bab i sap asi eks klusif

23
B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Profesor Soehartati Gondhowiardjo mengatakan, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia kian meningkat. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1 banding 1.000 orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 30 persen di seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia. Kenaikan prevalensi kanker payudara di Indonesia menjadi masalah bagi pengobatan.pusat pengobatan kanker payudara di Indonesia baru dapat melayani 15 persen pasien kanker dan di daerah sampang sebanya 25 persen pada tahun 2013. angka kanker di Indonesia masih diprediksi 1 banding 1.000,Indonesia perlu menambah pusat pengobatan kanker dengan lokasi yang merata. mewaspadai risiko kanker dengan memulai pola hidup sehat merupakan yang utama. Sekitar 43 persen dari kanker dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan 30 persen dari kanker dapat terdeteksi. Kanker merupakan penyakit dengan proses perkembangan yang panjang dan memiliki banyak faktor risiko. Penyebab kanker tidak dapat ditentukan dari satu faktor risiko saja, tetapi gabungan dari banyak faktor risiko.Jika hanya memiliki satu atau dua faktor risiko belum tentu dapat mengembangkan kanker, asalkan menghindari faktor risiko yang lain,.Faktor risiko kanker antara lain riwayat keluarga, infeksi virus, paparan bahan kimia, dan 1

Upload: masykurillah-aroon

Post on 23-Jan-2016

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

share it

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Sap Asi Eks Klusif

B AB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Profesor

Soehartati Gondhowiardjo mengatakan, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia kian

meningkat. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi

kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya

1 banding 1.000 orang.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC)

memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 30 persen di seluruh

dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti

Indonesia. Kenaikan prevalensi kanker payudara di Indonesia menjadi masalah bagi

pengobatan.pusat pengobatan kanker payudara di Indonesia baru dapat melayani 15 persen

pasien kanker dan di daerah sampang sebanya 25 persen pada tahun 2013. angka kanker di

Indonesia masih diprediksi 1 banding 1.000,Indonesia perlu menambah pusat pengobatan kanker

dengan lokasi yang merata. mewaspadai risiko kanker dengan memulai pola hidup sehat

merupakan yang utama. Sekitar 43 persen dari kanker dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan

30 persen dari kanker dapat terdeteksi.

Kanker merupakan penyakit dengan proses perkembangan yang panjang dan memiliki

banyak faktor risiko. Penyebab kanker tidak dapat ditentukan dari satu faktor risiko saja, tetapi

gabungan dari banyak faktor risiko.Jika hanya memiliki satu atau dua faktor risiko belum tentu

dapat mengembangkan kanker, asalkan menghindari faktor risiko yang lain,.Faktor risiko kanker

antara lain riwayat keluarga, infeksi virus, paparan bahan kimia, dan radiasi. Sedangkan untuk

mencegah kanker diperlukan pencegahan primer yang terdiri dari berpikir positif, bergerak aktif,

dan menjaga pola makan, serta pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan vaksinasi.

1

Page 2: Bab i Sap Asi Eks Klusif

B. Tujuan umum

Setelah megikuti proses Promosi Kesehatan di harapkan klie mampu untuk

melakukan pemberian asi eksklusif dan untuk keluarga terutama suami mendukung tentang

pemberian asi ekskusif ini

C. Tujuan khusus

Setelah megikuti promosi kesehatan ini klien dan keluarga dapat megetahui tentang

Pengertian pemberian asi eksklusif

Kegunanan atau fungsi pemberian asi eksklusif

Cara pemberian asi eksklusif yang tepat dan benar

D. Manfaat

1. Bagi pemateri

Lebih meningkatkan pengetahuan tentang materi yang disampaikan (pemberian

asi eksklusif) serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah

untuk disampaikan kepada para audience.

2. Bagi audience

Menjadikan sebagai tambahan pengetahuan, serta dapat memahami manfaat dari

pemberian asi eksklusif

3. Bagi instansi

Promosi Kesehatan (Promkes) ini dapat di jadikan pertimbangan dalam

memberikan pendidikan tentang pentingnya pemberian asi eksk;lusif.

