seminar sidang ok

38
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah Tumbuh adalah sebuah konsep dimana saat membangun rumah tidak perlu membangun seluruh bangunan rumah, namun hanya sebagian saja. Biasanya konsep rumah tumbuh dibuat bila pemilik rumah merasa perlu mempersiapkan rumah untuk tahap pembangunan selanjutnya, misalnya karena diperkirakan anggota keluarga bertambah banyak. Pengetahuan tentang rumah tumbuh dalam masyarakat Indonesia masih kurang termasuk calon- calon arsitek dan sebagian arsitek di Indonesia padahal rumah tumbuh dapat menjadi pilihan yang layak dipilih masyarakat negara berkembang seperti Indonesia yang rata-rata memiliki penghasilan menengah dan menengah ke bawah. Di samping itu pembangunan bangunan komersil dan kompleks perumahan terus bertambah dari waktu ke waktu sehingga lahan yang tersedia terus berkurang sedangkan pertumbuhan penduduk semakin bertambah dengan taraf kehidupan yang berbeda-beda sehingga rumah tumbuh vertikal dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan pembangunan rumah. 1

Upload: ellya-ferdinand

Post on 20-Feb-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seminar

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Sidang Ok

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Rumah Tumbuh adalah sebuah konsep dimana saat membangun rumah

tidak perlu membangun seluruh bangunan rumah, namun hanya sebagian saja.

Biasanya konsep rumah tumbuh dibuat bila pemilik rumah merasa perlu

mempersiapkan rumah untuk tahap pembangunan selanjutnya, misalnya

karena diperkirakan anggota keluarga bertambah banyak.

Pengetahuan tentang rumah tumbuh dalam masyarakat Indonesia masih

kurang termasuk calon-calon arsitek dan sebagian arsitek di Indonesia padahal

rumah tumbuh dapat menjadi pilihan yang layak dipilih masyarakat negara

berkembang seperti Indonesia yang rata-rata memiliki penghasilan menengah

dan menengah ke bawah. Di samping itu pembangunan bangunan komersil

dan kompleks perumahan terus bertambah dari waktu ke waktu sehingga lahan

yang tersedia terus berkurang sedangkan pertumbuhan penduduk semakin

bertambah dengan taraf kehidupan yang berbeda-beda sehingga rumah

tumbuh vertikal dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan pembangunan

rumah.

Kekuatan utama konsep rumah tumbuh adalah penambahan ruangan

baru dapat dibangun tanpa harus membongkar, sedangkan rumah tetap sehat

dan secara struktural tetap kuat. Kelemahan dari rumah tumbuh ini adalah

adanya keterbatasan fungsi rumah dimana harus dipriotaskan terlebih dahulu

ruangan sesuai kebutuhan dan kemampuan pemilik oleh karena itu diperlukan

suatu tahapan yang harus diprioritaskan menurut urutan dalam membangun

rumah tumbuh vertikal.

Dari permasalahan dalam merencanakan pembangunan rumah tumbuh

ini maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan tahapan yang harus

diprioritaskan menurut urutan dalam pembangunan rumah tumbuh vertikal.

1

Page 2: Seminar Sidang Ok

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana urutan tahapan dalam pelaksanaan pembangunan rumah

tumbuh vertikal?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menghasilkan tahapan yang diprioritaskan dalam pelaksanaan

pembangunan rumah tumbuh vertikal.

1.4 Kontribusi Penelitian

Ditujukan untuk masyarakat yang ingin membangun rumah tinggal dengan

konsep rumah tumbuh.

Ditujukan untuk calon arsitek dan arsitek yang baru pertama kali akan

merencanakan pembangunan rumah tumbuh.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang dipakai untuk pengambilan data-data yang ditujukan

untuk terpenuhinya laporan ini adalah sebagai berikut :

Studi literatur

Pencarian data-data pendukungn melalui buku, internet serta media-

media lain yang mendukung dalam memberi informasi.

Quisioner

Quisioner diberikan kepada arsitek-arsitek dan kontraktor untuk

mendapatkan opini-opini menyangkut tahapan dalam pelaksanaan

pembangunan rumah tumbuh.

Analisa

Bimbingan langsung dari dosen

Data juga diperoleh pada saat asistensi dengan dosen pembimbing yang

berupa masukan dan koreksi atas makalah.

2

Page 3: Seminar Sidang Ok

1.6. Kerangka Pemikiran

Feed Back

(Umpan Balik)

3

IDE / GAGASAN

JUDUL

TAHAPAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH TUMBUH

VERTIKAL

LATAR BELAKANG

KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG RUMAH TUMBUH DI MASYARAKAT

INDONESIA.

