriptif. Kemudian penerapan standar akuntansi

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

20

keuangan No 106 serta pengelolaan transaksi musyarakah tersebut akan penulis

sajikan dalam bentuk uraian penjelasannya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, Pada bab pendahuluan ini berisi Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran,

Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, membahas tentang Pengertian Akuntansi

dan Akuntansi Syariah, membahas Pengklasifikasian Standar Akuntansi Syariah,

membahas Pengklasifikasian Transaksi Musyarakah, membahas Pengelolaan

Transaksi Musyarakah pada Bank Syariah, Membahas Penerapan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 terhadap Penelolaan Transaksi Musyarakah

pada Bank Syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, Bab ini membahas

tentang sejarah singkat PT Bank Jabar Banten Syariah, Visi dan Misi, Budaya

Perusahaan, Prinsip-prinsip, Produk yang Ditawarkan, Struktur Organisasi, Uraian

Jabatan.

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

21

BAB IV ANALISIS, Pada bab ini membahas tentang Penerapan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 pada Bank Jabar Banten Syariah,

Pengelolaan Transaksi Musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah, Analisis

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 terhadap Pengelolaan

Transaksi Musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah.

BAB V PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari penulis

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

22

BAB II

TEORI AKUNTANSI SYARIAH DAN TEORI MUSYARAKAH

DI BANK SYARIAH

A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Syariah

1. Pengertian Akuntansi

Berbicara mengenai akuntansi sebagai bagian dari informasi yang tidak

terpisahkan dari suatu gagasan tugas manajemen dalam mencapai tujuannya

terutama dalam fungsi pengawasan dan perencanaan, dalam fungsi pengawasan

tugas akuntansi sangat strategis yaitu sebagai alat pembanding dan rencana.

Adapun maksud dari pembanding disini yaitu dimaksudkan untuk mengetahui

penyimpangan (variance) yang terjadi sehingga manajer dapat dengan mudah

melakukan perbaikan, penilaian, dan koreksi secara lebih dini. Pengertian

akuntansi dapat diartikan berbagai macam sesuai dengan yang mengartikannya.

Ada beberapa pengertian akuntansi yang dapat kita ketahui antara lain:

Menurut AICPA ( American Institute of Certified Publik Accountant)

berikut:

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. (Sofyan Syafhri Harahap.Teori Akuntansi. 2000 : 4)

Menurut APB (Accounting Principle Board) Statement No.4 pengertian

akuntansi sebagai berikut:

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

23

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang. Mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang digunakan dalam memilih diantara beberapa alternatif. (Sofyan Syafhri Harahap.Teori Akuntansi. 2000 : 5)

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi itu

tidak hanya memberikan suatu informasi ekonomi tetapi juga dapat menafsirkan

hasilnya berupa suatu keputusan yang merupakan serangkaian proses

mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan

informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan

antara para pemakainya.

2. Pengertian Akuntansi Syariah

Pengertian akuntansi syariah dapat diartikan berbagai macam sesuai

dengan yang mengartikannya, ada beberapa pengertian akuntansi syariah yang

dapat kita ketahui antara lain, Pengertian akuntansi syariah menurut Muhammad

(2002, 146) dalam bukunya Pengantar Akuntansi Syariah adalah sebagai berikut:

Akuntansi syariah adalah akuntansi yang dikembangkan bukan hanya dengan tambal sulam terhadap akuntansi konvensional, akan tetapi merupakan filosofis terhadap nilai-nilai al-Quran yang diturunkan ke dalam pemikiran teoritis dan teknis akuntansi. Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2001, 300) dalam bukunya

Akuntansi Islam, pengertian akuntansi syariah adalah sebagai berikut:

Akuntansi syariah adalah akuntansi yang berhubungan dengan aspek-aspek lingkungannya baik moral, sosial, ekonomi maupun politik yang bertujuan untuk mencapai keadilan sosial ekonomi (Al-Falah) dan mengenal sepenuhnya kewajiban kepada tuhan, masyarakat individu sehubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas ekonomi, yaitu akuntan, auditor manajer, pemilik, pemerintah dan pihak-pihak yang terkait lainnya sebagai bentuk ibadah.

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

24

Pengertian akuntansi syariah menurut Muhammad Syafi’i Antonio

(2002, 146) sebagai berikut:

Akuntansi syariah adalah akuntansi yang dikembangkan bukan hanya dengan tambal sulam terhadap akuntansi konvensional, akan tetapi merupakan filosofis terhadap nilai-nilai al-Qur’an yang diturunkan ke dalam pemikiran teoritis dan teknis akuntansi.

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi

syariah adalah ilmu dan teknologi berorientasi sosial dan pertanggung jawaban

yang universal yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan yang

terjadi di dalam lingkungnnya, baik sosial, ekonomi, politik, peraturan

perundangan, kultur, persepsi dan nilai (masyarakat) tempat akuntansi syariah

ditetapkan.

3. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Musyarakah Perbankan Syariah

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106

(2007,106.1) Ruang Lingkup Akuntansi Musyarakah adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi

musyarakah.

b. Pernyataan ini tidak mencangkup pengaturan perlakuan akuntansi atas

obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan akad musyarakah.

4. Penerapan Akuntansi Keuangan Musyarakah

Ikatan Akuntansi Indonesia mengeluarkan kerangka dasar penyusunan dan

penyajian laporan keuangan bank syariah yaitu PSAK No. 59 dan PSAK No. 101-

106 yang berisi tentang :

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

25

1. Pengakuan Musyarakah

Untuk pertanggung jawaban pengelolaan usaha musyarakah dan sebagai

dasar penentuan bagi hasil, maka mitra aktif atau pihak yang mengelola usaha

musyarakah harus membuat catatan akuntansi yang terpisah untuk usaha

musyarakah tersebut.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106

(2007, 106.2) pengakuan akuntansi sebagai berikut:

a. Akuntansi untuk Mitra Aktif 1) Pada saat akad, investasi musyarakah diakui pada saat

penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha musyarakah. 2) Selama akad, bagian mitra aktif atas investasi musyarakah

dengan pengembalian dana mitra pasif di akhir akad dinilai sebesar: a) Jumlah kas yang diserahkan untuk usaha musyarakah

pada awal akad dikurangi dengan kerugian (jika ada) atau b) Nilai wajar aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan

untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (jika ada).

Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun (dengan penegembalian dana mitra pasif secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah dana syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi kerugian (jika ada).

3) Pada saat akhir akad, investasi musyarakah yang belum dikembalikan kepada mitra pasif diakui sebagai kewajiban.

4) Pengakuan hasil usaha, pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban. Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan mengurangi nilai aset musyarakah.

b. Akuntansi Mitra Pasif 1) Pada saat akad, investasi musyarakah diakui pada saat

pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada mitra aktif.

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

26

2) Selama akad, bagian mitra pasif atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra pasif di akhir akad dinilai sebesar: a) Jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah

pada awal akad dikurangi dengan kerugian (jika ada) atau b) Nilai wajar aset nonkas musyarakah pada saat penyerahan

untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (jika ada).

Bagian mitra pasif atas investasi musyarakah menurun (dengan pengemballian dana mitra pasif secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi jumlah pengembalian dari mitra aktif dan kerugian (jika ada).

3) Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh mitra aktif diakui sebagai piutang.

4) Pengakuan hasil usaha, pendapatan usaha investasi musyarakah diakui sebesar bagian mitra pasif sesuai kesepakatan. Sedangkan kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana.

2. Pengungkapan Musyarakah

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106

(2007,106.5) Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah,

tetapi tidak terbatas, pada:

a. Isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana,

pembagiaan hasil usaha, aktivitas usaha musyarakah, dan lain-

lain.

b. Pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif

c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

(2003,63) hal-hal yang harus diungkapkan dari pembiayaan musyarakah antara

lain:

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

27

a. Rincian jumlah pembiayaan musyarakah berdasarkan aktiva kas

atau non kas, modal mitra, jenis valuta, jenis penggunaan dan

sektor ekonomi.

b. Klasifikasi pembiayaan musyarakah menurut jangka waktu (massa

akad), kualitas pembiayaan, valuta dan tingkat bagi hasil rata-rata.

c. Jumlah pembiayaan musyarakah yang diberikan kepada pihak

yang mempunyai hubungan istimewa.

d. Jumlah pembiayaan musyarakah yang telah direstrukturisasi dan

informasi lain tentang pembiayaan musyarakah yang

direstrukturisasi selama periode berjalan.

e. Besarnya pembiayaan musyarakah bermasalah dan

penyisihannya untuk setiap sektor ekonomi.

