paper true eks

27
STUDI EPIDEMIOLOGI TRUE EKSPERIMEN (EKSPERIMEN MURNI) TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI Dosen Pengampu: Djohar Nuswantoro, dr., MPH. Oleh: Hartini Sri Utami (011314653010)

Upload: hartini-sri-utami

Post on 07-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Studi epid True eksperimen

TRANSCRIPT

STUDI EPIDEMIOLOGI TRUE EKSPERIMEN(EKSPERIMEN MURNI)

TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGIDosen Pengampu: Djohar Nuswantoro, dr., MPH.

Oleh:Hartini Sri Utami(011314653010)

PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN REPRODUKSIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA2015 STUDI EPIDEMIOLOGI TRUE EKSPERIMEN (EKSPERIMEN MURNI)

1. DEFINISI STUDI EKSPERIMEN Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011).Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002). Menurut Riyanto penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Sugiyono (2012) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Penelitian eksperimen bertujuan: 1) Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. 2) Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen. 3) Menarik generalisasi hubungan antarvariabel. 2. KARAKTERISTIK STUDI EKSPERIMEN Ide pokok dasar dari semua penelitian eksperimen sangat sederhana yaitu mencoba sesuatu dan mengamati dengan sistematis apa yang terjadi. Eksperimen formal memuat dua kondidi dasar. Pertama, setidaknya dua (sering lebih) kondisi atau metode yang dibandingkan untuk diuji efek-efek dari kondisi tertentu atau treatment (variabel bebas). Kedua, variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti. Berikut beberapa kareakteristik penting dari penelitian eksperimen.. 1) Perbandingan Kelompok (Comparison of group) Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya. 2) Manipulate of the independent variable Karakteristik penting yang kedua dari semua penelitian eksperimen adalah memanipulasi variabel indipenden. Maksudnya peneliti sengaja dan langsung menentukan bentuk variabel bebas yang akan diambil dan menentukan grup yang mana yang mendapatkan bentuk itu. Beberapa jenis variabel yang berkaitan dengan penelitian eksperimen menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 64) antara lain sebagai berikut: (1) Variabel bebas dan terikat Variabel bebas adalah kondisi yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang berubah ketika pengeksperimen mengintroduksi atau mengganti variabel bebas. (2) Variabel organismik atau variabel atribut Variabel ini menunjuk pada karakteristik atau kondisi yang tidak dapat diubah oleh pengeksperimen. Seperti variabel bebas : umur, jenis kelamin, suku atau yang lainnya yang serupa. (3) Variabel imbuhan (extraneous variabel) Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol, yakni variabel yang tidak dapat dimanipulasikan oleh pengeksperimen, tetapi mempunyai pengaruh yang berarti pada variabel tergantung. Seperti variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial ekonominya dan lain sebagainya. Untuk mengontrol variabel imbuhan yang bukan merupakan perhatian langsung peneliti, dapat ditiadakan atau diminimalkan pengaruhnya melalui beberapa jalan atau teknik, yaitu: 1. Meniadakan variabel 2. Penjodohan kasus 3. Penyeimbangan kasus 4. Analisis kovarian 5. pertimbangan 3) Randomization Aspek penting dari semua eksperimen adalah penugasan yang acak dari subjek dalam grup.

3. SYARAT-SYARAT STUDI EKSPERIMENSebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:1) Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian;2) Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;3) Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).

4. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN Pada dasarnya rancangan eksperimen menggambarkan prosedur yang memungkinkan peneliti menguji hipotesis penelitiannya. Pola-pola eksperimen yang dikemukakan oleh John W. Best terdiri dari tiga kategori, yaitu (1) pra eksperimen, (2) eksperimen semu, dan (3) eksperimen murni..Dalam paper ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penelitian atau studi ekperimen murni (true eksperimen).

