resume paper

6
1 AbstrakDipaparkan sebuah metode untuk estimasi kecepatan gelombang S berdasarkan pada inversi spektrum Horizontal-to-Vertical (H/V) dari data Mikrotremor 3 komponen. Inversi ini kemudian dikorelasikan dengan data SPT(Standart Penetration Test) untuk mendapatkan persamaan empiris Vs yang paling valid. Persamaan ini disesuaikan dengan kondisi fitur geologi pada daerah tertentu. Secara teori, dasar dari metode ini adalah penurunan dari formula spektrum H/V yang kemudian diinversi untuk mendapatkan estimasi persebaran gelombang S. Gelombang sebelumnya telah dikethaui pada beberapa titik dari perhitungan SPT. Data Vs dari perhitungan data SPT dan nilai spektrum H/V kemudian untuk didapatkan persebaran Vs di area penelitian. Lokasi dari penelitian ini adalah di Erbaa, Turki yang secara tektonik dikendalikan oleh North Anatolian Fault Zone (NAFZ) yang merupakan salah satu sesar aktif di dunia. Dalam proses inversi, parameter SPT dibutuhkan dikarenakan kondisi geologi memiliki peranan yang sangat penting dalam pernurunan formula keceaptan gelombang S. Hasil dari penelitian ini didapatkan estimasi kecepatan gelombang S dengan renrang error antara 0,1 hingga 0,2. Kata Kunci: S-Wave, Inversi H/V, SPT PENDAHULUAN urki adalah salah satu negara yang rawan akan dampak kegempaan. Aktivitas seismisitas di wilayah utara Turki ini dikontrol oleh sesar aktif North Anatolian Fault Zone (NAFZ). Diketahui juga bahwa NAFZ merupakan salah satu zona aktif seismik yang menyebabka banyak kejadian kegempaan dan kerusakan di daerah Turki, khusunya bagian utara. Melihat fakta yang ada maka diperlukan langkah tanggap dini untuk mengurangi dampak kegempaan. Salah satunnya ialah dengan melakukan mikrozonasi.[2] Mikrozonasi kegempaan merupakan proses membagi suatu zona menjadi zona-zona kecil berdasarkan tanggapan (response) geologi setempat terhadap gempabumi (Cristanty, 2011). Sebagai salah satu bagian penting dari mikrozonasi di daerah Erbaa, Turki maka dibutuhkan nilai Vs yang menunjukkan kondisi geologi di area sekitar. Kecepatan gelombang geser (Vs) merupakan parameter penting yang dibutuhkan untuk mendeteksi sifat dinamik dari setiap lapisan tanah yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ketebalan, respon kegempaan, potensi likuifaski, denstias tanah, klasifikasi dan stratigrafi lapisan serta sttlements (Richart et al, 1970;Seed and Idriss, 1970;Schnabel et al, 1972;Sykora and Stokoe, 1983;1996;Andrus and Stooke,1997;Will and Silva, 1998;Mayne et al, 1999; Dobry et al, 2000;McGillivray and Mayne, 2004; Holzer et al, 2005; McGillivray, 2007).[2] Studi beberapa tahun terkahir menunjukkan banyak perkembangan dalam melakukan estimasi kecepatan gelombang geser. Dalam penelitian ini akan dilakukan penggabungan metode inversi spektrum H/S untuk mengestimasi persebaran Vs dan perhitungan Vs dari pernurunan rumus SPT pada setiap kedalaman.[1] TINJAUAN PUSTAKA a. Geologi Regional Lokasi studi dari Erbaa adalah di daerah sekitar basin yang terbentuk oleh aktivitas teknoik NAFZ. NAFZ mementang sepanjang 1500 km, aktivitas seismisitas yang cenderung aktif, strike slipe lateral ke kanan yang mengakomodasi pergerakan relatif antara Anatolian dan Lempeng Laut Hitam (Sengor, et al, 1985). Pada tahun 1939 hingga 1967, NAFZ pecah menjadi enam bagian yang dibebabkan oleh propagasi gempa westward dengan manitudo lebih dari 7 SR dan menyebabkan lebih dari 900 km area rusak. [2] Riwayat gempa yang berefek fatal yang terjadi bagian timur NAFZ terjadi pada 1939 (8 SR), 1942 (7,2 SR) dan 1943 (7,6 SR) kesemua gempa ini terjadi di TAsoca-Erbaa dan Cekungan Niksar. Melihat riwayat kebencanaan ini maka dilakukan studi mikrozonasi dengan melakukan pengeboran di beberara titik untuk dilakukan analisa Vs (gambar 1). [2] Profilling S-Wave Velocity dari Inversi Mikrotremor Spctrum H/V dan Korelasi Data SPT Studi Kasus : Erbaa, Turki *Cited from: 1. “S-Wave Velocity Profilling by Inversion of Microtremor H/V Spectrum” By: Hiroshi Arai, Kohji Tokimastu Bulletin of the Seismological Society of America, Vol.94, No.1 pp 53-56, February 2004 2. “Empirical correlations of shear wave velocity (Vs) and penetration resistance (SPT-N) for different soils in an earthquake-prone area (Erbaa-Turkey)By: Muge K. Akin, Steven L Kramer, Tamer Topal Elsevier, Engineering Geology 119(2011) 1-17 Wahyu Tri S 1 *, Lila Yuwana 1 Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,Surabaya, Indonesia1 [email protected] T

