bab 4 hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2010-1-00338-ka bab...

214
145 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari dua metode yang digunakan, yaitu analisis Fit/Gap dan Information Economics . Analisis fit/gap bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan sejauh mana kedua software ERP yang ada dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan ( requirement) perusahaan untuk menjalankan proses bisnis. Metode Information Economics akan mengidentifikasi biaya yang dibutuhkan untuk implementasi serta manfaat yang dap at dip eroleh dari p engimp lementasian software. Diakhir bab ini, akan di deskripsikan hasil analisis dalam bentuk rekomendasi produk ERP yang layak untuk di implementasikan pada PT CUBIC INDONESIA. 4.1 Alternatif Produk ERP Rencana Implementasi ERP yang akan dilakukan oleh PT CUBIC INDONESIA diawali dengan melakukan pemilihan produk ERP yang sesuai dengan line of business serta requirement yang dibutuhkan perusahaan. M elihat kondisi dan skala bisnis PT CUBIC INDONESIA yang merupakan perusahaan dengan skala menengah, maka produk ERP yang ditawarkan sebagai pilihan software ERP bagi perusahaan adalah SAP Business One dan M icrosoft Dynamics AX. Kedua software ERP ini akan dianalisis untuk dilihat seberapa besar tingkat keselarasan antara proses bisnis yang dimiliki perusahaan dengan software ERP tersebut.

Upload: dinhkhue

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

145

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan d ibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari dua

metode yang digunakan, yaitu analisis Fit/Gap dan Information Economics. Analisis

fit/gap bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan sejauh mana kedua

software ERP yang ada dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (requirement)

perusahaan untuk menjalankan p roses bisnis. Metode Information Economics akan

mengidentifikasi biaya yang dibutuhkan untuk implementasi serta manfaat yang

dapat diperoleh dari pengimplementasian software. Diakhir bab ini, akan di

deskripsikan hasil analisis dalam bentuk rekomendasi p roduk ERP yang layak untuk

di implementasikan pada PT CUBIC INDONESIA.

4.1 Alternatif Produk ERP

Rencana Implementasi ERP yang akan d ilakukan oleh PT CUBIC

INDONESIA diawali dengan melakukan pemilihan produk ERP yang sesuai dengan

line of business serta requirement yang dibutuhkan perusahaan. M elihat kondisi dan

skala bisnis PT CUBIC INDONESIA yang merupakan perusahaan dengan skala

menengah, maka p roduk ERP yang ditawarkan sebagai p ilihan software ERP bagi

perusahaan adalah SAP Business One dan M icrosoft Dynamics AX. Kedua software

ERP ini akan dianalisis untuk dilihat seberapa besar tingkat keselarasan antara proses

bisnis yang dimiliki perusahaan dengan software ERP tersebut.

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

146 4.1.1 SAP Business One

SAP Business One adalah salah satu p roduk ERP yang di keluarkan oleh SAP

dan didesain khusus untuk perusahaan dengan skala bisnis kecil-menengah. SAP

Business One menyediakan fungsi-fungsi yang membantu aktivitas untuk

menjalankan suatu proses bisnis.

4.1.1.1 Implementa tion Timing untuk S AP Business One

Proses implementasi SAP Businees One dilakukan lewat metode yang

didefinisikan oleh SAP, yaitu AIP (Accelerated Implementaion Program). Tahap-

tahap yang ada dalam metode AIP, yaitu:

1. Project preparation phase, yaitu tahap pembentukan tim kemudian tim

mempersiapkan dan melaksanakan project kick of meeting serta perkiraan

sumber daya, biaya dan durasi dari setiap aktivitas yang dilakukan. Hal-hal

tersebut merupakan perencanaan dan persiapan awal untuk implementasi SAP

Business One.

2. Blueprint phase, yaitu tahap dokumentasi dari kebutuhan pelanggan yang

dilakukan lewat interview dengan berbagai stakeholder untuk mendefinisikan

tujuan proyek, lingkup, jadwal, melakukan desain proses bisnis dan melakukan

proses Gap & fit analysis.

3. Realization phase, yaitu tahap konfigurasi sistem sesuai dengan proses bisnis

yang diinginkan, perencanaan untuk melakukan interface dan integrasi

infrastruktur sistem yang baru, dan terakhir adalah UAT (User Acceptance Test).

4. Final preparation phase, yaitu tahap konsolidasi dari tahap-tahap sebelumnya

dengan tujuan untuk mempersiapkan sistem untuk final acceptance. Tahap ini

dilakukan proses final system test, user train ing, dan final data migration ke

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

147

AIP Business One - Implementation Cycle

Realization Final Preparation

Go Live & Support

Blueprint Project Preparation

Time

Go- Live

Project kick-off Start

Plan project Set up Implementation standards and procedures Execute kick-off System setup (DEV&QA) Production hard ware installation Qualit y check: Project preparation

Monitor live environment Close open issues Start long term support plan Qualit y check: Go Live Project closing

Refine cutover plans Establish long term support plan Train end u ser s and administrators Create & staff help desk System management Execute cutover Qualit y check: Final preparation Start of production

Validate organizational configuration Validate business processes Realiz e delta requirements Conduct organizational change management Planning for production support and cutover Run Integration & acceptance test Plan end user training

Define system environment Gather busin ess requirem ents Collect configuration needs Prepar e issue and change log Document training and testing plan

dalam sistem yang baru. Setelah itu dilakukan data konversi dan verifikasi

migrasi data. Setelah tahap ini berhasil di laksanakan, maka SAP Business One

siap untuk digunakan dengan produktif.

5. Go-Live and Support, yaitu tahap dimana keseluruhan sistem akan dijalankan

serta dilakukan p roses monitoring untuk memastikan bahwa kebutuhan user

terpenuhi serta melakukan pengukuran benefit dan performance dari SAP

Business One.

Setiap tahap yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa aktivitas yang

mendukung p roses implementasi SAP Business One. Aktivitas dan waktu yang

dibutuhkan untuk setiap aktivitas tersebut akan dideskripsikan dalam gambar dan

tabel berikut.

Gambar 4.1 Implementation Cycle SAP Business One

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

148 Tabel 4.1 Implementation Time SAP Business One

Task # Description Results Est. Duration*

Phase 1 Project

Preparation

5,375 days

1 General

project

management

1,5 days (12

hours)

1-1 Hand-over from

sales

- Obtain information about sales

process, customer, schedule,

business p rocesses, …

- Project risk assessed

0,75 day(6

hours)

1-2 Define project

organ ization

- Clarify p roject responsibilities

internally

0,25 day (2

hours)

1-3 Conduct

internal kick-off

- Communicate p roject p lan 0,5 day (4 hours)

2 Project kick-

off preparation

1,25 days (10

hours)

2-1 Communicate

with customer

- Confirm hardware and resource

availability

- Confirm date and agenda for

kick-off

0,25 day (2

hours)

2-2 Create kick-off

presentation

- Kick-Off meeting p resentation

with agenda and p roject p lan

1 day (8 hours)

3 Kick-off

meeting

0,75 day (6

hours)

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

149

Task # Description Results Est. duration

Phase 2 Business

Blueprint

5,875 days

(47 hours)

1 General project

management

0,875 day (7

hours)

1-1 Review project - Review minutes from kick-off 0,125 day (1

3-1 Kick-off

meeting

- Conduct kick-off meeting

- Obtain understanding of customer

expectations and high-level

requirements

- Finalize p roject plan and time

schedule

- Service level agreement (SLA)

signed

0,75 day (6

hours)

4 Software

delivery and

install

1,75 day (14

hours)

4-1 Deliver

software

- Obtain signed delivery receipt 0,75 day (6

hours)

4-2 Install SAP

Business One

- SAP Business One functional and

initialized with demo database on

client hardware

1 day (8 hours)

5 Review Project

Phase

- Obtain signed project phase

sign-off

0,125 day (1

hours)

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

150

p lan meeting

- Project plan is updated based on

outcome of kick-off meeting

hours)

1-2

Schedu le

business

requirements

gathering

workshops

- Business requirements gathering

workshops are scheduled

0,75 day (6

hours)

2

Business

requirements

gathering

4 days (32

hours)

2-1

Conduct business

requirements

gathering

workshops

- Business needs defined in detail in

the areas of:

* sales,

* purchasing,

* inventory management,

* production and M RP,

* financials and accounting,

* service management

* banking

* reporting

* business partner and item master

data

* chart-of-accounts

- Requirements defined for:

3,25 days (26

hours)

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

151

* authorizations and data ownership

* data migration

* interfaces and integration points

* system performance

2-2 Create Business

Blueprint

- All relevant data (requirements,

solutions, limitations, and gaps) are

documented in Business Blueprint

document

0,75 day (6

hours)

3 Review

blueprint

0,875 day (7

hours)

3-1

Review and

discuss Business

Blueprint

- Feasibility of business and

technical requirements is

determined

- Limitations and gaps are

established and solutions are agreed

upon

0,75 day (6

hours)

3-2 Review project

p lan

- Project plan is up-to-date based on

Business Blueprint review

0,125 day (1

hours)

4 Review Project

Phase

- Obtain signed project phase

sign-off

0,125 day (1

hours)

Task # Description Results Est. duration

Phase 3 Realization 13,625 days

(109 hours)

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

152

1 General project

management

2,75 days (22

hours)

1-1

Plan

organizational

change

management

- User roles are defined and

assigned to business processes

- Communication strategy for end

users is defined

0,25 day (1

hours)

1-2

Plan end-user and

administrator

training

- Training strategy defined

- Preliminary training schedule

created

- Training material is created

1 day (8 hours)

1-3

Define and

prepare data

migration

- Relevant item, BP, and balance

data from legacy system is cleaned

and filtered

1,5 day (12

hours)

2 Production

system setup

5,5 days (44

hours)

2-1

Install SAP

Business One

production system

- SAP Business One with database

installed on client hardware for

intended production use

0,75 day (6

hours)

2-2 Complete system

initialization

- SAP Business One system

initialized based on Business

Blueprint and SAP system

initialization guide

0,25 day (2

hours)

2-3

Complete system

configuration

based on Business

- SAP Business One system

configured for p roduction use based

on Business Blueprint

2 day (16

hours)

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

153

Blueprint

2-4 Complete data

migration

- All relevant item, business partner,

and accounting data imported into

SAP Business One

1,5 day (12

hours)

2-5

Configure

app licable

interfaces

- Standard interfaces to print, fax,

email, etc. configured and

functional

0,5 day (4

hours)

2-6 Establish users

and authorizations

- User list with authorizations is

completed and users have been

created in the SAP Business One

system

0,5 day (6

hours)

3

Organizational

Change

Management

0,25 day (2

hours)

3-1

Conduct change

management

communication

(if app licable)

- Roles, tasks, and training schedu le

have been communicated to end

users

- Vendors and customers have been

informed about schedule and

upcoming changes

0,25 day (2

hours)

4

System

validation/accept

ance testing

1 day (8

hours)

4-1 Maintain

Business Process

- List of all relevant core business

p rocesses relevant for the SAP

0,75 day (6

hours)

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

154

Master List Business One implementation is

created

4-2

Conduct business

process and data

validation/accepta

nce testing

workshops

- All processes from the business

p rocess master list have been

walked through in the system and

have been reviewed

- Data imported via data migration

has been verified

- Changes to setup or scope are

documented

0,25 day (2

hours)

5 System Testing 3,625 days (29

hours)

5-1 Define test cases

and scope - Test p lan and cases created

1 day (8 hours)

5-2 Prepare test

environment

- Copy of p roduction SAP Business

One database created and initialized

in SAP Business One test system

0,125 day (1

hours)

5-3 Execute test p lan - All test cases have been completed

successfully

2,375 days (19

hours)

5-4

Review test

results and

necessary changes

- Results and necessary changes are

reviewed

- Project plan is updated

0,125 day (1

hours)

6

Cut-Over and

Support

Planning

0,375 day(3

hours)

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

155

6-1 Define cut-over

plan - Cut-over p lan defined

0,125 day (1

hours)

6-2 Plan support

strategy

- All support procedures and

contacts are defined

0,125 day (1

hours)

6-3 Plan system

administration

- System administrator is appointed;

tasks and responsibilities are

defined

0,125 day (1

hours)

7 Review Project

Phase

- Obtain signed project phase

sign-off

0,125 day (1

hours)

Task # Description Results Est. duration

Phase 4 Final Preparation 6,75 days (54

hours)

1 General project

management

0,375 day (3

hours)

1-1 Confirm training

p lan

- Training p lan and schedule

confirmed and communicated to

users

0,188 day

(1,504 hours)

1-2 Finalize cut-over

p lans

- Cut-over p lan finalized and

communicated to end users

0,188 day

(1,504 hours)

2 Training 4 days (32

hours)

2-1 Key user training - Key users trained 3 days (24

hours)

2-2 Administrator - Administrator trained 1 day (8

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

156

training hours)

3 System readiness 1 day (8

hours)

3-1 Complete system

administration

- All administrative settings are

complete

- SAP Business One client

installations are complete

0,5 day (4

hours)

3-2 Conduct Go-Live

check - Go-live checklist completed

0,5 day (4

hours)

4 Cut-over 1,25 days (1

hours)

4-1 Finalize legacy

system processing

- Final legacy transaction and master

data maintenance complete by noon

of last day before cut-over

- Signif icant changes since last data

migration run are documented and

have been imported into SAP

Business One

0,5 day (4

hours)

4-2 Conduct cut-over

- Opening balances transferred into

SAP Business One system

- Pilot p rocesses can be completed

successfully in SAP Business One

according to cut-over checklist

- User manuals have been created (if

applicable)

0,75 day (6

hours)

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

157

- Customer has been provided with a

S-number to access SAP Customer

Portal

5 Review Project

Phase

- Obtain signed project phase

sign-off

0,125 day (1

hours)

Task # Description Results Est. duration

Phase 5 Go Live Support 26,375 days

(211 hours)

1 Production

support

7,375 days

(59 hours)

1-1

Provide on-site

support during

initial go-live

- SAP Business One consultant on-site

to immediately respond to any issues

3,75 days (30

hours)

1-2

Resolve critical

outstanding

critical business

or technical issues

- All critical outstanding issues

resolved

3 days (24

hours)

1-3

Hand over

support and

system

administration to

client team

- Client team has taken over support

and system administration

- Go-Live checklist in PartnerEdge

Portal has been completed to activate

support

0,625 day (5

hours)

2 Project closing 0,25 day (2

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

158

hours)

2-1 Conduct project

closing meeting

- Project p lan reviewed

- All milestones completed

successfully

- “Review and Optimization

Conference” scheduled

- Customer has signed final p roject

accep tance

0,25 day (2

hours)

3 Continuous

improvement

18,75 days

(150 hours)

3-1 Monitor system

- All issues are recorded

- Enhancements to performance,

functionality , usability, etc are

recorded

18,5 days

(148 hours)

3-2

Conduct “Review

and Optimization

Conference”

- “Review and Optimization

Conference” completed

- Post Go-Live check list completed

0,25 day (2

hours)

*= keterangan detail ada pada lampiran (L-64)

Untuk menjalankan setiap tahapan dalam pengimplementasi SAP Business One,

dibutuhkan peranan dari SAP Business Partner dan user PT CUBIC Indonesia.

SAP Business One implementation team terdiri dar i :

1. SAP Business One Project Manager : 1 orang

2. SAP Business One Logistic Consultants : 1 orang

Total durasi implementasi = 58 days

Total Mandays = 2 orang x 58 days = 116 days

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

159 User PT CUBIC INDONESIA terdiri dari :

1. Client IT Adiministrator (Section Head).

2. Client Lead – Accounting

3. Client – Operations

4. Client Lead – Purchasing

5. Client Lead – Logistics

4.1.1.2 System Requirement S AP Business One

Dalam mengimplementasikan SAP Business One, ada beberapa system requirement

yang perlu di penuhi untuk mendukung setiap proses yang akan dilakukan dalam

pengoperasian SAP Business One. System requirement yang dibutuhkan terdiri dari

beberapa komponen, yaitu hardware requirement dan software requirement. Berikut

adalah penjelasan untuk setiap komponen tersebut.

1. Hardware Requirement

a. Minimal hardware requirements untuk Server :

Tabel 4.2 Hardware Requirement – Server SAP Business One

Component Requirement

Processor - Microsoft SQL Server 1 x Intel Pentium IV

- IBM DB2 UDB Express Edition 1 x Intel Pentium IV

Catatan : SAP juga dapat digunakan dengan menggunakan

Dual-core p rocessors baik untuk Server ataupun Client.

Memory - Microsoft SQL Server 1 GB

- IBM DB2 UDB Express Edition 1 GB

Free Hard Disk System partition 0.5 GB

Data partition 2 GB

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

160

Drive DVD-ROM

Disp lay 640 x 480 with 256 colors or higher

b. Minimal hardware requirements untuk Client :

Tabel 4.3 Hardware Requirement –Client SAP Business One

Component Requirement

Processor 1 x Intel Pentium 3 (atau setara)

Catatan : SAP juga dapat digunakan dengan menggunakan

Dual-core p rocessors baik untuk Server ataupun Client.

Memory 256 MB

Catatan :

- Beberapa add-on dalam SAP membutuhkan tambahan

memory

- Konsumsi memori untuk Add-ons dapat mengurangi

penggunaan koneksi interface baru dalam SDK.

Hard Disk 512 MB

Drive DVD-ROM

Display 800 x 600 with 24-bit colors or higher

c. RAM Requ irements untuk SAP add-ons :

Tabel 4.4 RAM Requirement – Add-on SAP Business One

Add-On Requirement

Copy Express 60 MB ~ 90 MB

DATEV 60 MB ~ 110 MB

ELSTER 50 MB ~ 70 MB

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

161

Fixed Assets 90 MB ~ 300 MB

Intrastat 60 MB ~ 200 MB

Outlook Integration 80 MB ~ 100 MB

Payment Engine (including Cash and Bank) 130 MB ~ 160 MB

Format Definition 40 MB ~ 80 MB

Advanced Layout Designer 110 MB ~ 120 MB

d. Supported dot-matrix printers :

Pilihan printer yang dapat di support oleh SAP Business One :

- Citizen PROdot 300

- Epson FX-880

- OKI M ICROLINE 320 Elite

Catatan : SAP Business One tidak mendukung in tegrated printers

(printer/fax/scanner/copp ier dikombinasikan menjadi satu mesin)

2. Software Requirement

Tabel 4.5 Software Requirement – SAP Business One

Component Requirement

Supported database

p latforms

- Microsoft SQL Server 2005 SP2 Standard/Enterprise

Edition 32bit/64bit (hanya untuk windows 2003 server)

~atau~ microsoft SQL Server 2005 SP2 Express

/Workgroup Edition 32 bit

- Microsoft SQL Server 2000 SP4 Standard/Enterprise

Edition

- IBM DB2 Express 9.1 FixPak 2

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

162

Supported server

p latforms

- Microsoft Windows Server 2003 R2 Standard/Enterprise

32-bit/64-bit editions. (catatan : tidak termasuk Windows

Terminal Services).

- Microsoft Windows Server 2003 SP2

Standard/Enterprise 32-bit / 64-bit editions. (catatan :

tidak termasuk Windows Terminal Services).

- Microsoft Windows Small Business Server 2003 R2

Standard/Premium 32-bit editions

- Microsoft Windows Small Business Server 2003 SP1

Standard/Premium 32-bit editions

- Microsoft Windows Server 2008 32-bit Standard &

Enterp rise Edition

- Microsoft Windows XP SP3 Professional 32-bit editions

- Microsoft Windows Vista Business/Enterp rise/Ultimate

Edition 32-bit

- Microsoft Windows Vista Business/Enterp rise/Ultimate

Edition 64-bit

- Citrix XenApp Edition 4.0 Advanced, Enterprise.

- Citrix XenApp Edition 4.5 Advanced, Enterprise.

- Vmware ESX 3.0

Catatan : SAP Business One tidak bisa digunakan dengan

menggunakan Itanium based 64-bit server p latforms atau

UNIX lainnya.

Supported

workstation

- Microsoft Windows XP SP3 Professional Edition 32-bit

- Microsoft Windows Vista Business/Enterprise/Ultimate

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

163

p latforms Edition 32-bit

- Microsoft Windows Vista Business/Enterp rise/Ultimate

Edition 64-bit

Supported Desktop

Applications

- Microsoft office 2007 Standard/Professional editions

- Microsoft office 2003 SP2 Standard /Professional

editions

Additional

Software

requirements For

Servers

- Microsoft Internet Explorer 6.0 SP1 or higher

- Microsoft Data Access Components 2.6 (MDAC) or

higher

- Microsoft .NET SDK (hanya digunakan untuk sistem

yang dijalankan dengan IBM DB2 Universal Database

Express edition)

Additional

Software

requirements For

Clients

- Microsoft Internet Explorer 6.0 SP1 or higher

- Microsoft Data Access Components 2.6 (MDAC) or

higher.

Catatan : Microsoft fax services atau Symantec WinFax Pro

10.0 perlu diinstall apabila akan mengirimkan fax lewat

SAP Business One.

4.1.2 Microsoft Dynamics AX

Microsoft Dynamics AX adalah salah satu p roduk software ERP yang

dimiliki Microsoft. Solusi yang diber ikan o leh Microsoft Dynamics AX

diperuntukkan untuk perusahaan yang memiliki penghasilan kecil-menengah. Sistem

ini memberikan dasar yang kuat untuk kesuksesan kolaborasi dengan para klien,

mitra kerja, karyawan, dan vendor lewat modul-modul yang tersedia di dalam-nya.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

164 4.1.2.1 Implementa tion Timing untuk Microsoft Dynamics AX

Tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Microsoft

Dynamics AX adalah :

1. Diagnostic and Training, yaitu tahap untuk melakukan persiapan awal dari

proses implementasi Microsoft Dynamics AX serta adanya pembentukan

project team. Setelah project team terbentuk, akan dilakukan kick-off meeting

dan penentuan scope implementasi dari Microsoft Dynamics AX. Selanjutnya

akan dilakukan training yang dibagi berdasarkan modul-modul yang akan

diimplementasi. Pada akh ir tahap ini akan dilakukan evaluasi tentang setiap

aktivitas yang telah dilakukan.

2. Analysis, yaitu tahap yang diawali dengan proses penentuan business

requirement dalam perusahaan yang dilakukan lewat user interview dengan

setiap bagian yang terkait dalam pengimplementasian M icrosoft Dynamix

AX. Selanjutnya dilakukan gap/fit analysis dengan tujuan untuk melihat

sejauh mana requirement perusahaan dapat dipenuhi oleh M icrosoft Dynamix

AX, kemudian akan dilakukan presentasi dan evaluasi atas analisis yang telah

dilakukan.

3. Design, yaitu tahap yang bertujuan untuk menentukan design spesification ,

technical design spesifications, dan data migration design dar i implementasi

Microsoft Dynamics AX. Di akhir tahap design akan dilakukan presentasi

dan evaluasi kepada manajemen.

4. Development, yaitu tahap yang diawali dengan perencanaan dan migrasi data,

kemudian dilanjutkan dengan environment setup. Apabila environment setup

selesai dilaksanakan maka akan dilakukan p roses development Microsoft

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

165

Dynamics AX, selanjutnya akan dilakukan user testing and accep tance untuk

melihat bagaimana user menanggapi sistem yang baru.

5. Deployment, yaitu tahap yang akan menggabungkan hasil dari diagnostic

phase dan development phase. Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan

configure environment, testing, dan d ilakukan persiapaan untuk go live.

6. Operation(Go Live), yaitu tahap terdiri dari project closing, project sign-off,

sekaligus dilakukan project review secara keseluruhan kemudian

diidentifikasi on-go ing product support.

Setiap tahap yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa aktivitas yang

mendukung p roses implementasi Microsoft Dynamics AX. Aktivitas dan waktu yang

dibutuhkan untuk setiap aktivitas tersebut akan dideskripsikan dalam gambar dan

tabel berikut.

Gambar 4.2 Implementation Cycle M icrosoft Dynamics AX

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

166

Tabel 4.6 Implementation Time M icrosoft Dynamics AX

Phase Description Req.Time

(day)

Manpower

(person)

Total

Manday

Diagnostic

and training 1.1 Project Preparation 3 1 3

1.2 Kick-off meeting 1 1 1

1.3 Training 20

1.3.1 AX Financial Training

General Ledger 2 1

Bank Management 1 1

Account Receivab le 1 1

Account Payable 1 1

1.3.2 AX T rade & Logistics

Training

Sales 2 1

Purchase 2 1

Inventory Management 1 1

1.3.3 AX Master Planning and

Production Training

Master Planning 1 1

Production 2 1

1.3.4 AX MorphX & X++

Training

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

167

MorphX 2 1

X++ 4 1

Project Meeting – Key User

Training Evaluation

Analysis

2.1 Business Requirement and

Gap/Fit Analysis

2.1.1 User Interview

2.1.1.1 Finance and Accounting 8

Finance Requ irement 4 1

Finance and Accounting

Reports 4 1

Project Meeting – Finance

Requirement Review 1 1 1

2.1.1.2 S ales 5

Sales Requirement 3 1

Sales Data and Reports 2 1

Purchasing 4

Purchasing Requirement 2 1

Purchasing Data and

Reports 2 1

Project Meeting – Sales

and Purchasing Req.

Review 1 1 1

2.1.1.3 Inventory 4

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

168

Inventory Requirement 2 1

Inventory Data and

Reports 2 1

Master Planning and

Production 5

Master Planning and

Production Requirement 3 1

Master Planning and

Production Reports 2 1

Project Meeting –

Inventory and Production

Requirement Review 1 1 1

2.2 Gap/Fit Analysis

2.2.1 As-Is/To-Be vs Gap/Fit

Analysis Documentation

Sales 3 1

Purchasing 2 1

Inventory 2 1

M aster Planning and

Production 3 1

Project M eeting –As-Is/To-

Be Gap /Fit Analysis

Review on Inventory 1 1

Finance and Accounting 8 1

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

169

Consolidation 3 2

Project Meeting –As-

Is/To-Be Gap/Fit

Analysis Review on

Consolidation 1 1

Design

3.1 S ystem Modification

Documentation

Sales 3 0

Purchasing 3 0

Inventory 2 0

M aster Planning and

Production 3 0

Finance 8 0

3.2 As-Is/To-Be Presentation

(with Gap/Fit Analysis) 5 2

Project Meeting – Evaluation for

Gap/Fit Analysis 1 1

Project Meeting – Review and

Adjustment Documentation 5 2

Development

4.1 Data Conversion and System

Modification

Data Conversion 30

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

170

Data conversion

p reparation 10 2

Data up load 5 2

System Modification and

Testing

Forms and Reports

Modification 25 0

Forms and Reports Testing 11 0

Dep loyment 5.1 Conference Room Pilot 88

Project M eeting – Scenario

Preparation 1 1

CRP Scenario Preparation 10 1

Project M eeting – Review of

Scenario and Data Upload

Preparation 1 1

5.2 AX En d User Training

Project Meeting –

Preparation for End User

Training 1 1

Supply Chain and

Production Training 8 1

Finance Training 7 1

Project Meeting –

Preparation for CRP Test 1 1

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

171

CRP Test 20 2

CRP Review 3 2

Issue Resolution 3 2

Project M eeting – Result of

CRP Review and Preparation

for Go Live 1 1

Update Process Doc (as-is

to-be) 3 2

Operation

(Go Live) 6.1 Go Live! 20

6.1.1 Go Li ve Preparation

Production Environment

Setup

User Menu & Secur ity

Setup 6 2

Final Data Conversion and

reconciliation 4 2

25

6.2.2 Go Li ve!

Project Meeting – Go Live

Preparation 1 1

Go Live 1 3

Post Live Onsite Support 5 2

First Month end Onsite

Support 5 2

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

172

Untuk menjalankan setiap tahapan dalam pengimplementasi SAP Business One,

dibutuhkan peranan dari SAP Business Partner dan user PT CUBIC Indonesia.

Microsoft Dynamics AX implementation team terdiri dari:

1. Project Manager : 1 orang

2. Functiona l Consultants : 2 orang

3. Technical Consultants : 1 orang

Total requirement time untuk implementasi = 238

Total man days = 243

User PT CUBIC INDONESIA terdiri dari :

1. Client IT Section Head.

2. Key User – Accounting

3. Key User – Operations

4. Key User – Purchasing

5. Key User – Logistics

4.1.2.2 System Requirement untuk Microsoft Dynamics AX

Dalam mengimplementasikan Microsoft Dynamics AX, ada beberapa system

requirement yang perlu di penuhi untuk mendukung setiap p roses yang akan

dilakukan dalam pengoperasian Microsoft Dynamics AX. System requirement yang

dibutuhkan terdiri dar i beberapa komponen, yaitu minimum hardware requirement,

Project Meeting – Project

Closing 1 1

GRAND TOTAL 238 243

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

173 network requirement, dan software requirement. Berikut adalah penjelasan untuk

setiap komponen tersebut.

1. Minimum Hardware Requirements:

Minimum hardware yang dibutuhkan untuk melakukan implementasi M icrosoft

Dynamics AX, yaitu :

Tabel 4.7 Hardware Requirement – Server M icrosoft Dynamics AX

Component Requirement

Processor Intel Pentium/Celeron family or compatible Pentium III Xeon or higher

p rocessor minimum; 1.1 GHz or higher recommended

RAM 512 MB RAM or more recommended

Monitor Super VGA (1024 x 768) or higher resolution monitor

Other DVD drive (required for installation from DVD)

2. Software Requirements

a. Software Requirements untuk semua komputer.

- Microsoft .NET Framework 3.5

- Microsoft Windows Installer 3.1

b. Software Requ irements khusus untuk server.

- Basic Software Requirements

Tabel 4.8 Software Requirement – Server Microsoft Dynamics AX

Component Requirements

Operating

system

Requirement yang dibutuhkan untuk operating system dalam microsoft

dynamics AX terdiri dari 3 pilihan, yaitu:

1. Microsoft Windows Server 2003 dengan Service Pack 2, Standard

Edition, Web Ed ition, Enterp rise Edition, atau Datacenter Edition.

2. Windows Server 2008 Standard Edition, Enterp rise Edition, Web

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

174

Edition, atau Datacenter Edition. Service Pack 2 untuk Windows

Server 2008 d iperbolehkan, tetap i tidak dibutuhkan.

3. Windows Server 2008 R2 Standard Edition, Enterp rise Edition, Web

Edition, atau Datacenter Edition

Catatan :

• Operating system yang dibutuhkan, yaitu OS dengan 32-bit dan 64-

bit.

• Microsoft Dynamics AX tidak disupport oleh Windows Server for

Itanium 64-bit processors

Authenticat

ion

Semua server dalam M icrosoft Dynamics AX menggunakan Windows

Authentication untuk authenticate users.

Internet

Information

Services

(IIS)

IIS 6.0 or later ( Dibutuhkan untuk melakukan settting up pada web

server)

ASP.NET ASP.NET 2.0 ( Dibutuhkan untuk melakukan settting up pada web server)

Database Tiga pilihan database yang dapat digunakan dalam M icrosoft Dynamics

AX, yaitu :

1. Microsoft SQL Server 2008, Standard or Enterp rise edition. Service

Pack 1 is supported, but not required.

