resume jurnal

5
Ekef Positif dan Negatif dari Tes Konsep Pengetahuan terhadap Pemahaman Konseptual Siswa Abstrak pada jurnal berjudul The Positive and Negative Effects of Science Concept Tests on Student Conceptual Understanding’ sudah dapat menyimpulkan isi dari jurnal tersebut, dengan kata lain kita dapat memahami isi jurnal dengan membaca abstrak tersebut. Dalam astrak pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa peneliti mengeksplorasi fenomena efek tes terhadap pemahaman konseptual siswa. Peserta untuk penelitiannya terdiri dari 208 siswa SMA, kelas 11 dan 12. Dilakukakn tiga jenis tes (tes tradisional pilihan ganda, tes konsep benar, dan tes konsep salah) terkait dengan efek rumah kaca dan pemanasan global yang dikembangkan untuk megeksplorasi efek tes. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tes tradisional pilihan ganda dapat mempengaruhi memori jangka panjang siswa, baik pengaruh positif maupun negatif, ketika siswa merenungkan pilihan selama tes pilihan ganda, mereka dapat secara bertahap mengembangkan konsep-konsep baru, (2) siswa mengembangkan konsepsi yang lebih benar ketika tes tersebut berisikan pilihan dengan deskripsi yang benar, disisi lain siswa mengalami miskonsepsi ketika tes berisikan pilihan dengan deskripsi yang salah. Pada akhirnya, hasil penelitian ini mengungkapkan fenomena penting penting bahwa tes jika digunakan secara tepat, dapat menjadi instrument yang efektif untuk membantu pemahaman konseptual siswa. Introduction Pendahuluan dari jurnal tersebut menjelaskan bahwa salah satu tujuan penting dari pendidikan sains adalah peningkatan literasi sains, namun tidak eksklusif untuk pemahaman konseptual, keterampilan proseduran sains, dan kemampuan pemecahan masalah (American Association for the Advancement of Science, 1993). Seberapa efektif siswa memevahkan masalah tergantung dari pengetahuan domain, keterampilan domain, dan sikap. Oleh karenaitu pemahaman konseptual selalu dianggap sebagai salah satu issu penting dalam hal mengevaluasi pembelajaran sains. (Eylon &

Upload: mega-rahayu

Post on 30-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Ekef Positif dan Negatif dari Tes Konsep Pengetahuan terhadap Pemahaman Konseptual SiswaAbstrak pada jurnal berjudul The Positive and Negative Effects of Science Concept Tests on Student Conceptual Understanding sudah dapat menyimpulkan isi dari jurnal tersebut, dengan kata lain kita dapat memahami isi jurnal dengan membaca abstrak tersebut. Dalam astrak pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa peneliti mengeksplorasi fenomena efek tes terhadap pemahaman konseptual siswa. Peserta untuk penelitiannya terdiri dari 208 siswa SMA, kelas 11 dan 12. Dilakukakn tiga jenis tes (tes tradisional pilihan ganda, tes konsep benar, dan tes konsep salah) terkait dengan efek rumah kaca dan pemanasan global yang dikembangkan untuk megeksplorasi efek tes. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tes tradisional pilihan ganda dapat mempengaruhi memori jangka panjang siswa, baik pengaruh positif maupun negatif, ketika siswa merenungkan pilihan selama tes pilihan ganda, mereka dapat secara bertahap mengembangkan konsep-konsep baru, (2) siswa mengembangkan konsepsi yang lebih benar ketika tes tersebut berisikan pilihan dengan deskripsi yang benar, disisi lain siswa mengalami miskonsepsi ketika tes berisikan pilihan dengan deskripsi yang salah. Pada akhirnya, hasil penelitian ini mengungkapkan fenomena penting penting bahwa tes jika digunakan secara tepat, dapat menjadi instrument yang efektif untuk membantu pemahaman konseptual siswa.

