asmin amin info

8
Mengemban Amanat Rakyat http://asmin-amin.com Edisi II/ September-Desember 2013 CONTOH SURAT SUARA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT TAHUN 2014

Upload: mytakdir

Post on 29-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Majalah Asmin Amin info

TRANSCRIPT

Page 1: Asmin Amin info

Mengemban Amanat Rakyat

http://asmin-amin.com

Edisi II/ September-Desember 2013

CONTOH SURAT SUARA PEMILIHAN UMUMANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT TAHUN 2014

Page 2: Asmin Amin info

PROFIL

5A. PENGALAMAN FORMAL :

- SD. Negeri Kompleks Mawas Tahun 1976

- SMP Negeri 1 Makassar Tahun 1979

- SMA Negeri 1 Makassar Tahun 1982

- Universitas PEPABRI (Jurusan Arsitektur) Tahun 1990

B. PENGALAMAN ORGANISASI :- Mahasiswa Pencinta Alam Tahun

1986 – 1990- Ketua Senat Fakultas Teknik

Universitas PEPABRI tahun 1988 – 1989

- Anggota Resimen Mahasisiwa (MENWA) Universitas PEPABRI tahun 1986 – 1990

- Gema KOSGORO tahun 1984 – 1989

- Koordinator Drafman Pacifc Consultan International Tahun 1986

- Direktur Eksekutif Lembaga Mitra Lingkungan Sul-Sel (LML-SS), 1991 -2002

- Koordinator WALHI 1990 – 1993- Koordinator FIK-LSM Sulsel Tahun

1994 – 2000- Pendiri Komite Anti Korupsi Sul-Sel- Pendiri Organisasi Perlindungan

Anak SulSel- Direktur AKSESS (Asosiasi

Kerjasama Ekonomi Selatan – Selatan) Tahun 2002 – 2004

- Wakil Ketua FKPPI Sul – Sel Tahun 2000

- Wakil Ketua IKA SMANSA, Tahun 2007 – Sekarang

- Pendiri Indonesia Culture Wacth (ICW) tahun 2008

- Pendiri LINKS (Lingkar Komunikasi Seniman Sulawesi Selatan, Tahun 1998 – sekarang

- Panglima GEMPUR (Gerakan Moral Purnawirawan TNI Sulawesi Selatan) 2005 – sekarang

Nama : Asmin Amin Tempat/Tanggal Lahir : Maros, 20 Agustus 1962Umur : 51 TahunJenis Kelamin : Laki – LakiAgama : IslamStatus Perkawinan : KawinAlamat Tempat Tinggal : Jl. Dg. Tata 1 Blok IV Pondok Lestari Blok E 3 No. 18 MakassarKewarganegaraan : Indonesia

C. PENGALAMAN KERJA :- PNS Dinas Pekerjaan Umum Kota

Makassar Tahun 1983 – 1986- Peneliti Tentang Jaringan

Pedagangan Penyu di Indonesia, WALHI kerjasama dengan GREEN PEACE dan LML tahun 1991

- Peneliti Tentang dampak DAM terhadap Peningkatan Produksi Petani, Dewan GENI Kerjasama dengan George Aditjondro tahun 1992

- Kepala Proyek Sengonisasi, PACT kerjasama dengan LML, tahun 1993

- Koordinator Proyek Integrasi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat, LML Kerjasama dengan CARE Int

- Pimpinan Organisasi untuk Advokasi Lingkungan pada Program LELI/Usaid, Walhi dan Bina Swadaya, Dewan Pengurus PNLH tahun 1993

- Koordinator proyek Desentralisasi, YAPIKA Kerjasama dengan FIK LSM tahun 1995 – 1997

- Koordinator Proyek Pemberdayaan dan Penguatan Hak-hak Buruh di Ujung Pandang dan advokasi Peakai Hutan dan Lahan Sulawesi Selatan, PACT/INPI tahun 1998 -1999.

- Koordinator Proyek Pemberdayaan Masyarakat Akar Rumput di Sulawesi selatan, JICA – PMD kerjasama dengan LML tahun 1998 – 2000

- Koordinator Proyek PPIS kerjasama dengan IBRD dan Pemerintah Indonesia

- Tim Penguji Proposal tentang Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual, AUSAID kerjasama dengan Pemerintah Indonesia.

- Konsultan Program Pengembangan Hutan, DFID MFP

– Konsultan 2002 – 2006- Manager Proyek Air IKKO-Water

supply Jica – NIHON Kerjasama dengan FIK LSM 2002 – 2003 Phase I-II

- Melakukan Investigasi terhadap HPH/HTI di Kabupaten Polmas, Mamuju, Tana Toraja dan Luwu

- Pendirian Bank Perkreditan Rakyat ( BPR – GMD ) Kabupaten Takalar

- Konsultan Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. SEMEN TONASA. Pangkep

- Telah Melakukan beberapa Peneliti Untuk Penerbitan Buku dan Pembuatan Film Dokumenter diantaranya adalah :a. Nilai – Nilai demokrasi 4 etnis

Sulawesi Selatan- Profl Perempuan Perempuan Pangkep

b. Strategi Pembangunan Kabupaten Takalar Berbasis Masyarakat

c. Profile Lembaga Swadaya Masyarakat Sulawesi Selatan

d. Metode Pendekatan Kegiatan Peduli Terhadap AIDS di Sulawesi Selatan

e. Para Pekerja Seks Komersil di Sulawesi Selatan

f. Kondisi anak Jalanan di Ujung Pandang

g. Dampak Krisis Ekonomi di Sulawesi Selatan

h. Sang Nakhoda Kapal Tuai. Produser Film Jejak-jejak Kecilj. Pembuatan buku dan

pengembangan Konsep GERBANG MASA DEPAN (Gerakan Masyarakat Desa Pantai) di Kabupaten Takalar.

- Anggota F-PKS / Komisi VII DPR RI Periode 2009-2014.