Upload: wahyu-sutrisno

Post on 24-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

It's Contained a join method of Microtremor application by H/V Spectrum and SPT data.

TRANSCRIPT

  • 1

    AbstrakDipaparkan sebuah metode untuk estimasi

    kecepatan gelombang S berdasarkan pada inversi spektrum

    Horizontal-to-Vertical (H/V) dari data Mikrotremor 3

    komponen. Inversi ini kemudian dikorelasikan dengan data

    SPT(Standart Penetration Test) untuk mendapatkan

    persamaan empiris Vs yang paling valid. Persamaan ini

    disesuaikan dengan kondisi fitur geologi pada daerah tertentu.

    Secara teori, dasar dari metode ini adalah penurunan dari

    formula spektrum H/V yang kemudian diinversi untuk

    mendapatkan estimasi persebaran gelombang S. Gelombang

    sebelumnya telah dikethaui pada beberapa titik dari

    perhitungan SPT. Data Vs dari perhitungan data SPT dan nilai

    spektrum H/V kemudian untuk didapatkan persebaran Vs di

    area penelitian. Lokasi dari penelitian ini adalah di Erbaa,

    Turki yang secara tektonik dikendalikan oleh North Anatolian

    Fault Zone (NAFZ) yang merupakan salah satu sesar aktif di

    dunia. Dalam proses inversi, parameter SPT dibutuhkan

    dikarenakan kondisi geologi memiliki peranan yang sangat

    penting dalam pernurunan formula keceaptan gelombang S.

    Hasil dari penelitian ini didapatkan estimasi kecepatan

    gelombang S dengan renrang error antara 0,1 hingga 0,2.

    Kata Kunci: S-Wave, Inversi H/V, SPT

    PENDAHULUAN

    urki adalah salah satu negara yang rawan akan dampak

    kegempaan. Aktivitas seismisitas di wilayah utara Turki ini

    dikontrol oleh sesar aktif North Anatolian Fault Zone (NAFZ).

