sap 1 lpd.docx

7
Halaman 5 - 12 A. Pengertian Akuntansi Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committe on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants bahwa akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagai bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasilnya. Akhir – akhir ini akuntansi selain dipandang sebagai seni, juga dipandang sebagai bahasa dunia usaha, yaitu sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan. Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi, dimana merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan – kesatuan ekonomi agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Sedangkan definisi juga didefinisikan sebagai sistem informasi dimana merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran kominikasi dan seperangkat penerima. Pandangan ini menekankan pada konseptual empiris. Maksudnya adalah pertama, diasumsikan bahawa sistem akuntansi adalah satu – satunya sistem pengukuran yang formal suatu organisasi. Kedua, bahwa pandangan ini menimbulkan kemungkinan perancangan suatu sistem akuntansi secara proposional yang mampu menyediakan informasi yang berguna bagi semua pemakai. Ketiga, adalah menekankan pentingnya pengirim akuntansi (akuntan) dan penerima akuntansi (pemakai). Dengan melihat berbagai definisi akuntansi, secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian setidak – tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.

Upload: dinaamnbara

Post on 30-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP 1 LPD.docx

Halaman 5 - 12

A. Pengertian AkuntansiPada mulanya pengertian akuntansi menurut Committe on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants bahwa akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagai bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasilnya. Akhir – akhir ini akuntansi selain dipandang sebagai seni, juga dipandang sebagai bahasa dunia usaha, yaitu sebagai sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan.

Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi, dimana merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan – kesatuan ekonomi agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Sedangkan definisi juga didefinisikan sebagai sistem informasi dimana merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran kominikasi dan seperangkat penerima. Pandangan ini menekankan pada konseptual empiris. Maksudnya adalah pertama, diasumsikan bahawa sistem akuntansi adalah satu – satunya sistem pengukuran yang formal suatu organisasi. Kedua, bahwa pandangan ini menimbulkan kemungkinan perancangan suatu sistem akuntansi secara proposional yang mampu menyediakan informasi yang berguna bagi semua pemakai. Ketiga, adalah menekankan pentingnya pengirim akuntansi (akuntan) dan penerima akuntansi (pemakai).

Dengan melihat berbagai definisi akuntansi, secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian setidak – tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.

B. Kerangka Konseptual AkuntansiKerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep – konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip – prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Kerangkan konseptual akuntansi akan dapat dirumuskan prinsip – prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan bagi para pemakai informasi akuntansi dan selanjutnya hal ini akan mendasari praktik akuntansi dan hasilkan tujuan dan dasar praktik akuntansi dan pelaporan keuangan. Kerangka konseptual juga akan memberikan pedoman untuk memilih alternatif yang mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi dengan cara yang paling akurat dalam lingkungan tertentu.

Kerangka konseptual dibagun dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dari konsep dasar palaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun

Page 2: SAP 1 LPD.docx

pedoman pelaksanaan. Pedoman pelakasanaan harus memperhatikan asumsi, prinsip, dan kendala. 1. Tujuan Pokok Akuntansi

Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laproan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan yang didapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta perubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba serta dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan.

Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan. Ini berarti dapat saja berubah sesuai dengan kebutuhan pemakai, situasi dan kondisi ekonomi, politik, hukum maupun aspek lingkungan bisnis. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa laporan keuangan tersebut disusun dalam konteks untuk memenuhi semua pemakai yang berbeda – beda atau bersifat umum.

2. Konsep Dasar Pelaporan Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen penyedia jasa informasi dapat menentukan : kepada siapa informasi tesebut ditujukan, tipe – tipe informasi yang dibutuhkan, dan bagaimana karakteristik informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dapat dipenuhi. a. Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi

Pemilihan metode akuntansi, tipe informsi, dan dan format informasi yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Sehingga informasi yang disajikan haru informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besr daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh/ menyajikan informasi tersebut. Informasi yang dimengerti adalah informasi yang mempunyai sifat relevansi dan reliabilitas, memiliki daya banding, dan konsisten. Relevansi Informasi Akuntansi

Kualitas primer suatu informasi akuntansi ditentukan oleh relevansi dan reliabilitasnya. Relevansi ini dapat dikur melalui maksud penggunaan informasi tersebut. Relevansi berarti memilih metode pengukuran dan pelaporan yang dapat membantu setiap pemakai laporan keuangan yang akan mengambil keputusan.

