peringatan - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/skr.12.00.10854.pdf · hubungan...

64
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: lykhuong

Post on 30-Jan-2018

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMILDENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUMDI RSUD UJUNGBERUNG PADA PERIODE 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas akhirFakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung

ARIL CIKAL YASA AR10100108054

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGFAKULTAS KEDOKTERAN

2012

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGANKEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DI RSUD UJUNGBERUNG PADA PERIODE 2010- 2011

ARIL CIKAL YASA AR

1010010854

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah dibuat oleh nama yangdisebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap dan

memuaskan

Bandung, 17 September 2012

Pembimbing I

Prof. Hidayat W, dr., SpOG(K)

NIP. D0904970811213758

Pembimbing II

Novi Anantari, dr.

NIK. D080473

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

Skripsi ini telah dipertahankan oleh penulis dalam seminar yang diadakanoleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Pada 10 September 2012

Yang dihadiri oleh

Ketua : Dr. Nugraha Sutadipura, dr,.MS

Sekretaris : Tini R, dr.,Sp.Par-K.,M.kes

Pembimbing I : Prof. Hidayat W, dr., Sp.OG(K)

Penguji I : Dr. Nugraha Sutadipura, dr,.MS

Penguji II : Tini R, dr.,Sp.Par-K.,M.kes

Penguji III : H. Suparman Supriadi, dr.,M.kes

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

Motto :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berimandiantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. DanAllah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Q.S. Al-Mujadilah (58): ayat 11

Karya Tulis ini kupersembahkan untuk…

Ibunda dan ayahanda, adik-adikku tercinta, kakek dan nenek

Dan semua yang tak henti mencurahkan cinta dan doa selama ini

Motto :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berimandiantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. DanAllah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Q.S. Al-Mujadilah (58): ayat 11

Karya Tulis ini kupersembahkan untuk…

Ibunda dan ayahanda, adik-adikku tercinta, kakek dan nenek

Dan semua yang tak henti mencurahkan cinta dan doa selama ini

Motto :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akanmemberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berimandiantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. DanAllah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Q.S. Al-Mujadilah (58): ayat 11

Karya Tulis ini kupersembahkan untuk…

Ibunda dan ayahanda, adik-adikku tercinta, kakek dan nenek

Dan semua yang tak henti mencurahkan cinta dan doa selama ini

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

i

ABSTRAK

Hiperemesis gravidarum(HG) adalah mual dan muntah yang berlebihan saatkehamilan. Data yang didapat dari RSUD Ujungberung menyebutkan bahwa angkakejadian hiperemesis gravidarum pada tahun 2010-2011 cukup tinggi yaitu 200kejadian. Bahaya hiperemesis gravidarum(HG) adalah dapat menyebabkankekurangan nutrisi dan energi bagi ibu yang dapat berpengaruh pada tumbuhkembang janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristikibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum (HG) di RSUD Ujungberung padatahun 2010-2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan desainpenelitian cross sectional.

Subjek penelitian adalah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarumdi RSUD Ujungberung pada tahun 2010-2011, yang berjumlah 200 orang. Waktupenelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Variabel yang terdapat dalampenelitian ini adalah usia ibu, usia gestasi dan jumlah gravida sebagai variabel bebas,kejadian hiperemesis gravidarum (HG) sebagai variabel terikat. Data diambil darirekam medis di poliklinik rawat inap RSUD Ujungberung. Data dianalisismenggunakan chi square.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian responden dalam penelitianini berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 92,3%, responden usia gestasi 6-15 minggusebanyak 92,3%, dan responden yang multigravida sebanyak 55,4%.

Kesimpulan berdasarkan analisis chi square, terdapat hubungan yangsignifikan antara usia gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum (HG),sedangkan pada usia ibu dan jumlah gravida tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Kata kunci : Hiperemesis gravidarum, karakteristik ibu hamil, hubungan.

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

ii

ABSTRACT

Hyperemesis gravidarum is excessive nausea and vomiting during pregnancy.Data were obtained from Ujungberung hospital mention that the incidence ofhyperemesis gravidarum in 2010-2011 is high at 200 events. The cautions ofhyperemesis gravidarum is that it can lead to lack of nutrition and energy for themother can affect the growth and development of the fetus. This study aimed toanalyze the relationship between the characteristics of pregnant women with theincidence of hyperemesis gravidarum in Ujungberung hospital in 2010-2011. Thisresearch is an analytical study of correlation with cross-sectional study design.

Subjects were 200 pregnant women with hyperemesis gravidarum inUjungberung hospital in 2010-2011.The study was conducted in May 2012. Thevariables included in this study were maternal age, gestational age and number ofgravida as independent variables, the incidence of hyperemesis gravidarum as thedependent variable. Data retrieved from the medical records at the clinic inpatientUjungberung Hospital. Data were analyzed using chi square test.

The results illustrate that the majority of respondents in the study were 20-35years is as much as 92.3% of respondents aged 6-15 weeks gestation as much as92.3%, and respondents who multigravida much as 55.4%.

Conclusions based on chi-square analysis, there was a significant correlationbetween maternal gestational age with the incidence of hyperemesis gravidarum,while in the mother's age and number of gravida has no significant relationship.

Keywords : hiperemesis gravidarum, characteristic of pregnant women,relationship.

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

iii

KATA PENGANTAR

Pertama penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat allah SWT yang

dengan rahmat, berkah dan anugrah-Nya, penuli diberikan petunjuk dan

kemudahan dalam penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS

GRAVIDARUM DI RSUD UJUNGBERUNG PADA PERIODE 2010-2011”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan

dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada Prof Dr Thaufiq Busoirie,dr. Sp.THT selaku rektor

UNISBA, kepada Prof. Dr. Ieva B Akbar sebagai dekan fakultas kedokteran

UNISBA, kepada Prof. Hidayat Widjayanegara, dr,.Sp.OG (K) selaku dosen

pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. Kepada ibu Novi Anantari, dr. Selaku

pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, perbaikan, serta dorongan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Maya Tejasari, dr. yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini. Kepada Mia Kusmiati, dr. sebagai dosen wali yang

telah membimbing selama kuliah di fakultas kedokteran UNISBA. Kepada ayah

dan ibu dan adik-adik tercinta yang yang telah menyumbangkan fikiran, tenaga,

materi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan

kasih sayang yang tercurah begitu banyak untuk ananda serta pelajaran statistika

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

iv

yang sangat berharga. Kepada Dipa Albaniah, yang telah mewarnai hari-hari sejak

hari pertama kuliah di fakultas kedokteran UNISBA, menjadi teman berbagi dan

bertukar fikiran, yang telah menjadi motivator, dan memberikan semangat yang

luar biasa dalam penulisan skripsi ini. Kepada Irani, Lian, deka, amal, fadrin,

rian, priyo. Orang-orang terdekat yang memotivasi saat jenuh dalam pengerjaan

skripsi ini, dan memberikan ilmu tentang hidup yang tak akan penulis dapatkan di

kuliah manapun, penulis beruntung bisa mengenal kalian. Teh cika, rani, ike

sahabat terbaik selama kuliah di fakultas kedokteran UNISBA dan devi, nunie,

teman-teman seperwalian dan rekan rekan asyifa 2008 yang selalu memotivasi,

menasehati dan memberi inspirasi bagi penulis selama masa kuliah dan

mengerjakan skripsi. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu. Terima kasih atas semua bantuan baik moril maupun materil yang telah

diberikan selama penyusunan skripsi ini.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu dan dapat

digunakan sebagai acuan bagi penulisan karya ilmiah lanjutan. Akhir kata, penulis

sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf dan penulis bersedia

menerima kritik dan saran agar dapat membawa perbaikan di hari yang akan

datang.