MAKSUD DAN TUJUAN

UNTUK MEMBERIKAN TAHAPAN PERENCANAAN KONSEP

PEMBANGUNAN RUMAH TUMBUH

PERMASALAHAN

BAGAIMANA TAHAPAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH

TUMBUH

OLAH DATA

DATA STUDI LITERATUR QUISIONER

KESIMPULAN

Page 4: Seminar Sidang Ok

1.7. Sistematika Pembahasan

Makalah ini disusun kedalam 5 (lima) bab dan beberapa sub bab,

antara lain sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan pembahasan mengenai latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, kerangka berpikir dan

sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN UMUM

Merupakan pembahasan tentang pengertian rumah

tumbuh, pertimbangan membangun rumah tumbuh, peran

arsitek dalam membangun rumah tumbuh, dan faktor-

faktor yang berpengaruh dalam perencanaan rumah

tumbuh.

BAB III : METODA PENELITIAN

Merupakan pembahasan tentang metode yang digunakan

dalam proses penulisan penelitian.

BAB IV : PEMBAHASAN

Merupakan analisa permasalahan dan penelitian melalui

quisioner tentang tahapan perencanaan konsep rumah

tumbuh.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-

saran yang disampaikan penulis setelah melakukan

penelitian.

4

Page 5: Seminar Sidang Ok

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Rumah Tumbuh

Rumah tumbuh adalah sebuah konsep dimana saat membangun rumah

tidak perlu membangun seluruh bangunan rumah, namun hanya sebagian

saja. Biasanya konsep rumah tumbuh dibuat bila pemilik rumah merasa

perlu mempersiapkan rumah untuk tahap pembangunan selanjutnya,

misalnya karena diperkirakan anggota keluarga bertambah banyak.

Gambar 2.1. Contoh fasad rumah tumbuh tahap pertama Sumber : Anddys Firstanty , Desain Rumah Tumbuh , Jakarta : Transmedia

Pustaka, 2013

Gambar 2.2. Contoh fasad rumah tumbuh tahap kedua. Sumber : Anddys Firstanty , Desain Rumah Tumbuh , Jakarta : Transmedia

Pustaka, 2013

5

Page 6: Seminar Sidang Ok

Menurut Anddys Firstanty dalam buku 22 inspirasi desain rumah

tumbuh menyatakan saat jumlah anggota keluarga masih sedikit, mungkin

tidak membutuhkan banyak ruang ,satu atau dua kamar tidur dan ditambah

dengan beberapa ruang pelengkap saja sudah cukup. Fungsi ruang tamu

dapat digabungkan dengan ruang makan. Penggabungan fungsi ruang ruang

seperti ini mampu memenuhi kebutuhan ruang dan tetap memberikan

kenyamanan.

Gambar 2.3. Contoh denah rumah tumbuh tahap pertama

Sumber : www.andyrahmanarchitect.com

Gambar 2.4. Contoh denah rumah tumbuh tahap kedua

Sumber : www.andyrahmanarchitect.com

6

Page 7: Seminar Sidang Ok

Saat ini kedekatan personal menjadi inti dari terciptanya rasa nyaman.

Ruang yang banyak hanya akan menghambat hubungan personal yang

diharapkan. Sejalan dengan berjalannya waktu, anggota keluarga pun akan

bertambah dan akan memengaruhi kebutuhan ruang meski bukan perubahan

yang signifikan. Anak-anak masih bisa berbagi kamar dan kehadiran

pembantu belum terlalu dibutuhkan.

Pada umumnya perubahan akan terjadi setelah memasuki tahun

keempat atau kelima. Pengembangan rumah sudah mulai dibutuhkan karena

kebutuhan ruang semakin bertambah. Anak-anak mulai memutuhkan kamar

pribadi. Kebutuhan lain pun mulai bertambah, seperti ruang untuk

menampung aktivitas bermain dan kebutuhan ruang kerja bagi orangtua.

Rumah yang sudah terbangun akan mengalami pengembangan yang

akan disesuaikan dengan kebutuhan ruang dari anggota keluarga. Dengan

perencanaan yang matang sejak awal, proses pengembangan rumah tidak

akan sesulit yang kita bayangkan. Perencanaan tidak hanya memerhatikan

segi ekonomi. Tujuannya agar pegembangan rumah tidak akan

memberatkan atau mengganggu perekonomian keluarga dikemudian hari.

