rekonstruksi peran atase dan konsul kejaksaan …

21
i REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN DALAM UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DI LUAR NEGERI DISERTASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor Oleh : AGUS BUDIJARTO NIM : T 311608002 PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020 commit to user library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

i

REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN

DALAM UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA

DI LUAR NEGERI

DISERTASI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor

Oleh :

AGUS BUDIJARTO

NIM : T 311608002

PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 2: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

ii

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 3: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

iii

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 4: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, atas kasih dan berkat yang

senantiasa melingkupi kami sehingga kami merasakan penyertaan Tuhan dari awal pada waktu

kami mendaftar kemudian mengikuti kuliah, bimbingan dan kegiatan-kegiatan lain dalam Program

Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, terlebih saat

penulisan disertasi kami sehingga kami dapat menuangkan gagasan akademis kami untuk

pengembangan Ilmu Hukum maupun Ilmu-ilmu lain di Indonesia.

Kami memfokuskan disertasi kami tentang Perlindungan Hukum WNI di luar negeri

khususnya penguatan peran Atase dan Konsul Kejaksaan sebagai bagian dari misi diplomasi di

bidang perlindungan khususnya perlindungan hukum kepada Warga Negara Indonesia saat berada

di luar negeri. Judul yang kami pilih adalah “ Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan

dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Warga Negara Indonesia (WNI)

yang Melakukan Tindak Pidana di Luar Negeri” Penulis mengambil judul ini dikarenakan

masih banyak kasus yang menyangkut WNI di luar negeri baik sebagai

tersangka/terdakwa/terpidana maupun sebagai korban yang belum dapat ditangani secara

maksimal karena beberapa kendala terutama adanya perbedaan sistem hukum antara hukum di

Indonesia dan di negara setempat. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya penguatan peran

Atase dan Konsul Kejaksaan dalam memberikan perlindungan hukum bagi WNI yang melakukan

tindak pidana di luar negeri dapat memberikan kepastian hukum tentang kehadiran Pemerintah

Indonesia kepada WNI di luar negeri saat mereka menemui persoalan hukum sehingga keberadaan

WNI di luar negeri akan merasa lebih nyaman, tenteram karena mereka merasa dilindungi oleh

pemerintah Indonesia.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam kami menuangkan ide-

ide akademis demi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, oleh karena itu saran dan masukan

yang membangun terhadap tulisan kami ini akan menjadi suatu yang sangat bermanfaat dan

menjadi kehormatan bagi kami.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu/sdr/sdri/para

pihak yang telah membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah program doctor ilmu

hukum pada Fakultas Hukum UNS ini dengan baik, khususnya rasa terima kasih dan hormat kami

sampaikan kepada :

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 5: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

v

1. Bapak Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional

(Lemhannas) RI yang mengizinkan kami sekaligus memberikan dukungan (supporting)

kepada kami sehingga kami dapat mengikuti program doktor UNS Surakarta.

2. Bapak Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.H., Jaksa Agung RI yang telah merestui dan

mengizinkan kami mengambil Program Doktor sehingga kami dapat menyelesaikan Program

Doktor Ilmu Hukum pada UNS Sebelas Maret dengan baik dan lancar.

3. Bapak Setia Untung Arimuladi, S.H., M.Hum, Wakil Jaksa Agung RI yang merestui dan

mengizinkan kami mengambil Program Doktor sehingga kami dapat menyelesaikan Program

Doktor Ilmu Hukum pada UNS Sebelas Maret dengan baik dan lancar.

4. Bapak Dr. Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.Hum, Jaksa Agung Muda Pembinaan pada

Kejaksaan Agung RI yang telah mengizinkan, membantu kami selama kami mengikuti

Program Doktor Ilmu Hukum pada UNS Surakarta dengan baik dan lancar.

