sistem kardiovaskular ginta

29
SISTEM KARDIOVASKULAR I. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah : 1. Mengenal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa karakteristik darah manusia. 2. Mengenal fungsi sistem peredaran darah, baik darah sendiri maupun organ yang terlibat pada sistem ini. 3. Menyadari peran jantung dan darah dalam menjaga Homeostatis. II.Landasan Teori Sistem kardiovaskular memiliki 3 komponen: 1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh 2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung 3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh 1

Upload: anonymous-db09jmvv

Post on 17-Feb-2016

398 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Kardiovaskular Ginta

SISTEM KARDIOVASKULAR

I. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah :

1. Mengenal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa karakteristik

darah manusia.

2. Mengenal fungsi sistem peredaran darah, baik darah sendiri maupun

organ yang terlibat pada sistem ini.

3. Menyadari peran jantung dan darah dalam menjaga Homeostatis.

II. Landasan Teori

Sistem kardiovaskular memiliki 3 komponen:

1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap

darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh

2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan

darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali

ke jantung

3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan

membawa oksigen dan nutrisi

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot

yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang

berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani

cardia untuk jantung. Jadi, jantung adalah salah satu organ manusia yang

berperan dalam sistem peredaran darah.

1

Page 2: Sistem Kardiovaskular Ginta

Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital

fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain,

apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap

organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung

adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk

kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup.

a. lapisan pembungkus Jantung

Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium,

di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :

2

Page 3: Sistem Kardiovaskular Ginta

Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang

melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan

fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian

dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini

termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar

yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta,

pulmonal arteri dan vena pulmonal).

Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa

Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan

luar dari otot jantung atau epikardium.

Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral

terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut

dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari

gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.

Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau

lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.

b. lapisan otot Jantung

Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :

Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral

Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab

atas kemampuan kontraksi jantung.

Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan

tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat

3

Page 4: Sistem Kardiovaskular Ginta

sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada

pembuluh darah lainnya.

c. Katup Jantung

1) Katup Trikuspid

Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila

katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju

ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran

darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi

ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun

katup.

2) Katup pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel

kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi

arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan

paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup

pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel

kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga

memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri

pulmonalis.

4

Page 5: Sistem Kardiovaskular Ginta

2) Katup bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri

menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada

saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

4) Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.

Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga

darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup

pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk

kembali kedalam ventrikel kiri.

Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel kanan dan truncus

pulmonal

5

Page 6: Sistem Kardiovaskular Ginta

Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

d. Ruang, dinding dan pembuluh besar Jantung

Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :

1. Atrium (serambi)

2. Ventrikel (bilik)

Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu

ke ventrikel. Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot

ventrikel. Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri.

Demikian halnya dengan ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel

kanan dan ventrikel kiri. Jadi kita boleh mengatakan kalau jantung dibagi menjadi

2 bagian yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan & ventrikel kanan) dan jantung

bagian kiri (atrium kiri & ventrikel kiri). Kedua atrium memiliki bagian luar organ

masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium dihubungkan dengan satu

auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium memiliki

kelebihan volume.

Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal

atrium yang mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian

septal atrium yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen

ovale saat kita lahir.

Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda

ketahui yang terdapat di kedua atrium, yaitu :

Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang

atrium kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium

kanan.

6

Page 7: Sistem Kardiovaskular Ginta

Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di

atrium kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium

kanan.

Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang

terdapat di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung

dengan atrium kanan.

Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium

kiri yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang

mempunyai 4 muara.

Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik

ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian

lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang

kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel

yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua

otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga

membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain

adalah anterior dan posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan

memisahkan antara kiri dan kanan kedua ventrikel.

Tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan

jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau

sirkulasi sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan

tekanan yang besar dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung

jawab pada organ paru-paru saja, sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya

otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan otot ventrikel kanan.

Pembuluh Darah Besar Jantung

Ada beberapa pembuluh besar, yaitu:

Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari

bagian atas diafragma menuju atrium kanan.

7

Page 8: Sistem Kardiovaskular Ginta

Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari

bagian bawah diafragma ke atrium kanan.

Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor

dari jantung sendiri.

Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor

dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis

Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa

darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.

Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa

darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.

Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih

dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab

dengan organ tubuh bagian atas.

Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan

bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.

a. Arteri Koroner

Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung

sendiri,karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting

sekali agar jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner

mengalami pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia,

ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya.

Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan

serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan

kematian. Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini

juga akan berujung dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction.

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri

koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava.

Arteri koroner dibagi dua,yaitu:

1.Arteri koroner kanan

2.Arteri koroner kiri

8

Page 9: Sistem Kardiovaskular Ginta

Arteri Koroner Kiri

Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior

Desenden)dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua

lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang

melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus

interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini

dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang

sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel

kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum. Sirkumflex arteri

bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel

kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.

Arteri Koroner Kanan

Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan,

ventrikel kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai

AV Node,dan 55% mensuplai SA Node.

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah

(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar

dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi

secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara

bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida

(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)

menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan

mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.

9

Page 10: Sistem Kardiovaskular Ginta

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam

arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh

yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-

paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan

kembali ke jantung.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju

ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan

atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.

Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup

bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati

katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya

oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.

Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :

1. Fase Ventrikel Filling

2. Fase Atrial Contraction

3. Fase Isovolumetric Contraction

4. Fase Ejection

10

Page 11: Sistem Kardiovaskular Ginta

5. Fase Isovolumetric Relaxation

A. Fase Ventrikel Filling

Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing

cabangnya, dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik

melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya

katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel

secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan

relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya

tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau

ventrikel filling. Perlu anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah

di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai

40% berasal dari kontraksi kedua atrium.

B. Fase Atrial Contraction

Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua

atrium, dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian

ventrikel secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan

darah ke ventrikel atau yang kita kenal dengan "atrial kick". Dalam grafik EKG

akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara keseluruhan tidak

mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi jantung 3

atau cardiac murmur.

C. Fase Isovolumetric Contraction

Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi

tekanan yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun

sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung

di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi

ventrikel.

11

Page 12: Sistem Kardiovaskular Ginta

Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke

atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah

aliran balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan

bunyi jantung satu (S1) atau sistolic. Periode waktu antara penutupan katup AV

sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua

ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini

dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.

D. Fase Ejection

Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi

ventrikel akan menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar

dan memompa darah dengan cepat melalui cabangnya masing-masing.

Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan

kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing cabangnya.

E.Fase Isovolumetric Relaxation

Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua

ventrikel menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan

sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik

ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah

aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan

bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam

dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner

terjadi. Aliran balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di

tandai dengan adanya "dicrotic notch".

III. Alat dan Bahan

- gambar-gambar anatomi

- Stethoscope

- Sphygmomanometer

12

Page 13: Sistem Kardiovaskular Ginta

- Kapas

IV. Cara Kerja

a) Kecepatan Jantung

Denyut Jantung dapat diraba pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat

arteri yang superficial. Dengan menempatkan jemari tangan pada daerah

tersebut. Hitung kecepatan denyut jantung saudara pada posisi berbaring,

duduk berdiri, setelah latihan ringan (lari di tempat lebih kurang 20

langkah), setelah latihan lebih berat (lari lebih kurang 50 langkah).

b) Bunyi Jantung

Kedua bunyi jantung yaitu, sistolik dan diastolic dapat didengar dengan

menempatkan Stethoscope, dimana :

- Ruang antarusuk (intercostat) kiri kelima untuk bunyi diastolic

- Ruang antar rusuk kiri untuk bunyi diastolic

c) Tekanan Darah

- Cara perabaan Denyut nadi

Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan.

Dengan ibu jari tangan kiri, rabalah nadi pada pergelangan tangan yang

akan diukur tekanannya. Berangsur-angsur kembangkan ban dan dengan

memompa bola karet dan perhatikan tekanan pada saat denyut nadi

menghilang. Naikkan tekanan 10 mm lagi di atas tekanan nadi. Kini

turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan dengan

cara membuka sekrup pentil. Tekanan manometer pada saat munculnya

kembali denyut nadi untuk pertama kali adalah tekanan sisstolik yang

diukur

- Cara Auskultasi

13

Page 14: Sistem Kardiovaskular Ginta

Setelah mengikatkan ban pada lengan atas, tempatkan bel stethoscope

pada percabangan arteri branchial menjadi arteri ulnaric dan arteri

radialis.

