rp2.900/eks (di luar p. jawa rp3.100/eks) rp67.000/bulan ... filed eklarasi bebas pemadaman listrik...

1
D EKLARASI bebas pemadaman listrik bergilir seperti ti- dak ada pengaruh- nya. Hingga kemarin, bebera- pa daerah masih mati listrik. Bahkan di Pekanbaru, Riau, listrik padam hingga 8 jam. Izam, 29, warga Jalan Ikap Arifin Ahmad, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, mengatakan listrik mati sejak pukul 08.00 WIB. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Bah- kan, katanya, sejumlah anggota keluarganya ke kantor tidak mandi karena mesin air mati. “Kami tidak melakukan persiapan apa pun. Padahal, kemarin (27/7), Presiden baru saja berjanji Indonesia bebas pemadaman listrik,” ujarnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (27/7), mendeklarasikan Indonesia bebas biarpet di Mataram, Nu- sa Tenggara Barat. Deklarasi itu didengungkan setelah Perusahaan Listrik Negara mengklaim mampu mengatasi krisis listrik pada 30 Juni atau lima bulan lebih cepat dari target. Menurut Manajer Komu- nikasi, Hukum, dan Adminis- trasi PLN Regional Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Suwandi Siregar, pemadam- an listrik itu karena adanya pemeliharaan rutin menjelang Ramadan. Padam listrik juga terjadi di sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan, antara lain di Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Kepala Bagian Humas Hulu Sungai Selatan, Zulkii, me- ngatakan pemadaman listrik di wilayahnya kini sudah tidak terjadwal lagi. “Sekarang bu- kan lagi pemadaman bergilir, melainkan penyalaan bergilir,” ujarnya kesal. Kondisi biarpet itu juga ma- sih menghantui warga Suma- tra Selatan. Senin (26/7) lalu, a- kibat mati listrik, tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang. Kondisi itu sa- ngat mengkhawatirkan karena Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games XXVI pada 2011. Gangguan teknis Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan listrik yang padam di beberapa daerah bu- kan karena kurangnya keterse- diaan listrik. “Itu karena trafo jebol dan gangguan teknis lain,” katanya. (Tim/X-5) rudi@media- indonesia. com RILIS Biro Persidangan Setjen DPR tentang daftar anggota yang kerap membolos rapat paripurna mulai menuai tanggapan. Wakil Ketua DPR Tau- k Kurniawan menyatakan DPR akan merevisi tata tertib (tatib). Tak hanya terkait dengan isu kehadiran rapat paripurna, tatib diwacanakan memuat batasan izin rapat. Mengenai Ratu Munawa- roh, anggota DPR dari PAN yang masuk daftar tersebut, Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa menyatakan Ratu su- dah mengundurkan diri sejak masa reses kedua. Absennya Munawaroh dari DPR karena merawat suaminya, Guber- nur Jambi Zulkifli Nurdin, yang sakit. Saat ini, surat pengundur- an dirinya sedang diproses dan dirapatkan di DPR dan masuk ke KPU. “Harusnya fraksi itu yang menyosialisa- sikan. Kasihan yang bersang- kutan dianggap malas. Dia mengundurkan diri,” tegas Hatta kemarin. Anggota Komisi II dari F- PKB Abdul Malik Haramain memohon maaf kepada kon- stituennya karena masuk daf- tar itu. Ia siap bertanggung jawab di hadapan Badan Kehormatan DPR. Namun, menurut dia, bolos dalam ra- pat paripurna tidak mencer- minkan ia tidak produktif. Ia menilai dirinya aktif dalam rapat komisi ataupun panja yang sudah diagendakan. Wakil Ketua Komisi I dari F-PG Agus Gumiwang Karta- sasmita menyatakan data yang disampaikan ke pub- lik mentah. Ia mengaku tak pernah izin tanpa surat kete- rangan kepada fraksi. Menu- rut dia, Biro Persidangan DPR semestinya proaktif