5. Bapak Dr. Jan Samuel Maringka, S.H., M.Hum, Jaksa Agung Muda Intelijen pada Kejaksaan

Agung RI yang telah mengizinkan dan mensupport kami dengan baik sehingga kami diizinkan

untuk setiap waktu kami melakukan konsultasi dengan dosen, promotor dan co-promotor

dengan baik dan lancar.

6. Bapak Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

memberikan bimbingan, arahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Program

Doktor Ilmu Hukum di UNS Surakarta ini dengan baik dan lancar.

7. Bapak Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr selaku Deputi Pengkajian Strategik

Lemhannas RI periode tahun 2014-2018 sekarang Wakil Rektor Bidang Pendidikan,

Pengajaran dan Kemahasiswaan pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang memberikan

bimbingan, masukan serta dukungan terhadap kajian ini bahwa Perlindungan WNI dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang antara lain dari sudut pandang kedaulatan negara dan

wawasan kebangsaan, sehingga makin memperkaya kajian ini.

8. Bapak Darmawel, S.H., M.Hum Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Internasional pada

Kejaksaan Agung RI (tahun 2017-2019) sekarang Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat

dan staf serta Atase Kejaksaan pada KBRI di Bangkok dan Konsul Kejaksaan pada KJRI

Hongkong atas izin dan dukungan terhadap penelitian ini sehingga kami mendapatkan data

laporan dari para Atase di KBRI Bangkok, KJRI Hongkong dan KBRI Riyadh.

9. Bapak Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia serta Ibu

Wina Retnosari Kepala Seksi Basis Data Analisa Kasus dan Bantuan Hukum, Subdit Wilayah

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 6: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

vi

5 pada Direktorat PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI yang mengizinkan kami

mengadakan penelitian di Kementerian Luar Negeri Indonesia, sehingga kami banyak

menerima masukan tentang perlindungan WNI di luar negeri.

10. Prof. Dr. Sutarno, M.Sc, Phd, Direktur Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan

dukungan, saran, masukan, pertimbangan untuk lebih sempurna tulisan kami.

11. Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., Dekan Fakultas Hukum UNS

yang telah menerima kami sebagai mahasiswa program doktor ilmu hukum sekaligus

memberikan kuliah, bimbingan dan dukungan-dukungan lain yang tidak bisa kami sebutkan

satu per satu sehingga kami dapat menyelesaikan program doktor ilmu hukum ini dengan baik

dan lancar.

12. Prof. Dr. Pujiyono, S.H. M.Hum Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum UNS yang

telah memberikan bimbingan, dukungan kepada kami dalam membuat dan menyelesaikan

tulisan kami ini, sehingga berjalan dengan baik dan lancar.

13. Prof Dr. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc. Dekan Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto

selaku dosen MKPD (Mata Kuliah Penunjang Disertasi) beserta Bapak Ibu Guru Besar, Dosen

serta Para Pegawai/Karyawan/ Karyawati pada bagian Tata Usaha program doktor ilmu hukum

UNS (PDIH UNS) sehingga selama kuliah sampai dengan penulisan ini kami dapat

memperoleh ilmu dan pengalaman ilmiah yang amat berguna.

14. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H. M.Hum selaku promotor kami yang telah banyak memberikan

bimbingan dan masukan dengan sabar dan ikhlas sehingga kami dapat menyelesaikan

pembuatan disertasi ini dengan baik.

15. Dr. Emmy Latifah, S.H., M.H. co-promotor yang dengan penuh sabar, telaten, pintar, ulet

membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan disertasi ini dengan baik.

16. Para dosen penguji yaitu Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum, Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum;

Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum yang telah memberikan saran, masukan, sehingga

materi disertasi kami lebih baik dan terarah.

17. Dr. Adriana Elisabeth, peneliti senior pada Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) Jakarta, atas

masukan dan saran untuk lebih sempurnanya disertasi kami.

18. Dr. Rafael Walangitan, Konsul Konsuler pada KJRI Hongkong tahun 2013-2017 atas

kesediaan waktu untuk wawancara dan mendukung penelitian ini.

