makalah ok

33
Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang perlu adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah dengan mencerdaskan anak bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu dan berkualitas yang dapat meningkatkan kecerdasan anak bangsa.Dari zaman ke zaman sistem kurikulum pendidikan yang ada Indonesia selalu ada perubahan demi mencerdaskan anak bangsa.Salah satu sistem kurikulum yang baru saat ini adalah sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk operasional kurikulum dalam konteks disentralisasi pendidikan.Penyusunan kurikulum ini juga melibatkan guru, komite sekolah dan dewan pendidikan.Keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam pengembangan kurikulum dapat membangkitkan gairah dan rasa memiliki yang lebih tinggi, serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap kurikulum, yang diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. SMK Piri Sleman Yogyakarta merupakan salah satu SMK yang menerapkan sistem kurikulum KTSP di lingkungan pendidikannya.Dalam pelaksanaannya, SMK Piri Sleman Yogyakarta menggunakan pendekatan pembelajaran. Yaitu Kurikulum ini dibuat kemudian dituangkan oleh guru atau tenaga pengajar di lingkungan SMK dalam bentuk silabus dan diuraikan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran dan diaplikasikan langsung ke peserta didik. Standar yang digunakan mengacu pada sederetan standar minimal yang diterapkan pemerintah kemudian dilengkapi dengan standar yang dibuat langsung oleh pihak sekolah. 1

Upload: syaifiabd

Post on 25-Jun-2015

435 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ok

1

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang

perlu adanya proses untuk menjadi maju, salah satu proses tersebut adalah

dengan mencerdaskan anak bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu dan

berkualitas yang dapat meningkatkan kecerdasan anak bangsa.Dari zaman ke

zaman sistem kurikulum pendidikan yang ada Indonesia selalu ada perubahan

demi mencerdaskan anak bangsa.Salah satu sistem kurikulum yang baru saat

ini adalah sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk

operasional kurikulum dalam konteks disentralisasi pendidikan.Penyusunan

kurikulum ini juga melibatkan guru, komite sekolah dan dewan

pendidikan.Keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam pengembangan

kurikulum dapat membangkitkan gairah dan rasa memiliki yang lebih tinggi,

serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap kurikulum, yang diharapkan

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

SMK Piri Sleman Yogyakarta merupakan salah satu SMK yang

menerapkan sistem kurikulum KTSP di lingkungan pendidikannya.Dalam

pelaksanaannya, SMK Piri Sleman Yogyakarta menggunakan pendekatan

pembelajaran. Yaitu Kurikulum ini dibuat kemudian dituangkan oleh guru

atau tenaga pengajar di lingkungan SMK dalam bentuk silabus dan diuraikan

menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran dan diaplikasikan langsung ke

peserta didik. Standar yang digunakan mengacu pada sederetan standar

minimal yang diterapkan pemerintah kemudian dilengkapi dengan standar

yang dibuat langsung oleh pihak sekolah.

1

Page 2: makalah ok

2

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

B. Batasan Masalah

Pembahasan makalah ini hanya dibatasi pada Manajemen kurikulum

dilaksanakan pada SMK Piri Sleman Yogyakarta mengenai masalah yang

dihadapi dan cara penyelesaiannya.

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui respons sekolah kejuruan terhadap kurikulum

berbasis tingkat stuan pendidikan, penegmbanganya dan evaluasi

kurikulum yang dilakukan pihak sekolah guna menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan

industry local maupun nasional.

2. Dapat menjembatani hubungan antara pihak Universitas dan sekolah

melalui presentasi laporan, denagan harapan hasil laporan bisa di

ajukan ke pihak Universitas sebagai wacana dalam menentukan arah

pembinaa sekolah – sekolah kejuruan.

3. Mahasiswa dapat memahami kurikulum tingkat stauan pendidikan

yang saat ini telah digunakan oleh seluruh sekolah, sebagai bekal

dalam menghadapi dunia pendidikan kelak.

Page 3: makalah ok

3

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian kurikulum.

Pengertian kurikulum telah banyak di kemukakan oleh banyak ahli dengan

penjabaran yang berbeda – beda. Beberapa dari pengertian kurikulum adalah

sebagai berikut:

1. Kurikulum ialah suatu patokan rencana-rencana dalam hal

penyelenggaran pembelajaran yang memiliki tujuan dan cita-cita tertentu

yang berlandaskan pada pengalaman-pengalaman pembelajaran

sebelumnya, yang bersifat flexible (dapat mengalami-mengalami

perbaikan) dan didesain oleh sekolah agar murid-murid itu memiliki

representasi fungsi langsung di masyarakat.

2. Pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai rencana tidak

hanya terdiri atas mata pelajaran (course of study), atau uraian isi mata

pelajaran (course content) atau persiapan mengajar (teaching preparation)

dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, tetapi

mencakup semua dokumen tertulis yang berkaitan dengan landasan dan

azas-azas pengembangan kurikulum, struktur dan sebaran mata pelajaran,

serta pedoman-pedoman pelaksanaannya.

3. Curriculum is used liberally by educators to mean all learning

experiences provided by the school or college.

