bab ii sinopsis sastrawan pramoedya

21
17 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sinopsis Tentang Karya-karya Pramoedya Ananta Toer 1) Sinopsis Novel “ Midah Si Manis Bergigi Emas” Buku pramoedya ini menggambarkan perjalanan hidup seorang wanita (Midah) yang begitu menyentuh. Midah adalah seorang gadis manis anak Haji Abdul dari kampung Cibatok, tetapi sudah tinggal di Jakarta. Kehadirannya ini begitu dinantikan oleh kedua orang tuanya, sebelum lahir adik-adiknya, Midah begitu dimanja dan dikasihi orang tuanya. Tetapi begitu adik-adiknya lahir, kasih sayang dan kemanjaan yang dulu sempat dikecapnya tak peernah dirasakannya lagi hingga pada akhirnya ia mencari sendiri kebahagiaan diluar rumah. Kesenangannya dengan musik, juga berubah jalur, dimana sejak kecil ayahnya sering mendengarkan musik-musik Umi Kalsum. Midah pun mulai menyukai lagu-lagu keroncong yang lebih mengena di hatinya. Sang ayah yang merasa tidak sesuai dengan selera musik midah, merusak koleksi piringan hitam lagu-lagu keroncong midah. Hal itu menorehkan luka dihati midah. Beranjak dewasa, midah dijodohkan oleh ayahnya yang seorang dengan kenalannya haji

Upload: erfan

Post on 09-Dec-2015

246 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

biografi sastrawan pramoedya ananta toer

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

17

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sinopsis Tentang Karya-karya Pramoedya Ananta Toer

1) Sinopsis Novel “ Midah Si Manis Bergigi Emas”

Buku pramoedya ini menggambarkan perjalanan hidup seorang

wanita (Midah) yang begitu menyentuh. Midah adalah seorang gadis

manis anak Haji Abdul dari kampung Cibatok, tetapi sudah tinggal di

Jakarta. Kehadirannya ini begitu dinantikan oleh kedua orang tuanya,

sebelum lahir adik-adiknya, Midah begitu dimanja dan dikasihi orang

tuanya. Tetapi begitu adik-adiknya lahir, kasih sayang dan kemanjaan

yang dulu sempat dikecapnya tak peernah dirasakannya lagi hingga pada

akhirnya ia mencari sendiri kebahagiaan diluar rumah. Kesenangannya

dengan musik, juga berubah jalur, dimana sejak kecil ayahnya sering

mendengarkan musik-musik Umi Kalsum. Midah pun mulai menyukai

lagu-lagu keroncong yang lebih mengena di hatinya.

Sang ayah yang merasa tidak sesuai dengan selera musik midah,

merusak koleksi piringan hitam lagu-lagu keroncong midah. Hal itu

menorehkan luka dihati midah. Beranjak dewasa, midah dijodohkan oleh

ayahnya yang seorang dengan kenalannya haji pula. Akhirnya midah

dikawinkan dengan seorang haji, yaitu Haji Terbus dari kampung Cibatok.

Orangnya gagah, makmur, tegap, berkumis lebat dan bermata tajam.

Sayang Midah baru tahu istrinya sudah banyak, ketika Midah mengandung

3 bulan. Midahpun lari dari suaminya. Merasa tidak menemukan

kedamaian dalam pernikahannya, Midah pun melarikan diri dengan

membawa buah hatinya yang masih dalam kandungan.

Disinilah konflik bermula, ketika midah sudah terbiasa hidup

berkecukupan. Sekarang meninggalkan kemewahannya dan hidup

melalang buana tanpa tahu harus tinggal dimana. Tak berani kerumah

orang tuanya, Midah menuju kerumah Riah, pembantunya dulu.riah

Page 2: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

18

menyampaikan kabar ini kepada Haji Abdul. Reaksinya marah sehingga

midah terpaksa pergi. Dia lantas bertemu dan bergabung dengan kelompok

pengamen keroncong.

