sap sampah

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK DIMUSOLAH Rt 03 DUSUN SPA DESA RIAS KECAMATAN TOBOALI Topik Bahasan : Pengolahan sampah organic dan non organik Sasaran : Bapak-bapak Hari / Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015 Waktu ` : 19.30 WIB Penyuluh : Kelompok I A. TUJUAN 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah melakukan penyuluhan tentang pengolahan sampah organic dan non organic diharapkan bapak-bapak mampu memahami dan mengerti tentang pengolahan sampah organic dan non organic serta diharapkan masyarakat Dusus SPA akan mampu mengelola sampah dengan baik dan benar. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan bapak- bapak dapat mengetahui :

Upload: opti-mizzmaa-situngkir

Post on 10-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Sampah

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK

DIMUSOLAH Rt 03 DUSUN SPA DESA RIAS

KECAMATAN TOBOALI

Topik Bahasan : Pengolahan sampah organic dan non organik

Sasaran : Bapak-bapak

Hari / Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015

Waktu ` : 19.30 WIB

Penyuluh : Kelompok I

A. TUJUAN1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah melakukan penyuluhan tentang pengolahan sampah

organic dan non organic diharapkan bapak-bapak mampu memahami

dan mengerti tentang pengolahan sampah organic dan non organic serta

diharapkan masyarakat Dusus SPA akan mampu mengelola sampah

dengan baik dan benar.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan bapak-bapak dapat

mengetahui :

a. Menjelaskan pengertian sampah organic dan non organik

b. Menjelaskan jenis-jenis sampah organic dan non organik

c. Menyebutkan pengaruh sampah terhadap kesehatan masyarakat

d. Menjelaskan cara pengolahan sampah organic dan non organic

e. Agar masyarakat berperilaku sehat dalam pengelolaan sampah

Page 2: SAP Sampah

B. POKOK MATERI1. Pengertian sampah organic dan non organik

2. Jenis-jenis sampah organic dan non organic

3. Pengaruh sampah terhadap kesehatan

4. Cara pengolahan sampah organic dan non organi secara baik dan benar

C. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan MetodePenyuluh Peserta1 Pembukaan 1

menitMemberi salam dan memperkenalkan diri

Menjawab salam

Tanya jawab

2 Penyajian Materi

10 menit

Menjelaskan materi indikSator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Mendengarkan penjelasan

Ceramah

3

Penutup 10 menit

a. Evaluasi yaitu dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

b. Menyampaikan pertanyaan dan memberikan bingkisan kepada peserta yang menjawab

c. Memberi salam dan mengucapkan

Klien dapat mengulangi penjelasan yang diberikan tapi hanya sedikit saja dan mengerti tentang yang diberikan

Klien tidak mengajukan pertanyaan apapun

Klien menjawab salam

Page 3: SAP Sampah

salam

D. MEDIAPower point ( laptop )

E. METODE

Ceramah dan tanya jawab

F. EVALUASIa. Jelaskan pengertian sampah organik dan nonorganik ?

b. Sebutkan jenis-jenis dan sumber-sumber sampah ?

c. Sebutkan pengaruh sampah terhadap  kesehatan ?

d. Sebutkan cara pengelolaan sampah ?

Jawab :

1. Pengertian

Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi

oleh manusia, atau benda yang sudah tidak digunakan lagi dalam

kegiatan manusia.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh

manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam

sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk

yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.

2. Jenis-jenis sampah

a. Sampah padat

Sampah padat dibagi menjadi 3 jenis:

1) Berdasarkan zat kimia

Page 4: SAP Sampah

-      Organik: Dapat membusuk, contohnya sisa makanan.

-      Non Organik: Tidak dapat membusuk, contohnya besi,

gelas, dll.

2) Berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar

-       Mudah dibakar, contohnya kertas.

-        Tidak mudah dibakar, contohnya kaleng.

