resume

Upload: neeasemutz6729

Post on 12-Jul-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 1 A. Pengertian ilmu pengetahuan Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Syarat-syarat ilmu 1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian 2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. 3. Sistematis. Ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis. 4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: Pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Media. Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Keterpaparan informsi. Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. B. Metode penelitian Ada dua macam metode penelitian yaitu : a) Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang kualita menggunakan cara berfikir yang dikembangkan dalamtiffilsafat, fenomenologi untuk mencari kebenaran makna suatu fenomena sebagaimana yang terjadi secarailmiah, naturalistik, di lapangan. Macam-macam metode penelitian kuantitatif : Metode deskripsi, Penelitian Historis (Historical Researc), Penelitian Ex Post Facto, Penelitian eksperimental. Ciri-ciri Metode Deskriptif Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah) Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental. Secara umum dinamakan metode survei. Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena Jenis-jenis Penelitian Deskriptif Metode survei, Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive), Penelitian studi kasus Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas, Penelitian tindakan (action research), Peneltian perpustakaan dan dokumenter b) Metode penelitian kuantitatif. Adalah penelitian yang menggunakan cara berfikir dikembangkan dalam filsafat positifisme untuk mencari kebenaran ilmiah melalui mengajukan hipotesis secara deduktif dan mengujinya secara empirik.

BAB 1 A. JENIS DAN FUNGSI METODE PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian adalah : Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informaasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995) Metode Penelitian : Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara Ilmiah : didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional ,empiris, dan sistematis. B. JENIS-JENIS PENELITIAN Tujuan a.Murni b.Terapan Metode a.Survey b.Ex.Post facto c.Eksperimen d.Naturalistik e.Policy Research f.Action Research g.Evaluasi h.Sejarah Tingkat Eksplanasi a.Deskriptif b.Komparatif c.Asosiatif Analisis & Jenis data a.Kuantitatif b.Kualitatif c.Gabungan

C. JENIS / RAGAM PENELITIAN No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No 1. 2. 3. Penggolongan Menurut Tujuan Pendekatan Tempat Pemakaian Bidang Ilmu Taraf Penelitian Saat Terjadinya Variabel Jenis/ Ragam penelitian Eksplorasi, Pengembangan, Verifikasi Longitudinal, Cross-sectional, Kuantitatif, Survei, Assesment, Evaluasi, Action Research Library, Laboratorium, Field Pure, Applied Pendidikan, Agama, Manajemen, Komunikasi, Administrasi, Keteknikan, Bahasa, Hukum, Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Filsafat Deskriptif, Eksplanasi Historis, Ex Post Facto, Eksperimen Penelitian Kualitatif Subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung__tentatif Hasil penelitian Terbuka Disain penelitiannnya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti. Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

D. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Penelitian Kuantitatif Kejelasan Unsur : Tujuan, pendekatan, subjek, sampel, sumber data sudah mantap, rinci sejak awal Langkah penelitian : Segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun Hipotesis (jika memang perlu) a.Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian b.Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan __apriori Disain: Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan Pengumpulan data : Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan Analisis Data : Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

4. 5. 6.

E. FUNGSI METODE PENELITIAN KUANTITATIF Secara umum fungsi penelitian kuantitatif meliputi: a. b. c. Penemuan sesuatu yang baru Pengembangan ilmu pendidikan Memvalidasi teori yang sudah ada

