penelitian malaria

39
PENGENDALIAN MALARIA MELALUI PENGELOLAAN HABITAT PERINDUKAN BERKELANJUTAN (Studi Kasus Ekosistem Pantai Di Daerah Endemis Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran) PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCA SARJANA JAKARTA, 19 JANUARI 2013 Kholis Ernawati

Upload: reza-ervanda-zilmi

Post on 29-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mantap banget ini broo

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Malaria

PENGENDALIAN MALARIA MELALUI PENGELOLAAN HABITAT PERINDUKAN BERKELANJUTAN

(Studi Kasus Ekosistem Pantai Di Daerah Endemis Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran)

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGANPROGRAM PASCA SARJANAJAKARTA, 19 JANUARI 2013

Kholis Ernawati

Page 2: Penelitian Malaria

Latar Belakang

• Malaria adlh penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, disebarkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina dan perkembang-biakannya sangat tergantung pada faktor lingkungan

• Keanekaragaman Nyamuk Anophleles sp.

• Interaksi manusia dengan lingkungan →man made breeding places.

• Kegiatan pengendalian vector melalui a) modifikasi dan manipulasi lingkungan b) larvasida kimia dan biologi, c) outdoor space spraying, dan indoor residual spraying.

Page 3: Penelitian Malaria

• Observed : – Kegiatan penanggulangan malaria di Punduh Pedada

lebih diutamakan pada manajemen kasus .– Luasnya habitat perindukan berupa tambak terlantar di

Punduh Pedada• Expected :

– Pengendalian terpadu antara manajemen kasus dan manajemen lingkungan pada pengelolaan habitat perindukan

– Penerapan konsep keberlanjutan pada pengelolaan habitat perindukan

• Problem :

belum ada konsep yang memadai untuk mengelola lingkungan habitat perindukan vektor secara berkelanjutan pada tambak yang ditelantarkan di ekosistem pantai daerah endemis malaria

Rumusan Permasalahan

Page 4: Penelitian Malaria

Tujuan Umum:• membangun konsep pengendalian malaria melalui

pengelolaan habitat perindukan vektor yang berkelanjutan pada ekosistem pantai daerah endemis.

Tujuan Khusus1.Menganalisis prioritas terbaik alternatif

pengelolaan tambak terlantar yang berkelanjutan.2.Menganalisis hubungan habitat perindukan vektor

tambak terlantar dengan kasus malaria3.Menganalisis variabel-variabel sosial yang terkait

dengan permasalahan habitat perindukan vektor tambak terlantar.

Vektor Malaria

Tujuan Penelitian (1)

Page 5: Penelitian Malaria

Tujuan Khusus:4.Mengidentifikasi spesies nyamuk Anopheles sp. yang ada di daerah penelitian.5.Menganalisis hubungan larva Anopheles sp. dengan nyamuk Anopheles sp. 6.Menganalisis hubungan nyamuk Anopheles sp. dengan kasus malaria.7.Menganalisis hubungan larva Anopheles sp. dengan lingkungan abiotik (salinitas, suhu air, pH, dan Oksigen terlarut/Dissolved Oxygen/DO), biotik (keberadaan ganggang dan keberadaan predator), variabel-variabel cuaca (curah hujan, kelembaban, dan suhu), dan variabel-variabel sosial (pendidikan, pendapatan, peran serta masyarakat dan persepsi masyarakat)8.Membangun model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor tambak terlantar yang berkelanjutan di ekosistem pantai daerah endemis.

Tujuan Penelitian (2)

Page 6: Penelitian Malaria

Kerangka Teori

Lingkungan Sosial

Lingkungan Buatan

Lingkungan Alam

Tambak Terlantar(Larva Anopheles)

Salinitas, pH, DO, Suhu AirCurah Hujan, RH,

Suhu UdaraPredator, Ganggang

Konflik Lahan, Perijinan,Pendidikan, Pendapatan,Peran Serta Masyarakat,Kerjasama Lintas Sektor,Kapasitas Instansi Dinas