19. Bapak R. Narendra Jatna, S.H., L.L.M, Asisten Khusus pada Kejaksaan Agung RI yang

bersedia untuk diwawancarai dan memberikan support data dan jawaban pertanyaan penulis.

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 7: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

vii

20. Dr. Alain Shan Deputy Director of Hongkong Departmen of Justice dan Mr. Adrian Lee

Hongkong Lawyer yang memberikan bantuan informasi, data yang kami perlukan berkaitan

dengan tulisan kami ini.

21. Orang tua mBah Kakung Putri Wasno sewaktu masih sugeng, Eyang Kakung dan Uti beserta

keluarga besar Salatiga serta keluarga KBWS, keluarga di Surabaya, pakde Budi, bude Titik,

pakde Sis, om Nono dan Bulik Wiwik beserta keluarga atas dukungan doa, restu juga.

22. Istriku Endang Sulistyaningsih dan anak-anakku yaitu mbak Valensia Putri (Vani) dan mas

Pranawa Dinanta (Nanta) yang menemani, mendukung baik dukungan moral, materiel

sehingga selama kurang lebih 8 semester ini kami dapat menyelesaikan program studi doktor

ilmu hukum di UNS ini.

23. Semua pihak yang mendukung kami antara lain Karo Kerjasama dan Hukum Lemhannas RI

Bapak Laksma TNI Budi Setiawan, S.T., bapak Edy Rusminandar, seluruh Direktur pada

Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI; para Kasubdit dan Staf Direktorat Pengkajian

Internasional/Direktorat Pengembangan Pengkajian, mas Danang, teman-teman di Lemhannas

RI, para Direktur dan staf Kedeputian Penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

(BPOM RI), Dr. Faizal Putrawijaya, bapak Mochammad Effendy, mas Seventian, bapak Petrus

John Sumelang dan istri, bapak Teddy Rorie dan istri serta teman-teman dari Kejaksaan RI

atas dukungan (supporting) terhadap kami; kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga.

Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pengetahuan di Indonesia

dapat menjadi salah satu ide/masukan bagi para pihak yang mempunyai kewenangan dalam

perlindungan hukum WNI di luar negeri.

Shalom.

Surakarta, 23 Juli 2020.

Salam hormat,

Agus Budijarto

ABSTRAK

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 8: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

viii

Atase dan Konsul Kejaksaan RI belum memberikan perlindungan hukum secara optimal

karena masih ada beberapa kelemahan peraturan, koordinasi, Sumber Daya Manusia (SDM),

penguasaan teknologi, luas wilayah terlalu luas, dukungan sarana dan prasarana serta kurangnya

pengalaman praktek beracara di Pengadilan.

Cara agar Atase dan Konsul Kejaksaan tersebut berperan secara optimal dalam

memberikan perlindungan hukum terhadap WNI adalah dilakukan rekonstruksi (ditata ulang

kembali) terhadap peran Atase dan Konsul Kejaksaan, artinya Jaksa yang ditugaskan di

Perwakilan berwenang memberikan perlindungan hukum terhadap WNI, membela kepentingan

WNI bukan atas nama negara; hal ini sangat berbeda dengan tugas Jaksa di Indonesia sebagai

Penuntut Umum maupun sebagai Jaksa Pengacara Negara yang membela kepentingan untuk dan

atas nama negara. Rekonstruksi juga berarti diperluas, diperkuat, diperjelas substansi kewenangan

Atase dan Konsul Kejaksaan mulai dari peraturan perundang-undangan, koordinasi SDM sampai

kepada dukungan sarana dan prasaran, pengalaman praktis di pengadilan.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian hukum normatif (normative legal

research) yaitu melakukan penelitian terhadap Peraturan Presiden tentang Struktur Organisasi dan

Tata Kerja Kejaksaan RI dan beberapa Keputusan Jaksa Agung RI tentang penempatan Atase dan

Konsul Kejaksaan di Perwakilan RI di Bangkok, Hongkong dan Riyadh serta Peraturan Menteri