Bandung, Juni 2012

Penulis

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... iABSTRACT .......................................................................................................... iiKATA PENGANTAR ........................................................................................ iiiDAFTAR ISI....................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viiDAFTAR TABEL............................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................11.1. Latar Belakang ........................................................................................11.2. Rumusan Masalah ...................................................................................41.3.Tujuan Penelitian .....................................................................................41.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................4

1.4.1 Manfaat Akademis ...........................................................................41.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ..................52.1. Tinjauan Pustaka .....................................................................................5

2.1.1 Mual dan Muntah .............................................................................52.1.1.1 Definisi .....................................................................................52.1.1.2 Mekanisme Muntah ..................................................................5

2.1.2 Mual dan Muntah Dalam Kehamilan ...............................................62.1.2.1 Definisi .....................................................................................6

2.1.3 Hiperemesis Gravidarum..................................................................72.1.3.1 Definisi .....................................................................................72.1.3.2 Prevalensi dan Epidemiologi ....................................................82.1.3.3 Manifestasi Klinis.....................................................................92.1.3.4 Etiologi .....................................................................................112.1.3.5 Patofisiologi..............................................................................112.1.3.6 Diagnosis ..................................................................................132.1.3.7 Pentalaksanaan..........................................................................142.1.3.8 Komplikasi ...............................................................................15

2.2. Kerangka Pemikiran................................................................................16BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN ..............................................18

3.1. Subjek Penelitian ....................................................................................183.1.1 Populasi Penelitian ...........................................................................183.1.2 Pemilihan Sampel.............................................................................183.1.3 jumlah sampel .................................................................................193.1.4 Kriteria Subjek Penelitian ................................................................20

3.1.4.1 Kriteria Inklusi..........................................................................203.1.4.1.1 Kriteria Inklusi Sampel..........................................................203.1.4.1.2 Kriteria Inklusi kontrol ..........................................................20

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

vi

3.1.4.2 Kriteria Eksklusi .......................................................................203.1.5 Bahan Penelitian...............................................................................21

3.2. Metode Penelitian ...................................................................................213.2.1 Rancangan Penelitian .......................................................................213.2.2 Definisi Konsep dan VOperasional Variabel ...................................21

3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel .........................................................213.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ..................................................22

3.2.3 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data......................................233.2.3.1 Pengumpulan Data....................................................................233.2.3.2 Pengolahan Data .......................................................................233.2.3.3 Alat Pengolahan Data ...............................................................23

3.2.4 Analisis Data ...................................................................................233.2.5 Tempat Penelitian.............................................................................243.2.6 Alur Penelitian .................................................................................25

3.3. Aspek Etik Penelitian..............................................................................26BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................27

4.1. Hasil Penelitian.......................................................................................274.1.1 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan

Kejadian Hiperemesis Gravidarum...........................................274.1.1.1 Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum.........................................................274.1.1.2 Hubungan Antara Usia Ibu Gestasi Dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum.........................................................294.1.1.3 Hubungan Karakteristik Jumlah Gravida Ibu dengan

Hiperemesis Gravidarum..........................................................314.2. Pembahasan............................................................................................32

4.2.1Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Kejadian HiperemesisGravidarum...................................................................................32

4.2.2Hubungan Antara Usia Gestasi Ibu Dengan KejadianHiperemesis Gravidarum..............................................................34

4.2.3Hubungan Antara Jumlah Gravida Dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum..............................................................34

4.3. Keterbatasan Penelitian..........................................................................36

BAB V SIMPULAN .............................................................................................375.1.Simpulan .................................................................................................375.2 Saran .......................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................39

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Muntah...........................................................................6Gambar 2.2 Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum .............................................13Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran..........................................................................17Gambar 4.1 Diagram Persentase Karakteristik Usia Ibu yang Mengalami

Hiperemesis Gravidarum .................................................................28Gambar 4.2 Diagram Persentase Karakteristik Usia gestasi Ibu yang Mengalami

Hiperemesis Gravidarum .................................................................30Gambar 4.3 Diagram Persentase Karakteristik Jumlah Gravida Ibu yang

Mengalami Hiperemesis Gravidarum ..............................................31

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

viii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Definisi Operasional ..........................................................................22Tabel 4.1 Hubungan antar Usia Ibu dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum ....................................................................29Tabel 4.2 Hubungan antara Karakteristik Usia Gestasi Ibu dengan

Kejadian Hiperemesis Gravidarum .....................................................31Tabel 4.3 Hubungan antara Karakteristik Jumlah Gravida Ibu dengan

Kejadian Hiperemesis Gravidarum .....................................................32

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1. Hasil SPSS ......................................................................................................412. Surat Ijin Penelitian ........................................................................................503. Sampel Penelitian ...........................................................................................52

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mual dan muntah merupakan hal yang normal dalam kehamilan. Mual dan

muntah sering terjadi pada kehamilan berusia muda, yaitu dimulai dari minggu

ke 6 setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10

minggu.1 Mual dan muntah terjadi pada 50-70% dari seluruh wanita yang hamil.2

Namun kadang terjadi suatu keadaan dimana mual dan muntah pada ibu hamil

terjadi sangat parah sehingga menyebabkan segala yang dimakan dan diminum

dimuntahkan sehingga berat badan berkurang, turgor kulit dan volume buang air

kecil berkurang dan timbul asetonuri, yang disebut sebagai hiperemesis

gravidarum. Hiperemesis gravidarum muncul pada 1-10% wanita yang hamil.3

Hiperemesis gravidarum merupakan penyakit yang cukup berbahaya bagi

kesehatan ibu, yang apabila berlangsung dengan durasi yang cukup lama, dan

menimbulkan gejala mual, muntah yang menyebabkan penurunan berat badan dan

juga gangguan metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan komplikasi seperti

kekurangan gizi, lemah dan dehidrasi pada ibu. Komplikasi lain yang dapat terjadi

adalah defisiensi vitamin, terutama vitamin B1(thiamin) dan vitamin K. Pada

defisiensi vitamin B1 (thiamin) dapat menyebabkan Wernicke encephalopathy

yang ditandai dengan pusing, gangguan penglihatan, ataxia dan nistagmus. Selain

dapat juga menyebabkan defisiensi vitamin K yang dapat menyebabkan

koagulopati yang disertai dengan epistaksis4 Hiperemesis ini bila tidak di kelola

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

2

dengan baik dapat mengakibatkan dehidrasi berat, ikterik takikardia, suhu

meningkat, alkalosis, dan kelaparan 5

Hiperemesis gravidarum merupakan kasus yang memerlukan perawatan

di rumah sakit. Hiperemesis gravidarum ini penyebabnya masih belum diketahui,

namun beberapa penelitian menyebutkan beberapa teori tentang hal yang dapat

menyebabkan hiperemesis gravidarum seperti kadar hormon korionik

gonadotropin, hormon estrogen, infeksi H.pylori dan juga faktor psikologis.6

Usia ibu merupakan faktor risiko dari hiperemesis gravidarum. Hal

tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil. Literatur

menyebutkan bahwa ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

lebih sering mengalami hiperemesis gravidarum. Usia gestasi juga merupakan

faktor risiko hiperemesis gravidarum, hal tersebut berhubungan dengan kadar

hormon korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron di dalam darah ibu.

Kadar hormon korionik gonadotropin merupakan salah satu etiologi yang dapat

menyebabkan hiperemesis gravidarum. Kadar hormon gonadotropin dalam darah

mencapai puncaknya pada trimester pertama, oleh karena itu, mual dan muntah

lebih sering terjadi pada trimester pertama. Faktor risiko lain adalah jumlah

gravida. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil dimana

ibu hamil yang baru pertama kali hamil akan mengalami stres yang lebih besar

dari ibu yang sudah pernah melahirkan dan dapat menyebabkan hiperemesis

gravidarum, ibu primigravida juga belum mampu beradaptasi terhadap hormon

estrogen dan korionik gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru

pertama kali hamil lebih sering mengalami hiperemesis gravidarum. Pekerjaan

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

3

juga merupakan faktor resiko penyakit hiperemesis gravidarum. Pekerjaan

berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang juga mempengaruhi pola

makan, aktifitas dan stres pada ibu, pada ibu hamil.7

Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian

yang beragam mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan di indonesia, 0,3% dari

seluruh kehamilan di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di

China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki.8,9,10,11 di Amerika

Serikat, prevalensi hiperemesis gravidarum adalah 0,5-2%.1 Literatur juga

menyebutkan bahwa perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum secara

umum adalah 4:1000 kehamilan.5 Dari hasil pre survei yang peneliti lakukan di

Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung pada periode 1 Januari 2010-31

Desember 2011 ditemukan sebanyak 200 kasus hiperemesis gravidarum. Dari

hasil pre survei juga menemukan kejadian hiperemesis gravidarum pada trimester

2, biasanya hiperemesis gravidarum menghilang pada minggu ke 12. Hiperemesis

gravidarum menjadi penyebab kematian maternal yang signifikan pada masa

sebelum 1940, sekarang hiperemesis tidak lagi menjadi penyebab utama

mortalitas ibu, tetapi hiperemesis masih menjadi penyebab morbiditas ibu yang

signifikan. Berdasarkan pemaparan mengenai bahaya hiperemesis gravidarum dan

tinginya kejadian yang terjadi di RSUD Ujungberung tersebut, peneliti tertarik

untuk meneliti tentang “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Angka

Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Ujungberung pada periode 1

Januari 2010-31 Desember 2011

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

4

1.2. Rumusan Masalah

1) Apakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan angka

kejadian hiperemesis gravidarum?

