pif eks ansel iii.ppt

25
06/12/22 PIFARMASI 1 Farmakologi Farmakologi Eksperimental Eksperimental Farmakologi Klinik Farmakologi Klinik 4 tahapan 4 tahapan uji klinis pada uji klinis pada manusia : manusia : Tahap 1 : kemampuan toleransi Tahap 1 : kemampuan toleransi subjek subjek efek toksik yg efek toksik yg rendah; rendah; Tahap 2 : efektivitas obat, Tahap 2 : efektivitas obat, efek samping/ efek samping/ gejala toksisitas gejala toksisitas yang muncul; yang muncul; Tahap 3 : penentuan manfaat Tahap 3 : penentuan manfaat

Upload: lullu-qudsiyah

Post on 03-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 1

Farmakologi EksperimentalFarmakologi Eksperimental Farmakologi KlinikFarmakologi Klinik 4 tahapan4 tahapan uji klinis pada manusia : uji klinis pada manusia :

Tahap 1 : kemampuan toleransi subjekTahap 1 : kemampuan toleransi subjek efek toksik yg rendah;efek toksik yg rendah;

Tahap 2 : efektivitas obat, efek samping/Tahap 2 : efektivitas obat, efek samping/ gejala toksisitas yang muncul;gejala toksisitas yang muncul;

Tahap 3 : penentuan manfaat obat baruTahap 3 : penentuan manfaat obat baru dilibatkan para dokter praktek dilibatkan para dokter praktek dan sebanyak mungkin pasien ;dan sebanyak mungkin pasien ;

Page 2: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 2

Tahap 4 : menyelidiki mekanisme kerja obatTahap 4 : menyelidiki mekanisme kerja obat tambahan, atau indikasi baru obat,tambahan, atau indikasi baru obat, atau obat baru menunjukkan efekatau obat baru menunjukkan efek yang merugikan.yang merugikan.

BioavailibitasBioavailibitas : keterdapatan hayati ; : keterdapatan hayati ; ketersediaan hayati.ketersediaan hayati.

Kecepatan absorbsi obat dalam sediaanKecepatan absorbsi obat dalam sediaan yang ditunjukkan oleh kurva kurun waktuyang ditunjukkan oleh kurva kurun waktu

terhadap konsentrasi pada sirkulasiterhadap konsentrasi pada sirkulasisistemiknya.sistemiknya.

Page 3: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 3

Tingkat ekivalensi antara produk obatTingkat ekivalensi antara produk obat- - Ekivalensi farmasetikaEkivalensi farmasetika : produk obat dg : produk obat dg

bahan aktif yg sama serta bentukbahan aktif yg sama serta bentuk sediaan yg samasediaan yg sama

- - Ekivalensi biologisEkivalensi biologis ( bioekuivalen ):( bioekuivalen ):Ekivalensi farmasetika bila diberikanEkivalensi farmasetika bila diberikankepada individu yg sama dgkepada individu yg sama dgpengaturan dosis yg sama pula akanpengaturan dosis yg sama pula akanmenghasilkan bioavailibiltas ygmenghasilkan bioavailibiltas ygdapat dibandingkan.dapat dibandingkan.

Page 4: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 4

- - Ekivalensi terapeutikEkivalensi terapeutik : ekivalensi : ekivalensi

farmasetika bila diberikan kepadafarmasetika bila diberikan kepada

individu yang sama dalam suatuindividu yang sama dalam suatu

pengaturan dosis yang sama, pengaturan dosis yang sama, padapada

dasarnya akan menghasilkan efekdasarnya akan menghasilkan efek

terpeutik yang sama.terpeutik yang sama.

Page 5: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 5

KODE ETIK SEORANG FARMASISKODE ETIK SEORANG FARMASIS

1.1. Harus berpegang kepada kesehatan dan Harus berpegang kepada kesehatan dan

keselamatan pasien & memberikankeselamatan pasien & memberikan

kemampuan profesinya kepada pasien;kemampuan profesinya kepada pasien;

2. Tidak dimaafkan bila menyerahkan, 2. Tidak dimaafkan bila menyerahkan,

mempromosikan, mengeddarkan obat-mempromosikan, mengeddarkan obat-

obatan / alat pengobatan/ pelayanan obatan / alat pengobatan/ pelayanan dalam mutu yang tidak baik / tidak sesudaidalam mutu yang tidak baik / tidak sesudai

dengan standar / undang-undang;dengan standar / undang-undang;

Page 6: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 6

3. Harus selalu menyempurnakan &3. Harus selalu menyempurnakan &

memperluas pengetahuan keahliannya;memperluas pengetahuan keahliannya;

4. Mempunyai tugas mengamati undang-4. Mempunyai tugas mengamati undang-

undang & menerima prinsip-prinsip etiknya/undang & menerima prinsip-prinsip etiknya/

tidak terlibat dengan aktivitas / langkah-tidak terlibat dengan aktivitas / langkah-

langkah yang tidak etis pada profesinya;langkah yang tidak etis pada profesinya;

5. Hanya mencari imbalan yang layak & cukup5. Hanya mencari imbalan yang layak & cukup

bagi profesinya;bagi profesinya;

Page 7: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 7

6. Harus menghormati/ menjaga kerahasiaan 6. Harus menghormati/ menjaga kerahasiaan dan catatan sifat pribadi dari keahliannya;dan catatan sifat pribadi dari keahliannya;

7. Harus memberikan keterangan kepada7. Harus memberikan keterangan kepada pasien yang berhubungan denganpasien yang berhubungan dengan profesinya dengan tepat;profesinya dengan tepat;

8. Harus bekerja sama dengan organisasi 8. Harus bekerja sama dengan organisasi yangyang

bertujuan memperbaiki profesi &bertujuan memperbaiki profesi & menyediakan waktu & dana untukmenyediakan waktu & dana untuk menyelenggarakan pekerjaan organisasi.menyelenggarakan pekerjaan organisasi.

Page 8: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 8

TATA NAMATATA NAMA- Nama resmi obat dihubungkan seperti - Nama resmi obat dihubungkan seperti nama obat yang nama obat yang bukan patenbukan paten atau atau namanama umum ;umum ;

berbeda denganberbeda dengan nama patennama paten atau atau merek dagangmerek dagang yang yang diberikan kepada bahan kimia olehdiberikan kepada bahan kimia oleh pembuat atau penyalur obat.pembuat atau penyalur obat.

- Istilah - Istilah nama generiknama generik telah digunakan telah digunakan secara luas – dg nama tunggal bukansecara luas – dg nama tunggal bukan paten.paten.

Page 9: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 9

Koefisien Partisi dan pKAKoefisien Partisi dan pKA Untuk menghasilkan respons farmakologi, Untuk menghasilkan respons farmakologi,

suatu molekul harus melewati membransuatu molekul harus melewati membran

biologis yang terdiri dari protein, bahanbiologis yang terdiri dari protein, bahan

lemak sebagai penghalang lipofilik tempatlemak sebagai penghalang lipofilik tempat

lalu lintas obat.lalu lintas obat.

Ketahanan penghalang terhadap Ketahanan penghalang terhadap

perpindahan obat berhubungan dengan sifatperpindahan obat berhubungan dengan sifat

lipofilik & molekul yang sedang dipindahkan.lipofilik & molekul yang sedang dipindahkan.

Page 10: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 10

Koefisiensi partisi minyak / air : ukuran sifatKoefisiensi partisi minyak / air : ukuran sifat

lipofilik suatu molekul;lipofilik suatu molekul;

Koefisiensi partisi (P) menggambarkanKoefisiensi partisi (P) menggambarkan

rasio pendistribusian obat ke dalam pelarutrasio pendistribusian obat ke dalam pelarut

sistem dua fase, yaitu pelarut organik dansistem dua fase, yaitu pelarut organik dan

air.air.

Page 11: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 11

Dengan menggunakan air oktanol – Dengan menggunakan air oktanol – rumusrumus : :

(Kons.obat dalam oktanol)(Kons.obat dalam oktanol)

P = --------------------------------------------P = --------------------------------------------

(Kons.obat dalam air )(Kons.obat dalam air )

Untuk obat yang Untuk obat yang terionisasi terionisasi ::

(Kons.obat dalam oktanol)(Kons.obat dalam oktanol) P = --------------------------------------------P = --------------------------------------------

( 1 – ( 1 – oc ) oc ) ( Kons.obat dalam air )( Kons.obat dalam air )

Page 12: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 12

Bentuk obat dan laju larutBentuk obat dan laju larut : :

- karakteristik partisi ;- karakteristik partisi ;

- konstanta kelarutan;- konstanta kelarutan;

- ukuran partikel obat;- ukuran partikel obat;

- bentuk kristal;- bentuk kristal;

- sifat permukaan ;- sifat permukaan ;

mempengaruhi laju larut.mempengaruhi laju larut.

