sap kawasan anti rokok new

22
PAKET PENYULUHAN KAWASAN TANPA ROKOK PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA IV RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Upload: yoyonk-jena

Post on 26-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kawasan anti roko

TRANSCRIPT

PAKET PENYULUHAN KAWASAN TANPA ROKOK

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA IV RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG2015LEMBAR PENGESAHAN

PAKET PENYULUHANKAWASAN TANPA ROKOK

Oleh :PROMOSI KESEHATAN RUMAHSAKIT (PKRS)IRNA IV

KA IRNA IV

Dr. Hardjoedi Adji Tjahyono, Sp. A (K) NIP. 196804262000011001KA SMF IKA

Dr. Masdar Muid, Sp. A (K)NIP. 195103061982101001

LEMBAR PENGESAHAN

PAKET PENYULUHANKAWASAN TANPA ROKOK

Oleh :Kelompok UB1.2

Pembimbing Institusi

Dr. Hardjoedi Adji Tjahyono, Sp. A (K) NIP. 196804262000011001Pembiming Lahan

Dr. Masdar Muid, Sp. A (K)NIP. 195103061982101001

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan: kawasan anti rokokSasaran: Pasien dan keluarga pasien pengunjung di IRNA IV Tempat : Ruang PenyuluhanHari, tanggal : Rabu, 06 Mei 2015Alokasi waktu: 45 menitMetode: ceramah, tanya jawab dan diskusiPertemuan ke: 1 (satu)Penyuluh: Mahasiswa UB

A. Tujuan Instruksional1. Tujuan umumSetelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan mengetahui dan mengerti dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.2. Tujuan khususSetelah diberikan penyuluhan tentang kawasan anti rokok selama kurang lebih 45 menit, sasaran diharapkan dapat :a. Menjelaskan pengertian rokok dengan benar.b. Menjelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.c. Menyebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.d. Menyebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.e. Menyebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan benar.

B. Materi Penyuluhan1. Pengertian rokok2. Perokok aktif3. Perokok pasif4. Komponen-komponen rokok yang membahayakan5. Berbagai penyakit akibat merokok6. Cara menghindar dari rokok

C. Sasaran Sasaran penyuluhan adalah pasien dan keluarga yang dirawat di ruang 7B

D. MetodeMetode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab

E. MediaMedia yang digunakan adalah leaflet, dan powerpoint

F. Kegiatan PenyuluhanTahapWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMetodemedia

Pembukaan 5 menit1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.2. Memperkenalkan diri.3. Menjelaskan maksud dan tujuan dari penyuluhan.4. Kontrak waktu5. Menggali pengetahuan peserta sebelum diberi penyuluhan.

1. Menjawab salam2. Mendengarkan penjelasan penyajiCeramahmicrophone

Penyajian 30 menit1.Menjelaskan tentang : Pengertian rokok Perokok aktif Perokok pasif Komponen-komponen rokok yang membahayakan Berbagai penyakit akibat merokok Cara menghindar dari rokok3. Berdiskusi4. Memberikan kesempatan untuk bertanya1. Mendengarkan dan memperhatikan2. Memberikan tanggapan dan pertanyaan mengenai hal yang kurang dimengerti.3. Mencatat hal-hal penting

Ceramah, Tanya jawabLeaflet dan ppt

Penutup 10 menit1. Mengulang informasi yang penting.2. Menggali pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan dalam bentuk tanya jawab.3. Meyimpulkan hasil kegiatan penyuluhan.4. Menutup dengan salam1. Mendengarkan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan.2. Memberikan tanggapan balik.Ceramah, diskusi, tanya jawabLeaflet

G. Evaluasi 1. Evaluasi proses:a) Sasaran mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baikb) Sasaran terlibat aktif dan kooperatif dalam kegiatan penyuluhanc) Sasaran aktif bertanyad) Sasaran aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

2. Evaluasi hasil:a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 pesertab. Media yang digunakan adalah leaflet c. Waktu penyuluhan adalah 45 menitd. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan berlangsunge. Peserta aktif dan antusias dalam megikuti kegiatan penyuluhan

3. Hasila) Sasaran mampu memahami tentang pengertian rokokb) Sasaran mampu memahami tentang perokok aktifc) Sasaran mampu memahami tentang perokok pasifd) Sasaran mampu memahami tentang komponen-komponen rokok yang membahayakane) Sasaran mampu memahami tentang berbagai penyakit akibat merokokf) Sasaran mampu memahami tentang cara menghindar dari rokok

H. Materi Penyuluhan (lampiran 1)

Lampiran 1

KAWASAN ANTI ROKOK

1. LATAR BELAKANGMerokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah, satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa ? tidak hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).Indonesiamenduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelahChinadanIndia. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi, dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar."Rata-rata sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara berkembang. KhususIndonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok, sehingga tak mengherankan lebih dari separuh pendudukIndonesiadiduga sebagai perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga wargaIndonesiamerupakan perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120 orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 % responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok. Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya. Tentunya semua ini akan dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta masyarakat, sehingga kecenderungan remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.

