modus baru bom sepeda - ftp.unpad.ac.id · rp2.900/eks (di luar p. jawa rp3.100/eks) rp67.000/bulan...

1
MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA JUMAT, 1 OKTOBER 2010 | NO.10811 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN REUTERS Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Gelar Tour de France Contador Dicopot Alberto Contador harus merelakan mahkota juara balap sepeda Tour de France 2010 akibat tidak lolos tes doping. Olahraga, Hlm 26 EDITORIAL NEGERI ini ternyata belum bebas dari serangan bom teroris. Kemarin, sebuah bom yang diduga sebagai aksi bunuh diri meledak di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Tidak ada korban tewas, selain orang yang diduga membawa bom itu terluka dan kini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Daya ledak bom itu memang bukan tergolong dahsyat, me- lainkan kategori sedang. Namun banyaknya paku dan paralon yang ditemukan di lokasi kejadian mengindikasikan bom itu di- maksudkan untuk melukai, bahkan bisa mematikan orang lain. Yang mengagetkan, dari pelaku itu aparat menemukan dua carik kertas berisi kalimat-kalimat jihad dan pengakuan sebagai kelompok Mujahidin. Ledakan bom, menurut pesan jihad itu, ditujukan kepada orang-orang kar dan juga sebagai bentuk balas dendam terhadap rekan-rekan mereka yang ditangkap dan dibunuh aparat negara. Pihak kepolisian kini memang sedang gencar-gencarnya memburu kelompok teroris, setelah mereka menyerang kan- tor polsek di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara, pekan lalu. Aksi kekerasan yang me- newaskan tiga anggota po- lisi itu terjadi hanya tiga hari setelah aparat menangkap belasan teroris di kawasan itu, yang diduga terlibat aksi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, pada 18 Agustus silam. Sebelumnya, aparat juga telah melakukan penang- kapan massal di kawasan Aceh, yang dijadikan seba- gai basis baru terorisme di Indonesia. Itu sebabnya, ledakan bom di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi itu tidak boleh dianggap enteng dan sepele kendati bom dahsyat terakhir terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta (17 Juli 2009). Ledakan bom di Kalimalang itu juga sekaligus membuyarkan premis yang menyebutkan bahwa teroris kini telah mengubah taktik mereka, dari serangan bom ke serangan bersenjata. Peristiwa ledakan itu sejatinya menyadarkan kita semua, terutama aparat keamanan, bahwa teroris menggunakan semua cara, baik aksi bom bunuh diri maupun serangan bersenjata. Masih besarnya ancaman teroris di Republik ini juga semes- tinya mendorong perlunya kerja sama penanganan terorisme yang lebih terpadu dan terorganisasi antara polisi dan TNI. Yang lebih penting lagi, penanganan terorisme bukan melulu urusan aparat keamanan, tapi juga semua lembaga negara ter- kait. DPR, misalnya, bisa memberikan anggaran yang propor- sional bagi aparat keamanan untuk menghajar terorisme. Bu- kan malah memotong anggaran strategis di bidang keamanan di satu pihak, dan menghamburkannya di lain pihak, untuk studi banding pelesiran ke luar negeri. Pemuka agama pun harus ikut ambil bagian dengan menya- darkan umatnya melawan terorisme. Jangan sampai Indonesia seperti Afghanistan atau Irak, yang hampir setiap hari selalu dihantui aksi bom bunuh diri. Karena itu, bila negeri ini ingin terbebas dari terorisme, negara tidak boleh lembek, apalagi kalah, terhadap berbagai bentuk aksi teroris. Ancaman Bom masih Nyata Bila negeri ini ingin terbebas dari terorisme, negara tidak boleh lembek, apalagi kalah, terhadap berbagai bentuk aksi teroris.” Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE ASI Cegah Infeksi Pengamat terorisme menduga bom tersebut bersifat pribadi dan di luar jalur kelompok teror lama. Golda Eksa K ESIGAPAN jajaran kepolisian benar- benar diuji dalam sepekan terakhir. Be- lum selesai konik di Tarakan, Kalimantan Timur, dan kon- flik antarkelompok di depan Pe ngadilan Negeri Jakarta Selatan, polisi kembali dibuat sibuk oleh bom berdaya ledak rendah di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, kemarin. Bom rakitan itu meledak di pinggir Jalan Kalimalang Raya, sekitar 6 meter dari Pos Polisi Lalu Lintas Sumber Arta Du- ren Sawit, Jakarta Timur. Bom diledakkan tepat di belakang seorang polisi yang tengah mengatur lalu lintas pada pu- kul 08.15 WIB. Pelaku, Ahmad bin Abu Ali, 35, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, datang dari arah Jakarta dengan menuntun sepeda melalui trotoar menuju Bekasi beserta bom rakitan yang diikat di bagian depan. Itu merupakan modus baru karena biasanya bom dibawa dengan mobil, sepeda motor, atau berjalan kaki. Kepala Unit Patroli Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Herry