analisa pengaruh tingkat likuiditas -...

130
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: truongngoc

Post on 05-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

PENGARUH LIKUIDITAS DANRENTABILITAS TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK

SYARIAH MANDIRI CABANG PURWAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah

Oleh:FATMA RIDHA

Nomor Pokok : 10010204023

FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2008 M / 1430 H

Page 3: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

PERSETUJUAN

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Neneng Nurhasanah, Dra, MH. Nunung Nurhayati S.E., M.Si., Ak.

Mengetahui:

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Syariah Keuangan dan Perbankan Syariah

Neneng Nurhasanah, Dra, MH. H. M. Zainuddin, Drs., Lc., Dipl., MH

ii

Page 4: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasyahkan oleh tim penguji skripsi pada hari Rabu,

Tanggal 04 Februari 2009 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

dan Perbankan Syariah Universitas Islam Bandung.

Bandung, 04 Februari 2009 M 08 Safar 1430 H

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Ketua Sekretaris

H. M. Zainuddin, Drs., Lc., Dipl., MH Neneng Nurhasanah, Dra, MH.

TIM PENGUJI

1. H.M. Zainuddin, Drs.LC.Dipl.MH ________________________

2. H.C. Najmuddin HS, Drs.MH ________________________

3. H. Asep Ramdan H, Drs.M.Si ________________________

iii

Page 5: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

MOTTO

ya,, Allah jadikanlah aku hambaMU yang berjiwa seharmonis system periodic, sestabil gas mulia, sekuat ikatan kimia dan buatlah tekadku tidak mudah terionisasi luruskan niatku dan sempurnakan ikhtiarku jadikan waktu relativitasku lebih bermakna dihadapanMU semoga inspirasi dan ekspirasiku hanya untuk ridhoMU dan lobus frontalisku senantiasa bekerja mencari cara untuk meraih CINTAMU

Kupersembahkan hasil karya ini sebagai rasa syukurku .. Kepada kekuatan tertinggiku, Allah Swt..

Kekasih tercinta, Rasulullah.. Untuk dakwah dan Islam...

Bakti dan kasihku kepada Ayah dan Ibu... Orang-orang terkasih ...

Page 6: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmatd an hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam

senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, para sahabat, tabi’in dan para pengikut setia beliau hingga akhir

zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Tingkat Rentabilitas terrhadap

Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta”, sebagai syarat untuk

mendapat gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah Universitas Islam

Bandung.

Dengan penuh kerendahan hati perkenankan pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Papa dan Mamaku yang tercinta dirumah serta kakak-kakakku, dan sepupu-

sepupuku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun material

selama penulis menjalani studi di bangku kuliah.

2. Ibu Neneng Nurhasanah, Dra,MH, selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, nasehat dan pengarahannya demi terselesaikannya

skripsi ini.

v

Page 7: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Kata Pengantar

3. Ibu Nunung Nurhayati, S.E.,Msi.,Ak, selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan, nasehat dan pengarahannya demi terselesaikannya

skripsi ini

4. Bapak HM. Zaenuddin, Lc.,Dipl.,MH, selaku Dekan Fakultas Syariah

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

5. Bapak Zaini Abdul Malik, S.Ag, selaku wali akademik yang telah

membimbing, nasehat, dan memberikan pengarahan demi terselesaikannya

skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung yang

dengan penuh pengabdian telah memberikan ilmu dan pengetahuan.

7. My friend DJ, thanks to support me waktu susah ataupun senang dan jadi

teman curhat yang baik sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

8. Tata “Tuyul”, Irma “Mairot”, Wince, Zhe “Pao Ndoet”, Willy, Emmon, dan

Nyung “Onying”, my friends thanks to support me sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini and I’ll miss you all..

9. Teman-temanku Jurusan Keuangan Perbankan Syari’ah angkatan 2004 yang

telah memberikan bantuan, semangat, dan dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakak-kakak kedokteranku, Ravi dan Tristan, thank to support, to make me

happy and enjoy to writing and finished my essay.

11. Teman-teman UNPAD Dewi, Handre, Rika, Nia, dan lain-lain terima kasih

semangatnya.

vi

Page 8: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Kata Pengantar

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, pendapat dan koreksi akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan

menyempurnakan langkah-langkah lanjut demi hasil yang lebih baik. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 18 Januari 2009

Penulis

Fatma Ridha

vii

Page 9: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1. Kerangka Pemikiran

2. Hipotesis

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

2. Sumber Data

3. Teknik Pengumpulan Data

4. Operasionalisasi Variabel

5. Alat Analisis Data

6. Uji Hipotesis

1

1

6

7

7

8

8

14

14

14

14

15

16

16

17

v

Page 10: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

7. Lokasi Penelitian

G. Sistematika Pembahasan

18

18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Likuiditas

1. Pengertian Likuiditas

2. Fungsi Likuiditas

3. Sumber-sumber Likuiditas

4. Indikator-indikator Likuiditas

5. Strategi Perbankan Menghadapi Krisis Likuiditas

B. Rentabilitas

1. Pengertian Rentabilitas

2. Tujuan Analisis Rentabilitas

3. Cara Meningkatkan Rentabilitas

4. Indikator-indikator Rentabilitas

C. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

2. Tujuan Pembiayaan

3. Fungsi Pembiayaan

4. Jenis Pembiayaan

5. Analisis Pembiayaan

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

D. Kondisi Likuiditas, Rentabilitas dan Pembiayan di Bank Syariah

20

20

20

21

24

26

29

33

33

37

39

40

43

43

44

44

45

51

54

56

vi

Page 11: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

A. Sejarah Bank Syariah Mandiri

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

C. Budaya Perusahaan

D. Produk yang Ditawarkan

1. Produk Penghimpunan Dana

a. Tabungan

b. Deposito

c. Giro

d. Obligasi

2. Produk Pembiayaan

3. Produk Jasa Layanan Bank

a. Jasa Produk

b. Jasa Operasional

c. Jasa Investasi

E. Sumber Daya Insani

F. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

G. Metode Penelitian

1. Metode yang Digunakan

2. Operasionalisasi Variabel

3. Jenis dan Sumber Data

4. Teknik Pengumpulan Data

59

59

62

63

64

64

64

68

69

72

72

76

77

79

81

82

83

84

84

84

85

86

vii

Page 12: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

H. Rancangan Uji Hipotesis

1. Penetapan Hipotesis Null (Ho)

I. Pemilihan Uji Statistik dan Perhitungan Nilai Uji Statistik

1. Pemilihan Uji Statistik

2. Analisis Regresi Sederhana

J. Pengujian Hipotesis dan Penetapan Tingkat Signifikansi

1. Penetapan Uji t

2. Penetapan Tingkat Signifiksi

3. Penarikan Kesimpulan

87

87

88

88

88

89

89

90

90

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kondisi Likuiditas di Bank Syariah Mandiri

B. Kondisi Rentabilitas di Bank Syariah Mandiri

C. Kondisi Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri

D. Pengaruh Likuiditas dan Rentabilitas terhadap Pembiayaan di

Bank Syariah Mandiri

1. Analisis Regresi Sederhana

2. Uji Keberartian Pengaruh (Regresi) dengan Uji t

92

92

93

94

96

99

103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

110

110

111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

Page 13: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel 85

4.1 Data Tingkat FDR, ROA dan Pembiayaan di Bank Syariah

Mandiri

95

4.2 Data Penelitian 98

4.3 Data Variabel X1 dan Y 99

4.4 Data Variabel X2 dan Y 101

xv

Page 14: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Pembiayaan Musyarakah 48

2.2 Skema Pembiayaan Ijarah 49

3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta 83

4.1 Gambar Uji t dengan Tingkat Signifikasi � = 0.05 106

xvi

Page 15: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Lampiran

Daftar Lampiran

Daftar Bimbingan Skripsi

Surat Keputusan Bimbingan Skripsi

Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

Feleksibilitas Produk Pembiayaan Syariah

xvii

Page 16: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS DAN TINGKAT

RENTABILITAS TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG PURWAKARTA

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin meningkat telah

mengakibatkan peningkatan permintaan akan kebutuhan pendanaan untuk

membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun, dana yang dimiliki pemerintah

yang bersumber dari APBN sangat terbatas untuk menutupi kebutuhan dana

pembangunan, karenanya pemerintah mendorong pihak swasta untuk ikut serta

berperan dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Akan tetapi

dana yang dimiliki oleh pihak swasta, baik secara individual maupun

kelembagaan, juga terbatas untuk memenuhi operasional dan pengembangan

usahanya. Dengan keterbatasan finansial lembaga negara dan swasta tersebut,

maka perbankan nasional memegang peranan penting dan strategis dalam

kaitannya untuk menyediakan dana permodalan pengembangan sektor-sektor

produktif.

Bank sebagai lembaga jasa perantara keuangan ( financial intermediary),

yang tugas pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat, diharapkan

dengan dana yang dimaksud dapat memenuhi kebutuhan dana pembiayaan yang

tidak disediakan oleh dua lembaga sebelumnya (swasta dan negara).

Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,

telah lama mendambakan kehadiran sistem lembaga keuangan yang sesuai

1

Page 17: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

tuntutan kebutuhan tidak sebatas finansial namun juga tuntutan moralitasnya.

Sistem bank yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik bunga

(free interest banking).

Kaitan antara bank dengan uang dalam suatu unit bisnis sangatlah penting,

namun dalam pelaksananya harus menghilangkan adanya ketidakadilan,

ketidakjujuran, dan “penghisapan” dari satu pihak ke pihak lain (bank dan

nasabahnya). Kedudukan bank syariah dalam hubungan dengan para nasabahnya

adalah sebagai mitra investor dan pedagang, sedangkan dalam hal bank pada

umumnya, hubungannya adalah sebagai kreditur atau debitur.

Dalam pelaksanaan pembiayaan , bank syariah harus memenuhi 2 aspek

(Muhammad, ”Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, 2005: 16), yaitu:

1. Aspek syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan kepada nasabah,

bank syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam (antara lain tidak

mengandung unsur maisir, gharar, dan riba serta bidang usahanya harus

halal).

2. Aspek ekonomi, berarti di samping mempertimbangkan hal-hal syariah

bank syariah tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi

bank syariah maupun bagi nasabah bank syariah.

Pembiayaan berfungsi untuk meningkatkan perekonomian umat,

meningkatkan tingkat produktivitas dalam masyarakat, membuka lapangan kerja

baru, meningkatkan daya guna uang dan barang, dan meningkatkan stabilitas

ekonomi suatu negara. Agar tercapainya tujuan pembiayaan tersebut maka volume

pembiayaan harus ditingkatkan.

2

Page 18: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

Aspek-aspek yang mempengaruhi volume pembiayaan adalah tingkat

keuntungan bank, tingkat kredit macet, dana pihak ketiga, tingkat likuiditas bank,

promosi pembiayaan yang dilakukan oleh bank, financing deposit ratio yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia, modal bank, baik modal sendiri maupun modal

cadangan, serta dana yang berasal dari masyarakat luas. Tingkat keuntungan yang

tinggi dapat mengakibatkan tingginya volume pembiayaan. Volume pembiayaan

yang tinggi dan berlebihan dapat menimbulkan bencana pada masa yang akan

datang bagi bank, dan memberikan dampak persaingan yang tidak

menguntungkan bagi nasabah dan perekonomian secara keseluruhan. Pemberian

pembiayaan yang berlebihan merupakan salah satu masalah klasik yang

mengakibatkan krisis perbankan.

Pengelolaan kredit merupakan masalah yang sangat pelik bagi manajemen

perbankan. Jika manajemen perbankan ingin memperbesar likuiditas berarti

volume pembiayaan yang dapat diberikan harus diperkecil untuk memperbesar

cadangan kas, yang berarti dana yang dapat dihasilkan untuk pencapaian

rentabilitas berkurang. Rentabilitas dapat diperbesar jika pemberian pembiayaan

diperbesar, dan berarti posisi likuiditas diperkecil karena sebagian dana

diperuntukkan untuk dana produktif (loaknable found).

Bank dalam memberikan jumlah penyaluran dana pembiayaan yang begitu

besar bahkan melebihi 80% dari total asset yang dimilikinya akan berakibat

terganggunya likuiditas bank, karena sumber dana simpanan masyarakat tersedot

dengan jumlah pemakaian kredit. Jumlah dana pembiayaan yang disalurkan

berasal dari dana simpanan masyarakat dianggap sehat oleh Bank Indonesia

3

Page 19: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

sebesar 85%-110%. Dengan demikian, pemberian pembiayaan yang berlebihan

mengandung resiko pada manajemen bank. Resiko yang mungkin timbul adalah

tersendatnya pembayaran tagihan pembiayaan (NPL yang besar akan

mengakibatkan kredit macet). Kondisi ini akan mengakibatkan kinerja likuiditas

terganggu dan mengakibatkan bekunya operasional bank.

Realita yang sering terjadi adalah tidak semua nasabah potensial bersedia

meminjamkan uangnya berdasarkan prinsip kemitraan atau musyarakah. Pada

umumnya nasabah lebih suka menyimpan dananya berdasarkan prinsip

mudharabah. Dalam mudharabah, jika terjadinya kerugian maka bank akan

menanggung kerugian yang lebih besar dibandingkan partnernya. Hal ini akan

menyebabkan tingginya tingkat likuiditas, dimana bank lebih cenderung

menyimpan dana untuk menanggulangi resiko dan menjaga kepuasan nasabah

potensial. Selain itu tingginya tingkat kehati-hatian bank dalam memilih nasabah

pembiayaan juga akan menyebabkan banyaknya kas yang menganggur, yang akan

berdampak pada tingginya biaya pengelolaan kas. Tingkat likuiditas yang tinggi

juga akan mengakibatkan tingginya biaya pengelolaan kas yang menganggur dan

berkurangnya keuntungan yang diperoleh bank.

Untuk mencapai pembiayaan yang sehat, maka bank harus memperhatikan

tingkat likuiditas dan rentabilitasnya. Karena tingkat likuiditas dan rentabilitas ini

akan berpengaruh terhadap banyaknya pembiayaan yang dapat disalurkan oleh

bank syariah.

Tingkat likuiditas yang dapat dihitung dengan menggunakan rasio LDR

dan Cash Ratio. LDR menunjukkan tingkat likuiditas bank yang berkenaan

4

Page 20: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

dengan kegiatan utama bank. Semakin tinggi tingkat LDR suatu bank maka

semakin kecil tingkat likuiditasnya karena jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai kreditnya semakin besar. Sedangkan Cash Ratio menunjukkan

kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang harus dibayar

dengan alat likuid yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat CR suatu bank

maka semaki tinggi tingkat likuiditas bank tersebut (Rachmat Firdaus, Manajemen

Dana Bank, 2001: 197).

Tingkat rentabilitas yang dapat dihitung dengan menggunakan rasio ROA.

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha

secara keseluruhan. Semakin tinggi tingkat ROA suatu bank semakin baik tingkat

rentabilitas suatu bank (www. Skrip.com).

Pada Januari 2007 LDR Bank Syariah Mandiri sebesar 86,42%, laba yang

dihasilkan sebesar Rp.22.000.000.000,-, ROA yang dihasilkan sebesar 3,84% dan

pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp. 7.368.093.000.000,-. Akan tetapi, pada

Februari 2007 tingkat LDR Bank Syariah Mandiri sebesar 85,97%, tingkat LDR

pada bulan ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat LDR pada Januari

2007, ROA yang dihasilkan pada bulan ini sebesar 2,73% dan laba yang

dihasilkan Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 31.483.000.000,-, dan pembiayaan

yang disalurkan lebih besar dibandingkan dengan bulan Januari 2007, yitu sebesar

Rp. 7.381.931.000.000,- (www. syariahmandiri.co.id). Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa pembiayaan yang disalurkan dipengaruhi oleh tingkat likuiditas

dan laba. Likuiditas pada Januari 2007 lebih tinggi dibandingkan dengan likuiditas

5

Page 21: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

Februari 2007, sedangkan laba dan pembiayaan yang disalurkan pada Januari

2007 lebih kecil dibandingkan dengan laba dan pembiayaan yang disalurkan pada

Februari 2007 (www. syariahmandiri. co.id).

Pada Oktober 2007 LDR Bank Syariah Mandiri sebesar 95,42%, laba yang

dihasilkan sebesar Rp.32.745.000.000,-, ROA yang dihasilkan 0,66%, dan

pembiayaan yang disalurkan Rp. 7.418.505.000.000,-. Sedangkan pada Desember

2007, LDR Bank Syariah Mandiri adalah 92,98%, laba yang dihasilkan pada

bulan ini adalah sebesar Rp.115.455.000.000,-, ROA yang dihasilkan 1,53%, dan

pembiayaan yang disalurkan adalah Rp. 10.326.374.000.000,- (www.

syariahmandiri. co.id).

Selain itu terjadinya penurunan tingkat likuiditas pada Bank Syariah

Mandiri pada Februari 2006, yaitu sebesar 81,98%. Tingkat LDR ini tidak sesuai

dengan standar likuiditas yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

Untuk mencapai pembiayaan yang sehat, bank juga harus memperhatikan

tingkat likuiditas dan laba yang dihasilkan oleh bank tersebut.