2. PENGERTIAN ROKOKRokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dubungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesarkelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

3. PEROKOK AKTIFPerokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah kerenCiri-ciri fisik seorang perokok :a. Gigi kuning karena nikotin.b. Kuku kotor karena nikotin.c. Mata pedih.d. Sering batuk - batuk.e. Mulut dan nafas bau rokok.4. PEROKOK PASIFPerokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :a. Mata pedihb. Hidung beringusc. Tekak yang serakd. Pening / pusing kepala

Apabila perokok pasif terus-menerus menekuni kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :a. Kanker paru-paru,b. Serangan jantung dan mati mendadak,c. Bronchitis akut maupun kronis,d. Emfisema,e. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas.

5. KOMPONEN-KOMPONEN PADA ROKOK YANG MEMBAHAYAKAN KESEHATANSetiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahankimia berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :a. NikotinNikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.

b. Karbon monoksida (CO)Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat denganhaemoglobindarah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan denganhaemoglobindarah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.

c. TarTar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalahbenzoa pyrene,nitrosamine,B-naphthylamine, dannikel.

d. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.

e. AsetonAseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.f. FormaldehidFormaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.g. KadmiumKadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat padaaccuatau aki kendaraan bermotor.h. ArsenikSeperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini.i. Ammonia Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.j. Polonium-210Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.k. Hidrogen sianidaHidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.l. Vinil klorida Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.m. .Naftalena Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.

6. BERBAGAI PENYAKIT AKIBAT KEBIASAAN MEROKOKKebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh yang terkena, adalah sebagai berikut.

1. Penyakit pada organ sitem pernapasana. Kanker paru-parub. Kanker tenggorokanc. Asma dan berbagai bentuk alergid. Radang rongga tenggorokan akute. Terhambatnya perkembangan pau-paruf. Radang pita suara

2. Penyakit pada organ sistem pencernaana. Radang mulut, bibir, lidah, gigi, gusi, dan pecahnyaemailgigib. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahangc. Kanker pankreasd. Radang dan luka pada lambung dan usus

3. Penyakit pada organ sistem sirkulasi dan hatia.Arterosklerosis / penyempitan pembuluh darahb. Pembekuan pada darah otakc. Radang pada hati

4. Penyakit pada organ sistem perkemihana. Kankervesica urinarius(kandung kemih)b. Kanker ginjal

5. Penyakit pada organ sistem genetaliaProduksi sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu kekentalancement, serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada perokok, terutama perokok berat, produksi sperma bisa sedikit, dan dengancementyang cair. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemandulan.

6. Penyakit pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusuiSelain berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada kelompok khusus ini juga akan menambah risiko terkena penyakit-penyakit seperti :a.Kanker leher rahimb.Abortus (keguguran) spontanc.BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah)d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu, seperti terjadiretardasi mental dan gangguan pertumbuhan

7. CARA MENGHINDARI DAN MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOKAgar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut.

1.Berhenti secara mendadakTidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif.2.Cara menunda secara perlahanCara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.3.Cara mengurangiCara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.4.Tidak mengikuti kebiasaan perokokPada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.5.Terapi penggantian nikotinTerapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis .Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.6.PengalihanaktivitasBiasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus,SekehaTeruna-Terunidi masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.

7.Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatanSikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.8.Konsumsi makanan dengan menu seimbangMenu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan yangdapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.9.Membentuk kelompok sebayaKelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.10.Senantiasa berdoaUpaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nanda International.2009-2011. Nursing Diagnosis Classification. USADoenges, Marilynn, et.al. 2010. Nursing Diagnosis Manual : Planning, Individualizing and Documenting Client Care, 3rd edition. Davis PlusSmeltzer, S.C & Bare, B.G. Brunner&SuddarthsTextbook of Medical Surgical Nursing. 8th Edition. Alih Bahasa : Waluyo, A. Jakarta : EGC.Wilkinson, Judith. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dan Intervensi NIC&Kriteria Hasil NOC. Edisi 7 Terjemahan. Jakarta: EGC.Anggota Koalisi untuk Indonesia SehatTanya Jawabtentang Rokok.Corwin, Elisabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Knight, John F.1990.Usahakan Jantung Sehat.Bandung :IndonesiaPublishing House.Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media AeskulapiusFK UI.Smeltzer, Suzanne C.2001.Keperawatan Medikal Bedah Brunner &Suddarth Volume I.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.Tambayong, Jan.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC