sia ukm.doc

66
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH D.I. YOGYAKARTA Disusun Oleh : Kelompok 9 Febriati Nurkasanah (120419405) Ketut Indah Diniathi (120419704) Yulio Satya Erfano (120419902) Agape Novia I. H. (120420007) FAKULTAS EKONOMI 1

Upload: indah-diniathi

Post on 24-Sep-2015

115 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

USAHA KECIL DAN MENENGAH

D.I. YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Febriati Nurkasanah

(120419405)

Ketut Indah Diniathi(120419704)

Yulio Satya Erfano

(120419902)

Agape Novia I. H.

(120420007)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat sehingga banyak Negara mengalami perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang, dimulai dari penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan hingga teknologi informasi yang diterapkan pada bidang bisnis. Dalam bidang bisnis, perkembangan sistem informasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kelangsungan usaha yaitu perkembangan sistem informasi pada bidang keuangan, salah satunya sistem informasi akuntansi perusahaan. Sistem informasi akuntansi berdampak pada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer dalam peningkatan kinerja karyawan. Sistem informasi akuntansi juga bermanfaat untuk membantu manajer mengendalikan aktivitas perusahaan dan mengurangi ketidak pastian hasil dari sebuah aktifitas perusahaan. Informasi yang diperoleh pihak manajemen adalah informasi yang beraneka ragam baik dalam bentuk maupun fungsinya (Juniarti dan Evelyne 2003).Ratnaningsih (2013) menyatakan sistem informasi dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mencapai keunggulan perusahaan melalui kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem informasi akuntansi mampu memberikan kesempatan bagi pembisnis untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, kinerja manajer dalam pengambilan keputusan, serta kinerja karyawan, sehingga memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan kompetitif (Edison et al., 2012). Kinerja karyawan dan organisasi berpotensi untuk diperbaiki melalui teknologi informasi dilihat dari sejauh mana kemampuan individual menggunakan teknologi informasi dalam melaksanakan tugas.Kebutuhan akan teknologi informasi ini membuat perusahaan berlomba- lomba untuk mendapatkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dibanding dengan parapesaingnya. Persaingan tersebut tidak hanya dirasakan oleh organisasi besar saja namun juga dirasakan oleh organisasi kecil dan menengah. Menurut Malone (2001) dan Porter (2003) dalam Edison et al (2012) menyatakan bahwa teknologi informasi pada beberapa tahun lalu hanya dapat dijangkau oleh perusahaan besar, namun sekarang dapat digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah, sebagai sarana untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Saat ini organisasi kecil dan menengah (UKM) dituntut berfikir lebih maju sehingga dapat mengejar ketertinggalannya dengan organisasi besar dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional. Hal dasar yang dapat digunakan untuk menunjang performa dan pertumbuhan usaha kecil dan menengah adalah pencatatan dan pelaporan kinerja perusahaan dan kinerja karyawan. Pencatatan dan pelaporan baik yang terkomputerisasi maupun yang manual, sudah menjadi perhatian bagi parapelaku dunia usaha tersebut, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah. Menurut Suryo (2008) dan Hariyadi (2013), selain modal dan akses pasar yang dapat menyulitkan usaha kecil dan menegah untuk berkembang, banyak UKM tidak mampu menjadi besar karena tidak memiliki pembukuan yang sistematis, akibatnya tidak adanya pemilihan tegas antara uang pribadi dan uang perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti termotivasi untuk melakukan pengujian kembali dari beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indralesmana dan Suaryana (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil dan Menengah di Nusa Penida menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu. Penelitian Lindawati dan Salamah (2012) dengan judul Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan menunjukkan bahwa variable kesesuaian tugas dan teknologi, persepsi kemanfaatan, dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Penelitian oleh Periyanti dan Effendi (2014) yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Showroom di Kota Palembang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, dan difersivikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial yang menyangkut juga kinerja individu didalamnya. Dan penelitian terdahulu lainnya yang dikemukakan oleh Astuti dan Dharmadiaksa (2014) dengan judul penelitian Pengaruh Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan, dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja Karyawan menyebutkan bahwa efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan, dan kesesuaian tugas dengan teknologi informasi akuntansi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dalam penelitian ini berada dikoperasi simpan pinjam di Kabupaten Gianyar.Peneliti memilih judul ini karena peneliti ingin melihat sejauh mana penggunaan sistem informasi akuntansi dan pengaruhmya terhadap kinerja karyawan yang ada di UKM Yogyakarta. Dan kami memilih kota Yogyakarta sebagai obyek penelitian dikarenakan penulis melihat banyaknya pertumbuhan UKM apalagi di kalangan mahasiswa. (data BPS)1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah1. Apakah prosedur sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan UKM?2. Apakah software akuntansi berpengaruh terhadap kinerja karyawan UKM?3. Apakah kesesuaian tugas berpengaruh terhadap kinerja karyawan di UKM?1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kembali penelitian yang telah dilakukan oleh Indralesmana dan Suaryana (2014) yang berjudul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu pada Usaha Kecil dan Menenngah di Nusa Penida dengan meneliti lokasi yang berbeda yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah penerapan sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menegah di Daerah Istimewa Yogyakarta berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

