sap rokok 1.doc

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN DAMPAK MEROKOK TERHADAP KESEHATAN JANTUNG” Oleh : Kelompok X 1.Ahmad Kanzul Khoir 131413143154 2.Masruroh Vivianti 131413143157 3.Nur Rofiatin 131413143166 4.Novie Prawitaningsih 131413143168 5.Aprilya Puspita Sari 131413143169 6.Miftachul Jannah 131413143170 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

Upload: mindhoul

Post on 12-Nov-2015

291 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANDAMPAK MEROKOK TERHADAP KESEHATAN JANTUNG

Oleh :Kelompok X

1. Ahmad Kanzul Khoir

1314131431542. Masruroh Vivianti

1314131431573. Nur Rofiatin

1314131431664. Novie Prawitaningsih

131413143168

5. Aprilya Puspita Sari

131413143169

6. Miftachul Jannah

131413143170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA

2015SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)Topik

: Dampak merokok pada kesehatan jantungSasaran: Keluarga pasien di Ruang CamelliaTempat : Ruang Camellia RSUD dr. Soetomo SurabayaHari/Tanggal: Rabu, 22 April 2015Waktu

: 30 menit

Pelaksana: Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

A.Tujuan Instruksional 1. Tujuan instruksional umumSetelah diberikan penyuluhan peserta mampu menjelaskan kembali tentang dampak merokok terhadap kesehatan jantung2. Tujuan instruksional khusus Setelah kegiatan penyuluhan dilakukan peserta dapat :a. Menyebutkan epidemiologi kematian akibat rokok

b. Menjelaskan jenis merokok c. Menyebutkan kandungan rokokd. Menyebutkan penyakit jantung akibat rokoke. Menyebutkan pencegahan penyakit jantungC. Materia. Epidemiologi kematian akibat rokok

b. Jenis merokok c. Kandungan rokokd. Penyakit jantung akibat rokok

e. Pencegahan penyakit jantungD.Metode1. Ceramah2. Tanya JawabE.Alat dan media

1. Leaflet

2. FlipchartF.Susunan acara penyuluhanNoTahapKegiatan

PenyuluhPeserta

1Pembukaan

5 menit1. Menyampaikan salam pembuka

2. Memperkenalkan diri

3. Menyampaikan tujuan penyuluhan4. Kontrak waktu1. Menjawab Salam2. Mendengarkan3. Memperhatikan

2Pelaksanaan 15 menit1. Menggali pengetahuan peserta tentang tuberkulosis2. Menyampaikan materi tentang : a. Epidemiologi kematian akibat rokok

b. Jenis merokok c. Kandungan rokokd. Penyakit jantung akibat rokok

e. Pencegahan penyakit jantung1. Menjawab pertanyaan2. Memperhatikan dan mendengarkan

3Diskusi dan Evaluasi8 menit1. Tanya jawab tentang materi yang telah diberikan2. Menanyakan kepada peserta1. Bertanya dan menjawab pertanyaan

4Terminasi

2 menit1. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta3. Menyampaikan salam penutup1. Mendengarkan

2. Menjawab salam

G.PengorganisasianPembimbing Pendidikan : Harmayetty, S.Kp.,M.KesModerator

: Ahmad Kanzul Khoir xPenyaji

: Ahmad Kanzul Khoir Observer

: Miftachul Jannah

Fasilitator

: Novie Prawtianingsih

Aprilya Puspita Sari

Nur Rofiatin

H. Deskripsi pengorganisasian1. Moderator

Tugas :

a. Mengatur jalannya penyuluhanb. Menyampaikan judul materic. Mengatur kontrak waktud. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khususe. Memperkenalkan penyaji materi, fasilitator, memberi salam pembuka2. Penyaji Tugas : a. Menyajikan materi penyuluhan danb. Menjawab pertanyaan dari peserta

3. Observer

Tugas: Mengamati dan menilai proses penyuluhan4. Fasilitator

Tugas

: Menstimulasi peserta yang tidak aktifI. Setting tempat

Keterangan Gambar:

: Audience

: Moderator

: Penyuluh

: Fasilitator

:ObserverJ.Evaluasi1. Evaluasi struktur

a. Peserta hadir di tempat penyuluhan.

b. Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang Camellia RSUD dr. Soetomo Surabaya.c. Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelum peserta penyeluhan diseleksi.

d. SAP dan leaflet dibuat 3 hari sebelum penyuluhan. 2. Evaluasi proses

a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.d. Peserta yang hadir minimal 10 orang.3. Evaluasi Hasil

a. Peserta dapat menyebutkan epidemiologi kematian akibat rokok

b. Peserta dapat menjelaskan jenis merokok c. Peserta dapat menyebutkan kandungan rokokd. Peserta dapat menyebutkan penyakit jantung akibat rokok

e. Peserta dapat menyebutkan pencegahan penyakit jantungMateri PenyuluhanDampak Merokok Terhadap Kesehatan Jantung