Page 13: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 13

StabilitasStabilitas- Stabilitas fisika & kimia bahan obat harus- Stabilitas fisika & kimia bahan obat harus diselidiki berkali-kali :diselidiki berkali-kali :

- pada suhu penyimpanannya;- pada suhu penyimpanannya; kelembaban; cahaya; oksigen ;kelembaban; cahaya; oksigen ; pengaruh potensil lain yg pengaruh potensil lain yg

mengganggu ;mengganggu ;

- penyelidikan dg bahan-bahan- penyelidikan dg bahan-bahan farmasetik farmasetik utk menentukan stabilitas utk menentukan stabilitas kimia & fisika sebelumkimia & fisika sebelum memformulasikan menjadi bentukmemformulasikan menjadi bentuk sediaan;sediaan;

Page 14: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 14

- untuk obat tertentu – bentuk kristal /- untuk obat tertentu – bentuk kristal /

polimorf mungkin lebih stabil – pentingpolimorf mungkin lebih stabil – penting

supaya obat dipastikan murni sebelumsupaya obat dipastikan murni sebelum

percobaan uji stabilitas;percobaan uji stabilitas;

- ketidakmurnian – sebagai katalisator- ketidakmurnian – sebagai katalisator

kerusakan obat / jadi tidak stabil.kerusakan obat / jadi tidak stabil.

Page 15: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 15

Mekanisme Kerja ObatMekanisme Kerja Obat : :- Modifikasi bahan obat dapat menghasilkan- Modifikasi bahan obat dapat menghasilkan senyawa baru dg kelebihan terapeutiknya.senyawa baru dg kelebihan terapeutiknya.

- Kerja dari banyak obat terjadi pada tingkatan- Kerja dari banyak obat terjadi pada tingkatan molekul dg interaksi antara molekul-molekulmolekul dg interaksi antara molekul-molekul obat dg susunan molekul atauobat dg susunan molekul atau kandungannya.kandungannya.

- Efek kerja obat – dapat dipandang sbg- Efek kerja obat – dapat dipandang sbg stimulasistimulasi, , depresidepresi atau atau iritasiiritasi..

Page 16: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 16

- Suatu penambahan aktivitas sel-sel - Suatu penambahan aktivitas sel-sel khususkhusus

akibat adanya obat menunjukkan sebagaiakibat adanya obat menunjukkan sebagai

stimulasi.stimulasi.

- Suatu pengurangan dalam aktivitas = - Suatu pengurangan dalam aktivitas =

depresidepresi . .

- Obat yang mengiritasi bermanfaat- Obat yang mengiritasi bermanfaat

membangunkan sel yang malas ke membangunkan sel yang malas ke aktivitasaktivitas

normalnya.normalnya.

Page 17: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 17

- - Bila digunakan untuk periode waktu yang Bila digunakan untuk periode waktu yang

lebih lama dalam konsentrasi yanglebih lama dalam konsentrasi yang

berlebihan berlebihan akibatkan kerusakan sel. akibatkan kerusakan sel.

PENGGOLONGAN OBATPENGGOLONGAN OBAT berdasarkan:berdasarkan:

1. tempat kerja dalam tubuh;1. tempat kerja dalam tubuh;

2. aktivitas terapeutik / penerapannya;2. aktivitas terapeutik / penerapannya;

3. mekanisme kerja farmakologinya;3. mekanisme kerja farmakologinya;

4. sumber asal / sifat-sifat kimianya dan4. sumber asal / sifat-sifat kimianya dan

farmakologi obat.farmakologi obat.

Page 18: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 18

Seleksi Bahan Obat dan Seleksi Bahan Obat dan PenggunaannyaPenggunaannya

Terapi obat RasionalTerapi obat Rasional – penting dalam – penting dalam

penulisan resep, penyaluran penulisan resep, penyaluran dandan

penggunaan obat-obatan.penggunaan obat-obatan.

Kemanjuran terapeutikKemanjuran terapeutik suatu produk suatu produk obatobat

tergantung pada faktor-faktor dalam 3tergantung pada faktor-faktor dalam 3

golongan besar yaitu :golongan besar yaitu :

Page 19: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 19

1.1. Faktor Penulisan ResepFaktor Penulisan Resep : obat, dosis, : obat, dosis,

bentuk sediaan yg tepat dg petunjukbentuk sediaan yg tepat dg petunjuk

yg cocok bagi pasien & memantauyg cocok bagi pasien & memantau

efek obat;efek obat;

2. 2. Faktor PasienFaktor Pasien : segala hal yg menunjang : segala hal yg menunjang

dosis penyerapan, metabolisme dandosis penyerapan, metabolisme dan

kemanjuran obat :kemanjuran obat :

umur, kesehatan umum, status umur, kesehatan umum, status sistemsistem

organ, kerusakan metabolik, diet &organ, kerusakan metabolik, diet &

nutrisi, kepekaan terhadap obat, nutrisi, kepekaan terhadap obat,

Page 20: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 20

keadaan penyakit, terapi dg obat-obatan,keadaan penyakit, terapi dg obat-obatan,kesehatan fisiologi, sikap kesediaankesehatan fisiologi, sikap kesediaanmenyesuaikan, berkepentingan denganmenyesuaikan, berkepentingan dengankesehatan sendiri, dukungan keluarga,kesehatan sendiri, dukungan keluarga,kemampuan ekonomi.kemampuan ekonomi.