4. William B. ragan. Dalam buku Modern Elementary Curriculum (1996)

menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut: “ The Tendency in recent

decades has been to use the term in broarder sense to refer to the whole

life and progam of school accepts responsibility. It donates the result of

effort on the part of the adults of one community, and the nation to bring

to the children the finest, most whole some influence that exist in the

3

Page 4: makalah ok

4

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

culture”. Ragan menggunakan arti kurikulam dalam arti yang luas

meliputi seluruh progam dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala

pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak

hanya meliputi bahan pelajaran. Masih banyak lagi definisi kurikulum

yang dikemukakan para ahli dengan pendapat yang berbeda pula.

Pengertian yang kami ambil adalah yang tercantum dalam UU no 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,yang menyatakan :

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

B. ASAS – ASAS KURIKULUM.

1. Asas filosofi.

Terdapat berbagai macam aliran filsafat, masing – masing dengan

dasar pemikiran tersendiri. Disini akan kami bicarakan dengan singkat

beberapa buah yakni:

a. Aliran Parennialisme.

Aliran ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

intelektual anak melalui pengetahuan yang “abadi, universal dn

absolute atau perennial yang ditemukan dan diciptakan para pemikir

unggul sepanjang masa yang dihimpun dalam “the great books” atau

“buku agung” kebenaran dalam buku itu di pertahankan teguh

terhadap segala perubahan jaman.

b. Aliran idealism.

Filasfat ini berpendapat bahwa kebenaran itu berasal dari atas, dari

dunia supra natural dari tuhan. Boleh dikatakan hamper semua agama

menganut filsafat idealism. Kebenaran dipercayai datangnya dari

tuhanyang diterima melalui wahyu. Kebenaran ini termasuk dogma

dan norma – norma yang bersifat mutlak. Apa yang datang dari tuhan

baik dan benar. Tujuan hidup adalah memenuhi kehendak tuhan.

Page 5: makalah ok

5

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

c. Aliran Reliasme

Filsafat realisme mencari kebenaran di dunia melalui pengamatan

dan penelitian ilmiah dapat ditemukan hokum alam. Mutu kehidupan

senantiasa dapat di tingkatkan melalui kemajuan dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tujuan hidup adalah memperbaiki

kehidupan melalui penelitian ilmiah.

d. Aliran pragmatisme.

Aliran ini instrumentalisme atau utilitarianime dan berpendapat

bahwa kebenara adalah tentative dan dapat berubah. Yang baik, ialah

yang berakibat baim bagi masyarakat. Tujuan hidup adalah mengabdi

kepada masyarakat dengan peningkatan kesejahteraan manusia.

Aliran pragmatism sering berjalan dengan aliran rekunstruksisme

yang berpendirian bahwa sekolah harus berada pada garis depan

pembangunan dan perubahan masyarakat. Sekolah ini menjauhi

indoktrinasi dan mengajak siswa secara kritis menganalisis isu – isu

sosial.

e. Aliran eksistensialisme.

Filsafat ini mengutamakan individu sebagai faktor penentu apa

yang baik dan benar. Norma – norma hidup berbeda secara individual

dan ditentukan masing – masing secara bebas, namun denagn

pertimbangan jangan menyinggung perasaan orang lain. Tujuan

hidup adalah menyempurnakan diri, merealisasikan diri. Sekolah

yang berdasarkan eksistensialisme mendidik anak agar yang

menentukan pilihanya dan keputusan sendiri dengan menolak otoritas

orang lain. Ia haru bebas berfikir dan mengambil keputusan sendiri

secarabertanggung jawab. Sekolah ini menolak segala kurikulum,

pedoman, instruksi, buku wajib, dan lain – lain dari pihak luar. Anak

harus mencari identitas sendiri, menentukan standartnya sendiri dan

kurikulumnya sendiri. Dengan sendirinya mereka tidak di persiapkan

untuk menempuh Ujian Nasional.

Page 6: makalah ok

6

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

C. KOMPONEN – KOMPONEN KURIKULUM.

Ralph W. Tyler dalam bukunya Basic Principles Of Curriculum And

Instruction (1949) mengkaji 4 pertanyaan pokok:

1. Tujuan apa yang hendak dicapai sekolah?

2. Bagaimana memilih bahan pelajaran guna mencapai tujuan

pendidikan?

3. Bagaimana bahan yang disajikan agar efektif diajarkan?

4. Bagaimana efektifitas belajar dinilai?

Keempat pertanyaan ini menghasilkan 4 komponen kurikulum yang

saling berhubungan yaitu: tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar

dan evaluasi atau penilaian.

D. TUJUAN PENDIDIKAN.

Tujuan pendidikan nasioanal secra makro diarahkan membentuk

organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan

inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika,

selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif

dan memiliki sumber daya manuasia yang sehat dan tangguh. Secara

mikro bertujuan membentuk manusia yang yang beriman dan bertaqwa

kepada tuhan yang maha esa, beretika, memiliki nalar, berkemampuan

komunikasi sosial dan berbadan sehat sehingga menjaadi manusia mandiri.