1.4. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian tersebut dapat dipenuhi, makamanfat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Kontribusi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dan pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah sehingga dapat memperluas wawasan pembaca.

2. Kontribusi Praktis

Bagi pengguna sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam mendukung keberlangsungan dalam penerapan sistem informasi akuntansi untuk mendukung kinerja perusahaan dan kinerja karyawan dalam usaha tersebut.BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1. Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikutMenurut Moscove et, al (1984) dalam Hartono (1989) suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama.Menurut FitzGerald et, al (1981) dalam Hartono (1989) suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran (objective) yang tertentu.Hal tersebut membuktikan bahwa sistem dapat didefinisikan berdasarkan dua kelompok pendekatannya. Pendekatan yang dinyatakan oleh FitzGerald et, al (1981) merupakan pendekatan yang menekankan sistem pada prosedurnya.Sedangkan pendekatan sistem yang dinyatakan oleh Moscove dan Simkin (1984) menekankan sistem pada komponen dan elemennya.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja yang terdiri dari interaksi subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.suatu kerangka kerja dari kumpulan prosedur yang saling berhubungan dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dengan mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu sasaran dan tujuan yang tertentu dengan mengubah masukan dan keluaran.Sistem memiliki komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, dalam bukunya Winarno (2006) dijelaskan masing-masing dari komponen sistem sebagai berikut:1. Input berfungsi untuk menerima masukan dari luar sistem. Contoh: bahan mentah, data dan tenaga manusia harus dikumpulkan dan dikelola untuk diproses.2. Processing berfungsi untuk mengubah input menjadi output. Contoh: proses produksi, proses perakitan, dan proses pembelajaran 3. Output berfungsi untuk mengirikan hasil olahan kepada pihak di ;uar sistem. Contoh: Barang jadi, laporan keuangan, dan informasi manajemen yang harus dikirimkan pada pengguna yang membutuhkan.4. Kontrol berfungsi untuk mengendalikan komponen lain agar berfungsi seperti yang diharapkan.5. Batas sistem berfungsi untuk memisahkan sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya.2.1.2. Pengertian InformasiDefinisi informasi menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut

Menurut Romney (2005), informasi adalah data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang yang menerima.Menurut Davis (1974) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.Sehingga dapat dikatakan bahwa informasi adalah data yang diolah kemudian menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian, dan nyata serta digunakan untuk pengambilan keputusan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.(Hartono, 1998).Menurut Romney (2005), terdapat enam karakteristik yang membuat suatu informasi berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu:1. Relevan :informasi harus memiliki makna yang tinggi sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi yang menggunakannya dan dapat digunakan secara tepat untuk membuat keputusan. 2. Dapat dipercaya atau Akurat : bebas darikesalahan atau bias dan secara akuratmenggambarkan kejadian atauaktivitas organisasi.3. Lengkap : informasi tersebut harus memiliki penjelasan yang rinci dan jelas dari setiap aspek peristiwa yang diukurnya4. Tepat waktu : setiap informasi harus dalam kondisi yang update tidak dalam bentuk yang usang, sehingga penting untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan.5. Mudah dipahami : disajikan dalambentuk yang jelas akan memudahkan orang dalam menginterpretasikannya.6. Dapat diuji kebenarannya: tidak memiliki arti yang ambigu, memiliki kesamaan pengertian bagi pemakainya.2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut

Menurut Leitch dan Davis dalam Hartono (1998) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Menurut Lucas dalam Hartono (1998) adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.2.1.4. PengertianAkuntansiAkuntansi menurut American Accounting Association dalam Effendi (2009) adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dantegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.Menurut Winarno (2006) akuntansi adalah proses mencatat dan mengolah data transaksi danmenyajikan informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan. selain itu akuntansi juga menginterpretasikan informasi akuntasi yang diterimanya.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses mengolah, mencatat, mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.5. Pengertian Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi menurut para ahli adalah sebagai berikut

Menurut Farahwati (2005) dalam Warren et, al sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.

Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian system informasi akuntansi menurut pendapat ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Moscove et, al dalam Hartono (1998) Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).

Menurut Jusuf (1996), pengertian sistem informasi akuntansi adalahKumpulan sumberdaya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.2.1.7. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mc Leod (2007), sistem akuntansi memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan sistem informasi yang lain, khususnya sistem informasi manajemen fungsional (pemasaran, produksi, personalia, keuangan) dan sistem informasi eksekutif. Pendapat Mc loed karakteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:(http://repository.binus.ac.id/content/F0174/F017444778.pdf 08 maret 2015 19.10)1. Melaksanakan tugas yang diperlukanBerdasarkan Undang-undang perusahaan diharuskan memelihara catatan kegiatannya. Manajemen pasri menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai suatu cara dalam mencapai dan manjaga pengendalian2. Menangani data rinciData-data yang tersedia harus lengkap dan terperinci, sehingga memudahkan dalam penanganan dan penemuan solusi jika terdapat masalah. 3. Berfokus historisData yang terkumpul oleh sistem informasi akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.4. Sistem akuntansi menghasilkan sebagian output bagi para manajer perusahaan. Contohnya laporan laba rugi dan neraca5. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimalSistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan seperti laporan rugi/laba.2.1.8. Manfaat penerapan Sistem informasi akuntansi

Adapun Manfaat dari Sistem Informasi Akuntansi untuk startegi bisnis yaitu :(http://www.omegaakuntansi.com/articles/5-manfaat-sistem-informasi-akuntansi-utuk-startegi-bisnis/ 08 maret 2015 19.42)

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga bisa melakukanaktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi, baik barang maupun jasa yang dihasilkan.

3. Meningkatkan efisiensi.

4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.

5. Meningkatkan sharing pengetahuan.2.1.9. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006), terdapat enam komponen sistem informasi akuntansi, yaitu:

1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai macam fungsi.2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis, yang terlibat dalam pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.3. Data,tentang organisasi dan proses bisnisnya.4. Software, yang digunakan untuk memproses data organisasi.5. Information technology insfrastructure, termasuk komputer, peralatan di sekeliling, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan informasi.6. Internal control and security measure, yang menggunakan data dalam sistem informasi akuntansi.2.2. Kinerja Karyawan

2.2.1. Pengertian Kinerja dan Kinerja Karyawan

Berikut ini pengertian kinerja karyawan yang memiliki arti yang berbeda menurut para ahli: Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005). Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. (Rivai dan Basri, 2005).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil dari kerja yang di berikan oleh seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang di delegasikan.

2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja karyawan

Menurut Mathis dan Jackson (2006), kinerja para karyawan adalah awal dari suatu keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ada tiga faktor yang memepengaruhi kinerja karyawan yaitu:

1. Kemampuan IndividualKemampuan individual karyawan ini mencakup bakat, minat, dan faktor kepribadian. Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dimiliki oleh karyawan berupa pengetahuan, kemampuan, pemahaman, kecakapan interpersonal dan kecakapan teknis. Dengan demikian, kemungkinan seorang karyawan akan mempunyai kinerja yang baik, jikan karyawan tersebut memiliki tingkat ketrampilan baik maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja yang baik pula.2. Usaha yang dicurahkan

Usaha yang dicurahkan dari karyawan kepada perusahaan adalah etika kerja, kehadiran, dan motivasinya. Tingkat usahanya merupakan gambaran motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tingkat ketrampilan merupakan cermin dari apa yang dilakukan, sedangkan tingkat upaya merupakan cermin apa yang dilakukan.

