keputusan kongres 2013

33
KEPUTUSAN KONGRES IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA (ILMISPI) TAHUN 2013 NOMOR: 1/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013 Tentang TATA TERTIB KONGRES IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA ( ILMISPI ) TAHUN 2013 Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (ILMISPI), setelah : MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan Agenda Acara dan Tata Tertib KONGRES. 2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES yang mengatur tentang Agenda Acara dan Tata Tertib KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI) MENGINGAT : Hasil Rapat Presidium Nasional di Samarinda di Universitas Mulawarman tahun 2011 . MEMPERHATIKAN : 1. Hasil pembahasan Sidang Pleno Kongres yang membahas tentang Agenda Acara dan Tata Tertib Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI) 2. Pandangan umum Peserta Kongres ..………………… MEMUTUSKAN…………………… MENETAPKAN : Mengesahkan Agenda Acara dan Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI) Pasal: 1 Agenda Acara Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana terdapat pada lampiran 1 keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Pasal 2 Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana terdapat pada lampiran II keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Pasal: 3 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan didalamnya.

Upload: afdhalabdiansyah

Post on 27-Jan-2016

53 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KONGRES ILMISPI 2013 BANDUNG

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA (ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 1/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013

Tentang

TATA TERTIB KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA

( ILMISPI )

TAHUN 2013

Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu

Politik dan Ilmu Sosial (ILMISPI), setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan Agenda Acara dan Tata

Tertib KONGRES.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES yang

mengatur tentang Agenda Acara dan Tata Tertib KONGRES Ikatan

Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI)

MENGINGAT : Hasil Rapat Presidium Nasional di Samarinda di Universitas

Mulawarman tahun 2011 .

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil pembahasan Sidang Pleno Kongres yang membahas tentang

Agenda Acara dan Tata Tertib Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI)

2. Pandangan umum Peserta Kongres

..………………… MEMUTUSKAN……………………

MENETAPKAN : Mengesahkan Agenda Acara dan Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI)

Pasal: 1

Agenda Acara Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana

terdapat pada lampiran 1 keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pasal 2

Tata Tertib Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah sebagaimana

terdapat pada lampiran II keputusan ini dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pasal: 3

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan

didalamnya.

Page 2: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran I

TATA TERTIB KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Nama

Kongres Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-Indonesia yang

selanjutnya disingkat KONGRES ILMISPI

Pasal 2

Status

Kongres ILMISPI merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuatan

tertinggi yang dihadiri oleh Peserta ILMISPI

BAB II

PESERTA

Pasal 3

Peserta Penuh dan Peninjau

Peserta Kongres ILMISPI terdiri dari peserta Penuh dan peserta peninjau :

1. Peserta penuh yang sudah terdaftar dalam ILMISPI adalah peserta yang mendapat mandate

dari lembaga eksekutif/setingkat mahasiswa yang bersangkutan dan telah terdaftar pada

panitia dibuktikan surat mandate dari institusi masing-masing.

2. peserta peninjau yang belum terdaftar adalah peserta yang mendapat mandate dari lembaga

eksekutif/setingkat mahasiswa yang bersangkutan dan telah terdaftar pada panitia dibuktikan

surat mandat dari institusi masing-masing.

Pasal 4

Jumlah Peserta

1. peserta penuh memiliki kuota 2 orang mewakili masing-masing institusi yang

terdaftar pada panitia

2. peserta peninjau adalah peserta ILMISPI yang terdaftar pada panitia selain panitia

penuh

Pasal 5

Hak Peserta

1. hak peserta penuh

peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara, hak memilih dan hak dipilih

2. hak peserta peninjau

peserta peninjau memiliki hak bicara

Pasal 6

Kewajiban Perserta

1. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mematuhi tata tertib

Page 3: KEPUTUSAN KONGRES 2013

2. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mengenakan tanda

peserta yang disediakan oleh panitia

3. setiap peserta baik peserta penuh maupun peserta peninjau tidak diperkenankan

meninggalkan forum kongres sebelum meminta izin pada pimpinan sidang

4. setiap peserta penuh maupun peserta peninjau wajib mengisi daftar hadir yang telah

disiapkan oleh panitia

BAB III

SANKSI SANKSI

Pasal 7

1. peserta penuh yang tidak hadir selama 2 session berturut-turut dan atau 3 session

tidak berturut-turut tanpa pemberitahuan, tidak diperkenankan mengikuti sidang-

sidang selanjutnya

2. peserta peninjau yang tidak hadir selama 2 session berturut-turut dan atau 3 session

tidak berturut-turut tanpa pemberitahuan , tidak diperkenankan mengikuti sidang-

sidang selanjutnya

3. peserta penuh maupun peninjau yang dikeluarkan oleh pimpinan sidang atas

persetujuan forum setelah mendapatkan teguran tiga kali dari pimpinan sidang, tidak

diperkenankan mengikuti sidang-sidang selanjutnya

BAB IV

PIMPINAN SIDANG

Pasal 8

Pimpinan sidang kongres ILMISPI terdiri dari :

1. Tiga (3) orang Stering Commite Kongres ILMISPI sebagai presidium sidang

sementara

2. Tiga (3) orang pimpinan sidang tetap yang dipilih dari peserta penuh kongres

(ILMISPI) dan oleh peserta penuh dan berasal dari perguruan tinggi yang berbeda

Pasal 9

Tata cara pemilihan pimpinan sidang

1. pemilihan pimpinan sidang tetap diselenggarakan secara langsung

2. setiap anggota delegasi berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan oleh forum

