kumpulan sinopsis

Upload: boerhan-apa-iya

Post on 16-Jul-2015

1.093 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

I selesaSinopsis Novel De Davinci Code Karya Dan BrownSinopsis Novel De Davinci Code Karya Dan Brown Kisah berawal dari sebuah ruangan di dalam sebuah museum yang dikenal sebagai museum terbesar dan termegah di dunia, Louvre, yang terletak di jantung kota paris. Jacques Sauniere tampak tengah berjuang melawan maut, melawan sesosok albino yang berusaha membunuhnya dan merebut rahasia dahsyat yang sudah ia jaga selama lebih dari beberapa dekade, dibawah naungan persaudaraan. Tapi sosok albino tersebut berhasil melukainya, cepat atau lambat kematian akan segera datang, dan ia tidak punya banyak waktu. Satu-satunya pilihan adalah : ia harus meninggalkan pesan kepada seseorang agar rahasia penting itu tidak musnah bersama kematiannya. Dan satu-satunya orang yang ia yakin bisa adala : ROBERT LANGDON. Robert Langdon masih menikmati kepenatannya setelah seharian penuh berkutat dengan diskusinya tentang simbol-simbol historis di The American University of Paris, ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya di Hotel Ritz. Ia enggan menerima tamu selarut itu, tapi ia tidak bisa menolak kehadiran tamunya dikarenakan selembar foto yang amat sangat mengejutkannya. Foto tersebut menggambarkan sesosok tubuh kaku, yang sebelum kematiannya tampak melakukan hal-hal aneh yang tidak dapat Langdon temukan alasannya. Ia terbujur kaku, merentangkan tangan dan kakinya, di dalam sebuah lingkaran darah yang menyeramkan. Aneh, pikir langdon. Akhirnya, tamu yang ternyata seorang petugas kepolisian tersebut membawa Langdon ke TKP sebagai saksi. Dengan pertimbangan, Langdon adalah seorang simbolog terkemuka, dan ia diharapkan dapat memecahkan simbol-simbol yang ada di sekitar korban. Langdon terkejut ketika mengetahui TKP-nya adalah museum Louvre dan semakin terkejut ketika mengetahui korbannya adalah Jacques Sauniere, sang kurator louvre. Tetapi keterkejutannya tidak berhenti sampai disitu, posisi mayat yang aneh, serta simbol-simbol aneh yang berada tepat di samping mayat Sauniere terbaring. 13-3-21-1-1-8-5 O, Draconia Devil ! Oh, lame saint Petugas forensik membuktikan lingkaran darah, simbol-simbol aneh, serta posisi mayat sauniere yang luar biasa aneh dilakukan oleh Saumiere sendiri, tepat sebelum kematiannya. Langdon semakin terkejut, ia tidak mengerti apa yang diinginkan Sauniere. Dan Brown - De Davinci Code Kemudian datanglah Sophie Naveu, seorang agen kriptografi dari kepolisian Paris. Sophie Naveu berhasil meyakinkan Langdon bahwa ia dibawa ke TKP bukan sebagai saksi, melainkan sebagai tersangka. Karena simbol-simbol yang dilihat Langdon disamping mayat Sauniere bukanlah simbol yang sesungguhnya. Simbol sesungguhnya adalah : 13-3-21-1-1-8-5 O, Draconia Devil ! Oh, lame saint PS : cari Robert Langdon Langdon semakin terkejut, mengapa namanya ada dalam pesan kematian Sauniere?? Langdon sama sekali tidak mengenal Sauniere. Akhirnya Langdon tahu, bahwa Sophie Naveu adalah cucu kandung Jacques Sauniere, dan PS adalah nama kesayangan Sauniere untuk cucunya, yaitu singkatan dari Princess Sophie. Tetapi ada

yang salah dengan pesan kematian itu, Langdon tidak membunuh siapapun dan Sophie mempercayainya. Mereka berdua melarikan diri dari kejaran kepolisian sembari memikirkan maksud sesungguhnya dari simbol-simbol aneh yang terdapat di samping mayat Sauniere. Setelah berpikir keras, mereka akhirnya dapat memecahkan arti simbol pertama, yaitu : O, Draconia Devil ! Oh, lame saint Adalah anagram yang sempurna untuk : Leonardo davinci ! The Mona Lisa ! Akhrinya Langdon dan Sophie Naveu berlari menuju lukisan mona lisa karya Leonardo Davinci yang ada di dalam Louvre. Dan di sana mereka kembali dihadapkan kepada sebuah kode yang tidak kalah aneh . Kode itu berbunyi : SO DARK THE CONE OF MAN Robert Langdon dan Sophie Naveu harus memecahkan kode-kode tersebut, selain untuk menemukan pembunuh Jacques Sauniere juga untuk membersihkan nama Langdon. Metode yang di gunakan Sophie Naveu untuk memecahkan simbol pertama, membuat Langdon mengerti arti simbol kedua tersebut. dan artinya adalah : SO DARK THE CONE OF MAN Adalah anagram yang sempurna untuk karya Davinci yang lain, yaitu: MADONNA OF THE ROCKS Mereka seolah dihadapkan kepada simbol-simbol berantai yang akan membawa mereka kepada identitas pembunuh Sauniere yang sebenarnya. Di lukisan yang berjudul Madonna of The Rocks mereka kembali menemukan pesan kematian aneh berupa sebuah benda menyerupai salib yang memiliki batang segitiga bersivat prismatik yang tampaknya dibuat secara halus dan tersebar acak. Dan di atas salib tersebut terdapat sebuah logogram mawar dengan inisial PS di atasnya. Dengan sebuah kalimat berbunyi : 24 RUE HAXO. Dalam perjalanannya menuju RUE HAXO, Langdon memberi tahu Sophi bahwa inisial PS bukan hanya berarti Princess Sophie, inisial tersebut memiliki arti lain, arti yang jauh lebih dahsyat dari apa yang pernah dibayangkan Sophie. Dan PS adalah inisial untuk Preure de Sion. Atau yang lebih dikenal dengan Biarawan Sion. Inisial PS dan bunga mawar adalah simbol yang dimiliki oleh organisasi rahasia tersebut, dan simbol ini muncul berkali-kali dalam pesan kematian Sauniere, artinya sauniere adalah anggota dari Biarawan Sion. Di Rue Haxo, mereka menemukan sebuah Bank, kemudian setelah menemukan simpanan atas nama Jacques Sauniere mereka menemukan sebuah benda, tetapi benda tersebut hanya bisa diambil dengan cara memasukan password yang berjumlah 7 digit angka, mereka berfikir mungkinkah angka-angka yang di tulis Sauniere sebelum kematiannya adalah password untuk membuka kotak penyimpanan di bank ini?? Mereka mencoba dan mereka gagal. Akhirnya mereka menemukan sebuah fakta lain yang sanga mencengangkan yaitu apabila mereka mengubah susunan angkanya, angka-angka yang ditulis Sauniere merupakan deret Fabonachi yang sangat terkenal. 13-3-21-1-1-8-5 Disusun ulang menjadi 1-1-2-3-5-8-13-21 Mereka memasukan angka tersebut sebagai password, kemudian keluarlah sebuah benda yang entah apa maksudnya. Setelah mengambil benda tersebut, Langdon dan Sophie kembali ke dalam pelariannya, mereka berniat menemui teman Langdon yang bernama Leigh Teabing, seorang

sejarawan yang diharapkan mampu memberikan pengertian tentang apa sebenarnya PREURE DE SION juga membantu memecahkan kode-kode misteri tersebut. Sesampainya di kediaman Leih Teabing, Langdon dan Sophie disambut dengan sangat hangat. Teabing menjelaskan, Preure De SION adalah organisasi rahasia, yang berisi orang-orang penting dari seluruh penjuru amerrika dan Eropa. Tujuan utama terbentuknya organisasi ini adalah untuk menjaga sebuah rahasia kuno yang berhasil di temukan oelh Knight Templar di bawah Kuil Solomon di Yerusalem. Rahasia tersebut bernama Holly Grail. Teabing juga menjelaskan bahwa Holly Grail yang sebenarnya bukan Holly Grail yang selama ini Sophie kenal. Holly grail yang dikenal oleh masyarakat umum adalah merupa cawan suci yang digunakan Yesus Kristus dalam Perjamuan Terakhir sebelum kematiannya. Tetapi Holly Grail yang ditemukan oleh KNIGHT TEMPLAR di bawah reruntuhan kuil solomon adalah GRAIL yang sesungguhnya. Cawan suci yang memiliki makna metaforis. Yaitu rahim wanita. Teabing juga menunjukan bukti-bukti konkret bahwa Yesus Kristus pernah menikah dengan seorang waanita bernama MARIA MAGDALENA, tetapi pernikahan tersebut menyalahi ketentuan gereja yang menyatakan Yesus adalah tuhan, tuhan tidak menikah dan Tuhan tidak memiliki anak. Tetapi kenyataannya YESUS menikah dan dari pernikahannya itu Yesus dikaruniai anak. Dan fakta inilah yang apabila diungkapkan akan mengancam eksistemsi gereja katolik. Akhirnya gereja memerintahkan untuk membunuh semua keturunan MARIA MAGDALENA. Disinilah BIARAWAN SION berperan, mereka bertugas menjaga keselamatan keturunan yesus dan mengungkapkan kebenaran faktanya sampai waktu yang ditentukan. Dan kemungkinan kode-kode yang ditinggalkan Sauniere sebelum kematiannya adalah sebuah peta untuk menunjukan lokasi Grail. Dan orang yang membunuh Sauniere adalah orang yang kemungkinan berasal dari pihak gereja, sehingga mereka tidak ingin fakta mencengangkan itu tersebar luas. Akhirnya setelah mengalami pencarian yang berliku, akhirnya Sophie dan Langdon sampai kepada fakta terakhir, bahwa ternyata nenek dan adik kandung Sophie yang diperkirakan sudah tewas dalam kecelakaan, masih hidup. Dan Sophie Naveu merupakan keturunan MERROVINGIAN ( keturunan langsung Yesus Kristus). Bukan hanya itu, akhirnya mereka mengetahui siapa sebenarnya pembunuh kakek Sophie Naveu. Pembunuh Jaqcues Sauniere adalah seorang pria albino bernama Sylas, pengikut Oppus Dei, tetapi otak dari pembunuhan tersebut adalah LEIGH TEABING. Leigh teabing memperdaya Sylas, dan mengatakan bahwa apa yang Sylas lakukan adalah untuk keselamatan gereja. Ia berhasil membunuh Saunier tetapi ia tidak dapat mengetahui dimana lokasi persembunyian Holly Grail yang sebenarnya. Detail Novel Judul The Da Vinci Code (Soft Cover) Penulis Dan Brown No. ISBN 979335807 Penulis Dan Brown Penerbit Serambi Tanggal terbit Juni - 2004 Jumlah Halaman 632 Kategori Mistery-Thriller Text Bahasa Indonesia