Maka dengan alasan tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang

pembiayaan, dalam sebuah penelitian yang diberi judul: ”Pengaruh Tingkat

Likuiditas dan Tingkat Rentabilitas Terhadap Pembiayaan pada Bank

Syariah Mandiri Cabang Purwakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

permasalahan yang akan diteliti adalah:

6

Page 22: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

1. Bagaimana keadaan Likuiditas Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta?

2. Bagaimana keadaan Rentabilitas Bank Syariah Mandiri Cabang

Purwakarta?

3. Bagaimana kondisi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang

Purwakarta?

4. Bagaimana Pengaruh likuiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan pada

Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah;

1. Untuk menganalisis kondisi likuiditas Bank Syariah Mandiri Cabang

Purwakarta.

2. Untuk menganalisis kondisi rentabilitas Bank Syariah Mandiri Cabang

Purwakarta.

3. Untuk menganalisis kondisi pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang

Purwakarta.

4. Pengaruh likuiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan pada Bank

Syariah Mandiri Cabang Purwaakarta.

D. Kegunaan Penilitian

1. Dapat memberikan konstribisi positif dalam rangka menyediakan

informasi tentang kondosi Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta dan

mensosialisasikannya kepada masyarakat.

7

Page 23: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

2. Dapat memberikan pengetahuan bagi penulis tentang analisa pembiayaan

di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta.

3. Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di

Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung.

E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1. Kerangka Pemikiran

Pembiayaan atau kredit dalam prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil (Muhammad, ”Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”,

2005: 15).

Kredit dalam prinsip konvensional adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian atau kesepakatan

pinjam meminjam, peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan bunga yang telah ditetapkan (Bambang Tri Cahyono,

“Analisis Bank Syariah”, 2002: 82).

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara

bank dan pihak lain untuk menyimpan dana/atau pembiayaan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah. Firman Allah dalam surat

An Nisaa’: 29

8

Page 24: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

������� ���� �� ����� ������ � �� �� �� ����� ����� ������� ��� �� �� ����� �� ��� �� �� ���� �

���� ���� � ���� ���� � � ��� ���� ������ �� � � ������ �� ���� ����� �� ���� ! ��� �" ��� ��# $ ��

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS: An Nisaa’: 29)

Firman Allah dalam surat Shaad: 24

% ���� �&�� ������ ��� �'� �$ ��� ��( �� �" �����# � ) �* ������� �+ �,�� �-�������� �. �/ � �� � �� ���-�����! �.��0

�$ �! �# � � 1 ��� ��& ���0�# �"� �#��� $� � ���� ���# ����� �� �2� �� �� ���� !%�� �� � "3 �&�����+ �4��

# �$��" �� %��'�# 5 �* &� �� ���� ����'( ���) �*��� ���) ���(�� )*5 �# �*��6! �+���� �#

Artinya: “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh”. (QS : Shaad : 24)

Ayat di atas menjelaskan hubungan kerjasama antara satu pihak dengan

pihak lain. Dalam perbankan ayat di atas menjelaskan tentang hubungan dalam

produk pembiayaan. Dimana dalam proses pembiayaan terdapat hubungan antara

bank dengan pihak peminjam. Produk pembiayaan yang terdapat dalam bank

syariah adalah pembiayaan murhabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah,

istisna’, salam.

Pembiayaan mengandung berbagai unsur dan tingkat resiko yang

kemungkinan dapat mengenai usaha nasabah dan juga membahayakan prospek

pelunasan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank. Jenis resiko itu

adalah(Muhammad, ”Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, 2005:67):

9

Page 25: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

1. Risiko makro, berkaitan dengan hal:

a. Menurunnya daya beli konsumen

b. Berkurangnya anggaran belanja pemerintah

c. Gejolak valuta asing

d. Deregulasi pasar

e. Pembatasan ekspor/impor

2. Risiko mikro, berkaitan dengan hal:

a. Hilangnya/berkurangnya pangsa pasar

b. Pengurangan/penghentian fasilitas pembiayaan dari supplier

c. Kekurangan bahan baku

d. Usangnya persediaan barang dagangan

e. Meninggalnya para pengelola kunci

Untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan yang sehat, bank perlu

berpedoman kepada prinsip-prinsip yang dikenal secara umum, yaitu prinsip 3R

yang terdiri dari Return Principle, Repayment Capacity, Risk Bearing, prinsip 5C

yang terdiri dari Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral, prinsip 4P,

yang terdiri dari Personality, Purpose, Prospec, serta Payment.

Setiap bank mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri, bagaimana cara

melakukan penilaian terhadap permohonan pembiayaan. Biasanya telah tersedia

formulir standar yang harus diisi oleh analisis pembiayaan. Selain memperhatikan

aspek-aspek untuk menciptakan pembiayaan yang sehat, bank juga

memperhatikan keuntungan yang muncul dari pemberian pembiayaan tersebut.

10

Page 26: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

Pembiayaan merupakan aplikasi lain dari dana yang dimaksudkan untuk

memperoleh pendapatan. Karena pembiayaan menggunakan prinsip bagi hasil

yang merupakan pendapatan bagi bank, maka pembiayaan itu merupakan aktiva

yang menghasilkan (earning assets).

Pembiayaan dapat dikelompokkan menjadi pembiayaan yang bersifat

konsumtif dan pembiayaan yang bersifat peroduktif. Pembiayaan yang bersifat

konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan terhadap benda-benda yang

digunakan secara pribadi, sedangkan pembiayaan produktif adalah pembiayaan

yang diberikan kepada sektor bisnis.

Pembiayaan juga dapat dikelompokkan menurut kualitas atau

kolektibilitasnya. Pembiayaan menurut kualitasnya terdiri dari 5 jenis, yaitu

pembiayaan lancar, pembiayaan dalam perhatian khusus, pembiayaan kurang

lancar, pembiayaan diragukan dan pembiayaan macet.

Tingkat pembiayaan dipengaruhi oleh tingkat likuiditas dan rentabilitas

suatu bank. Tingkat likuiditas adalah tingkat kemampuan bank untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban dan utang-utang jangka pendeknya, dapat membayar

kembali semua deposannya dan dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang

diajukan tanpa terjadi penangguhan. Bank dikatakan likuid jika memiliki kas yang

besarnya sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan likuiditasnya, memiliki asset yang dapat diuangkan sewaktu-waktu,

dan mempunyai kemampuan untuk menciptakan kas baru melalui utang.

Tingkat rentabilitas adalah tingkat kemampuan bank untuk mendapatkan

laba atau keuntungan. Dengan analisis rentabilitas dapat diukur tingkat efisiensi

11

Page 27: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

usaha serta profitabilitas yang dicapai oleh bank. Dalam analisis ini akan dicari

hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada pada income statemen dan pos-pos

neraca bank.

Tingkat likuiditas suatu bank dapat diukur dengan menggunakan rasio

LDR dan rasio kas, sedangkan tingkat rentabilitas suatu bank dapat diukur dengan

menggunakan rasio ROA.

ROA (Return on Asset) merupakan salah satu rasio untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitababilitas dan mengelola

efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar rasio ini maka semakin

baik tingkat profitabilitas suatu bank. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu

bank maka semakin tinggi tingkat alokasi volume pembiayaannya (Bambang Tri

Cahyono, “Analisis Bank Syariah”, 2002: 53).

Rasio Return on Asset =hartatotal

pajaksetelahlaba

Analisis rentabilitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha

serta profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Analisis ini akan

mencari hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada pada income statement

dan pos-pos neraca bank yang bersangkutan (Rachmat Firdaus, “Manajemen

Dana Bank”, 2001: 205).

LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio antara

pembiayaan/pinjaman yang diberikan terhadap simpanan bank yang bersangkutan.

Rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas bank berkenaan dengan kegiatan utama

bank. Semakin besar rasio ini maka tingkat likuiditas bank semakin kecil karena

jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan semakin besar.

12

Page 28: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

Sebaliknya jika semakin kecil rasio ini maka akan semakin tinggi tingkat

likuiditas bank yang bersangkutan, namun penggunaan dana semakin kurang

efisien (Bambang Tri Cahyono, “Analisis Bank Syariah”, 2002: 47).

Loan Deposite Ratio = %100×KetigaPihakDana

DisalurkanyangKredit

CR (Cash Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank

untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat

likuid yang dimilikinya (ibid, 2002: 46).

Cash Ratio = %100×BorrowingTermShortAssetsLiquid

Dari variable diatas dapat disimpulkan bahwa LDR dan ROA mempunyai

pengaruh yang positif terhadap volume pembiayaan, sedangkan CR berpengaruh

negative terhadap volume pembiayaan.

Jika tingkat likuiditas tidak tercapai maka akan mengakibatkan bank tidak

dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Hal ini disebabkan oleh

(Robert Tampubolon, “Risk Management Pendekatan Kuantitatif untuk Bank

Komersil”, 2004: 180):

1. Tidak dapat menjual atau mencairkan assets.

2. Tidak mendapakan dana yang cukup (funding liquidity risk).

3. Tidak dapat menjual market securities yang dimilikinya tanpa

menurunkan harganya secara drastis misalnya karena harga pasar jatuh

(market securities risk).

4. Tidak mendapatkan tambahan modal dari pemegang saham.

5. Meningkatnya tingkat NPL.

13

Page 29: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

2. Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka peneliti dapat

mengambil kesimpulan dengan merumuskan suatu hipotesis, yaitu bahwa:

“Terdapatnya Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Rentabilitas Terhadap

Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri”.

H0 = Tidak ada pengaruh antara tingkat likuiditas dan rentabilitas terhadap

volume pembiayaan.

Ha = Terdapat pengaruh antara tingkat likkuiditas dan rentabilitas terhadap

volume pembiayaan.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengetahui analisa pengaruh tingkat

likuiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan pada bank syariah Mandiri ini

adalah metode analisis korelational dengan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan dalam melakukan pengumpulan dan

penginventarisasian data yang berhubungan dengan angka, rumus, dan rasio, yang

diperoleh dari data laporan keuangan bulanan di Bank Syariah Mandiri.

Sedangkan metode analitik digunakan untuk menganalisis hubungan, peranan, dan

pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

14

Page 30: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat

aktual terjadinya peristiwa (Uma Sekaran, “Metodologi Penelitian untuk

Bisnis”, 2006: 77). Jenis data primer yang digunakan penulis adalah data

laporan keuangan periodik tahunan Bank Syariah Mandiri pada periode

2003-2007.

b. Data Sekunder, yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan

sendiri oleh peneliti. Beberapa sumber data sekunder antara lain bulentin

statistik, publikasi pemerintah, informasikan yang dipublikasikan atau

tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data-data online,

situs Web, dan internet (Ibid, 2006: 77).

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a Metode dokumenter, yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis. Dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi ekstern, yaitu

berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga.

b Studi Pustaka, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data yang

bersifat teoritis berupa artikel ilmiah yang didapat dari surat kabar dan

internet.

c Wawancara, teknik pengumpulan informasi melalui sumber-sumber yang

relevan dengan cara berbicara langsung dengan beberapa orang dalam

konteks kerja atau klien.

15

Page 31: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

d Quitioner, teknik pengumpulan informasi yang menggunakan sejumlah

pertanyaan dan di dapat melalui sumber-sumber yang relevan dalam

konteks kerja atau klien.

4. Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, yaitu: “Pengaruh Tingkat

Likuiditas dan Rentabilitas Terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

maka terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tingkat likuiditas dan rentabilitas, sebagai independent variable (variabel

yang mempengaruhi atau variabel bebas), dan

2. Pembiayaan, sebagai dependent variable (variabel yang dipengaruhi atau

variabel terikat).

5. Alat Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

sederhana. Analisa ini digunakan intuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen.

Analisa data ini untuk mengetahui pengaruh besarnya pengaruh variabel

terhadap Y dan X1X 2 terhadap Y. Kekuatan hubungan variabel terhadap Y

dan terhadap Y untuk selanjutnya ditujukan dengan suatu bilangan, yang

disebut dengan koefisien regresi sederhana.

1X

2X

Rumus yang digunakan untuk mengukur koefisien regresi sederhana yaitu

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX +

16

Page 32: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dengan bantuan software SPSS

uji t, yaitu untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara variabel independent

dengan variabel dependen. Populasi yang digunakan dalam ui hipotesis ini adalah

laporan keuangan bulanan Bank Syariah Mandiri cabang Purwakarta dan sampel

yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan pada tahun 2005-2007.

Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan

untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (Ho). Keputusan untuk

menerima atau menolak Ho dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh

dari data. Hal yang penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data

sampel dengan menggunakan uji t adalah masalah penelitian apakah

menggunakan dua sisi atau satu sisi.

Prosedur uji t pada koefisien regresi parsial pada regresi sederhana sama

dengan prosedur uji koefisien pada regresi sederhana. Adapun prosedur uji t

dengan satu sisi adalah sebagai berikut:

1. membuat hipotesis melalui uji satu sisi

o Uji hipotesis positif satu sisi

Ho : �1 � 0

Ha : �1 > 0

o Uji hipotesis negatif satu sisi

Ho : �1 � 0

Ha : �1 < 0

2. Kita ulangi langkah pertama tersebut untuk �2

17

Page 33: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

3. Menghitung nilai t hitung untuk �1 dan �2 dan mencari nilai t kritis dari tabel

distribusi t. Nilai t hitung dicari dengan formula sebagai berikut:

bS

bt β−=

Dimana �1* merupakan nilai pada hipotesis nul

4. Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing estimator dengan t kritisnya

dari tabel. Keputusan menolak atau menerima Ho untuk uji hipotesis positif 1

pihak sebagai berikut:

• Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha

• Jika nilai t hitung � nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha

Keputusan menolak atau menerima Ho untuk uji hipotesis negatif 1 pihak

sebagai berikut:

� Jika nilai t hitung � nilai -t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha

� Jika nilai t hitung < nilai -t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha

Dimana t kritis = t /2

7. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

terletak di Jl. Ibrahim Singadilaga No. 88 Purwakarta.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini disusun ke dalam 5 bab,

yaitu:

18

Page 34: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Metode

Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini terdiri dari Pengertian Pembiayaan, Pengertian Likuiditas,

Pengertian Rentabilitas.

Bab III Objek Penelitian

Bab ini terdiri dari Sejarah Bank Syariah Mandiri, Visi dan Misi Bank

Syariah Mandiri, Struktur Organisasi, Uraian Jabatan, Produk dan Jasa

Bank Syariah Mandiri, dan Keadaan Likuiditas, Rentabilitas dan

Pembiayaan di Bank Syariah .

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini terdiri dari Hasil Penelitian Analisa Hubungan Tingkat Likuiditas

dan Rentabilitas Terhadap Pembiayaan, Uji Regersi dan Pembahasan

Penelitian.

Bab V Penutup

Bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

19

Page 35: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab I: Pendahuluan

20

Page 36: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Likuiditas

1. Pengertian Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya, ini berarti bahwa likuiditas merupakan kemampuan bank untuk

mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas.

Likuiditas menurut Howard D. Crosse dan George W. Hempel adalah

kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan ditariknya deposito/simpanan

oleh deposan/penitip. Dengan kata lain, suatu bank dikatakan likuid apabila bank

tersebut dapat memenuhi kewajiban panarikan uang dari pihak penitip dana

maupun dari pihak peminjam/debitur (Julius Ratu Marissa,” Mengenal Aspek-

aspek Operasi Bank Umum”,, 1999:19).

Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak

yang berasal dari ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan,

juga berarti pembatasan kesempatan dan tindakan manajemen. Masalah likuiditas

yang parah dapat mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban lancar dan dapat mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan

terpaksa, dan dalam bentuk yang lebih parah, mengarah pada insolvensi dan

kebangkrutan. Likuiditas merupakan jantung utama perbankan karena jika sekali

saja pemilik uang tidak dapat mengambil uangnya yang disimpan di bank yang

20

Page 37: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

bersangkutan, maka masyarakat akan tidak percaya pada bank tersebut dan para

deposan akan menarik dananya yang disimpan pada bank tersebut. Jika hal ini

terjadi, bank tersebut dapat mengalami kebangkrutan karena terjadinya rush

(penarikan uang dari bank secara besar-besaran).

Demikian juga dengan bank yang mempunyai likuiditas yang terlalu tinggi

akan menimbulkan biaya bagi bank tersebut. Hal ini diasumsikan bahwa untuk

membentuk posisi likuiditas yang berlebihan, bank harus menggunakan dana

jangka panjang.

2. Fungsi Likuiditas

Menurut Sinkey, ada lima fungsi utama likuiditas bank, yaitu sebagai

berikut (Idem, 1999:20):

1) Menunjukkan dirinya sebagai tempat aman untuk menyimpan uang.

Pada umumnya para penyimpan dana di bank bersikap risk averse

(menghindari resiko), karena itu faktor keamanan merupakan faktor utama. Jika

kondisi likuiditas bank tersebut lancar maka nasabah tidak akan ragu-ragu

menyimpan dananya pada bank tersebut. Akan tetapi jika terjadi masalah dengan

likuiditasnya maka para deposan akan menarik dana mereka meskipun belum

jatuh tempo

2) Memungkinkan bank memenuhi komitmen pinjamannya.

Pada dasarnya bank melakukan hubungan bisnis dengan nasabah. Jika

bank menolak untuk menyediakan dana atas permohonan pembiayaan yang telah

disepakati (committed), mungkin debitur akan lari ke bank lain. Hal akan

mengakibatkan bank tersebut kehilangan nasabah. Untuk memelihara hubungan

21

Page 38: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

yang baik dengan debitur khususnya yang mempunyai tingkat

kolektibilitas/klasifikasi yang prima, sebaiknya bank mampu mangantisipasi

kebutuhan-kebutuhan debitur tersebut di masa mendatang.