    Diketahui juga bahwa NAFZ merupakan salah satu zona aktif

    seismik yang menyebabka banyak kejadian kegempaan dan

    kerusakan di daerah Turki, khusunya bagian utara. Melihat

    fakta yang ada maka diperlukan langkah tanggap dini untuk

    mengurangi dampak kegempaan. Salah satunnya ialah dengan

    melakukan mikrozonasi.[2]

    Mikrozonasi kegempaan merupakan proses membagi suatu

    zona menjadi zona-zona kecil berdasarkan tanggapan

    (response) geologi setempat terhadap gempabumi (Cristanty,

    2011). Sebagai salah satu bagian penting dari mikrozonasi di

    daerah Erbaa, Turki maka dibutuhkan nilai Vs yang

    menunjukkan kondisi geologi di area sekitar. Kecepatan

    gelombang geser (Vs) merupakan parameter penting yang

    dibutuhkan untuk mendeteksi sifat dinamik dari setiap lapisan

    tanah yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ketebalan,

    respon kegempaan, potensi likuifaski, denstias tanah, klasifikasi

    dan stratigrafi lapisan serta sttlements (Richart et al, 1970;Seed

    and Idriss, 1970;Schnabel et al, 1972;Sykora and Stokoe,

    1983;1996;Andrus and Stooke,1997;Will and Silva,

    1998;Mayne et al, 1999; Dobry et al, 2000;McGillivray and

    Mayne, 2004; Holzer et al, 2005; McGillivray, 2007).[2]

    Studi beberapa tahun terkahir menunjukkan banyak

    perkembangan dalam melakukan estimasi kecepatan gelombang

    geser. Dalam penelitian ini akan dilakukan penggabungan

    metode inversi spektrum H/S untuk mengestimasi persebaran

    Vs dan perhitungan Vs dari pernurunan rumus SPT pada setiap

    kedalaman.[1]

    TINJAUAN PUSTAKA

    a. Geologi Regional

    Lokasi studi dari Erbaa adalah di daerah sekitar basin

    yang terbentuk oleh aktivitas teknoik NAFZ. NAFZ

    mementang sepanjang 1500 km, aktivitas seismisitas yang

    cenderung aktif, strike slipe lateral ke kanan yang

    mengakomodasi pergerakan relatif antara Anatolian dan

    Lempeng Laut Hitam (Sengor, et al, 1985). Pada tahun 1939

    hingga 1967, NAFZ pecah menjadi enam bagian yang

    dibebabkan oleh propagasi gempa westward dengan manitudo

    lebih dari 7 SR dan menyebabkan lebih dari 900 km area rusak.

    [2]

    Riwayat gempa yang berefek fatal yang terjadi bagian

    timur NAFZ terjadi pada 1939 (8 SR), 1942 (7,2 SR) dan 1943

    (7,6 SR) kesemua gempa ini terjadi di TAsoca-Erbaa dan

    Cekungan Niksar. Melihat riwayat kebencanaan ini maka

    dilakukan studi mikrozonasi dengan melakukan pengeboran di

    beberara titik untuk dilakukan analisa Vs (gambar 1).[2]

    Profilling S-Wave Velocity dari Inversi

    Mikrotremor Spctrum H/V dan Korelasi Data SPT Studi Kasus : Erbaa, Turki

    *Cited from:

    1. S-Wave Velocity Profilling by Inversion of Microtremor H/V Spectrum

    By: Hiroshi Arai, Kohji Tokimastu

    Bulletin of the Seismological Society of America, Vol.94, No.1 pp 53-56, February 2004

    2. Empirical correlations of shear wave velocity (Vs) and penetration resistance (SPT-N) for different soils in an

    earthquake-prone area (Erbaa-Turkey)

    By: Muge K. Akin, Steven L Kramer, Tamer Topal

    Elsevier, Engineering Geology 119(2011) 1-17

    Wahyu Tri S 1*, Lila Yuwana

    1

    Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,Surabaya, Indonesia1

    [email protected]

    T

  • 2

    Gambar 3 a. Model Bawah permukaan

    b)model sumber mikrotremor

    Dari peta lokasi studi (Gambar 1), dilakukan

    pengeboran dangkal di 1390m pengeboran yang meliputi 1341

    SPT dan 312 sampel UD. Kedalaman Ground Water Level

    (GWL) dalam area ini bervariasi antara 1 sampai 19 m.

    persebaran titik pengerboran ini seperti pada gambar 2. Dari

    hasil pengeboran ini, diambil sampel untuk dilakukan uji Lab

    dan uji SPT.[2]

    Dari beberapa titik pengeboran tersebut diambil

    sampel dan dihitung parameter geosikas untuk dianalisa.

