simulasi malaria kel.7

21

Click here to load reader

Upload: mohamad-ismu-adit

Post on 27-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Simulasi Malaria Kel.7

SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS TENTANG

MALARIA

Disusun oleh :

ADHELIA KUSUMA WARDHANI (1102008273)CUT RADHIAH SWADIA (1002008062)

MOHAMAD ISMU HERIADI (1102008341)NIKEN SEPTIA NITA (1102008294)

YUDI SISWANTO (1102008265)

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

19 AGUSTUS 2013 – 20 AGUSTUS 2013

Page 2: Simulasi Malaria Kel.7

MENENTUKAN AREA MASALAH KESEHATAN

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan cara

mempelajari dan menganalisis laporan tahunan Puskemas mengenai data-data penyakit yang

ada di desa Tanjung Pasir. Dari data tersebut di dapatkan :

1. Malaria pada dewasa

Desa Tanjung Pasir saat ini berpenduduk 545.606 jiwa, 50,3 % diantaranya usia

produktif. Jumlah penemuan penderita Malaria pada dewasa di wilayah desa tanjung pasir

masih sangat tinggi yaitu terjadi peningkatan jumlah penderita Malaria. Pada tahun 2010

sebanyak 106 kasus (9,8%), tahun 2011 sebanyak 277 kasus (27,2%), tahun 2012 sebanyak

380 kasus (38,9%) dari 976 tersangka yang diperiksa, padahal berdasarkan perkiraan kasus

adalah 115/100.000. sedangkan suspek penderita Malaria pada tahun 2010 (13,7%), tahun

2011 (12,2%), tahun 2012 (23,3%), sedangkan dalam periode januari sampai maret 2013 di

desa tanjung pasir 876 suspek, dari perkiraan suspek tahun 2013 adalah 10.140 suspek.

2. Kasus Anemia

Berdasarkan data puskesmas desa tanjung pasir pada tahun 2010 terdapat 604 kasus

anemia, dengan 10 kematian. Tahun 2011 terdapat 324 kasus anemia, dengan 16 kematian.

Pada tahun 2012, ada 364 kasus dengan 7 kematian. Menurut data desa tanjung pasir, rata-

rata kasus anemia, akibat lemahnya pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan

dan penyakit anemia akibat malaria itu sendiri.gizi, ekonomi, dan faktor dari kesehatan anak

itu sendiri.

3. Penebangan Hutan Bakau di daerah Pesisir Pantai

Dari hasil pengamatan dalam beberapa bulan oleh pihak puskesmas, masyarakat di

desa tanjung pasir mempunyai perilaku yang buruk diantara nya masyarakat cenderung

melakukan penebangan hutan bakau di pesisir pantai untuk di jadikan tambak ikan. Ini

diakibat karena kurang nya pengetahuan bagi mereka tentang siklus hidup nyamuk

Anopheles sebagai vektor Malaria dan pengetahuan mereka tentang kelestarian lingkungan.

Page 3: Simulasi Malaria Kel.7

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu

metode delbeq dan metode delphi. Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah

dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga

diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman

peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu di minta untuk mengemukakan beberapa masalah.

Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.

Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan

melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung

(tatap muka), dan identitas dari masing – masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar

tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

Dalam penelitian di desa tanjung pasir, kelompok kami menentukan area masalah

dengan menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, Dokter

puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah. Setelah

mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing – masing keluarga binaan

terdapat berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:

- Peneliti I (Adhel), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Banyaknya terdapat genangan air di sekitar rumah

2. Tidak terpasangnya kawat kasa di ventilasi rumah

3. Tidak terpasangnya kelambu saat tidur

4. Tidak menggunakan obat oles anti nyamuk pada keluarga

5. Struktur rumah sebagian besar masih terbuat dari susunan kayu

6. Kurangnya kesadaran keluarga dalam menjaga kebersihan jamban

7. Kurangnya pengetahuan tantang penyakit malaria

8. Riwayat mendapat pengobatan penyakit malaria

9. Tidak adanya langit langit pada atap rumah

- Peneliti II (Cut), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Lokasi kandang ternak di samping rumah.

Page 4: Simulasi Malaria Kel.7

2. Ketidaktersediaannya tempat sampah dan tempat pengolahan sampah

3. Kurangnya penggunaan pembasmi nyamuk baik bakar, semprot maupun yang

lainnya.

4. Keadaan rumah yang gelap, lembab, dan banyaknya pakaian yang tergantung.

5. Kurangnya menggunakan obat anti larva ( bubuk abate) pada tempat

penampungan air.