3) Untuk menghindari penjualan aktiva yang tidak menguntungkan.

Dalam posisi likuid yang cukup berat, bank mungkin tidak dapat

memperpanjang pinjaman yang diterima dari bank lain. Apalagi jika pinjaman

tersebut telah jatuh tempo karena bank tersebut tidak mampu menciptakan rasa

aman kepada para pemilik dana. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah

dengan menjual surat berharga yang umumnya dengan harga murah (merugi), hal

ini akan memperburuk tingkat modal bank tersebut

4) Untuk menghindari diri dari penyalahgunaan kemudahan atau kesan “negatif”

dari penguasa moneter karena meminjam dana likuiditas dari bank sentral.

5) Memperkecil penilaian resiko ketidakmampuan membayar kewajiban

penarikan dana.

Semakin sering suatu bank menggunakan fasilitas discount window,

semakin tidak bebas manajemen bank tersebut menentukan dan melaksanakan

kebijakan usahanya. Ini disebabkan karena bank sentral akan mengawasi

manajemen bank tersebut dan bahkan harus melakukan restrukturisasi neraca

untuk memperbaiki tingkat kesehatan bank.

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank tersebut dapat memenuhi

kewajiban dan utang-utang jangka pendeknya, dapat membayar kembali semua

deposannya dan dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi

22

Page 39: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

penangguhan. Oleh karena itu bank dikatakan likuid apabila (Bambang Tri

Cahyono,” Analisis Bank Syariah”, 2001: 44) :

1) Bank tersebut memiliki kas sebesar kebutuhan yang akan digunakan

untuk memenuhi likuiditasnya.

2) Bank tersebut memiliki kas yang lebih kecil dari kas di atas, tetapi

memiliki asset lainnya yang dapat diuangkan sewaktu-waktu tanpa

mengalami penurunan nilai pasarnya.

3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan kas baru

melalui berbagai bentuk utang.

Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh bank, besar atau kecil,

bukanlah karena kerugian yang dideritanya, melainkan lebih kepada

ketidakmampuan bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Likuiditas secara umum dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang

sesuai. Likuiditas penting bagi bank untuk menjalankan transaksi-transaksi bisnis

sehari-hari, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak, memuaskan permintaan

nasabah terhadap pinjaman, dan memberikan fleksibilitas dalam meraih

kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan.

Likuiditas yang tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil sehingga

mengganggu kebutuhan operasional sehari-hari, tetapi tidak boleh terlalu besar

karena akan menurunkan efisiensi dan berdampak pada rendahnya tingkat

profitablitas.

23

Page 40: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Likuiditas bank syariah banyak tergantung pada:

1) Tingkat kelabilan (volatility) dari simpanan (deposit) nasabah, kepercayaan

pada dana-dana non-PLS.

2) Kompetensi teknis yang berhubungan dengan pengaturan struktur liabilitas.

3) Ketersediaan asset yang siap dikonversikan menjadi kas.

4) Akses kepada pasar antar bank dan sumber dana lainnya, termasuk fasilitas

lender of last resort dari bank sentral. Teknik duration gap management

dapat diaplikasikan oleh bank syariah, bukan dalam rangka menghindari risiko

tingkat bunga, melainkan untuk mengatur cash flow atau mengendalikan

likuiditasnya.

3. Sumber-sumber Likuiditas

Manajemen bank harus mampu mengidentifikasi jenis sumber-sumber

likuiditas yang cocok dengan kebutuhan banknya. Besar kecilnya reputasi dan

posisi likuiditas bank akan mempengaruhi jenis sumber likuiditas yang dapat

dipilih. Namun, secara umum sumber-sumber likuiditas bank dapat digambarkan

sebagai berikut (Idem, 1999:21):

1) Asset bank yang akan segera jatuh tempo

Pinjaman kepada debitur atau cicilan pinjaman yang akan jatuh tempo

dapat dianggap sebagai sumber likuiditas. Kondisi likuiditas suatu bank akan

rawan apabila keseluruhan portofolio kreditnya evergreen. Surat-surat berharga,

instrumen pasar uang seperti Bank Acceptance, sertifikat Bank Indonesia (SBI),

sertifikat deposito pada bank lain yang akan segera jatuh tempo juga dapat

dianggap sumber likuiditas.

24

Page 41: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

2) Pasar uang

Tidak semua bank mempunyai kemampuan masuk pasar uang. Hal ini

sangat dipengaruhi oleh besarnya suatu bank dan presepsi pasar atas credit

worthiness bank tersebut. Para investor yang ingin meminjamkan uangnya ke

bank dalam jumlah yang cukup besar akan sangat selektif dalam mengevaluasi

tingkat, konsistensi dan perkembangan pendapatan bank, kualitas dari asset

(berapa tinggi persentasi Loan Deposit Ratio-nya), reputasi kesehatan

manajemennya, dan kekuatan modal bank.

3) Sindikasi kredit

Di samping tujuan untuk mengatasi legal lending limit (3L), menyebarkan

risiko dan upaya untuk meningkatkan ROA, sindikasi kredit digunakan pula untuk

menjalin hubungan dengan bank-bank lain. Akhirnya pada saat mengalami

kesulitan dalam posisi likuiditasnya (ilikuid), bank tersebut dapat menyindikasi

sebagian potofolio kreditnya kepada bank lain dalam upaya mengatasi masalah

tersebut. Perlu diingat bahwa semakin aktif suatu bank ikut serta dalam sindikasi

kredit (strategi pemasaran sindikasi) bank tersebut semakin dikenal oleh bank-

bank lain.

4) Cadangan likuiditas

Khusus bank yang tidak segera memperoleh dana pada saat diperlukan,

bank tersebut perlu mempunyai cadangan likuiditas. Bank tersebut tidak perlu

menjual assetnya dengan harga yang rendah (merugi).

25

Page 42: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

5) Sumber dana yang sifatnya last resort

Sumber likuiditas last resort ini penting untuk berjaga-jaga apabila

sumber-sumber likuiditas yang lain ternyata tidak mampu menutupi kebutuhan

likuiditas yang ada. Salah satu sumber yang umum digunakan oleh kebanyakan

adalah fasilitas line of credit dari bank lain. Bank yang menjalin hubungan

koresponden dengan bank lain kemungkinan dapat meminta fasilitas stand by line

of credit dari bank lain tersebut.

4. Indikator-indikator Likuiditas

Untuk menilai likuiditas suatu bank terdapat beberapa indikator, yaitu

(Rachmat Firdaus,I”Manajemen Dana Bank”, 2001: 195):

1. Quick Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali

simpanan para nasabahnya dengan alat-alat paling likuid yang dimilikinya, yang

dapat dihitung dengan rumus:

Quick Ratio= %100XAssetsTotalAssetsCash

2. Investing Policy Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi

kewajiban kepada para nasabahnya dengan melikuidasi surat-surat berharga, yang

dapat dihitung dengan rumus:

Investing Policy Ratio= %100XDepositTotal

Securities

26

Page 43: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

3. Banking Ratio

Rasio ini digunakan untuk megukur tingkat likuiditas bank yang banyak

digunakan karena mendekati sifat dan kegiatan bank yang murni. Semakin tinggi

tingkat rasio ini, maka semakin kecil tingkat likuiditas, karena jumlah dana yang

diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin banyak. Rasio ini dapat dihitung

dengan rumus:

Banking Ratio= %100XDepositTotalLoansTotal

4. Assets to Loans Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank, semakin

tinggi tingkat rasio ini, maka semakin rendah tingkat likuiditas bank. Rasio ini

dapat dihitung dengan rumus:

Asset to Loan Ratio= %100XAssetsTotalLoansTotal

5. Liquidity Risk Ratio

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan suatu bank dalam

menanggulangi resiko likuiditasnya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Liquidity Risk Ratio= %100XDepositTotal

BorrowingTermShortAssetsLiquid −

6. Cash Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-

kewajiban yang harus segera dibayar dengan alat likuid yang dimilikinya. Rasio

ini dapat dihitung dengan rumus:

27

Page 44: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Cash Ratio= %100XBorrowingTermShortAssetsLiquid

7. Credit Risk Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya

dengan jalan mengadakan pergeseran/penaikan kreditnya yang sedang beredar

untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya. Semakin tinggi rasio ini

menunjukkan bahwa bank yang bersangkutan akan mengalami kesulitan likuiditas

yang semakin tinggi pula. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Credit Risk Ratio= %100XLoansTotalDebtsBad

8. Loan Deposit Ratio

Loan Deposit Ratio (LDR) adalah suatu pengukuran tradisional yang

menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan

dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan request) nasabahnya. Rasio ini

menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman.

Rasio ini juga dapat mengukur tingkat likuiditas.

Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh

dananya (Loan-up) atau relatif tidak likuid (ilikuid). Sebaliknya rasio yang rendah

menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk

dipinjamkan. Oleh karena itu, rasio ini juga dapat memberikan isyarat apakah

suatu pinjaman masih dapat mengalami ekspansi atau sebaliknya harus dibatasi.

Loan to Deposit Ratio= KetigaPihakDana

DisalurkanyangKredit X 100%

28

Page 45: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Bank yang mempunyai tingkat likuiditas yang terlalu kecil (ilikuid) akan

memyebabkan bank tersebut tidak mampu melaksanakan beberapa atau bahkan

mungkin seluruh fungsi likuiditasnya. Bank tersebut tidak mampu untuk

memanfaatkan kesempatan yang baik untuk memiliki asset yang lebih

menguntungkan. Untuk memperbaiki posisi likuiditasnya, bank harus menjual

assetnya dengan harga yang rendah dan membatalkan pemberian kredit atas

permohonan nasabah yang telah disetujui.

5. Strategi Perbankan Menghadapi Krisis Likuiditas

Krisis likuiditas bagi suatu bank lebih berbahaya daripada bila bank

tersebut memberikan pelayanan yang kurang baik. Likuiditas sama dengan

kepercayaan nasabah terhadap bank. Oleh karena itu pengelolaan likuiditas

merupakan hal paling mendasar bagi bank. Ironisnya hal ini kadang-kadang

terlupakan oleh top manajemen demi mengejar laba yang besar untuk jangka

pendek.

Ciri-ciri terjadinya krisis likiditas adalah (Julius R. Latumaerissa,

“Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum”, 1999:32):

1. Loan to Deposit di atas 100%

Loan to Deposit Ratio (LDR) dikenal sebagai salah satu cara untuk mengukur

tingkat likuiditas suatu bank. Semakin tinggi angka tersebut semakin tidak

likuid posisi suatu bank. Hal ini terjadi karena pinjaman yang diberikan bukan

hanya dibiayai dari dana deposito berjangka, tetapi juga berasal dari dana

current account. Sifat current account yang dapat ditarik sewaktu-waktu oleh

29

Page 46: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

pemiliknya dapat mengakibatkan krisis likuiditas suatu bank karena dananya

masih tertanam di pinjaman yang belum jatuh tempo.

2. Money Center Bank

Istilah ini dipakai untuk menyebutkan bank yang banyak mengandalkan

operasinya dari pasar uang. Bank yang demikian ini biasanya mempunyai ciri

bahwa jumlah dana yang dikumpulkan lewat pasar uang relatif lebih besar

dibandingkan dengan uang yang dikumpulkan dari masyarakat. Dalam situasi

uang ketat, pinjaman dari pasar uang yang sudah jatuh tempo sulit untuk

diperpanjang lagi. Apabila dana pasar uang tersebut masih tertanam pada

kredit, maka bank tersebut mungkin akan mengalami kesulitan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

3. Patuh Secara Kaku Terhadap Reserve Requepment 2%

Pada awalnya reserve requipment (dana simpanan) ditetapkan untuk menjaga

likuiditas dan keselamatan bank. Sesuai dengan tujuannya, angka nasabah

yang menarik uang kasnya. Namun demikian, saat ini banyak orang

menganggap bahwa ketentuan ini merupakan instrumen moneter yang dipakai

oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Oleh

karenanya, banyak bank yang menganggap dapat bekarja secara kaku seperti

yang ditetapkan oleh penguasa moneter. Tanpa mempertimbangkan kebutuhan

kas yang sebenarnya sesuai dengan kebiasaan nasabah dalam menarik dana,

bank yang bersangkutan dapat mengalami kalah kliring. Kebutuhan atau

kebiasaan nasabah dapat berbeda antara satu bank dengan bank yang lainnya

sehingga kepatuhan secara kaku terhadap angka reserve requipment sebesar

30

Page 47: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

2% dapat menimbulkan persoalan likuiditas. Penelitian yang dilakukan di

Amerika menunjukkan bahwa semakin besar aktiva suatu bank semakin besar

posisi kas yang dijaga. Untuk bank yang relative besar dapat terjadi bahwa kas

yang dipegang harus lebih besar daripada ketentuan legal reserve requipment

agar dapat memenuhi kebutuhan penarikan kas dari nasabah.

4. Ekspansi Kredit yang Berlebihan

Banyak manajemen bank yang berpikir bahwa kredit yang besar dapat

menghasilkan keuntungan yang besar pula. Dengan berpikiran seperti itu, para

bankir dapat menyetujui permohonan pinjaman sebanyak-banyaknya tanpa

memperhatikan jumlah dana yang dikumpulkan. Apabila hal ini terjadi akan

mengakibatkan terjadinya kalah kliring karena nilai cek masuk (dari para

debitur) yang ditarik atas banknya jauh lebih besar daripada cek keluar

(nasabah bank lain yang menyetor dana ke bank tersebut).

5. Lemahnya Manajemen Secondary Reserve

Industri perbankan yang sudah maju biasanya banyak sekali muncul inovasi

keuangan (financing innovation). Walaupun relatif kecil, industri perbankan di

Indonesia tergolong maju terutama setelah diregulasi sehingga muncul banyak

instrumen baru memungkinkan munculnya secondary reserve yaitu aktiva

yang menghasilkan tetapi sifatnya relatif likuid. Dalam situasi uang ketat,

peranan secondary reserve dapat segera kembali ke posisi likuid. Krisis

likuiditas yang nyaris terjadi akan dapat ditolong apabila bank yang

bersangkutan tidak lemah manajemen secondary reserve.

6. Evergreening Loan

31

Page 48: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Istilah ini digunakan untuk menunjukkan pinjaman yang selalu diperpanjang

pada saat jatuh tempo sehingga sifat pinjamannya menjadi abadi. Dalam

situasi uang ketat, mungkin bank membutuhkan dana hasil pencairan pinjaman

guna memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Apabila pinjaman tersebut selalu

diperpanjang pada saat jatuh tempo dan ini berlaku untuk semua fasilitas

kreditnya, bank seperti ini akan mengalami krisis likuiditas pada situasi uang

ketat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebetulnya krisis likuiditas

sangat besar kemugkinannya dihindari. Hal ini karena sumber-sumber likuiditas

sangat banyak jenisnya dan gejala-gejala awal krisis amat jelas terlihat. Oleh

karena itu, krisis likuiditas terjadi karena manajemen lupa pada falsafah dasar

bank yaitu bisnis adalah kepercayaan atau memang manajer likuiditas kurang

berpengalaman pada bidangnya. Apalagi dengan munculnya bank-bank baru,

tenaga-tenaga manajer likuiditas juga baru, sehingga bank-bank baru seharusnya

bersikap lebih konservatif daripada bank-bank yang sudah mapan.

Secara sederhana, Sinkey mendefinisikan manajemen likuiditas sebagai

proses menyiapkan dana guna memenuhi kewajiban pembayaran kas dengan

tingkat harga yang wajar. Proses manajemen dimaksud dapat dibeda-bedakan

menurut dimensi waktunya, antara lain sebagai berikut (Idem, 1999: 34):

1. Pengendalian likuiditas harian.

2. Pengendalian likuuiditas jangka menengah.

3. Pengendalian likuiditas jangka panjang.

32

Page 49: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Dikaitkan dengan resiko timbulnya krisis likuiditas, pengendalian krisis

likuiditas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Idem, 1999: 34):

1. Strategi preventif, yaitu usaha untuk menghindarkan diri agar tidak terjadi

krisis likuiditas. Strategi ini adalah usaha untuk mengelola likuiditas dengan

menjauhi unsur-unsur spekulatif sehingga krisis likuiditas dapat dijauhi.

Proses yang dilakukan dalam strategi ini adalah:

1) Pengendalian harian. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya kekurangan

uang kas.

2) Pengendalian jangka menengah. Dengan strategi ini bank akan

memperoleh keuntungan yang lebih besar dan likuiditas lebih mudah

terjaga karena jumlah uang di pasar cukup tersedia.

3) Pengendalian jangka panjang. Dengan strategi ini bank akan berusaha

membenahi penyebab dasar tejadinya krisis likuiditas dan bank diharapkan

secara terus-menerus dapat terhindar dari krisis likuiditas.

2. Strategi repsesif, yaitu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis

likuiditas yang mulai dialami oleh suatu bank. Beberapa strategi yang dapat

dilakukan, yaitu;

1) Meminjam dari pasar uang.

2) Mengkonversi dana valuta asing yang dimiliki.

3) Meminjam valuta asing dari pasar uang internasional.

4) Memanfaatkan fasilitas Discount Window-I.

5) Memanfaatkan fasilitas Discount Window-II.

