retno lbm 1 sgd 3 syaraf

Download Retno Lbm 1 Sgd 3 Syaraf

If you can't read please download the document

Upload: astin-setiachasanah

Post on 03-Feb-2016

251 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

Pingsan setelah kepala terbenturMODUL SYARAF LBM 1 SGD 3[Pingsan setelah kepala terbentur]RETNO SRETNO sRETNO sPembagian otak secara anatomis, histology, maupun fisiologis??HISTOLOGICEREBRUMDinding cerebrum terdiri dari 2 bagian yaitu : bagian luar yg dinamakan kortex cerebri dan bagian dalam disebut medulla. Berlainan dengan medula spinalis, maka kortex bagian luar merupakan substansia grisea sedangkan medula merupakan substansia alba. Utk memperluas permukaan otak, maka kortex melipat2 membentuk gyrus dan sulcus. Pd substansia grisea (kortex cerebri) terdpt gambaran histologik berupa :lapisan molekuler : mengandung relatif banyak serabut2 yg berjalan ke segala arah tetapi msh sejajar dengan permukaan kortexlapisan granuler luar : lapisan ini mengandung bahan sel neuron yg kecil sehingga lapisan ini nampak bergranulalapisan piramidal dalam : lapisan ini mengandung badan sel neuron yg bentuknya spt piramidalapisan granuler dlm : tampak spt lapisan granuler yg luarlapisan piramidal dalam : lapisan ini mengandung badan sel yg bentuknya spt piramid, pd lapisan ini ukuran sel piramidalnya besar yg disebut sel Betzlapisan sel polimorf : terdiri dari gabungan serabut2 saraf bermielin dan juga terdpt pd sel neuroglia. pada pengamatan mikroskopis : lapisan2 tsb diatas sukar sekali dibedakan. Dalam pengamatan panoramic (10x10) yang terlihat mendominasi adalah sel2 piramid. Pd bagian cortex sebelah luar sel2 piramid nampak ukuran kecil sedang semakin ke medula berukuran lbh besar. Ukuran yg paling besar ditemukan pada bagian yg disebut dengan lapisan piramid dalam sedang sel piramid besar disebut juga sel BETZ. CEREBELLUMCortex cerebellum terdiri dari 3 lapisan :lapisan molekuler terdiri dari sel basket, sel2 stellata, dan axon collaterallapisan sel Purkinje (lapisan ganglioner) terdiri dari satu lapisan sel saraf berisi sel2 purkinjelapisan granuler terdiri dari banyak sel2 neuron yg kecil2, sel2 granuler/sel horizontal juga terdapat sel2 neuron golgi tipe IIMEDULA SPINALISTerdapat dalam columna vertebralis yg berbentuk tabung silindrik. Penampang melintang medula spinalis :pada penampang melintang dpt dibedakan antara substansia alba dan substansia griseasubstansia grisea ditengah berbentuk huruf H dengan lubang ditengah yg dinamakan Canalis Sentralissubstansia alba letaknya dibagian luar dari substansia griseapenyusun substansia grisea dan albasubstansia grisea terdiri dari : perikaryon, serabut2 saraf tak bermielin, sel neuroglia, pembuluh drh dan jaringan penyambungsubstansia alba terdiri dari : didominasi oleh serabut2 yg bermielinANATOMISSP (Susunan saraf pusat terdiri) dari: MODUL SYARAF LBM 1 SGD 3[Pingsan setelah kepala terbentur]RETNO SRETNO sRETNO sOtak (otak besar dan otak kecil)Otak besar (serebrum), terdiri atas: Korteks serebri, adalah substansia grisea yang terletak pada permukaan hemisfer serebri. Tiap hemisfer serebri terdiri atas lobus frontalis, lobusparietalis, lobus temporalis dan lobus oksipitalis Medula serbri, adalah bagian sentral dari hemisfer serebri yang letaknya dibawah korteks serebri. Medula serebri terdiri atas substansia alba,ventrikulus lateralis, dan kelompok nuklei Otak kecil (serebelum), terdiri atas Vermis, terletak disebelah medial dari serebelum dan merupakan bagian yang kecil dari serebelumHemisfer serebeli, terletak disebelah lateral serebelum dan merupakan bagian yang besar.Batang otak (terdiri atas mesensefalon, pons dan medula oblongata) Medula spinalisKetiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: 1.Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak. 2.Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairanserebrospinal is; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. 3.Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea) serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)MODUL SYARAF LBM 1 SGD 3[Pingsan setelah kepala terbentur]RETNO SRETNO sRETNO ssel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat FISIOLOGIFungsi Bagian-bagian Otak4 Otak besar(serebrum ) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),kesadaran, danpertim bangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang. http ://id.wikiped ia.org/wiki /Siste m_saraf_pusat Otak tengah(mesensefalon ) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak kecil(serebelum) Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,keseimb angan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. TRAUMA CAPITISDEFINISITrauma capitis adalah gangguan traumatic yang menyebabkan gangguan fungsi otak disertai atau tanpa disertai perdarahan in testina dan tidak mengganggu jaringan otak tanpa disertai pendarahan in testina dan tidak mengganggu jaringan otakMerupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.( KAPITA SELEKTA,Jilid 2 )Tipe-Tipe Trauma :Trauma Kepala Terbuka:Faktur linear daerah temporal menyebabkan pendarahan epidural, Faktur Fosa anterior dan hidung dan hematom faktur lonsitudinal. Menyebabkan kerusakan meatus auditorius internal dan eustachius.Trauma Kepala TertutupComosio Cerebri, yaitu trauma Kapitis ringan, pingsan + 10 menit, pusing dapat menyebabkan kerusakan struktur otak.Contusio / memar, yaitu pendarahan kecil di jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler dapat menyebabkan edema otak dan peningkatan TIK.Pendarahan Intrakranial, dapat menyebabkan penurunan kesadaran, Hematoma yang berkembang dalam kubah tengkorak akibat dari cedera otak. Hematoma disebut sebagai epidural, Subdural, atau Intra serebral tergantung pada lokasinya.Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :CEDERA KEPALA PRIMERAkibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkangangguan pada jaringan.Pada cedera primer dapat terjadi :1. Gegar kepala ringan2. Memar otak3. LaserasiCEDERA KEPALA SEKUNDER1. Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti :2. Hipotensi sistemik3. Hipoksia4. Hiperkapnea5. Udema otak6. Komplikasi pernapasanAda berbagai klasifikasi yang di pakai dalam penentuan derajat kepala.The Traumatic Coma Data Bank mendefinisakan berdasarkan skor Skala Koma Glasgow (cited inMansjoer, dkk, 2000: 4):Cidera kepala ringan/minor (kelompok resiko rendah)Skor skala koma Glasglow 15 (sadar penuh,atentif,dan orientatif)Tidak ada kehilangan kesadaran(misalnya konkusi)Tidak ada intoksikasi alkohaolatau obat terlarangPasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusingPasien dapat menderita abrasi,laserasi,atau hematoma kulit kepalaTidak adanya kriteria cedera sedang-berat.Cidera kepala sedang (kelompok resiko sedang)Skor skala koma glasgow 9-14 (konfusi, letargi atau stupor)KonkusiAmnesia pasca traumaMuntahTanda kemungkinan fraktur kranium (tanda battle,mata rabun,hemotimpanum,otorhea atau rinorhea cairan serebrospinal).Cidera kepala berat (kelompok resiko berat)Skor skala koma glasglow 3-8 (koma)Penurunan derajat kesadaran secara progresifTanda neurologis fokalCidera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresikranium.Menurut Keperawatan Klinis dengan pendekatan holistik (1995: 226):Cidera kepala ringan /minorSKG 13-15Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.Tidak ada fraktur tengkorak,tidak ada kontusio cerebral,dan hematoma.Cidera kepala sedangSKG 9-12Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.Dapat mengalami fraktur tengkorak.Cidera kepala beratSKG 3-8Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam,juga meliputi kontusio serebral,laserasi atau hematoma intrakranial. Annegers ( 1998 ) membagi trauma kepala berdasarkan lama tak sadar dan lama amnesia pasca trauma yang di bagi menjadi :Cidera kepala ringan,apabila kehilangan kesadaran atau amnesia berlangsung kurang dari 30 menitCidera kepala sedang,apabila kehilangan kesadaran atau amnesia terjadi 30 menit sampai 24 jam atau adanya fraktur tengkorakCidera kepala berat,apabiula kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam,perdarahan subdural dan kontusio serebri.Arif mansjoer, dkk (2000) mengklasifikasikan cidera kepala berdasarakan mekanisme, keparahan dan morfologi cidera.Mekanisme : berdasarkan adanya penetrasi durameter:v Trauma tumpul: Kecepatan tinggi(tabrakan mobil). : Kecepatan rendah(terjatuh,di pukul).v Trauma tembus(luka tembus peluru dan cidera tembus lainnya.Keparahan ciderav Ringan : Skala koma glasgow(GCS) 14-15.v Sedang: GCS 9-13.v Berat : GCS 3-8.Morfologiv