setiap tahun berbeda tema di antara lain kalender kegiatan · kongres perumahan rakyat sehat di...

15
Tema Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 Tema Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tahun berbeda. Beberapa tema Hapernas di tahun - tahun sebelumnya antara lain: Wujudkan Rumah Sejahtera melalui Sinergitas Pusat dan Daerah 2011 Dengan Sinergi Pusat, Daerah dan Mitra, Kita Wujudkan Rumah Murah untuk Rakyat Dengan Momentum Hari Perumahan Nasional Tahun 2012, Kita Tingkatkan Pembangunan Perumahan untuk Kesejahteraan Rakyat Dengan Semangat Hapernas, Kita Tingkatkan Peran Pembangunan Perumahan dan kawasan permukiman dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Mensejahterakan Masyarakat Membangun Rumah, Membangun Bangsa KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KALENDER KEGIATAN HAPERNAS 2015 2012 2013 2014 2010 Tahun Tema Gedung Blok G, Lt. 8 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat JL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp/Fax: (021) 7397727 Email: [email protected] Tema Hapernas tahun 2015 adalah “Sejuta Rumah Untuk Rakyat”. Tema ini sesuai dengan program pemerintah pada tahun ini. Terpenuhinya kebutuhan rumah merupakan hak asasi manusia yang tertuang dalam Amandemen ke-empat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1): ”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 mengartikan rumah sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset pemiliknya. Pembinaan keluarga dalam hal ini adalah menjadi tempat bagi bertumbuh kembang, pendidikan pertama dan utama dan pembentuk watak seluruh anggota keluarga serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif. Rumah tidak hanya merupakan sarana kebutuhan manusia semata, tetapi lebih dari itu didalamnya terdapat proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya. Tema Hapernas tahun 2015 menjadi momen penting untuk mengingatkan para pemangku kepentingan akan pentingnya pemenuhan rumah dan/atau tempat tinggal layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan sekedar dari aspek fisiknya saja, tapi dari fungsi rumah sebagai sarana membina keluarga, bermasyarakat dan membentuk kepribadian bangsa.

Upload: vantruc

Post on 18-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tema Hari Perumahan Nasional Tahun 2015

Tema Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tahun berbeda.

Beberapa tema Hapernas di tahun - tahun sebelumnya antara lain:

Wujudkan Rumah Sejahtera melalui Sinergitas Pusat

dan Daerah

2011 Dengan Sinergi Pusat, Daerah dan Mitra, Kita

Wujudkan Rumah Murah untuk Rakyat

Dengan Momentum Hari Perumahan Nasional Tahun

2012, Kita Tingkatkan Pembangunan Perumahan untuk Kesejahteraan Rakyat

Dengan Semangat Hapernas, Kita Tingkatkan Peran

Pembangunan Perumahan dan kawasan

permukiman dalam Mendukung Akselerasi

Pertumbuhan Ekonomi yang Mensejahterakan

Masyarakat

Membangun Rumah, Membangun Bangsa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KALENDERKEGIATANHAPERNAS 2015

2012

2013

2014

2010

Tahun Tema

Gedung Blok G, Lt. 8

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Telp/Fax: (021) 7397727Email: [email protected]

Tema Hapernas tahun 2015 adalah “Sejuta Rumah Untuk Rakyat”. Tema ini sesuai dengan program pemerintah pada tahun ini. Terpenuhinya kebutuhan rumah merupakan hak asasi manusia yang tertuang dalam Amandemen ke-empat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1):

”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Undang-undang No. 1 Tahun 2011 mengartikan rumah sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset pemiliknya. Pembinaan keluarga dalam hal ini adalah menjadi tempat bagi bertumbuh kembang, pendidikan pertama dan utama dan pembentuk watak seluruh anggota keluarga serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif. Rumah tidak hanya merupakan sarana kebutuhan manusia semata, tetapi lebih dari itu didalamnya terdapat proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya.

Tema Hapernas tahun 2015 menjadi momen penting untuk mengingatkan para pemangku kepentingan akan pentingnya pemenuhan rumah dan/atau tempat tinggal layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan sekedar dari aspek fisiknya saja, tapi dari fungsi rumah sebagai sarana membina keluarga, bermasyarakat dan membentuk kepribadian bangsa.

