tema dan sinopsis

17
Nama : Yumna Nabila NIM : I0212087 Metode Penelitian Arsitektur Revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Kota Bandung Objek Material Revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara di Kota Bandung Objek Formal Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular OBJEK MATERIAL Revitalisasi Bandar Udara Yang dimaksud dengan upaya revitalisasi bandara adalah upaya meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih mepunyai potensi dan selain itu juga adalah upaya untuk mengendalikan kawasan sebuah bandara yang cenderung kacau atau semrawut. Kemampuan bertahan hidup atau vitalitas dari suatu bandara dapat tercermin dari kegiatan yang berlangsung di dalam bandara, pengguna akan menikmati dan melakukan aktivitasnya dengan nyaman. Hasil positif dari revitalisasi sebuah bandara akan nampak dari adanya peningkatan penjualan dan daya tarik pengunjung atau pengguna suatu bandara. Pada hakikatnya, revitalisasi yang dilakukan pada suatu lingkungan hasilnya dapat digunakan untuk fungsi baru yang sesuai dan dibutuhkan tanpa menuntut perubahan drastis atau dapat dikatakan hanya memberikan dampak minimal. Sama halnya dengan revitalisasi pada umumnya, revitalisasi bandara yang dimaksud adalah suatu upaya untuk memperbarui/meng-upgrade kawasan bandara sesuai dengan fungsi

Upload: ymnnbl

Post on 07-Feb-2016

94 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

objek material dan objek formal

TRANSCRIPT

Page 1: tema dan sinopsis

Nama : Yumna Nabila

NIM : I0212087

Metode Penelitian Arsitektur

Revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara

dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Kota Bandung

Objek Material

Revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara di

Kota Bandung

Objek Formal

Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular

OBJEK MATERIAL

Revitalisasi Bandar Udara

Yang dimaksud dengan upaya revitalisasi bandara adalah upaya meningkatkan nilai-nilai

vitalitas yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih mepunyai potensi dan selain itu juga

adalah upaya untuk mengendalikan kawasan sebuah bandara yang cenderung kacau atau semrawut.

Kemampuan bertahan hidup atau vitalitas dari suatu bandara dapat tercermin dari kegiatan yang

berlangsung di dalam bandara, pengguna akan menikmati dan melakukan aktivitasnya dengan

nyaman. Hasil positif dari revitalisasi sebuah bandara akan nampak dari adanya peningkatan

penjualan dan daya tarik pengunjung atau pengguna suatu bandara.

Pada hakikatnya, revitalisasi yang dilakukan pada suatu lingkungan hasilnya dapat digunakan

untuk fungsi baru yang sesuai dan dibutuhkan tanpa menuntut perubahan drastis atau dapat

dikatakan hanya memberikan dampak minimal. Sama halnya dengan revitalisasi pada umumnya,

revitalisasi bandara yang dimaksud adalah suatu upaya untuk memperbarui/meng-upgrade kawasan

bandara sesuai dengan fungsi baru yang diinginkan dan dibutuhkan dengan pertimbangan dapat

mengendalikan kesemrawutan ataupun masalah yang timbul pada sebuah bandara.

Hal-hal yang biasanya dilakukan pada revitalisasi sebuah bandara diantaranya adalah

penataan kembali untuk lebih memanfaatkan lahan dan bangunan yang ada di kawasan bandara

secara maksimal dan/atau renovasi seluruh kawasan bandara ataupun bangunan yang ada di dalam

bangunan bandara yang ditujukan untuk peningkatan ekonomi dan efektifitas fungsi bangunan

maupun kawasan bandara.

Pada dasarnya revitalisasi sebuah bandara bukan hanya upaya untuk menghidupkan kembali

sebuah bandara yang tidak berfungsi atau menurun fungsinya, tetapi biasanya revitalisasi yang

Page 2: tema dan sinopsis

dilakukan pada sebuah bandara dikarenakan kebutuhan akan bandara untuk ditata dan

dikembangkan lebih lanjut karena kawasan (bisa jadi dalam konteks kota atau lokasi bandara

tersebut) yang berkembang pesat namun kondisinya tidak terkendali sehingga bandara tersebut

tidak dapat mengakomodasi perkembangan kebutuhan yang terjadi.