Sinopsis Novel Pembunuh di Balik Kabut Karya Agatha Christie Sinopsis Novel PEMBUNUH DI BALIK KABUT Novel Agatha Cristie Dalam karyanya kali ini, Agatha Christie tidak melibatkan tokoh andalannya, Hercule Poirot, detektif berkebangsaan Belgia yang mempunya sel-sel kelabu yang sempurna. Penyelidikan murni dilakukan oleh orang-orang yang dilibatkan oleh keadaan. Yaitu, Bobby Jonas, Franchess Derwent, Dokter Thomas, Roger Bessingtonffrench, Moira Nicholson, dan Gladys Evans. Cerita berawal ketika Bobby Jonas anak tunggal seorang pendeta kenamaan di daerah Marchbolt (sebuah kota kecil di tepi pantai daerah Wales), dan temannya, Dr.Thomas sedang bermain golf di sebuah lahan milik pribadi, Bobby mendengar sebuah pekikan yang sangat memekakan telinga. pekikan tersebut begitu menyeramkan, Bobby dan Dr.Thomas berusaha mencari dimana sumber suara tersebut. Dan mereka dikejutkan oleh sesosok tubuh yang terbujur kaku diantara bebatuan terjal di sudut Marchbolt. Thomas berlari mencari bantuan dan meninggalkan Bobby bersama tubuh kaku tersebut. Tiba-tiba tubuh kaku yang menurut perkiraan Dr.Thomas sudah tewas tersebut, bangkit dan mencengkeram tangan Bobby, lalu ia menggumamkan kata-kata aneh ,kenapa mereka tidak memanggil Evans? sembari menunjukan selembar foto. Dalam foto tersebut, Bobby melihat sesosok wanita muda dengan rambut keperakan yang luar biasa cantik. Setelah menyerahkan selembar foto tersebut, lelaki yang tadi terbujur kaku tiba-tiba mengerang dan kembali terjerembab. Ia tewas dengan luka-luka yang menyeramkan. Sebagai saksi Bobby Jonas dan Dr.Thomas mengalami serentetan penyelidikan, dan dari penyelidikan tersebut mereka mengetahui bahwa pria yang mereka temukan di tepi jurang tersebut bernama Alex Pitchbard, dan foto yang diserahkan almarhum adalah foto adik almarhum, yaitu Ny. Amelia Cayman. Tetapi ada sesuatu yang mengganjal di benak Bobby, yaitu, foto yang ia lihat beberapa hari yang lalu sangat berbeda 180 derajat dari sosok Amelia Cayman. Kejanggalan tersebut hanya sebuah perubahan manusiawi yang terjadi ketika kepada setiap wanita, pikir Bobby. Ia segera melupakan kejadian tersebut dan kembali pada rutinitasnya. Tetapi kemudian suatu hal tak terduga terjadi, ia menemukan sebuah surat kabar yang menampilkan foto yang ditemukan di saku koraban, dan foto tersebut adalah foto yang berbeda dengan yang dilihat Bobby sebelumnya. Ia mencium kejanggalan. Ia yakin ada yang tidak beres. Kemudian iangatannya kembali pulih, kemarin saat ia menemukan sesosok tubuh terjatuh dari tebing, ia menunggu Dr. Thomas mencari bantuan, saat sedang menunggu ia ingat ia harus berada di gereja ayahnya sehingga ia meninggalkan kembali foto tersebut ke dalam saku celana korban. Disaat itu muncul pemuda setengah baya dengan wajah yang cukup tampan, Bobby berpesan kepada pemuda tersebut untuk menjag mayat sampai bantuan datang karena ia harus berada di gereja untuk kebaktian. Bobby yakin pria itulah yang mengganti foto wanita yang dilihatnya menjadi foto lain. Tapi apa maksudnya?? Jangan-jangan pria tersebut yang membunuh Alex Pitchard dan ia berniat menghilangkan bukti yang akan menyulitkannya??? Bobby membicarakan kejanggalan ini dengan sahabatnya, Franchess Derwent. Franchess yang biasa dipanggil Frankie juga merasa heran. Tetapi ia menganggap itu semua hanya kebetulan belaka. Beberapa hari kemudian, Bobby ditemukan hampir tewas karena minuman beracun yang diminumnya, polisi masih menyelidiki kejadian ini. Tetapi kecurigaan Bobbie dan Frankie terhadap pemuda yang ditinggalkannya di smaping mayat semakin kuat. Akhirnya mereka mendapatka ide gila, ide spontan yang diharap akan mengungkapkan siapa yang membunuh Alex Pitchard dan mencoba membunuh Bobby.

Ide tersebut membawa Frankie dan Bobby ke kediaman pemuda yang dicurigainya, Roger Bessingtonffrench. Selama tinggal disana Frankie dan Bobby yang menyamar sebagai supir pribadi Frankie mengamati gerak-gerik Roger Bessingtonffrench, tetapi sepertinya dia bersih. Gerak-geriknya tidak mencurigakan. Dalam penyelidikannya Bobby dan Frankie bertemu dengan seorang dokter yang bekerja sebagai terapis pecandu oabt-obatan terlarang bernama Dr. Nicholson, juga istrinya yang sangat cantik jelita, Moira Nicholson. Bobby sangat terkejut ketika bertemu dengan Moira Nicholson, karena wajah Moira Nicholson adalah wajah yang dilihatnya dalam foto yang ia dapat dari korban pembunuhan itu, Alex Pithcard. Ia semakin mencurigai Dr,Nicholson ketika mengetahui bahwa mayat yang ia temukan ialah mayat kekasih gelap Moira yang bernama Alan Carstairs bukan Alex Pitchard. Nama Alex Pitchard kemungkinan adalah nama palsu yang diberikan keluarga Cayman palsu ketika mengidentifikasi mayat korban. Tetapi siapa mereka??? Dan apa tujuannya?? Mengapa mereka mencoba membunuh Bobby?? Apakah mereka berpikir Bobby mengetahui sesuatu yang bisa mengancam rencana jaha mereka??? Apa yang Bobby ketahui??? Akhirnya bobby kembali mengingat sesuatu, ketika ia menemukan korban, korban mendadak tersadar dan membisikan sesuatu di telinga Bobby, yaitu: mengapa mereka tidak memanggil Evans? Bobby dan Frankie berpikir, mungkin kata-kata terakhir korban itu akan membantu Bobby menemukan siapa pembunuh Alan Carstairs yang sebenarnya. Ternyata benar, kalimat itu membawa mereka kepada sebuah fakta yang sejak awal sudah mereka perkirakan. Bahwa ternyata yang membunuh Alan Carstairs adalah Roger Bessingtonffrench, tetapi yang mengejutkan adalah ia melakukannya dengan bantuan Moira Nicholson. Hal ini sangat diluar dugaan, karena ternyata Moira juga lah yang melakukan percobaan pembunuhan terhadap Bobby dengan memasukan racun ke dalam minumannya. Dan sekali lagi mereka terkejut karena ternyata kunci utama untuk mengungkapkan misteri ini adalah nona Gladys Evans, tetangga Bobby. Moira ditangkap, tetapi Roger Bessingtonffrench melarikan diri. Dan beberapa bulan setelah pernikahannya dengan Frankie, Bobby menerima surat yang entah datang dari mana. Ternyata surat tersebut berasal dari Roger Bessingtonffrench yang mengucapkan selamat karena mereka telah berhasil memecahkan kejahatannya. Kejahatan mereka bermotif uang, Alan Carstairs adalah saksi utama yang mengetahui penipuan dan pembunuhan Moira Nicholson terhadap sahabatnya, Mr.Savage dan menipu notaris yang menyaksikan perpindahan warisan kepada Moira. Darisinilah kasusnya berawal, Alan Carstair yang notabene merupakan sahabat Mr.Savage marasakan kejanggalan terhadap perpindahan warisan tersebut. ia kemudian menemukan kejanggalan lain, mengapa dalam perpindahan warisan tersebut Moira mengundan 2 tukang kebun yang sudah tua dan rabun, mengapa mereka tidak memanggil Evans yang jauh lebih berpendidikan dan memiliki keadaan fisik yang masih baik. Hal ini kemudian diketahui karena ternyata pada saat pengalihan kekuasaan tersebut, Mr.Savage sudah mati, dan orang yang menggantikannya adalah Roger Bessingtonffrench yang menyamar. Dan seperti itulah kasusnya bergulir, meraka harus membunuh Alan Carstair yang memiliki bukti juga Bobby Jonas yang mendengar pesan terakhir mengenai kejanggalan evans. Detail Novel Judul Penulis Penerbit Edisi : Pembunuh Dibalik Kabut : Agatha Cristie : Gramedia Pustaka Utama : Soft Cover

Sinopsis Novel : Breaking Dawn Karya Stephenie Meyer

Sinopsis Novel BREAKING DAWN Karya Stephenie Meyer Setelah ia berhasil meneguhkan pilihan antara Edward dan Jacob, Bella akhirnya menyetujui persyaratan yang diajukan Edward apabila ia ingin menjadi mahluk immortal seperti Edward dan keluarga Cullen lainnya, yaitu menikah dengan Edward. Hanya berselang beberapa bulan setelah upacara keulusan, Edward dan Bella menikah. Seluruh persiapan pra-pernikahan di siapkan dan diatur sedemikian rupa oleh Alice, seluruh keluarga Cullen berbahagia untuk Edward dan Bella, bahkan Rosalie yang dulu membenci Bella kini sudah bisa menerima Bella dengan tangan terbuka. Gaun dan dekorasi pernikahan di buat langsung oleh Alice, hasilnya sangat menakjubkan. Bella terlihat sangat mempesona dalam balutan gaun putih rancangan perancang terkemuka, semua orang tak terkecuali terpesona melihat Bella. Acara yang cukup mewah dan meriah itu dihadiri oleh semua orang yang Bella sayangi, kedua orang tua Bella, keluarga Cullen, juga teman-teman Bella dari suku Quoluitte dan Denali, teman-teman SMA-nya seperti Angele Weber, Jessica Stanley, Mike Newton, semua tampak berbahagia untuk Edward dan Bella. Tetapi kebahagiaan Bella terasa kurang sempurna karena ia tidak melihat kehadiran Jacob, orang yang ada disampingnya ketika ia enggan menjalani hidup setelah kepergian Edward. Sahabat sejatinya. Sebenarnya ia tidak mengharapkan kehadiran Jacob, karena ia tidak ingin melihat luka yang sudah ia goreskan di hati Jacob semakin lebar dan menganga. Tetapi rasanya sedikit janggal menikmati kebahagian tanpa seseorang yang sudah mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Tepat tengah malam, Edward memberikan kejutan kepada Bella. Sebuah kado pernikahan yang sangat diinginkan Bella. Kehadiran Jacob. Jacob menunggu Bella, wajahnya tampak berbinar, ia mencintai Bella dan ia akan merelakan Bella berbahagiabersama Edward. Bella menangis dipelukan Jacob, memohon pengampunan karena telah melukai Jacob, tetapi ia harus jujur, kepada Jacob, bahwa orang yang ia cintai hanya Edward. Jacob mengerti dan ia berjanji ia akan menjadi sahabat Bella selamanya. Rencana honeymoon mereka berjalan sempurna. Mereka menghabiskan beberapa minggu disebuah pulau eksotis yang ternyata di beli Carlisle untuk dihadiahkan kepada isterinya, Esme. Dan pulau itu diberi nama Esme Island. Di Esme Island, Bella dan Edward menghabiskan waktu hanya berdua, berselancar, snorkeling, berlayar dan berbagai kegiatan romantis lainnya. Minggu kedua dalam perjalanan bulan madunya, Bella sakit. Ia merasakan ada sesuatu yang sedang menendang-nendang diperutnya. Sesuatu tersebut ternyata adalah bayi. Bella ternyata sedang mengandung anak Edward. Edward panik, menurut sejarah vampir tidak bisa mengandung dan melahirkan. Seseorang baik pria maupun wanita yang sudah menjadi vampir tidak akan bisa memiliki keturunan. Lalu apa yang sedang terjadi kepada Bella? Benarkah Ia hamil? Akhirnya EdWARD memutuska untuk membawa Bella kembali ke Forks dan memeriksakan keadaan lebih lanjut kepada ayahnya yang notabene memang seorang dokter. Setelah tiba di Fork, Carlisle segera memerika Bella, dan Carlisle memutuskan bahwa Bella memang benar-benar tengah mengandung. Ia dan seluruh keluarga Cullen, kecuali Risalie, berencana sesegera mungkin melakukan pengangkatan terhadap janin tersebut, karena keberadaan janis tersebut mengancam hidup Bella. Tetapi Bella mati-matian menolak, itu anaknya dan Bella tidak ingin menjadi pembunuh bagi ananya sendiri. Demi keselamatan Bella, Edward memaksa Bella untuk segera melakukan aborsi, karena bayi vampir hidup dengan mengkonsumsi darah ibu yang mengandung mereka sendiri, dan apabila Edward mengijinkan bayinya tetap hidup itu artinya ia mengorbankan nyawa Bella. Tetapi bella menolak, ia bersih-keras tetap mempertahankan bayinya. Rosalie membantunya. Akhirnya dalam keluarga Cullen terbentuk dua kubu, kubu yang ingin mempertahankan nyawa janin yang dikandung Bella, juga kubu yang ingin mempertahankan nyawa Bella.