6. Seringnya penduduk beraktivitas keluar rumah pada malam hari

7. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit malaria

8. Terdapat genangan air di depan rumah

- Peneliti III (Moh. Ismu), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan,

yaitu:

1. Tidak terdapat nya ikan pemakan jentik di perairan dan empang sekitar rumah

warga.

2. Ketidaktersediaannya tempat sampah dan pengelolaan sampah yang baik

3. Kurangnya tingkat kesadaran untuk membersihkan selokan

4. Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk berobat ketika sakit

5. Banyaknya pakaian kotor yang menumpuk

6. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya membersihkan lingkungan rumah

7. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit malaria

8. Terdapat semak semak rumput di sekitar rumah

- Peneliti IV (Niken), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Perilaku keluarga binaan membuang sampah sembarangan

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit malaria

3. Tidak adanya program gotong royong membersihkan rumah di sekitarnya

4. Tidak terdapatkan kasa kawat yang terpasang di ventilasi rumah

5. Anggota keluarga sering beraktivitas di luar rumah pada malam hari

6. Kurangnya kesadaran untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah

- Peneliti V (Yudi), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Terdapatnya riwayat penyakit malaria pada anggota keluarga

2. Kurangnya kesadaran untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah

Page 5: Simulasi Malaria Kel.7

3. Tidak menggunakan obat oles anti nyamuk pada keluarga

4. Terdapatnya kandang ternak besar di sekitar rumah warga

5. Banyaknya pakaian kotor yang menumpuk

6. Tidak menggunakan kelambu pada tempat tidur

Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Desa

Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan tersebut,

diantaranya adalah:

1. Kurangnya pengetahuan warga tentang penyakit malaria.

2. Kurangnya kesadaran untuk membersihkan lingkungan rumah

Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Desa

Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan dan kami

memutuskan untuk mengangkat permasalahan tentang Malaria pada dewasa dengan alasan

adanya data empiris yang di dapat dari puskesmas dimana masih tingginya angka kejadian

Malaria pada dewasa di Desa Tanjung Pasir. Dalam penelitian di desa tanjung pasir

kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan metode delphi. Kami

melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan keluarga binaan

untuk menentukan area masalah.

Page 6: Simulasi Malaria Kel.7

KERANGKA TEORI

Menurut John Gordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga

komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviroment).

Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman

masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidak seimbangan antar

ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau

triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent

(yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.

1.     Pejamu (Host)

Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia. Pada  manusia juga

memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh yang semuanya itu berpengaruh terhadap

timbulnya penyakit.

Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu

2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus

2.     Agent

Agent adalah Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan. Dan penyebab

agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis.

3.     Unsur lingkungan (Enviroment)

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat

karakteristik individu sebagai pejamu dan itu memegang peranan dalam proses kejadian

penyakit.

1. Lingkungan Biologis

Page 7: Simulasi Malaria Kel.7

Lingkungan biologis berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam

interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur

lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang

mengancam kehidupan / kesehatan manusia.

2. Lingkungan fisik

Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara

langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan

fisik termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.

3. Lingkungan sosial

Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta

instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. 

Teori Triangle Epidemiologi

LINGKUNGAN- fisik : temapt nyamuk

berkembang biak- sosial : kebiasaan

menebang hutan bakau- biologi : sanitasi

lingkungan yang buruk

HOST- umur

- jenis kelamin- perilaku

AGENT-nyamuk

Anopheles

MALARIA pada

dewasa

Page 8: Simulasi Malaria Kel.7

KERANGKA KONSEP

Teori Triangle Epidemiologi

LINGKUNGAN- menebang hutan bakau

- sanitasi yangburuk

HOST- perilaku kurangnya menjaga kebersihan lingkungan

Malariapada dewasa

AGENT- Anophelest

Page 9: Simulasi Malaria Kel.7

Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala

1. Kejadian Malaria pada dewasa

Orang yang menderita malaria klinis berdasarkan data registrasi di puskesmas tanjung pasir

Kuesioner WawancaraObservasi

SakitTidak sakit

Nominal

2. Pengendalian Vektor

Memutus mata rantai daur hidup vector penyebab malaria pada dewasa

Kuesioner Wawancara DilakukanTidak dilakukan

Nominal

3. Kondisi dinding rumah

Kondisi dinding rumah responden yang terbuat dari semen, papan kayu, anyaman dan dapat dilihat dari kerapatannya, tidak rapat apabila ada lubang minimal lebar 1,5 CM2

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

nominal

4 Keberadaan kassa kawat pada ventilasi

Keberadaan kawat kassa pada ventilasi untuk menghindari masuknya vektor malaria melalui lubang ventilasi. Tidak ada kalau tidak rapat dan tidak sama sekali