Gambar 01. Bandara Polonia (kiri) dan Bandara Kuala Namu (kanan)Sumber : encrypted-tbn0.gstatic.com

Contoh revitalisasi bandara yang sudah pernah dilakukan di Indonesia adalah revitalisasi

Bandara Soekarno Hatta di Tangerang dan Bandara Kuala Namu di Medan. Revitalisasi bandara yang

dilakukan pada kedua bandara tersebut dikarenakan adanya masalah mengenai kurangnya kapasitas

baik kapasitas untuk saat ini maupun beberapa tahun ke depannya. Karena masalah kurangnya

kapasitas tersebut, revitalisasi bandara yang dilakukan pada kedua bandara ini diantaranya adalah

pengembangan dan pembangunan terminal penumpang dan perluasan area parkir. Namun untuk

Bandara Kuala Namu, dilakukan juga perombakan fasad bangunan yang menjadi sangat berbeda

dibandingkan dengan bandara sebelumnya yaitu bandara Polonia Medan. Perombakan fasad

bangunan ini dilakukan karena rencananya Bandara Kuala Namu ini akan dijadikan salah satu

bandara andalan negara Indonesia.

Gambar 02. Fasad Bandara Kuala NamuSumber : encrypted-tbn0.gstatic.com

Page 3: tema dan sinopsis

Revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara

Gambar 03. Bandar Udara Internasional Husein SastranegaraSumber: wikipedia.org

Bandar udara Husein Sastranegara merupakan fasilitas yang mewadahi transportasi udara di

kota Bandung. Bandara Husein Sastranegara sendiri merupakan bandara dengan tingkat bandara

internasional. Sebagai bandara internasional, fasilitas yang ada di bandara Husein Sastranegara ini

sudah dikatakan lengkap sesuai dengan ketentuan SNI (Standar Nasional Indonesia).

Berikut ini adalah fasilitas yang ada di Bandara Husein Sastranegara (sesuai dengan

ketentuan SNI), yaitu :

Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side)

Ruang lapor diri (check in area)

Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge)

Ruang pengambilan bagasi (bagagge claim)

toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan

Area komersial

Kantor airline

toilet pria dan wanita untuk umum

Ruang simpan barang hilang

Fasilitas fiskal

Fasilitas imigrasi dan bea cukai

Fasilitas karantina

telepon umum

Fasilitas pemadam api ringan

Page 4: tema dan sinopsis

Peralatan pengambilan bagasi

Kursi tunggu

Selain itu bandara ini juga bandara ini memiliki fasilitas lain berupa fasilitas untuk

penumpang (ruang konsesi), fasilitas penunjang bandara, dan fasilitas parkir. Ruang konsesi berupa

restoran, kios, money charger, atm, nursery room. Sedangkan fasilitas penunjang bandara berupa

kantor pengelola, ruang mekanikal dan elektrikal, ruang komunikasi, ruang kesehatan, ruang rapat,

ruang pertemuan, dan fasilitas perawatan pesawat udara.

Gambar 04. Suasana Ruang tunggu Bandara Husein Sastranegara (kanan) dan Ruang tunggu calon penumpang dan pengantar di Bandara Husein Sastranegara (kiri)

sumber : bandung.bisnis.com(kanan) dan www.tempo.co (kiri)

Meskipun fasilitas yang ada di Bandara Husein Sastranegara sudah dapat dikatakan

memenuhi standar bandara internasional, namun dengan adanya peningkatan jumlah

pengunjung/penumpang di setiap tahunnya apakah pengguna bandara Husein Sastranegara dapat

terfasilitasi dengan baik? Sebagai sebuah fasilitas atau wadah yang menampung aktivitas

penerbangan udara, ukuran dan kapasitas yang dapat ditampung oleh Bandara Husein Sastranegara

tentunya tidak akan berubah. Sebaliknya, kebutuhan dan aktivitas yang perlu diwadahi selalu

berkembang dan bertambah banyak. Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang/pengunjung

pastinya akan berujung pada peningkatan kebutuhan sebuah ruang dan peningkatan kebutuhan

sebuah ruang akan berjalan beriringan dengan peningkatan kapasitas ruang.