- Anggota F-PKS MPR RI Periode 2009-2014. ASMIN AMIN

lagi5

“JANGAN RAGU COBA DIA..!!SAYA KENAL DIA DARI DULU”

COBA SAYA

Uzt Muhammad Nur Maulana

DAPIL SULSEL 1 : Makassar, Gowa Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar

PARTAIKEADILAN SEJARHTERA3

PKS

5 ASMIN AMIN

2

3

4

6

7

8

1 ........................................

........................................

........................................

........................................

........................................

........................................

........................................

CALEG DPR RI

Page 3: Asmin Amin info

Penjual Ikan Kering di Pasar Senggol

Jl. Kaastubun Makassar

Penanggung Jawab : Asmin Amin Pimpinan Redaksi : Ferry Gentor Pimpinan Pelaksana : Andy Santoso Rachma

Staf Redaksi : Trisura, Rusdy Rauf Foto dan Dokumentasi : Muh. Hatta Nurdin, SE Desain dan Tata Letak : Aco, Rahayu Alamat Redaksi : Ruang 426, Kompleks Gedung MPR/DPR RI. Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013

KEBEBASAN berpikir, bertindak,

dan berperilaku menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari rezim reformasi yang

hampir 16 tahun kita lewati. Cita-cita akan

terciptanya bangsa yang bebas dari

bentuk penjajahan baik secara fisik

maupun mental, yang tidak hanya lahir

dari rezim kolonial, tetapi juga dari

problematika politik rezim Orde Baru,

menjadi sebuah keniscayaan yang harus

diraih. Yang tentunya tak melewati batas

kearifan lokal dari ajaran nenek moyang

kita.

Seperti nilai-nilai luhur yang telah

disematkan para cendikia Bugis-

Makassar lewat istilah Pangaderreng

atau Pangngadakkang. Istilah yang berisi

keseluruhan norma bertingkah laku

terhadap sesama, terhadap pranata

sosial secara timbal balik, serta yang

menyebabkan adanya gerak (dinamika)

masyarakat (Mattulada 1968).

Istilah Pangaderreng ini mengandung

sejumlah azas yang salah satunya

disebut Mappasilasa atau perbuatan

yang memberikan keseimbangan (Muh.

Salim 1984). Azas yang merupakan

manifestasi keselarasan dalam bersikap

dan berperilaku sebagai manusia dan

antar sesamanya, sebuah harmonisasi.

Namun ajaran nan luhur ini seolah

terlupakan dalam percaturan politik yang

dipertontonkan para politikus kita.

Mereka berlomba-lomba meraih

kemenangan dengan menabrak norma

Syekh Sayyid A. Rahim Assegaf Puang MakkaKetua Dewan Syura

Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassary

Testimoni Kolom

Mappasilasa

Ust. Muhammad Nur Maulana

1

G A T R A

“Kami sudah lama bersama Asmin, itulah yang membuat saya meminta jemaah untuk kembali memilihnya”

"Jangan ragu coba dia lagi, saya kenal dia dari dulu”

“Saya akan pilih Tetta, dia langgananku”

maupun tata pergaulan yang dibangun

secara sosial historis tersebut, bahkan

menimbulkan perpecahan antara suku

dan keyakinan sesama masyarakat.

Contohnya intrik polit ik dalam

pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan

pada 2013 lalu. Media massa menyajikan

berbagai berita mobilisasi massa yang

membawa isu-isu pengganyangan etnis

tertentu, adu kuat antarsuku, hingga

pelarangan pembuatan fasilitas ibadah di

sejumlah tempat. Sebuah fenomena

yang berseberangan dengan azas

Mappasilasa yang ditekankan leluhur

Bugis-Makassar.

Tak heran masyarakat Sulawesi

Selatan seolah tak lagi memperhatikan

e s e n s i p e m i l i h a n u m u m y a n g

seharusnya melahirkan pemimpin yang

menjadi panutan, tetapi terperosok ke

dalam sikap pragmatisme, bahkan

pesimisme terhadap perubahan hidup

menuju kebebasan dari penjajahan

secara fisik maupun psikologis masa lalu.

Pada 9 April mendatang, kita akan

kembali menghadapi pemilihan umum

legislatif, dan 9 Juli pemilihan presiden.

Kita berharap Mappasilasa menjadi ruh

bagi politikus maupun masyarakat kita

d a l a m b e r d e m o k r a s i , s e h i n g g a

menciptakan pemilu yang berkualitas

dan bermuara pada kehidupan yang

berkeadilan dan sejahtera.

Muh. Hatta Nurdin SE

Yang Tua yang Gila Bola

GOWA-- Asmin Amin paham

betapa pentingnya masyarakat

pedesaan disuguhi hiburan segar

untuk menyemangati mereka dalam

bekerja keras. Oleh karena itu,

pria yang akrab disapa Tetta itu

nekat memboyong Ina Samatha,

artis jebolan Kontes Dangdut

Indonesia (KDI) untuk menghibur

warga di salah satu desa di

Kecamatan Tombolo Pao,

Kabupaten Gowa, 13 Oktober 2013.

Tombolo Pao merupakan salah

satu kecamatan yang berada di-

perbatasan Gowa-Sinjai. Adapun

desa yang dihadiri artis kelahiran

Sidorjo, Jawa Timur, itu berjarak

20 kilometer dari kecamatan

tersebut. Jalur yang dilalui ke-

daerah pelosok itu melewati

jalanan tak beraspal. Tak ayal,

pelantun Sandiwara Cinta itu pun

juga seolah bergoyang di atas

kendaraan yang ditumpanginya.

“Dia juga sebenarnya tidak tahu

bakal dibawa ke daerah ini,” ujar

Asmin tertawa.

Kehadiran Ina KDI yang

Boyong Artis ke Pelosok

JAKARTA– Tanggung jawab sosial

perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) merupakan

gerakan yang dibangun Lembaga

Mitra Lingkungan (MLM), organisasi

yang dimotori Asmin Amin.

Lembaga ini mendorong kebijakan

perusahaan tak semata pada aspek

ekonomi. Namun juga bagaimana

berdampak positif pada perubahan

sosial dan lingkungan sekitarnya.