Sesuai dugaan, semakin hari kondisi Bella semakin buruk, tubuhnya terlihat semakin mengecil, lingkaran seputar matanya semakin membesar, dan nafasnya semakin lambat. Dalam beberapa hari, perut Bella tampak semakin membesar. Membentuk sebuah bulatan dengan semburat merah disekitarnya. Edward sangat mencintai Bella, ia tidak ingin kehilangan Bella. Akhirnya ia mengundang Jacob Blake dengan maksud untuk membujuk Bella agar ia mau menggugurkan kandungannya. Demi hidup orang yang dicintainya, Edward merelakan egonya. Ia berkata, apabila Bella memang ingin mempunya anak, ia bisa memilikinya dari Jacob. Bayi manusia yang tidak akan mengganggu kelangsungan hidup Bella. Tapi Bella menolak mentah-mentah usul itu, begitu juga dengan Jacob, karena bagi Bella satu-satunya pria yang ia cintai hanya Edward. Usul konyol itu hanya akan membuat Bella semakin ingin mempertahankan bayinya, bayi dari iorang yang ia cintai, bukan dari rpia lain. Akhirnya Edward dan keluarga Cullen menyerah, mereka sepakat akan membiarkan Bella melahirkan Bayi itu sembari tetap menjaga kondisi Bella. Tetapi makin hari kondisi Bella makin buruk. Ia bahkan tidak bisa beranjak dari tempat tidur, berbagai alat bantu kehidupan terpasang di seluruh tubuh Bella. Napasnya semakin lemah. Sampai kemudian kata-kata Jacob memberikan Edward ide cemerlang. Yaitu : selama ini mereka hanya berkonsentrasi kepada tubuh Bella, menyusupkan berbagai makanan yang nyatanya tidak dapat diserap oleh tubuh Bella. Akhirnya mereka memutuskan untuk memberi nutrisi atau sesuatu yang dibutuhkan janin. Apabila janin tersebut setengah vampir dan setengah manusi, maka yang dibutuhkannya adalah DARAH. Akhirnya mereka memberikan Bella semangkuk darah manusi segar yang mereka beli langsung dari Rumah sakit. Setelah itu kondisi Bella semakin membaik. Ia bisa berjalan kembali meskipun masih harus dipapah oleh Edward. Sampai suatu malam, tiba-tiba Bella menjerit. Jeritannya mengejutkan semua orang yang masih terjaga untuk menjaganya. Perut Bella yang sudah sangat besar tiba-tiba mengeluarkan semburat merah darah, seakan sedang tercabik-cabik dari dalam. Ternyata sudah saatnya Bella melahirkan, tetapi bayi yang dikandung Bella adalah keturunan setengah vampir, ia tidak lahir dengan cara yang lazim sebagaimana bayi manusia dilahirkan, ia memaksa keluar dengan mengoyak perut ibu kandungnya sendiri. Bella menjerit-jerit, seluruh tubuhnya bersimbah darah. Jeritnya semakin melemah ketika sang jabang bayi berhasil menemukan jalan keluar dari perut ibunya. Bella melamah, matanya terpejam, nafasnya terhenti. Edward terkejut, ia menjerit, tetapi logika segera mengalahkan hatinya. Ia segera menggigit Bella tepat di aliran darahnya. Sehingga racun dari tubuh edward menyebar langsung ke seluruh tubuh Bella. Hal itu menyelamatkan Bella sekaligus merubahnya menjadi mahluk immortal, vampir. Bella sangat menyayangi putri kecilnya, ia memberikan nama anaknya RENEZMEE CHARLIE CULLEN. Gabungan antara keempat orang yang ia sayangi, Renee, Esme, Chaelisel dan Charlie. Dab ternyata Renezmee memiluiki kemampuan yang luar biasa. Yaitu berupa kemampuan untuk mentransfer pikirannya kepada siapapun yang menyentuh tangannya. Semua menyangi renezmee. Mereka menjaga dan melindunginya. Sampai suatu ketika, Bella, Edward, Renezmee dan Jacob sedang bermain-main di lapangan tempat James menemukan Bella pertama kali, ketika tanpa disangka dan tanpa diduga Irina melihat Renezme. Irina adalah keluarga dekat Edward yang tinggal di Denali. Melihat Renezmee sepintas Irina langsung memutuskan bahwa Renezmee adalah anak immortal yang menurut hukum vampir harus sgera dimusnahkan. Irina segera melaporkan masalah renezmee kepada keluarg Volturi, keluarga yang menguasai hukum di dunia vampir. Keluarga Cullen berlari untuk mencegah Irina, tetapi usaha mereka siasia. Irina berhasil melaporkan masalah ini kepada keluarga volturi.

Dalam waktu 30 hari pasukan keluarga volturi dengan jumlah yang sanagt besar akan datang menemui jeluarga Cullen, untuk emngadili dan memberikan mereka hukuman. Tetapi keluarga cullen tidak tinggal diam, mereka merencanakan sebuah misi yang akan membuat keluarga Volturi mengerti bahwa renezmee bukanlah anak immortal, ia anak biologis dari Edward dan Bella. Keluarga Cullen mempergunakan waktu 30 hari tersebut untuk mengumpulakan para kerabat dan teman dekat yang tersebar diseluruh dunia. Mereka mengumpulkan pasukan bukan untuk melawan dan berperang dengan keluarga Volturi, melainkan untuk menggunakannya untuk bersaksi di depan seluruh keluarga Volturi bahwa Renezmee bukan anak immortal, dan dia tidak berbahaya. Tetapi mengumpulkan banyak saksi dalam waktu 30 hari tidaklah mudah, karena sebagian besar vampir yang mereka kenal hidup secara nomaden sehingga mereka kesulitan menemukan kerabatkerabat yang akan berperan sebagai ssaksi tersebut. Tetapi seluruh keluarga Cullen terus berusaha, sampai akhirnya terkumpullah beberapa orang yang mau bersaksi. Kelompok Denali yang terdiri dari Tanya, Kate, Eleazar dan Carmen, kelompok nomaden Garret, Marry, Randall, Charlotte dan Peter, kelompok Irlandia yang beranggotakan Siobhan, Liam, Linaa dan Maggie, kelompok vampir dari Mesir Amun, Kebi, Benjamin dan Tia, Alistair vampir penyendiri yang datang dari Inggris, juga kelompok amazon yang terdiri dari Zafrina, Kachiri dan Senna. Mereka semua datang untuk membantu keluarga Cullen, mereka semua akan bersaksi kepada keluarga volturi bahwa Renezmee bukan anak immortal. Dibantu seluruh werewolf dari suku quillette, dan seluruh kerabat vampir yang berhasil mereka kumpulkan, keluarga Cullen yakin mereka dapat meyakinkan keluarga Volturi untuk tidak menjatuhkan vonis terhadap semua yang terlibat di dalamnya. Akhirnya keluarga Volturi menyerah, tujuan utama mereka menyerang keluarga Cullen dengan seluruh pasukan yang mereka miliki adalah untuk menginkuisisi anggota keluarga Cullen yang memiliki bakat spesial, seperti Edward yang bisa membaca pikiran, Alice yang bisa membaca masa depan, Bella yang mampu membentuk perisai terhadap semua yang ada di sekelilingnya juga Renezmee yang mampu mentransfer manifestasi pemikirannya kepada orang lain. Keluarga Volturi menyerah, mereka memang terdiri dari puluhan orang yang berkekuatan luar biasa, tetapi kekuatan itu menjadi sia-sia ketika keberadaan Bella dapat menghalau semua efeknya. Akhirnya mereka menyerah, dan pergi meninggalkan keluarga Cullen dengan kekalahan telak yang memalukan. Detail Novel Judul : Breaking Dawn Penulis : Stephenie Meyer Penerbit : Little, Brown Young Readers Edisi : Soft Cover ISBN : 031603214X ISBN-13 : 9780316032148 Tgl Penerbitan : 2008-08-02 Bahasa : English Halaman : 768 Ukuran : 218x147x56 mm

Di Bawah Lindungan Kabah (novel HAMKA)Di Bawah Lindungan Kabah

Pengarang Penerbit Tebal

: HAMKA : Perpustakaan Perguruan Kementerian PPK Jakarta 1955 : 68 Halaman

Pelaku Utama : Hamid dan Zainab Sinopsis

Seorang pemuda bernama Hamid, sejak berumur empat tahun telah ditinggal mati ayahnya. Ayah Hamid mula-mula ialah seorang yang kaya. Karena itu banyak sanak saudara dan sahabatnya. Tetapi setelah perniagaannya jatuh dan menjadi melarat, tak ada lagi sanak saudara dan sahabatnya yang datang. Karena sudah tak terpandang lagi oleh orang-orang sekitarnya itu, maka pindahlah ayah Hamid beserta ibunya ke kota Padang, yang akhirnya dibuatnya sebuah rumah kecil. Di tempat itulah ayah Hamid meninggal. Tatkala Hamid berumur enam tahun, untuk membantu ibunya ia minta kepada ibunya agar dibuatkan jualan kue-kue untuk dijajakan setiap pagi. Di dekat rumah hamid terdapat sebuah gedung besar yang berpekarangan luas. Rumah itu telah kosong karena pemiliknya, seorang Belanda, telah kembali ke negerinya. Hanya penjaganya yang masih tinggal, yakni seorang laki-laki tua yang bernama Pak Paiman. Tetapi tak lama kemudian, rumah itu dibeli oleh seorang-orang kaya yang bernama Haji Jakfar. Isterinya bernama Mak Asiah dan anaknya hanya seorang perempuan saja yang bernama Zainab. Setiap hari Hamid dipanggil oleh Mak Asiah karena hendak membeli makanan yang dijualnya itu. Pad awaktu itu juga ia ditanya oleh Mak Asiah tentang orang tuany6a dan tempat tinggalnya. Setelah Hamid menjawab pertanyaan itu, Mak Asiah pun meminta kepada Hamid agar ibunya datang ke rumahnya. Sejak kedatangan ibu Hamid ke rumah Mak Asiah itulah, maka persahabatan mereka itu menjadi karib dan Hamid beserta ibunya sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri. Ketika Hamid berumur tujuh tahun, ia pun atas biaya Haji Jakfar yang baik hati itu disekolahkan bersamasama anaknya, Zainab, yang umurnya lebih muda daripada Hamid. Pergaulan Hamid dengan Zainab, seperti pergaulan antara kakak dengan adik saja. Setelah tamat dari SD, Hamid dan Zainab pun samasama dilanjutkan sekolahnya ke Mulo. Setelah keduanya tamat dari Mulo, barulah Hamid berpisah dengan Zainab, karena menurut adat Zainab harus masuk pingitan, sedang Hamid yang masih dibiayai oleh Haji Jakfar, meneruskan pelajaran ke sekolah agama di Padangpanjang. Di sekolah itulah Hamid mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama Saleh. Pada suatu petang, tatkala Hamid pergi berjalan-jalan di pesisir, bertemulah ia dengan Mak Asiah yang baru datang dari berziarah ke kubur suaminya. Ia naik perahu sewaan bersama-sama dua orang perempuan tua lainnya. Pada pertemuan itulah Mak Asiah mengharapkan kedatangan Hamid ke rumahnya pada keesokan harinya, karena ada suatu hal penting yang hendak dibicarakannya. Setelah Hamid datang pada keesokan harinya ke rumah Mak Asiah, maka Hamid pun dimintai tolong oleh Mak Asiah agar ia mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan kemenakan Haji Jakfar yang pada waktu itu masih

bersekolah di Jawa. Tetapi permintaan itu ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum lagi hendak menikah. Penolakan itu sebenarnya disebabkan Zainab sendiri telah jatuh cinta kepada Hamid. Bagi Hamid sendiri, sebenarnya ia cinta kepada Zainab, hanya cintanya itu tidak dinyatakan berterus terang kepada Zainab. Karena itulah, sebenarnya suruhan Mak Asiah itu bertentangan dengan isi hatinya. Tetapi karena ia telah berhutang budi kepada Mak Asiah, maka dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kejadian itu Hamid pun pulang ke rumahnya, tetapi sejak itu, ia tidak pernah lagi datang ke rumah Mak Asiah, karena sejak itu ia meninggalkan kota Padang menuju Medan dan selanjutnya pergi ke tanah Suci Mekah. Dari Medan Hamid berkirim surat kepada Zainab untuk minta diri pergi menurutkan kemana arah kakinya berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu mendampingi Zainab yang dalam kesepian itu. Tentang Saleh, setelah ia tamat dari pelajarannya di sekolah agama di Padangpanjang, ia pun menikah dengan seorang gadis teman Zainab yang bernama Rosna. Setelah menikah Saleh meneruskan pelajarannya ke Mesir. Tetapi sebelum ke Mesir, ia naik haji ke Mekah lebih dahulu. Tentang Rosna, walaupun ia sudah menikah, sering pula ia datang ke rumah Zainab, sehingga dari gerak-gerik dan pernyataan Zainab kepadanya nyata sekali bahwa Zainab sebenarnya mencintai Hamid. Hal itu oleh Rosna diberitahukan kepada suaminya yang ada di Mekah. Kebetulan di Mekah Saleh dapat bertemu dengan Hamid dan pengaduan isterinya itu dikabarkan pula kepada Hamid, sehingga hal Zainab yang sengaja dilupakannya itu, sekarang timbul dalam ingatannya kembali. Hanya saja sekarang ia lebih senang, karena ternyata cintanya mendapat balasan dari pihak Zainab. Sepuluh hari kemudian sekembali Saleh berziarah dari Madinah, ia mendapat surat dari Rosna yang mengabarkan keadaan diri Zainab yang makin bertambah kurus karena sakit-sakit saja. Bersamaan dengan surat itu, Hamid pun menerima surat dari Zainab yang mengabarkan tentang dirinya yang sakitsakit saja, sehingga ia berpengharapan sangat tipis untuk dapat bertemu. Kedatangan surat Zainab itulah yang menyebabkan kesehatan Hamid bertambah terganggu an sakitnya makin payah. Tidak lama kemudian Saleh mendapat kawat dari isterinya yang mengabarkan bahwa Zainab telah meninggal. Kabar kematian Zainab itu dapat diketahui oleh Hamid sehingga menyebabkan ia makin bertambah sedih. Kesedihan yang dideritanya itulah yang menyebabkan Hamid meninggal dunia di bawah lindungan kaabah di tanah suci Mekah, dan dikuburkan di kuburan tanah suci itu. Akhirnya ceritera ini diakhiri dengan kunjungan pengarang (karena ceritera ini berbentuk aku) dan Salek ke kubur Hamid sebelum mereka itu meninggalkan tanah suci karena telah menunaikan ibadah haji itu. Setelah itu pengarang dan Saleh menuju ke Jedah. Di Jedah itulah mereka itu berpisah. Saleh meneruskan pelajarannya ke Mesir, sedang pengarang terus pulang ke tanah airnya. Makna Yang Terkandun 1. Di balik kisah tersebut ada ajaran budi pekerti yang perlu dicermati antara lain rasa kesadaran diri karena status social dalam masyarakat ternyata sangat berpengaruh terhadap pemilihan jodoh. 2. Kisah roman ini saya nilai telah mengajarkan kepada kita bagaimana ketulusan cinta itu dilahirkan. 3. Bagaimana seharusnya manusia menghadapi segala beban hidupnya, dan tentunya mengajarkan kepada kita apa makna kecintaan pada dua insan manusia itu. Nilai luhurnya mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua dalam menyikapi hidup ini, ditambah lagi kedalaman makna dan katakatanya, yang membuat kita hanyut untuk merasakan pula apa yang mereka rasakan. 4. Mengupas masalah kawin paksa yang berlaku di Minangkabau. 5. Pernikahan yang dilaksanakan karena paksaan orang tua ataupun adat akan berakibat tidak baik. Karena itu orang tua perlu mempertimbangkan pendapat anak yang hendak dinikahkan. 6. Kebahagiaan hidup akan runtuh jika jiwa atau batin manusia telah rusak, walaupun betapa banyak harta benda kekayaan orang itu