memper- tanyakan alasan ketidakha- diran kepada fraksi. Ketua Komisi VIII dari F-PKB Abdul Kadir Karding memilih klarikasi ke Sekjen DPR. Ia mengaku tak rajin menghadiri rapat paripurna, tetapi itu seizin fraksi. (Rin/ Din/*/X-9) RAPAT-RAPAT di Gedung Parlemen kini seperti main- main. Kemarin, agenda rapat tindak lanjut kasus Century tidak jadi alias batal. Bukan karena hanya 18 dari 30 ang- gota tim pengawas yang ha- dir, melainkan juga karena Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar pamit, tidak bisa datang. Sejak pukul 10.00 WIB se- cara berangsur-angsur ang- gota timwas tiba. Namun, setelah mendapat konrmasi ketidakhadiran Patrialis, pim- pinan sidang Taufik Kur- niawan menutup rapat pada pukul 11.35. Ketidakhadiran Patrialis itu dimaknai beragam oleh anggota tim pengawas. “Bisa jadi ada korelasi dengan yang disampaikan Pak Benny Harman sebagai upaya me- ngubur kasus Century,” kata Trimedya Panjaitan. Anggota lainnya, Bambang Soesatyo mengatakan, “Ada gejala ti- dak sehat dari para menteri dengan cara tidak lagi meng- hormati DPR.” Taufik menyatakan keti- dakhadiran Patrialis itu kare- na undangan dari Setjen DPR terlalu mepet, yakni dua hari lalu (26/7). Anehnya, pada sore hari Patrialis datang ke Gedung Parlemen. Ia tidak menyata- kan tujuan dan hendak berte- mu dengan siapa, tetapi ia naik ke lantai tiga Gedung Nusantara III, tempat ruang pimpinan berada. Kepada wartawan, Patria- lis menyatakan permintaan maaf atas ketidakhadirannya dalam rapat itu. “Saya harus sampaikan sesuatu sesuai dengan ke- nyataan. Untuk itu, saya minta waktu kepada pim- pinan DPR untuk lakukan koordinasi dulu,” tukasnya. Patrialis diundang untuk menghadiri ra- pat dengan tim peng- awas pada 18 Agustus 2010. (Mar/Din/X-5) AFEKSI ibu kepada anak sejak dini akan berpengaruh pada kesehatan mental dan kemampuan kontrol emosi anak dalam jangka waktu panjang. Demikian hasil penelitian terbaru dari Duke University, AS. Penelitian itu dilakukan terhadap 482 anak beru- sia delapan bulan hingga orang dewasa berumur rata-rata 34 tahun. Seluruh peserta penelitian tersebut adalah bagian dari Proyek Kolaborasi Perinatal Na- sional Duke University. Diketahui, curahan kasih sayang yang didapatkan anak dari ibunya pada usia awal memiliki pengaruh yang kuat. Penelitian itu menyebut- kan sebanyak 10% ibu me- nunjukkan kasih sayang dalam tingkat rendah, 85% ibu dengan jumlah kasih sayang rata-rata, dan 6% dengan tingkat kasih sayang yang tinggi. Setelah didalami, ternyata semakin banyak kasih sayang yang diberikan ibu ketika memandikan bayinya yang masih berusia sangat mula, semakin kecil kemungkinan anak ter- sebut tumbuh dengan sikap permusuhan, gelisah, dan sedih hingga ia telah dewasa. Sebagai perbandingan, anak yang mendapatkan kasih sayang dalam jumlah yang sedikit pada usia dini menunjuk- kan sikap-sikap tersebut pada tingkat yang lebih tinggi. Afeksi seorang ibu dapat memungkinkan pengembangan kesehatan dengan pendekatan emosional dan keterikatan. Hal tersebut dapat membantu seorang anak mengembangkan ke- mampuan sosialisasinya dan menjadi kunci untuk mengatasi stres dan kegelisahan. (Healthday News/*/X-5) PATA AREADI Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail: [email protected] MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA KAMIS, 29 JULI 2010 | NO.10751 | TAHUN XLI | 32 HALAMAN EDITORIAL SUDAH berpuluh-puluh tahun Dewan Perwakilan Rakyat tidak mampu mengubah diri untuk perkara yang paling sederhana. Yaitu ketertiban menghadiri rapat. Karena itu, sudah berpuluh tahun pula rakyat tetap