resume jurnal

3
RESUME JURNAL : PILIHAN TERAPI UNTUK CENTRAL RETINAL ARTERY OCCLUSION (CRAO) Latar Belakang Glaucoma merupakan penyakit degeneratif yang memili klinis seperti penurunan lapang pandangan dan degenerasi sar merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan di seluruh dunia. Sebagai salah satu bentuk glaukoma yang sering terjadi di ma glaukoma sudut terbuka primer ditentukan berdasarkan sudut C terbuka dan peningkatan T! tanpa disertai penyakit yang lai ini berkembang dengan sangat lambat hingga pada akhirnya pas datang dengan berbagai keluhan yang sudah mengarah ke komplikasi seperti kehilangan ketajaman penglihatan hingga b ire#ersibel. Studi terbaru membuktikan ada hubungan yang kuat antara glau sudut terbuka primer dengan penyakit Al$heimer. Selain itu b juga menunjukkan bah%a kematian sel ganglion retina saraf optic terjadi pada pasien yang menderita penyakit Al$he Genotip apolipoprotein & adalah gene yang paling berpengaruh faktor risiko terjadinya penyakit Al$heimer. A"!& memiliki peran penting yaitu sebagai transporter kolesterol dan trig studi telah dilakukan untuk melihat kemungkinanhubungan antara glaukoma sudutterbuka primer dengan penyakit Al$heimer. 'ntuk menja%ab pertanyaan ini, maka dilakukanlah penelitian meta a untuk melihat hubungan antara polimorfsme A"!& dan fa glaukoma sudut terbuka primer. Tujuan 'ntuk mempelajari hubungan polimorf apolipoprotein & ( dan glaukoma sudut terbuka primer *etode Strategi pencarian literature + ata dikumpulkan dari " of Science, &mbase, dan China ational /no%ledge nfrastructure ( C/). ndeks yang digunakan dalam strategi pencarian adala studi yang membahas tentang+ A"!& (apolipoprotein &) dan glaukoma sudut terbuka primer atau "!AG atau glaucoma tensi tinggi at atau normotensi glaukoma atau TG. /riteria inklusi dan ekstraksi data + /riteria inklusi untuk terpilih adalah+(1) penelitian case2control, (3) penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara polimorfisme A"!& dengan "

Upload: yusufaibnusina

Post on 06-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hubungan Gen Apolipoprotein E terhadap Angka Kejadian POAG

TRANSCRIPT

RESUME JURNAL :PILIHAN TERAPI UNTUK CENTRAL RETINAL ARTERY OCCLUSION (CRAO)Latar Belakang Glaucoma merupakan penyakit degeneratif yang memiliki gejala klinis seperti penurunan lapang pandangan dan degenerasi saraf optik, merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan di seluruh dunia. Sebagai salah satu bentuk glaukoma yang sering terjadi di masayarakat, glaukoma sudut terbuka primer ditentukan berdasarkan sudut CoA yang terbuka dan peningkatan TIO tanpa disertai penyakit yang lain. Penyakit ini berkembang dengan sangat lambat hingga pada akhirnya pasien akan datang dengan berbagai keluhan yang sudah mengarah ke berbagai komplikasi seperti kehilangan ketajaman penglihatan hingga buta yang ireversibel. Studi terbaru membuktikan ada hubungan yang kuat antara glaukoma sudut terbuka primer dengan penyakit Alzheimer. Selain itu bukti lain juga menunjukkan bahwa kematian sel ganglion retina dan degenerasi saraf optic terjadi pada pasien yang menderita penyakit Alzheimer. Genotip apolipoprotein E adalah gene yang paling berpengaruh terhadap faktor risiko terjadinya penyakit Alzheimer. APOE memiliki peran penting yaitu sebagai transporter kolesterol dan trigliserida. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat kemungkinan hubungan antara glaukoma sudut terbuka primer dengan penyakit Alzheimer. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka dilakukanlah penelitian meta analysis untuk melihat hubungan antara polimorfsme APOE dan faktor risiko glaukoma sudut terbuka primer.

Tujuan Untuk mempelajari hubungan polimorf apolipoprotein E (APOE) dan glaukoma sudut terbuka primer

Metode

Strategi pencarian literature : Data dikumpulkan dari PubMed, Web of Science, Embase, dan China National Knowledge Infrastructure (NCKI). Indeks yang digunakan dalam strategi pencarian adalah semua studi yang membahas tentang: APOE (apolipoprotein E) dan glaukoma sudut terbuka primer atau POAG atau glaucoma tensi tinggi atau HTG atau normotensi glaukoma atau NTG.Kriteria inklusi dan ekstraksi data : Kriteria inklusi untuk artikel yang terpilih adalah: (1) penelitian case-control, (2) penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara polimorfisme APOE dengan POAG dan (3) penelitian dengan artikel lengkap dan (4) penelitian kasus kontrol tentang jumlah alel/genotip APOE. Genotip 3/3 ditetapkan sebagai kelompok yang diamati dalam penelitian ini. Analisis statistik: Analisis statistik dikerjakan menggunakan Stata 11.0Proses inklusi data dalam penelitian meta-analisis ini dijelaskan. 12 penelitian (1.971 kasus dan 1756 kontrol) diambil. 5 penelitian dilakukan pada kelompok asia ( 1064 kasus dan 813 kontrol) dan 7 penelitian pada kelompok kaukasia (907 kasus dan 943 kontrol).