Salah satu perusahaan besar yang

digandeng MLM adalah PT Semen

Tonasa dalam program penciptaan

air bersih. Kerjasama itu

membuahkan penghargaan bergengsi

pada Anugerah Gelar Karya

Pemberdayaan Masyarakat Award

2013 CSR Best Practice for MDGs di

hotel Kartika Chandra, Jakarta, 2

September 2013.

"Pendekatan berbasis

penyelamatan lingkungan dan

peningkatan ekonomi warga sekitar

adalah pendekatan yang baik," kata

Asmin.

TIM

Sabet Penghargaan Masyarakat

PEPATAH lama tua-tua keladi

makin tua makin jadi melahirkan

konotasi positif dalam ajang

pertandingan sepak bola Majannang

Cup U-40 yang digelar Asmin Amin

di Desa Majannang, Gowa, 12

Oktober 2013. Hampir para pria

berusia di atas 40 tahun membentuk

kesebelasan untuk meraih piala

bergilir dalam ajang pertandingan

tersebut.

Maka jadilah kesebelasan guru

sekolah dasar, kesebelasan kepala

desa, kesebelasan pensiunan pegawai

negeri, kesebelasan pengurus masjid,

serta para petani dan pedagang di-

wilayah itu.

Gaya mereka pun bak pesepak

bola Inggris yang lengkap dengan

kaos bernomor serta sepatu bola.

Meski diantaranya sedikit-sedikit

harus keluar lapangan untuk

sekadar minum air atau duduk

mengatur nafas. Maklum, kekuatan

karena pengaruh usia tentunya

seirama.

Namun susana itu malah

menghadirkan hiburan tersendiri

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 201312

TEMU SAPA

bagi masyarakat Gowa. "Kegiatan

ini bertujuan merekatkan kembali

hubungan kekerabatan antar warga

yang terpisah wilayah yang

berbeda," kata Asmin yang ikut

menjadi pemain dalam pertandingan

tersebut.

TIM

berlangsung dalam pesta rakyat di

dekat hamparan sawah Tombolo

membuat ratusan masyarakat

tersedot dalam acara tersebut.

Mereka pun ikut menari dan

bernyanyi, mengikuti irama lagu

sang artis. "Saya hanya ingin

menunjukkan bahwa tidak berarti

kalian berada nun jauh di pelosok

tapi tak saya perhatikan," ujar

Asmin sembari berniat kembali

memboyong seniman untuk

menghibur masyarakat di daerah

lainnya dalam waktu dekat. “Saya

senang bila mereka bisa

bergembira,” ia menambahkan.

TIM

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Asmin A min ikut bertanding dalam ajang sepak bola Majannang Cup U-40 di Desa Majannang, Gowa 12 Oktober 2013

Ina Samantha, artis jebolan KDI menghibur warga di salah satu desa di Tombolo Pao,

Gowa, 13 Oktober 2013.

Dg. Sudding

Page 4: Asmin Amin info

Ajak Masyarakat Hidupkan Tradisi Leluhur

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013

MAROS-- Anggota Komisi Energi

Nasional Dewan Perwakilan Rakyat,

Asmin Amin, mengajak masyarakat

kembali melanggengkan tradisi

yang diajarkan leluhurnya.

Budayawan Sulawesi Selatan itu

menilai, menjaga tradisi leluhur

akan melahirkan generasi muda

yang tangguh menghadapi budaya

global.

"Tradisi leluhur adalah

pengikat yang kuat antar generasi,

melahirkan rasa aman, dan

mencegah perpecahan," kata Asmin

saat menjadi pembicara dalam

Seminar Budaya Pelestarian

Peninggalan Sejarah di Kampung

Budaya Lontara Maros, 16

MAKASSAR-- Bagi Asmin Amin,

pemusik jalanan alias pengamen

adalah aset bangsa yang memiliki

segudang potensi. Itulah yang

mendasari Asmin mendirikan sebuah

tempat kumpul bernama Warkop Tetta

untuk mempertajam potensi mereka di

Lapangan Segitiga, Jalan Sultan

Hasanuddin Makassar, 30 Agustus

2013.

"Tempat ini bisa menjadi klinik

musik dan keterampilan kreatif

lainnya sambil bersantai minum kopi,"

kata Asmin saat meresmikan Warkop

Tetta.

2

Penyebar Cinta itu Pergi...Bagi saya, Ahyar adalah pilar

kebudayaan yang selalu bersemangat

mengajarkan tentang arti cinta yang

sesungguhnya...

--Asmin Amin–

SAYA bertemu budayawan Ahyar

Anwar sekitar 12 tahun silam. Dari

pertemuan itu, saya melihat seorang

anak bangsa yang resah dengan

negerinya. Negeri yang gagal

membangun sebuah peradaban yang

kuat, padahal adidaya dalam budaya.

Dia bukan hanya tertunduk

merenungi nasib, tetapi bangkit

mengajak masyarakat membangun

peradaban melalui tulisannya yang

banyak menghiasi media massa. Hadir

dalam tindakan-tindakan nyatanya

yang humanis. Termasuk melalui

lembaga yang kami dirikan pada era

peralihan kekuasan, yaitu Indonesia

Culture Watch (ICW).

Namun tepat 27 Agustus 2013, dia

dipanggil Sang Pencipta. Me-

ninggalkan negeri yang masih

membutuhkan sosok-sosok sepertinya.

Sosok yang mampu menghadirkan

budaya yang tenggelam dalam

kebengisan menjadi cinta. Semoga

beliau mendapat tempat terbaik di sisi-

Nya.

TIM

Konstituen

November 2013.

Dalam kegiatan yang dihadiri

para pemerhati budaya,

mahasiswa, hingga siswa SMA itu,

Asmin menjelaskan tradisi leluhur

yang mengandung nilai peradaban

yang tinggi misalnya, barasanji

atau menyanyikan puja-puji

kepada Rasulullah dalam sejumlah

kegiatan, nyekar atau ziarah

makam, tolak bala, serta

bertasawuf. "Bila kita membiasakan

hal itu, kita akan terinspirasi pada

tuntutan kehidupan Rasulullah

yang penuh ketentraman," ujarnya.