3. pimpinan sidang dipilih berdasarkan musyawarah apabila tidak tercapai mufakat

maka akan dilaksanakan voting

4. sebelum dipilih calon pimpinan sidang harus menyampaikan kesediaannya didepan

forum

5. apabila calon pimpinan sidang hanya tiga orang, maka langsung ditetapkan sebagai

pimpinan sidang tetap

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG

Pasal 10

Hak pimpinan sidang

1. pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta dari forum sidang yang dianggap

mengganggu kelancaran dan ketertiban sidang atas persetujuan Forum, dengan

memberikan peringatan tiga kali terlebih dahulu

Page 4: KEPUTUSAN KONGRES 2013

2. pimpinan sidang berhak menunda jalannya persidangan bila dianggap perlu atas

persetujuan forum

Pasal 11

kewajiban pimpinan sidang

1. memimpin sidang selama berlangsungnya kongres ILMISPI

2. pimpinan sidang wajib menjaga kelancaran dan ketertiban sidang selama

berlangsungnya kongres ILMISPI

3. mengesahkan dan menandatangani setiap ketetapan dan keputusan sidang

4. pimpinan sidang sementara memimpin sidang sementara

5. pimpinan sidang tetap memimpin lanjutan sidang pleno

BAB VI

PERSIDANGAN

Pasal 12

Sidang dalam kongres ILMISPI 2013 adalah :

Sidang pleno adalah forum tertinggi untuk mengambil keputusan yang diikuti oleh seluruh

peserta KONGRES ILMISPI 2013

BAB VII

QUORUM

Pasal 13

1. Kongres ILMISPI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3

peserta penuh terhitung sejak kongres ILMISPI dimulai dan selanjutnya dinyatakan

sah hingga di akhir kongres.

2. apabila poin (1) tidak terpenuhi maka sidang ditunda 1 x 15 menit dan dinyatakan sah

hingga akhir kongres.

BAB VIII

KEPUTUSAN

Pasal 14

1. keputusan dimulai dengan musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila poin (1) pada pasal ini tidak terpenuhi maka pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan lobi 1 x 10 menit

3. apabila poin (2) tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak

(Voting) secara bertahap atau terbuka berdasarkan persetujuan forum.

4. keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 1/2 lebih 1 peserta ILMISPI.

BAB IX

Pasal 15

Hal-hal lain yang lain yang belum diatur dalam tata tertib maka diserahkan kepada

pimpinan sidang

Page 5: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 27 Nopember 2013

Waktu : 12.35 WIB

KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

Arief Rasyidi Aqli Alfian Abdul Latief Tria Okta Putri Tuban Oku

Page 6: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 2/KEP/KONGRES /ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN TATA TERTIB PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP

KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara

KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Indonesia (ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan

Presidium Sidang.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES

ILMISPI yang menetapkan Presidium Sidang.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran

KONGRES di Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI,

tentang pembentukan presidium sidang.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Tata Tertib Pemilihan Presidium Sidang Tetap

Kongres ILMISPI 2013.

Pasal 1

Presidium Sidang ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang.

Pasal 2

Presidium Sidang adalah sebagaimana terlampir dan tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Pasal 3

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada

kekeliruan didalamnya.

Page 7: KEPUTUSAN KONGRES 2013

TATA TERTIB PENETAPAN PRESIDIUM SIDANG KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INDONESIA (ILMISPI)

TAHUN 2009

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta penuh dan ditetapkan oleh presidium sidang

sementara KONGRES

2. Presidium Sidang KONGRES berjumlah sebanyak 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:

a. Presidium Sidang I

b. Presidium Sidang II

c. Presidium Sidang III

Pasal 2

Pemilihan Presidium Sidang dilakukan secara bertahap yaitu:

a. Pencalonan presidium sidang dari dan oleh peserta KONGRES yang disampaikan kepada

presidium sidang sementara.

b. Pemilihan dan penetapan presidium sidang.

Pasal 3

Pemilihan presidium sidang dilakukan secara tertib, adil, jujur dan terbuka.

Pasal 4

Setiap calon presidium sidang menyatakan kesediaannya baik secara lisan maupun tulisan

dalam forum sidang pleno.

Pasal 5

Kriteria calon presidium sidang adalah:

a. Terdaftar sebagai peserta penuh KONGRES ILMISPI

b. Memiliki kemampuan dan tekhnik persidangan.

c. Bersikap moderat, jujur dan istiqomah (tegas).

d. Memiliki kecakapan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Pasal 6

1 Presidium sidang dipilih dengan cara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila ayat (1) pasal ini tidak terpenuhi maka dilakukan mekanisme lobi 1 x 10 menit

3. Apabila ayat 2 pasal ini tidak dapat dilaksanakan, maka dilakukan pemungutan suara

terbanyak voting.

4. Pengajuan presidium sidang tidak dibatasi dan untuk selanjutnya ditetapkan 3 orang

setelah dinyatakan sah dan telah memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam pasal 5.

Page 8: KEPUTUSAN KONGRES 2013

BAB II

TUGAS DAN WEWENANG PRESIDIUM SIDANG

Pasal 7

1. Presidium sidang memiliki tugas pokok rnengatur pelaksanaan sidang pleno KONGRES

selama persidangan berlangsung.

2. Menetapkan berbagai keputusan yang berhubungan langsung dengan materi KONGRES.

3. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, presidium sidang terikat sepenuhnya atas:

a. Tata tertib KONGRES

b. Tata tertib dan penetapan presidium sidang.