Berikut ini adalah data pengguna jasa transportasi udara yang melalui bandara Husein

Sastranegara dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Dapat dilihat dari tabel dibawah setiap tahun

mengalami peningkatan penumpang pada Bandara Husein Sastranegara. Menurut beberapa sumber

media online, PT Angkasa Pura II menyatakan bahwa jumlah penumpang yang ada di Bandara Husein

Sastranegara tidak berimbang dengan kapasitas bandara. Bandara Husein saat ini hanya dapat

menampung ± 750.000 penumpang pertahun.

Tahun Jumlah Penumpang

2011 520.692

2012 874.805

Page 5: tema dan sinopsis

2013 ±2.460.000

2014 ±3.040.000

Sumber : Berbagai Media Online, diakses pada 06/03/2015

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, untuk kategori wisatawan

mancanegara yang datang ke kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara mengalami

peningkatan tiap tahunnya walaupun hanya terdapat dua maskapai yang melayani penerbangan ke

luar negeri yaitu Singapura dan Malaysia. Berikut ini adalah tabel wisatawan mancanegara yang

datang ke Kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara.

Tahun Jumlah wisatawan

mancanegara

%

2008 68.978 -

2009 81.651 15,52

2010 92.479 11,70

2011 117.550 21,32

2012 132.796 11,48

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2012

Yang dimaksud dengan revitalisasi Bandar Udara Husein Sastranegara adalah revitalisasi

yang dilakukan pada Bandara Husein Sastranegara. Revitalisasi yang dilakukan merupakan

pengembangan kawasan bandara Husein Sastranegara dengan pertimbangan peningkatan

kebutuhan pengguna bandara. Revitalisasi pada Bandara Husein Sastranegara dirasa perlu dilakukan

karena pada bandara ini terjadi perkembangan kota yang pesat dan tidak dapat dikendalikan oleh

bandara itu sendiri sehingga terjadi kesemrawutan dan kekacauan pada kawasan bandara.

Kesemrawutan dan kekacauan ini berimbas pada kenyaman pengguna bandara yang merupakan

salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh pengguna bandara. Dengan adanya penurunan

kenyamanan maka bisa terjadi penurunan aktivitas ekonomi dan sosial yang ada di Bandara Husein

Sastranegara yang bukan hanya merugikan pihak pengelola tetapi juga merugikan pihak pengguna.

Revitalisasi yang akan dilakukan adalah pengembangan terminal penumpang agar fasilitas

didalamnya dapat memenuhi kebutuhan, pengembangan dan perbaikan area parkir karena

peningkatan jumlah pengunjung, serta pengembangan dan perbaikan untuk fasilitas lain. Jadi intinya

adalah revitalisasi yang akan dilakukan pada Bandara Husein Sastranegara memiliki tujuan

meningkatkan akomodasi air travel dan antisipasi kenaikan jumlah penumpang yang terjadi sama

sepeti rencana revitalisasi pada bandara lain yang ada di Indonesia.

Page 6: tema dan sinopsis

Kota Bandung sebagai Lokasi Bandar Udara Husein Sastranegara yang Akan Dikenakan

Revitalisasi

Selain karena Bandara Husein Sastranegara terletak di kota Bandung, bandara ini diusung

untuk mengalami revitalisasi karena terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan dari kota

Bandung yang membuat Bandara Husein layak direvitalisasi. Faktor-faktor tersebut diantaranya

adalah kependudukan, tingkat ekonomi, dan letak geografis yang mendukung potensi pariwisata

dari kota Bandung.