Dalam acara terpisah,

Workshop Sejarah dan Budaya

Pelajar Salewangan, di tempat yang

sama pa-da 25 November 2013,

Asmin menyampaikan

kegelisahannya terhadap tradisi

leluhur yang tak lagi menjadi

kebiasaan masyarakat kebanyakan.

"Sekarang kebiasaan para leluhur

sering hadir dalam acara

seremonial saja. Padahal itu adalah

tuntutan hidup yang harus

Ia pun berharap warkop tersebut

mampu menularkan keterampilan

antar pengamen, menjadi wadah

pengembangan diri, serta merekatkan

keakraban. Oleh karena itu puncak

hari ulang tahun Komunitas Pengamen

Jalanan (KPJ) Makassar digelar di

lokasi pendirian Warkop Tetta pada 31

Agustus 2013.

"Kita harus bisa menunjukkan

bahwa keberadaan kita karena

memiliki karya," ujar pria yang sudah

membaur dengan pemusik jalanan

sejak 1997 itu.

TIM

Warkop Kreatif Untuk Pengamen

Seminar Budaya Pelestarian Peninggalan Sejarah di Kampung Budaya Lontara Maros,

16 November 2013.

Asmin A min dalam perayaan puncak Milad KPJ di Lapangan Segitiga,

Jalan Sultan Hasanuddin Makassar, 30 A gustus 2013.

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

Menghapus Riak Perbedaan Melalui PesantrenJENEPONTO-- Bangsa yang

bercerai-berai, kata Asmin Amin,

adalah bangsa yang lupa pada

pesan leluhurnya. "Pesan itu tak

lepas dari petuah para wali tentang

kemuliaan Rasulullah," kata Asmin

kepada puluhan masyarakat di

Warung Kopi Taroang, Jeneponto,

Rabu, 6 November 2013.

Asmin meyakini daerah yang

masyarakatnya kerap mengamalkan

pesan leluhur itu, akan bertabur

kemakmuran, kesuburan, dan

kemajuan. Ia pun mengajak

mereka mengamalkan pesan

leluhur melalui pelbagai kegiatan

keagamaan serta kehidupan

keseharian. "Kegiatan keagamaan

itu bisa dalam bentuk maulid nabi

dan lainnya," kata dia, "Insya Allah

cahaya Rasulullah turun dan

menyuburkan daerah ini."

Pesan leluhur, sambung anggota

DPR itu, juga hendaknya dijadikan

dasar dalam mendidik generasi

muda. Sekaligus menjadi batasan

terhadap perilaku orang tua dalam

bermasyarakat. "Mereka yang

memuliakan Rasulullah akan

menjadi teladan bagi masyarakat

dan anak cucunya, " ujarnya.

TIM

Serukan Kemuliaan Rasulullah

kepada santri. Selain karena

Balthasar berasal dari Papua dan

beragama Kristen, Asmin juga

bertujuan memberikan pemahaman

pentingnya menghargai keberagaman

melalui pelestarian lingkungan.

Menurut Asmin, pelestarian

lingkungan tidak mengenal sekat

agama, sehingga sangat tepat

diajarkan kepada santri. Tak keliru,

ratusan santri yang ikut dalam

pertemuan itu antusias mendengar

ceramah Asmin dan Balthasar.

"Bersatu menjaga lingkungan akan

membuka pikiran menghormati

perbedaan, etnis, kebudayaan, serta

keyakinan," kata mantan Koordinator

Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi

Selatan itu.

TIM

MAKASSAR-- Asmin Amin

memahami betul keberagaman

adalah hukum alam semesta atau

sunnatullah yang sudah digariskan

oleh Allah SWT. Sehingga menerima

maupun menghargai keberagaman

harus ditanamkan pada generasi

bangsa sejak dini.

Hal itu ditekankan Asmin saat

menemui santri Pondok Pesantren

Sultan Hasanuddin Gowa, dan

Pondok Pesantren Tarbiyah Modern

di Palleko, Takalar, 4 September

2013. "Allah Maha Pencipta

Keberagaman. Maka hendaknya tak

ada sekat di antara kita," ujar Asmin.

Asmin mengikutsertakan Menteri

Lingkungan Hidup, Prof. Balthasar

Kambuaya, untuk menanamkan

pentingnya menghargai keberagaman

Orang Tidak Miskin karena Sedekah

TUDANG SIPULUNG

POLITIKUS Partai Keadilan

Sejahtera Asmin Amin tak pernah

absen menyembelih hewan qurban

pada Idul Adha. Termasuk Idul Adha

1434 Hijriah, 15 Oktober 2013. "Sejak

dulu saya gelisah kalau tidak

berqurban. Terkadang saya rela

pinjam uang teman demi ibadah ini,"

ujar Asmin .

Asmin punya alasan sendiri

"hobi" menyembelih hewan qurban.

Ia merasa nyaman melihat orang

yang menerima daging dari hewan

qurban tersebut. "Tidak ada orang

miskin karena bersedekah. Justru

kita mendapat energi baru dari wajah

bahagia yang menerimanya," kata

dia.

Pada perayaan hari raya Islam

kali ini, pria yang akrab disapa Tetta

itu meyiapkan empat ekor sapi untuk

dibagikan kepada masyarakat, baik di

sekitar kediamannya di-

Parangtambung dan Perumahan

Pondok Lestari Makassar, di-

kediaman orang tuanya di Jalan

Mawas, di DPW PKS Sulsel, serta

konstituennya di Takalar. “Kita

masih bersyukur karena qurban

adalah hewan, kalau jadinya Ismail

bagaimana?”.

TIM

Penyembelih an hewan qurban pada Idul A dha 1434 Hijriah, 15 Oktober 2013.

Asmin A min bersama Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya menemui santri Pondok Pesantren Tarbiyah Modern di Palleko, Takalar, 4 September 2013.

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013 11

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Page 5: Asmin Amin info

Hijau dengan 1100 Laskar Lingkungan

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013 3

MAROS-- Pembentukan 1100 laskar

lingkungan yang sebelumnya digagas

Asmin Amin akhirnya diresmikan

dalam Jambore Pencinta Alam

Sulawesi Selatan di Desa Bengo,

Maros, 20-22 September 2013.