4. Menyusun hasil revisi keputusan-keputusan KONGRES yang selanjutnya akan diajukan

sebagai hasil baku.

Page 9: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 27 Nopember 2013

Waktu : 15.40 WIB

KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INDONESIA (ILMISPI)

TAHUN 2013

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Arief Rasyidi) (Aqli Alfian Abdul Latief) (Tria Okta Putri Tuban Oku)

Page 10: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 3/KEP/KONGRES /ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN PRESIDIUM SIDANG TETAP KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara

KONGRES Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Indonesia (ILMISPI) dipandang perlu untuk menetapkan

Presidium Sidang.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES

ILMISPI yang menetapkan Presidium Sidang.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran

KONGRES di Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI,

tentang pembentukan presidium sidang.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Presidium Sidang Kongres ILMISPI.

Pasal 1

Presidium Sidang ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang.

Pasal 2

Presidium Sidang adalah sebagaimana terlampir dan tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Pasal 3

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada

kekeliruan didalamnya.

Page 11: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Presidium Sidang I : Rahmat

Presidium Sidang II : Arifki

Presidium Sidang III : Dessy

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 27 Nopember 2013

Waktu : 15.47 WIB

KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

INDONESIA (ILMISPI)

TAHUN 2013

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Arief Rasyidi) (Aqli Alfian Abdul Latief) (Tria Okta Putri Tuban Oku)

Page 12: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 4/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN LAPORAN KERJA PRESIDIUM NASIONAL PER-WILAYAH

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI

yang menetapkan Sidang Komisi.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di

Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang

pembentukan Sidang Komisi-Komisi.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Laporan Kerja Presidium Nasional Per-Wilayah ILMISPI

2013

Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di

dalamnya

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal :27 Nopember 2013

Waktu : 18:30

PIMPINAN SIDANG TETAP

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)

Page 13: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 5/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN PENDEMISIONERAN PENGURUS ILMISPI PERIODE 2009-2013

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI) dipandang perlu untuk mendemisioner pengurus ILMISPI

2009-2013.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI

yang menetapkan Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di

Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang

Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Pendemisioneran Pengurus ILMISPI 2009-2013

Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di

dalamnya

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 27 Nopember 2013

Waktu : 18:34 WIB

PIMPINAN SIDANG TETAP

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)

Page 14: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 6/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN HASIL KOMISI KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI

yang menetapkan Sidang Komisi.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di

Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang

pembentukan Sidang Komisi-Komisi.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Hasil Komisi Kongres ILMISPI 2013

Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di

dalamnya

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 27 Nopember 2013

Waktu : 23.50 WIB

PIMPINAN SIDANG TETAP

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)

Page 15: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran I

PEMBAGIAN KOMISI – KOMISI

KONGRES IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK INDONESIA (ILMISPI)

TAHUN 2013

KOMISI A : Universitas Silihwangi, Universitas Galuh, Universitas Andalas, Universitas

Bengkulu, Universitas Sriwijaya dan UPN Jogja

KOMISI B : Universitas Kapuas Sintang, Universitas Tanjung Pura, Universitas Islam

Kalimantan, Stisip Banjar Patroman dan Universitas Jember

KOMISI C : Universitas Pasundan, Universitas Islam Makassarr, UNTAG, Universitas

Lambung Mangkurat, Universitas Padjadjaran.

KOMISI D : Universitas Jendral Ahmad Yani, Universitas Mulawarman, Universitas

widyagama Mahakam, Universitas Islam Muhammadiyyah Makassar,Universitas Unswagati

Cirebon, Univeristas 45 Makassar

Page 16: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran II

ANGGARAN DASAR

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-INDONESIA

(ILMISPI)

MUKADDIMAH

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah untuk menciptakan

kesejahteraan dan kehidupan yang demokratis serta menuju masyarakat yang adil dan makmur

perwujudan hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa

Indonesia.

Berdasarkan tanggung jawab ini mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia menyadari

peran dan fungsinya untuk turut serta dalam usaha menciptakan kehidupan bangsa Indonesia menurut

kehidupan sosial politik yang lebih dinamis.

Dalam studinya mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia mengalami berbagai

kendala dan permasalahan dalam mengikuti dan mengantisipasi perkembangan studi sosial dan politik

secara ilmiah, oleh karena itu mutlak diperlukan pertukaran informasi keilmuan dan kekinian sesama

mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik di Indonesia untuk menyikapi persoalan-persoalan

kebangsaan.

Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya sebagai salah satu komponen bangsa

mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia menyatukan diri dalam satu ikatan sebagai upaya

pengembangan aktifitas keilmuan dan secara aktif mencermati dinamika sosial politik di Indonesia.

Page 17: KEPUTUSAN KONGRES 2013

BAB I

NAMA, WAKTU, BENTUK, TEMPAT

KEDUDUKAN DAN LAMBANG

Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se Indonesia yang

selanjutnya disingkat ILMISPI.

Pasal 2

Waktu

ILMISPI dibentuk di Universitas 17 Agustus (UNTAG) Jakarta pada bulan Mei tahun 1999 dan

setelah itu dideklarasikan di Universitas Lampung tanggal 6 April 2000 untuk jangka waktu yang

tidak di tentukan.

Pasal 3

Bentuk

Organisasi ini berbentuk jaringan kerjasama dan koordinasi yang menghimpun dan mengakomodasi

Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Se Indonesia.