3. Dukungan Organisasional

Dalam dukungan organisasional perusahaan menyediakan fasilitas bagi karyawan dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah apa yang mempengaruhi sebanyak mereka memberikan kontribusi pada organisasi.2.3. Usaha Kecil dan MenengahBadan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil dan menengah dapat menunjang perkembangan UKM tersebut. Karena dengan adanya sistem informasi akuntansi, pengusaha dapat mengontrol perusahaannyadan dapat membuat usahanya go public serta tahan terhadap krisis. Namun, masih banyak UKM yang enggan untuk mengaplikasikan sistem informasi akuntansi tersebut dengan berbagai alasan (Endang, 2012).Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh anak perusahaan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimilki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil dan usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.2.4 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja karyawanSeperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa system informasi akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan. Keberhasilan pelaksanaan system informasi yang dirancang suatu usaha sangat dipengaruhi oleh factor desain system dan bagian- bagian fungsional yang menggunakan system tersebut. System informasi akuntansi yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai oleh bagian fungsional dalam suatu perusahaan. Maka dari itu, dalam suatu perusahaan diperlukan tenaga ahli atau karyawan yang ahli dalam melakukan pengelolaan system informasi yang ada. Pengelolaan system informasi yang baik akan mempengaruhi kinerja individu yang melaksanakan pengelolaan tersebut. Kinerja didefinisikan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Kinerja dapat menjadi maju dan mencapai tingkat yang paling baik dengan mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas kerja masing- masing individu (Forgarty dalam Lindawati, dkk (2012)). Dengan kata lain kinerja karyawan sangat sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan.

Selain itu, kinerja system informasi akuntansi suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan. Maka dari itu dapat dikatakan pula bahwa karyawan yang mengetahui perkembangan system informasi khususnya system informasi akuntansi memiliki kinerja yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan karyawan yang tidak mengetahui system informasi.2.5 Penelitian SebelumnyaMenurut penelitian yang dilakukan oleh Indralesmana dan Suaryana (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil dan Menengah di Nusa Penida variable independen yang diangkat adalah sistem informasi akuntansi, sedangkan variable dependennya adalah kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah. Variable independen ini meliputi komponen- komponen seperti people, procedure, data, software, information technology infrastructure. Sedangkan variable dependennya ditinjau dari quality, quantity, timeliness, need for supervision, cost effectiveness, dan intrapersonal impact. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja inividu.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian milik Lindawati dan Salamah (2012) dengan judul Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan.Dalam penelitian ini, variable dependen yang diangkat oleh peneliti adalah kinerja individual karyawan, sedangkan variable independen yang diangkat adalah kesesuaian tugas dan teknologi, persepsi kemanfaatan, kompleksitas, kondisi yang memfasilitasi, dan kecemasan berkomputer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variable kesesuaian tugas dan teknologi, persepsi kemanfaatan, dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual.Sedangkan komplekstas dan kecemasan berkomputer tidak berpengaruh terhadap kinerja individual.

Selanjutnya, penelitian oleh Periyanti dan Effendi (2014) yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Showroom di Kota Palembang menyatakan variable dependennya berupa kinerja manajerial dan variable independen berupa pemanfaatan sistem informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, dan diversifikasi. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil dengan menggunakan uji F bahwa sistem informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, dan difersivikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial yang menyangkut juga kinerja individu di dalamnya. Namun secara parsial dengan menggunakan regresi linear berganda hanya karakteristik informasi yang relevant dan timely yang berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Penelitian terdahulu lainnya yang dikemukakan oleh Astuti dan Dharmadiaksa (2014) dengan judul penelitian Pengaruh Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan, dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja Karyawan.Pada penelitian ini, Astuti dan Dharmadiaksa mengambil variable dependen kinerja karyawan, dengan variable independennya yaitu efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan kesesuaian tugas dengan teknologi informasi akuntansi.Dari penelitian ini diperoleh hasil yang menyebutkan bahwa efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan, dan kesesuaian tugas dengan teknologi informasi akuntansi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dalam penelitian ini berada di koperasi simpan pinjam di Kabupaten Gianyar.

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

PenelitiVariabelObyekHasil

Indralesmana dan Suaryana (2014)people, procedure, data, software, information technology infrastructure.Usaha Kecil dan Menengah di Nusa PenidaSemua komponen dalam sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu.