3) Berdasarkan karakteristik sampah

-           Garbage: Mudah membusuk berasal dari rumah tangga.

-           Rabish: Perkantoran dan perdagangan, contohnya kertas,

plastik, dll.

-           Ashes (abu) : Abu rokok.

-           Sampah jalanan : Pecahan kayu, debu.

-           Sampah industri : Berasal dari industri dan pabrik

-           Bangkai binatang : Mati karena alam, ditabrak kendaraan/

dibuang orang.

-            Bangkai kendaraan: Bangkai mobil,motor.

-            Sampah bangunan : Puing-puing, potongan kayu.

b. Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak

diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: Sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini

mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga: Sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar

mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Page 5: SAP Sampah

c. Sampah dalam bentuk gas

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.

Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama

gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan

dengan polusi.

d. Sumber-sumber Sampah

1) Dari pemukiman seperti: Sisa-sisa makanan, bebas pembungkus,

kertas dan plastik.

2) Dari tempat-tempat umum seperti: Pasar, terminal, berupa: Kertas,

botol, plastik.

3. Dari perkantoran, berupa: Kertas, karbon, klip, dan plastik.

4. Dari jalan raya: Dedaunan, sobekan ban, onderdil kendaraan.

5. Dari industri: Sampah dari pengepakan barang, logam, kardus.

6. Dari pertanian/ perkebunan: Jerami, sisa sayur mayur.

7. Dari pertambangan: Bebatuan, pasir.

8. Dari peternakan/ perikanan: Kotoran ternak, sisa makanan, bangkai

binatang.

3. Pengaruh Sampah bagi Kesehatan dan Lingkungan

a. Dampak Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah dan lokasi yang kurang memadai/

pembuangan sampah yang kurang terkontrol merupakan tempat

yang sangat cocok bagi organisme-organisme dan menarik bagi

lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi

bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah:

1) Penyakit kolera,  diare dan tifus. Penyebaran penyakit ini

disebabkan oleh virus dan bakteri yang berasal dari sampah

yang dikelola kurang tepat, media penyebarannya melalui

minuman dan makanan yang dihinggapi lalat. Penyakit demam

Page 6: SAP Sampah

berdarahpun (haemorhagic fever) dapat juga berkembang

dengan pesat di daerah ini.

2) Penyakit jamur kulit (gatal-gatal) ironisnya gatal-gatal yang

berkepanjangan dapat menyebabkan kulit iritasi, bengkak dan

terkelupas.

3) Penyakit cacingan dan cacing hati penyebaran penyakit ini

melalui rantai makanan medianya binatang ternak. Cacing

masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melauli sisa

makanan/ sampah yang dimakanannya. Cara memasaknya

daging yang kurang sempurna dapat menyebabkan cacing

menjalar ke manusia, menyebabkan penyakit yang sangat

berbahaya yaitu: Cacingan (buang air besar ada cacingnya) dan

cacing hati (lever) kebiasaan yang tidak terpuji dilakukan para

pemilik (penggembala) ternak adalah dengan membiarkan

menggembala ternak di TPA (tempat pembuangan sampah).

4) Sampah beracun sampah yang dibuang sembarangan misal ke

sungai oleh industri-industri penghasil baterai dan akumulator

(aki) dapat menghasilkan raksa (Hg), mengkonsumsi ikan yang

telah terkontaminasi (Hg) dapat mengakibatkan orang

meninggal dunia, kejadian tersebut pernah terjadi di Jepang

beberapa tahun silam.

b. Dampak terhadap lingkungan

Rembesan cairan sampah yang masuk ke dalam sungai atau

drainase dapat mencemari air, dampaknya mengakibatkan berbagai

organisme termasuk ikan didalamnya bisa mati sehingga beberapa

spesies akan hilang, hal tersebut mengakibatkan berubahnya

ekosistem perairan, hasil penguraian sampah yang di buang ke

dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik,

seperti metana. Selain berbau sedap (maaf bau busuk), gas ini

dalam konsentrasi tinggi bisa memicu terjadinya suatu ledakan.

