sia
DESCRIPTION
Sistem Informasi AkuntansiTRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
DEVI GOSAL (1213069)
EVI GOSAL (1213070)
LAU FUI CHEN (1213116)
KELOMPOK 6
AKUNTANSI A
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
BAB 6
SIKLUS PENGELUARAN BAGIAN II : PROSEDUR PEMROSESAN
PENGGAJIAN DAN AKTIVA TETAP
GAMBARAN UMUM AKTIVITAS PENGGAJIAN
Pemrosesan gaji pada kenyataannya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Secara teori, cek gaji
dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas regular. Namun demikian, karena alasan
kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah kekurangan, antara lain :
1. Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok.
Akan tetapi, prosedur penggajian sangat berbeda antarkaryawan. Misalnya, prosedur yang
berbeda digunakan untuk karyawan yang dibayar per jam, karyawan tetap, karyawan
borongan,dan karyawan komisi. Selain itu, pemrosesan gaji memerlukan prosedur akuntansi
khusus untuk pemotongan gaji dan pemotongan pajak. Pengeluaran kas untuk akun perdagangan
tidak memerlukan pemrosesan khusus. Oleh karena itu, sistem pengeluaran umumtidak didesain
untuk menghadapi kerumitan ini.
2. Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus. Penipuan pembayaran gaji
lebih mudah ditutupi ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan dagang.
3. Prosedur pengeluaran umum didesain untuk mengakomodasi arus transaksi yang relatif lancar.
Perusahaan bisnis secara konstan membeli persediaan dan mengeluarkan kas untuk para pemasok.
Umumnya, perusahaan mendesain sistem untuk menghadapi kegiatan transaksi untuk
menghadapi kegiatan transaksi di tingkat normal. Kegiatan penggajian tidak bersifat
berkelanjutan. Pengeluaran kepada karyawan dilakukan seminggu sekali, dua minggu sekali, atau
sebulan sekali. Pengeluaran kepada karyawan dilakukan seminggu sekali, dua minggu sekali, atau
sebulan sekali. Untuk memaksakan beban proses ini secara berkala ke sistem umum akan
menambah beban yang berlebihan pada sistem tersebut.
Diagram Arus Data untuk Prosedur dan Penggajian
Meskipun prosedur penggajian tertentu bervariasi diantara peruahaan. Figur 6-1 menyajikan diagram
arus data yang menggambarkan tugas-tugas umum dari sistem penggajian dalam perusahaan manufaktur.
Inti dari proses ini akan dijelaskan di bawah ini :
1. Otorisasi penggajian dan perincian transaksi (jam kerja) dimasukkan ke proses penggajian dari
dua sumber yang berbeda : personalia dan produksi.
2. Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung gaji,dan mendistribusikan cek
pembayaran ke karyawan.
3. Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk setiap
pekerjaan dari produksi. Informasi ini digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi. Informasi
ini digunakan untuk menjurnal akun barang dalam proses (work in process-WIP).
4. Departemen utang usaha menerima informasi rangkuman penggajian dari departemen penggajian
dan mengotorisasi departemen pengeluaran kas untuk menyetor satu cek, sejumlah total gaji,
dalam akun bank khusus di mana gaji akan diambil.
5. Proses buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman dari bagian akuntansi biaya, utang,
dan pengeluaran kas. Akun pengendali diperbarui untuk mencerminkan transaksi ini.
SISTEM PENGGAJIAN MANUAL
Figur 6-2 menyajikan bagan alir yang memerinci prosedur di atas dalam konteks sistem manual. Tugas-
tugas utamanya,yaitu :
Personalia
Departemen personalia menyiapkan dan menyerahkan ke departemen penggajian berbagai
formulir kegiatan personalia (personnel action form). Dokumen tersebut mengidentifikasi para karyawan
yang diotorisasi untuk menerima cek pembayaran dan digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam
tingkat gaji per jam, pemotongan, dan klasifikasi pekerjaan.Figur 6-3 menunjukkan formulir kegiatan
personalia yang digunakan untuk mengajukan penggajian dalam hal kenaikan gajji karyawan.