33

Page 50: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Likuiditas bank perlu dijaga agar bank dapat memberikan pembiayaan

yang aman bagi para nasabahnya, sebagaimana pendapat Muchdarsyah Sinungan

dalam bukunya “Manajemen Dana Bank”, “titik berat manajemen likuiditas

adalah pada pemberian pembiayaan yang dapat dilakukan dengan unsur “safety”

sebagai penunjang utama (Muchdarsyah Sinungan, “Manajemen Dana Bank”,

2000: 144)”.

B. Rentabilitas

1. Pengertian Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba atau

keuntungan (Rachmat Firdaus, “Manajemen Dana Bank”, 2001: 205).

Rentabilitas bisnis perbankan adalah kesanggupan bisnis perbankan untuk

memperoleh laba berdasarkan investasi yang dilakukannya (Komaruddin

Sastradipoerna, “Strategi Manajemen Bisnis Perbankan”, 2004: 274).

Rentabilitas adalah ukuran spesifik dari performance sebuah bank dan

merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari

para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan minimalisasi

resiko yang ada.

Analisis rentabilitas adalah analisis yang mengukur tingkat efisiensi usaha

dan profitabilitas yang dicapai oleh suatu bank. Dalam analisis ini akan dicari

hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada dalam laporan laba rugi dengan

pos-pos neraca guna mendapatkan berbagai indikasi yang berguna untuk

34

Page 51: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

mengukur efisiensi dan profitabilitas suatu bank (Bambang Tri Cahyo, “Analisis

Bank Syariah “, 2001: 50).

Rentabilitas bisnis perbankan yang tinggi akan menguntungkan bank,

karena (Komaruddin Sastradipoera, “ Strategi Manajemen Bisnis Perbankan”,

2004: 274):

1. Dapat menarik calon investor untuk menanamkan modal atau cadangannya

dengan membeli saham yang diterbitkan bank. Dengan modal itu bisnis

perbankan dapat memperbesar dayanya untuk melayani nasabahnya.

Sebaliknya, rentabilitas yang rendah akan menyulitkan penjualan saham, atau

mendorong para persero yang ada bahkan menjual kembali sahamnya

sehingga karenanya kurs saham akan tertekan di bursa saham.

2. Dapat menambah cadangan bisnis perbankan sehingga kredibilitas nasabah

terhadap bank itu pun akan bertambah besar. Sebaliknya, rentabilitas yang

rendah akan menurunkan kredibilitas nasabah terhadap manajemen bisnis

perbankan. Oleh karena itu soliditas (mutu kepastian) manajemennya juga

akan menurun.

Rentabilitas bisnis perbankan yang baik bukan saja menguntungkan bank

itu sendiri, namun juga menguntungkan masyarakat, karena (Idem, 2004: 275):

1. Bagi para peminjam. Jika bisnis perbankan ternyata berhasil memupuk

cadangan (dari laba yang ditahan), maka para debitur mempunyai peluang

yang lebih besar untuk memperoleh pinjaman sehingga likuiditas masyarakat

akan bertambah. Bertambahnya likuiditas masyarakat akan ‘menghangatkan’

pasar.

35

Page 52: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

2. Bagi para penyimpan. Cadangan bank yang semakin besar (artinya, posisi

permodalan semakin kokoh) menyebabkan semakin terjaminnya titipan para

penyimpan.

3. Bagi masyarakat keseluruhan. Arus uang akan semakin bertambah karena

keluar-masuknya uang dari dan kepada masyarakat semakin lancar. Arus uang

yang lancar dapat menolong kelancaran arus barang, jika produksi dalam

masyarakat itu cukup elastis terhadap kenaikan harga dan laba (besaran

kesempatan kerja belum mencapai titik kesempatan kerja penuh) dan arus

barang itu pun tidak mengalami masalah “leher botol” (bottlenecks).

4. Bagi personalia bank. Rentabilitas bisnis perbankan yang baik merupakan

kesempatan bagi komisaris, debitur, manajer dan para pegawai untuk

menerima tanciem dari laba yang diperoleh bank. Tanciem merupakan bagian

laba bagi para karyawan yang dapat meninggikan motivasi kerja dan “perasan

memiliki” (sense of belonging) para karyawan itu terhadap bank.

Rentabilitas adalah kemampuan bank untuk mencari laba (profitabilitas).

Dalam arti teknis, laba merupakan kelebihan harga jual barang atau jasa di atas

biayanya atau selisih yang timbul pada saat pendapatan total suatu bisnis lebih

besar daripada total. Laba dapat didefinisikan dengan tiga cara (Idem, 2004: 269):

1. Dalam arti umum, laba adalah kelebihan harga jual di atas semua biaya

dan pengeluaran yang terjadi dalam penjualan itu. Laba merupakan salah

satu penggerak perekonomian swasta (private enterprise economy) yang

beusaha untuk mengalokasikan sumber-sumber daya di antara penggunaan

akhir yang saling bersaing sejalan dengan permintaan konsumen.

36

Page 53: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

2. Dalam investasi, laba adalah selisih antara harga jual dan harga beli

komoditi atau sekuritas jika harga jualnya lebih tinggi.kenaikan laba

tergantung pada perubahan yang terjadi pada kedua variabel tersebut

(harga jual dan harga beli). Keberhasilan investasi dihitung oleh “hasil atas

investasi” (Return on Investment).

3. Dalam bisnis perbankan laba adalah jumlah yang tersisa setelah biaya

tetap dan biaya variabel dikurangkan dari penerimaan bank.

Kebanyakan orang menganggap laba adalah sisa (residu). Karena itulah

laba disebut “pendapatan residual”. Maksimalisasi laba dapat dijelaskan dengan

dua kemungkinan, yaitu (Idem, 2004: 269):

1. Ketika pendapatan total melebihi biaya total.

2. Ketika pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.

2. Tujuan Analisis Rentabilitas

Analisis rentabilitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha

serta profitablitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Dalam hal ini akan

dicari hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada pada income statement dan

pos-pos neraca bank yang bersangkutan.

Untuk memantau perkembangan bisnis perbankan diperlukan analisis

terhadap laporan rugi-laba. Laporan laba rugi (profit and loss statement, atau

income statement, atau operating statement, atau expense statement) merupakan

rangkuman pemasukan, biaya, dan pengeluaran bisnis perbankan sepanjang satu

periode akuntansi. Bersama-sama dengan neraca perbankan per akhir periode

akuntansi, kedua dokumen itu menjadi laporan keuangan bisnis perbankan

37

Page 54: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui besarnya laba, manajemen bisnis

perbankan perlu memperinci unsur-unsur pendapatan dan unsur-unsur biaya

(Idem, 2004: 270):

1. Unsur pandapatan. unsur-unsur pendapatan biasanya meliputi:

a. Bunga pinjaman yang diperoleh dari nasabah.

b. Kompensasi (feel) atas jasa (pelayanan) yang diberikan oleh bank,

seperti

konsultasi untuk menyusun kajian kelayakan.

c. Laba atas investasi potepel (kumpulan sekuritas yang dimiliki oleh

atau atas nama investor; daftar sekuritas).

2. Unsur biaya. Unsur-unsur biaya dalam bisnis perbankan biasanya

meliputi:

a. Bunga yang harus dibayar kepada para penitip (deposan).

b. Gaji atau upah personalia bank.

c. Biaya operasional lainnya, seperti biaya inkaso dan biaya kontrak

kredit.

Bisnis perbankan mengejar margin laba (profit margin) yang merupakan

selisih antara harga jual (production cost) jasa dan biaya penjualannya (selling

cost). Setiap manajemen bank harus memperhatihan rasio laba terhadap nilai

bersih (profit on net worth ratio). Yang dimaksud dengan rasio laba terhadap nilai

bersih adalah rasio rentabilitas (laba bersih setelah pajak dibagi oleh nilai bersih)

yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan bank tersebut menggunakan dana

yang diivestasikannnya.

38

Page 55: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

3. Cara Meningkatkan Rentabilitas

Adapun beberapa cara untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan antara

lain seperti yang dikemukakan oleh Alex S. Nitisemito adalah sebagai berikut

(www.guruvalah.20m.com):

a. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales

lebih besar daripada kenaikan operating expenses.

b. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales dengan

harapan hal ini disertai dengan turunnya operating expenses yang jauh lebih

besar.

c. Menaikkan turnover of operating assets yaitu dengan mengusahakan kenaikan

net sales yang jauh lebih besar daripada kenaikan operating assets.

d. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales dengan

harapan operating assets dapat diturunkan lebih banyak.

e. Menaikkan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets yaitu

mengusahakan kenaikan profit margin dan sekaligus turnover of operating

assets.

Menurut Bambang Riyanto, bahwa tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis

ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu (www.guruvalah.20m.com):

a) Profit margin yaitu perbandingan antara net operating income dengan net

sales, perbandingan mana dinyatakan dengan persentase.

b) Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha) yaitu kecepatan

perputarannya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover

39

Page 56: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

tersebut dapat ditentukan dengan membagi antara net sales dengan operating

assets.

4. Indokator-indikator Rentabilitas

Indikator-indokator yang berhubungan dengan tingkat rentabilitas adalah

sebagai berikut (Idem, 2001:51):

a. Profitability Ratio

Rasio-rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas suatu bank dalam

menghasilkan laba bersih. Hal tersebut penting karena tingkat pengembalian yang

sangat diperlukan untuk menunjang sumber permodalan bagi bank yang

bersangkutan. Rasio-rasio tersebut adalah:

1. Net Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu bank dalam

menghasilkan laba bersih dari kegiatan usaha pokoknya.

Net Profit Margin= XIncomeOperating

IncomeNet 100%

2. Return on Profit Capital

Bagi para pemegang saham bank yang bersangkutan, maka rumus ini

mempunyai arti yang sangat penting untuk menilai kemampuan manajemen bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income. Bagi

manajemen bank yang mampu menaikkan retun on equity merupakan petunjuk

bahwa manajemen tersebut mampu meningkatkan income bank. Bagi pemegang

saham berarti deviden yang diterima meningkat pula dan tak jarang nilai saham

yang bersangkutan pun menjadi naik pula dipasar modal.

40

Page 57: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Retun on Equity Capital= XCapitalEquity

IncomeNet 100%

3. Net Interest Margin Ratio

Rasio ini mengukur tingkat penghasilan (return) atas earning asset dan

sensivitas pengembalian terhadap market yield.

Net Interest Margin Ratio= XAssetEarning

ExpenseInterestIncomeInterest − 100%

4. Operating Expensses Ratios

Disamping mengukur efektifitas income yang diperolehya, analisis

rentabilitas juga mengukur pendistribusikan serta tingkat biaya yang dikeluarkan.

Operating Expensses Ratios= XIncomeOperating

ExpensesOperating 100%

= XExpensesOperating

BenefitEmployeeandSalaries 100%

= XExpensesOperating

ExpensesInterestTotal 100%

= XAssetEarning

IncomeInterestNonExpensesInterestNon − 100%

5. Rate of Return on Securities

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola penanaman kelebihan dananya dalam surat-surat berharga

sebagai salah satu cara memperoleh tambahan laba.

Rate of Return on Securities= XSecuritiesTotal

SecuritiesonInterest 100%

41

Page 58: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

6. Rate of Return on Loan

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank

dalam mengelola penanaman kelebihan dananya dalam surat-surat barharga

sebagai salah satu cara memperoleh tambahan laba.

Rate of Return on Securities= XSecuritiesTotal

SecuritiesonInterest 100%

7. Leverage Multiplier

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank

dalam mengelola aktivanya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva

tersebut bank harus membayar sejumlah biaya tetap.

Leverage Multiplier= XEquityTotalAssetsTotal 100%

8. Assets Utilization

Penggunaan rasio ini adalah untuk mengetahui sejauh mana manajemen

suatu bank dalam mengelola assetnya, yang dipercayakan kepadanya dalam

menghasilkan operating income dan non operating income.

Assets Utilization= XassetTotal

IncomeOperatingNonIncomeOperating − 100%

Cadangan kas yang dihasilkan dari profitabilitas suatu bank (sebagai hasil

yang diperoleh dari tingkat rentabilitas suatu bank) sangat berpengaruh dalam

menambah volume pembiayaan yang dapat diberikan oleh bank kepada

nasabahnya (Kamaruddin Sastradipoera, “Strategi Manajemen Bisnis

Perbankan”, 2004: 275).

42

Page 59: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

C. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis. Bisnis merupakan

aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses

penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi). Bisnis

merupakan aktivitas berupa pengembangan aktivitas ekonomi dalam bidang jasa,

perdagangan dan industri guna mengoptimalkan nilai keuntungan. Pelaku bisnis

dalam menjalankan bisnisnya sangat membutuhkan sumber modal. Jika pelaku

bisnis tidak memiliki modal secara cukup, maka ia akan berhubungan dengan

pihak lain, seperti bank, untuk mendapatkan suntikan dana, dengan melakukan

pembiayaan.

Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan

(Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, 2005: 17).

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Andria Permata, 2005: 3)

43

Page 60: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Pembiayaan diberikan atas dasar kepercayaan, hal ini berarti bahwa

presetasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat dikembalikan oleh peminjam

sesuai dengan dengan waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama.

2. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

pembiayaan untuk tingkat makro dan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara

makro pembiayaan berfungsi untuk (Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank

Syariah”, 2005: 17):

1) Peningkatan ekonomi umat.

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha.

3) Meningkatan produktivitas.

4) Membuka lapangan kerja baru.

5) Terjadi distribusi pendapatan.

Sedangkan secara mikro, pembiayaan berfungsi untuk (Idem, 2005: 67):

1) Upaya memaksimalkan laba.

2) Upaya meminimalkan risiko.

3) Pendayagunaan sumber ekonomi.

4) Penyaluran kelebihan dana.

3. Fungsi Pembiayaan

Sesuai dengan tujuan pembiayaan di atas, menurut Sinungan (1983)

pembiayaan secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Meningkatkan daya guna uang.

2) Meningkatkan daya guna barang.

44

Page 61: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

3) Meningkatkan peredaran uang.

4) Menimbulkan kegairahan berusaha.

5) Stabilitas ekonomi.

6) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

4. Jenis Pembiayaan

Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank syariah memiliki

banyak jenis pembiayaan. Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat

dikelompokkan menurut beberapa aspek, yaitu (Idem, 2005:22):

1. Pembiayaan menurut tujuan:

Pembiayaan menurut tujuannya dapat dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk

mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.

2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk

melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.

2. Pembiayaan menurut jangka waktu:

Pembiayaan menurut jangka waktunya dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.

2) Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu 1 tahun sampai 5 tahun.

3) Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu lebih dari 5 tahun.

45

Page 62: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk aktiva

produktif dan aktiva tidak produktif, yaitu:

a. Jenis aktiva produktif pada bank syariah, dialokasikan dalam bentuk

pembiayaan sebagai berikut:

1). Pembiayaan dengan pinsip bagi hasil. Untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Mudharabah, yaitu pembiayaan atas dasar prinsip bagi

hasil sesuai dengan kesepakatan. Pembiayaan ini dapat disalurkan

untuk berbagai jenis usaha seperti ; perdagangan, perindustrian,

pertanian serta jasa.

Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam

paduan kontrribusi 100% modal kas dari shaahibul mall dan keahlian

dari mudharib.

Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil shahibul mall

dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus

bertindak hati-hati dan bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang

terjadi akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul mall dia

diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk

mencapai laba optimal.

46

Page 63: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Mudharabah merupakan suatu transaksi pembiayaan berdasarkan

syariah, yang juga digunakan sebagai transaksi pembiayaan perbankan

Islam, yang dilakukan oleh para pihak berdasarkan kepercayaan.

Dalam mudharabah, suatu transaksi pembiayaan yang melibatkan

sekurang-kurangnya 2 (dua) pihak :

1) Pihak yang memiliki dan menyediakan modal guna membiayai

proyek atau usaha yang memerlukan pembiayaan.

2) Pihak pengusaha yang memerlukan modal dan menjalankan proyek

atau usaha yang dibiayai dengan modal dari shahibul mal, pihak

tersebut disebut mudharib.

b) Pembiayaan Musyarakah, yaitu perjanjian di antara para pemilik

dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu

usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik

dana/modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

47

Page 64: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Musyarakah

Nasabah Bank

ProyekUsaha

Sumber: Muhammad Syafi’i Antonio, “Bank Syariah: Dari Teori ke

Praktek”, 2001: 94

2). Pembiayaan dengan prinsip jual beli (piutang). Untuk jenis pembiayaan

dengan prinsip ini meliputi:

a) Pembiayan Murabahah, yaitu perjanjian jual beli antara bank dan

nasabah di mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh

nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan

sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang

disepakati antara bank syariah dan nasabah.

Keuntungan

Bagi hasil Keuntungan sesuai porsi kontribusi

modal (nisbah)

48

Page 65: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

b) Pembiayaan Salam, yaitu perjanjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga

terlebih dulu.

c) Pembiayaan Istishna, yaitu perjanjian jual beli dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu

yang disepakati antara pemesan dan penjual.

3). Pembiayaan dengan prinsip sewa. Jenis pembiayaan ini meliputi:

a) Pembiayaan Ijarah, yaitu perjanjian sewa menyewa suatu barang

dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa.

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan Ijarah

menyewakan jasa

BANK NASABAH

bayar cicilan

Sumber: Modul Sies 2 Studi Intensif Ekonomi Syariah 2007: 3

b) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Biltamlik/Wa Iqtina, yaitu perjanjian

sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan

kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak

penyewa.