Fraktur tengkorak : kranium: linear/stelatum; depresi/non depresi; terbuka/tertutup. Basis:dengan/tanpa kebocoran cairan serebrospinal,dengan/tanpa kelumpuhan nervus VII.v Lesi intrakranial : Fokal: epidural, subdural, intraserebral. Difus: konkusi ringan, konkusi klasik, cidera difus.Jenis-jenis cidera kepala(Suddarth, dkk, 2000, l2210-2213)Cidera kulit kepala.Cidera pada bagian ini banyak mengandung pembuluh darah, kulit kepala berdarah bila cidera dalam. Luka kulit kepala maupun tempat masuknya infeksi intrakranial. Trauma dapat menyebabkan abrasi, kontusio, laserasi atau avulsi.Fraktur tengkorak.Fraktur tengkorak adalah rusaknya kontinuitas tulang tengkorak di sebabkan oleh trauma. Adanya fraktur tengkorak biasanya dapat menimbulkan dampak tekanan yang kuat. Fraktur tengkorak diklasifikasikan terbuka dan tertutup. Bila fraktur terbuka maka dura rusak dan fraktur tertutup keadaan dura tidak rusak.Cidera Otak.Cidera otak serius dapat tejadi dengan atau tanpa fraktur tengkorak, setelah pukulan atau cidera pada kepala yang menimbulkan kontusio, laserasi dan hemoragi otak. Kerusakan tidak dapat pulih dan sel-sel mati dapat diakibatkan karena darah yang mengalir berhenti hanya beberapa menit saja dan kerusakan neuron tidak dapat mengalami regenerasi.Komosio.Komosio umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam waktu yang berakhir selama beberapa detik sampai beberapa menit.Komosio dipertimbangkan sebagai cidera kepala minor dan dianggap tanpa sekuele yang berarti. Pada pasien dengan komosio sering ada gangguan dan kadang efek residu dengan mencakup kurang perhatian, kesulitan memori dan gangguan dalam kebiasaan kerja.Kontusio.Kontusio serebral merupakan didera kepala berat, dimana otak mengalami memar, dengan kemungkinan adanya daerah haemoragi. Pasien tidak sadarkan dari, pasien terbaring dan kehilangan gerakkan, denyut nadi lemah, pernafsan dangkal, kulit dingin dan pucat, sering defekasi dan berkemih tanpa di sadari.Haemoragi intrakranial.Hematoma (pengumpulan darah) yang terjadi di dalam kubah kranial adalah akibat paling serius dari cidera kepala, efek utama adalah seringkali lambat sampai hematoma tersebut cukup besar untuk menyebabkan distorsi dan herniasi otak serta peningkatan TIK.Hematoma epidural (hamatoma ekstradural atau haemoragi).Setelah cidera kepala, darah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara tengkorak dan dura. Keadaan ini karena fraktur tulang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal tengah putus /rusak (laserasi), dimana arteri ini berada di dura dan tengkorak daerah inferior menuju bagian tipis tulang temporal; haemoragi karena arteri ini menyebabkan penekanan pada otak.Hematoma sub dural.Hematoma sub dural adalah pengumpulan darah diantara dura dan dasar, suatu ruang yang pada keadaan normal diisi oleh cairan.Hematoma sub dural dapat terjadi akut, sub akut atau kronik. Tergantung ukuran pembuluh darah yang terkena dan jumlah perdarahan yang ada.Hematoma sub dural akut d hubungkan dengan cidera kepala mayor yang meliputi kontusio dan laserasi. SedangkanHematoma sub dural sub akut adalah sekuele kontusio sedikit berat dan di curigai pada pasien gangguan gagal meningkatkan kesadaran setelah trauma kepala. DanHematoma sub dural kronik dapat terjadi karena cidera kepala minor dan terjadi paling sering pada lansia.Haemoragi intraserebral dan hematoma.Hemoragi intraserebral adalah perdaraan ke dalam substansi otak. Haemoragi ini biasanya terjadi pada cidera kepala dimana tekanan mendesak ke kepala sampai daerah kecil (cidera peluru atau luka tembak; cidera kumpil).Etiologi Cedera kepala dapat disebabkan oleh dua hal antara lain :Benda Tajam. Trauma benda tajam dapat menyebabkan cedera setempat.Benda Tumpul, dapat menyebabkan cedera seluruh kerusakan terjadi ketika energi/ kekuatan diteruskan kepada otak.Kecelakaan lalu lintasTerjatuhTertembak peluruLuka tusuk( KAPITA SELEKTA,Jilid 2 )Trauma mekanik dan non mekanik Neurologi klinis dasar, Prof.DR.Mahar Mardjono,Prof.DR.Priguna Shidarta Kepala yang bergerak terbentur atau terpelanting akibat benda yang diam Kepala yang diam yang dibentur oleh benda yang bergerakKepala yang tidak bergerak karena tertahan sesuatu mengalami benturan yang menggencetnya Kapita selekta neurologiKerusakan