Produksi
Karyawan produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja (time record) : kartu
pekerjaan dan kartu waktu. Kartu pekerjaan (job ticket) berisi total jumlah waktu yang dihabiskan oleh
setiap pekerja di setiap pekerjaan produksi. Dokumen ini dikirim ke bagian akuntansi biaya (siklus
konversi), dimana dokumen tersebut digunakan untuk mengalokasikan beban tenaga kerja langsung ke
akun Work In Process. Kartu waktu (time card) berisi total waktu kerja karyawan di tempat kerja. Kartu
ini dikirim ke bagian penggajian untuk menghitung jumlah cek pembayaran karyawan tersebut.Figur 6-5
megilustrasikan kartu waktu.
Akuntansi biaya
Departemen akuntansi biaya menggunakan kartu pekerjaan untuk mengalokasikan biaya tenaga
kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung atau overhead.Pembebanan ini dirangkum dalam
rangkuman distribusi tenaga kerja (labor distribution summary) dan diteruskan ke departemen buku besar
umum.
Penggajian
Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari departemen
personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staf administrasi di departemen ini melakukan
pekerjaan yaitu:
1. Menyiapkan daftar gaji (payroll register) (Figur 6-6) yang menunjukkan pembayaran bruto,
pemotongan, pembayaran lembur, dan pembayaran bersih.
2. Memasukkan informasi di atas ke catatan penggajian karyawan (employee payroll records) (Figur
6-7).
3. Menyiapkan cek gaji (paycheck) (Figur 6-8) untuk karyawan.
4. Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas dan salinan daftar gaji ke utang.
5. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
Departemen utang
Staf administrasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapkan dua salinan tanda
terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut.Satu salinan, bersama dengan daftar gaji, dikirim ke
pengeluaran kas.Salinan lainnya dikirim ke departemen buku besar umum.
Pengeluaran kas
Manajer di bagian pengeluaran kas menerima cek-cek penggajian, memeriksanya, dan kemudian
menandatanganinya, lalu mengirimnya ke pusat pembayaran untuk didistribusikan ke para karyawan.
Buku besar umum
Departemen buku besar umum menerima rangkuman distribusi tenaga kerja dari bagian akuntansi
biaya dan tanda terima pengeluaran kas dari utang usaha. Tanda terima pengeluaran kas menunjukkan
total jumlah gaji tentang dan perinciannya ke dalam kas, utang pajak, dan pengurangan lainnya.
DARI RANGKUMAN DISTRIBUSI TENAGA KERJA
Debit Kredit
Barang dalam proses (Tenaga kerja langsung) XXX.XX
Overhead pabrik (Tenaga kerja tak langsung) XXX.XX
Utang gaji XXX.XX
DARI TANDA TERIMA PENGELUARAN KAS
Debit Kredit
Utang gaji XXX.XX
Kas XXX.XX
Pajak penghasilan federal XXX/XX
Pajak penghasilan dari Negara bagiam XXX.XX
Pajak penghasilan FICA XXX/XX
Pajak asuransi kelompok XXX.XX
Dana pensiun XXX.XX
Biaya serikat pekerja XXX.XX
PENGENDALI PENGGAJIAN
Otorisasi Transaksi
Formulir kegiatan personalia memberikan pengendalian otorisasi yang penting dalam sistem
penggajian.Dokumen ini penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan mengidentifikasi
karyawan yang diotorisasi. Bentuk penipuan yang umum dilakukan adalah menyerahkan kartu waktu
karyawan yang tidak lagi di perusahaan. Formulir kegiatan personalia memungkinkan departemen
penggajian menyimpan daftar karyawan saat ini, yang dibandingkan dengan kartu waktu.
Pemisahan Tugas
Fungsi penjagaan waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia. Departemen personalia
memberikan informasi tarif pembayaran ke bagian penggajian untuk karyawan yang dibayar per jam.