Sinopsis Novel : Twilight Karya Stephenie Meyer

TWILIGHTKarya Stephenie Meyer Setelah kedua orang tuanya bercerai, Isabella Swan memutuskan untuk tinggal bersama ayah kandungnya, Charlie Swan, di sebuah kota kecil dengan curah hujan yang cukup tinggi, Forks. Hari pertama kepindahannya ke sebuah SMU di pusat kota, dipenuhi oleh puluhan bahkan ratusan nama orang-orang yang mencoba dekat ataupun hanya sekedar berbasa-basi menawarkan keramahan. Tetapi dari sekian banyak nama, yang bahkan ia sendiri tak mampu mengingatnya satu persatu, hanya sebuah nama yang menarik perhatiannya, CULLEN. Cullen adalah sebuah keluarga yang terdiri dari DR. Carlisle Cullen, Mrs. Esme Cullen, dan keempat anaknya Emmet, Rosalie, Alice dan Edward Cullen. Nama terakhir itulah yang membuat Isabella Swann tertarik, bahkan mungkin terpesona. Semua anggota keluarga Cullen memiliki wajah yang luar biasa rupawan, kulit seputih marmer, mata keperakan setajam elang, juga rambut yang berkilaukilau. Tetapi fisik bukan alasan utama ketertarikan Bella terhadap keluarga Cullen, melainkan sisi kelam yang entah datang dari mana dan entah mengapa sepertinya hanya Bella yang menyadarinya. Ia bergidik saat matanya bertemu pandang dengan Edward Cullen, mengerikan sekaligus memabukan, batinnya. Kelas berikutnya adalah kelas biologi, Bella terkejut ketika menyadari bahwa partnernya dalam pelajaran Biologi adalah Edward Cullen. Duduk tepat di sebelah Edward Cullen membuat sedikit banyak pengindraannya musnah, membuat otaknya enggan menyerap materi pembelajaran. Tanpa sengaja ia melihat mata Edward Cullen yang berwarna keemasan berubah menjadi hitam kelam. Ia kembali bergidik, ekspresi yang terpancar dari wajah Cullen sangat mengerikan. Setelah insiden di ruang biologi, Bella tidak melihat Edward Cullen selama beberapa minggu. Tidak juga seluruh anggota keluarga Cullen. Di kelas berikutnya Bella kembali melihat Edward di kelas biologi, kali ini dengan ekspresi yang lebih ramah dan mata yang jauh lebih hangat. Pertemuan terakhir itu meninggalkan kesan yang begitu mendalam di hati Bella, ia memimpikan Edward Cullen di setiap tidurnya. Ketertarikan Bella terhadap Edward semakin menjadi, terutama ketika Edward berhasil menyelamatlkan Bella dari kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawa Bella. Tetapi ketertarikan tersebut berubah menjadi kecurigaan ketika Bella menyadari ada yang aneh dengan diri pria yang dipujanya selama ini, bukan kulitnya yang terlalu pucat, bukan juga warna matanya yang sering kali berubah lebih kelam, tetapi ada sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih besar yang keluarga Cullen coba sembunyikan dari Bella juga dari semua oerang disekitar mereka. Kombinasi aneh antara rasa kagum dan kecurigaan membuat Bella semakin ingin lebih dekat dan mengungkap semua rahasia keluarga Cullen terutama Edward Cullen. Tingkah Edward semakin aneh setelah kecelakaan tersebut, jangankan menyapa Bella, bertemu dalam radius 20 meter dari jarak pandang Bella-pun Ia enggan. Di kelas biologi, Edward nyaris tidak mengucapkan sepatah-katapun, Ia diam seribu bahasa, Bella benar-benar merasa terabaikan. Ia kecewa meskipun ia sendiri masih tidak tau apa yang sebenarnya menyebabkan Edward mengabaikan dirinya. Seperti Edward yang mengabaikan Bella, Bella-pun mencoba mengabaikan Edward. Ia berusaha melupakan semua yang pernah ia rasakan terhadap Edward, kagum, ingin tahu, terpesona, semua ia musnahkan. Nyatanya menghapus nama Edward Cullen dari dalam benaknya lebih sulit dari apa yang ia bayangkan, ia masih memimpikan mahluk tampan berkulit seputih marmer itu.

Hingga suatu hari seusai kelas biologi, tanpa disangka tanpa di duga, Edward datang menemui Bella. Bella yang sudah bertekad akan melupakan mahluk tersebut tidak menggubris kedatangan Edward, ia mengacuhkannya. Tetapi akhirnya Edward berhasil meyakinkan Bella, bahwa ia sudah lelah berusaha menjauhi Bella. Dan usahanya menjauhi Bella bukan karena ia tidak menginginkan Bella, tetapi itu ia lakukan justru demi kebaikan Bella sendiri. Adward mengantar Bella pulang, diperjalanan pulang, Edward mulai terbuka terhadap Bella. Edward menceritakan beberapa hal yang ingin diketahui Bella, meskipun itu hanya menjawab sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang berkecamuk dibenaknya, Bella cukup puas. Setidaknya ia mengatahui perasaan Edward yang sebenarnya bahwa ia tidak membenci Bella. Di akhir pekan Bella bersama kedua temannya, Jessica Stanley dan Angela Weber pergi ke Port Angels untuk mencari gaun yang akan dikenakan Jessica dan Angela di acara Prom. Dan untuk kedua-kalinya Edward datang menyelamatkan Bella, ketika Bella sedang berusaha melarikan diri dari segerombolan preman yang berusaha mengganggunya. Edward mengantar Bella pulang, sementara Jessica diantar pulang oleh Angela. Dalam perjalanan pulang dari Port Angels itulah Edward menceritakan segalanya, tentang siapa dirinya. Awalnya Bella terkejut ketika Edward mengatakan bahwa ia dan seluruh anggota keluarga Cullen bukan manusia biasa, melainkan vampir, tetapi kemudian ia dapat menguasai keadaan. Ia mencintai Edward dan ia tidak menganggap perihal vampir dan non-fampir itu tidak penting. Akhirnya Edward menceritakan semua yang ingin diketahui Bella, mengenai siapa dirinya, bagaimana ia menjadi vampir, juga mengapa ia dan keluarganya tidak menghisap darah manusia. Setelah menceritakan semuanya Edward memberikan kesempatan kedua untuk Bella, Larilah Bella, aku tidak sesempurna yang kau bayangkan. Tetapi Bella bergeming, ia sudah terlanjur mencintai Edward dan ia tidak peduli siapa sebenarnya Edward karena ia yakin Edward tidak akan melukai Bella. Keesokan harinya Edward memutuskan untuk memperkenalkan Bella kepada anggota keluarganya yang lain. Semuanya menerima Bella dengan tangan terbuka, kecuali Rosalie Cullen, kakak perempuan Edward yang luar biasa cantik dengan ramput pirangnya yang entah mengapa terlihat sangat membenci Bella. Tetapi, lagi-lagi Bella tidak menghiraukannya, karena yang terpenting adalah Edward. Dalam waktu singkat, Bella sudah bersahabat baik dengan adik perempuan Edward, Alice, yang ternyata memiliki kemampuan khusus berupa penglihatan terhadap masa depan. Carlisle dan Esme Cullen, orang tua Edward sangat berterima-kasih kepada Bella, karena Bella mampu merubah edward. Di akhir pekan, Edward mengajak Bella bertamasya bersama seluruh keluarganya. Mereka bermain soft-ball di lapangan luas yang jaraknya cukup jauh dari Forks. Bella merasa nyaman berada di sekeliling keluarga Edward, mereka tidak terlihat menakutkan apalagi berbahaya. Emmet dan Jasper, saudara lelaki Edward juga tampak terbuka menerima Bella. Ketika mereka tengah asyik bersenang-senang, tiba-tiba mata Edward menggelap, ekspresinya menjadi lebih menyeramkan dari apa yang sanggup dibayangkan Bella. Ternyata, beberapa saat kemudian muncul tiga vampir haus darah James, Victoria dan Laurent. Awalnya mereka hanya ingin beramah-tamah dengan keluarga Cullen, tetapi kemudian ketika tiba-tiba angin bertiup ke arah Bella, mereka dapat mencium bau Bella dan mengenali Bella sebagai manusia. Mereka sangat terkejut ada manusia di tengah-tengah keluarga Cullen, tetapi mereka tidak berani menyerang, karena jumlah dan kekuatan mereka tidak sebanding dengan keluarga Cullen. Edward yang bisa membaca pikiran orang-orang yang ada disekitarnya, segera melarikan Bella

karena ia mencium rencana mengerikan yang berkelebatan di benak James. Di lain pihak Carlisle, Rosali, Jasper dan Esme mengundang ketiga vampir itu untuk mengalihkan perhatian mereka. Tetapi rencana mereka gagal karena James berhasil lolos dari pengawasan, James bertekad ia akan menghisap darah Bella sampai habis. Bukan karena dahaga, tetapi perlindungan keluarga Cullen yang begitu possesive terhadap Bella-lah yang membuat James tertantang untuk membunuh Bella. Alice menyembunyikan Bella ke Seattle, tetapi James berhasil menipu semuanya. James mengobrakabrik rencana mereka, ia berhasil mendapatkan Bella, dan hampir membunuh Bella tepat sebelum Edward datang menyelamatkan Bella. Bella terluka parah, tubuhnya bersimbah darah, belasan tulangnya patah, tetapi nyawanya berhasil di selamatkan. Setelah kejadian itu, Edward bersumpah akan melindungi Bella. Ia tidak akan membiarkan kejadian itu terulang untuk yang kedua kalinya.

Layar Terkembang (novel S. Takdir Alisyahbana)Layar Terkembang (karya S. Takdir Alisyahbana)

Sinopsis

Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di Martapura, Sumatra Selatan. Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selal teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup yang dinamis. Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Cukup hangat mereka bercakap-cakap mengenai berbagai hal. Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa. Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk memajukan kaumnya. Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura. Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhpun demikian pikiran Tuti tidak urung diganggu oleh keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.

Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta jawaban Tuti perihal keinginandsnya untuk menjalin cinta dengannya. Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang, Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya. Maka segera ia menulis surat penolakannya. Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat. Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan. Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan. Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria mengjhembuskan napasnya yang terakhir. Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang penghabisan dan saya, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-masing mencari peruntungan pada orang lain. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

Gadis Pantai (novel Pramoedya Ananta Toer)

Gadis Pantai (karya Pramoedya Ananta Toer)

Sinopsis Novel ini jika merujuk pada kata pengantar Pramoedya- adalah semacam biografi neneknya. Seorang perempuan yang lahir dan besar dalam keluarga nelayan di pesisir pantai Rembang, namun kemudian pada usia 14 tahun- diserahkan sebagai gundik seorang bendoro di Kabupaten Rembang. Pada umur 14 tahun dia dinikahkan dengan seorang pembesar asal Bima. Pembesar itu Bendoro, tidak menghadiri upacara pernikahan sendiri, hanya diwakili sebilah keris. Gadis itu tidak mau pindah ke rumah mewah di kota itu, tapi terus diantarkan orang tuanya yang berpikir Gadis Pantai akan hidup berbahagia dan nyaman di sana. Di rumah Bendoro tersebut ada seorang pembantu tua yang mengajarkan kepada Gadis Pantai segalanya yang harus dia tahu dan lakukan untuk memelihara kenangan suaminya. Gadis pantai yang namanya diganti jadi Mas Nganten, dan pembantu tua itu saling menyukai. Selain dia tidak ada orang pun di rumah itu yang peduli pada Mas Nganten yang merasa sangat sendirian. Suaminya mengunjungi dia jarang saja. Sesudah pembantu mengkritik anak-anak yang ada di rumah, dia diusir walaupun sudah bekerja di rumah itu bertahun-tahun. Pembantu berikutnya ternyata sangat sombong dan jahat dan Mas Nganten merasa terancam.

Akhirnya dia sadar bahwa pernikahan dia hanya percobaan saja dan bahwa suaminya akan menikah lagi dengan wanita segolongan. Gadis pantai mendapat ijin untuk mengunjungi orang tuanya di kampung. Disitu dia mengalami perubahan perilaku orang kampung terhadap dirinya. Dia dianggap Bendoro, priyayi bukan orang kampung lagi. Itu merupakan hal yang sangat menyedihkan dan menyakitkan buat Gadis Pantai. Waktu dia sudah tinggal di kota selama tiga tahun, dia melahirkan bayi perempuan. Beberapa saat kemudian dia diusir dari rumah Bendoro. Bayinya tertingal disana. Begini berakhir kisah si Gadis Pantai. Kisah berlangsung pada awal abad ke-20 dan menggambarkan hal-hal masyarakat pada saat itu. Memang masih ada perbedaan antara golongan-golongan sekarang juga, tetapi pada waktu itu orang biasa tidak punya hak apapun dan diperlakukan secara tidak manusiawi.

Belenggu (novel Armijn Pane)09DESNovel Belenggu

Pengarang Penerbit Cetakan Tebal Pelaku Utama

: Armijn Pane : PT Pustaka Rakyat Jakarta : Keempat Maret 1957 : 132 halaman : Dokter Sukartono, Sumartini (Pop) dan Nyonya Eni (Rohayah/Yah, Siti Hayati)

Ringkasan Cerita Kisah roman Belenggu dimulai dari retaknya rumah tangga Dokter Sukartono (Tono) dengan istrinya Sumartini (Tini). Kehidupan rumah tangga Tono dengan Tini kian hari kian merenggang. Antara keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Masing-masing menutup diri, saling berprasangka buruk, hingga kemudian masing-masing mencari kesibukan sendiri-sendiri. Padahal awalnya, Tono memilih Tini menjadi istrinya hanya atas dasar kecantikan, kepintaran, dan keenergikan Tini saja. Tono beranggapan bahwa wanita yang pantas mendampinginya adalah wanita yang berkarakter seperti Tini. Sayangnya, Tono memilih Tini bukan atas dasar cinta. Sebaliknya, Tini memilih dokter Sukartono sebagai suaminya karena ia ingin melupakan masa lalunya yang kurang baik. Sama dengan Tono, Tinipun menikah bukan atas dasar cinta. Rumah tangga yang dibangun bukan atas dasar cinta itu akhirnya tidak bahagia. Tono dan Tini kurang harmonis dan sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Masing-masing dari mereka berusaha menyibukkan diri dengan aktivitas masing-masing. Tini sibuk dengan organisasi kewanitaan dan segala macam kongres, sedang Tono sibuk dengan tugasnya sebagai dokter, Tono sangat bangga dan mencintai profesinya. Dia bekerja tanpa mengenal waktu. Jam berapa pun pasien membutuhkannya, dia selalu datang. Itulah sebabnya, ia sangat disenangi para pasiennya. Selain mudah dimintai pertolongan, Tono juga dikenal sebagai dokter yang dermawan karena ia tidak pernah minta bayaran pada pasiennya yang kurang mampu. Kesibukan Tono seringkali memicu percekcokan rumah tangga mereka. Tini, istrinya semakin sering keluar rumah. Tini sangat tidak betah dengan kesendiriannya. Tini merasa harga dirinya dilecehkan Akhimya, lewat telepon, muncul Ny. Eni, pasien Tono. Ketika Tono datang ke hotel tempat Ny. Eni, ia pun mengetahui bahwa Ny. Eni adalah Rohayah, kawan lamanya di Bandung dulu. Dengan caranya Yah menggoda Tono. Tono masih menjaga sumpah jabatannya sebagai dokter. Hari-hari berikutnya ketika Tono merawat Yah yang sebenarnya tidak sakit itu, akhimya ia tak kuasa lagi jatuh cinta. Hubungan mereka kian hari kian mesra. Tono sering mengajak Yah ke Tanjung Priok pesiar. Sikap Yah yang penuh pengertian membuat Tono mabuk. Hubungan Tono dengan Tini semakin meruncing. Apalagi berita itu menyebar di kalangan ibu-ibu teman Tini. Ketika Tini pergi ke Solo mengadakan Kongres Perempuan Seumumnya, Tono makin gila. Ia memutuskan untuk tinggal selama seminggu di rumah sewaan Yah. Dari pertemuan sebagai suami isteri itu kemudian terungkap kembali kisah lama mereka. Setelah Tono lulus dari sekolah rendah di Bandung, Tono meneruskan sekolah HBS di Surabaya. Sementara Yah yang berbeda tiga tahun dalam sekolah itu harus kembali ke Palembang karena akan dikawinkan oleh orang tuanya. Ternyata lelaki yang dipilihkan orang tuanya itu jauh lebih tua darinya. Karena tidak tahan, Yah akhirnya lari ke Jakarta. Kisah berianjut, Yah menjadi wanita panggilan dari hotel ke hotel. Kemudian ia menjadi nyai seorang lelaki Belanda di Sukarasa. Hanya selama tiga tahun, kemudian Yah meninggalkan suaminya lagi. Ia mendengar berita bahwa Tono menjadi dokter di Jakarta, ia

pun berusaha menemui Tono. Bagi Tono, Yah adalah tempat pelarian, tempat berkeluh, tempat di mana pikiran-pikiran kusut dan kenangan lama yang mati dapat dihidupkan kembali. Yah, amat berbeda dengan Tini, isterinya. Tono mengatakan bahwa ia tak mungkin lepas lagi dari Yah. Bagi Yah, Tono adalah harapan, di mana cita-citanya untuk kembali menjadi wanita yang baik mungkin dapat terlaksana. Namun Yah sendiri amat sering ragu-ragu dan menaruh rasa belas pada Tono yang mau menerimanya begitu saja. Yah sendiri punya problem kejiwaan karena masa lalunya yang gelap. Ketika itu Tono akan menjadi juri pada perlombaan keroncong di Pasar Gambir. Hartono dan Mardani kawannya semasa sekolah di kota Malang datang berkunjung. Hartono menanyakan isteri Tono, Tono hanya mengatakan bahwa ia sedang ke Solo. Hartono kemudian mengetahui bahwa isteri Tono adalah Tini, seorang gadis yang pemah bersahabat dengannya di Bandung sewaktu ia menjadi mahasiswa Technische Hoogereschool. Secara tidak sengaja, Tini bertemu dengan Hartono ketika Hartono menunggu Tono pulang dari kantor. Pertemuan itu mengungkapkan peristiwa beberapa tahun silam di Bandung. Tini ternyata bekas kekasih Hartono, bahkan Tini sendiri telah ternoda oleh Hartono. Itulah sebabnya kemudian Tini mau menerima Tono menjadi suaminya, di samping sikap Hartono sendiri yang pengecut membuat surat perpisahan dan mengatakan bahwa setibanya surat itu pada Tini, Hartono telah tiada. Hartono ternyata hanya mengganti namanya menjadi Abdul Humid dan masih duduk dalam organisasi Partindo tempat mereka berdua berkenalan pertama kali. Pada pertemuan itu Hartono masih mengharapkan agar Pop (nama Tini sewaktu di Bandung) dapat kembali padanya. Namun Tini amat tersinggung pada sikap Hartono. Ia marah dan meminta supaya mereka hidup sendiri-sendiri. Tono amat kecewa pada Yah karena sekali lagi Yah menipunya. Siti Hajati penyanyi pujaannya ternyata adalah Yah sendiri. Ia amat tidak senang dengan sikap Yah yang selalu berpura-pura. Tono menduga keras bahwa Yah akan selalu bersikap manis dan merayu laki-laki lain seperti kalau ia bertemu dengan Tono. Yah yang terpojok dan merasa tidak dipercaya mengatakan pada Tono bahwa ia sebenarnya amat mencintai Tono namun ia sangsi apakah hubungan cintanya dapat langgeng. Ia merasa tidak seimbang mendapatkan Tono, itulah problem kejiwaannya. Tono sebenarnya telah tahu bahwa Tini telah ternoda sebelum mereka menikah. Ia pun tahu bahwa ketika Tini menerimanya sebagai suami tidak berdasarkan cinta. Tono mau menerima Tini karena kekagumannya pada kecantikan Tini. Namun ia tidak pemah mengetahui siapa laki-laki yang menodai Tini. Pikiran-pikiran yang menyebar itu menyebabkan ia dapat memaklumi keadaan Yah. Ia pun menerima alasan Yah. Suatu ketika paman Tini datang hendak mendamaikan pertengkaran Tini dengan Tono. Namun usaha itu sia-sia. Baik Tono maupun Tini tidak dapat rukun kembali. Tini yang mulai tahu hubungan gelap Tono dengan Yah berkeinginan untuk menemui dan mendamprat Yah. Bertemulah Tini dengan Yah di sebuah hotel. Keinginan Tini untuk memaki-maki Yah yang telah menggoda suaminya akhirnya luluh begitu Tini bertemu dengan Yah. Betapa Yah adalah seorang wnaita lemah lembut dan sangat perhatian. Tini merasa malu dengan Yah, lebih-lebih ternyata Yah banyak tahu masa lalu Tini yang gelap. Tini menyesal bahwa selama ini ia kurang memberi perhatian pada Tono. Ia bukan istri yang baik. Ia tidak pernah memberikan kasih sayang yang tulus kepada Tono suaminya. Peristiwa di hotel itu membuat Tini berintrospeksi. Ia merasa gagal menjadi seorang istri. Akhimya, Tini memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Bahkan ia berharap agar Yah bersedia menjadi isteri Tono. Niat ini disampaikan kepada Tono. Kenyataan ini juga membuat Tono tersadar. Ia berharap Tini masih mau menjadi istrinya. Tetapi tekad Tini sudah bulat. Perceraian tidak dapat dihindari lagi.

Akibat perceraian ini hati Tono amat sedih. Lebih sedih lagi ketika Tono menghadapi kenyataan bahwa Yah telah pula meninggalkan dirinya. Yang dijumpai Tono hanyalah sepucuk surat dan sebuah piringan hitam lagu-lagu Siti Hayati yang tak lain adalah Yah sendiri. Yah yang menyatakan betapa Yah sangat mencintai Tono, tetapi ia tidak ingin merusak rumah tangganya. Untuk itu, Yah telah meninggalkan tanah air pergi ke New Caledonia. Sedangkan Tini saat ini sudah berada di Surabaya, mengabdikan dirinya di sebuah panti asuhan yatim piatu. Makna Yang Terkandung 1. Suatu rumah tangga akan menjadi rusak jika antara suami dan isteri tidak saling menghargai dan saling mengerti akan kepentingannya masing-masing. 2. Jika serba ragu-ragu kita mengerjakan suatu pekerjaan, pasti kita tidak akan mencapai hasil pekerjaan itu dengan sempurna dan memuaskan.

