rumah sakit tes amin

Upload: nurul-fitri-rizkya

Post on 16-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Rumah Sakit

Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar

KEBIJAKANPemeriksaan Tes Amin (Whiff test)No. Dokumen :

Revisi :

Halaman :

1/3Tangal terbit :

Disahkan oleh : Direktur Utama

DR. Drg. Nurshanty S. Andi Sapada, MSC

NIP 140 136 598

1. PENGERTIAN1.1. Yang dimaksud dengan pemeriksaan tes amin (whiff test) adalah pemeriksaan duh tubuh yang ditetes dengan KOH 10% untuk mendiagnosis vaginosis bakteri.

1.2. Yang dimaksud dengan kebijakan pemeriksaan tes amin adalah pengaturan yang diberlakukan di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk penangan pasien dengan duh tubuh1.3. Metode yang dipakai di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah pemeriksaan duh tubuh langsung dengan menggunakan KOH 10 %

2. TUJUANKebijakan pemeriksaan tes amin bertujuan agar semua penderita duh tubuh yang datang ke RS Dr. Wahidin Sudirohusodo mendapatkan pelayanan yang paripurna di poliklinik kulit dan kelamin yang pelaksanaannya tetap dibawah pengawasan dokter spesialis dibidangnya sehingga

2.1. Ketepatan diagnosis dapat ditingkatkan

2.2. Tingkat kesembuhan pasien meingkat sehingga kepuasan pasien menjadi meningkat

2.3. Mutu pelayanan dapat ditingkatkan

3. KEBIJAKAN3.1. Pemeriksaan tes amin dilakukan di poliklinik Kulit dan Kelamin, sub divisi IMS (Infeksi Menular Seksual) dengan tetap dibawah pengawasan dokter konsulen dibidangnya

3.2. Semua proses tes amin dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku

3.3. Hasil setiap pemeriksaan dilakukan monitoring secara berkala

Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku registrasi dan pada status penderita

4. KEBIJAKAN TERKAIT 4.1. Standar Pelayanan Rumah Sakit

4.2. Standar Pelayanan Medis

4.3. Standar Asuhan Keperawatan

4.4. Pedoman Pengendalian Mutu Rumah Sakit

4.5. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium

4.6. Prosedur Tetap tes amin

Rumah Sakit

Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar

PROSEDUR TETAP

PROSEDUR TETAP TES AMIN (WHIFF TEST)No. Dokumen :

No Revisi :

Halaman :

2/3Tanggal terbit :

Ditetapkan oleh : Direktur Utama

DR. Drg. Nurshanty S. Andi Sapada, MSC

NIP

1. PENGERTIAN1.1. Yang dimaksud dengan tes min adalah pemeriksaan duh tubuh yang dilakukan dengan menambahkan larutan KOH 10 % untuk untuk mencium bau amis dari vaginosis bakterial

1.2. Yang dimaksud dengan kebijakan tes amin adalah pengaturan yang diberlakukan di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk penangan pasien dengan duh tubuh1.3. Metode yang dipakai di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah pemeriksaan duh tubuh yang ditetes dengan larutan KOH 10 % secara langsung

2. TUJUANKebijakan pemeriksaan tes amin bertujuan agar semua penderita duh tubuh yang datang ke RS Dr. Wahidin Sudirohusodo mendapatkan pelayanan yang paripurna di poliklinik kulit dan kelamin yang pelaksanaannya tetap dibawah pengawasan dokter spesialis dibidangnya sehingga

2.1. Ketepatan diagnosis dapat ditingkatkan

2.2. Tingkat kesembuhan pasien meingkat sehingga kepuasan pasien menjadi meningkat

2.3. Mutu pelayanan dapat ditingkatkan

3. KEBIJAKAN3.1. Pemeriksaan tes amin dilakukan di poliklinik Kulit dan Kelamin, sub IMS (Infeksi Menular Seksual) dengan tetap dibawah pengawasan dokter konsulen dibidangnya

3.2. Semua proses pemeriksaan tes amin dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku

3.3. Hasil setiap pemeriksaan dilakukan monitoring secara berkala

3.4. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku registrasi dan pada status penderita

4. KEBIJAKAN TERKAIT 4.7. Standar Pelayanan Rumah Sakit

4.8. Standar Pelayanan Medis

4.9. Standar Asuhan Keperawatan

4.10. Pedoman Pengendalian Mutu Rumah Sakit

4.11. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium

4.12. Prosedur Tetap tes amin

5. PROSEDUR1.1. Meminta ijin dan memberi penjelasan kepada pasien mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan ( informed concent )

1.2. Menggunakan alat proteksi sarung tangan dan masker

1.3. Bila pada daerah vulva terdapat banyak duh tubuh bersihkan terlebih dahulu dengan KmnO4 atau cairan sublimat

1.4. Setiap pengambilan bahan untuk masing-masing pemeriksaan harus menggunakan spekulum/sengkelit/kapas lidi/swab steril.

1.5. Ambil spekulum cocor bebek steril dengan tangan kanan.1.6. Tangan kiri membuka labia mayora kemudian memasukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan posisi tegak/vertikal kedalam vagina.

1.7. Masukkan spekulum perlahan-lahan sampai ujung dan putar spekulum sehingga posisi mendatar.1.8. Cari portio serviks, setelah ditemukan kunci spekulum dalam posisi itu sehingga serviks terfiksasi

1.9. Gunakan sengkelit/swab steril untuk mengambil duh tubuh pada forniks posterior. Spekulum dalam posisi tertutup, dikeluarkan secara perlahan-lahan. Masukkan spekulum dalam larutan klorin

1.10. Cairan yang berada di spekulum atau swab steril ditetes dengan larutan KOH 10 % dan dicium baunya. Jika bau amis, menunjukkan suatu vaginosis bakterial