sinopsis skripsi 1-zebian paskalis (1206244081)
DESCRIPTION
Sinopsis Penelitian Asap Pembakaran KremasiTRANSCRIPT
Penelitian Kualitas Udara Hasil Pembakaran Jenazah dengan Parameter Debu
Partikulat di Krematorium Oasis Lestari
oleh Zebian Paskalis - 1206244081
Latar Belakang
Kematian tidak akan bisa terelakkan karena kematian merupakan salah satu bagian
dari fase kehidupan manusia. Ketika masih hidup, manusia pasti menghasilkan produk sisa
yang jarang dimanfaatkan lagi atau biasa disebut sampah. Begitu pula ketika manusia sudah
meninggal, manusia menghasilkan produk sisa itu, yaitu jenazahnya sendiri. Jenazah akan
terdekomposisi secara alami dengan sendirinya. Hal tersebut merupakan hal yang
menjijikkan jika dilihat bagi orang pada umumnya. Maka dari itu, jenazah akan diproses
lebih lanjut, yaitu dikubur atau dikremasi.
Kremasi merupakan proses pembakaran jenazah dengan suhu yang sangat tinggi,
yaitu di atas 600° C, dengan waktu 2-3 jam. Kremasi akan membantu mempercepat proses
manusia kembali pada dasarnya, yaitu debu. Pada umumnya, proses kremasi menghasilkan
abu seberat 5% dari berat badan jenazahnya. Di Indonesia, kremasi merupakan pilihan yang
wajar bagi orang dengan kebudayaan Tionghoa. Di Bali, kremasi bahkan menjadi budaya dan
ciri khas adat setempat, yang dikenal dengan upacara Ngaben. Namun berbeda dengan di
Bali, di Jakarta tidak ada kremasi yang dilakukan di luar ruangan seperti upacara Ngaben,
melainkan di dalam ruangan yang biasa disebut krematorium.
Krematorium merupakan tempat di mana kremasi dilakukan dengan bentuk seperti
oven yang muat untuk dimasuki peti berisi jenazah. Kremasi sudah ada sejak Zaman Batu,
yaitu sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Namun, ide krematorium modern baru muncul pada
tahun 1873 oleh Profesor Brunetti dari Italia. Krematorium modern baru benar-benar dibuat
pada tahun 1876 oleh Dr. Julius LeMoyne di Washington, Amerika Serikat. Pada awal
krematorium modern ditemukan, bahan bakar yang dipakai adalah batu bara. Namun
sekarang bahan bakar yang digunakan adalah propana, gas alam, dan olahan minyak bumi
seperti bensin. Krematorium membutuhkan energi sebesar 285 kWh untuk sekali kremasi per
orang. Hal itu membuat krematorium bisa menjadi salah satu penyebab polusi udara juga.
Seperti pada umumnya, pembakaran menghasilkan emisi gas karbon dioksida. Namun selain
itu, ternyata proses kremasi bisa menghasilkan emisi gas NOx, CO, debu partikulat, merkuri,
HF, HCl, dan logam berat lainnya, serta persistent organic pollutant (POP). Hal ini mungkin
juga disebabkan karena sebelum dikremasikan, jenazah ‘dibekali’ oleh keluarganya, seperti
barang-barang yang dimilikinya semasa hidupnya. Pihak krematorium pun tidak bisa
membatasi barang-barang yang akan dimasukkan ke dalam peti karena sudah menyangkut
tradisi dan budaya.
Krematorium Oasis Lestari terletak di Jalan Gatot Subroto KM 7-8 Jatake Tangerang.
Krematorium ini sudah berdiri sejak 5 April 2005 berkat usaha kerja keras dari Dana Pensiun
Konferensi Waligereja Indonesia (DP KWI). Krematorium Oasis Lestari ini menyebut
dirinya merupakan krematorium dengan teknologi paling modern di Indonesia sehingga
proses kremasi dilakukan dengan cepat, bersih, dan ramah lingkungan. Hal tersebut menjadi
menarik untuk dibahas karena berlawanan dengan teori yang menyebutkan bahwa
krematorium menjadi salah satu penyebab polusi udara.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Mengukur data kuantitatif debu partikulat dalam udara pembakaran jenazah yang
dibuang ke lingkungan.
2. Mengukur data kuantitatif debut partikulat dalam udara pembakaran jenazah yang ada
di ruang krematorium.
3. Mengetahui material apa saja yang terkandung di dalam udara pembakaran jenazah
Batasan Penelitian
Beberapa batasan-batasan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Pengambilan sampel dilakukan di luar dekat cerobong pembuangan asap pembakaran.
2. Pengambilan sampel dilakukan di dalam ruangan tempat kremasi dilakukan.
3. Data primer yang diambil untuk dijadikan parameter adalah kandungan debu
partikulat.
4. Data sekunder yang diambil adalah CO2, CO, NOx, dan merkuri.
Metodologi Penelitian
Beberapa tahapan yang akan dilakukan untuk proses penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur untuk perumusan masalah yang akan diteliti.
2. Penentuan objek studi yang akan dijadikan tempat pengambilan data.
3. Proses pengambilan sampel udara di lokasi objek studi.