(Anddys Firstanty , Desain Rumah Tumbuh , Jakarta : Transmedia Pustaka,

2013 )

2.2. Alasan Membangun Rumah Tumbuh

Menurut catatan Probo Hindarto yang dikemukakan dalam web (http:/

/www.astudioarchitect.com/2008/09/konsep-rumah-tumbuh.html) ada dua

hal yang menjadi bahan pertimbangan mengapa perlu membangun rumah

secara bertahap. Yang pertama adalah pertimbangan biaya, berapa besar

biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan rumah tumbuh ini. Bagi

kebanyakan yang dananya masih belum mencukupi, membangun rumah

secara bertahap adalah pilihan bijak yang harus dilakukan. Yang kedua

adalah bertambahnya kebutuhan akan ruangan dirumah, biasanya karena

bertambahnya anggota keluarga atau penghuni rumah maka rumah harus

dikembangkan.

7

Page 8: Seminar Sidang Ok

Pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap memungkinkan

untuk membangun rumah sesuai skala prioritas, karena faktor dana yang

terbatas sehingga anggaran pembangunan rumah bisa disesuaikan dengan

kemampuan keuangan dan keluarga. Pemilik bisa mengeluarkan biaya

secukupnya untuk menggunakan jasa arsitek yang akan merencanakan

rumah secara keseluruhan, menganggarkan biaya pembangunan tahap

pertama dan membeli kebutuhan rumah lainnya. Ketika dana sudah cukup

untuk pembangunan berikutnya,bisa melanjutkan untuk membangun tahap

berikutnya misalnya: kamar tidur utama ditambah kamar mandi, kamar tidur

anak, ruang khusus untuk memasak, dan kamar tidur pembantu.

Pembangunan rumah secara bertahap juga memungkinkan untuk

mengontrol pemakaian material, dengan budget yang terbatas akan

‘memaksa’ untuk menggunakan material secara efisien. Untuk

mengendalikan budget pembangunan rumah idaman, pembelian material

harus secukupnya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga kecil

kemungkinan ada material yang terbuang percuma. Demikian konsep

pembangunan rumah tumbuh yang sesungguhnya.

2.3 Peran Arsitek dalam merancang rumah tumbuh

Peran arsitek dalam merancang rumah tumbuh sangat diperlukan

karena pembangunan rumah tumbuh merupakan pembangunan jangka

panjang yang bertahap sehingga dibutuhkan pemikiran perancangan dari

seorang ahli dalam bangunan khususnya dalam pola pembangunan atau

tahapan dalam pelaksanaannya supaya dapat menghindari pekerjaan

bongkar pasang saat proses pembangunan yang dapat merugikan pemilik.

Oleh karena itu,peran arsitek dalam menentukan tahapan perancangan

sangat penting agar rumah tumbuh yang dibangun dapat berfungsi dengan

optimal di tahap pertama dan dapat disesuaikan ke tahap berikutnya, baik

dari segi pola tata ruang, struktural, utilitas dan estetika.

8

Page 9: Seminar Sidang Ok

2.4. Faktor yang harus Diperhatikan Dalam Membangun Rumah Tumbuh

2.4.1. Memperhitungkan Struktural Rumah Tumbuh

Menurut Wijoyo Hendromartono, arsitek dari Skala Dimensi

Arkitektura dalam web (http://www.ilmusipil.com/menyiapkan-

struktur-rumah-tumbuh-2-lantai) menuliskan struktural adalah hal yang

harus diperhatikan dalam membangun rumah tumbuh.Pada dasarnya

fondasi rumah tumbuh sama seperti fondasi rumah biasa. Hanya saja

pada rumah tumbuh, fondasinya harus dipastikan dapat menerima

beban dari keseluruhan bangunan, terutama yang akan dikembangkan

secara vertikal. Misalnya saja kita berencana membuat rumah dua

lantai, namun baru satu lantai dulu yang dibuat pada pembangunan

tahap pertama. Maka pembuatan kolom dan balok-balok pada

pembangunan tahap pertama ini sudah harus mempersiapkan bangunan

untuk dua lantai. Akan sangat berbahaya, jika masalah fondasi ini

diabaikan, khususnya bagi keselamatan penghuni rumah.

Di sinilah jasa arsitek sangat diperlukan. Para ahli bangunan ini

dapat memahami masalah struktur dan fondasi bangunan dengan

sangat baik. Mereka dapat memberi gambaran bagaimana struktur

harus dibuat agar dapat menunjang dua atau tiga lantai rumah,

sehingga rumah Anda akan menjadi rumah yang aman bagi para

penghuninya.

Menyiapkan struktur rumah tumbuh lantai yang ditambah

sesuai perencanaan yaitu :

1. Pertama adalah pondasi rumah didesain untuk beban bangunan

setelah rumah ditinggikan, bisa dilakukan dengan memperbesar

dimensi pondasi, menambah jumlah penggunaan material seperti

besi tulangan, menambah pondasi cakar ayam pada area kolom

struktur utama.