4). Surat Berharga Syariah, yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip

syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal

49

Page 66: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikat dana syariah dan surat

berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.

5). Penempatan, yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah

lainnya dan/atau Bank Perkreditan Syariah.

6). Penyertaan Modal, yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk

saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah,

termasuk penanaman dana dalam bentuk surat utang konversi

(convertible bonds) dengan opsi saham (equity option) atau jenis

transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah yang berakibat bank

syariah memiliki atau akan memilliki saham pada perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan syariah.

7). Penyertaan Modal Sementara, yaitu penyertaan modal bank syariah

dalam perusahaan untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan/atau

piutang (debt to equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

Bank Indonesia yang berlaku, termasuk dalam surat utang konversi

(convertible bonds) dengan opsi saham (equity option) atau jenis

transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah yang berakibat bank

syariah memiliki atau akan memilliki saham pada perusahaan nasabah.

8). Transaksi Rekening administratif, yaitu komitmen dan kontinjensi (of

balance sheet) berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi,

akseptasi/endosemen, Irrevocable Letter of Credit (L/C), yang masih

berjalan, akseptasi wesel impor atas L/C berjangka, standby L/C, dan

garansi lain berdasarkan prinsip syariah.

50

Page 67: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

9). Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), yaitu sertifikat yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka

pendek dengan prinsip wadiah.

b. Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktiva pembiayaan adalah

berbentuk pinjaman, yang disebut dengan:

1) Pinjaman Qardh atau talangan, yaitu penyediaan dana dan/atau tagihan

antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak

peminjam melakukan pembiayaan sekaligus atau secara cicilan dalam

jangka waktu tertentu.

5. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi

pembiayaan di bank syariah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pelaksana

pembiayaan di bank syariah, dimaksudkan untuk (Muhammad, “Manajemen

Pembiayaan Bank Syariah”, 2005: 59):

1. Menilai kelayakan usaha calon peminjam.

2. Menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.

3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

Dalam menganalisis pembiayaan digunakan beberapa pendekatan, yaitu

sebagai berikut (Idem, 2005: 60):

1. Pendekatan jaminan, artinya bank dalam memberikan pembiayaan

selallu memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki

oleh peminjam.

51

Page 68: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

2. Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secara sungguh-

sungguh terkait dengan karakter nasabah.

3. Pendekatan kemampuan pelunasan, artinya bank menganalisis

kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang telah

diambil.

4. Pendekatan dengan studi kelayakan, artinya bank memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam.

5. Pendekatan fungsi-fungsi bank, artinya bank memperhatikan

fungsinya sebagai lembaga intermediary keuangan, yaitu mengatur

mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yag disalurkan.

Untuk melaksanakan kegiatan pembiayan yang sehat, bank perlu

berpedoman kepada beberapa prinsip-prinsip yang dikenal secara umum adalah:

1. Prinsip 5C, yaitu (Idem, 2005: 60):

1) Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil

pinjaman.

2) Capital, artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha

dan mengembalikan pinjaman yang diambil.

3) Capital, artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam.

4) Collateral, artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan

peminjam kepada bank.

5) Condition, artinya keadaan usaha atau nasabah prospek atau

tidak.

52

Page 69: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Untuk bank syariah, dasar analisis 5C belumlah cukup. Sehingga perlu

memperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan diri dari

masing-masing nasbah.

2. Prinsip 3R, yaitu (Bambang Tri Cahyono,”Analisis Bisnis Bank

Syariah”, 2002: 82):

1) Return Principle

Bank harus menilai apakah kredit itu akan menghasilkan

tambahan pendapatan sehingga calon nasabah mampu

memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan pembiayaan.

2) Repayment Capacity

Kemampuan calon nasabah untuk membayar kembali pokok

pinjaman tepat pada waktunya.

3) Risk Bearing

Tingkat resiko yang dihadapi proyek yang dibiayai

pembiayaan.

3. Prinsip 5P, yaitu:

1) People, yaitu penilaian terhadap orang-orang terkait dalam

usaha nasabah.

2) Purpose, yaitu sasaran dan tujuan diberikan pembiayaan.

3) Payment, yaitu sumber dan jangka waktu pembiayaan.

4) Protection, yaitu upaya untuk mengatasi resiko apabila terjadi

kegagalan.

53

Page 70: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

5) Prespective, yaitu analisis kondisi usaha dan prospek ke depan

usaha nasabah.

Dalam pemberian pembiayaan, harus memperhatikan karakter pembiayaan

tersebut. Ada lima karakter pembiayaan, yaitu:

1) Lancar

2) Dalam perhatian khusus, dimana nasabah telat melakukan pembayaran

tagihan pembiayaannya dalam jangka waktu 1-90 hari.

3) Kurang lancar, dimana nasabah telat melakukan pembayaran

pembiayaannya dalam jangka waktu 90-180 hari.

4) Tidak lancar, dimana nasabah telat melakukan pembayaran

pembiayaannya dalam jangka waktu 180-270 hari

5) Macet, dimana nasabah tidak melakukan pembayaran tagihan

pembiayaannya > 270 hari.

Pembiayaan hanya dapat diberikan pada nasabah yang berada pada

karakter lancar, hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat pembiayaan

bermasalah.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan adalah:

1) Dana pihak ketiga.

Bank adalah pelayan masyarakat dan wadah perantara keuangan

masyarakat. Karena itu bank harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus

uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan pada

masyarakat yang kekurangan. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan

54

Page 71: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

keyakinan masyarakat bahwa bank akan menyelenggarakan sebaik-baiknya

masalah keuangannya, merupakan suatu keadaan yang diharapkan semua bank.

Itulah sebabnya bank selalu memberikan pelayanan yang mmuaskan pada

masyarakat.

Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah merupakan

sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank dan terdiri dari 3 jenis, yaitu

(Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, 2000: 88):

a. Giro, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah

pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

b. Deposito, yaitu simpana pihak ketiga pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian

antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.

c. Tabungan, yaitu simpana pihak ketiga pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.

2) Tingkat likuiditas bank.

Tingkat likuiditas adalah tingkat kemampuan bank untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban dan utang-utang jangka pendeknya, dapat membayar

kembali semua deposannya dan dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang

diajukan tanpa terjadi penangguhan.

3) Tingkat solvabilitas bank.

Tingkat solvabilitas adalah tingkat kemampuan bank untuk membayar

kewajiban-kewajibannya/utang-utangnya apabila dilikuidasi.

55

Page 72: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

4) Tingkat rentabilitas bank.

Tingkat rentabilitas adalah tingkat kemampuan bank untuk mendapatkan

laba atau keuntungan.

5) Modal bank.

Modal bank adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank,

yakni pemilik bank. Modal bank ini terdiri dari (Idem, 2000: 84):

a. Modal yang dosetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif

oleh para pemegang saham pada saat bank berdiri.

b. Cadangan-cadangan, yaitu sebagan laba bank yang disisihkan dalam

bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk

menutup timbulnya resiko di kemudian hari.

c. Laba yang ditahan atau Retained Earning yang mestinya milik para

pemegang saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak

dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal kerja.

6) Tingkat kredit bermasalah

D. Kondisi Likuiditas, Rentabilitas dan Pembiayaan di Bank Syariah

Penyaluran kredit yang terlalu besar, yaitu melebihi 80% dari asset yang

dimiliki bank akan berakibat terganggunya likuiditas bank, karena dana simpanan

masyarakat tersedot dengan jumlah pemakaian kredit. Jumlah dana pembiayaan

yang disalurkan berasal dari dana simpanan masyarakat dianggap sehat oleh Bank

Indonesia sebesar 85%-110%. Dengan demikian, pemberian pembiayaan yang

berlebihan mengandung resiko pada manajemen bank. Resiko yang mungkin

56

Page 73: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

timbul adalah tersendatnya pembayaran tagihan pembiayaan (NPL yang besar

akan mengakibatkan kredit macet). Kondisi ini akan mengakibatkan kinerja

likuiditas terganggu dan mengakibatkan bekunya operasional bank

(www.skrip.pdf).

Likuiditas merupakan jantung utama perbankan, likuiditas yang rendah

akan menghalangi perusahaan dalam memperoleh laba yang diinginkan dan

menghalangi bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Sedangkan tingkat likuiditas yang terlalu tinggi dapat menimbulkan biaya bagi

bank.

Kondisi likuiditas yang sehat akan memperngaruhi tingkat rentabilitas dan

tingkat pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Semakin sehat tingkat likuiditas

suatu bank maka semakin besar jumlah laba yang diperoleh suatu bank dan

semakin besar jumlah dana pembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank tersebut.

Akan tetapi, jika tingkat likuiditas suatu bank tidak sehat juga akan

mempengaruhi besarnya laba yang dapat diperoleh suatu bank dan jumlah dana

yang dapat disalurkan untuk pembiayaan semakin kecil. Tingkat rentabilitas yang

rendah akan menyulitkan penjualan saham karena kurs saham akan tertekan

dibursa saham dan mengakibatkan penurunan kredibilitas nasabah terhadap

manajemen bisnis perbankan.

Tingginya tingkat rentabilitas suatu bank akan menghasilkan peluang yang

besar bagi para debitur untuk mendapatkan pinjaman dari bank, terjaminnya

titipan para nasabah dan lancarnya arus uang yang beredar di masyarakat.

57

Page 74: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab II: Landasan Teori

Bank syariah harus menjaga tingkat likuiditasnya untuk menjaga

kepercayaan para nasabahnya dan tidak terganggunya kebutuhan operasional

sehari-hari. Selain tingkat likuiditas, bank juga harus menjaga tingkat

rentabilitasnya karena akan sangat berpengaruh dalam menambah volume

pembiayaan yang dapat diberikan oleh bank kepada para nasabahnya.

Volume pembiayaan yang tinggi akan menghasilkan laba yang besar bagi

bank, dan bank dapat menjaga kelancaran arus uang. Sedangkan volume

pembiayaan yang rendah akan menghasilkan laba yang kecil bagi bank dan

mengakibatkan terganggunya kelancaran arus uang

.

58

Page 75: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

A. Sejarah Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh

bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan

tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November

1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah

di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi

sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota

Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari

langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi

bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank

59

Page 76: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri

(Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya

dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah,

sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit

syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank

Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny.

Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta

No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah

Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan

Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin

perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999

tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT.

Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan

hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah

Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT.

Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang

pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).

60

Page 77: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di

Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri mulai beroperasi sejak tanggal 1 nopember 1999

sebagai bank umum yang melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah

sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.1/24/KEP.GBI/1999 tanggal

25 Oktober 1999.

Perseroan sebelumnya merupakan bank umum konvensional dengan nama

PT Bank Susila Bakti, yang saat itu dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan PT Bank

Dagang Negara (Persero) – salah satu bank yang bergabung ke dalam PT Bank

Mandiri (Persero), kemudian berubah kegiatan usahanya menjadi bank umum

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri.

Perubahan kegiatan usaha tersebut merupakan respon positif dari PT Bank

Mandiri (Persero) sebagai pemegang saham atas lahirnya Undang-undang No.10

Tahun 1998 dimana bank diijinkan untuk beroperasi sepenuhnya secara syariah

atau dengan membuka cabang khusus syariah.

Sejak awal beroperasinya, PT Bank Syariah Mandiri telah ditetapkan oleh

pemegang saham untuk turut serta berperan aktif dalam mendukung

pengembangan ekonomi Indonesia dan menjadi lead bank dalam perekonomian

syariah di Indonesia.

61

Page 78: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

a. Visi

Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.

b. Misi

1) Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang

dengan mendorong tercapainya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan

baik.

2) Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui

sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank syariah terkemuka di

Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan

memberikan kemaslahatn bagi masyarakat luas.

3) Mempekerjakan pegawai yang professional dan sepenuhnya mengerti

operasional perbankan syariah.

4) Menunjukkan komitmen terhadap standard kerja operasional perbankan

dengan pemanfaatan tekhnologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip

keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.

5) Mengutamakan mobilisasai pendanaan dari golongan masyarakat

menengah dan ritel, memperbesar portfolio penyaluran dana untuk skala

menengah dan kecil serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq

dan shodaqoh yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian social.

6) Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain,

segenap lapisan masyarakat dan investor lain.

62

Page 79: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

C. Budaya Perusahaan

Nilai-nilai yang diyakini adalah nilai-nilai luhur Al-quran dan Al-hadits

yang merupakan nilai yang dijunjung tinggi oleh umat Islam sebagai landasan

syariah, dari kesemuanya itu menjadikan Bank Syariah Mandiri menjunjung

tinggi nilai kemurnian syariah dalam sistem dan operasional perbankannya. Bank

Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam

menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul karimah

(budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT,

yaitu :

a. Siddiq (Integritas)

Menjaga Martabat dengan Integritas. Awali dengan niat dan hati tulus,

berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

b. Istiqomah (Konsistensi)

Konsisten adalah Kunci Menuju Sukses. Pegang teguh komitmen,

sikap optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

c. Fathanah (Profesionalisme)

Profesional adalah Gaya Kerja Kami. Semangat belajar berkelanjutan,

cerdas, inovatif, terampil dan adil.

b. Amanah (Tanggung-jawab)

Terpercaya karena Penuh Tanggung Jawab. Menjadi terpercaya, cepat

tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.

63

Page 80: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

c. Tabligh (Kepemimpinan)

Kepemimpinan Berlandaskan Kasih-Sayang. Selalu transparan,

membimbing, visioner, komunikatif dan memberdayakan

D. Produk yang Ditawarkan

Produk Syariah Mandiri terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu; Produk

Penghimpunan Dana, Produk Pembiayaan, dan Produk Jasa.

1. Produk Penghimpunan Dana

a. Tabungan

a) Tabungan Berencana BSM

Tabungan Berencana BSM adalah tabungan berjangka yang memberikan

nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris

untuk memperoleh dananya sesuai target pada waktu yang diinginkan

Manfaat :

a) Bagi Hasil yang menguntungkan, lebih tinggi dari tabungan biasa.

b) Nisbah bagi hasil dengan pola berjenjang (progresif). Semakin besar

saldo maka semakin besar nisbah bagi hasil yang didapat.

c) Menggunakan sistem autodebet untuk mendisiplinkan pola menabung

nasabah.

d) Polis biaya premi asuransi jiwa ditanggung bank.

e) Perlindungan asuransi jiwa sampai dengan Rp 200 juta.

f) Setoran minimum hanya Rp 100 ribu per bulan.

64

Page 81: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

Fitur :

a) Jangka waktu minimum 1 tahun dan maksimum 10 tahun.

b) Santunan asuransi senilai selisih target dana dengan jumlah maksimum

Rp 200 juta.

c) Setoran bulanan berlaku tetap minimal Rp 100.000,- yang tidak bisa

dicairkan hingga jatuh tempo (akhir masa kontrak).

d) Bebas biaya administrasi bulanan.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqah. Akad

mudharabah mutlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal)

dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan yang kemudian akan

dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini mudharib (bank) diberikan

kuasa penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai

syariah.

2) Tabungan Simpatik BSM

Tabungan Simpatik BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah

berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

3) Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah simpanan yang penarikannya berdasarkan syarat-

syarat tertentu yang disepakati.

Manfaat :

a) Sarana investasi jangka pendek.

65

Page 82: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

b) Aman dan terjamin.

c) Bagi hasil kompetitif.

d) Setor dan tarik tunai on-line diseluruh cabang BSM.

Fasilitas :

a) Kartu ATM, sehingga bisa ditarik kapan saja.

b) SMS Banking, sehingga bisa bertransaksi dimana saja.

c) Autosave.

d) Layanan standing order.

e) Penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah muthlaqah.Mudharabah

muthlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan

pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan

dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank)

diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah

investasi sesuai syariah.

4) Tabungan BSM Dollar

Tabungan BSM Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang

penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM

dengan menggunakan slip penarikan.

Manfaat :

a) Aman dan terjamin.

b) Dapat ditarik sewaktu-waktu.

66

Page 83: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

c) Bonus yang kompetitif.

Fasilitas :

a) Setor dan tarik tunai on-line diseluruh cabang BSM

b) Buku tabungan untuk memantau mutasi transaksi

c) Layanan standing order

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad wadi'ah yad adh-dhamanah. Wadi'ah

yad dhamanah adalah akad penitipan uang antara pihak yang mempunyai uang

dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan

uang, dimana pihak penerima titipan berhak memanfaatkannya berikut

bertanggung jawab atas pengembalian kepada pihak yang menitipkan.

5) Tabungan Mabrur BSM

Tabungan Mabrur adalah simpanan investasi yang bertujuan membantu

masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah. Tabungan ini dikelola

berdasarka prinsip mudharabah mutlaqah atau wadiah.

Bank Syariah Mandiri juga menyediakan sarana untuk pengambilan cash

uang Saudi Riyal di Jeddah, Mekkah atau Madinah bagi nasabah yang kemudian

berangkat haji atau umrah, berupa kartu Saudi Umrah & Haj Card (SUHC).

Dengan membawa kartu SUHC ini maka para jemaah akan terbebas dari resiko

kehilangan uang cash dan dapat menunaikan ibadah dengan lebih aman dan

nyaman.