Latar Belakang

Sejarah Hari Perumahan Nasional

Pada tanggal 25–30 Agustus 1950 Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung. Kongres tersebut dihadiri peserta dari 63 Kabupaten dan Kotapraja, 4 Provinsi, wakil dari Jawatan Pekerjaan Umum, utusan organisasi pemuda, Barisan Tani, pengurus Parindra dan tokoh-tokoh perseorangan yang memaparkan masalah berikut:

· Bahan untuk pembangunan rumah-rumah rakyat;

· Bentuk perumahan rakyat;

· Kepentingan kesehatan dalam membangun rumah rakyat;

· Peninjauan peraturan-peraturan mendirikan rumah dinas di kotapraja dan kabupaten;

· Soal persediaan tanah perumahan di Kotapradja dan Kabupaten, serta

· Soal persediaan tanah perumahan.

Hasil kongres tersebut mengusulkan:

· Didirikannya perusahaan pembangunan perumahan di daerah-daerah;

· Penetapan syarat-syarat minimal bagi pembangunan perumahan rakyat;

· Pembentukan badan/lembaga yang menangani perumahan.

Pada Kongres tanggal 25 Agustus 1950 tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Drs. Mohammad Hatta menyampaikan sambutannya terkait dengan masalah perumahan rakyat, yang kutipannya antara lain:

“… tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa…”

Pelaksanaan kebijakan perumahan dan permukiman setelah awal kemerdekaan hingga masa sekarang seperti yang diwariskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk meneruskan pembangunan perumahan secara konstitusional seperti diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan.

Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 masalah papan telah dipertegas kembali dalam Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi:

”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Meningkatkan kesadaran nasional bahwa perumahan adalah kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggung jawab bersama dan meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman di pusat, provinsi, kabupaten dan kota.

b. Tujuan

1) Mendorong dan meningkatkan kepedulian serta peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni agar pemenuhan kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman dapat tercapai.

2) Meningkatkan peran dan potensi para pelaku pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, melalui strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang sinergis, untuk mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni.

Pada bagian bawah, garis lengkung horizontal berwarna coklat mendeskripsikan unsur tanah yang memberikan sumber kehidupan dan pijakan bagi manusia, dan juga bermakna hak dasar atas rumah yang layak sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Amandemen Keempat Pasal 28H yang memberi pengaruh langsung terhadap kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, tiga bentuk rumah kecil merupakan gabungan dari bidang segitiga dan menggunakan gradasi warna hijau dan abu-abu yang bermakna dinamis. Bidang tersebut disusun membentuk rumah besar yang mengandung makna integrasi dan harmonisasi para stakeholder (pemerintah pusat/daerah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Logo Hapernas 2015 yang digunakan merupakan logo resmi Hapernas. Logo Hapernas tersebut digunakan sebagai acuan untuk pembuatan spanduk, umbul-umbul, banner, pin dan lain-lain. Bagian atas terdiri dari bidang-bidang segitiga yang menggambarkan bentuk rumah (atap, struktur, dan dinding). Bentuk ini mendeskripsikan kebutuhan dasar yang berperan penting dalam peningkatan harkat, martabat, dan kelangsungan generasi manusia.

Pada tanggal 10 Juli 2008 di Jakarta, berdasarkan lintasan sejarah tersebut, para pemangku kepentingan bidang perumahan telah mendeklarasikan Penetapan Hari Perumahan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional Nomor 46/KPTS/M/2008 tgl 6 Agustus 2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.

BUKU PANDUAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 Page i

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................. i Latar Belakang ........................................................ 1 Maksud dan Tujuan ................................................ 5 Cara Berperan Serta ............................................... 6 Kalender Kegiatan .................................................. 7 Rangkaian dan Jadwal Kegiatan ............................ 8 Pendanaan ............................................................. 8 Logo ........................................................................ 9 Sekretariat .............................................................. 10

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 1

Latar Belakang

a. Sejarah Hari Perumahan Nasional

Pada tanggal 25–30 Agustus 1950 Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung. Kongres tersebut dihadiri peserta dari 63 kabupaten dan kotapraja, 4 provinsi, wakil dari Jawatan Pekerjaan Umum, utusan organisasi pemuda, Barisan Tani, pengurus Parindra dan tokoh-tokoh perseorangan yang memaparkan masalah berikut:

Bahan untuk pembangunan rumah-rumah rakyat;

Bentuk perumahan rakyat; Kepentingan kesehatan dalam membangun

rumah rakyat; Peninjauan peraturan-peraturan mendirikan

rumah dinas di kotapraja dan kabupaten; Soal persediaan tanah perumahan di

Kotapradja dan Kabupaten, serta Soal persediaan tanah perumahan.

