sistem kardiovaskular

21
Sistem kardiovaskular Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel . Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis ). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. 1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi ). 2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat ) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. JANTUNG Jantung (bahasa Latin , cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Pengelomppokan pembuluh darah Pembuluh darah pada mnusia dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan arah aliran darahnya. Pembuluh darah yang arahnya

Upload: cherrydevil

Post on 08-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Farmakologi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskularSistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).

2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

JANTUNG

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Pengelomppokan pembuluh darah

Pembuluh darah pada mnusia dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan arah aliran darahnya. Pembuluh darah yang arahnya meninggalakan jantung disebut dengan Arteri sedangkan yang arah aliran darahnya menuju ke jantung disebut dengan vena.

Perbedaan arteri dengan vena yang lain selain dari aspek aliran darahnya, dapat pula dilihat dari aspek letaknya dari permukaan tubuh, semburan jika pembuluh tersebut dipotong, elatisitasitas pembuluh. Arteri terletak jauh dari permukaan tubuh jika dibandingkan dengan vena yang dekat dengan permukaan tubuh. jika dilihat dari segi kekuatan tekanan pada pembuluh maka arteri memiliki kekuatan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan vena, sehingga arteri jika dipotong akan menyebabkan darah akan menyembur keluar dengan deras., karena arteri berhubungan langsung dengan bilik kiri. Jik dilihat dari tingkat elastisitasnya maka arteri lebih elastis dibandingkan dengan vena.

B. Macam peredaran Darah

Page 2: Sistem Kardiovaskular

Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dri jntung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Lihat gambar berikut ini.

peredaran darah ganda pada manusia

Page 3: Sistem Kardiovaskular

Dari gambar tersebut analisislah manakah yang termasuk perdarah darah sistemik dan yang mana peredaran pulmonaris!

peredaran darah sistemik dimulai dari bilik kiri ke bagian semua bagian tubuh dan berakhir di serambi kanan. Sedangkan peredaran darah pulmonaris dimulai dari bilik kanan menuju paru-paru dan berakhir di serambi kiri.

Karena darah mengalir dua kali melwati jantung maka peredaran darah tipe ini disebut peredaran darah ganda. selain itu karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah maka disebut dengan peredaran darah tertutup. Penjelasan di atas menjelaskan makan peredaran darah ganda dan tertutup.

Perhatikan pada pembuluh darah yang meninggalkan jantung melalui aorta. Pembuluh ini disebut dengan arteri dengan kandungannya kaya akan oksigen. Kemudian bagaimana dengan pembuluh lain yang keluar dari jantung(bilik kanan) yang langsung menuju ke paru-paru? apakah pembuluh darah arteri ini juga mengandung oksigen?

hal yang serupa juga sebaiknya Anda analisis untuk vena yang langsung dari paru-paru apakah kandungannya kaya akan CO2?

Selain hal tersebut di atas konsep yang perlu dikuasai adalah arah aliran dari darah pada jantung adalah dari serambi ke bilik, sama seperti ketika Anda masuk ke dalam rumah yang sopan adalah melewati serambi dahulu baru masuk ke bilik/kamar Anda kan, demikian juga dengan darah-serambi dulu baru bilik.

Pertanyaan refleksi:

1. Harus melewati pembuluh apakah agar darah yang kaya akan CO2 dapat mengikat kembali CO2?

2. Apakah pembuluh arteri selalu mengangkut oksigen?

3. kemanakah arah aliran darah pada jantung?

4. Di jantung bagian manakah berakhirnya peredaran sistemik dan pulmonaris?

5. Di jantung bagian manakah peredaran darah sistemik dan pulmonaris dimulai?

6. Di bagian mana saja terjadi pertukaran gas CO2 dan O2?

 

Gangguan sistem peredaran darah melipui gangguan dan kelainan pada darah, pembuluh, jantung dan karena kebiasaan juga penyakit.

Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah

Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:

Page 4: Sistem Kardiovaskular

1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)

2. Embolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.3. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah

eritrosit dalam darah4. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis5. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .6. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan

secara hereditas)7. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.8. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari

antibodi yang berasal dari ibu.9. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin

yang bersifat menurun.10. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis11. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

Langkah Penanganan Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah- Pada uraian sebelumnya sudah dibahas secara mendetail tentang darah. Begitu pentingnya peredaran darah dalam tubuh kita, sehingga kita perlu menjaga kesehatannya dan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah. Beberapa gangguan yang perlu kita waspadai berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.