5. DEFINISI STUDI EKSPERIMEN MURNI (TRUE EKSPERIMEN)Disebut sebagaitrue experimentkarena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan daritrue experimentmenurut Suryabrata (2011) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan.True experimentini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara randomdari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalamtrue experimentpasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secararandom.

6. SYARAT STUDI EKSPERIMEN MURNIAdapun persyaratan dikehendaki adalah sebagai berikut:1) Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan untuk eksperimen sebaiknya disingkirkan, sehingga apabila perlakuan selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari adanya perlakuan.2) Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir eksperimen, hasil pada kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil akan merupakan efek dari pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen.3) Sebelum dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok diusahakan sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan.4) Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena Hawthorne effectldan atauJohn Henry effect.Catatan:Hawthorneeffect:Adalah efek sampingan yang disebabkan karena anggota kelompok eksperimen mengetahui statusnya sehingga hasil akhir tidak semurni yang diharapkan.John Henry effect:Adalah efek sampingan yang disebabkan karena anggota kelompok pembanding menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan.

Secara singkat di dalam penelitian eksperimen peneliti mengupayakan untuk mengontrol varians yaitu:1) Memaksimalkan varians yang berhubungan dengan hipotesis penelitian.2) Meminimalkan varians ekstra atau varians variabel yang tidak diharapkan yang tidak menjadi titik perhatian dalam kegiatan eksperimen.3) Meminimal kesalahan-kesalahan: dalam memilih subjek, dalam melakukan eksperimen dan dalam pengukuran hasil.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut maka sebaiknya1) Peneliti mengambil subjek penelitian secara random (dengan cara acak atau undian).2) Peneliti mengelompokkan subjek ke dalam kelompok pertama dan kedua secara random (acak, undian).3) Peneliti menentukan mana kelompok eksperimen dan mana kelompok pembanding juga secara random.

7. LANGKAH-LANGKAH STUDI EKSPERIMEN MURNIStrategi dan langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan strategi dan langkah-langkah penelitian pada umumnya, yaitu:1) Calon peneliti mengadakan studi literatur untuk menemukan permasalahan.2) Mengadakan identifikasi dan merumuskan permasalahan.3) Merumuskan batasan istilah, pembatasan variabel, hipotesis, dan dukungan teori.4) Menyusun rencana eksperimen: Mengidentifikasikan semua variabel non eksperimen yang sekiranya akan mengganggu hasil eksperimen dan menentukan bagaimana mengontrol variabel-variabel tersebut. Memilih desain atau model eksperimen. Memilih sampel yang representatif (merupakan wakil yang dapat dipercaya) dari subjek yang termasuk dalam populasi. Menggolongkan wakil subjek ke dalam dua kelompok, disusul dengan penentuan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Memilih atau menyusun instrumen yang tepat untuk mengukur hasil pemberian perlakuan. Pembuat garis besar prosedur pengumpulan data dan melakukan uji coba instrumen dan eksperimen agar apabila sampai pada pelaksanaan,baik eksperimen maupun instrumen pengukur hasil sudah betul-betul sempurna. Merumuskan hipotesis nol atau hipotesis statistik.5. Melaksanakan eksperimen.6. Memilih data sedemikian rupa sehingga yang terkumpul hanya data yang menggambarkan hasil murni dari kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding.7. Menggunakan teknik yang tepat untuk menguji signifikansi agar dapat diketahui secara cermat bagaimana hasil dari kegiatan eksperimen.