2. Microsoft SQL Server 2005, Standard or Enterp rise edition, with

Service Pack 2 or Serv ice Pack 3

3. Oracle Database 10g R2, Enterprise or Standard

MDAC 2.80.1022.3 (dibutuhkan jika menggunakan SQL Server

database)

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

175

c. Software Requirements khusus untuk Client.

Tabel 4.9 Software Requirement – Client Microsoft Dynamics AX

Item Requirement

Operating

system

Tiga pilihan operating system yang dapat digunakan, yaitu:

1. Windows 7 Professional Edition or Ultimate Edition

2. Windows Vista Business Edition, Ultimate Edition, or Enterp rise

Edition, Serv ice Pack 1

3. Windows XP Professional Edition, Service Pack 2 atau 3

Catatan : Operating system yang dibutuhkan, yaitu OS dengan 32-bit

dan 64-bit.

Web browser 4 pilihan web browser yang dapat digunakan, yaitu:

1. Internet Exp lorer 6.0, Serv ice Pack 2

2. Internet Exp lorer 7.0

3. Internet Exp lorer 8.0

4. Mozilla Firefox 2.0

Catatan : web browser dibutuhkan untuk komputer client yang

mengakses Role Centers atau Enterprise Portal.

Microsoft

Office system

Dua pilihan Microsoft Office system yang dapat digunakan, yaitu :

1. 2003 Office release, Service Pack 3

2. 2007 Office release, Service Pack 1 or Service Pack 2

SQL Server

Analysis

Management

Objects

(AMO)

- Jika menggunakan Analysis Services 2005, maka SQL server AM O

yang dibutuhkan adalah Microsoft SQL Server 2005 Management

Objects Collection package

- Jika menggunakan Analysis Services 2008, maka SQL server AM O

M icrosoft Analysis Management Objects package.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

176 4.2 Analisis Fit/Gap

Analisis fit/gap merupakan sebuah analisis yang bertujuan untuk

mengidentifikasi apakah software ERP yang akan diimplementasikan dapat

memenuhi kebutuhan perusahaan. Analisis fit/gap dilakukan dengan

membandingkan p roses bisnis perusahaan dengan fungsi-fungsi yang dised iakan o leh

software ERP.

Analisis Fit/Gap diawali dengan penentuan requirement perusahaan yang

diperoleh lewat hasil wawancara dengan divisi-div isi yang terkait dalam

implementasi ERP. Langkah selanjutnya adalah p roses penentuan ranking untuk

setiap requirement yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan memastikan

implementation team berfokus pada hal yang benar-benar penting bagi peningkatan

proses bisnis perusahaan. Tiga jenis ranking dalam analisis fit/gap , yaitu : High,

Medium, dan Low. Setelah proses penentuan ranking selesai dilakukan, setiap

requirement yang ada akan disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang dimiliki software

yang akan diimplementasi untuk melihat degree o f fit dari masing-masing software

yang terdiri dari tiga kond isi, yaitu Fit, Gap, dan Partia l Fit.

Setelah penentuan degree of fit, maka akan dilakukan pembobotan terhadap

setiap requirement untuk masing-masing software berdasarkan ranking dari setiap

requirement dan kondisi dari degree of fit. Hasil pembobotan ini akan

mendeskripsikan perbandingan pemenuhan requiremen t antara kedua software ERP,

yaitu SAP Business One dan Microsoft Dynamics AX.

Requirement utama yang dibutuhkan perusahaan adalah adanya sistem integrasi

yang menghubungkan departemen dalam perusahaan sehingga memudahkan proses

perp indahan data dan informasi antar departemen. Dalam analisis fit/gap,

requirement ini d iberi ranking High karena memiliki peranan penting dalam

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

177 operasional perusahaan. Dari kedua alternatif produk ERP yang menjadi p ilihan bagi

PT CUBIC INDONESIA baik SAP Business One maupun Microsoft Dynamics AX

dapat memenuhi requrement tersebut dalam kond isi Fit.

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

178

4.2.1 SAP Business One

4.2.1.1 Departemen Marketing dan New Project Development

Tabel 4.10 Analisis Fit/Gap Departemen Marketing dan New Project Development SAP Business One

No. Requirement Rank SAP

Business

One

Comments Alternatives

1.01 Laporan Penjualan per

bulan berdasarkan jen is

produk beserta grafik

H F Akan disesuaikan dengan standard report

yang tersedia pada SAP B1 khususnya

pada modul sales-AR Sales Reports

atau reports Sales&Purchasing Reports.

Jika ingin melakukan beberapa

penambahan pada laporan penjualan maka

dapat dilakukan custom pada Crystal

Report.

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

179

1.02 Evaluasi kepuasan

custom er serta Laporan

Analisa kepuasan

custom er

M P Dalam SAP Business One khususnya

modul Sales tidak tersedia f itur untuk

evaluasi customer serta analisa kepuasan

customer. Fitur tersebut terdapat di dalam

modul lain dari SAP Business One.

Dengan menggunakan modul

CRM (Customer Relationship

Management).

1.03 Sales ana lysis untuk

menghasilkan sales

forecast

H F Disesuaikan dengan f itur sales analysis

yang disediakan oleh SAP Business One

pada modul Sales-AR untuk

mengoptimalkan proses penjualan. (Sales-

AR Sales Reports Sales Analysis)

1.04 Control tim e in Sales

return

M P Control time in Sales Return pada SAP

Business One hanya terbatas pada adanya

text m essage in delivery note dan bukan

berupa alert ketika waktu untuk Sa les

Membuat query unt uk

melakukan pengecekan

mengenai tanggal pengiriman

barang yang terintegrasi dengan

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

180

return telah melewati limit yang

ditentukan.

nomor Delivery Order.

1.05 Control item return M F Akan disesuaikan dengan fitur yang ada di

dalam SAP Business One, pada modul

Sales-AR. (Sales-AR Return). SAP B1

memungkinkan pencatatan retur sebelum

dan setelah invoice dibuat.

1.06 Analisa delivery time

dalam setiap sales order

untuk menghasilkan

shipment schedule

H P SAP Business One modul Sales tidak

menyediakan fit ur khusus untuk analisa

delivery time tersebut.

Akan dibuat add-on untuk

mengatur sugestion of delivery

time disetiap sales order yang

ada dengan Java atau VB.

1.07 Integra ted Journal unt uk

setiap transaksi Penjualan

H F SAP Business One telah mengintegrasikan

jurnal untuk setiap transaksi pen jualan ke

departemen F&A.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

181

1.08 History Sample Report

(Penentuan Bill Of

Material)

M F Dilakukan penyesuaian dalam SAP

Business One dengan pembuatan Bill o f

m aterials yang baru untuk produk sample.

BOM dibuat dengan mengkategorikan

BOM menjadi sales BOM dan production

BOM. Pengaturan terhadap BOM yang

dimiliki perusahaan dapat disesuaikan

dengan fitur yang terdapat dalam SAP

Business One, khususnya dalam modul

Production Bill Of Material.

1.09 Analysis Credit limit H F Disesuaikan software SAP Business One

yang telah menyediakan fitur analisa credit

limit di dalam modul Sales-AR. Credit

Limit check dilakukan saat pembuatan

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

182

Sales Order, Delivery, dan AR Invo ice.

1.10 Pemberitahuan Keluhan

Pelanggan

M P Surat Pemberitahuan Keluhan Pelanggan

belum tersedia pada fitur standar SAP

Business One.

Dengan membuat add-on

melalui UI API (Application

Programming Interface).

1.11 Analisis pengembangan

proyek baru

M P Standard dalam SAP Business One belum

menyediakan fit ur untuk melakukan

analisis atas proyek baru.

Dilakukan dengan

pengembangan add-on pada

software SAP Business One

yang berfungsi sebagai analisis

pengembangan proyek baru

dengan menentukan parameter

yang dibutuhkan dalam analisis

tersebut dengan menggunakan

Java atau VB.

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

183

4.2.1.2 Departemen Purchasing

Tabel 4.11 Analisis Fit/Gap Departemen Purchasing SAP Business One

No. Requirement Rank SAP

Business

One

Comments Alternatives

2.01 Vendor evaluation

berdasarkan spesifikasi yang

ditentukan

M P Dalam standar fitur SAP Business One

belum terdapat fitur vendor eva luation.

Menambahkan add-on

pada so ftware SAP

Business One yang

berfungsi sebagai PR

module dengan

menggunakan Java atau

VB.

2.02 Perubahan status Purchase

Order unt uk pembatalan

M F Disesuaikan terhadap SAP Business One

khususnya purchasing-AP Purchase

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

184

pesanan Order (pada menu bar, pilih data

cancel). Pem batalan PO dimungkinkan

karena belum ada pencatatan jurnal saat PO

dibuat.

2.03 Laporan Pembelian barang

per bulan

H F Akan disesuaikan dengan standard report

yang tersedia pada SAP Business One

khususnya pada modul purchasing-AP

Purchasing Reports. Jika ingin melakukan

beberapa penambahan pada laporan

penjualan maka dapat dilakukan custom

pada Crystal Report.

2.04 Material Requirement

Planning

H F Akan disesuaikan dengan tools MRP wizard

(MRP MRP Wizard)pada SAP Business

One sehingga dapat membantu proses

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

185

perencanaan permintaan bahan baku dan

mempercepat proses PO serta SO. Dalam

penggunaan MRP ada beberapa setting-an

yg berhubungan dengan MRP yang harus

diaktifkan yang terdapat pada item master

data dan sa les forecast. Hasil dari runn ing

MRP berupa order recomendation report

yang dapat dilihat pada MRP Order

Recomendation.

2.05 Integrated Journal unt uk

setiap transaksi Pembelian

H F SAP Business One telah mengintegrasikan

jurnal untuk purchasing docum ent yang

dihasilkan dari sebuah transaksi pembelian

ke departemen F&A melalui Transaction

Journal Report.

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

186

2.06 Performance supplier

evaluation report

H F Menggunakan salah sat u fitur yang

disediakan o leh modul purchasing

khususnya pada purchasing report, yait u

purchase analysis (Purchasing

Purchasing Reports Purchase Analysis).

Di dalam purchase ana lysis, user dapat

melihat informasi yang detil mengenai

jumlah order yang dilakukan kepada

supplier, produk yang paling sering dibeli,

tanggal pengiriman dar i supplier

dibandingkan dengan delivery date dalam

purchase order.

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

187

4.2.1.3 Departemen Finance and Accounting

Tabel 4.12 Analisis Fit/Gap Departemen Finance and Accounting SAP Business One

No. Requirement Rank SAP

Business

One

Comments Alternatives

3.01 Autom atically ledger

reconciliation account unt uk

setiap business partner serta

rekonsiliasi setiap G/L dari

account.

M F Disesuaikan dengan fitur pada SAP Business

One lewat Business Partner Interna l

Reconciliation Reconciliation atau Financial

Internal Reconciliation Reconciliation.

Dalam SAP Business One ledger reconciliation

disebut sebagai Internal reconciliation

memungkinkan untuk melakukan rekonsiliasi

terhadap account dari setiap business partner dan

rekonsiliasi unt uk setiap G/L account.

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

188

3.02 Proyeksi Laporan Keuangan H P SAP Business One tidak menyediakan fitur

standar untuk Proyeksi Laporan Keuangan.

Customize untuk pembuatan

laporan keuangan dilakukan

melalui journal voucher

(Financia ls → Journa l

Vouchers) berdasarkan

budget setiap departemen.

3.03 Laporan perbandingan budget

dan aktual

M F Disesuaikan dengan menggunakan fitur budget

report di dalam software SAP Business One

yang akan menghasilkan report comparison

actual VS Budget. Tapi sebelumnya harus

melakukan setup atas budget yang diinginkan

lewat Financia l Budget Setup Budget.

3.04 Laporan bon sementara M P Standard report dalam SAP Business One tidak

menyediakan fasilitas pembuatan laporan bon

Pembuatan laporan bon

sementara dapat di custom

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

189

sementara. sesuai dengan kebut uhan

perusahaan dengan

menggunakan crystal report.

3.05 Reconciliation ledger transaksi

Bank dan Catatan Mutasi Bank

M F Disesuaikan dengan fitur yang disediakan oleh

SAP Business One untuk melakukan rekonsiliasi

khususnya lewat Banking Bank statement and

external reconciliation). Selain itu perlu

diaktifkan free add-on Payment Engine yang

disediakan o leh SAP Business One.

3.06 Laporan pen jualan Fixed Asset L F Laporan pen jualan fixed asset yang diinginkan

perusahaan disesuaikan dengan free add-on

Fixed Asset yang disediakan SAP Business One.

3.07 Aging Schedu le untuk p iutang

jatuh tempo

H F Dengan menggunakan software SAP Business

One di dalam modul Financial, khususnya di

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

190

dalam Business Partner Business Partner

Reports - ag ing

3.08 Perhitungan pajak secara

otomatis seperti sales tax,

valueadded tax, and

withholding tax untuk setiap

traksaksi

M F Menggunakan fitur yang disediakan oleh

software SAP Business One berupa autom atic

tax lines item. Untuk melakukan pengaturan

terhadap setiap kategor i pajak dapat dilakukan

lewat Administration → Setup → Financials →

Tax

3.09 Alert untuk p iutang yang jat uh

tempo.

M P Modul finance software SAP Business One tidak

menyediakan fit ur Alert untuk piutang yang jatuh

tempo.

Alert untuk piutang jatuh

tempo dibuat melalui query

berdasarkan daily report

yang dapat menunjukkan

piutang jatuh tempo.

3.10 Analisa Cadangan Piutang Tak M F Disesuaikan dengan menggunakan fitur di dalam

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

191

Tertagih berdasarkan aging

account receivab le

software SAP Business One melalui modul

Financial khususnya di dalam menu Doubtful

Debts. Pengaturan atas doubtful debts dapat

dilakukan lewat Administration Setup

Financia ls Doubtfu l debts.

3.11 Maintain Currency unt uk

pembayaran atas pembelian

bahan baku import

H F SAP Business One menyediakan fitur unt uk

pengaturan Accoun ting Currencies, dimana

terdapat 3 jenis currency, yaitu Local Currency,

system currency, dan m ultiple currency.

Pengat uran atas currency dapat dilakukan lewat

Adm inistra tion Setup Financials

Currencies.

3.12 Petty Cash and Limit Petty

Cash

H F Disesuaikan terhadap SAP Business One dengan

menggunakan function deposit terhadap cash

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

192

account yang dimiliki perusahaan.

3.13 Perhitungan Cost Accounting

(untuk Finish good setiap item)

H F Perhitungan Cost Accounting untuk

menghasilkan Harga Pokok Produksi setiap

finish good berdasarkan Bill of Material dan

disesuaikan dengan additional com ponent

selama proses produksi ber langsung.

3.14 Autom atically journa l untuk

setiap transaksi

H F Disesuaikan dengan fitur yang terdapat pada

SAP Business One melalui financial journal

entries. SAP Business One juga memungkinkan

pengaturan jurnal yang disesuaikan dengan tipe

dokumen yang ada dalam menu administration.

3.15 Aging Schedu le untuk hutang

jatuh tempo

H F Dengan menggunakan software SAP Business

One di dalam modul purchasing-AP vendor

liabilities ag ing.

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

193

4.2.1.4 Departemen Production, Production Planning and Inventory Contro l (PPIC) dan Quality Assurance (QA)

Tabel 4.13 Analisis Fit/Gap Departemen Production, PPIC dan QA SAP Business One

No. Requirement Rank SAP

Business

One

Comments Alternatives

4.01 Internal production

order berdasarkan

Sales Order atau

Sales Forecast

M F Disesuaikan dengan fitur pada SAP Business One

untuk melakukan pengaturan atas IPO yang

dibut uhkan perusahaan. Fitur ini tersedia dalam

menu production production order.

4.02 Laporan bulanan

pemakaian sparepart

M F Sparepart merupakan salah satu jenis inventory

yang dimiliki perusahaan. Laporan bulanan

pemakaian sparepart dapat disesuaikan dalam SAP

Business One lewat Inventory Inventory Reports

Inventory Status.

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

194

4.03 Update data stock

barang jadi

H F Disesuaikan dengan fitur yang tersedia dalam SAP

Business One, dimana barang jadi (fin ished good)

menjadi master data yang digunakan perusahaan

dalam pencatatan dan pelaporan setiap transaksi.

Bertambah atau berkurangnya barang jadi akan

selalu terupdate, tergant ung dari jumlah produksi

yang dihasilkan dan jumlah barang yang dikirim ke

customer.

4.04 Daftar permintaan

Subcontractor

ekspedisi

L F Pihak ekspedisi dijadikan sebagai Business Partner

Master Data dan mengidentifikasi biaya yang

muncul dengan adanya ekspedisi, yaitu biaya

ekspedisi dalam SAP Business One. Daftar

permintaan subcontractor dapat disesuaikan dengan

form at definition dalam SAP Business One.

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

195

4.05 Analisa produksi

aktual harian dengan

jadwal produksi

M F Disesuaikan dengan SAP Business One yang

memungkinkan pembuatan laporan aktual dari 2 sisi

yang berbeda, yaitu dilihat dar i berapa jumlah

finished good yang masuk ke gudang dan

melakukan Custom report dari semua kegiatan

Received from Production.

4.06 Maintain Asset dan

perhitungan

penyusutan

M F Disesuaikan dengan fitur yang terdapat pada SAP

Business One, khususnya dalam Financial Fixed

Asset Depreciation Run. Setiap fixed asset harus

dilengkapi dengan deprecia tion area dan periode

depresiasi sebelum menghitung penyusutannya.

4.07 Production Schedule H P Tidak ada standar khusus dari f itur SAP Business

One untuk menjadwalkan produksi (production

schedule).

Akan dibuatkan add-on unt uk

pembuatan production schedule

dengan menggunakan Java atau

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

196

VB.

4.08 Non-con form ity

Report

L P SAP Business One tidak memiliki fit ur standar

untuk Non-conform ity Report tersebut.

Standard report untuk non-

confirmity report akan dibuat

lewat pengembangan add-on.

4.09 Laporan har ian

kualitas inline

produksi

M P Standard report dalam SAP Business One tidak

menyediakan fasilitas pembuatan Laporan har ian

kualitas inline produksi.

Standard report untuk laporan

kualitas inline akan dibuat lewat

pengembangan add-on melalui

query.

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

197

4.2.2 Microsoft Dynam ics AX

4.2.2.1 Departemen Marketing dan NPD (New Pro ject Development)

Tabel 4.14 Analisis Fit/Gap Departemen Marketing dan NPD Microsoft Dynamics AX

No. Requirement Rank Microsoft

Dynamics AX

Comments Alternatives

1.01 Laporan Penjualan

per bulan berdasarkan

jenis produk beserta

grafik

H F Dalam Microsoft Dynamic AX menyediakan laporan

penjualan per bulan beserta dengan grafiknya.

1.02 Evaluasi kepuasan

customer serta

Laporan Analisa

kepuasan custom er

M P Menggunakan modul Questionnaire For En terprise

Portal untuk mengevaluasi kepuasan custom er pada

modul CRM lalu dapat membuat laporan analisa

kepuasan customer di SQL Server Reporting Services.

Note : untuk memenuhi

requirem ent ini, perusahaan

harus mengaktifkan modul

CRM terlebih dulu.

1.03 Sales ana lysis untuk H F Disesuaikan dengan f itur yang terdapat pada Microsoft

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

198

menghasilkan sa les

forecast

Dynamics AX lewat Inventory management Reports

Forecast Sales forecast. AX juga menyediakan

fitur untuk melakukan import forecast dari p ihak

eksternal lewat Inventory

management Periodic Forecast Update

1.04 Control time in Sales

return

M P Microsoft Dynamics AX belum menyediakan fitur

untuk penentuan time limit dalam setiap sales return.

Melakukan customize dalam

Microsoft Dynamics AX

terhadap control tim e in sales

returns lewat morphX.

1.05 Control item return M F Dalam fitur Sales Ret urn juga terdapat pengendalian

barang yang dilakukan custom er lewat Account

Receivable sales order(pilih docum ent type). Setiap

retur harus dilengkapi dengan return reason.

1.06 Analisa delivery tim e H F Disesuaikan dengan sales order explosion functiona lity

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

199

dalam setiap sales

order untuk

menghasilkan

shipm ent schedule

dalam Microsoft Dynamics AX. Penentuan delivery

tim e didasarkan pada beberapa faktor, yaitu : sa les lead

tim e, transport tim e, dan working hours in production.

Saat Sales order dibuat, sistem akan melakukan

kalkulasi yang tepat mengenai sh ip date berdasarkan

custom er requested receipt date. Penentuan delivery

tim e tidak hanya dianalisis lewat ATP-available to

promise (kalkulasi berdasarkan inventory yang tersedia

dan current production), tetapi juga dianalisis dengan

CTP-capable to promise (kalkulasi berdasarkan

production capacity)

1.07 Integrated Journal

untuk setiap transaksi

Penjualan

H F Menggunakan fitur yang disediakan oleh software

Microsoft Dynamics AX unt uk autom atic posting ke

Accounting terhadap setiap transaksi pen jualan.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

200

1.08 History Sample

Report (Penentuan

Bill Of Material)

M F Disesuaikan dengan f itur yang disediakan oleh

Microsoft Dynamic AX lewat Inventory management

Bills of materials. Pem buatan Bill of Material

dalam Microsoft Dynamcs AX bisa dilakukan dengan

dua cara, yaitu berdasarkan copy atas BOM yang telah

ada ataupun membuat BOM yang benar-benar baru.

1.09 Analysis Credit limit H F Ketika membuat Sales Order, Trade dalam Microsoft

Dynamic AX secara otomatis mengecek Cred it Limit,

Custom er Account Inform ation, Pricing Agreem ents,

dan Inventory Levels.

1.10 Pemberitahuan

Keluhan Pelanggan

M P Standard form dalam Microsoft Dynamics AX belum

menyediakan fitur untuk membuat pemberitahuan

keluhan pelanggan.

Dilakukan customize unt uk

pembuatan form

pemberitahuan keluhan

pelanggan pada Microsoft

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

201

Dynamics AX melalui

penggunaan morphX dengan

bahasa pemrograman X++.

1.11 Analisis

pengembangan

proyek baru

M F Disesuaikan dengan f itur project management dalam

Microsoft Dynamics AX yang memudahkan user unt uk

menentukan priority task dar i proyek tersebut sehingga

bisa menent ukan budget hours unt uk mengembangkan

proyek tersebut.

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

202

4.2.2.2 Departemen Purchasing

Tabel 4.15 Analisis Fit/Gap Departemen Purchasing Microsoft Dynamics AX

No. Requirement Rank Microsoft

Dynamics AX

Comments Alternatives

2.01 Vendor evalua tion

berdasarkan spesifikasi

yang ditentukan.

M F Microsoft Dynamics AX melakukan vendor com parison

dan selection berdasarkan request for quo te (Accounts

payable Requests for Quotes). Selain itu Microsoft

Dynamics AX juga memungkinkan perusahaan unt uk

melihat vendor yang belum memberikan jawaban atas

request for quo te yang dikirimkan lewat Accounts payable

Request for Quotes Sent Request for Quotes.

2.02 Perubahan status

Purchase Order untuk

pembatalan pesanan

M F Menggunakan fitur future message untuk memberikan flag

terhadap P O yang dibatalkan melalui Master planning

Places Futures Messages.

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

203

2.03 Laporan Pembelian

barang per bulan

H F Disesuaikan dengan invoiced purchase amount report

dalam Microsoft Dynamics AX yang dapat menampilkan

laporan sesuai dengan selection criteria yang diinginkan,

antara lain : item group, vendor group, warehouse, dan

periode laporan. Modifikasi atas laporan dapat dilakukan

lewat morphX.

2.04 Material Requirem ent

Planning

H F Fitur M RP dalam Microsoft Dynamic AX dapat

disesuaikan lewat modul master planning. Modul master

planning menyediakan fit ur scheduling untuk menghitung

requirement atas material yang dibutuhkan yang kemudian

akan men-generate planned orders (master planning

planned orders), serta melakukan control atas safety stock

(master planning journals safety stock).

2.05 Integra ted Journal H F Menggunakan fitur yang disediakan oleh software

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

204

untuk setiap transaksi

Pembelian

Microsoft Dynamics AX unt uk autom atic posting ke

Accounting terhadap setiap transaksi pen jualan.

2.06 Perform ance supp lier

evaluation report

H F Menggunakan fitur yang disediakan oleh Microsoft

Dynamics AX pada modul purchasing untuk melihat

vendor performance report. Selain itu, tersedia pula report

untuk melihat performance supplier lewat Top 10 vendors

with high return rate.

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

205

4.2.2.3 Departemen Finance and Accounting

Tabel 4.16 Analisis Fit/Gap Departemen Finance and Accounting Microsoft Dynamics AX

No. Requirement Rank Microsoft

Dynamics AX

Comments Alternatives

3.01 Automatically ledger

reconciliation account

untuk setiap business

partner serta rekonsiliasi

setiap G/L dari account.

M F Disesuaikan dengan modul Financial dalam Microsoft

dynamic AX untuk melakukan rekonsiliasi baik untuk account

dari setiap customer maupun supplier. Rekonsiliasi untuk

setiap account customer terdapat pada General ledger

Reports Reconciliation Customer Customer.

Rekonsiliasi unt uk setiap account supplier terdapat pada

General ledger Reports Reconciliation Vendor

vendor.

3.02 Proyeksi Laporan

Keuangan

H P Microsoft Dynamics AX hanya menyediakan fasilitas unt uk

memproyeksikan salah satu jen is laporan keuangan yaitu cash

Dilakukan customize

untuk pembuatan

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

206

flow forecast. Pengaturan cash flow forecast untuk sales lewat

Accounts receivable Setup. Pengaturan cash flow forecast

untuk purchasing lewat accounts payab le Setup. Penentuan

cash f low forecast berdasarkan ledger budget lewat General

ledger Setup Overview tab Cash flow forecasts

proyeksi laporan

keuangan pada

Microsoft Dynamics

AX melalui

penggunaan morphX

dengan bahasa

pemrograman X++.

3.03 Laporan perbandingan

budget dan akt ual

M F Disesuaikan dengan f itur yang terdapat pada Microsoft

Dynamics AX. Untuk Actual vs Budget report dapat di akses

lewat General ledger Reports Budget Actual vs

Budget Chart atau Finance Actual vs Budget. Selain dalam

bent uk report microsoft Dynamics AX pun menyediakan chart

untuk melengkapi dan mempermudah departemen accounting

untuk menganalisis laporan tersebut.

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

207

3.04 Laporan bon sementara M P Standard report dalam Microsoft Dynamics AX belum

menyediakan fasilitas untuk membuat laporan bon sementara.

Dilakukan customize

untuk pembuatan

laporan bon sementara

pada Microsoft

Dynamics AX melalui

penggunaan morphX

dengan bahasa

pemrograman X++.

3.05 Reconcilia tion ledger

transaksi Bank dan

Catatan Mutasi Bank

M F Disesuaikan dengan modul Bank pada Microsoft dynamics AX

khususnya pada Bank Functions Account reconciliation.

3.06 Laporan penjualan Fixed

Asset

L F Pengaturan tentang f ixed asset dalam Microsoft Dynamics AX

tersedia dalam menu general ledger khususnya General ledger

Reports Base data. Fit ur fixed asset dalam Microsoft

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

208

Dynamics AX memudahkan perusahaan untuk memonitor dan

mengontrol keseluruhan tentang Fixed Asset.

3.07 Aging Schedule untuk

piutang jatuh tempo

H F Disesuaikan dengan f itur customer aging report dalam

Microsoft Dynamics AX yang dapat di akses lewat Accounts

receivable Reports Status Customer aging report.

Fitur ini disediakan o leh Microsoft Dynamics AX unt uk

meningkatkan pengontrolan atas piutang dari setiap customer.

Selain aging report, Microsoft Dynamics AX juga

menyediakan detailed due day list.

3.08 Perhitungan pajak secara

otomatis seperti sales tax,

valueadded tax, and

withholding tax untuk

setiap traksaksi

M F Perhitungan pajak dalam Microsoft Dynamics AX dilakukan

secara otomatis dengan menentukan tax param eter disetiap

form yang terkait. Melakukan pengaturan terhadap tax yang

akan digunakan. Pengaturan terhadap sales tax dapat dilakukan

lewat General ledger Setup Sales tax. Setelah it u

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

209

dibut uhkan juga penent uan sales tax parameter disetiap form

yang terkait. Pengat uran terhadap witholding tax dilakukan

lewat general ledger (General ledger Setup Withholding

tax) dan account payable (Accounts payable Setup

Select calculate witholding tax)

3.09 Alert untuk piutang yang

jatuh tempo

M F Disesuaikan dengan f itur yang tersedia dalam Microsoft

Dynamics AX. Alert didefinisikan untuk setiap account dari

business partner dan item yang terdapat dalam Microsoft

Dynamics AX, alert tersebut dapat didef inisikan untuk setiap

dokumen yang ada dalam Microsoft Dynamics AX.

Pendefinisian alert dibuat berdasarkan pre-def ined date. Alert

dapat dibuat oleh orang yang memiliki hak akses khusus

seperti accounting m anager dan mengassign alert rule kepada

orang yang bertanggung jawab unt uk menangani p iutang.

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

210

3.10 Analisa Cadangan

Piutang Tak Tertagih

berdasarkan aging

account receivable

M F Disesuaikan dengan modul Account Receivable dalam

Microsoft Dynamics AX lewat fitur budget ledger. Dimana

jumlah p iutang tak tertagih tidak lebih dari budget ledger yang

ditentukan untuk account bad debt.

3.11 Maintain Currency unt uk

pembayaran atas

pembelian bahan baku

import

H F Disesuaikan dengan pengaturan pada company currency

conversion lewat Administration Setup System

Currency. Currency dalam Microsoft dynamics AX dibagi

menjadi dua jenis, yaitu com pany currency dan secondary

currency.

3.12 Petty Cash and Lim it

Petty Cash

H F Melakukan penyesuaian terhadap chart of account (General

ledger Common Forms Chart of Account Details) dalam

module General ledger. Dan menggunakan salah satu tools

dalam Microsoft Dynamics AX yait u workf low unt uk

penentuan limit petty cash.

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

211

3.13 Perhitungan Cost

Accounting (untuk Finish

good setiap item)

H F Pengaturan terhadap cost accounting dalam Microsoft

Dynamics AX dapat dilakukan lewat general ledger cost

accounting. Pengintegrasian cost accounting dilakukan lewat

tiga modul, yait u : General Ledger, Production, dan Project.

3.14 Automatically journal

untuk setiap transaksi

H F Menggunakan fitur yang disediakan oleh Microsoft Dynamics

AX yang sudah menyediakan otomatisasi jurnal setiap

transaksi.