Azhari mengatakan Modus Baru Bom Sepeda SELIDIKI LOKASI KEJADIAN: Petugas Puslabfor Mabes Polri menyelidiki lokasi ledakan bom di dekat Pospol Lalu Lintas Sumber Arta Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin. Ledakan berasal dari bom rakitan yang dibawa seorang pengendara sepeda. ledakan disertai serpihan paku hanya berjarak 1 meter dari dirinya. “Pelaku yang telah berdarah berusaha kabur dengan tubuh sempoyongan. Kami tangkap dan segera amankan lokasi,” kata Herry yang tidak terluka sebab serpihan paku ukuran 4 cm dari bom rakitan tersebut hanya menempel di lengan bajunya. Dari saku celana pelaku ditemukan dua carik kertas yang di atasnya tertera tulisan tangan dengan tinta hitam menggunakan huruf kapital. Tulisan itu berisi peringatan bernuansa balas dendam (lihat gras). Pelaku yang pria kelahiran Aceh dan sudah beberapa tahun hijrah ke Jakarta itu mengalami luka serius di bagian leher dan wajah. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kepala Polda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo mengatakan polisi sedang memeriksa empat orang saksi yang ada di lokasi kejadian. Polisi juga masih me- nyelidiki motif pengeboman. Balas dendam Peneliti masalah terorisme Al Chaidar menilai bom Kali- malang adalah bom amatir in- dividual di luar jalur komando. “Tidak ada dalam jaringan Jamaah Islamiyah, Darul Islam, atau Tanzim Qaidatul Jihad. Ini bom amatir kedua setelah bom Resto A&W Cimanggis di Cimanggis oleh M Nuh pada 2006,” ujarnya. Pengamat terorisme Mar- digu Wowiek Prasantyo juga menduga motif pelaku adalah dendam pribadi yang tidak Hakim MK Pelesir di Belanda DEMAM pelesir pejabat ne- gara yang dikamuflasekan sebagai kegiatan studi banding terus mewabah. Bukan hanya DPR dan DPD, hakim-hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pun melakukan agenda itu. Dua hakim MK, Akil Mochtar dan Hamdam Zoelva, diketa- hui sedang berada di Belanda pada 27-30 September. Berda- sarkan sumber Media Indonesia di Den Haag, ‘Negeri Kincir Angin’ itu sebenarnya bukan tujuan mereka. Negara yang resmi dikunjungi adalah Jer- man dan Austria. Selama di Belanda, hanya ada satu agenda mereka yang terpantau, yakni pertemuan de- ngan warga Indonesia di KBRI pada 29 September lalu. Dalam pertemuan itu dibuatkan acara diskusi bertema Kewenangan MK dalam sengketa pilkada dan permakzulan presiden. Hanya sekitar 20 WNI yang hadir da- lam acara itu. Menurut KBRI di Den Haag, kunjungan dua hakim MK ke Belanda itu resmi. “Ada surat- nya kok dengan tembusan ke Kemenlu,” ujar Yudi Fitriandi, Konsuler Penerangan dan So- sial Budaya KBRI Den Haag, kemarin. Secara terpisah, Perhimpun- an Pelajar Indonesia Kota Den Haag menyatakan pertemuan itu sekadar dibuat-buat. “Se- gala materi informasi yang dipaparkan dapat diakses dari situs MK. Jadi buat apa mereka ke sini?” ujar Ashif Rifat, maha- siswa Indonesia di Den Haag. Didampingi istri Sementara itu, Akil Mochtar ketika dihubungi mengaku ia bersama Hamdan memang ke Belanda. Tetapi, akunya, tuju- annya ke Jerman untuk belajar constitutional complaint dan ke Austria guna mengadakan kunjungan bilateral. Namun, karena masuknya melewati Be- landa, katanya, ia dan Hamdan menyempatkan diri bertemu Dubes RI JE Habibie dan ber- tatap muka dengan WNI di Belanda serta mengunjungi MA di negeri yang pernah menjajah Indonesia tersebut. Sekjen MK Janedjri M Gaf- far memaparkan bahwa kun- jungan hakim MK tersebut atas undangan dari MK Jerman dan Austria. Kunjungan dua hakim itu didampingi istri masing- masing dan seorang staf. Janedjri menjelaskan dana perjalanan mereka dari ang- garan MK yang berasal dari APBN. Biaya untuk satu orang hakim sebesar Rp80 juta, se- dangkan untuk staf Rp50 juta per orang. Menurut rencana, mereka di Eropa hingga 5 Oktober dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 6 Oktober. (*/Jer/NJ/X-5) ANJURAN WHO agar memberi air susu ibu (ASI) eksklusif (6 bulan) memang tepat karena terbukti dapat mencegah in- feksi pada bayi. Sebuah penelitian di Yunani dalam Archives of Diseases in Childhood baru-baru ini menunjukkan hanya 91 dari 1.000 bayi baru lahir yang telah divaksinasi dalam periode satu tahun dan mendapat ASI eksklusif, terkena infeksi. Menurut Profesor Emmanouil Galanakis dari Departemen Anak Univer- sitas Crete Heraklion, Yunani, ASI mengandung antibodi, dan nutrisi yang membantu bayi melawan infeksi. (*/BBC/X-8) MI/ADAM DWI terkait dengan kelompok teror lama. “Kemungkinan besar motif pengeboman adalah dendam pribadi. Aksi tersebut berada di luar kelompok teror yang di- identikasi selama ini,” papar Mardigu di Jakarta, kemarin. (FD/Dvd/*/X-7) [email protected] Jalan Kalimalang Jalan Kyai Haji Noer Ali