8. BENTUK- BENTUK STUDI EKSPERIMEN MURNI1) Pretest-Posttes Control Group DesignTerdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberipretestuntuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan grup kontrol, kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan sedangkan grup kontrol tidak, selanjutnya pada beberapa waktu diberi postest pada kedua kelompok tersebut. Hasilpretestyang baik adalah jika nilai grup eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikutKelasPretestTreatmentPosttest

REksperimenT1XT2

RkontrolT1-T2

Pada penelitian ini karena dilakukan randomisasi, maka kedua kelompok mempunyai sifat yang sama sebelum dilakukan perlakuan, sehingga perbedaan hasil postes pada kedua kelompok tersebut dapat disebut sebagai pengaruh dari perlakuan. Desain ini merupakan desain yang terkuat di dalam mengontrol ancaman-ancaman terhadap validitas, tetapi desain ini sulit dilakukan di lapangan karena dari segi etika, karena melakukan perlakuan pada kelompok yang satu dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok lain.Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu variabel independent, artinya perlakuan pada lebih dari satu kelompok dengan bentuk perlakuan yang berbeda. Pada desain ini kesimpulan mengenai efek perbedaan antara perlakuan satu sama dengan lainnya dicapai tanpa menggunkan kelompok kontrol.2) Posttest-Only Control Group DesignDalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.KelasTreatmentPosttest

REksperimenXT2

RKontrol-T2

Dalam penelitian tersebut, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistikt-test.Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.Pada penelitianini peneliti dapat mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol, tetapi peneliti tidak dapat menentukan sejauh mana atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretest tidak dilakukan untuk data awal.3) The Salomon Three GroupDalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua kelompok diberikan pretest dan satu kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok yangdiberikan pretest dan kelompok yang tidak diberikan pretest diberikan perlakuan eksperimen. Setelah itu ketiga kelompok ini diberi posttest.KelasPretestTreatmentPosttest

REksperimenT1XT2

RKontrol 1T1-T2

RKontrol 2-XT2

4) RandomizedSolomon Four-Group Design.Dalam desain ini dipilih tiga kelompok secara random. Dua kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pretest dan satu dari kelompok yang tidak diberikan pretest diberi perlakuan eksperimen. Setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.KelasPretestTreatmentPosttest

REksperimenT1XT2

RKontrol 1T1-T2

RKontrol 2-XT2

RKontrol 3--T2

Desain penelitian ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas yang ada pada desain pretest-postest with control group. Apabila pretes mungkin mempengaruhi subjek sehingga mereka menjadi lebih sensitif terhadap perlakuan dan mereka bereaksi secara berbeda dari subjek yang mengalami pretes, maka eksternal validitas terganggu dan kita tidak dapat membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populasi, demikian pula kalau ada interaksi antara pretes dengan perlakuan.5) Pretest Control Group DesignRO1X O2RO3O4Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilh secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil prestes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-(O4-O3).

DAFTAR PUSTAKA

Latipun. 2002. Psikologi Eksperimen, Universitas Muhammadiyah Malang. Pres:Malang

Riyanto, Agus. 2011.Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Fatoni, Fanny. 2013.Experimental Researce.Palembang: Universitas Sriwijaya

Siswanto, Susila, Suryanto. 2013.Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.Yogyakarta: Bursa Ilmu

Sugiyono. 20101. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung

Prehati, Wiwin. 2013. Pengertian Penelitian Eksperimen. http://wiwinprehati.staff.iainsalatiga.ac.id/2013/11/06/pengertian-penelitian-eksperimen/. Diakses: 07 Mei 2015.

STUDI EPIDEMIOLOGI QUASI EKSPERIMEN(EKSPERIMEN SEMU)

TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGIDosen Pengampu: Djohar Nuswantoro, dr., MPH.

Oleh:Hartini Sri Utami(011314653010)

PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN REPRODUKSIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA2015 STUDI EPIDEMIOLOGI QUASI EKSPERIMEN(EKSPERIMEN SEMU)