9

Page 10: Seminar Sidang Ok

2. Besar sloof juga lebih besar dari rumah lantai 1, fungsi sloof adalah

meratakan beban yang diterima dari beberapa kolom dan dinding

untuk disalurkan secara merata pada struktur pondasi.

3. Ukuran kolom dan penggunaan besi tulangan harus direncanakan

untuk rumah 2 lantai meskipun pada awalnya hanya dibangun

lantai 1 saja sehingga terkesan terlalu besar dan boros. misalnya

jika pada rumah 1 lantai cukup menggunakan kolom praktis ukuran

15 cm x 15 cm dengan besi tulangan 4 diamter 10 mm dan besi

sengkang diamter 8 mm, namun untuk rumah tumbuh harus

menggunakan ukuran kolom yang lebih besar seperti 20 cm x 25

cm dengan ukuran dan jumlah besi tulangan menyesuikan beban

bangunan.

4. Ring balok juga perlu diperbesar menyesuikan rencana rumah

lantai 2.

5. Atap rumah pada daerah yang rencana ditingkat akan lebih efisien

jika langsung di cor plat beton saja, sehingga saat rumah baru

dibuat satu lantai bisa difungsikan sebagai atap kemudian ketika

rumah sudah dibuat 2 lantai maka dapat digunakan sebagai plat

lantai.

6. Bentuk arsitektur rumah sebaiknya dirancang terlihat bagus ketika

masih berupa rumah 1 lantai serta ketika dirubah menjadi rumah

bertingkat sehingga tidak terkesan sebagai rumah belum jadi dan

dalam tahap pembangunan.

2.4.2 Mendata Jumlah Keluarga Kedepannya 

Konsep rumah tumbuh inipun memerlukan perencaan desain

rumah secara matang sejak dini seperti memperhatikan perkiraan

jumlah anggota keluarga bertambah yang akan menempati rumah

tumbuh tersebut.

10

Page 11: Seminar Sidang Ok

2.4.3. Mendata Prioritas Kebutuhan Ruang

Menurut Probo Hindarto dalam situs web

(http:/www.astudioarchitect.com/2008/09/konsep-rumah-tumbuh.html)

Mendata prioritas kebutuhan ruang, membangun rumah harus dengan

skala prioritas, utamakan ruangan yang penting-penting dulu, misalnya

tidur, kamar mandi dan ruang keluarga. Ruang keluarga untuk

sementara bisa multifungsi sebagai ruang makan, dan dapur. Khusus

untuk kamar mandi, keberadaannya sangat diperlukan.

2.4.4. Pertimbangan Lahan

Menurut Probo Hindarto dalam situs web

(http:/www.astudioarchitect.com/2008/09/konsep-rumah-tumbuh.html)

Pertimbangan lahan juga perlu diperhatikan dalam merancang suatu

rumah tumbuh agar dapat disesuaikan luas lahan dan kondisi di daerah

disekitar.

2.4.5. Perhitungan dana

Dalam web (http://www.hdesignideas.com/2011/03/design-

rumah-tumbuh.html) mengalokasikan dana adalah hal yang perlu

diperhatikan dalam merancang rumah tumbuh karena perhitungan

rumah tumbuh berbeda dengan rumah tinggal biasa diperlukan

perhitungan yang tepat untuk membuat struktur yang dapat disesuaikan

untuk tahap rumah tumbuh selanjutnya.Sumber dan jumlah dana yang

tersedia harus diperhitungkan agar pengerjaan tidak selesai akibat

kehabisan dana.

2.4.6. Sambungan Struktur

Menurut Ir. Arief Sabaruddin, CEES, peneliti pada Pusat

Penelitian dan Pemukiman, Balitbang PU Bandung dalam web

(http://www.tabloidrumah.com/2013/05/13/rumah-tumbuh-pilih-ke-

atas-atau-ke-samping/) mengingatkan saat membangun rumah tumbuh

agar mempertimbangkan sistem sambungan struktur dan konstruksi 11

Page 12: Seminar Sidang Ok

antara bangunan lama dan bangunan baru. Ada dua alternatif, apakah

akan disambung atau dipisah, karena masing-masing memiliki kaidah

yang berbeda.

2.4.7. Waspada terhadap perkembangan harga material

Pamela Sarnia menuliskan dalam web (http:

//www.tabloidrumah.com/ 2013/ 12/ 02/ persiapan-membangun-rumah-

tumbuh/) waspada terhadap perkembangan harga material. Faktor ini

akan berpengaruh pada bujet yang akan dikeluarkan kelak. Selalu

waspada akan kenaikan harga tersebut karena akan membantu menekan

biaya pembangunan rumah tumbuh. Harga material sangat berpengaruh

pada bujet yang akan dikeluarkan.