3. Pencatatan Musyarakah

Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

(2003,60) metode pencatatan dari pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:

a. Pada saat bank membayarkan uang tunai kepada nasabah

Dr. Pembiayaan musyarakah XX

Cr. Kas/rekening mitra/kliring XX

b. Pada saat bank menyerahkan aktiva non-kas kepada mitra

1) Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah atas nilai buku

Dr. Pembiayaan musyarakah XX

Dr. Kerugian penyerahan aktiva XX

Cr. Aktiva non-kas XX

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

28

2) Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi atas nilai buku

Dr. Pembiayaan musyarakah XX

Cr. Aktiva non-kas XX

Cr. Keuntungan penyerahan aktiva XX

c. Pengeluaran biaya dalam rangka akad musyarakah

Dr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah XX

Cr. Kas/kliring XX

d. Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian pembiayaan

musyarakah

1) Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai biaya

pembiayaan musyarakah

Dr. Biaya akad musyarakah XX

Cr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah XX

2) Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaan

musyarakah

Dr. Pembiayaan musyarakah XX

Cr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah XX

e. Penerimaan pendapatan atau keuntungan musyarakah

Dr. Kas/rekening mitra/kliring XX

Cr. Pendapatan/keuntungan musyarakah XX

f. Pengakuan kerugian musyarakah

Dr. Kerugian musyarakah XX

Cr.Pembiayaan musyarakah XX

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

29

g. Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajar lebih

rendah dari nilai historis

Dr. Aktiva non-kas XX

Dr. Kerugian penyelesaian pembiayaan musyarakah XX

Cr. Pembiayaan musyarakah XX

h. Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajar lebih

tinggi dari nilai historis

Dr. Aktiva non-kas XX

Cr. Keuntungan penyelesaian pembiayaan musyarakah XX

Cr. Pembiayaan musyarakah XX

keterangan : Dr adalah debet Cr adalah credit xx adalah jumlah nilai atau nilai nominal

B. Pengertian dan Pengklasifikasian Standar Akuntansi Syariah

1. Pengertian Standar Akuntansi Syariah

Berbicara mengenai akuntansi, kita tidak cukup hanya mengenai

pengertian dari akuntansi saja tetapi kita juga harus tahu apa yang dimaksud

dengan standar akuntansi itu sendiri kemudian teknik akuntansi itu apa. Menurut

Sofyan Syafri Harahap (2008, 175) dalam bukunya Kerangka Teori Dan Tujuan

Akuntansi Syariah, pengertian standar akuntansi adalah sebagai berikut:

Standar Akuntansi adalah tata cara pencatatan, pengukuran,

pelaporan dan pengungkapan akibat transaksi yang dilakukan

terhadap laporan keuangan.

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

30

Adapun pengertian standar akuntansi menurut Muchtar Mandala

(1997, 65) adalah “Peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan

keuangan atau konsep teoritis akuntansi yang menjadi dasar dalam

pengembangan teknik akuntansi”.

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian dari standar

akuntansi syariah itu sendiri pada dasarnya hampir sama dengan pengertian

standar akuntansi secara umum akan tetapi standar akuntansi syariah lebih

mengutamakan ke arah pola pertanggung jawaban yang menuju keadilan,

kebenaran antar sesama sesuai dengan syariah Islam. Standar Akuntansi Syariah

berisi tentang perlakuan akuntansi (pengakuan, pengungkapan dan pencatatan)

transaksi khususnya yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah.

2. Tujuan Standar Akuntansi Syariah

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106

(2007, 106.1) Tujuan Akuntansi Musyarakah adalah untuk mengatur pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi musyarakah.

C. Pengertian dan Pengklasifikasian Transaksi Musyarakah

1. Pengertian Musyarakah

Berikut ini beberapa definisi musyarakah yang dikemukakan oleh para ahli

ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Drs. H. Hendi Suhendi, M.Si, (2002 : 127) dalam bukunya

Fiqih Muamalah, pembiayaan musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau

lebih dalam berusaha, yang keuntungannya dan kerugiannya di tanggung bersama.

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

31

Menurut Prof. DR. Rachmat Syafe’i, MA (2004, 183) dalam bukunya

Fiqih Muamalah adalah sebagai berikut:

”Musyarakah adalah percampuran, yakni bercampurnya salah satu

dari dua harta dengan harta lainnya, tanpa dapat dibedakan antara

keduanya.”

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa musyarakah

merupakan akad atau kontrak kerjasama antara dua pihak atau lebih yang masing-

masing pihak menyetorkan modalnya, keuntungan dibagi sesuai dengan

kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi penyertaan

modal masing-masing.

Pengertian Musyarakah menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keungan PSAK No. 106 (2007, 106.1) sebagai berikut:

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah. .

2. Landasan Syariah Musyarakah

a. Al-Quran

Dalil Al Quran tentang musyarakah menurut QS. An-Nissa ayat 12:

“... Maka mereka berserikat pada sepertiga...” ((Departemen Agama RI,

2002 ; 102)

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

32

Dalil Al Quran tentang musyarakah menurut QS. Shaad ayat 24:

“... Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih...”. (Departemen Agama RI, 2002 ; 650)

Kedua ayat di atas menunjukan perkenaan dan pengakuan Allah SWT

akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja dalam surat An-

Nissa : 12 perkongsian terjadi secara otomatis (jabr) karena waris, sedangkan

dalam surat Shaad : 24 terjadi atas dasar akad (ikhtiyari).

b. Al-Hadist

Dalil Al Hadist tentang Musyarakah adalah :

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ,• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

“Dari Abu Daud, Rasulullah SAW: berkata: “Allah ta’ala telah berfirman: “Aku yang menjagai dua orang yang bersekutu selama salah seorang dari mereka tidak mengkhianati yang lainnya. Maka apabila ia berkhianat , aku keluar dari antara mereka”. (Al-Maktabah As-Syamilah, kitab subulu salam, Juz 9:284)

عن عمرو بن عوف المزني رضي الله تعالى عنه أن رسول الله صلى الصلح جائز بين المسلمين إلا صلحا حرم حلالا :الله عليه وسلم قال

م ، إلا شرطا حرم حلالا ، أو أو أحل حراماوالمسلمون على شروطه )رواه الترمذي وصححه(أحل حراما

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

33

“Dari ’Amr bin ’Auf al-muzani ra, Rasulullah SAW: berkata: “Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram “riwayat shahih tirmidzi”. (Al-Maktabah As-Syamilah, kitab subulu salam, Juz 4:246)

Hadist qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-

hambaNya yang melakukan perkongsian selama saling menjungjung tinggi

amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

c. Ijma

Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-mughni, berkata, “Kaum muslimin telah

berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat

perbedaan pendapat dalam beberapa elemen darinya.

3. Rukun dan Syarat Musyarakah

Sebagai mana yang diungkapkan oleh Dewan Syariah Nasional No.

08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah, rukun dan syarat

syariah adalah sebagai berikut :

1. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad),

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau

dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

34

2. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum, dan memperhatikan

hal-hal berikut:

a. Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan

perwakilan.

b. Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan, dan setiap

mitra melaksanakan kerja sebagai wakil.

c. Setiap mitra memiliki hak untuk mengatur aset musyarakah dalam

proses bisnis normal.

d. Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang lain untuk

mengelola aset dan masing-masing dianggap telah diberi

wewenang untuk melakukan aktifitas musyarakah dengan

memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa melakukan kelalaian

dan kesalahan yang disengaja.

e. Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau

menginvestasikan dana untuk kepentingan sendiri.

3. Objek akad berupa modal, kerja, keuntungan dan kerugian.

4. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

a. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

b. Jika salah satu pihak tidak setuju menunaikan kewajibannya atau

tidak terjadi perselisihan diantara para pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah

tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

35

4. Ketentuan Umum Musyarakah

Norhasyimah Mohd. Yamin menyebutkan beberapa ketentuan

musyarakah, sebagaimana dikutip dalam buku Mervyn K Lewis dan Latifa M

Algaoud (2007, 71), yaitu :

1. Musyarakah dapat dilakukan untuk transaksi umum atau khusus dalam jangka waktu tertentu, yang bisa diperpanjang jika kedua mitra setuju.

2. Semua mitra harus menerima informasi berkala mengenai kemajuan usaha (progress report) dan pembiayaanya.

3. Para mitra harus bersepakat sebelum menjalin kontrak musyarakah yang baru dengan pihak lain.

4. Proporsi keuntungan yang akan dibagikan harus disepakati pada saat membuat perjanjian.

5. Rasio penanggungan kerugian bersama harus benar-benar sesuai dengan prosporsi investasi.

6. Idealnya, modal harus berupa uang, bukan barang. Jika dalam bentuk barang, harus dihitung dalam nilai moneter.

7. Perjanjian musyarakah berakhir apabila salah satu pihak meninggal atau mengundurkan diri dari kontrak.

5. Jenis-jenis Musyarakah

Musyarakah ada dua jenis, yaitu musyarakah pemilikan dan musyarakah

akad (kontrak). Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau

kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau

lebih. Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam

sebuah asset nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan asset

tersebut. Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang

atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah.

Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian.

Menurut Prof. Dr. Rachmat Syafe’i, MA (2001, 187) dalam bukunya

Fiqih Muamalah, Jenis Musyarakah akad terbagi menjadi:

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

36

a. Syirkah Al-Inan

Adalah dua orang yang bersekutu dalam harta milik untuk

berdagang secara bersama-sama, dan membagi laba atau kerugian

bersama-sama.

b. Syirkah Mufawidhah

Adalah transaksi dua orang atau lebih untk berserikat dengan

syarat memiliki kesamaan dalam jumlah modal, penentuan

keuntungan, pengolahan, serta agama yang dianut.

c. Syirkah A’Maal atau Abdan

Adalah persekutuan dua orang untuk menerima suatu pekerjaan

yang akan dikerjakan secara bersama-sama.

d. Syirkah Wujuh

Adalah bersekutunya dua pemimpin dalam pandangan masyarakat

tanpa modal, untuk membeli barang secara tidak kontan dan akan

menjualnya secara kontan, kemudian keuntungan yang diperoleh

dibagi diantara mereka dengan syarat tertentu.

