sap osteoporosis

7
SATUAN ACARA PENYULUHAN OSTEOPOROSIS Topik : Osteoporosis Sub topik : Cara Mencegah Osteoporosis Sasaran : Lansia Tempat : Posyandu Lansia Senja Bahagia Perumahan Jogonegoro, Koda Jaya Hari/Tanggal : Selasa, 1 April 2014 Waktu : 15 Menit Penyuluh : Intan Puspita Dhewi 1. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, para lansia dapat mengetahui mengenai Osteoporosis. B. Tujuan Instruksional Khusus - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali pengertian osteoporosis dengan benar. - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala menopause dengan benar. - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali factor resiko penyebab osteoporosis dengan benar. - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mencegah osteoporosis. - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali kelaian tulang yang terjadi pada osteoporosis. - Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis. 2. SASARAN Lansia 3. MATERI Terlampir

Upload: intan-puspiita-dewii

Post on 18-Oct-2015

794 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANosteoporosis

Topik: OsteoporosisSub topik: Cara Mencegah OsteoporosisSasaran: LansiaTempat: Posyandu Lansia Senja Bahagia Perumahan Jogonegoro, Koda JayaHari/Tanggal: Selasa, 1 April 2014Waktu :15 MenitPenyuluh :Intan Puspita Dhewi

1. TUJUANA. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, para lansia dapat mengetahui mengenai Osteoporosis.B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukanpenyuluhankesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali pengertian osteoporosis dengan benar. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala menopause dengan benar. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali factor resiko penyebab osteoporosis dengan benar. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mencegah osteoporosis. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali kelaian tulang yang terjadi pada osteoporosis. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis.2. SASARANLansia3. MATERITerlampir

4. KEGIATAN PENYULUHANNo.WAKTUKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTA

1.3menitPembukaan:Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.Memperkenalkan diriMenjelaskan tujuan dari penyuluhanMenyebutkan materi yang akan diberikanMenjawab salam

MendengarkanMemperhatikan

Memperhatikan

2.10menitPelaksanaan:Menjelaskan tentang pengertian osteoporosisMenjelaskan tentang tanda dan gejala osteoporosis.Menjelaskan tentang factor resiko yang mempengaruhi osteoporosis.Mencontohkan bentuk kelainan tulang yang terjadi padaosteoporosis.Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis.Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhtikan

Memperhatikan

Memperhatikan

3.2menitPenutup :Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.Mengucapkan salam penutup.Membalas ucapan terimakasi.

Menjawab salam penutup.

5. METODECeramah dan Tanya Jawab6. MEDIALeafletModel7. EVALUASIa. Evaluasi Proses Diharapkan 90% lansia datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhanb. Evaluasi Hasil Lansiamengetahui tentangOsteoporosis. Diharapkan 70% lansia mengerti tentang penyakit osteoporosis.

DAFTAR PUSTAKA1. Hidayat, A.Aziz Alimul,S.Kep. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.2. Iyer, Patricia W,Camp H. Nancy.2004. Dokumentasi Keperawatan: suatu pendekatan proses keperawatan , Edisi 3. Jakarta: EGC.3. http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014 pada pukul 15.00 WIB 4. http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor-yang-menyebabkan-penyakit.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014 pada pukul 15.00 WIB

Materi Penyuluhan

OSTEOPOROSIS

A. PENGERTIAN OSTEOPOROSISOsteoporosisadalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massatulangyang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitasjaringan tulangyang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah.

B. TANDA DAN GEJALATanda tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang ringan.

C. FAKTOR RESIKO yang mempengaruhi OSTEOPOROSISRisiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore, gaya hidup tidak aktif,dietrendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang,dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis.Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini:1. Merokok2. Konsumsi alcohol3. Diet rendah kalsium4. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksia5. Menopause yang lebih awalPada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang sudah berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.

D. PENCEGAHANTindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu:1. Asupan kalsium cukupMempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup.2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)Sinar matahari UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemur 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin D-nya sendiri3. Melakukan olah raga dengan beban4. Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.5. Gaya hidup sehatMenghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan resiko asteoporosis.6. Hindari obat-obatan golongan kortikostiroidUmumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan.7. Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)

E. MAKANAN YANG DIANJURKAN Susu: Susu merupakan sumber utamakalsiumsertavitamin D. Untuk menjagakesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhankalsiumterpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadigemuk. Anda pun bisa mendapatkan asupankalsiumdari produk-produk olahan susu seperti keju, es krim dan lain-lain. Kacang-kacangan: Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya akanmagnesiumyang membantu pembentukankalsium. Walnut, kaya akan asam lemakomega-3danalphalinoleic acidyang membantu menguatkan tulang. Wortel: Wortel kaya akanalpha-carotene,beta carotenedanbetacryptoxanthinyang baik untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran salad. Usahakan untuk mengonsumsimakanandiatas setiap hari agar Anda memiliki tulang yang kuat. Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan pria. F. PENGOBATANTujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsikalsiumdanvitamin Ddalam jumlah yang mencukupi.Wanitapaska menopauseyang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama denganprogesteron) ataualendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya.Bifosfonatjuga digunakan untuk mengobati osteoporosis.Alendronat berfungsi: mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul mengurangi angka kejadian patah tulang.Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisansaluran pencernaanbagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakitkerongkongandanlambungtertentu.Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakanpembedahan. Patah tulang pergelangan biasanyadigipsatau diperbaiki dengan pembedahan. Padakolapstulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasangsupportive back bracedan dilakukanterapifisik.

SATUAN ACARA PENYULUHANOSTEOPOROSIS

Disusun oleh :Intan Puspita Dhewi11.0601.0045

PROGRAM STUDI D3 - KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG2014