“Keberadaan mereka diharapkan

mampu memantau kondisi

lingkungan dan membangkitkan

peran serta masyarakat menjaga

lingkungan, " ujar anggota Komisi

Energi dan Lingkungan Hidup

Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Laskar Lingkungan bertugas di 16

kabupaten se-Sulawesi Selatan.

Mereka secara berkala berkoordinasi

dalam mengawasi lingkungan hutan

di wilayah masing-masing. Melalui

partisipasi laskar yang terdiri atas

para pecinta alam dan masyarakat

umum itu, kegiatan para perusak

Konstituen

hutan diharapkan bisa dihentikan

dan dibawa ke proses hukum.

Menurut Asmin, keberadaan

Laskar Lingkungan tidak

konfrontatif. "Kegiatan mereka

bertujuan mencerahkan masyarakat

yang tak paham pentingnya

melestarikan lingkungan, lewat

pendekatan keluarga, " ujar politikus

Partai Keadilan Sejahtera itu. Dalam

kegiatan yang sama, dibentuk

kembali Himpunan Pencinta Alam

Sulawesi Selatan sebagai perekat

laskar tersebut.

TIM

Jeneponto Teduh dengan Bibit PohonJENEPONTO-- Asmin Amin

membagikan 1700 bibit pohon ke

warga Jeneponto, di Kantor Dinas

Kehutanan Jeneponto, 21 November

2013. Bibit pohon itu berasal dari

tanaman produktif yang bisa menjadi

sumber ekonomi.

"Menanam pohon tidak hanya

membawa keteduhan, tetapi harus

bisa meningkatkan taraf hidup

warga," ujarnya dia.

Tanaman produktif tersebut

terdiri atas 1000 bibit pohon sukun,

mangga, dan sejumlah tanaman

lainnya. Ratusan warga Jeneponto

pun berlomba-lomba menerima bibit

tanaman produktif tersebut. "Saya

berharap mereka bersemangat

merawatnya," ujar anggota DPR itu.

Kegiatan pembagian tanaman

produktif ini bakal dilakukan

berkesinambungan. Asmin

berencana membagikan 20 ribu bibit

Saatnya Aktivis Lingkungan ke ParlemenPELESTARIAN lingkungan kerap

tenggelam oleh isu ekonomi dan

politik. Kondisi itu, kata Asmin

Amin, disebabkan lemahnya

kekuatan aktivis lingkungan di-

kancah perpolitikan. "Sudah saatnya

aktivis tidak hanya membentuk

kekuatan opini, tetapi masuk ke

ranah parlemen," ujarnya saat

menjadi pembicara diskusi

Lingkungan Hidup di sekretariat

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi),

Jalan Tegar Parang Utara Jakarta

Selatan, 17 Oktober 2013.

Menurut mantan Koordinator

Walhi Sulsel itu, bila aktivis masuk

parlemen, aspirasi rakyat pada

kebijakan yang ramah lingkungan

akan mudah terpenuhi. "Sekarang

kita tidak bisa sekadar teriak-teriak

di luar sistem. Kita butuh perwakilan

di parlemen," ujarnya.

TIM

bakau untuk ditanam di Pantai

Jeneponto. "Pantai harus

menyediakan pakan untuk ikan,

sehingga nelayan tidak perlu terlalu

jauh melaut," kata dia sembari

menyebutkan tanaman bakau

sekaligus berfungsi untuk ilmu

pengetahuan dan pariwisata.

TIM

Jambore Pencinta A lam Sulsel sekaligus pendirian Laskar Lingkungan, 20-22 September di Bengo, Maros Sulsel.

Penanaman Bibit Pohon Mangga dan Sukun di Jeneponto, 21

November 2013.

Foto

: D

ok.

T ett

ain

foF

oto

: D

ok.

T ett

ain

fo

TUDANG SIPULUNG

PALEMBANG-- Anggota DPR,

Asmin Amin menduga pencurian

minyak melalui pipa PT Pertamina

(Persero) di daerah tidak hanya

melibatkan masyarakat setempat.

"Ada persekongkolan yang disinyalir

diketahui pejabat daerah," kata

Asmin.

Dugaan itu timbul saat Asmin

dan Komisi Energi DPR meninjau

lokasi pencurian minyak jalur pipa

Desa Tempino, Jambi, ke Kecamatan

Plaju, Palembang, Sumatera Selatan,

28 Oktober 2013. Asmin melihat,

hamparan pipa bawah tanah yang

dibangun Pertamina banyak dibobol.

“Kenapa masalah ini tidak bisa

dibongkar, ada apa?”

Kecurigaan Asmin membesar

setelah melihat gelagat pejabat

setempat yang menolak

Persekongkolan di Balik Pencurian Minyak

mendampingi kunjungan Komisi VII.

Gubernur, Bupati, serta Wali Kota,

berdalih tak bisa hadir dengan

beragam alasan. Sekretaris Daerah

hanya muncul menyambut Komisi

lantas bergegas pergi dengan alasan

tugas. Akibatnya pertemuan untuk

JALUR pipa minyak Tempino-Plaju

adalah penghubung 9 sumber minyak

Pertamina. Pipa sepanjang 260 km

itu ditanam pada kedalaman 1,5

meter di bawah permukaan tanah.

Kapasitas angkutnya mencapai 24

ribu barel per hari.

Sayangnya, wilayah ini menjadi

obyek penjarahan minyak terbesar di

Tanah Air. Pada 2012, jumlah minyak

yang dicuri mencapai 267 ribu barel,

sedangkan tahun sebelumnya 94 ribu

barel. Secara akumulatif kerugian

ditaksir Rp 351 miliar.

Asmin Amin mendesak penegak

hukum dan pemerintah pusat

bertindak tegas menangani

penjarahan tersebut. "Jangan ada

tebang pilih. Tangkap semua yang

terlibat di dalamnya," ucapnya.

