keputusan kongres 2013
DESCRIPTION
KONGRES ILMISPI 2013 BANDUNGTRANSCRIPT
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 1/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013
Tentang
TATA TERTIB KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA
( ILMISPI )
TAHUN 2013
Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu
Politik dan Ilmu Sosial (ILMISPI), setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan Agenda Acara dan Tata
Tertib KONGRES.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES yang
mengatur tentang Agenda Acara dan Tata Tertib KONGRES Ikatan
Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI)
MENGINGAT : Hasil Rapat Presidium Nasional di Samarinda di Universitas
Mulawarman tahun 2011 .
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil pembahasan Sidang Pleno Kongres yang membahas tentang
Agenda Acara dan Tata Tertib Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI)
2. Pandangan umum Peserta Kongres
..………………… MEMUTUSKAN……………………
MENETAPKAN : Mengesahkan Agenda Acara dan Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI)
Pasal: 1
Agenda Acara Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana
terdapat pada lampiran 1 keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pasal 2
Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana
terdapat pada lampiran II keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pasal: 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan
didalamnya.
Lampiran I
TATA TERTIB KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Nama
Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-Indonesia yang
selanjutnya disingkat KONGRES ILMISPI
Pasal 2
Status
Kongres ILMISPI merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuatan
tertinggi yang dihadiri oleh Peserta ILMISPI
BAB II
PESERTA
Pasal 3
Peserta Penuh dan Peninjau
Peserta Kongres ILMISPI terdiri dari peserta Penuh dan peserta peninjau :
1. Peserta penuh yang sudah terdaftar dalam ILMISPI adalah peserta yang mendapat mandate
dari lembaga eksekutif/setingkat mahasiswa yang bersangkutan dan telah terdaftar pada
panitia dibuktikan surat mandate dari institusi masing-masing.
2. peserta peninjau yang belum terdaftar adalah peserta yang mendapat mandate dari lembaga
eksekutif/setingkat mahasiswa yang bersangkutan dan telah terdaftar pada panitia dibuktikan
surat mandat dari institusi masing-masing.
Pasal 4
Jumlah Peserta
1. peserta penuh memiliki kuota 2 orang mewakili masing-masing institusi yang
terdaftar pada panitia
2. peserta peninjau adalah peserta ILMISPI yang terdaftar pada panitia selain panitia
penuh
Pasal 5
Hak Peserta
1. hak peserta penuh
peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara, hak memilih dan hak dipilih
2. hak peserta peninjau
peserta peninjau memiliki hak bicara
Pasal 6
Kewajiban Perserta
1. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mematuhi tata tertib
2. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mengenakan tanda
peserta yang disediakan oleh panitia
3. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau tidak diperkenankan
meninggalkan forum kongres sebelum meminta izin pada pimpinan sidang
4. setiap peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mengisi daftar hadir yang telah
disiapkan oleh panitia
BAB III
SANKSI SANKSI
Pasal 7
1. peserta penuh yang tidak hadir selama 2 session berturut-turut dan atau 3 session
tidak berturut-turut tanpa pemberitahuan, tidak diperkenankan mengikuti sidang-
sidang selanjutnya
2. peserta peninjau yang tidak hadir selama 2 session berturut-turut dan atau 3 session
tidak berturut-turut tanpa pemberitahuan , tidak diperkenankan mengikuti sidang-
sidang selanjutnya
3. peserta penuh maupun peninjau yang dikeluarkan oleh pimpinan sidang atas
persetujuan forum setelah mendapatkan teguran tiga kali dari pimpinan sidang, tidak
diperkenankan mengikuti sidang-sidang selanjutnya
BAB IV
PIMPINAN SIDANG
Pasal 8
Pimpinan sidang kongres ILMISPI terdiri dari :
1. Tiga (3) orang Stering Commite Kongres ILMISPI sebagai presidium sidang
sementara
2. Tiga (3) orang pimpinan sidang tetap yang dipilih dari peserta penuh kongres
(ILMISPI) dan oleh peserta penuh dan berasal dari perguruan tinggi yang berbeda
Pasal 9
Tata cara pemilihan pimpinan sidang
1. pemilihan pimpinan sidang tetap diselenggarakan secara langsung
2. setiap anggota delegasi berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan oleh forum
3. pimpinan sidang dipilih berdasarkan musyawarah apabila tidak tercapai mufakat
maka akan dilaksanakan voting
4. sebelum dipilih calon pimpinan sidang harus menyampaikan kesediaannya didepan
forum
5. apabila calon pimpinan sidang hanya tiga orang, maka langsung ditetapkan sebagai
pimpinan sidang tetap
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
Pasal 10
Hak pimpinan sidang
1. pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta dari forum sidang yang dianggap
mengganggu kelancaran dan ketertiban sidang atas persetujuan Forum, dengan
memberikan peringatan tiga kali terlebih dahulu
2. pimpinan sidang berhak menunda jalannya persidangan bila dianggap perlu atas
persetujuan forum
Pasal 11
kewajiban pimpinan sidang
1. memimpin sidang selama berlangsungnya kongres ILMISPI
2. pimpinan sidang wajib menjaga kelancaran dan ketertiban sidang selama
berlangsungnya kongres ILMISPI
3. mengesahkan dan menandatangani setiap ketetapan dan keputusan sidang
4. pimpinan sidang sementara memimpin sidang sementara
5. pimpinan sidang tetap memimpin lanjutan sidang pleno
BAB VI
PERSIDANGAN
Pasal 12
Sidang dalam kongres ILMISPI 2013 adalah :
Sidang pleno adalah forum tertinggi untuk mengambil keputusan yang diikuti oleh seluruh
peserta KONGRES ILMISPI 2013
BAB VII
QUORUM
Pasal 13
1. Kongres ILMISPI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
peserta penuh terhitung sejak kongres ILMISPI dimulai dan selanjutnya dinyatakan
sah hingga di akhir kongres.