BAB III A. FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF 1. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah biasanya mempunyai alasan untu bisa diteliti. Alasan penelitian dikategorikan menjadi beberapa hal : a. Arti penting atau topik pembicaraan yaitu penelitian yang dianggap memberi manfaat. b. Perlunya pengembangan atau peningkatan dibidang topik penelitian yaitu merupakan lanjutan dari penelitian yang terdahulu. c. Perlunya saran atau masukan sebagai bahan pembinaan, peningkatan atau pengembangan dibidang topik penelitian yaitu merupakan penelitian yang akan dilakukan untuk menguji atau mendapatkan hasil yang baru sesuai dengan topik penelitian yang sama d. Perlunya penelitian dilakukan untuk alasan kemanfaatan praktis atau alasan keilmuwan. Penulisan latar belakang masalah, dapat dilakukan dengan beberapa cara : a. Dimulai dengan pengetahuan umum atau teori yang relevan, dengan topik atau masalah penelitian dan diikuti dengan paparan yang menunjukan bahwa masalah tersebut tidak selamanya bakal terjadi. b. Dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakandapat mengantarkan pembaca pada topik atau masalah. c. Dimulai dengan sebuah kutipan yang dihubungkan dengan masalah yang akan diteliti. Syarat latar belakang masalah: a. menunjukkan adanya masalah. b. Perlu cepat pemecahannya. c. Menarik di kaji. d. Berangkat dari the problem menuju pada titik the question of research. 2. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Tujuan perumusan masalah: Untuk pemuasan akademis seseorang Menjawab rasa ingin tahu seseorang akan hal-hal baru Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya atau dasar penelitian selanjutnya Menyediakan sesuatu yang bermanfaat Ciri-ciri masalah yang baik: a. Masalah harus ada nilai penelitian, b. Masalah bisa di pecahkan c. Sesuai Dengan kemampuan B. SUMBER MEMPEROLEH MASALAH a. b. c. d. e. f. Pengamatan terhadap kegiatan manusia. Bacaan Analisis bidang pengetahuan. Ulangan serta perluasan penelitian. Cabang studi yang sedang di kerjakan. Pengalaman dan catatan pribadi. g. Praktek serta keinginan masyarakat. h. Bidang spesialisasi. i. Pelajaran dan mata ajaran yang sedang di ikuti. j. Pengamatan terhadap alam sekeliling. k. Diskusi-diskusi ilmiah.

C. CARA MERUMUSKAN MASALAH a. b. c. d. e. Masalah biasanya di rumuskan dalam bentuk pertanyaan. Rumusan hendaklah jelas dan padat. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah harus merupakan dasar dari membuat hipotesis. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

BAB IV KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kajian pustaka adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terdahulu. Gay (1976) berpendapat bahwa kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian B. Fungsi Kajian Pustaka Menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka teori untuk penelitian yang direncanakan Menyediakan informasi tentang penelitian-penelitian yang lampau yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan Memberikan percaya diri sebab melalui kajian pustaka semua konstruk yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia Memberikan informasi tentang metode-metode penelitian, populasi dan sampel, instrumenpengumpulan data, dan perhitungan statistik yang dipergunakan pada penelitianpenelitian sebelumnya Menyediakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan penyelidikan terdahulu yang dapat dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita. C. Kepustakaan Konseptual Dan Kepustakaan Penelitian Kepustakaan penelitian meliputi laporan-laporan penelitian yang telah diterbitkan sedangkan kepustakaan konseptual meliputi artikel-artikel atau buku-buku yang ditulis para ahli yang memberikan pendapat, pengelaman, teori-teori atau ide-ide tentang apa yang baik dan yang buruk, hal-hal yang diinginkan dan yang tidak diinginkan didalam bidang masalah. D. Peranan Kepustakaan Yang Berkaitan Dalam Penelitian Pengetahuan tentang penelitian-penelitian yang berkaitan memungkinkan peneliti menetapkan batasan-batasan bidang mereka Pemahaman teori dalam suatu bidang memungkinkan peneliti menempatkan masalah dalam perspektif Melalui penelaahan kepustakaan yang berkaitan para peneliti dapat mengetahui prosedur dan instrumen mana telah terbukti berguna dan mana yang tampaknya kurang memberikan harapan Pengkajian yang cermat atas kepustakaan yang berkaitan dapat menghindarkan terjadinya pengulangan studi sebelumnya secara tak sengaja. Pengkajian kepustakaan yang berkaitan menempatkan peneliti pada posisi yang lebih baikuntuk menafsirkan arti pentingnya hasil penelitian itu sendiri. E. Sumber Referensi Di Bidang Pendidikan Untuk mengetahui hal itu seseorang perlu mengetahui: Sumber dari karya-karya sebelumnya Lembaga-lembaga mana yang mengumpulkan keterangan-keterangan yang seperti itu dan yang menyusunnya menjadi basis data Dalam bentuk apakah basis data itu tersedia Cara-cara efisien untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan F. Sumber Utama Kepustakaan Yang Berkaitan Pusat informasi sumber-sumber pendidikan (ERIC). Pusat Informasi Sumber-sumber Pendidikan (Educational Resource Information Center = ERIC) berguna mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan informasi tentang pendidikan. Sistem ERIC ini telah menjadi bagian vital dunia pendidikan di Amerika. Hasil pekerjaan mereka ini dapat diperoleh melalui penerbitan berkala: Current Index to Journals in Education, Resources in Education, Koleksi dokumen ERIC, Indeks-indeks lainnya. Buku, Contohnya: Karya Woodbury, A Guide to Source of Educational Information, merupakan pedoman yang komprehensif untuk mencari informasi yang ada kaitannya dengan pendidikan, Mental Measurements Yearbooks, yang dihimpun oleh Buros, dianggap sebagai referensi standar mengenai tes-tes psikologi, pendidikan, dan kejuruan yang dijual kepada umum, Karya Buros, Test in Print II menjadi monograf-monograf khusus mengenai tes-tes kepribadian, membaca, kecerdasan, ketrampilan, kejuruan dan bisnis, bahasa Inggris, bahasa-bahasa asing, matematika, sains,

dan ilmu-ilmu sosial, Smithsonian science information exchange menyediakan kantor kliring untuk memperoleh informasi tentang kegiatan yang sedang berlangsung, yang diklasifikasikan bukan saja menurut permasalahannya melainkan juga menurut lokasi, peneliti utama, dan sumber dananya. G. Merangkai Kepustakaan Yang Berkaitan Berikut ini disajikan saran-saran yang mingkin dapat dipakai: Mulailah dengan studi-studi dibidang anda yang paling akhir yang dimuat dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur ke terbitan-terbitan sebelumnya Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk menetapkan apakah laporan itu relevan dengan masalah anda atau tidak Sebelum membuat catatan, baca-jelajahi (skim) laporan tersebut dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah anda Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena kartu lebih mudah diseleksi dan disusun daripada lembaran kertas, amplop, dan sebagainya Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan jngan memasukkan lebih dari satu referensi pada setiap kartu Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari pengarang dan bagin mana yang merupakan susunan kata anda sendiri. H. Ringkasan Apabila peneliti menempuh jalan untuk mendapatkan keterangan di didangnya seperti yang dikemukakan di atas, maka ia akan memperoleh gambaran yang cukup lengkap tentang tempat atau kedudukan penyelidikan yang akan dilakukannya itu di lapangan.

BAB V HIPOTESIS DAN VARIABEL PENELITIAN A. HIPOTESIS 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan dua variabel atau lebih. Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal, yaitu : 1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian), 2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung). Cara mengetahui kedudukan suatu hipotesis : 1. Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat. 2. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab. 3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat. 2. Jenis-jenis Hipotesis a. Hipotesis Nol Adalah hipotesis yang menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan Ho. b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja Adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan Ha. 3. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian Hipotesis Benar atau tidaknya hipotesis tidak ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Mungkin seorang peneliti merumuskan hipotesis yang isinya benar, tetapi setelah data terkumpul dan dianalisis, ternyata hipotesis tersebut di tolak atau tidak terbukti.Sebaliknya mungkin peneliti merumuskan sebuah hipotesis yang salah, tetapi setelah di cocokan dengan datanya, hipotesis yang salah tersebut terbukti. 4. Cara Menguji Hipotesis Dalam menerima atau menolak hipotesis bahan penggujian maka hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nol (Ho). B. VARIABEL PENELITIAN 1. Pengertian dan macam variabel. Prof. Drs.Sutrino Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, dsb. Variabel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif misalnya luasnya kota, umur, banyaknya jam dalam sehari dan sebagainya. Contoh variabel kualitatif misalnya kemakmuran, kepandaian. Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu a. Variabel diskrit (variabel nominal atau variabel kategorik) b. Variabel kontinum 2. Variabel dan data. Variabel adalah obyek penelitian atau ap yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. 3. Variabel sebagai obyek penelitian. Apabila seorang peneliti ingin menyelidiki apakah benar bahwa susu menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi obyek penelitiannya adalah susu dan berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan variabel penelitian. 4. Pentingnya memahami variabel Memahami variabel dan kemampuan menganalisa atau mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti. Memang mengiodentifikasi variabel dan sub variabel ini tidak mudah, karenanya membutuhkan kejelian dan kelincahan berpikir pelakunya.

BAB VI RANCANGAN PENELITIAN Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit yaitu suatu proses pengumpulan dan analisis data. Rancangan penelitian dalam arti luas yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian,dalam proses perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui sedangkan pada pelaksanaan meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih variabel dan lain-lain. Secara umum Rancangan Penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu : a) Rancangan penelitian deskriptif terdiri dari dari rancangan penelitian eksploratori dan rancangan penelitian survei. b) Rancangan penelitian eksperimen secara umum harus memiliki ciri rancangan penelitian eksperimen yang baik seperti: Subyek secara acak dipilih dalam kelompok-kelompok. Peneliti merancang manipulasi yang akan diberikan pada variabel eksperimen dan dilakukan kontrol yang kuat. Terdapat setidak-tidaknya dua kelompok Menggunakan analisis varians Terdapat tiga prinsip dasar pada rancangan penelitian eksperimen yaitu replikasi, randomisasi, dan kontrol internal. Pertimbangan untuk menentukan banyaknya replikasi dalam rancangan penelitian ditentukan oleh : Luas dan banyaknya jenis unit percobaan Bentuk unit percobaan Varibilitas dan ketersediaan material percobaan Derajad ketelitian yang diinginkan Rancangan Eksperimental-Sungguhan (true- exsperimental research) yang cukup dikenal antara lain: Control group pottest-only design, Pre test-post tes control group design, Solomon four group design. Rancangan Eksperimental Semu (Quasi-Exsperimental Research). Tujuan rancanga eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Ciri-ciri rancangan eksperimen semu adalah: a. c. Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas. Tidakadakelompok kontrol. Rancangan Penelitian Uji Klinik. Berkaitan dengan pencapaian tujuan untuk mengetahui khasiat obat, efek samping obat, dosis optimal untuk orang Indonesia, dan membandingkan efek obat lain. Fase pelaksanaan rancangan uji klinik ada beberapa fase dalam pelaksanaan uji klinik antara lain: Safety evaluation efficacy evaluation multicentre clinical trial post marketing trial b. Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau

BAB VII POPULASI DAN MACAM-MACAM PENGAMBILAN SAMPEL A. SAMPLE Sample merupakan begian dari populasi yang dapat mewakili populasi dan benar-benar diteliti. Tujuan pengambilan sempel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai obyek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi saja. B. POPULASI Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2005: 6). Populasi didefinisikan sebagai himpunan (yang lengkap atau sempurna) dari semua unit observasi yang mungkin (Agung, 1998: 12). C. STRATEGI PENGAMBILAN SAMPEL1.

Pengambilan Sampel Secara Acak Pengambilan sampel secara acak adalah suatu metoda pemilihan ukuran sampel dari suatu

populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungan yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama (Weirsma, 1975). 2. Pengambilan Sampel Sisematis Vockell (1983) mendafinisikan hal ini sebagai trategi untuk memilih anggota sempel yang hanya dibolehkan melalui peluang dan suatu sistem untuk menentukan keanggotaan dalam sampel. 3. Pengambilan Sampel Strata Pengambilan sampel strata didefinisikan sebagai suatu teknik pengambilan sampel, dengan cara ini sub-kelompok yang spesifik akan memiliki jumlah yang cukup mewakili dalam sampel serta menyediakan jumlah sampel sebagai sub-analisis dari anggoa sub-kelompok tersebut (Vockell, 1983). 4. Pengambilan Sampel Kluster Disebut pengambilan sampel kluster apabila kita menyeleksi anggota sampel dalam kelompok dan bukan menyeleksi individu-individu secara terpisah (Vockell, 1983). 5. Pengambilan Sampel Non-Acak Dalam strategi ini semua anggota atau subjek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa bagian tertentu dalam semua kelompok secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili sub-kelompok (Gay, 1976). 6. Pengambilan Sampel Berlapis Apabila populasi terdiri dari sejumlah sub-kelompok atau lapisan (strata) yang mungkin mempunyai ciri berbeda acapkali diperlukan suatu bentuk penarikan sampel yang disebut penarikan sampel berlapis. 7. Pengambilan Sampel Berkelompok Penarikan sampel seperti ini disebut penarikan sampel kelompok karena satuan yang dipilih bukanlah individu-individu melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersamasama di ssatu tempat.

BAB VIII VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. VALIDITAS Validitas dibatasi sejauh mana ketepatan dan ketelitian instrumen pengukuran itu mengukur obyek yang seharusnya terukur. Ketepatan menunjukan pada kecocokan fungsi instrumen untuk mengukur obyek yang seharusnya diukur, misal : speedometer mengukur kecepatan, tes I.Q mengukur kecerdasan, tes likert mengukur sikap. Sedangkan ketelitian menunjukan pada kecermatan hasil pengukuran obyek yang dapat diwujudkan bentuk angka satuan tertentu, misalnya : timbangan bisa menunjukan skala gram, validitas itu menunjukan pada butir instrumen sebagai alat ukur. Jadi, suatu instrument dikatakan valid jika instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, gay (1983). Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwaia hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja.Validitas Isi (content validity) a. Validitas Isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. b. Validitas yang dikaitkan dengan criteria. Validitas yang dikaitkan dengan criteria menunjuk pada hubungan antara skor suatu instrumen pengukuran suatu variabel (criteria) luar yang mandiri dan dipercaya dapat mengukur langsung tingkah laku atau cirri - cirri yang diteliti. Criteria harus relevansi c. Validitas bangunan pengertian / validitas konstruk Validitas bangunan pengertian menunjuk kepada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat atau bangunan pengertian tertentu. B. RELIABILITAS Realibilitas adalah seberapa jauh instrumen mewakili atau tes memberikan hasil yang sama terhadap obyek yang akan diukur berulang ulang pada situasi yang sama. Ada 2 pendekatan untuk mengungkapkan reliabilitas seperangkat pengukuran, yaitu : a) Salah satu pendekatan menunjukkan banyaknya variansi / perbedaan yang diharapkan dalam seperangkat pengukuran yang berulang kali terhadap seorang individu. b) Reliabilitas pengukuran juga menunjukkan seberapa jauh tiap tiap individu tetap mempertahankan kedudukan relatifnya didalam kelompok Jenis jenis realibilitas terdiri dari : Realibilitas tes ulang Dengan melakukan tes ulang kita mengetahui sejauh mana konsistensi suatu tes mengukur dengan apa yang ingin diukur. Realibilitas bentuk setara / ekivalen

Sesuai dengan namanya yaitu ekuivalen maka tes yang hendak diukur realibilitasnya dibuat identik. Realibilitas belah dua Dengan menggunakan prosedur belah dapat, kita dapat memperoleh ukuran reliabilitas dari sekali satu bentuk tes. Tes tersebut diberikan kepada sekelompok subyek, kemudian butir butir tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sebanding.

BAB IX TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam membuat catatan harus dibedakan hal-hal yang benar-benar merupakan hasil observasi, dan hal-hal yang merupakan tafsiran atau kesan kita. Antara observasi dan pencatatan selalu ada jarak waktu tertentu, sehingga hasil observasi terpengaruh. Pencatatan harus dilakukan dengan cermat dan sistematis dengan kode tertentu untuk tiap topik, kategori atau variabel lalu disimpan dalam map tertentu untuk tiap kategori, sehingga mempermudah pengolahannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar suatu pengamatan dapat dikatakan sistematis: - Rumusan hipotesis itu secara tajam agar dapat diperoleh terarah dan lebih cermat. Penelitian bertujuan menguji hipotesis. - Pakai teknik observasi yang terkontrol dengan sedapat mungkin menggunakan standar obyektif seperti ukuran waktu, panjang,jumlah,frekuensi, kodifikasi,tabulasi, diagram sodiometri, peta, dan ukuran standar lainnya yang tersedia. - Catat kondisi pengamatan dilakukan agar dapat diulangi oleh peneliti lain dan agar diketahui keterbatasannya. - Di mana perlu digunakan alat pencatat seperti foto, film, rekaman asal relevan dengan hipotesis yang telah dirumuskan dengan cermat. Kalau tidak, maka data yang banyak yang terkumpul akan merepotkan saja. - Semua penelitian banyak bergantung pada peneliti sebagai suatu variabel yang harus diperhitungkan. Wawancara Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Hubungan antara penginterview bersifat sementara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan kemudian diakhiri. Manfaat Wawancara Wawancara dapat berfungsi deskriptif yaitu melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain, misalnya dunia kehidupan orang gelandangan, suku terpencil, tukang becak, kaum elite, pemuda zaman kini, dan sebagainya. Selain berfungsi deskriptif, wawancara dapat pula berfungsi eksploratif, yakni bila masalah yang kita hadapi masih samar-samar bagi kita karena belum pernah diselidiki secara mendalam oleh orang lain. Fakta-fakta yang Mempengaruhi Interview Tentang hal-hal yang bersifat pribadi responden tidak selalu bersedia memberi keterangan atu keterangannya tidak lengkap bahkan tidak seoenuhnya menurut kebenaran. Hal serupa ini akan mengurangi reliabilitas data, yang harus diperhitungkan dalam mengambil kesimpulan. Faktor lain adalah pewawancara itu sendiri. Pribadi pewawancaea, misalnya apakah ia pandai bergaul dan mengadakan hubungan akrab dengan orang lain, ataukah kaku dalam hubungan sosial, dapat memperoleh sifat responden. Macam-macam Wawancara Wawancara dapat dibagi dalam sejumlah jenis menurut berbagai caranya, misalnya menurut: 1. Fungsinya : (a) Diagnosa (b) therapeutik (c) penelitian 2. Jumlah responden : (a) Individual (b) kelompok 3. Lama interview : (a) Singkat (b) panjang 4. Peranan pewawancara dan responden : (a) Terbuka, tak terstruktur, bebas, non-directive atau client-centered. (b) Tertutup, berstruktur. Pada umumnya dapat dibedakan dua macam interview yakni yang berstruktur dan tak berstruktur. Wawancara berstruktur dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapt mengontrol dan mengatur berbagai dimensi wawancara itu antara lain pertanyaan yang diajukan telah ditentukan bahkan kadang-kadang juga jawabannya, demikian pula lingkup masalah, sehingga benar-benar dibatasi.