Benyamin Bloom merumuskan tujuan pendidikan / pembelajaran sebagai

berikut:

1. Tujuan kognitif.

Ranah kognitif meliputi segi intelektual dan proses kognitif, yakni:

a. Mengetahui, yaitu mempelajari dan mengingat fakta,kata – kata,

istilah, peristiwa, konsep, prinsip, aturan, kategori, metodologi,

teori dan sebagainya.

b. Memahami, yaitu menafsirka sesuatua, menterjemahkanya dalam

bentuk lain, menyatakan dengan kata – kata sendiri, mengambil

Page 7: makalah ok

7

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

kesimpulan berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat

sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan sebagainya.

c. Menerapkan, yaitu menggunakan apa yang dipelajari dalam situasi

baru,menstranfer.

d. Menganalisis, yaitu menguraikan sesuatu keseluruhan kedalam

bagian – bagian untuk melihat hakekat bagian serta hubungan

antara bagian – bagian itu.

e. Mensintesis, yaitu menggabungkan bagian – bagian dan secra

kreatif membentuk suatu yang baru.

f. Mengevaluasi, yaitu menggunakan criteria untuk menilai sesuatu.

2. Tujuan afektif,berkenaan dengan kesadaran akan sesuatu, perasaan dan

penilaian tentang sesuatu.

a. Memperhatikan, menunjukkan minat, sadar akan adanya suatu

gejala, kondisi, situasi atau masalah.

b. Merespons, atau member reaksi terhadap gejala, situasi, atau

kegiatan itu sambil merasa kepuasan.

c. Menghargai, menerima suatu nilai, mengutamakanya, bahkan

menaruh komitmen dalam nilai itu. percaya akan kebikan nilai itu

dan rela untuk mempertahankanya.

d. Mengkarakterisasi, nilai – nilai, menginternalisasikan,

menjadikanya bagian dari pribadinya dan menerimanya sebagai

falsafah hidupnya.

3. Tujuan Psikomotor

Ranah psikomator atau psycho-motor domain, meliputi tingkatan

kegiatan berikut:

a. Melakukan gerakan fisik seperti berjalan melompat, berdiri,

berlari, menarik, mendornag dan masipulasi.

b. Menunjukkan kemampuan perceptual secara visual, auditif,

taktikal, kinestetik, serta mengkoordinasikan seluruhnya.

c. Memperlihatkan kemampuan fisik yang mendukung ketahanan,

kekuatan, kelenturan, kelincahan dan kecepatan beraksi.

Page 8: makalah ok

8

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

d. Melakukan gerak yamg terampil serta terkoordinasi dalam

permainan,olahraga dan kesenian atau kerja mesin dan fabrikasi.

e. Mengadakan komunikasi non – verbal, yaki dapat menyampaikan

pesan melalui gerak muka,gerak tangan, penampilan dan ekspresi

kreatif seperti program kreatifitas siswa.

Buah pikiran Bloom Cs menjadi popular setelah timbul aliran

pendidikan kearah pengkhususan tujuan,sehingga hasil yang belajar

dapat diamati dan di ukur.

Tujuan pendidikan yang cukup terkenal ialah the seven cardinal

principe yaiut tujuh prinsip pokok cardinal, adalah sebagai berikut:

1. Health (kesehatan).

2. Command of fundamental procces (penguasaan keterampilan dasar

seperti membaca, menulis, berhitung).

3. Worthy home membership (menjadi anggota keluarga yang

berharga)

4. Vocational efficiency ( efisiensi dalam pekerjaan).

5. Citizenship (kewarganegaraan).

6. Worthy use of leisure (penggunaan waktu senggang secara

bermanfaat).

7. Satisfaction of religious needs ( pemuasan kebuthuan keagamaan).

Selanjutnya akan kami berikan tujuan – tujuan pendidikan menurut

Education Policies Commission (1938), yaitu:

1. Self – realization,perwujudan pribadi.

2. Human relationship, hubungan antar manusia.

3. Economis efficiencies, ekonomi efisien.

4. Civic responsibility, tanggun jawab warga Negara.

Page 9: makalah ok

9

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

BAB III

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tidak terkecuali KTSP, Kurikulum ini disusun oleh satuan

pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.Jadi KTSP adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan.

Pengembangan Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang beragam

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar

isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.Dua dari kedelapan

standar nasional pendidikan tersebut yaitu standar isi (SI) dan standar

kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU

20/2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar

Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum KTSP pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan

mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang

menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang

disusun oleh BSNP terdiri atas dua bagian.Pertama,Panduan umum yang

memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan

9

Page 10: makalah ok

10

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

pada satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam

ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan

PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan

KTSP.Kedua,Model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir

pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman

pada panduan umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu

tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai

referensi.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat

memberi kesempatan pada peserta didik untuk :

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar

yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

B. Manajemen KTSP di SMK Piri Sleman

1. Pertimbangan Perumusan KTSP

a. Spektrum dari pemerintah

Dalam menentukan kurikulum sistim KTSP dilingkungannya

mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP pasal 1 ayat 15),

dikemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan.Seperti di SMK Piri Sleman,

rumusan sistem KTSP dibuat oleh komite sekolah, kepala sekolah,

staff kurikulum, perwakilan tenaga pengajar dan pihak dunia

industri.Penyusunan KTSP ini memperhatikan dan berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan yang

Page 11: makalah ok

11

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

ditentukan oleh dinas pendidikan kemudian dikembangkan oleh

pihak sekolah.

Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan

silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan. Pengembangan KTSP dibawah supervise dinas

pendidikan kabupaten atau kota serta departemen lain yang

bertanggungjawab dibidang pendidikan.Sekolah dapat bertanggung

jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerimtah,

orang tua, peserta duduk dan masyarakat pada umumnya sehingga

sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan

mencapai sasaran KTSP.

b. Kesesuaian kebutuhan DU/DI

Peranan dunia industri sangat berpengaruh terhadap hasil

lulusan SMK, karena dengan terlibatnya dunia industri dalam

perumusan KTSP. Siswa akan mendapatkan pengalaman dan

keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.Pihak dunia

industri akan memberikan masukan kepada pihak sekolah mengenai

kebutuhan lulusan atau calon pekerja untuk bisa mencapai

kompetensi yang sesuaidengan DU/DI.

2. Acuan Dasar Pengembangan KTSP

a. Standar isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi

tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan

silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik. standar

isi untuk satuan pendidikan SMK Piri Sleman mencakup lingkup

materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompotensi minimal pada jenjang dan jenis pendidikan kejuruan.

SMK Piri Sleman mengembangkan cakupan lingkup materi

Page 12: makalah ok

12

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

kemudian tingkat kompetensi untuk mencapai tingkat kompetensi

maksimal siswa dilingkungan SMK Piri.

Pengelompok mata pelajaran SMK Piri ditentukan

berdasarkan urutan sistem KTSP. Seperti kelompok mata pelajaran

agama ditempatkan diurutan teratas karena kelompok mata

pelajaran dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mencakup etika atau budi pekerti sebagai perwujudan dari

pendidikan agama. Kemudian mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Standar Kompetensi Lulusan

SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

pengetahuan keterampilan dan sikap yang digunakan sebagi

pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan.Standar Kompetensi Lulusan yang diterapakan di

SMK Piri Sleman meliputi standar kompetensi untuk seluruh mata

pelajaran atau kelompok mata pelajaran.Standar Kompetensi di

SMK Piri Sleman bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan

pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.

c. Acuan Operasional Penyusunan KTSP

Acuan operasioanal penyusuan operasional KTSP meliputi

12 poin, yaitu : peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia ;

peningkatan kompetensi; kecerdasan dan minat sesuai dengan

tingkat perkembangan serta kemampuan peserta didik; keragaman

potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan; tuntutan

pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; agama; dinamika

Page 13: makalah ok

13

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

perkembangan global; persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;

kondisi sosial budaya setempat; kesetaraan gender dan karakteristik

satuan pendidikan. Aspek-aspek diatas harus dijadikan acuan oleh

pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah

masing-masing tak terkecuali ndi SMK Piri Sleman.Meskipun

demikian para pengembang kurikulum tidak harus terpaku pada

acuan operasional di atas, tetapi mereka bisa mengembangkan dan

menyesuaikan acuan tersebut dengan situasi dan kondisi daerah,

karakteristik dan kemampuan peserta didik serta sarana dan

prasarana yang tersedia.

3. Nilai positif dan Negatif tentang KTSP

a. Nilai Positif

Nilai positif dalam penerapan KTSP adalah lebih bisa

diterima oleh masyarakat industri.Hal ini disebabkan karena

kesesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kompetensi yang

harus dimiliki oleh peserta didik.Ini juga berkaitan dengan standar

kompetensi kelulusan minimal yang harus dimiliki siswa.

b. Nilai Negatif

Nilai negatif dalam penerapan KTSP adalah KTSP

mengharuskan peningkatan SDM yang sesuai dengan standar SDM

yang diberikan pemerintah.Namun kenyataannya di lapangan masih

banyak guru yang kemampuan SDM nya rendah. Tenaga pengajar

yang ada juga masih minim mendapat penataran-penataran

kependidikan juga mengenai pengembangan kurikulum yang

diberikan oleh dinas pendidikan setempat untuk menyesuaikan pada

standar SDM tenaga pengajar yang telah ditentukan.

KTSP mengharuskan ketersediaan sarana dan prasarana yang

menunjang untuk proses belajar mengajar. Kurangnya ketersediaan

sarana dan prasarana pendukung akan menghambat kegiatan belajar

sebagai pemahaman lanjut kepada siswa. Perkembangan teknologi

Page 14: makalah ok

14

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

dalam dunia industri tidak diikuti dengan penyesuaian proses

pembelajaran pada lingkungan pendidikan. Hal ini dikarenakan dari

pihak sekolah tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana

belajar yang sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia industri

yang semakin pesat.

Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam

pelajaran praktik. Hal ini bertolak belakang dengan orientasi SMK

untuk menyiapkan tenaga siap kerja yang seharusnya memperbanyak

proporsi jam pelajaran praktik. Namun dalam KTSP lebih

memperbanyak proporsi jam pelajaran normative dan adaptif.

4. Komponen Tersulit Yang Dihadapi Dalam Pengembangan KTSP

a. Sarana dan Prasarana

Di SMK Piri Sleman Yogyakarta yang masih menjadi

kendala dalam pengembangan KTSP adalah pada kondisi sarana dan

prasarana yang ada.Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

harus dicapai mengharuskan ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung.Kendala dana masih menjadi masalah pada umumnya,

karena penyediaan sarana dan prasarana berkaitan langsung dengan

ketersediaan biaya pengadaannya.

b. SDM Tenaga Pengajar

Kemajuan teknologi di dunia Industri tidak diikuti dengan

peningkatan SDM menjadi lebih baik.Dinas pendidikan harus

senantiasa menyelenggarakan pelatihan – pelatihan kepada tenaga

pengajar. Sehingga diperoleh tenaga pengajar yang berkompeten dan

berkualitas.