6. Manfaat dan Risiko Musyarakah

Manfaat dari musyarakah menurut Muhammad Syafii Antonio (2001, 93)

dalam bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, adalah sebagai berikut:

a. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada

saat keuntungan usaha nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu

kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

37

dengan pendapatan atau hasil usaha bank sehingga bank tidak

akan pernah mengalami negative spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow

atau arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha

yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan. Hal ini karena

keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi yang akan dibagikan.

e. Prinsip bagi hasil dalam musyarakah ini berbeda dengan prinsip

bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

Risiko dari musyarakah menurut Muhammad Syafii Antonio (2001, 94),

dalam bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik adalah sebagai berikut:

a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti

yang disebut dalam kontrak.

b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah jika nasabahnya tidak jujur.

D. Pengelolaan Transaksi Musyarakah pada Bank Syariah

1. Prinsip Transaksi Musyarakah

Prinsip Bagi Hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian

hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha

ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

38

nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah

Musyarakah dan Mudharabah.

Menurut Muhammad Syafii Antonio (2001, 90 dan 95) dalam bukunya

Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, adalah:

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola.

Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan prinsip

musyarakah digambarkan dalam gambar berikut

Gambar 2.1

Skema Kerja Prinsip Al-Musyarakah

Sumber : Muhammad (2002, 99)

NASABAH BANK

Proyek Usaha

Keuntungan

Bagi Hasil Sesuai Nisbah

Sebagian Sebagian

Nisbah X% Nisbah X%

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

39

Penjelasan Skema Kerja Prinsip Al-Musyarakah :

a. Skema modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan dikelola bersama-sama.

b. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

c. Pemilik modal di percaya untuk menjalankan proyek musyarakah tidak boleh melakukan tindakan, seperti : 1) Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi. 2) Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa ijin

pemilik modal lainnya. 3) Memberi pinjaman kepada pihak lain. 4) Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan

oleh pihak lain. 5) Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila

menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia dan menjadi tidak cakap hukum.

6) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama.

7) Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad

2. Dokumen Transaksi Musyarakah

Adapun dokumen yang digunakan dalam pengelolaan transaksi

musyarakah menurut Muhammad (2002, 286) dalam bukunya Manajemen Bank

Syariah, sebagai berikut:

a. Aplikasi permohonan proposal

b. Photo copy KTP pemohon

c. Photo copy kartu keluarga

d. Photo copy akta pendirian

e. Photo copy NPWP

f. Photo copy SIUP

g. Photo copy rekening bank

h. Photo copy agunan

i. Pertanggungan asuransi agunan

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

40

j. Akad pembiayaan musyarakah

k. Kuitansi pencairan

3. Pengawasan Pengelolaan Transaksi Musyarakah

Kelancaran operasi bank adalah kepentingan utama bagi manajemen

puncak (top management). Melalui pengawasan para manajer dapat memastikan

tercapai atau tidaknya harapan mereka. Pengawasan juga dapat membantu mereka

mengambil keputusan yang lebih baik.

Kata pengawasan dipakai sebagai arti harfiah dari kata controlling.

Dengan demikian pengertian pengawasan meliputi segala kegiatan penelitian,

pengamatan dan pengukuran terhadap jalannya operasi berdasarkan rencana yang

telah ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar

yang diminta, melukukan tindakan koreksi penyimpangan dan perbandingan

antara hasil (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan.

Menurut Muhammad (2002, 214) dalam bukunya Manajemen Bank

Syariah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan proses

pengawasan pengelolaan transaksi musyarakah dimana pengawasan meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan. b. Pengukuran dan pengamatan terhadap jalannya operasi

berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. c. Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar

yang diminta. d. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan. e. Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang

digunakan.

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

41

E. Penerapan Standar Akuntansi (PSAK) No. 106 Terhadap Pengelolaan

Transaksi Musyarakah pada Bank Syariah

Penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 106 yang diterapkan oleh

Bank Syariah secara umum sangat baik dalam penerapan standar akuntansi

keuangan dan pengelolaan transaksi musyarakah. Namun, terdapat kekurangan

dalam hal sumber daya manusia khususnya yang ada pada Bank Jabar Banten

Syariah. Selain itu, dengan diterapkannya penerapan standar akuntansi keuangan

dapat berdampak pada pengelolaan transaksi musyarakah yang terus mengalami

peningkatan.

Penerapan standar akuntansi keuangan yang dilakukan pada Bank Jabar

Banten Syariah memberikan peluang yang besar bagi pendapatan usaha

musyarakah, dalam praktiknya dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas

realisasi pendapatan usaha dari catatan akuntansi mitra aktif atau pengelola usaha

yang dilakukan secara terpisah. Karena Bank Syariah beroperasi berdasarkan

syariat Islam yang tidak hanya mencari keuntungan semata.

Pengelolaan musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang

terkait dengan investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri

untuk pertanggungjawaban pengelolaan usaha musyarakah dan sebagai dasar

penentuan bagi hasil mitra aktif atau pihak yang mengelola usaha musyarakah

harus membuat catatan akuntansi yang terpisah untuk usaha musyarakah

tsersebut.

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

42

Oleh karena itu, jika dalam melakukan transaksi musyarakah perbankan

syariah tidak menggunakan standar akuntansi syariah, maka dampak yang sangat

mendasar sekali terletak pada prinsip operasional atas konsep pembagian

keuntungan, yang dalam perbankan konvensional disebut dengan sistem bunga

yang akan merugikan salah satu pihak. Karena sistem bunga perhitungannya telah

ditentukan oleh pihak bank sedangkan porsi jumlah bagi hasil ditentukan

berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama

periode akad, bukan dari jumlah investasi yang disalurkan.

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

43

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bank Jabar Banten Cabang Syariah Serang

Bank Jabar adalah Bank Pembangunan Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah

Daerah Jawa Barat dan Banten. Pendirian Bank Jabar dilatarbelakangi dengan adanya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 1960 yang menyatakan

bahwa perusahaan milik Belanda yang berada di Indonesia yang bernama N.V. Denis

(De Earte Nederlandhe Indische) dan berkedudukan di Bandung, dinasionalisasikan

dan diserahkan kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Sebagai

implementasinya, didirikan PD. Bank Karya Pembangunan berdasarkan Akta Notaris

Noezar No. 152 tanggal 21 Maret 1961. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961,

yang untuk selanjutnya dikuatkan dengan Peraturan Daerah Nomor II/PD-DPRD/72

tanggal 20 Juli 1972, modal dasar Bank Jabar pertama kali ditetapkan sebesar Rp.

2.500.000.000.000,00 berdasarkan Perda Nomor 9 tahun 1996.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang

diselenggarakan pada tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank

Jabar ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi

Bank Indonesia Nomor 28/84/KEP/DIR tanggal 22 November 1992.

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

44

Berdasarkan Perda Nomor 11 tahun 1995, Bank Pembangunan Daerah pun

mempunyai sebutan ”Bank Jabar” dengan logo baru. Dalam rangka mengikuti

perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Akta Pendirian

Nomor 4 tanggal 8 April 1999 dan Akta perbaikan nomor 8 tanggal 15 April 1999

yang telah disahkan oleh Mentri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum

Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Untuk memperluas pangsa pasar dan mengakomodir segmen masyarakat yang

belum terlayani oleh Bank Jabar konvensional, khusus berkaitan dengan masalah

keyakinannya, dan dalam rangka mendukung program pemerintah Jawa Barat untuk

memberdayakan masyarakat pasca krisis moneter melalui program

DAKABALAREA yang berbasis bagi hasil, serta didukung oleh UU No. 7 tahun

1997 tentang Perbankan yang kemudian membuka peluang yang seluas-luasnya

kepada Perbankan Nasional untuk mendirikan Bank Syariah maupun kantor

cabangnya oleh Bank Konvensional, maka pada 20 Mei 2000 Bank Jabar mendirikan

Divisi dan Kantor Cabang Syariah yang terletak di Bandung dengan izin Bank

Indonesia melalui Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 2/29/DpG/DPIP

tanggal 15 Mei 2000. Dengan pendirian ini, maka PT. Bank Jabar merupakan bank

pertama di Jawa Barat dan diantara Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia

yang beroperasi dengan dual banking system.

PT Bank Jabar Banten juga mempunyai beberapa Kantor Cabang Syariah dan

Kantor Cabang Pembantu Syariah diantaranya Cabang Syariah Bandung, Cabang

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

45

Syariah Bekasi, Cabang Syariah Bogor, Cabang Syariah Cirebon dan Cabang Syariah

Tasikmalaya. Sedangkan untuk Kantor Cabang Pembantu Syariah diantaranya

Cabang Pembantu Syariah Banjar, Cabang Pembantu Syariah Cianjur, Cabang

Pembantu Syariah Cilegon, Cabang Pembantu Syariah Cimahi, Cabang Pembantu

Syariah Cikarang, Cabang Pembantu Syariah Depok, Cabang Pembantu Syariah

Garut, Cabang Pembantu Syariah Jatibarang, Cabang Pembantu Syariah Kuningan,

Cabang Pembantu Syariah Pandeglang, Cabang Pembantu Syariah Purwakarta,

Cabang Pembantu Syariah Karawang, Cabang Pembantu Syariah Soreang, Cabang

Pembantu Syariah Sukajadi dan Cabang Pembantu Syariah Tangerang.

Untuk memperluas jaringan pelayanan, Bank Jabar Banten membuka kembali

Cabang Syariah di Kota Serang yang beroperasi pada tanggal 26 April 2004 dan

direncanakan pada tahun-tahun mendatang jaringan Bank Jabar Banten kantor cabang

syariah terus bertambah.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26

November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29

November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

46

B. Visi dan Misi Bank Jabar Banten Syariah

1. Visi.

"Dengan iman dan takwa, Bank Jabar Banten Syari'ah adalah bank yang sehat

dan terpercaya, serta menjadi yang terdepan di Jawa Barat dan Banten"

2. Misi

Memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan

yang dibutuhkan masyarakat, mendorong pemberdayaan ekonomi, serta

berfungsi sebagai penyimpan uang daerah dalam rangka mewujudkan bank

yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya serta mampu

memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan asli daerah.

C. Budaya Perusahaan

Enam Pilar Budaya Kerja Bank Jabar Banten

1. Bank Jabar Banten sebagai bank umum devisa milik Pemerintah Daerah

Jawa Barat berfungsi sebagai Penggerak dan Pendorong laju

pembangunan daerah, Pemegang Kas Daerah, dan salah satu sumber

Pendapatan Asli Daerah.

2. Bank Jabar Banten berorientasi kepada pasar dan pembangunan daerah

Jawa Barat dan Banten.

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

47

3. Bank Jabar Banten secara berkesinambungan membina hubungan baik dan

saling menguntungkan dengan mitra usahanya.

4. Bank Jabar Banten sebagai suatu Badan Usaha Milik Daerah menghargai,

memperhatikan peranan dan kepentingan pimpinan dan pegawai.

5. Bank Jabar Banten memelihara semangat kebersamaan antara pimpinan

dengan segenap pegawai dengan falsafah silih asah, silih asih, dan silih

asuh.

6. Bank Jabar Banten memelihara suasana kerja yang sehat untuk mencapai

optimalisasi misi yang diemban.

D. Prinsip-prinsip Bank Jabar Banten Syariah

Prinsip yang dimiliki oleh Bank Jabar Banten Syariah secara umum adalah “

Mitra Amanah Menuju Maslahah” yakni Bank Jabar Banten Syariah mampu

menjadi mitra yang amanah bagi semua kalangan masyarakat dengan memberikan

pelayanan simpanan dana maupun pembiayaan bagi masyarakat yang membutuhkan

dengan tujuan untuk sama-sama menuju kemaslahatan.

Maka, dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga intermediasi, PT Bank

Jabar Banten Syariah memiliki prinsip-prinsip, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kehati-hatian.

Kehati-hatian merupakan dasar utama dalam menentukan setiap langkah

dan tindakan guna mewujudkan misi dan visi Bank Jabar.

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

48

2. Terpercaya.

Nilai ini telah mengilhami Bank Jabar untuk menjadi bank kepercayaan

masyarakat.

3. Kebersamaan.

Prinsip ini selalu dibina untuk menjadikan Bank Jabar sebagai bank

kebanggaan masyarakat.

4. Bersahabat.

Menjaga dan menjalin hubungan yang baik dengan para nasabah.

5. Dinamis.

Kedinamisan dalam setiap kegiatan mengharuskan Bank Jabar untuk

selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.

6. Kuat.

Kehandalan dan kekuatan yang dimiliki dari dalam diri Bank Jabar telah

menjadikan Bank Jabar yang kuat dan tetap bertahan sampai saat ini.

E. Produk yang Ditawarkan

Seperti halnya bank pada umumnya, Bank Syariah menawarkan produk bagi

para nasabahnya, anatara lain :

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

49

1. Penyaluran Dana (Financing)

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi kedalam 4 kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu :

a. Prinsip Jual-Beli (Bai’)

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan

nasabah. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga

produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

sebagai tambahannya.

2) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual

belikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara

tangguh, sedangkan pembayaran dilakukan tunai.

3) Pembiayaan Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna

pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

(termin) pembayaran. Spesifikasi barang pesanan harus jelas

seperti jenis, macam, ukuran dan jumlah.

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

50

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui

pembayaran upah sewa, tanpa di ikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri. Transaksi ijarah ditandai adanya pemindahan

manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual

beli, namun perbedaan terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual

beli objek transaksinya adalah barang, maka ijarah objek transaksinya

adalah jasa.

Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang

disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal

ijarah muntahiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya

kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.

c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

1) Pembiayaan Musyarakah

Transaksi musyarakah merupakan kerjasama dengan nasabah

untuk menjalankan usaha tertentu dimana bank dan nasabah sama-

sama mempunyai sharing dana, dengan nisbah keuntungan dan

kerugian disepakati didepan. Hal ini meliputi semua bentuk usaha

yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka bersama-

sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud

maupun tidak berwujud.

Page 67: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

51

2) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dalam

paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul maal dan

keahlian mudharib.

d. Akad Pelengkap

1) Hiwalah (Alih Hutang-Piutang)

Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang

berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban

membayar hutang (muhal alaih).

Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier

mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

Bank mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.

2) Rahn (Gadai)

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

Page 68: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

52

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan dalam

memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib

memenuhi kriteria :

a) Milik nasabah sendiri.

b) Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai

riil pasar.

c) Dapat dikuasai namun tidak bolah dimanfaatkan oleh bank.

3) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan

tanpa mengharapkan imbalan. Akad pinjaman dari bank (muqridh)

kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan

dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. Muqridh dapat

meminta jaminan atas pinjaman kepada muqtaridh. Pengembalian

pinjaman dapat dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

4) Wakalah (perwakilan)

Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak

pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang

diwakilkan. Wakalah dalam implikasi perbankan terjadi apabila

nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya

Page 69: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

53

melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukaan L/C, inkaso,

dan transfer uang.

5) Kafalah (Garansi Bank)

Kafalah juga berati mengalihkan tanggung jawab seseorang yang

dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai

jaminan. Bank dapat diberikan dengan tujuan menjamin

pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat

mempersyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana

untuk fasilitas ini sebagai rahn.

2. Produk Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan

deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah :

a. Prinsip Wadiah

Wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika

pemiliknya menghendaki. Wadiah yad adh-dhamanah yang diterapkan

pada produk rekening giro dan tabungan. Dalam wadiah yad adh-

dhamah, pada prinsipnya harta dan barang yang dititipkan boleh dan

dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan. Sedangkan dalam hal

wadiah yad al-amanah, pihak penerima titipan hanya berfungsi

Page 70: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

54

sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk

menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

b. Prinsip Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah penyimpan atau deposan

bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal), dan bank sebagai

mudharib (pengelola).

3. Jasa Perbankan

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara

pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan

dana (surplus unit), bank syariah dapat pula melakukan berbagai

pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan

berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa :

a. Sharf (bagi hasil Valuta Asing)

b. Ijarah (Sewa)

c. Kiriman Uang

d. Inkaso

e. Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS

BPIH)

f. Dana talangan BPIH

Page 71: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

55

4. Pembiayaan Program Dakabalarea

Disamping melayani produk-produk diatas, Bank Jabar Banten juga

melayani pembiayaan melalui program DAKABALAREA sebagai bentuk

kepedulian Pemerintah Propinsi Jawa Barat terhadap masyarakat Jawa

Barat dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat dan upaya

pengentasan kemiskinan. Program ”DAKABALAREA” merupakan

program kegiatan yang dikaitkan dengan upaya menciptakan suatu

dorongan semangat untuk mencapai kehidupan yang berkecukupan dan

diambil dari akronim (singkatan) falsafah hidup orang priangan yang

terdiri dari:

a. Dahareun Loba, artinya makanan banyak, sebagai akibat dari

meningkatnya produksi.

b. Kabeuli ku ra’yat, artinya terbeli oleh rakyat, dalam hal ini berarti

rakyat harus mempunyai penghasilan, baik melalui penciptaan

lapangan kerja maupun kesempatan kerja.

c. Barudak tetep bisa sakola kalayan ra’yat jagjag waningkas, artinya

anak-anak tetap masih bisa sekolah dan masyarakat secara fisik hidup

sehat sekalipun dalam kesulitan dan menurunnya kemampuan akibat

krisis ekonomi.