disandera kekece- waan menyaksikan bagaimana rapat-rapat dewan dipenuhi kursi kosong. Belum lagi kursi yang sedikit terisi itu ditiduri, bukan diduduki para wakil rakyat terhormat. Penyakit itu terus berlangsung dari masa Orde Baru sampai masa reformasi yang diisi kesadaran perombakan total. Cela- kanya, di masa reformasi yang serbabebas dan demokratis, penyakit itu semakin tidak terkendali. Tidak ada perubahan perilaku yang memperlihatkan DPR zaman reformasi berbeda dari DPR zaman Orba yang dikecam itu. Di tengah keletihan mengkritik dan kemandulan kehendak memperbaiki diri, pimpinan DPR setengah putus asa meng- ingatkan semua fraksi untuk menertibkan anggota masing- masing dalam soal kehadiran dan ketertiban rapat. Walhasil, sejumlah nama anggota DPR yang rajin bolos diumumkan kepada publik. Maka keluarlah berbagai argumen pembelaan diri dari anggota dan fraksi tentang ketidakhadiran. Ada yang secara jantan mengaku memang bolos karena berkegiatan di tempat lain. Ada juga yang me- ngatakan sedang malas atau sakit, tetapi dianggap bolos karena malas meng- urus surat keterangan dokter. Apa pun argumennya, tidak menghadiri rapat tanpa alasan adalah kesa- lahan. Tetapi, ada kesalah- an yang jauh lebih berat. Yaitu memanipulasi daftar hadir. Dengan manipulasi se- perti itu, banyak anggota menjadi manusia super yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Bisa hadir di mana-mana pada waktu dan kesempatan yang sama. Itu sebuah penipuan yang amat memalukan. Mereka bolos, tetapi dengan menitip tanda tangan melalui ajudan, staf, bahkan teman, mereka dianggap hadir di ruang sidang yang kosong melompong itu. Bolos tapi hadir adalah fakta paling kentara untuk men- jelaskan mentalitas manipulatif yang bersarang di lembaga legislatif saat ini. Itulah mentalitas yang menyebabkan banyak anggota dewan yang jelas-jelas mengatur suap dan korupsi, tetapi yang masuk bui orang lain. Si pengatur skenario ke mana-mana mengatakan dirinya bersih. Sama dengan manipulator tanda tangan daftar hadir itu. Andaikata yang bolos rapat harus dihukum, yang jujur mem- boloslah yang masuk bui. Sebaliknya mereka yang faktual tidak berada di ruang sidang karena nyata-nyata membolos akan luput karena diselamatkan tanda tangan palsu itu. Jadi, beban terberat bagi reformasi kelembagaan, termasuk reformasi DPR, adalah membongkar kepalsuan yang dibung- kus rapi dan terbela melalui kebekuan prosedural. Itulah yang bisa menjelaskan mengapa korupsi semakin menjadi-jadi di tengah kampanye antikorupsi yang menggema. Mengapa bolos terus menjadi-jadi di DPR di tengah teriakan bangga tentang reformasi. Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com Beban terberat bagi reformasi kelembagaan, termasuk reformasi DPR, adalah membongkar kepalsuan yang dibungkus rapi melalui kebekuan prosedural.’’ Afeksi Ibu dan Anak PAUSE Bolos tapi Hadir REUTERS/UNIVERSITY OF MELBOURNE/HANDOUT Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Potensi Bisa Gurita dari Antartika Ini kisah penemuan spesies baru dari kelompok gurita di Antartika dengan kondisi temperatur sub-zero. Humaniora, Hlm 21 Pemerintah beralasan mati listrik bukan karena tiadanya pasokan, melainkan akibat faktor alam. Rudi Kurniawansyah Batal karena Menteri Pamit Listrik masih Biarpet DPR Siap Revisi Tatib MENKUM DAN HAM TIDAK DATANG: Kursi untuk Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar kosong karena yang bersangkutan tidak hadir saat rapat dengan Tim Pengawas Kasus Bank Century di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. FOTO-FOTO: MI/SUSANTO