3.15 Aging Schedule untuk

utang jatuh tempo

H F Disesuaikan dengan f itur custom er aging report dalam

Microsoft Dynamics AX yang dapat di akses lewat Accounts

payable Reports Status vendor aging report. Fitur ini

disediakan o leh Microsoft Dynamics AX untuk meningkatkan

pengontrolan atas pembayaran hutang kepada supplier. Selain

aging report, Microsoft Dynamics AX juga menyediakan

detailed due day list.

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

212

4.2.2.4 Departemen Production, Production Planning and Inventory Contro l (PPIC) dan Quality Assurance (QA)

Tabel 4.17 Analisis Fit/Gap Departemen Production, PPIC dan QA Microsoft Dynamics AX

No. Requirement Rank Microsoft

Dynamics AX

Comments Alternatives

4.01 Interna l

production order

berdasarkan Sales

Order atau Sa les

Forecast

M F Fasilitas untuk mendukung proses pembuatan internal

production order dalam Microsoft Dynamic AX tersedia

dalam modul Production khususnya Production

Production Orders. Internal production order dalam dapat

dibuat secara manual atau secara otomatis berdasarkan

sales order atau master plann ing schedule yang telah

ditentukan.

4.02 Laporan bulanan

pemakaian

sparepart

M F Sparepart merupakan salah satu jenis inventory yang

dimiliki perusahaan. Laporan bulanan pemakaian

sparepart dapat disesuaikan dalam Microsoft Dynamics

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

213

AX lewat Inventory management Reports Status

Inventory value. Apabila dibutuhkan tambahan dalam

laporan pemakaian sparepart yang tidak tersedia dalam

Microsoft Dynamics AX, dapat dilakukan lewat morphX.

4.03 Update data stock

barang jadi

H F Menggunakan fitur yang disediakan oleh Microsoft

Dynamics AX, dimana stok barang akan ter-update

ketika barang telah selesai di produksi ataupun barang

sudah dikirim ke customer.

4.04 Daftar permintaan

Subcontractor

ekspedisi

L F Disesuaikan dengan modul Master Planning dalam

Microsoft Dynamics AX unt uk mendefinisikan proses

outsourcing terhadap subcontractor dan lewat modul

production (Production Places Subcontracted

Work) untuk melihat nomor delivery apa saja yang

menggunakan subcon tractor. Penentuan subcontractor

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

214

dilakukan dengan menentukan capacity level dar i suatu

pengiriman yang membutuhkan subcontractor ekspedisi,

sehingga delivery tetap bisa dilakukan tepat pada

waktunya.

4.05 Analisa produksi

aktual harian

dengan jadwal

produksi

M F Disesuaikan dengan f itur Actual Vs Planned for

production order yang disesuaikan oleh Microsoft

Dynamics AX. Actual Vs planned report meliputi Actual

Vs p lanned cost dan actual Vs Planned consumption.

4.06 Maintain Asset

dan perhitungan

penyusutan

M F Disesuaikan dengan f itur yang tersedia dalam Microsoft

Dynamics AX lewat General ledger Fixed assets

Depreciation books.

4.07 Production

Schedule

H F Menggunakan fitur Scheduling methods dalam modul

Master Planning untuk membuat production schedule.

Scheduling dibagi menjadi dua bagian, yaitu : operation

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

215

scheduling(production production order overview

tab(select operation scheduling)) dan job

scheduling(production periodic job scheduling).

Operation scheduling ber isi tentang long-term plan dar i

produksi yaitu tanggal selesai produksi. Job scheduling

ber isi tentang detailed plan production by day, hours,

dan minutes, yang terkait dengan orang yang terkait

dalam produksi, tanggal, waktu, dan material.

4.08 Non-con formity

Report

L P Standard report dalam Microsoft Dynamics AX belum

menyediakan fasilitas unt uk membuat non-conformity

report.

Dilakukan customize unt uk

pembuatan non-conformity

report pada Microsoft

Dynamics AX melalui

penggunaan morphX dengan

bahasa pemrograman X++.

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

216

4.09 Laporan har ian

kualitas inline

produksi

M P Standard report dalam Microsoft Dynamics AX belum

menyediakan fasilitas unt uk membuat laporan harian

kualitas inline produksi.

Dilakukan customize unt uk

pembuatan laporan kualitas

inline produksi pada Microsoft

Dynamics AX melalui

penggunaan morphX dengan

bahasa pemrograman X++.

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

217 4.2.3 Perbandingan Hasil Analisa Fit/Gap S AP Business One dan Microsoft

Dynamics AX

Berdasarkan hasil analisa Fit/Gap pada kedua alternatif yang telah

diuraikan diatas, maka kita dapat membandingkan kemampuan masing-masing

alternatif produk untuk memenuhi requ irement PT CUBIC INDONESIA.

Tabel dibawah in i menun jukkan perbandingan antara kedua alternatif tersebut.

Tabel 4.18 Perbandingan Hasil Analisis Fit/Gap

Ranking

Requirement

Total

Requirement

SAP Business

One

Microsoft

Dynamics AX

F P G F P G

H 18 15 3 0 17 1 0

M 20 12 8 0 15 5 0

L 3 2 1 0 2 1 0

Total 41 29 12 0 34 7 0

Diagram berikut menun jukkan pemenuhan kebutuhan (requirement) secara

keseluruhan.

1. SAP Business One

71%

29%

0%

Fit Partial Gap

Gambar 4.3 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap pada SAP Business One

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

218

2. M icrosoft Dynamics AX

83%

17% 0%

Fit Partial Gap

Gambar 4.4 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap pada Microsoft

Dynamics AX

Dilihat dari tabel 4.17 serta gambar 4.3 dan gambar 4.4 tidak ditemukan

kondisi Gap untuk kedua alternatif p roduk baik SAP Business One maupun

Microsoft Dynamics AX. Hal ini membuktikan bahwa kedua alternatif produk dapat

memenuhi requirement PT CUBIC INDONESIA pada kondisi fit maupun partial.

4.3 Metode Information Economics

Metode Information Economics merupakan sebuah metode yang dapat

digunakan untuk menilai kelayakan suatu teknologi informasi/sistem informasi

dengan mengh itung ROI yang dikombinasikan dengan hasil analisis yang diperoleh

lewat domain bisnis dan domain teknologi pada PT CUBIC INDONESIA.

Perhitungan ROI dalam Information Economics dilakukan lewat Analisis Biaya dan

Manfaat Tradisional, Value Linking, Value Acceleration, dan Va lue Restructuring.

Analisis dalam Information Economics diawali dengan melakukan pembobotan

corporate value PT CUBIC INDONESIA untuk melihat pandangan manajemen

secara umum tentang adanya pengimplementasian ERP dalam perusahaan.

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

219 Selanjutnya diikuti dengan p roses identifikasi manfaat/target yang diperoleh dengan

pengimplementasian software ERP, baik SAP Business One maupun Microsoft

Dynamics AX.

Langkah selanjutnya dalam Information Economics yaitu melakukan

perhitungan terhadap biaya investasi dan pengimplementasian software ERP, yang

terdiri dari biaya investasi awal untuk mengimplementasikan ERP dan biaya

pengembangan software ERP selama lima tahun pertama software

diimplementasikan. Selanjutnya adalah pengkuantifikasian manfaat yang telah

diidentifikasikan berdasarkan 3 jen is manfaat yang d iidentifikasikan Parker, yaitu

Tangible Benefit, Quasi Tangible benefit, dan Intangib le Benefit yang nantinya akan

menghasilkan ROI.

Langkah terakhir yang dilakukan dalam analisis dengan Information Economics

adalah mengalikan bobot yang diperoleh dari pembobotan coporate value dengan

hasil dari perhitungan analisis biaya dan manfaat tradisional yang dilengkapi dengan

konsep value linking, value acceleration, dan value restructuring, serta penilaian

nilai dan resiko dalam domain bisnis dan teknologi. Hasil perkalian ini akan

dijumlahkan untuk memperoleh skor akh ir Information Economics.

Proses perhitungan biaya dan manfaat serta pengalian bobot corporate value

dengan setiap komponen dalam Information Economics d iatas berlaku untuk kedua

software ERP yang menjadi alternatif p ilihan produk ERP bagi PT CUBIC

INDONESIA, yaitu SAP Business One dan Microsoft Dynamics.

Hasil perkalian yang diperoleh tersebut akan dijumlahkan untuk memperoleh

skor akhir untuk masing-masing alternatif p roduk ERP yang ada. Berdasarkan hasil

skor akhir ini, maka dapat diidentifikasikan p roduk ERP mana yang paling sesuai

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

220 untuk diimplementasikan pada PT CUBIC INDONESIA untuk mendukung dan

meningkatkan p roses bisnis perusahaan.

4.3.1 Pembobotan Corporate Value PT CUB IC INDONESIA dalam

Implementasi ERP

Corporate value diidentifikasikan dengan menentukan tingkat kepentingan

setiap faktor nilai dan resiko antara p rospek bisnis dan sistem informasi yang

dimiliki perusahaan. Corporate value sangat penting dalam memberikan pemahaman

kepada perusahaan tentang nilai yang sesuai untuk melakukan sebuah investasi

dalam pengimplementasian ERP, serta mendeskripsikan pandangan dan nilai dari

pihak menejemen yang memiliki perspektif dan gaya kepemimpinan yang dominan

dari PT CUBIC INDONESIA. Pembobotan ini dilakukan lewat dua domain, yaitu

domain bisnis dan domain teknologi. Hasil dari pembobotan corporate value

diperoleh lewat penyebaran kuesioner dengan menggunakan pertanyaan yang ada

dalam metode Information Economics. Kuesioner d iisi o leh pihak manajemen dan IT

Section Head PT CUBIC INDONESIA. Pembobotan untuk faktor nilai memiliki

bobot maksimum +5 dan bobot minimum 0, sedangkan untuk faktor resiko memiliki

bobot maksimum 0 dan bobot minimum -5.

Berdasarkan informasi yang d iperoleh dari p ihak manajemen dan IT Section

Head, atas pembobotan terhadap domain bisnis dan domain teknologi, maka PT

CUBIC INDONESIA memiliki dukungan bisnis dan teknologi yang kuat, sehingga

PT CUBIC INDONESIA terletak dalam posisi strategic (kuadran B) pada quadrant

corporate value yang diidentifikasikan o leh parker.

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

221 1. Financia l Value

- Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) merupakan pengukuran p resentase tingkat

pengembalian nilai investasi kepada perusahaan. Manajemen perusahaan

menyadari bahwa investasi teknologi informasi tidak selalu memiliki

pengembalian yang langsung dapat diukur, namun tetap menganggap bahwa

faktor investasi ini penting untuk mengetahui kelayakan dan kesuksesan suatu

investasi teknologi informasi yang dilakukan sehingga bobot yang diperoleh

untuk faktor ROI yaitu +4.

2 Strategic Value

- Strategic Match

Perusahaan mendukung penuh terhadap pemilihan proyek TI yang selaras

dengan strategi tujuan perusahaan dan investasi TI yang mendukung pencapaian

tujuan perusahaan dan PT CUBIC INDONESIA menganggap proyek ini selaras

dengan strategi tujuan perusahaan, sehingga nilai bobot yang diperoleh yaitu +4.

- Competitive Advantage

Dari berbagai faktor keunggulan untuk sebuah perusahaan, PT CUBIC

INDONESIA menilai bahwa investasi teknologi informasi juga merupakan salah

satu strategi untuk bisa berkompetitif dengan para pesaing. Penerapan teknologi

investasi yang sudah direncanakan dapat meningkatkan keunggulan bersaing

sehingga bobot yang diperoleh yaitu +3.

- Competitive Response

Penundaan terhadap p royek TI merupakan faktor yang berhubungan dengan

kerugian perusahaan untuk bersaing dengan para pesaingnya. PT CUBIC

INDONESIA merasa penundaan teknologi sistem informasi ini cukup

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

222

mempengaruhi kegagalan kompetitif namun tidak kehilangan kemampuannya

untuk merespon secara cepat dan efektif dalam lingkungan persaingan sehingga

manajemen memberi bobot +3.

- Management Information for CSF

Proyek teknologi informasi memiliki kontribusi yang cukup besar bagi

manajemen untuk dapat memperoleh informasi penting yang dapat mendukung

faktor Critical Success Factors. Informasi penting yang dapat diperoleh tersebut

dapat membantu manajemen puncak dalam pengambilan keputusan yang tepat

untuk menunjang kesuksesan PT CUBIC INDONESIA sehingga bobot yang

diperoleh yaitu +4.

- Strategic IT Architecture

Investasi teknologi informasi yang akan dibangun harus selaras dan beraliansi

dengan perencanaan strategis sistem informasi perusahaan. Investasi proyek TI

ini merupakan bagian integral dari blueprint yang bukan merupakan p rasyarat

blueprint proyek lain namun tetap memiliki hubungan. PT. CUBIC melihat

bahwa investasi proyek TI harus memiliki keselarasan dengan perencanaan

strategis sistem informasi yang ada, sehingga bobot yang diperoleh yaitu +4.

3. Stakeholders Value

- Service and Quality

PT CUBIC INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

manufaktur automotive dengan skala perusahaan menengah. Untuk dapat

bersaing dalam kompetitif dunia manufaktur dengan para pesaingnya, maka

perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas kerja. Investasi

teknologi ini akan memberikan dampak yang cukup besar bagi manajemen

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

223

untuk mendukung kualiatas pelayanan dan kualitas kerja tersebut, sehingga

bobot yang diber ikan yaitu +4.

- Environmental Quality

Proyek teknologi informasi yang diinvestasikan memiliki dampak terhadap

kualitas lingkungan (stakeholder) perusahaan. PT CUBIC INDONESIA

beranggapan bahwa investasi p royek TI ini akan memberikan dampak yang

cukup besar terhadap peningkatan kualitas lingkungan perusahaan namun tidak

berdampak terhadap keseluruhan lingkungan (stakeholder) perusahaan itu,

sehingga bobot yang diberikan yaitu +3.

- Agility, Learning, and Empowerment

Implementasi teknologi informasi yang dilakukan akan membuat karyawan

menjad i lebih fleksibel dalam bekerja dan cepat menyesuaikan semua perubahan

yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Selain manfaat fleksibilitas

karyawan, pengimplementasian teknologi tersebut mampu membuat perusahaan

dapat menyesuaikan perubahan internal maupun eksternal walaupun tidak

sepenuhnya. Hal ini membuat p ihak manajemen memberikan bobot bernilai +3.

- Cycle Time

Penerapan ERP dinilai cukup member ikan peran yang besar oleh p ihak

manajemen perusahaan karena ERP membantu untuk meningkatkan kefektifan

komponen atau elemen yang terlibat dalam sebuah p roses bisnis sehubungan

dengan peningkatan posisi kompetitif perusahaan. ERP dapat memfasilitasi

perusahaan untuk mengefektifkan setiap proses yang terkait dengan sales,

procurement baik untuk bahan baku yang bersifat lokalisasi dan impor, serta

membantu meningkatkan p roses pembuatan production planning. Oleh karena

itu, nilai cycle time d iberi bobot +3.

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

224

- Mass Customization

Penerapan ERP diharapkan dapat menyediakan kemampuan untuk

memproduksi produk-produk yang beragam dengan lebih cepat sehingga dapat

membantu untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dibanding dengan

pesaing-pesaingnya. Oleh karena itu, nilai mass customization diberi bobot +3.

4. Competitive Stra tegy Risks

- Business Strategy Risk

Penerapan ERP dapat memunculkan berbagai resiko bagi perusahaan apabila

tidak dikelola dengan baik. Resiko penerapan ERP juga dapat disebabkan oleh

pihak eksternal yang terlibat dengan kegiatan perusahaan. Seperti adanya

keluhan pelanggan maupun vendor ak ibat pengimplementasian system yang

baru sehingga mereka harus beradap tasi kembali dengan system yang ada.

Faktor ini dinilai cukup beresiko oleh perusahaan sehingga diberi bobot -2.

- IT Strategy Risk

Perusahaan mengharapkan p royek teknologi informasi yang bersifat fleksibel

untuk dapat mendukung strategi IT jangka panjang. Perusahaan sangat berhati-

hati dalam memilih investasi untuk teknologi informasi khususnya ERP.

Pengimplementasian ERP dinilai sesuai dengan strategi IT jangka panjang yang

dapat mendukung kelangsungan bisnis, sehingga faktor IT Strategy Risk dinilai

memiliki tingkat resiko sedang dengan bobot -3.

5. Organizationa l Strategy Risks and Uncertainties

- Business Organization Risk

Setiap investasi teknologi informasi yang akan dilakukan perusahaan harus di

rencanakan dengan sebaik mungkin, begitu pula dengan proses

pengimplementasian ERP. Semua persiapan p roses-p roses, p rosedur-p rosedur,

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

225

pelatihan bagi pemakai, manajemen, def inisi produk ERP, dan pemahaman

kebutuhan pasar harus teridentifikasi dengan baik. Apabila semua kebutuhan

untuk implementasi teridentifikasi dengan baik, maka resiko ketidaksiapan dapat

dihindari dan tidak akan terjadi kesenjangan antara kemampuan perusahaan

dengan persyaratan untuk implementasi ERP. Saat ini perusahaan cukup

memiliki kesiapan untuk mengimplementasikan ERP, sehingga memberi bobot -

2 untuk faktor Business Organization Risk.

- IT Definitiona l Uncertain ty

Factor ini menggambarkan sejauh mana ERP yang diimplementasikan dapat

memberikan solusi yang tepat untuk setiap masalah yang muncul dalam

perusahaan baik masalah yang bersifat rutin maupun nonrutin. Bagi PT CUBIC

INDONESIA resiko ketidakpastian dalam IT ini bisa saja muncul karena div isi

IT tidak memahami perubahan akan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk saat

ini, perusahaan cukup memiliki pengetahuan tentang persyaratan dan spesifikasi

dalam pengimplementasian ERP sehingga untuk faktor IT Definitionl

Uncertainty d iberi bobot -3.

- IT Technical and Implemention Risk

Kurangnya keahlian yang dibutuhkan oleh staff dan manajemen untuk

menjalankan ERP dapat menimbulkan resiko jangka panjang yang nantinya

dapat menghambat jalannya proses bisnis perusahaan, sehingga perlu dilakukan

peningkatan keahlian para staff lewat training. Selain itu, PT CUBIC

INDONESIA ketergantungan akan perangkat keras, p iranti lunak, aplikasi

piranti lunak, dan implementasi ap likasi bersifat menengah. Oleh karena itu,

faktor IT Technical and Implemention Risk diberi bobot -3.

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

226

- IT Services Delivery Risk

Dengan adanya pengimplementasian sistem yang baru, yaitu ERP.

Perusahaan men ilai bahwa dalam jangka pendek akan muncul resiko dalam

penyampaian layanan sistem yang baru tersebut kepada setiap user. Hal ini

menyangkut cara beradaptasi setiap user terhadap sistem yang baru untuk

pemberian pelayanan kepada customer. Perusahaan menilai faktor ini cukup

beresiko, sehingga diberi bobot -3.

4.3.2 Identifikasi Manfaat Pengimplementasian Enterprise Resources Planning

(ERP)

Identifikasi manfaat yang akan diperoleh dengan mengimplementasi sistem

ERP dalam PT CUBIC INDONESIA di bagi menjadi 3 bagian sesuai dengan jenis-

jenis manfaat yang dideskripsikan oleh Parker, yaitu Tangible Benefit, Quasi

Tangible Benefit, dan Intang ible Benefit. Proses perhitungan ketiga jenis manfaat

tersebut di dalam metode Information Economics adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Berwujud(Tangible Benefit) dihitung lewat pengurangan biaya

operasional di dalam analisis biaya dan manfaat tradisional, yang akan

menghasilkan ROI awal.

2. Manfaat Semi Berwujud(Quasi Tangible Benefit) dihitung lewat konsep value

linking, value acceleration, dan value restructuring, yang akan menghasilkan

ROI yang baru.

3. Manfaat tidak berwujud(Intangib le Benefit) termasuk dalam penilaian domain

bisnis dan domain teknologi yang terkait dengan penilaian n ilai dan resiko

investasi.

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

227 Adapun manfaat dari implementasi sistem ERP disebutkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.19 Manfaat Implementasi Sistem ERP

Jenis Manfaat Manfaat Teknik Kuantifikasi

(M etode IE)

Tangible Benefit M engurangi biaya operasional, yang

terdiri dari :

- Pengurangan biaya lembur

- Pengurangan biaya listrik

- Pengurangan biaya kertas

- Pengurangan biaya tinta

Traditional Cost

Benefit Ana lysis

Quasi Tangible

Benefit (Tangible

unmeasurable-

TU dan

intangible

measurable-IM )

TU :

- M engefektifkan pengelolaan

transaksi.

- M eningkatkan p roduktivitas

karyawan.

IM :

- M engurangi human error dalam

proses penginputan data.

Value Linking, Value

Acceleration, Value

Restructuring.

Intangible Benefit - M eningkatkan image perusahaan

- M eningkatkan kepuasan customer

- M emampukan perusahaan untuk

bersaing secara global

- M embantu p roses pengambilan

keputusan manajemen.

-

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

228 4.3.2.1 Tangib le Benefit

Manfaat berwujud yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ERP di dalam

perusahaan adalah dengan adanya pengurangan biaya operasional pada PT

CUBIC INDONESIA. Pengurangan biaya operasional terdiri atas :

a. Pengurangan biaya lembur karyawan khususnya untuk bagian production dan

quality assurance. Pengurangan biaya lembur dapat terjadi karena adanya

p roses pembuatan laporan harian yang didukung oleh sistem ERP untuk kedua

bagian tersebut, serta adanya p roses penjadwalan produksi yang didukung

dengan ketersediaan material seh ingga karyawan dapat menyelesaikan jadwal

p roduksi tepat pada waktunya.

b. Pengurangan biaya listrik yang disebabkan karena adanya pengurangan jam

lembur karyawan. Apabila jam lembur karyawan dapat di minimalisasi maka

dengan sendirinya penghematan biaya listrik pun dapat terjadi.

c. Pengurangan biaya kertas. Penerapan sistem ERP dapat menghemat

penggunaan biaya kertas karena semua bagian telah terintegrasi, sehingga

tidak dibutuhkan lagi proses printing ketika suatu bagian membutuhkan

informasi dari bagian lain.

d. Penghematan biaya tinta secara otomatis akan berkurang karena terjadi-nya

pengurangan kertas yang dicetak oleh perusahaan yang disebabkan oleh

sistem integrasi.

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

229 4.3.2.2 Quasi Tangible Benefit

Manfaat setengah berwujud yang dapat di peroleh dar i penerapan sistem ERP

pada PT CUBIC INDONESIA , yaitu :

a. Mengefektifkan pengelolaan transaksi.

Pengelolaan transaksi rutin dalam perusahaan menjadi lebih cepat dan efektif

karena tidak membutuhkan lead time yang panjang dalam proses

penyelesaiannya. Hal ini disebabkan karena adanya dukungan sistem ERP

yang menyediakan informasi yang real time saat dibutuhkan.

b. Mengurangi human error dalam proses penginputan data.

Proses penginputan data di dalam PT. CUBIC INDONESIA saat ini masih

banyak terjadi redudancy, yaitu ketika terjadi kesalahan pencatatan transaksi,

maka beberapa Bagian/Departemen harus mengoreksinya kembali, yaitu

Dept.Finance dan Dept.IT. Penggunaan sistem ERP ini akan mengurangi

tingkat human error yang terjadi seperti masalah diatas, dimana data transaksi

yang ada sudah terintegrasi, sehingga ketika salah satu departemen telah

melakukan koreksi catatan maka data transaksi lain juga secara otomatis telah

terupdate.

4.3.2.3 Intangible Benefit

Manfaat tidak berwujud yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ERP pada PT

CUBIC INDONESIA, yaitu :

a. Meningkatkan image perusahaan.

Dengan adanya implementasi ERP, PT CUBIC INDONESIA dapat

meningkatkan image perusahaan dalam pandangan business partner yang

terkait dengan perusahaan. Peningkatan image ini dapat dicapai dengan

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

230

adanya peningkatan kepuasan customer karena setiap pesanan dapat selesai

dan dikirim tepat pada waktunya, serta peningkatan kepuasan supplier karena

adanya p roses pembayaran yang tepat pada waktunya.

Requirement-requ irement yang memenuhi manfaat peningkatan image

perusahaan adalah requirement 3.15 – Aging schedule untuk utang jatuh

tempo.

b. Meningkatkan kepuasan customer

Pada saat barang yang sudah dipesan oleh customer akan dip roses oleh

sistem ERP ini, maka sistem akan menentukan tanggal pengiriman barang dan

barang sudah harus dikirim sesuai dengan tanggal yang sudah disetujui,

sehingga customer juga akan merasa puas dengan hasil kerja perusahaan

karena tepat waktu pengirimannya.

Requirement-requ irement yang memenuh i manfaat peningkatan kepuasan

customer adalah requiremen t 1.02 – Evaluasi kepuasan customer dan

requirement 1.06 – Analisis delivery time.

c. Memampukan perusahaan untuk bersaing secara global.

Selain meningkatkan image perusahaan, sistem ERP juga menjad i nilai

kompetitif baru bagi PT CUBIC INDONESIA untuk bersaing dengan para

pesaing bisnisnya. Hal ini dikarenakan sistem ERP dapat menyediakan

informasi yang dibutuhkan yang dapat membantu manajemen untuk

menganalisis pangsa pasar agar tidak ketinggalan dar i pesaing b isnis lainnya.

Requirement-requ irement yang memenuh i manfaat perusahaan untuk

mampu bersaing secara global adalah requiremen t 1.03 – Sales analysis,

requirement 2.04 – Material Requirement Plann ing dan requirement 3.02 –

Proyeksi Laporan Keuangan.

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

231

d. Membantu p roses pengambilan keputusan manajemen.

Dengan data real-time yang diperoleh setelah pengimplementasian ERP

ini maka manajemen dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat jika

ada masalah yang terjadi.

Requirement-requ irement yang memenuhi manfaat dalam membantu

p roses pengambilan keputusan manajemen adalah requiremen t 1.03 – Sales

analysis, requirement 1.09 – Analisis Kredit Limit, requirement 3.02 –

Proyeksi Laporan Keuangan dan requiremen t 3.10 – Analisa cadangan p iutang

tak tertagih.

4.3.3 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA)

Analisis biaya-manfaat bertujuan untuk menghasilkan ROI. Terdapat 2

komponen penting dalam melakukan analisis in i, yaitu biaya dan manfaat. Faktor

biaya merupakan salah satu faktor yang menarik perhatian pihak manajemen dalam

implementasi sistem yang baru, karena implementasi sistem baru pasti memerlukan

biaya yang tidak sedikit. B egitu juga dengan implementasi sistem ERP yang

memer lukan biaya yang besar. Biaya yang dibutuhkan untuk implementasi ERP

adalah biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing

expense). Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar manfaat yang

diperoleh dengan adanya implementasi sistem ERP. Manfaat yang akan dihitung

dalam analisis biaya-manfaat ini adalah manfaat berwujud (Tangible Benefit) dan

manfaat setengah berwujud (Quasi Tangible Benefit) yang merupakan manfaat

langsung berupa penghematan operasional yang d iperoleh perusahaan dengan

implementasi ERP.

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

232 4.3.3.1 Biaya Investasi/Pengembangan

Dalam pengembangan setiap sistem ERP pasti dibutuhkan sejumlah dana

untuk mengembangkan sistem tersebut yang disebut dengan biaya pengembangan

(development cost). Berikut ini akan dibahas mengenai biaya

investasi/pengembangan yang dibutuhkan untuk setiap alternatif p roduk ERP yang

menjad i p ilihan produk bagi PT CUBIC INDONESIA. Perhitungan biaya

pengembangan untuk setiap alternatif p roduk ERP dilakukan dengan menggunakan

lembar kerja b iaya pengembangan (development cost worksheet).

4.3.3.1.1 Biaya Investasi/Pengembangan Implementasi SAP Business One

Biaya investasi/pengembangan yang dibutuhkan dalam implementasi

SAP Business One terdiri dari :

1. Cost Of The Software.

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli software SAP Business One. Jumlah

yang harus dibayarkan tergantung dar i jumlah user dalam perusahaan yang

menggunakan software. Jenis-jen is user dalam SAP Business One terdiri atas 2

jenis, yaitu : Profesional User dan Limited User. Jumlah user yang akan

menggunakan SAP Business One pada PT CUBIC INDONESIA, terdiri dari :

a. 4 Profesional User :

- Assistant to President Director

- Finance Manager

- Plant Manager

- Marketing Manager

b. 5 Limited User :

- 1 Limited Finance

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

233

- 1 Limited Purchasing

- 1 Limited Sales

- 2 Limited Production

Total cost of the software untuk implementasi SAP Business One pada PT

CUBIC INDONESIA : (1 EUR = 13.400 IDR per 05/01/10)

- Profesional User : 4 x 2000 EUR x Rp 13.400 = Rp 107.200.000

- 1 Limited Finance : 1 x 800 EUR x Rp 13.400 = Rp 10.720.000

- 1 Limited Purchasing : 1 x 800 EUR x Rp 13.400 = Rp 10.720.000

- 1 Limited Sales : 1 x 800 EUR x Rp 13.400 = Rp 10.720.000

- 2 Limited Production : 2 x 800 EUR x Rp 13.400 = Rp 21.440.000

Total cost of software = Rp 160.800.000

2. SAP Business One Implementation Cost

Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai p roses technical implementation yang

dilakukan oleh business partner SAP Business One :

1. Project Manager :58 Man days x 550 USD x Rp 9400 = Rp 299.860.000

2. Logistic Consultants :58 Man days x 425 USD x Rp 9400 = Rp 231.710.000

Total Implementation Cost = Rp 531.570.000

3. Cost Of Hardware

Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian hardware yang dibutuhkan sesuai

dengan hardware requirement untuk implementasi SAP Business One. Total

cost of hardware yang dibutuhkan untuk implementasi SAP Business One

adalah :

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

234

Tabel 4.20 Cost of Hardware SAP Business One

Database server : IBM X3400-M 2 7836-32A (Xeon, E5520 2.26GHz /

5.86GT, 8MB L2, 80W / 2 x 1GB / 250GB SS SATA)

Rp 19.040.000

Printer EPSON FX-890 (2 buah) Rp 6.000.000

Total Rp 25.040.000

4.3.3.1.2 Biaya Investasi/Pengembangan Implementasi Microsoft Dynamics

AX

Biaya investasi/pengembangan yang dibutuhkan dalam implementasi

Microsoft Dynamics AX terdiri dari :

1. Software Liscence

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli software Microsoft dynamics AX.