Luar Negeri Nomor: 5 Tahun 2018 tentang Perlindungan WNI di luar negeri serta beberapa

peraturan mengenai perlindungan WNI di luar negeri dengan mengambil sumber data primer dari

penelitian tersebut yaitu dari Kementerian Luar Negeri RI, beberapa Atase dan Konsul Kejaksaan

di Perwakilan RI; beberapa data sekunder, tersier serta melakukan wawancara kepada para pejabat

di Kejaksaan Agung RI Kementerian Luar Negeri RI. Tujuan penelitian ini adalah memperluas

kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan sebagai penasihat hukum (lawyer) untuk lebih

mengoptimalkan perlindungan hukum terhadap WNI di luar negeri. Pendekatan penelitian yang

dipergunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual

(conceptual approach), pendekatan perbandingan (comparative approach).

Berdasarkan pembahasan penelitian ini maka penulis simpulkan bahwa rekonstruksi

(penataan ulang/kembali) terhadap peran Atase dan Konsul Kejaksaan mulai dari peraturan,

koordinasi, perluasan, penguatan kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan dalam perlindungan

hukum terhadap WNI, peran Atase dan Konsul Kejaksaan di Perwakilan berbeda dengan peran

sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Jaksa Pengacara Negara (JPN).

Kata kunci : Rekonstruksi, Atase dan Konsul Kejaksaan, Perlindungan Hukum, WNI, luar

negeri.

ABSTRACT

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 9: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

ix

The Attaché and Consul of the Republic of Indonesia Attorney General Office have not

provided optimal legal protection yet, the main background because there are still some

regulations, coordination, Human Resources (HR), technological mastery, too large an area,

facilities and infrastructure support, as well as practical assistance experience in court

proceedings.

The way for attorneys Attache and attorneys Consul to play an optimal role of providing

legal protection for Indonesian citizens is to be reconstructed (reorganized) for the role of

attorneys Attaché and attorneys Consul, that means the prosecutor assigned to the representative

has an authorized to provide legal protection for Indonesian citizens, defending the interests of

Indonesian citizens not in the representative name of country ; this is very different task of the

Indonesia Prosecutor which has task as a Public Prosecutor and as State Attorney who defends

interests authority for and behalf of Indonesian Government. Reconstruction also means be

expanded, strengthened, clarified the substance of the authority of the Attache starting from the

legislation, the coordination of human resources to the support of facilities and infrastructure,

practical experience in court.

This research method use normative legal research, that conduct to the Presidential

Regulation on the Organizational Structure Procedure of the Indonesian Attorney General's Office

and several decisions of the Attorney General of the Republic of Indonesia regarding the

placement of Attaches and Prosecutors' Consuls in Indonesian Representatives in Bangkok, Hong

Kong and Riyadh and Regulations Minister of Foreign Affairs Number: 5 of 2018 concerning

Protection of Indonesian Citizens abroad as well as several regulations concerning the protection

of Indonesian Citizens abroad by taking primary data sources from the Indonesian Ministry of

Foreign Affairs, several Attaches and Attorney Consuls in Indonesian Representatives; some

secondary, tertiary data and interviews with officials of the Indonesian Attorney General's Office

Ministry of Foreign Affairs. The purpose of this study is to expand the authority of the Attaché and

the Prosecutors' Consul as lawyers to further optimize the legal protection of Indonesian citizens

abroad. This research approach use the statutory approach, the conceptual approach, the

comparative approach.

Based on the discussion of this study, the authors conclude that the reconstruction

(rearrangement) of the Attaché and the Prosecutor's Consul role first start from the regulations,

coordination,and then expansion, strengthening the authority of the Attache and the Prosecutor's

Consul of which legal protection of Indonesian citizens, the role of the Attache and the

Prosecutor's Consul in the Indonesia Embassy and Indonesia Consulate Office is different with

role of Public Prosecutor (JPU) and State Attorney (JPN).

Keywords: Reconstruction, Attache and Consul of the Attorney General's Office, Legal

Protection, Indonesian Citizens, Overseas.

DAFTAR ISI

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 10: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

x

Halaman Judul dan Lembar Pengesahan ………………………………………………. ii

Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ………………………………………………….. iii

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… iv

Abstrak ………………………………………………………………………………… viii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. x

Daftar Gambar…………………………………………………………………………. xvi

Daftar Singkatan ………………………………………………………………………… xvii

Daftar Tabel …………………………………………………………………………..... xix

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........……………………………………………………................. 1

B. Kebaruan Penelitian ……………………………………………………………….. 21

C. Rumusan Masalah …………………………………………………….………….... 28

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..……………. 28

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….………………... 29

1. Manfaat Teoritis ………………………………………………………............ 29

2. Manfaat Praktis ………………………………………………………………... 29

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………………… 32

1. Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian yang Dilakukan.

a. Rekonstruksi Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar

Negeri Berbasis Nilai Keadilan ……………………………………………. 32

b. Perlindungan WNI dari Sisi Diplomasi ……………………………………. 33

c. Perlindungan WNI dan Kebijakan Politik Luar Negeri (Foreign Policy)

Indonesia …………………………………………………………………… 34

d. Perlindungan Warga Negara dalam Situasi Perang ……………………….. 36

e. Perlindungan Warga Negara Ketika Terjadi Bencana Alam ……………… 37

f. Perbandingan Perlindungan Warga Negara dengan Negara-negara lain …. 38

B. Landasan Teori ……………………………………………………………………… 42

1. Teori Keadilan (Theory of Justice) ……………………………………………… 42

a. Hakekat Keadilan ………………………………….………………………… 46

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 11: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xi

b. Isi Keadilan ………………………………………………………………….. 47

2. Teori Hak Asasi Manusia ………………………………………………………… 48

a. Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Demokrasi ………………….. 56

b. Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Negara …………………....... 59

c. Perlindungan Hukum dan Kedaulatan Negara ……………………………… 63

3. Teori Pembangunan Hukum (Hukum merupakan Sarana Pembaruan …………

Masyarakat) ……………………………………………………………………… 69

4. Teori Pembentukan Peraturan Perundang-undangan …………………………… 74

5. Pengertian Perlindungan Hukum ………………………………………………… 76

a. Perlindungan Hukum Preventif ……………………………………………… 78

b. Perlindungan Hukum Represif ………………………………………………. 79

6. Teori Pidana dan Yurisdiksi Pengadilan ………………………………………… 87

7. Teori Rekonstruksi ………………………………………………………………. 93

8. Hukum Diplomatik ……………………………………………………………… 100

C. Kerangka Berfikir …………………………………………………………………… 106

Bab III METODE PENELITIAN.

A. Metode Penelitian Normatif ..................................................................................... 110

1. Pendekatan Penelitian ………………………………………………………... 114

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) ................................ 114

b. Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach) ......................................... 115

c. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach) ................................... 116

2. Teknis Analisis Data ....................................................................................... 117

3. Bahan Hukum ................................................................................................. 121

B. Wawancara dengan para Pejabat di Kejaksaan Agung RI dan Kementerian Luar Ne-

geri RI ……………………………………………………………………………….. 122

C. Penelitian Kasus (Case Approach) .......................................................................... 127

Bab IV ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN BELUM SECARA OPTIMAL

MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI WNI DI LUAR NEGERI

A. Peran Atase dan Konsul Kejaksaan terhadap WNI yang Melakukan Tindak Pidana di

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 12: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xii