2. apabila poin (1) tidak terpenuhi maka sidang ditunda 1 x 15 menit dan dinyatakan sah
hingga akhir kongres.
BAB VIII
KEPUTUSAN
Pasal 14
1. keputusan dimulai dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila poin (1) pada pasal ini tidak terpenuhi maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan lobi 1 x 10 menit
3. apabila poin (2) tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
(Voting) secara bertahap atau terbuka berdasarkan persetujuan forum.
4. keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 1/2 lebih 1 peserta ILMISPI.
BAB IX
Pasal 15
Hal-hal lain yang lain yang belum diatur dalam tata tertib maka diserahkan kepada
pimpinan sidang
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 27 Nopember 2013
Waktu : 12.35 WIB
KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
Arief Rasyidi Aqli Alfian Abdul Latief Tria Okta Putri Tuban Oku
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 2/KEP/KONGRES /ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP
KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara
KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Indonesia (ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan
Presidium Sidang.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES
ILMISPI yang menetapkan Presidium Sidang.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran
KONGRES di Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI,
tentang pembentukan presidium sidang.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Tata Tertib Pemilihan Presidium Sidang Tetap
Kongres ILMISPI 2013.
Pasal 1
Presidium Sidang ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang.
Pasal 2
Presidium Sidang adalah sebagaimana terlampir dan tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada
kekeliruan didalamnya.
TATA TERTIB PENETAPAN PRESIDIUM SIDANG KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2009
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta penuh dan ditetapkan oleh presidium sidang
sementara KONGRES
2. Presidium Sidang KONGRES berjumlah sebanyak 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:
a. Presidium Sidang I
b. Presidium Sidang II
c. Presidium Sidang III
Pasal 2
Pemilihan Presidium Sidang dilakukan secara bertahap yaitu:
a. Pencalonan presidium sidang dari dan oleh peserta KONGRES yang disampaikan kepada
presidium sidang sementara.
b. Pemilihan dan penetapan presidium sidang.
Pasal 3
Pemilihan presidium sidang dilakukan secara tertib, adil, jujur dan terbuka.
Pasal 4
Setiap calon presidium sidang menyatakan kesediaannya baik secara lisan maupun tulisan
dalam forum sidang pleno.
Pasal 5
Kriteria calon presidium sidang adalah:
a. Terdaftar sebagai peserta penuh KONGRES ILMISPI
b. Memiliki kemampuan dan tekhnik persidangan.
c. Bersikap moderat, jujur dan istiqomah (tegas).
d. Memiliki kecakapan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Pasal 6
1 Presidium sidang dipilih dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ayat (1) pasal ini tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme lobi 1 x 10 menit
3. Apabila ayat 2 pasal ini tidak dapat dilaksanakan, maka dilakukan pemungutan suara
terbanyak voting.
4. Pengajuan presidium sidang tidak dibatasi dan untuk selanjutnya ditetapkan 3 orang
setelah dinyatakan sah dan telah memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam pasal 5.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG PRESIDIUM SIDANG
Pasal 7
1. Presidium sidang memiliki tugas pokok rnengatur pelaksanaan sidang pleno KONGRES
selama persidangan berlangsung.
2. Menetapkan berbagai keputusan yang berhubungan langsung dengan materi KONGRES.
3. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, presidium sidang terikat sepenuhnya atas:
a. Tata tertib KONGRES
b. Tata tertib dan penetapan presidium sidang.
4. Menyusun hasil revisi keputusan-keputusan KONGRES yang selanjutnya akan diajukan
sebagai hasil baku.
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 27 Nopember 2013
Waktu : 15.40 WIB
KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2013
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Arief Rasyidi) (Aqli Alfian Abdul Latief) (Tria Okta Putri Tuban Oku)
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 3/KEP/KONGRES /ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN PRESIDIUM SIDANG TETAP KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara
KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Indonesia (ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan
Presidium Sidang.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES
ILMISPI yang menetapkan Presidium Sidang.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran
KONGRES di Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI,
tentang pembentukan presidium sidang.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Presidium Sidang Kongres ILMISPI.
Pasal 1
Presidium Sidang ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang.
Pasal 2
Presidium Sidang adalah sebagaimana terlampir dan tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada
kekeliruan didalamnya.