Hasil 3 penelitian terhadap kelompok asia dan 2 penelitian pada kelompok kaukasia menjelaskan adanya hubungan antara gen APOE dan Hipertensi POAG Hubungan antara polimorfisme gen APOE dan risiko POAG secara statistic menunjukkan hasil yang signikfikan pada model 4/ 4 vs 3/ 3 Pada genotip 3/ 3 tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan 2/ 2 Tidak ada hubungan yang signifikan antara polimorfisme gen APOE dan risiko POAG di alel 2 dengan 3 dan alel 4 dengan alel 3 Hubungan antara gen APOE dan risiko POAG hasilnya secara statistik signifikan pada kelompok asia dengan model 4/ 4 vs 3/ 3, namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan pada kelompok kaukasia

Diskusi dan Pembahasan

Faktor genetik adalah faktor terbesar terhadap perkembangan POAG.. Apolipoprotein E (ApoE) adalah salah satu apolipoprotein utama yang berada di system saraf pusat. Jika dibandingkan dengan ApoE2 dan ApoE3, sarafnya memiliki kemampuan membawa protein yang lebih rendah dan efluks kolesterol menjadi sedikit tidak efisien jika berikatan dengan ApoE4. Ekspresi ApoE3, bukan ApoE4, mempertahankan saraf dari kerusakan saraf akibat induksi eksitotoksin dan neurodegeratif terkait usia. Individu dengan APOE 4 memiliki plak amyloid yang parah, bentuk neurofibril yang rapuh, dan meningkatnya kerusakan mitokondria dibandingkan dengan individu dengan polimorfisme APOE yang lain. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa alel 4 berhubungan dengan penyakit saraf pusat, seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer dan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Kenyataannya, POAG juga dapat dikatakan sebagai penyakit neurodegenerative. Di retina, sel ganglion retina dan akson saraf optic sangat rentan terhadap degenerasi. Protein-protein ApoE di seintesis oleh sel Muller, diabsorbsi oleh sel ganglion retina, dan di transport oleh saraf optic. ApoE berperan penting dalam metabolisme sel ganglion retina dan ketahanan saraf. Penelitian oleh Copin melaporkan bahwa polimorfisem promotor gen APOE mempengaruhi kehilangan lapang pandangan dan kerusakan saraf optic. Selain itu, mekanisme patogenik dari POAG berhubungan terhadap alel 4. Penelitian kami menunjukkan bahwa peningkatan risiko progresivitas POAG pada genotip pembawa 4/ 4 2.09 kali lebih besar dibandingkan dengan individu dengan genotip 3/ 3. Kemudian, genotip 4/ 4 dari APOE adalah faktor predisposisi genetik yang mungkin untuk POAG. Risiko pada POAG berhubungan dengan genotip 4/ 4 tetapi tidak pada alel 4 karena: (1) 2/ 4 dan 3/ 4, alel 4/ 4 mengkode hanya ApoE4. Pembawa 4 homozigot tidak memiliki proteksi dari protein ApoE2 dan Apo3. Sebagai hasilnya, pembawa-pembawa tersebut lebih rentan terhadap glaukoma. (2) Subjek dengan 4 homozigot lebih rentan terhadap POAG dibandingkan ia yang hanya memiliki alel 4, yang didukung oleh penelitian yang dilakukan Corder et al., yang menemukan bahwa efek dari kadar alel 4 berhubungan dengan peningkatan risiko untuk penyakit Alzheimer.

Kelemahan Penelitian penelitian meta analisis hanya melibatkan artikel yang dapat diakses dengan mudah, di Inggris dan China. Selain itu, beberapa penelitian yang sudah terbukti keabsahannya ada yang tidak dimasukkan sehingga dapat menimbulkan bias kurangnya data primer, pada artikel analisis sub kelompok tidak dilakukan terhadap faktor usia dan gender populasi Asia dan Kaukasia memiliki frekuensi alel 4 APOE yang rendah, terutama 4 homozigot data yang diambil kurang menyertakan hasil tentang beberapa interaksi gen yang potensial

KesimpulanHadirnya meta analisis menunjukkan genotip 4/ 4 dari APOE meningkatkan risiko POAG pada kelompok orang asia tetapi tidak pada orang kaukasia, yang mungkin berhubungan dengan perbedaan gaya hidup, faktor lingkungan, nutrisi dan faktor genetik.