Lindawati dan Salamah (2012)1. Kesesuaian tugas dan teknologi,

2. Persepsi kemanfaatan,

3. Kompleksitas,

4. Kondisi yang memfasilitasi,

5. Kecemasan berkomputer.9 BPR di Kota Palembang.1. Variable kesesuaian tugas dan teknologi, persepsi kemanfaatan, dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual.

2. Kompleksitas dan kecemasan berkomputer tidak berpengaruh terhadap kinerja individual.

Periyanti dan Effendi (2014)Pemanfaatan sistem informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, dan diversifikasi.Showroom di Kota Palembang.1. Dengan menggunakan uji F menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable, complete, timely, understandable, dan diversifsikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial yang menyangkut juga kinerja individu di dalamnya

2. secara parsial dengan menggunakan regresi linear berganda hanya karakteristik informasi yang relevant dan timely yang berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Astuti dan Dharmadiaksa (2014)1. Efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi.

2. Pemanfaatan teknologi informasi akuntansi.

3. Kesesuaian tugas dengan teknologi informasi akuntansi.Koperasi simpan pinjam di Kabupaten Gianyar.Semua variable independen yang diangkat pada penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2.5. Pengembangan Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu menguji apakah ada keterkaitan antara penerapan sistem informasi akuntansi dengan kinerja karyawan dalam usaha kecil dan menengah. Komponen- komponen sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah procedure, software, information technology infrastructure, dan kesesuaian tugas. Dari komponen- komponen berikut maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

2.5.1. Pengaruh procedure (X1) sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

Indralesmana dan Suaryana (2014) menggambarkan bahwa procedure sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu, artinya dengan semakin baiknya penggunaan sistem informasi akuntansi pada perusahaan maka kinerja individu pada perusahaan akan semakin baik pula.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

Procedure adalah tahapan kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Prosedur suatu perusahaan sangat bergantung pada transaksi keuangan dan non keuangan pada perusahaan tersebut.Sehingga kekompleksitasan suatu prosedur dalam sistem informasi akuntansi bergantung pada frekuensi transaksi keuangan maupun non keuangan suatu perusahaan.Semakin tinggi frekuensi transaksinya semakin rumit pula suatu sistem informasi akuntansi diterapkan dalam perusahaan tersebut, sehingga diperlukan pekerja yang memiliki kinerja yang baik untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat dibuat adalah :

H1 : Procedure sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

2.5.2. Pengaruh software akuntansi (X3) terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

Indralesmana dan Suaryana (2014) menggambarkan bahwa software sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu, artinya dengan semakin baiknya penggunaan sistem informasi akuntansi pada perusahaan maka kinerja individu pada perusahaan akan semakin baik pula.Pemanfaatan software akuntansi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan teknologi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya. Pemanfaatan software akuntansi berhubungan dengan cara perusahaan merencanakan dan mengatur software akuntansi dalam mencapai manfaat yang potensial dan efektif. Pemanfaatan software akuntansi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna dalam melaksanakan tugasnya, pengukuran pemanfaatan (utilization) berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak. Dari penjelasan diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2 : Software akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

2.5.3. Pengaruh kesesuaian tugas terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

Astuti dan Dharmadiksa (2014) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan kesesuaian tugas dengan teknologi informasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kebutuhan tugas harus sesuai dengan kemampuan individu yang didukung dengan fungsi-fungsi sistem informasi (Hamzah 2009).Ketiga hal yaitu berupa kebutuhan tugas, kemampuan individu dan fungsi-fungsi teknologi sistem informasi merupakan satu kesatuan. Apabila hanya ada salah satu, maka akan berakibat pada ketidakoptimalan kinerja individu maupun teknologi sistem informasi tersebut. Dari penjelasan diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kesesuaian tugas berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah.

http://umkm.jogjakota.go.id/direktori2/group.php?mod=klas&dus_klasifikasi=menengah

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Kecil dan Menengah ini merupakan penelitian empiris. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu suatu analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian dengan menggunakan perhitungan atau uji statistik dari data yang diperoleh yang berasal dari jawaban kuisioner.3.2. Obyek Penelitian

Menurut Hartono (2013) obyek merupakan suatu entitas yang akan diteliti. Objek dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan, dan lainnya. Pada penelitin ini, peneliti mengambil objek Usaha Kecil dan Menengah. Usaha Kecil dan Menengah yang peneliti angkat adalah usaha kecil dan menengah yang berada di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