Pasal 4

Tempat Kedudukan

ILMISPI berkedudukan di Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Seluruh Indonesia

Pasal 5

Lambang

Lambang ILMISPI adalah

BAB II

ASAS, SIFAT, FUNGSI, TUJUAN, DAN LANDASAN

Pasal 6

Asas

ILMISPI berdasarkan asas Pancasila

Pasal 7

Sifat

ILMISPI bersifat terbuka dan independen

Page 18: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Pasal 8

Fungsi :

1. Wadah Komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar lembaga Eksekutif/ setingkat Mahasiswa

ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia.

2. Wadah perumusan kebijakan strategis dalam menyikapi fenomena sosial politik yang

berkembang.

3. Wadah menumbuh kembangkan wawasan intelektual.

Pasal 9

Tujuan

ILMISPI bertujuan sebagai wadah kerjasama untuk saling tukar informasi, pemikiran dan

mencari solusi antar lembaga Eksekutif Mahasiswa/setingkat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-

Indonesia di dalam menumbuh kembangkan keilmuan serta merespon dinamika Sosial Politik yang

berkembang.

Pasal 10

Landasan

ILMISPI berlandaskan :

1. UUD 1945

2. UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional)

3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4. SK Mendikbud NO.155/U/1998 tentang Organisasi Kemahasiswaan.

5. MOU hasil Pertemuan Nasional Senat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

diselenggarakan di Universitas 17 Agustus Jakarta tanggal 9-15 Mei 1999.

BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 11

Anggota ILMISPI adalah seluruh perguruan tinggi di indonesia yang notabene ilmu sosial dan ilmu

politik yang direpresantasikan oleh lembaga eksekutif/setingkat yang tergabung dalam ILMISPI

.

BAB IV

PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12

ILMISPI mempunyai perangkat organisasi yang terdiri dari :

1. Badan Pengawas Organisasi (pembagian menurut wilayah)

1. Sumatra

2. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

3. Kalimantan,

4. Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua)

2. 5 orang Presidium Nasional (Pembagian menurut wilayah) dibantu dengan staff

kesekertariatan

3. Koordinator Wilayah adalah Perguruan Tinggi yang berada dalam satu wilayah

4. Badan Koordinasi Daerah adalah berkedudukan di Provinsi, dikoordinatori oleh seorang

Koordinator Daerah

5. BEM FISIP/yang sejajar, berkedudukan di tiap-tiap Kabupaten atau Kota

Page 19: KEPUTUSAN KONGRES 2013

BAB V

BADAN KELENGKAPAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 13

Badan Kelengkapan

Badan kelengkapan dan alat ILMISPI terdiri dari :

1. Badan Pengawas Organisasi (BPO)

2. Presidium Nasional

3. Kordinator Wilayah

4. Badan Koordinasi Daerah (BKD)

5. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FISIP Se-Indonesia

6. Badan Pekerja Kongres

7. Pelindung: Dikti

8. Penasehat: Alumni ILMISPI

Pasal 14

Alat Kelengkapan Organisasi

Alat kelengkapan Organisasi ILMISPI adalah :

1. Kongres

2. Rapat Presidium Nasional

3. Pertemuan Nasional

4. Musyawarah Wilayah

5. Musyawarah Daerah

6. Kongres Luar Biasa

BAB VI

KEUANGAN

Pasal 15

Keuangan ILMISPI diperoleh dari :

Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang sah, tidak mengikat dan halal.

BAB VII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan di kongres yang dihadiri sekurang-

kurangnya 1/2 (setengah ditambah 1) anggota tetap yang hadir dan disetujui sekurang-kurangnya

1/2

(setengah ditambah 1) jumlah anggota tetap yang hadir.

BAB VIII

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 17

ILMISPI hanya dapat dibubarkan di kongres yang dihadiri oleh 2/3 anggota tetap dan

disetujui oleh semua peserta anggota tetap yang hadir.

BAB IX

ATURAN TAMBAHAN

Page 20: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Pasal 18 Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah

tangga dan peraturan lain didalamnya.

BAB X

PENUTUP

Pasal 19

Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

Waktu :

Page 21: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran III

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

( ILMISPI )

BAB I

KEANGGOTAAAN

Pasal 1

Anggota ILMISPI adalah :

1. Anggota Tetap :

Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar

dalam ILMISPI dan ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.

2. Anggota sementara :

Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar

dalam ILMISPI tetapi belum ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.

Pasal 2

Persyaratan Keanggotaan

1. Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada perguruan

tinggi yang berstatus terdaftar dan perguruan tinggi yang khusus Ilmu Sosial Politik

saja.

2. Menerima dan mematuhi anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga(ART).

3. Besedia menjunjung tinggi nama baik ILMISPI

4. Menyatakan kesediaan bergabung dengan ILMISPI melalui Kongres.

Pasal 3

Pengajuan Permohonan Menjadi Anggota

Permohonan menjadi anggota ILMISPI yang tidak hadir atau tidak melalui kongres :

1. Mengajukan secara tertulis kepada ILMISPI melalui organisasi tingkat daerah.

2. Permohonan yang memenuhi persyaratan akan diterima sebagai anggota sementara

oleh koordinator daerah setempat.

3. Anggota sementara akan dikukuhkan sebagai anggota tetap dalam kongres.

Pasal 4

Hak-Hak Anggota

1. Anggota berhak memilih dan dipilih

2. Setiap anggota menjalankan roda organisasi ILMISPI sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

3. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat lisan atau tertulis.

4. Setiap anggota berhak mengajukan usul secara lisan dan atau tertulis.

Pasal 5

Kewajiban Anggota

Setiap anggota memiliki kewajiban

Page 22: KEPUTUSAN KONGRES 2013

1. Menaati dan melaksanakan aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang

disahkan dalam kongres ILMISPI dan atau alat kelengkapan organisasi lainnya.

2. Mengembangkan dan memupuk potensi keilmuan serta berpartisipasi dalam kegiatan

ILMISPI.

Pasal 6

Sanksi-Sanksi

1. Setiap anggota yang melanggar aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan organisasi

dapat dikenakan sanksi berupa peringatan, pencabutan hak, atau pemberhentian

sebagai anggota.

2. Peringatan dilakukan oleh Presidium Nasional secara tertulis dengan persetujuan

koordinator daerah.

3. Peringatan berupa :

a. Peringatan pertama bertenggang waktu satu bulan setelah peringatan diterima.

b. Peringatan kedua bertenggang waktu dua minggu setelah peringatan diterima.

c. Peringatan ketiga bertenggang waktu satu minggu setelah peringatan diterima.

4. Apabila sampai dengan peringatan ketiga dan tetap tidak mematuhinya, maka anggota

tersebut dapat dicabut hak keanggotaannya oleh Presidium Nasional atas persetujuan

koordinator daerah.

Pasal 7

Pemberhentian

Anggota ILMISPI dapat hilang status keanggotaannya apabila :

1. Lembaga yang menjadi anggota tersebut bubar

2. Tidak mengikuti kongres selama dua kali berturut-turut atau tiga kali tidak berturut-

turut tanpa pemberitahuan yang jelas.

3. Mengajukan pengunduran diri secara tertulis melalui koordinator daerah setempat

untuk diteruskan kepada Presidium Nasional

4. Dicabut atau diberhentikan status keanggotaannya melalui kongres.

BAB II

BADAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 8

Badan Pengawas Organisasi

1. Badan Pengawas Organisasi yang selanjutnya disingkat BPO merupakan badan

pengawas yang memiliki fungsi untuk mengawasi roda organisasi

2. BPO beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah

3. Tugas dan kewajiban BPO, adalah

a. Berkoordinasi dengan BPO antar wilayah dan mengawasi kinerja PRESNAS

b. Memberikan teguran kepada PRESNAS dan Peringatan kepada PRESNAS

melalui Kongres

Pasal 9

Presidium Nasional

1. Presidium Nasional yang selanjutnya disingkat dengan PRESNAS merupakan badan

yang berkedudukan menurut pembagian wilayah

2. PRESNAS beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah

Page 23: KEPUTUSAN KONGRES 2013

3. Tugas dan kewajiban PRESNAS adalah

Berkoordinasi dengan PRESNAS antar wilayah dan mengawasi kinerja Korwil dan

Korda

Pasal 10

Koordinator Wilayah

1. Badan Koordinasi Wilayah yang disebut KORWIL merupakan pelaksana organisasi

pada tingkat wilayah.

2. Koordinator Wilayah dipimpin oleh seorang Korwil

3. Tugas dan kewajiban Korwil adalah :

a. Melaksanakan semangat AD/ART dan GBHKO ILMISPI, Keputusan Kongres

dan Peraturan Organisasi lainnya

b. Mengadakan Musyawarah Wilayah

c. Menyampaikan Laporan Kerja Wilayah masing-masing kepada Presidium

Nasional

d. Mengolah dan menyebarkan informasi yang berkaitan langsung dengan bidang

Sosial Politik pada Wilayahnya masing-masing.

e. Berkoordinasi dengan Korwil – Korwil antar Wilayah dan Mengawasi kinerja

Korda

Pasal 11

Koordinator Daerah

1. Korda berkoordinasi dengan SENAT/BEM FISIP di setiap daerah

2. Badan koordinasi daerah yang selanjutnya disebut BKD merupakan badan pelaksana

organisasi pada tingkat propinsi dan atau kabupaten/kota

3. Badan koordinasi daerah dipimpin oleh seorang korda

4. Tugas dan kewajiban BKD, adalah

a. Melaksanakan semangat AD, ART dan GBHKO ILMISPI, keputusan-keputusan

kongres, dan peraturan organisasi lainnya

b. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda)

c. Menyampaikan laporan kerja daerahnya masing-masing kepada Presidium

Nasional

d. Mengolah dan menyebarkan informasi yang berkaitan langsung dengan bidang

sosial dan politik terutama pada tingkat propinsi

e. Melakukan pengawasan terhadap Presidium Nasional di wilayah masing-masing

Pasal 12

Badan Pekerja Kongres

1. Badan Pekerja Kongres yang selanjutnya disingkat BPK merupakan badan

kelengkapan organisasi yang memiliki fungsi asisten dan perencanaan terhadap

pelaksanaan kongres.

2. Anggota BPK dipilih dari daerah tempat pelaksanaan kongres, melalui Musyawarah

Daerah untuk direkomendasikan pada Presidium Nasional.

3. Tugas dan wewenang

a. Mempersiapkan draft-draft kongres

b. Membantu pengusahaan dana dan kelengkapan kongres

c. Memimpin persidangan kongres sebelum presidium sidang tetap terbentuk

Page 24: KEPUTUSAN KONGRES 2013

d. Menjalankan keputusan-keputusan pertemuan nasional yang berkaitan dengan

pelaksanaan kongres

e. Mendokumentasikan segala hasil-hasil kongres dan segala bentuk kegiatan-

kegiatan yang di lakukan atas nama ILMISPI

Pasal 13

Pelindung ILMISPI adalah Dikti

Pasal 14

Penasehat ILMISPI adalah Alumni ILMISPI

BAB III

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 15

Kongres

1. Kongres merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuasaan

tertinggi yang dihadiri oleh anggota ILMISPI.