Upload: ngodan

Post on 04-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEKLARASI bebas pemadaman listrik bergilir seperti ti-dak ada pengaruh-

nya. Hingga kemarin, bebera-pa daerah masih mati listrik. Bahkan di Pekanbaru, Riau, listrik padam hingga 8 jam.

Izam, 29, warga Jalan Ikap Arifin Ahmad, Kecamatan Mar poyan Damai, Pekanbaru, mengatakan listrik mati sejak pukul 08.00 WIB. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Bah-kan, katanya, sejumlah anggota keluarganya ke kantor tidak mandi karena mesin air mati.

“Kami tidak melakukan persiapan apa pun. Padahal, kemarin (27/7), Presiden baru saja berjanji Indonesia bebas pemadaman listrik,” ujarnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (27/7), men deklarasikan Indonesia bebas biarpet di Mataram, Nu-sa Tenggara Barat.

Deklarasi itu didengungkan setelah Per usahaan Listrik Negara mengklaim mampu mengatasi krisis listrik pada 30 Juni atau lima bulan lebih cepat dari target.

Menurut Manajer Komu-nikasi, Hukum, dan Adminis-

trasi PLN Regional Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Su wandi Siregar, pemadam-an listrik itu karena adanya pemeliharaan rutin menjelang Ramadan.

Padam listrik juga terjadi di sejumlah kabupaten di Ka li mantan Selatan, antara lain di Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.

Kepala Bagian Humas Hulu Sungai Selatan, Zulkifl i, me-ngatakan pemadaman listrik di wilayahnya kini sudah tidak terjadwal lagi. “Sekarang bu-kan lagi pemadaman bergilir, melainkan penyalaan bergilir,” ujarnya kesal.

Kondisi biarpet itu juga ma-sih menghantui warga Suma-tra Selatan. Senin (26/7) lalu, a-kibat mati listrik, tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Sul tan Mahmud Badarudin II, Palembang. Kondisi itu sa-ngat mengkhawatirkan karena Sumsel menjadi tuan rumah SEA Games XXVI pada 2011.

Gangguan teknisMenko Perekonomian Hatta

Rajasa mengatakan listrik yang padam di beberapa daerah bu-kan karena kurangnya keterse-diaan listrik. “Itu karena trafo jebol dan gangguan teknis

lain,” katanya. (Tim/X-5)

rudi@media-indonesia.

com

RILIS Biro Persidangan Setjen DPR tentang daftar anggota yang kerap membolos rapat paripurna mulai menuai tang gapan.

Wakil Ketua DPR Tau-fi k Kurniawan menyatakan DPR akan merevisi tata tertib (tatib). Tak hanya terkait dengan isu kehadiran rapat paripurna, tatib diwacanakan memuat batasan izin rapat.

Mengenai Ratu Muna wa -roh, anggota DPR dari PAN yang masuk daftar tersebut, Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa menyatakan Ratu su-dah mengundurkan diri sejak masa reses kedua. Absennya Munawaroh dari DPR karena merawat suaminya, Guber-

nur Jambi Zulkifli Nurdin, yang sakit.

Saat ini, surat pengundur-an dirinya sedang diproses dan dirapatkan di DPR dan masuk ke KPU. “Harusnya fraksi itu yang menyosialisa-sikan. Ka sihan yang bersang-kutan di anggap malas. Dia mengun durkan diri,” tegas Hatta kemarin.

Anggota Komisi II dari F-PKB Abdul Malik Haramain memohon maaf kepada kon-stituennya karena masuk daf-tar itu. Ia siap bertanggung ja wab di hadapan Badan Ke hormatan DPR. Namun, me nurut dia, bolos dalam ra-pat paripurna tidak mencer-minkan ia tidak produktif. Ia

menilai dirinya aktif dalam rapat komisi ataupun panja yang sudah diagendakan.

Wakil Ketua Komisi I dari F-PG Agus Gumiwang Karta-sasmita menyatakan data yang disampaikan ke pub-lik mentah. Ia mengaku tak pernah izin tanpa su rat kete-rangan kepada frak si. Menu-rut dia, Biro Per sidangan DPR semestinya proaktif memper-tanyakan alasan ketidakha-diran kepa da fraksi.