Kegiatan Budi Daya

Udang

Kejadian Malaria

Nyamuk Anopheles

Ekol

ogi

Pengelolaan Habitat PerindukanBerkelanjutan

Tekn

olog

i

Kele

mba

-ga

an

Sosi

al

Ekon

omi

DinasKesehatan

VariabelDemografi

Parasit

KebijakanPemerintah

Miller (2007)ilmu lingkungan

(Fischoff et al., 2002) Model Spesifik Malaria

Kontekstual

(Achmadi, 2012)Teori Simpul (Advance)

Kejadian Malaria di Sebuah Wilayah Tambak

(UU no 32 tahun 2009; Barrow, 1999)

Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Page 7: Penelitian Malaria

State of the art Penelitian dan

NoveltyPengendalian vektor malaria

Integrated Vector ManagementPrograms For Malaria Control (Biscoe,

2007)

Manajemen Lingkungan YangDilaksanakan Puskesmas (Rumbiak, 2006)

Pola irigasi berkala (Marsaulina, 2002)

Penebaran ikan (Kaneko, 2000)Pengendalian vektormalaria di ekosistem

pantai melaluipengelolaan habitatperindukan tambak

Terlantar

Kepadatan LarvaAnopheles

Pasang Surut air laut, salinitas, curahhujan, ganggang (Hakim, 2007)

Suhu, curah hujan, kelembaban udara, arusair, jenis ikan, jenis tumbuhan padaperindukan vektor (Rumbiak, 2006)

Perilaku tata guna lahan, politik ekonomi,demografi (Fischoff, 2002)

Hubungan kepadatanlarva Anopheles

dengan lingkunganBiotik, Abiotik, cuaca

dan sosial.

Berkelanjutan

Pengelolaan Sampah (Soerjandari, 2009)

Pengelolaan Wilayah Pesisir (Harahap,2009)

Pengelolaan Sumberdaya Perikanan(Siswoyo, 2009)

Pembangunan Kesehatan (UNCED,1992; WHO, 2002 ; Schrinding, 2002 ;

Downs 2007) Pengelolaan habitatperindukan tambak

terlantar berkelanjutan

Model TerjadinyaMalaria

Mathematical modelling of the impact ofvaccination on malaria (Chiyaka, 2007)

Dynamic malaria models (Jia Li Welch etal, 2002)

Pemodelan Kontrol Malaria (Rinidar,2010)

Model pengendalianmalaria melalui

pengelolaan habitatperindukan

berkelanjutan diekosistem pantaidaerah endemis.

Lingkup Penelitian

Penelitian Sebelumnya Posisi Penelitian

Pengendalian vektor malaria di ekosistem pantai melalui

pengelolaan habitat perindukan tambak terlantar.

Hubungan kepadatan larva Anopheles sp. dengan lingkungan biotik, abiotik, cuaca dan sosial.

Pengelolaan lingkungan habitat perindukan tambak terlantar berkelanjutan

mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, ekonomi, kelembagaan dan teknologi.

Model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan

vektor berkelanjutan di ekosistem patai daerah endemis

Page 8: Penelitian Malaria

Kasus Malaria

Tambak Terlantar (Larva Anopheles)

Anopheles sundaicus

SalinitaspHDO

Suhu Air

PSMPendidikanPendapatan

Suhu UdaraKelembabanCurah Hujan

Konflik LahanPerijinan

ModalKeterlibatan Lintas SektorKapasitas Instansi Dinas

Ekolo

gi

Pengelolaan Tambak TerlantarBerkelanjutan

Tekn

olo

gi

Ke

lem

ba

gaa

n

Sosia

l

Ekon

om

i

Kerangka Konsep Penelitian

Page 9: Penelitian Malaria

Hipotesis (1)

1. Alternatif terbaik pengelolaan habitat perindukan tambak terlantar berkelanjutan adalah budi daya ikan Nila/Bandeng.

2. Habitat Perindukan tambak terlantar berhubungan dengan kasus malaria.

3. Variabel-variabel sosial sangat mempengaruhi munculnya permasalahan habitat perindukan tambak terlantar.

4. Nyamuk Anopheles sp. dominan di daerah penelitian adalah An. Sundaicus.

Page 10: Penelitian Malaria

Hipotesis (2)

5. Larva Anopheles sp. berhubungan dengan keberadaan nyamuk Anopheles sp.

6. Nyamuk Anopheles sp. berhubungan dengan kasus malaria.

7. Variabel-variabel lingkungan (abiotik, biotik, dan cuaca) berhubungan dengan padatan larva Anopheles sp.

8. Pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan tambak terlantar berkelanjutan dapat menurunkan jumlah larva Anopheles sp. dan nyamuk Anopheles sp. serta dapat menurunkan kasus malaria di ekosistem pantai daerah endemis.