Kisaran tarif pembayaran dapat didasarkan pada pengalaman, klasifikasi pekerjaan, senioritas, dan
kelebihan lainnya.Jika informasi ini disediakan langsung oleh departemen produksi, karyawan dapat
mengubah informasi dan melakukan penipuan.Untuk mengendalikan hal ini, informasi tariff pembayaran
harus dating dari sumber independen-departemen personalia.
Supervisi
Wilayah lain yang berisiko adalah penjagaan waktu. Kadang-kadang karyawan memasukkan
kartu untuk karyawan lain yang terlambat atau absen. Supervisor harus mengamati proses ini dan
merekonsiliasikan kartu waktu dengan kehadiran aktual.
Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen-dokumen berikut ini :
1. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar.
2. Informasi jurnal, yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar gaji.
3. Akun buku besar pembantu, yang berisi catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
4. Akun buku besar umum : pengendali penggajian, kas, dan akun dana gaji.
Pengendalian Akses
Aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas.Keduanya dapat
disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan akuntansi.Individu yang tidak jujur dapat
memalsukan jumlah tenaga kerja melalui kartu waktu sehingga dapa menggelapkan uang
kas.Pengendalian atas akses ke dokumen sumber dan catatan dalam sistem pembayaran merupakan hal
penting, seperti halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi Independen
Berikut ini adalah contoh-contoh pengendalian verifikasi independen dalam sistem penggajian :
1. Verifikasi jam kerja. Sebelum mengirimkan kartu waktu ke bagian penggajian, supervisor harus
memverifikasi keakuratannya dan menandatanganinya.
2. Pengurus pembayaran (paymaster). Penggunaan pengurus pembayaran yang independen untuk
mendistribusikan cek (daripada supervisor) membantu memverifikasi eksistensi para karyawan.
Supervisor dapat terlibat dalam penipuan penggajian dengan berpura-pura mendistribusikan cek
pembayaran ke karyawan yang sebenarnya tidak ada.
3. Utang usaha. Staf administrasi utang usaha memverifikasi keakuratan daftar gaji sebelum
membuat bukti kas keluar yang mentransfer data kea kun dana gaji.
4. Buku besar umum. Departemen buku besar umum memverifikasi seluruh proses dengan
merekonsiliasi rangkuman distribusi tenaga kerja dan bukti penggajian.
SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER
OTOMATISASI SISTEM PENGGAJIAN MENGGUNAKAN PEMROSESAN BATCH
Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan (mingguan atau bulanan), sistem tersebut sering
kali cocok dengan pemrosesan batch dan file berurutan.Figur 6-9 menunjukkan sistem ini. Departemen
pemrosesan data menerima formulir kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu, yang dikonversi ke
file digital. Program komputer batch melakukan pencatatan dengan terperinci, penulisan cek, dan fungsi
buku besar umum.
- Implikasi Pengendali
Kekuatan dan kelemahan dari sistem ini sama dengan kekuatan dan kelemahan dalam sistem
batch untuk sistem pengeluaran umum. Sistem ini mengedepankan keakuratan akuntansi dan
mengurangi kesalahan dalam menulis cek.Selain itu, sistem ini tidak secara signifikan
meningkatkan efisiensi operasional, namun, untuk banyak jenis organisasi, tingkat teknologi ini
cukukp memadai.
MEREKAYASA ULANG SISTEM PENGGAJIAN
Untuk perusahaan berukuran sedang dan besar, pemrosesan gaji sering kali disatukan dalam
sistem manajemen sumber daya manusia –MSDM (human resource management – HRM).Sistem MSDM
menangkap dan memproses sejumlah besar data yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan
karyawan, perencanaan tenaga kerja, relasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan personalia
(tarif pembayaran, pemotongan, dan lain-lain), juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses real
time ke file personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk perubahan catatan
dalam status karyawan pada saat terjadinya.
Sistem ini berbeda dari sistem otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut :
1. Departemen operasi mengirim transaksi ke pemrosesan data melalui terminal
2. File akses langsung digunakan untuk penyimpanan data
3. Sekarang dilakukan secara real time.
Fitur-fitur operasional utama dalam sistem ini dibahas berikut.