BAB II

2

Page 3: Bab i Sap Asi Eks Klusif

SUSUNAN PANITIA

Pembimbing Ruangan :

Pembimbing Akademik : Durotul Kamelia, S.kep, Ns

Ketua Pelaksana : Ikbal Felayati

Penyaji : Evi Niawati

Notulen : Muryana

Sie.Dokumentasi : M Ikrar Alvian

Sie.perlengkapan : M Suudi

3

Page 4: Bab i Sap Asi Eks Klusif

BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Promosi Kesehatan

Topik : pemberian asi eksklusif

Sub Topik : Sebaiknya anda mengetahui, dan paham apa itu pemberian asi eksklusif

Sasaran : Klien dan keluarga Klien

Hari / Tanggal :

Waktu : 60 menit

I. TUJUAN UMUM

Setelah melakukan penyuluhan, sasaran mampu mengetahui tentang

pentingnya pemberian asi eksklusif dan manfaat dari asi ekslusif

II. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti pembelajaran selama 45 menit tentang kanker payudara,

tanda dan gejalannya mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian kanker payudara

2. Mengetahui penyebab dan gejala kanker peyudara

3. Mengetahui pemeriksaan payudara secara SADARI

4. Mengetahui pencegahan kanker payudara

5. Mengetahui cara pengobatan kanker payudara

III. POKOK MATERI

1. Pengertian kanker payudara

2. Penyebab dan faktor resiko kanker payudara

3. Gejala kanker payudara

4. Cara memeriksa payudara secara SADARI

5. Cara pencegahan kanker payudara

6. Pengobatan kanker payudara

4

Page 5: Bab i Sap Asi Eks Klusif

IV. SASARAN

Siswi SMA Negeri 3 Sampang :

Kelas I : 10 siswi

Kelas II : 10 siswi

Kelas III : 10 siswi

V. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

VI. MEDIA

1. LCD

2. Laptop

3. Leaflet

4. Sound system

5. Microphone

VII. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Seluruh siswa hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan didalam kelas

Perorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Seluruh siswa antusias terhadap materi penyuluhan

Seluruh siswa tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai

dilaksanakan

Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar

3. Evaluasi Hasil

Seluruh siswa mengetahui tentang Kanker payudara

Setiap individu tahu dan mengerti apa itu Kanker payudara

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

5

Page 6: Bab i Sap Asi Eks Klusif

TAHAP KEGIATAN PEYULUHAN KEGIATAN SASARANMETODE dan

MEDIA

Pembukaan

(15 menit)

- Memperkenalkan diri

- Menyamakan Presepsi

- Menyampaikan maksud dan

tujuan dilaksanakan

penyuluhan

- Menggali pengetahuan siswa

- Menjawab salam

- Memperhatikan dan

menjawab pertanyaan

Ceramah dan

Tanya jawab

Penyajian

(20 menit)

- Menjelaskan pengertian

kanker payudara

- Menjelaskan faktor resiko

kanker payudara

- Menjelaskan tanda, gejala

kanker payudara

- Menjelaskan cara

pemeriksaan payudara

secara SADARI

- Menjelaskan pengobatan

kanker payudara

- Menyimak penjelasan

- Mengajukan

pertanyaan seputar

materi

Ceramah dan

Tanya jawab

Power Point

Penutup

(20 menit)

- Memberi kesimpulan materi

- Menanyakan umpan balik

- Pemberian Door prize

- Menyampaikan hasil

evaluasi

- Menutup acara penyuluhan

- Membagi Leaflet

- Memperhatikan

penjelasan

- Menjawab pertanyaan

dari penyuluh

Ceramah dan

Tanya jawab

Leaflet

6

Page 7: Bab i Sap Asi Eks Klusif

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus

tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika

benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)

pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe)

ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-

paru, hati, kulit, dan bawah kulit. ( Lincoln Jackie,wilensky.2008)

B. PENYEBAB KANKER PAYUDARA

Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kanker payudara. Namun

terdapat beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya kanker payudara.

Yaitu:

1. Keluarga yang memiliki penyakit serupa

2. Usia yang makin bertambah

3. Tidak memiliki anak

4. Kehamilan utama pada usia di atas 30 tahun

5. Periode mentruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau manopause lebih

lambat).

6. Faktor hormonal

C. GEJALA KANKER PAYUDARA

Gejala-gejala yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan:

1. Terdapat benjolan di payudara atau ketiak

2. Perubahan luar biasa pada tekstur, bentuk, ukuran payudara

7

Page 8: Bab i Sap Asi Eks Klusif

3. Kulit payudara berkerut

4. Puting payudara tertarik ke dalam

5. Keluar lelehan luar biasa dari puting payudara

D. CARA PEMERIKSAAN

Setiap wanita seharusnya memeriksakan payudaranya setiap bulan. Waktu yang

terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah seminggu setelah mendapat haid, karena

sebelum haid banyak wanita berpayudara lembut atau bergumpal. Pemeriksaan payudara

bulanan ini sebaiknya dilakukan pada saat mencapai usia 25 tahun, kerna resiko kanker

payudara meningkat dengan bertambahnya usia. Untuk yang telah monopause, pemeriksaan

payudara dapat dilakukan sesuai keinginan tetapi rutin setiap bulan pada tanggal yang sama.

