s2-2014-324565-chapter1

Upload: anggara-aditia-pratama-putera

Post on 20-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 S2-2014-324565-chapter1

    1/3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Krom (VI) merupakan krom yang memiliki tingkat toksisitas yang paling

    tinggi dibandingkan bentuk krom lain. Keracunan krom mengakibatkan kerusakan

    hati dan ginjal, kerusakan saluran pernapasan, gangguan saluran pencernaan,

    kerusakan embrio, dan kanker paru-paru, bahkan kontak langsung krom

    heksavalen dengan kulit dapat menyebabkan reaksi alergi kulit yang umumnya

    ditandai dengan munculnya warna kekeruhan pada kulit dan bisul-bisul (EPA,

    1998). Sumber pencemar krom dapat berasal dari limbah industri pelapisan

    logam, penghambat korosi besi, penyamakan kulit, cat, tekstil, dan bahan

    pengawet kayu (Kusnoputranto, 1996).

    Sungai Code merupakan salah satu sungai yang mengalir melintasi kota

    Yogyakarta. Sungai ini sering menjadi tempat buangan limbah cair industri, salah

    satunya adalah industri penyamakan kulit. Bila industri ini tidak mengolah

    limbahnya dengan baik dapat menimbulkan pencemaran krom di Sungai Code.

    Penggunaan lahan yang bervariasi menyebabkan Sungai Code terancam berbagai

    sumber pencemar, antara lain dari kegiatan industri, pertanian, rumah makan,

    hotel, dan rumah sakit. Limbah hasil kegiatan sumber pencemar tersebut

    langsung dibuang ke Sungai Code sehingga dapat mengakibatkan penurunan

    kualitas air sungai (BLH, 2012).

    Berdasarkan data BLH DIY mengenai evaluasi kualitas sungai Code

    hingga tahun 2012, secara umum hampir seluruhnya masuk ke dalam klasifikasi

    air kelas IV, yakni hanya layak dipakai untuk tujuan irigasi, maka diperkirakan

    perairan Sungai Code tidak memenuhi syarat baku mutu air. Air merupakan

    sistem multi komponen yang terdiri dari berbagai unsur yang ada dalam berbagai

    bentuk fisiko kimia yang berbeda ukuran dan muatannya. Selain itu unsur-unsur

    tersebut juga terdapat dalam berbagai bentuk seperti ion bebas, molekul,

    kompleks atau teradsorpsi dalam sedimen organik dan sedimen anorganik.

    Banyaknya unsur-unsur yang terdapat dalam air, menyebabkan perhitungan

    1

  • 7/24/2019 S2-2014-324565-chapter1

    2/3

    2

    bentuk spesies logam tidak dapat dhitung secara manual, oleh sebab itu

    para ahli

    kimia memanfaatkan teknologi komputer untuk membuat berbagai program

    pemodelan lingkungan.

    Pemodelan merupakan sebuah proses yang mencoba melakukan

    pendekatan dan prakiraan berdasarkan kondisi nyata di lapangan yang sangat

    kompleks. Hasil dari sebuah pemodelan yang utama adalah prediksi keadaan pada

    kondisi dan waktu yang berbeda. Pemodelan yang tepat dapat menggambarkan

    perilaku dari parameter kualitas air dan proses-proses yang terjadi dalam air

    sungai. Visual MINTEQ merupakan program komputer yang didasari oleh

    kesetimbangan kimia yang digunakan untuk menghitung spesiasi, kelarutan, dan

    keseimbangan antara fase padat dan terlarut dalam suatu larutan (Gustaffson,

    2004). Selain itu, program untuk pemodelan lingkungan yang digunakan pada

    penelitian ini adalah WASP7,5 (Water Quality Analysis Simulation Program).

    Software WASP7,5 digunakan untuk menafsirkan dan memprediksi kualitas air

    yang diakibatkan fenomena alam maupun ulah manusia. WASP7,5 adalah

    program kompartemen-pemodelan dinamis untuk sistem perairan yang mengamati

    hubungan kesetimbangan logam terlarut dan sedimen (Ambrose,dkk.,1993).

    1.2 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Menentukan spesies Cr(VI) dalam sungai Code.

    2. Mempelajari pengaruh dampak aktivitas industri, kekasaran dasar sungai, debit

    sungai Code pada musim kemarau dan penghujanterhadap konsentrasi Cr(VI)

    di Sungai Code menggunakan softwareWASP7,5.

    3.

    Menentukan sebaran konsentrasi Cr(VI) di air dan sedimen dengan software

    WASP7,5.

    1.3 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penerapan

    aplikasi praktis modelVisual MINTEQ dan WASP7,5 pada Sungai Code dalam

    mempelajari pengaruh pH terhadap pembentukan spesies Cr(VI) menggunakan

  • 7/24/2019 S2-2014-324565-chapter1

    3/3

    3

    Visual MINTEQ dan pengaruh dari aktivitas industri, kekasaran dasar sungai,

    debit sungai, serta nilai Kd terhadap konsentrasi Cr(VI) di Sungai Code

    menggunakan model WASP7,5. Hasil prediksi model Visual MINTEQ dan

    WASP7,5 diharapkan dapat digunakan sebagai landasan kebijakan strategis dalam

    pengembangan lingkungan daerah sekitar Sungai Code dan pelestarian Sungai

    Code dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga kualitas air Sungai

    Code tetap dapat dimanfaatkan oleh manusia dan ekologi di sekitarnya

    sebagaimana mestinya.