sap sampah
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK
DIMUSOLAH Rt 03 DUSUN SPA DESA RIAS
KECAMATAN TOBOALI
Topik Bahasan : Pengolahan sampah organic dan non organik
Sasaran : Bapak-bapak
Hari / Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015
Waktu ` : 19.30 WIB
Penyuluh : Kelompok I
A. TUJUAN1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah melakukan penyuluhan tentang pengolahan sampah
organic dan non organic diharapkan bapak-bapak mampu memahami
dan mengerti tentang pengolahan sampah organic dan non organic serta
diharapkan masyarakat Dusus SPA akan mampu mengelola sampah
dengan baik dan benar.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan bapak-bapak dapat
mengetahui :
a. Menjelaskan pengertian sampah organic dan non organik
b. Menjelaskan jenis-jenis sampah organic dan non organik
c. Menyebutkan pengaruh sampah terhadap kesehatan masyarakat
d. Menjelaskan cara pengolahan sampah organic dan non organic
e. Agar masyarakat berperilaku sehat dalam pengelolaan sampah
B. POKOK MATERI1. Pengertian sampah organic dan non organik
2. Jenis-jenis sampah organic dan non organic
3. Pengaruh sampah terhadap kesehatan
4. Cara pengolahan sampah organic dan non organi secara baik dan benar
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan MetodePenyuluh Peserta1 Pembukaan 1
menitMemberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
Tanya jawab
2 Penyajian Materi
10 menit
Menjelaskan materi indikSator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Mendengarkan penjelasan
Ceramah
3
Penutup 10 menit
a. Evaluasi yaitu dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
b. Menyampaikan pertanyaan dan memberikan bingkisan kepada peserta yang menjawab
c. Memberi salam dan mengucapkan
Klien dapat mengulangi penjelasan yang diberikan tapi hanya sedikit saja dan mengerti tentang yang diberikan
Klien tidak mengajukan pertanyaan apapun
Klien menjawab salam
salam
D. MEDIAPower point ( laptop )
E. METODE
Ceramah dan tanya jawab
F. EVALUASIa. Jelaskan pengertian sampah organik dan nonorganik ?
b. Sebutkan jenis-jenis dan sumber-sumber sampah ?
c. Sebutkan pengaruh sampah terhadap kesehatan ?
d. Sebutkan cara pengelolaan sampah ?
Jawab :
1. Pengertian
Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi
oleh manusia, atau benda yang sudah tidak digunakan lagi dalam
kegiatan manusia.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh
manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk
yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
2. Jenis-jenis sampah
a. Sampah padat
Sampah padat dibagi menjadi 3 jenis:
1) Berdasarkan zat kimia
- Organik: Dapat membusuk, contohnya sisa makanan.
- Non Organik: Tidak dapat membusuk, contohnya besi,
gelas, dll.
2) Berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar
- Mudah dibakar, contohnya kertas.
- Tidak mudah dibakar, contohnya kaleng.
3) Berdasarkan karakteristik sampah
- Garbage: Mudah membusuk berasal dari rumah tangga.
- Rabish: Perkantoran dan perdagangan, contohnya kertas,
plastik, dll.
- Ashes (abu) : Abu rokok.
- Sampah jalanan : Pecahan kayu, debu.
- Sampah industri : Berasal dari industri dan pabrik
- Bangkai binatang : Mati karena alam, ditabrak kendaraan/
dibuang orang.
- Bangkai kendaraan: Bangkai mobil,motor.
- Sampah bangunan : Puing-puing, potongan kayu.
b. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: Sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: Sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
c. Sampah dalam bentuk gas
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama
gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan
dengan polusi.
d. Sumber-sumber Sampah
1) Dari pemukiman seperti: Sisa-sisa makanan, bebas pembungkus,
kertas dan plastik.
2) Dari tempat-tempat umum seperti: Pasar, terminal, berupa: Kertas,
botol, plastik.
3. Dari perkantoran, berupa: Kertas, karbon, klip, dan plastik.
4. Dari jalan raya: Dedaunan, sobekan ban, onderdil kendaraan.
5. Dari industri: Sampah dari pengepakan barang, logam, kardus.
6. Dari pertanian/ perkebunan: Jerami, sisa sayur mayur.
7. Dari pertambangan: Bebatuan, pasir.
8. Dari peternakan/ perikanan: Kotoran ternak, sisa makanan, bangkai
binatang.
3. Pengaruh Sampah bagi Kesehatan dan Lingkungan
a. Dampak Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah dan lokasi yang kurang memadai/
pembuangan sampah yang kurang terkontrol merupakan tempat
yang sangat cocok bagi organisme-organisme dan menarik bagi
lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah:
1) Penyakit kolera, diare dan tifus. Penyebaran penyakit ini
disebabkan oleh virus dan bakteri yang berasal dari sampah
yang dikelola kurang tepat, media penyebarannya melalui
minuman dan makanan yang dihinggapi lalat. Penyakit demam
berdarahpun (haemorhagic fever) dapat juga berkembang
dengan pesat di daerah ini.
2) Penyakit jamur kulit (gatal-gatal) ironisnya gatal-gatal yang
berkepanjangan dapat menyebabkan kulit iritasi, bengkak dan
terkelupas.