2. Kongres diadakan dua tahun sekali.

3. Penyelenggara kongres ditentukan pada kongres sebelumnya.

Pasal 16

Kekuasaan dan Wewenang Kongres

1. Merubah dan atau menetapkan AD/ART

2. Merubah dan atau menetapkan GBHKO

3. Membahas laporan kerja Presidium Nasional

4. Menetapkan status keanggotaan tetap bagi anggota sementara

5. Menetapkan pemberhentian status anggota

6. Memilih dan menetapkan perangkat organisasi

7. Menetapkan tempat pertemuan nasional dan kongres berikutnya

8. Menetapkan rekomendasi kongres

9. Menetapkan besarnya iuran anggota

10. Memilih dan menetapkan yayasan sosial yang akan menampung aset ILMISPI apabila

ILMISPI bubar

11. Menetapkan pedoman umum organisasi

Pasal 17

Pertemuan Nasional

1. Peserta Pertemuan Nasional terdiri atas Badan Pengawas Organisasi, Presidium

Nasional, Korda-Korda dan perwakilan korwil se Indonesia

2. Pertemuan nasional merupakan musyawarah anggota yang berfungsi untuk

konsolidasi internal organisasi

Page 25: KEPUTUSAN KONGRES 2013

3. Pertemuan nasional diselenggarakan oleh salah satu koordinator wilayah dengan

Presidium Nasional dan dilangsungkan apabila ada hal yang mengganggu kerja-kerja

organisasi

4. Pertemuan nasional merupakan tanggung jawab penuh koordinator wilayah atau

Presidium Nasional yang terpilih sebagai penyelenggara

5. Hasil dari pertemuan nasional wajib disosialisasikan pada seluruh anggota ILMISPI

melalui Presidium Nasional

Pasal 18

Rapat Presidium Nasional

1. Peserta rapat Presidium Nasional terdiri atas empat (4) orang Presidium Nasional

2. Rapat Presidium Nasional merupakan wadah pengambilan keputusan di tingkat

Presidium Nasional

3. Rapat Presidium Nasional diadakan berdasarkan inisiatif salah satu Presidium

Nasional

4. Keputusan rapat Presidium Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri dan disetujui 1/2

+ 1 atau tiga orang Presidium Nasional

5. Rapat presidium nasional diadakan minimal satu kali dalam satu kepengurusan

Pasal 19

Kekuasaan dan Wewenang Pertemuan Nasional

1. Menetapkan aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan kongres

2. Merumuskan materi-materi kongres

3. Membuat keputusan-keputusan demi berjalannya roda organisasi sesuai dengan

amanah kongres

4. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sosial politik serta

yang berkaitan dengan studi ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pasal 20

Musyawarah Wilayah

1. Peserta musyawarah wilayah terdiri atas korda-korda dan Lembaga Eksekutif

Mahasiswa Ilmu sosial dan ilmu politik di tingkat perguruan tinggi dan tingkat

fakultas yang terdaftar sebagai anggota ILMISPI.

2. Musyawarah wilayah adalah musyawarah anggota ILMISPI pada tingkat wilayah

untuk membahas program kerja wilayah tersebut

3. Musyawarah wilayah diadakan minimal satu kali masa kepengurusan

4. Hasil-hasil musyawarah wilayah wajib disosialisasikan kepada seluruh anggota

ILMISPI di wilayah tersebut melalui Koordinator Wilayah

Pasal 21

Musyawarah Daerah

1. Peserta musyawarah daerah dihadiri oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Ilmu sosial

dan ilmu politik di daerah tersebut yang terdaftar sebagai anggota ILMISPI

2. Musyawarah daerah adalah musyawarah anggota propinsi dan atau kabupaten/kota

Page 26: KEPUTUSAN KONGRES 2013

3. Musyawarah daerah diadakan oleh koordinator daerah dan dihadiri oleh lembaga ilmu

sosial dan ilmu politik yang ada di daerah tersebut

4. Musyawarah daerah diadakan satu kali dalam satu masa kepengurusan

5. Hasil-hasil musyawarah daerah wajib disosialisasikan kepada seluruh anggota

ILMISPI di daerah tersebut melalui koordinator daerah dan disampaikan kepada

Presidium Nasional.

PASAL 22

Laporan Pertanggung Jawaban

1. Mekanisme laporan pertanggung jawaban ada di forum kongres dan musyawarah

daerah

2. Laporan pertanggung jawaban Presidium Nasional di sampaikan di forum kongres

3. Laporan pertanggung jawaban koordinator daerah di sampaikan di forum musyawarah

daerah ke 2

Pasal 23

Kekuasaan dan Wewenang Musyawarah Daerah

1. Membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah-masalah internal

organisasi pada tingkat daerah

2. Membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan fenomena sosial politik pada

tingkat propinsi dan kabupaten atau kota

3. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan studi keilmiahan Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik pada tingkat propinsi dan kabupaten atau kota

4. Merumuskan rekomendasi yang akan dibawa pada Pertemuan Nasional atau kongres

5. Membuat aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan-ketetapan kongres.

6. Memilih dan menetapkan anggota BPK

Pasal 24

Kongres Luar Biasa (KLB)