Dalam keadaan hamil, Midah yang dipanggil si manis ikut

berkeliling untuk menyanyi. Ditengah kesulitan, tidak punya uang dan

tidak punya suami. Midah melahirkan anaknya bidan dan karyawan rumah

sakit mempelakukan midah dengan sinis dan kejam. Ketika mau keluar,

bayinya trelanjang tidak diberi pakaian apapun.di penginapan tempat

rombongan keroncong tersebut, Midah dismbut dengan cuaca yang dingin.

Kepala rombongan itu mau mengawininya, tetapi midah menonalk, karena

belum resmi bercerai. Dia menolak, sehingga midah pun dibenci.

Ketika sedang menyusiui anaknya, Midah bertemu dengan Riah.

Midah tak mau diajak pulang. Riah m,engikuti dan melihat midah ngamen

berkeliling kampung. Untuk memenangkan persaingan dengan Nini

penyanyi lain dari rombongan, Midah memasang gigi emas. Akibatnya

konflik semakin menajam dan midah ditinggalkan oleh rombongan. Midah

sangat menyayangi anaknya, tidak sampai disitu, perjuangan Miidah terus

berlangsung, sampai berita itu terdengar oleh Ayahnya Haji Abdul. Haji

abdul hatinya terguncang, dan terus tenggelam dalam zikirnya.

Hati Midah yang kosong akan kehadiran sosok laki-laki, akhirnya

menemukan sosok puajaan hatinya, seorang polisi bernama Ahmad. Dia

yang membela Midah ketika ada permasalahan-permasalahan didalam

rombongan keroncongnya.

Suatu hari Midah menyampaikan kepada Ahmad bahwa dia sudah

hamil. Saat midah positif mengandung anak dari sang polisi ini. Ia pun

meminta pengakuan atas si jabang bayi yang sedang dikandungnya kepada

sang polisi. Tak disangka reaksi sang pujaan hatinya, dia menuduh bahwa

Midah telah menjebak dirinya dan mengatakan bahwa janin yang sedang

dikandungnya bukanlah dari dirinya, melainkan dari laki-laki lain.midah

dituduhnya yang tidak-tidak.

Page 3: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

19

Kekecewaan midah terhadap sang pujaan hati membawa Midah

untuk mencari pelampiasan cintanya dari satu laki-laki ke laki-laki

lainnya. Ironi sekali nasib yang dialami Midah.

2) Sinopsis Buku " Jalan Raya Pos, Jalan Daendels "

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels, membentang 1.000 km sepanjang

utara Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan, tepatnya jalan ini hanya

dilebarkan di bawah pimpinan Maarschalk en Gouverneur General, Mr.

Herman Willem Daendels. Digunakan pada tahun 1809. Mr. Herman

Willem Daendels, memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos melalui

penjatahan pada para bupati yang kabupatennya dilalui jalan ini.

Penanggungjawab teknis pengerahan rodi, yang tak dapat menyelesaikan

jatah yang telah ditentukan, digantung sampai mati pada dahan-dahan

pohon sekitar proyek. Di sepanjang Jalan Raya Pos-Jalan Daendels

terdapat kuburan-kuburan terluas di Pulau Jawa. Dan hal yang demikian

bukan yang pertama kali dialami oleh penduduk kecil Pribumi.

Genosida pertama yang dilakukan Belanda dipimpin oleh Jan

Pietersz Coen tahun 1621 di Bandaneira. Genosida yang hampir-hampir

tak pernah di ungkit adalah yang dilakukan Jepang di Kalimantan Barat.

Sama sekali tak ada angka yang disebutkan. Juga sama sekali tak pernah

ada niat untuk membentuk komisi penyelidikan, sampai sekarang.