1.  Aids

Tahukah Anda tentang penyakit AIDS, ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah? Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV AIDS, biasanya terjadi pada orang yang memiliki gaya hidup berganti pasangan serta pengguna jarum suntik untuk obat-obatan terlarang. Sekitar 60% pengguna jarum suntik obat-obatan terlarang terinfeksi virus ini. Sebagian besar masyarakat kita menganggap penyakit AIDS adalah penyakit tabu karena biasanya yang menderita penyakit ini adalah orangorang yang memiliki gaya hidup tidak baik seperti disebutkan di atas.

Masyarakat juga menganggap penyakit ini adalah penyakit yang sangat ganas dan tidak ada obatnya. Seseorang yang mengidap penyakit ini jika terinfeksi penyakit walaupun ringan, penyakit tersebut mudah sekali menjadi parah. Tahukah Anda mengapa bisa terjadi demikian? Kasus tersebut merupakan sebagian kecil dari akibat rusaknya sel darah putih. Seseorang yang terkena penyakit yang merusak sel darah putih, berakibat ia tidak lagi memiliki kekebalan tubuh. Jika seseorang tidak punya daya kebal dalam tubuhnya, maka ia mudah terinfeksi penyakit-penyakit lain. Inilah yang menunjukkan fungsi utama dari sel darah putih, yaitu untuk kekebalan tubuh. Coba Anda sebutkan lagi kasus lain yang diakibatkan oleh rusaknya sel darah putih!

2.  Leukimia/kanker Darah

Ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah, pada penderita penyakit leukimia, sel darah putihnya aktif membelah dan tak terkendali, sehingga jumlahnya melebihi jumlah normal.

Page 5: Sistem Kardiovaskular

3.  Anemia

Anemia ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Orang yang menderita penyakit anemia, sel darah merah dalam tubuhnya kekurangan hemoglobin. Kasus lain dapat pula disebabkan karena tubuh seseorang kekurangan darah yang disebabkan operasi, kecelakaan, proses melahirkan, maupun gizi buruk.

4.  Hemofili

Hemofili ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit hemofili ditandai dengan darah yang sukar membeku. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan/keturunan.

5.  Hipertensi

Hipertensi ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Tanda-tanda penyakit hipertensi, antara lain tekanan darah seseorang naik di atas normal. Coba ingatlah kembali tekanan darah normal pada orang dewasa!

6.  Hipotensi

Hipotonis ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit hipotensi merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi, yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah tekanan darah normal.

7.  Varises

varises ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Seseorang yang menderita penyakit varises akan mengalami pelebaran pada pembuluh balik (vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau betis. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil.

8.  Wasir (Hemoroid)

Wasir ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Tanda-tanda penyakit wasir ini, yaitu adanya pelebaran pembuluh balik (vena) yang terdapat di bagian dubur. Faktor pencetus biasanya karena aktivitas mengejan.

9.  Sklerosis

Sklerosis ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.

10.  Miokarditis

Miokarditis ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit miokarditis ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung.

Page 6: Sistem Kardiovaskular

11.  Jantung Koroner

Jatung koroner ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Pada tahun 1976 di Amerika, kasus kematian 38% disebabkan karena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh lemak, sehingga aliran darah menuju jantung tidak lancar.

12.  Eritroblastosis Fetalis (penyakit kuning)

Eristroblastosis fetalis ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Penyebab penyakit ertroblastosis fetalis adalah rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin ibunya.

13. Penyakit kaki gajah (elephantiasis)

Penyakit kaki gajah ini merupakan salahsatu Gangguan Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak. Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan seperti itu.

Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut.

1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan penambahan darah melalui transfusi darah.

2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.

3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan, sayur-sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang air besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.

4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena, sehingga mengakibatkan wasir.

5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan stres, karena ini akan memicu serangan jantung.

6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif.