Jumlah yang harus dibayarkan tergantung dari jumlah user dalam perusahaan

yang menggunakan software. Jumlah user yang akan menggunakan Microsoft

Dynamics AX pada PT CUBIC INDONESIA adalah 9 user yang terdiri dari

Assistant to President Director user, Finance Manager user, plant manager user,

Marketing Manager user, staff finance user, staff sales user, staff purchasing

user, 2 staff production user. Total software liscence untuk implementasi

Microsoft Dynamics AX pada PT CUBIC INDONESIA (1 USD = 9.400 IDR

per 05/01/10) adalah 9 user x 2,875 USD/user x Rp 9.400 = Rp 243.225.000

2. Service Time and Material Man-month

Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses implementasi yang

dilakukan. Biaya ini terdiri dari biaya jasa dan material yang dikeluarkan oleh

orang yang bertanggung jawab untuk melakukan p roses implementasi. Service

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

235

Time and Material Man-month untuk mengimplementasikan M icrosoft Dynamics

AX dengan 243 man days adalah 35.500 USD x Rp 9.400 = Rp 333.700.000.

3. Server

Ada 2 jenis server yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Microsoft

Dynamics AX, yaitu Application Server dan Database Server .

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli application server adalah 4,600 USD

dan database server adalah 6,800 USD. Total biaya server yang dibutuhkan

untuk implementasi Microsoft Dynamics AX adalah :

Tabel 4.21 Biaya Server M icrosoft Dynamics AX

Description Price

Application Server x3400 M2, Xeon 4C E5520 80W

2.26GHz/1066Mhz/8MB, 2x1GB, O/Bay

2.5in HS SAS/SATA, SR BR10i, DVD-

ROM, 670W p /s, Tower

4GB DDR3-1333 2Rx4 LP RDIMM 4

IBM 146 GB 2.5in SFF Slim-HS 10K

6Gbps

ServeRAID-M R10i SAS/SATA Controller

ServeRAID-M R10i Li-Ion Battery

Sub Total Rp . 43.240.000

Database Server x3400 M2, Xeon 4C E5520 80W

2.26GHz/1066Mhz/8MB, 2x1GB, O/Bay

2.5in HS SAS/SATA, SR BR10i, DVD-

ROM, 670W p /s, Tower

4GB DDR3-1333 2Rx4 LP RDIMM 4

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

236

IBM 146 GB 2.5in SFF Slim-HS 10K

6Gbps

ServeRAID-M R10i SAS/SATA Controller

ServeRAID-M R10i Li-Ion Battery

Sub Total Rp . 63.920.000

TOTAL Rp. 107.160.000

3. OS and SQL Data base

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli Operating System dan SQL Data

base yang dibutuhkan untuk mengoperasikan M icrosoft Dynamics AX adalah :

Tabel 4.22 Biaya OS dan SQL Database Microsoft Dynamics AX

Description Price (USD)

WinSvrStd 2008 SNGL OLP NL Rp . 12.840.400

WinSvrCAL 2008 SNGL OLP NL DvcCAL Rp . 1.316.000

M icrosoft SQL Server 2008 Standard Runtime Edition

(English) 8 153.00 107.10 856.80

Rp 8.053.920

M icrosoft Dynamix AX 2009 M edia kIt Rp . 94.000

WinSvrStd 2008 32bitx64 ENG DiskKit M VL DVD Rp . 235.000

TOTAL Rp. 22.539.320

Tabel 4.23 Perbandingan Biaya Investasi/Pengembangan SAP Business One dan

Microsoft Dynamics AX

Keterangan S AP Business One Keterangan Microsoft

Dynamics AX

Cost Of Software. Rp 160.800.000 Software Liscence Rp 243.225.000

Implementation Rp 531.570.000 Service Time and Rp 333.700.000

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

237 Cost Material Man-

month

Cost Of

Hardware

Rp 25.040.000 Server Rp 107.160.000

OS and SQL Data

base

Rp 22.539.320

Total Rp 717.410.000 Total Rp 706.624.320

4.3.3.2 Biaya Berjalan

Biaya berjalan adalah biaya yang muncul setelah sistem ERP di

implementasikan dalam perusahaan. Biaya berjalan yang akan dihitung, yaitu biaya

berjalan selama lima tahun kedepan dimulai dari tahun 2010 sampai 2014. Ber ikut

ini akan dibahas mengenai b iaya berjalan yang dikeluarkan untuk setiap alternatif

produk ERP yang menjadi pilihan produk bagi PT CUBIC INDONESIA.

4.3.3.2.1 Biaya Berjalan Implementasi S AP Business One

Biaya berjalan yang dikeluarkan dalam implementasi SAP Business One

disebut dengan maintenance fee yang diperoleh dari hasil perkalian 17% x total cost

of software. Main tenance fee setiap tahunnya adalah 17% x 160.800.000 = Rp

27.336.000.

Tabel 4.24 Biaya Berjalan Implementasi SAP Business One

2010 2011 2012 2013 2014

Rp 27.336.000 Rp 27.336.000 Rp 27.336.000 Rp 27.336.000 Rp 27.336.000

4.3.3.2.2 Biaya Berjalan Implementasi Microsoft Dynamics AX

Biaya berjalan yang dikeluarkan dalam implementasi Microsoft

Dynamics AX adalah Business Ready Enhancement Plan (BREP) yang merupakan

biaya maintenance yang harus dibayarkan setiap tahunnya. BREP setiap tahunnya

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

238 untuk 1 user liscence adalah 460 USD. Total BREP untuk 9 user liscence pada PT

CUBIC INDONESIA adalah 9 user liscence x 460 USD x Rp 9.400 = Rp

38.916.000 per tahun.

Tabel 4.25 Biaya Berjalan Implementasi Microsoft Dynamics AX

2010 2011 2012 2013 2014

Rp 38.916.000 Rp 38.916.000 Rp 38.916.000 Rp 38.916.000 Rp 38.916.000

4.3.3.3 Perhitungan Tangib le Benefit

4.3.3.3.1 Pengurangan Biaya Lembur

Biaya lembur dalam perusahaan disebabkan o leh adanya p roduksi dalam

jumlah yang besar sehingga memerlukan extra time dari setiap karyawan untuk

menyelesaikan proses produksi serta pembuatan laporan produksi dan kualitas har ian

dari setiap produk. Biaya lembur tersebut dapat diatasi dengan pengimplementasian

ERP, apabila beberapa requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan

pengefektifan proses pembuatan laporan dan pembuatan jadwal p roduksi serta

ketersediaan material dalam proses p roduksi dapat dipenuhi oleh produk ERP yang

akan diimplementasikan dalam PT CUBIC INDONESIA. Dengan ERP, proses

penyusunan laporan dapat menjadi lebih efektif, p roses p roduksi pun bisa selesai

tepat pada waktunya karena setiap detil p roduksi telah diidentifikasi dengan jelas

dalam production schedule. B iaya lembur ini d itujukan untuk departemen

Production dan Quality Assurance(QA). Adapun perhitungan biaya lembur dalam

PT CUBIC INDONESIA untuk setiap karyawan mengikuti perhitungan biaya lembur

yang telah ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja dengan rumus (total lembur/

173)*Gaji Pokok. Jumlah jam lembur per karyawan dalam departemen Production

dan QA, yaitu :

Page 95: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

239

Tabel 4.26 Jam Lembur Karyawan

Jenis Lembur Jumlah Jam Lembur

(per minggu)

Jumlah Jam Lembur

(per bulan)

Jumlah Jam Lembur

(per tahun)

Hari Kerja

(Senin-Jumat)

3 jam 12 jam

(3jam x 4 minggu)

144 jam

(12 jam X 12 bulan)

Hari Libur

(Sabtu)

- 8 jam 72 jam

(8 jam X 12 bulan)

1. Pengurangan biaya lembur dalam proses produksi.

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengefektifan

pembuatan jadwal produksi adalah requirement 4.07 – production schedule dan

requirement 2.04 – Material Requiremen t Planning. Dengan adanya fasilitas yang

memadai saat pembuatan production schedule, maka semua faktor pendukung

dalam production schedule yaitu time, material, dan man yang dibutuhkan sudah

ditentukan dengan jelas sehingga karyawan dalam departemen production dan

quality assurance tidak memerlukan extra time dan tenaga untuk menyelesaikan

suatu p roduksi. Selain penentuan production schedule, kebutuhan perusahaan

akan adanya MRP juga dapat mengurangi jam lembur karyawan. Hal ini

dikarenakan dukungan dari ketersediaan material sangatlah penting untuk

menentukan lamanya waktu untuk setiap aktivitas yang ada dalam production

schedule. Waktu penyelesaian produksi dapat mengalami penundaan jika

perusahaan mengalami kehabisan material. Hal in i dapat mengak ibatkan

munculnya jam lembur bagi karyawan untuk menyelesaikan p roduksi tepat pada

waktunya, sehingga b isa dik irim kepada customer sesuai dengan tanggal yang

dijanjikan. Jumlah karyawan dalam departemen Production dan Quality

Page 96: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

240

Assurance yang mengikuti lembur secara berturut-turut adalah 70 orang dan 3

orang. Apabila kedua requirement tersebut dapat dipenuhi oleh p ilihan produk

ERP yang akan diimplementasikan dalam PT CUBIC INDONESIA, maka biaya

lembur pun dapat ditekan untuk departemen Production. Perhitungan manfaat

yang dapat diperoleh dari pengurangan b iaya lembur adalah sebagai berikut :

a. Biaya lembur pada hari kerja per karyawan pada departemen Produksi dan

QA.

1 jam x 1,5 = 1,5

2 jam x 2 = 4

TOTAL per minggu = 5,5 / 173 x 2.000.000

= 63.583,82

TOTAL per bulan = 254.335,28 (63.583,82 x 4 minggu)

TOTAL per tahun = 3.052.023,36 (254.335,28 x 12 bulan)

b. Biaya lembur pada hari libur per karyawan pada departemen Produksi dan

QA.

8 jam x 2 = 16 /173 x 2.000.000

TOTAL per bulan = 184.971,1

TOTAL per tahun = 2.219.653,2 (184.971,1 x 12 bulan)

Total biaya lembur yang dapat ditekan untuk departemen Production dan QA:

Tabel 4.27 Biaya Lembur Departemen Production dan QA – Proses Produksi

Jenis Lembur Production

Per bulan Per tahun

Hari Kerja (Senin-Jumat) 18.566.475,44

(73 orang * 254.335,28)

222.797.705,3

(12bulan * 18.566.475,44)

Hari Libur (Sabtu) 13.502.890,3 162.034.683,6

Page 97: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

241

(73 orang * 184.971,1) (12bulan * 13.502.890,3)

TOTAL BIAYA LEMBUR DEPT.PROD 32.069.365,7 384.832.388,9

Total pengurangan biaya lembur karena adanya pengefektifan pembuatan jadwal

produksi selama 5 tahun ke depan (2010-2014) dengan tingkat kenaikan gaji dalam

PT CUBIC INDONESIA mencapai 10% setiap tahunnya adalah :

Tabel 4.28 Total Pengurangan Biaya Lembur – Proses Produksi

2010 2011 2012 2013 2014

Rp

384.832.388,9

Rp

423.315.627,8

Rp

465.647.190,5

Rp

512.211.909,6

Rp

563.433.100,6

2. Pengurangan biaya lembur dengan pengefektifan pembuatan laporan analisa

produksi aktual harian oleh departemen Production (Supervisor produksi).

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengefektifan laporan

analisa produksi aktual harian adalah requ irement no 4.05 – Analisa p roduksi

aktual harian dengan jadwal p roduksi. Jumlah supervisor p roduksi yang

bertanggung jawab untuk membuat laporan aktual p roduksi adalah 2 orang.

Apabila requirement tersebut dapat dipenuhi oleh p ilihan p roduk ERP yang akan

diimplementasikan dalam PT CUBIC INDONESIA, maka biaya lembur pun dapat

ditekan. Perhitungan manfaat yang dapat diperoleh dari pengurangan biaya

lembur adalah sebagai berikut :

a. Biaya lembur pada hari kerja per karyawan pada departemen Production.

1 jam x 1,5 = 1,5

2 jam x 2 = 4

TOTAL per minggu = 5,5 / 173 x 2.000.000

= 63.583,82

Page 98: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

242

TOTAL per bulan = 254.335,28 (63.583,82 x 4 minggu)

TOTAL per tahun = 3.052.023,36 (254.335,28 x 12 bulan)

b. Biaya lembur pada hari libur per karyawan pada departemen Production

8 jam x 2 = 16 /173 x 2.000.000

TOTAL per bulan = 184.971,1

TOTAL per tahun = 2.219.653,2 (184.971,1 x 12 bulan)

Total biaya lembur yang dapat ditekan untuk departemen Production :

Tabel 4.29 Biaya Lembur Departemen Production – Laporan Aktual Harian

Jenis Lembur Production

Per bulan Per tahun

Hari Kerja (Senin-Jumat) 508.670,56

(2orang * 254.335,28)

6.104.046,72

(12bulan * 508.670,56)

Hari Libur (Sabtu) 369.942,2

(2orang * 184.971,1)

4.439.306,4

(12bulan * 369.942,2)

TOTAL BIAYA LEMBUR DEPT.

PRODUCTION

878.612,76 10.543.353,12

Total pengurangan biaya lembur karena adanya pengefektifan pembuatan

laporan analisa produksi aktual harian selama 5 tahun ke depan (2010-2014) dengan

tingkat kenaikan gaji dalam PT CUBIC INDONESIA mencapai 10% setiap tahunnya

adalah :

Tabel 4.30 Total Pengurangan Biaya Lembur – Laporan Aktual Harian

2010 2011 2012 2013 2014

10.543.353,12 11.597.688,43 12.757.457,27 14.033.203 15.436.523,3

Page 99: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

243 3. Pengurangan biaya lembur dengan pengefektifan pembuatan laporan harian

kualitas inline produksi.

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengefektifan pembuatan

laporan harian kualitas inline p roduksi adalah requirement 4.09 – Laporan harian

kualitas inline produksi. Jumlah karyawan departemen QA adalah 2 orang.

Apabila p roduk ERP yang diimplementasikan dapat memenuhi requirement

tersebut maka biaya lembur pun dapat ditekan untuk departemen QA. Perhitungan

manfaat yang dapat diperoleh dari pengurangan biaya lembur adalah sebagai

berikut :

a. Biaya lembur pada hari kerja per karyawan pada departemen QA

1 jam x 1,5 = 1,5

2 jam x 2 = 4

TOTAL per minggu = 5,5 / 173 x 2.000.000

= 63.583,82

TOTAL per bulan = 254.335,28 (63.583,82 x 4 minggu)

TOTAL per tahun = 3.052.023,36 (254.335,28 x 12 bulan)

b. Biaya lembur pada hari libur per karyawan pada departemen QA

8 jam x 2 = 16 /173 x 2.000.000

TOTAL per bulan = 184.971,1

TOTAL per tahun = 2.219.653,2 (184.971,1 x 12 bulan)

Total biaya lembur yang dapat ditekan untuk departemen QA :

Tabel 4.31 Biaya Lembur Departemen QA – Laporan Kualias Inline

Jenis Lembur QA

Per bulan Per tahun

Hari Kerja (Senin-Jumat) 508.670,56 6.104.046,72

Page 100: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

244

(2orang * 254.335,28) (12bulan * 508.670,56)

Hari Libur (Sabtu) 369.942,2

(2orang * 184.971,1)

4.439.306,4

(12bulan * 369.942,2)

TOTAL BIAYA LEM BUR DEPT. QA 878.612,76 10.543.353,12

Total pengurangan biaya lembur karena adanya pengefektifan laporan harian

kualitas inline produksi selama 5 tahun ke depan (2010-2014) dengan tingkat

kenaikan gaji dalam PT CUBIC INDONESIA mencapai 10% setiap tahunnya

adalah :

Tabel 4.32 Total Pengurangan Biaya Lembur – Laporan Aktual Harian

2010 2011 2012 2013 2014

10.543.353,12 11.597.688,43 12.757.457,27 14.033.203 15.436.523,3

Page 101: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

245

Total pengurangan biaya lem bur selam a 5 tahun ke depan (2010-2014) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.33 Total Pengurangan Biaya Lembur selama 5 tahun

Jenis pengurangan 2010 2011 2012 2013 2014

Proses Produksi Rp

384.832.388,9

Rp

423.315.627,8

Rp

465.647.190,5

Rp

512.211.909,6

Rp

563.433.100,6

Pengefektifan pembuatan laporan analisa produksi aktual

harian

Rp.

10.543.353,12

Rp.

11.597.688,43

Rp.

12.757.457,27

Rp.

14.033.203

Rp.

15.436.523,3

Pengefektifan laporan harian kualitas inline produksi Rp.

10.543.353,12

Rp.

11.597.688,43

Rp.

12.757.457,27

Rp.

14.033.203

Rp.

15.436.523,3

TOTAL PENGURANGAN Rp.

405.919.095,1

Rp.

446.511.004,7

Rp.

491.162.105

Rp.

540.278.315,6

Rp.

594.306.147,2

Page 102: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

246

4.3.3.3.1.1 Manfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya lembur dengan penerapan SAP Business One

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengurangan biaya lembur, yang dapat dipenuhi oleh SAP Business One, adalah :

Tabel 4.34 Pemenuhan Requirement untuk Pengurangan Biaya Lembur SAP Business One

Jenis pengurangan

biaya lembur

Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of Fit

(bobot)

Bobot SAP

Business One

Bobot Maksimal (asumsi

requirement = Fit)

Pengurangan biaya lem bur

proses produksi

requirement 2.04

(Material

Requirement

Planning)

H (3) F (2) 6 6

requirement 4.07

(Production

schedu le)

H (3) P (1) 3 6

TO TAL Bobot Requirement 2.04 dan 4.07 9 12

Page 103: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

247

Pengurangan biaya lem bur

dengan pengefektifan

pembuatan laporan analisa

produksi akt ual harian

requirement 4.05

(Analisa produksi

aktual harian

dengan jadwal

produksi)

M (2) F (2) 4 4

Pengurangan biaya lem bur

dengan pengefektifan

pembuatan laporan harian

kualitas inline produksi.

requirement 4.09

(laporan har ian

kualitas inline

produksi)

M (2) P (1) 2 4

Tabel diatas memperlihatkan bahwa manfaat yang dipero leh berdasarkan jenis Pengurangan biaya lembur :

a. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan jadwal produksi adalah 75% ( (9 /12) x 100% )

b. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan laporan analisa produksi aktual harian adalah 100% ( (4/4) x 100% )

c. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan laporan har ian kualitas inline produksi adalah 50% ( (2/4) x 100% )

Page 104: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

248

Total m anfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya lem bur dengan penerapan SAP Business One adalah sebagai berikut :

Tabel 4.35 Total Manfaat Pengurangan Biaya Lembur SAP Business One

Jenis pengurangan 2010 2011 2012 2013 2014

Pengefektifan pembuatan jadwal

produksi

Rp 288.624.291,7

(75% x Rp.

384.832.388,9)

Rp 317.486.720,9

(75% x Rp.

423.315.627,8)

Rp 349.235.392,9

(75% x Rp.

465.647.190,5)

Rp 384.158.932,2

(75% x Rp.

512.211.909,6)

Rp 422.574.825,5

(75% x Rp.

563.433.100,6)

Pengefektifan pembuatan laporan

analisa produksi aktual harian

Rp 10.543.353,12

(100% x Rp

10.543.353,12)

Rp 11.597.688,43

(100% x Rp

11.597.688,43)

Rp 12.757.457,27

(100% x Rp

12.757.457,27)

Rp 14.033.203

(100% x Rp

14.033.203)

Rp 15.436.523,3

(100% x Rp

15.436.523,3)

Pengefektifan laporan harian

kualitas inline produksi

Rp 5.271.676,56

(50% x Rp

10.543.353,12)

Rp 5.798.844,22

(50% x Rp

11.597.688,43)

Rp 6.378.728,64

(50% x Rp

12.757.457,27)

Rp 7.016.601,50

(50% x Rp

14.033.203)

Rp 7.718.261,65

(50% x Rp

15.436.523,3)

TO TAL PENG URANGAN

BIAYA LEMB UR Rp 304.439.321,4 Rp 334.883.253,5 Rp 368.371.578,8 Rp 405.208.736,7 Rp 445.729.610,4

Page 105: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

249

4.3.3.3.1.2 Manfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya lembur dengan penerapan Microsoft Dynamics AX

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengurangan biaya lembur, yang dapat dipenuhi oleh Microsoft Dynamics AX, adalah :

Tabel 4.36 Pemenuhan Requirement untuk Pengurangan Biaya Lembur Microsoft Dynamics AX

Jenis pengurangan

biaya lembur

Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of

Fit

(bobot)

Bobot Microsoft

Dynam ics AX

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Pengurangan biaya lem bur

dengan pengefektifan

pembuatan jadwal produksi

requirem ent 2.04 (Material

Requirem ent Planning)

H (3) F (2) 6 6

requirem ent 4.07 (Production

schedule)

H (3) F (2) 6 6

TO TAL Bobot Requirement 2.04 dan 4.07 12 12

Pengurangan biaya lem bur

dengan pengefektifan

pembuatan laporan analisa

requirem ent 4.05 (Analisa

produksi akt ual harian dengan

jadwal produksi)

M (2) F (2) 4 4

Page 106: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

250

produksi akt ual harian

Pengurangan biaya lem bur

dengan pengefektifan

pembuatan laporan harian

kualitas inline produksi.

requirem ent 4.09 (laporan

harian kualitas inline produksi)

M (2) P (1) 2 4

Tabel diatas memperlihatkan bahwa manfaat yang dipero leh berdasarkan jenis Pengurangan biaya lembur :

a. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan jadwal produksi adalah 100% ( (12/12) x 100% )

b. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan laporan analisa produksi aktual harian adalah 100% ( (4/4) x 100%)

c. Pengurangan biaya lem bur dengan pengefektifan pembuatan laporan har ian kualitas inline produksi adalah 50% ( (2/4) x 100% )

Page 107: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

251

Total m anfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya lem bur dengan penerapan Microsoft Dynamics AX adalah sebagai berikut :

Tabel 4.37 Total Manfaat Pengurangan Biaya Lembur Microsoft Dynamics AX

Jenis pengurangan 2010 2011 2012 2013 2014

Proses Produksi Rp 384.832.388,9

(100% x Rp

384.832.388,9)

Rp 423.315.627,8

(100% x Rp

423.315.627,8)

Rp 465.647.190,5

(100% x Rp

465.647.190,5)

Rp 512.211.909,6

(100% x Rp

512.211.909,6)

Rp 563.433.100,6

(100% x Rp

563.433.100,6)

Pengefektifan pembuatan

laporan analisa produksi aktual

harian

Rp 10.543.353,12

(100% x Rp

10.543.353,12)

Rp 11.597.688,43

(100% x Rp

11.597.688,43)

Rp 12.757.457,27

(100% x Rp

12.757.457,27)

Rp 14.033.203

(100% x Rp

14.033.203)

Rp 15.436.523,3

(100% x Rp

15.436.523,3)

Pengefektifan laporan harian

kualitas inline produksi

Rp 5.271.676,56

(50% x Rp

10.543.353,12)

Rp 5.798.844,22

(50% x Rp

11.597.688,43)

Rp 6.378.728,64

(50% x Rp

12.757.457,27)

Rp 7.016.601,50

(50% x Rp

14.033.203)

Rp 7.718.261,65

(50% x Rp

15.436.523,3)

TOTAL PENGURANGAN

BIAYA LEMBUR Rp 400.647.418,6 Rp 440.712.160,4 Rp 484.783.376,4 Rp 533.261.714,1 Rp 586.587.885,6

Page 108: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

252

4.3.3.3.2 Pengurangan Biaya Listrik

Pengurangan biaya listrik diak ibatkan karena adanya pengurangan jam

lembur dar i setiap karyawan. Perhitungan biaya listrik dalam PT CUBIC

INDONESIA menggunakan tarif yang dikeluarkan oleh PT Cikarang Listrindo.

Berdasarkan daya yang digunakan, PT CUBIC INDONESIA termasuk dalam

golongan tarif I-4 TM, yaitu golongan industri besar yang memilik i tegangan

menengah. Perhitungan Tarif listrik setiap bulannya tidaklah sama karena Cikarang

listrindo merupakan perusahaan swasta dan penentuan tarif listriknya menggunakan

USD sehingga tarif listrik setiap bulan tergantung fluktuasi nilai USD. Total hari

kerja dalam satu bulan adalah 20 hari kerja dan jumlah jam kerja setiap harinya

adalah 8 jam kerja. Total jam ker ja normal dalam 1 bulan adalah 160. Total jam kerja

rata-rata jika terjadi lembur setiap bulan yaitu 180 jam kerja (160 jam kerja normal +

12 jam lembur pada hari kerja + 8 jam lembur pada hari libur). Manfaat ekonomis

yang diperoleh atas pengurangan biaya listrik dihitung dengan menggunakan metode

least square untuk memperoleh biaya tetap listrik dan biaya variable listrik per jam

kerja. Perhitungan tersebut dapat dilihat dalam table 4.38.

Page 109: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

253

Tabel 4.38 Perh itungan Biaya Listrik Metode Least Square

Bulan Biaya Listrik (yi) Selisih rata-rata

biaya listrik (yi - x )

JamTenaga

Kerja (xi)

Selisih rata-rata jam

tenaga kerja (x i - x )

Kuadrat Selisih rata-

rata jam TK (xi - x )2

Hasil perkalian antara

(xi - x ) dan (yi - x )

Januari Rp 64,315,678 Rp 1,962,181 30465 (1,105) 1221025 Rp (2,168,209,637)

Februari Rp 63,806,273 Rp 1,452,776 30696 (874) 763876 Rp (1,269,725,933)

Maret Rp 60,647,701 Rp (1,705,796) 31466 (104) 10816 Rp 177,402,819

April Rp 57,574,771 Rp (4,778,726) 32390 820 672400 Rp (3,918,555,593)

Mei Rp 61,278,381 Rp (1,075,116) 30773 (797) 635209 Rp 856,867,718

Juni Rp 66,541,182 Rp 4,187,685 30542 (1,028) 1056784 Rp (4,304,939,837)

Juli Rp 57,980,133 Rp (4,373,364) 31158 (412) 169744 Rp 1,801,826,105

Agustus Rp 60,026,153 Rp (2,327,344) 33006 1,436 2062096 Rp (3,342,066,463)

September Rp 65,642,763 Rp 3,289,266 31174 (396) 156816 Rp (1,302,549,204)

Oktober Rp 55,972,232 Rp (6,381,265) 31620 50 2500 Rp (319,063,267)

November Rp 62,245,376 Rp (108,121) 31312 (258) 66564 Rp 27,895,304

Desember Rp 72,211,325 Rp 9,857,828 34238 2,668 7118224 Rp 26,300,684,215

Total Rp 748,241,968 Rp 0 378840 0 13936054 Rp 12,539,566,227

Rata-rata Rp 62,353,497 31570

Page 110: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

254

Tarif variable untuk biaya listrik (b), dihitung sebagai berikut :

)(

))((

∑∑

−−=

xx

yyxxb

i

ii

13936054 ,22712.539.566 Rp

=b

b = Rp 899,79 / jam kerja langsung

Biaya tetap listrik, dihitung dengan menggunakan persamaan garis linear sebagai

berikut :

xbay +=

Rp 62.353.497 = a + (Rp 899,79) (31570)

Rp 62.353.497 = a + Rp 28,406,470

a = Rp 62.353.497 – Rp 28,406,470

a = Rp 33,947,026.91

Total jam kerja normal per karyawan adalah 160 jam. Total karyawan pada PT

CUBIC INDONESIA adalah 188 orang. Total biaya listrik yang akan dibayar dengan

adanya penghematan biaya lembur adalah sebagai berikut :

xbay +=

= Rp 33.947.026.91 + (Rp 899,79) (30080)

= Rp 33.947.026,91 + Rp 27.065.683,2

= Rp 61.012.710,11

= Rp 61.012.710

Page 111: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

255

Total pengurangan biaya listrik dengan adanya pengurangan biaya lembur adalah

sebagai ber ikut:

Tabel 4.39 Pengurangan Biaya Listrik

Rata-rata pengurangan setiap bulan (Rp 62.353.497 - Rp

61.012.710)

Rp 1.340.787

Rata-rata pengurangan setiap tahun (12 bulan x Rp 1.340.787) Rp 16.089.444

Total pengurangan biaya listrik selama 5 tahun ke depan (2010-2014) dengan

asumsi tingkat kenaikan tarif listrik per tahun sebesar 10% adalah :

Tabel 4.40 Total Pengurangan Biaya Listrik selama 5 tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Rp 16.089.444 Rp 17.698.388 Rp 19.468.227 Rp 21.415.050 Rp 23.556.555

Berdasarkan hasil analisa fit/gap diperoleh bahwa software SAP Business

One maupun M icrosoft Dynamics AX telah memenuhi requ irement perusahaan(tidak

ada requirement y ang bernilai gap) untuk mengurangi aktivitas operasional yang

dapat menyebabkan munculnya jam lembur yang pada akhirnya akan meningkatkan

biaya pemakaian listrik. Hal tersebut mengartikan bahwa dengan penerapan kedua

software tersebut, PT CUBIC INDONESIA dapat memperoleh manfaat ekonomis

atas pengurangan biaya listrik seperti yang terdapat pada tabel 4.40.

Page 112: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

256

4.3.3.3.3 Pengurangan Biaya Kertas

Dengan penerapan ERP, maka frekuensi penggunaan kertas dapat dikurangi

karena ERP memudahkan p roses pertukaran data dan informasi antar departemen

dalam perusahaan sehingga ketika karyawan membutuhkan akses ke departemen

lain, karyawan dapat langsung mengakses ke sistem ERP sesuai dengan hak akses

yang ditetapkan perusahaan. Frekuensi penggunaan kertas dalam PT CUBIC

INDONESIA tergolong cukup tinggi karena sistem yang berjalan sekarang in i belum

mengintegrasikan semua departemen dalam perusahaan, sehingga proses pertukaran

data masih dilaksanakan secara manual. Adapun pemakaian kertas dalam

perusahaaan adalah sebagai berikut :

1. Sales Order (SO) dan Surat Jalan (SJ) yang telah dibuat oleh departemen

Marketing harus di cetak terlebih dahulu kemudian diberikan ke departemen lain

yang terkait. SO akan d icetak sebanyak 3 rangkap kemud ian did istribusikan ke

departemen Production, Production Planning&Inventory Control (PPIC),

feedback PPIC, dan arsip Sales,. SJ akan dicetak sebanyak 5 rangkap kemudian

didistribusikan ke Invoice, Accounting, Copy Customer, Security, dan arsip

departemen Production Planning&Inventory Control(warehouse).

2. Surat Permintaan Pembelian yang telah dibuat oleh departemen yang melakukan

permintaan pembelian harus di cetak terlebih dahulu sebanyak 3 rangkap

kemudian didistribusikan ke departemen Purchasing sebanyak 2 rangkap

(rangkap putih dan kuning) rangkap putih akan diarsipkan bersama dengan

Purchase Order sedangkan rangkap kuning akan d iarsip tersendiri oleh

departemen Purchasing, 1 rangkapnya lagi akan diberikan kepada departemen

Production Planning&Inventory Control.