Genosida terakhir yang dilakukan Belanda terjadi pada 1947, di Sulawesi

Selatan, oleh pasukan Kapten Westerling dan menelan korban 40.000

orang. Genosida terakhir sampai sekarang , salah satu yang terbesar dalam

sejarah umat manusia dalam abad ini, justru dilakukan oleh bangsa

Indonesia sendiri. Dan sekali ini ada kemauan sungguh-sungguh untuk

menyelidiki jumlah korban. Tidak lain dari Presiden Soekarno yang

memerintahkan adanya sebuah Fact-Finding Commission, terdiri dari

beberapa pejabat tinggi dan mentri. Di daerah yang didatangi mereka

hanya mendapatkan angka-angka kibulan. Dan Soekarno tidak percaya,

sedang genosida berjalan terus dan semakin hebat.

Adapun kota-kota yang dilalui oleh pembangunan Jalan Raya Pos

adalah Blora-Rembang, Lasem, Anyer, Cilegon, Banten, Serang,

Page 4: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

20

Tangerang, Batavia, Meester Cornelis/Jatinegara, Depok,

Buitenzorg/Bogor, Priangan, Cianjur, Cimahi, Bandung, Sumedang,

Karangsembung, Cirebon, Losari, Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang,

Waleri, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Juwana, Rembang,

Tuban, Gresik, Surabaya, Wonokromo, Sidoarjo, Porong, Bangil,

Pasuruan, Probolinggo, Kraksaan, Besuki, Panarukan.

3) Sinopsis Novel “Arus Balik”

Novel ini mengisahkan sebuah arus yang berbalik, setelah

keruntuhan kerajaan Majapahit (1478 M) membuat Nusantara yang

dahulunya merupakan mercusuar dari Selatan dan membawa arus ke arah

Utara, akhirnya harus menerima kenyataaan bahwa arus telah berbalik.

Hingga pada akhirnya Indonesia dan sekitarnya (Nusantara saat itu) harus

menerima kenyataan sekian abad lamanya terjajah.

Nusantara menjadi saksi bisu, kehebatan kerajaan besar penguasa

arus selatan hingga mampu menerjang penguasa kerajaan utara. Majapahit,

menjadi kekuatan maritim terbesar pada abad nya (1350 - 1389 M),

mengusai hampir seluruh bagian dari negara Indonesia saat ini, hingga

Singapura (Tumasik), Malaysia (Malaya), dan beberapa negera ASEAN

lainya. Tapi, itu hanya kisah dongeng masa lalu bagi masyarakat desa saat

itu. Kerajaan Majapahit sudahlah hancur dalam perang saudara tak

berkesudahan, wafatnya sang Mahapatih Gajah Mada menjadi titik awal,

kemudian berturut-turut peristiwa menggrogoti kerajaan ini, dan akhirnya

lenyap setelah kedatangan agama Islam.

Setelah itu Arus pun berbalik, kerajaan-kerajaan yang dahulunya

berada dalam kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan diri. Para

keturunan bangsawan Majapahit pun lebih memilih berkonsentrasi kepada

kekusaaan yang tersisa, termasuk Raja Tuban Wilwatika. Tidak seperti

nenek moyangnya, Wilwatika tidaklah berhasrat untuk menguasai atau

memperluas kekuasaanya,"Perdamaian jauh lebih berarti buat rakyat,

ucapnya. Tapi, hidupnya akan berubah drastis bukan saja bergeraknya arus

dari eksternal (kedatangan Portugis) dan internal (munculnya Demak),

Page 5: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

21

namun yang lebih penting munculnya sosok Galeng pemuda desa yang

muncul dalam hingar bingar arus tersebut.

Galeng adalah pemuda desa yang memiliki ketangkasan,

kecerdasaan, dan keberanian dibandingkan pemuda lain. Kemampuan nya

itu pun di tambah selama masih tinggal di desa, dia sering mendengar

"ocehan" dari Rama Cluring yang katanya pernah merasakan kehebatan

Majapahit. Kemampuan fisik disertai luasnya wawasan, menjadi modal

penting Galeng untuk masuk sebagai pemeran dalam arus balik Nusantara

saat itu. Hasilnya babak itu di mulai saat Galeng menghadiri kejuaraan di

Tuban bersama kekasihnya Idayu.

Kemenengan Galeng sebagai juara dalam kejuaran itu menjadi titik

awal pergulatan pemuda desa itu. Munculnya konflik seperti

pengkhianatan, kehidupan feodal, munculnya para "penjilat", menambah

konflik dalam kerajaan Tuban. Kedatangan Portugis menguasai Kerajaan

Malaka menjadi babak awal Galeng sebagai duta Tuban dalam peperangan

merebut Malaka, yang di pimpin oleh Adipati Unus (Laksamana Demak),

walau akhirnya pasukan Nusantara kalah karena belum bersatunya

pasukan kerajaan tersebut.

Selain kisah peperangan, dalam novel ini Pram pun mengisahkan

bagaimana akulturasi budaya masyarakat Jawa yang dahulunya Hindu-

Buddha menjadi Islam. Walau peran Wali Songo tidak terlalu ditonjolkan

tapi sosok Muhammad Firman (Pada) menjadi rujukan bagaimana Islam

mulai masuk ke masyarakat Jawa. Muncullah drama di sini, bagaimana

Firman berperang melawan budaya Hindu -Buddha yang masih kental saat

itu. Akhirnya sangat sedikit dari masyrakat jawa pedalaman yang me

ameluk agama Islam.

Sosok Firman ini menjadi sosok penting karena merupakan

Musafir yang langsung diutus oleh Sunan Bonan untuk menyebarkan

agama Islam. Namun, setelah wafatnya Adipati Unus dan digantikan

Raden Trenggono mengubah arus politik Demak. Arus yang tadinya

mengarah ke peperangan terhadap Portugis (Peranggi) berubah setahap

Page 6: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

22

demi setahap ke arah perluasan wilayah oleh Raden Trenggono. Hal yang

menggugurkan cita-cita Adipati Unus.

Pram pun menyungguhkan, bagaimana bangsa-bangsa Nusantara

saat itu bisa berkerja sama dengan pasukan Portugal (Peranggi). Mulai dari

Kerajaan Blambangan dan para pasukan pemberontak Ki Aji Benggala,

membuat kita mengetahui cara para penjajah setahap demi setahap

mendapat peluang untuk menaklukan Nusantara. Tapi disini, kemampuan

Galeng sebagai tokoh Protagonis akhirnya muncul dan daya karismanya

mengalahkan aura Raja Walwatika. Akhirnya peperangan demi

peperangan pun bermunculan di tanah Jawa, pulau yang tenang itu

berubah menjadi daerah peperangan. Galeng, nantinya menjadi

Wiragaleng akhirnya menjadi tokoh yang ditunggu untuk mengusir

penjajah, menghentikan peperangan saudara, mempersatukan Nusantara

layaknya Gajah Mada. Tapi, seperti kata Pram bahwa Arus saat itu sudah

berbalik, apakah Galeng mampu membalikan arus itu seperti dahulu kala?

Atau tentu Arus -nya tetap Balik?.

4) Sinopsis Novel: "RUMAH KACA"

Inilah puncak dari tetralogi pulau buru, Rumah Kaca. Inilah klimak

dari perjalanan seorang Raden Mas Minke, seorang yang menjadikan

tulisan tulisannya sebagai alat perjuangan. Memperjuangkan harga diri

pribumi yang belum lagi mengenal Indonesia saat itu. Di bukunya yang

keempat ini Pramoedya memberikan kejutan dengan menggeser tokoh

sentral dari Minke ke Pangemanann, yang tak lain adalah agen Gubermen

yang berhasil menyingkirkannya sehingga dibuang ke Ternate!

Pangemanann seorang Indo Menado didikan Perancis yang akhirnya

mengabdikan diri sebagai Polisi Hindia.

Penugasan pertamanya di Hindia dianggap berhasil dalam

memadamkan pemberontakan si Pitung di Cibinong, Bogor sekarang.

Sekretariat Negara memberikan tugas yang lebih menantang : melakukan

apapun yang dianggap perlu untuk membendung makin berkibarnya

Minke dengan Harian Medan dan Syarikat Dagang Islam-nya.