5. Peningkatan Kualitas Lulusan Dengan Adanya KTSP

Langkah – langkah yang dilakukan SMK Piri Sleman Yogyakarta

untuk meningkatkan kualitas lulusan antara lain:

a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif

Page 15: makalah ok

15

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim pengembangan

yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman dan

tertib. Sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan

tenang dan menyenangkan. Iklim yang demikian akan mendorong

terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

bermakna yang lebih menekankan pada belajar mengetahui, belajar

berkarya, belajar menjadi diri sendiri dan belajar hidup bersama

secara harmonis.

b. Kemandirian Guru

Untuk menemukan solusi terhadap berbagai masalah dalam

pembelajaran dalam KTSP guru juga harus bekerja mandiri untuk

memperbaiki diri dalam pembelajaran. Hal ini penting agar ia benar-

benar menjadi guru yang mampu digugu dan ditiru. Sehingga tidak

hanya mampu mengembangkan KTSP tetapi guru juga harus dapat

melaksanakannya secara efektif dan menyenangkan.

c. Penanaman Jiwa Wirausaha

Pemberian mata pelajaran kewirausahaan akan menumbuhkan

jiwa entrepreneurship pada siswa. Pemberian pelajaran ini berguna

untuk menyiapkan mental wirausaha pada siswa. Sehingga siswa

tidak terpaku pada kebutuhan di Industri saja tetapi setelah lulus

siswa dapat memulai usaha sendiri atau berwiraswasta.

6. Mekanisme Penyusunan KTSP

a. Pembentukan Tim Kerja

Dalam rangka pengembangan KTSP, setiap satuan pendidikan

pada SMK Piri Sleman Yogyakarta perlu membentuk tim

pengembang kurikulum. Tim pengembang KTSP terdiri dari guru,

kepala sekolah, guru pembimbing (konselor), komite sekolah dan

dalam hal tertentu dapat melibatkan orang tua dan peserta didik.

Page 16: makalah ok

16

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

b. Penyusunan Draft

Setelah terbentuk tim pengembang KTSP, selanjutnya

melakukan mengembangan draft KTSP yang lengkap mulai dari

perumusan visi dan misi satuan pendidikan sampai rencana

pelaksanaan dan pembelajaran (RPP), yang siap diaktualisasikan

dalam pembelajaran.

c. Revisi dan Finalisasi

Penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan

bagioan dari kegiatan perencanaan SMK.Kegiatan ini dapat berupa

bentuk rapat kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu sebelum

tahun pelajaran baru. Kegiatan penyusunan kurikulum tingkat

satuan pendidikan secara garis besar meliputi : penyiapan dan

penyusunan draft; review dan revisi, serta finalisasi. Langkah lebih

rinci dari masing-masing kegiatan dapat diatur dan dikembangkan

oleh tim penyusun kurikulum pada masing-masing satuan

pendidikan.

7. Kendala KTSP

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 3 menyatakan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

Untuk melaksanakan fungsi di atas, salah satu komponen yang

paling penting dalam suatu sistem pendidikan adalah adanya sebuah

kurikulum tidak terkecuali di SMK Piri Sleman. Karena melalui

kurikulumlah peserta didik diantar untuk mencapai tujuan yang telah

Page 17: makalah ok

17

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

ditetapkan, segenap potensinya dikembangkan seoptimal mungkin

melalui proses pembelajaran. Saat ini sistem pendidikan nasional

Indonesia telah menetapkan Kurikulum KTSP untuk diberlakukan secara

nasional.

KTSP ditetapkan untuk dilaksanakan, namun berbagai

permasalahan dan kendala masih dihadapi oleh sekolah maupun guru. Di

satu sisi setiap sekolah harus melaksanakan KTSP, di sisi lain berbagai

macam permasalahan dan kendala sampi saat ini masih belum dapat

diselesaikan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah yang

jauh dari kota besar, tetapi juga terjadi di sekolah-sekolah yang

berdekatan dengan kota besar, bahkan di kota besar seperti Sleman ini

yang kelihatannya adem ayem, tetapi sebenarnya menyimpan berbagai

persoalan yang sampai saat ini belum bisa teratasi. Diantara kendala-

kendala yang dihadapi sekolah dalam menyusun KTSP adalah :

a. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan

memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk

menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas

maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya

kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur

mengekang kreativitas guru.

b. Belum maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru,

bahkan masih ada guru-guru yang belum mendapat sosialisasi dan

pelatihan, sehingga masih banyak para guru dan pemangku

kepentingan (stakeholders) yang belum memahami KTSP.

c. Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif

pengambilan keputusan kurikulum.

8. Prinsip Dasar Pengelolaan KTSP di SMK PIRI Sleman

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan

menampilkan kekhasan atau keunggulan masing-masing satuan

Page 18: makalah ok

18

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

pendidikan. Sebelum menyusun KTSP satuan pendidikan terlebih dahulu

perlu melakukan kajian atau analisis tentang potensi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi baik pada saat ini

maupun masa datang. Hasil analisis ini akan menjadi acuan dalam

pengembangan visi, misi, strategi, dan program-program pembelajaran

yang relevan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan peserta didik serta

daerah sekitarnya.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pada bagian penjelasan mengamanatkan bahwa salah satu

strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan

pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, arah proses

pembelajarannya berupaya setiap siswanya berpeluang belajar

merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh dalam

kehidupan sehari-hari.