Page 72: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

56

d. Layanan Ningkat, hade tur rancage, artinya pelayanan umum mudah,

tidak birokratis dan membebani masyarakat, bahkan tidak

menimbulkan ekonomi biaya tinggi.

e. Reformasi Lancar, artinya tegak keadilan, dihargainya hak-hak asasi,

perwujudan demokrasi dalam pengambilan keputusan dan hapusnya

nepotisme, kolusi serta korupsi dalam melaksanakan keputusan dan

pembangunan.

f. Anu miskin ngurangan tur nu iman jeung nu taqwa nambahan, artinya

keluarga miskin berkurang serta yang beriman dan bertaqwa

bertambah, untuk meletakkan dasar dan sumber moral bagi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pembiayaan Program Dakabalarea dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan

modal kerja dan atau investasi dengan prinsip syariah yang disediakan untuk

kelompok peminjam (perorangan, koperasi dan kelompok usaha lainnya) guna

mengembangkan usaha di bidang perdagangan dan jasa skala mikro dengan

persyaratan ringan dan mudah serta disesuaikan dengan kondisi usaha kecil dan

mikro.

Page 73: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

57

F. Struktur Organisasi

PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah serang dipimpin oleh seorang

Pemimpin Cabang yang membawahi seksi pemasaran, pelayanan administrasi dan

kontrol intern cabang. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang pemimpin seksi

yang dibantu oleh beberapan orang staf sesuai unit kerjanya. Masing-masing seksi

dan unit kerjanya bertanggung jawab terhadap jabatannya menurut struktur organisasi

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Bila digambarkan, maka struktur

organisasi PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Serang adalah sebagai

berikut :

Page 74: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

58

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang

Sumber : Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Serang

Pemimpin Seksi KIC (Kontrol Intern Cabang)

Irawan

Pemimpin Cabang

Suhandi Ibrahim

Pemimpin Seksi Pemasaran

Baydowi

Ass. Pemasaran Dana

Ass. Pemasaran Pembiayaan

Ass. Supervisi Pembiayaan

Ass. Analisa Pembiayaan

Ass. Office Chanelling

Ass. Gadai

Ass. Dana Dan Jasa

Ass. Administrasi Umum

Ass. Akuntansi & EDP

(Elektronikal Data Procecing)

Ass. Administrasi Pembiayaan

Ass. Teller

Ass. Costemer Service

Pemimpin Seksi UPA (Umum Pelayanan Administrasi)

Hambali

Page 75: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

59

G. Uraian Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi di atas terdapat uraian jabatan sebagai berikut:

1. Pemimpin Cabang

a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas cabang

dalam usaha memasarkan produk dan jasa Bank serta memberikan

layanan unggul kepada nasabah.

b. Melaksanakan seluruh tugas pokok Cabang secara efektif dan efisien

serta membina hubungan kerja dengan semua pihak (intern dan

ekstern) dalam upaya menunjang kelancaran tugas operasional dan

mengamankan kepentingan Cabang khususnya serta Bank pada

umumnya.

c. Melakukan pengembangan, pengendalian dan pengelolaan

administrasi secara efisien.

d. Mengendalikan dan meningkatkan kualitas usaha/bisnis di daerah

kerja/operasinya dalam upaya memberikan kontribusi laba yang nyata

terhadap laba Bank secara keseluruhan serta memberikan kontibusi

terhadap program pemberdayaan ekonomi daerah.

e. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen

secara utuh, konsisten dan kontinyu.

Page 76: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

60

f. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan kepatuhan

terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta

peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

2. Pemimpin Seksi Pemasaran

a. Menyusun dan merencanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Cabang.

b. Memasarkan Pembiayaan segmen ritel kepada nasabah/bukan nasabah.

c. Memasarkan dana dan jasa Bank Dalam Negeri kepada nasabah/bukan

nasabah.

d. Memproses permohonan dan mengelola Pembiayaan komersil segmen

ritel.

e. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa Bank

dalam negeri.

f. Melakukan pembianaan kepada debitur komersil segmen ritel dan

nasabah dana segmen ritel.

g. Melakukan pemantauan kepada debitur komersil segmen ritel.

h. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan penyusunan peta bisnis

Pembiayaan dana dan jasa Bank Dalam Negeri di daerah kerja cabang.

3. Asisten Pemasaran Dana

a. Memasarkan Pembiayaan segmen ritel kepada nasabah/bukan nasabah.

b. Memasarkan bisnis kartu.

Page 77: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

61

c. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dana dan jasa

bank.

d. Melakukan perbaikan/penyelesaian temuan hasil pemerikasaan audit

pada Seksi Pemasaran.

e. Mengelola kinerja Seksi Pemasaran baik secara periodik maupun

insidentil.

4. Asisten Pemasaran Pembiayaan

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank.

b. Memasarkan Pembiayaan segmen ritel kepada nasabah/bukan nasabah.

c. Memproses permohonan dan mengelola Pembiayaan komersil segmen

ritel.

d. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dana dan jasa Bank

dalam negeri.

e. Melakukan pembinaan kepada debitur komersial lancar segmen ritel.

f. Melakukan pemantauan kepada debitur komersial segmen ritel.

g. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis

pembiayaan di daerah kerja Cabang.

5. Asisten Analisa Pembiayaan

a. Merencanakan, melakukan serta mengelola penyelamatan Pembiayaan

bermasalah segmen ritel.

Page 78: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

62

b. Memproses permohonan penyelesaian Pembiayaan bermasalah

segmen ritel.

c. Melakukan pembinaan kepada debitur Pembiayaan bermasalah

segmen ritel.

d. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan mutu portepel Pembiayaan

segmen ritel.

6. Asisten Supervisi Pembiayaan

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Unit.

b. Merencanakan, melakukan serta mengelola penyelamatan Pembiayaan

bermasalah segmen ritel.

c. Memproses permohonan penyelesaian Pembiayaan bermasalah

segmen ritel.

d. Melakukan pembinaan kepada debitur Pembiayaan bermasalah

segmen ritel.

e. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan mutu portepel Pembiayaan

segmen ritel.

f. Melakukan koordinasi dengan BUPLN, Pengadilan Negeri dan

Instansi terkait lainnya dalam upaya penyelesaian Pembiayaan

bermasalah segmen ritel.

g. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan kantor pusat dalam upaya

penyelamatan Pembiayaan bermasalah.

Page 79: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

63

7. Asisten Gadai

a. Menerima Surat Akad Gadai Syariah yang telah tercantum nomor

rekening.

b. Membukukan atau mengadministrasikan pinjaman gadai dan

membuat kwitansi pencairan.

c. Mencatat Surat Akad Gadai Syariah dalam buku administrasi Gadai

Syariah petugas administrasi sebagai bukti pencocokan pada saat serah

terima surat akad gadai syariah antara petugas administrasi dan

petugas teller.

d. Memproses pencairan dana kepada rekening nasabah dan

mendistribusikan surat akad gadai syariah serta kwitansi kepada

petugas teller.

e. Menyimpan barang jaminan pada ruang khasanah.

f. Membuat catatan bulanan berupa Buku Gudang mengenai keberadaan

atau jumlah barang jaminan di dalam khasanah.

8. Asisten Office Chanelling

a. Menyelesaikan transaksi yang berkaitan dengan produk-produk

Syariah yang dilakukan oleh asisten di kantor Cabang Konvensional

b. Penyelesain transaksi office chanelling kantor cabang konvesional di

bawah penyeliaannya.

c. Pemenuhan kelengkapan buku tabungan, bilyet deposito, dan

kelengkapan lainnya yang dibutuhkan.

Page 80: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

64

d. Membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi terhadap layanan

produk Syariah.

9. Pemimpin Seksi UPA (Unit Pelayanan Administrasi)

a. Berkoordinasi dengan kasir dan teller dengan pengelolaan persediaan

uang kas kantor layanannya.

b. Mendistribusikan perbaikan langkah kerja dengan Pemimpin Cabang

Syariah juga memfasilitasi dan menyelesaikan keluhan nasabah.

c. Memimpin dan mengelola kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

produk jasa/ transaksi yang dikelola oleh kantor besar, atau pihak

ketiga lainya, yang dilakukan oleh asisten antara lain Phone plus,

ATM Center, Gadai Syariah.

d. Bertanggung jawab atas kualitas Service level pada unit dibawah

kelolaannya sesuai standar yang ditetapkan.

e. Memimpin dan mengelola kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

produk dalam negeri atau luar negeri dan jasa lainnya untuk nasabah

perorangan (Walk in Customer) yang dilakukan oleh penyelia dan

asisten pelayanan nasabah.

10. Asisten Teller

a. Teller selaku kuasa bank untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan

dengan penerimaan dan penarikan pembayaran uang.

b. Mengatur dan memelihara saldo atau posisi uang kas yang ada dalam

tempat khasanah bank.

Page 81: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

65

c. Pelaksanaan transaksi keuangan tunai, setoran dan pembayaran.

d. Pelaksanaan mutasi uang tunai antar teller kantor kas.

e. Berkewajiban membuat laporan kas harian.