Page 7: Sistem Kardiovaskular

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh darah terbesar adalah aorta

Pembuluh Darah ManusiaPosted by siti chanifah on Februari 15, 2012

Pembuluh darah manusia terdiri atas pembuluh nadi (arteri), pembuluh kapiler, dan pembuluh batik (vena). Apakah perbedaan ketiga pembuluh darah tersebut?Pembuluh nadi berfungsi mengalirkan darah keluar dari jantung. Pembuluh ini berdinding tebal, kuat, dan elastis. Denyutnya dapat dirasakan jika kamu memegang pangkal pergelangan tangan ataupun leher. Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi terbagi menjadi aorta, arteri, dan arteriol. Aorta merupakan pembuluh nadi yang berukuran besar (arteri besar). Darah di aorta dialirkan dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Arteri merupakan pembuluh nadi yang dilewati darah meninggalkan jantung. Biasanya, arteri dilalui darah bersih. Arteri merupakan cabang aorta. Adapun arteriol merupakan pembuluh nadi yang berukuran paling kecil.

Manusia mempunyai dua macam pembuluh nadi, yaitu pembuluh nadi tubuh dan pembuluh nadi paru-paru. Pembuluh nadi tubuh berfungsi melewatkan darah yang banyak mengandung oksigen dari bilk kiri ke seluruh tubuh. Adapun pembuluh nadi paru-paru berfungsi melewatkan darah yang mengandung banyak karbon dioksida dari bilik kanan ke paru-paru.

Bagaimanakah dengan pembuluh balik? Pembuluh balik atau vena berfungsi membawa darah menuju jantung. Pembuluh ini terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluh ini tipis dan tidak elastis serta memiliki katup berpasangan di sepanjang pembuluhnya. Katup berfungsi menjaga tekanan darah dan arah aliran darah. Pembuluh balik bercabang-cabang membentuk pembuluh yang berukuran lebih kecil yang dinamakan venula.

Pembuluh balik terdiri atas pembuluh balik tubuh dan pembuluh balik paru-paru. Pembuluh balik tubuh datang dari seluruh tubuh menuju jantung melalui serambi kanan. Pembuluh ini mengandung sedikit oksigen, tetapi banyak mengandung karbon dioksida. Darah dari tubuh bagian atas dan kedua tangan akan berkumpul di pembuluh balik besar atas (vena cava superior). Adapun darah dari tubuh bagian bawah berkumpul pada pembuluh balik besar bawah (vena cava inferior).

Pembuluh batik paru-paru adalah pembuluh yang melewatkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung. Pembuluh ini melewatkan darah yang banyak mengandung oksigen.

Page 8: Sistem Kardiovaskular

Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia- Secara umum, sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Selain itu, sistem peredaran darah juga berfungsi sebagai berikut.

1. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang.

2. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel tubuh yang membutuhkannya.

3. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.4. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.5. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel

darah putih.

Pada prinsipnya, sistem peredaran darah memiliki empat komponen utama sebagai berikut.

1. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut untuk nutrisi, udara, dan zat buangan.2. Jantung, berfungsi memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh.3. Pembuluh darah, merupakan saluran tempat darah beredar ke seluruh tubuh.4. Sistem lain yang dapat menambah atau mengurangi kandungan dalam darah.

Misalnya, usus halus dalam sistem pencernaan tempat darah mendapatkan nutrisi yang akan dibawa ke seluruh tubuh, atau ginjal tempat darah mengurangi konsentrasi urea yang dikandungnya.

1. Komposisi Darah. Manusia rata-rata mempunyai lima sampai enam liter darah, atau sekitar 8% dari total berat badannya. Apabila darah diendapkan dengan proses sentrifugasi, darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu plasma darah dan sel sel darah (Starr and Taggart, 1995: 656). Perhatikan Gb 5.1.

Gb. 5.1 Ketika darah disentrifugasi, akan terbentuk lapisan-lapisan darah, yaitu plasma darah dan sel-sel darah

Page 9: Sistem Kardiovaskular

Komponen JumlahPlasma darah (50%–60% volume darah)1. Air 91%–92% plasma darah2. Protein 7%–8% plasma darah3. Ion, gula, lemak, asam amino, hormon, vitamin,

1%–2% plasma darah

dan gas terlarut 4-5 juta sel/mL darahSel darah (40%–50% volume darah)1. Sel darah merah 3.000–6.750 sel/mL darah2. Sel darah putih 250.000–3.000 sel/mL darah3. Trombosit

a. Plasma Darah. Plasma darah merupakan komponen darah yang paling banyak, yaitu sekitar 55%-60% bagian dari darah. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% sisanya berupa zat-zat yang terlarut di dalamnya yang harus diangkut ke seluruh tubuh. Zat-zat terlarut dalam plasma darah tersebut terdiri atas protein, hormon, nutrisi (glukosa, vitamin, asam amino, lemak), gas (oksigen dan karbon dioksida), garam-garam (sodium, kalsium, potasium, magnesium), serta zat buangan seperti urea. Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak. Terdapat tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu:

1) albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol aliran air yang masuk ke dalam membran plasma);

2) globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh;

3) fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah.

b. Sel-Sel Darah. Hampir 45% dari volume darah manusia merupakan sel-sel darah. Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

1) Sel darah merah. Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel dan berbentuk bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang besar (Gambar 5.2). Pria rata-rata mempunyai eritrosit ± 5 juta per mm3 darahnya, sedangkan wanita mempunyai eritrosit ± 4,5 juta per mm3 darahnya. Mengapa bisa demikian?

Page 10: Sistem Kardiovaskular

Gb. 5.2 Sel-sel darah merah berwarna merah dan berbentuk bikonkaf.

Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu sebuah molekul kompleks dari protein dan molekul besi (Fe). Setiap molekul hemoglobin dapat berikatan dengan empat molekul oksigen. Oksigen diperoleh ketika sel darah melewati kapiler-kapiler alveolus di paruparu. Hemoglobin kurang reaktif terhadap molekul karbon dioksida. Oleh karena itu, karbon dioksida yang diperoleh dari sel lebih banyak larut dalam plasma darah.

Gb. 5.3 Setiap hemoglobin dapat mengikat empat molekul oksigen.

Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan berwarna merah cerah. Adapun hemoglobin yang tidak berikatan dengan oksigen, berwarna merah gelap atau kebiru-biruan. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel sehingga sel darah merah tidak dapat hidup lama. Sel darah yang mati atau rusak dikeluarkan dari sistem peredaran darah. Kemudian, masuk ke hati atau limfa untuk dipecah. Zat besi yang dikandung sel darah tersebut kemudian diangkut darah menuju sumsum tulang untuk dirakit kembali menjadi molekul hemoglobin yang baru hingga akhirnya terbentuk sel darah yang baru.

2) Sel Darah Putih. Sel darah putih tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berwarna merah, serta ukuran dan jumlah sel darah putih berbeda dengan sel darah merah. Perbandingan jumlah sel darah putih dan sel darah merah mencapai 1:500 hingga 1:1000. Artinya, terdapat 500 hingga 1000 sel darah merah untuk setiap satu sel darah putih. Ukuran sel darah putih lebih besar daripada sel darah merah. Sel darah putih memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula. Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil adalah sel darah putih yang granulanya menyerap zat warna yang bersifat netral. Sementara itu, eosinofil granulanya menyerap zat warna yang bersifat asam, sedangkan basofil granulanya menyerap zat warna yang bersifat basa. Sementara itu, agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula, terdiri atas limfosit dan monosit. Limfosit dinamai demikian karena sel ini terdapat juga pada cairan limfa. Adapun monosit merupakan sel darah putih yang berukuran besar.

Gambar 5.4 Terdapat lima tipe leukosit, yaitu (a) neutrofil, (b) eosinofil, (c) basofil, (d) limfosit, dan (e) monosit.

Page 11: Sistem Kardiovaskular

Sel darah putih dibentuk di limfa dan sumsum tulang. Secara umum, sel darah putih berperan dalam pertahanan tubuh. Sel darah putih akan mematikan organisme atau zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh, terutama yang masuk melalui jaringan darah. Eosinofil dan monosit dapat bersifat fagositik terhadap sel asing, seperti sel bakteri dan sel kanker. Dalam melaksanakan fungsinya, monosit dapat membesar menjadi makrofag.

3) Keping Darah. Keping-keping darah (trombosit) merupakan fragmen-fragmen besar sel yang disebut megakariosit. Jadi, keping-keping darah bukan merupakan satu sel yang utuh. Seperti sel darah merah, keping-keping darah tidak mempunyai inti sel dan masa hidupnya pun pendek, yaitu sekitar 10–12 hari. Keping-keping darah berperan dalam proses penghentian pendarahan. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka. Ketika ada permukaan yang terbuka pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah segera menempel dan menutupi permukaan yang terbuka tersebut. Keping-keping darah yang menempel, faktor lain, dan jaringan yang terluka memicu pengaktifan trombin, sebuah enzim, dari protrombin dalam plasma darah. Trombin yang terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.