Page 7: SAP Sampah

4. Pemanfaatan Kompos/Pupuk Organik

Setelah jadi kompos kira-kira dalam waktu 2-4 minggu, kompos

tersebut dapat langsung digunakan. Kompos dapat juga dibuat menjadi

pupuk organik. Pertama, kompos dikeringkan di bawah sinar matahari.

Selanjutnya kompos diayak. Kompos yang halus dikemas dalam

kantong plastik. Kompos ini bisa diual dengan harga cukup lumayan.

Bisa juga dimanfaatkan sendiri kompos tersebut. Jika akan digunakan

sendiri, kompos tidak perlu diolah lebih lanjut. Lansung digunakan

saja. Kompos ini dapat digunakan untuk menanam bermacam-macam

tanaman. Misalnya saja tanaman hias. Banyak tanaman hias yang bisa

ditanam dengan kompos ini. Alternatif lain adalah menanam tanaman

sayuran, bisa tomat, bayam, caisim, kangkung. Atau tanaman buah-

buahan, seperti buah pepaya atau pisang yang waktu berbuahnya tidak

terlalu lama. Kompos juga bisa digunakan untuk menanam tanaman

obat/apotik hidup. Tanaman ini bisa saja dijual atau disumbangkan

untuk warga disekitar lokasi pengelolaan kompos.

Cara pembuatan pupuk kompos :

- Bahan-bahan :

Untuk membuat pupuk kompos kita memerlukan bahan

sampah organik seperti daun gugur, sisa sayuran, rumput, atau

juga sampah dari sisa pertanian.

Untuk menghasilkan pupuk kompos yang bagus, sebaiknya

sampah organik yang diolah berasal dari jenis dedaunan.

Selain bahan dari sampah organik, untuk membuat pupuk

kompos juga harus dicampur dengan pupuk kandang seperti

kotoran kambing atau kotoran sapi.

Page 8: SAP Sampah

Dan juga menggunakan larutan gula dan bakteri fermentasi

yang bisa kita dapatkan dari larutan EM4, yang banyak

tersedia di toko pertanian

- Campurkan bahan-bahan yang sudah dipotong kecil dengan pupuk

kandang, pupuk kandang yang mudah digunakan adalah kotoran

kambing.

- Campurkan sampah organik dan kotoran kambing dengan

komposisi 3:1.

- Siapkan setengah gelas larutan gula sebanyak 100 ml (bisa dibuat

dari gula pasir dan air biasa), dan larutan EM4 menyesuaikan

banyaknya bahan sampah organik yang ada.

- Bahan sampah organik yang sudah dicampur dengan kotoran

kambing, kemudian disiram dengan larutan gula, lalu campurkan

hingga merata sampai bahan menjadi basah atau lembab. Jika perlu

percikkan air secukupnya agar semua bahan menjadi cukup basah

- Bahan pupuk kompos yang sudah selesai dicampur, kemudian

dimasukan ke dalam wadah, bisa menggunakan bak penampungan,

karung, atau plastik besar.

- Lama proses fermentasi dari bahan hingga pupuk siap digunakan

sekitar 2 – 3 bulan, karena itu untuk mempercepat prosesnya setiap

2 minggu sekali bahan-bahan tersebut dibolak-balik dan percikkan

air secukupnya untuk menjaga agar tetap basah

- Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkelanjutan,

sebaiknya pembuatan pupuk kompos dilakukan secara periodik.

Page 9: SAP Sampah

- Sehingga pemanfaatannya bisa digunakan secara berkelanjutan dan

sampah organik tidak perlu dibuang, karena kita telah bisa

mengambil manfaatnya dengan mengolahnya menjadi pupuk

kompos.

C. REFERENSI

http : //www.depkesri.co.id/.Pengolahan sampah organic dan non organik.