KTSP di SMK Piri Sleman dikembangkan memiliki ciri-ciri

sebagai berikut: (1) memiliki visi dan misi yang dikembangkan

berdasarkan potensi, kondisi, dan kebutuhan satuan pendidikan yang

bersangkutan, (2) kegiatan belajar-mengajar berpusat pada peserta didik,

megembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan,

menantang dan kontekstual, (3) penilian berbasis kelas yang bersifat

internal sebagai bagian dari proses pembelajaran dan berorientasi pada

kompetensi serta patokan ketuntasan belajar yang diperoleh melalui

berbagai cara, tes dan non tes, kumpulan kerja siswa, hasil karya,

penugasan, unjuk kerja dan tes tertulis, (4) pengelolaan satuan

pendidikan lebih bersifat "school based management" untuk: pencapaian

visi dan misi sekolah, pengembangan perangkat kurikulum oleh sekolah,

pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumber daya lainnya, kolaborasi

secara horizontal dengan sekolah lain dan komite sekolah serta organisasi

profesi, serta kolaborasi secara vertikal dengan Dinas dan Dewan

Pendidikan.

Page 19: makalah ok

19

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

Guru sebagai pembuat dan pelaksana serta pengembang KTSP

melakukan koordinasi, kerjasama dengan semua unsure intern dan

ekstern satuan pendidikan. Koordinasi diperlukan dalam menyikapi

inovasi pendidikan khususnya mengimplementasikan KTSP. Prinsip

dasar dalam koordinasi adalah adanya “kesamaan visi” dan “kesamaan

langkah” semua unsure intern dan ekstern satuan pendidikan.

Prinsip manajemen yaitu P (Planning), O (Organizing), A

(Actuating), dan C (Controlling) serta R (Reporting) tetap diperlukan

oleh guru sebagai pengembang KTSP sebagai bahan pertimbangan

memperbaiki KTSP tahun pelajaran berikutnya. KTSP dievaluasi dan

disempurnakan serta ditetapkan setiap awal tahun pelajaran oleh Kepala

Sekolah dan direkomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten.

Prinsip dasar KBM memberdayakan semua potensi yang dimiliki

siswa, mengembangkan inovasi dan kreativitas siswa, menciptakan

kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam

kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar

yang beragam dan belajar melalui berbuat, sehingga mereka akan mampu

meningkatkan pemahamannya terhadap fakta/konsep/prinsip dalam

kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya

untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif.

Prinsip KBM di atas akan mencapai hasil yang maksimal dengan

memadukan berbagai metode dan teknik serta media pembelajaran yang

memungkinkan semua indera digunakan sesuai dengan karakteristik

masing-masing pelajaran.

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan

informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh

guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan “mengukur apa

yang hendak diukur” dari siswa. Prinsip penilaian berbasis kelas tidak

terpisahkan dari KBM, menggunakan acuan patokan, menggunakan

berbagai cara penilaian (tes dan non tes), mencerminkan kompetensi

siswa secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil,

Page 20: makalah ok

20

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik seta dilakukan oleh

guru dan siswa. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang

bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar siswa yang

diajarnya.

Setelah melakukan serangkaian penilaian yang sesuai dengan

prinsip-prinsip di atas, maka orang tua siswa akan menerima laporannya

secara komunikatif dengan menitik beratkan pada kompetensi yang telah

dicapai oleh anaknya di sekolah.

Pengelolaan KTSP mengacu pada “kesatuan dalam kebijaksanaan

dan keberagaman dalam pelaksanaan”, “kesatuan dalam kebijaksanaan”

ditandai dengan sekolah-sekolah menggunakan perangkat dokumen

KTSP yang “sama” dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Sedangkan “Keberagaman dalam pelaksanaan” ditandai dengan

keberagaman silabus yang akan dikembangkan oleh sekolah masing-

masing sesuai dengan karakteristik sekolahnya sehingga banyak

pihak/instansi yang akan berperanan dan bertanggung jawab dalam

melaksanakannya, misalnya: sekolah, kepala sekolah, guru, dinas

pendidikan kebupaten atau kota, dinas pendidikan propinsi dan

DEPDIKNAS.

Prinsip keberagaman dalam pelaksanaan KTSP maka setiap

sekolah dan guru dilapangan mempunyai tanggung jawab untuk

menterjemahkan KTSP ke dalam bentuk silabus yang akan mereka

gunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Silabus yang dibuat oleh

masing-masing sekolah dan guru tersebut disusun berdasarkan

karakteristik sekolahnya, baik dari aspek kemampuan sekolah,

kemampuan guru, kemampuan siswa, sarana/prasarana yang dimiliki

sekolah dan sebagainya. Selain itu dalam menyusun silabus tidak ada

“acuan” baku mengenai format dan isinya sehingga guru diberi

keleluasaan yang besar untuk mengapresiasikan kemampuannya

menerjemahkan KTSP. Dalam penyusunan silabus dapat dilakukan

dengan melibatkan para ahli atau instansi yang relevan di daerah

Page 21: makalah ok

21

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

setempat seperti tokoh masyarakat, instansi pemerintah, komite sekolah,

dewan pendidikan, instansi swasta, perusahaan, perindustrian, dan

sebagainya.