3.3. Populasi

Menurut Hartono (2013), populasi merupakan keseluruhan unit/ individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Dapat meliputi segala hal termasuk benda benda alam, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada usaha kecil dan menengah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.3.4. Sampel

Sampel merupakan pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item dengan tujuan sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya (Hartono, 2010). Menurut Hartono (2013), sampel yang baik adalah sampel yang memenuhi dua buah kriteria yaitu akurat dan presisi. Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias. Sedangkan sampel yang mempunyai presisi (precision) yang tinggi adalah yang memiliki kesalahan pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling tepatnya menggunakan Judgement Sampling dengan kriteria pengambilan sampelnya adalah karyawan yang aktif menggunakan aplikasi akuntansi dan bersedia mengisi kuesioner.3.5. Variabel PenelitianPenelitian ini menggunakan dua variable penelitian. Variable independen yang digunakan adalah penerapan sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 4 elemen penting yaitu, procedure sistem informasi akuntansi, software akuntansi, information technology infrastructure sistem informasi akuntansi, dan kesesuaian tugas. Variable dependen yang digunakan adalah kinerja karyawan pada Usaha Kecil dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.3.6. Operasonalisasi VariabelTabel 3.1 Operasional VariabelVariabelKonsepDimensiElemenData

Prosedur Sistem Informasi Akuntansi (X1)Pengertian prosedur menurut Romney dalam Indralesmana dan Suaryana (2014) merupakan suatu urutan klerikal yang terdiri dari menulis, mangadakan, menghitung kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan. Kegiatan ini biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan serentak terhadap transaksi perusahaan. Kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh kelompok.Prosedur system informasi akuntansi terdiri dari 4 pertanyaan.Skala Likert

Software Sistem Informasi Akuntansi (X2)Menurut Kristina dalam jurnal 8 (tahun) software system informasi akuntansi merupakan sebuah alat yang digunakan perusahaan dalam mengolah, mengidentifikasi, serta memanage suatu informasi akuntansi. Dalam pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan suatu software akuntansi dan pengguna software yang handal.Kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh kelompok dan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Esya (2008).Software system informasi akuntansi terdiri dari 5 pertanyaan.Skala Likert

Kesesuaian tugas (X3)Variable kesesuaian tugas merupakan korespondensi antara kebutuhan tugas, kemampuan individual, dan fungsi- fungsi teknologi dalam system informasi akuntansi (Goodhue dalam Ellyana, dkk (2009)). Kebutuhan tugas harus sesuai dengan kemampuan individu yang didukung dengan fungsi- fungsi teknologi system informasi akuntansi merupakan satu kesatuan.Kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh kelompok dan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Agustiani (2010)Kesesuaian tugas terdiri dari 5 pertanyaan.Skala Likert

Kinerja Karyawan

(Y)Menurut Mathis dan Jackson (2006) dalam Astuti dan Dharmadiaksa (2014), kinerja para karyawan adalah awal dari suatu keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya.Kuesioner diambil dari penelitian Panggeso (2014)Kinerja karyawan terdiri dari 5 pertanyaan.Skala Likert

3.7. Model PenelitianModel penelitian untuk menjelaskan variabel- variabel yang berkedudukan sebagai variabel dependen dan variabel independen. Model penelitian menggambarkan hubungan pengaruh antar variabel, seperti digambarkan pada Gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1 Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Kecil dan Menengah3.8. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang dikumpulkan tanpa perantara atau dilakukan sendiri oleh peneliti (Hartono, 2013). Data primer diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kuesioner diberikan untuk dimintakan tanggapan responden mengenai manfaat dan pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada kinerja karyawan. Data kuesioner ini diukur kedalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Metode penyekalaan ini disebut dengan skala Likert yang dikemukakan oleh Hartono (2013), sebagai berikut:

1. Jika memilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1.2. Jika memilih Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2.3. Jika memilih Setuju (S) diberi nilai 3.4. Jika memilih Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4.