1.3. Tujuan Penelitian

1) Menganalisis hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan angka

kejadian hiperemesis gravidarum.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang terkait, antara lain:

1.4.1. Manfaat Akademis

Dapat memberikan masukan bagi institusi, sebagai informasi tambahan

untuk penelitian selanjutnya dan bermanfaat sebagai bahan bacaan yang berguna

bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

1.4.2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit untuk dapat lebih

meningkatkan perhatian dan penanganan pada kejadian hiperemesis gravidarum

sehingga pasien dengan hiperemesis gravidarum prognosisnya akan lebih baik.

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Mual dan Muntah

2.1.1.1 Definisi

Mual adalah perasaan subjektif untuk dari keinginan untuk muntah.12 Mual

merupakan perasaan sadar akibat adanya rangsangan di daerah medulla otak yang

berhubungan erat dengan bagian pusat muntah. Mual disebabkan oleh adanya

impuls yang iritatif dari saluran saluran gastrointestinal, impuls yang datang dari

bagian bawah otak yang berhubungan dengn motion sickness dan dari impuls

yang dihasilkan dari korteks serebral yang menginisiasi muntah.13 Sedangkan

muntah adalah ekspulsi dari mulut yang mengeluarkan isi saluran pencernaan

yang dihasilkan dari kontraksi lambung dan otot dinding perut.14

2.1.1.2 Mekanisme Muntah

Sinyal sensori yang menginisiasi muntah berasal dari faring, esofagus,

lambung dan bagian atas dari usus halus, lalu sinyal-sinyal tersebut ditransmisikan

oleh nervus vagus dan serabut saraf simpatetik bagian afferent ke nuclei di batang

otak yang desebut dengan pusat muntah (vomiting center). Pusat muntah

kemudian akan mentransmisikan impuls lewat saraf kranial V,VII,IX,X dan XII

ke saluran pencernaan bagian atas, lewat nervus vagus dan simpatetik ke saluran

pencernaan bagian bawah dan lewat saraf spinalis ke diafragma dan otot

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

6

abdominal. Efek yang dihasilkan adalah penarikan nafas yang dalam, menaikkan

tulang hyoid dan laring untuk menaikkan sfingter esofagus bagian atas agar

terbuka, menutup glottis agar mencegah aliran muntah tidak masuk ke paru-paru,

menaikkan palatum lunak untuk menutup posterior nares, dan kontraksi yang kuat

dari diafragma disertai kontraksi simultan dari seluruh otot dinding abdominal.

Tekanan otot-otot tersebut meningkatkan tekanan didalam lambung yang

mengakibatkan sfingter esofagus bagian bawah dan membuka jalan untuk

ekspulsi isi lambung melewati esofagus.15

Gambar 2.1 Mekanisme muntah

2.1.2 Mual dan Muntah Dalam Kehamilan

2.1.2.1 Definisi

Ada beberapa gejala yang sering muncul di trimester pertama kehamilan,

salah satunya dalah mual dan muntah yang disebut emesis gravidarum. Emesis

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

7

gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada saat kehamilan. Emesis

gravidarum sering juga disebut morning sickness. Mual dan muntah ini terjadi

pada 50-70% wanita hamil.2 Mual dan muntah dalam kehamilan biasanya terjadi

dalam trimester pertama, yaitu muncul pada minggu ke 6 setelah hari pertama

haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.1 mencapai

puncaknya pada minggu ke 11 sampai 13, dan biasanya mulai membaik pada

minggu 12 sampai ke 16, walau pada 20% wanita mual dan muntah ini dapat

menetap sepanjang kehamilan.16

2.1.3 Hiperemesis Gravidarum

2.1.3.1 Definisi

Mual dan muntah sering terjadi pada pada minggu-pertama kehamilan, dan

hal tersebut merupakan hal yang normal yang biasa disebut dengan emesis

gravidarum. Mual dan muntah yang biasa dapat berlanjut menjadi suatu keadaan

yang jarang terjadi, yaitu menolak semua makanan dan minuman yang masuk, hal

tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, kelaparan dengan ketosis bahkan sampai

kematian.17

Hiperemesis gravidarum adalah suatu penyakit dimana wanita hamil

memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya

sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuria.2

Sedangkan dari literatur lain menyebutkan bahwa hiperemesis gravidarum adalah

muntah yang cukup parah sehingga menyebabkan kehilangan berat badan,

dehidrasi, asidosis dari kelaparan, alkalosis dari kehilangan asam hidroklorid saat

muntah dan hipokalemia.4

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

8

Hiperemesis gravidarum dikarakteristikkan mual dan muntah yang

menetap dan menyebabkan ketosis dan penurunan berat badan lebih dari 5% berat

sebelum hamil.18

2.1.3.2 Prevalensi dan Epidemiologi

Hiperemesis gravidarum terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian

yang beragam mulai dari 1-3% di Indonesia, 0,3% di Swedia, 0,5% di California,

0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9%

di Turki.9,10,11 Literatur juga menyebutkan bahwa perbandingan insidensi

hiperemesis gravidarum secara umum adalah 4:1000 kehamilan.5 Dari data yang

ada tersebut menegaskan bahwa hiperemesis gravidarum merupakan suatu

penyakit yang jarang terjadi. Mual dan muntah pada kehamilan adalah peristiwa

normal yang dapat berubah menjadi suatu penyakit yang lebih serius yaitu

hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum ini banyak terjadi pada orang

Asia dibanding orang Amerika atau Eropa.10

Beberapa faktor resiko penyakit hiperemesis gravdarum antara lain adalah

usia ibu, usia gestasi, jumlah gravida, tingkat sosial ekonomi, kehamilan ganda,

kehamilan mola, kodisi psikologis ibu dan adanya infeksi H.pilory. Usia ibu

merupakan faktor resiko dari hiperemesis gravidarum yang berhubungan dengan

kondisi psikologis ibu hamil. Literatur menyebutkan bahwa ibu dengan usia

kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami hiperemesis

gravidarum. Usia gestasi atau usia kehamilan juga merupakan faktor resiko

hiperemesis gravidarum, hal tersebut berhubungan dengan kadar hormon korionik

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

9

gonadotropin, estrogen dan progesteron di dalam darah ibu. Kadar hormon

korionik gonadotropin merupakan salah satu etiologi yang dapat menyebabkan

hiperemesis gravidarum. Kadar hormon gonadotropin dalam darah mencapai

puncaknya pada trimester pertama, tepatnya sekitar mingu ke 14-16. Oleh karena

itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada trimester pertama. Faktor resiko

lain adalah jumlah gravida. Hal tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis

ibu hamil dimana ibu hamil yang baru pertama kali hamil akan mengalami stres

yang lebih besar dari ibu yang sudah pernah melahirkan dan dapat menyebabkan

hiperemesis gravidarum, ibu primigravida juga belum mampu beradaptasi

terhadap perubahan korionik gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang

baru pertama kali hamil lebih sering mengalami hiperemesis gravidarum.

Pekerjaan juga merupakan faktor resiko penyakit hiperemesis gravidarum.