2.4.8. Memperhatikan utilitas

Pamela Sarnia menuliskan dalam web (http://

www.tabloidrumah.com/ 2013/ 12/ 02/ persiapan-membangun-rumah-

tumbuh/) memperhatikan utilitas merupakan hal penting dalam

merancang rumah tumbuh. Utilitas ini berhubungan dengan air bersih,

air kotor, dan listrik. Utilitas bangunan rumah tumbuh tahap

selanjutnya harus terhubung baik dengan bangunan rumah tumbuh

tahap sebelumnya. Tidak lupa untuk selalu menyisakan ruang terbuka

untuk sirkulasi cahaya dan udara.

2.4.9. Pemilihan Material

Menurut Lily Rosalina, dosen program studi arsitektur Institut

Teknologi Bandung dalam web (http://www.tabloidrumah.com/ 2013/

12/02/persiapan-membangun-rumah-tumbuh/) mengemukakan, untuk

menghindari kemungkinan terjadinya pembongkaran maka

penentukan jenis material sangat perlu dilakukan. Contohnya material

rumah yang tadinya menggunakan material A tetapi ternyata di

kemudian hari material A tidak diproduksi lagi sehingga rumah

tumbuh yang direncanakan terkesan rumah tempelan.

12

Page 13: Seminar Sidang Ok

2.4.10. Memperhatikan Perancangan Pencahayaan dan Penghawaan

Menurut Anddys Firstanty dalam buku inspirasi 22 desain

rumah tumbuh, pencahayaan dan penghawaan alami juga merupakan

perancangan yang harus dipikirkan agar kehadiran pembangunan tahap

selanjutnya tidak mengganggu sirkulasi pencahayaan dan penghawaan

pada bangunan tahap pertama.

2.4.11. Penentuan letak tangga dalam rumah tumbuh

Hotmian Siahaan menuliskan dalam web (http:

//www.tabloidrumah.com/2013/05/13/rumah-tumbuh-pilih-ke-atas-

atau-ke-samping/) penentuan letak tangga juga merupakan hal yang

sangat penting dalam perancangan pembangunan rumah vertikal agar

tidak terjadi pembongkaran yang tidak terduga.Pembongkaran untuk

penambahan tangga di masa yang akan datang minimal adalah

pembongkaran yang terencana agar pembangunan rumah tumbuh

tahap selanjutnya tidak terjadi biaya tidak terduga.Peletakan tangga

juga dapat dirancang di area taman belakang rumah apabila tersedia

sehingga dapat menghindari pembongkaran di rumah tumbuh pada

tahap sebelumnya.

2.4.12. Desain Bentuk

Desain bentuk fasad rumah tumbuh pada tahap pertama menjadi

hal yang perlu diperhatikan sehingga desain rumah tumbuh tahap

pertama tidak terlihat rumah yang dibangun setengah jadi selain itu

juga harus disesuaikan ke tahap selanjutnya agar tidak adanya

pembongkaran pada tahap selanjutnya minimal hanya sedikit

dilakukan pembongkaran.

13

Page 14: Seminar Sidang Ok

2.4.13. Memprediksi Waktu Pelaksanaan

Memprediksi waktu pelaksanaan proyek ini juga merupakan hal

yang harus diperhatikan agar waktu penyelesaian proyek dapat

diperhitungkan sesuai dengan dana yang dipunya calon pemilik rumah

tumbuh

14

Page 15: Seminar Sidang Ok

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Studi Literatur maupun kepustakaan yang berhubungan dengan faktor

yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh.

2. Quisioner yang diberikan kepada masyarakat yang profesinya

berhubungan dengan arsitektur yaitu: arsitek dan desainer serta

kontraktor untuk mendapatkan tahapan prioritas dalam pelaksanaan

pembangunan rumah tumbuh.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Terapan (applied

research, practical research) dimana sistematik dan terus-menerus

terhadap faktor yang mempengaruhi perencanaan rumah tumbuh dengan

tujuan untuk digunakan segera untuk keperluan pembangunan rumah

tumbuh. Hasil penelitian ini tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tapi

merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.