Page 11: Penelitian Malaria

Pendekatan Penelitian : kuantitatif.Waktu dan Tempat Penelitian•Waktu penelitian adalah 8 (delapan) bulan untuk pengambilan data dari bulan Oktober 2011–Mei 2012.•Lokasi penelitian yaitu desa Sukamju, Sukarame dan Kampung Baru kecamatan Punduh Pedada.

Metode Penelitian (1)

Page 12: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

METODE PENELITIAN (2)Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode

Analisis

NO Data Primer SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK

MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

1. Menganalisis prioritas terbaik alternatif pengelolaan tambak terlantar yang berkelanjutan.

Primer:•Aspek-aspek yang membentuk jaringan model (Wawancara Mendalam/WM)•Persepsi Expert/pakar (Kuesioner perbandingan Berpasangan)Sekunder:•Model interaksi antara aspek dan sub aspek/antar jaringan pada model

Analytic Network Process (ANP) dengan bantuan software Super Decision. 1.6.0

Page 13: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

NO TUJUAN PENELITIAN SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK

MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

2 Menganalisis hubungan habitat perindukan vektor tambak terlantar dengan kasus malaria 

Primer:Data ordinat lokasi habitat perindukan vektor tambak terlantar dan kasus malaria (Global Position System /GPS)Sekunder:Data kasus malaria positif plasmodium Puskesmas Pedada dan hasil riset Stratnas tahun 2010

Pemetaan citra satelit dengan bantuan software ArcView SIG 3.3. 

METODE PENELITIAN (3)Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode

Analisis

Page 14: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

NO TUJUAN PENELITIAN SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK

MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

3 Menganalisis variabel-variabel sosial yang terkait dengan permasalahan habitat perindukan vektor tambak terlantar.

Primer:•Tingkat pendidikan masyarakat•Tingkat pendapatan masyarakat•Peran serta masyarakat tentang pengelolaan lingungan habitat perindukan vektor.sekunder:Data tentang konflik lahan, perijinan, modal, rendahnya tanggung jawab pemilik tambak, kapasitas instansi dan kerjasama lintas sector

• Deskriptif• Content

analysis

METODE PENELITIAN (4)Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode

Analisis

Page 15: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

NO TUJUAN PENELITIAN

SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK

MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

4 Menganalisis hubungan larva Anopheles sp. dengan lingkungan abiotik (salinitas, suhu air, pH, dan Oksigen terlarut/Dissolved Oxygen/DO), biotik (keberadaan ganggang dan keberadaan predator) dan Cuaca (curah hujan, kelembaban, suhu udara).

Primer :•Kepadatan larva Anopheles sp. (alat ciduk)•Salinitas (Hand Refractometer)•Suhu Air (Termometer)•pH (pH meter)•DO •Keberadaan Ganggang dan predator ikan udang (pengamatan) Sekunder:•Data cuaca (dari kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kabupaten Pesawaran

Kuantitatif:•Univariat•Bivariat

METODE PENELITIAN (5)

Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode Analisis

Page 16: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

NO TUJUAN PENELITIAN

SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

5 Mengidentifikasi spesies nyamuk yang ada di lokasi penelitian

Primer:Populasi nyamuk Anopheles sp. (Man Bitting Rate/MBR)

KuantitatifUnivariat

6 Menganalisis hubungan larva Anopheles sp. dengan nyamuk Anopheles sp.

Primer:•Kepadatan larva Anopheles sp. (alat ciduk)•Populasi nyamuk Anopheles sp. (Man Bitting Rate/MBR)