Page 113: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

257

3. Surat Tanda Penerimaan Barang (STPB) dibuat oleh departemen PPIC kemudian

dicetak sebanyak 4 rangkap dan diberikan kepada Supplier, Accounting, arsip

PPIC (warehouse), dan Purchasing.

4. Bukti Permintaan Barang Internal dibuat oleh PPIC (warehouse) kemudian

dicetak sebanyak 3 rangkap dan diberikan kepada PPIC (admin), pemohon, dan

arsip PPIC (warehouse).

5. Daftar stock barang jadi akan dicetak setiap minggu oleh bagian PPIC rata-rata

sebanyak 150 lembar untuk diarsipkan.

6. Invoice (Faktur Penjualan) yang telah dibuat oleh departemen

Finance&Accounting akan dicetak sebanyak 3 rangkap dan diberikan kepada

customer copy, arsip accounting staff, dan arsip Finance&Accounting Manager.

Invoice tersebut akan digunakan untuk melakukan penagihan kepada customer.

Solusi yang ditawarkan ERP untuk mengurangi pemakaian kertas, yaitu :

- Solusi untuk pemakaian kertas yang terkait dengan p roses pertukaran data dan

informasi yang d ibutuhkan adalah dengan adanya pengintegrasian setiap

departemen yang terkait dengan pemrosesan sebuah transaksi. Saat departemen

Finance&Accounting akan melakukan p roses invoicing, maka dep t. F&A dapat

langsung mengakses informasi penjualan yang terkait dengan customer y ang

bersangkutan. B egitu pula saat dep t. F&A akan membayar tagihan yang diberikan

supplier, maka dep t. F&A dapat langsung mengakses informasi pembelian yang

terkait dengan supplier yang bersangkutan. Semua akses antar departemen dapat

dilakukan oleh user y ang telah diberi hak akses terhadap suatu modul yang

terkait.

- Solusi untuk pemakaian kertas yang dilakukan oleh departemen PPIC untuk

mencetak daftar barang jadi setiap minggunya adalah dengan tersedianya fasilitas

Page 114: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

258

update stock barang jadi sehingga informasi tentang barang jad i dapat dilihat

kapan saja tanpa perlu dicetak terlebih dahulu.

Perhitungan atas pengurangan biaya kertas dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Pengurangan biaya kertas karena adanya sistem yang terintegrasi.

Requirement d alam analisis fit/gap yang terkait dengan adanya sistem yang

terintegrasi untuk setiap bagian dalam PT CUBIC INDONESIA adalah

requirement system integration. Dengan adanya sistem yang terintegrasi maka

proses pertukaran data antar departemen untuk mendukung aktivitas dalam

departemen yang terkait lebih efektif tanpa pencetakan dokumen atau informasi

yang dibutuhkan. Apabila requirement tersebut dapat dipenuhi maka biaya

penggunaan kertas dapat dikurangi dengan perhitungan sebagai berikut :

- Penghematan penggunaan kertas untuk mencetak Sales Order

Saat departemen sales menerima order dar i customer maka sales akan

membuat Sales Order(SO) kemudian mencetak SO tersebut sebanyak 3

rangkap . Diharapkan dengan adanya penggunaan ERP, maka setiap terjadi

transaksi penjualan hanya membutuhkan sales order sebanyak 1 rangkap

yang akan dicetak oleh departemen Sales kemudian sales admin akan

meminta otorisasi dari PPIC untuk sales order tersebut. Hal ini

memperlihatkan bahwa dengan penggunaan ERP tingkat penghematan kertas

untuk setiap transaksi penjualan adalah sebanyak 2 lembar. Rata-rata

transaksi penjualan yang ada pada PT CUBIC INDONESIA sebanyak 30

transaksi per bulan. Penghematan atas penggunaan kertas untuk mencetak

setiap sales order dalam transaksi penjualan dapat dihitung sebagai berikut :

Page 115: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

259

Tabel 4.41 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (Sales Order)

Jumlah kertas yang dapat dihemat setiap transaksi pejualan 2 lembar

Rata-rata transaksi penjualan per bulan 30 transaksi

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(30 transaksi x 2 lembar)

60 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

50060 xRp

Rp . 3.120

Total penghematan biaya kertas per tahun

(Rp . 3.120 x 12 bulan)

Rp . 37.440

- Penghematan penggunaan kertas untuk mencetak Surat Jalan.

Dalam melakukan pengiriman PT CUBIC INDONESIA mencetak Surat

Jalan sebanyak 5 rangkap. Diharapkan dengan adanya penggunaan ERP,

maka setiap pengir iman hanya membutuhkan surat jalan sebanyak 2 rangkap ,

dimana rangkap pertama akan diberikan kepada customer sebagai bukti

bahwa barang telah dikirim dan rangkap kedua akan d iberikan kepada p ihak

security PT CUBIC INDONESIA dengan tujuan untuk melakukan

pengontrolan atas barang yang keluar dari perusahaan. Hal ini

memperlihatkan total penghematan kertas untuk setiap transaksi pengiriman

adalah sebanyak 3 lembar. Rata-rata jumlah pengir iman yang terjadi selama

satu bulan sebanyak 200 pengiriman, dimana tiap pengiriman membutuhkan

adanya bukti pengir iman, yaitu surat jalan. Penghematan atas penggunaan

kertas untuk mencetak surat jalan dapat dihitung sebagai berikut :

Page 116: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

260

Tabel 4.42 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (Surat Jalan)

Jumlah kertas yang dapat dihemat setiap pengiriman 3 lembar

Rata-rata pengiriman per bulan 200 pengiriman

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(200 pengiriman x 3 lembar)

600 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

500600 xRp

Rp. 31.200

Total penghematan biaya kertas per tahun

(Rp . 31.200 x 12 bulan)

Rp. 374.400

- Penghematan penggunaan kertas untuk mencetak Surat Permintaan

Pembelian.

Setiap kali sebuah departemen dalam perusahaan memerlukan barang tertentu

yang belum tersedia, departemen tersebut akan melakukan permintaan

pembelian kepada departemen purchasing. Untuk melakukan permintaan

pembelian ini, maka departemen yang bertindak sebagai requestor harus

membuat Surat Permintaan Pembelian(SPP) sebanyak 3 rangkap . Dengan

penerapan ERP, diharapkan setiap permintaan pembelian hanya

membutuhkan 1 rangkap surat permintaan pembelian yang akan digunakan

atau diberikan kepada departemen Purchasing untuk digunakan sebagai

backup dan alat untuk melakukan cross check atas permintaan tersebut.

Departemen PPIC tidak perlu lagi menerima copy atas SPP karena

departemen PPIC membuat bukti penerimaan barang berdasarkan Purchase

order dan bukan SPP. Hal ini menunjukkan bahwa total penghematan kertas

untuk setiap permintaan pembelian adalah sebanyak 2 lembar. Rata-rata

Page 117: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

261

permintaan pembelian dari semua departemen yang ada pada PT CUBIC

INDONESIA adalah sebanyak 80 permintaan pembelian per bulan.

Penghematan atas penggunaan kertas untuk setiap permintaan pembelian

dalam transaksi penjualan dapat dihitung sebagai berikut :

Tabel 4.43 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (SPP)

Jumlah kertas yang dapat dihemat untuk setiap permintaan

pembelian

2 lembar

Rata-rata permintaan per bulan 80 permintaan

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(80 permintaan x 2 lembar)

160 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

500160 xRp

Rp . 8.320

Total penghematan biaya kertas per tahun

(Rp . 8.320 x 12 bulan)

Rp . 99.840

- Penghematan penggunaan kertas untuk mencetak Surat Tanda Penerimaan

Barang.

Seperti proses bisnis pada umumnya, ketika barang yang d ibeli dikirimkan ke

perusahaan maka ada departemen tertentu yang bertanggung jawab untuk

melakukan pencatatan atas penerimaan barang tersebut. Begitu pula dengan

proses penerimaan barang yang ada pada PT CUBIC INDONESIA. Ketika

menerima barang dari supplier yang berupa bahan baku, sparepart, dan

barang modal (frekuensi pembelian barang modal sangatlah kecil),

departemen PPIC akan mencetak Surat Tanda Penerimaan Barang sebanyak 4

rangkap . Dengan penerapan sistem ERP, diharapkan untuk setiap penerimaan

Page 118: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

262

barang dari supplier hanya membutuhkan pencetakan 2 rangkap Surat Tanda

Penerimaan Barang. Hal ini dikarenakan departemen Accounting tidak

membutuhkan data secara fisik saat melakukan invoicing melainkan data

telah tersedia karena adanya sistem yang terintegrasi, begitu pula dengan

departemen Purchasing yang tidak perlu menerima copy atas STPB karena

status purchase order yang terkait dengan STPB tersebut secara otomatis

akan diupdate oleh sistem. Hal ini menunjukkan total penghematan kertas

untuk setiap penerimaan barang adalah sebanyak 2 lembar. Dari total

transaksi pembelian sebanyak 80 transaksi yang dilakukan setiap bulannya,

terdapat 6,25 % penerimaan barang yang bersifat parsial ( 1 PO = 2 STPB)

dan 93,75 % merupakan penerimaan barang yang bersifat full delivery (1 PO

= 1 STPB). Dengan demikian rata-rata penerimaan barang dari supp lier

sebanyak 85 penerimaan per bulan ((93,75% x 80 transaksi) + (2 x 6,25% x

80 transaksi )). Penghematan atas penggunaan kertas untuk setiap penerimaan

barang dari supplier adalah sebagai berikut :

Tabel 4.44 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (STPB)

Jumlah kertas yang dapat dihemat untuk setiap penerimaan barang 2 lembar

Rata-rata penerimaan barang per bulan 85 penerimaan

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(85 penerimaan x 2 lembar)

170 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

500170 xRp

Rp. 8.840

Total penghematan biaya kertas per tahun (Rp. 8.840 x 12 bulan) Rp. 106.080

Page 119: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

263

- Penghematan penggunaan biaya kertas untuk mencetak Bukti Permintaan

Barang Internal.

Dalam menjalankan p roses p roduksi, departemen production akan melakukan

permintaan barang ke PPIC(warehouse) baik permintaan blank product

maupun material p roduksi. Setiap kali melakukan permintaan tersebut,

pemohon (departemen Production) harus membuat bukti permintaan barang

internal sebanyak 3 rangkap . Dengan penggunaan ERP, diharapkan bukti

permintaan barang internal hanya dicetak sebanyak 2 rangkap , yaitu rangkap

pertama akan diber ikan kepada pemohon yang akan dijadikan arsip kemudian

rangkap kedua akan diarsipkan oleh PPIC (warehouse) yang akan digunakan

sebagai cross check dengan pihak pemohon. PPIC (admin) tidak perlu lagi

menerima copy atas bukti permintaan barang internal karena ketika barang

dikeluarkan dari gudang, stock barang akan secara otomatis mengalami

pengurangan, sehingga PPIC (admin) tidak perlu lagi melakukan update

stock. Hal ini menunjukkan total penghematan kertas untuk setiap permintaan

barang internal sebanyak 1 lembar. Jumlah rata-rata permintaan barang

internal sebanyak 60 permintaan setiap bulannya. Penghematan b iaya kertas

dapat dihitung sebagai ber ikut :

Tabel 4.45 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (BPBI)

Jumlah kertas yang dapat dihemat untuk setiap permintaan

barang internal

1 lembar

Rata-rata permintaan barang internal per bulan 60 permintaan

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(60 penerimaan x 1 lembar)

60 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan Rp . 3.120

Page 120: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

264

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

50060 xRp

Total penghematan biaya kertas per tahun

(Rp . 8.840 x 12 bulan)

Rp . 37.440

- Penghematan pengunaan biaya kertas untuk mencetak invoice.

Setelah mener ima surat jalan, departemen Finance&Accounting akan

membuat invoice sebanyak 3 rangkap. Dengan penerapan ERP, diharapkan

penggunaan kertas untuk invoice sebanyak 2 rangkap . Hal ini d ikarenakan

adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga secara otomatis data invoice

disimpan dalam s istem dan dapat di akses kapan saja oleh user yang memiliki

hak akses. Total penghematan penggunaan kertas untuk setiap pencetakan

invoice adalah sebanyak 1 rangkap. Total penagihan kepada customer setiap

bulannya berdasarkan total pengiriman (surat jalan) yang ada. Rata-rata total

pengiriman setiap bulannya mencapai 200 pengiriman, hal ini berarti bahwa

rata-rata total jumlah penagihan yang dilakukan juga mencapai 200

penagihan. Penghematan atas penggunaan kertas untuk mencetak invoice

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.46 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (Invoice)

Jumlah kertas yang dapat dihemat untuk setiap penagihan 1 lembar

Rata-rata penagihan per bulan 200 penagihan

Total penghematan jumlah kertas per bulan

(200 penerimaan x 1 lembar)

200 lembar

Total penghematan biaya kertas per bulan Rp. 10.400

Page 121: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

265

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 26000.

500200 xRp

Total penghematan biaya kertas per tahun

(Rp . 10.400 x 12 bulan)

Rp. 124.800

Page 122: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

266

Total penghem atan atas penggunaan kertas dengan adanya sistem yang terintegrasi selama 5 tahun ke depan (2010-2014),

dengan asumsi tingkat kenaikan harga kertas mencapai 10% setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.47 Total Penghematan Biaya Kertas dengan Sistem Terintegrasi selama 5 tahun

Jenis

penghematan kertas

2010 2011 2012 2013 2014

Sales Order Rp. 37.440 Rp. 41.184 Rp. 45.302,4 Rp. 49.832,64 Rp. 54.815,904

Surat Jalan Rp. 374.400 Rp. 411.840 Rp. 453.024 Rp. 498.326,4 Rp. 548.159,04

Surat Permintaan Pembelian Rp. 99.840 Rp. 109.824 Rp. 120.806,4 Rp. 132.887,04 Rp. 146.175,744

Surat Tanda Penerimaan Barang Rp. 106.080 Rp. 116.688 Rp. 128.356,8 Rp. 141.192,4 Rp. 155.311,64

Bukti permintaan barang internal. Rp. 37.440 Rp. 41.184 Rp. 45.302,4 Rp. 49.832,64 Rp. 54.815,904

Invoice Rp. 124.800 Rp. 137.280 Rp. 164.736 Rp. 181.209,6 Rp. 199.330,56

Total Penghem atan Rp. 780.000 Rp. 858.000 Rp. 957.528 Rp. 1.053.280,7 Rp. 1.158.608,8

Page 123: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

267

2. Pengurangan biaya kertas karena adanya fasilitas update stock barang jadi

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan adanya fasilitas update

stock barang jadi adalah requ irement 4.03 – update data stock barang jadi.

Apabila requirement tersebut dapat dipenuhi maka data yang menyangkut stock

barang jad i tidak perlu dicetak lagi, melainkan dapat langsung di akses ke sistem

ERP kapan saja ketika data tersebut dibutuhkan. Seperti yang di jelaskan diatas

bahwa penggunaan kertas untuk cetak daftar stock barang jadi per minggu

adalah sebanyak 150 lembar. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian kertas

adalah Rp . 26.000/rim. Dengan demikian maka perusahaan dapat mengurangi

biaya penggunaan kertas dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.48 Perhitungan Penghematan Biaya Kertas (Update Stock Barang Jadi)

Keterangan Total Jumlah kertas Total Biaya kertas

Rata-rata penggunaan kertas

yang dibutuhkan untuk cetak

daftar stock barang jad i per

minggu.

150 lembar 7800.26000.

500150 RpxRp =

Rata-rata penggunaan kertas

yang dibutuhkan untuk cetak

daftar stock barang jad i per

bulan

600 lembar

(150 lembar * 4

Minggu)

Rp. 31.200

Rata-rata penggunaan kertas

yang dibutuhkan untuk cetak

daftar stock barang jad i per

tahun

7200 lembar

(600 lembar * 12

bulan)

Rp. 374.400

(Rp . 31.200 x 12 bulan )

Page 124: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

268

Total penghematan atas penggunaan kertas dengan adanya update stock

barang jadi selama 5 tahun ke depan (2010-2014), dengan asumsi tingkat

kenaikan harga kertas mencapai 10% setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.49 Total Penghematan Biaya Kertas dengan Update Stock selama 5 tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Rp. 374.400 Rp . 411.840 Rp . 453.024 Rp . 498.326,4 Rp. 548.159,04

Total penghematan atas penggunaan kertas selama 5 tahun ke depan (2010-2014),

dengan asumsi tingkat kenaikan harga kertas mencapai 10% setiap tahunnya adalah

sebagai ber ikut :

Tabel 4.50 Total Penghematan Biaya Kertas selama 5 tahun

Jenis penghematan 2010 2011 2012 2013 2014

Sistem yang

terintegrasi

Rp.

780.000

Rp .

858.000

Rp.

957.528

Rp .

1.053.280,7

Rp .

1.158.608,8

Update stock

barang jad i

Rp.

374.400

Rp .

411.840

Rp.

453.024

Rp .

498.326,4

Rp .

548.159,04

Total Penghematan Rp.

1.154.400

Rp .

1.269.840

Rp.

1.410.552

Rp .

1.551.607,1

Rp .

1.706.767,8

Page 125: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

269

4.3.3.3.3.1 Manfaat yang diperoleh dalam penghematan biaya kertas dengan penerapan SAP Business One

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan penghematan biaya kertas, yang dapat dipenuh i oleh SAP Business One, adalah :

Tabel 4.51 Pemenuhan Requirem ent untuk Pengurangan Biaya Kertas SAP Business One

Jenis penghem atan

biaya kertas

Requirement Ranking

Requirem ent

(bobot)

Degree of Fit

(bobot)

Bobot SAP

Business One

Bobot Maksimal

(asum si

requirement = Fit)

Sistem yang

terintegrasi

Requirement –

system

integration

H (3)

F (2)

6

6

Update stock

barang jadi

requirement 4.03

(Update data

stock barang jadi)

H (3)

F (2) 6 6

Page 126: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

270

Tabel diatas memperlihatkan bahwa manfaat yang d iperoleh berdasarkan

jenis Penghematan Biaya Kertas :

a. Pengurangan biaya kertas dengan adanya sistem yang terintegrasi adalah

100% ( (6/6) x 100% )

b. Pengurangan biaya kertas dengan adanya fasilitas update stock barang

jadi adalah 100% ( (6 /6) x 100% )

Total manfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya kertas dengan

penerapan SAP Business One adalah sebagai berikut :

Tabel 4.52 Total Pengurangan Biaya Kertas SAP Business One

Jenis

penghematan

2010 2011 2012 2013 2014

Sistem yang

terintegrasi

Rp.

780.000

(100% x

Rp.780.000)

Rp.

858.000

(100% x

Rp.858.000)

Rp.

957.528

(100% x

Rp.957.528)

Rp.

1.053.280,7

(100% x Rp .

1.053.280,7)

Rp.

1.158.608,8

(100% x Rp .

1.158.608,8)

Update stock

barang jad i

Rp. 374.400

(100% x

Rp.374.400)

Rp. 411.840

(100% x

Rp.411.840)

Rp. 453.024

(100% x

Rp.453.024)

Rp.498.326,4

(100% x Rp .

498.326,4)

Rp.548.159,04

(100% x Rp .

548.159,04)

Total

Penghematan

Rp.

1.154.400

Rp.

1.269.840

Rp.

1.410.552

Rp.

1.551.607,1

Rp.

1.706.767,8

Page 127: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

271

4.3.3.3.3.2 Manfaat yang diperoleh dalam penghematan biaya kertas dengan penerapan Microsoft Dynamics AX

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan penghematan biaya kertas, yang dapat dipenuh i oleh Microsoft Dynamics AX, adalah :

Tabel 4.53 Pemenuhan Requirement untuk Pengurangan Biaya Kertas Microsoft Dynamics AX

Jenis penghematan

biaya kertas

Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of Fit

(bobot)

Bobot

Microsoft

Dynamics AX

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Sistem yang

terintegrasi

Requirement – system integration H (3) F (2) 6 6

Update stock

barang jadi

requirem ent 4.03 (Update data stock

barang jadi)

H (3)

F (2) 6 6

Page 128: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

272

Tabel diatas memperlihatkan bahwa manfaat yang diperoleh berdasarkan jenis

Penghematan Biaya Kertas :

a. Pengurangan biaya kertas dengan adanya sistem yang terintegrasi adalah

100% ( (6/6) x 100% )

b. Pengurangan biaya kertas dengan adanya fasilitas update stock barang jadi

adalah 100% ( (6 /6) x 100% )

Total manfaat yang diperoleh dalam pengurangan biaya kertas dengan

penerapan Microsoft Dynamics AX adalah sebagai berikut :

Tabel 4.54 Total Pengurangan Biaya Kertas Microsoft Dynamics AX

Jenis

penghematan

2010 2011 2012 2013 2014

Sistem yang

terintegrasi

Rp.

780.000

(100% x

Rp.780.000)

Rp.

858.000

(100% x

Rp.858.000)

Rp.

957.528

(100% x

Rp.957.528)

Rp.

1.053.280,7

(100% x Rp .

1.053.280,7)

Rp.

1.158.608,8

(100% x Rp .

1.158.608,8)

Update stock

barang jad i

Rp. 374.400

(100% x

Rp.374.400)

Rp. 411.840

(100% x

Rp.411.840)

Rp. 453.024

(100% x

Rp.453.024)

Rp.498.326,4

(100% x Rp .

498.326,4)

Rp.548.159,04

(100% x Rp .

548.159,04)

Total

Penghematan

Rp.

1.154.400

Rp.

1.269.840

Rp.

1.410.552

Rp.

1.551.607,1

Rp.

1.706.767,8

Page 129: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

273

4.3.3.3.4 Pengurangan Biaya Tinta

Sistem yang terintegrasi membuat perusahaan memperoleh keuntungan

melalui penghematan kertas dan pengurangan biaya tinta. Biaya tinta tersebut dapat

dikurangi seiring dengan banyaknya kertas yang dapat dikurangi pemakaiannya.

Total penghematan kertas adalah sebanyak 1770 lembar.

Tabel 4.55 Penghematan Kertas

No Jenis Dokumen

Jumlah Kertas

yang digunakan

Per Bulan

Jumlah

Penghematan

Kertas Per Bulan

1 Sales Order 90 lembar 60 lembar

2 Surat Jalan 1000 lembar 600 lembar

3 Surat Permintaan Pembelian 240 lembar 160 lembar

4 Surat Tanda Penerimaan

Barang

340 lembar 170 lembar

5 Bukti Permintaan Barang

Internal

180 lembar 60 lembar

6 Invoice 360 lembar 120 lembar

7 Daftar Stok Barang 600 lembar 600 lembar

Total 2810 lembar 1770 lembar

Total pemakaian kertas per bulan untuk PT CUBIC INDONESIA

adalah 2810 lembar, sedangkan kertas yang dapat dihemat adalah 1770

lembar. Pemakaian untuk tinta hitam pada PT CUBIC INDONESIA adalah

sebesar 70%, sedangkan untuk tinta warna adalah sebesar 30%. Perhitungan

untuk penghematan biaya tinta hitam diperoleh sebesar Rp. 105.822,06 (

Page 130: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

274

(1.770 / 2.810) x 70% x Rp 240.000 ). Rp 240.000 merupakan biaya tinta

hitam 1 catridge yang biasa dibeli oleh perusahaan. Sedangkan untuk

penghematan biaya tinta warna sebesar Rp. 47.241,993 d iperoleh dari

perhitungan ( (1.770 / 2.810) x 30% x Rp 250.000 ). Rp . 250.000 merupakan

biaya tinta warna 1 catridge yang biasa dibeli oleh perusahaan.

Tabel 4.56 Penghematan Tinta

Total

Penghematan

Tinta Hitam

Total

Penghematan

Tinta Warna

Total Penghematan

Penghematan per Bulan Rp 105.822,06 Rp . 47.241,993 Rp. 153.064,053

Penghematan per Tahun Rp 1.269.864,72 Rp 566.903,916 Rp 1.836.768,63

Total penghematan tinta selama 5 tahun dengan tingkat kenaikan harga tinta 10% per

tahun :

Tabel 4.57 Total Penghematan Tinta selama 5 tahun

Jenis

penghematan

2010 2011 2012 2013 2014

Penghematan

tinta

Rp

1.836.768,63

Rp .

2.020.445,5

Rp.

2.222.490,05

Rp.

2.444.739,05

Rp .

2.689.212,96

4.3.3.3.4.1 Manfaat yang diperoleh dalam penghematan biaya tinta dengan

penerapan SAP Business One

Penghematan biaya tinta disesuaikan dengan penghematan biaya kertas yang

diperoleh. Apabila kertas dapat dihemat, maka secara otomatis tinta pun dapat

Page 131: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

275

dihemat. Perhitungan penghematan atas biaya kertas, menunjukkan bahwa dengan

penerapan SAP Business One, perusahaan dapat memperoleh 100% manfaat atas

penghematan b iaya kertas. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan SAP

Business One, maka perusahaan dapat juga memperoleh 100% penghematan atas

biaya tinta dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.58 Total Penghematan Tinta selama 5 tahun SAP Business One

Jenis

penghematan

2010 2011 2012 2013 2014

Penghematan

tinta

Rp

1.836.768,63

Rp .

2.020.445,5

Rp.

2.222.490,05

Rp.

2.444.739,05

Rp .

2.689.212,96

4.3.3.3.4.2 Manfaat yang diperoleh dalam penghematan biaya tinta dengan

penerapan Microsoft Dynamics AX

Penghematan biaya tinta disesuaikan dengan penghematan biaya kertas yang

diperoleh. Apabila kertas dapat dihemat, maka secara otomatis tinta pun dapat

dihemat. Perhitungan penghematan atas biaya kertas, menunjukkan bahwa dengan

penerapan Microsoft Dynamics AX, perusahaan dapat memperoleh 100% manfaat

atas penghematan biaya kertas. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan

Microsoft Dynamics AX, maka perusahaan dapat juga memperoleh 100%

penghematan atas biaya tinta dengan rincian sebagai ber ikut :

Tabel 4.59 Total Penghematan Tinta selama 5 tahun Microsoft Dynamics AX

Jenis

penghematan

2010 2011 2012 2013 2014

Penghematan

tinta

Rp

1.836.768,63

Rp .

2.020.445,5

Rp.

2.222.490,05

Rp.

2.444.739,05

Rp .

2.689.212,96

Page 132: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

276

4.3.3.4 Total pengurangan biaya operasional dengan penerapan SAP Business One selama 5 tahun (2010-2014)

Tabel 4.60 Total Pengurangan Biaya Operasional selama 5 tahun SAP Business One

Jenis pengurangan biaya operasional 2010 2011 2012 2013 2014

Pengurangan biaya lem bur Rp 304.439.321,4 Rp 334.883.253,5 Rp 368.371.578,8 Rp 405.208.736,7 Rp 445.729.610,4

Pengurangan biaya listrik Rp 16.089.444 Rp 17.698.388 Rp 19.468.227 Rp 21.415.050 Rp 23.556.555

Pengurangan biaya kertas Rp. 1.154.400 Rp. 1.269.840 Rp. 1.410.552 Rp. 1.551.607,1 Rp. 1.706.767,8

Pengurangan biaya tinta Rp 1.836.768,63 Rp. 2.020.445,5 Rp. 2.222.490,05 Rp. 2.444.739,05 Rp. 2.689.212,96

Total Penghem atan Biaya

Operasional

Rp 323.518.934 Rp 355.871.927 Rp 391.472.847,9 Rp 430.620.132,8 Rp 473.682.146,2

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan kuantifikasi manfaat langsung p royek SAP Business One. Nilai

ROI atas kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalui Economic Im pact Worksheet (Tabel 4.61)

Page 133: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

277

Tabel 4.61 Econom ic Impact Worksheet untuk kuantifikasi manfaat langsung pada SAP Business One

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

0 0 0 0 0

323.518.934 355.871.927 391.472.847,9 430.620.132,8 473.682.146,2

323.518.934 355.871.927 391.472.847,9 430.620.132,8 473.682.146,2

(27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000)

296.182.934 328.535.927 364.136.847,9 403.284.132,8 446.346.146,2

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact

Score Simple Ret urn On Investment

0 Zero or less

1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 %

5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak Biaya ber jalan

Arus kas bersih

Rp 717.410.000

Rp 1.838.485.988

51,25 %

Page 134: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

278

Bagian A pada tabel di atas adalah biaya pengembangan/investasi yang

dikeluarkan oleh PT CUBIC INDONESIA untuk mengimplementasikan SAP

Business One. Bagian B merupakan hasil kuantifikasi manfaat langsung yang

diperoleh, yang kemudian dikurangi dengan biaya ber jalan sehingga bisa diperoleh

arus kas bersih selama 5 tahun ke depan. Simple ROI diperoleh dar i total arus kas

bersih Rp 1.838.485.988 dibagi dengan 5 tahun dan dibagi lagi dengan biaya

pengembangan SAP Business One, sehingga d iperoleh nilai dari simple ROI adalah

51,25 %. Berdasarkan skor ROI yang diperoleh maka dalam Score Economic Impact,

pengimplementasian SAP Business One mendapat skor 1, yaitu antara 1 % - 299 %.

Sebagai perhitungan pembanding terhadap hasil dar i simple ROI , maka digunakan

metode Net Presen t Value (NPV) dan Internal Ra te Return (IRR) untuk keperluan

analisis studi kelayakan pengimplementasian SAP Business One. Perhitungan NPV

dan IRR dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai ber ikut :

NPV = {(296.182.934 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (328.535.927 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(364.136.847,9 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (403.284.132,8 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(446.346.146,2 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 717.410.000

NPV = {278.411.958 + 289.111.615,8 + 302.233.583,8 + 314.561.623,6 +

325.832.686,7} – 717.410.000

= 1.510.151.468 - 717.410.000

= Rp 792.741.468

Tahun ke- Net Cash Flow 0 Rp (717.410.000) 1 Rp 296.182.934 2 Rp 328.535.927 3 Rp 364.136.847,9 4 Rp 403.284.132,8 5 Rp 446.346.146,2

Total Rp 1.122.485.988 Nilai IRR 39%

Page 135: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

279

Nilai NPV yang diperoleh adalah Rp 792.741.468. Nominal tersebut

merupakan arus kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap

modal yang dikeluarkan. NPV yang d iperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti

bahwa besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian SAP Business

One lebih besar dari pengeluaran yang dilakukan untuk pengimplementasian

software tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 39% yang berarti bahwa

persentase IRR > dari tingkat suku bunga. Hal ini menun jukkan bahwa tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian SAP Business

One adalah 39%.