Presidium Sidang I : Rahmat
Presidium Sidang II : Arifki
Presidium Sidang III : Dessy
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 27 Nopember 2013
Waktu : 15.47 WIB
KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2013
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Arief Rasyidi) (Aqli Alfian Abdul Latief) (Tria Okta Putri Tuban Oku)
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 4/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN LAPORAN KERJA PRESIDIUM NASIONAL PER-WILAYAH
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI
yang menetapkan Sidang Komisi.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di
Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang
pembentukan Sidang Komisi-Komisi.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Laporan Kerja Presidium Nasional Per-Wilayah ILMISPI
2013
Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di
dalamnya
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal :27 Nopember 2013
Waktu : 18:30
PIMPINAN SIDANG TETAP
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 5/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN PENDEMISIONERAN PENGURUS ILMISPI PERIODE 2009-2013
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk mendemisioner pengurus ILMISPI
2009-2013.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI
yang menetapkan Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di
Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang
Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013
Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di
dalamnya
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 27 Nopember 2013
Waktu : 18:34 WIB
PIMPINAN SIDANG TETAP
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 6/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN HASIL KOMISI KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI
yang menetapkan Sidang Komisi.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di
Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang
pembentukan Sidang Komisi-Komisi.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Hasil Komisi Kongres ILMISPI 2013
Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di
dalamnya
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 27 Nopember 2013
Waktu : 23.50 WIB
PIMPINAN SIDANG TETAP
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)
Lampiran I
PEMBAGIAN KOMISI – KOMISI
KONGRES IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2013
KOMISI A : Universitas Silihwangi, Universitas Galuh, Universitas Andalas, Universitas
Bengkulu, Universitas Sriwijaya dan UPN Jogja
KOMISI B : Universitas Kapuas Sintang, Universitas Tanjung Pura, Universitas Islam
Kalimantan, Stisip Banjar Patroman dan Universitas Jember
KOMISI C : Universitas Pasundan, Universitas Islam Makassarr, UNTAG, Universitas
Lambung Mangkurat, Universitas Padjadjaran.
KOMISI D : Universitas Jendral Ahmad Yani, Universitas Mulawarman, Universitas
widyagama Mahakam, Universitas Islam Muhammadiyyah Makassar,Universitas Unswagati
Cirebon, Univeristas 45 Makassar
Lampiran II
ANGGARAN DASAR
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-INDONESIA
(ILMISPI)
MUKADDIMAH
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah untuk menciptakan
kesejahteraan dan kehidupan yang demokratis serta menuju masyarakat yang adil dan makmur
perwujudan hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa
Indonesia.
Berdasarkan tanggung jawab ini mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia menyadari
peran dan fungsinya untuk turut serta dalam usaha menciptakan kehidupan bangsa Indonesia menurut
kehidupan sosial politik yang lebih dinamis.
Dalam studinya mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia mengalami berbagai
kendala dan permasalahan dalam mengikuti dan mengantisipasi perkembangan studi sosial dan politik
secara ilmiah, oleh karena itu mutlak diperlukan pertukaran informasi keilmuan dan kekinian sesama
mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik di Indonesia untuk menyikapi persoalan-persoalan
kebangsaan.
Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya sebagai salah satu komponen bangsa
mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia menyatukan diri dalam satu ikatan sebagai upaya
pengembangan aktifitas keilmuan dan secara aktif mencermati dinamika sosial politik di Indonesia.
BAB I
NAMA, WAKTU, BENTUK, TEMPAT
KEDUDUKAN DAN LAMBANG
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se Indonesia yang
selanjutnya disingkat ILMISPI.
Pasal 2
Waktu
ILMISPI dibentuk di Universitas 17 Agustus (UNTAG) Jakarta pada bulan Mei tahun 1999 dan
setelah itu dideklarasikan di Universitas Lampung tanggal 6 April 2000 untuk jangka waktu yang
tidak di tentukan.
Pasal 3
Bentuk
Organisasi ini berbentuk jaringan kerjasama dan koordinasi yang menghimpun dan mengakomodasi
Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Se Indonesia.
Pasal 4
Tempat Kedudukan
ILMISPI berkedudukan di Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Seluruh Indonesia
Pasal 5
Lambang
Lambang ILMISPI adalah
BAB II
ASAS, SIFAT, FUNGSI, TUJUAN, DAN LANDASAN
Pasal 6
Asas
ILMISPI berdasarkan asas Pancasila
Pasal 7
Sifat
ILMISPI bersifat terbuka dan independen
Pasal 8
Fungsi :
1. Wadah Komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar lembaga Eksekutif/ setingkat Mahasiswa
ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia.
2. Wadah perumusan kebijakan strategis dalam menyikapi fenomena sosial politik yang
berkembang.
3. Wadah menumbuh kembangkan wawasan intelektual.
Pasal 9
Tujuan
ILMISPI bertujuan sebagai wadah kerjasama untuk saling tukar informasi, pemikiran dan
mencari solusi antar lembaga Eksekutif Mahasiswa/setingkat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-
Indonesia di dalam menumbuh kembangkan keilmuan serta merespon dinamika Sosial Politik yang
berkembang.