Kuantiatif:•Univariat•Bivariat

7 Menganalisis hubungan nyamuk Anopheles sp. dengan kasus malaria

Primer: •Populasi nyamuk Anopheles sp. (Man Bitting Rate/MBR)Sekunder:•Kasus malaria klinis Puskesmas Pedada

Kuantiatif:•Univariat•Bivariat

METODE PENELITIAN (6)

Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode Analisis

Page 17: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

NO TUJUAN PENELITIAN

SUMBER DATA, JENIS DATA, TEKNIK

MEMPEROLEH DATA

METODEANALISIS

8 Membangun model pengendalian malaria melalui pengelolaan lingkungan habitat perindukan vektor yang berkelanjutan di ekosistem pantai.

Data rekomendasi hasil analisis tujuan no. 1 – 6

System dynamics dengan bantuan software Powersim 2.5.

METODE PENELITIAN (7)

Sumber Data, Jenis Data, Teknik/Alat Untuk Memperoleh Data dan Metode Analisis

Page 18: Penelitian Malaria

Gambar . Hubungan Jaringan Elemen-elemen Alternatif Pengelolaan Tambak Terlantar

HASIL PENELITIANTujuan 1 (1)

Page 19: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 1 (2)

Prioritas Elemen-elemen Kriteria Yang Mempengaruhi Alternatif Pengelolaan Tambak Terlantar

Faktor Bobot Prioritas

Lingkungan 0,26438 1

Sosial 0,23796 2

Ekonomi 0,14664 5

Kelembagaan 0,17479 4

Teknologi 0,17623 3

Page 20: Penelitian Malaria

Urutan Prioritas Sub Kriteria Yang Mempengaruhi Pemilihan Alternatif Pengelolaan Tambak Terlantar

HASIL PENELITIANTujuan 1 (3)

Page 21: Penelitian Malaria

Analisis Sintesis Hasil Pembobotan Alternatif Pemilihan Pengelolaan Tambak Terlantar Yang Dipengaruhi Oleh Seluruh

Elemen

HASIL PENELITIANTujuan 1 (4)

Page 22: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

Gambar 4.2. Buffer Zone Kasus Malaria Terhadap TPV Di Desa Sukarame

96

HASIL PENELITIANTujuan 2 (1)

Page 23: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

Gambar 4.3. Buffer Zone Kasus Malaria Terhadap TPV Di Desa Sukamaju

96

HASIL PENELITIANTujuan 2 (2)

Page 24: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

Gambar 4.4. Buffer Zone Kasus Malaria Terhadap TPV Di Desa Kampung Baru

96

HASIL PENELITIANTujuan 2 (3)

Page 25: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 2 (4)

Desa Jarak (m) Jumlah Kasus Kampung Baru 0 - 500 15

500 – 1000 0 1000 – 1500 1 1500 – 2000 2

Sukamaju 0 - 500 9 500 – 1000 4 1000 – 1500 0 1500 – 2000 0

Sukarame 0 - 500 8 500 – 1000 0 1000 – 1500 0 1500 – 2000 0

• Hubungan Antara Kasus Malaria Dengan Habitat Perindukan Tambak Terlantar Berdasarkan Jarak Buffer Zona

• Potensi penambahan lokasi tambak baru yaitu tujuh (7) lokasi di Sukarame, 14 lokasi di Sukamaju, dan enam (6) lokasi di Kampung Baru.

Page 26: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 3

Variabel-variabel sosial yang melatarbelangi munculnya tambak terlantar : –konflik lahan, –perijinan tambak, –modal, –pendidikan masyarakat yang rendah, –pendapatan masyarakat yang rendah, –peran serta masyarakat yang rendah dalam hal pengelolaan tempat perindukan nyamuk khususnya tambak terlantar, –kerjasama lintas sector yang lemah –kapasitas instansi dinas (khususnya Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kehutanan) yang rendah.