TIM|antaranews.com

Asmin : Jangan Tebang Pilih Awasi PLN Hingga ke BaliBALI– Asmin Amin tak pernah

melupakan fungsi pengawasannya

bila bepergian di suatu tempat. Saat

berkunjung ke Kuta, Bali, anggota

Komisi Energi Nasional DPR itu me-

nyempatkan waktu blusukan ke-

tumpukan kabel PLN di Topati,

Denpasar, 30 Agustus 2013. "Ini

adalah bentuk pemborosan dan

anehnya, tak ada yang merasa

terganggu," katanya.

Dari informasi yang dihimpun

Asmin, kabel yang ditaksir seharga

miliaran rupiah itu adalah sisa

pekerjaan PLN yang tidak terpakai.

Menurut warga sekitar, aset

pemerintah itu sudah bertumpuk

berbulan-bulan di tempat tersebut.

Tak terima kondisi itu, Asmin

menyampaikannya ke Menteri Energi

Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.

“Namun sayangnya menteri pun

Asmin A min menemukan tumpukan kabel PLN saat blusukan di Topati, Denpasar, 30 A gustus 2013.

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Palembang dalam rangka meninjau pencurian minyak PT Pertamina

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 201310

mengkaji RUU Migas dan RUU

Panas Bumi tak menuai hasil

lantaran hanya dihadiri kepala dinas.

"Mereka sepertinya tidak mau lagi

mencari solusi," kata Asmin.

TIM

menganggap hal ini sudah biasa,”

ujar Asmin kecewa.

Menurut Asmin, keberadaan

tumpukan kabel tersebut adalah

bentuk kegagalan petugas PLN

menjalankan tugas. “Fungsi

pengawasan pemerintah juga

lemah,” katanya. Ia mendesak PLN

membuat terobosan menghadapi

masalah tersebut.

TIM

Page 6: Asmin Amin info

Reses Masa Sidang I 2013- 2014

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 20134

PARLEMENTARIA

Sosialisasi pengembangan lingkungan hijau kepada pemuda pro lingkungan di Aula Beringin, Wisma Beringin Bantaeng, Senin,

4 November 2013

Silaturahmi bersama warga pesisir dan nelayan Desa Belokallong, Jeneponto, Selasa, 5 November 2013

Serap Aspirasi Masyarakat Taroang Jeneponto di Warung Kopi Taroang. Jeneponto pada Rabu, 06 November 2013

Serap aspirasi warga di Desa Garing dan Desa Datara,Tompobulu, Gowa, Kamis, 7 November 2013

Silaturrahmi dengan masyarakat Turatea, Jeneponto, dilanjutkan ke Balla Kopi Turatea, Jeneponto, Jumat, 08 November 2013

Bertemu tenaga honorer UPTD PSDA Sulsel di Kafe Sungguminasa, Gowa, dilanjutkan ke Area Pembibitan Tanaman

Pertanian Jeneponto Sabtu, 9 November 2013

Silaturrahmi dengan aktivis LSM se-Sulsel difasilitasi LML di Cafe Pelangi, Makassar, Ahad, 10 November 2013

Pembicara diskusi politik FIK-ORNOP Sulsel di Hotel Tree, Jl. Pandang Raya, Makassar, Senin, 11 November 2013

Sosialisasi program kerja di hadapan aktivis se-Sulsel difasilitasi FIK ORNOP Sulsel, TIFA Foundation, YAPTA-U, Di Hotel Denpasar,

Makassar, Senin, 11 November 2013

Sosialisasi Pemilu bagi pemilih pemula bersama Dirjen Kesbangpol Mendagri dan Yayasan Samudera Indonesia di Hotel

Aswin, Jl. Boulevard, Makassar, Selasa, 12 November 2013

Diskusi tentang caleg bersama tokoh masyarakat Bangkala, Jeneponto, di Coffee Lovers, Jl. Hertasning, Makassar, Selasa, 12

November 2013

Foto : Dok TIM

MAKASSAR-- Program listrik desa

(Prolisdes) yang diperjuangkan

Asmin Amin akhirnya menuai hasil.

Setidaknya lima desa yang selama ini

tidak pernah dijangkau PT PLN

(Persero), segera menikmati fasilitas

listrik."PLN merespon apa yang kami

perjuangkan. Ini awal yang baik,"

kata Panitia Kerja Kelistrikan Komisi

Energi DPR itu.

Kelima desa itu, kata dia, salah

satunya terletak di Kecamatan

Tombolo Pao, Gowa. Ia berharap

ratusan titik desa yang belum

tersentuh listrik di Sulsel, Sulbar,

serta Sultra juga mendapat perhatian

yang sama. "Catatan kami totalnya

600 titik.”

Oleh karena itu, Asmin kembali

menemui General Manager PT PLN

Sulselrabar, Yudi Winardi Widjaja,

27 Agustus 2013. Ia menyampaikan

aduan masyarakat melalui Sentra

Listrik Desa Menuai Hasil

ANGGOTA Komisi Energi Nasional

DPR, Asmin Amin mendesak Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak

hanya mengaudit keuangan PT

Pertamina (Persero), tapi juga kinerja

perusahaan pelat merah tersebut.

"Sederhananya perusahaan itu

selalu mengeluh rugi, tetapi ke-

hidupan pegawainya penuh

Kinerja Pertamina Harus Diaudit

JAKARTA– Asmin Amin menilai

rendahnya pendapatan pemerintah

dalam sektor minyak bumi dan gas

disebabkan pengelolaannya tidak

nasionalis. "Produksi migas kita lebih

banyak menguntungkan asing," kata

anggota Fraksi PKS itu dalam diskusi

migas di Taman Ismail Marzuki, 16

September 2013.

Produk Migas Tidak Nasionalis

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013 9

kemewahan," ujar Asmin sebagai

pembicara Diskusi Publik

Ekonomic Institute di Warkop

Phoenam Makassar, 22 Oktober

2013.