IntroductionPendahuluan dari jurnal tersebut menjelaskan bahwa salah satu tujuan penting dari pendidikan sains adalah peningkatan literasi sains, namun tidak eksklusif untuk pemahaman konseptual, keterampilan proseduran sains, dan kemampuan pemecahan masalah (American Association for the Advancement of Science, 1993). Seberapa efektif siswa memevahkan masalah tergantung dari pengetahuan domain, keterampilan domain, dan sikap. Oleh karenaitu pemahaman konseptual selalu dianggap sebagai salah satu issu penting dalam hal mengevaluasi pembelajaran sains. (Eylon & Linn, 1988). Sekarang ini, peran tes tidak hanya dianggap sebagai sarana untuk penilaian tetapi juga sebagai metode untuk mengembangkan pemahaman konseptual. Roediger dan Karpicke (2006) melaporkan bahwa tes tidak hanya menilai tingkat pengetahuan siswa, melainkan menjadi sarana yang digunakan untuk meningkatkan belajar siswa. Sebuah fenomena penting adalah bahwa tes dapat lebih meningkatkan kinerja pada ujian selanjutnya yang diseut sebagai efek tes. (Roediger & Marsh, 2005; Tulving, 1967).Dari perspektif konstruktivisme, struktur kognitif siswa mengenai topik tertentu harus secara aktif dibangun oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, pemahaman konseptual siswa tentang topik yang mungkin benar atau salah direkonstruksi selama proses pengujian. Roediger dan Maret (2005) menyatakan bahwa, tes pilihan ganda selain memperoleh efek positif tes, mungkin secara tidak sengaja mengarah pada penciptaan pengetahuan salah yang selanjutnya akan diingat siswa.

Menurut pendapat kami, "efek pengujian" dapat memberikan peneliti ilmu pendidikan dengan perspektif progresif dan strategi praktis yang digunakan untuk merancang tes yang sesuai untuk meningkatkan pembelajaran sains siswa, bukan hanya menilai basis pengetahuan mereka saat ini. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan efek pengujian jarang telah diteliti, dalam hal efek dan aplikasi di bidang pedagogi. Penelitian ini berusaha untuk mengisi kesenjangan ini dengan melakukan penyelidikan tersebut.Pengujian Efek selama Pertanyaan Pilihan Ganda Pada umumnya pertanyaan pilihan ganda memiliki keterbatasan tertentu dan kelemahan, seperti: (1) siswa yang menjawab dengan menebak memberikan kontribusi variansi kesalahan dan mengurangi reliabilitas tes (Zimmerman & Williams, 2003), (2) pilihan yang dipilih tidak memberikan wawasan jauh ke dalam ide-ide siswa atau pemahaman konseptual (Rollnick & Mahooana, 1999), dan (3) siswa dipaksa untuk memilih setiap jawaban dari antara daftar pilihan yang sangat terbatas, sehingga menghambat mereka untuk membangun, mengatur dan menyajikan jawaban mereka sendiri (Airasian, 2001).Namun, ada juga keuntungan pada tes pilihan ganda, yaitu dapat ditandai dengan mudah dan umumnya tidak memakan wakru untuk mempersiapkan dan mengatur kelas besar. Selain itu tes pilihan ganda dapat menghasilkan skor yang valid dan obyektif untuk tujuan penilaian. Oleh karena itu pertanyaan pilihan ganda masih memainkan peran utama dalam evluasi pembelajaran siswa.Secara singkat, tes pilihan ganda menjamin lebih banyak perhatian dari peneliti pedagogic untuk memahami apakah instrument yang umumnya digunakan ini memiliki karakteristik (seperti efek tes) yang mungkin berdampak pada belajar siswa di masa yang akan dating. Oleh karena itu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelididki apa dan bagaimana tes pilihan ganda mempengaruhi pemahaman konseptual siswa, selama dan setelah tes.MetodeMetode yang digunakan untuk penelitiannya adalah:Topil tes: Efek rumah kaca dan pemanasan global pendidikan sains kontemporer menekankan pentingnya perubahan global, sedangkan, pada saat yang sama, ia membayangkan bahwa siswa memperoleh pengetahuan kunci yang terkait dan mengembangkan minat mereka dalam dan perhatian terhadap lingkungan kita dari kurikulum (Chang, 2005; Chang, Lee, & Yeh, 2006). Di Taiwan, pemanasan global dan efek rumah kaca yang dibahas secara luas dalam mata pelajaran ilmu fisika, kimia, geografi, dan bumi, seperti yang ditunjukkan dalam Science and Life Technology Curriculum Standards (SaLTS, Grades 19) and Tentative Earth Science Curriculum Guidelines (TESCG, Grades 1012) seperti yang dirangkum dalam tabel 1.