1. Epidemiologi

Penelitian epidemiologi tembakau di dunia menunjukkan tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahun dan diperkirakan terjadi 10 juta kematian di tahun 2020. Konsumsi rokok membunuh satu orang setiap detik di dunia. Konsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes mellitus dan merupakan penyebab kematian utama di dunia. Jumlah perokok di Indonesia masih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan peningkatan prevalensi perokok pada tahun 2007, 2010, dan 2013 berturut-turut meningkat dari 34,2 persen; 34,7 persen dan 36,3 persen. Perokok pemula remaja usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dari 9,5 persen pada tahun 2001 menjadi 17,5 persen pada tahun 2010 (Aditama, 2010)2. Jenis Rokok

Rokok berdasarkan penggunaan filter dibagi menjadi dua jenis : Sitepoe (2000)1) Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

2) Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.

Dari pengukuran kadar nikotin yang dilakukan terhadap dua jenis rokok masing-masing tiga merk dengan ulangan sebanyak tiga kali, diperoleh kesimpulan yaitu: bahwa kandungan nikotin dalam rokok kretek lebih besar dari rokok filter. Pada rokok filter kandungan nikotin terbesar pada Filter-C, terendah pada Filter-A, sedangkan pada rokok kretek kandungan tertinggi pada Kretek-X dan terendah pada Kretek-Z. Nikotin yang terdapat dalam asap rokok arus samping 46 kali lebih besar dari asap rokok arus utama (Susana, 2003).

3. Zat-zat yang terkandung dalam rokok a. Nikotin

Dua bahan terpenting dalam asap rokok yang berkaitan dengan penyakit jantung adalah nikotin dan gas CO. Nikotin adalah stimulan sistem saraf yang memacu gangguan biokimia dan neurotransmiter yang kompleks. Hal ini dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah, merusak jaringan paru, dan mengurangi kemapuan rasa dan bau. Aktivasi kolinergik oleh nikotin menyebabkan pelepasan berbagai neurotransmiter dan berbagai dampaknya. Nikotin dapat mengganggu jantung, membuat irama jantung menjadi tidak teratur, mempercepat aliran darah, menimbulkan kerusakan endotel pembuluh darah dan menimbulkan penggumpalan darah. Nikotin juga mempengaruhi metabolisme lemakjdan mempermudah terjadinya penyempitan pembuluh darah di jantung. Hal yang hampir serupa dapat terjadi pada pembuluh darah di otak dengan akibat serangan stroke (Rilantono, 2015).

b. Karbon monoksida

Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah, ikatan CO dengan haemoglobin akan membuat haemoglobin tidak bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi haemoglobin sebagai pengangkut oksigen berkurang, sehingga membentuk karboksi hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian (Triswanto, 2007). Gas karbon monoksida menghambat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh termasuk organ vital seperti jantung, otak, dan meningkatkan respon denyut jantung, mengakibatkan penyakit jantung koroner (PJK), stroke, dan PPOK (Rilantono, 2015).c. Tar

Tar adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik dan N-nitrosamine (Triswanto, 2007). Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat asap rokok. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Sedangkan bagi rokok yang menggunakan filter dapat mengalami penurunan 5-15 mg. (Sitepoe, 2000).d. Timah hitam

Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh (Triswanto, 2007).

e. Amoniak

Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma (Triswanto, 2007).

f. Hidrogen Sianida (HCN)

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian (Triswanto, 2007).

g. Nitrous Oxide Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit (Triswanto, 2007).

h. Fenol

Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim (Triswanto, 2007).i. Hidrogen sulfida

Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen) (Triswanto, 2007).

4. Beberapa jenis penyakit akibat merokok 1) Jantung Koroner

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap (Karyadi, 2002). Perokok akan mengalami serangan jantung 3 kali lebih sering dibanding dengan bukan perokok. Jika merokok dimulai dari usia muda maka risiko mendapatkan serangan jantung koroner 2 kali lebih sering dibandingkan bukan perokok, dan serangan jantung banyak terjadi sebelum usia 50 tahun. Merokok juga meningkatkan kemungkinan mendapatkan serangan jantung koroner pada perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral. Angka kematian akibat penyakit jantung koroner juga 20-30 % lebih tinggi pada istri perokok dibvandingkan istri bukan perokok (Rilantono, 2015).2) KolesterolMerokok menyebabkan kadar kolesterol HDL menurun sehingga kadar kolesterol LDL semakin meningkat. Peningkatan kadar kolesterol LDL menyebabkan fungsi endotel vaskular terganggu, sebagai awal dari proses aterosklerosis. Proses aterosklerosis jika dibiarkan dapat berakhir dengan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) maupun stroke (Rilantono, 2015).