jaringan otak karena benda tumpul tergantung pada :v Lokasiv Kekuatanv Fraktur infeksi/ kompresiv Rotasiv Delarasi dan deselarasiMekanisme cedera kepalaAkselerasi, ketika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam.Contoh : akibat pukulan lemparan.Deselerasi.Contoh : kepala membentur aspal.Deformitas.Dihubungkan dengan perubahan bentuk atau gangguan integritas bagan tubuh yang dipengaruhi oleh kekuatan pada tengkorak.PATOFISIOLOGIOtak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapatterpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui prosesoksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otakwalaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhanoksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karenaakan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhanglukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejalagejalapermulaan disfungsi cerebral.Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigenmelalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Padakontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibatmetabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output.Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypicalmyocardial,perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsiventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel,takikardia.Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimanapenurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi .Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otaktidak begitu besar.Tanda dan GejalaTanda dan gejala cedera kepala dapat dikelompokkan dalam 3 kategori utama( Hoffman, dkk, 1996):Tanda dan gejala fisik/somatik: nyeri kepala, dizziness, nausea, vomitusTanda dan gejala kognitif: gangguan memori, gangguan perhatian dan berfikir kompleksTanda dan gejala emosional/kepribadian: kecemasan, iritabilitas Gambaran klinis secara umum pada trauma kapitis :Pada kontusio segera terjadi kehilangan kesadaran.Pola pernafasan secara progresif menjadi abnormal.Respon pupil mungkn lenyap.Nyeri kepala dapat muncul segera/bertahap seiring dengan peningkatan TIK.Dapat timbul mual-muntah akibat peningkatan tekanan intrakranial.Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan motorik dapat timbul segera atau secara lambat.Dianostik:1. Pengumpulan data klien baik subyektif atau obyektif pada gangguan sistem persarafansehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis injuri danadanya komplikasi pada organ vital lainnya. Data yang perlu didapati adalah sebagaiberikut :2. Identitas klien dan keluarga (penanggung jawab): nama, umur, jenis kelamin, agama,suku bangsa, status perkawinan, alamat, golongan darah, pengahasilan, hubungan kliendengan penanggung jawab.3. Riwayat kesehatan : Tingkat kesadaran / GCS ( < 15 ) Confulsi Muntah Dispnea / takipnea Sakit kepala Wajah simetris / tidak Lemah Luka di kepala Paralise Akumulasi sekret pada saluran napas Adanya liquor dari hidung dan telinga KejangRiwayat penyakit dahulu haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan sistempersarafan maupun penyakit sistem sistemik lainnya. demikian pula riwayat penyakitkeluarga terutama yang mempunyai penyakit menular.Riwayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai datasubyektif. Data-data ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.4. Pemeriksaan FisikAspek neurologis yang dikaji adalah tingkat kesadaran, biasanya GCS < 15,disorientasi orang, tempat dan waktu. Adanya refleks babinski yang positif, perubahan nilaitanda-tanda vital kaku kuduk, hemiparese.Nervus cranialis dapat terganggu bila cedera kepala meluas sampai batang otak karenaudema otak atau perdarahan otak juga mengkaji nervus I, II, III, V, VII, IX, XII.CT Scan:mengidentifikasi adanya lesi, hemoragi menentukan ukuran ventrikel pergeseran cairan otak.MRI:sama dengan CT Scan dengan atau tanpa kontraks.Angiografi Serebral:menunjukkan kelainan sirkulasi serebral seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan dan trauma.EEG:memperlihatkan keberadaan/ perkembangan gelombang.Sinar X:mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (faktur pergeseran struktur dan garis tengah (karena perdarahan edema dan adanya frakmen tulang).BAER (Brain Eauditory Evoked):menentukan fungsi