67

Page 84: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

6) Tabungan BSM Investa Cendekia

Sebagai orant tua, tentu Anda menyadari bahwa pendidikan adalah bekal

terpenting bagi si buah hati untuk menghdapi persaingan di era globalisasi.

Namun, akhir-akhir ini biaya pendidikan menjadi semakin mahal.

Mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin tentunya merupakan

tindakan bijaksana. Melalui Tabungan BSM Investa Cendekia dari Bank Syariah

Mandiri, Anda dapat merencanakan dengan tepat dan cermat, memenuhi

kebutuhan dana pendidikan bagi si buah hati hingga jenjang perguruan tinggi.

Selain itu, Tabungan BSM Investa Cendekia juga memberikan perlindungan

asuransi, sehingga kelangsungan biaya penddikan buah hati Anda lebih terjamin.

b. Deposito

1) Deposito BSM

Deposito BSM adalah roduk investasi berjangka yang penarikannya hanya

dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. Deposito BSM

ini menggunakan prinsip mdharabah mutlaqah.

Manfaat :

a) Sarana investasi terarah sesuai syariah.

b) Pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, dan 12 bulan.

c) Aman dan terjamin.

d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

e) Bagi hasil kompetitif.

Fasilitas :

a) Automatic Roll Over (ARO).

68

Page 85: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

b) Bagi hasil dapat ditambahkan ke nilai pokok deposito, transfer atau

pemindahbukuan.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah muthlaqah. Mudharabah

muthlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan

pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan

dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank)

diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah

investasi.

2) Deposito BSM Valas

Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka yang

penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai

kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

Manfaat :

a) Sarana investasi terarah sesuai syariah.

b) Pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, dan 12 bulan.

c) Aman dan terjamin.

d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

e) Bagi hasil kompetitif.

Fasilitas :

a) Automatic Roll Over (ARO).

b) Bagi hasil dapat ditambahkan ke nilai pokok deposito, transfer atau

Pemindahbukuan.

69

Page 86: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah muthlaqah. Mudharabah

muthlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan

pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan

dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank)

diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah

investasi.

c. Giro

1) Giro BSM

Giro BSM adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan

prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

Manfaat:

a) Memudahkan bertransaksi dengan menggunakan cek atau bilyet giro.

b) Dana aman dan terjamin.

c) Diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah.

d) Bank sesuai dengan kebijakannya dapat memberikan bonus.

Fasilitas :

a) Buku cek dan/atau Bilyet Giro.

b) Layanan standing order.

c) Autosave.

d) Fasilitas ATM (khusus untuk perorangan).

70

Page 87: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad wadi'ah yad adh-dhamanah. Wadi'ah

yad dhamanah adalah akad penitipan uang antara pihak yang mempunyai uang

dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan

uang, dimana pihak penerima titipan berhak memanfaatkannya berikut

bertanggung jawab atas pengembalian kepada pihak yang menitipkan.

2) Giro BSM EURO

Giro Euro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro yang

disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum dengan

pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan prinsip ini, dana

giro nasabah diperlakukan sebagi titipan yang dijaga keamanan dan

ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha.

3) Giro BSM Valas

Giro BSM Valas adalah simpanan dalam mata dollar amerika yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,

atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah.

4) Giro BSM Singapore Dollar

Giro Singapore Dollar adalah simpanan dalam mata Dollar Singapore yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,

atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

71

Page 88: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

d. Obligasi

1) Obligasi Bank Syariah Mandiri (Mudharabah)

Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan

Emiten (bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil / Kupon

dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.

Manfaat :

a) Memperoleh nisbah yang lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan

dana pihak ketiga lainnya.

b) Dapat diperjualbelikan.

Fasilitas :

a) Jangka waktu 5 tahun dengan pemberian nisbah setiap 3 bulan.

b) Pendapatan yang dibagihasilkan hanya berdasarkan pendapatan dari

pembiayaan murabahah yang dihitung secara proposional dengan

nisbah 77,5% untuk pemegang obligasi.

c) Jumlah minimal yang dapat diperjualbelikan sebesar Rp. 10 juta.

d) Bukti kepemilikan Obligasi Syariah.

2. Produk Pembiayaan

1) Pembiayaan Resi Gudang

Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari

suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama

berupa komoditas/produk yang dibiayai dan berada dalam suatu Gudang atau

tempat yang terkontrol secara independen (independently controlled warehouse).

72

Page 89: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

2) PKPA

Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA)

adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan

kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan

kepada koperasi karyawan.

Pola penyaluran yang dipergunakan adalah executing (kopkar sebagai

nasabah), sedangkan proses pembiayaan dari kopkar kepada anggotanya

dilakukan dan menjadi tanggung jawab penuh kopkar.

3) Pembiayaan Edukasi BSM

Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan

menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk

sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada

saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

4) BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/Kopkar yang

pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para

anggota koperasi karyawan atau karyawan perusahaan, misalnya dalam hal

perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan, koperasi karyawan belum

berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah

karyawan terbatas.

73

Page 90: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

5) Pembiayaan Dana Berputar

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja

dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-

waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

6) Pembiayaan Griya BSM

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah,

atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru

maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem

murabahah.

7) Gadai Emas BSM

Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan

berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

Manfaat :

a) Proses cepat.

b) Proses mudah.

c) Jaminan keamanan.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad Qardh wal Ijarah. Qardh wal Ijarah

adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan

penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan.

74

Page 91: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

8) Pembiayaan Mudharabah BSM

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal

kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh

dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat :

a) Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah.

b) Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan Nasabah.

c) Angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau realisasi usaha

nasabah (revenue sharing).

9) Pembiayaan Musyarakah BSM

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan

bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah

yang disepakati.

Manfaat :

a) Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi hasil.

b) Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.

10) Pembiayaan Murabahah BSM

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual

beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan

menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan

margin yang disepakati.

75

Page 92: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

Manfaat :

a) Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang konsumsi

seperti rumah, kendaraan atau barang produktif seperti mesin produksi,

pabrik dan lain-lain.

b) Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran

yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.

11) Pembiayaan Talangan Haji BSM

Pembiayaan Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari

bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh

kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

Manfaat :

a) Dapat dipenuhinya kebutuhan dana secara mendadak untuk menutupi

kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji

atau pelunasan BPIH.

b) Proses pinjaman relatif cepat dan mudah.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad Qardh wal Ijarah. Qardh wal Ijarah

adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan

penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan

3. Produk Jasa Layanan Perbankan

Dalam produk jasa layanan perbankan Bank Syariah Mandiri, di bagi menjadi

tiga kategori yaitu :

76

Page 93: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

a. Jasa Produk

1) ATM

Kartu / ATM BSM merupakan sarana untuk melakukan transaksi pada

ATM Syariah Mandiri.

Manfaat :

a) Penarikan tunai dengan cepat.

b) Penarikan beberapa kali, juga saat bank tutup.

c) Pemindahbukuan.

d) Praktis dan aman.

2) Sentra Bayar BSM

3) BSM SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis

teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai transaksi

perbankan.

Manfaat :

a) Transaksi kapan dan dimana saja.

b) Pendaftaran gratis di seluruh cabang BSM.

c) Biaya transaksi murah.

4) Jual Beli Valas BSM

Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing

dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

dengan nasabah.

5) Bank Garansi BSM

77

Page 94: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

6) BSM Electronic Payroll

Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini Bank Syariah

Mandiri secara mudah, aman dan fleksibel.

7) SKBDN BSM

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang

mengikat Bank Syariah Mandiri sebagai bank pembuka untuk membayar kepada

penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh

tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk

melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel

yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM

dengan BSM).

8) BSM Letter of Credit

Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang

mengikat Bank Syariah Mandiri sebagai bank pembuka untuk membayar kepada

penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh

tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk

melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel

yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.

9) BSM SUCH (Saudi Umrah & Haj Card)

BSM SUHC adalah kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan

Riyal.

78

Page 95: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

b. Jasa Operasional

1) Kliring BSM

Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam

satu wilayah kliring.

Karakteristik :

a) Hasil kliring dikreditkan ke rekening nasabah atau ditransfer ke

rekening nasabah di bank lain.

b) Valuta rupiah.

c) Bank hanya penerima amanat dan mewakili (wakalah) nasabah, bila

warkat tersebut ditolak bank tertarik, maka Bank Syariah Mandiri tidak

bertanggung jawab.

2) Layanan Kiriman Uang Domestik dan Luar Negeri Western Union

Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real

time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).

3) Inkaso BSM

Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah

kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening

nasabah.

Karakteristik :

a) Nasabah harus memiliki rekening di Bank Syariah Mandiri.

b) Mata uang rupiah atau valuta asing lainnya (USD, SGD).

c) Hasil inkaso dikreditkan ke rekening nasabah atau ditransfer ke

rekening nasabah di bank lain.

79

Page 96: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

d) Bank hanya penerima amanat dan mewakili (wakalah) nasabah, bila

terjadi kesalahan/keterlambatan hasil inkaso, maka Bank Syariah

Mandiri tidak bertanggung jawab.

4) Intercity Clearing

Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam

satu wilayah kliring

5) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun

dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer ekfektif dalam hitungan

menit.

6) Transfer Dalam Kota (LLG)

Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring local.

7) Transfer Valas BSM

Transfer valas terdiri dari:

a) Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah

bank lain baik dalam maupun luar negeri.

b) Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah baik lain baik

dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.

8) Pajak Online BSM

9) Pajak Import BSM

10) Referensi Bank BSM

Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri atas dasar

permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.

80

Page 97: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

11) BSM Standing Order

Fasilitas kemudahan yang diberikan Bank Syariah Mandiri kepada

nasabah yang dalam transaksi financialnya harus memindahkan dari suatu

rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya

nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja.

12) Transfer BSM Western Union

yaitu mengirim dan menerima uang ke belahan dunia manapun menjadi

lebih cepat dan aman.

c. Jasa Investasi

� Reksa Dana BSM Investa Berimbang

BSM Investa Berimbang adalah reksadana Campuran (Mix Fund /

Balanced Fund) berbasis instrument pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham

dengan ketentuan investasi sesuai Syariah. BSM Investa Berimbang juga dikelola,

diadministrasikan, disimpan dan didistribusikan (dijual) oleh sinergi 3 (tiga)

kekuatan besar, yaitu: Mandiri Investasi sebagai manajer investasi dengan dana

kelolaan terbesar di Indonesia), Deutsche Bank (sebagai bank kustodi reksa dana

terbesar di Indonesia yang sudah berperan aktif sebagai kustodi reksa dana

konvensional maupun Syariah) dan Bank Syariah Mandiri (sebagai agen penjual

yang merupakan bank Syariah terbesar di Indonesia) BSM Investa Berimbang

sesuai syariah karena diawasi penuh oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah)

independen yang berada di bawah naungan DSN (Dewan Syariah Nasional). Dana

anda akan diinvestasikan pada instrumen-instrumen syariah seperti deposito

syariah, obligasi syariah dan saham-saham perusahaan yang masuk pada JII

81

Page 98: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

(Jakarta Islamic Index) atau saham-saham diluar JII yang telah diberikan ijin

untuk diinvestasikan oleh Dewan Pengawas Syariah. BSM Investa Berimbang

nyaman bagi Anda karena pengelolaan dan administrasinya sudah diwakilkan oleh

pihak yang professional dibidangnya, yaitu Mandiri Investasi, Bank Syariah

Mandiri dan Deutsche Bank.

BSM Investa Berimbang dijual secara ekslusif hanya di Bank Syariah

Mandiri karena kami merupakan agen tunggal penjual Reksa Dana BSM Investa

Berimbang. BSM Investa Berimbang Transparan dalam memberikan pelaporan

(report) bulanan dan triwulanan (berkenaan dengan kinerja portfolio dan kondisi

pasar) serta terawasi secara penuh oleh Bapepam dan DPS (Dewan Pengawas

Syariah).

E. Sumber Daya Insani

Karyawan adalah aset perusahaan. Bagi manajemen PT Bank Syariah

Mandiri, hal itu bukan sekadar slogan. Dengan visi "Menjadi Bank Syariah

Terpercaya Pilihan Mitra Usaha", manajemen PT Bank Syariah Mandiri sadar dan

sangat peduli untuk memastikan kelangsungan bisnis Bank Syariah Mandiri,

membangun Bank Syariah Mandiri untuk mencapai visi tersebut. Salah satu kunci

penting untuk mencapai Visi tersebut adalah karyawan

Agar dapat mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang

berkesinambungan serta menjadi bank syariah terkemuka di Indonesia yang

mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan

kemaslahatan bagi masyarakat luas, Bank Syariah Mandiri mempekerjakan

82

Page 99: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan

syariah. Sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam, Bank

Syariah Mandiri menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap

"akhlaqul karimah" (Perilaku mulia).

Pengembangan Sumber Daya Insani, sesuai dengan misinya akan

mendukung dan meningkatkan dukungannya secara aktif melalui sebuah sistem

yang dapat menjadikan setiap pegawai Bank Syariah Mandiri bangga menjadi

bagian dari Bank Syariah Mandiri.

Jumlah pegawai Bank Syariah Mandiri pada saat ini sebanyak 2139 orang

yang tersebar di Kantor Pusat, Kantor Cabang serta Kantor Cabang Pembantu.

F. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

KEPALA CABANG

MARKETING MANAGER

OPERASIONAL MANAGER

INTERNAL CONTROL & COMPLIANCE OFFICER

TRADE CERVISE CLERK

LOAN ADMCLERK

COSTOMERSERVICE

BACK OFFICE

AMO MASSANGER OFFICE BOY SECURITY DRIVER

HR & GA CLERK

ACCOUNT OFFICER

Sumber: www. syariahmandiri.co.id

83

Page 100: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

G. Metode Penelitian

1. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas dan

Rentabilitas terhadap pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang Purwakarta

adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan dalam melakukan pengumpulan dan

penginventarisasian data yang berhubungan dengan angka, rumus, dan rasio, yang

diperoleh dari data laporan keuangan bulanan di Bank Syariah Mandiri selama

periode 2005-2007, yang kemudian akan diolah dan dianalisis secara sistematis

dan akurat untuk menguji kebenaran hipotesis, sampai pada penyajian hasil

disertai interpretasi dalam memberi gambaran tentang hubungan variabel yang

diteliti sehingga akhirnya akan didapatkan gambaran yang jelas tentang pokok

permasalahan. Sedangkan metode analitik digunakan untuk menganalisis

hubungan, peranan, dan pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti.

2. Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, yaitu: “Pengaruh Likuiditas

dan Rentabilitas terhadap Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri cabang

Purwakarta ”, maka terdapat tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Likuiditas, sebagai independent variable (variabel yang mempengaruhi atau

variabel bebas),

2. Rentabilitas, sebagai independent variable (variabel yang mempengaruhi

atau variabel bebas),

84

Page 101: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

3. Pembiayaan , sebagai dependent variable (variabel yang dipengaruhi atau

variabel terikat).Untuk mengetahui lebih jelas mengenai variabel-veriabel

tersebut, maka pada tabel di bawah ini disajikan mengenai operasionalisasi

variabel penelitian.

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Data

Likuiditas (Independent variabel/X1)

� Suatu kondisi yang menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pemdeknya.

� Total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah

� Total dana pihak ketiga yang diperoleh oleh bank syariah

Satuan angka

persentase

Rasio

Rentabilitas (Independent variabel/X2)

� Suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan bank untuk memperolah profitabilitas dan efisiensi suatu bank

� Laba bersih yang diperoleh bank syariah

� Total semua asset/harta yang dimiliki oleh bank syariah

Satuan angka

persentase

Rasio

Pembiayaan (Dependent variabel/Y)

� Suatu kondisi yang menunjukkan jumlah dana yang disalurkan bank untuk membiayai produk pembiayaan

� Sejumlah dana yang disalurkan untuk pembiayaan oleh bank syariah

Satuan mata uang

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dan sumber data yang diperoleh meliputi:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari observasi lapangan dengan

survey langsung pada Bank Syariah Madiri cabang Purwakarta, dan log on

internet ke situs www.bi.go.id atau situs www.syariahmandiri.co.id.

85

Page 102: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

2. Data skunder, yaitu teori-teori pendukung, yang diperoleh dari pustaka

buku, diktat penelitian, makalah seminar, majalah bursa, brosur, skripsi

terdahulu, dan log on internet.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang ada dikumpulkan dari:

a Metode dokumenter, yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis. Dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi ekstern, yaitu

berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga.

b Riset Kepustakaan (Library Reseach), seperti: literatur-literatur, buku-

buku, majalah, internet, diktat penelitian, brosur, majalah bursa, penelitian

terdahulu, dan log on internet, yang berkaitan dengan teori-teori dan

informasi lainnya yang mendukung penelitian..

c Wawancara, teknik pengumpulan informasi melalui sumber-sumber yang

relevan dengan cara berbicara langsung dengan beberapa orang dalam

konteks kerja atau klien.

d Quitioner, teknik pengumpulan informasi yang menggunakan sejumlah

pertanyaan dan di dapat melalui sumber-sumber yang relevan dalam

konteks kerja atau klien.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk

mempelajari hubungan dan pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat.

86

Page 103: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

H. Rancangan Uji Hipotesis

1. Penetapan Hipotesis Null (Ho)

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada atau

tidaknya pengaruh dari variabel X1 (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel

terikat)dan variabel X2 (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel terikat).