Page 136: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

280

4.3.3.5 Total Manfaat ekonomis atas pengurangan biaya operasional dengan penerapan Microsoft Dynam ics AX selam a 5 tahun (2010-

2014)

Tabel 4.62 Total Pengurangan Biaya Operasional selama 5 tahun Microsoft Dynamics AX

Jenis pengurangan

biaya operasional

2010 2011 2012 2013 2014

Pengurangan biaya lembur Rp 400.647.418,6 Rp 440.712.160,4 Rp 484.783.376,4 Rp 533.261.714,1 Rp 586.587.885,6

Pengurangan biaya listrik Rp 16.089.444 Rp17.698.388 Rp 19.468.227 Rp 21.415.050 Rp 23.556.555

Pengurangan biaya kertas Rp 1.154.400 Rp 1.269.840 Rp 1.410.552 Rp 1.551.607,1 Rp 1.706.767,8

Pengurangan biaya tinta Rp 1.836.768,636 Rp 2.020.445,5 Rp 2.222.490,05 Rp 2.444.739,055 Rp 2.689.212,961

Total Penghematan Biaya

Operasional

Rp 419.728.031,2 Rp 461.700.833,9 Rp 507.884.645,5 Rp 558.673.110,3 Rp 614.540.421,4

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan kuantifikasi manfaat langsung p royek Microsoft Dynamics AX.

Nilai ROI atas kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalui Econom ic Impact Worksheet (Tabel 4.63)

Page 137: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

281

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

0 0 0 0 0 419.728.031,2 461.700.833,9 507.884.645,5 558.673.110,3 614.540.421,4

419.728.031,2 461.700.833,9 507.884.645,5 558.673.110,3 614.540.421,4

(38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000)

380.812.031,2 422.784.833,9 468.968.645,5 519.757.110,3 575.624.421,4

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact

Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 % 4 700 % to 899 %

5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak Biaya berjalan

Arus kas bersih

Rp 706.624.320

Rp 2.367.947.042

67,02 %

Tabel 4.63 Econom ic Impact Worksheet untuk kuantifikasi manfaat langsung pada Microsoft Dynamics AX

Page 138: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

282

Bagian A pada tabel di atas adalah biaya pengembangan/investasi yang

dikeluarkan oleh PT CUBIC INDONESIA untuk mengimplementasikan Microsoft

Dynamics AX. Bagian B merupakan hasil kuantifikasi manfaat langsung yang

diperoleh, yang kemudian dikurangi dengan biaya ber jalan sehingga bisa diperoleh

arus kas bersih selama 5 tahun ke depan. Simple ROI diperoleh dar i total arus kas

bersih Rp 2.367.947.042, dibagi dengan 5 tahun dan dibagi lagi dengan biaya

pengembangan Microsoft Dynamics AX, sehingga diperoleh nilai dari simple ROI

adalah 67,02%. Berdasarkan skor ROI yang diperoleh maka dalam Score Economic

Impact, pengimplementasian Microsoft Dynamics AX mendapat skor 1, yaitu antara

1% - 299%.

Sebagai perhitungan pembanding terhadap hasil dari simple ROI , maka digunakan

metode Net Presen t Value (NPV) dan Internal Ra te Return (IRR) untuk keperluan

analisis studi kelayakan pengimplementasian M icrosoft Dynamics AX. Perhitungan

NPV dan IRR dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(380.812.031,2 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (422.784.833,9 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(468.968.645,5 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (519.757.110,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(575.624.421,4 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 706.624.320

NPV = {357.963.309,3 + 372.050.653,8 + 389.243.975,8 + 405.410.546 +

420.205.827,6} – 706.624.320

= 1.944.874.313 – 706.624.320

= Rp 1.238.249.993

Tahun ke - Net Cash Flow 0 Rp (706.624.320) 1 Rp 380,812,031.20 2 Rp 422,784,833.90 3 Rp 468,968,645.50

Page 139: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

283

4 Rp 519,757,110.30 5 Rp 575,624,421.40

Total Rp 1,661,322,722 Nilai IRR 55%

Nilai NPV yang diperoleh adalah Rp 1.238.249.993. Nominal tersebut

merupakan arus kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap

modal yang dikeluarkan. NPV yang d iperoleh bern ilai positif (NPV > 0) yang berarti

bahwa besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian Microsoft

Dynamics AX lebih besar dari pengeluaran yang d ilakukan untuk

pengimplementasian software tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 55% yang

berarti bahwa persentase IRR > dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian

Microsoft Dynamics AX adalah 55%

4.3.4 Value Linking

Manfaat lainnya yang dapat diperoleh dengan adanya pengimplementasian

ERP adalah pengurangan frekuensi terjadinya human error. M asalah yang dihadapi

perusahaan adalah sering terjadinya human error dalam pemrosesan retur penjualan.

Terdapat dua kondisi dalam retur penjualan, yaitu Tukar Guling (barang yang rusak

diganti dengan barang baru) dan Net Off (barang yang rusak tidak diganti dengan

barang baru melainkan berpengaruh pada pengurangan pembayaran oleh customer

akibat adanya barang yang dikembalikan). Departemen yang bertanggung jawab

untuk menerima retur dari customer adalah departemen Production

Planning&Inventory Control (PPIC). Ketika retur diterima, departemen PPIC akan

mengurangi jumlah barang yang telah dik irimkan ke customer, tetap i informasi

pengurangan quantity atas barang tersebut tidak langsung di informasikan ke

Page 140: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

284

departemen Finance&Accounting seh ingga saat melakukan proses invoicing terhadap

customer yang bersangkutan, departemen Finance&Accounting masih menggunakan

quantity pada Surat Jalan yang lama. Hal ini akan berakibat pada munculnya selisih

atas amount yang ditagih kepada customer. Solusi untuk masalah tersebut, yaitu

dengan adanya peningkatan kontrol terhadap p roses retur yang terjadi. Requirement

dalam analisis fit/gap yang terkait dengan peningkatan kontrol atas retur penjualan

adalah requirement 1.05 – Control Item Return. Apabila requirement in i dapat

dipenuhi oleh alternatif produk ERP yang men jadi p ilihan bagi PT CUBIC

INDONESIA, maka frekuensi terjadinya human error dapat dikurangi. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Accounting staff , frekuensi rata-rata tingkat human error

yang dilakukan oleh Accounting staff dalam pencatatan jumlah barang setelah

terjadinya retur penjualan ke dalam invoice sebanyak 2 kali kesalahan. Ketika

accounting staff menerima konfirmasi dari customer mengenai adanya

ketidaksesuaian antara jumlah barang yang d icantumkan dalam invoice dengan

jumlah barang yang diterima setelah terjadi retur, Accounting staff akan

menghubungi departemen PPIC untuk mengecek apakah customer tersebut benar-

benar melakukan retur atau tidak. Setelah itu PPIC akan melakukan re-check

terhadap retur tersebut kemudian memberikan konfirmasi kepada Accounting staff

berapa jumlah barang yang diretur dan kode surat jalan yang terkait dengan retur

tersebut. Selanjutnya Accounting staff akan menghubungi IT Section Head untuk

melakukan koreksi dari server atas kesalahan pencatatan jumlah barang dalam

invoice yang d iinput oleh Accounting staff. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh

departemen PPIC untuk melakukan re-check adalah selama 8 jam ker ja, sedangkan

rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh IT Section Head untuk menyelesaikan masalah

ini adalah 0,5 jam kerja. Jumlah hari ker ja dalam satu bulan adalah 20 hari dan

Page 141: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

285

jumlah jam kerja per hari adalah 8 jam. Total jam kerja per bulan adalah 160 jam.

Gaji seorang staff adalah Rp . 2.000.000 per bulan dan Rp. 12.500 per jam (Rp .

2.000.000/160 jam). Gaji seorang section head adalah Rp . 3.500.000 per bulan dan

Rp . 21.875 per jam (Rp . 3.500.000/160 jam). Formulasi yang digunakan untuk

menghitung manfaat ekonomis dari berkurangnya frekuensi human error adalah

(Frekuensi Kesalahan x Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah x 12

bulan x rate gaji per jam). Berikut adalah rincian perhitungannya :

Tabel 4.64 Total M anfaat Ekonomis Pengurangan Human Error

Penghitungan manfaat untuk PPIC staff

per tahun

Rp. 2.400.000

(2 x 8 x 12 bulan x Rp. 12.500)

Penghitungan manfaat untuk IT Section

Head per tahun

Rp. 262.500

(2 x 0.5 x 12 bulan x Rp. 21.875)

Total manfaat ekonomis atas

pengurangan frekuensi terjadinya human

error

Rp. 2.662.500

Total manfaat ekonomis atas pengurangan frekuensi terjadinya human error

selama 5 tahun ke depan (2010-2014), dengan asumsi tingkat kenaikan gaji mencapai

10% setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.65 Total M anfaat Ekonomis Value Linking selama 5 tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Rp . 2.662.500 Rp . 2.928.750 Rp . 3.221.625 Rp. 3.543.787,5 Rp. 3.898.166,25

Page 142: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

286

4.3.4.1 Manfaat yang diperoleh atas pengurangan frekuensi terjadinya human

error dengan penerapan S AP Business One

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengurangan

frekuensi terjadinya human error, yang dapat dipenuhi oleh SAP Business One,

adalah :

Tabel 4.66 Pemenuhan Requirement Pengurangan Human Error SAP Business One

Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of

Fit

(bobot)

Bobot SAP

Business One

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Requirement

1.05 – control

item return

M (2) F (2)

4

4

Tabel diatas memperlihatkan bahwa SAP Business One dapat memenuhi

100% ( (4/4) x 100% ) requirement yang dibutuhkan untuk memperoleh manfaat atas

pengurangan frekuensi terjad inya human error, sehingga manfaat yang diperoleh

atas pengurangan frekuensi terjadinya human error dengan penerapan SAP Business

One adalah sebagai berikut :

Tabel 4.67 Total M anfaat Ekonomis Value Linking SAP Business One

2010 2011 2012 2013 2014

Rp . 2.662.500 Rp . 2.928.750 Rp . 3.221.625 Rp. 3.543.787,5 Rp. 3.898.166,25

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan

kuantifikasi manfaat langsung proyek SAP Business One. Nilai ROI atas kuantifikasi

manfaat langsung diperoleh melalui Economic Impact Worksheet (Tabel 4.68)

Page 143: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

287

Tabel 4.68 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Linking pada SAP Business One

Biaya berjalan

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

2.662.500 2.928.750 3.221.625 3.543.787,5 3.898.166,25

323.518.934 355.871.927 391.472.847,9 430.620.132,8 473.682.146,2

326.181.434 358.800.677 394.694.472,9 434.163.920,3 477.580.312,5

(27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000)

298.845.434 331.464.677 367.358.472,9 406.827.920,3 450.244.312,5

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 % 5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak

Arus kas bersih

Rp 717.410.000

Rp 1.854.740.817

51,7 %

Page 144: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

288

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalui value linking, maka

diperoleh nilai ROI yang baru yaitu sebesar 51,7 %. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya , yaitu 51,25 %, tetap i skor ROI dalam

Scoring Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena nilai ROI yang baru masih

terdapat dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan In ternal

Rate Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(298.845.434 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (331.464.677 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(367.358.472,9 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (406.827.920,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(450.244.312,5 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 717.410.000

NPV = {280.914.708 + 291.688.915,8 + 304.907.532,5 + 317.325.777,8 +

328.678.348,1 } – 717.410.000

= 1.523.515.282 - 717.410.000

= Rp. 806.105.282

Tahun ke- Net Cash Flow 0 Rp (717.410.000) 1 Rp 298.845.434,0 2 Rp 331.464.677,0 3 Rp 367.358.472,9 4 Rp 406.827.920,3 5 Rp 450.244.312,5

Total Rp 1.138.740.816,7 Nilai IRR 39%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value linking adalah Rp. 806.105.282. Nominal tersebut merupakan arus kas

bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian SAP Business One

Page 145: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

289

lebih besar dari pengeluaran yang dilakukan untuk pengimplementasian software

tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 39% yang berarti bahwa persentase IRR >

dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian SAP Business One adalah 39%

4.3.4.2 Manfaat yang diperoleh atas pengurangan frekuensi terjadinya human

error dengan penerapan Microsoft Dynamics AX

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan pengurangan

frekuensi terjad inya human error, yang dapat dipenuhi oleh Microsoft Dynamics

AX, adalah :

Tabel 4.69 Pemenuhan Requirement Pengurangan Human Error M icrosoft Dynamics

AX

Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of

Fit

(bobot)

Bobot

Microsoft

Dynamics AX

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Requirement

1.05 – control

item return

M (2) F (2)

4

4

Tabel diatas memperlihatkan bahwa M icrosoft Dynamics AX dapat

memenuhi 100% ( (4/4) x 100% ) requirement yang dibutuhkan untuk memperoleh

manfaat atas pengurangan frekuensi terjadinya human error, berarti manfaat yang

diperoleh atas pengurangan frekuensi terjadinya human error dengan penerapan

Microsoft Dynamics AX adalah sebagai berikut :

Page 146: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

290

Tabel 4.70 Total M anfaat Ekonomis Value Linking Microsoft Dynamics AX

2010 2011 2012 2013 2014

Rp . 2.662.500 Rp. 2.928.750 Rp. 3.221.625 Rp . 3.543.787,5 Rp. 3.898.166,25

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan

kuantifikasi manfaat langsung p royek Microsoft Dynamics AX. Nilai ROI atas

kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalu i Economic Impact Worksheet (Tabel

4.71)

Page 147: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

291

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

2.662.500 2.928.750 3.221.625 3.543.787,5 3.898.166,25

419.728.031,2 461.700.833,9 507.884.645,5 558.673.110,3 614.540.421,4

422.390.531,2 464.629.583,9 511.106.270,5 562.216.897,8 618.438.587,6

(38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000)

383.474.531,2 425.713.583,9 472.190.270,5 523.300.897,8 579.522.587,6

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 % 5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak

Biaya berjalan Arus kas bersih

Rp 706.624.320

Rp 2.384.201.871

67,5 %

Tabel 4.71 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Linking pada Microsoft Dynamics AX

Page 148: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

292

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalu i value linking, maka

diperoleh nilai ROI yang baru yaitu sebesar 67,5 %. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya, yaitu 67,02%, tetapi skor ROI dalam

Scoring Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena n ilai ROI yang baru masih

terdapat dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan In ternal

Rate Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(383.474.531,2 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (425.713.583,9 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(472.190.270,5 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (523.300.897,8 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(579.522.587,6 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 706.624.320

NPV = {360.466.059,3 + 374.627.953,8 + 391.917.924,5 + 408.174.700,3 +

423.051.488,9} – 706.624.320

= 1.958.238.127 – 706.624.320

= Rp 1.251.613.807

Tahun ke - Net Cash Flow 0 Rp (706,624,320.00) 1 Rp 383,474,531.20 2 Rp 425,713,583.90 3 Rp 472,190,270.50 4 Rp 523,300,897.80 5 Rp 579,522,587.60

Total Rp 1,677,577,551.00 Nilai IRR 55%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value linking adalah Rp . 1.251.613.807. Nominal tersebut merupakan arus

kas bersih yang diterima perusahaan setelah did iskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics

AX lebih besar dar i pengeluaran yang d ilakukan untuk pengimplementasian software

Page 149: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

293 tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 55% yang berarti bahwa persentase IRR >

dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics AX adalah

55% .

4.3.5 Value Acceleration

Penerapan ERP dapat membantu perusahaan untuk mempercepat waktu

pemrosesan sebuah transaksi. Percepatan pemrosesan transaksi ini terkait dengan

transaksi yang dilakukan oleh departemen Sales, Purchasing, Production, dan

Finance. Percepatan ini disebabkan karena adanya kemudahan dalam mendapatkan

informasi yang akurat dan p roses yang lebih cepat karena d ibantu dengan sistem

sehingga karyawan dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih cepat pula.

Beberapa aktivitas karyawan yang menggambarkan pengelo laan transaksi dalam PT

CUBIC INDONESIA, yaitu :

1. Planning Supervisor (Dept. PPIC) akan melakukan analisis delivery time

ketika menerima sales order dari departemen marketing. Analisis delivery

time berlangsung selama 2 har i kerja. Setelah mendapat delivery time yang fix

maka Planning Supervisor akan menginformasikannya ke departemen

marketing yang selanjutnya akan menginformasikannya kepada customer.

2. Proses pembuatan laporan keuangan oleh departemen Finance&Accounting

disetiap akhir bulan. Proses pembuatan laporan keuangan ini dimulai dengan

mengumpulkan data yang d ibutuhkan yang berupa dokumen atas transaksi

dalam periode tertentu, melakukan rekonsiliasi atas transaksi yang ada

dengan rekening koran, melakukan penyesuaian apabila ditemukan selisih

amount, dan akhirnya meny iapkan neraca serta laporan laba/rugi. Semua

Page 150: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

294

proses tersebut dilakukan oleh departemen Finance&Accounting rata-rata

selama 2 hari kerja.

3. Proses invoicing yang dibuat oleh departemen Finance&Accounting (F&A).

Departemen F&A akan mengecek ke dalam aging schedu le apakah ada

piutang customer yang akan jatuh tempo kemudian membuat invoice dengan

menginput kembali semua data yang ada di dalam surat jalan yang diber ikan

departemen PPIC, beserta faktur pajak yang akan dik irimkan ke customer.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan o leh departemen F&A untuk melakukan

invoicing adalah selama 2 jam kerja.

4. Pemrosesan permintaan pembelian dari departemen requestor hingga

menerbitkan purchase order atas permintaan tersebut. Setelah menerima

permintaan pembelian, departemen Purchasing akan meminta persetujuan

pihak manajemen atas permintaan yang ada kemudian melakukan permintaan

penawaran harga kepada supplier. Setelah menerima penawaran harga dari

beberapa supplier, departemen Purchasing akan memband ingkan harga dari

supplier tersebut kemudian memilih supplier mana yang member ikan

penawaran harga yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Ada dua jenis

dalam pembelian yang ada pada PT CUBIC INDONESIA, yaitu : pembelian

yang bersifat lokalisasi dan pembelian yang bersifat impor. Pemrosesan

permintaan pembelian hingga ke purchase order untuk pembelian yang

bersifat lokalisasi membutuhkan waktu selama 3 hari kerja, sedangkan

pembelian yang bersifat impor membutuhkan waktu selama 7 hari ker ja.

5. Proses penjurnalan yang dilakukan oleh Accounting staff. Setelah melakukan

penagihan kepada customer, accounting staff akan melakukan penjurnalan

untuk setiap invoice yang ada. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk

Page 151: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

295

melakukan penjurnalan terhadap seluruh invoice dalam satu periode

tertentu(setiap bulan) adalah selama 8 jam ker ja.

Perhitungan manfaat ekonomis value acceleration d ibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

1. Manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan rencana jadwal pengiriman

kepada customer.

Requirement dalam analisis fit/gap yang harus dipenuhi untuk memperoleh

manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan rencana jadwal pengiriman

adalah requirement nomor 1.06 - Analisa delivery time. Dengan adanya analisa

delivery time untuk setiap sales order yang ada maka sistem dapat membantu

perusahaan untuk memberikan informasi dengan cepat dan jelas kepada

customer mengenai jadwal pengiriman. Jumlah supervisor yang bertugas untuk

melakukan analisis delivery time sebanyak 2 orang. Rate gaji seorang supervisor

per jam adalah Rp . 12.500 (Rp. 2.000.000/160). Diharapkan dengan adanya ERP

pelaksanaan analisa delivery time tidak dilakukan secara manual lagi melainkan

analisis d ilakukan oleh sistem, seh ingga dapat memberikan delivery date lebih

cepat dari biasanya dan effort yang biasanya dibutuhkan oleh supervisor PPIC

untuk menganalisis delivery time bisa dialokasikan untuk melakukan job-

description yang lain. Apabila requirement tersebut dapat dipenuhi maka

manfaat ekonomis yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut :

Tabel 4.72 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Proses Jadwal Pengiriman

Total penghematan waktu analisis delivery time setiap 2 hari

(2hari x 8jam ker ja/hari).

16 jam

Total penghematan waktu analisis delivery time per minggu

(16 jam x 3).

48 jam

Total manfaat ekonomis untuk analisis delivery time per minggu Rp . 1.200.000

Page 152: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

296

(48 jam x 2 supervisor x Rp. 12.500)

Total manfaat ekonomis untuk analisis delivery time per bulan

(Rp . 1.200.000 x 4).

Rp . 4.800.000

Total manfaat ekonomis untuk analisis delivery time per tahun

(Rp . 4.800.000 x 12).

Rp . 57.600.000

2. Manfaat ekonomis atas percepatan p roses pembuatan laporan keuangan.

Requirement dalam analisis fit/gap yang harus dipenuhi untuk memperoleh

manfaat ekonomis atas percepatan proses pembuatan laporan keuangan adalah

requirement 3.01 - Automatically ledger reconcilia tion dan requ irement 3.05 -

reconciliation ledger transaksi Bank. Dengan adanya proses rekonsiliasi yang

dilakukan secara otomatis, maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan

keuangan dapat lebih dipersingkat. Yang bertanggung jawab untuk pembuatan

laporan keuangan adalah Finance Manager. Rate gaji seorang finance manager

per jam adalah Rp . 25.000 (Rp. 4.000.000/160). Diharapkan dengan ERP proses

pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan selama 3 jam. Apabila kedua

requirement tersebut dapat dipenuhi maka manfaat ekonomis yang diperoleh

dapat dihitung sebagai ber ikut :

Tabel 4.73 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Proses Laporan Keuangan

Total penghematan waktu pembuatan laporan keuangan per bulan

((2hari x 8jam kerja/hari) - 3).

13 jam

Total manfaat ekonomis untuk pembuatan laporan keuangan per

bulan (13 jam x 1 Finance Manager x Rp. 25.000)

Rp . 325.000

Total manfaat ekonomis untuk pembuatan laporan keuangan per

tahun (Rp. 325.000 x 12).

Rp . 3.900.000

Page 153: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

297 3. Manfaat ekonomis atas percepatan p roses invoicing.

Requirement dalam analisis fit/gap yang harus dipenuhi untuk memperoleh

manfaat ekonomis atas percepatan proses invoicing adalah requirement 3.09 -

Alert untuk p iutang yang jatuh tempo. Apabila ada peringatan yang berupa

message yang diberikan oleh sistem untuk setiap p iutang yang jatuh tempo,

maka departemen F&A dapat dengan cepat membuat invoice atas piutang jatuh

tempo tersebut tanpa melakukan pengecekan satu per satu atas seluruh aging

schedule yang ada. Yang bertanggung jawab untuk melakukan p roses invoicing

adalah accounting sta ff. Rate gaji seorang accounting staff per jam adalah Rp.

12.500 (Rp.2.000.000/160). Rata-rata jumlah invoice yang dibuat setiap

bulannya mencapai 200 invoice sesuai dengan jumlah penagihan yang

dilakukan. Diharapkan dengan ERP proses invoicing dapat dilakukan selama 0,5

jam per invoice. Apabila requirement tersebut dapat dipenuhi maka manfaat

ekonomis yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut :

Tabel 4.74 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Proses Invoicing

Total penghematan waktu dari proses invoicing 1,5 jam

Total manfaat ekonomis untuk proses invoicing per bulan

(1,5 jam x 1 accounting staff x 200 invoicing x Rp. 12.500)

Rp . 3.750.000

Total manfaat ekonomis untuk proses invoicing per bulan

(Rp . 3.750.000 x 12 bulan)

Rp . 45.000.000

Page 154: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

298 4. Manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan permintaan pembelian hingga

purchase order.

Requirement dalam analisis fit/gap yang harus dipenuhi untuk memperoleh

manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan permintaan pembelian hingga

purchase order adalah requirement 2.01 - vendor evaluation dan requirement

2.04 - Material Requirement Planning (M RP). Evaluation vendor yang

dilakukan oleh sistem akan membantu departemen purchasing untuk memilih

vendor yang paling tepat. Evaluasi tersebut sesuai dengan kr iteria yang

ditentukan perusahaan. MRP akan membantu departemen purchasing untuk

menganalisis kapan pembelian materia l harus dilakukan kemudian memberikan

usulan untuk membuat purchase order sesuai dengan analisis tersebut. Hal ini

akan mempercepat proses penerbitan PO dibanding dengan melakukan

pemeriksaan material secara manual. Yang bertanggung jawab untuk melakukan

pemrosesan atas setiap permintaan pembelian adalah purchasing staff. Rate gaji

seorang purchasing staff per jam adalah Rp. 12.500 (Rp.2.000.000/160).

Diharapkan dengan penerapan ERP, pemrosesan permintaan pembelian dapat

dilakukan selama 2 hari + 1 jam. Dimana 2 hari tersebut merupakan jangka

waktu pengiriman penawaran harga dari setiap supplier dan 1 jam merupakan

proses input data penawaran harga ke sistem dan selanjutnya akan dianalisis

langsung o leh sistem. Apabila kedua requirement tersebut dapat dipenuhi maka

manfaat ekonomis yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut :

Tabel 4.75 Total M anfaat Ekonomis Percepatan Permintaan Pembelian

Total penghematan waktu dari pemrosesan permintaan pembelian

((3hari x 8jam kerja/hari) – 17 jam)

7 jam

Total penghematan waktu dari pemrosesan permintaan pembelian 14 jam

Page 155: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

299

per minggu (7 jam x 2)

Total manfaat ekonomis dari penghematan waktu pemrosesan

permintaan pembelian per minggu (14 jam x 1 purchasing staff x

Rp. 12.500)

Rp . 175.000

Total manfaat ekonomis dari penghematan waktu pemrosesan

permintaan pembelian per bulan (Rp. 175.000 x 4)

Rp . 700.000

Total manfaat ekonomis dari penghematan waktu pemrosesan

permintaan pembelian per tahun (Rp. 700.000 x 12)

Rp . 8.400.000

5. Manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan penjurnalan atas invoice kepada

customer

Requirement dalam analisis fit/gap yang harus dipenuhi untuk memperoleh

manfaat ekonomis atas percepatan pemrosesan penjurnalan adalah requirement

1.07 - Integrated Journal untuk setiap transaksi Penjualan. Yang bertanggung

jawab untuk melakukan penjurnalan adalah Accounting staff. Rate gaji seorang

accounting staff per jam adalah Rp . 12.500 (Rp .2.000.000/160). Waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan penjurnalan atas semua invoice dalam satu periode

(bulan) adalah selama 8 jam kerja. Jumlah invoice setiap bulannya sesuai dengan

jumlah penagihan yang dilakukan, yaitu sebanyak 200 penagihan. Diharapkan

dengan adanya ERP proses penjurnalan tidak dilakukan secara manual lagi

melainkan ketika transaksi diinput maka jurnal akan dibuat secara otomatis oleh

sistem, sehingga proses penjurnalan bisa lebih cepat dari biasanya dan effort

yang biasanya dibutuhkan oleh accounting staff untuk melakukan penjurnalan

bisa dialokasikan untuk melakukan job-description yang lain. Apabila

Page 156: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

300

requirement tersebut dapat dipenuhi maka manfaat ekonomis yang diperoleh

dapat dihitung sebagai ber ikut :

Tabel 4.76 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Proses Penjurnalan Invoice

Total penghematan waktu dari proses penjurnalan 8 jam

Total manfaat ekonomis untuk proses invoicing per bulan

(8 jam x 1 accounting staff x Rp. 12.500)

Rp . 100.000

Total manfaat ekonomis untuk proses invoicing per tahun

(Rp . 100.000 x 12 bulan)

Rp . 1.200.000

Page 157: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

301

Total manfaat ekonomis atas percepatan pengelolaan transaksi selama 5 tahun ke depan (2010-2014), dengan asumsi tingkat kenaikan

gaji mencapai 10% setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.77 Total Manfaat Ekonomis Pengelolaan Transaksi selama 5 tahun

Jenis manfaat 2010 2011 2012 2013 2014

Percepatan pemrosesan

rencana pengiriman

Rp. 57.600.000 Rp. 63.360.000 Rp. 60.696.000 Rp. 67.665.600 Rp. 74.432.160

Percepatan pembuatan laporan

keuangan

Rp. 3.900.000 Rp. 4.290.000 Rp. 4.719.000 Rp. 5.190.900 Rp. 5.709.990

Percepatan proses invoicing Rp. 45.000.000 Rp. 49.500.000 Rp. 54.450.000 Rp. 59.895.000 Rp. 60.493.950

Percepatan pemrosesan

permintaan pembelian

Rp. 8.400.000 Rp. 9.240.000 Rp. 10.164.000 Rp. 11.180.400 Rp. 12.298.440

Percepatan proses penjurnalan Rp. 1.200.000 Rp. 1.320.000 Rp. 1.452.000 Rp. 1.597.200 Rp. 1.756.920

Total Manfaat Ekonom is

Pengelolaan Transaksi

Rp. 116.100.000 Rp. 127.710.000 Rp. 131.481.000 Rp. 145.529.100 Rp. 154.691.460

Page 158: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

302

4.3.5.1 Manfaat yang diperoleh atas percepatan pengelolaan transaksi dengan penerapan SAP Business One

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan percepatan pengelolaan transaksi, yang dapat dipenuhi oleh SAP Business One,

adalah :

Tabel 4.78 Pemenuhan Requirement Percepatan Pengelolaan Transaksi SAP Business One

Jenis percepatan proses Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of Fit

(bobot)

Bobot SAP

Business One

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Percepatan pemrosesan

rencana pengiriman

requirem ent nomor 1.06 -

Analisa delivery tim e.

H (3) P (1) 3 6

Percepatan pembuatan

laporan keuangan

requirem ent 3.01 - automatically

ledger reconcilia tion

M (2) F (2) 4 4

requirem ent 3.05 - reconciliation

ledger transaksi Bank.

M (2) F (2) 4 4

TO TAL Bobot Requirement 3.01 dan 3.05 8 8

Page 159: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

303

Percepatan proses

invoicing

requirem ent 3.09 - Alert untuk

piutang yang jatuh tempo

M (2) P (1) 2 4

Percepatan pemrosesan

permintaan pembelian

requirem ent 2.01 - evaluation

vendor dan

M (2) P (1) 2 4

requirem ent 2.04 - Materia l

Requirem ent Planning (MRP).