Upload: trantruc

Post on 28-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA JUMAT, 1 OKTOBER 2010 | NO.10811 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

REUTERS

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Gelar Tour de France Contador Dicopot Alberto Contador harus merelakan mahkota juara balap sepeda Tour de France 2010 akibat tidak lolos tes doping.Olahraga, Hlm 26

EDITORIAL

NEGERI ini ternyata belum bebas dari serangan bom teroris. Kemarin, sebuah bom yang diduga sebagai aksi bunuh diri meledak di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

Tidak ada korban tewas, selain orang yang diduga membawa bom itu terluka dan kini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Daya ledak bom itu memang bukan tergolong dahsyat, me-lainkan kategori sedang. Namun banyaknya paku dan paralon yang ditemukan di lokasi kejadian mengindikasikan bom itu di-maksudkan untuk melukai, bahkan bisa mematikan orang lain.

Yang mengagetkan, dari pelaku itu aparat menemukan dua carik kertas berisi kalimat-kalimat jihad dan pengakuan sebagai kelompok Mujahidin.

Ledakan bom, menurut pesan jihad itu, ditujukan kepada orang-orang kafi r dan juga sebagai bentuk balas dendam ter hadap rekan-rekan mereka yang ditangkap dan dibunuh aparat negara.

Pihak kepolisian kini memang sedang gencar-gencarnya memburu kelompok teroris, setelah mereka menyerang kan-tor polsek di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara, pekan lalu.

Aksi kekerasan yang me-newaskan tiga anggota po-lisi itu terjadi hanya tiga hari setelah aparat menangkap belasan teroris di kawasan itu, yang diduga terlibat aksi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, pada 18 Agustus silam.

Sebelumnya, aparat juga telah melakukan penang-kapan massal di kawasan Aceh, yang dijadikan seba-gai basis baru terorisme di Indonesia.

Itu sebabnya, ledakan bom di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi itu tidak boleh dianggap enteng dan sepele kendati bom dahsyat terakhir terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta (17 Juli 2009).

Ledakan bom di Kalimalang itu juga sekaligus membuyarkan premis yang menyebutkan bahwa teroris kini telah mengubah taktik mereka, dari serangan bom ke serangan bersenjata.