Bekisar Merah (novel Ahmad Tohari)09DESNovel Bekisar Merah

Pengarang Penerbit Tebal Tokoh

: Ahmad Tohari : Gramedia Pustaka Utama : 309 Halaman : Lasi, Kanjat, Wiryaji, Eyang Atus, Pak Tir, Bunet (Tukang Pijat)

Ringksan Cerita

Bekisar merupakan sejenis ayam, hasil persilangan antara ayam hutan dengan ayam piaraan. Keberadaannya cukup langka dan memiliki banyak keistimewaan. Sejumlah hobiis ayam dan unggas menghargainya demikian tinggi. Jauh lebih tinggi dari harga masing-masing induknya. Tetapi novel ini tidak berbicara tentang bekisar dalam artian sesungguhnya. Novel ini justru berkisah tentang kehidupan Karangsoga, kampung pembuat gula kelapa; dimana para lelaki memanjat kelapa untuk memperoleh nira yang dikumpulkan dalam pongkor bambu; sementara para perempuan menunggu dirumah sembari bersiap memasak nira dalam tungku panas hingga menjadi gula. Meskipun mereka memiliki sendiri pohon kelapa dan memproduksinya hingga menjadi gula, kehidupan mereka tidak pernah sejahtera. Ini karena mereka tidak mampu mengakses pasar secara langsung. Gula kelapa dibeli oleh tengkulak, dengan harga dan timbangan yang menyedihkan. bahan baku maupun tenaga kerja pembuat gula kelapa tidak dihargai sebagaimana mestinya. Sementara tengkulak, cukong dan jaringan distribusi lain mengeruk kemakmuran diatas jerih payah orang lain. Dengan latar belakang itu, Ahmad Tohari menampilkan tokoh Lasi sebagai sosok sentral. Keturunan blasteran Jawa Jepang ini dikisahkan sebagai perempuan paling cantik diantara sebayanya. Semasa muda, Lasi selalu menjadi olok-olok teman sekolahnya. Karena matanya yang sipit, berbeda dengan kebanyakan anak Karangsoga. Tetapi ada satu anak yang tidak ikut menggoda Lasi, bernama Kanjat. Dua tahun lebih muda, namun pintar dan baik hati, di mata Lasi. Menginjak usia dewasa, Lasi kemudian menikah. Ia menjadi istri Darsa, pemanjat yang memiliki dua belas pohon kelapa. Sekaligus juga keponakan Wiryaji, suami sambung ibunya. Kehidupan pasangan muda ini berbahagia, meskipun dalam jerat kemiskinan dan bayangan masa depan tidak menentu. Sampai tiga tahun pernikahan, mereka belum juga memiliki keturunan.

Suatu ketika Darsa jatuh dari pohon kelapa, tidak mati tetapi mengalami luka parah, terus menerus buang air kecil tanpa henti. Dengan sabar Lasi merawatnya. Bahkan sampai menggadaikan tanah pada tengkulak untuk menutup biaya pengobatan Darsa di Rumah Sakit. Meskipun Ia tahu konsekuensinya, harga gula produksinya akan dipermainkan dengan seenak hati oleh tengkulak. Tapi Darsa belum sembuh benar, terpaksa dibawa pulang karena ketiadaan biaya. Sampai di rumah, Darsa kemudian berobat pada dukun pijat, Bunek. Perlahan tapi pasti, Ia kemudian sembuh. Hingga suatu pagi, Ia mendatangi istrinya bercerita bahwa Ia sudah tidak ngompol lagi. Sejenak kebahagian dirasakan pasangan muda ini. Gairah yang sekian lama terpendam dapat disalurkan. Darsa kembali utuh sebagai lelaki. Tetapi disinilah justru permasalahan dan konflik mulai terbangun. Tidak berapa lama semenjak kesembuhan Darsa. Sipah, anak Bunek meminta pertanggungjawaban. Ia mengaku hamil oleh perbuatan Darsa. Lasi kemudian kalut, bercampur sedih dan jengkel karena suami yang dirawat dengan penuh kasih dan pengorbanan semasa sakit ternyata berbuat tidak semestinya dengan perempuan lain. Lasi kemudian lari ke Jakarta, menumpang truk Pardi, tetangganya mengantarkan gula kelapa. Sebagaimana sopir kebanyakan, Pardi memiliki sejumlah rumah makan langganan sepanjang perjalanan menuju Jakarta. Ia juga punya pacar di tiap rumah makan yang disinggahi. Lasi kemudian dititipkan di salah satu rumah makan langganan Pardi untuk diambil kembali sepulang dari Jakarta. Lasi diperlakukan dengan sangat baik oleh pemilik rumah makan, Bu Koneng. Seolah menemukan kedamaian, Ia tidak mau kembali ke Karangsoga. Tetapi tidak ada kebaikan tanpa pamrih, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Petualangan Lasi berlanjut. Karena keluguannya, Ia tidak sadar kalau masuk dalam perangkap perdagangan perempuan. Lepas dari Bu Koneng, Ia kemudian dibawa oleh Bu Lanting, yang terkagum akan kecantikan Lasi. Sekali lagi, Bu Lanting adalah orang baik di mata Lasi, sementara Lasi berprinsip bahwa ketika menerima kebaikan seseorang, Ia seperti berhutang sehingga harus dibayar dengan kebaikan pula. Karena itu ia menurut saja ketika diajak ikut Bu Lanting ke rumahnya. Perempuan bermata sipit pada masa itu memang sedang tren, mengikuti Pemimpin Besar Revolusi yang memiliki istri bermata sipit. Oleh Bu Lanting, Lasi dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi kian cantik. Ia juga dibiasakan dengan budaya kota, termasuk dalam hal berpakaian dan gaya hidup. Sampai dianggap siap, Ia kemudian dikenalkan dengan Handarbeni, lelaki tua yang sedang mencari perempuan bermata sipit untuk dijadikan istri, entah keberapa. Singkat cerita, Lasi kemudian menikah dengan Handarbeni. Sebuah pernikahan pura-pura, tanpa makna. Sekedar prestise bagi Handarbeni. Dalam rangka mengurus surat cerai dari Darsa, Lasi kembali ke Karangsoga sebagai sosok berbeda. Lasi yang sangat kaya dan kian cantik. Ia bercengkrama kembali dengan sebagian masa lalunya. Bertemu kembali dengan Kanjat yang sudah menjadi sarjana. Dua insan ini ternyata saling menyukai. Namun masing-masing harus menjalani takdirnya, Lasi kembali ke Jakarta dan menjalani pernikahan semu dengan Handarbeni. Sementara hatinya tetap untuk Kanjat. Novel ini berakhir dengan tragis, dimana Karangsoga dan penduduknya semakin merana. Namun tampaknya akhir cerita sengaja digantung oleh penulis, entah demi kepentingan interpretasi dan imajinasi pembaca atau apa. Makna Yang Terkandung 1. Hidup dan kehidupan adalah sebuah perjuangan yang harus dilakukan oleh semua manusia untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan demi tercapai dan terpenuhinya kenyamanan dan kesejahteraan hidup walaupun dalam prosesnya terdapat banyak hambatan tetapi kita jangan berputus asa dan harus tetap semangat dalam menjalankan kehidupan ini, walaupun seorang wanita sekalipun.

2. Kisah perdagangan wanita Orang lugu yang menerima kebaikan orang lain dan merasa berkewajiban membalasnya. Dia, tanpa sadar, dan tanpa merasa tertipu atau terintimidasi, masuk dalam alur perdagangan perempuan yang mengekploitasi kecantikan ragawi semata. Bahkan Lasi turut menikmati sesuatu yang justru menjadikannya sebagai obyek.

Sukreni Gadis Bali (novel A.A Pandji Tisna)Sukreni Gadis Bali (Karya A.A Pandji Tisna)

Sinopsis

Men Negara berasal dari Karangasem, Bali. Ia meninggalkan daerah itu karena suatu persoalan dengan suaminya. Buleleng adalah tempat tujuannya. Mula-mulai ia menumpang di rumah seorang haji yang mempunyai tanah dan kebun yang luas. Namun, karena Men Negara rajin bekerja dan hemat, ia kemudian dapat memiliki kebun sendiri. Ketika pergi dari Karangasem, ia meninggalkan seorang anak yang baru berusia delapan bulan. Di tempat ini ia melahirkan dua orang anak bernama I Negeri yang berparas cantik itu dapat menarik para pekerja pemetik kelapa untuk singgal di warungya. Disamping itu, Men Negara pun pandai memasak sehingga masakannya selalu disukai oleh para pekerja itu. Di antara mereka yang datang ke warung Men Negara adalah I Gde Swamba, seorang pemilik kebun kelapa itu. Tak luput dari semua itu, Ni Negeri dan sudah tentu pula ibunya, mengharapkan agar anak gadisnya itu dapat memikat I Gde Swamba menjadi suaminya. Suatu ketika, datanglah seorang manteri polisi bernama I Gusti Made Tusan ke daerah itu. Sebagai manteri polisi, ia disegani dan ditakuti penduduk. Banyak sudah kejahatan yang berhasil ditumpasnya. Ini berkat kerjasamanya dengan seorang mata-mata bernama I Made Aseman. Siang itu hampir saja Men Negara harus berurusan dengan I Gusti Made Aseman karena I Made Aseman mengetahui bahwa Men Nagara telah memotong babi tanpa surat izin dari yang berwenang. I Made Aseman sangat berharap agar Men Nagara dipenjarakan di Singaraja karena kesalahannya itu. Jika Men Nagara negara masuk penjara, para pemetik kelapa akan pindah ke warung iparnya. Namun, apa yang diharapkan I Made Aseman sia-sia belaka karena tuannya, I Gusti Made Tusan telah terpikat oleh tutur kata dan senyum Ni Negeri. Siang itu, Ida Gde Swamba dan para pemetik kelapa sedang makan dan minum di warung Men Nagara. Tanpa sepengetahuan mereka, datang seorang gadis bernama Luh Sukreni ke warung Men Nagara. Ia mencari I Gde Swamba untuk urusan sengketa warisan dengan kakaknya, I Sangia yang telah masuk agama kristen. Menurut adat dan agama Bali, jika seorang anak beralih agama lain, baginya tak ada hak untuk menerima harta warisan. Namun kedatangan Luh Sukreni itu justru membuat Men Nagara dan Ni Negeri iri hati, apalagi Sukreni yang lebih cantik itu menanyakan Ida Gde Swamba. Ketika Menteri polisi itu tampak tertarik pada Sukreni dan berniat menjadikan Ni Sukrenis sebagai wanita simpanannya, dicarinyalah siasat agar keinginan Menteri Polisi terpenuhi. Pada kedatanganya yang kedua, Luh Sukreni kembali menanyakan Ida Gde Swamba di warung Men Negara. Namun orang yang dicarinya tak ada. Dengan ramah dan senyum manis, ibu dan anak menerima Luh Sukreni bahkan mereka memintanya untuk bermalam di warungnya sampai Ida Gde Swamba tiba. Tanpa prasangka burk, Luh Sukreni menerima tawaran itu. Saat itulah Men Negara menjalankan siasat jahatnya. Pada malam harinya, Luh Sukreni diperkosa oleh I Gusti Made Tusan. Terima kasih Men Negara, atas pertolonganmu itu, hampir-hampir tak berhasil tetapi. Begitulah I Gusti Made Tusan menyatakan kesenangannya atas siasat busuk Men Negara. Sejak kejadian itu Luh Sukreni pergi entah kemana. Alangkah terkejutnya Men Negara ketika I Negara, anaknya yang tidak bersama I Sudiana teman seperjalanan Luh Sukreni, mengatakan bahwa Ni Sukreni adalah anak kandung Men Negara sendiri. Ayah Ni Sukreni, I Nyoman Raka telah mengganti nama Men Widi menjadi Ni Sukreni. Perubahan nama itu dimaksudkan agar Ni Sukreni tak dapat diketahui lagi oleh ibunya. Men Negara sangat menyesal karena ia telah mengorbankan anaknya sendiri. Ni Sukreni tak mau kembali ke kampungnya. Ia sangat malu apabila kejadian itu diketahui oleh ayahnya dan orang-orang di kampungnya. Ia mengembara entah kemana. Namun, Pan Gumiarning, salah seorang sahabat ayahnya, mau menerima Ni Sukreni untuk tinggal di rumahnya. Tak lama kemudian. Ni Sukreni melahirkan seorang anak dari hasil perbuatan jahat I Gusti Made Tusan. Anak itu diberi nama I Gustam.