Page 7: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

23

Buku ini seolah mengisahkan kilas balik kejadian dalam 'Jejak

Langkah' dalam perspektif Pangemanann. Dengan kelicinannya sebagai

agen rahasia, dia tak berhenti dengan pembuangan Minke. Dirancangnya

kerusuhan rasial yang mengadu dombakan antara pribumi dengan kaum

Tionghoa, dimulai dari kota Sukabumi, disambung dengan kota kota

lainnya di seluruh pulau Jawa. Sebuah operasi yang gilang gemilang untuk

mendiskreditkan SDI yang kemudian bertransformasi menjadi Syarikat

Islam. Buku ini seolah mengisahkan kilas balik kejadian dalam 'Jejak

Langkah' dalam perspektif Pangemanann. Dengan kelicinannya sebagai

agen rahasia, dia tak berhenti dengan pembuangan Minke. Dirancangnya

kerusuhan rasial yang mengadu dombakan antara pribumi dengan kaum

Tionghoa, dimulai dari kota Sukabumi, disambung dengan kota kota

lainnya di seluruh pulau Jawa. Sebuah operasi yang gilang gemilang untuk

mendiskreditkan SDI yang kemudian bertransformasi menjadi Syarikat

Islam.

Namun angin perubahan tak dapat dilawan. Alih alih organisasi

kemasyarakatan makin surut, malah berdiri partai pertama di Hindia ini :

Indische Partij, yang didirikan trio DWT. Keranjingan atau kesadaran

berorganisasi tumbuh deras kala itu. Sampailah jaman pada tahun 1914,

dimana berkobar perang dunia pertama di Eropa. Gubernur Jenderal

Idenburg mengakhiri masa jabatannya.

Penggantinya mulai mengubah sikap terhadap para pembangkang.

Raden Mas Minke dibebaskan dari pembuangannya di Maluku. Dia

kembali ke Batavia. Hanya untuk menemui kenyataan semua asetnya telah

disita. Dan Syarikat yang dilahirkan dan dibesarkannya telah

mengacuhkanya.

Minke mati menderita. Sebuah potret sejarah dimana bangsa ini

memang mudah lupa. Mudah melupakan jasa orang orang yang

memberikan jiwa dan raganya untuk kemajuan. Sebuah bangsa yang tak

pandai berterima kasih. Terima kasih kepada Paramoedya yang masih mau

mengingatkan.

Page 8: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

24

5) Sinopsis Novel: "BUMI MANUSIA"

Penjajahan hampir selalu diartikan dengan penjarahan kekayaan

oleh suatu bangsa terhadap bangsa lain. Penjarahan suku Maya oleh

bangsa Spanyol. Penjarahan Nusantara oleh Belanda, sehingga mereka

bisa membangun Roterdam yang luar biasa itu. Tetapi ada jenis penjarahan

yang lebih dahsyat. Itu menyangkut penjarahan sosial dan budaya.

Penduduk Indonesia kala itu diklasifikasi dalam kelas kelas sosial yang

berbeda. Hasilnya adalah kepedihan pribumi yang dengan menusuk di

angkat Pramoedya dalam Bumi Manusia.

Minke. Pribumi asli, namun karena keturunan ningrat Jawa

diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi totok yang

bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang Eropa,

kelas 2 : Indo dan Tionghoa. Karena pertemanan di sekolah, dia

berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah Tuan Belanda, Herman

Mellema. Sebuah Kunjungan yang merubah hidup Minke selamanya.

Tak disangka, Noni belanda, Annelies Mellema, putri sang tuan

rumah jatuh cinta pada Minke. Cinta sang putri mendapat dukungan dari

sang bunda, Nyai Ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu,

bahkan dipersilahkan untuk tinggal seatap dengan mereka. Dan terjadilah

hal hal pelik dalam hidupnya.