- Personalia
Departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara real-time melalui
terminal. Perubahan ini termasuk penambahan karyawan baru, penghapusan karyawan yang
sudah tidak bekerja, perubahan jumlah keluarga karyawan, perubahan pemotongan gaji, dan
perubahan status pekerjaan (tarif pembayaran).
- Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya memasukkan data biaya pekerjaan (real-time atau setiap hari) untuk
menciptakan file pemanfaatan tenaga kerja (labor usage file).
- Penjagaan Waktu
Ketika menerima kartu waktu yang sudah disetujui dari supervisor pada tiap hari minggu,
departemen penjagaan waktu membuat file kehadiran (attendance file) saat ini.
- Pemrosesan Data
Pada akhir periode kerja, tugas-tugas berikut ini dilakukan dalam proses batch :
1. Biaya tenaga kerja didistribusikan ke berbagai WIP, overhead dan akun biaya.
2. File rangkuman distribusi tenaga kerja on-line diciptakan. Salinan dari file ini dikrim ke
departemen akuntansi biaya dan buku besar umum.
3. Daftar gaji on-line diciptakan dari file kehadiran dan file karyawan (employee file). Salinan
dari file ini dikirim ke departemen utang dan pengeluaran kas.
4. File catatan karyawan diperbarui.
5. Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani. Cek tersebut dikirim ke bendahara untuk
diperiksa dan direkonsiliasikan dengan daftar gaji. Cek pembayaran ini kemudian
didistribusikan kepada para karyawan.
6. File bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk dana yang akan ditransfer ke
akun dana gaji. Cek dan salian bukti pengeluaran dikirim ke departemen pengeluaran kas.
Satu salinan bukti tersebut dikirim ke departemen buku besar umum, dan salinan yang
terakhir dikirim ke departemen utang.
7. Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut menerima file rangkuman distribusi tenaga kerja dan
file bukti pengeluaran dan memperbarui file buku besar umum.
- Implikasi Pengendalian
Fitur sistem penggajian dengan elemen-elemen real time memberikan banyak keuntungan
operasional, termasuk pengurangan jeda waktu antara terjadinya peristiwa dan pencatatan, kertas
kerja, dan tenaga kerja administrasi.Bentuk ini juga membawa implikasi pengendalian.Banyak
pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh tenaga manusia sekarang dilakukan oleh komputer.Sistem
berbasis komputer pasti menghasilkan catatan yang memadai untuk verifikasi independen dan
tujuan audit.Akhirnya, pengendalian harus didesain untuk melindungi akses yang tidak diotorisasi
ke file data dan program komputer.
SISTEM AKTIVA TETAP
Aktiva tetap (fixed assets) adalah properti, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam operasi
bisnis. Item-item ini relatif permanen dan seringkali secara kolektif mencerminkan investasi keuangan
terbesar perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, perabotan, mesin, dan kendaraan
bermotor. Sistem aktiva tetap perusahaan memproses transaksi yang berkaitan dengan akuisisi,
pemeliharaan, dan penghapusan aktiva tetap. Sistem yang efektif akan mendukung keputusan manajemen,
pelaporan keuangan, dan pelaporan ke pihak yang berwenang, dan juga akan memiliki pengendalian
internal yang memadai. Tujuan spesifik dari sistem aktiva tetap adalah ;
1. Memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur
manajemen formal.
2. Mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi fisik
aktiva di dalam organisasi.
3. Mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan sesuai
dengan metode-metode yang wajar.
4. Menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi
aktiva tetap di masa yang akan datang.
5. Mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar.
Sistem aktiva tetap memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan siklus pengeluaran yang
disajikan dalam Bab 5, tetapi ada dua perbedaan penting yang membedakan sistem ini. Pertama, siklus
pengeluaran memproses akuisisi rutin untuk persediaan bahan baku untuk fungsi produksi dan persediaan
barang jadi untuk fungsi penjualan. Sistem aktiva tetap memproses transaksi nonrutin untuk sekelompok
besar pengguna dalam perusahaan .para manajer dalam semua wilayah fungsional perusahaan sebenarnya
melakukan investasi modal dalam aktiva tetap, tetapi transaksi ini muncul tidak teratur dibandingkan
dengan akuisisi persediaan. Karena transaksi aktiva tetap bersifat unik, transaksi aktiva tersebut
memerlukan persetujuan manajemen khusus dan prosedur otorisasi yang eksplisit.Sebaliknya, organisasi
sering mengotomatiskan prosedur otorisasi transaksi siklus pengeluaran untuk menangani secara efektif
akuisis rutin dalam volume besar.
Perbedaan kedua di antara sistem ini adalah perusahaan biasanya memperlakukan akuisisi
persediaan sebagai biaya periode lancar, namun mengapitalisasikan aktiva tetap yang menghasilkan
manfaat untuk periode jangka panjang.Karena umur produktif suatu aktiva tetap lebih dari satu tahun,
biaya akuisisinya dibebankan selama umurnya dan disusutkan sesuai dengan konvensi dan peraturan
akuntansi yang berlaku.Oleh karena itu, sistem akuntansi aktiva tetap meliputi alokasi biaya dan prosedur
mencocokkan yang bukan merupakan bagian dari sistem pengeluaran rutin.Karena ciri-ciri yang
membedakan inilah, kita memisahkan diskusi prosedur aktiva tetap dengan siklus pengeluaran.
LOGIKA SISTEM AKTIVA TETAP
Figur 6-11 menyajikan logika umum dari sistem aktiva tetap. Proses ini melibatkan tiga
pekerjaan: akuisisi aktiva, pemeliharaan aktiva, dan penghapusan aktiva.
Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva (asset acquisition) biasanya dimulai dari manajer departemen (pengguna) yang
melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedur otorisasi dan persetujuan yang
terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Dalam keputusan ini, manajer
departemen sering kali memliki otoritas umum untuk menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak
mahal.Namun demikian, utntuk pengelauaran modal di atas batas materialitas yang ditetapkan, manajer
tersebut harus meminta persetujuan eksplisit.Biasanya hal ini melibatkan analisis manajemen modal
formal untuk mengevaluasi biaya dan manfaat dari permintaan tersebut.Sebagian besar dari analisis ini,
manajemen sering meminta penawaran dari beberapa pemasok.
Setelah permintaan disetujui dan pemasok dipilih, pekerjaan akuisisi aktiva teap mirip dengan
proses siklus pegeluaran. Terdapat dua perbedaan penting.Pertama, departemen penerimaan mengirim
aktiva tersebut ke pengguna atau manajer yang bersangkutan, bukan ke toko pusat atau gudang.Kedua,
departemen aktiva tetap, bukan pengendali persediaan, melakukan fungsi pembukuaannya.
Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan Aktiva (asset maintenance) melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar
pembantu aktiva ketika aktiva tersebut (tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu
pemakaiannya.Beberapa metode depresiasi umum yang digunakan adalah garis lurus, jumlah digit tahun,
saldo menurun ganda, dan unit produksi.Metode depresiasi dan periode yang digunakan harus
merefleksikan, sedekat mungkin, penurunan actual kegunaan aktiva tersebut bagi perusahaan.Konversi
akuntansi dan peraturan IRS kadang-kadang menetapkan secara spesifik parameter depresiasi yang
digunakan. Misalnya, kalangan bisnis harus menyusutkan gedung kantor baru dengan metode garis lurus
dan menggunakan periode minimal 40 tahun.
Depresiasi aktiva tetap yang digunakan untuk produk manufaktur dibebankan ke biaya overhead
manufaktur dan kemudian dialokasikan ke WIP dalam siklus konversi. Pembebanan depresiasi yang tidak
digunakan untuk proses manufaktur diperlakukan sebagai biaya pada periode saat ini.