Ketua Komisi VIII dari F-PKB Abdul Kadir Karding memilih klarifi kasi ke Sekjen DPR. Ia mengaku tak rajin menghadiri rapat paripurna, tetapi itu seizin fraksi. (Rin/Din/*/X-9)

RAPAT-RAPAT di Gedung Par lemen kini seperti main-main. Kemarin, agenda rapat tindak lanjut kasus Century tidak jadi alias batal. Bukan ka rena hanya 18 dari 30 ang-gota tim pengawas yang ha-dir, melainkan juga karena Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar pamit, tidak bisa datang.

Sejak pukul 10.00 WIB se-cara ber angsur-angsur ang-gota timwas tiba. Namun, setelah mendapat konfi rmasi ke ti dakhadiran Patrialis, pim-pinan sidang Taufik Kur-niawan menutup rapat pada pukul 11.35.

K e t i d a k h a d i r a n Patri alis itu dimaknai bera gam oleh anggota

tim pengawas. “Bisa jadi ada korelasi dengan yang di sampaikan Pak Benny Har man sebagai upaya me-ngubur kasus Century,” kata Trimedya Panjaitan. Anggota lainnya, Bambang Soesatyo mengatakan, “Ada gejala ti-dak sehat dari para menteri dengan cara tidak lagi meng-hormati DPR.”

Taufik menyatakan keti-dak hadiran Patrialis itu kare-na undangan dari Setjen DPR terlalu mepet, yakni dua hari lalu (26/7).

Anehnya, pada sore hari

Patrialis datang ke Gedung Parlemen. Ia tidak menyata-kan tujuan dan hendak berte-mu dengan siapa, tetapi ia naik ke lantai tiga Gedung Nusantara III, tempat ruang pimpinan berada.

Kepada wartawan, Patria-lis menyatakan permintaan maaf atas ketidakhadirannya dalam rapat itu.

“Saya harus sam paikan sesuatu sesuai de ngan ke-nyataan. Untuk itu, saya minta waktu kepa da pim-pinan DPR untuk la kukan koordinasi dulu,” tukasnya.

Patrialis di undang untuk menghadiri ra-pat dengan tim peng-awas pada 18 Agustus 2010. (Mar/Din/X-5)

AFEKSI ibu kepada anak sejak dini akan berpengaruh pada kesehatan mental dan kemampuan kontrol emosi anak dalam jangka waktu panjang. Demikian hasil penelitian terbaru dari Duke University, AS.

Penelitian itu dilakukan terhadap 482 anak beru-sia delapan bulan hingga orang dewasa berumur rata-rata 34 tahun. Seluruh peserta penelitian tersebut adalah bagian dari Proyek Kolaborasi Perinatal Na-sional Duke University. Diketahui, curahan kasih sayang yang didapatkan anak dari ibunya pada usia awal memiliki penga ruh yang kuat.

Penelitian itu menyebut-kan sebanyak 10% ibu me-nunjukkan kasih sayang dalam tingkat ren dah, 85% ibu dengan jumlah kasih sayang rata-rata, dan 6% dengan tingkat kasih sayang yang tinggi.

Setelah didalami, ternyata semakin banyak kasih sayang yang diberikan ibu ketika memandikan bayinya yang masih berusia sangat mula, semakin kecil kemungkinan anak ter-sebut tumbuh dengan sikap permusuhan, gelisah, dan sedih hingga ia telah dewasa.

Sebagai perbandingan, anak yang mendapatkan kasih sayang dalam jumlah yang sedikit pada usia dini menunjuk-kan sikap-sikap tersebut pada tingkat yang lebih tinggi.

Afeksi seorang ibu dapat memungkinkan pengembangan kesehatan dengan pendekatan emosional dan keterikatan. Hal tersebut dapat membantu seorang anak mengembangkan ke-mampuan sosialisasinya dan menjadi kunci untuk mengatasi stres dan kegelisahan. (Healthday News/*/X-5)

PATA AREADI

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau

e-mail: [email protected]

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA KAMIS, 29 JULI 2010 | NO.10751 | TAHUN XLI | 32 HALAMAN

EDITORIAL

SUDAH berpuluh-puluh tahun Dewan Perwakilan Rakyat ti dak mampu mengubah diri untuk perkara yang paling sederhana. Yaitu ketertiban menghadiri rapat. Karena itu, sudah berpuluh tahun pula rakyat tetap disandera kekece-waan menyaksikan bagaimana rapat-rapat dewan dipenuhi kursi kosong. Belum lagi kursi yang sedikit terisi itu ditiduri, bukan diduduki para wakil rakyat terhormat.