Menurut Asmin, kinerja Per-

tamina yang dibiayai pemerintah

hingga triliunan rupiah banyak yang

tidak transparan. Ia mencontohkan

PARLEMENTARIA

distribusi 48 miliar liter bahan bakar

subsidi yang harus dijual dengan

harga sama rata di seluruh

nusantara, "Tahu-tahu gagal total

padahal ada biaya alpa Rp 2,4 trilun

untuk mereka." Untuk mengetahui

penyebab kegagalan itu, kata Asmin,

wajib audit kinerja.

TIM

Padahal Asmin menilai, teknologi,

sumber daya manusia, serta sumber

migas Indonesia sangat melimpah.

Namun tetap saja mengandalkan

perusahaan asing untuk

mengelolanya. "Bahkan kita harus

impor 6 sampai 8 ribu barrel per

hari. Ini tentu merugikan kita."

TIM

Pengaduan Listrik Desa, lembaga

yang dibentuknya. "Jangan sampai

PLN hanya sigap bila mal dan hotel

yang minta listrik, tapi masyarakat

kecil diabaikan," kata dia dalam

pertemuan tersebut.

Untuk mengetahui lebih banyak

masalah kelistrikan di desa, Asmin

Amin dan Lembaga Mitra

Lingkungan (LML) mendatangi Desa

Garing dan Datara, Tompobulu,

Gowa, 7 November 2013. Ia juga

menemui tokoh masyarakat di Balla

Kopi Turatea, Jeneponto, esok

harinya, 8 November. "Saya juga

sedang menghimpun aduan dari

masyarakat hingga ke Mamuju,

Sulbar.”

TIM

Asmin menemui General Manager PT PLN Sulselrabar, Yudi Winardi Widjaja, 27 Agustus 2013.

Diskusi migas di Taman Ismail Marzuki, 16 September 2013.

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Page 7: Asmin Amin info

MAKASSAR-- Politikus PKS Asmin

Amin menghimbau masyarakat agar

menggunakan hak pilihnya dalam

pemilihan legislatif 9 April dan

pemilihan presiden 9 Juli 2014.

Menurut Asmin, masyarakat yang

memilih golput sama halnya memberi

kesempatan bagi orang-orang yang

tidak memiliki kesadaran kritis

memangku jabatan strategis.

"Karena mereka berpotensi

menggunakan hak pilih para golput

untuk memenuhi kebutuhan

politiknya," ujar Asmin saat menjadi

pembicara dalam diskusi politik yang

digelar Forum Informasi dan

Komunikasi Organisasi Non

Pemerintah (FIK-ORNOP) Sulsel

dengan mitranya di Hotel Denpasar,

Makassar, Selasa, 12 November 2013.

Menurut Asmin kondisi tersebut

bakal sangat merugikan masyarakat.

Sebab mereka tidak akan

memperjuangkan aspirasi publik,

melainkan menyalahgunakan

kewenangan untuk kepentingan

pribadinya. "Maka tak salah bila

pemimpin yang berkinerja buruk

dihasilkan oleh masyarakat yang

buruk juga," ucapnya.

Pernyataan senada diungkapkan

Asmin saat menjadi pembicara dalam

Sosialisasi Pemilu/Pemilukada Bagi

Pemilih Pemula di Hotel Aswin,

Jl. Boulevard, Kota Makassar, pada

hari yang sama. Ia mengatakan,

mereka yang cerdas dan peduli

dengan nasibnya sendiri bakal sadar

untuk menggunakan hak pilihnya.

TIM

Masyarakat Cerdas Tolak Golput

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013 5

MENJAGA integritas, kata Asmin

Amin, adalah tantangan besar bagi

penyelenggara pemilihan umum.

Sebab mereka harus independen

dalam menghadapi segala kepentingan

menjelang pesta demokrasi tersebut.

"Mereka harus profesional, dan

mampu menjaga kemurnian suara

rakyat," kata Asmin dalam diskusi

independensi penyelenggara pemilu di

di Cafe Pelangi, Makassar, Ahad, 10

November 2013.

Ia pun menghimbau penyelenggara

pemilu agar mampu mempertahankan

kredibilitasnya dalam pemilihan

umum mendatang. "Jangan segan

mengambil tindakan bila ada peserta

pemilu yang curang," kata dia, yang

juga meminta masyarakat mengawasi

para penyelenggara pemilu tersebut.

TIM

Integritas dalam Pemilu

MAKASSAR-- Anggota DPR Asmin

Amin menilai karakter kepemimpinan

tidak terbentuk secara instant, tapi

melalui proses yang yang panjang dan

bermanfaat bagi masyarakat. Oleh

karena itu, partai politik harus melihat

latar belakang tokoh yang akan

diusung dalam pemilihan legislatif

maupun presiden 2014.

"Persoalan kepemimpinan dewasa

ini adalah rendahnya kualitas

pemimpin dalam memperjuangkan

nasib rakyat," kata Asmin saat

menjadi pembicara dalam diskusi

politik di Hotel Tree, Jl. Pandang

Raya, Makassar, Senin 11 November

2013.

Dalam diskusi yang dihadiri

puluhan calon legislatif daerah itu,

Asmin mengurai ukuran kualitas calon

pemimpin. Yakni tingkat kepedulian

yang tinggi kepada masyarakat,

berpengalaman organisasi, ber-

wawasan luas, dan berani bersikap.

"Kalau orientasinya semata-mata duit,

dia akan rentan terkena kasus. Ujung-

ujungnya partai yang bakal rugi."

TIM

PARLEMENTARIA

Sosialisasi Pemilu/Pemilukada Bagi Pemilih Pemula Kota Makassar. A cara ini difasilitasi oleh Dirjen Kesbangpol Mendagri RI dan Y ayasan Samudera Indonesia di Hotel A swin, Jl. Boulevard,

Kota Makassar, Selasa, 12 November 2013.

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

Melahirkan Caleg Berkualitas

Diskusi Politik yang difasilitasi oleh FIK ORNOP Sulsel, Senin, 11 November 2013 Di Hotel Tree,

Jl. Pandang Raya, Kota Makassar.

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Gagas Provinsi Kembar Sulsel-Taiwan

GOWA-- Ratusan pegawai honorer

Unit Pelaksana Teknis Daerah

Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai

Jeneberang menemui Asmin Amin.