H (3) F (2) 6 6

TO TAL Bobot Requirement 2.01 dan 2.04 8 10

Percepatan proses

penjurnalan

requirem ent 1.07 - Integrated

Journal unt uk setiap transaksi

Penjualan

H (3) F (2) 6 6

Page 160: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

304 Tabel diatas memperlihatkan bahwa manfaat yang diperoleh berdasarkan jenis

Percepatan pengelolaan transaksi :

a. Manfaat ekonomis dengan percepatan pemrosesan rencana pengiriman

adalah 50% ( (3 /6) x 100% )

b. Manfaat ekonomis dengan percepatan pembuatan laporan keuangan

adalah 100% ( (8 /8) x 100% )

c. Manfaat ekonomis dengan percepatan p roses invoicing adalah 50% ( (2/4)

x 100% )

d. Manfaat ekonomis dengan percepatan pemrosesan permintaan pembelian

adalah 80% ( (8 /10) x 100% )

e. Manfaat ekonomis dengan percepatan p roses penjurnalan adalah 100% (

(6/6) x 100% )

Page 161: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

305

Total manfaat yang diperoleh dalam percepatan pengelolaan transaksi dengan penerapan SAP Business One adalah sebagai berikut :

Tabel 4.79 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Pengelolaan Transaksi SAP Business One

Jenis manfaat 2010 2011 2012 2013 2014

Percepatan pemrosesan rencana

pengiriman

Rp 28.800.000

(50% x Rp

57.600.000)

Rp. 31.680.000

(50% x Rp

63.360.000)

Rp. 30.348.000

(50% x Rp

60.696.000)

Rp. 33.832.800

(50% x Rp

67.665.600)

Rp. 37.216.080

(50% x Rp

74.432.160)

Percepatan pembuatan laporan keuangan Rp. 3.900.000

(100% x Rp

3.900.000)

Rp. 4.290.000

(100% x Rp

4.290.000)

Rp. 4.719.000

(100% x Rp

4.719.000)

Rp. 5.190.900

(100% x Rp

5.190.900)

Rp. 5.709.990

(100% x Rp

5.709.990)

Percepatan proses invoicing Rp. 22.500.000

(50% x Rp

45.000.000)

Rp. 24.750.000

(50% x Rp

49.500.000)

Rp. 27.225.000

(50% x Rp

54.450.000)

Rp. 29.947.500

(50% x Rp

59.895.000)

Rp. 30.246.975

(50% x Rp

60.493.950)

Percepatan pemrosesan permintaan

pembelian

Rp. 6.720.000

(80% x Rp

8.400.000)

Rp. 7.392.000

(80% x Rp

9.240.000)

Rp. 8.131.200

(80% x Rp

10.164.000)

Rp. 8.944.320

(80% x Rp

11.180.400)

Rp. 9.838.752

(80% x Rp

12.298.440)

Page 162: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

306

Percepatan proses penjurnalan Rp. 1.200.000

(100% x Rp

1.200.000)

Rp. 1.320.000

(100% x Rp

1.320.000)

Rp. 1.452.000

(100% x Rp

1.452.000)

Rp. 1.597.200

(100% x Rp

1.597.200)

Rp. 1.756.920

(100% x Rp

1.756.920)

Total Manfaat Ekonomis Rp. 63.120.000 Rp. 69.432.000 Rp. 71.875.200 Rp. 79.512.720 Rp. 84.768.717

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan kuantifikasi manfaat langsung p royek SAP Business One. Nilai

ROI atas kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalui Economic Im pact Worksheet (Tabel 4.80).

Page 163: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

307

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

65.782.500 72.360.750 75.096.825 83.056.507,5 88.666.883,25

323.518.934 355.871.927 391.472.847,9 430.620.132,8 473.682.146,2

389.301.434 428.232.677 466.569.672,9 513.676.640,3 562.349.029,5

(27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000)

361.965.434 400.896.677 439.233.672,9 486.340.640,3 535.013.029,5

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 % 5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak

Arus kas bersih

Rp 717.410.000

Rp 2.223.449.454

61,9 %

Biaya berjalan

Tabel 4.80 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Acceleration pada SAP Business One

Page 164: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

308

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalu i value acceleration,

maka diperoleh n ilai ROI yang baru yaitu sebesar 61,9%. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya , yaitu 51,7 %, tetap i skor ROI dalam

Scoring Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena nilai ROI yang baru masih

terdapat dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan In ternal

Rate Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(361.965.434 x (1/ (1 + 6,5%)) 1) + (400.896.677 x (1/ (1 + 6,5%)) 2) +

(439.233.672,9 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (486.340.640,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(535.013.029,5 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 717.410.000

NPV = {340.247.508 + 352.789.075,8 + 364.563.948,5 + 379.345.699,4 +

390.559.511,5 } – 717.410.000

= 1.827.505.743 - 717.410.000

= Rp 1.110.095.743

Tahun ke- Net Cash Flow 0 Rp (717.410.000) 1 Rp 361.965.434,0 2 Rp 400.896.677,0 3 Rp 439.233.672,9 4 Rp 486.340.640,3 5 Rp 535.013.029,5

Total Rp 1.507.449.453,7 Nilai IRR 50%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value acceleration adalah Rp 1.110.095.743. Nominal tersebut merupakan

arus kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian SAP Business One

Page 165: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

309 lebih besar dari pengeluaran yang dilakukan untuk pengimplementasian software

tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 50% yang berarti bahwa persentase IRR >

dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian SAP Business One adalah 50% .

Page 166: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

310

4.3.5.2 Manfaat yang diperoleh atas percepatan pengelolaan transaksi dengan penerapan Microsoft Dynamics AX

Requirement dalam analisis fit/gap yang terkait dengan percepatan pengelo laan transaksi, yang dapat dipenuhi oleh Microsoft Dynamics

AX, adalah :

Tabel 4.81 Pemenuhan Requirement Percepatan Pengelolaan Transaksi Microsoft Dynamics AX

Jenis percepatan proses Requirement Ranking

Requirement

(bobot)

Degree of Fit

(bobot)

Bobot

Microsoft

Dynamics AX

Bobot Maksimal

(asumsi

requirement = Fit)

Percepatan pemrosesan

rencana pengiriman

requirem ent nomor 1.06 -

Analisa delivery tim e.

H (3)

F (2)

6

6

Percepatan pembuatan

laporan keuangan

requirem ent 3.01 -

autom atically ledger

reconciliation

M (2) F (2) 4 4

requirem ent 3.05 - M (2) F (2) 4 4

Page 167: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

311

reconciliation ledger transaksi

Bank.

TO TAL Bobot Requirement 3.01 dan 3.05 8 8

Percepatan proses

invoicing

requirem ent 3.09 - Alert untuk

piutang yang jatuh tempo

M (2) F (2) 4 4

Percepatan pemrosesan

permintaan pembelian

requirem ent 2.01 - evaluation

vendor dan

M (2) F (2) 4 4

requirem ent 2.04 - Materia l

Requirem ent Planning (MRP).

H (3) F (2) 6 6

TO TAL Bobot Requirement 2.01 dan 2.04 10 10

Percepatan proses

penjurnalan

requirem ent 1.07 - Integrated

Journal unt uk setiap transaksi

Penjualan

H (3) F (2) 6 6

Page 168: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

312

Tabel diatas memperlihatkan bahwa Microsoft Dynamics AX dapat memenuhi semua requirement yang dibut uhkan untuk memperoleh

manfaat atas percepatan pengelolaan transaksi, berarti manfaat yang diperoleh dalam percepatan pengelolaan transaksi dengan penerapan

Microsoft Dynamics AX adalah sebagai berikut :

Tabel 4.82 Total Manfaat Ekonomis Percepatan Pengelolaan Transaksi Microsoft Dynamics AX

Jenis manfaat 2010 2011 2012 2013 2014

Percepatan pemrosesan rencana

pengiriman

Rp. 57.600.000 Rp. 63.360.000 Rp. 60.696.000 Rp. 67.665.600 Rp. 74.432.160

Percepatan pembuatan laporan

keuangan

Rp. 3.900.000 Rp. 4.290.000 Rp. 4.719.000 Rp. 5.190.900 Rp. 5.709.990

Percepatan proses invoicing Rp. 45.000.000 Rp. 49.500.000 Rp. 54.450.000 Rp. 59.895.000 Rp. 60.493.950

Percepatan pemrosesan permintaan

pembelian

Rp. 8.400.000 Rp. 9.240.000 Rp. 10.164.000 Rp. 11.180.400 Rp. 12.298.440

Percepatan proses penjurnalan Rp. 1.200.000 Rp. 1.320.000 Rp. 1.452.000 Rp. 1.597.200 Rp. 1.756.920

Total Manfaat Ekonomis Rp. 116.100.000 Rp. 127.710.000 Rp. 131.481.000 Rp. 145.529.100 Rp. 154.691.460

Page 169: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

313

A. Biaya Pengembangan Sistem B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 118.762.500 130.638.750 134.702.625 149.072.888 158.589.626

419.728.031,2 461.700.833,9 507.884.645,5 558.673.110,3 614.540.421,4

538.490.531,2 592.339.583,9 642.587.270,5 707.745.998,3 773.130.047,5

(38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000)

499.574.531,2 553.423.583,9 603.671.270,5 668.829.998,3 734.214.047,4

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100% D. Scoring Economic Impact

Score Simple Return On Investment

0 Zero or less

1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 % 4 700 % to 899 %

5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak Biaya berjalan

Arus kas bersih

Rp 706.624.320

Rp 3.059.713.431

86,6 %

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan kuantifikasi manfaat langsung p royek Microsoft Dynamics AX.

Nilai ROI atas kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalui Econom ic Impact Worksheet (Tabel 4.83)

Tabel 4.83 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Acceleration Microsoft Dynamics AX

Page 170: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

314

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalui value acceleration,

maka diperoleh nilai ROI yang baru yaitu sebesar 86,6 %. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya, yaitu 67,5%, tetapi skor ROI dalam Scoring

Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena nilai ROI yang baru masih terdapat

dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate

Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai berikut :

NPV = {(499.574.531,2 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (553.423.583,9 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(603.671.270,5 x (1/ (1 + 6,5%))3) + (668.829.998,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(734.214.047,4 x (1/ (1 + 6,5%))5)} - 706.624.320

NPV = {469.600.059,3 + 487.012.753,8 + 501.047.154,5 + 521.687.398,7 +

535.976.254,6} – 706.624.320

= 2.515.323.621 – 706.624.320

= Rp. 1.808.699.301

Tahun ke - Net Cash Flow 0 Rp (706,624,320.00) 1 Rp 499,574,531.20 2 Rp 553,423,583.90 3 Rp 603,671,270.50 4 Rp 668,829,998.30 5 Rp 734,214,047.40

Total Rp 2,353,089,111.30 Nilai IRR 74%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value acceleration adalah Rp. 1.808.699.301. Nominal tersebut merupakan arus

kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics AX

Page 171: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

315 lebih besar dari pengeluaran yang dilakukan untuk pengimplementasian software

tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 74% yang berarti bahwa persentase IRR > dari

tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh

perusahaan dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics AX adalah 74%.

4.3.6 Value Restructuring

Elemen Value Restructuring merupakan peningkatan produktivitas unit kerja

suatu kegiatan pada suatu departemen yang dapat diukur akibat adanya implementasi

sistem dalam perusahaan. Nilai ini tercipta sebagai akibat restrukturisasi fungsi kerja

departemen. Adanya implementasi sistem menyebabkan terjadi pergeseran pola kerja

dalam perusahaan dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas setiap pengguna

serta meningkatkan efektivitas waktu kerja.

Sebelum diimplementasi sistem ERP ini, keterlibatan Assistant of Director di

dalam departemen Accounting adalah 20%, Purchasing 70%, dan Sales 40%.

Keterlibatan tersebut mencakup kegiatan yang dilakukan oleh Manager, Section Head,

dan Operational. Berikut akan dilampirkan perincian keterlibatan masing-masing jabatan

di dalam departemen yang terkait :

Tabel 4.84 Perincian produktivitas kerja Assistant of Director

Departemen Persentase keterlibatan Direktur (dalam %)

Total Manager Section Head Operational

Accounting 10 7 3 20%

Purchasing 60 8 2 70%

Sales 30 5 5 40%

Page 172: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

316 Total 100% 20% 10% 130%

Rata-rata (100/130) x

43% = 33%

(20/130) x 43%

= 7%

(10/130) x 43%

= 3%

130/300 = 43%

Dari tabel 4.84 dapat dilihat persentase produktivitas kerja seorang Assistant of

Director di dalam kegiatan Manajerial adalah 33%, Section Head 7%, dan Staff

Operasional 3% sehingga total yang diperoleh 43%. Kegiatan di dalam area Assistant of

Director sendiri yaitu 100% - 43% = 57%. Nilai produktivitas Assistant of Director ini

dikonversikan dalam ukuran Rupiah yang dihitung sebagai berikut :

1. Dengan gaji seorang Assistant of Director Rp. 144.000.000,- per tahun. Nilai

produktivitas Assistant of Director dapat ditentukan dengan 57% (kegiatan

kedirekturan) x Rp. 144.000.000,- = Rp. 82.080.000,-.

2. Dengan gaji seorang Manager Rp. 48.000.000,- per tahun, maka

produktivitas seorang Assistant of Director yang melakukan kegiatan

manajemen menjadi 33% x Rp. 48.000.000,- = Rp. 15.840.000,-

3. Dengan gaji seorang Section Head Rp. 42.000.000,- per tahun, maka

produktivitas seorang Assistant of Director yang melakukan kegiatan Section

Head menjadi 7% x Rp. 42.000.000,- = Rp. 2.940.000,-

4. Dengan gaji seorang Staff Operational Rp 24.000.000,- per tahun, maka

produktivitas seorang Assistant of Director untuk kegiatan operasional adalah

3% x Rp. 24.000.000,- = Rp. 720.000,-

Page 173: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

317 Tabel 4.85 Perincian produktivitas kerja General Manager

Departemen Persentase keterlibatan General Manager (dalam %) Total

Manager Section Head Operational

Sales 25 10 5 40%

Production 40 15 5 60%

Total 65 25% 10% 100%

Rata-rata (65/100) x 50%

= 32.5 %

(25/100) x 50%

= 12.5%

(10/100) x 50%

= 5%

100/200

= 50%

Dari tabel 4.85 dapat dilihat persentase produktivitas kerja seorang General

Manager di dalam kegiatan Manajerial adalah 32,5%, Section Head 12,5%, dan Staff

Operasional 5% sehingga total yang diperoleh 50%. Kegiatan di dalam area General

Manager sendiri yaitu 100% - 50% = 50%. Nilai produktivitas General Manager ini

dikonversikan dalam ukuran Rupiah yang dihitung sebagai berikut :

1. Dengan gaji seorang General Manager Rp. 108.000.000,- per tahun. Nilai

produktivitas General Manager dapat ditentukan dengan 50% (kegiatan

Manajer umum) x Rp. 108.000.000,- = Rp.54.000.000,-.

2. Dengan gaji seorang Manager Rp. 48.000.000,- per tahun, maka produktivitas

seorang General Manager yang melakukan kegiatan manajemen menjadi

32,5% x Rp. 48.000.000,- = Rp. 15.600.000,-

3. Dengan gaji seorang Section Head Rp. 42.000.000,- per tahun, maka

produktivitas seorang General Manager yang melakukan kegiatan sub divisi

menjadi 12,5% x Rp. 42.000.000,- = Rp. 5.250.000,-

Page 174: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

318

4. Dengan gaji seorang Staff Operational Rp 24.000.000,- per tahun, maka

produktivitas seorang General Manager untuk kegiatan operasional adalah 5%

x Rp. 24.000.000,- = Rp. 1.200.000,-

Sama halnya untuk seorang manajer dan karyawan lainnya dengan persentase

yang berbeda-beda yang diambil secara rata-rata dalam menilai produktivitas

sesuai dengan jabatan pada organisasi. Untuk perincian persentase dan

kuantifikasi produktivitas dapat dilihat pada table 4.86.

Page 175: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

319

Tabel 4.86 Persentase Kegiatan Sebelum Implementasi Sistem (dalam ribuan Rupiah)

Kategori Jml

Aktivitas Total

Assistant of

Director

144.000

General

Manager

108.000

Manager

48.000

Section Head

42.000 Operational

24.000 4.722.000

% /Thn % /Thn % /Thn % /Thn % /Thn

Assistant of

Director

1 57 82.080 0 0 33 15.840 7 2.940 3 720 101.580

General

Manager

1 50 54.000 32,5 15.600 12,5 5.250 5 1200 76.050

Manager 4 70 33.600 20 8.400 10 2.400 177.600

Sec. Head 7 80 33.600 20 4.080 263.760

Operational 166 100 24.000 3.984.000

Total 4.602.990

Page 176: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

320

Setelah adanya pengimplementasian proyek sistem ERP, diprediksikan akan

terjadi pergeseran aktivitas masing-masing karyawan untuk dapat melakukan kegiatan

yang memiliki nilai lebih tinggi serta sesuai dengan job desc masing-masing.

Peningkatan produktivitas kerja setiap karyawan disesuaikan dengan hasil Analisa

Fit/Gap yang ada, yaitu terpenuhinya kelayakan requirement di dalam sistem ERP.

Tabel 4.87, 4.88, 4.89, dan 4.90 mencantumkan beberapa requirement yang terkait

dengan elemen value restructuring (untuk software SAP Business One dan Microsoft

Dynamics AX) yang terpenuhi untuk setiap karyawan.

Page 177: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

321 Tabel 4.87 Daftar Requirement yang Terpenuhi untuk Asisten Direktur

Departemen Karyawan Requirement Bobot

maksimal

DOF

B1*

DOF

AX**

Sales dan

NPD

Manager - 1.01 (Laporan

Penjualan per bulan

berdasarkan jenis

produk beserta grafik)

6 6 6

- 1.03 (sales analysis

untuk menghasilkan

sales forecast)

6 6 6

TOTAL 12 12 12

Section Head - 1.11 (analisis

pengembangan proyek

baru)

4 2 4

Purchasing Section Head - 2.01 (Vendor

evaluation berdasarkan

spesifikasi yang

ditentukan)

4 2 4

- 2.03 (Laporan

Pembelian barang per

bulan)

6 6 6

Page 178: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

322

Tabel 4.88 Daftar Requirement yang Terpenuhi untuk General Manager

Departemen Karyawan Requirement Bobot

maksimal

Bobot

DOF

B1*

Bobot

DOF

AX**

Sales dan

NPD

Manager - 1.03 (Sales analysis untuk

menghasilkan sales

forecast)

6 6 6

- 3.13 (perhitungan Cost

accounting)

6 6 6

TOTAL 12 12 12

Section

Head

- 1.11 (analisis

pengembangan p royek

baru)

4 2 4

TOTAL 10 8 10

Accounting Manager - 3.02 (Proyeksi Laporan

Keuangan)

6 3 3

- 3.10 (Analisa Cadangan

Piutang Tak Tertagih

berdasarkan aging accoun t

receivable)

4 4 4

TOTAL 10 7 7

S.Operational - 3.12 (Petty Cash and Limit

Petty Cash)

6 6 6

Page 179: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

323

S.Operation

al

- 1.06 (Analisa delivery time

dalam setiap sales order

untuk menghasilkan

shipment schedule)

6 3 6

- 1.08 (History Sample

Report)

4 4 4

TOTAL 10 7 10

PPIC, QA,

dan

Production

Section

Head

- 4.01 (Internal

production order

berdasarkan Sales

Order atau Sales

Forecast)

4 4 4

- 4.05 (Analisa p roduksi

aktual harian dengan

jadwal produksi)

4 4 4

TOTAL 8 8 8

S.Operation

al

- 4.07 (Production Schedule) 6 3 6

- 4.09 (Laporan harian

kualitas inline produksi)

4 2 2

TOTAL 10 5 8

Page 180: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

324 Tabel 4.89 Daftar Requirement yang Terpenuhi untuk M anager

Tabel 4.90 Daftar Requirement yang Terpenuhi untuk Section Head

Karyawan Requirement Bobot

maksimal

DOF

B1*

DOF

AX**

Section Head - 1.09 (Analysis credit limit) 6 6 6

S.Operational

- 1.06 ( Analisa delivery time dalam

setiap sales order untuk

menghasilkan shipment schedu le)

6 3 6

- 1.08 ( History Sample Report

(Penentuan Bill Of Material))

4 4 4

- 3.06 ( Laporan penjualan Fixed

Asset )

2 2 2

TOTAL 12 9 12

Karyawan Requirement Bobot

maksimal

DOF

B1*

DOF

AX**

Operational

- 1.02 (Evaluasi kepuasan customer

serta Laporan Analisa kepuasan

customer)

4 2 2

- 1.04 ( Control time in Sales return) 4 2 4

- 3.04 (Laporan bon sementara) 4 2 2

- 4.08 (Non-conformity Report) 4 2 2

- 4.09 (Laporan harian kualitas inline 4 2 2

Page 181: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

325

Keterangan :

* Degree Of Fit SAP Business One

** Degree Of Fit Microsoft Dynamics AX

4.3.6.1 Manfaat ekonomis atas value restructuring untuk Business One

Dari hasil analisa peningkatan p roduktivitas kerja untuk setiap requirement

dalam SAP Business One, diperoleh persentase peningkatan untuk seorang Assistant

of Director dan General M anager. Untuk seorang Assistant of Director dapat

melakukan 93,5% kegiatan kedirekturan, 4,5% kegiatan manajer ial, dan 2%

kegiatan area Section Head. Sedangkan untuk seorang General Manager dapat

melakukan 96% kegiatan untuk General Manager, 2% kegiatan area Section Head,

dan 2% kegiatan area Staff Opetasional. Perincian untuk peningkatan p roduktivitas

kerja untuk karyawan lain terlihat pada tabel 4.91.

produksi)

TOTAL 20 10 12

Page 182: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

326

Tabel 4.91 Persentase Kegiatan Setelah Implementasi SAP Business One (dalam ribuan Rupiah)

Kategori Jml

Aktivitas Total

Assistant of

Director 144.000

General

Manager

108.000

Manager

48.000

Section Head

42.000 Operational

24.000 4.722.000

% /Thn % /Thn % /Thn % /Thn % /Thn

Assistant of

Director

1 93,5 134.640 0 0 4,5 2160 2 840 0 0 137.640

General

Manager

1 96 103.680 0 0 2 840 2 480 105.000

Manager 4 97,5 46.800 0 0 2,5 600 189.600

Sec. Head 7 90 37.800 10 2400 281.400

Operational 166 100 24.000 3.984.000

Total 4.697.640

Page 183: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

327

Peningkatan p roduktivitas kerja setelah implementasi SAP Business One

adalah sebesar Rp . 100.530.000,- per tahun, seperti terlihat pada tabel 4.84.

Tabel 4.92 Total Peningkatan Produktivitas SAP Business One

Produktivitas

Sebelum Implementasi Sistem Rp. 4.602.990.000

Setelah Implementasi Sistem Rp. 4.697.640.000

Total Peningkatan Produktivitas Rp . 94.650.000

Peningkatan produktivitas selama 5 tahun untuk SAP Business One dengan

tingkat kenaikan gaji setiap tahun sebesar 10% :

Tabel 4.93 Total Peningkatan Produktivitas SAP Business One selama 5 tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Peningkatan

Produktivitas

Rp

94.650.000

Rp

104.115.000

Rp

114.526.500

Rp

125.979.150

Rp

138.577.065

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan

kuantifikasi manfaat langsung proyek SAP Business One. Nilai ROI atas kuantifikasi

manfaat langsung diperoleh melalui Economic Impact Worksheet (Tabel 4.94)

Page 184: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

328

Tabel 4.94 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Restructuring pada SAP Business One

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

160.432.500 176.475.750 189.623.325 209.035.657,5 227.243.948,3

323.518.934 355.871.927 391.472.847,9 430.620.132,8 473.682.146,2

483.951.434 532.347.677 581.096.172,9 639.655.790,3 700.926.094,5

(27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000) (27.336.000)

456.615.434 505.011.677 553.760.172,9 612.319.790,3 673.590.094,5

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 % 5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak

Arus kas bersih

Rp 717.410.000

Rp 2.801.297.169

78,1 %

Biaya berjalan

Page 185: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

329

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalui value restructuring,

maka diperoleh nilai ROI yang baru yaitu sebesar 78,1 %. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya, yaitu 61,9 %, tetap i skor ROI dalam Scoring

Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena nilai ROI yang baru masih terdapat

dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate

Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(456.615.434 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (505.011.677 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(553.760.172,9 x (1/ (1 + 6,5%))3) + (612.319.790,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(673.590.094,5 x (1/ (1 + 6,5%))5)} - 717.410.000

NPV = {428.746.886,4 + 445.248.232,9 + 458.429.856,2 + 475.970.312 +

491.640.501,6 } – 717.410.000

= 2.332.093.258 - 717.410.000

= Rp. 1.582.625.789

Tahun ke- Net Cash Flow 0 Rp (717.410.000) 1 Rp 456.615.434 2 Rp 505.011.677 3 Rp 553.760.172,9 4 Rp 612.319.790,3 5 Rp 673.590.094,5

Total Rp 2.083.887.169 Nilai IRR 66%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value restructuring adalah Rp. 1.582.625.789. Nominal tersebut merupakan

arus kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian SAP Business One

Page 186: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

330 lebih besar dari pengeluaran yang dilakukan untuk pengimplementasian software

tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 66% yang berarti bahwa persentase IRR >

dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian SAP Business One adalah 66%.

Analisis kelayakan dengan menggunakan perhitungan NPV dan IRR menyatakan

bahwa pengimplementasian SAP Business One layak untuk dilakukan.

Payback Period

Tabel 4.95 Payback Period SAP Business One

Tahun Biaya Cash Inflows Payback

0 Rp 717.410.000 0 Rp (717.410.000)

1 Rp 456.615.434 Rp (260.794.566)

2 Rp 505.011.677 Rp 244.217.111

3 Rp 553.760.172,9 Rp 817.440.083,9

4 Rp 612.319.790,3 Rp 1.437.586.154

5 Rp 673.590.094,5 Rp 2.119.785.157

Payback = Payback minus + Jumlah tahun minus

Benefit per tahun

= Rp -260.794.566 + 1

Rp 505.011.677

= Rp 1,516412942

= 1 tahun + (0, 516412942 x 12 bulan)

= 1 tahun 6,19 bulan

= 1 tahun 6 bulan

Page 187: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

331 4.3.6.2 Manfaat ekonomis atas value restructuring untuk Microsoft Dynamics

AX

Dari hasil analisa peningkatan p roduktivitas kerja untuk setiap requirement

dalam Microsoft Dynamics AX, diperoleh persentase peningkatan untuk seorang

Assistant of Director dan General Manager. Untuk seorang Assistant of Director

dapat melakukan 95,5% kegiatan kedirekturan, dan 4,5% kegiatan manajerial.

Sedangkan untuk seorang General M anager dapat melakukan 99,5% kegiatan untuk

General M anajer dan 0,5% kegiatan area Staff Operational. Perincian untuk

peningkatan p roduktivitas kerja untuk karyawan lain terlihat pada tabel 4.96.

Page 188: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

332

Tabel 4.96 Persentase Kegiatan Setelah Implementasi Microsoft Dynamics AX (dalam ribuan Rup iah)

Kategori Jml

Aktivitas Total

Assistant of

Director

144.000

General

Manager

108.000

Manager

48.000

Section Head

42.000 Operational

24.000 4.722.000

% /Thn % /Thn % /Thn % /Thn % /Thn

Assistant of

Director

1 95,5 137.520 0 0 4,5 2160 0 0 0 0 139.680

General

Manager

1 99,5 107.460 0 0 0 0 0,5 1200 108.660

Manager 4 100 48.000 0 0 0 0 192.000

Sec. Head 7 92 38.640 8 1920 283.920

Operational 166 100 24.000 3.984.000

Total 4.708.260

Page 189: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

333

Peningkatan p roduktivitas kerja setelah implementasi Microsoft Dynamics

AX adalah sebesar Rp . 112.350.000,- per tahun, seperti terlihat pada tabel 4.97

Tabel 4.97 Total Peningkatan Produktivitas Microsoft Dynamics AX

Produktivitas

Sebelum Implementasi Sistem Rp. 4.602.990.000

Setelah Implementasi Sistem Rp. 4.708.260.000

Total Peningkatan Produktivitas Rp . 105.270.000

Peningkatan produktivitas selama 5 tahun untuk Microsoft Dynamics AX :

Tabel 4.98 Total Peningkatan Produktivitas SAP Business One selama 5 tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Peningkatan

Produktivitas

Rp

105.270.000

Rp

115.797.000

Rp

127.376.700

Rp

140.114.370

Rp

154.125.807

Nilai ROI ditentukan dari biaya pengembangan, biaya operasional dan

kuantifikasi manfaat langsung p royek Microsoft Dynamics AX. Nilai ROI atas

kuantifikasi manfaat langsung diperoleh melalu i Economic Impact Worksheet (Tabel

4.99).

Page 190: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

334

A. Biaya Pengembangan Sistem

B. Arus Kas Tahunan

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

224.032.500 246.435.750 262.079.325 289.187.258 312.715.433

419.728.031,2 461.700.833,9 507.884.645,5 558.673.110,3 614.540.421,4

643.760.531,2 708.136.583,9 769.963.970,5 847.860.368,3 927.255.854,4

(38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000) (38.916.000)

604.844.531,2 669.220.583,9 731.047.970,5 808.944.368,3 888.339.854,4

C. ROI sederhana = (arus kas bersih/tahun/biaya pengembangan) * 100%

D. Scoring Economic Impact Score Simple Return On Investment

0 Zero or less 1 1 % to 299 %

2 300 % to 499 %

3 500 % to 699 %

4 700 % to 899 % 5 Over

Pengurangan biaya operasional

Manfaat Ekonomis Bersih

= Pendapatan sebelum pajak

Biaya berjalan Arus kas bersih

Rp 706.624.320

Rp 3.702.397.308

104,79%

Tabel 4.99 Econom ic Impact Worksheet untuk Value Restructuring pada Microsoft Dynamics AX

Page 191: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

335

Dengan adanya penambahan manfaat ekonomis melalui value restructuring,

maka diperoleh nilai ROI yang baru yaitu sebesar 104,79 %. Nilai ROI ini mengalami

peningkatan dari nilai ROI sebelumnya, yaitu 86,6%, tetap i skor ROI dalam Scoring

Economic Impact tetap sama yaitu skor 1, karena nilai ROI yang baru masih terdapat

dalam range 1% - 299%. Perhitungan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate

Return (IRR) dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 6,5% sebagai

berikut :

NPV = {(604.844.531,2 x (1/ (1 + 6,5%))1) + (669.220.583,9 x (1/ (1 + 6,5%))2) +

(731.047.970,5 x (1/ (1 + 6,5%)) 3) + (808.944.368,3 x (1/ (1 + 6,5%))4) +

(888.339.854,4 x (1/ (1 + 6,5%)) 5)} - 706.624.320

NPV = {567.929.137,3 + 590.024.540 + 605.197.398,4 + 628.811.136,7 +

648.382.236} – 706.624.320

= 3.101.138.942 – 706.624.320

= Rp. 2.333.720.128

Tahun ke - Net Cash Flow 0 Rp (706,624,320.00) 1 Rp 604.844.531,2 2 Rp 669.220.583,9 3 Rp 731.047.970,5 4 Rp 808.944.368,3 5 Rp 888.339.854,4

Total Rp2.995.772.988 Nilai IRR 90%

Nilai NPV yang diperoleh setelah adanya penambahan arus kas perusahaan

dengan value restructuring adalah Rp. 2.333.720.128. Nominal tersebut merupakan

arus kas bersih yang diterima perusahaan setelah didiskontokan terhadap modal yang

dikeluarkan. NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0) yang berarti bahwa

besarnya benefit yang diperoleh dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics

AX lebih besar dar i pengeluaran yang d ilakukan untuk pengimplementasian software

Page 192: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

336 tersebut. Nilai IRR yang diperoleh adalah 90% yang berarti bahwa persentase IRR >

dari tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics AX adalah

90%.