Hasil kongres tersebut mengusulkan:

Didirikannya perusahaan pembangunan perumahan di daerah-daerah;

Penetapan syarat-syarat minimal bagi pembangunan perumahan rakyat;

Pembentukan badan/lembaga yang menangani perumahan.

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 2

Pada Kongres tanggal 25 Agustus 1950 tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Drs. Mohammad Hatta menyampaikan sambutannya terkait dengan masalah perumahan rakyat, yang kutipannya antara lain:

“… tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa…”

Pelaksanaan kebijakan perumahan dan permukiman setelah awal kemerdekaan hingga masa sekarang seperti yang diwariskan oleh para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk meneruskan pembangunan perumahan secara konstitusional seperti diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan.

Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 masalah papan telah dipertegas kembali dalam Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi:

”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 3

Pada tanggal 10 Juli 2008 di Jakarta, berdasarkan lintasan sejarah tersebut, para pemangku kepentingan bidang perumahan telah mendeklarasikan Penetapan Hari Perumahan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional Nomor 46/KPTS/M/2008 tgl 6 Agustus 2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.

b. Tema Hari Perumahan Nasional Tahun 2015

Tema Hari Perumahan Nasional (Hapernas) setiap tahun berbeda. Beberapa tema Hapernas di tahun-tahun sebelumnya antara lain:

Tahun Tema

2010 Wujudkan Rumah Sejahtera melalui Sinergitas Pusat dan Daerah

2011 Dengan Sinergi Pusat, Daerah dan Mitra, Kita Wujudkan Rumah Murah untuk Rakyat

2012 Dengan Momentum Hari Perumahan Nasional Tahun 2012, Kita Tingkatkan Pembangunan Perumahan untuk Kesejahteraan Rakyat

2013 Dengan Semangat Hapernas, Kita Tingkatkan Peran Pembangunan Perumahan dan kawasan permukiman

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 4

Tahun Tema

dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Mensejahterakan Masyarakat

2014 Membangun Rumah, Membangun Bangsa

Tema Hapernas tahun 2015 adalah “Sejuta Rumah

Untuk Rakyat”. Dipilihnya tema “Sejuta Rumah

Untuk Rakyat” bersamaan dengan digalakkannya Program Sejuta Rumah oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tema tersebut sesuai dengan program pemerintah pada tahun ini. Terpenuhinya kebutuhan rumah merupakan hak asasi manusia yang tertuang dalam Amandemen ke-empat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang disebut sebelumnya.

Undang-undang No. 1 Tahun 2011 mengartikan rumah sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset pemiliknya. Pembinaan keluarga dalam hal ini adalah menjadi tempat bagi bertumbuh kembang, pendidikan pertama dan utama dan pembentuk watak seluruh anggota keluarga serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif (pertimbangan UU No 1

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 5

Tahun 2011). Rumah tidak hanya merupakan sarana kebutuhan manusia semata, tetapi lebih dari itu didalamnya terdapat proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya.

Tema Hapernas tahun 2015 menjadi momen penting untuk mengingatkan para pemangku kepentingan akan pentingnya pemenuhan rumah dan/atau tempat tinggal layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan sekedar dari aspek fisiknya saja, tapi dari fungsi rumah sebagai sarana membina keluarga, bermasyarakat dan membentuk kepribadian bangsa.

1. Maksud dan Tujuan

a. Maksud:

Meningkatkan kesadaran nasional bahwa perumahan adalah kebutuhan dasar manusia yang menjadi tanggung jawab bersama dan meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan kelembagaan perumahan dan kawasan permukiman di pusat, provinsi, kabupaten dan kota.

b. Tujuan:

1) Mendorong dan meningkatkan kepedulian serta peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni agar pemenuhan kebutuhan

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 6

perumahan dan kawasan permukiman dapat tercapai.

2) Meningkatkan peran dan potensi para pelaku pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, melalui strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat yang sinergis, untuk mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni.

2. Bagaimana Cara Untuk Berperan Serta?

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat luas, sektor swasta dan media dapat berperan serta melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu perumahan dan kawasan permukiman. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Nasional Peringatan Hapernas Tahun 2015:

a. Seminar Hari Perumahan Nasional 2015 bertemakan “Implementasi Program Nasional Sejuta Rumah di Daerah” untuk mengkaji kebijakan penyediaan hunian bagi masyarakat perumahan terkait isu-isu strategis tentang kebijakan perumahan dengan mendatangkan para ahli dan pemerhati perumahan serta kalangan akademis.

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 7

b. Ziarah ke Makam Bung Hatta selaku Bapak Perumahan Indonesia yang berlokasi di TPU Tanah Kusir.

c. Kampanye informasi publik, menggunakan media massa, khususnya surat kabar, radio dan televisi, untuk menarik perhatian masyarakat luas terhadap peringatan Hapernas Tahun 2015. Informasi dapat disebarluaskan melalui publikasi poster, konferensi pers, dan siaran TV/radio untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu Perumahan dan kawasan permukiman.

d. Peresmian Pembangunan Rusunami yang mendukung Program Sejuta Rumah di berbagai daerah

3. Kalender Kegiatan

Kalender kegiatan dalam rangka peringatan Hapernas Tahun 2015 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, adalah sebagai berikut:

Waktu Penyelenggaraan

Kegiatan

19 Agustus 2015 Pertemuan BAKOHUMAS tentang Program Sejuta Rumah

19 Agustus 2015 Obrolan Radio RRI Pro 3 FM

20 Agustus 2015 Peresmian Pembangunan Rusunami, Gunung Putri, Kab. Bogor

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 8

20 Agustus 2015 Dialog Metro TV (Wide Shot) 21 Agustus 2015 Jumpa Pers 24 Agustus 2015 Seminar Hapernas 2015

25 Agustus 2015 Ziarah dan Tabur Bunga di TPU Tanah Kusir (Makam Bung Hatta)

4. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah

Daerah

Kegiatan yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah, antara lain Obrolan Radio, Peresmian Pembangunan Perumahan Rusunami, Dialog TV, Jumpa Pers, Seminar/ Sarasehan.

5. Pendanaan

Pendanaan kegiatan Peringatan di tingkat nasional oleh Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, sedangkan di daerah merupakan tanggung jawab masing-masing instansi penyelenggara di daerah (Pemerintah Daerah dan/atau pemangku kepentingan). Dalam penyelenggaraannya, pemerintah daerah dapat menyertakan sponsor bila dianggap perlu.

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 9

6. Logo

H A P E R N A S

Gambar 1. Logo Hapernas Logo Hapernas 2015 yang digunakan merupakan logo resmi Hapernas. Logo Hapernas tersebut digunakan sebagai acuan untuk pembuatan spanduk, umbul-umbul, banner, pin dan lain-lain. Bagian atas terdiri dari bidang-bidang segitiga yang menggambarkan bentuk rumah (atap, struktur, dan dinding). Bentuk ini mendeskripsikan kebutuhan dasar yang berperan penting dalam peningkatan harkat, martabat, dan kelangsungan generasi manusia.

Pada bagian bawah, garis lengkung horizontal berwarna coklat mendeskripsikan unsur tanah yang memberikan sumber kehidupan dan pijakan bagi manusia, dan juga bermakna hak dasar atas rumah yang layak sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Amandemen Keempat Pasal 28H yang memberi pengaruh langsung terhadap kualitas kehidupan bangsa Indonesia.

Panduan Penyelenggaraan Hari Perumahan Nasional Tahun 2015 hal 10

Selain itu, tiga bentuk rumah kecil merupakan gabungan dari bidang segitiga dan menggunakan gradasi warna hijau dan abu-abu yang bermakna dinamis. Bidang tersebut disusun membentuk rumah besar yang mengandung makna integrasi dan harmonisasi para stakeholder (pemerintah pusat/daerah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

7. Sekretariat

Gedung G Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lantai 8 Jl. Pattimura No 20 Jakarta Selatan 12110 Telepon/Fax: (021) 7397727 e-mail: [email protected]

Gedung Blok G, Lt. 8Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Telp/Fax: (021) 7397727Email: [email protected]