seminar teppa ok

Upload: daking

Post on 29-Oct-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Seminar TEPPA Ok

TRANSCRIPT

Slide 1

EVALUASI DAN PENGAWASAN ATAS PENYERAPAN ANGGARANDrs.IGB Surya Negara, SE, Akt., MMKepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Realiasasi anggaran pemerintah baik APBN maupun APBD merupakan stimulan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di Indonesia. Kondisi saat ini penyerapan anggaran baik di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah menunjukkan daya serap yang masih rendah. Latar BelakangPada Pemda, masih terjadi keterlambatan pengesahan Perda APBD.Pada Pemerintah maupun Pemerintah Daerah, revisi dan penambahan anggaran seringkali di ujung tahun, sehingga waktu tak mencukupi untuk melakukan tender, akhirnya kegiatan tidak dilaksanakanAdanya kegalauan pelaksana kegiatan di lapangan akan ekses hukum yang dapat menjeratnya apabila kegiatan dilaksanakan.

Penyebab rendahnya penyerapan anggarankegagalan target penyerapan anggaran akan berakibat pada hilangnya manfaat belanja. Karena dana yang telah dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan, yang berarti terjadiidle money, dana pemerintah tidak digunakan dan tidak mengalir ke masyarakat, terjadi stagnasi ekonomi; pengusaha menjadi lesu darah karena menurunnya jumlah proyek yang dapat dikerjakan; masyakat tidak optimal menerima manfaat yang diperoleh dari anggaran pemerintahAkibatPresiden mengeluarkan Instruksi Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan NegaraDalam butir 4 huruf b instruksi tersebut BPKP ditugaskan untuk melakukan evaluasi terhadap penyerapan anggaran pada kementerian/lembaga/pemerintah daerah dan memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis percepatan penyerapan anggaran. Pembentukan Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) yang diketuai Ketua UKP4 (Kuntoro Mangusubroto) dan Wakil Ketua sebanyak 2 orang( Wakil Menteri Keuangan, Any Ratnawati dan Kepala BPKP, Mardiasmo).Respons BPKP sebagai auditor Presiden diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi penyerapan anggaran ini, dengan bekerjasama dengan Dirjen Perbendaharaan Negara dengan Kanwilnya di provinsi.

Peran BPKPHasil evaluasi penyerapan anggaran tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Tim Evaluasi dan Penyerapan Anggaran (TEPPA) tanggal 12 Februari 2013 menunjukkan adanya penurunan dalam penyerapan anggaran sejak tahun 2009Hasil Evaluasi Penyerapan AnggaranTahun 2012NOTAHUNPENYERAPAN ANGGARAN12009 96,63%22010 89,38%3201189,23%4201285,62% Dari hasil evaluasi tersebut, kondisi yang ada adalah sebagai berikut :40 dari 86 kementerian/lembaga, penyerapan anggarannya berada di bawah rata-rata nasional;Tren realisasi belanja menunjukkan penumpukan pencairan dana di akhir tahun, dimana pencairan dana terbesar di bulan Desember sebesar 18,57%;Kondisi penyerapan anggaran secara nasional

Menurut Menteri Keuangan, karena adanya pengajuan APBN Perubahan dalam masa waktu yang sedikit sehingga Kementerian/ Lembaga tidak siap untuk merealisasikannya.

Kalau tidak ada sesuatu yang sangat penting dan genting, memang sebaiknya tidak perlu ada APBNP, dan itu dalam undangundang dimungkinkanPenyebab penyerapan anggaran yang rendahMempercepat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) yang dilakukan pada 10 Desember 2012.Meningkatkan kapasitas para pengelola keuangan satker.Menyempurnakan regulasi melalui peraturan presiden Nomor 70 tahun 2012Meningkatkan peran pimpinan Kementerian, Lembaga, Provinsi, aparat pengawas internal K/L.Melanjutkan sistem reward and punishment

Langkah percepatan penyerapan Anggaran 2013 yang dilakukan Kementerian KeuanganProses pengadaan merupakan kunci sukses realisasi anggaran yang berkualitas. Jika tanda tangan kontrak berhasil dilakukan pada bulan Maret, diharapkan proses pengadaan telah selesai pada bulan September Sehingga masyarakat akan lebih cepat menikmati hasil pembangunan (jalan, jembatan, rumah sakit, sekolah dll) dan Net Present Value APBN/APBD akan lebih tinggi.Hasil yang diharapkanSebagaimana telah diungkap dalam hasil evaluasi, adalah :Data pendukung belum lengkapBelum persetujuan DPR RIBelum ada rincian alokasi Dekon TPBelum ada penetapan penggunaan sisa DanaBelum ada dasar Hukumnya.

(Rinciannya )Kendala dalam percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tahun 2013

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) memberikan saran kepada Kementerian/ Lembaga untuk Triwulan I tahun 2013....

(Selanjutnya)................

