bab i pendahuluan 1.1. latar...

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan salah satu gunung teraktif dan berbahaya di dunia yang terletak 25-30 km di utara kota Yogyakarta. Gunungapi Merapi umumnya memiliki periode ulang erupsi setiap 4-6 tahun sekali (Surono et al., 2012). Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 yang terjadi sejak 26 Oktober sampai 4 Nopember 2010 merupakan erupsi terbesar dan paling eksplosif pada abad ini. Gunungapi Merapi melakukan aktivitasnya dengan memuntahkan berbagai macam mineral yang terkandung dalam perut bumi, yang tentunya di luar kesanggupan manusia untuk menanggulanginya/mencegahnya. Abu halus pijar yang dikeluarkan membumbung tinggi ke angkasa, merupakan hasil dari batuan padat dan keras yang diproses secara alami pada suhu yang tinggi, kemudian disebarkan oleh angin dan air. Semburan material mempunyai ukuran yang bervariasi dari batuan, kerikil, pasir sampai debu halus (www.litbang.deptan.go.id ). Menurut Soeprapto (1980), luas lahan pasir kasar di wilayah DIY dan Jateng diduga berasal dari kegiatan gunungapi Merapi adalah seluas kurang lebih 573.000 ha. Umumnya tanah pasir mempunyai sifat-sifat yang kurang sesuai bagi pertumbuhan tanaman antara lain kurang mampu menyediakan air dan unsur hara sehingga tanaman pada umumnya mengalami kekahatan (defisiensi) hara dan kekurangan air. Kemampuan menyediakan udara yang berlebihan di tanah ini

Upload: ngodung

Post on 06-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68930/potongan/S2-2014-323544-chapter1.pdf · 1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gunungapi Merapi merupakan salah satu gunung teraktif dan berbahaya di

dunia yang terletak 25-30 km di utara kota Yogyakarta. Gunungapi Merapi

umumnya memiliki periode ulang erupsi setiap 4-6 tahun sekali (Surono et al.,

2012). Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 yang terjadi sejak 26 Oktober

sampai 4 Nopember 2010 merupakan erupsi terbesar dan paling eksplosif pada

abad ini.

Gunungapi Merapi melakukan aktivitasnya dengan memuntahkan berbagai

macam mineral yang terkandung dalam perut bumi, yang tentunya di luar

kesanggupan manusia untuk menanggulanginya/mencegahnya. Abu halus pijar

yang dikeluarkan membumbung tinggi ke angkasa, merupakan hasil dari batuan

padat dan keras yang diproses secara alami pada suhu yang tinggi, kemudian

disebarkan oleh angin dan air. Semburan material mempunyai ukuran yang

bervariasi dari batuan, kerikil, pasir sampai debu halus

(www.litbang.deptan.go.id). Menurut Soeprapto (1980), luas lahan pasir kasar di

wilayah DIY dan Jateng diduga berasal dari kegiatan gunungapi Merapi adalah

seluas kurang lebih 573.000 ha.

Umumnya tanah pasir mempunyai sifat-sifat yang kurang sesuai bagi

pertumbuhan tanaman antara lain kurang mampu menyediakan air dan unsur hara

sehingga tanaman pada umumnya mengalami kekahatan (defisiensi) hara dan

kekurangan air. Kemampuan menyediakan udara yang berlebihan di tanah ini

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68930/potongan/S2-2014-323544-chapter1.pdf · 1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar

2

mempunyai pengaruh yang kurang baik, yaitu mempercepat pengeringan tanah

dan oksidasi bahan organik (Kohnke, 1968). Penambahan hara lewat pemupukan

di tanah ini tidak efisien karena kemampuan mengikat hara dari tanah ini kecil

sehingga hara tersebut banyak yang hilang lewat pelindian.