BAB X TEHNIK ANALISIS DATA METODE PENELITIAN KUANTITATIF 1. Analisis data penelitian deskriptif Setelah peneliti memperoleh data dari penelitiannya, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut. a. Analisis Data dengan Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik. b. Analisis Data dengan Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif dilakukan peneliti dengan tujuan akhirnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan tolok ukur yang sudah ditentukan. c. Analisis Data dengan Teknik Analisis Statif Deskriptif Satu hal yang penting yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh penalita yang akan menggunakan teknik statistik adalah pengertian mengenai jenis data yang akan dianalisis. Sebelum memulai dengan penjelasan teknik-teknik analisis, terlebih dahulu akan dikemukakan uraian mengenai jenis data. Secara garis besar data penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Data diskrit 2. Data kontinum, meliputi : Data Ordinal, Data Interval, Data Rasio 2. Model Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen sebenarnya atau penelitian murni ( true eksperimen ) dengan eksperimen tidak murni (yang di sebut istilah eksperimen pura- pura = quasi eksperiment ) Macam : Eksperimen dengan sampel terpisah ( Independent sample), Eksperimen dengan sampel tidak terpisah ( dependent sample ), dan Eksperiment dengan sampel terpisah tetapi di hubungkan (independent and dependent sample ). 3. Langkah-langkah analisis data a). Persiapan b). Tabulasi c). Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian d). Penelitian deskriptif. e). Penelitian komparasi f). Penelitian korelasi 4. Analisis Statistik Inferensial a). Faktor-faktor yang dipertimbangkan dala menggunakan rumus statistik. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peneliti dalam menentukan pilihan, Banyaknya subyek penelitian, Tersedianya kelengkapan/sarana penunjang, Keadaan atau penyebaran data, Jenis data yang akan diolah dan Banyaknya variabel analisis. b). Pengujian data. Uji Normalitas Sampel dan Uji homogenitas sample STRATEGI STATISTIK INFERENSIAL Korelasi Product moment Korelasi biserial Sebaran luas Korelasi tatajenjang (dari Sperman) Korelasi tetrakhorik dan koefisien korelasi phi Kenndalls tau atau Tau dari Kendall Chi-kuadrat dan koefisien kontingensi Korelasi Biserial Korelasi Ganda c). Macam-macam Korelasi a. Korelasi Parsial b. Korelasi berganda dan regresi 5. Analsis varians Analisis varian merupakan sebuah tehnik inferensial yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai. Fungsinya : o pertama, anava dapat digunakan untuk menentukan apakah rerata dari dua atau klebih sampel berbeda secara signifikan atau tidak. o Kedua, penghitungan anava menghasilkan harga F yang secara signifikan menunjukkan kepada penelitibahwa sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berbeda.