Pekerjaan berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi yang juga mempengaruhi

pola makan, aktifitas dan stres pada ibu hamil.19

2.1.3.3 Manifestasi Klinis

Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik

dengan hiperemesis gravidarum masih belum jelas, akan tetapi muntah yag

menyebabkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan

petunjuk bahwa wanita hamil tersebut memerlukan perawatan yang intensif.19

Pada hiperemesis gravidarum, gejala-gejala yang dapat terjadi adalah:

a) Muntah yang hebat

b) Haus, mulut kering

c) Dehidrasi

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

10

d) Foetor ex ore(mulut berbau)

e) Berat badan turun

f) Kenaikan suhu

g) Ikterus

h) Gangguan serebral (kesadaran menurun)

i) Laboratorium : hipokalemia dan asidosis. Dalam urin ditemukan protein,

aseton, urobilinogen, porfirin bertambah, dan silinder positif.5

Hiperemesis gravidarum dibagi berdasarka berat ringannya gejala menjadi

3 tingkat, yaitu:

a) Ringan

Ditandai dengan muntah terus menerus yang membuat keadaan umum ibu

berubah, ibu merasa sangat lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan

menurun, dan nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik ditemukan denyut

nadi sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit

berkurang, lidah mengering dan mata cekung.

b) Sedang

Pasien terlihat lebih lemah dan apatis, turgor kulit berkurang, lidah

mengering dan tampak kotor, denyut nadi lemah dan cepat, suhu akan naik

dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata cekung, tensi turun,

hemokonsetrasi, oliguria(volume buang air kecil sedikit) dan

konstipasi(sulit buang air besar). Bau aseton dapat tercium dari nafas dan

dapat pula ditemukan dalam urin.

c) Berat

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

11

Keadaan umum tampak lebih parah, muntah berhenti, penurunan

kesadaran, bisa somnolen sampai koma. Nadi lemah dan cepat, tekanan

darah menurun dan suhu meningkat. Komplikasi pada susunan saraf yang

fatal dapat terjadi, dikenal dengan ensefalopati wernicke, dengan gejala

nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan tersebut diakibatkan

oleh kekurangan zat makanan, terutama vitamin B1 dan B2.20

2.1.3.4 Etiologi

Penyebab utama hiperemesis gravidarum belum diketahui secara jelas,

namun telah banyak yang meneliti tentang teori-teori yang dapat menyebabkan

hiperemesis gravidarum seperti peningkatan kadar hormon chorionic

gonadotropin dan estrogen, kadar hormon tiroksin, infeksi Helicobacter pylori,

faktor sosial, psikologis, gangguan fungsi hati, kantung empedu, pancreatitis dan

ulkus peptikum.4,5,6,7

2.1.3.5 Patofisiologi

Ada teori yang menyebutkan bahwa perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron karena

keluhan ini mucul pada 6 minggu pertama kehamilan yang dimulai dari hari

pertama haid terakhir dan berlangsung selama 10 minggu. Pengaruh fisiologis

hormon ini korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron ini masih belum

jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat berkurangnya sistem

pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan ibu hamil, meskipun

demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.18 Selain teori

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

12

hormon korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron ini masih ada beberapa

teori lain yang dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum seperti infeksi H.

Pylori. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa infeksi H.pylori dapat

menyebabkan hiperemesis gravidarum.19 Selain itu masih ada teori penyebab

hiperemesis gravidarum akibat psikologis.

Secara umum berdasarkan berbagai teori, pada hiperemesis gravidarum

terjadi mual, muntah dan penolakan semua makanan dan minuman yang masuk,

sehingga apabila terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, tidak imbangnya

kadar elektrolit dalam darah, dengan alkalosis hipokloremik. Selain itu

hiperemesis gravidarum mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis

terpakai untuk keperluan energi karena energi yang didapat dari makanan tidak

cukup, lalu karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan

tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah

sehingga menimbulkan asidosis. Selanjutnya, dehidrasi yang telah terjadi

menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang, hal tersebut menyebabkan

pasokan zat makanan dan oksigen berkurang dan juga mengakibatkan

penimbunan zat metabolik yang bersifat toksik didalam darah. Kemudian,

hiperemesis gravidarum juga dapat menyebabkan kekurangan kalium akibat dari

muntah dan ekskresi lewat ginjal, yang menambah frekuensi muntah yang lebih

banyak, dan membuat lingkaran setan yang sulit untuk dipatahkan.5,7,18

Patofisiologi hiperemesis gravidarum ditunjukkan dalam skema dibawah.

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

13

Gambar 2.2 Patofisiologi hiperemesis gravidarum

2.1.3.6 Diagnosis

Pada diagnosis harus ditentukan adanya kehamilan dan muntah yang terus

menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Pemeriksaan fisik pada pasien

hiperemesis gravidarum biasanya tidak memberikan tanda-tanda yang khusus.

Lakukan pemeriksaan tanda vital, keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi

dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai dehidrasi, turgor kulit

yang menurun, perubahan tekanan darah dan nadi. Pemeriksaan laboratorium

yang perlu dilakukan antara lain, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar

elektrolit, keton urin, tes fungsi hati, dan urinalisa untuk menyingkirkan penyebab

lain. Bila hyperthyroidism dicurigai, dilakukan pemeriksaan T3 dan T4. Lakukan

pemeriksaan ultrasonografi untuk menyingkirkan kehamilan mola.19

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

14

2.1.3.7 Penatalaksanaan

Penatalaksaan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum dapat dilakukan

dimulai dengan :

a) informasi

Informasi yang diberikan pada ibu hamil adalah informasi bahwa mual dan

muntah dapat menjadi gejala kehamilan yang fisiologis dan dapat hilang

sendiri setelah kehamilan berlangsung beberapa bulan. Namun tidak

ketinggalan diberikan informasi, bahwa apabila mual dan muntah yang

terjadi sudah mengganggu dan menyebabkan dehidrasi, maka ibu tersebut

harus segera melaporkannya ke fasilitas kesehatan terdekat.13

b) Obat-obatan

Yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang mengalami hiperemesis

gravidarum akibat stress psikologis adalah obat sedatif seperti

phenobarbital. Dapat juga diberikan vitamin seperti vitamin B1 dan B2

yang berfungsi mempertahankan kesehatan syaraf jantung dan otot serta

meningkatkan perbaikan dan pertumbuhan sel. Lalu diberikan pula

antihistamin atau antimimetik seperti disiklomin hidrokloride pada

keadaan yang lebih berat untuk kondisi mualnya.13 Lalu untuk mual dan

muntahnya dapat diberikan vitamin B6.4

c) Isolasi

Isolasi dilakukan di ruangan yang tenang, cerah dan ventilasi udara yang

baik. Lalu dicatat pula cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

15

makan dan minum selama 24 jam, karena kadang-kadang dengan isolasi

saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.20

d) Terapi psikologik

Pada terapi psikologik, perlu diyakinkan pada pasien bahwa penyakit

dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh kehamilan, dan mengurangi

masalah yang dipikirkan7,20

e) Diet

Ciri khas diet hiperemesis adalah lebih diutamakan karbohidrat kompleks

terutama pada pagi hari, menghindari makanan yang berlemak dan

berminyak untuk menekan rasa mual dan muntah, lalu sebaiknya diberi

jarak untuk pemberian makan dan minum.

Syarat pemberian makanan pada pasien hiperemesis gravidarum adalah

karbohidrat tinggi 75-80% dari kebutuhan energi total,lemak rendah, yaitu

kurang dari 10% dari kebutuhan energi total, dan protein sedang, yaitu 10-

15% dari kebutuhan energi total. Makanan diberikan dalam bentuk yag

halus, diberikan dalam jumlah yang sedikit tapi dalam frekuensi yang

sering. Lalu diberikan juga cairan sesuai dengan keadaan pasien, yaitu

sekitar 7-10 gelas per hari.20

2.1.3.8 Komplikasi

Pada mual dan muntah yang parah, lama dan serig dapat menyebabkan

tubuh mengalami defisensi 2 vitamin penting yaitu thiamin dan vitamin K. Pada

defisiensi thiamin, dapat terjadi Wernicke encephalopathy, yaitu suatu keadaan

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

16

gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan pusing, gangguan penglihatan,

ataxia dan nistagmus. Penyakit ini dapat berkembang semakin parah dan

menyebabkan kebutaan, kejang dan koma.4 Pada defisiensi vitamin K, terjadi

gangguan koagulasi darah dan juga disertai dengan epistaksis

2.2 Kerangka Pemikiran

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai penyakit dengan gejala mual

dan muntah yang parah dan persisten yang menyebabkan kelaparan, dehidrasi,

penurunan berat badan, asidosis dan asetonuri.