11. Asisten Customer Service

a. Melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur pelaksanaan operasi Bank

Jabar Banten Syariah dan peraturan operasi Bank Jabar Banten

Syariah.

b. Melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi intern dan instruksi

operasional yang dibuat oleh regional dan cabang.

c. Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh nasabah.

d. Bertanggung jawab terhadap file-file database nasabah pemilik dana.

12. Asisten Administrasi Pembiayaan

a. Mengelola administrasi pembiayaan.

b. Mengelola penerbitan jaminan bank.

c. Meneliti dokumen pembiayaan segmen ritel.

d. Melaksanakan pemantauan kepada debitur pembiayaan standar.

e. Melaksanakan perbaikan/penyelesaian temuan hasil audit dan temuan

Kontol Intern Cabang.

f. Menyusun laporan unit secara periodik maupun insidentil.

13. Asisten Akuntansi dan EDP (Elektronikal Data Procecing)

a. Memeriksa kebenaran/akurasi transaksi keuangan.

b. Mengendalikan likuiditas cabang.

Page 82: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

66

c. Mengelola penyimpangan dokumen akuntansi.

d. Mengelola daftar Pos Terbuka (rekonsiliasi) antar kantor, rekening

perantara dan rekening sementara lainnya.

e. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Unit.

f. Mengelola output/laporan keuangan harian dari sistem.

g. Melakukan perbaikan/penyelesaian temuan hasil audit unit yang

bersangkutan.

h. Mengelola laporan unit secara periodik maupun insidentil.

14. Asisten Administrasi Umum

a. Mengelola administrasi kepegawaian.

b. Mengelola logistik dan kerumahtanggaan.

c. Mengelola transportasi.

d. Mengelola pelayanan komunikasi.

e. Mengelola petty cash

15. Asisten Dana dan Jasa

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Unit.

b. Mengelola administrasi transaksi jasa bank.

c. Mengelola kegiatan Bank Operasional untuk KPKPN.

d. Menyeleksi Daftar Pos Terbuka transaksi transfer antar cabang.

e. Mengelola administrasi transaksi kliring.

Page 83: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

67

f. Mengelola daftar hitam/nasabah cek/bilyet giro kosong.

g. Melakukan entry data transaksi kliring/pemindahbukuan ke dalam

sistem.

h. Menyusun laporan kinerja unit secara periodik maupun insidental.

16. Pemimpin Seksi KIC (Kontrol Intern Cabang)

a. Memeriksa semua Asset yang ada di perusahaan

b. Memeriksa keseluruhan Laporan teller

Page 84: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

68

BAB IV

ANALISIS PENERAPAN STÁNDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (PSAK) No. 106 TERHADAP PENGELOLAAN

TRANSAKSI MUSYARAKAH PADA BANK JABAR BANTEN

SYARIAH CABANG SERANG

A. Pelaksanaan Standar Akuntansi Syariah pada Bank Jabar Banten

Syariah Cabang Serang

1. Pengakuan Transaksi Musyarakah

Pengakuan pembiayaan musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah

Cabang Serang adalah sebagai berikut :

a. Pembiayaan musyarakah diakui pada saat membayar tunai atau

penyerahan aktiva non-kas kepada mitra musyarakah.

b. Biaya-biaya yang timbul akibat akad musyarakah tidak dapat diakui

sebagai bagian pembiayaan musyarakah kecuali ada persetujuan dari

seluruh mitra musyarakah.

c. Pengakuan keuntungan/pendapatan dan kerugian musyarakah :

1) Pendapatan diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah

bagi hasil yang telah disepakati.

2) Rugi diakui pada periode terjadinya secara proporsional sesuai

dengan kontribusi modal dan mengurangi pembiayaan musyarakah.

Page 85: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

69

d. Pada saat akad pembiayaan musyarakah berakhir, keuntungan yang

belum diterima bank dari mitra musyarakah diakui sebagai piutang

musyarakah jatuh tempo.

e. Pada saat akad diakhiri, saldo pembiayaan musyarakah yang belum

diterima diakui sebagai piutang musyarakah jatuh tempo.

2. Pengungkapan Transaksi Musyarakah

Hal-hal yang harus diungkapkan dari pembiayaan musyarakah pada Bank

Jabar Banten Syariah Cabang Serang antara lain :

a. Rincian jumlah pembiayaan musyarakah berdasarkan aktiva kas atau

non kas, modal mitra, jenis valuta, jenis penggunaan dan sektor

ekonomi.

b. Klasifikasi pembiayaan musyarakah menurut jangka waktu (masa

akad), kualitas pembiayaan, valuta dan tingkat bagi hasil rata-rata.

c. Jumlah pembiayaan musyarakah yang diberikan kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa.

d. Besarnya pembiayaan musyarakah bermasalah dan penyisihannya untuk

setiap sektor ekonomi.

3. Pencatatan Transaksi Musyarakah

Pencatatan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang adalah sebagai berikut :

a. Pada saat bank membayarkan uang tunai kepada nasabah

Dr. Pembiayaan musyarakah XX

Cr. Rekening mitra XX

Page 86: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

70

b. Pada saat nasabah membayar biaya administrasi

Dr. Rekening Nasabah XX

Cr. Pendapatan administrasi XX

Cr. Rekening Notaris XX

Cr. Rekening Asuransi XX

c. Pada saat nasabah membayar pokok pembiayaan musyarakah

Dr. Rekening nasabah XX

Cr. Pembiayaan musyarakah XX

d. Penerimaan pendapatan atau keuntungan musyarakah

Dr. Rekening nasabah XX

Cr. Pendapatan/keuntungan musyarakah XX

e. Pengakuan kerugian musyarakah

Dr. Kerugian musyarakah XX

Cr. Pembiayaan musyarakah XX

B. Pelaksanaan Pengelolaan Transaksi Musyarakah pada Bank Jabar

Banten Syariah Cabang Serang

1. Prinsip Transaksi Musyarakah

Prinsip transaksi yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang untuk produk pembiayaan musyarakah adalah prinsip bagi hasil (profit

sharing). Berdasarkan prinsip ini, Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang

berfungsi sebagai mitra dengan pembagian keuntungan yang diperoleh akan

dibagi berdasarkan nisbah yang telah disetujui dalam akad.

Page 87: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

71

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang tidak diperkenankan mengubah

atau mengurangi nisbah bagi hasil tanpa adanya kesepakatan dari para pihak yang

terlibat dalam kerjasama perkongsian dana tersebut. Apabila terjadi perubahan

komposisi modal maka secara otomatis porsi nisbah juga berubah.

Apabila terjadi kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung bersama oleh

para pemilik modal menurut porsi modal masing-masing. Namun jika kerugian

dalam musyarakah akibat kelalaian atau kesalahan mitra pengelola/nasabah maka

kerugian tersebut ditanggung oleh mitra pengelola usaha musyarakah.

Jika salah satu pemilik modal keluar dari perjanjian, ingkar janji atau

mengundurkan diri, maka usaha atau proyek yang sudah disepakati sebelumnya

tidak langsung berakhir, kecuali pemilik modal tersebut mencari penggantinya.

2. Dokumen Transaksi Musyarakah

Dokumentasi atas kegiatan pembiayaan musyarakah merupakan salah satu

aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian secara sungguh-sungguh. Begitu

banyak dokumen yang harus ditata dan disimpan dengan baik yang sebagian

diantaranya dapat berfungsi sebagai alat pengaman bagi Bank Jabar Banten

Syariah Cabang Serang atas fasilitas pembiayaan musyarakah yang diberikan

kepada nasabah. Semuanya itu harus didokumentasikan sebaik mungkin dengan

tetap menjaga kelengkapan, keabsahan dan kerapihan maupun keamanan

penyimpanannya.

Jenis dokumen yang diperlukan dan wajib diadministrasikan dengan baik,

harus ditetapkan secara jelas, sesuai dengan jenis fasilitas pembiayaan yang

diberikan. Dokumen-dokumen tersebut diantaranya adalah data dan legalitas

Page 88: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

72

nasabah, dokumen yang berkaitan dengan proses persetujuan fasilitas pembiayaan

musyarakah, akad-akad serta dokumen jaminan.

Bank harus memastikan keabsahan dan dipenuhinya persyaratan hukum

atas setiap dokumen pembiayaan musyarakah yang diberikan, baik yang akan

diterbitkan oleh bank maupun yang diterima dari pemohon fasilitas pembiayaan

musyarakah.

Adapun dokumen yang diperlukan dalam pengelolaan transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Cabang Syariah Serang sebagai berikut :

1. Aplikasi permohonan/proposal

2. Photo copy KTP pemohon

3. Photo copy kartu keluarga

4. Photo copy akta pendirian

5. Photo copy NPWP

6. Photo copy SIUP

7. Photo copy rekening bank

8. Photo copy agunan

9. Pertanggungan asuransi agunan

10.Akad pembiayaan musyarakah

11.Perjanjian Pengikatan Jaminan

12.Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan musyarakah

13.Kuitansi pencairan

Page 89: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

73

3. Pengawasan Pengelolaan Transaksi Musyarakah

Pelaksanaan aktivitas pembiayaan musyarakah pada hakikatnya

merupakan amanah dan karenanya harus dikelola dengan sungguh-sungguh serta

dipertanggung jawabkan berdasarkan tuntunan syariah. Segala bentuk

penyimpangan maupun hal-hal lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank

dan secara otomatis juga bagi para pemilik dana yang menginvestasikan dana atau

menitipkan dananya di bank harus dihindari, dicegah atau segera diluruskan

kembali.