Pemberian bahan organik (misalnya pupuk kandang dan seresah)

merupakan salah satu cara dalam upaya meningkatkan kualitas tanah. Bahan

organik mampu memerbaiki kualitas tanah apabila mengalami perombakan yang

cukup. Bahan organik merupakan salah satu bahan pembenah tanah yang telah

dirasakan manfaatnya dalam perbaikan sifat-sifat baik sifat fisik, kimia dan

biologi tanah. Sifat fisik tanah yang dapat diperbaiki salah satunya adalah daya

simpan lengas karena bahan organik mempunyai kemampuan kapasitas

menyimpan lengas yang tinggi sehingga lengas tanah terawetkan, yang berarti

lengas tanah tidak mudah hilang dari dalam tanah, baik melalui aliran vertikal

maupun aliran horizontal. Bahan organik juga meningkatkan kemantapan agregat

dalam tanah baik secara langsung maupun tidak langsung. Terbentuknya agregat

yang mantap menyebabkan aliran permukaan (run off) berkurang dan kapasitas

infiltrasi dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama, sehingga kapasitas

tanah untuk mempertahankan jumlah air tersedia (water holding capasity) dapat

ditingkatkan (Yulianingsih, 2004).

Penggunaan bahan organik merupakan salah satu upaya rehabilitasi areal

Merapi melalui pembibitan dengan pot berbahan dasar limbah bahan organik. Pot

berbahan dasar bahan organik ini ramah lingkungan, karena mudah terurai oleh

mikroorganisme tanah, dan mengandung unsur hara yang berfungsi sebagai

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68930/potongan/S2-2014-323544-chapter1.pdf · 1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar

3

kompos/pupuk tanaman. Penanaman bibit di lapangan menjadi lebih mudah,

cepat, dan tingkat kegagalan tanam (bibit mati karena pemindahan) dapat ditekan

dengan pemanfaatan pot berbahan dasar bahan organik ini

(Potpupukpraktis.innov.ipb.ac.id/).

Upaya lain untuk meningkatkan kesuburan tanah pasir bekas erupsi

Merapi tersebut di atas adalah dengan pemberian pupuk hayati seperti bakteri

pengikat nitrogen (Rhizobium). Rhizobium bersimbiosis dengan jenis pohon

legum seperti sengon (Falcataria moluccana) dalam menambat N2 (Suharti et al.,

1991). Sengon merupakan jenis - jenis pohon yang termasuk jenis pohon serba

guna (multi - purpose tree species), memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi (fast

growing species) dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena dapat

dimanfaatkan untuk kayu olahan dan bahan baku industri bubur kertas.

1.2. Rumusan Masalah

Dampak letusan gunungapi Merapi 2010 mengakibatkan kerusakan sifat

fisik dan kimia tanah yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman.

Penelitian ini dilakukan dalam upaya rehabilitasi lahan yang telah rusak tersebut,

untuk meneliti pengaruh aplikasi pot dengan berbagai jenis bahan organik dan

aplikasi inokulan Rhizobium terhadap pembentukan bintil akar, serta pertumbuhan

semai sengon sebagai jenis rehabilitasi.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68930/potongan/S2-2014-323544-chapter1.pdf · 1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar

4

1.3. Tujuan Penelitian

Kerusakan tanah akibat letusan gunungapi Merapi 2010, berpengaruh

besar terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan dalam upaya

rehabilitasi lahan yang telah rusak tersebut dengan tujuan :

1. Mengetahui pengaruh pot berbahan dasar bahan organik dan dosis bahan

organik terhadap sifat fisik dan kimia tanah pasir areal terbuka Kali Adem

Merapi.

2. Mengetahui pengaruh bahan pot organik terhadap kebutuhan air pada kondisi

kapasitas lapangan.

3. Mengetahui pengaruh aplikasi Rhizobium melalui pembentukan bintil akar

sengon.

4. Mengetahui pengaruh pot berbahan dasar bahan organik, aplikasi Rhizobium

dan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan semai sengon.

1.4. Hipotesis

1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar bahan organik

dan dosis bahan organik, akan meningkatkan kualitas tanah pasir gunungapi

Merapi, yang memiliki kandungan hara serta kapasitas menahan air yang

rendah.

2. Penggunaan Rhizobium dalam media tanam dengan berbagai jenis bahan pot

organik serta dosis bahan organik, akan meningkatkan pertumbuhan semai

sengon melalui pembentukan bintil akar.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68930/potongan/S2-2014-323544-chapter1.pdf · 1. Pemanfaatan berbagai media tanam berupa pot berbahan dasar

5

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat

dalam mendapatkan media tanam alternatif pemicu pertumbuhan tanaman berupa

pot organik yang mempunyai kemampuan menyimpan air yang tinggi serta

manfaat Rhizobium dan dosis bahan organik untuk mendapatkan peningkatan

produktivitas tanah pasir bekas erupsi Merapi.