Dalam penelitian ini ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan

hiperemesis gravidarum yang akan diteliti, yaitu usia ibu, usia gestasi, dan jumlah

gravida, faktor resiko yang lain tidak diteliti karena data yang diperlukan tidak

lengkap. Berdasarkan literature yag terdapat di pemaparan sebelumnya, Angka

kejadian hiperemesis gravidarum meningkat pada ibu muda yang berusia kurang

dari 20 tahun, pada ibu pada usia kehamilan muda, yaitu pada trimester 1 dan

pada ibu primigravida, tapi berdasarkan penelitian yang dilakukan Imam

Muhammad(2008) di RSUD Mataher Jambi, ibu dengan hiperemesis gravidarum

banyak terjadi di usia 20-35, sedangkan faktor risiko jumlah gravida pernah

diteliti oleh Desi Setiawati(2011) di RS PKU Muhammadiyah Gombong yang

hasilnya adalah ibu dengan hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada ibu yang

multigravida. Faktor resiko usia, berhubungan dengan kondisi psikologis ibu

sehingga menyebabkan stress pada ibu dan dapat memicu pusat muntah yang ada

di batang otak, sehingga menimbulkan hiperemesis gravidarum.19 Teori lain juga

menyebutkan bahwa ibu muda belum dapat bertoleransi dengan peningkatan

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

17

kadar hormon korionik gonadotropin yang dapat memicu muntah.7 Usia gestasi

juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko terjadinya

hiperemesis gravidarum. Usia gestasi berhubungan dengan perubahan kadar

hormon korionik gonadotropin yang meningkat pada trimester pertama.

Peningkatan hormon tersebut memicu pusat muntah yang dapat meyebabkan

hiperemesis gravidarum.7 Jumlah gravida berhubungan dengan kondisi psikologis

ibu dimana ibu yang pertama kali hamil (primigravida) akan lebih tinggi

frekuesinya disbanding yang multigravida karena ibu yang sudah pernah hamil

sebelumnya sudah bisa bertoleransi dengan peningkatan hormon korionik

gonadotropin.7 Kerangka pemikiran penelitian ini secara lengkap adalah sebagai

berikut.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pemikiran

keterangan= variabel diteliti= variabel tidak diteliti

a. usia ibu hamilb. usia gestasic. jumlah gravida

a. kehamilan gandab. status ekonomic. infeksi H. Pyloryd. kondisi psikologis

ibu

HyperemesisGravidarum

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

18

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami hiperemesis

gravidarum dan dirawat di bangsal rawat inap RSUD Ujungberung pada periode

1 Januari 2010-31 Desember 2011 yang memiliki data rekam medis lengkap.

3.1.1 Populasi Penelitian

Populasi target dalam penelitian ini adalah adalah seluruh ibu hamil yang

mengalami hiperemesis gravidarum di RSUD Ujungberung. Populasi terjangkau

adalah semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang dirawat di

RSUD Ujungberung selama periode 2010-2011 dan memiliki catatan lengkap

mengenai karakteristik ibu dengan usia gestasi maksimal 24 minggu.

3.1.2 Pemilihan Sampel

Dalam penelitian ini, subjek penelitian menggunakan seluruh populasi

terjangkau yang ada di data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan

jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan sampel kemudian

dilakukan dengan random sampling, dimana sampel dipilih secara acak sampai

jumlah yang ditentukan.

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

19

3.1.3 Jumlah Sampel

Subjek dalam penelitian ini diambil dari data yang ada di RSUD Ujungberung

dimana didapatkan data ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada

tahun 2010-2011 berjumlah 200 orang. Perkiraan besarnya sampel dapat dihitung

dengan rumus yang dikembangkan oleh Snedecor dan Cochran seperti di bawah ini.

n = Zα2PQd2

Keterangan :n : besarnya sampelp : proporsi variabel yang dikehendaki ((bila tidak diketahui, maka diberi nilai 0,5)q : 1-pZα : simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan αd : kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi

Pada penelitian ini :

Zα pada α = 0,05 (interval kepercayaan 95%) dua arah adalah 1,96

d = 10%

Rumus diatas berlaku untuk popuplasi tak terhingga, sedangkan untuk

populasi terbatas, harus dikoreksi sebagai berikut.27

Rumus koreksi nk = n1+n/N

Keterangan :nk : besarnya sampel setelah dikoreksin : besarnya sampel sebelum dikoreksiN : besarnya populasi

Perhitungan untuk sampel pada penelitian ini adalah:

n = 1,962 (0,5) (0,5) = 96,04 = 96(0,1)2

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

20

nk = 96 = 64,86 = 651 + 96 / 200

Jumlah sampel adalah 65 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.

3.1.4 Kriteria Subjek Penelitian

3.1.4.1 Kriteria Inklusi

3.1.4.1.1 Kriteria Inklusi sampel

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang dirawat di Bangsal

Rawat Inap RSUD Ujungberung.

2) Memiliki data rekam medis lengkap mengenai usia ibu, usia gestasi dan

jumlah paritas

3) Usia gestasi 6-24 minggu

3.1.4.1.2 Kriteria Inklusi kontrol

1) Ibu hamil yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum yang dirawat di Poli

Rawat Inap RSUD Ujungberung

2) Memiliki catatan medis yang lengkap

3) Usia gestasi 6-24 minggu

3.1.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusinya adalah :

1) Pasien yang memiliki riwayat gastritis kronis

2) Kehamilan ganda

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

21

3) Kehamilan mola

3.1.5 Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini, yang diperlukan adalah rekam medis ibu hamil dengan

hiperemesis gravidarum di Bangsal Rawat Inap RSUD Ujungberung pada periode 1

Januari 2010-31 Desember 2011

3.2. Metode Penelitian

3.2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan rancangan korelasi analitik dengan pendekatan

cross sectional. Penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan kasus pasien yang

mengalami hiperemesis gravidarum yang ada di rekam medis, lalu mencari hubungan

antara variabel yang diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik.

3.2.2 Definisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian

3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel

a) Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang

berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum yaitu usia ibu, usia gestasi,

dan jumlah gravida.

b) Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah angka kejadian hiperemesis

gravidarum.

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

22

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 definisi operasionalNo Variabel Definisi Operasional Kelompok variabel Skala ukur

1 Usia Lama waktu hidup

seseorang dari ulang

tahun terakhir.

a) 15-19 tahun

b) 20-24 tahun

c) 25-29 tahun

d) 30-34 tahun

e) 35-39 tahun

f) 40-44 tahun

Ordinal

2 Usia gestasi Umur kehamilan

dihitung brdasarkan

HPHT(Hari Pertama

Haid Terakhir)

a) Minggu 6-12

b) Minggu 13-24 Ordinal

3 Jumlah

gravida

Jumlah kehamilan yang

pernah dialami.

a) Primigravida

(1 kali)

b) Multigravida

( >1 kali)

Ordinal

5 Hiperemesis

gravidarum

ibu hamil yang

mengalami mual dan

muntah dan disertai

ketonuria

nominal

Sumber : catatan rekam medis RSUD Ujungberung

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

23

3.2.3 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.3.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam

medis yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung mengenai pasien

dengan hiperemesis gravidarum.

3.2.3.2 Pengolahan Data

Data diolah dengan menunjukkan data mengenai persentase karakteristik usia

ibu, usia gestasi dan jumlah gravida. Dilanjutkan dengan menganalisis hubungan

antara variable yang diteliti.

3.2.3.3 Alat Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS versi 18

3.2.4 Analisis Data

Analisis statistik penelitian ini dilakukan dengan analisis univarian untuk

melihat gambaran tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini, tiap variabel

menghasilkan distribusi dan tiap kelas diubah dalam bentuk persentase (%).