Kependudukan Kota Bandung

Kota Bandung yang merupakan kota metropolis sekaligus ibukota provinsi Jawa Barat

membuat banyak para pelancong tertarik untuk mendatangi Bandung sebagai tempat untuk hidup

dan mencari penghasilan. Secara perlahan, jumlah penduduk kota Bandung terus menerus

mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Selain dikarenakan adanya faktor natalitas (kelahiran)

kenaikan ini juga disebabkan adanya urbanisasi dari daerah-daerah kabupaten maupun kota-kota di

sekitar Jawa Barat yang menggantungkan hidup pada kota Bandung.

Page 7: tema dan sinopsis

Berikut ini adalah tabel peningkatan jumlah penduduk pertahun di Kota Bandung :

Tahun Jumlah Penduduk

1941 226.877

1950 644.475

2005 2.315.895

2006 2.340.624

2007 2.364.312

2008 2.390.120

2009 2.854.177

2011 3.235.615

2012 3.307.396

Sumber : jabar.bps.go.id

Tingkat ekonomi Kota Bandung

Selain karena peningkatan kependudukan kota Bandung, tingkat ekonomi kota Bandung juga

selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Dimana kenaikan ini juga membuat kota Bandung

menjadi salah satu kota dengan laju pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Tabel Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung

Tahun Angka Kenaikan

2002 7,13

2003 7,35

2004 7,47

2005 7,53

2006 7,83

2007 8,24

2008 8,17

2009 8,34

2010 8,45

2011 8,73

2012 8,98

Sumber : Jabar.bps.go.id

Kota Bandung dapat dikatakan pusat aktivitas perekonomian Jawa Barat. Kondisi ini

menyebabkan Kota Bandung menjadi magnet penarik bagi kota-kota disekitarnya. Kehidupan sehari-

Page 8: tema dan sinopsis

hari masyarakat Kota Bandung telah menyatu dan relatif sulit untuk dapat dibedakan secara jelas

dengan masyarakat daerah tetangga. Selain itu, pasca dibukanya akses jalan tol langsung menuju

Kota Jakarta, Kota Bandung telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit warga Jakarta dan

sekitarnya (Jabodetabek) khususnya di masa akhir pekan.

Kontribusi Sektor Ekonomi dan Persentase SerapanTenaga Kerja Sektor Ekonomi Kota Bandung Tahun 2007 (%)Sumber : andriakbar.blogspot.com

Sebagai pusat perekonomian Jawa Barat dan sekaligus sebagai kota tujuan wisata dan

pendidikan, aktivitas ketenagakerjaan di Kota Bandung pada umumnya adalah pada sektor jasa dan

perdagangan. Pada tahun 2007, 36,7% penduduk Kota Bandung bekerja pada sektor perdagangan,

hotel, dan restoran. Sebanyak 24,9% tenaga kerja Kota Bogor bekerja di sektor jasa yang meliputi

jasa pemerintahan umum dan swasta. Walaupun menyerap tenaga kerja dalam jumlah terbesar,

namun bila dibandingkan dengan jumlah produksi ekonomi, maka produktivitas tenaga kerja di

sektor jasa-jasa jauh lebih rendah dibandingkan sektor lainya. Kondisi ini menunjukkan pekerja

sektor jasa yang di dalamnya meliputi jasa pemerintahan umum dan sosial kemasyarakatan relatif

mendapat tingkat pendapatan atau kesejahteraan yang relatif rendah atau distribusi pendapatan di

sektor ini tidak merata. Selain itu ada kemungkinan sektor jasa-jasa menampung banyak tenaga

kerja kurang produktif, sehingga ada potensi pengangguran semu cukup besar pada sektor ini.