Naikkan tekanan dalam ban, sehingga aliran dalam arteri radialis dan

arteri ulnaris dihambat. Lalu turunkan tekanan secara perlahan-lahan

dengan membuka sekrup pentil dan catat tekanan dimana bunyi terdengan

untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan tekanan sistolik.

Turunkan teru tekanan dalam ban sampai pada suatu bunyi tidak

terdengar lagi. Tekanan yang terbaca saat bunyi hilang ini adalah tekanan

diastolic

d) Hyperemia

- ikatkan seutas benang di atas sendi kedua pada sebuah jari tangan

saudara. Biarkan beberapa menit kemudian amati peristiwa yang terjadi :

perubahan warna, ukuran dan suhu. Jenis Hyperemia apa yang terjadi

disini ?

- Rendam sebuah jari tangan saudara ke dalam air panas (dengan sushu

tertinggi yang dapat saudara tahan), Amati perubahan warna, ukuran dan

suhu yang terjadi. Tipe Hyperemia apa yang terjadi disini?

V. Hasil dan Pembahasan

Dari percobaan yang dilakukan, didapat hasil :

- Pembahasan

1. Kecepatan Jantung

Dilihat dari hasil tabel di atas, kecepatan jantung dari berbagai posisi baik

duduk, berbaring, berbaring kaki 90% tubuh, berdiri, kerja otak dan gerak badan

selama 1 menit memiliki perbedaan. Dalam posisi duduk rata-rata kecepatan

14

Page 15: Sistem Kardiovaskular Ginta

Jantung wanita 81/ menit. Hasil yang sama juga diperoleh untuk rata-rata

kecepatan Jantung pada pria (dalam posisi yang sama).

Pada saat posisi berbaring rata-rata kecepatan Jantung wanita 82/ menit

dan pria 78/ menit.

Pada posisi berbaring kaki 90% tubuh rata-rata kecepatan jantung wanita

menjadi 93/ menit dan pria 85/ menit.

Saat posisi berdiri rata-rata kecepatan Jantung wanita, yaitu 92/ menit dan

pria 93/ menit. Kerja Otak rata-rata kecepatan Jantung Wanita 90/ menit dan pria

juga 90/ menit.

Pada saat melakukan gerak badan selama 1 menit, rata-rat kecepatan

Jantung wanita yaitu, 125/menit sedangkan pria 116/menit.

2. Tekanan Darah

Dari Hasil percobaan didapat hasil tekanan darah. Rata-rata Tekanan darah

saat duduk, wanita 105/66mmHG dan pria121/72mmHG.

Saat posisi berbaring rata-rata tekanan darah wanita 108/61mmHG dan

pria 120/66mmHG. Pada saat posisi berbaring kaki 90% tubuh rata-rata tekanan

darah wanita 113/64mmHG dan pria 121/70mmHG. Saat berdiri rata-rata tekanan

darah wanita 110/77mmHG dan pria 120/72mmHG. Untuk kerja otak rata-rata

tekanan darah wanita 112/64mmHG dan pria 124/76mmHG. Melakukan gerak

badan selama 1 menit rata-rata tekanan darah pada wanita 120/69mmHG dan pria

142/75mmHG.

Tekanan darah akan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan dan posisi yang

di coba. Tekanan darah pada saat rileks atau santai akan lebih baik atau normal

karena pada saat itu tekanan darah berjalan dengan normal tanpa ada faktor yang

dapat mengganggu tekanan darah tersebut.

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah :

- Usia. Dapat mempengaruhi tekana darah karena tingkat normal tekanan

darah bervariasi sepanjang kehidupan. Tingkat tekanan darah anak-anak

atau remaja dikaji dengan memperhitungkan ukuran tubuh dan usia.

15

Page 16: Sistem Kardiovaskular Ginta

Tekanan darah dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia.

Lansia tekanan sistoliknya meningkat sehubungan dengan penurunan

elastisitas pembuluh.

- Stress. Takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik,

yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular

perifer. Efek Stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.

- Pengobatan/ medikasi. Golongan medikasi yang mempengaruhi tekanan

darah adalah analgesik narkotik yang dapat menurunkan tekanan darah,

dll.

- Variasi Diurnal

- Jenis Kelamin. Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari

tekanan darah pada anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria

cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Setelah menopause,

wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria

pada usia tersebut.