Perubahan menjadi persen dilakukan dengan menggunakan rumus :

X = F x 100%N

Keterangan :X = Hasil yang dicariF = FrekuensiN = Jumlah responden

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

24

Lalu dilakukan analisis bivariat untuk menganalisa hubungan antara

karakteristik ibu hamil (usia ibu, usia gestasi, dan jumlah gravida) dengan angka

kejadian hiperemesis gravidarum. Pengujian pasangan hipotesis nol dan hipotesis

alternatif yang diajukan dilakukan analisis statistik uji Chi Square yang dapat

menunjukan hubugan variabel yang bernilai rasio. Untuk menerima atau menolak

hipotesis ditetapkan nilai p sebesar 5% (0,05). Nilai p ≤ 0,05 menunjukkan hubungan

yang signifikan atau hubungan yang bermakna antara 2 variabel. Sedangkan nilai p ≤

0,01 menunjukkan hubungan yang sangat signifikan atau sangat bermaksa secara

statistik.

3.2.5 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ujungberung di bagian

poli rawat inap untuk pengambilan data.

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

25

3.2.6 Alur Penelitian

Penelitian ini direncanakan dengan mengikuti alur seperti bagan dibawah ini :

Kejadian Hiperemesis Gravidarum sejak tanggal 1 Januari 2010-31 Desember 2011

Di Poli Rawat Inap RSUD UJUNGBERUNG

Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum dan tidakmengalami hiperemesis

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

Random sampling

Analisis faktor maternal yang ditemukan

Chi Square Test

Signifikan ?Tidak signifikan ?

Saran

Kesimpulan

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

26

3.3. Aspek Etik Penelitian

Aspek etik yang diperhatikan dalam penelitian ini:

1) Melampirkan surat untuk perizinan penelitian di Rumah Sakit penelitian

2) Tidak menampilkan identitas pasien yang dipergunakan dalam penelitian

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan secara retrospektif, didapatkan hasil bahwa

selama periode 1 Januari 2010-31 Desember 2011 terdapat 200 pasien yang

dirawat inap di bangsal RSUD Ujungberung dengan hiperemesis gravidarum dan

usia kehamilan maksimal 24 minggu. Dari jumlah tersebut diambil total sampel

berjumlah 152 orang yang sudah memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan

sebanyak 65 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel dan 87

pasien yang tidak mengalami hiperemesis gravidarum. Untuk hasilnya akan

dibahas lebih lanjut.

4.1.1 Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

4.1.1.1 Hubungan Antara Usia Ibu dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa persentase karakteristik

kelompok usia 15-19 tahun adalah 3,1 %, 20-24 tahun sebesar 24,5%, 25-29

tahun sebesar 33,9%, 30-34 tahun sebesar 30,8%, 35-39 tahun sebesar 7,7% dan

pada 40-44 tahun sebesar 0%. Dengan demikian terlihat bahwa kelompok usia

yang paling banyak mengalami hiperemesis gravidarum adalah pada 25-29 tahun.

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

28

Gambar 4.1 Diagram Persentase Karakteristik Usia Ibu yang MengalamiHiperemesis Gravidarum

Hasil perhitungan statistik menunjukan besar p yang menunjukkan

hubungan antara karakteristik usia ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum

adalah sebesar 0.178 atau >0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan

antara dua variabel tersebut tidak bermakna.

30.8

28

Gambar 4.1 Diagram Persentase Karakteristik Usia Ibu yang MengalamiHiperemesis Gravidarum

Hasil perhitungan statistik menunjukan besar p yang menunjukkan

hubungan antara karakteristik usia ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum

adalah sebesar 0.178 atau >0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan

antara dua variabel tersebut tidak bermakna.

3.1

24.5

33.9

7.7

0

persentase (%)

28

Gambar 4.1 Diagram Persentase Karakteristik Usia Ibu yang MengalamiHiperemesis Gravidarum

Hasil perhitungan statistik menunjukan besar p yang menunjukkan

hubungan antara karakteristik usia ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum

adalah sebesar 0.178 atau >0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan

antara dua variabel tersebut tidak bermakna.

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

29

Tabel 4.1 Hubungan antar Usia Ibu dengan Kejadian HiperemesisGravidarum

Usia ibu

(tahun)

Hiperemesis

Gravidarum

Non Hiperemesis

gravidarum Total

Nilai pN % N % N %

15-19 2 22,2 7 77,8 9 100

20-24 16 40 24 60 40 100 0.178

25-29 22 53,7 19 46,3 41 100

30-34 20 45,4 24 54,6 44 100

35-39 5 38,5 8 61,5 13 100

40-44 0 0 5 100 5 100

Chi Square Test

4.1.1.2 Hubungan Antara Usia Gestasi Ibu dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

Dari hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kelompok usia gestasi ibu

yang beresiko mengalami hiperemesis gravidarum pada minggu ke 6-12 adalah

92,3% dan pada minggu 13-24 adalah 7,7 % dari total sampel kasus penelitian

yang ada. Jelas terlihat bahwa hiperemesis banyak terjadi pada trimester pertama.

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

30

Gambar 4.2 Diagram Persentase Karakteristik Usia Gestasi Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

Pada Hasil perhitungan statistik, didapatkan besar p yang menunjukkan

hubungan antara usia gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum adalah

sebesar 0.00 atau <0.01, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua

variabel tersebut berhubungan sangat signifikan. Nilai PRR-nya adalah 11,688

yang menunjukkan bahwa ibu dengan usia gestasi 6-12 minggu memiliki risiko

11,688x lebih besar untuk mengalami hiperemesis gravidarum dibandingkan

dengan ibu dengan usia gestasi 13-24 minggu.

30

Gambar 4.2 Diagram Persentase Karakteristik Usia Gestasi Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

Pada Hasil perhitungan statistik, didapatkan besar p yang menunjukkan

hubungan antara usia gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum adalah

sebesar 0.00 atau <0.01, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua

variabel tersebut berhubungan sangat signifikan. Nilai PRR-nya adalah 11,688

yang menunjukkan bahwa ibu dengan usia gestasi 6-12 minggu memiliki risiko

11,688x lebih besar untuk mengalami hiperemesis gravidarum dibandingkan

dengan ibu dengan usia gestasi 13-24 minggu.

92.3

7.7

persentase (%)

6-12 minggu

13-24 minggu

30

Gambar 4.2 Diagram Persentase Karakteristik Usia Gestasi Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

Pada Hasil perhitungan statistik, didapatkan besar p yang menunjukkan

hubungan antara usia gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum adalah

sebesar 0.00 atau <0.01, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua

variabel tersebut berhubungan sangat signifikan. Nilai PRR-nya adalah 11,688

yang menunjukkan bahwa ibu dengan usia gestasi 6-12 minggu memiliki risiko

11,688x lebih besar untuk mengalami hiperemesis gravidarum dibandingkan

dengan ibu dengan usia gestasi 13-24 minggu.

6-12 minggu

13-24 minggu

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

31

Tabel 4.2 Hubungan antara Karakteristik Usia Gestasi Ibu denganKejadian Hiperemesis Gravidarum

Usia Gestasi

ibu

Hiperemesis

Gravidarum

Non Hiperemesis

gravidarum Total Nilai p

N % N % N %

6-12 minggu 60 77,9 17 22,1 77 100

16-24 minggu 5 6,7 70 93,3 75 100 0.00

Chi Square Test

4.1.1.3 Hubungan Antara Jumlah Gravida Ibu dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum

Pada penelitian ini didapatkan persentase krakteristik jumlah gravida pada

kelompok primigravida adalah sebesar 44,6% dan yang multigravida adalah

sebesar 55,4%.