1. DEFINISI STUDI EKSPERIMEN Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011).Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002). Menurut Riyanto penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Sugiyono (2012) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Penelitian eksperimen bertujuan: 1) Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. 2) Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen. 3) Menarik generalisasi hubungan antarvariabel. 2. KARAKTERISTIK STUDI EKSPERIMEN Ide pokok dasar dari semua penelitian eksperimen sangat sederhana yaitu mencoba sesuatu dan mengamati dengan sistematis apa yang terjadi. Eksperimen formal memuat dua kondidi dasar. Pertama, setidaknya dua (sering lebih) kondisi atau metode yang dibandingkan untuk diuji efek-efek dari kondisi tertentu atau treatment (variabel bebas). Kedua, variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti. Berikut beberapa kareakteristik penting dari penelitian eksperimen.. 4) Perbandingan Kelompok (Comparison of group) Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya. 5) Manipulate of the independent variable Karakteristik penting yang kedua dari semua penelitian eksperimen adalah memanipulasi variabel indipenden. Maksudnya peneliti sengaja dan langsung menentukan bentuk variabel bebas yang akan diambil dan menentukan grup yang mana yang mendapatkan bentuk itu. Beberapa jenis variabel yang berkaitan dengan penelitian eksperimen menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 64) antara lain sebagai berikut: (4) Variabel bebas dan terikat Variabel bebas adalah kondisi yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang berubah ketika pengeksperimen mengintroduksi atau mengganti variabel bebas. (5) Variabel organismik atau variabel atribut Variabel ini menunjuk pada karakteristik atau kondisi yang tidak dapat diubah oleh pengeksperimen. Seperti variabel bebas : umur, jenis kelamin, suku atau yang lainnya yang serupa. (6) Variabel imbuhan (extraneous variabel) Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol, yakni variabel yang tidak dapat dimanipulasikan oleh pengeksperimen, tetapi mempunyai pengaruh yang berarti pada variabel tergantung. Seperti variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial ekonominya dan lain sebagainya. Untuk mengontrol variabel imbuhan yang bukan merupakan perhatian langsung peneliti, dapat ditiadakan atau diminimalkan pengaruhnya melalui beberapa jalan atau teknik, yaitu: 1. Meniadakan variabel 2. Penjodohan kasus 3. Penyeimbangan kasus 4. Analisis kovarian 5. pertimbangan 6) Randomization Aspek penting dari semua eksperimen adalah penugasan yang acak dari subjek dalam grup.

3. SYARAT-SYARAT STUDI EKSPERIMENSebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:5) Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian;6) Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;7) Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;8) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).

4. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN Pada dasarnya rancangan eksperimen menggambarkan prosedur yang memungkinkan peneliti menguji hipotesis penelitiannya. Pola-pola eksperimen yang dikemukakan oleh John W. Best terdiri dari tiga kategori, yaitu (1) pra eksperimen, (2) eksperimen semu, dan (3) eksperimen murni..Dalam paper ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penelitian atau studi ekperimen murni (true eksperimen).