Page 27: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

HASIL PENELITIAN Tujuan 4

No Spesies Nyamuk Anopheles

Populasi (%)

1 sundaicus 61.60

2 acconitus 9.99

3 maculatus 17.72

4 palmatus 3.04

5 sinensis 3.65

6 umbrosus 1.74

7 brevipalpis 0.17

8 nigerimus 2.00

9 separatus 0.09

Page 28: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIAN Tujuan 5 dan Tujuan 6

No Hubungan Nilai p

1 Larva Anopheles – Nyamuk Anopheles

0,420

2 Nyamuk Anopheles – Kasus Malaria 0,000

Page 29: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIAN Tujuan 7

No Variabel Nilai p1 Salinitas 0,021

2 Suhu Air 0,715

3 pH 0,110

4 DO 0,104

5 Ganggang 0,094

6 Predator 0,0037 Suhu udara 0,000

8 Kelembaban 0,015

9 Curah hujan 0,000

10 pendidikan 0,004

11 Pendapatan 0,002

12 Peran serta masyarakat 0,050

13 Persepsi masyarakat 0,810

Page 30: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 8 (1) – Variabel-variabel yang Dimasukkan Pada Model

No Variabel Metode Analisis Hasil Analisis 1 Salinitas Analisis bivariat p = 0,021 2 Keberadaan predator Analisis bivariat p = 0,003 3 Curah hujan Analisis bivariat p = 0,000 4 Suhu udara Analisis bivariat p = 0,000 5 Kelembaban Analisis bivariat p = 0,015 6 Pendidikan Analisis bivariat,

Analisis kualitatif p = 0,004 Diduga Berhubungan

7 Pendapatan Analisis bivariat, Analisis kualitatif

p = 0,002 Diduga Berhubungan

8 Peran serta masyarakat Analisis bivariate, Analisis kualitatif

p = 0,050 Diduga Berhubungan

9 Predator (Ikan Nila/Bandeng) Analisis ANP Bobot = 0,263 10 Mangrove Analisis ANP Bobot = 0,185 11 Pengusaha tambak Analisis Kualitatif,

Analisis ANP Diduga Berhubungan Bobot = 0,007977

12 Kapasitas Dinas Perikanan Analisis Kualitatif, Analisis ANP

Diduga Berhubungan Bobot = 0,008713

13 Kapasitas Dinas Kesehatan Analisis Kualitatif Diduga Berhubungan

14 Kerjasama Lintas Sektor (keterlibatan Dinkes dan Dinas Kehutanan)

Analisis ANP Bobot = 0,01198

Page 31: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 8 (2) – CLD Model Dasar dan Hasil Simulasi

LarvaAnopheles

PupaAnopheles

AnophelesDewasa

Telur Anopheles

Anopheles Infektif

AnophelesPenular

Man Bitting Rate

+

+

+

+ +

+

+

+

Manusia Rentan

ManusiaTerinkubasi

Manusia Penular

ManusiaSakit Malaria

ManusiaImun

Dinas Kesehatan

+

-

+

-

+

-

+

-

+

+

Curah HujanTPV

Tambak Produktif

-

Salinitas

-

+ +

Suhu Udara-

Kelembaban Udara

-

+

+

Kegiatan Pengendalian Larva

+

R1

R2

B3 B5B4 B6

R8

predator

+

-

Pendidikan

Pendapatan

++

Dinas Perikanan

+-

-

R7

Pengusaha Tambak

+

+

+

Time

Predator1

TPV2

Larva_Anopheles3

Anopheles_Dewasa4

Manusia_Sakit_Malaria5

5 10 15 20

1 Predator

2 TPV

20

3 Larva_Anopheles

54

4 Anopheles_Dewasa

700

5 Manusia_Sakit_Malaria

650

0

1 Predator

2 TPV

25

3 Larva_Anopheles

66

4 Anopheles_Dewasa

2,580

5 Manusia_Sakit_Malaria

886

64

1 Predator

2 TPV

32

3 Larva_Anopheles

85

4 Anopheles_Dewasa

5,400

5 Manusia_Sakit_Malaria

1,240

160

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5 1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Time

Manusia

_S

akit_M

ala

ria

5 10 15 200

50

100

150

21,57%

Page 32: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 8 (3)

No. Variabel Model Dasar Skenario I II III

1. Predator -10%/ bulan 0% 40% 60% 2. Mangrove - 5% 10% 10% 3. Kapasitas Instansi

Dinas Perikanan 30% 30% 50% 70%

4. Pengusaha Tambak 0% 60% 70% 80% 5. Kapasitas Instansi

Dinas Kesehatan 30% 30% 30% 70%

6. Peran Serta Masyarakat

- 30% 30% 50%

Skenario Intervensi

Page 33: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 8 (4)