Molekul fibrin menempel satu sama lain, membentuk jaringan berserat. Jaringan protein fibrin ini, menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi padat, seperti gelatin ketika sudah dingin. Jaringan ini membuat sel darah merah terperangkap dan menambah kepadatan dari darah yang beku. Untuk memahami proses pembekuan darah, perhatikan Gb 5.5.

Gb. 5.5 Luka dapat memicu pembekuan darah.

Keping-keping darah menempel di bagian yang berserat dan mengeluarkan benang-benang yang lengket dan membuatnya merekat satu dengan yang lain. Dalam waktu setengah jam, keping-keping darah mengerut, menarik lubang untuk merapat, dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Aksi tersebut menghasilkan pembekuan yang padat dan kuat sehingga membuat luka merapat.

2. Golongan Darah. Golongan darah pada manusia ditentukan oleh protein spesifik yang terdapat di membran sel darah merah. Pada awal abad ke-19, Karl Landsteiner, seorang ilmuwan Australia bersama dengan Denath, mengelompokkan darah menjadi empat tipe,

Page 12: Sistem Kardiovaskular

yaitu A, B, AB, dan O. Hal tersebut bergantung pada ada-tidaknya protein spesifik dalam membran plasma pada sel darah merah yang disebut aglutinogen (antigen). Antigen merupakan molekul yang menyebabkan pembentukan antibodi (aglutinasi). Jika seseorang memiliki aglutinogen A di sel darah merahnya, dalam plasma darah akan terbentuk aglutinin B atau biasa dikenal dengan anti-B. Orang tersebut memiliki golongan darah A. Sebaliknya, jika terdapat aglutinogen B, orang tersebut bergolongan darah B dan memiliki aglutinin A atau anti–A. Sementara itu, orang yang memiliki aglutinogen A dan B, ia tidak memiliki anti–A maupun anti–B, dan golongan darahnya adalah AB. Bagaimana dengan orang yang bergolongan darah O? Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Golongan Darah dan Kandungan Aglutinogen – Aglutinin

No. Golongan Darah Aglutinogen pada Eritrosit

Aglutinin pada Plasma Darah

1 O - anti-A dan anti-B2 A A anti-B3 B B anti-B4 AB A dan B

Jika golongan darah yang berbeda dicampurkan, darah-darah tersebut biasanya menggumpal. Proses menggumpalnya darah ini disebut aglutinasi. Jika darah dari golongan yang sama dicampurkan, penggumpalan tidak terjadi. Pada 1940, Dr. Landsteiner menemukan bahwa golongan darah A juga dapat diberikan kepada kera Macaca rhesus. Akan tetapi, 15% dari jumlah sampel mengalami penggumpalan. Dr. Landsteiner menemukan bahwa sampel yang mengalami penggumpalan tersebut tidak memiliki faktor Rh dalam darahnya. Darah yang demikian disebut dengan rh-. Hanya darah yang mengandung faktor Rh (rh+) yang dapat menjadi donor bagi kera Macaca rhesus. Sistem rhesus ini sangat penting diperhatikan oleh ibu hamil. Jika darah ibu tersebut rh–, sedangkan anaknya rh+, dikhawatirkan ada antigen rh+ anak yang masuk ke dalam darah ibu. Akibatnya, akan dibentuk aglutinin rh di tubuh ibu. Kondisi ini akan membahayakan anak yang dikandungnya. Pada kehamilan pertama, kemungkinan besar anak yang dilahirkan akan selamat karena belum banyak terbentuk anti-rh di tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya, risiko terjadi penggumpalan pada darah bayi semakin besar karena anti-rh yang terbentuk di tubuh si ibu semakin banyak ini dinamakan eritroblastosis fetalis (Gb. 5.6).

Gambar 5.6 (a) kehamilan pertama fetus dapat selamat. (b) kehamilan kedua, fetus akan mengalami eritroblastosis fetalis.

Page 13: Sistem Kardiovaskular

Dari pengetahuan golongan darah ABO dan Rh inilah pemberian dan penerimaan darah antarmanusia dapat dilaksanakan. Pemberian dan penerimaan darah ini disebut transfusi darah.