Luar Negeri …………………………………………………………………………… 131

1. Penempatan Pejabat Kejaksaan pada Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri ……. 137

a. Uraian Tugas dan Fungsi Atase dan Konsul Kejaksaan RI yang Ditempatkan

pada Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri ………………………………….. 141

b. Penempatan Atase dan Konsul Kejaksaan pada KBRI Bangkok, KJRI Hongkong

dan KBRI Riyadh …………………………………………………………….. 147

1). Atase Kejaksaan pada KBRI Bangkok …………………………………. 148

2). Konsul Kejaksaan pada KJRI Hongkong ………………………………. 153

3). Atase Kejaksaan pada KBRI di Riyadh Saudi Arabia …………………. 159

2. Beberapa Ketentuan/Peraturan tentang Penempatan Pejabat Kejaksaan pada

Perwakilan RI di Luar Negeri …………………………………………………… 160

a. Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Presiden Nomor: 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kejaksaan RI …………………………………………………………………. 162

b. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-006/A/JA Tahun 2017 tanggal

20 Juli 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI ………………. 163

c. Peraturan Jaksa Agung RI tentang Organisasi dan Tata Kerja Pejabat

Kejaksaan pada Perwakilan Negara RI di KBRI Bangkok, KJRI Hongkong

dan KBRI Riyadh ……………………………………………………………… 166

e. Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor: 05 Tahun 2018 tentang

Perlindungan WNI di Luar Negeri ……………………………………………. 167

3. Kelemahan Pemberian Perlindungan Hukum oleh Atase dan Konsul Kejaksaan

pada Perwakilan RI ……………………………………………………………….. 171

a. Aspek Kelembagaan ………………………………………………………….. 171

1). Peraturan ………………………………………………………………… 172

2). Aspek Prosedural ..................................................................................... 181

3). Koordinasi ………………………………………………………………. 182

b. Wilayah Kerja ................................................................................................. 183

c. Penggunaan Teknologi .................................................................................... 183

d. Sumber Daya Manusia .................................................................................... 184

4. Kewenangan Jaksa terhadap Tindak Pidana yang Dilakukan WNI di Luar Negeri. 184

a. Ekstradisi......................................................................................................... 189

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 13: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xiii

b. Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana (Mutual Legal Assistance/MLA) 190

c. Perbedaan antara Ekstradisi dengan MLA ………………………………….. 191

B. Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) ……………………………… 192

1. Tugas Pokok, Fungsi Atase, Peran dan Kewenangan Atase dan Konsul Kejaksaan

dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri

dari Aspek Perlindungan HAM ………………………………………………….. 197

2. Perlindungan Hukum terhadap Warga Negara Eropa di Uni Eropa …………….. 200

C. Kebaruan terhadap Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan dalam Upaya

Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI yang Melakukan Tindak Pidana

di Luar Negeri ………………………………………………………………………. 201

D. Tindak Pidana di Luar Negeri yang Dilakukan WNI di Luar Negeri……………….. 206

1. Faktor Penyebab WNI Melakukan Tindak Pidana di Luar Negeri ……………... 210

a. Ekonomi ……………………………………………………………………… 212

b. Perbedaan Budaya, Gaya Hidup (Lifing Style) dan Perubahan Sosial……….. 213

c. Pengetahuan dan Ketrampilan (Skills) yang Rendah …………………………. 214

d. Faktor Internal ……………………………………………………………....... 215

e. Faktor Ekternal atau Pengaruh ………………………………………………… 219

2. Usaha Penanggulangan Kejahatan ………………………………………………… 220

a. Penanggulangan secara Preventif ……………………………………………… 221

b. Penanggulangan secara Represif ………………………………………………. 223

E. Prosedur Pengiriman WNI ke Luar Negeri …………………………………………. 224

1. Prosedur Pengiriman Pelajar/Mahasiswa untuk Belajar ke Luar Negeri ………. 224

2. Prosedur WNI ke Luar Negeri untuk Melaksanakan Tugas ……………………. 226

3. Prosedur Pengiriman TKI ………………………………………………………. 227

F. Penerapan Pemberian Perlindungan bagi WNI di Luar Negeri …………………….. 233

1. Perlindungan Hukum yang Diberikan oleh Negara Saat Berada di Luar Negeri 233

2. Peranan Kementerian Luar Negeri RI dalam Memberikan Perlindungan kepada

WNI di Luar Negeri……………………………………………………………… 247

3. Perlindungan Perwakilan Terpadu Berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri

Nomor: 05 Tahun 2018 tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri …………… 250