Prosedur 3 langkah berikut dapat menyelamatkan jiwa anda karena dengan prosedur ini,

kanker payudara dapat dideteksi secara dini, pada saat masih dapat disembuhkan.

Cara-cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) :

a. Ketika mandi

Periksa payudara sewaktu anda mandi. Tangan dapat lebih mudah bergerak pada

kulit yang basah. Mulailah dengan melakukan pemijatan dibawah ketiak & berputar

(kearah dalam) dengan menggerakan ujung jari- jari anda. Lakukan pemijatan ini pada

kedua payudara.

b. Didepan cermin

Periksa payudara anda dengan kedua lengan diangkat keatas. Perhatikan:

Perubahan ukuran, bentuk, adanya cekungan, tertariknya atau perbedaan puting payudara.

Lakukanlah beberapa tekanan seputar payudara yang dimulai dari bagian bawah. Hal ini

untuk mengtahui apakah puting mengeluarkan cairan atau tidak (kecuali air susu bagi

mereka yang menyusui).

c. Berbaring

rasakan payudara anda dengan cara berbaring. Gunakan pijatan pelan namun mantap

(tapi bukan keras) dengan tiga ujung jari (telunjuk, tengah, dan manis). Jaga posisi ujung jari

datar terhadap permukaan payudara. Gunakan gerakan memutar, Pijat seluruh payudara anda

dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari

ketiak sampai belahan payudara. Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gunakan

pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian

tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat mencapai jaringan

bagian dalam, anda harus dapat merasakan tulang iga.

8

Page 9: Bab i Sap Asi Eks Klusif

E. CARA PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA

Beberapa cara pencegahan kanker payudara:

1. Berolahraga

Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko kanker

payudara hingga 18 persen menurut studi lain yang melibatkan 74 ribu wanita berumur 50

sampai 79 tahun.

2. Menjaga berat badan

Semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar

risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat badan

sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya

meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker.

American Cancer Society pernah melakukan studi yang melibatkan 62 ribu wanita.

Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur

18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang

bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan

berat badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker.

3. Menghindari lemak

Ada keterkaitan antara konsumsi tinggi lemak tak jenuh rantai jamak (minyak

jagung, bunga matahari dll) dengan kanker payudara.

4. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan

Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya melindungi

kanker payudara. Para peneliti Universitas New York membandingkan sampel darah 270

wanita penderita kanker payudara dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita yang

memiliki karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker payudara

9

Page 10: Bab i Sap Asi Eks Klusif

dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi. Usahakan selalu menyertakan sayur dan buah-

buahan dalam menu harian Anda, terutama wortel, tomat, semangka dan bayam.

5. Banyak mengkonsumsi kedela

Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara dengan membatasi

efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas susu kedelai atau tiga potong tahu/tempe

setiap hari dapat melindungi Anda dari kanker payudara.

6. Menyusui

Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibunya karena menekan

kadar estrogen. Para peneliti membandingkan angka melahirkan dan pola menyusui wanita

yang hidup di negara maju dan negara berkembang. Mereka mendapati bahwa wanita di

negara maju dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya bila memiliki

anak lebih banyak dan menyusui mereka seperti para wanita di negara berkembang (rata-rata

30 bulan per kelahiran).

7. Tidak merokok

Semakin muda wanita merokok, semakin besar peluangnya terkena kanker payudara

sebelum menopause. California Environmental Protection Agency melaporkan bahwa

merokok pasif, terutama di kalangan wanita muda, adalah salah satu penyebab kanker

payudara.

F. CARA PENGOBATAN KANKER PAYUDARA

Ada beberapa pengobatan kanker payudara secara klinis medis yang penerapannya banyak

tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu :

1. Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi yaitu :

a) Modified Radical Mastectomy

yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada,

tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

b) Total (Simple) Mastectomy

yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

c) Radical Mastectomy

yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy,

yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh

payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy

direkomendasikan pada pasien yang be

10

Page 11: Bab i Sap Asi Eks Klusif

sar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

2. Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker

dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang

masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu

makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit

cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam

bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui

mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh.

Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena

pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

4. Lintasan metabolisme

Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi

tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh ovarian

suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efektivitas untuk

menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang.Walaupun pada umumnya asupan

asam bifosfonat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat

menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.