Langkah percepatan penyerapan anggaran

Pada akhir tahun 2012, rata-rata realisasi anggaran untuk tingkat pemerintah Provinsi mencapai 87,18% dengan peringkat tiga teratas Banten (99%), Sumatera Selatan (97%) dan Jawa Tengah (96%).

Rata-rata penyerapan belanja modal terhadap total realisasi APBD Provinsi hanya sebesar 20,81%. Terdapat sebelas provinsi dengan penyerapan belanja modal kurang dari 20 persen, Bagaimana penyerapan APBD di tingkat Provinsi?Sedangkan provinsi dengan deviasi realisasi keuangan terbesar per November 2012 terjadi di Provinsi Sulawesi Barat dengan deviasi sebesar 41,02 persen.Sementara deviasi realisasi fisik terbesar dialami oleh Provinsi Sulawesi Tenggara dengan deviasi kurang dari 48 persen dari target fisik yang dianggarkan.

Realisasi fisik dan KeuanganTEPPA mempunyai desk program tahun 2013 dengan materi tentang Struktur APBD 2013, Penetapan target keuangan dan fisik APBD 2013, Identifikasi paket pengadaan, danPemantauan aktifitaspengadaan.

Tindak lanjut atas permasalahan penyerapan anggaran tahun 2012Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sudah melakukan evaluasi pada empat pemda yaitu,

Evaluasi Penyerapan APBD Semester I/2012, Sumatera SelatanNoPemdaPenyerapan anggaran semester I1Provinsi Sumsel36,95%2Kota Prabumulih 31,79%3Kab. Banyuasin30,54%4Kab. Muaraenim28,22% Realisasi belanja modal masih rendah sekali (dibawah 10%) kecuali pemerintah provinsi, sudah mencapai 26,40%, namun masih dibawah 30% (standar evaluasi).

Realisasi belanja barang juga menunjukkan penyerapan yang rendah (dibawah 30%) kecuali Kota Prabumulih, realisasi belanja barang sudah mencapai 33,91%.

Realisasi belanja hibah (tidak langsung) menunjukkan penyerapan yang cukup tinggi (diatas 35%) kecuali Kabupaten Muara Enim yang hanya menyerap 5,39%.

Realisasi belanja sosial baik belanja langsung maupun tidak langsung menunjukkan capaian yang rendah (dibawah 10%).

Hasil evaluasi1.Tahap penganggaranTerlambatnya pengesahan anggaran yang disebabkan terlambatnya penetapan KUA-PPAS karena adanya perubahan kegiatan oleh SKPD dari kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.Terlambatnya pengambilan persetujuan bersama kepala daerah dan DPRD.

Penyebab rendahnya penyerapan anggaran pada semester 1 20122.Tahap perencanaan kegiatanPenetapan PPTK terlambatPetunjuk teknis dan petunjuk pengelolaan dana baik dari APBN dan APBD terlambat diterimaSDM yang bersertifikat PBJ enggan menjadi pejabat pengadaan barang dan jasa atau menjadi anggota ULP karena takut berurusan dengan pihak yang berwajib

Penyebab... (lanjutan)3.Tahap pelaksanaan pengaaan barang & jasaLambannya proses pengadaan barang dan jasa antara lain proses lelang pekerjaan fisik membutuhkan waktu lama karena harus terlebih dahulu dilaksanakannya tender konsultan perencana dan teknisULP belum melaksanakan fungsinya secara optimalPelaksanaan kegiatan mundur dari jadwal waktu yang dicantumkan dalam kontrak

Penyebab... (lanjutan)4. Tahap pencairan danaPertanggungjawaban UP oleh bendahara sering terlambatBagian keuangan SKPD terlambat menginput data pengajuan anggaran melalui aplikasi computer.

...Sebagaimana halnya pada APBN, tren realisasi anggaran menumpuk di akhir tahun pada bulan November dan Desember...

Penyebab... (lanjutan)Menetapkan SSH (Standar Satuan Harga) sebelum proses penyusunan anggaranMenyusun lebih awal pedoman/juknis penyusunan RKA-SKPD Melakukan mutasi pegawai dengan memper- timbangkan kompetensi pegawaiMemberikan jaminan kepada pejabat/panitia pengadaan barang dan jasa untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik melalui kesempatan mengikuti Diklat Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah, Memberikan bantuan hukum untuk mencegah intimidasi pihak lain, dan

Saran BPKP dalam percepatan penyerapan anggaran di PemdaMengefektifkan peran aparat pengawasan intern pemerintahMemerintahkan pegawai yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan tugas sesuai prosedur baku yang telah ditetapkan, baik kelengkapan dan alur dokumen maupun penyelenggaraan system computerMemerintahkan para pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengendalikan pelaksanaan anggaran di satuan kerjanya sehingga penyeapan anggaran belanja sesuai progress yang direncanakan.

Saran BPKP (lanjutan...)TERIMA KASIH