Takdir telah menentukan Ni Sukreni dapat bertemu kembali Ida Gde Swamba. Semua itu berkat pertolongan I Made Aseman yang pada waktu itu sedang menjalani hukuman di Singaraja karena telah memukul I Negara sampai tak sadarkan diri. Ida Gde Swamba berjanji akan mengurus dan membiayai anaknya itu. I Gustam ternyata tumbuh dengan perangai dan tabiat yang kasar. Sewaktu berusia dua belas tahun, ia sudah berani memukul kepala ibunya. Setelah dewasa, ia berani pula mencuri sampai akhirnya masuk tahanan polisi. Didalam tahanan, I Gustam justru banyak memperoleh pelajaran cara merampok dari I Sintung, salah seorang perampok dan penjahat berat yang sudah terkenal keganasannya, ahli dalam hal perampokan dan kejahatan. Setelah keluar dari penjara, I Gustam membentuk sebuah kelompok. I Sintung yang ketika di dalam penjara sebagai gurunya, kini bertekuk lutut di bawah perintah I Gustam yang tak segan-segan membunuh siapa saja yang menentang perintahnya. Pada suatu malam, kelompok yang dikepalai I Gustam melaksanakan aksi perampokan di warung Men Negara. Namun rencana itu sudah diketahui oleh aparat keamanan. Perampokan di Men Negara mendapat perlawanan dari polisi yang dipimpin oleh I Gusti Made Tusan. I Gusti Made Tusan sendiri tidak mengenal bahwa musuh yang sedang dihadapinya adalah anaknya sendiri. Maka ketika I Gustam hampir putus asa karena terkena kelewang ayahnya, I Gusti Made Tusan baru mengetahui bahwa yang terbunuh itu adalah anaknya sendiri, setelah ia mendengar teriakan I Made Aseman. Akhirnya ayah dan anak itupun tersungkur dan mati!.

Azab dan Sengsara (novel Mirari Siregar)09DESAzab Dan Sengsara

Pengarang

: Merari Siregar

Penerbit : Dinas Penerbitan Balai Pustaka Jakarta 1958 Tebal Pelaku Utama Sinopsis Suatu keluarga mempunyai dua orang anak, seorang bernama Tohir (setelah dewasa bergelar Sutan Baringin), dan seorang lagi perempuan, adik Sutan Baringin yang menikah dengan Sutan di atas, seorang Kepala Kampung A dari Lubak Sipirok, dan mempunyai seorang anak tunggal laki-laki bernama Aminudin. Ayah Sutan Baringin bersikap keras dalam mendidik sutan Baringin, tetapi sikap itu ditentang oleh isterinya yang bermaksud memanjakan Sutan Baringin. Cara mendidik Ibu Sutan Baringin yang salah itulah yang menyebabkan azab dan sengsara yang diderita oleh cucunya yang bernama Mariamin, yaitu anak Sutan Barimin yang sulung dengan isterinnya seorang wanita yang saleh bernama Nuria. Mariam mempunyai adik laki-laki. Hubungan antara Aminudin dengan Mariamin seperti kakak dengan adik saja (menurut adat Batak, Aminudin memanggil anggi (adik) kepada Mariamin). Mereka itu semasa bersekolah selalu bersama pergi ke sekolah. Setelah dewasa, timbullah perasaan cinta di antara mereka. Mereka akhirnya mengikat janji akan sehidup semati. Suatu Baringin termasuk orang yang kaya, karena memperoleh harta peninggalan dari neneknya. Sebenarnya harta warisan itu harus dibagi dua dengan baginda Mulia, adik sepupu Sutan Baringin yang menjadi guru di Medan. Pada suatu hari Baginda Mulia memberitahu Sutan Baringin bahwa ia akan pulang dan tinggal bersamasama dengan Sutan Baringin jarena permintaan pindahnya dikabulkan. Hal itu tidak menyenangkan hati Sutan Baringin, karena menurut pendapatnya, kedatangan Baginda Mulia akan mengurangi harta kekayaannya saja dengan jalan meminta separuh dari harta peninggalan neneknya tersebut. Karena itu sebelum adik sepupunya itu datang, ia sudah siap sedia, yakni ia mendatangkan sahabatnya yang menjadi pokrol bambu bernama Marah Sait. Atas hasutan Marah Sait yang bermaksud mencari keuntungan itulah maka jadilah perkara mengenai harta warisan dengan Baginda Mulia. Nasihat-nasihat dan sekalian familinya, demikian pula dari isterinya, sama sekali tidak dihiraukannya. Kedatangan Baginda Mulia secara baik-baik dan harapannya kepada kakaknya agar masalah harta peninggalan itu hendaknya diselesaikan secara damai saja, tidak diterima oleh sutan Baringin, bahkan sejak itu Baginda Mulia dianggap bukan saudaranya lagi dan perkara tetap dilangsungkan. Perkara dihadapkan ke Pengadilan Padangsidempuan. Putusan pengadilan ialah bahwa harta warisan itu dibagi dua. Terhadap putusan itu Sutan baringin tidak puas. Atas hasutan Marah Sait, perkara itu dilanjutkan ke pengadilan Padang. Putusan pengadilan Padang sama dengan putusan pengadilan padangsidempua. Terhadap putusan pengadilan Padang itu masih juga belum memuaskan hati Sutan Baringin. Karena itu atas hasutan Marah Sait, ia minta putusan pengadilan Jakarta. Pengadilan Jakarta pun memberikan putusan yang sama. Maka pulanglah Sutan Baringin ke rumahnya. Rumah dan segala kekayaannya habis terjual untuk biaya perkara itu. Maka pindahlah Sutan Baritan ke suatu pondok kecil di : 189 halaman : Aminudin dan Mariamin

tepi sungai sipirok. Karena sedihnya, maka tak berapa lama kemudian, meninggalkan Sutan Baringin di pondok kecil itu. Setelah Aminudin dewasa, orang tuanya bermaksud hendak menikahkannya dengan seorang anak gadis pilihan orang tuanya, padahal Aminudin sendiri telah mengikat janji akan sehidup semati dengan Mariamin Karena itu setelah ia minta diri kepada Mariamin, ia pergi ke Medan untuk mencari pekerjaan sebagai seorang kerani, sehingga dengan demikia orang tuanya terpaksa mengurungkan niatnya. Sepeninggal Aminudin banyak orang yang melamar Mariamin, tetapi ia sendiri tidak mau, karena ia telah mengikat janji pula dengan Aminudin. Beberapa bulan kemudian Aminudin minta menikah kepada orang tua nya dengan memberitahukan bahwa isteri yang diinginkannya ialah Mariamin. Bersamaan dengan itu kepada Mariamin pun ia memberi kabar tentang itu dan memintanya agar bersiap-siap. Permintaan Aminudin disetujui ibunya, mengingat bahwa Mariamin masih kaumnya sendiri, lagu pula baik budi bahasanya. Tetapi ayahnya tidak menyetujui karena keluarga Marimin sekarang telah miskin. Akhirnya mereka itu pergi ke rumah seorang datu (dukun). Dukun mengatakan bahwa pernikahan antara Aminudin dengan Mariamin kelak akan berakibat tidak baik. Maka mereka pun mencari anak gadis lain untuk jodoh Aminudin. Setelah mereka tiu memperoleh jodoh Aminudin, yakni anak seorang kepala kampung, maka Aminudin pun diberitahu agar mereka dijemput di stasiun tetapi tidak diberitahu bahwa yang dibawa itu bukan Mariamin. Setelah mereka itu datang alangkah terkejut Aminudin ketika dilihatnya bahwa yang dibawa oleh orang tuanya itu bukan Mariamin. Setelah diceritakan oleh seorang tuanya mengapa ia tidak membawa Mariamin, maka dengan berat diterimanya juga isteri pemberian orang tuanya itu. Setelah itu juga Aminudin memberitahukan peristiwa itu kepada Mariamin. Membaca surat Aminudin itu, Mariamin pun pinsanlah. Untunglah pada waktu itu ibunya ada di dekatnya sehingga dapat membelanya. Setelah orang tua Aminudin pulang dari Medan, atas permintaan Aminudin mereka itu datang minta maaf kepada keluarga Mariamin. Pada suatu hari Mariamin dilamar oleh seorang laki-laki bernama Kasibun. Atas nasihat ibunya Mariamin menerima lamaran itu walaupun orang itu belum dikenalnya betul. Setelah pernikahan dan berziarah ke kubur Sutan Baringin, maka pergilah Mariamin mengikuti suaminya ke Medan, karena Karena kasibun menjadi kerani di Medan. Kasibun sendiri sebenarnya sudah beristeri. Hal itu tidak diketahui oleh Mariamin. Setelah ia menikah dengan Mariamin maka isterinyapun diceraikannya. Kedatangan Mariamin mengikuti suaminya di Medan itu didengar oleh Aminudin. Karena itu iapun pada suatu hari pergi mengunjungi rumah Mariamin. Pada waktu ia datang, suaminya masih bekerja di kantornya, sehingga Aminudin hanya ditemui oleh Mariamin. Pertemuan itu mengakibatkan hujan air mata, lebih-lebih bagi Mariamin, hal itu menyebabkan luka hatinya karena ia ingat akan hal-hal yang telah lampau yang menyedihkannya itu. Setelah di Medan dan bergaul dengan suaminya, barulah diketahui oleh Mariamin bahwa suaminya mempunyai penyakit raja singa. Itulah sebabnya maka Mariamin pun selalu menolak bergaul dengan suaminya. Sikapnya itu menyebabkan Kasibun cemburu kepada Mariamin, lebih-lebih setelah kedatangan Aminudin ke rumahnya, walaupun sudah diterangkan oleh Mariamin bahwa Aminudin ialah saudara sepupunya. Pada suatu hari Kasibun menjadi sangat marah karena sikap Mariamin yang selalu menolak berkumpul sebagaimana layaknya suami isteri. Akibatnya Mariamin pun disakitinya sehingga menyebabkan luka-luka pada mukanya. Setelah perlakukan suaminya atas dirinya itu, Mariamin pun pergi ke kantor polisi. Setelah

perkara diselesaikan, Kasibun didenda duapuluh lima rupiah dan ia harus bercerai dengan Mariamin. Setelah perceraian itu Mariamin pun pulang ke rumahnya. Beberapa waktu kemudian orang menjumpai pondok Mariamin telah roboh. Kemana pergi ibu dan adinya, tak ada orang yang mengetahui. Orang hanya mengetahui bahwa suatu kuburan terdapat sebuah kubur yang masih merah tanahnya. Kuburan itu tidak lain ialah kuburan Mariamin. Ia bari saja meninggal karena sedihnya menanggung azab dan sengsara. Baru sekarang lah ia terlepas dari azab serta kesengsaraan itu dan beristirahat untuk selamanya. Makna Yang Terkandung 1. Jangan hendaknya kita karena terpaksa mau mengerjakan sesuatu yang tidak berkenan dalam hati kita, karena hal itu akan merugikan diri kita sendiri. 2. Janganlah memanjakan anak karena pendidikan yang salah akan diderita oleh keturunannya. 3. Kita harus berhati-hati menerima nasihat orang lain, karena kadang-kadang dengan menerima pendapat orang lain yang sengaja hendak mencari keuntungan untuk diri sendiri, akan mengakibatkan retaknya hubungan kita dengan kaum keluarga. 4. Jika hendak mengerjakan sesuatu hendaknya dipikirkannya masak-masak lebih dahulu baikburuknya agar kelak tidak menyesal.