Mereka mengadukan nasibnya yang

tak kunjung diangkat menjadi

pegawai negeri, padahal sebagian

sudah berpuluh tahun mengabdi.

"Ini jalan panjang yang sepi dari

kepedulian," kata anggota DPR

tersebut kepada mereka di Kafe

Sungguminasa, Gowa, Sabtu 9

November 2013.

Kehidupan mereka pun jauh dari

kesejahteraan. Menurut salah

seorang honorer, mereka hanya

diberi gaji Rp 350 ribu per bulan.

Padahal tugas yang diemban cukup

berat, mulai dari ikut menjaga dan

mengawasi pintu air, mereka juga

harus bertanggungjawab terhadap

distribusi air bersih untuk setiap

wilayah di Sulawesi Selatan. "Kalau

nasib mereka tidak diperhatikan,

semangat kerjanya akan lemah," ujar

Asmin.

Asmin pun meminta mereka

tetap bersemangat memperjuangkan

nasibnya. Kekompakan yang

dibangun para pegawai untuk

bernegosiasi dengan pemerintah

pusat diminta tak luruh. "Rumah

saya bisa menjadi tempat berteduh

bila kalian berjuang di Jakarta,"

katanya. Di sisi lain, Asmin juga

mendesak pemerintah

memperhatikan nasib mereka.

TIM

Jalan Sepi Para Honorer

Jeneponto, 8 November 2013.

Hubungan kekerabatan, kata

Asmin, bisa dijalin melalui kekuatan

kebudayaan. Contohnya dengan

sipatanggarri alias saling

mengingatkan dan sipakatau atau

saling memanusiakan, "Yang

terpenting adalah toddoppuli atau

konsisten terhadap tujuan."

TIM

Menjaga Hubungan Pemerintah-Masyarakat

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 20138

MAKASSAR-- Anggota Komisi

Energi DPR, Asmin Amin, bersama

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin

Limpo menggelar pertemuan dengan

delegasi dari Taiwan, di rumah

jabatan Gubernur Sulsel, di

Makassar, 29 September 2013.

Pertemuan itu menggagas

pembentukan provinsi kembar

antara dua negeri tersebut.

"Ide itu datang dari keinginan

agar Sulsel bisa menyamai Taiwan,

khususnya Pingtung dari segi

ekonomi dan infrastruktur," ujar

Asmin yang menjadi pionir gagasan

itu.

Pingtung, Taiwan, kata Asmin,

adalah salah satu wilayah yang

berhasil menjadi daerah yang bangkit

dari keterpurukan dengan beragam

inovasi, khususnya dalam mengelola

kekayaan alamnya. Mereka mampu

memadukan beragam teknologi

dalam memudahkan pengelolaan

pertanian. Contohnya dalam

mengembalakan hewan ternak

dengan sistem cip, sehingga hewan

PARLEMENTARIA

ASMIN Amin mengatakan,

hubungan yang buruk antara

pemerintah dan masyarakat akan

menjauhkan sebuah daerah dari

kemajuan. Ia menghimbau

pemerintah menjalin kekerabatan

dengan masyarakat. "Dampaknya

konsistensi, kejujuran, dan

kemajuan," kata Asmin kepada

masyarakat Turatea dan Bontoujung,

tersebut hanya dipantau lewat radar.

"Pangan hewan juga ditanam dengan

sistem mesin, sehingga cepat dan

hasilnya berkualitas ekspor," ucap

dia.

Menurut Asmin, ide tersebut

bukanlah hal yang mustahil. Sebab

Sulsel dikenal punya kekayaan alam

berkualitas ekspor. Hanya, warganya

tak memiliki teknologi dan sumber

daya manusia yang memadai untuk

mengelolanya. "Nah, kemampuan

teknologi Taiwan yang dipercaya

secara internasional itu yang akan

ditransfer ke Sulsel."

Caranya, para pengusaha,

petani, serta nelayan Pingtung

bakal datang ke beberapa daerah

di Sulsel untuk membagi ilmu

mereka dalam menggarap kekayaan

alam. Asmin sendiri akan

bertandang ke Taiwan untuk

menegosiasikan gagasan tersebut

pada pertengahan 2014. "Saya

berharap gagasan ini segera

terealisasi.

TIM

Honorer Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Sumber Daya A ir Sungai Jeneberang menemui A smin A min, Gowa, 9 November 2013.

Asmin A min, bersama Gubernur Sulsel, Syahrul Y asin Limpo menggelar pertemuan dengan delegasi dari Taiwan, di rumah jabatan Gubernur Sulsel, di Makassar, 29 September 2013.

Foto

: D

ok.

T ett

ain

fo

Foto

: D

ok.

T ettain

fo

Page 8: Asmin Amin info

LENSA BANGSA

Asmin Amin bersama Menteri Lingkungan Hidup Mengunjungi Pondok Pesantren Modern Tarbiah Polleko Takalar 14 September 2014.

Sosialisasi pemilih muda di Jeneponto. Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya bersama Asmin menemui santri Pondok Pesantren

Sultan Hasanuddin Gowa, 4 September 2013.

TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 20136

Anugerah Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2013 di Hotel Kartika

Chandra Jakarta.

LENSA BANGSA

Silaturahim bersama masyarakat nelayan Desa Belokallong, Jeneponto,

5 November 2013

Semarakkan Kampanye Tamsil-Das'ad.

Bertemu dengan Manajemen Pemasaran Pertamina, Dani Adriananta, membicarakan distribusi solar bersubsidi ke nelayan dan masyarakat kepulauan,

27 Agustus 2013.

Jambore Pencinta Alam Sulsel sekaligus pendirian Laskar Lingkungan, 20-22 September di Bengo, Maros.

Santai bersama Jusuf Kalla.

Diskusi Hari Tani di Universitas Hasanuddin, 20 September 2013.

Berpose dengan Alumni Smansa Makassar, 22 Juni 2013.

7TETTA INFO I Edisi II, September - Desember 2013

Asmin Amin Bersama Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.