3. 3. Faktor FarmaseutikFaktor Farmaseutik : berhubungan dg : berhubungan dgrancangan & pembuatan bentuk sediaan,rancangan & pembuatan bentuk sediaan,tersedianya obat secara biologis sesudahtersedianya obat secara biologis sesudahpemberian, pengemasan, penandaan,pemberian, pengemasan, penandaan,distribusi, penyimpanan sertadistribusi, penyimpanan sertapenyebarannya.penyebarannya.

Page 21: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 21

Efek yang merugikanEfek yang merugikan- tidak ada yang tidak berbahaya;- tidak ada yang tidak berbahaya;- secara potensial semuanya beracun;- secara potensial semuanya beracun;- harus ditetapkan & digunakan secara - harus ditetapkan & digunakan secara hati-hati hati-hati

Tanda PeringatanTanda Peringatan secara menonjol harus secara menonjol harus ditempelkan pd bagian dalam bungkusditempelkan pd bagian dalam bungkusproduk obat, dalam iklan & promosi,produk obat, dalam iklan & promosi,berupa “Kontra indikasi, Peringatan,berupa “Kontra indikasi, Peringatan,Waspada, dan Reaksi yang merugikan”.Waspada, dan Reaksi yang merugikan”.

Page 22: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 22

Dosis ObatDosis Obat tergantung pada cara pemakaiannya tergantung pada cara pemakaiannya (mulut, dubur, infeksi) karena perbedaan(mulut, dubur, infeksi) karena perbedaan tingkat penyerapan obat dan kelanjutantingkat penyerapan obat dan kelanjutan kerja obat melalui berbagai cara setelahkerja obat melalui berbagai cara setelah pemakaiannya.pemakaiannya.

- dosis pencegahan;- dosis pencegahan;- dosis terapeutik.- dosis terapeutik.

Dosis Obat dinyatakan dalam bentuk sistem Dosis Obat dinyatakan dalam bentuk sistem metrikmetrik

Page 23: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 23

Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obatobat

- obat yang menimbulkan efek yang - obat yang menimbulkan efek yang

diinginkan oleh kebanyakan pasiendiinginkan oleh kebanyakan pasien

dianggap sbg dosis lazim = dianggap sbg dosis lazim = dosis awaldosis awal;;

- supaya obat memberikan efek sistemik - supaya obat memberikan efek sistemik

harus diserap pada jumlah yg cocok harus diserap pada jumlah yg cocok

melalui jalur pemakaiannya, diedarkanmelalui jalur pemakaiannya, diedarkan

kepada tempat reseptornya dalamkepada tempat reseptornya dalam

konsentrasi yang tepat dan tetap.konsentrasi yang tepat dan tetap.

Page 24: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 24

Salah satu cara mengukur ciri-ciri absorbsi Salah satu cara mengukur ciri-ciri absorbsi obat dengan :obat dengan :

- menentukan konsentrasi serum - menentukan konsentrasi serum darahnya dihubungkan dengan efekdarahnya dihubungkan dengan efek obat.obat.

Dosis efektif menengahDosis efektif menengah : : intensitas efek yg intensitas efek yg diharapkan 50% dari jumlah orangdiharapkan 50% dari jumlah orang percobaan.percobaan.

Dosis toksik medianDosis toksik median : efek keracunan : efek keracunan tertentu diharapkan 50% dari orangtertentu diharapkan 50% dari orang percobaanpercobaan

Page 25: PIF Eks Ansel III.ppt

04/18/23 PIFARMASI 25

Hubungan antara efek obat yangHubungan antara efek obat yang

diharapkan yang tidak biasanyadiharapkan yang tidak biasanya

dinyatakan dalam indeks terapeutik –dinyatakan dalam indeks terapeutik –

dinyatakan sebagai rasio perbandingandinyatakan sebagai rasio perbandingan

antara dosis toksik median dan dosisantara dosis toksik median dan dosis

efektif median suatu obat.efektif median suatu obat.