    Parameter tersebut juga disesuaikan dengan kondisi geologi

    daerah sekitar. Selain itu juga resistivitas pada 24 titik, 23 uji

    seismik rerfaksi dankal juga dilakukan. Selain itu juga diambil

    30 titik seismic Cone Penetrometer Test (CPT).[2]

    b. Perhitungan Empiris Kecepatan Gelombang Geser

    (Vs)

    Koralasi antara SPT dan Vs sebelumnya telah

    diusulkn untuk beberapa lapisnan yang berbeda. Sa;ah satu dari

    perhitungan SPT-N berdasarkan pada korelasi Vs untuk semua

    lapisan di sumur BH-2. Perhitungan CPT, ressitivitas dan

    refraksi juga dilakukan untuk mendukung data geologi. Dari

    perhitungan ini kemudian dikethaui kondisi geologi bawah

    permukaan. Setelah semuia data dikorelasi, kemudian

    dilakukan penyesuain penurunan rumus Vs seperti pada tabel

    1[2].

    c. Spektrum H/V

    Dalam melakukan analisa spektrum H/V pertama

    dilakukan pemodelan bawah permukaan. Dalam penelitian ini

    model bawah permukaan untuk beberapa lapisan pada gambar

    3 yang dimana teroi spektrum H/V diterapkan. Lapisan tanah

    diasumsikan berupa semi-infinite media yang teridir dari N

    parallel, solid, homogeny dan isotropis. Setiap layer

    dikarakterisasi H, densitas Kecepatna gelombang kompresi

    (Vp) dan kecepatan gelombang S (Vs). Juga diasumsikan

    bahwa tranformasi fourier-time untuk point vertikal dan

    horizontal memiliki frekuensi angular ,Lv (dan LH (

    Meskipun gelombang permukaan dan gelombang body

    didapat dari setiap sumebr dan propagasiya pada setiap

    medium, attenuasi dari gelombang body lebih besar dari pada

    gelombang permukaan. Gelombang Rayleigh dan gelombang

    Love lebih mendominasi pada jarak satu wavelenght dari

    sumber (gambar 3b). Keduanya secara horizontal dan vertikal

    dapat diekspresikan seperti persamaan berikut ini.[1]

    Dengan A adalah faktor respon medium.

    Dari persamaan 1-2 dan beberapa persamaan pendukung,

    kemudna diasumsikan indepndent statistik dalam loading fase

    dari sumber, integrasi dari setiap persamaan untuk point source

    model gelombang Rayleigh dan Love, power spektrum pada

    vertikal dan horizontal dari semua gelombang yang diobservasi

    pada frekuensi awal adalah:

    Gambar 1. Peta Geologi dan Tektonik

    Daerah Sekitar

    Gambar 2. Distribusi titip pengeboran di

    lokasi studi

  • 3

    d. Inversi Mikrotremor Spektrum H/V

    Inversi dilakukan dengan suatu penjabaran matematis

    untuk memperoleh informasi sistem fisika berdasarkan data

    observasi terhadap suatu sistem tersebut (Grandis, 2009).

    Sungkono dan Santosa (2011) memaparkan bahwa inversi

    digunakan untuk menyediakan kerangka matematika dalam

    mentransformasi data pengukuran suatu data ruang model

    untuk memperkirakan parameter model.[1]

    Grandis (2008) memaparkan bahwa fungsi matematis

    kurva HVSR bersifat non-linier, karena fungsi obyektifnya

    dapat memiliki nilai minimum lebih dari satu, yang hampir

    semua nilai minimum tersebut hanya memiliki sifat minimum

    lokal, bukan nilai minimum global yang diharapkan.