Gambar 4.3 Diagram Persentase Karakteristik Jumlah Gravida Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

55.4

31

Tabel 4.2 Hubungan antara Karakteristik Usia Gestasi Ibu denganKejadian Hiperemesis Gravidarum

Usia Gestasi

ibu

Hiperemesis

Gravidarum

Non Hiperemesis

gravidarum Total Nilai p

N % N % N %

6-12 minggu 60 77,9 17 22,1 77 100

16-24 minggu 5 6,7 70 93,3 75 100 0.00

Chi Square Test

4.1.1.3 Hubungan Antara Jumlah Gravida Ibu dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum

Pada penelitian ini didapatkan persentase krakteristik jumlah gravida pada

kelompok primigravida adalah sebesar 44,6% dan yang multigravida adalah

sebesar 55,4%.

Gambar 4.3 Diagram Persentase Karakteristik Jumlah Gravida Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

44.6

55.4

persentase (%)

31

Tabel 4.2 Hubungan antara Karakteristik Usia Gestasi Ibu denganKejadian Hiperemesis Gravidarum

Usia Gestasi

ibu

Hiperemesis

Gravidarum

Non Hiperemesis

gravidarum Total Nilai p

N % N % N %

6-12 minggu 60 77,9 17 22,1 77 100

16-24 minggu 5 6,7 70 93,3 75 100 0.00

Chi Square Test

4.1.1.3 Hubungan Antara Jumlah Gravida Ibu dengan Kejadian

Hiperemesis Gravidarum

Pada penelitian ini didapatkan persentase krakteristik jumlah gravida pada

kelompok primigravida adalah sebesar 44,6% dan yang multigravida adalah

sebesar 55,4%.

Gambar 4.3 Diagram Persentase Karakteristik Jumlah Gravida Ibu yangMengalami Hiperemesis Gravidarum

primigravida

multigravida

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

32

Dari hasil perhitungan statistik, didapatkan besar p yang menunjukkan

hubungan antara jumlah gravida ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum

adalah sebesar 0.797 atau >0.05, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan

antara kedua variabel tidak bermakna.

Tabel 4.3 Hubungan antara Karakteristik Jumlah Gravida Ibu denganKejadian Hiperemesis Gravidarum

Jumlah Gravida

Ibu

Hiperemesis

Gravidarum

Non

hiperemesis

gravidarum

Total

Nilai p

N % N % N %

Primigravida 29 51,8 27 48,2 56 100

Multigravida 36 41,7 50 58,3 86 100 0.797

Chi Square Test

4.2. Pembahasan

4.2.1 Hubungan Antara Usia Ibu dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

Berasarkan teori yang adadi bab 2, hiperemesis gravidarum seharusnya

banyak terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Hal

tersebut berhubungan dengan kondisi psikologis ibu, dimana pada ibu muda

mengalami stres karena psikologisnya yang masih merasa belum siap menjadi ibu.

Stres yang timbul tersebut dapat menyebabkan stimulasi pada pusat muntah di

otak yang menyebabkan mual dan muntah yang hebat. Selain dari kondisi

psikologis, menurut para ahli, ibu muda masih belum dapat bertoleransi terhadap

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

33

peningkatan hormon korionik gonadotropin, yang mengakibatkan ibu muda

mengalami mual dan muntah. Sedangkan ibu yang berusia diatas 35 tahun

biasanya mengalami hiperemesis gravidarum dikarenakan oleh kondisi psikologis,

akibat takut memiliki anak di usia tua, sehingga perubahan emosi ini memicu

muntah yang berlebihan.

Pada penelitian ini, diambil 152 sampel yang terdiri dari 65 ibu yang

didiagnosa mengalami hiperemesis gravidarum dan 87 lain ibu yang normal.

Perhitungan statistik menunjukkan nilai p adalah 0.178 atau > 0.05, hal tersebut

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor resiko

usia ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum.

Faktor usia merupakan salah satu faktor biologis, yang tidak dapat diubah.

Faktor usia berhubungan dalam proses pematangan psikologis, yang mana faktor

psikologis ini berpengaruh pada tingkat kerentanan ibu terhadap stres yang dapat

menyebabkan hiperemesis gravidarum. Hasil yang didapatkan dalam penelitian

ini tidak sesuai dengan teori yang ada, seharusnya dengan adanya faktor

psikologis yang terjadi pada ibu yang berusia muda, angka kejadian hiperemesis

gravidarum seharusnya lebih banyak terjadi pada kelompok usia yang menjadi

kelompok resiko, yaitu pada kelompok usia yang kurang dari 20 tahun. Dengan

adanya perbedaan hasil yang didapat dari penelitian ini dengan teori yang ada di

literatur, membat hal ini menarik untuk dipelajari lebih lanjut, sebagaimana

diketahui bahwa terdapat banyak faktor resiko yang dapat menyebabkan

hiperemesis gravidarum seperti kadar hormon gonadotropik. Dengan adanya

hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

34

signifikan antara faktor resiko usia ibu dengn kejadian hiperemesis gravidarum,

tidak langsung menunjukkan bahwa teori yang ada di literatur salah, tapi

menunjukkan bahwa pada pasien yang mengalami hiperemesis gravidarum di

RSUD Ujungberung, faktor usia ibu bukan faktor dominan yang menyebabkan

penyakit tersebut.

4.2.2 Hubungan Antara Usia Gestasi Ibu dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

Pada penelitian ini, diambil 152 sampel yang terdiri dari 65 ibu yang

didiagnosa mengalami hiperemesis gravidarum dan 87 lain ibu yang normal.

Perhitungan statistik menunjukkan nilai p adalah 0.00 atau <0.05, hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor resiko usia

gestasi ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum.

Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa hiperemesis

gravidarum muncul kebanyakan pada trimester pertama. Hal tersebut dapat

diakibatkan oleh tingginya kadar hormon korionik gonadotropin saat minggu-

minggu awal gestasi.

4.2.3 Hubungan Antara Jumlah Gravida dengan Kejadian Hiperemesis

Gravidarum

Dari 152 orang sampel yang diteliti didapatkan hasil bahwa ibu yang

mengalami hiperemesis gravidarum 29 masuk dalam kelompok primigravida dan

36 orang masuk ke dalam kelompok multigravida.

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

35

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa

hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada primigravida. Hasil penelitian ini

menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara hiperemesis gravidarum yang

dialami pasien di RSUD Ujungberung dengan faktor resiko jumlah gravida. Hasil

penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah

Gombong pada tahun 2010 yang hasilnya tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara jumlah gravida dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Hal tersebut

dapat diakibatkan oleh miripnya kondisi sosial, psikologis dan tingkat

pengetahuan antara subjek yang ada dalam penelitian ini dan penelitian di RS

PKU Muhammadiyah Gombong Berdasarkan hasil ini, faktor risiko jumlah

gravida bukanlah menjadi faktor utama yang dapat menyebabkan ibu mengalami

hiperemesis gravidarum.

Faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dapat menjadi faktor

perancu yang menyebabkan hasil penelitian tidak sesuai dengan yang ada dalam

teori yang menyatakan ibu primigravida lebih sering mengalami hiperemesis

gravidarum. Faktor lain tersebut dapat berupa tingkat pengetahuan ibu tentang

hiperemesis gravidarum, adanya infeksi H. pylori atau kondisi psikologis ibu saat

hamil. mungkin apabila tingkat pengetahuan ibu mengenai hiperemesis

gravidarum ini tinggi, maka ibu dapat mencegah penyakit ini dengan mengurangi

konsumsi makanan berminyak dan berlemak. Mungkin pada populasi ibu dengan

multigravida di penelitian ini mengalami infeksi oleh H. pylori sehingga memicu

mual dan muntah yang berlebih saat kehamilan, atau mungkin adanya support dari

keluarga sehingga ibu primigravida sehingga mengurangi stress yang yang terjadi

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

36

sehingga tidak menyebabkan ibu hamil mengalami mual dan muntah yang

berlebih

4.3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah :

1. Kurangnya lengkapnya data tentang faktor risiko lain pada pasien yang

mengalami hiperemesis gravidarum di RSUD Ujungberung.

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

37

BAB V

SIMPULAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan hubungan karakteristik usia,

usia gestasi dan jumlah gravida dengan kejadian hiperemesis gravidarum

adalah :

a. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dan jumlah

gravida dengan kejadian hiperemesis gravidarum.

b. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia gestasi ibu dengan

kejadian hiperemesis gravidarum.