Pasal 10
Landasan
ILMISPI berlandaskan :
1. UUD 1945
2. UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional)
3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. SK Mendikbud NO.155/U/1998 tentang Organisasi Kemahasiswaan.
5. MOU hasil Pertemuan Nasional Senat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
diselenggarakan di Universitas 17 Agustus Jakarta tanggal 9-15 Mei 1999.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Anggota ILMISPI adalah seluruh perguruan tinggi di indonesia yang notabene ilmu sosial dan ilmu
politik yang direpresantasikan oleh lembaga eksekutif/setingkat yang tergabung dalam ILMISPI
.
BAB IV
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 12
ILMISPI mempunyai perangkat organisasi yang terdiri dari :
1. Badan Pengawas Organisasi (pembagian menurut wilayah)
1. Sumatra
2. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
3. Kalimantan,
4. Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua)
2. 5 orang Presidium Nasional (Pembagian menurut wilayah) dibantu dengan staff
kesekertariatan
3. Koordinator Wilayah adalah Perguruan Tinggi yang berada dalam satu wilayah
4. Badan Koordinasi Daerah adalah berkedudukan di Provinsi, dikoordinatori oleh seorang
Koordinator Daerah
5. BEM FISIP/yang sejajar, berkedudukan di tiap-tiap Kabupaten atau Kota
BAB V
BADAN KELENGKAPAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 13
Badan Kelengkapan
Badan kelengkapan dan alat ILMISPI terdiri dari :
1. Badan Pengawas Organisasi (BPO)
2. Presidium Nasional
3. Kordinator Wilayah
4. Badan Koordinasi Daerah (BKD)
5. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FISIP Se-Indonesia
6. Badan Pekerja Kongres
7. Pelindung: Dikti
8. Penasehat: Alumni ILMISPI
Pasal 14
Alat Kelengkapan Organisasi
Alat kelengkapan Organisasi ILMISPI adalah :
1. Kongres
2. Rapat Presidium Nasional
3. Pertemuan Nasional
4. Musyawarah Wilayah
5. Musyawarah Daerah
6. Kongres Luar Biasa
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 15
Keuangan ILMISPI diperoleh dari :
Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang sah, tidak mengikat dan halal.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 16
Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan di kongres yang dihadiri sekurang-
kurangnya 1/2 (setengah ditambah 1) anggota tetap yang hadir dan disetujui sekurang-kurangnya
1/2
(setengah ditambah 1) jumlah anggota tetap yang hadir.
BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 17
ILMISPI hanya dapat dibubarkan di kongres yang dihadiri oleh 2/3 anggota tetap dan
disetujui oleh semua peserta anggota tetap yang hadir.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18 Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah
tangga dan peraturan lain didalamnya.
BAB X
PENUTUP
Pasal 19
Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Waktu :
Lampiran III
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
( ILMISPI )
BAB I
KEANGGOTAAAN
Pasal 1
Anggota ILMISPI adalah :
1. Anggota Tetap :
Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar
dalam ILMISPI dan ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.
2. Anggota sementara :
Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar
dalam ILMISPI tetapi belum ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.
Pasal 2
Persyaratan Keanggotaan
1. Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada perguruan
tinggi yang berstatus terdaftar dan perguruan tinggi yang khusus Ilmu Sosial Politik
saja.
2. Menerima dan mematuhi anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga(ART).
3. Besedia menjunjung tinggi nama baik ILMISPI
4. Menyatakan kesediaan bergabung dengan ILMISPI melalui Kongres.
Pasal 3
Pengajuan Permohonan Menjadi Anggota
Permohonan menjadi anggota ILMISPI yang tidak hadir atau tidak melalui kongres :
1. Mengajukan secara tertulis kepada ILMISPI melalui organisasi tingkat daerah.
2. Permohonan yang memenuhi persyaratan akan diterima sebagai anggota sementara
oleh koordinator daerah setempat.
3. Anggota sementara akan dikukuhkan sebagai anggota tetap dalam kongres.
Pasal 4
Hak-Hak Anggota
1. Anggota berhak memilih dan dipilih
2. Setiap anggota menjalankan roda organisasi ILMISPI sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat lisan atau tertulis.
4. Setiap anggota berhak mengajukan usul secara lisan dan atau tertulis.
Pasal 5
Kewajiban Anggota
Setiap anggota memiliki kewajiban
1. Menaati dan melaksanakan aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang
disahkan dalam kongres ILMISPI dan atau alat kelengkapan organisasi lainnya.
2. Mengembangkan dan memupuk potensi keilmuan serta berpartisipasi dalam kegiatan
ILMISPI.
Pasal 6
Sanksi-Sanksi
1. Setiap anggota yang melanggar aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan organisasi
dapat dikenakan sanksi berupa peringatan, pencabutan hak, atau pemberhentian
sebagai anggota.
2. Peringatan dilakukan oleh Presidium Nasional secara tertulis dengan persetujuan
koordinator daerah.