Agar dapat diketahui apakah ada pengaruh dari masing-masing variabel bebas

secara parsial terhadap variabel tidak bebas (terikat) maka dibuat hipotesis-

hipotesis yang menguji pengaruh dari masing-masing variabel.

Hipotesis Null (Ho) merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan hipotesis alternatif

(Ha) menunjukkan hipotesis penelitian yang menunjukkan adanya hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Hipotesis Null (Ho) yang ditetapkan adalah hipotesis, dengan kaidah yang

ditetapkan sebagai berikut:

Ho: =0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari likuiditas dan

Rentabilitas terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

cabang Purwakarta.

Ha: 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari likuiditas dan

Rentabilitas terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

cabang Purwakarta.

87

Page 104: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

I. Pemilihan Uji Statistik dan Perhitungan Nilai Uji Statistik

1. Pemilihan Uji Statistik

Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian secara kuantitatif,

yang menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Pengujian analisis

tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

(variabel bebas) terhadap variabel independen (variabel terikat).

2. Analisis Regresi Sederhana

Variabel-variabel yang diteliti akan dianalisis dengan menggunakan

analisis regresi sederhana, dengan persamaan:

Y= a + bX +

Keterangan:

Y = Pembiayaan yang disalurkan

a = Konstanta yang merupakan nilai variabel Y pada saat nilai variabel X

adalah nol

b = Koefesien regresi antara variabel X dan Y

X = Nilai hedging

= nilai residual (nilai yang mempengaruhi variabel Y selain variabel X)

Persamaan di atas memperlihatkan bagaimana perubahan variabel Y

sebagai akibat adanya perubahan dalam variabel X1 dan X2. Akan tetapi, hal itu

tidak menjamin adanya hubungan antara kedua variabel.

Arti tanda koefisien regresi adalah jika koefisien regresi bernilai positif

(+), maka hal tersebut menunjukkan hubungan yang searah antara variabel

88

Page 105: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Dengan kata lain

peningkatan bebas akan diikuti oleh peningkatan variabel terikat. Demikian

sebaliknya, jika nilai koefisien regresi negatif (-), maka hal tersebut menunjukkan

hubungan berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata

lain setiap peningkatan variabel independen akan diikuti oleh penurunan variabel

terikat, dan sebaliknya, setiap penurunan nilai variabel bebas akan diikuti oleh

kenaikan variabel terikat.

J. Pengujian Hipotesis dan Penetapan Tingkat Signifikansi

1. Penetapan Uji t

Untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel

dependent, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji t, dengan

menbandingkan antara t tabel dengan t hitung dengan menggunakan rumus:

bSbt β−=

Kriteria uji yang dipakai adalah sebagai berikut :

o Uji hipotesis positif satu sisi

Ho : �1 � 0

Ha : �1 > 0

o Uji hipotesis negatif satu sisi

Ho : �1 � 0

Ha : �1 < 0

Dengan catatan, apabila Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

suatu pengaruh adalah tidak signifikan, artinya tidak ada pengaruh antara variabel

89

Page 106: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

independen terhadap variabel dependen, sedangkan apabila Ho ditolak maka dapat

disimpulkan bahwa suatu pengaruh adalah signifikan, yang berarti adanya

pengaruh yang kuat dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Penetapan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 5% (� = 0,05) atau dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95% dan tingkat signifikansi 10% (� = 0,10) atau dengan

tingkat kepercayaan sebesar 90% .

Tingkat signifikansi 5% (� = 0,05) dipilih karena angka ini dinilai cukup

tepat untuk menguji hipotesis dengan tingkat kepercayaan yang paling tinggi,

sehingga kesimpulan pengujian didasarkan atas tingkat kepercayaan yang paling

ketat.

Tingkat signifikansi 10% (� = 0,10) dipilih untuk memberikan toleransi

yang lebih longgar dari pada tingkat signifikansi 5% (� = 0,05), dengan maksud

supaya mempertegas kesimpulan akan signifikan atau tidaknya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Pada hakekatnya, angka-angka ini dipilih karena dinilai cukup tepat untuk

mewakili dalam pengujian variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang

sering digunakan terutama dalam penelitian ilmu-ilmu sosial (M.Nazir, 2003 :

460).

3. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Likuiditas dan

90

Page 107: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab III: Objek dan Metodelogi Penelitian

Rentabilitas sebagai variabel independen tarhadap besarnya pembiayaan yang

disalurkan sebagai variabel dependennya

91

Page 108: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

BAB 1V

PEMBAHASAN

A. Tingkat Likuiditas di Bank Syariah Mandiri

Tingkat likuiditas Bank Syariah Mandiri yang fluktuatif dari bulan ke

bulan sangat berpengaruh pada tingkat rentabilitas dan besarnya dana yang

disalurkan oleh bank untuk membiayai produk pembiayaannya. Bank Indonesia

telah menetapkan tingkat kesehatan likuiditas suatu bank, yaitu 85%-110%. Jika

tingkat likuiditas suatu bank kurang dari 85% akan mengakibatkan

ketidakmampuan pada bank memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Demikian juga dengan bank yang mempunyai likuiditas yang melebihi 110% akan

menimbulkan biaya bagi bank. Hal ini diasumsikan bahwa untuk membentuk

posisi likuiditas yang berlebihan, bank harus menggunakan dana jangka panjang.

Bank Syariah Mandiri pada Januari 2005 mengalami tingkat likuidtas di

bawah tingkat likuiditas yang dianggap sehat oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar

82,53%. Akan tetapi Bank Syariah Mandiri dapat memperbaiki tingkat

likuiditasnya, ini terbukti dari naiknya tingkat likuiditas Bank Syariah Mandiri

pada Februari 2005 menjadi 87,88%.

Tetapi tingkat likuiditas Bank Syariah Mandiri kembali mengalami

penurunan pada Desember 2005, yaitu 83,09% dan menurun drastis pada Januari

2006 menjadi 79.88%, dan akhirnya mengalami kenaikan pada Februari 2006

menjadi 81,98%.

92

Page 109: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Dari data yang terdapat pada tabel 4.1, diketahui bahwa sebagian besar

data likuiditas Bank Syariah Mandiri untuk periode 2005-2007 dapat digolongkan

pada kriteria tingkat likuiditas yang sehat, yaitu di atas 85% yang sesuai dengan

tingkat likuiditas yang dianggap sehat oleh Bank Indonesia.

B. Tingkat Rentabilitas di Bank Syariah Mandiri

Tingkat rentabilitas suatu bank dapat diukur dengan menggunakan rasio

ROA. Tingkat rentabilitas suatu bank yang tinggi sangat menguntungkan bagi

bank karena dengan tingginya rentabilitas, bank dapat memperbesar dayanya

untuk melayani nasabahnya serta dapat memperbesar kredibilitas nasabah

terhadap bank tersebut. Sedangkan tingkat rentabilitas yang rendah menyebabkan

kesulitan dalam penjualan saham dan mengakibatkan kredibilitas nasabah

menurun.

Rentabilitas Bank Syariah Mandiri yang fluktuatif sangat berpengaruh

terhadap jumlah dana yang dapat disalurkan untuk produk pembiayaan. Bank

Syariah Mandiri mengalami penurunan yang drastis pada Januari 2006, yaitu

sebesar 0.31%. Akan tetapi Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan tingkat

rentabilitas pada bulan berikutnya, yaitu sebesar 1.09%. Hal ini terjadi kembali

pada Januari 2007, Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan tingkat rentabilitas

pada Januari 2007, yaitu sebesar 3.84%.

Dari data yang terdapat pada table 4.1, diketahui bahwa sebagian besar

tingkat rentabilitas Bank Syariah Mandiri berada dalam posisi yang tingkat

93

Page 110: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

fluktuatisinya tidak terlalu tinggi karena tidak terjadi penurunan dan kenaikan

yang signifikan, sehingga dapat dikategorikan stabil.

C. Tingkat Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri

Menurut ketentuan Bank Indonesia besarnya dana pembiayaan yang

disalurkan oleh bank tidak boleh lebih dari 80% dari total asset yang dimiliki oleh

bank tersebut. Jika besarnya dana pembiayaan melebihi 80% dari total asset yang

dimiliki oleh bank, dapat mengganggu tingkat likuiditas bank karena sumber dana

simpanan masyarakat tersedot dengan jumlah pemakaian kredit.

Produk andalan Bank Syariah Mandiri adalah produk pembiayaan. Bank

Syariah Mandiri menyalurkan dana yang cukup besar untuk produk pembiayaan

ini. Hal ini dapat dibuktikan dari perbandingan antara besarnya dana yang

disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan dan besarnya dana yang

diperoleh Bank Syariah Mandiri dari dari pihak ketiga. Pada Juni 2007, Bank

syariah Mandiri memperoleh dana dari pihak ketiga sebesar Rp.

8.851.328.000.000,- dan dana yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk

produk pembiayaan pada bulan ini adalah Rp. 8.465.492.000.000,-. Pada Juli

2007, Bank Syariah Mandiri memperoleh dana dari pihak ketiga sebesar Rp.

9.017.073.000.000,-, dan besarnya dana yang disalurkan Bank Syariah Mandiri

pada bulan ini untuk produk pembiayaan adalah sebesar Rp. 8.619.098.000.000,-.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh dana yang diperoleh

Bank Syariah Mandiri dari pihak ketiga disalurkan untuk membiayai produk

pembiayaan.

94

Page 111: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Bank Syariah Mandiri menyalurkan dana terbesar untuk produk

pembiayaan pada Desember 2007, yaitu sebesar Rp. 10.326.374.000.000,- dan

dana yang berhasil dihimpun Bank Syariah Mandiri dari pihak ketiga pada bulan

ini adalah sebesar Rp. 11.105.978.000.000,-. Pada Maret 2005, dana yang

disalurkan Bank Syariah Mandiri untuk membiayai produk pembiayaan adalah

sebesar Rp. 6.179.437.000.000,-, jumlah ini lebih besar dari dana yang berhasil

dihimpun Bank Syariah Mandiri dari pihak ketiga, yaitu sebesar Rp.

6.057.812.000.000,- dengan tingkat LDR sebesar 91,19% dan ROA sebesar

3.15%.

Dari data yang terdapat pada table 4.1, diketahui bahwa tingkat

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri tergolong tinggi, hal ini

dapat dilihat dari besarnya dana pembiayaan yang melebihi dana pihak ketiga

yang dihimpun oleh Bank Syariah Madiri. Akan tetapi, tingkat pembiayaan Bank

Syariah Mandiri berada pada posisi tingkat pembiayaan yang sehat karena dana

yang digunakan untuk pembiayaan tidak melebihi 80% dari jumlah asset yang

dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri.

Table 4.1

Data tingkat FDR, ROA dan Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

Periode Januari 2005 - Desember 2007

Tahun/Bulan FDR(%)

ROA(%)

Pembiayaan yang disalurkan

(dalam triliun rupiah) 2005/1 82. 53 2. 41 5. 467320 2005/2 87. 88 10. 91 5. 708993 2005/3 91. 19 3. 15 6. 179437 2005/4 103. 39 2. 83 6. 320639 2005/5 103. 40 2. 82 6. 470600

95

Page 112: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

2005/6 103. 40 2. 82 6. 387596 2005/7 99. 54 2. 40 6. 189983 2005/8 99. 39 2. 41 6. 205901 2005/9 101. 16 2. 37 6. 007824

2005/10 99. 32 2. 00 5. 959817 2005/11 97. 39 1. 95 5. 712784 2005/12 83. 09 1. 83 5. 847598 2006/1 79. 88 0. 31 5. 595441 2006/2 81. 98 1. 09 5. 790537 2006/3 87. 75 1. 26 6. 176829 2006/4 90. 54 1. 28 6. 373222 2006/5 91. 52 0. 88 6. 671231 2006/6 93. 68 1. 10 6. 914027 2006/7 98. 07 1. 08 7. 015759 2006/8 95. 38 0. 83 7. 140364 2006/9 95. 43 0. 95 7. 223266

2006/10 95. 42 0.66 7. 418505 2006/11 94. 38 0. 84 7. 448333 2006/12 90. 18 1. 10 7. 414757 2007/1 86. 42 3. 84 7. 368093 2007/2 85. 97 2. 73 7. 381931 2007/3 87. 32 2. 03 7. 644903 2007/4 87. 95 1. 58 7. 738999 2007/5 87. 39 1. 53 7. 881104 2007/6 95. 64 1. 75 8. 465492 2007/7 95. 59 1. 64 8. 619098 2007/8 96. 62 1. 66 8. 993233 2007/9 94. 23 1. 65 9. 295479

2007/10 95. 42 0. 66 7. 418505 2007/11 95. 30 1. 49 9. 836986 2007/12 92. 98 1. 53 10. 326374

D. Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Rentabilitas terhadap Pembiayaan di

Bank Syariah Mandiri

Pengaruh tingkat likuiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan dapat

diketahui berdasarkan uji statistik. Oleh karena itu penggunaan uji statistik

regresi sederhana sangat berfungsi untuk memperoleh besarnya pengaruh dan

hubungan variabel yang diuji tersebut.

96

Page 113: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah tingkat likuiditas (variabel

X) terhadap pembiayaan (variabel Y) dan tingkat rentabilitas (variabel X)

terhadap pembiayaan (variabel Y). Data-data tersebut diperoleh dari perhitungan

tingkat likuiditas dan rentabilitas yang diilustrasikan pada pembahasan analisis

aplikasi tingkat likuiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan, yakni aplikasi

tingkat likuidtas dan rentabilitas pada periode Januari 2005-Desember 2007.Data

diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri, adapun data yang

digunakan dalam analisis ini adalah :

1. Data FDR (Financing to Deposit Ratio)

Data variabel independen yang pertama dalam penelitian ini adalah FDR,

data tersebut bersumber dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri

periode Januari 2006 – Desember 2008. Data FDR diperoleh dengan cara

menghitung perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan kepada

deposan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro,

simpanan berjangka (deposito), dan tabungan.

pinjaman jangka pendek yang diberikan kepada deposan.

2. Data ROA (Return on Asset)

ROA (Return on Asset) merupakan salah satu rasio untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitababilitas dan

mengelola efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Data ROA diperoleh

dengan cara menghitung perbandingan antara laba yang diperoleh bank

setelah dikurangi pajak dengan jumlah harta yanh dimiliki oleh bank.

97

Page 114: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

3. Data pembiayaan yang disalurkan bank

Data variabel dependen dalam penelitian ini adalah besarnya pembiayaan

yang disalurkan, data tersebut bersumber dari laporan keuangan Bank

Syariah Mandiri periode Januari 2006 – Desember 2008.

Tabel 4.2

Data Penelitian Januari 2005 – Desember 2007

Tahun/Bulan FDR(dalam %)

ROA (%) Pembiayaan(dalam %)

2005/1 82. 53 2. 41 77.18679 2005/2 87. 88 10. 91 80.97687 2005/3 91. 19 3. 15 83.99408 2005/4 103. 39 2. 83 83.22619 2005/5 103. 40 2. 82 84.30564 2005/6 103. 40 2. 82 82.58104 2005/7 99. 54 2. 40 80.02623 2005/8 99. 39 2. 41 81.58626 2005/9 101. 16 2. 37 82.06127

2005/10 99. 32 2. 00 81.09813 2005/11 97. 39 1. 95 79.66244 2005/12 83. 09 1. 83 70.68322 2006/1 79. 88 0. 31 67.59328 2006/2 81. 98 1. 09 70.21764 2006/3 87. 75 1. 26 75.07417 2006/4 90. 54 1. 28 77.18817 2006/5 91. 52 0. 88 78.05575 2006/6 93. 68 1. 10 79.34709 2006/7 98. 07 1. 08 82.89938 2006/8 95. 38 0. 83 81.18453 2006/9 95. 43 0. 95 81.13381

2006/10 95. 42 0.66 81.7009 2006/11 94. 38 0. 84 80.77794 2006/12 90. 18 1. 10 77.60107 2007/1 86. 42 3. 84 73.01975 2007/2 85. 97 2. 73 72.23656 2007/3 87. 32 2. 03 73.66839 2007/4 87. 95 1. 58 74.21294 2007/5 87. 39 1. 53 74.27095 2007/6 95. 64 1. 75 81.09989 2007/7 95. 59 1. 64 80.60166

98

Page 115: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

2007/8 96. 62 1. 66 82.21943 2007/9 94. 23 1. 65 80.54716

2007/10 95. 42 0. 66 81.7009 2007/11 95. 30 1. 49 81.96208 2007/12 92. 98 1. 53 80.14017

Sumber : data Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri (data diolah)

1. Pengujian Regresi Sederhana

a. Analisis Regresi Tingkat Likuiditas Terhadap Pembiayaan

Tabel 4.3 Data Variabel X1 dan Y

No X Y X2 Y2 XY 1 82. 53 77.18679 6811.201 5957.801 6370.226 2 87. 88 80.97687 7722.894 6557.253 7116.247 3 91. 19 83.99408 8315.616 7055.005 7659.42 4 103. 39 83.22619 10689.49 6926.599 8604.756 5 103. 40 84.30564 10691.56 7107.441 8717.203 6 103. 40 82.58104 10691.56 6819.628 8538.88 7 99. 54 80.02623 9908.212 6404.197 7965.811 8 99. 39 81.58626 9878.372 6656.318 8108.858 9 101. 16 82.06127 10233.35 6734.052 8301.318