5.2. Saran

a. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang karakteristik ibu

dengan hiperemesis gravidarum akan lebih baik apabila meneliti

jumlah karakteristik lebih banyak.

b. Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar mencari literatur

lebih banyak lagi sehingga memudahkan proses pembahasan.

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

38

c. Untuk peneliti agar dapat selalu memperbaiki diri dan meningkatkan

kemampuan dalam menulis dan merancang penelitian.

d. Untuk para tenaga kesehatan agar dapat memberi penyluhan kepada

ibu hamil agar dapat mengetahui

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

39

DAFTAR PUSTAKA

1. Winkjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo: 2009. p. 275

2. Mose JC. Gestosis. Dalam: Sastrawinata S, Maartadisoebrata D,Wirakusumah FF, editors. Obtetri Patologi. Jakarta: Buku KedokteranEGC; 2005. p. 64

3. Macgibbon, K. (n.d.). What Is Hyperemesis Gravidarum ? An EducationalGuide for Patients.

4. Cunningham FG, Leveno KJ, Gant NF, et al. Williams Obstetrics 23rdEdition. United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc: 2010.Chapter 34 : p1113 – 1114

5. Sastrawinata S, Martadisoebrata D, Wirakusumah FF. Obtetri Patologi.Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2005. p. 65

6. Rukiyah AY, Yulianti L. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta. Trans InfoMedia; 2010.p.118

7. Manuaba IBG,Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta.EGC;2007

8. Hanretty KP. Obstetrics Illustrated. Philadelphia : Churchill Livingstone,Inc : 2008. Chapter 7 : p.103

9. Winkjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo: 2002

10. Mullin, P M, Bray, A, Schoenberg F, Macgibbon K W, & Romero, R.(2011). Prenatal exposure to hyperemesis gravidarum linked to increasedrisk of psychological and behavioral disorders in adulthood. Obstetrics &Gynecology.

11. Zhang Y, Cantor, R. M., MacGibbon, K., Romero, R., Goodwin, T. M.,Mullin, P. M., & Fejzo, M. S. (2011). Familial aggregation of hyperemesisgravidarum. American journal of obstetrics and gynecology, 204(3),230.e1-7.

12. Manuscript, A. (n.d.). NIH Public Access. Midwifery, 1-8.13. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Lamson L, et

al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th. McGraw-Hill; 200814. Winkjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo: 2009. p. 27515. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Lamson L, et

al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th. McGraw-Hill; 200816. Guyton AC, Hall JE. Texbook of Medical Physiology.11th. Elsevier

Saunders; 2006.p.82617. Niebyl, J. R.. Nausea and Vomiting in Pregnancy.(2010). Therapy, 1544-

1550.18. Hanretty KP. Obstetrics Illustrated. Philadelphia : Churchill Livingstone,

Inc : 2008. Chapter 7 : p.102

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

40

19. Rukiyah AY, Yulianti L. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta. Trans InfoMedia; 2010.p.120-122

20. Mose JC. Gestosis. Dalam: Sastrawinata S, Maartadisoebrata D,Wirakusumah FF, editors. Obtetri Patologi. Jakarta: Buku KedokteranEGC; 2005. p. 66

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

41

Lampiran 1

STATISTIK TOTAL SEMUA DATA

FAKTORLIST

HIPEREMESISGRAVIDARUM

NON HIPEREMISGRAVIDARUM

N Valid 152 65 87

Missing 0 0 0

Usia ibu

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 15-19 9 5.9 5.9 5.9

20-24 40 26.3 26.3 32.2

25-29 41 27.0 27.0 59.2

30-34 44 28.9 28.9 88.2

35-39 13 8.6 8.6 96.7

40-44 5 3.3 3.3 100.0

Total 152 100.0 100.0

Usia gestasi

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 6-12 77 50.7 50.7 50.7

13-24 75 49.3 49.3 100.0

Total 152 100.0 100.0

Gravida ibu

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 1 66 43.4 43.4 43.4

>1 86 56.6 56.6 100.0

Total 152 100.0 100.0

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

42

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

43

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

44

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

45

Hubungan usia ibu dengan HG

usia_ibu * HG CrosstabulationCount

HG

Totalmengalamihiperemesis

nonhiperemeses

usia_ibu 15-19% within usia ibu

2 7 9

20-24% within usia ibu

16 24 40

25-29% within usia ibu

22 19 41

30-34 20 24 44

% within usia ibu35-39

5 8 13

% within usia ibu40-44% within usia ibu

0 5 5

Total 65 87 152

Chi-Square Tests

Value DfAsymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 7.629a 5 .178Likelihood Ratio 9.571 5 .088Linear-by-LinearAssociation

.046 1 .831

N of Valid Cases 152

a. 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 2.14.

Merah X2

Kuning atas = p value = 0,178 dimana lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak adahubungan antara HG dan usia ibu

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

46

Hubungan usia gestasi dengan HG

u_gestasi * HG CrosstabulationCount

HG

Totalmengalamihiperemesis

nonhiperemeses

u_gestasi 6-12% within usia gestasi ibu

60 17 77

13-24% within usia gestasi ibu

5 70 75

Total 65 87 152

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-

sided)Exact Sig.(1-sided)

Pearson Chi-Square 78.813a 1 .000Continuity Correctionb 75.929 1 .000Likelihood Ratio 89.486 1 .000Fisher's Exact Test .000 .000Linear-by-LinearAssociation

78.295 1 .000

N of Valid Cases 152

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 32.07.b. Computed only for a 2x2 table

Merah X2

Kuning atas = p value = 0,00 dimana lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima artinya terdapathubungan antara HG dan usia ibu

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

47

Risk Estimate

Value

95% ConfidenceInterval

Lower Upper

Odds Ratio foru_gestasi (6-12 / 13-24)

49.412 17.204 141.919

For cohort HG =mengalami hiperemesis

11.688 4.970 27.487

For cohort HG = nonhiperemeses

.237 .155 .361

N of Valid Cases 152

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

48

Hubungan jumlah gravida dengan HG

gravida_ibu * HG CrosstabulationCount

HG

Totalmengalamihiperemesis

nonhiperemeses

Jumlah gravida 1% within jumlahgravid

29 37 66

>1% within jumlahgravida

36 50 86

Total 65 87 152

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-

sided)Exact Sig.(1-sided)

Pearson Chi-Square .066a 1 .797Continuity Correctionb .008 1 .927Likelihood Ratio .066 1 .797Fisher's Exact Test .869 .463Linear-by-LinearAssociation

.066 1 .798

N of Valid Cases 152

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28.22.b. Computed only for a 2x2 table

Merah X2

Kuning atas = p value = 0,797 dimana lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak adahubungan antara HG dan jumlah gravida

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

49

Risk Estimate

Value

95% ConfidenceInterval

Lower Upper

Odds Ratio forgravida_ibu (1 / >1)

1.089 .569 2.081

For cohort HG =mengalami hiperemesis

1.050 .726 1.518

For cohort HG = nonhiperemeses

.964 .730 1.274

N of Valid Cases 152

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf · hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian hiperemesis gravidarum di rsud ujungberung

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PENULISNama lengkap : Aril Cikal Yasa ARTempat/Tanggal Lahir : Singkawang, 21 Juni 1991Alamat : Jl. Desa Cipadung Komplek Almisbah No 49Anak ke- : Pertama dari tiga bersaudara

II. KETERANGAN ORANG TUANama Ayah : Drs.H. Arnadi Arkan M.PdTempat/ Tanggal Lahir : Paloh, 22 Juli 1966Nama Ibu : Yuyun YuliatinTempat/ Tanggal Lahir : Tarogong, 22 Juli 1968Alamat : Jl. Alianyang Gang Sawi II No 39

III. PENDIDIKANTK FAJAR HARAPAN : tahun 1994-1996MI Ushuluddin Singkawang : tahun 1996-2002MTS Ushuluddin Singkawang : tahun 2002-2005SMAN 3 Singkawang : tahun 2005-208

IV. PENGALAMAN ORGANISASIPengurus Korps Sukarela Unisba : periode 2010-2012Anggota BEM FK UNISBA : periode 2010-2011Anggota dan Pengurus Kampus Peduli : periode 2011-2012