Informasi yang relevan adalah informasi yang menimbulkan perbedaan. Perbedaan itu dapat memperlemah atau memperkuat pengharapan yang ada. Relevansi selalu dikaitkan dengan feedback dan nilai prediktif dari informasi tersebut. Jika pengambil keputusan tidak merasa diperkuat atau diperlemah oleh informasi yang disajikan, maka informasi itu bisa dikatakan tidak mengandung relevansi, sebaliknya

Page 3: SAP 1 LPD.docx

apabila pengambil keputusan dapat memperhitungkan konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari atas dasar informasi, maka informasi tersebut dikatan relevan. Informasi dikatakan relevan kalau disajikan tepat waktu, sebab infomasi yang basi atau disampaikan tidak tepat waktu akan tidak ada gunanya bagi pengambil keputusan atau dengan kata lain tidak relevan.

Realibilitas Informasi AkuntansiInfomasi yang disampaikan harus andal, dalam arti bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dipercaya pemakainya yaitu telah disajikan dengan benar dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan, sehingga mencerminkan secara tepat mengenai keataan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan. Keandalan informasi ini pertimbangan sehat, serta harus lengkap dan ada ketepatan dalam penyajian. Ketepatan dalam menyajikan (jujur) merupakan kesesuaian antara infomasi yang dilaporkan dengan hasil – hasil aktual dari aktivitas ekonomi yang diukurnya.

Komparabilitas atau Daya BandingInformasi semakin bermanfaat apabila dapat dikaitkan dengan standar ukuran tertentu. Satndar ukuran ini menjadikan informasi dapat diperbandingkan. Perbadingan dapat dilakukan terhadap data dari periode yang berbeda dalam satu perusahaan, atau/dan dapat terhadap data atau informasi dari perusahaan lain yang sejenis dalam satu periode yang sama. Perbadingan ini untuk mengidentifikasikan kecenderungan atau tren posisi dan kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan baik secara absolut maupun relatif. Oleh karena itu pengukuran dan penyajian informasi keuangan dari transaksi atau peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten.

KosistensiMenyajikan informasi keuangan atau akuntansi dihadapkan pada berbagai alternatif metode akuntansi. Oleh sebab itu agar informasi akuntansi bermanfaat, penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan dan kekomparabelan laporan keuangan tercapai.

b. Elemen – elemen Laporan KeuanganElemen pokok laporan keuangan terdiri dari:

Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber – sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang meliputi barang dan hak – hak yang memberikan manfaat di masa yang ajan datang dan didapat dari transaksi atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu.

Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lampau.

Page 4: SAP 1 LPD.docx

Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya.

Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.

Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan pembuatan atau mengadaan barang dan jasa, dan lain – lain kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan dalam suatu periode.

Laba adalah selisih lebih dari antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan rugi apabila terjadi sebaliknya.

3. Prinsip AkuntansiPrinsip akuntansi adalah dalil atau doktrin untuk mengawasi suatu sistem atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan nilai – nilai yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan daebagai oedoman dalam menyajikan informasi keuangan. Prinsip – prisnip tersebut adalah:a. Prinsip Harga Perolehan

Dalam prinsip ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.

b. Prinsip Realisasi PenghasilanPrinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi.

Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan, yang pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Bila penjualan barang dan jasa sudah tersedia dan dapat diukur secara pasti, mkaa metode ini dapat diterapkan. Kedua adalah pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Metode ini dapat digunakan kalau pemasaran barang dan jasa sudah terjamin misalnya sudah adanya kontrak/ perjanjian tertentu dengan pihak lain, kemudian harganya sudah relatif pasti dan sebagian besar kegiatan untuk memperoleh penghasilan di maksud sudah dilaksanakan. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas. Metode ini dapat dilakukan kalau resiko terjadi piutang tidak tertagih atau jangka waktu relatif lama. Metode ini digunakan bank terutama bila mengakui pendapatan bunga yang berasal dari kredit bermasalah bahkan macet. Untuk kredit macet, pendapatan bunga tidak akan akui menjadi rekening nominal (pendapatan bunga) sebelum benar – benar direalisasi.