Tentangan pertama datang dari keluarganya sendiri yang tak sudi

Minke tinggal dalam rumah seorang Nyai, yang berarti gundik seorang

Tuan Belanda. Ayahnya tak mau mengakui anak lagi. Bencana kedua

datang dari pihak sekolah yang karena alasan moral memberhentikannya

sebagai siswa. Tetapi bencana sesungguhnya datang dari sepucuk surat

dari pengadilan Belanda. Seusai kematian Herman Mellema yang

misterius di rumah pelesiran Ah Tjong. Anak Mellema dari istri

Belandanya menggugat harta kekayaan yang dengan susah payah

dipelihara dan dikembangkan Nyai Ontosoroh. Sebagian besar berupa

perusahaan peternakan sapi dan susu olahan. Bukan perusahaan kecil,

asetnya besar.

Page 9: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

25

Bukan itu saja. Annelies yang telah dinikahi Minke secara syah,

harus memenuhi panggilan pengadilan untuk 'kembali' ke tanah

leluhurnya, Belanda. Sebuah tindakan yang jauh dari rasa keadilan.

Penjajahan, pengkelasan, telah menghancurkan sebuah cinta dan mahligai

rumah tangga. Bangsa jajahan memang dinistakan.

2.1 Sinopsis Tentang Karya-karya Buya Hamka

6) Sinopsis : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sebuah film dari buku karya

Buya Hamka. Berkisah pada Nusantara 1930, dari tanah kelahirannya

Makasar, Zainuddin berlayar menuju tanah kelahiran ayahnya di Batipuh,

Padang Panjang. Diantara keindahan ranah negeri Minangkabau ia

bertemu Hayati, gadis cantik jelita, bunga di persukuannya. Kedua muda

mudi itu jatuh cinta. Apa daya adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan

cinta suci mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa,

sementara Hayati perempuan Minang keturunan bangsawan.

Lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa

menikah dengan Aziz, lakilaki kaya berbangsa yang ingin menyuntingnya.

Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah minang dan

merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya.

Zainudin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai

akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya mashyur dan

diterima masyarakat seluruh Nusantara.

Tetapi sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang

Zainuddin, di tengah gelimang harta dan kemashyurannya. Dalam sebuah

pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama

Aziz, suaminya. Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta

suci yang tak lekang waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan

Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal

Van Der Wijck.

Page 10: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

26

7) Sinopsis Novel “Terusir”

novel ini bertemakan kehidupan seorang perempuan yang tinggi

budinya yang terdesak oleh keadaan serta tiada tempat untuk bergantung

harapan yang akhirnya terjerat ke kancah pelacuran. Watak utamanya

Mariah yang telah diceraikan tanpa usul periksa oleh suaminya, Azhar,

setelah dia ditangkap bersama seorang lelaki, Hamzah, yang tiba-tiba

masuk ke kamar biliknya.

Mariah meninggalkan anaknya Sofyan yang masih kecil dengan

berat hati setelah dicerai dan diusir oleh suaminya. Dimintanya untuk

berjumpa atau menjaga anaknya daripada Azhar tiada dilayan. Setelah

diceraikan terpaksalah Mariah lari dan menumpang di rumah bapa

angkatnya yang juga rakan baik arwah ayahnya. Namun atas sikap buruk

emak angkatnya, Mariah terpaksa meninggalkan rumah itu dan lari tanpa

hala tujuan. Atas tekad dirinya, Mariah berjaya mendapatkan kerja sebagai

orang gaji di sebuah rumah orang kaya dari Eropah, Tuan Van Oost.

Namun, kesenangan hidup Mariah tidak lama kerana setelah beberapa

lamanya tuannya ingin pulang bersara ke kampung halamannya yang

menyebabkan Mariah terpaksa diberhentikan.

Selepas berhenti kerja sebagai orang gaji, Mariah akhirnya

berkahwin dengan rakan sekerjanya semasa bekerja di rumah Tuan Van

Oost, Yasin. Tidak berapa lama Mariah diceraikan suaminya itu kerana

Yasin bukanlah ikhlas mengahwininya melainkan untuk mengaut laba

daripada harta dan barang kemas Mariah untuk dirinya jua. Dihabiskanlah

wang gadaian barang kemas Mariah di meja judi.