Karena efek rumah kaca / pemanasan global merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari perubahan global, maka penting untuk mengetahui miskonsepsi siswa yang berkaitan dengan topik ini dan topik ini dianggap salah satu isu yang paling penting dalam pendidikan ilmu bumi. Jenis penyelidikan bertujuan tidak hanya untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, tetapi juga untuk lebih merubah miskonsepsi mereka tentang topik ini. Karena fenomena pemanasan global dan efek rumah kaca tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa, miskonsepsi mungkin dikembangkan lebih mudah selama proses belajar siswa (Boyes & Stanisstreet, 1993; Francis, Boyes, Qualter, & Stanisstreet, 1993; Rye, Rubba, & Wiesenmayer, 1997). Selain itu, peneliti menduga bahwa miskonsepsi yang berhubungan dengan rumah kaca efek dan pemanasan global sangat mungkin terbentuk selama proses dari suatu tes konsepPenyelidikan Struktur Kognitif Siswa menggunakan Metode Flow MapAnderson dan Demetrius (1993) telah mengusulkan "metode arus-peta" untuk menyelidiki struktur kognitif peserta didik. Seperti yang disarankan oleh Tsai dan Huang (2002), metode floe-chart dapat dianggap sebagai metode yang paling ampuh yang digunakan untuk mewakili struktur kognitif peserta didik.Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode flow map sebagai instrument dasar untuk menyelidiki struktur kognitif siswa. To elicit students to represent their cognitive structures regarding the global warming and the greenhouse effect as completely as possible, they were asked non-directive flow-map questions by well-trainedUntuk mendapatkan hasil yang mewakili struktur kognitif siswa mengenai pemanasan global dan efek rumah kaca mereka diminta menjawab pertanyaan flow-chart non direktif oeleh peneliti. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: "Tolong beritahu saya apa yang Anda ketahui tentang pemanasan global dan efek rumah kaca", "Bisakah Anda menguraikan lebih lanjut tentang ide-ide yang baru saja Anda sebutkan?", Dan "Bisakah Anda menentukan hubungan yang ada di antara ide-ide yang baru saja Anda bicarakan? "pertanyaan-pertanyaan ini disajikan dalam cara yang relatif non-direktif di mana petunjuk sedikit diberikan tentang konsep sains untuk peserta didik(Tsai & Huang, 2002).Jawaban para peserta didik kemudian di transkripsi ke dalam flow map. Gambar 1 menunjukkan flow map siswa tentang pemanasan global dan efek rumah kaca. Pada intinya, flow map dibangun untuk memasukkan pernyataan dalam urutan yang diungkapkan oleh peserta didik. Urutan wacana diperiksa dan dihubungkan dengan menghubungkan panah. Sebagai contoh, narasi siswa dipetakan pada Gambar 1 menunjukkan pola berurutan diawali dengan penyebab efek rumah kaca. Siswa juga menyatakan lubang ozon menyebabkan pemanasan global, yang merupakan miskonsepsi. Akibatnya, subjek pada Gambar 1 diperoleh lima konsep, di antaranya, empat konsep benar dan satu adalah konsep yang salah.