Untuk itu, bank wajib memiliki sistem dan pola pengawasan yang efektif

terhadap berbagai kegiatan pembiayaan musyarakah, mulai dari proses

persetujuan, pencairan fasilitas pembiayaan musyarakah sampai dengan

pelunasannya kembali.

Pengawasan pengelolaan transaksi musyarakah yang dilakukan pada Bank

Jabar Banten Syariah Cabang Serang, sebagai berikut :

1. Menentukan Standar Pembiayaan Musyarakah

Dalam kegiatan pengawasan, yang pertama kali harus dilakukan adalah

menentukan standar pembiayaan musyarakah yang menjadi ukuran dan

pola untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan produk yang dihasilkan.

Standar ini harus jelas, objektif sesuai dengan keadaan dan sumber daya

yang baik. Sistem pengawasan yang baik adalah:

a. Standar pembiayaan musyarakah hendaknya merupakan prestasi yang

dapat diukur, baik bersifat keuangan maupun non-keuangan.

Page 90: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

74

b. Prestasi yang dicapai hendaknya dibandingkan dengan standar

pembiayaan musyarakah, kemudian dianalisis untuk menjelaskan

deviasinya dengan standar.

c. Deviasi antara prestasi yang terjadi dengan standar pembiayaan

musyarakah yang ditetapkan harus merupakan isyarat akan perlunya

koreksi atau perbaikan guna mencegah terjadinya deviasi yang lebih

besar di kemudian hari.

d. Standar ini sendiri harus pula dievaluasi secara berkala untuk

memungkinkan perbaikannya.

2. Pengukuran dan pengamataan terhadap jalannya operasional pembiayaan

musyarakah

3. Pelaksanaan kegiatan operasional pembiayaan musyarakah harus selalu

diawasi dengan cermat. Untuk keperluan tersebut dibuat catatan sebagai

laporan perkembangan proses manajemen. Berdasarkan catatan itu

hendaknya dilakukan pengukuran prestasi, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Hasil evaluasi itu dijadikan bahan laporan untuk dievaluasi lebih

lanjut.

4. Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang

diminta.

Prestasi pekerjaan harus diberikan penilaian dengan memberikan

penafsiran, apakah sesuai dengan standar pembiayaan musyarakah, sejauh

mana terdapat penyimpangan dan apa saja faktor-faktor penyebabnya.

Page 91: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

75

5. Tindakan koreksi terhadap penyimpangan pembiayaan musyarakah

Tindakan koreksi, selain untuk mengetahui adanya kesalahan juga

menerangkan apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dan

memberikan cara bagaimana memperbaikinya agar kembali kepada

standar dan rencana yang seharusnya. Tindakan koreksi sangat perlu dan

harus dilakukan agar jangan berlarut-larut, karena dapat menimbulkan

kerugian yang lebih besar.

6. Perbandingan hasil (output) dengan masukan (input)

Setelah proses pelaksanaan operasional pembiayaan musyarakah selesai

segera diberikan pengukuran dengan membandingkan hasil yang diperoleh

dengan sumber daya digunakan serta standar pembiayaan musyarakah

yang ditetapkan.

Sebagai pedoman operasional dan alat pengawasan transaksi musyarakah,

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang memiliki Buku Pedoman Pembiayaan

Musyarakah yang berisi tentang pedoman prosedur pembiayaan musyarakah oleh

bank syariah dimulai dari tahap permohonan pembiayaan musyarakah, tahap

penilaian pembiayaan musyarakah, tahap analisis data, tahap persetujuan

pembiayaan musyarakah, tahap realisasi pembiayaan musyarakah sampai tahap

monitoring pembiayaan musyarakah.

1. Tahap permohonan pembiayaan musyarakah

Langkah pertama yang terkait dengan pemberian pembiayaan musyarakah

adalah adanya permohonan dari calon debitur. Adapun persyaratan yang

harus dipenuhi adalah :

Page 92: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

76

a. Penyusunan usulan pembiayaan usaha (proposal) oleh anggota

kelompok atau perorangan dan pendamping yang berisi data kelompok,

profil usaha, rencana penggunaan pembiayaan serta data penunjang

lainnya.

b. Pengajuan pembiayaan musyarakah dari lembaga ekonomi/kelompok

usaha/perorangan yang diajukan kepada bank beserta rekomendasi dari

dinas instansi atau lembaga Pemerintah terkait sebagai tim teknis dan

atau pelaksana teknis yang melakukan seleksi awal calon debitur

pengguna pembiayaan musyarakah serta data penunjang lainnya.

c. Mengisi formulir pembukaan fasilitas pembiayaan musyarakah.

2. Tahap penilaian pembiayaan musyarakah

Setelah memo ijin proses disetujui oleh Pemimpin Seksi Pemasaran dan

kelengkapan permohonan pembiayaan musyarakah diterima oleh Analis

Pembiayaan maka proses penilaian segera dilakukan. Maksud penilaian

tersebut adalah untuk mengetahui banyak tidaknya usaha yang akan

dibiayai, adapun analisisnya sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Tujuan pengumpulan data adalah untuk mendapatkan informasi yang

lengkap dan up to date mengenai gambaran keadaan calon penerima

pembiayaan musyarakah. Langkah-langkah pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Membuat rencana pengumpulan data

Page 93: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

77

2) Pelaksanaan dilakukan secara langsung kepada sumber data

3) Melakukan konfirmasi atas data yang diiterima

4) Menentukan sumber data.

b. Verifikasi data

Tujuan verifikasi data adalah untuk menentukan kewajaran, ketepatan

dan kebenaran data informasi yang sudah terkumpul. Teknik verifikasi

data yang dilakukan sebagai berikut:

1) On the spot (OTS) yaitu pemeriksaan setempat terhadap semua

data yang penting

2) Konfirmasi melalui korespondensi atau telepon baik kepada

nasabah maupun kepada pihak ketiga yang berkaitan

3. Tahap analisa data

Penilaian terhadap calon penerima pembiayaan musyarakah, dilakukan

melalui penilaian kelayakan calon debitur, meliputi:

a. Aspek manajemen

Meneliti jenis usahanya serta struktur organisasi dan susunan pengurus

kelompok usaha.

b. Aspek teknis

Meneliti lokasi, sistem pengadaan bahan baku dan pembantu serta tenaga

kerja yang dimiliki. Tenaga serta peralatan yang digunakan merupakan

faktor yang dapat menentukan keberhasilan penyelesaian pekerjaan.

Page 94: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

78

c. Aspek pemasaran

Meneliti daerah pemasaran, golongan konsumen, potensi pasar dan

persaingan serta rencana omset kelompok usaha.

d. Aspek keuangan

Meneliti struktur permodalan, perhitungan kebutuhan pembiayaan

musyarakah serta proyeksi keuangan kelompok usaha.

e. Aspek jaminan

Meneliti kelayakan usaha dan tabungan di bank sebagai jaminan atas

pembiayaan musyarakah.

f. Kesimpulan rekomendasi

Hasil dari analisa pembiayaan musyarakah tertuang dalam memo

pembahasan pembiayaan musyarakah. Laporan analisis ini

direkomendasikan kepada pemimpin cabang sebagai dasar pengambilan

keputusan pembiayaan musyarakah yang dimohon oleh calon penerima

pembiayaan musyarakah.

4. Tahap persetujuan pembiayaan musyarakah

Setelah Pimpinan Cabang menerima laporan analisis pembiayaan

musyarakah dalam bentuk Memo Pembahasan Pembiayaan Musyarakah

dari Pimpinan Seksi Pemasaran dan menelitinya, maka beliau menuliskan

jumlah uang yang disetujui dalam bentuk angka dan huruf. Selanjutnya

jumlah nominal tersebut menjadi plafond pembiayaan musyarakah yang

disetujui dan disahkan dengan dibubuhkanya tanda tangan Pemimpin

Page 95: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

79

Cabang Bank Jabar Banten Syariah Serang. Persetujuan pembiayaan

musyarakah tersebut diberitahukan kepada calon penerima pembiayaan

musyarakah dengan diterbitkannya Surat Pemberitahuan Persetujuan.

Pembiayaan (SP4) serta dibuat Perikatan Pembiayaan dan Surat Sanggup

Membayar Utang (Surat Askep dari debitur atau peminjam).

5. Tahap realisasi pembiayaan

Prosedur yang dijalankan dalam proses realisasi pembiayaan musyarakah

adalah :

a. Menandatangani kuitansi realisasi pembiayaan musyarakah.

b. Mengajukan jadwal penarikan pembiayaan musyarakah.

c. Menginput data master debitur ke dalam program komputer.