Semenjak bercerai buat kali kedua inilah, hidup Mariah mula

terumbangambing. Sudah jenuh dia mencari pekerjaan yang halal namun

tiada ketemu jua. Mariah akhirnya terjerumus ke lembah kehinaan, suatu

lembah yang dirinya sendiri tidak mahu masuk namun apakan daya dirinya

yang tiada terdaya ditambah dengan hutang rumah sewa yang tidak

terbayar beserta keinginan untuk mencari sesuap nasi untuk pagi dan

petang hari. Di samping tiada pula orang yang sanggup menerimanya

Page 11: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

27

untuk bekerja. Mariah yang dahulunya sudah tiada lagi, kini sudah

menjadi Neng Sitti, perempuan lacur yang terkenal di Jakarta.

Akhirnya, timbullah konflik yang cukup mengharukan kita,

anaknya Sofyan anak Mariah sudah besar panjang dan berjaya bergelar

seorang peguam. Namun, pertama yang akan dibelanya adalah kes seorang

perempuan lacur yang dituduh membunuh seorang pemuda bernama

Wirja. Ternyata perempuan tua yang dibelanya itu sememangnya ibu

kandung Sofyan, Mariah yang telah membunuh Wirja seorang musuh

kepada Sofyan. Bagi menghalang Wirja mengenakan anaknya Sofyan,

Mariah yang dikenali sebagai Neng Sitti telah nekad menikam musuh

anaknya itu.

8) Sinopsis Novel “ Merantau ke Deli”

Novel ini menceritakan tentang kehidupan rumah tangga antara

Leman dan Poeniem yang dipenuhi dengan suka duka yang sangat

menyentuh disetiap alur ceritanya. Buya HAMKA begitu pandai

menuliskan setip alur cerita pada Novel Merantau Ke Deli ini. Mengambil

Latar belakang tempat di Kota Deli, Sumatera. Yang saat itu merupakan

pusat perdagangan yang sangat masyhur.

Ketika Karcis Kereta Api telah dibelinya, tiba-tiba muncullah

Suyono dan Poeniem di stasiun. Leman dan anak istrinya telah berada

didalam kereta api. Dengan cepat datanglah Suyono dan Poeniem kedekat

mereka, mengulurkan tangan untuk berma’af – ma’afan pula. Ketika

Poeniem menjabat tangan Mariatun, dan Suyono menjabat tangan Leman,

samasama kelihatan suatu perasaan yang membendung hati dalam dada

yang sesak, tetapi ditekan keras. Ketika akan turun, dan kondektur telah

memberi ingat bahwa kereat akan berangkat dan disebutkannya stasiun-

stasiun tempat berhenti, Leman mengulurkan kepalanya dari jendela.

Waktu itulah Poniem menggegamkan sehelai uang kertas ke tangan anak

yang dalam pangkuan Mariatun itu.

Pluit kondektur berbunyi, pengantarpengantar turunlah kebawah,

dan dengan berangsur-angsur, perlahan mulanya, kencang dan bertambah

kencang, kereta apipun keluarlah dari stasiun. Suyono melambaikan

Page 12: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

28

tangan dan senyum tapi air matanya menggelanggang. Poniem menggigit

ujung selendangnya menahan tangis, melihat kereta api bertambah jauh.

9) Sinopsis Novel “Dibawah Lindungan Ka’bah”

Seorang pemuda bernama Hamid, sejak berumur empat tahun telah

ditinggal mati ayahnya. Ayah Hamid mula-mula ialah seorang yang kaya.

Karena itu banyak sanak saudara dan sahabatnya. Tetapi setelah

perniagaannya jatuh dan menjadi melarat, tak ada lagi sanak saudara dan

sahabatnya yang datang. Karena sudah tak terpandang lagi oleh orang-

orang sekitarnya itu, maka pindahlah ayah Hamid beserta ibunya ke kota

Padang, yang akhirnya dibuatnya sebuah rumah kecil. Di tempat itulah

ayah Hamid meninggal. Tatkala Hamid berumur enam tahun, untuk

membantu ibunya ia minta kepada ibunya agar dibuatkan jualan kue-kue

untuk dijajakan setiap pagi.