Potensi Kota Bandung

Kota Bandung memiliki beberapa potensi yaitu potensi alam, budaya dan pariwisata yang di-

packaging menjadi suatu hal yang menarik, bukan saja bagi para masyarakatnya tapi juga bagi

wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Bandung yang terkenal karena keindahannya

kota Bandung juga terkenal karena kota Bandung dikelilingi pegunungan, kota Bandung juga terkenal

Page 9: tema dan sinopsis

sebagai kota industri kreatif. Sebagai kota kreatif Bandung terkenal dengan sepatu, kaos, baju,

kuliner, dan lainnya yang bukan hanya terkenal di Indonesia tapi juga di mancanegara. Keindahan

kota Bandung dipadukan dengan industri kreatif oleh para pemudanya dapat menghasilkan tempat-

tempat unik yang wajib dikunjungi di kota Bandung. Di setiap tahunnya jumlah wisatawan baik

domestik ataupun mancanegara yang mengunjungi kota Bandung mengalami kenaikan dan

penurunan. Berikut ini adalah tabel wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung.

Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan

Nusantara

Jumlah

2002 75.407 946.344 1.021.751

2003 81.388 1.537.272 1.618.660

2004 87.000 1.750.000 1.837.000

2005 91.350 1.837.500 1.928.850

2006 94.600 1.925.000 2.019.600

2008 175.111 4.320.134 4.495.245

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 228.449 4.951.439 5.179.888

2011 225.585 6.487.239 6.712.824

2012 176.855 5.080.584 5.275.439

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung 2012

Objek pariwisata yang potensial di Kota Bandung dapat dikategorikan ke dalam 14 Cluster.

Objek-objek ini adalah objek yang sering dikunjungi dan menjadi daftar list yang harus dikunjungi di

kota Bandung, yaitu :

1) Cluster Wisata Belanja dan Kesehatan di Jalur Sukajadi-Sarijadi-Setrasari-Pasteur;

2) Cluster Wisata Seni Budaya Tradisional dan Industri Kerajinan di Jalur Padasuka-Suci;

3) Cluster Wisata Sejarah dan Heritage di Jalur Braga-Asia Afrika-Cikapundung;

4) Cluster Wisata Industri Tekstil di Cigondewah;

5) Cluster Wisata Seni Budaya Tradisional dan MICE di Bandung Timur;

6) Cluster Wisata Rohani dan Wisata Belanja di Jalur Gegerkalong-Setiabudi;

7) Cluster Wisata Hiburan, Wisata Belanja, Geowisata di Jalur Alun-Alun-Sudirman-Otista-

Gardujati-Pasirkaliki;

8) Cluster Wisata Rekreasi Alam, Wisata Budaya, Wisata Industri Kerajinan di Jalur Dago Utara-

Punclut;

9) Cluster Wisata Heritage, Pendidikan, Rekreasi Alam dan Buatan, Wisata Konvensi, Religi di Jalur

Gedung Sate-Gasibu-Sabuga;

Page 10: tema dan sinopsis

10) Cluster Wisata Kuliner, Wisata Heritage, Pendidikan, Hiburan dan Rekreasi, Geowisata di Jalur ir.

H. Juanda (Dago)-Merdeka-Riau;

11) Cluster Wisata Heritage, Wisata Belanja dan Kuliner, Wisata Industri Rajutan di Jalur Gatot

Subroto-Binongjati;

12) Cluster Wisata Belanja dan Wisata Industri Kerajinan di Cibaduyut;

13) Cluster Wisata Kuliner di Burangrang, dan

14) Cluster Wisata Belanja di Cihampelas

Gambar 05. Kawasan Wisata Belanja Jalan Cihampelas BandungSumber : afadhlan.files.wordpress.com

Tidak hanya di Kota Bandung, Kabupaten Bandung memiliki objek wisata yang juga menarik

wisatawan, diantaranya:

1) Tangkuban Perahu

2) Kawah Putih

3) Prasasti Curug Dago

4) Sumber Air Panas Cimanggu

5) Situ Patengang

6) Bumi Perkemahan Ranca Upas

7) Situ Ciburuy

8) Taman Juanda

9) Perkebunan Teh Rancabali

10) Danau Alam

11) Situ Lembang

12) Situ Cileunca (Pengalengan)