CT dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi cAMP dan

menghambat perkembangan sel kanker.Molekul cAMP tersebut terbentuk dari ekspresi

pencerap CT yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine

nucleotide-binding protein. Respon cAMP terhadap CT dapat menurun ketika sel terinkubasi

senyawa mitogenik berupa 17 beta-estradiol dan EGF, dan meningkat seiring inkubasi

11

Page 12: Bab i Sap Asi Eks Klusif

senyawa penghambat pertumbuhan seperti tamoxifen dan 1,25 (OH) 2D3, serta

oligonukleotida dan proto-onkogen c-myc. Namun penggunaan tamoxifen meningkatkan

risiko terjadi polip endometrial, hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin.

Respon berupa produksi cAMP yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain CT.

Senyawa efektor adenylate cyclase seperti forskolin dan senyawa beta-adrenergic receptor

agonist seperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi cAMP.Pada sel MDA-

MB-231, CT akan menginduksi fosforilasi c-Raf pada serina posisi ke 259 melalui lintasan

protein kinase A dan menyebabkan terhambatnya fosforilasi ERK 1/2 yang diperlukan bagi

kelangsungan hidup sel MDA-MB-231, dan menghambat ekspresi mRNA uPA yang

diperlukan sel MDA-MB-231 untuk invasi dan metastasis. Walaupun demikian kalsitonin

tidak mempunyai efek yang signifan untuk menghambat proliferasi sel MCF-7. Apoptosis sel

MDA-MB-231 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat fosforilasi Akt dan mRNA

AKT, aktivitas Bcl-2 dan protein Bax, MMP-9 dan MMP-2, serta meningkatkan aktivitas

kaspase-3.

12

Page 13: Bab i Sap Asi Eks Klusif

G. STADIUM PADA KANKER PAYUDARA

Stadium dalam kanker, adalah untuk menggambarkan kondisi kanker, yaitu letaknya,

sampai dimana penyebarannya, sejauh mana pengaruhnya terhadap organ tubuh yang lain.

untuk menentukan stadium dari kanker dipelukan test terlebih dahulu. Jadi stadium belum

bisa ditentukan apabila test itu belum komplit / selesai. Dengan mengetahui stadium, ini

adalah salah satu cara yang untuk menentukan pengobatan apa yang cocok untuk pasien.

Salah satu cara yang digunakan untuk menggambarkan stadium dari kanker adalah system

TNM. System ini menggunakan tiga criteria untuk menentukan stadium kanker. Yaitu :

1) Tumor itu sendiri, Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana lokasinya

( T, Tumor )

2) Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar kekelenjar

getah bening disekitarnya? ( N, Node )

3) Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain ( M, Metastasis )

STADIUM 0

Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer. Yaitu kanker tidak

menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu

pada payudara.

STADIUM I

Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh

getah bening

STADIUM II a

Pasien pada kondisi ini :

Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-

titik pada saluran di ketiak ( axillary limph nodes )

Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum menyebar

ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak ( axillary limph nodes ).

13

Page 14: Bab i Sap Asi Eks Klusif

Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-titik di

pembuluh getah bening ketiak.

STADIUM IIB :

Pasien pada kondisi ini :

1) Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.

2) Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.

3) Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.

STADIUM III A :

Pasien pada kondisi ini :

Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada

pembuluh getah bening ketiak.

Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada

pembuluh getah bening ketiak.

STADIUM III B :

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga

luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa

14

Page 15: Bab i Sap Asi Eks Klusif

sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak

dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.

STADIUM IIIC :

Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah

bening dalam group N3 ( Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening

dibawah tulang selangka

STADIUM IV :

Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh, yaitu :

Tulang, paru-paru,liver, tulang rusuk dan otak.

15

Page 16: Bab i Sap Asi Eks Klusif

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada yang jinak dan ada

yang ganas, tumor yang ganas itulah yang disebut kanker. Kanker payudara adalah tumor ganas

yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan

penunjangnya (Anonim, 2009).

Penyebab kanker payudara tidak diketahui, tetapi payudara merupakan alat seks sekunder

yang selalu menerima rangsangan hormonal setiap siklus menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi

(menyusui). Sel-sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan

degenerasi jinak atau menjadi ganas (Manuaba, 2010).

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dalam materi ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya para

wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar mengurangi risiko

terkena kanker payudara.

16

Page 17: Bab i Sap Asi Eks Klusif

DAFTAR PUSTAKA

Suryaningsih, E. K., dan Sukaca, B. E., 2009. Gejala-Gejala Kanker Payudara.

Lincoln Jackie,wilensky.2008. kanker payudara dan diagnosanya.jakarta : PT. Prestasi

Pusakarya.

Materi Kuliah Maternitas Akper Nata 2013

Anonim. 2009. Kanker Payudara.(http://www.google.com/kanker-payudara.pdf) diakses tanggal 17 Oktober 2012. Makassar

17