revisi bab ii

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Menurut Notoatmodjo, 2011, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu : a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang 6

Upload: misrul-rahmi-utami

Post on 04-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rahmi

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Pengetahuan1. Pengertian PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Menurut Notoatmodjo, 2011, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2011)2. Pengukuran PengetahuanPengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan - tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2007). 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Evin (2009), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut : a. Umur Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin cukupnya umur seseorang, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada yang belum cukup tinggi kedewasannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa. b. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menentukan dan menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.c. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. d. Pekerjaan Ibu yang bekerja disektor formal memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan.

B. Konsep Antenatal Care (ANC)1. Pengertian Antenatal CareAntenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2010).Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008).Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).2. Tujuan Antenatal Carea. Tujuan Umum1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.b. Tujuan Khusus1. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.2. Menurunkan angka mortilitas ibu dan anak.3. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.3. Penilaian Kehamilana. Anamnesis Kehamilan1. Identitas pasienIdentitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-35 tahun. 2. Keluhan utamaSadar / tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.3. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang Ada / tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenarche, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum, jika sudah berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan. Apakah ada keluhan yang dirasakan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.4. Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada / tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarean dan sebagainya).5. Riwayat penyakit keluarga Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.6. Riwayat khusus obstetrik ginekologi.Adakah riwayat kehamilan/persalinan / abortus sebelumnya, berapa jumlah anak hidup. Ada / tidaknya masalah pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat. Riwayat menarche siklus haid, ada / tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah /tidak.7. Riwayat sosial / ekonomiPekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah yaitu ibu hamil akan Kekurangan Energi dan Protein (KEp). (Bobak, Lowdermilk &Jensen, 2004).b. Pemeriksaan Fisik1. Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi / kooperatif.Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan), tinggi / berat badan. Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145cm, berat badan >75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik untuk memprediksi sirkulasi plasenta). Kepala ada / tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypersentive / tension headache nyeri suboksipital berdenyut). Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak. Mulut / telinga, hidung tenggorokan (THT) ada tanda radang / tidak, lender, perdarahan gusi, gigi geligi. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan polio, mungkin terhadap kelainan bentuk panggul). Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.c. Status obstetric / pemeriksaan khusus obtetrik1. AbdomenInspeksi : membesar / tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mugkin belum nyata).Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis. Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika:a) Leopold IMenentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang difundus dengan kedua telapak tangan.b) Leopold IIKedua telapak tangan menekan uterus dari kiri- kanan, jari kearah kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.c) Leopold IIISatu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah (diatas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.d) Leopold IVKedua tangan menekan bagia bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5) jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunmakan rumus cara Johnson Tausac yaitu: tinngi fundus (cm) - (12/13/14)x155gram). Auskultasi: dengan stetoskop kayu laenec atau alat dopler yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi satu menit.

4. Jadwal Pemeriksaan Antenatal CareDalam masa kehamilan ibu harus memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali : a. Trismester I : 1 kali b. Trismester II : 1 kali c. Trismester III : 2 kali Menurut Departemen Kesehatan RI (2002), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan disini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa tahap, seperti : a. Kunjungan ibu hamil yang pertama (K1) Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan trimester I, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu. b. Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan > 24 minggu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut : 1. Minimal 1 kali pada trimester I (K1), usia kehamilan 1-12 minggu.2. Minimal 1 kali pada trimester II, usia kehamilan 13-24 minggu.3. Minimal 2 kali pada trimester III, (K4), usia kehamilan > 24 minggu.

C. Kerangka Teori

Penilaian Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Hamil menurut Mufdlilah (2009):Anamnesis KehamilanPemeriksaan FisikPemeriksaan Khusus Obstetrik / Status Obstetric

Antenatal Care Pada Ibu Hamil

Gambar 2.1 Kerangka Teori

BAB IIIKERANGKA KONSEP DAN HIPOTESISA. Kerangka Konsep PemikiranKerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan anatara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang dimaksud (Notoatmojo, 2005).Kerangka konsep penelitian ini dikembangkan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh (Evin, 2009).

PengetahuanIndependent

Antenatal CarePekerjaanUmur Dependent

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Variabel Penelitian a) Variabel Dependent (Terikat)Dalam penilitian ini variabel terikatnya adalah Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan).b) Variabel Independent (Bebas)Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Pemeriksaan kehamilan.

C. Definisi OperasionalNoVariabel Definisi OperasionalCara Ukur Alat UkurHasil UkurSkala Ukur

Variabel Independent (Bebas)

1Antenatal CarePemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan kesehatan ibu dan janin. Responden diminta untuk mengisi kuesionerKuesioner Sesuai bila: Trimester I 1x Trimester II 1x Trimester III 2xTidak sesuai (Dinkes, 2009)Ordinal

Variabel Dependent (Terikat)

2

3

4Pengetahuan

Umur

Pekerjaan Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang antenatal care.

Rentang umur 35

Profesi ibu hamil yang dapat mempengaruhi resiko kehamilan.Responden diminta untuk mengisi kuesioner.

Responden diminta untuk mengisi kuesioner.Responden diminta untuk mengisi kuesioner.

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Baik bila: presentase jawaban benar 76-100% Cukup bila: persentase jawaban benar 56-75% Kurang bila: persentase jawaban benar 40-55% < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun

Bekerja Tidak bekerja

Ordinal

Ordinal

Nominal

Tabel 3.1 Definisi OperasionalD. Cara Pengukuran Variabel1. Variabel Bebas ( Independent)Kunjungan pemeriksaan kehamilan ini dilakukan oleh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Sukajaya di Kota Sabang paling sedikit empat kali selama kehamilan dengan frekuensi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.2. Variabel Terikat (Dependent)a. Pengetahuan Pengetahuan Baik: Bila persentase jawaban benar 76 100 % Pengetahuan Cukup: Bila persentase jawaban benar 56 75 % Pengetahuan Kurang : Bila persentase jawaban benar 40 55 % Pengetahuan Rendah: Bila persentase jawaban benar 35 tahunc. Pekerjaan Bekerja Tidak BekerjaE. Hipotesa PenelitianHipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan pada penjelasan BAB I.

6

6