3. Peringatan berupa :
a. Peringatan pertama bertenggang waktu satu bulan setelah peringatan diterima.
b. Peringatan kedua bertenggang waktu dua minggu setelah peringatan diterima.
c. Peringatan ketiga bertenggang waktu satu minggu setelah peringatan diterima.
4. Apabila sampai dengan peringatan ketiga dan tetap tidak mematuhinya, maka anggota
tersebut dapat dicabut hak keanggotaannya oleh Presidium Nasional atas persetujuan
koordinator daerah.
Pasal 7
Pemberhentian
Anggota ILMISPI dapat hilang status keanggotaannya apabila :
1. Lembaga yang menjadi anggota tersebut bubar
2. Tidak mengikuti kongres selama dua kali berturut-turut atau tiga kali tidak berturut-
turut tanpa pemberitahuan yang jelas.
3. Mengajukan pengunduran diri secara tertulis melalui koordinator daerah setempat
untuk diteruskan kepada Presidium Nasional
4. Dicabut atau diberhentikan status keanggotaannya melalui kongres.
BAB II
BADAN KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 8
Badan Pengawas Organisasi
1. Badan Pengawas Organisasi yang selanjutnya disingkat BPO merupakan badan
pengawas yang memiliki fungsi untuk mengawasi roda organisasi
2. BPO beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah
3. Tugas dan kewajiban BPO, adalah
a. Berkoordinasi dengan BPO antar wilayah dan mengawasi kinerja PRESNAS
b. Memberikan teguran kepada PRESNAS dan Peringatan kepada PRESNAS
melalui Kongres
Pasal 9
Presidium Nasional
1. Presidium Nasional yang selanjutnya disingkat dengan PRESNAS merupakan badan
yang berkedudukan menurut pembagian wilayah
2. PRESNAS beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah
3. Tugas dan kewajiban PRESNAS adalah
Berkoordinasi dengan PRESNAS antar wilayah dan mengawasi kinerja Korwil dan
Korda
Pasal 10
Koordinator Wilayah
1. Badan Koordinasi Wilayah yang disebut KORWIL merupakan pelaksana organisasi
pada tingkat wilayah.
2. Koordinator Wilayah dipimpin oleh seorang Korwil
3. Tugas dan kewajiban Korwil adalah :
a. Melaksanakan semangat AD/ART dan GBHKO ILMISPI, Keputusan Kongres
dan Peraturan Organisasi lainnya
b. Mengadakan Musyawarah Wilayah
c. Menyampaikan Laporan Kerja Wilayah masing-masing kepada Presidium
Nasional
d. Mengolah dan menyebarkan informasi yang berkaitan langsung dengan bidang
Sosial Politik pada Wilayahnya masing-masing.
e. Berkoordinasi dengan Korwil – Korwil antar Wilayah dan Mengawasi kinerja
Korda
Pasal 11
Koordinator Daerah
1. Korda berkoordinasi dengan SENAT/BEM FISIP di setiap daerah
2. Badan koordinasi daerah yang selanjutnya disebut BKD merupakan badan pelaksana
organisasi pada tingkat propinsi dan atau kabupaten/kota
3. Badan koordinasi daerah dipimpin oleh seorang korda
4. Tugas dan kewajiban BKD, adalah
a. Melaksanakan semangat AD, ART dan GBHKO ILMISPI, keputusan-keputusan
kongres, dan peraturan organisasi lainnya
b. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda)
c. Menyampaikan laporan kerja daerahnya masing-masing kepada Presidium
Nasional
d. Mengolah dan menyebarkan informasi yang berkaitan langsung dengan bidang
sosial dan politik terutama pada tingkat propinsi
e. Melakukan pengawasan terhadap Presidium Nasional di wilayah masing-masing
Pasal 12
Badan Pekerja Kongres
1. Badan Pekerja Kongres yang selanjutnya disingkat BPK merupakan badan
kelengkapan organisasi yang memiliki fungsi asisten dan perencanaan terhadap
pelaksanaan kongres.
2. Anggota BPK dipilih dari daerah tempat pelaksanaan kongres, melalui Musyawarah
Daerah untuk direkomendasikan pada Presidium Nasional.
3. Tugas dan wewenang
a. Mempersiapkan draft-draft kongres
b. Membantu pengusahaan dana dan kelengkapan kongres
c. Memimpin persidangan kongres sebelum presidium sidang tetap terbentuk
d. Menjalankan keputusan-keputusan pertemuan nasional yang berkaitan dengan
pelaksanaan kongres
e. Mendokumentasikan segala hasil-hasil kongres dan segala bentuk kegiatan-
kegiatan yang di lakukan atas nama ILMISPI
Pasal 13
Pelindung ILMISPI adalah Dikti
Pasal 14
Penasehat ILMISPI adalah Alumni ILMISPI
BAB III
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 15
Kongres
1. Kongres merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuasaan
tertinggi yang dihadiri oleh anggota ILMISPI.