Penyakit itu terus berlangsung dari masa Orde Baru sampai masa reformasi yang diisi kesadaran perombakan total. Cela-kanya, di masa reformasi yang serbabebas dan demokratis, penyakit itu semakin tidak terkendali. Tidak ada perubahan perilaku yang memperlihatkan DPR zaman reformasi berbeda dari DPR zaman Orba yang dikecam itu.

Di tengah keletihan mengkritik dan kemandulan kehendak memperbaiki diri, pimpinan DPR setengah putus asa meng-ingatkan semua fraksi untuk menertibkan anggota masing-masing dalam soal kehadiran dan ketertiban rapat. Walhasil, sejumlah nama anggota DPR yang rajin bolos diumumkan kepada publik.

Maka keluarlah berbagai argumen pembelaan diri dari anggota dan fraksi tentang ketidakhadiran. Ada yang secara jantan mengaku memang bolos karena berkegiatan di tempat lain. Ada juga yang me-ngatakan sedang malas atau sakit, tetapi dianggap bolos karena malas meng-urus surat keterangan dok ter.

Apa pun argumennya, tidak menghadiri rapat tan pa alasan adalah kesa-lah an. Tetapi, ada kesalah-an yang jauh lebih berat. Yaitu memanipulasi daftar hadir.

Dengan manipulasi se-perti itu, banyak anggota menjadi manusia super yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Bisa hadir di mana-mana pada waktu dan kesempatan yang sama. Itu sebuah penipuan yang amat memalukan. Mereka bolos, tetapi dengan menitip tanda tangan melalui ajudan, staf, bahkan teman, mereka dianggap hadir di ruang sidang yang kosong melompong itu.

Bolos tapi hadir adalah fakta paling kentara untuk men-jelaskan mentalitas manipulatif yang bersarang di lembaga legislatif saat ini. Itulah mentalitas yang menyebabkan banyak anggota dewan yang jelas-jelas mengatur suap dan korupsi, tetapi yang masuk bui orang lain. Si pengatur skenario ke mana-mana mengatakan dirinya bersih.

Sama dengan manipulator tanda tangan daftar hadir itu. Andaikata yang bolos rapat harus dihukum, yang jujur mem-boloslah yang masuk bui. Sebaliknya mereka yang faktual tidak berada di ruang sidang karena nyata-nyata membolos akan luput karena diselamatkan tanda tangan palsu itu.

Jadi, beban terberat bagi reformasi kelembagaan, termasuk reformasi DPR, adalah membongkar kepalsuan yang dibung-kus rapi dan terbela melalui kebekuan prosedural. Itulah yang bisa menjelaskan mengapa korupsi semakin menjadi-jadi di tengah kampanye antikorupsi yang menggema. Mengapa bolos terus menjadi-jadi di DPR di tengah teriakan bangga tentang reformasi.

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

Beban terberat bagi reformasi kelembagaan, termasuk reformasi DPR, adalah membongkar kepalsuan yang dibungkus rapi melalui kebekuan prosedural.’’

Afeksi Ibu dan Anak

PAUSE

Bolos tapi Hadir

REUTERS/UNIVERSITY OF MELBOURNE/HANDOUT

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Potensi Bisa Guritadari AntartikaIni kisah penemuan spesies baru dari kelompok gurita di Antartika dengan kondisi temperatursub-zero.Humaniora,

Hlm 21

Pemerintah beralasan mati listrik bukan karena tiadanya pasokan, melainkan akibat faktor alam.

Rudi Kurniawansyah

Batal karena Menteri Pamit

Listrik masih Biarpet

DPR Siap Revisi Tatib

MENKUM DAN HAM TIDAK DATANG:Kursi untuk Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar kosong karena yang bersangkutan tidak hadir saat rapat dengan Tim Pengawas Kasus Bank Century di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

FOTO-FOTO: MI/SUSANTO