3.3. Metode Olah Data

Metode olah data dalam penelitian ini yaitu kumpulan data

kuisioner yang telah diisi oleh responden-responden yaitu para arsitek,

desainer, dan kontraktor.data faktor tahapan yang sudah diurutkan oleh

responden akan ditulis dalam bentuk tabel berdasarkan profesinya dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Responden arsitek dan desainer

2. Responden kontraktor

3. Responden keseluruhan (arsitek, desainer, dan kontraktor)

15

Page 16: Seminar Sidang Ok

Data faktor yang diurutkan oleh responden akan diolah dengan

menghitung nomor urutan terbanyak dari masing-masing faktor.Nomor

urutan akan dimasukkan ke 3 kategori prioritas yaitu :

- Prioritas I , yaitu faktor yang mendapatkan nomor urutan terbanyak

dengan nomor urutan 1 sampai 4

- Prioritas II, yaitu faktor yang mendapatkan nomor urutan terbanyak

dengan nomor urutan 5 sampai 9

- Prioritas III, yaitu faktor yang mendapatkan nomor urutan terbanyak

dengan nomor urutan 10 sampai 13

Cara mendapatkan nomor urutan terbanyak dalam suatu faktor adalah :

-Menghitung no urutan yang paling banyak dipilih dalam suatu faktor

-Apabila terdapat dua nomor urutan yang sama banyak pada suatu faktor

maka faktor tersebut termasuk dalam kedua no urutan tersebut.

Rumus Menetapkan Presentase Nilai Urutan

Persentase : d/n x 100%

d = no urutan terbanyak

n = jumlah seluruh responden

3.4. Hasil Metode Analisa Data

Hasil metode analisa data akan didapat urutan prioritas tahapan

perancangan yang berpengaruh dalam rumah tumbuh dari profesi arsitek

desainer dan kontraktor untuk dapat menjadi acuan urutan tahapan yang

harus diprioritaskan dalam membangun rumah tumbuh vertikal.

3.5. Kendala Penelitian

Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah quisioner yang

dibagikan kepada para responden tidak semua dikembalikan dalam

keadaan terisi dikarenakan responden yang sibuk mengerjakan atau

melaksanakan proyek karena target responden adalah arsitek dan

kontraktor sedang dalam musim pengerjaan proyek.

16

Page 17: Seminar Sidang Ok

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian Data Responden

Isi dari sub-bab ini merupakan identifikasi dari responden

penelitian ini. Responden yang diambil adalah 20 orang arsitek, desainer,

dan kontraktor di kota Binjai dan kota Medan.

Identifikasi ini dilihat dari karakteristik usia, pekerjaan dan lokasi tempat

tinggal. Berikut uraiannya:

a. Usia

Usia responden dapat dibagi menjadi usia arsitek dan kontraktor

dijelaskan dengan tabel dan diagram.

Usia dari arsitek

Tabel 4.1. Tabel Usia Responden Arsitek dan Desainer

ARSITEK (10 ORANG)

USIA21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 65

TOTAL 7 3 - -PRESENTASE 70% 30% - -

Diagram 4.1. Diagram Usia Responden Arsitek dan Desainer

Diagram Usia Responden Arsitek dan Desainer

21-30 tahun31-40 tahun41-50 tahun51-65 tahun

Usia dari kontraktor

Tabel 4.2. Tabel Usia Responden Kontraktor

KONTRAKTOR (10 ORANG)

USIA21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 65

TOTAL - 1 1 8PRESENTASE - 10% 10% 80%

17

Page 18: Seminar Sidang Ok

Diagram 4.2. Diagram Usia Responden Kontraktor

Diagram Usia Responden Kontraktor

21-30 tahun31-40 tahun41-50 tahun51-65 tahun

Usia keseluruhan (arsitek dan kontraktor)

Tabel 4.3. Tabel Usia Responden Keseluruhan

ARSITEK &

KONTRAKTOR

USIA

21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 65

TOTAL 7 4 1 8PRESENTASE 35% 20% 5% 40%

Diagram 4.3. Diagram Usia Responden Keseluruhan

Diagram Usia Responden Keseluruhan

( Arsitek,Desainer dan Kon-traktor )

21-30 tahun31-40 tahun41-50 tahun51-65 tahun

18

Page 19: Seminar Sidang Ok

b. Tempat Tinggal

Tabel 4.4. Tabel Tempat Tinggal Responden

ARSITEK & KONTRAKTOR

KOTAMEDAN BINJAI

TOTAL 16 4PRESENTASE 80% 20%

Diagram 4.4. Diagram Tempat Tinggal Responden

Diagram Tempat Tinggal Responden

MedanBinjai

4.2. Hasil Penelitian Data Kuisioner

Berikut merupakan data olahan kuisioner menurut desainer dan

arsitek :