1. KLB adalah kongres yang diadakan karena keadaan luar biasa dan dalam keadaan

darurat

2. Ketentuan diadakannya KLB adalah:

a. Apabila terjadi pelanggaran dan penyimpangan terhadap AD/ART dan

GBHKO serta terjadi kekosongan aktifitas selama enam bulan yang dapat

menimbulkan mosi tidak percaya terhadap Presidium Nasional

b. Adanya dukungan 1/2 + 1 dari korda dibuktikan dengan adanya surat

pernyataan sikap

3. Peserta KLB adalah anggota tetap ILMISPI

4. KLB dianggap sah bila dihadiri 1/2 + 1 dari anggota tetap

Pasal 25

Kekuasaan dan Wewenang Kongres Luar Biasa

Kekuasaan dan wewenang KLB adalah sama dengan kekuasaan dan wewenang

kongres dengan memperhatikan pasal 21 ayat 2 point a

Page 27: KEPUTUSAN KONGRES 2013

BAB IV

KEUANGAN

Pasal 26

1. Keuangan ILMISPI diperoleh dari Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang sah,

tidak mengikat dan halal.

2. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keuangan harus dibukukan secara baik

dan transparan

3. Jika ILMISPI bubar maka aset yang bernilai disumbangkan ke badan sosial yang

ditetapkan dalam kongres terakhir

4. Penggunaan keuangan ILMISPI diatur oleh BKD yang mekanismenya ditentukan

oleh badan kelengkapan organisasinya masing-masing

BAB V

ATRIBUT

Pasal 27

Atribut ILMISPI ditentukan dalam kongres dan ditetapkan dalam peraturan yang

terpisah

BAB VI

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 28

Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur dan ditentukan dalam peraturan

organisasi ILMISPI yang tidak bertentangan dengan ART ILMISPI

BAB VII

PENUTUP

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisah dari anggaran dasar

ILMISPI

2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

Waktu :

Page 28: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran IV

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA

( ILMISPI )

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

1. Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah pernyataan Lembaga

Mahasiswa Ilmu social dan Ilmu Politik Se-Indonesia yang merupakan

pencerminan dari keinginan baik mahasiswa sebagai pedoman umum program

kerja

2. Pedoman program kerja tersebut merupakan rangkaian program

pengembangan yang menyeluruh, terarah serta terpadu yang dilaksanakan

secara bertahap dan berkesinambungan.

3. Rangkaian Program tersebut dimaksudkan untuk membentuk dan

menumbuhkembangkan Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

berkemampuan dan peka terhadap permasalahan sosial politik, serta berguna

bagi bangsa, Negara, agama dan seluruh umat manusia.

B. Maksud dan Tujuan Garis-garis Besar Haluan Kerja ilmispi bertujuan untuk memberikan arah dalam

membuat program kerja sehingga dapat mencapai tujuan ilmispi.

C. Landasan

Landasan Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah ;

1. AD/ART ILMISPI

2. Memorandum of Understanding (MoU) ILMISPI dengan lembaga terkait.

D. Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Kerja ini ditetapkan di kongres, dilaksanakan oleh seluruh

pengurus ILMISPI yang pelaksanaanya dituangkan dalam bentuk program kerja

selama satu periode kepengurusan.

BAB II

MODAL HALUAN KERJA

A. Modal Dasar

1. I’tikad baik Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Se-Indonesia.

2. Potensi yang dimiliki Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-

Indonesia

3. Partisipasi dan peran aktif Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Se-Indonesia.

B. Faktor Pendukung

1. Keadaan umum perguruan tinggi yang tergabung dalam anggota ILMISPI

2. Situasi dan kondisi ILMISPI

a. Situasi Nasional

b. Situasi Wilayah

c. Situasi Daerah

d. Isu-isu Global

Page 29: KEPUTUSAN KONGRES 2013

3. Keinginan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik untuk masyarakat.

BAB III

HALUAN KERJA JANGKA PANJANG

1. Haluan kerja jangka panjang merupakan serangkaian usaha untuk saling

menukar informasi dan pemikiran antar Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Se-Indonesia dalam merespon dinamika sosial politik yang

berkembang.

2. Haluan kerja jangka panjang merupakan landasan pokok bagi penyusunan

haluan jangka pendek ILMISPI.

BAB IV

HALUAN KERJA JANGKA PENDEK

Haluan Kerja

1. Memperluas jaringan keanggotaan ILMISPI.

2. Meningkatkan koordinasi antar anggota ILMISPI dalam mengemban tujuan.

3. Membangun jaringan dengan badan atau organisasi lain selama tidak

bertentangan dengan landasan ILMISPI.

4. Meningkatkan peran anggota ILMISPI untuk pro-aktif dalam menyikapi

fenomena Sosial Politik di tingkat lokal, nasional dan internasional.

5. Mensosialisasikan hasil-hasil kegiatan ILMISPI melalui pertemuan lembaga-

lembaga mahasiswa pada tingkat daerah dan tingkat nasional.

6. Mengadakan media komunikasi sebagai sarana informasi dan kajian keilmuan

yang dapat digunakan sebagai wahana pendidikan politik bagi masyarakat.