Di dekat rumah hamid terdapat sebuah gedung besar yang

berpekarangan luas. Rumah itu telah kosong karena pemiliknya, seorang

Belanda, telah kembali ke negerinya. Hanya penjaganya yang masih

tinggal, yakni seorang laki-laki tua yang bernama Pak Paiman. Tetapi tak

lama kemudian, rumah itu dibeli oleh seorang orang kaya yang bernama

Haji Jakfar. Isterinya bernama Mak Asiah dan anaknya hanya seorang

perempuan saja yang bernama Zainab.

Setiap hari Hamid dipanggil oleh Mak Asiah karena hendak

membeli makanan yang dijualnya itu. Pad awaktu itu juga ia ditanya oleh

Mak Asiah tentang orang tuany6a dan tempat tinggalnya. Setelah Hamid

menjawab pertanyaan itu, Mak Asiah pun meminta kepada Hamid agar

ibunya datang ke rumahnya. Sejak kedatangan ibu Hamid ke rumah Mak

Asiah itulah, maka persahabatan mereka itu menjadi karib dan Hamid

beserta ibunya sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri. Ketika Hamid

berumur tujuh tahun, ia pun atas biaya Haji Jakfar yang baik hati itu

disekolahkan bersama-sama anaknya, Zainab, yang umurnya lebih muda

daripada Hamid. Pergaulan Hamid dengan Zainab, seperti pergaulan antara

kakak dengan adik saja. Setelah tamat dari SD, Hamid dan Zainab pun

sama-sama dilanjutkan sekolahnya ke Mulo.

Page 13: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

29

Setelah keduanya tamat dari Mulo, barulah Hamid berpisah dengan

Zainab, karena menurut adat Zainab harus masuk pingitan, sedang Hamid

yang masih dibiayai oleh Haji Jakfar, meneruskan pelajaran ke sekolah

agama di Padangpanjang. Di sekolah itulah Hamid mempunyai seorang

teman laki-laki yang bernama Saleh.

Pada suatu petang, tatkala Hamid pergi berjalanjalan di pesisir,

bertemulah ia dengan Mak Asiah yang baru datang dari berziarah ke kubur

suaminya. Ia naik perahu sewaan bersama-sama dua orang perempuan tua

lainnya. Pada pertemuan itulah Mak Asiah mengharapkan kedatangan

Hamid ke rumahnya pada keesokan harinya, karena ada suatu hal penting

yang hendak dibicarakannya. Setelah Hamid datang pada keesokan

harinya ke rumah Mak Asiah, maka Hamid pun dimintai tolong oleh Mak

Asiah agar ia mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan

kemenakan Haji Jakfar yang pada waktu itu masih bersekolah di Jawa.

Tetapi permintaan itu ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum lagi

hendak menikah.

Penolakan itu sebenarnya disebabkan Zainab sendiri telah jatuh

cinta kepada Hamid. Bagi Hamid sendiri, sebenarnya ia cinta kepada

Zainab, hanya cintanya itu tidak dinyatakan berterus terang kepada Zainab.

Karena itulah, sebenarnya suruhan Mak Asiah itu bertentangan dengan isi

hatinya. Tetapi karena ia telah berhutang budi kepada Mak Asiah, maka

dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kejadian itu Hamid pun pulang

ke rumahnya, tetapi sejak itu, ia tidak pernah lagi datang ke rumah Mak

Asiah, karena sejak itu ia meninggalkan kota Padang menuju Medan dan

selanjutnya pergi ke tanah Suci Mekah. Dari Medan Hamid berkirim surat

kepada Zainab untuk minta diri pergi menurutkan kemana arah kakinya

berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu mendampingi Zainab yang dalam

kesepian itu.

Page 14: BAB II Sinopsis SASTRAWAN PRAMOEDYA

30

10)