3) Penyakit cacingan dan cacing hati penyebaran penyakit ini
melalui rantai makanan medianya binatang ternak. Cacing
masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melauli sisa
makanan/ sampah yang dimakanannya. Cara memasaknya
daging yang kurang sempurna dapat menyebabkan cacing
menjalar ke manusia, menyebabkan penyakit yang sangat
berbahaya yaitu: Cacingan (buang air besar ada cacingnya) dan
cacing hati (lever) kebiasaan yang tidak terpuji dilakukan para
pemilik (penggembala) ternak adalah dengan membiarkan
menggembala ternak di TPA (tempat pembuangan sampah).
4) Sampah beracun sampah yang dibuang sembarangan misal ke
sungai oleh industri-industri penghasil baterai dan akumulator
(aki) dapat menghasilkan raksa (Hg), mengkonsumsi ikan yang
telah terkontaminasi (Hg) dapat mengakibatkan orang
meninggal dunia, kejadian tersebut pernah terjadi di Jepang
beberapa tahun silam.
b. Dampak terhadap lingkungan
Rembesan cairan sampah yang masuk ke dalam sungai atau
drainase dapat mencemari air, dampaknya mengakibatkan berbagai
organisme termasuk ikan didalamnya bisa mati sehingga beberapa
spesies akan hilang, hal tersebut mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan, hasil penguraian sampah yang di buang ke
dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik,
seperti metana. Selain berbau sedap (maaf bau busuk), gas ini
dalam konsentrasi tinggi bisa memicu terjadinya suatu ledakan.
4. Pemanfaatan Kompos/Pupuk Organik
Setelah jadi kompos kira-kira dalam waktu 2-4 minggu, kompos
tersebut dapat langsung digunakan. Kompos dapat juga dibuat menjadi
pupuk organik. Pertama, kompos dikeringkan di bawah sinar matahari.
Selanjutnya kompos diayak. Kompos yang halus dikemas dalam
kantong plastik. Kompos ini bisa diual dengan harga cukup lumayan.
Bisa juga dimanfaatkan sendiri kompos tersebut. Jika akan digunakan
sendiri, kompos tidak perlu diolah lebih lanjut. Lansung digunakan
saja. Kompos ini dapat digunakan untuk menanam bermacam-macam
tanaman. Misalnya saja tanaman hias. Banyak tanaman hias yang bisa
ditanam dengan kompos ini. Alternatif lain adalah menanam tanaman
sayuran, bisa tomat, bayam, caisim, kangkung. Atau tanaman buah-
buahan, seperti buah pepaya atau pisang yang waktu berbuahnya tidak
terlalu lama. Kompos juga bisa digunakan untuk menanam tanaman
obat/apotik hidup. Tanaman ini bisa saja dijual atau disumbangkan
untuk warga disekitar lokasi pengelolaan kompos.
Cara pembuatan pupuk kompos :
- Bahan-bahan :
Untuk membuat pupuk kompos kita memerlukan bahan
sampah organik seperti daun gugur, sisa sayuran, rumput, atau
juga sampah dari sisa pertanian.
Untuk menghasilkan pupuk kompos yang bagus, sebaiknya
sampah organik yang diolah berasal dari jenis dedaunan.
Selain bahan dari sampah organik, untuk membuat pupuk
kompos juga harus dicampur dengan pupuk kandang seperti
kotoran kambing atau kotoran sapi.
Dan juga menggunakan larutan gula dan bakteri fermentasi
yang bisa kita dapatkan dari larutan EM4, yang banyak
tersedia di toko pertanian
- Campurkan bahan-bahan yang sudah dipotong kecil dengan pupuk
kandang, pupuk kandang yang mudah digunakan adalah kotoran
kambing.
- Campurkan sampah organik dan kotoran kambing dengan
komposisi 3:1.
- Siapkan setengah gelas larutan gula sebanyak 100 ml (bisa dibuat
dari gula pasir dan air biasa), dan larutan EM4 menyesuaikan
banyaknya bahan sampah organik yang ada.
- Bahan sampah organik yang sudah dicampur dengan kotoran
kambing, kemudian disiram dengan larutan gula, lalu campurkan
hingga merata sampai bahan menjadi basah atau lembab. Jika perlu
percikkan air secukupnya agar semua bahan menjadi cukup basah
- Bahan pupuk kompos yang sudah selesai dicampur, kemudian
dimasukan ke dalam wadah, bisa menggunakan bak penampungan,
karung, atau plastik besar.
- Lama proses fermentasi dari bahan hingga pupuk siap digunakan
sekitar 2 – 3 bulan, karena itu untuk mempercepat prosesnya setiap
2 minggu sekali bahan-bahan tersebut dibolak-balik dan percikkan
air secukupnya untuk menjaga agar tetap basah
- Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkelanjutan,
sebaiknya pembuatan pupuk kompos dilakukan secara periodik.
- Sehingga pemanfaatannya bisa digunakan secara berkelanjutan dan
sampah organik tidak perlu dibuang, karena kita telah bisa
mengambil manfaatnya dengan mengolahnya menjadi pupuk
kompos.
C. REFERENSI
http : //www.depkesri.co.id/.Pengolahan sampah organic dan non organik.