4. Perlindungan WNI Berbasis Teknologi dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri

RI ……………………………………………………………………………….. 251

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 14: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xiv

5. Perlindungan Hukum WNI oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia

(KJRI) di Hongkong ……………………………………………………………. 258

G. Perlindungan Hukum Warga Negara /Penduduk Hongkong dan Warga Negara

Thailand Berdasarkan Sistem Hukum di Hongkong dan Thailand ………………… 272

1. Gambaran Sekilas tentang Hongkong SAR …………………………………….. 272

a. Kebijakan Pemerintah Hongkong untuk Melindungi Warga Negara/Penduduk

Hongkong di Luar Negeri ……………………………………………………. 274

b. Peran Imigrasi Hongkong terhadap Warga Negara/Penduduk Hongkong yang

Menemui Kesulitan di Luar Negeri …………………………………………… 280

2. Gambaran Sekilas tentang Macau SAR …………………………………………… 295

3. Gambaran Sekilas tentang Kerajaan Thailand ……………………………………. 296

4. Peranan Kejaksaan di Hongkong, Thailand dan Amerika Serikat dalam Perlindungan

Hukum Warga Negaranya ………………………………………………………… 306

a. Kejaksaan di Hongkong (Prosecutions Division of the Department of Justice)

b. Kejaksaan di Thailand (Attorney General of Thailand)......... 308

c. Overseas Prosecutorial Development, Assistance and Training (OPDAT)….. 309

d. Kejaksaan Agung RI (Attorney General of the Republik of Indonesia)………. 311

Bab V REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN

A. Gambaran Umum tentang Rekonstruksi Peran Atase dan Konsul Kejaksaan ………. 313

1. Lemahnya Koordinasi antara Kejaksaan Agung RI dengan Kementerian Luar

Negeri RI …………………………………………………………………………. 316

2. Wilayah Kerja …………………………………………………………………..... 328

3. Perkembangan Teknologi ………………………………………………………… 328

4. Penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) ……………………………………….. 329

5. Perluasan Kewenangan Jaksa …………………………………………………….. 331

6. Pengalaman Praktis di Pengadilan ……………………………………………….. 331

B. Penggunaan Strategi Analisis SWOT untuk Memperjelas Rekonstruksi Peran Atase

dan Konsul Kejaksaan dalam Perlindungan Hukum WNI …………………………… 332

a. Pemberdayaan Komponen Kekuatan (Strenghtening)……………………………. 335

b. Penanggulangan Komponen Kelemahan (Weaknesses) …………………………. 336

c. Pemanfaatan Peluang (Opportunities) ……………………………………………. 337

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 15: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xv

d. Memperkecil Kendala (Threats) untuk Kelancaran Kegiatan ……………………. 337

C. Kebijakan, Strategi dan Upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam

Memberikan Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri…………………… 342

1. Kebijakan …………………………………………………………………………. 342

2. Strategi ……………………………………………………………………………. 347

3. Upaya ……………………………………………………………………………... 350

D. Kebijakan, Strategi dan Upaya yang Dilakukan oleh Kemenlu RI dalam Memberikan

Perlindungan Hukum terhadap WNI di Luar Negeri …………………………………. 351

1. Kebijakan …………………………………………………………………………. 351

2. Strategi ……………………………………………………………………………. 356

3. Upaya ……………………………………………………………………………... 357

E. Hal-hal yang Penting dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor: 05 Tahun 2018

Tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri ………………………………………….. 358

Bab VI PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 363

B. Implikasi …………………………………………………………………………….. 364

C. Rekomendasi ………………………………………………………………………… 365

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………. 368

DAFTAR GAMBAR

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 16: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xvi

Gambar 1 : Kerangka Berfikir ………………………………………………………

109

Gambar 2 : Struktur Organisasi Departemen Kehakiman Hongkong .........................