13) Taman Wisata Maribaya

14) Bumi Perkemahan Cikole

15) Lintas Hutan Jayagiri

Page 11: tema dan sinopsis

16) Taman Yunghun

17) Observatorium Bosscha

18) Curug Cimahi dan Curug Panganten

19) Wisata Bunga Cihideung

20) Situs Batu Payung dan Situs Mundinglaya

21) Curug Sawer dan Curug Malela

22) Situ Ciburuy

23) Gua Pawon

24) Gua Sanghiang Tikoro, Curug Jawa dan Waduk Sguling

25) Waduk Cirata

26) Wisata Agro Perkebunan Cikalong Wetan

Gambar 06. Observatorium BosschaSumber : nyarinyari.com

Dengan adanya kenaikan jumlah penduduk, kenaikan tingkat ekonomi, dan ketertarikan kota

Bandung sebagai destinasi wisata maka kebutuhan akan transportasi menuju dan dari kota Bandung

akan meningkat. Peningkatan ini tentunya berimbas pada kebutuhan akan transportasi darat dan

udara. Transportasi udara menjadi pilihan utama bagi sebagian wisatawan domestik. Sedangkan bagi

wisatawan mancanegara khususnya yang berasal dari Malaysia dan Singapura akan lebih

mengutamakan menggunakan transportasi udara karena jarak dan waktu yang ditempuh yang

terpantau berbeda jika dibandingkan dengan menggunakan transportasi darat.

Revitalisasi Bandara Husein dianggap diperlukan dalam menanggapi permintaan air travel

khususnya masyarakat kota Bandung, dan umumnya warga Indonesia dan untuk mencapai

kenyamanan dan kebutuhan yang harus diperoleh karena adanya peningkatan-peningkatan yang

harus dipertimbangkan.

Page 12: tema dan sinopsis

OBJEK FORMAL

Arsitektur Neo Vernakular sebagai Metode Desain dalam Revitalisasi Bandar Udara

Husein Sastranegara di Kota Bandung

Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang

lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan

fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernakular

merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif,

kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara

bangunan, alam, dan lingkungan.

Untuk mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur

setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat, dengan ciri-ciri

sebagai berikut.

a. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan

dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen).

b. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik

yaitu budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan

lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.

c. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular

melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya).

Bandar udara sebagai fasilitas dari sarana transportasi udara dapat dikatakan sebagai

cerminan awal dari sebuah kota dimana bandara itu berada. Keunikan dalam menggunakan

transportasi udara ialah begitu pesawat akan mendarat maka penumpang yang ada di dalam

pesawat disuguhkan pemandangan landscape sebuah kota bandara yang dituju sebelum akhirnya

mendarat di bandara tersebut dan dilanjutkan dengan melihat fasad dari terminal penumpang

bandara tersebut. Untuk menunjang keunikan tersebut maka fasad terminal bandara baiknya

Page 13: tema dan sinopsis

memiliki kesinambungan dengan lansekap kota yang disajikan pada saat pesawat akan mendarat.

Dengan menggunakan pendekatan arsitektur Neo Vernakular maka wajah sebuah bandara dapat

menunjukkan ciri khas daerah yang biasanya bersifat tradisional dan menunjukkan kemodernan dari

kota tempat bandara itu berada sekaligus memiliki kesinambungan dengan lansekap kota yang

disajikan pada saat pesawat akan mendarat.

Gambar 07 view Kota Bandung dari atas pesawatSumber : travel.detik.com

Untuk lebih menunjukkan cerminan awal sebuah kota maka yang dilakukan dari arsitektur

Neo Vernakular adalah pada bagian fasad atau massa bangunan menggunakan bahan-bahan

tradisional dan/atau menggunakan elemen-elemen tradisional. Karena bandara Husein Sastranegara

terletak di Kota Bandung yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat maka elemen tradisional yang

dipilih adalah elemen tradisional khas Jawa Barat/ Sunda. Tidak hanya dari segi fasad ataupun

interior yang dapat disuguhkan dan mencirikan tradisional di daerah tersebut, tata ruang rumah

tradisional sunda pun sebenarnya dapat diaplikasikan pada bangunan.