3.9. Analisis Data

3.9.1. Uji Pendahuluan

Penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu uji alat yang terdiri dari uji validalitas dan uji reabilitas, uji normalitas, uji asumsi yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heterokesdastisitas, dan uji autokorelasi. Berikut akan dijelaskan pengertian metode analisis yang digunakan.1. Uji Alat

a. Uji Validalitas

Uji validalitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Dengan rumus berikut

Keterangan :rxy = Angka korelasi

n= Jumlah contoh dalam penelitian

x = Skor pertanyaan

y = Skor total responden dalam menjawab seluruh pertanyaan.Besar rhasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas akan dibandingkan dengan table regresi moment. Berikut merupakan kriteria pengujiannya,

a) r hasil > r tabel, maka kuesioner valid.

b) r hasil < r tabel, maka kuesioner tidak validb. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

k= banyaknya butir pertanyaan atau soal

b2= Jumlah various butir

(t)2= Variaus total

Berikut kriteria pengujian sebagai indicator penentu reliabilitas yaitu,

a) Jika 0.6, maka reliable.b) Jika < 0.6, maka tidak reliable.2. Uji Asumsi KlasikUji asumsi klasik merupakan persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Dalam uji asumsi klasik ini, peneliti menggunakan pengujian mengenai masalah multikolinearitas, heterokesdastisitas, dan autokorelasi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan estimator yang linear, tidak bias, dan varian yang minimum BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) (Ghozali, 2011).a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011).Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan melihat Variance Inflaction Factor dan Tolerance Value.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan saat sama lainnya.

Keterangan :

d = Nilai Durbin Watsonei = Jumlah kuadrat sisa

Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:

a) Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif.

b) Jika d > (4 dl), berarti terdapat autokorelasi negative.

c) Jika du < d < (4 dl), berarti tidak terdapat autokorelasi.

d) Jika dl < d < du atau (4 du), berarti tidak dapat disimpulkan.c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastsitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoseskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Salah satu cara untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas adalah dengan uji Park. Hasil perhitungan dilakukan uji t. Kriteria pengujiannya adalah apabila t hitung < t tabel, maka antara variabel bebas tidak terkena heteroskedastisitas terhadap nilai residual lain, atau varians residual model regresi ini adalah homogen. Park mengutamakan metode bahwa variance (s2) merupakan ungsi dari variabel variabel independen ang diyatakan dalamprsamaan sebagai berikut :

Persamaan ini di jadikan linier dalam bentuk persamaan logaritma sehingga menjadi :

Karena Siumumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan resudal Ut sebagai prki, sehingga persamaan menjadi :

3.9.2. Uji Hipotesis Penelitian1. Hipotesis Statistika

Menurut Hartono (2013) hipotesis statistika bertujuan untuk menggambarkan fenomena dan karakteristik dari data. Hipotesis dapat dinyatakan dalam bentuk nol (null hypothesis) atau alternative (alternative hypothesis). Hipotesis nol menyatakan tidak berbeda, sedang hipotesis alternative menyatakan berbeda. Hipotesis alternative dalam bentuk notasi statistic pada penelitian ini adalah sebagai berikut:H0 : X1, X2, X3 0 ; menunjukkan variable independensi tidak berpengaruh terhadap variable dependen.

Ha : X1, X2, X3 > 0 ; menunjukkan variable independensi berpengaruh positif terhadap variable dependen.

a. Variabel prosedur sistem informasi akuntansi (X1)

H01 : X1 0, maka variable prosedur sistem informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ha1 : X1 > 0, maka variable prosedur sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Variabel software akuntansi (X2)

H02 : X2 0, maka variable software akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ha2 : X2 > 0, maka variable software akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Variable kesesuaian tugas (X3)

H03 : X3 0, maka variable kesesuaian tugas tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ha3 : X3 > 0, maka variable kesesuaian tugas memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.2. Menentukan Tingkat Keyakinan

Menurut Hartono (2013), confidence coefficient (koefisien keyakinan) menunjukkan besarnya interval keyakinan dikurva normal. Koefisien keyakinan menunjukkan probabilitas keyakinan bahwa suatu nilai yang diuji akan masuk didalam interval keyakinan (confidence interval). Tingkat kesalahan dalam penelitian ini menggunakan = 10% dengan tingkat keyakinan 90%.Gambar 3.1. Kurva Penerimaan Hipotesis = 10%3. Pengujian Statistik.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalahY= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y= Kinerja Karyawaan pada Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

A= konstanta

X1= Procedure Sistem Informasi AkuntansiX2=Software AkuntansiX3= Kesesuaian Tugasb1,2,3= besarnya koefisien regresi dari masing- masing variable

E= errorBesarnya konstanta dalam a, dan besarnya koefisien regresi masing- masing variable independen yang ditunjukkan X1, X2, dan X3. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variable independen dengan variable dependennya. Hasil dari persamaan regresi ini kemudian akan dianalisis menggunakan uji statistic.4. Menghitung Nilai Statistik

a. Pengujian nilai F

Digunakan untuk melihat secara keseluruhan apakah variabel independen signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen. Adapun langkah langkah uji hipotesa dengan uji F sebagai:

a) Penentuan hipotesis nihil dan alternatif.