6. Tahap monitoring pembiayaan musyarakah

Setiap nasabah yang telah merealisasikan pembiayaan wajib membuat

laporan periodik seperti yang telah ditetapkan oleh pihak bank dan

dikirimkan setiap bulan. Bank mengevaluasi laporan periodik dari nasabah

yang meliputi rencana dan realisasi. Apabila dari hasil evaluasi ditemukan

indikasi adanya penyimpangan, maka pihak bank harus melakukan

pengamanan dan langkah-langkah penyelesaian yang meliputi:

a. Mengklasifikasi hasil laporan periodik nasabah

b. Melakukan penelitian lapangan

c. Melakukan tindakan pencegahan dan atau penyelesaian masalah.

Page 96: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

80

C. Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 106 Terhadap Pengelolaan Transaksi Musyarakah Pada Bank Jabar

Banten Syariah Cabang Serang

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai penerapan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 terhadap pengelolaan transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, maka dapat

diketahui sebagai berikut:

Pertama, Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 pada

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang berpedoman pada akuntansi

musyarakah, ketentuan Bank Indonesia, dan ketentuan intern Bank Jabar Banten

Syariah. Hal ini dapat dilihat antara lain dari:

1. Adanya penerapan pengakuan transaksi musyarakah yang dilakukan Bank

Jabar Banten Syariah Cabang Serang sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 tentang akuntansi musyarakah, yang

mengungkapkan tentang :

a. Pembiayaan musyarakah diakui pada saat membayar tunai atau

penyerahan aktiva non-kas kepada mitra musyarakah.

b. Pendapatan diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah bagi hasil

yang telah disepakati.

c. Rugi diakui pada periode terjadinya secara proporsional sesuai dengan

kontribusi modal dan mengurangi pembiayaan musyarakah.

Page 97: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

81

d. Pada saat akad pembiayaan musyarakah berakhir, keuntungan dan saldo

pembiayaan musyarakah yang belum diterima bank dari mitra musyarakah

diakui sebagai piutang musyarakah jatuh tempo.

2. Adanya penerapan pengungkapan transaksi musyarakah yang sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 tentang akuntansi

musyarakah, yang mengungkapkan tentang :

a. Rincian jumlah pembiayaan musyarakah berdasarkan aktiva kas, modal

mitra, jenis valuta, jenis penggunaan dan sektor ekonomi.

b. Pembiayaan musyarakah menurut jangka waktu (masa akad), kualitas

pembiayaan, valuta dan tingkat bagi hasil rata-rata.

c. Jumlah pembiayaan musyarakah yang diberikan kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa.

d. Besarnya pembiayaan musyarakah bermasalah dan penyisihannya untuk

setiap sektor ekonomi.

3. Adanya penerapan metode pencatatan transaksi musyarakah yang sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 106 tentang

akuntansi musyarakah, yang mengungkapkan tentang transaksi pada saat

bank membayar uang tunai kepada nasabah, pada saat nasabah membayar

administrasi, pada saat nasabah membayar pokok pembiayaan musyarakah,

pada saat penerimaan pendapatan musyarakah dan pada saat pengakuan

kerugian musyarakah.

Page 98: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

82

Kedua, pelaksanaan Pengelolaan Transaksi Musyarakah yang diterapkan

pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang dapat dikatakan efektif, hal ini

disebabkan oleh :

1. Adanya penerapan prinsip bagi hasil dalam pengelolaan transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Cabang Syariah Serang untuk produk

pembiayaan musyarakah adalah prinsip bagi hasil (profit sharing).

Berdasarkan prinsip ini, Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang

berfungsi sebagai mitra dengan pembagian keuntungan yang diperoleh

akan dibagi berdasarkan nisbah yang telah disetujui dalam akad..

2. Adanya penerapan penggunaan dokumen pada setiap transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, meliputi

Aplikasi permohonan/proposal, Photo copy KTP pemohon, Photo copy

kartu keluarga, Photo copy akta pendirian, Photo copy NPWP, Photo copy

SIUP, Photo copy rekening bank,Photo copy agunan, Pertanggungan

asuransi agunan, Akad pembiayaan musyarakah, Perjanjian Pengikatan

Jaminan, Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan musyarakah, dan

Kuitansi pencairan..

3. Adanya penerapan pengawasan pengelolaan transaksi musyarakah pada

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, dapat dilihat dengan adanya

buku pedoman operasional dan alat pengawasan terhadap transaksi

musyarakah yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang yang berisi tentang pedoman prosedur pembiayaan musyarakah

oleh bank syariah dimulai dari Tahap permohonan pembiayaan

Page 99: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

83

musyarakah, Tahap penilaian pembiayaan musyarakah, Tahap analisis

data, Tahap persetujuan pembiayaan musyarakah, Tahap realisasi

pembiayaan musyarakah sampai Tahap monitoring pembiayaan

musyarakah.

.

Page 100: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Analisis

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 Terhadap Pengelolaan

Transaksi Musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang, maka penulis

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 pada Bank Jabar

Banten Syariah Cabang Serang pada dasarnya telah diterapkan sesuai dengan

pedoman dan prinsip akuntansi musyarakah, ketentuan Bank Indonesia, dan

ketentuan intern Bank Jabar Banten Syariah.

2. Pengelolaan transaksi musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang pada dasarnya sesuai dengan prinsip akuntansi musyarakah serta

pelaksanaan pengelolaan disertai beberapa pengawasan pengelolaan transaksi

musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang.

3. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.106 terhadap

Pengelolaan Transaksi Musyarakah pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang pada dasarnya telah sesuai dengan standar dan teori yang telah

ditetapkan, sehingga dapat menunjang pengelolaan transaksi musyarakah

yang ada pada Bank Jabar Banten Syariah Cabang Serang.

Page 101: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

85

B. Saran

1. Untuk pelaksanaan transaksi musyarakah, sebaiknya Bank Jabar Banten

Syariah Cabang Serang tidak selalu menggabungkan modalnya dalam bentuk

kas tetapi dapat menggunakan asset non kas seperti bangunan, mesin,

kendaraan untuk keperluan usaha dan asset non kas lainnya.

2. Agar pelaksanaan pengelolaan transaksi musyarakah dapat dilaksanakan

dengan efektif, sebaiknya pemimpin Bank Jabar Banten Syariah Cabang

Serang dapat meningkatkan pengawasan terhadap pembiayaan musyarakah

yang diberikan pada nasabah, dengan cara nasabah harus memberikan laporan

keuangannya secara rutin tiap bulannya agar pihak bank mengetahui

perkembangan usaha yang dijalankan oleh nasabah tersebut. Adanya

pengawasan yang ketat dari pihak bank guna menghindari kecurangan yang

dilakukan oleh nasabah.

3. Bagi akademisi yang akan melakukan penelitian diharapkan melakukan kajian

yang lebih luas dan mendalam lagi, baik dalam tatanan konseptual maupun

praktis agar konsep penerapan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.106

tentang pengelolaan transaksi musyarakah benar-benar sesuai dengan prinsip

syariah.

Page 102: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

86

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Gema Insani: Jakarta.

Al-Maktabah As-Syamilah, Kitab Subulu Salam Juz 4 : 246

Al-Maktabah As-Syamilah, Kitab Subulu Salam Juz 9 : 284

Bank Indonesia. 2003. Pedoman Akuntansi perbankan Syariah Indonesia. Biro Perbankan Syariah: Indonesia.

Departemen Agama RI. 2002. Al Qur’an dan Terjemahannya.

Dewan Syariah Nasional No. 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah.

Darmawan, Warman dan Rida. 2008. Akuntansi Itu Ternyata Logis dan Mudah. Buku Akuntansi.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Akuntansi Islam. Bumi Aksara : Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Kerangka Teori dan Tujuan Akuntansi Syariah. Pustaka Quantum : Jakarta.

IAI. 2009. PSAK No. 59 : Akuntansi Perbankan Syariah. Salemba Empat: Jakarta.

IAI. 2009. PSAK No. 106 : Akuntansi Musyarakah. Salemba Empat : Jakarta

Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Salemba Empat: Jakarta.

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Edisi V. Jilid I. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Peraturan Bank Indonesia Tahun 2007 dan 2008 Tentang Bank Syariah dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah.

Syafe’i, Rahmat. 2004. Fiqih Muamalah. Pustaka Setia : Bandung.

Sjahdaeni, Sultan Remi. 1999. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Pustaka Utama Grafiti : Jakarta.

Page 103: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

87

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung.

UU RI Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Warsono, Darmawan dan Ridha. 2008. Akuntansi Itu ternyata Logis dan Mudah. Asgard Chapter.

Page 104: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2407_Fulltext.pdfakuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan) transaksi khusus yang berkaitan dengan

Bandung, Mei 2010 Penulis

Rd. Frengki F.A

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Rd. Frengki Ferdinan Ali

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 15 Maret 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Komp.TWI FWA 35C No.01 Rt/Rw 05/05

Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Banten

Telepon : 085624035517

0818108924 Pendidikan 1993-1998 : SDN Samangraya 2 1998-2001 : SLTP Negeri 2 Cilegon 2001-2004 : SMA Negeri 3 Cilegon Pengalaman Organisasi 2006-2007 : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2008-2009 : Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) 2007-2009 : Pengurus Keluarga Mahasiswa Cilegon Banten (KMC) Pengalaman Pekerjaan KKL Di Bank Jabar Banten KCPS Soreang