o Ketiga, anava dapat digunakan untuk menganalisis data yang dihasilkan dengan desain faktorial jamak BAB XI LAPORAN PENELITIAN 1. Pengertian Laporan Penelitian Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian. Dengan demikian isi laporan penelitian bukan hanya tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti saja tetapi juga latar belakang permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori, dan lain sebagainya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi tiga menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya. Ketiga pihak yang dimaksud adalah: Para Ilmuwan karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut. Pemerintah, Birokrat, atau Pengambil Kebijaksanaan yang Lain Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijaksanaan sehingga daya dukung kebijaksanaan tersebut cukup kuat karena berupa data actual. Masyarakat Luas baik secara Perorangan ataupun Kelompok Adanya informasi dari penelitian inilah maka kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan dipermudah. Contoh: penemuan listrik, telepon, plastic, dan lain-lain. 2. Jenis-Jenis Laporan Penelitian Sedikitnya ada empat jenis laporan ilmiah, yaitu: laporan lengkap (monograf), artikel penelitian, laporan ringkas (summary report), dan laporan untuk administrasi dan pembuat kebijakan (policy maker). 3. Outline Laporan Laporan ilmiah harus berisi hal-hal berikut ini: Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan Prosedur penelitian, meliputi: desain, metode, sample yang ditarik, teknik pengumpulan data. Hasil penelitian dan penemuan Implikasi yang dapat ditarik dari penelitian tersebut 4. Gaya Bahasa Dalam Laporan Ilmiah a. Tulisan sesuatu dengan jelas. b. Menggunakan paragraph pendek c. Hati-hati menggunakan terminology. d. Menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar. e. Menggunakan kalimat aktif f. Menomori bab, subbab, table, dan gambar-gambar dengan system yang sesederhana mungkin g. Melakukan revisi setelah draft pertama selesai 5. Isi Laporan Penelitian 1) Bagian Utama Laporan a. Pendahuluan Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa bagian pendahuluan ini berisi antara lain: Rumusan problematika yang didahului oleh latar belakang masalah atau alasan diajukannya problematika. Rumusan hipotesis (kalau ada), tujuan yang ingin dicapai, atau target yang ingin diraih. Penjelasan istilah, yang sering juga dikenal dengan batasan istilah. b. Kajian Pustaka Isi dari bagian ini sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu: Tesa-tesa, pernyataan kebenaran, pendapat, informasi, fakta, atau bentuk data yang lain yang digunakan sebagai acuan tempat bertumpu peneliti dalam rangka pengajuan kerangka berpikir, asumsi, ataupun hipotesis.

c. Metodologi Penelitian Isi uraian metodologi ini meliputi: Metode penemuan populasi dan sampel penelitian, disertai dengan metode yang dipilih untuk menentukan sampel tersebut. Metode pengumpulan data yang telah dipilih disertai dengan pertanggungjawaban tentang kualitas instrument yang digunakan. Metode analisis data, alasan pemilihannya, dan langkah-langkah penggunaannya. d. Hasil Penelitian Secara rinci bagian ini berisi: Penyajian data yang telah terkumpul, bagaimana mengadakan penyeleksian terhadap data yang dapat dipandang baik dan dapat diproses selanjutnya. Langkah-langkah pengolahan data sesuai dengan model penelitian yang diambil, jenis data, dan problematika yang diajukan dan akan dijawab, analisis data dan kesimpulan sementara. e. Kesimpulan dan Implikasi Penelitian Isi dari bab ini antara lain: Kesimpulan final yang sudah disinkronkan atau diselaraskan dengan setiap rumusan problematika penelitian. Diskusi, yaitu bagian penting yang dikemukakan oleh peneliti mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kesimpulan yang telah diperoleh. Saran dan implikasi hasil penelitian, yaitu hal-hal yang diajukan oleh peneliti kepada berbagai pihak dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan status sesuatu yang berkenaan dipokok persoalan yang diteliti. 2) Bagian Pelengkap Laporan a. Kata pengantar b. Daftar Isi c. Daftar Pustaka

RESUME MATERI METODE PENELITIAN KUANTITATIFDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Peneliatian Kuantitatif Dosen Pengampu : Dr. Zaini Rohmad, M.Pd.

Disusun Oleh : YENI SUSANTI K8408064

PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010