3) Penyakit Stroke

Stroke adalah penyakit deficit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak serta menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Kejadian serangan penyakit ini bervariasi antar tempat, waktu, dan keadaan penduduk (Karyadi, 2002).

4) Hipertensi

Walaupun nikotin dan merokok menaikkan tekanan darah diastole secara akut, namun tidak tampak lebih sering di antara perokok, dan tekanan diastole sedikit berubah bila orang berhenti merokok. Hal ini mungkin berhubungan dengan fakta bahwa perokok sekitar 10-12 pon lebih ringan dari pada bukan perokok yang sama umur, tinggi badan dan jenis kelaminnya. Bila mereka berhenti merokok, sering berat badan naik. Dua kekuatan, turunnya tekanan diastole akibat adanya nikotin dan naiknya tekanan diastole karena peningkatan berat badan, tampaknya mengimbangi satu sama lain pada kebanyakan orang, sehingga tekanan diastole sedikit berubah (Bustan, 2007). Merokok dimulai sejak umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 10 tahun. Semakin awal seseorang merokok makin sulit untuk berhenti merokok. Rokok juga punya dose-response effect, artinya semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya terhadap risiko perubahan tekanan darah. Apabila perilaku merokok dimulai sejak usia remaja, merokok dapat berhubungan dengan tingkat arterosclerosis. Resiko kematian bertambah sehubungan dengan banyaknya merokok dan umur awal merokok yang lebih dini (Bustan, 2007).

Merokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat untuk terjadinya PJK sehingga dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung. Merokok sigaret menaikkan risiko serangan jantung sebanyak 2 sampai 3 kali. Sekitar 24 % kematian akibat PJK pada laki-laki dan 11 % pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok.Meskipun terdapat penurunan yang progresif proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun 1970-an, pada tahun 1996 sebesar 29 % laki-laki dan 28 % perempuan masih merokok. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah prevalensi kebiasaan merokok yang meningkat pada remaja, terutama pada remaja perempuan. Orang yang tidak merokok dan tinggal bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko sebesar 20 30 % dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok. Risiko terjadinya PJK akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok 20 batang rokok atau lebihdalam sehari memiliki resiko sebesar dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum untuk mengalami kejadian PJK. Peran rokok dalam patogenesis PJK merupakan hal yang kompleks, diantaranya :

a) Timbulnya aterosklerosis.

b) Peningkatan trombogenesis dan vasokonstriksi (termasuk spasme arteri koroner)

c) Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.

d) Provokasi aritmia jantung.

e) Peningkatan kebutuhan oksigen miokard.

f) Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen.

g) Risiko terjadinya PJK akibat merokok turun menjadi 50 % setelah satu tahun berhenti merokok dan menjadi normal setelah 4 tahun berhentiManfaat penghentian kebiasaan merokok lebih sedikit kontroversinya dibandingkan dengan diit dan olah raga. Tiga penelitian secara acak tentang kebiasaan merokok telah dilakukan pada program prevensi primer dan membuktikan adanya penurunan kejadian vaskuler sebanyak 7-47% pada golongan yang mampu menghentikan kebiasaan merokoknya dibandingkan dengan yang tidak. Oleh karena itu saran penghentian kebiasaan merokok merupakan komponen utama pada program rehabilitasi jantung koroner (Supriyanto, 2008).5. Pencegahan Penyakit Jantung

Kita harus bisa mengimplementasikan paradigma SEHAT dari Klub Jantung Sehat pada kehidupan kita sehari-hari, yaiu (Rilantono, 2013) :

S Seimbangkan gizi, kurangi makanan berlemak, perbanyak sayur dan buah (3 sampai 5 porsi sehari) dan pilih ikan sebagai lauk pauk

E Enyahlah rokok, berhenti merokok bagi perokok, anak-anak dan remaja dilarang merokok, perbanyak kawasan bebas rokok

H Hindari dan atasi stres, dengan relaksasi dan rekreasi

A Awasi tekanan darah, usahakan tetap normal 120/80

T Teratur berolah raga, minimal jalan kaki jam tiap hari.DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Edisi kedua. Rineka Cipta. Jakarta.

Karyadi, E 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner. PT. Intisari Mediatama. JakartaRilantono, Lily 2015 Penyakit Kardiovaskular. Jakrta. Badan Penerbit FKUISitepoe, M 2000. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Gramedia. Jakarta.

Susanna, Dewi 2005. Penentuan Kadar Nikotin Dalam Asap Rokok. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Diakses pada tanggal 17 April 2015 di http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/75.pdfTendra, H 2003. Merokok dan Kesehatan. Kompas. Surabaya.

Triswanto, S D 2007. Stop Merokok. Yokyakarta: Progresif Book.FLIPCHART