Time

TPV1

TPV_12

TPV_23

TPV_34

5 10 15 20

60

70

80

12 3

4

1 2 3

4

1 23

4

1 23

4

Time

Larva_Anopheles1

Larva_Anopheles_12

Larva_Anopheles_23

Larva_Anopheles_34

5 10 15 20

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

1

2 3

4

1

2 3

4

1

2 3

4

1

2 3

4

Time

Anopheles_Dewasa1

Anopheles_Dewasa_12

Anopheles_Dewasa_23

Anopheles_Dewasa_34

5 10 15 20

700

800

900

1,000

1,100

1,200

12

3 4

1 2 3

4

1 2 3

4

1

4

Time

Manusia_Sakit_Malaria1

Manusia_Sakit_Malaria_12

Manusia_Sakit_Malaria_23

Manusia_Sakit_Malaria_34

5 10 15 200

50

100

150

1 2 3 4

12 3

4

1

23 4

1

3

4

Page 34: Penelitian Malaria

HASIL PENELITIANTujuan 8 (5)

No Variabel % penurunan dari model dasar – skenario III

1 Habitat Perindukan8,28%

2 Larva Anopheles 55,20%

3 Nyamuk Anopheles 11,68%

4 Manusia sakit malaria

25,78%

Page 35: Penelitian Malaria

Vektor Malaria

1. Urutan prioritas dalam pengelolaan tambak terlantar dengan mempertimbangkan prinsip keberlanjutan, adalah budidaya ikan Nila/ikan Bandeng , budi daya udang kembali , penanaman mangrove , mengeringkan tambak, mengalirkan air laut ke tambak dan membersihkan ganggang atau lumut.

1. Hasil analisis peta citra satelit menunjukkan ada keterkaitan antara tambak terlantar dengan kajadian malaria.

1. Permasalahan tambak terlantar sangat dipengaruhi oleh persoalan-persoalan sosial.

KESIMPULAN (1)

Page 36: Penelitian Malaria

KESIMPULAN (2)

4. Nyamuk Anopheles sp. dominan di daerah penelitian adalah Anopheles sundaicus (61,6%).

5. Tidak ada hubungan antara larva Anopheles sp. dengan nyamuk Anopheles sp. (p = 0,42). Meskipun demikian secara substansi dan teori ada keterkaitan antara larva dan nyamuk Anopheles sp.. Sedangkan nyamuk Anopheles sp. menunjukkan ada hubungan dengan kasus malaria (p = 0,000).

6. Variabel-variabel lingkungan yang mendukung kehidupan larva Anopheles sp. adalah salinitas (p = 0,021), keberadaan predator (p = 0,003), curah hujan (p = 0,000), kelembaban (p = 0,015), dan suhu (p = 0,000).

Page 37: Penelitian Malaria

KESIMPULAN (3)

8. Model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan berkelanjutan dilakukan dengan intervensi predator (60%) dan rehabilitasi mangrove (10%). Pengelolaan tambak terlantar membutuhkan keterlibatan lintas sector yaitu instansi Dinas Perikanan (70%), pengusaha tambak (80%), dan peran serta aktif masyarakat (50%). Keterlibatan instansi Dinas Kesehatan (70%) dalam manajemen kasus malaria. Pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan berkelanjutan dapat menurunkan habitat perindukan 8,28%, kepadatan larva Anopheles 55,2%, nyamuk Anopheles 11,68% dan kasus malaria 25,78%.

Page 38: Penelitian Malaria

Q.S. Al-Baqarah 26 – 27• “Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan

berupa (kehidupan dari) nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apa – apaan maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan (yang demikian) itu banyak orang yang disesatkan Allah (oleh karena keingkarannya), dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik” (QS 2 : 26)

• (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian/kesepakatan itu teguh, dan memutuskan (tali shilaturrahim,) apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS 2 : 27)

Page 39: Penelitian Malaria

Terima Kasih