7. Meningkatkan potensi anggota-anggota ILMISPI dalam mencapai tujuannya.

BAB V

PENUTUP

Keberhasilan Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI bergantung pada kesungguhan seluruh

anggota ILMISPI dalam melaksanakan seluruh peraturan dan program kerja yang telah

ditetapkan. Semoga I’tikad dan niat suci anggota ILMISPI dapat diterjemahkan ,

dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

Waktu :

Page 30: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran V

REKOMENDASI PESERTA KONGRES PADA KEBIJAKAN ILMISPI PERIODE

2013/2014

1. Mendaftarkan ilmispi ke dikti kementrian

2. alumni ilmispi dimasukkan dalam struktural ilmispi

3. dibuatkan ikatan alumni ilmispi

4. memperbanyak bekerja pada bidang bidang sosial

5. meningkatkan kinerja sebagai relawan bencana alam

6. ikut andil dalam pembuatan kebijakan daerah

7. lebih mempererat jalur komunikasi untuk ilmispi kedepan

8. di jadikan sebagai wadah pengkajian ilmu politik dan implementasi pendidikan politik

kepada masyarakat

Page 31: KEPUTUSAN KONGRES 2013

Lampiran VI

TATA TERTIB SIDANG PEMILIHAN DAN KRITERIA

PRESIDIUM NASIONAL

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-

INDONESIA (ILMISPI)

A. TATA TERTIB SIDANG DAN PEMILIHAN

I. STATUS

Sidang pemilihan Presidium Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Se-Indonesia adalah pertemuan seluruh anggota ILMISPI di tingkat nasional

II. KEKUASAAN DAN WEWENANG

Memilih Presidium Nasional ILMISPI.

III. PESERTA SIDANG

Peserta sidang pemilihan Presidium Nasional ILMISPI adalah seluruh peserta

Kongres nasional ILMISPI di masing- masing wilayah

IV. HAK DAN KEWAJIBAN

a. Hak

- setiap peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara

- satu universitas satu suara

b. Kewajiban

- seluruh peserta wajib mematuhi tata tertib sidang

- setiap peserta tidak dapat keluar tanpa seizin pimpinan sidang

V. PIMPINAN SIDANG PEMILIHAN

Sidang pemilihan Presidium Nasional ILMISPI dipimpin langsung oleh pimpinan

sidang yang dipilih dari dan oleh peserta sidang ILMISPI di tingkat wilayah atau daerah

pemilihan tersebut.

VI. QUORUM

a. sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ + 1 peserta sidang.

b. apabila poin (a) tidak terpenuhi maka sidang diskors selama 1x 5 menit dan

dinyatakan sah

VII. SANKSI

a. peserta yang melanggar dan dikeluarkan oleh pimpinan sidang atas persetujuan forum

maka gugur hak suara dan hak bicaranya.

b. Poin (a) dapat terlaksana apabila sudah mendapatkan 3x teguran oleh pimpinan sidang

VIII. MEKANISME

Page 32: KEPUTUSAN KONGRES 2013

a. bakal calon Presidium Nasional ILMISPI harus memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan oleh forum sidang.

b. Bakal calon Presidium Nasional ILMISPI mencalonkan atau dicalonkan sebelum

proses pamilihan.

c. Bakal calon Presidium Nasional harus menyampaikan visi dan misi dihadapan

kongres di tingkat wilayah atau wilayah pemilihan.

d. Bakal calon di nyatakan sah menjadi calon apabila ;

- mendapat dukungan minimal dari institusinya

e. calon Presidium Nasional harus menyatakan kesediaannya di depan forum.

f. Pemilihan dilaksanakan di setiap wilayah,pengesahan dan penetapan dilaksanakan di

hadapan kongres ILMISPI 2013 pada waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang.

g. Penghitungan suara di setiap wilayah berdasarkan suara terbanyak dari jumlah suara

yang ada pada wilayahnya.

h. Apabila hasil penghitungan suara terdapat dua calon atau lebih yang mendapat suara

terbanyak, maka pemilihan dilanjutkan terhadap calon-calon yang mendapatkan suara

terbanyak tersebut.

IX. KRITERIA PRESIDIUM NASIONAL

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Memilki Integritas, kepribadian dan budi pekerti luhur

c. Memiliki loyalitas tinggi terhadap tugas dan kewajiban

d. Tidak menjadi pengurus salah satu partai politik dan dibuktikan dengan surat

pernyataan

e. Bersedia untuk menunda menyelesaikan masa studinya (sarjana) hingga selesai masa

jabatan , apabila terpilih sebagai Presidium Nasional dan dibuktikan dengan surat

pernyataan.

f. memahami situasi dan kondisi sosial disetiap wilayah masing-masing

X. PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur di dalam tata tertib ini diserahkan kepada pimpinan sidang

atas persetujuan sidang.

Ditetapkan di :

Tanggal :

Waktu :

Page 33: KEPUTUSAN KONGRES 2013

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE- INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

NOMOR: 7 /KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2013

Tentang

PENETAPAN PRESIDIUM NASIONAL PERIODE 2013-2015 IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA

(ILMISPI)

TAHUN 2013

Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga

Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2013, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia

(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI

yang menetapkan Sidang Komisi.

MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di

Jatinangor.

MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang

pembentukan Sidang Komisi-Komisi.

2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................

MENETAPKAN : Mengesahkan Presidium Nasionl terpilih periode 2013-2015.

Nama-Nama Presnas Periode 2013-2015 :

1.Deli Ferdian (Wilayah 1)

2.Kaharuddin Syah (Wilayah 2)

3. Aris Prasetyo Kusdiantoro (Wilayah 3)

4. Alif Martosuwito (Wilayah 4)

Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di

dalamnya

Ditetapkan di : Jatinangor

Pada Tanggal : 28 Nopember 2013

Waktu : 01.02 WIB

PIMPINAN SIDANG TETAP

Pres. Sid. I Pres. Sid. II Pres. Sid. III

(Rahmat) (Arifki) (Dessy Dwi Cahyani)