dari kortek dan batang otak..PET (Pesikon Emission Tomografi) :menunjukkan aktivitas metabolisme pada otak.Pungsi Lumbal CSS :dapat menduga adanya perdarahan subaractinoid.Kimia/elektrolit darah:mengetahui ketidakseimbangan yang berpengaruh dalam peningkatan TIK.GDA (Gas Darah Arteri) : mengetahui adanya masalah ventilasi atau oksigenasi yang akan dapat meningkatkan TIK.Pemeriksaan toksitologi : mendeteksi obat yang mungkin bertanggung jawab terhadap penurunan kesadaran.Kadar antikonvulsan darah : dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat terapi yang cukup efektif untuk mengatasi kejang.KomplikasiKebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur pada fossa anterior dekat sinus frontal atau dari fraktur tengkorak bagian petrous dari tulang temporal.Kejang.Kejang pasca trauma dapat terjadi segera (dalam 24 jam pertama dini, minggu pertama) atau lanjut (setelah satu minggu).Diabetes Insipidus, disebabkan oleh kerusakan traumatic pada rangkai hipofisis meyulitkan penghentian sekresi hormone antidiupetik.Penatalaksanaan MedikPenatalaksanaan medik cedera kepala yang utama adalah mencegah terjadinya cedera otak sekunder. Cedera otak sekunder disebabkan oleh faktor sistemik seperti hipotesis atau hipoksia atau oleh karena kompresi jaringan otak (Tunner, 2000).Pengatasan nyeri yang adekuat juga direkomendasikan pada pendertia cedera kepala (Turner, 2000).Penatalaksanaan umum adalah sebagai berikut : Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi. Stabilisasi vertebrata servikalis pada semua kasus trauma. Berikan oksigenasi. Awasi tekanan darah Kenali tanda-tanda shock akibat hipovelemik atau neuregenik. Atasi shock Awasi kemungkinan munculnya kejang.Penatalaksanaan lainnya:Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat). Untuk mengurangi vasodilatasi.Pemberian analgetikaPengobatan anti oedema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20% atau glukosa 40 % atau gliserol 10 %.Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin).Makanan atau cairan. Pada trauma ringan bila terjadi muntah-muntah tidak dapat diberikan apa-apa, hanya cairan infus dextrosa 5% , aminofusin, aminofel (18 jam pertama dan terjadinya kecelakaan), 2-3 hari kemudian diberikana makanan lunak.Pada trauma berat, hari-hari pertama (2-3 hari), tidak terlalu banyak cairan. Dextrosa 5% untuk 8 jam pertama, ringer dextrose untuk 8 jam kedua dan dextrosa 5% untuk 8 jam ketiga. Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah, makanan diberikan melalui ngt (2500-3000 tktp). Pemberian protein tergantung nilai urea N.KOMPLIKASIPERDARAHAN YANG SERING DITEMUKANEpidural HematomaTerdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnyapembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater,pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadidalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis danparietalis.Gejala-gejala yang terjadi : Penurunan tingkat kesadaran Nyeri kepala Muntah Hemiparesis Dilatasi pupil ipsilateral Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irreguler Penurunan nadi Peningkatan suhuSubdural HematomaTerkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik.Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang biasanya terdapatdiantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan.Tanda-tanda dan gejalanya adalah : Nyeri kepala Bingung Mengantuk Menarik diri Berfikir lambat Kejang Udem pupilPerdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluhdarah arteri; kapiler; vena.Tanda dan gejalanya : Nyeri kepala Penurunan kesadaran Komplikasi pernapasan Hemiplegia kontra lateral Dilatasi pupil Perubahan tanda-tanda vitalPerdarahan SubarachnoidPerdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaanotak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan gejala : Nyeri kepala Penurunan kesadaran Hemiparese Dilatasi pupil ipsilateral Kaku kudukDoenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ).Philadelpia, F.A. Davis Company.Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing ProcessApproach St. Louis. Cv. Mosby Company.Asikin Z (1991) Simposium Keperawatan Penderita Cedera Kepala.Panatalaksanaan Penderita dengan Alat Bantu Napas, Jakarta.Harsono (1993) Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press