5. DEFINISI STUDI EKSPERIMEN SEMU (QUASI EKSPERIMEN)Quasi ekperimendisebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini merupakan pengembangan daritrue experimental designyang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakanrandomtidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrolQuasi eksperimen didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan(Cook & Campbell, 1979). Jenis ini juga seringkali disebut sebagai post-hoc research yang berarti bahwa peneliti dapat melihat efek yang terjadi dari sebuah variabel setelah kejadian tertentu (Salkind, 2006:234). Quasi experiment sesungguhnya dapat dikatakan mirip dengan true experiment jika dilihat dari pemanipulasian variabel independen yang dilakukan (Ary et al, 2010:316).Beberapa perbedaan yang sangat signifikan dari quasi experiment bila dibandingkan dengan true experiment adalah jika di dalam true experiment digunakan untuk menguji sebab-akibat yang sesungguhnya dari sebuah hasil relasi, sedangkan di dalam quasi experiment hanya melakukan pengujian tanpa adanya kendali penuh didalamnya (Salkind, 2006:10; Levy & Ellis, 2011). Namun hal ini bukan berarti bahwa peneliti sama sekali tidak memiliki kendali terhadap obyek penelitian di dalam quasi experiment, tetapi yang dimaksudkan adalah kendali yang dimiliki tidak mutlak bisa digunakan.6. TUJUAN EKSPERIMEN SEMU (QUASI EKSPERIMEN)Tujuan penelitian experimen semu adalah untuk memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan, mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu peristiwa, atau keduanya. Desain penelitian quasi eksperimen sering digunakan pada penelitian lapangan.7. LANGKAH-LANGKAH STUDI EKSPERIMEN SEMU (QUASI EKSPERIMEN)Berikut adalah langkah-langkah eksperimen semu :1.Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti.2.Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian3.Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian4.Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup5.Melakukan pengumpalan data tahap pertama6.Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)7.Melakukan eksperimen8.Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)9.Mengolah dan menganalisis data.10.Menyusun laporan8. JENIS DESAIN STUDI EKSPERIMEN SEMU (QUASI EKSPERIMEN)1) Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)Desain penelitian ini seperti pada desain pretes-postes, tetapi mempunyai keuntungan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan menggunakan serangkaian pengukuran maka validitasnya lebih tinggi, dan pengaruh faktor luar dapat dikurangi karena pengukuran dilakukan lebih dari satu kali, baik sebelum maupun sesudah perlakuan, tetapi dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol.Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan.O1O2O3O4X O5O6O7O8Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasilpretestselama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberitreatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.Hasilpretestyang baik adalah O1=O2=O3=O4dan hasil perlakuan yang baik adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah(O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4).2) Non-Equivalen Group DesainDesain ini hampir mirip dengan pretest-postest control group design, tetapi pada desain ini kelompok ekperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikanposttest.O1X O2O3O4Desain ini dilakukan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama, sehingga sering dilakukan dalam penelitian lapangan.Contoh desain tersebut adalah dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan dosis obat pada sekelompok pasien terhadap tekanan jantung. Dalam desain penelitian dipilih satu kelompok pasien, yang separo diberi perlakuan dengan ditambah dosis obat tertentu dan yang separo tidak. O1dan O3merupakan tekanan jantung sebelum ditambah dosis. O2merupakan tekanan jantung setelah ditambah dosis. O4tekanan jantung yang tidak diberi tambahan dosis. Pengaruh tambahan dosis terhadap tekanan jantung adalah (O2-O1)-(O4-O3).3) Desain Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control Time Series Design)Desain ini sama sperti pada desain rangkaian waktu, tetapi dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Keuntungan desain ini adalah lebih menjaminadanya validitas internal yang tinggi, karena lebih memungkinkan adanya kontrol terhadap validitas internal.4) Desain Separate Sample Pretest-PostestDalam desain penelitian ini pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara random dari populasi tertentu, kemudian dilakukan perlakuan atau program pada seluruh populasi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kedua (postest) padakelompok sampel lain, yang juga dipilih secara random dari populasi yang sama. Desain ini sangat baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari test. Desain penelitian ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian kesehatan dan keluarga berencana.9. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STUDI EKSPERIMEN SEMU (QUASI EKSPERIMEN)1) Keuntungan Studi eksperimen SemuPada penelitian ekperimen semu ini tidak mempunyai batasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancama-ancaman validitas.2) Kerugian Sudi Eksperimen Semu (1) Tidak adanya randomisasi (randoimization), yang berarti pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan random atau acak.(2) Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan, karena eksperimenini biasanya dilakukan di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Fatoni, Fanny. 2013.Experimental Researce.Palembang: Universitas Sriwijaya.

Hastjarjo, Dicky. 2008.Ringkasan buku Cook & Campbell. (1979). Quasi- Experimentation: Design & Analysis Issues for Field Settings. Houghton Mifflin Company Boston.

Kusumawati, Ari. 2012. Rancangan Penelitian Semu (Quasi Eksperiment). http://akusumawati.blogspot.com/2012/01/rancangan-penelitian-quasy-experimen.html. Diakses 07 Mei 2015.Riyanto, Agus. 2011.Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Siswanto, Susila, Suryanto. 2013.Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.Yogyakarta: Bursa Ilmu.