Peristiwa ledakan itu sejatinya menyadarkan kita semua, terutama aparat keamanan, bahwa teroris menggunakan semua cara, baik aksi bom bunuh diri maupun serangan bersenjata.

Masih besarnya ancaman teroris di Republik ini juga semes-tinya mendorong perlunya kerja sama penanganan terorisme yang lebih terpadu dan terorganisasi antara polisi dan TNI.

Yang lebih penting lagi, penanganan terorisme bukan melulu urusan aparat keamanan, tapi juga semua lembaga negara ter-kait. DPR, misalnya, bisa memberikan anggaran yang propor-sional bagi aparat keamanan untuk menghajar terorisme. Bu-kan malah memotong anggaran strategis di bidang keamanan di satu pihak, dan menghamburkannya di lain pihak, untuk studi banding pelesiran ke luar negeri.

Pemuka agama pun harus ikut ambil bagian dengan menya-darkan umatnya melawan terorisme. Jangan sampai Indonesia seperti Afghanistan atau Irak, yang hampir setiap hari selalu dihantui aksi bom bunuh diri.

Karena itu, bila negeri ini ingin terbebas dari terorisme, negara tidak boleh lembek, apalagi kalah, terhadap berbagai bentuk aksi teroris.

Ancaman Bommasih Nyata

Bila negeri ini ingin terbebas dari terorisme, negara tidak boleh lembek, apalagi kalah, terhadap berbagai bentuk aksi teroris.”

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

ASI Cegah Infeksi

Pengamat terorisme menduga bom tersebut bersifat pribadi dan di luar jalur kelompok teror lama.

Golda Eksa

KESIGAPAN jajaran kepolisian benar-benar diuji dalam sepekan terakhir. Be-

lum selesai konfl ik di Tarakan, Kalimantan Timur, dan kon-flik antarkelompok di depan Pe ngadilan Negeri Jakarta Selatan, polisi kembali dibuat sibuk oleh bom berdaya ledak rendah di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, kemarin.

Bom rakitan itu meledak di pinggir Jalan Kalimalang Raya, sekitar 6 meter dari Pos Polisi Lalu Lintas Sumber Arta Du-ren Sawit, Jakarta Timur. Bom diledakkan tepat di belakang seorang polisi yang tengah mengatur lalu lintas pada pu-kul 08.15 WIB.

Pelaku, Ahmad bin Abu Ali, 35, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, datang dari arah Jakarta dengan menuntun sepeda melalui trotoar menuju Bekasi beserta bom rakitan yang diikat di bagian depan. Itu merupakan modus baru karena biasanya bom dibawa dengan mobil, sepeda motor, atau berjalan kaki.

Kepala Unit Patroli Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Herry Azhari mengatakan

Modus BaruBom Sepeda

SELIDIKI LOKASI KEJADIAN: Petugas Puslabfor Mabes Polri menyelidiki lokasi ledakan bom di dekat Pospol Lalu Lintas Sumber Arta Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin. Ledakan berasal dari bom rakitan yang dibawa seorang pengendara sepeda.

ledakan disertai serpihan paku hanya berjarak 1 meter dari dirinya.

“Pelaku yang telah berdarah berusaha kabur dengan tubuh sempoyongan. Kami tangkap dan segera amankan lokasi,” kata Herry yang tidak terluka sebab serpihan paku ukuran 4 cm dari bom rakitan tersebut hanya menempel di lengan bajunya.

Dari saku celana pelaku ditemukan dua carik kertas yang di atasnya tertera tulisan tangan dengan tinta hitam menggunakan huruf kapital. Tulisan itu berisi peringatan bernuansa balas dendam (lihat grafi s).

Pelaku yang pria kelahiran Aceh dan sudah beberapa tahun hijrah ke Jakarta itu mengalami luka serius di bagian leher dan wajah. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Kepala Polda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo mengatakan polisi sedang memeriksa empat orang saksi yang ada di lokasi kejadian. Polisi juga masih me-nyelidiki motif pengeboman.

Balas dendamPeneliti masalah terorisme

Al Chaidar menilai bom Kali-malang adalah bom amatir in-dividual di luar jalur komando.