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

nominal

5. Keberadaan langit-langit rumah

Batas bagian atas rumah dengan flafon yang terbuat dari kayu, triplex, asbes, yang berfungsi sebagai penghalang masuknya vektor

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

nominal

Page 10: Simulasi Malaria Kel.7

malaria terlihat dari dipasang tidaknya salah satu atau keseluruhan (ruang tamu,kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan dan dapur

6. Keberadaan genangan air

Ada tidaknya genangan air dengan diameter minimal 10 CM2 diluar rumah berupa parit, kolam, bekas galian dan sebagainya yang ditemukan jentiknya

Kuesioner WawancaraObservasi

AdaTidak

Nominal

7 Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk

Kebiasaan respondenmenggunakan obat antinyamuk semprot, obatnyamuk bakar, repellent,dan elektrik pada malamhari untuk menghindaridari gigitan nyamuk,Tidak kalau kadang kadangdan tidak samasekali, ya kalau selalumenggunakan obat antinyamuk.

Kuesioner WawancaraObservasi

YaTidak

Nominal

8 Kebiasaan menggunakan kelambu

Kebiasaan respondenmenggunakan kelambupada waktu tidur. Tidakkalau kadang-kadang atau tidak sama sekali, yakalau setiap tidur

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

nominal

Page 11: Simulasi Malaria Kel.7

menggunakan kelambudan tidak berlobang.

9 Keberadaan kandang ternak

Ada tidaknya ternakkerbau/ sapi/ babidisekitar rumahresponden, dengan jarakmaksimal 350 m darirumah responden

Kuesioner WawancaraObeservasi

1-10meter>10 meter

Ordinal

10. Keberadaan semak-semak disekitar rumah

Keberadaan tanamanperdu dan rumput yangada di tebing, sungai,kebun ditepi jalan yangberfungsi sebagai tempatistirahat nyamukpenyebab malaria. dilihatdari ada tidaknyanyamuk dan jentik diperdu atau rumput yangdibawahnya terdapat air/sumber air dan jarak darirumah maksimal 350meterTingkat derajat

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

Nominal

11 Kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari

Kebiasaan respondenberadai diluar rumahpada malam hari dengantidak berpakaian

Kuesioner WawancaraObeservasi

AdaTidak ada

Nominal

Page 12: Simulasi Malaria Kel.7

lengkapuntuk segala kegiatanseperti kebiasaanngobrol, diluar rumah,kebiasaan memancing,kebiasaan buang hajatdan lain-lain dari jam18.00-04.00 WIB

Kuesioner

KUESIONER

MALARIA PADA DEWASA

DAFTAR KUESIONER

I. UMUM

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Status keluarga :

4. Alamat :

5. Pendidikan :

6. Pekerjaan :

7. Suku :

8. Penghasilan :

Page 13: Simulasi Malaria Kel.7

II. KHUSUS

Berilah tanda silang ( X ) p

A. Kejadian Malaria pada dewasa

1. Apakah keluarga anda ada yang pernah menderita malaria sebelumnya ?

a. Ada

b. Tidak ada

2. Jika ada, apakah keluarga anda pernah berobat?

a. Iya, namun putus pengobatan

b. Iya, sedang dalam pengobatan

c. Iya, sudah selesai pengobatan

B. Perilaku yang berhubungan dengan kejadian penyakit malaria

3. Seberapa sering kah anda membersihkan tempat tempat penampungan air (bak

mandi, tempat air minum, kolam, akuarium ) yang ada di rumah anda?

a. Sekali dalam seminggu

b. Sekali dalam 2 minggu

Page 14: Simulasi Malaria Kel.7

c. Satu kali dalam sebulan

4. Seberapa sering kah anda keluar rumah pada malam hari?

a. Sering

b. Kadang kadang

c. Tidak pernah

C. Keadaan rumah dan lingkungan sekitar rumah

5. Terbuat dari apakah dinding rumah anda?

a.Semen

b. Kayu

c. Anyaman

6. Apakah ventilasi rumah anda menggunakan kawat kasa?

a.Ya

b. Tidak

7. Apakah langit langit rumah anda terpasang pada semua ruangan rumah anda?

a.Ya

b.Tidak

8. Apakah terdapat semak-semak atau rawa di sekitar rumah anda?

a.Ya

b.Tidak

D. Pengendalian Vektor

Page 15: Simulasi Malaria Kel.7

9. Apakah anda menggunakan obat oles anti nyamuk saat tidur ?

a. Ya

b. Tidak

10. Apakah anda menggunakan kelambu di rumah?

a. Ya

b.Tidak

11. Berapakah jarak rata – rata kandang ternak anda dengan rumah anda?

a. 1-10 meter

b. >10 meter

c. Tidak mempunyai kandang ternak

Penilaian a = 1, b = 2, c = 3