Keunggulan KTSP, di antaranya adalah memberikan keleluasaan

kepada guru dan sekolah untuk membuat kurikulum sendiri yang

disesuaikan dengan keadaan siswa, keadaan sekolah, dan keadaan

lingkungan. Sekolah bersama dengan komite sekolah dapat bersama-

sama merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan

kondisi lingkungan sekolah. Sekolah dapat bermitra dengan stakeholder

pendidikan, misalnya, dunia industri, kerajinan, pariwisata, petani,

nelayan, organisasi profesi, dan sebagainya agar kurikulum yang dibuat

oleh sekolah benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

9. Perbedaan KBK dan KTSP

Berikut ini kami rangkum perbedaan dan persamaan antara

Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006.

Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 (KBK) dan 2006 (KTSP)

ASPEK KURIKULUM

2004

KURIKULUM 2006

1. Landasan Hukum Tap MPR/GBHN

Tahun 1999-2004

UU No. 20/1999 –

Pemerintah-an

Daerah

UU Sisdiknas No

2/1989 kemudian

diganti dengan UU

No. 20/2003

PP No. 25 Tahun

UU No. 20/2003 –

Sisdiknas

PP No. 19/2005 – SPN

Permendiknas No.

22/2006 – Standar Isi

Permendiknas No.

23/2006 – Standar

Kompetensi Lulusan

Page 22: makalah ok

22

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

2000 tentang

pembagian

kewenangan

2. Implementasi

/

Pelaksanaan

Kurikulum

Bukan dengan

Keputusan/

Peraturan

Mendiknas RI

Keputusan Dirjen

Dikdasmen

No.399a/C.C2/Kep

/DS/2004 Tahun

2004.

Keputusan

Direktur Dikme-

num No.

766a/C4/MN/2003

Tahun 2003, dan

No. 1247a/

C4/MN/2003

Tahun 2003.

Peraturan Mendiknas

RI No. 24/2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan

Menteri No. 22 tentang

SI dan No. 23 tentang

SKL

3.Ideologi

Pendidik-

an yang Dianut

Liberalisme

Pendidikan :

terciptanya SDM

yang cerdas,

kompeten,

profesional dan

kompetitif

Liberalisme Pendidikan

: terciptanya SDM yang

cerdas, kompeten,

profesional dan

kompetitif

Page 23: makalah ok

23

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

4. Sifat (1) Cenderung

Sentralisme

Pendidikan :

Kurikulum disusun

oleh Tim Pusat

secara rinci;

Daerah/Sekolah

hanya

melaksanakan

Cenderung

Desentralisme

Pendidikan : Kerangka

Dasar Kurikulum

disusun oleh Tim Pusat;

dan komite serta pihak

SMK Piri Sleman

mengembangkan lebih

lanjut.

5. Sifat (2) Kurikulum disusun

rinci oleh Tim

Pusat (Ditjen

Dikmenum/

Dikmenjur dan

Puskur)

Kurikulum merupakan

kerangka dasar oleh

Tim BSNP

6. Pendekatan Berbasis

Kompetensi

Terdiri atas : SK,

KD, MP dan

Indikator

Pencapaian

Berbasis Kompetensi

Hanya terdiri atas : SK

dan KD. Komponen

lain dikembangkan oleh

guru

7. Struktur Berubahan relatif

banyak

dibandingkan

kurikulum

sebelumnya (1994

suplemen 1999)

Ada perubahan

Penambahan mata

pelajaran untuk Mulok

dan Pengem-bangan

diri untuk semua

jenjang sekolah

Ada perubahan nama

mata pelajaran sperti

Page 24: makalah ok

24

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

nama mata

pelajaran

DKK

Ada perubahan jumlah

jam pelajaran setiap

mata pelajaran

8. Beban Belajar Jumlah

Jam/minggu :

SMK/MAK = 35-

39/minggu

Lama belajar per 1

JP:

SMK/MAK = 45

menit

Jumlah Jam/minggu :

SMK/MAK= 38-

39/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SMK/MAK = 45 menit

9. Pengembangan

Kurikulum lebih

lanjut

Hanya sekolah

yang mampu dan

memenuhi syarat

dapat

mengembangkan

KTSP.

Guru membuat

silabus atas dasar

Kurikulum

Nasional dan

RP/Skenario

Pembelajaran

Semua sekolah /satuan

pendidikan wajib

membuat KTSP.

Silabus merupakan

bagian tidak

terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip

Pengembangan

Kurikulum

1. Keimanan, Budi

Pekerti Luhur, dan

Nilai-nilai Budaya

1. Berpusat pada potensi,

perkembangan,

kebutuhan, dan

Page 25: makalah ok

25

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

2. Penguatan

Integritas Nasional

3. Keseimbangan

Etika, Logika,

Estetika, dan

Kinestetika

4. Kesamaan

Memperoleh

Kesempatan

5. Perkembangan

Pengetahuan dan

Teknologi

Informasi

6. Pengembangan

Kecakapan Hidup

7. Belajar Sepanjang

Hayat

8. Berpusat pada

Anak

9. Pendekatan

Menyeluruh dan

Kemitraan

kepentingan peserta

didik dan

lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap

perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi,

dan seni

4. Relevan dengan

kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan

berkesinam-bungan

6. Belajar sepanjang

hayat

7. Seimbang antara

kepentingan nasional

dan kepentingan daerah

11. Prinsip

Pelaksanaan

Kurikulum

Tidak terdapat

prinsip

pelaksanaan

kurikulum

1. Didasarkan pada

potensi, perkembangan

dan kondisi peserta

didik untuk menguasai

kompetensi yang

berguna bagi dirinya.