Siti Nurbaya (novel Marah Rusli)Pengarang Penerbit : Marah Rusli : Perpustakaan Perguruan Kementrian PPK Jakarta 1954

Tebal Pelaku utama Sinopsis

: 291 halaman : Samsul bahri dan Siti Nurbaya

Seorang penghulu di Padang bernama Sutan Mahmud Syah dengan isterinya, Siti Maryam, yang berasal dari orang kebanyakan, mempunyai seorang anak tunggal laki-laki yang bernama Samsulbahri. Rumah sultan Mahmud Syah dekat dengan rumah seorang saudara kaya bernama Baginda Sulaiman yang mempunyai seorang anak perempuan tunggal bernama Siti Nurbaya. Tiap pagi Samsulbahri selalu pergi bersama ke sekolah dengan Siti Nurbaya. Mereka itu sangat karib sehingga seperti kakak dengan adik saja. Pada suatu hari setelah pulang dari sekolah, Samsulbahri mengajak Siti Nurbaya bertamasya ke gunung Padang bersama-sama dua orang temannya, yakni Zainularifin, anak seorang jaksa kepala di Padang yang bernama Sutan Pamuncak, dan Bakhtiar, anak seorang guru kepala SD. Tiga bulan lagi zainularifin akan melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Dokter Jawa di Jakarta; sedang Bakhtiar melanjutkan ke Sekolah Opzichter (KWS) di Jakarta pula. Samsulbahri pun akan melanjutkan ke Sekolah Dokter tersebut. Pada hari yang ditentukan, berangkatlah mereka bertamasyra ke gunung padang. Di gunung Padang itulah Samsulbahri menyatakan cintanya kepada Siti Nurbaya dan mendapat balasan. Sejak itulah mereka itu mengadakan perjanjian akan sehidup semati. Pada suatu hari yang telah ditentukan, berangkatlah Samsulbahri melanjutkan sekolahnya ke Jakarta. Sekolahnya menjadi satu dengan Zainularifin. Di padang ada seorang-orang kaya bernama Datuk Maringgih. Ia selalu berbuat kejahatan secara halus sehingga tidak diketahui orang lain. Kekayaannya itu didapatnya dengan cara tidak halal. Untuk itu ia mempunyai banyak kaki tangan, antara lain ialah pendekat Tiga. Pendekat Empat, dan Pendekar dirinya sambil menyeret Siti Nurbaya, maka pukulan Datuk Maringgih tidak mengenai sasarannya. Akibatnya tersungkurlah Datuk Maringgih. Dengan segera Samsulbahri menendangnya, dan karena kesakitan, berteriaklah Datuk Maringgih minta tolong. Mendengar teriakan Datuk Maringgih itulah maka pada suatu saat itu juga keluarlah Pendekar Lima dari persembunyiannya dengan bersenjata sebilah keris. Melihat Pendekar Lima membawa keris itu, berteriaklah Situ Nurbaya sehingga teriakannya itu terdengar oleh para tetangga dan Baginda Sulaiman yang sedang sakit itu. Karena disangkanya Siti Nurbaya mendapatkan kecelakaan, maka bangkitlah Baginda Sulaiman dan pergi ke tempat anaknya itu. Tetapi karena kurang hati-hati, terperosoklah ia jatuh, sehingga seketika itu juga Baginda Sulaiman meninggal. Ia dikebumikan di gunung Padang. Pada waktu pendekar lima hendak menikam Samsulbahri, menghindarlah Samsulbahri ke samping. Dan pada saat itu juga ia berhasil menyepak tangan pendekar lima, sehingga keris yang ada di tangannya terlepas. Sementara itu datanglah para tetangga yang mendengar teriakan Siti Nurbaya tadi. Melihat mereka datang, larilah pendekar lima menyelinap ke tempat yang gelap. Di antara para tentagga yang datang itu, kelihatan pula Sutan Mahmud Syah yang hendak menyelesaikan peristiwa itu. Setelah itu mendegar penjelasan Datuk Maringgih tentang hal anaknya itu, maka Samsulbahri pun diajaknya pulang, dan karena malunya maka diusirlah Samsulbahri pun Mahmud Syah tanpa dipikirkannya masak-masak lebih dahulu lagi. Pada malam itu juga secara diam-diam pergilah Samsulbahri ke Teluk Bayur untuk naik kapal pergi ke Jakarta. Pada pagi harinya ributlah Siti Maryam mencari anaknya. Setelah gagal mencarinya di sana-sini, maka dengan sedihnya, pergilah Siti Maryam ke rumah saudaranya di Padangpanjang. Di sana karena kesedihannya itu, ia menjadi sakit-saki saja. Sejak kematian ayahnya, Siti Nurbaya menunjukkan kekerasan hatinya kepada Datuk Maringgih. Ia berani mengusir Datuk Maringgih dan tak sudi mengaku suaminya lagi. Ia berusaha hendak membunuh Siti Nurbaya.

Setelah perisitwa pertengkaran dengan Datuk Maringgih itu. Siti Nurbaya tinggal di rumah saudara sepupunya yang bernama Alimah. Di rumah itulah Siti Nurbaya mendapat petunjukpetunjuk dan nasihat, antara lain ialah untuk menjaga keselamatan atas dirinya, Siti Nurbaya dinasihati oleh Alimah agar pergi saja ke Jakarta, berkumpul dengan Samsulbahri. Petunjuk dan nasihat Alimah itu sepenuhnya diterima oleh Siti Nurbaya dan diputuskannya akan pergi ke Jakarta bersama Pak Ali yang telah berhenti ikut Sutan Mahmud Syah sejak pengusiran diri atas Samsulbahri tersebut. Kepada Samsul bahri pun ia memberitahukan kedatangannya itu. Tapi malang bagi Siti Nurbaya, karena percakapannya dengan Alimah tersebut dapat didengar oleh kaki tangan Datuk Maringgih yang memang sengaja memata-matainya. Pada pagi hari yang telah ditetapkan, berangkatlah Siti Nurbaya dengan Pak ali ke Teluk Bayur untuk segera naik kapal menuju Jakarta. Mereka tidak mengetahui bahwa perjalanan mereka itu diikuti oleh Pendekar Tiga dan pendekar Lima. Setelah Siti Nurbaya dan Pak Ali naik ke kapal dan mencari tempat yang tersembunyi dekat kapten kapal, maka berkatalah Pendekar Lima kepada Pendekar Tiga, bahwa ia akan mengikuti perjananan Siti Nurbaya ke Jakarta, sedang Pendekar Tiga disuruhnya pulang untuk memberitahukan kepada peristiwa itu kepada Datuk Maringgih. Setelah itu pendekar Lima pun naik ke kapal dan mencari tempat yang tersembunyi pula. Pada suatu saat tatkala orang menjadi ribut akibat ombak yang sangat besar, pergilah Pendekar Lima mencari tempat Siti Nurbaya. Setelah ia mendapati Siti Nurbaya, ia pun segera menyeret Siti Nurbaya hendak membuangnya ke dalam laut. Melihat kejadian itu Pak ali membelanya, tetapi ia pun mendapat pukulan Pendekar Lima dan tak mampu melawannya karena pendekar lima jauh lebih kuat dari padanya. Siti Nurbaya pun berteriak sekuat-kuatnya itu, Pendekar Lima lari menyembunyikan dirinya. Siti Nurbaya akhirnya diangkut orang ke suatu kamar untuk dirawatnya. Akhirnya kapalpun tiba di Jakarta. Di pelabuhan Tanjung Priok Samsulbahri sudah gelisah menantikan kedatangan kapal yang ditumpangi oleh kekasihnya itu. Setelah kapal itu merapat ke darat, maka naiklah Samsulbahri ke kapal dan mencari Siti Nurbaya. Alangkah terkejutnya tatkala ia mendengar dari kapten kapal dan Pak Ali tentang peristiwa yang terjadi atas diri Siti Nurbaya itu. Dengan diantar kapten kapal dan Pak Ali, pergilah Samsulbahri ke kamar tempat tidur Siti Nurbaya dirawat. Di situ dijumpainya Siti Nurbaya yang masih dalam keadaan payah. Pada saat itu tiba-tiba datanglah polisi mencari Siti Nurbaya. Setelah berjumpa dengan kapten kapal dan Samsulbahri, diberitahukan kepada mereka itu bahwa kedatangannya mencari Siti Nurbaya itu ialah atas perintah atasannya yang telah mendapat telegram dari Padang, bahwa ada seorang wanita bernama Siti Nurbaya telah melarikan diri dengan membawa barang-barang berharga milik suaminya dan diharapkan agar orang itu ditahan dan dikirimkan kembali ke padang. Mendengar itu mengertilah Samsulbahri bahwa hal itu tidak lain ialah akal busuk Datuk Maringgih belaka. Ia pun minta kepada polisi itu agar hal tersebut jangan diberitahukan dahulu kepada Siti Nurbaya, mengingat akan kesehatannya yang mengkhawatirkan itu. Ia meminta kepada yang berwajib agar kekasihnya itu dirawat dahulu di Jakarta sampai sembuh sebelum kembali ke Padang. Permintaan Samsulbahri itu dikabulkan setelah dokter yang memeriksanya menganggap akan perlunya perawatan atas diri Siti Nurbaya. Setelah Siti Nurbaya sembuh, barulah diberitahukan hal telegram itu kepada kekasihnya. Kabar itu diterima oleh Siti Nurbaya dengan tenang hati. Ia bermaksud kembali ke Padang untuk menyelesaikan masalah yang didakwakan atas dirinya. Setelah permintaan Samsulbahri kepada yang berwajib agar perkara kekasihnya itu diperiksa di Jakarta saja tidak dikabulkan, maka pada hari yang ditentukan, berangkatlah Siti Nurbaya ke Pdang dengan diantar oleh yang berwajib. Dalam pemeriksaan di Padang ternyata bahwa Siti Nurbaya tidak terbukti melakukan kejahatan seperti yang telah didakwakan atas dirinya itu. Karena itulah Siti Nurbaya dibebaskan dan disana ia tinggal di rumah Alimah. Pada suatu hari walaupun tidak disetujui oleh Alamin, Siti Nurbaya membeli kue yang dijajakna olen Pendekar Empat, kaki tangan Datuk Maringgih. Kue yang sengaja disediakan khusus untuk Siti Nurbaya itu telah diisi racun. Setelah penjaja kue itu pergi, Siti Nurbaya makan kue yang baru saja dibelinya. Setelah makan kue itu terasa oleh Siti Nurbaya kepalanya pening. Tak lama

kemudian Siti Nurbaya meninggal akibat makan kue beracun itu. Mendengar Siti Nurbaya meninggal secara mendadak itu, terkejutlah Ibu Samsulbahri, yang pada waktu itu sedang menderita sakit keras, sehingga menyebabkan kematinnya. Kedua jenazah itu dikebumikan di gunung Padang di samping makam Baginda Sulaiman. Kabar kematian Siti Nurbaya dan Siti Mariam hari itu juga dikawatkan kepada Samsulbahri di Jakarta. Membaca telegram yang sangat menyedihkan itu, Samsulbahri memutuskan akan bunuh diri. Sebelum hal itu dilakukannya ia menulis surat kepada para guru dan kawan-kawannya, demikian pula kepada ayahnya di Padang, untuk minta dari berpisah selama-lamanya. Kemudian dengan menyaku sebuah pistol, pergilah ia ke kantor pos bersama Zainularifin untuk memasukan surat. Kabar yang sangat menyedihkan itu dirahasiakannya oleh Samsulbahri sehingga Zainularifin pun tidak mengetahuinya. Sesampainya di kantor pos, Samsulbahri minta berpisah dengan Zainularifin dengan alasan bahwa ia hendak pergi ke rumah seorang tuan yang telah dijanjikannya. Zainularifin memperkenankannya, tetapi dengan tak setahu Samsulbahri, ia mengikuti gerak-gerik sahabatnya itu, karena mulai curiga akan maksud sahabatnya itu. Pada suatu tempat di kegelapan, Samsulbahri berhenti dan mengeluarkan pistolnya dan kemudian menghadapkannya ke kepalanya. Melihat itu Zainularifin segera mengejarnya sambil berteriak. Karena teriakan Zainularifin itu, peluru yang telah meletus itu tidak mengenai sasarannya, akhirnya kabar tentang seorang murid Sekolah Kedokteran Jawa di Jakarta yang berasal dari Padang telah bunuh diri itu tersiar kemana-mana melalui surat kabar. Kabar itu pun sampai di Padang dan didengar oleh Sutan Mahmud Syah dan Datuk Maringgih. Karena perawatan yang baik, sembuhlah Samsulbahri. Ia minta kepada yang berwajib agar berita mengenani dirinya yang masih hidup di rahasiakan setelah itu Samsulbahri berhenti bersekolah.karena ia menginginkan mati, ia pun menjadi serdadu (tentara). Ia dikirim ke manamana, antara lain ke Aceh untuk memadamkan kerusakan-kerusakan yang terjadi di sana. Karena keberaniannya, maka dalam waktu sepuluh tahun saja pangkat Samsulbahri dinaikkan menjadi letnan dengan nama Letnan Mas. Pada suatu hari Letnan Mas beserta kawanannya bernama Letnan Van Sta ditugasi memimpin anak buahnya untuk memadamkan pemberontakan mengenai masalah belasting (pajak). Sesampainya di Padang dan sebelum terjadi pertempuran, pergilah Letnan Mas ke makam ibu dan kekasihnya di gunung Padang. Dalam pertempuran dengan pemberontakan itu, bertemulah Letnan Mas dengan Datuk Maringgih yang termasuk sebagai salah satu seorang pemimpin pemberontak itu. Setelah bercekcok sebentar, maka ditembaklah Datuk Maringgih oleh Letnan Mas, sehingga menemui ajalnya. Tetapi sebelum meninggal, Datuk Maringgih masih sempat membalasnya. Dengan ayunan pedangnya, kenalah kepala Letnan Mas yang menyebabkan ia rebah. Ia rebah di atas timbunan mayat, yang antara lain terdapat mayat Pendekar Empat dan Pendekar Lima. Kemudian Letnan Mas pun diangkut ke rumah sakit. Karena dirasanya bahwa ia tak lama lagi hidup di dunia ini, maka Letnan MAS minta tolong kepada dokter yang merawatnya agar dipanggilkan Penghulu di Padang yang bernama Sutan Mahmud Syah, karena dikatakannya ada masalah yang sangat penting. Setelah Sutan Mahmud Syah datang, maka Letnan Mas pun berkata kepadanya bahwa Samsulbahri masih