Perhitungan depresiasi merupakan transaksi internal yang harus diprosesoleh sistem aktiva tetap
tanpa manfaat eksplisit dari peristiwa ekonomi atau dokumen sumber yang menggerakkan transaksi
ini.Suatu catatan penting yang digunakan untuk memulai pekerjaan ini adalah jadwal depresiasi
(depreciation schedule). Jadwal depresiasi yang terpisah, seperti yang diilustrasikan dalam figur 6-12,
akan disiapkan oleh sistem tersebut untuk setiap aktiva tetap yang dicatat dalam buku besar pembantu
aktiva tetap.
Jadwal depresiasi menunjukkan kapan dan dimana depresiasi dicatat.Jadwal ini juga
menunjukkan kapan depresiasi berakhir untuk aktiva yang telah disusutkan sepenuhnya.Informasi ini juga
berguna bagi laporan manajemen untuk perencanaan penghapusan dan penggantian aktiva.
Pemeliharaan aktiva juga melibatkan penyesuaian akun aktiva untuk merefleksikan biaya
perbaikan fisik yang menaikkan nilai aktiva tersebut atau memperpanjang umur ekonomisnya.
Peningkatan semacam ini, yang sebenarnya merupakan investasi modal, diproses dengan cara yang sama
seperti akuisisi aktiva baru.
Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir dari umur ekonomisnya atau ketika manajemen memutuskan
untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku besar pembantu aktiva tetap. Bagian bawah
sebelah kiri dari figur 6-11 mengilustrasikan proses penghapusan aktiva. Proses ini dimulai ketika
manajer yang bertanggung jawab atas aktiva tersebut mengeluarkan permintaan menghapus aktiva
tersebut. Seperti transaksi lainnya, penghapusan suatu aktiva memerlukan persetujuan menurut prosedur
yang berlaku.Pilihan penghapusan aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau
menghentikan penggunaan aktiva tersebut.Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan disposisi akhir
dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk mengotorisasi penghapusannya dari buku
besar.
SISTEM AKTIVA TETAP BERBASIS KOMPUTER
Figur 6-13 menggambarkan sistem aktiva tetap berbasis computer.Untuk pembahasan ini,
ditampilkan sistem real-time.Akan tetapi, perusahaan yang memproses transaksi aktiva tetap dalam
jumlah besar mungkin menggunakan pemrosesan batch.Untuk menyederhanakan bagan alir berfokus
pada fitur utama dari sistem tersebut, langkah-langkah pemrosesan untuk utang usaha dan pengeluaran
kas telah dihilangkan.Bagian atas bagan alir ini mewakili prosedur aktiva tetap, bagian tengah mewakili
prosedur pemeliharaan aktiva tetap, dan bagian bawah mewakili prosedur penghapusan aktiva tetap.
Prosedur Akuisisi
Proses dimulai ketika staf administrasi akuntansi aktiva tetap menerima laporan penerimaan dan
bukti kas keluar. Dokumen-dokumen ini menyediakan bukti bahwa perusahaan secara fisik telah
menerima aktiva tersebut dan menunjukkan biayanya.Staf itu menggunakan terminal computer untuk
membuat catatan aktiva tersebut dalam buku besar pembantu aktiva tetap. Figur 6-14 menampilkan
contoh struktur catatan untuk file ini.
Perhatikan bahwa selain informasi biaya historis, staf juga memasukkan data spesifik tentang
umur ekonomis aktiva, nilai sisanya, ,metode depresiasi yang digunakan, dan lokasi aktiva dalam
perusahaan.
Sistem aktiva tetap secara otomatis memperbarui akun pengendali aktiva tetap di buku besar
umum dan menyiapkan voucher jurnal untuk departemen buku besar umum sebagai bukti dimasukkannya
data tersebut. Sistem ini juga menghasilkan laporan untuk manajemen akuntansi.
Berdasarkan parameter depresiasi yang terdapat dalam catatan aktiva tetap, sistem tersebut
menyiapkan jadwal depresiasi untuk setiap aktiva sejak akuisisi aktiva itu dicatat pertama kali. Jadwal itu
disimpan dalam disket komputer untuk memfasilitasi perhitungan depresiasi yang akan datang.