Tabel 4.5. Tabel Olahan Kuisioner menurut Arsitek dan Desainer

NO. PERNYATAAN DESAINER ARSITEKTUR

1Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

7 7 4 5 6 7 7 4 7 4

2 Mendata jumlah keluarga kedepannya 1 3 1 1 1 3 3 1 3 1

3 Mendata prioritas ruang 4 4 3 4 3 4 4 3 4 34 Pertimbangan lahan 3 1 2 3 2 1 1 2 1 25 Perhitungan dana 12 2 13 12 9 2 2 5 2 13

6

Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

6 8 5 6 5 11 11 12 8 5

7 Mewaspadai perkembangan harga material 11 13 12 11 12 10 10 6 13 12

8Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap 8 6 6 8 4 12 12 11 6 6

19

Page 20: Seminar Sidang Ok

pembangunan selanjutnya9 Pemilihan material 10 11 11 10 10 9 9 10 11 11

10Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

9 9 7 9 7 13 13 9 9 7

11 Penentuan letak tangga 5 5 10 7 11 6 6 8 5 1012 Desain Bentuk 2 10 8 2 8 5 5 13 10 813 Memprediksi waktu pelaksanaan 13 12 9 13 13 8 8 7 12 9

Tabel 4.6. Tabel Analisis Kuisioner menurut Arsitek dan Desainer

NO. PERNYATAAN NILAI

1 Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

7Persentase= 50%

2 Mendata jumlah keluarga kedepannya 1Persentase = 60%

3 Mendata prioritas ruang 4Persentase = 60%

4 Pertimbangan lahan 1 & 2Persentase = 40%

5 Perhitungan dana 2Persentase = 40%

6Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya 5

Persentase = 30%

7 Mewaspadai perkembangan harga material 12Persentase = 30%

8Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

6Persentase = 40%

9 Pemilihan material 10 & 11Persentase = 40%

10

Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

9Persentase = 50%

11 Penentuan letak tangga 11Persentase = 40%

12 Desain Bentuk 8Persentase = 30%

13 Memprediksi waktu pelaksanaan13

Persentase = 30%

Hasil tahapan dalam pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh

menurut desainer dan arsitek adalah berikut ini :

20

Page 21: Seminar Sidang Ok

Prioritas I :

a. Mendata jumlah keluarga kedepannya

b. Pertimbangan lahan

c. Mendata prioritas ruang

d. Perhitungan dana

Prioritas II :

a. Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

b. Desain bentuk

c. Memperhitungkan structural rumah tumbuh agar sesuai dengan

tahap pembangunan selanjutnya

d. Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan

tahap pembangunan selanjutnya

e. Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

Prioritas III :

a. Penentuan letak tangga

b. Pemilihan material

c. Memprediksi waktu pelaksanaan

d. Mewaspadai perkembangan harga material

Berikut merupakan hasil olahan kuisioner menurut kontraktor :

Tabel 4.7. Tabel Olahan Kuisioner menurut Kontraktor

21

Page 22: Seminar Sidang Ok

NO. PERNYATAAN KONTRAKTOR

1

Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

5 7 6 4 7 5 5 5 5 4

2 Mendata jumlah keluarga kedepannya 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

3 Mendata prioritas ruang 3 2 3 3 4 3 14 3 2 34 Pertimbangan lahan 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2

5 Perhitungan dana 12 12 4 13 12 12 12 12 1

2 5

6

Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

6 6 7 5 6 6 6 6 6 12

7 Mewaspadai perkembangan harga material 10 11 12 12 11 1

0 11 10 11 6

8Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

4 9 10 6 8 4 8 4 9 11

9 Pemilihan material 9 10 11 11 10 9 10 9 10 10

10Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

7 8 9 7 9 7 9 7 8 9

11 Penentuan letak tangga 11 5 8 10 5 11 7 11 7 8

12 Desain Bentuk 8 4 5 8 2 8 2 8 4 13

13 Memprediksi waktu pelaksanaan 13 13 13 9 13 13 13 13 1

3 7

Tabel 4.8. Tabel Analisis Kuisioner menurut Kontraktor

NO. PERNYATAAN NILAI

1 Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

5Persentase = 50%

2 Mendata jumlah keluarga kedepannya 1Persentase = 90%

3 Mendata prioritas ruang 3Persentase = 60%

4 Pertimbangan lahan 2Persentase = 50%

5 Perhitungan dana 12Persentase = 70%

22

Page 23: Seminar Sidang Ok

6Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya 6

Persentase =70%

7 Mewaspadai perkembangan harga material 11Persentase = 40%

8Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

4Persentase = 30%

9 Pemilihan material 10Persentase = 50%

10

Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

7 & 9Persentase = 40%

11 Penentuan letak tangga 11Persentase = 30%

12 Desain Bentuk 8Persentase = 40%

13 Memprediksi waktu pelaksanaan13

Persentase = 80%

Hasil tahapan dalam pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh

menurut kontraktor adalah berikut ini :