3. Hyperemia

Dari hasil percobaan 2 orang relawan didapatkan hasil perubahan yang

terjadi sebelum direndam air hangat dan diikat benang. Terjadi perubahan

warna, ukuran, dan suhu. Yaitu untuk hasil setelah di rendam dengan air

hangat, warna jari yang dicelupkaan agak kemerahan, ukuran mengecil,

dan suhu agak lebih panas. Sedangkan, perubahan yang terjadi pada saat

jari diikat dengan benang, yaitu : warna jari ungu-kebiruan, ukurannya

membesar, dan suhu agak lebih dingin.

VI. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh beberapa

kesimpulan, yaitu :

- Sistem kardiovaskular memiliki 3 komponen:

16

Page 17: Sistem Kardiovaskular Ginta

1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap

darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh

2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan

darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali

ke jantung

3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan

membawa oksigen dan nutrisi

- Hyperemia adalah adalah suatu keadaan yang disertai meningkatnya

volume darah dalam pembuluh darah yang melebar.

VII. Jawaban pertanyaan-pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan :

17

Page 18: Sistem Kardiovaskular Ginta

1. Sebutkan 2 kelainan klep Jantung yang dapat menimbulkan bunyi yang

abnormal!

2. Sebutkan perbedaan antara struktur arteri dan vena!

3. Bila katup bicuspidus memperlihatkan kebocoran, bagaimana pengaruhnya

terhadap tekanan sistolik? Apa alasannya?

4. Gaya apa yang menyebabkan darah tetap mengalir pada saat ventrikel dalam

keadaan relaks?

5. Bagaimana tekanan darah dalam keadaan shock anafilaktik dan toksemia

kehamilan? mengapa demikian?

6. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan darah pada posisi

duduk, berbaring, berdiri, berbaring kaki 90% tubuh, gerak badan selama 1

menit dan otak sedang bekerja.

Jawaban :

1. Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung &

pembuluh darah. Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu:

- stenosis (katup tdk dpt membuka scr sempurna) atau

- insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr sempurna).

Insufisiensikatup. Juga disebut regurgitation, ketidakmampuan atau katup

bocor. Ini terjadi ketika katup tidak tertutup rapat. Jika katup tidak

tersegel, darah akan bocor mundur di katup. Jantung harus bekerja keras

untuk menebus katup bocor, dan darah kurang mengalir ke seluruh tubuh.

2. a. Arteri

- Bersifat Elastis

- Arteri yang lebih kecil dan Arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot

sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.

- Dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang tinggi.

- berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah yang

mengandung oksigen. Kecuali, arteri pulmonalis.

b. Vena

18

Page 19: Sistem Kardiovaskular Ginta

- Vena mempunyai 3 lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot

polos yang lebih tipis, kurang kuat, dan mudah kempes (kolaps).

- Vena cenderung berwarna biru, karena mengangkut karbondioksida, kecuali

vena pulmonalis.

3. Stenosis katup. hal ini terjadi ketika membuka katup jantung lebih kecil dari

normal karena selebaran kaku atau menyatu. Pembukaan menyempit dapat

membuat jantung bekerja sangat keras untuk memompa darah melalui itu. Hal

ini dapat menyebabkan gagal Jantung dan gejala lainnya.

4. Relaksasi Isovolumetrik ventrikel

5. Shock Anaphylactic adalah suatu syndrome klinis yang ditandai dengan adanya

hipotensi, tachycardia, kulit yang dingan, pucat basah, hiperventilasi,

perubahan status mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh

reaksi anafilaksis. Reaksi Anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi

imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat

menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi

tersebut cukup hebat sehingga menimbulkan syok, disebut sebagai syok

anafilkatik yang dapat berakibat fatal.

6. Tekanan darah akan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan dan posisi yang di

coba. Tekanan darah pada saat rileks atau santai akan lebih baik atau normal

karena pada saat itu tekanan darah berjalan dengan normal tanpa ada faktor

yang dapat mengganggu tekanan darah tersebut

Daftar Pustaka

Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

19

Page 20: Sistem Kardiovaskular Ginta

Sloane, Ethel. 2005. Anatomi Fisiologi Manusia untuk Pemula. Jakarta : EGC

Sutoyo, Daryono. 2009. Histologi. Surakarta: Sebelas Maret Universitas Press

20