Pemeliharaan Aktiva
Sistem aktiva tetap menggunakan jadwal depresiasi untuk mencatat depresiasi pada akhir periode
secara otomatis. Tugas khusus ini mencakup
1. Penghitungan depresiasi periode saat ini
2. Pembaruan akumulasi depresiasi dan field nilai buku dalam catatan buku besar pembantu
3. Pembukuan total depresiasi ke akun buku besar umum yang dipengaruhi (biaya depresiasi dan
akumulasi depresiasi)
4. Pencatatan transaksi depresiasi dengan menambahkan catatan ke file voucher jurnal
Akhirnya, laporan depresiasi aktiva tetap, seperti yang ditunjukkan dalam figur 6-16 dikirim ke
departemen aktiva tetap untuk diperiksa.Manajer departemen harus melaporkan ke departemen aktiva
tetap mengenai setiap perubahan atas status aktiva tetap yang dibawah tanggung jawabnya.Staf
administrasi menggunakan terminal komputer untuk mencatat perubahan tersebut dalam buku besar
pembantu aktiva tetap.
Prosedur Penghapusan
Laporan penghapusan secara resmi mengotorisasi departemen aktiva tetap untuk menghilangkan
aktiva yang dihapus tersebut dari buku besarnya. Ketika staf administrasi menghapus catatan dari buku
besar pembantu aktiva tetap, sistem secara otomatis:
1. Membukukan dan membuat jurnal penyesuaian ke akun pengendali aktiva tetap tersbut dalam
buku besar umum
2. Mencatat setiap laba atau rugi yang berkaitan dengan transaksi penghapusan
3. Menyiapkan catatan voucher jurnal
Laporan status aktiva tetap yang berisi perincian penghapusan tersebut dikirim ke departemen
aktiva tetap untuk diperiksa.
MENGENDALIKAN SISTEM AKTIVA TETAP
Karena adanya kesamaan antara sistem aktiva tetap dan siklus pengeluaran, kebanyakan
pengendaliannya juga sama dan telah dibahas. Oleh sebab itu, pembahasan mengenai aktiva tetap akan
difokuskan pada tiga area yang berbeda dari sistem-sistem tersebut, yaitu otorisasi, supervisi, dan
verifikasi independen.
1. Pengendalian Otorisasi
Akuisisi aktiva tetap harus formal dan secara eksplisit diotorisasi. Setiap transaksi harus dimulai
dengan permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal barang-barang yang
bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi keuntungan
permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
2. Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini rentan terhadap
pencurian dan penyalahgunaan, dibandingkan dengan persediaan yang aman disimpan di
gudang.Oleh karena itu, supervisi manajemen merupakan elemen yang penting dalam keamanan
fisik aktiva tetap.Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva tetap yang digunakan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan praktik bisnis.Misalnya, kompoter yang dibeli untuk karyawan
tertentu harus diletakkan dalam lokasi yang tepat dan tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan
secara eksplisit.Kendaraan perusahaan harus diamankan dalam pusat penyimpanan kendaraan
perusahaan pada akhir waktu kerja dan tidak boleh dibawa pulang kecuali atas izin dari
supervisor yang berwenang.
3. Pengendalian Verifikasi Independen
Secara berkala, auditor internal harus memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur persetujuan untuk
menentukan kelayakan faktor yang digunakan dalam analisis.Hal ini termasuk umur ekonomi
aktiva, biaya keuangan, penghematan biaya yang ditawarkan karena membeli aktiva tersebut, tarif
diskon yang digunakan, dan metode penganggaran modal yang digunakan dalam analisis.
Auditor internal harus memverifikasi lokasi, kondisi, dan nilai pasar dari aktiva tetap perusahaan
dibandingkan dengan catatan aktiva tetap dalam buku besar pembantu. Selain itu, pembebanan
biaya depresiasi otomatis yang dihitung oleh sistem aktiva tetap harus diperiksa dan diverifikasi
keakuratan dan kelengkapannya. Kesalahan dalam menghitung depresiasi, dapat menyebabkan
kesalahan dalam biaya operasi, pelaporan pendapatan, dan nilai aktiva.