2. Kongres diadakan dua tahun sekali.
3. Penyelenggara kongres ditentukan pada kongres sebelumnya.
Pasal 16
Kekuasaan dan Wewenang Kongres
1. Merubah dan atau menetapkan AD/ART
2. Merubah dan atau menetapkan GBHKO
3. Membahas laporan kerja Presidium Nasional
4. Menetapkan status keanggotaan tetap bagi anggota sementara
5. Menetapkan pemberhentian status anggota
6. Memilih dan menetapkan perangkat organisasi
7. Menetapkan tempat pertemuan nasional dan kongres berikutnya
8. Menetapkan rekomendasi kongres
9. Menetapkan besarnya iuran anggota
10. Memilih dan menetapkan yayasan sosial yang akan menampung aset ILMISPI apabila
ILMISPI bubar
11. Menetapkan pedoman umum organisasi
Pasal 17
Pertemuan Nasional
1. Peserta Pertemuan Nasional terdiri atas Badan Pengawas Organisasi, Presidium
Nasional, Korda-Korda dan perwakilan korwil se Indonesia
2. Pertemuan nasional merupakan musyawarah anggota yang berfungsi untuk
konsolidasi internal organisasi
3. Pertemuan nasional diselenggarakan oleh salah satu koordinator wilayah dengan
Presidium Nasional dan dilangsungkan apabila ada hal yang mengganggu kerja-kerja
organisasi
4. Pertemuan nasional merupakan tanggung jawab penuh koordinator wilayah atau
Presidium Nasional yang terpilih sebagai penyelenggara
5. Hasil dari pertemuan nasional wajib disosialisasikan pada seluruh anggota ILMISPI
melalui Presidium Nasional
Pasal 18
Rapat Presidium Nasional
1. Peserta rapat Presidium Nasional terdiri atas empat (4) orang Presidium Nasional
2. Rapat Presidium Nasional merupakan wadah pengambilan keputusan di tingkat
Presidium Nasional
3. Rapat Presidium Nasional diadakan berdasarkan inisiatif salah satu Presidium
Nasional
4. Keputusan rapat Presidium Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri dan disetujui 1/2
+ 1 atau tiga orang Presidium Nasional
5. Rapat presidium nasional diadakan minimal satu kali dalam satu kepengurusan
Pasal 19
Kekuasaan dan Wewenang Pertemuan Nasional
1. Menetapkan aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan kongres
2. Merumuskan materi-materi kongres
3. Membuat keputusan-keputusan demi berjalannya roda organisasi sesuai dengan
amanah kongres
4. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sosial politik serta
yang berkaitan dengan studi ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pasal 20
Musyawarah Wilayah
1. Peserta musyawarah wilayah terdiri atas korda-korda dan Lembaga Eksekutif
Mahasiswa Ilmu sosial dan ilmu politik di tingkat perguruan tinggi dan tingkat
fakultas yang terdaftar sebagai anggota ILMISPI.
2. Musyawarah wilayah adalah musyawarah anggota ILMISPI pada tingkat wilayah
untuk membahas program kerja wilayah tersebut
3. Musyawarah wilayah diadakan minimal satu kali masa kepengurusan
4. Hasil-hasil musyawarah wilayah wajib disosialisasikan kepada seluruh anggota
ILMISPI di wilayah tersebut melalui Koordinator Wilayah
Pasal 21
Musyawarah Daerah
1. Peserta musyawarah daerah dihadiri oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Ilmu sosial
dan ilmu politik di daerah tersebut yang terdaftar sebagai anggota ILMISPI
2. Musyawarah daerah adalah musyawarah anggota propinsi dan atau kabupaten/kota
3. Musyawarah daerah diadakan oleh koordinator daerah dan dihadiri oleh lembaga ilmu
sosial dan ilmu politik yang ada di daerah tersebut
4. Musyawarah daerah diadakan satu kali dalam satu masa kepengurusan
5. Hasil-hasil musyawarah daerah wajib disosialisasikan kepada seluruh anggota
ILMISPI di daerah tersebut melalui koordinator daerah dan disampaikan kepada
Presidium Nasional.
PASAL 22
Laporan Pertanggung Jawaban
1. Mekanisme laporan pertanggung jawaban ada di forum kongres dan musyawarah
daerah
2. Laporan pertanggung jawaban Presidium Nasional di sampaikan di forum kongres
3. Laporan pertanggung jawaban koordinator daerah di sampaikan di forum musyawarah
daerah ke 2
Pasal 23
Kekuasaan dan Wewenang Musyawarah Daerah
1. Membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah-masalah internal
organisasi pada tingkat daerah
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan fenomena sosial politik pada
tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
3. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan studi keilmiahan Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik pada tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
4. Merumuskan rekomendasi yang akan dibawa pada Pertemuan Nasional atau kongres
5. Membuat aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan-ketetapan kongres.
6. Memilih dan menetapkan anggota BPK
Pasal 24
Kongres Luar Biasa (KLB)
1. KLB adalah kongres yang diadakan karena keadaan luar biasa dan dalam keadaan
darurat
2. Ketentuan diadakannya KLB adalah:
a. Apabila terjadi pelanggaran dan penyimpangan terhadap AD/ART dan
GBHKO serta terjadi kekosongan aktifitas selama enam bulan yang dapat
menimbulkan mosi tidak percaya terhadap Presidium Nasional
b. Adanya dukungan 1/2 + 1 dari korda dibuktikan dengan adanya surat
pernyataan sikap
3. Peserta KLB adalah anggota tetap ILMISPI
4. KLB dianggap sah bila dihadiri 1/2 + 1 dari anggota tetap
Pasal 25
Kekuasaan dan Wewenang Kongres Luar Biasa
Kekuasaan dan wewenang KLB adalah sama dengan kekuasaan dan wewenang
kongres dengan memperhatikan pasal 21 ayat 2 point a
BAB IV
KEUANGAN
Pasal 26
1. Keuangan ILMISPI diperoleh dari Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang sah,
tidak mengikat dan halal.
2. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keuangan harus dibukukan secara baik
dan transparan
3. Jika ILMISPI bubar maka aset yang bernilai disumbangkan ke badan sosial yang
ditetapkan dalam kongres terakhir
4. Penggunaan keuangan ILMISPI diatur oleh BKD yang mekanismenya ditentukan
oleh badan kelengkapan organisasinya masing-masing
BAB V
ATRIBUT
Pasal 27
Atribut ILMISPI ditentukan dalam kongres dan ditetapkan dalam peraturan yang
terpisah
BAB VI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 28
Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur dan ditentukan dalam peraturan
organisasi ILMISPI yang tidak bertentangan dengan ART ILMISPI
BAB VII
PENUTUP
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisah dari anggaran dasar
ILMISPI
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Waktu :
Lampiran IV
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
( ILMISPI )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah pernyataan Lembaga
Mahasiswa Ilmu social dan Ilmu Politik Se-Indonesia yang merupakan
pencerminan dari keinginan baik mahasiswa sebagai pedoman umum program
kerja
2. Pedoman program kerja tersebut merupakan rangkaian program
pengembangan yang menyeluruh, terarah serta terpadu yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan.
3. Rangkaian Program tersebut dimaksudkan untuk membentuk dan
menumbuhkembangkan Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
berkemampuan dan peka terhadap permasalahan sosial politik, serta berguna
bagi bangsa, Negara, agama dan seluruh umat manusia.
B. Maksud dan Tujuan Garis-garis Besar Haluan Kerja ilmispi bertujuan untuk memberikan arah dalam
membuat program kerja sehingga dapat mencapai tujuan ilmispi.
C. Landasan
Landasan Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah ;
1. AD/ART ILMISPI
2. Memorandum of Understanding (MoU) ILMISPI dengan lembaga terkait.
D. Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Kerja ini ditetapkan di kongres, dilaksanakan oleh seluruh
pengurus ILMISPI yang pelaksanaanya dituangkan dalam bentuk program kerja
selama satu periode kepengurusan.
BAB II
MODAL HALUAN KERJA
A. Modal Dasar
1. I’tikad baik Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Se-Indonesia.
2. Potensi yang dimiliki Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-
Indonesia
3. Partisipasi dan peran aktif Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Se-Indonesia.
B. Faktor Pendukung
1. Keadaan umum perguruan tinggi yang tergabung dalam anggota ILMISPI
2. Situasi dan kondisi ILMISPI
a. Situasi Nasional
b. Situasi Wilayah
c. Situasi Daerah
d. Isu-isu Global
3. Keinginan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik untuk masyarakat.
BAB III
HALUAN KERJA JANGKA PANJANG
1. Haluan kerja jangka panjang merupakan serangkaian usaha untuk saling
menukar informasi dan pemikiran antar Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Se-Indonesia dalam merespon dinamika sosial politik yang
berkembang.
2. Haluan kerja jangka panjang merupakan landasan pokok bagi penyusunan
haluan jangka pendek ILMISPI.
BAB IV
HALUAN KERJA JANGKA PENDEK
Haluan Kerja
1. Memperluas jaringan keanggotaan ILMISPI.
2. Meningkatkan koordinasi antar anggota ILMISPI dalam mengemban tujuan.
3. Membangun jaringan dengan badan atau organisasi lain selama tidak
bertentangan dengan landasan ILMISPI.
4. Meningkatkan peran anggota ILMISPI untuk pro-aktif dalam menyikapi
fenomena Sosial Politik di tingkat lokal, nasional dan internasional.
5. Mensosialisasikan hasil-hasil kegiatan ILMISPI melalui pertemuan lembaga-
lembaga mahasiswa pada tingkat daerah dan tingkat nasional.
6. Mengadakan media komunikasi sebagai sarana informasi dan kajian keilmuan
yang dapat digunakan sebagai wahana pendidikan politik bagi masyarakat.