Tabel 5.2 Kemungkinan Transfusi Darah

DonorResipien

A B AB OA ✓ - ✓ ✓B - ✓ ✓AB - - ✓ -O ✓ ✓ ✓ ✓

Ket: ✓ = dimungkinkan (darah tidak menggumpal)- = tidak dimungkinkan (darah menggumpal)

Komponen Sistem Peredaran Darah - Darah -

DARAH  Fungsi utama darah pada manusia :1. mengangkut oksigen diseluruh tubuh.2. mengangkut  sari-sari makanan.3. mengangkut sisa-sisa metabolisme, misal : karbon dioksida, urea, asam laktat ke alat ekskresi.4. mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.Selain itu juga mempunyai fungsi : melawan bibit penyakit, mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, serta melakukan mekanisme pembekuan darah.

Sel darah adalah sel yang hidup. Kebanyakan sel darah tidak membelah, melainkan langsung di ganti oleh sel sel baru dari sumsum tulang belakang . 

1) Eritrosit (sel darah merah)a. ciri dan fungsi        pada mamalia tidak berinti sehingga tidak memiliki DNA, berbentuk bikonkaf. Warna eritrosit bergantung pada hemoglobin yang mempunyai fungsi membantu eritrosit mengangkat oksigen. Jika HB mengikat oksigen maka eritrosit berwarna merah, jika telah di lepaskan akan berwarna merah

Page 14: Sistem Kardiovaskular

kebiruan. Jumlah Hb tergantung pada jenis kelamin dan umur .          Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal 5,1-5,8 juta per milikubik, pada wanita 4,3-5,2 juta per milikubik. Jumlah eritrosit dapat berkurang misalnya karena luka yang mengeluarkan banyak  darah atau anemia.          Oksigen akan diedarkan melalui pengangkutan oleh darah dalam bentuk ikatan yang mudah lepas berupa oksihemoglobin. dalam waktu 1 menit 5 liter darah yang di pompa jantung dapat di lepaskan lebih kurang 250ml oksigen yang terikat pada hemoglobin dalam eritrosit . Dari jaringan tubuh Hb akan mengikat sebagian karbon dioksida dalam bentuk karbamb. Proses pembentukan eritrosit

Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis.          Produksi eritrosit distimulansi oleh hormon eritropoietin.Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan sumsum tulang membranosa (tulang belang,dada,rusuk,dan panggul). Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas  atau sel batang mileoid yang mampu bekerja menjadi berbagai jenis sel darah (bersifat pluripoten ). Sumsum tulang akan membentuk berbagai jenis leukosit,eritrosit, dan megakariosit (pembentuk keping darah). Eritrosit yang terbentuk akan keluar dan menembus membran (kemampuan ini disebut diapedesis) dan memasuki kapiler darah. Selain membentuk sel plasma,limfosit b,limfosit t,monosit,dan fagosit-fagosit lain.Dalam keadaan normal,eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua,membran sel rapuh dan pecah.Eritrosit tua dimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh sel-sel retikuloendotelium.Zat besi dilepas kembali ke dalam darah untuk kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati. Hemoglabin diubah menjadi pigmen empedu (bilirubin) dan disekresi oleh hati ke dalam empedu.

2)Leukosit (Sel darah putih)Leukosit dibagi 6 yaitu: neutrofil,eosinofil,basofil,monosit,dan basofil yang memiliki granula sehingga disebut granulosit,

Page 15: Sistem Kardiovaskular

sedangkan limfosit dan monosit disebut agranulosit (tidak bergranul).          Sebagian leukosit dibentuk dalam sumsum tulang (granulosit,monosit,dan limfosit) dan sebagian lagi dalam jaringan limfa (limfosit dan sel-sel plasma). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk leukosit adalah vitamin dan asam amino seperti halnya sel-sel lainnya. Sesudah dibentuk,sel-sel tersebut ditransport dalam darah ke berbagai bagian tubuh. Masa hidup leukosit beda-beda,ada yang sekitar 12 jam,ada yang sampai 100-300 hari.Manfaat leukosit:untuk membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk.Leukosit bergerak ameboid dan bersifat fagositik (memangsa).

3) Keping-keping DarahTROMBOSITTrombosit disebut juga sel darah pembeku, jumlahnya pada orang dewasa kira-kira 200.000-500.000/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembekuan (hemostasis), diantaranya adalah faktor VIII (antiheamophillic factor). Penyakit kekurangan trombosit adalah hemofilia.