308

Gambar 3 : Analisis SWOT .........................................................................................

335

Gambar 4 : Strategi Analisis SWOT (Strategy of Analysis SWOT) ............................

338

Gambar 5 : Jalur Tindak Pidana Perdagangan Orang .................................................

355

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 17: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACMECS : Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong Economic Cooperation Strategy (Kerjasama

Ekonomi Strategis)

APEC : Asia Pacific Economic Coperation

ASEAN : Association of South East Asia Nations

BOC : Branch of Condition of Stay

BHI : Badan Hukum Indonesia

BIMSTEC : Bay of Bengal Initiative for Multisectoral Technical and Economic Cooperation

BNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

BP3TKI : Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

CAP : Chapter

CDMs : Chineese Diplomatic Consular Mission

CID : Criminal Investigation Division

HAM : Hak Asasi Manusia

HKD : Hongkong Dollars

HLN : Hubungan Luar Negeri

HOC : Head of Chancery

ID : Identity

JPN : Jaksa Pengacara Negara

Jo : Juncto

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 18: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xviii

KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia

KEP : Keputusan

KEPJA : Keputusan Jaksa Agung

KJRI : Konsulat Jenderal Republik Indonesia

KUHP : Kitab Undang-undang Hukum Pidana

KUHAP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MFA : Ministry of Foreign Affairs

MGTO : Macau Government Tourist Office

MICE : Meeting, Insentive, Conference and Exhibition

MLA : Mutual Legal Assistance on criminal matters

MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat

NGO : Non Government Organisation

NRI : Negara Republik Indonesia

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa

PER : Peraturan

PERJA : Peraturan Jaksa Agung

RRT : Republik Rakyat Tiongkok

SK : Surat Keputusan

SAR : Special Administrative Region

SDM : Sumber Daya Manusia

SOP : Standard Operating Procedure

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMS : Short Message Service

SPLP : Surat Perjalanan Laksana Paspor

SWOT : Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats

TKI : Tenaga Kerja Indonesia

TSP : Transfer Sentenced Person

TPPO : Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human Trafficking)

TUN : Tata Usaha Negara

TWA : The Thai Women Associaton’s in Indonesia

UUD : Undang-Undang Dasar

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 19: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xix

VCDR : Vienna Convention on Diplomatic Relations (Konvensi Wina tentang Hubungan

Diplomatik)

VCCR : Vienna Convention on Consular Relations (Konvensi Wina tentang Hubungan

Konsuler)

WN : Warga Negara

WNI : Warga Negara Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian yang Relevan .......................................................................................

39

Tabel 2 Data WNI yang Ditahan di Penjara di Hongkong dan Macau 2018 Berdasarkan

Jenis Kelamin .........................................................................................................

217

Tabel 3 Perlindungan WNI oleh KJRI Hongkong Tahun 2012 …………………..............

260

Tabel 4 Data WNI yang Ditahan di Penjara Hongkong dan Macau tahun 2017…………..

268

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 20: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xx

Tabel 5 Data WNI di Estabelecimento Prisional de Coloane Macau November 2017……

268

Tabel 6 Data WNI yang Ditahan di Penjara di Hongkong dan Macau bulan Juni 2018.....

269

Tabel 7 Permintaan Bantuan Warga Negara/Penduduk Hongkong yang Ditahan di Luar

Hongkong ..............................................................................................................

276

Tabel 8 Jumlah Penduduk Thailand Prediksi Tahun 2019 ..................................................

298

Tabel 9 Keberhasilan Pemberian Perlindungan WNI Tahun 2014-2018 ............................

354

------agus budijarto------

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 21: REKONSTRUKSI PERAN ATASE DAN KONSUL KEJAKSAAN …

xxi

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id