7. Meningkatkan potensi anggota-anggota ILMISPI dalam mencapai tujuannya.
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI bergantung pada kesungguhan seluruh
anggota ILMISPI dalam melaksanakan seluruh peraturan dan program kerja yang telah
ditetapkan. Semoga I’tikad dan niat suci anggota ILMISPI dapat diterjemahkan ,
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Waktu :
Lampiran V
REKOMENDASI PESERTA KONGRES PADA KEBIJAKAN ILMISPI PERIODE
2013/2014
1. Mendaftarkan ilmispi ke dikti kementrian
2. alumni ilmispi dimasukkan dalam struktural ilmispi
3. dibuatkan ikatan alumni ilmispi
4. memperbanyak bekerja pada bidang bidang sosial
5. meningkatkan kinerja sebagai relawan bencana alam
6. ikut andil dalam pembuatan kebijakan daerah
7. lebih mempererat jalur komunikasi untuk ilmispi kedepan
8. di jadikan sebagai wadah pengkajian ilmu politik dan implementasi pendidikan politik
kepada masyarakat
Lampiran VI
TATA TERTIB SIDANG PEMILIHAN DAN KRITERIA
PRESIDIUM NASIONAL
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA (ILMISPI)
A. TATA TERTIB SIDANG DAN PEMILIHAN
I. STATUS
Sidang pemilihan Presidium Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Se-Indonesia adalah pertemuan seluruh anggota ILMISPI di tingkat nasional
II. KEKUASAAN DAN WEWENANG
Memilih Presidium Nasional ILMISPI.
III. PESERTA SIDANG
Peserta sidang pemilihan Presidium Nasional ILMISPI adalah seluruh peserta
Kongres nasional ILMISPI di masing- masing wilayah
IV. HAK DAN KEWAJIBAN
a. Hak
- setiap peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara
- satu universitas satu suara
b. Kewajiban
- seluruh peserta wajib mematuhi tata tertib sidang
- setiap peserta tidak dapat keluar tanpa seizin pimpinan sidang
V. PIMPINAN SIDANG PEMILIHAN
Sidang pemilihan Presidium Nasional ILMISPI dipimpin langsung oleh pimpinan
sidang yang dipilih dari dan oleh peserta sidang ILMISPI di tingkat wilayah atau daerah
pemilihan tersebut.
VI. QUORUM
a. sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ + 1 peserta sidang.
b. apabila poin (a) tidak terpenuhi maka sidang diskors selama 1x 5 menit dan
dinyatakan sah
VII. SANKSI
a. peserta yang melanggar dan dikeluarkan oleh pimpinan sidang atas persetujuan forum
maka gugur hak suara dan hak bicaranya.
b. Poin (a) dapat terlaksana apabila sudah mendapatkan 3x teguran oleh pimpinan sidang
VIII. MEKANISME
a. bakal calon Presidium Nasional ILMISPI harus memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan oleh forum sidang.
b. Bakal calon Presidium Nasional ILMISPI mencalonkan atau dicalonkan sebelum
proses pamilihan.
c. Bakal calon Presidium Nasional harus menyampaikan visi dan misi dihadapan
kongres di tingkat wilayah atau wilayah pemilihan.
d. Bakal calon di nyatakan sah menjadi calon apabila ;
- mendapat dukungan minimal dari institusinya
e. calon Presidium Nasional harus menyatakan kesediaannya di depan forum.
f. Pemilihan dilaksanakan di setiap wilayah,pengesahan dan penetapan dilaksanakan di
hadapan kongres ILMISPI 2013 pada waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang.
g. Penghitungan suara di setiap wilayah berdasarkan suara terbanyak dari jumlah suara
yang ada pada wilayahnya.
h. Apabila hasil penghitungan suara terdapat dua calon atau lebih yang mendapat suara
terbanyak, maka pemilihan dilanjutkan terhadap calon-calon yang mendapatkan suara
terbanyak tersebut.
IX. KRITERIA PRESIDIUM NASIONAL
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memilki Integritas, kepribadian dan budi pekerti luhur
c. Memiliki loyalitas tinggi terhadap tugas dan kewajiban
d. Tidak menjadi pengurus salah satu partai politik dan dibuktikan dengan surat
pernyataan
e. Bersedia untuk menunda menyelesaikan masa studinya (sarjana) hingga selesai masa
jabatan , apabila terpilih sebagai Presidium Nasional dan dibuktikan dengan surat
pernyataan.
f. memahami situasi dan kondisi sosial disetiap wilayah masing-masing
X. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur di dalam tata tertib ini diserahkan kepada pimpinan sidang
atas persetujuan sidang.
Ditetapkan di :
Tanggal :
Waktu :
KEPUTUSAN KONGRES
IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
NOMOR: 7 /KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013
Tentang
PENETAPAN PRESIDIUM NASIONAL PERIODE 2013-2015 IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2013
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :
MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI
yang menetapkan Sidang Komisi.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di
Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang
pembentukan Sidang Komisi-Komisi.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres
..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Presidium Nasionl terpilih periode 2013-2015.
Nama-Nama Presnas Periode 2013-2015 :
1.Deli Ferdian (Wilayah 1)
2.Kaharuddin Syah (Wilayah 2)
3. Aris Prasetyo Kusdiantoro (Wilayah 3)
4. Alif Martosuwito (Wilayah 4)
Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di
dalamnya
Ditetapkan di : Jatinangor
Pada Tanggal : 28 Nopember 2013
Waktu : 01.02 WIB
PIMPINAN SIDANG TETAP
Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III
(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)