Menegakkan lima pilar

Page 26: makalah ok

26

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

belajar:

a. belajar untuk beriman

dan bertakwa kepada

Tuhan YME,

b. belajar untuk

memahami dan

menghayati,

c. belajar untuk mampu

melaksanakan dan

berbuat secara efektif,

d. belajar untuk hidup

bersama dan berguna

bagi orang lain,

e. belajar untuk

membangun dan

menemukan jati diri,

melalui proses

pembela-jaran yang

efektif, aktif, kreatif &

menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta didik

mendapat pelayanan

perbaik-an, pengayaan,

dan/atau percepatan sesuai

dengan potensi, tahap

perkembangan, dan

kondisinya dengan

memperhatikan keterpaduan

pengembangan pribadi

Page 27: makalah ok

27

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan,

keindividuan, kesosialan,

dan moral.

1. Dilaksanakan dalam

suasana hubungan

peserta didik dan

pendidik yang saling

meneri-ma dan

menghargai, akrab,

terbuka, dan hangat,

dengan prinsip tut wuri

handayani, ing madia

mangun karsa, ing

ngarsa sung tulada

5. Menggunakan pendekatan

multistrategi dan

multimedia, sumber belajar

dan teknologi yang

memadai, dan meman-

faatkan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar.

6. Mendayagunakan kondisi

alam, sosial dan budaya

serta kekayaan daerah untuk

keberhasilan pendidikan

dengan muatan seluruh

bahan kajian secara optimal.

Page 28: makalah ok

28

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

7. Diselenggarakan dalam

kese-imbangan, keterkaitan,

dan kesinambungan yang

cocok dan memadai

antarkelas dan jenis serta

jenjang pendidikan.

Page 29: makalah ok

29

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum KTSP

yang dilaksanakan di SMK Piri Sleman Yogyakarta, masih terdapat banyak

kendala-kendala baik itu pada sarana dan prasarana yang kurang memadai

untuk menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan KTSP. Pada

SDM tenaga pengajar di SMK Piri Sleman Yogyakarta sangat membutuhkan

pelatihan pada alat-alat baru sesuai kemajuan teknologi dan pelatihan

pengembangan kurikulum KTSP sehingga tenaga pendidik dapat

menjabarkan karakteristik KTSP dengan maksimal.Hal ini penting agar

implementasinya diterima semua pihak baik peserta didik, masyarakat dan

dunia industri.

B. Saran

1. KTSP harus dikembangkan sesuai dengan visi misi, tujuan, kondisi dan

ciri khas satuan pendidikan. Oleh karena itu penyusunan KTSP harus

mencakup seluruh komponen-komponen yang ada.

2. SMK harus lebih intensif membina kerja sama dengan dunia industri.

29

Page 30: makalah ok

30

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

REFERENSI

Mulyasa, E. (2002). KBK Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung:

Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Rochmat Wahab, dkk. (2008). Panduan KKN-PPL UNY 2008. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta

Sugeng Mardiyono,dkk. (2008). Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri

Yogyakarta 2007. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Wawancara dengan Bapak Asrori, MA Selaku Kepala Sekolah Smk Piri Sleman.

Wawancara dengan Bapak Sarwan Sutomo, S.Pd.I. Selaku Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum SMK Piri Sleman.

Wawancara dengan Bapak Sumarno Pradnya Prahara, M.Eng. Selaku Ka.Prodi

Otomotif SMK Piri Sleman.

Wawancara dengan Bapak Drs. Mardianto Selaku Pengajar Mata Pelajaran PDTM

dan Gambar Mesin Prodi Mesin SMK Piri Sleman.

Page 31: makalah ok

31

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

VISI DAN MISI

SMK PIRI SLEMAN

VISI

Membentuk tenaga kerja tingkat menengah yang berkualitas dan beraklak mulia

MISI

1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT

2. Menciptakan komitment yang tinggi dengan Allah SWT dan Rasul_Nya

3. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetensi,

mampu mengembangkan diri dan siap memasuki lapangan kerja

4. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan DU/DI

pada saat ini maupun pada masa yang akan dating.

5. Menyiapkan tamatan menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan

kreatif.

Lampiran 1

Page 32: makalah ok

32

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010

LAPORAN

MANAJEMEN KURIKULUM

DI

DI SMK PIRI SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

1. Toni Budiarto (09503242004)

2. Syaifi Abdurrahman (07503241002)

3. Amirudin (07503241008)

4. Fandi Achmad (07503241014)

5. Frendy (07503241013)

6. Yanuar Nugroho (09503242005)

7. Setyo Jatu Nugroho (07503241029)

8. Ibnu Anjar (07503241019)

9. Bayu Rahmat Setiadi (09503242009)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2010

Page 33: makalah ok

33

Laporan “Manajemen Kurikulum” SMK Piri Sleman 2010