Ho : X1 = X2 = = Xn 0, artinya : ( tidak ada pengruh antara variabel independen terhadap variabel dependen ).

Ha : X1 ( X2 ( ( Xn ( 0, artinya : ( ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen ).

b) Nilai F hitung dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi.

k = banyaknya parameter termasuk konstanta.

n = banyaknya pengamatan atau observasi.

c) Kriteria pengujian ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dan F tabel pada tertentu. Ha ditolak apabila : F hitung F tabel, berarti tidak ada pengaruh variabel independen secara keseluruhan dan F hitung > F tabel, berarti ada pengaruh variabel independen secara keseluruhan. Selain membandingkan antara F- hitung dengan F- table, kriteria pengujian lainnya juga dapat diperoleh dengan membandingkan signifikansi F dengan . Apabila tingkat signifikansi F , maka Ha diterima. Sedangkan apabila tingkat signifikansi F > , maka Ha ditolak.b. Pengujian nilai T

Pengujian nilai t dilakukan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen secara parsial. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.10 (= 10%). Rumus pengujian nilai t dinyatakan sebagai berikut :

Keterangan :

t = Pengujian nilai t

r = koefisien korelasi

n = jumlah dataPengujian ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table serta tingkat signifikansi t dengan . Berikut merupakan kriteria pengujian nilai t (Ghozali, 2011):Jika t hitung t table, maka Ha ditolak.

Jika t hitung > t table, maka Ha diterima.

Apabila tingkat signifikansi t , maka Ha diterima.

Apabila tingkat signifikansi t > , maka Ha ditolak.

3.9.3. Rencana Pembahasan

Pembahasan ndalam hasil penelitian ini, untuk membandingkan hasil yang didapat oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indralesmana dan Suaryana (2014). Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kesimpulan menunjukkan hasil yang sama atau tidak. Setelah dilakukan perbandingan, hasil penelitian diharapkan dapat dijelaskan dan disimpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan membuktikan dengan adanya bukti dan sumber yang jelas mengenai pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada usaha kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta.Daftar PustakaAnggraini (2013), Pengaruh Praktek Knowledge Management Terhadap Kinerja Organisasi, Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.Astuti (2012), Pengaruh Pemahaman SIA Terhadap Kepuasan Pengguna dengan Kemudahan Pengguna Sistem Informasi Sebagai Variabel Intervening Pada Mahasiswa Kelas Karyawan Universitas Mercubuana, Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Mercubuana.Astuti dan Dharmadiaksa (2014), Pengaruh Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan, dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja Karyawan, Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Udayana.

Ghozali (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Edisi 5). Semarang: Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro.Indralesmana dan Suaryana (2014), Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil dan Menengah di Nusa Penida, Jurnal Skripsi,Universitas Udayana.Hartono (1997). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer (Edisi 2). Yogyakarta: BPFE.

Lindawati dan Salamah, (2012), Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan, Jurnal Skripsi, Politeknik Negeri Sriwijaya.Panggeso (2014), Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sulselbar Di Makassar, Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Periyanti dan Effendi (2014), Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Showroom di Kota Palembang, Jurnal Skripsi Jurusan Akuntansi, STIE MDP.Rusmiati (2012), Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kapabilitas Personal Sistem Informasi, Ukuran Organisasi dan Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Jurnal Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Pasundan.

Suryani, (2009), Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Pemanfaatan Software Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Perbanas Surabaya, Jurnal Skripsi, STIE Perbanas Surabaya

Prosedur Sistem Informasi Akuntansi (X1)

Software Akuntansi (X2)

Kinerja karyawan UKM (Y)

Kesesuaian Tugas (X3)

90%

Ha Ditolak

= 10%

129

_1488733525.unknown

_1488631449.bin