Prioritas I :

a. Mendata jumlah keluarga kedepannya

b. Pertimbangan lahan

c. Mendata prioritas ruang

d. Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

Prioritas II :

a. Desain Bentuk

b. Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

c. Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan

tahap pembangunan selanjutnya

23

Page 24: Seminar Sidang Ok

d. Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan

tahap pembangunan selanjutnya

Prioritas III :

a. Pemilihan material

b. Penentuan letak tangga

c. Mewaspadai perkembangan harga material

d. Perhitungan dana

e. Memprediksi waktu pelaksanaan

Tabel 4.9. Tabel Analisis Kuisioner menurut Desainer, Arsitek dan

Kontraktor

NO. PERNYATAAN NILAI

1 Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

7Persentase = 45%

2 Mendata jumlah keluarga kedepannya 1Persentase = 75%

3 Mendata prioritas ruang 3Persentase = 50%

4 Pertimbangan lahan 2Persentase = 45%

5 Perhitungan dana 12Persentase = 45%

6Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya 6

Persentase = 45%

7 Mewaspadai perkembangan harga material 11Persentase = 30%

8Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

6Persentase = 25%

9 Pemilihan material 10Persentase = 45%

10

Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

9Persentase = 45%

11 Penentuan letak tangga 5Persentase = 25%

12 Desain Bentuk 8

24

Page 25: Seminar Sidang Ok

Persentase = 35%

13 Memprediksi waktu pelaksanaan13

Persentase = 55%

Berikut merupakan hasil keseluruhan tahapan pelaksanaan pembangunan

rumah tumbuh menurut desainer, arsitek dan kontraktor adalah :

Prioritas I :

a.Mendata jumlah keluarga kedepannya

b.Pertimbangan lahan

c.Mendata prioritas ruang

Prioritas II :

a.Memperhitungkan structural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap

pembangunan selanjutnya

b.Desain Bentuk

c.Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya

d.Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

e.Penentuan letak tangga

f.Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan tahap

pembangunan selanjutnya

Prioritas III :

a. Perhitungan dana

b.Pemilihan material

c.Mewaspadai perkembangan harga material

d.Memprediksi waktu pelaksanaan

25

Page 26: Seminar Sidang Ok

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Menurut olah data penelitian ini terdapat beberapa perbedaan

antara responden arsitek dan kontraktor yaitu :

Responden arsitek lebih mengutamakan perhitungan dana pada

prioritas utama.

Responden kontraktor lebih mengutamakan memperhatikan utilitas

agar sesuai dengan tahap pembangunan selanjutnya pada prioritas

utama.

Menurut hasil olah data dari keseluruhan responden yaitu arsitek

dan kontraktor menyatakan bahwa faktor yang harus menjadi prioritas

utama ialah :

Mendata jumlah keluarga kedepannya

Pertimbangan lahan

Mendata prioritas ruang

Kemudian dilanjutkan dengan prioritas kedua :

Memperhitungkan struktural rumah tumbuh agar sesuai dengan tahap

pembangunan selanjutnya

Desain Bentuk

Sambungan struktur agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

Memperhatikan utilitas agar sesuai dengan tahap pembangunan

selanjutnya

Penentuan letak tangga

Memperhatikan penghawaan dan pencahayaan agar sesuai dengan

tahap pembangunan selanjutnya

Dan terakhir yaitu memperhatikan :26

Page 27: Seminar Sidang Ok

Perhitungan dana

Pemilihan material

Mewaspadai perkembangan harga material

Memprediksi waktu pelaksanaan

5.2. Saran

Pengisian dan jumlah quisioner menjadi kendala dalam penelitian

ini karena banyak responden yang dibagikan quisioner dalam keadaan

sibuk mengerjakan dan melaksanakan proyek sehingga penulis akan lebih

memperhatikan waktu yang tepat dalam membagikan quisioner agar dapat

diisi oleh para responden.

DAFTAR PUSTAKA

27

Page 28: Seminar Sidang Ok

Dari media buku

Anddys Firstanty , Desain Rumah Tumbuh , Jakarta : Transmedia Pustaka,

2013

Dari media web

Hhtp://www.andyrahmanarchitect.com

http:/ /www.astudioarchitect.com/2008/09/konsep-rumah-tumbuh.html

http://www.ilmusipil.com/menyiapkan-struktur-rumah-tumbuh-2-lantai

http://www.hdesignideas.com/2011/03/design-rumah-tumbuh.html

http://www.tabloidrumah.com/2013/05/13/rumah-tumbuh-pilih-ke-atas-atau-

ke-samping

28