Analisis kelayakan dengan menggunakan perhitungan NPV dan IRR menyatakan

bahwa pengimplementasian Microsoft Dynamics AX layak untuk dilakukan.

Payback Period

Tabel 4.100 Payback Period Microsoft Dynamics AX

Tahun Biaya Cash Inflows Payback

0 Rp 706.624.320 0 Rp (706.624.320)

1 Rp 604.844.531,2 Rp (101.779.788,8)

2 Rp 669.220.583,9 Rp 567.440.795,1

3 Rp 731.047.970,5 Rp 1.298.488.766

4 Rp 808.944.368,3 Rp 2.107.433.134

5 Rp 888.339.854,4 Rp 2.995.772.988

Payback = Payback minus + Jumlah tahun minus

Benefit per tahun

= Rp -101.779.788,8 + 1

Rp 669.220.583,9

= Rp 1,152087056

= 1 tahun + (0,152087056 x 12 bulan)

= 1 tahun 1,82 bulan

= 1 tahun 2 bulan

Page 193: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

337 4.3.7 Pembobotan Corporate Value untuk Domain Bisnis

4.3.7.1 Domain Bisnis S AP Business One

Tabel 4.101 Skor Domain Bisnis SAP Business One

Faktor-faktor Domain Bisnis Pembulatan skor

Strategic Match 3

Competitive Advantage 3

Competitive Response 3

Management information for CSF’s 4

Service and Quality 3

Environmental Quality 3

Agility, Learning, and Empowerment 3

Cycle Time 3

Mass Customization 3

Business Strategy Risk 2

Business Organizational Risk 2

1. Financial Value

- ROI

ROI adalah n ilai finansial yang berdasarkan kepada penilaian bisnis dan

teknologi yang saling berhubungan untuk memberikan nilai akh ir kepada

ROI. Berdasarkan analisis dan perhitungan Cost and Benefit dalam metode IE

yang disajikan dalam Economic Impact Worksheet, implementasi SAP

Business One pada PT CUBIC INDONESIA mendapat skor ROI sebesar 1.

Page 194: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

338 2. Strategic Value

- Strategic Match

Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana p royek SAP Business One

mendukung dan membantu pencapaian tujuan strategis perusahaan. Salah

satu tujuan strategis PT CUBIC INDONESIA melakukan investasi adalah

untuk distribusi data yang lebih cepat dan akurat sehingga p roses administrasi

menjad i lebih cepat dan penyerahan produksi terhadap customer dapat sesuai

dengan schedule yang ditentukan.

Dari kuesioner yang ada, hasil yang diperoleh dengan pengimplementasi

proyek SAP Business One adalah 3.

- Competitive Advantage

Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana pengimpelementasian

proyek dapat meningkatkan persaingan (kompetitif) dengan pesaing lainnya

yang bergerak d i bidang yang sama.

Anggapan PT CUBIC INDONESIA mengungkapkan bahwa dengan

adanya proyek SAP Business One ini ternyata dapat membantu kinerja

perusahaan karena data dapat diperoleh dengan cepat dan akurat sehingga

pelayanan pun semakin meningkat untuk bersaing dengan kompetitor.

Dengan anggapan tersebut maka skor yang diperoleh untuk faktor ini yaitu 3.

- Competitive Response

Faktor ini berhubungan dengan tingkat kegagalan yang akan berak ibat

terhadap kemampuan bersaing perusahaan. Kegagalan tersebut diak ibatkan

oleh penundaan pengimplementasian p royek dimana kebutuhan yang ada

menjad i terhambat untuk terpenuhi dan informasi atau data semakin lambat

diperoleh.

Page 195: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

339

Perkembangan teknologi SAP Business One sendiri semakin marak

digunakan oleh sebagian besar perusahaan karena keinginan mereka untuk

mampu bersaing di dunia usaha. Hal tersebut membuat manajemen PT

CUBIC INDONESIA member i skor 3 untuk faktor ini.

- Management Information for CSF

Faktor ini berhubungan dengan adanya kepentingan pemenuhan

kebutuhan informasi yang d iperlukan bagi pihak manajemen puncak untuk

mendukung aktivitas utama perusahaan.

Proyek SAP Business One ini memiliki kontribusi yang besar dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi p ihak manajemen puncak

untuk Critical Success Factors. Informasi yang diperoleh tersebut dapat

membantu manajemen puncak dalam pengambilan keputusan yang tepat

untuk menunjang kesuksesan PT CUBIC INDONESIA sehingga skor yang

diperoleh yaitu 4.

3. Stakeholders Value

- Service and Quality

Faktor ini ditujukan untuk menghitung seberapa besar dampat proyek

SAP Business One terhadap peningkatan pelayanan kepada customer dan

kualitas yang dapat dicapai oleh perusahaan.

Proyek SAP Business One yang akan d iimplementasikan di PT CUBIC

INDONESIA tidak berhubungan secara langsung dengan kualitas produk

namun lebih mengarah kepada peningkatan faktor kualitas pelayanan dengan

proses bisnis yang lebih cepat dalam penyediaan data transaksi dan lebih up

to date.

Page 196: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

340

Dari kuesioner yang dibagikan, hasil yang diperoleh dengan adanya

implementasi p royek SAP Business One adalah 3.

- Environmental Quality

Faktor ini menunjukkan bahwa p royek teknologi memilik i dampak

terhadap kualitas lingkungan perusahaan khususnya stakeholder.

PT CUBIC INDONESIA memiliki anggapan bahwa investasi proyek

SAP Business One ini akan member ikan dampak yang cukup besar terhadap

lingkungan perusahaan tersebut namun tidak berdampak terhadap

keseluruhan lingkungan (stakeholder) perusahaan itu, sehingga skor yang

diberikan yaitu 3.

- Agility, Learning, and Empowerment

Faktor ini berfokus pada kemampuan dari karyawan dan p roses bisnis

yang ada untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru seiringan

dengan penerapan proyek SAP Business One.

Implementasi SAP Business One dilakukan p ihak SAP yang

bersangkutan dan dioperasikan oleh karyawan PT CUBIC INDONESIA

sendiri, oleh karena itu perlu adanya proses training atau pelatihan terhadap

karyawan yang akan membuat karyawan menjadi lebih fleksibel dalam

bekerja dan cepat menyesuaikan perubahan yang mungkin terjadi di dalam

perusahaan. Hal ini membuat pihak manajemen memberikan skor bernilai 3.

- Cycle Time

Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana dampak implementasi

proyek SAP Business One terhadap semua komponen yang terlibat di dalam

suatu p roses dimana dampak yang d iharapkan tentu dampak yang bersifat

positif.

Page 197: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

341

Penerapan SAP Business One din ilai dapat memfasilitasi perusahaan

untuk mengefektifkan setiap proses yang terkait, dimana proyek ini dapat

membantu proses sales, serta meningkatkan p roses production planning. Oleh

karena itu, skor cycle time yang diberi oleh p ihak manajemen adalan 3.

- Mass Customization

Faktor ini merupakan kemampuan teknologi informasi untuk

memproduksi p roduk yang beragam dengan frekuensi waktu yang lebih cepat

sehingga dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan.

Penerapan SAP Business One ini dapat menyediakan kemampuan untuk

memproduksi produk yang beragam tersebut dan membawa PT.CUBIC

Indonesia dalam posisi kompetitif yang baik dengan tingkat customization

yang cukup tinggi. Oleh karena itu, nilai mass customization diber i skor 3.

4. Competitive Strategy Risks

- Business Strategy Risk

Faktor ini menunjukkan adanya resiko bagi perusahaan apabila strategi

bisnis tidak dikelola dengan baik. Penerapan SAP Business One melibatkan

pihak eksternal dalam kegiatan perusahaan seperti kemampuan pelanggan

dalam merespon teknologi SAP Business One yang akan diimplementasikan.

Customer PT.CUBIC Indonesia sebagian besar telah menerapkan teknologi

SAP Business One, sehingga faktor ini dinilai memilik i resiko yang

menengah namun tetap beresiko bagi customer yang belum menggunakan

SAP Business One, sehingga skor yang d iberikan yaitu 2.

Page 198: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

342 5. Organizational Strategy Risks and Uncertainties

- Business Organization Risk

Investasi teknologi informasi harus direncanakan sebaik mungkin baik

dari awal persiapan p roses hingga tahap implementasi. Prosedur, kecukupan

dana, pemahaman kebutuhan pasar harus diidentifikasi oleh perusahaan

sebelum mengimplementasikan teknologi informasi. PT. CUBIC Indonesia

melihat bahwa mereka memilik i cukup persiapan dalam melakukan proyek

investasi SAP Business One ini, sehingga faktor Business Organization Risk

dinilai memiliki skor 2.

4.3.7.2 Domain Bisnis Microsoft Dynamics AX

Tabel 4.102 Skor Domain Bisnis Microsoft Dynamics AX

Faktor-faktor Domain Bisnis Pembulatan skor

Strategic Match 4

Competitive Advantage 3

Competitive Response 3

Management information for CSF’s 4

Service and Quality 4

Environmental Quality 3

Agility, Learning, and Empowerment 3

Cycle Time 3

Mass Customization 3

Business Strategy Risk 2

Business Organizational Risk 2

Page 199: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

343 1. Financial Value

- Return On Investment (ROI)

ROI adalah n ilai finansial yang berdasarkan kepada penilaian bisnis dan

teknologi yang saling berhubungan untuk memberikan nilai akh ir kepada

ROI. Berdasarkan analisis dan perhitungan Cost and Benefit dalam metode IE

yang disajikan dalam Economic Impact Worksheet, implementasi Microsoft

Dynamics AX pada PT CUBIC INDONESIA mendapat skor ROI sebesar l.

2. Strategic Value

- Strategic Match

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat apakah investasi

yang akan dilakukan, yaitu pengimplementasian Microsoft Dynamics AX,

sudah sesuai dengan rencana strategis yang dimiliki perusahaan. PT CUBIC

INDONESIA mengharapkan dengan implementasi in i, perusahaan dapat

menjalankan line of business yang dimilik i nya dengan lebih efektif dan

efisien. Oleh sebab itu, hasil kuesioner menunjukan bahwa faktor ini

mendapat skor 4.

- Competitive Advantage

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat apakah dengan

implementasi Microsoft Dynamics AX, perusahaan dapat memiliki n ilai

kompetitif yang baru atau meningkatkan nilai kompetitif yang sudah ada

sebelumnya dalam menjalankan semua p roses bisnis yang ada di dalam

perusahaan. Salah satu benefit dari pengimplementasian Microsoft Dynamics

AX adalah membantu proses pertukaran data antar divisi, sehingga

permintaan customer dapat dipenuhi tepat pada waktunya. PT CUBIC

INDONESIA melihat bahwa pengimplementasian ini dapat menanamkan

Page 200: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

344

nilai kompetitif perusahaan di mata customer dan business partner lainnya.

Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 3.

- Competitive Response

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat seberapa besar

pengaruh penundaan pengimplementasian M icrosoft Dynamics AX terhadap

proses operasional perusahaan. Penggunaan Microsoft Dynamics AX dinilai

dapat membawa nilai kompetitif, tetapi bila terjad i penundaan dalam proses

imp lementasi, perusahaan melihat bahwa tidak akan mengak ibatkan

hilangnya kemampuan bersaing di masa yang akan datang. Oleh karena itu,

faktor ini diberi skor 3.

- Management information for CSF’s

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

pengimplementasian Microsoft Dynamics AX dapat menghasilkan informasi

bagi p ihak menejemen yang terkait dengan line of business yang dijalankan

perusahaan. M icrosoft Dynamics diharapkan dapat menyajikan informasi

yang real-time sesuai dengan kebutuhan menejemen untuk melakukan

analisis terhadap posisi persaingan perusahaan serta membantu menejemen

untuk mengambil keputusan disaat yang mendesak. Oleh karena itu, faktor ini

diberi skor 4.

3. Stockholder Value

- Service and Quality

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat seberapa besar

dampak pengimplementasian Microsoft Dynamics AX terhadap peningkatan

pelayanan dan kualitas yang disajikan perusahaan. Microsoft Dynamics AX

diharapkan dapat meningkatkan kepuasan customer serta membantu PT

Page 201: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

345

CUBIC INDONESIA untuk melakukan penilaian kebijakan mutu p roduk.

Hal ini dapat ditunjang oleh M icrosoft Dynamics AX karena tersedianya

modul khusus untuk menangani relasi dengan customer dan juga modul untuk

menangan i proses manufacturing. Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 4.

- Environmental Quality

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk menilai dampak

pengimplementasian terhadap peningkatan kualitas stakeholder perusahaan.

Pengimplementasian Microsoft Dynamics AX dinilai dapat meningkatkan

suasana kerja menjadi lebih baik karena adanya integrasi antar divisi yang

mempermudah dilakukannya pertukaran informasi, meningkatkan

komunikasi antara divisi, serta dapat mengurangi human error ketika

memproses suatu transaksi. Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 3.

- Agility, Learning, and Empowerment

Penilaian dalam faktor ini berfokus pada kemampuan karyawan dan

proses bisnis untuk lebih fleksibel terhadap perubahan yang ada dalam

perusahaan. Dengan pengimplementasian Microsoft Dynamics AX, maka

karyawan akan mengikuti training khusus dalam pengoperasian software

yang nantinya bertujuan untuk menghadap i setiap tuntutan yang berbeda-

beda dalam proses bisnis sehingga b isa men jadi lebih f leksible. Oleh karena

itu, faktor ini diberi skor 3.

- Cycle Time

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk menghitung seberapa besar

dampak dari imp lementasi M icrosoft Dynamics AX terhadap waktu

pemrosesan semua kompoenen atau elemen yang terlibat di dalam suatu

proses bisnis. Diharapkan dengan adanya Microsoft Dynamics AX, maka

Page 202: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

346

perusahaan dapat mengefektifkan waktu pemrosesan Sales Order sampai

Delivery Order, serta mengefektifkan waktu pemrosesan Purchase

Requisition sampai Purchase Order. Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 3.

- Mass Customization

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

pengimplementasian Microsoft Dynamics AX, dapat menyediakan layanan

beragam sesuai permintaan customer. M icrosoft Dynamics AX dinilai b isa

meningkatkan mengefektifkan p roses bisnis perusahaan untuk penyediaan

produk beragam. Oleh karena itu, faktor ini diber i skor 3.

4. Competitive Strategy Risk

- Business Strategy Risk

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk menghitung resiko jangka

panjang yang mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Ada berberapa p ihak

eksternal yang dapat terlibat dalam pengimplementasian Microsoft Dynamics

AX, yang dinilai dapat mempengaruh i munculnya resiko selama proses

imp lementasi Apabila tidak ada kesiapan bisnis dalam menghadap i teknologi

baru yang muncul maka akan member i dampak tersendiri bagi business

strategy perusahaan. Pengimplementasian Microsoft Dynamics AX dinilai

memiliki tingkat resiko menengah, sehingga diberi skor 2.

5. Organizational Risk and Uncertainty

- Business Organizational Risk

Penilaian dalam faktor ini berfokus pada pengguna (user) atau domain

bisnis organisasi untuk menilai sejauh mana organisasi mampu membawa

perubahan yang diperlukan dalam pengimplementasian Microsoft Dynamics

AX. PT CUBIC INDONESIA menilai bahwa mereka memiliki cukup

Page 203: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

347

persiapan dalam domain bisnis perusahaan, proses dan p rosedur yang

terdefinisi, serta p roduk yang cukup terdefinisi untuk proses imp lementasi.

Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 2.

4.3.8 Pembobotan Corporate Value untuk Domain Teknologi

4.3.8.1 Domain Teknologi S AP Business One

Tabel 4.103 Skor Domain Teknologi SAP Business One

Faktor-faktor domain

Teknologi

Pembulatan

Skor

Strategic IT Achitechture 3

IT Strategy Risk 3

IT Definitiona l Uncertain ty 2

IT Technical and

Implementation Risk 2

IT Service Delivery Risk 3

1. Strategic Value

- Strategic IT Arch itecture

Faktor ini berhubungan dengan aliansi atau keselarasan p royek dengan

perencanaan strategis sistem informasi perusahaan. Pengimplementasian

proyek ini haruslah memiliki keselarasan tersebut yang merupakan bagian

integral dari blueprint. PT CUBIC INDONESIA menilai bahwa investasi

proyek SAP Business One yang akan diimplementasikan cukup memiliki

keselarasan dengan perencanaan strategis sistem informasi mereka, sehingga

skor yang diperoleh yaitu 3.

Page 204: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

348 2. Competitive Strategy Risk

- IT Strategy Risk

Faktor ini membahas mengenai resiko perencanaan strategi teknologi

informasi dalam jangka panjang. Perusahaan mengharapkan proyek teknologi

informasi yang bersifat fleksibel untuk dapat mendukung strategi IT jangka

panjang. Untuk itu, perusahaan sangat berhati-hati dalam memilih investasi

untuk teknologi informasi. Pengimplementasian SAP Business One dinilai

bagi PT. CUBIC Indonesia cukup sesuai dengan strategi IT yang dapat

mendukung kelangsungan bisnis namun tidak sepenuhnya merupakan tujuan

perusahaan dalam jangka panjang, sehingga faktor IT Strategy Risk dinilai

memiliki tingkat resiko sedang dengan skor 3.

3. Organizational Risk and Uncertainty

- IT Definitiona l Uncertain ty

Faktor ini menggambarkan kemampuan proyek yang diimplementasi

dalam member ikan solusi yang tepat untuk penyelesaian suatu masalah yang

muncul di dalam perusahaan.

PT CUBIC INDONESIA merasa bahwa resiko ketidakpastian dalam IT

ini mungkin saja berasal dari div isi IT yang tidak cukup memahami

perubahan akan kebutuhan bisnis perusahaan. Namun untuk saat ini PT

CUBIC INDONESIA cukup memilik i pengetahuan tentang persyaratan dan

spesifikasi dalam pengimplementasian SAP Business One sehingga untuk

faktor IT Definitionl Uncertainty diber i skor 2.

- IT Technical and Implemention Risk

Faktor ini menggambarkan resiko yang akan dihadapi dalam

pengimplementasi proyek yang disebabkan o leh kemampuan staff dan

Page 205: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

349

manajemen yang belum cukup memahami penggunaan proyek sehingga akan

berakibat pada jalannya p roses bisnis.

Dalam hal in i PT CUBIC INDONESIA tidak selalu bersandar

sepenuhnya terhadap teknologi informasi yang digunakan melainkan PT

CUBIC INDONESIA cukup mengantisipasi kegiatan perusahaan tanpa

teknologi sehingga ketergantungan akan perangkat keras, piranti lunak,

aplikasi p iranti lunak, dan implementasi ap likasi bersifat menengah. Oleh

karena itu, faktor IT Technical and Implemention Risk diberi skor 2.

- IT Services Delivery Risk

Faktor ini membahas resiko dalam penyampaian layanan sistem atau

proyek yang baru kepada setiap pengguna-nya (user), dimana user harus

beradap tasi terhadap system baru tersebut untuk dapat memberikan pelayanan

yang baik kepada customer.

PT CUBIC INDONESIA merasa bahwa setiap user yang ada didalam

perusahaan tersebut cukup sulit menyesuaikan diri dengan penggunaan SAP

Business One. Hal ini disebabkan karena user belum memiliki pengalaman

yang tinggi mengenai SAP Business One. Oleh karena itu perusahaan men ilai

faktor ini cukup beresiko, sehingga diberi skor 3.

4.3.8.2 Domain Teknologi Microsoft Dynamics AX

Tabel 4.104 Skor Domain Teknologi Microsoft Dynamics AX

Faktor-faktor domain Teknologi Pembulatan Skor

Strategic IT Achitechture 3

IT Strategic Risk 3

Page 206: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

350

IT Definitiona l Uncertain ty 2

IT Technical and Implementation Risk 2

IT Service Delivery Risk 3

1. Strategic Value

- Strategic IT Achitechture

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana

pengimplementasian Microsoft Dynamics AX selaras dengan strategi sistem

informasi perusahaan. PT CUBIC INDONESIA melihat bahwa proyek ini

cukup sesuai dengan strategi sistem informasi perusahaan yang dapat

menunjang tuntutan informasi di masa yang akan datang. Proyek ini bukan

merupakan prasyarat bagi pengembangan p royek lain. Faktor ini diber i skor

3.

2. Competitive Strategy Risk

- IT Strategy Risk

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat pengaruh proyek

terhadap resiko potensial yang berpengaruh terhadap strategi IT jangka

panjang. Pengimplementasian M icrosoft Dynamics AX diharapkan dapat

mengakomodir pemenuhan IT jangka panjang, serta mampu mengakomodir

perubahan struktur bisnis yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, faktor ini

diberi skor 3

3. Organizational Risk and Uncertainty

- IT Definitiona l Uncertain ty

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

pengimplementasian Microsoft Dynamics AX dapat menangkap dengan tepat

Page 207: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

351

kebutuhan setiap user. Hal ini berkaitan dengan adanya pengidentifikasian

syarat dan spesifikasi dari proyek yang akan diimplementasikan. PT CUBIC

INDONESIA menilai bahwa perusahaan memiliki pengetahuan yang cukup

terhadap syarat-syarat untuk implementasi dan adanya spesfikasi p royek yang

cukup jelas. Oleh karena itu, faktor ini diber i skor 2.

- IT Technical and Implementation Risk

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dalam

melaksanakan proyek informasi yang terkait dengan ketrampilan yang

dibutuhkan dan ketergantungan terhadap IT. Adapun tingkat ketergantungan

perusahaan terhadap IT yang berada pada skala menengah, hal itu

dikarenakan adanya tindakan antisipasi yang dilakukan perusahaan ketika

terjadi trouble dalam IT perusahaan. Untuk mengimplementasikan Microsoft

Dynamics AX, perusahaan membutuhkan beberapa keterampilan baru bagi

setiap staff yang akan menjadi user serta aplikasi yang dapat di sesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, faktor ini diberi skor 2.

- IT Service Delivery Risk

Penilaian dalam faktor ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

resiko yang akan dihadap i perusahaan dengan diimplementasikannya

Microsoft Dynamics AX. Hal ini terkait dengan bagaimana proses

penyampaian layanan sistem yang baru kepada setiap pengguna. PT CUBIC

INDONESIA melihat bahwa setiap user cukup sulit untuk menyesuaikan diri

dengan penggunaan Microsoft Dynamics AX, karena user belum memiliki

pengalaman yang cukup terhadap software. Oleh karena itu perusahaan

menilai bahwa faktor ini cukup beresiko dan diberi skor 3.

Page 208: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

374 

 

4.3.9 Formulasi Akhir Information Econom is

4.3.9.1 Formulasi Akhir Information Economis SAP Business One

Evaluator Business Domain Te chnology Dom ain Weighted Score FV* SV* SHV* CSR* ORU* SV* CSR* ORU*

ROI* SM* CA* CR* MI* SQ* EQ* ALE* CT* MC* BSR* BOR* SA* SR* DU* TIR* SDR* (Weight) +4 +4 +3 +3 +4 +4 +3 +3 +3 +3 -2 -2 +4 -3 -3 -3 -3 Business Domain

1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2

Technology Domain

3 3 2 2 3

Weighted Value

+4 +12 +9 +9 +16 +12 +9 +9 +9 +9 -4 -4 +12 -9 -6 -6 -9 +72

*Where : FV = Financial Value CSR = Competitive Strategy Risk ROI = Return On Investment BSR = Business Strategy Risk SR = IT Strategy Risk SV = Strategic Value SM = Strategic Match ORU =Organizational Strategy Risk and Uncertainty CA = Competitive Advantage BOR = Business Organization Risk CR = Competitive Response DU = IT Definitional Uncertainty MI = Management Information for CSF TIR = IT Technical and Implementation Risk SA = Strategic IT Architect ure SDR = IT Serv ice Delivery Risk SHV = Stockholder Value SQ = Service and Quality EQ = Environment Quality ALE = Agility, Learning, and Empowerment CT = Cycle Time MC = Mass Customization

Page 209: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

375 

 

4.3.9.2 Formulasi Akhir Information Economis Microsoft Dynamics AX

Evaluator Business Domain Te chnology Dom ain Weighted Score FV* SV* SHV* CSR* ORU* SV* CSR* ORU*

ROI* SM* CA* CR* MI* SQ* EQ* ALE* CT* MC* BSR* BOR* SA* SR* DU* TIR* SDR* (Weight) +4 +4 +3 +3 +4 +4 +3 +3 +3 +3 -2 -2 +4 -3 -3 -3 -3 Business Domain

1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2

Technology Domain

3 3 2 2 3

Weighted Value

+4 +16 +9 +9 +16 +16 +9 +9 +9 +9 -4 -4 +12 -9 -6 -6 -9 +80

*Where : FV = Financial Value CSR = Competitive Strategy Risk ROI = Return On Investment BSR = Business Strategy Risk SR = IT Strategy Risk SV = Strategic Value SM = Strategic Match ORU =Organizational Strategy Risk and Uncertainty CA = Competitive Advantage BOR = Business Organization Risk CR = Competitive Response DU = IT Definitional Uncertainty MI = Management Information for CSF TIR = IT Technical and Implementation Risk SA = Strategic IT Architect ure SDR = IT Serv ice Delivery Risk SHV = Stockholder Value SQ = Service and Quality EQ = Environment Quality ALE = Agility, Learning, and Empowerment CT = Cycle Time MC = Mass Customization

Page 210: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

354 4.3.10 Perbandingan alternatif produk ERP pada PT C UBIC INDONES IA

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka penentuan produk ERP yang sesuai

bagi perusahaan didasarkan pada beberapa faktor berikut :

4.3.10.1 Faktor Operasional

Penilaian operasional terhadap kedua alternatif p roduk ERP bagi

perusahaan dilakukan lewat analisis fit/gap dengan tujuan untuk melihat sejauh mana

kedua produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan untuk

menjalankan p roses bisnis yang ada. Hasil perbandingan dari kedua alternatif p roduk

tersebut dari analisis fit/gap dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.5 Perbandingan Analisa Fit/Gap

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa M icrosoft Dynamics AX memiliki

nilai pemenuhan yang lebih besar atas requirement perusahaan diband ingkan dengan

SAP Business One. Microsoft Dynamics AX dapat memenuhi 83 % requirement

perusahaan dengan degree of fit yang bersifat Fit sedangkan SAP Business One

hanya sebesar 71 %. Selain itu, total bobot pemenuhan requirement Microsoft

Dynamics AX memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan SAP Business

One. Dengan melihat hasil penilaian terhadap faktor operasional, maka p roduk ERP

Page 211: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

355 yang merupakan p ilihan alternatif yang lebih baik bagi PT CUBIC INDONESIA

adalah Microsoft Dynamics AX.

Selain melakukan analisis fit/gap , data pendukung yang digunakan untuk

membandingkan kedua p roduk ERP ini adalah dengan melihat lamanya waktu

implementasi yang dibutuhkan. Hasil perbandingan tersebut akan diperlihatkan pada

gambar 4.6.

Gambar 4.6 Perbandingan Implementation Time

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa implementation time yang

dibutuhkan untuk mengimplementasikan SAP Business One membutuhkan waktu

yang lebih cepat dibandingkan dengan Microsoft Dynamics AX, sehingga dari segi

implementation time p roduk ERP yang menjadi alternatif bagi PT CUBIC

INDONESIA adalah SAP Business One.

4.3.10.2 Faktor Finansial

Penilaian dari segi finansial terhadap kedua alternatif produk ERP bagi

perusahaan dilakukan dengan melakukan analisis investasi perusahaan terhadap

kedua p roduk tersebut dengan metode Information Economic. Penilaian financial

bertujuan untuk melihat seberapa besar tingkat manfaat yang dapat diperoleh

perusahaan dengan penerapan kedua produk tersebut dan seberapa besar biaya yang

harus dikeluarkan untuk mengimplementasikan kedua produk tersebut yang pada

Page 212: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

356 akhirnya dapat menghasilkan seberapa besar persentase Return On Investment yang

dapat diperoleh perusahaan. Selain menghitung seberapa besar tingkat ROI yang

diperoleh, penilaian terhadap faktor finansial juga dilakukan dengan menghitung Net

Present Va lue dan Internal Rate Return yang bertujuan sebagai pembanding atas

hasil ROI yang diperoleh.

Penilaian dari segi financial dengan menggunakan metode information

economics dilengkapi dengan pembobotan corporate value untuk domain bisnis dan

domain teknologi yang bertujuan untuk melihat bagaimana kesesuaian p roduk ERP

yang akan diimplementasikan dengan line o f business perusahaan dan infrastructur

IT yang dimilik i perusahaan. Hasil dari perhitungan ROI d iatas akan dikonversikan

dalam bentuk skor yang sesuai dengan scoring economic impact yang ditentukan

dalam metode information economics kemudian digabungkan dengan hasil dari

pembobotan corporate value terhadap kedua domain yang pada akhirnya akan

menghasilkan skor akhir pada in formation economics. Hasil perbandingan dari kedua

alternatif p roduk tersebut berdasarkan analisis dalam information economics dapat

dilihat pada gambar berikut :

Page 213: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

357

Information Economics

Simple ROI

Value Linking

Value Acceleration

Value Restru ctur ing

Skor Akh ir

SAP Business One ROI = 51,25 %NPV = 792.714.468IRR = 39%

Micorosft Dy.AX

ROI = 67,02 %NPV = 1.238.249.993IRR = 55%

SAP Business One

ROI = 51,7 %NPV = 806.105.282IRR = 39%

SAP Business One ROI = 61,9 %NPV = 1.110.095.743IRR = 50%

SAP Business One

ROI = 78,1 %NPV = 1.582.625.789IRR = 66%

Micorosft Dy. AX80

Micorosft Dy.AX ROI = 104,79%

NPV = 2.333.720.128IRR = 90%

Micorosft Dy.AX ROI = 86,6 %NPV = 1.808.699.301IRR = 74%

Micorosft Dy.AX ROI = 67,5 %NPV = 1.251.613.807IRR = 55%

SAP Business One 72

Gambar 4.7 Perbandingan Information Economics

Page 214: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00338-ka bab 4.pdf · 146 4.1.1 SAP Business One SAP Business One adalah salah satu produk ERP yang

358

Dari gambar d iatas dapat dilihat bahwa M icrosoft Dynamics memiliki

tingkat ROI, NPV, dan IRR yang leb ih tinggi pada setiap perhitungan manfaat

ekonomis dibandingkan dengan SAP Business One. Selain itu, Microsoft Dynamics

AX memiliki skor akhir yang lebih tinggi dalam information economics

dibandingkan dengan SAP Business One. Dengan melihat hasil penilaian terhadap

faktor financial, maka produk ERP yang merupakan pilihan alternatif yang lebih baik

bagi PT CUBIC INDONESIA adalah Microsoft Dynamics AX.

Berdasarkan hasil analisis dari ketiga faktor diatas maka alternatif produk

yang baik bagi PT CUBIC INDONESIA adalah Microsoft Dynamics AX.