“Tidak ada dalam jaringan Jamaah Islamiyah, Darul Islam, atau Tanzim Qaidatul Jihad. Ini bom amatir kedua setelah bom Resto A&W Cimanggis di Cimanggis oleh M Nuh pada 2006,” ujarnya.

Pengamat terorisme Mar-digu Wowiek Prasantyo juga menduga motif pelaku adalah dendam pribadi yang tidak

Hakim MK Pelesir di BelandaDEMAM pelesir pejabat ne-gara yang dikamuflasekan sebagai kegiatan studi banding terus mewabah. Bukan hanya DPR dan DPD, hakim-hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pun melakukan agenda itu.

Dua hakim MK, Akil Mochtar dan Hamdam Zoelva, diketa-hui sedang berada di Belanda pada 27-30 September. Berda-sarkan sumber Media Indonesia di Den Haag, ‘Negeri Kincir Angin’ itu sebenarnya bukan tujuan mereka. Negara yang resmi dikunjungi adalah Jer-man dan Austria.

Selama di Belanda, hanya ada satu agenda mereka yang terpantau, yakni pertemuan de-ngan warga Indonesia di KBRI pada 29 September lalu. Dalam pertemuan itu dibuatkan acara diskusi bertema Kewenangan MK dalam sengketa pilkada dan permakzulan presiden. Hanya sekitar 20 WNI yang hadir da-lam acara itu.

Menurut KBRI di Den Haag, kunjungan dua hakim MK ke Belanda itu resmi. “Ada surat-nya kok dengan tembusan ke Kemenlu,” ujar Yudi Fitriandi, Konsuler Penerangan dan So-sial Budaya KBRI Den Haag, kemarin.

Secara terpisah, Perhimpun-an Pelajar Indonesia Kota Den Haag menyatakan pertemuan itu sekadar dibuat-buat. “Se-gala materi informasi yang dipaparkan dapat diakses dari situs MK. Jadi buat apa mereka ke sini?” ujar Ashif Rifat, maha-siswa Indonesia di Den Haag.

Didampingi istriSementara itu, Akil Mochtar

ketika dihubungi mengaku ia bersama Hamdan memang ke Belanda. Tetapi, akunya, tuju-annya ke Jerman untuk belajar constitutional complaint dan ke Austria guna mengadakan kunjungan bilateral. Namun, karena masuknya melewati Be-landa, katanya, ia dan Hamdan menyempatkan diri bertemu Dubes RI JE Habibie dan ber-tatap muka dengan WNI di Belanda serta mengunjungi MA di negeri yang pernah menjajah Indonesia tersebut.

Sekjen MK Janedjri M Gaf-far memaparkan bahwa kun-jungan hakim MK tersebut atas undang an dari MK Jerman dan Austria. Kunjungan dua hakim itu didampingi istri masing-masing dan seorang staf.

Janedjri menjelaskan dana perjalanan mereka dari ang-garan MK yang berasal dari APBN. Biaya untuk satu orang hakim sebesar Rp80 juta, se-dangkan untuk staf Rp50 juta per orang.

Menurut rencana, mereka di Eropa hingga 5 Oktober dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 6 Oktober. (*/Jer/NJ/X-5)

ANJURAN WHO agar memberi air susu ibu (ASI) eksklusif (6 bulan) memang tepat karena terbukti dapat mencegah in-feksi pada bayi. Sebuah penelitian di Yunani dalam Archives of Diseases in Childhood baru-baru ini menunjukkan hanya 91 dari 1.000 bayi baru lahir yang telah divaksinasi dalam periode satu tahun dan mendapat ASI eksklusif, terkena infeksi. Menurut Profesor Emmanouil Galanakis dari Departemen Anak Univer-sitas Crete Heraklion, Yunani, ASI mengandung antibodi, dan nutrisi yang membantu bayi melawan infeksi. (*/BBC/X-8)

MI/ADAM DWI

terkait dengan kelompok teror lama.

“Kemungkinan besar motif pengeboman adalah dendam pribadi. Aksi tersebut berada di luar kelompok teror yang di-identifi kasi selama ini,” papar Mardigu di Jakarta, kemarin.(FD/Dvd/*/X-7)

[email protected]

Jalan KalimalangJalan Kyai Haji Noer Ali