10 99. 32 81.09813 9864.462 6576.907 8054.666 11 97. 39 79.66244 9484.812 6346.104 7758.325 12 83. 09 70.68322 6903.948 4996.118 5873.069 13 79. 88 67.59328 6380.814 4568.852 5399.351 14 81. 98 70.21764 6720.72 4930.517 5756.442 15 87. 75 75.07417 7700.063 5636.131 6587.758 16 90. 54 77.18817 8197.492 5958.014 6988.617 17 91. 52 78.05575 8375.91 6092.7 7143.662 18 93. 68 79.34709 8775.942 6295.961 7433.235 19 98. 07 82.89938 9617.725 6872.307 8129.942 20 95. 38 81.18453 9097.344 6590.928 7743.38 21 95. 43 81.13381 9106.885 6582.695 7742.599 22 95. 42 81.7009 9104.976 6675.037 7795.9 23 94. 38 80.77794 8907.584 6525.076 7623.822 24 90. 18 77.60107 8132.432 6021.926 6998.064 25 86. 42 73.01975 7468.416 5331.884 6310.367 26 85. 97 72.23656 7390.841 5218.121 6210.177 27 87. 32 73.66839 7624.782 5427.032 6432.724 28 87. 95 74.21294 7735.203 5507.56 6527.028 29 87. 39 74.27095 7637.012 5516.174 6490.538 30 95. 64 81.09989 9147.01 6577.192 7756.393

99

Page 116: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

31 95. 59 80.60166 9137.448 6496.628 7704.713 32 96. 62 82.21943 9335.424 6760.035 7944.041 33 94. 23 80.54716 8879.293 6487.845 7589.959 34 95. 42 81.7009 9104.976 6675.037 7795.9 35 95. 30 81.96208 9082.09 6717.783 7810.986 36 92. 98 80.14017 8645.28 6422.447 7451.433

Total 3346.7 2835.842 312501.1 224025.3 264435.8

Keterangan: 36 312501.1 =n =Σ 2ix

=Σ ix 3346.7 224025.3 =Σ 2iy

=Σ iy 2835.842 =Σ ii yx 264435.8

bxay +=ˆ

2

22

)(∑∑∑ ∑ ∑∑

−−

=ii

iiiii

xxnyxxyx

a

2)7.3346()7.3346(36)8.264435)(7.3346()3.224025)(1.312501(

−−=a

753.23=a

2)(∑∑∑ ∑∑

−−

=ii

iiii

xxnyxyxn

b

2)7.3346()7.3346(36)824.2835)(7.3346()8.264435(36

−−=b

593.0=b

Jadi nilai regresinya:

Xy 593.0753.23 +=

100

Page 117: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 23.753 5.722 4.151 .0001

X .593 .062 .855 9.633 .000a. Dependent Variable: Y Setelah data diolah sesuai dengan variabel yang dikehendaki dan

dilakukan tabulasi dan analisis data, baik dengan cara manual maupun dengan

menggunakan software SPSS 12.0 for window, diperoleh bentuk persamaan dari

regresi adalah: Y = 23.753 + 0,593 X +

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa hubungan tingkat likuiditas akan

mempengaruhi setiap pembiayaan yang disalurkan sebesar 0,593 kali.

b. Analisis Regresi Tingkat Retabilitas Terhadap Pembiayaan

Tabel 4.4 Data Variabel X2 dan Y

No X2 Y X 2Y X22 Y2

1 2,41 77,18679 186,02016 5,80810 5.957,80055 2 10,91 80,97687 883,45765 119,02810 6.557,25347 3 3,15 83,99408 264,58135 9,92250 7.055,00548 4 2,83 83,22619 235,53012 8,00890 6.926,59870 5 2,82 84,30564 237,74190 7,95240 7.107,44094 6 2,82 82,58104 232,87853 7,95240 6.819,62817 7 2,40 80,02623 192,06295 5,76000 6.404,19749 8 2,41 81,58626 196,62289 5,80810 6.656,31782 9 2,37 82,06127 194,48521 5,61690 6.734,05203

10 2,00 81,09813 162,19626 4,00000 6.576,90669 11 1,95 79,66244 155,34176 3,80250 6.346,10435 12 1,83 70,68322 129,35029 3,34890 4.996,11759 13 0,31 67,59328 20,95392 0,09610 4.568,85150 14 1,09 70,21764 76,53723 1,18810 4.930,51697 15 1,26 75,07417 94,59345 1,58760 5.636,13100 16 1,28 77,18817 98,80086 1,63840 5.958,01359 17 0,88 78,05575 68,68906 0,77440 6.092,70011 18 1,10 79,34709 87,28180 1,21000 6.295,96069

101

Page 118: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

19 1,08 82,89938 89,53133 1,16640 6.872,30720 20 0,83 81,18453 67,38316 0,68890 6.590,92791 21 0,95 81,13381 77,07712 0,90250 6.582,69513 22 0,66 81,70090 53,92259 0,43560 6.675,03706 23 0,84 80,77794 67,85347 0,70560 6.525,07559 24 1,10 77,60107 85,36118 1,21000 6.021,92607 25 3,84 73,01975 280,39584 14,74560 5.331,88389 26 2,73 72,23656 197,20581 7,45290 5.218,12060 27 2,03 73,66839 149,54683 4,12090 5.427,03169 28 1,58 74,21294 117,25645 2,49640 5.507,56046 29 1,53 74,27095 113,63455 2,34090 5.516,17401 30 1,75 81,09989 141,92481 3,06250 6.577,19216 31 1,64 80,60166 132,18672 2,68960 6.496,62759 32 1,66 82,21943 136,48425 2,75560 6.760,03467 33 1,65 80,54716 132,90281 2,72250 6.487,84498 34 0,66 81,70090 53,92259 0,43560 6.675,03706 35 1,49 81,96208 122,12350 2,22010 6.717,78256 36 1,53 80,14017 122,61446 2,34090 6.422,44685

Total 71,37 2.835,84177 5.658,45288 245,99590 224.025,30261

Keterangan: 36 245,99590 =n =Σ 2ix

=Σ ix 71,37 224025.303 =Σ 2iy

=Σ iy 2835.842 =Σ ii yx 5.658,45288

bxay +=ˆ

2

22

)(∑∑∑ ∑ ∑∑

−−

=ii

iiiii

xxnyxxyx

a

2)71,37()71,37(36)85.658,4528)(71,37()303.224025)(245,99590(

−−=a

=a 78.083

2)(∑∑∑ ∑∑

−−

=ii

iiii

xxnyxyxn

b

102

Page 119: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

2)37,71()37,71(36)224025.303)(37,71()85.658,4528(36

−−=b

=b 0.348

Jadi nilai regresinya:

Xy 384.0083.78 +=

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 78.083 1.095 71.291 .0001

X .348 .419 .141 .831 .412

a. Dependent Variable: Y

Setelah data diolah sesuai dengan variabel yang dikehendaki dan

dilakukan tabulasi dan analisis data, baik dengan cara manual maupun dengan

menggunakan software SPSS 12.0 for window, diperoleh bentuk persamaan dari

regresi adalah: Y = 78.083 + 0,348 X +

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa hubungan tingkat rentabilitas

akan mempengaruhi setiap pembiayaan yang disalurkan sebesar 0,070 kali.

2. Uji Keberartian Pengaruh (Regresi) dengan Uji t

a. Pengujian t tingkat Likuiditas terhadap Pembiayaan

Pengujian t dilakukan untuk membuktikan ada atau tidak adanya pengaruh

antara variabel X dengan variabel Y, dengan ketentuan hipotesis sebagai berikut:

103

Page 120: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Ho: =0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat

likuiditas terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

Ha: 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat likuiditas

terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.

bS

bt β−=

2

22

/ −−

= ∑ ∑n

xybyS xy

∑ ∑ ∑−=nX

Xx2

22 )(

= 312501.1-36

)7.3346( 2

= 1378.85306

∑ ∑ ∑−=nY

Yy2

22 )(

= 224025.3 -36

)842.2835( 2

=636.4153

∑ ∑ ∑∑−=n

YXXYxy

)(

= 264435.8 -36

)842.2835)(7.3346(

= 804.8994

= 2/ xyS

236)8994.804)(593.0()4153.636(

−−

= 4.679705

104

Page 121: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Pendugaan �

∑∑= 2

2/2

xS

S xyb

= 85306.1378

679705.4

= 0.003394

=bS 003394.0

= 0.05826

Nilai uji statistik:

bS

bt β−=

= 05826.0

0593.0 − = 9.633

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 23.753 5.722 4.151 .0001

X .593 .062 .855 9.633 .000a. Dependent Variable: Y

Setelah dilakukan pengolahan data, baik secara manual maupun

menggunakan software SPSS 17.0 for Window, diperoleh besarnya t hitung adalah

9.633

Dengan tingkat signifikansi =0,05, dan uji dilakukan dua sisi, maka

diketahui t tabel adalah 2.042.

Apabila merujuk pada kriteria pengujian, di mana:

Jika t hitung > t tabel atau -t hitung < - t tabel maka Ho ditolak, dan

105

Page 122: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Jika t hitung < t tabel atau t hitung > - t tabel maka Ho ditolak

Maka, diperoleh hasil uji t, yaitu:

t hitung = 9.633 > t tabel =2,042, maka H0 Ditolak

Gambar 4.1 Grafik uji t dengan tingkat signifikansi =0,05

2.203

daerah penolakan H0

0 2.080

daerah penerimaan H0

Kesimpulan: Karena t hitung terletak pada daerah Ho ditolak, maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan:

Karena angka probabilitas (Sig. 2 tailed adalah 0.00), di mana 0,00 < 0.05,

maka Ho ditolak atau dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara tingkat likuiditas terhadap pembiayaan.

b. Pengujian t Tingkat Rentabilitas terhadap Pembiayaan

Pengujian t dilakukan untuk membuktikan ada atau tidak adanya pengaruh

antara variabel X dengan variabel Y, dengan ketentuan hipotesis sebagai berikut:

106

Page 123: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Ho: =0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat

rentabilitas terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

Ha: 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat rentabilitas

terhadap pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.

bSbt β−=

2

22

/ −−

= ∑ ∑n

xybyS xy

∑ ∑ ∑−=nX

Xx2

22 )(

= 245.99590 -36

)71.37( 2

= 104.5049

∑ ∑ ∑−=nY

Yy2

22 )(

= 224025.3 -36

)842.2835( 2

=636.4153

∑ ∑ ∑∑−=n

YXXYxy

)(

= 5658.45288-36

)842.2835)(71.37(

= 36.39611

2

22

/ −−

= ∑ ∑n

xybyS xy

= 2/ xyS

236)36.39611 )(348.0()4153.636(

−−

= 18.34557

107

Page 124: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Pendugaan �

∑∑= 2

2/2

xS

S xyb

= 104.504918.34557

= 0.175547

=bS 0.175547 = 0.4189833

Nilai uji statistik:

bS

bt β−=

= 0.4189833

0348.0 −

= 0.831

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 78.083 1.095 71.291 .0001

X .348 .419 .141 .831 .412

a. Dependent Variable: Y

Setelah dilakukan pengolahan data, baik secara manual maupun

menggunakan software SPSS 17.0 for Window, diperoleh besarnya t hitung adalah

0.831

Dengan tingkat signifikansi =0,05, dan uji dilakukan dua sisi, maka

diketahui t tabel adalah 2.042.

Apabila merujuk pada kriteria pengujian, di mana:

Jika t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka Ho ditolak, dan

Jika t hitung < t tabel atau -t hitung > t tabel maka Ho ditolak

108

Page 125: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab IV: Pembahasan

Maka, diperoleh hasil uji t, yaitu:

t hitung = 0.831 < t tabel =2,042, maka H0 Ditolak

Kesimpulan: Karena t hitung terletak pada daerah Ho ditolak, maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat rentabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio

ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan harga.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan:

Karena angka probabilitas (Sig. 2 tailed adalah 0.04), di mana 0,412 < 0.05,

maka Ho diterima atau dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara tingkat rentabilitas yang diukur dengan

menggunakan rasio ROA terhadap pembiayaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui

hubungan antara tingkat likuiditas dan rentabilitas dari data periode Januari 2005-

Desember 2007, dapat disimpulkan baahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara tingkat likuiditas dan tingkat rentabilitas terhadap pembiayaan. Tingkat

pembiayaan yang besar akan berakibat pada besarnya tingkat likuiditas dan

rentabilitas.

Tingkat rentabilitas terendah yang dimiliki Bank Syariah Mandiri terjadi

pada Januari 2005, yaitu sebesar 2.63%, hal ini juga mempengaruhi tingkat

pembiayaan dan tingkat likuiditas bank yang juga mengalami penurunan.

109

Page 126: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab V: Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh tingkat

likiditas dan rentabilitas terhadap pembiayaan sebagaimana telah dikemukakan

dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Likuiditas di Bank Syariah Mandiri

Secara keseluruhan, tingkat likuiditas Bank Syariah Mandiri berada dalam

kondisi sehat. Hal ini dapat dilihat dari besarnya FDR yang diperoleh Bank

Syariah Mandiri yang sesuai dengan kriteria tingkat kesehatan bank yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu 85%-110%.

2. Tingkat Rentabilitas di Bank Syariah Mandiri

Tingkat rentabilitas Bank Syariah Mandiri berada dalam posisi yang

tingkat fluktuatisinya tidak terlalu tinggi karena tidak terjadi penurunan dan

kenaikan yang signifikan, sehingga dapat dikategorikan stabil.

3. Tingkat Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri

Tingkat pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah Mandiri masih

tergolong sehat karena jumlah dana yang disalurkan bank untuk membiayai

produk pembiayaan tidak melebihi ketetapan Bank Indonesia, yaitu sebesar 80%

dari total asset yang dimiliki bank.

110

Page 127: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Bab V: Kesimpulan dan Saran

4. Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Rentabilitas terhadap Pembiayaan di Bank

Syariah Mandiri

a. Hasil perhitungan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda dan hasil pengujian kuantitatif dengan hipotesis Null (Ho)

dengan perhitungan uji t, menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari tingkat likuiditas yang diukur dengan menggunakan rasio

FDR dan tingkat rentabilitas yang diukur dengan menggunakan rasio ROA

terhadap pembiayaan, terhadap pembiayaan.

b. Setiap perubahan tingkat likuiditas akan menambah dana pembiayaan

yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri sebesar 0,593 kali.

c. Setiap perubahan tingkat rentabilitas akan menambah dana pembiayaan

yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri sebesar 0.348 kali.

B. Saran

a. Bagi bank, sebaiknya menjaga kesehatan tingkat likuiditasnya karena

tingkat likuiditas mencerminkan kondisi suatu bank.

b. Produk pembiayaan merupakan produk utama bank, sebaiknya bank

memperbesar jumlah dana yang disalurkan untuk pembiayaan dan tetap

mempertahankan prinsip kehati-hatian untuk megurangi terjadinya

pembiayaan macet.

111

Page 128: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Anonim 1. 2008. “Profil Bank Syariah Mandiri” dalam www.syariahmandiri.co.id

Anonim 2. 2008. “Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri” dalam

www.syariahmandiri.co.id

Anonim 2. 2008.”Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri” dalam

www.syariahmandiri.co.id

Anonim 3. 2008. “Budaya Perusahaan Bank Syariah Mandiri’ dalam

www.syariahmandiri.co.id

Aninom 4. 2008. “Manajemen dan Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri”

dalam www.syariahmandiri.co.id

Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahan. Bandung: PT. Syaamil

Cipta Media

Firdaus, Rahmat. 2001. Manajemen Dana Bank. Edisi Pertama. Bandung: STIE

Inaba

Indriani, Diah. 2008. “Uji Parsial Koefisien Regresi” dalam

www.regresilinierberganda.ppt

Intensive Study Division. 2007. Modul Short Course Bank Syariah. Bandung:

The Syaria Banking Trainimg Centre (STBC)

Khadafi, Leo.2007 Handouts Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah.

Edisi Pertama. Bandung: Unisba

Mahrinasari. 2004. “Pengelolaan Kredit pada Bunk Pengkreditan Rakyat di

Bandarlampung” dalam www.skrip.pdf

xviii

Page 129: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Pustaka

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi 3. Jilid I. Yogyakarta: BPPE

Muhammad. 2002. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN

Nikmat, Yaumil. 2004. “Analisis Rentabilitas untuk Mengukur Efisiensi Kinerja

Perusahaan pada CV. Pandan Harum di Balikpapan” dalam

www.guruvalah.20m.com

Nurhayati, Nunung dan Tasya Aspiranti. 2004. Dasar-dasar Statistika Bisnis.

Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung

R. Latumaerissa, Jullius. 1999. Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum.

Jakarta: Bumi Aksara

Sastradipoera, Komaruddin. 2004. Strategi Menejemen Bisnis Perbankan.

Bandung: Kappa Sigma

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi I. Jilid I. Jakarta:

Salemba Empat

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi II. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Somantri, Anting dan Sambas Ali Muhidin.2006. Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi 2.

Yogyakarta: Ekonisia

Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta:

Gema Insani

xix

Page 130: ANALISA PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/09-1418_Fulltext.pdf · memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah Program Studi Keuangan

Daftar Pustaka

Tampubolon, Robert. 2004. Risk Management Pendekatan Kuantitatif untuk Bank

Komersial. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Tri Cahyono, Bambang. 2002. Analisis Bank Syariah. Jakarta: Badan Penerbit

IPWI

xx