    Sebagaimana diungkapkan oleh Oliviera et al. (2006) bahwa

    amplifikasi atau puncak HVSR dapat lebih dari satu, dan

    amplifikasi pada frekuensi tinggi patut untuk dipertimbangkan.

    Hal ini karena kurva observasi HVSR pada frekuensi tinggi

    terdapat sumbangsih gelombang permukaan, kemudian seperti

    dikatakan oleh Ali et al. (2010) dalam artikel Sungkono dan

    Santosa (2011) pada frekuensi rendah kondisi cuaca dan angin

    dapat mempengaruhi HVSR dan begitu juga noise lingkungan

    yang turut berperan dalam mempengaruhi puncak frekuensi.

    Dengan cukup banyaknya jumlah parameter yang

    mempengaruhi kurva HVSR yaitu Vp,Qp,Qs,h, dan , maka

    semakin komplek pula bentuk fungsi obyektifnya. Maka perlu

    dilakukan pendekatan global dalam menginversikan kurva

    HVSR, salah satunya adalah dengan mengevaluasi secara

    sistematik harga fungsi obyektif untuk setiap model pada ruang

    model.[1]

    Frekuensi spectra adari H/V yang digunakan dalam studi

    ini didefinisakn seperi persamaan (7) dengan variabel ,

    (H/V)m

    Tabel. 1. Perumusan Vs

    (7)

  • 4

    Dimana PUD() adalah power spektrum fourier untuk vertikal motiona, sedangkan PNS) dan PEW() adalah orthogonal dan horizontal motion.

    III. HASIL DAN DISKUSI

    a. Perhitungan Inversi Spektrum H/V

    Untuk membuktikan kefektifan dari metode ini maka

    dilakukan perhitungan invesri spektrum H/V ini di dua lokasi

    yang berbeda. Sistem pengukuran yang digunakan adlaah

    menggunakan geophone tiga komponen, 16 bit A/D

    Converter, low pass filter dan seperangkat komputer.[1]

    Perhitungn spektrum H/V diturunkan dari persamaan

    (7), dimana hasilnya ditunjukkan pada gembar 4 sebagai fungsi

    open circle.

    Dalam melakaukan inversi Spektrum H/V pertama

    yang dilakukan ialah menghitung kurva disperse gelombang

    Reyleigh. Namun kurva disperse ini tidak langsung

    diaplikasikan dalam inversi mikrotremor H/V karena kondisi

    frekuensi yang tidak sesuai. Maka dari itu dilakukan

    pehitungan. [1]

    Namun karena persamaan (8) masih berupa bentuk non

    linear, dibutuhkan solusi penyelesaian Least-Square. Langkah

    pertma ialah dilakuan inisiasi profil tanah, diasumsikan P(0)

    .

    P(0)

    adalah vector yang terdiri dari N-1 hingga N-pj(0)

    . Hasil

    dari inversi ini adalah kurva misfit dari model lapisan dan

    model sumber mikrotremor (gambar 5).[1]

    Hasil pemodelan misfit gambar (5) sebelumnya telah

    melewati proses standar error evaluasi. Solusi normaliasai error

    diberikan oleh persamaan (9).

    Dimana

    b. Profilling Vs dari Inversi H/V

    Profilling Vs bawah permukaan ini dilakukan dengan

    mengkomputasikna semua persamaan inversi H/V dan

    mirktoremor dalam sebuah software Inversi HVSR. Dalam

    profiling ini digunakan model propagasi Monte Carlo. Namun

    hasil dari profiling ini adalah gamanbran Vs untuk lokasi

    penelitian sekitar. [1]

    Berdasarkan pada perioda peak H/V dan sensitifitas

    spektrum H/V, maka dilakukan beberapa asumsi yakni antara

    lain

    (1). Kedalaman setiap titik adalah 3000 m dengan perlapisan

    sebanyak 6 lapisan.

    (2). Nilai Vs untuk kedalaman 100m didapatkan dari

    pengukuran borehole.

    Gambar (6) menunjukkan hasil profiling Vs dari inversi

    H/S disetiap lapisan. Dalam gambar tersebut hasil inversi Vs

    digambarkan pada kedalaman borehole tiap lapisan. Hasil yang

    didapatkan memiliki kecenderungan konsisten terhadap hasil

    perhitungan Vs borehole. Secara khsusu inversi ini

    mengidentifikasi kedalaman yang memiliki beda Vs drastis.

    Dengan hasil nilai eror 0.2, profiling Vs hasil inersi H/V ini

    memiliki tingkat kevalidan yang tinggi. [1]

    Gambar 4. Hasil Vs dari perhitungan

    inversi spektrum H/V

    (8)

    (9)

    (10

    )

    Gambar.5 Kurva Misfit setiap lokasi

  • 5

    c. Perhitungan Vs dari data SPT

    Dalam perhitungan Vs dari SPT, didapat dari perumusan

    simple persamaan (11).

    Vs = a.Nb

    (11)

    Dengan N adalah nilai SPT, a dan b koefisien yang berubah

    ubah terhadap setiap jenis lapisan (seperti pada tabel 1). Kerana

    kondisi geologi penelitian berupa alluvial, pasir, lempung,

    pliocin dan pliocine sand. Makan untuk masing masing lapisan

    dan jenis tanah digunakan persmaan berikut ini.

    Hasil dari perhitungan ini digambarkan pada gamabr (7)

    dengan sampel dua lokasi dan beberapa sumur yang memiliki

    fitur geologi berupa alluvial dan dan Pliosin. [2]

    IV. KESIMPULAN

    1. Berdasarkan pada inversi H/V untuk Vs menunjukkan

    banyak kecocokan dengan data mikrotremor.

    2. Berdasarkan pada sensitifitas analisi, dapat

    diungkapkan bahwa ketebalan lapisan dan kecepatan

    gelombang geser (Vs) memiliki efek yang besar

    terhadap spektrum H/V

    3. Spektrum H/V dapat menggambarkan kondisi Vs di

    setiap lapisan.

    4. Perhitungan Vs dari nilai SPT menunjukkan hasil yang

    cocok dengan uji laboratorium.

    5. Kondisi geologi sangt berpengaruh pada pemilihan

    formulasi dan tingkat SPT.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Para penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lila

    Yuwana sebagai pembimbing pengerjaan penelitian ini. Penulis

    juga mendedikasikan karya ini untuk keluarga dan untuk civitas

    akademika Fisika ITS

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Arai, Hiroshi. Kohji Tokimatsu. 2004. S-Wave Velocity Profillinf by

    Inversion of Microtremor H/V Spectrum. Bulletin of Seismology Society

    of America, Vol.94 No.1, pp. 53-63.

    [2] Akin, Muge A. Steven L Kramer. Tamer Topal. 2011. Empirical

    Correlations of Shear Wave Velocity (Vs) and Penetration Resistance

    (SPT-N) For Different Soils in an Earthquake-Prone Area (Erbaa-Turki).

    Elsevier, Engineering Geology 119(2011) 1-17

    Gambar 6. Hasil Profilling Vs

    Gambar 7. Penampang Vs untuk

    Aluvial dan Pliocine

  • 6

    [3] Nakamura, Y. 1989. A Method for Dynamic Characteristics Estimation

    of Subsurface using Microtremors, Proc. of the 82nd SEGJ Cof.,5-8 (in

    Japanese).

    [4] Richart, R.E. Hall ,J.R, Woods, R.d. 1970. Vibrations of Soils and

    Foundations. Prentice-Hall. Englewood Cliffs, N.J. 414 pp.