refrat waktu kematian

Upload: abdul-gofar

Post on 05-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    1/32

    KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DANMEDIKOLEGAL

    RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESINPALEMBANG 2012

    REFRAT

    WAKTU KEMATIAN

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    2/32

    Disusun oleh:

    Kesavan Govindasamy

    Arafiah Namira

    Lili Suci AdiantiIka Putri Yusmarita

    Selly Alyanti

    Febrian AlviandoIbrahim Muhammad

    Aulia Permata Sari

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    3/32

    1. LATAR BELAKANG

    Kematian merupakan fase akhir dalam kehidupantiap manusia.

    Kematian dapat dilihat dari dua dimensi yaitucelluler death dan somatic death.

    Ada 2 metode yang digunakan dalam penentuanwaktu kematian yaitu using successional waves

    of insects dan using maggot age anddevelopment.

    BAB I PENDAHULUAN

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    4/32

    Thanatologi : ilmu yang mempelajari perubahanyang terjadi setelah kematian sangat bermanfaatdalam mendiagnosa terjadinya kematian &menentukan saat terjadinya kematian.

    Mengingat pentingnya untuk mengetahui perkiraanwaktu kematian, maka kami mengangkat topik ini

    sebagai topik referat kelompok kami.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    5/32

    2. TUJUAN

    mengetahui definisi mati somatik, mati seluler,mati suri, mati serebri, mati otak (batang otak).

    cara mendiagnosis kematian.perubahan yang terjadi setelah kematian dan waktu

    kematian

    faktor-faktor yang mempengaruhi perubahansetelah kematian

    mengetahui perkiraan saat kematian.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    6/32

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi Mati

    Kematian individu (somatik) : keadaandimana fungsiketiga organ vital sistem saraf pusat, sistemkardiovaskuler, dan sistem pernafasan berhenti secaramenetap

    Mati suri : penurunan fungsi organ vital sampai tarafminimalntuk mempertahankan kehidupan, yangsifatnya reversibel.1

    Mati serebral : kerusakan kedua hemisfer otak yangirreversiblekecuali batang otak dan serebelum, keduasistem lain masih berfungsi denganbantuan alat.1

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    7/32

    Kriteria diagnostik penentuan kematian: 1 Hilangnya semua respon terhadap sekitarnya Tidak ada gerakan otot serta postur, dengan catatan pasien tidak

    sedang berada dibawah pengaruh obat-obatan curare. Tidak ada reflek pupil

    Tidak ada reflek kornea Tidak ada respon motorik dari saraf kranial terhadap rangsangan Tidak ada reflek menelan atau batuk ketika tuba endotracheal

    didorong ke dalam Tidak ada reflek vestibulo-okularis terhadap rangsangan air es yang

    dimasukkan ke dalam lubang telinga Tidak ada napas spontan ketika respirator dilepas untuk waktu yang

    cukup lama walaupun pCO2 sudah melampaui wilayah ambangrangsangan napas (50 torr)

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    8/32

    B. Perubahan-perubahan Setelah Kematiandan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya

    1. Perubahan Kulit Muka

    berhentinya sirkulasi darah darah yang beradapada kapiler dan venula di bawah kulit muka akanmengalir ke bagian yang lebih rendah warna rautmuka lebih pucat.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    9/32

    2. Perubahan pada Mata

    Bila mata terbuka pada atmosfer yang kering, skleradi kiri-kanan kornea akan berwarna kecoklatandalam beberapa jam berbentuk segitiga dengan

    dasar di tepi kornea (taches noiressclerotiques).

    Kekeruhan kornea menetap terjadi kira-kira 6 jampasca mati.

    Pada 15 jam pasca mati tidak ditemukan lagigambaran pembuluh darah retina dan diskus, hanyamakula saja yang tampak berwarna coklat gelap.4

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    10/32

    3. Penurunan Suhu Tubuh

    Sesudah mati, metabolisme yang menghasilkanpanas akan terhenti suhu tubuh menurunalgor

    mortis. Pada beberapa jam pertama, penurunan suhu terjadi

    sangat lambat , hal ini disebabkan masih adanya sisametabolisme dalam tubuh mayat

    Jika dirata-rata maka penurunan suhu antara 0,9-1oC atau sekitar 1,5oF setiap jam

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    11/32

    2 hal yang mempengaruhi cepatnya penurunansuhu mayat

    1. Faktor internal

    Suhu tubuh saat mati: Suhu tubuh tinggi

    Keadaan tubuh mayat: Anak, orang tua, tubuh kurus

    2. Faktor eksternal

    Keadaan udara disekitar: udara lembabJenis medium: air lebih cepat

    Pakaian mayat: tipis makin cepat

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    12/32

    4. Lebam Mayat

    terjadi kegagalan sirkulasi darah dalammempertahankan tekananhidrostatik stagnasi di

    dalam pembuluh darah besar dan cabang-cabangnyamengalir ke tempattempat yang terendah sesuaigravitasi

    timbul -2 jam setelah kematian, menetap dalam

    waktu 1012 jam

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    13/32

    Menetapnya lebam mayat ini disebabkan olehkarena terjadinya perembesan darah kedalam

    jaringan sekitar akibat rusaknya pembuluh darahakibat tertimbunnya selsel darah dalam jumlah

    yang banyak, adanya proses hemolisa sel-sel darahdan kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    14/32

    5. KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)

    Bila kadar ATP menurun, sifat lentur dankemampuan aktinmiosin untuk berkontraksi

    menghilang sehingga otot yang bersangkutan akanmenjadi kaku dan tidak dapat berkontraksi.9,10

    kadar glikogen pada setiap otot itu berbeda-beda, halini akan menyebabkan adanya perbedaan kadar ATP

    dalam setiap otot. Oleh karena itu, kaku mayat akanmulai nampak pada jaringan otot yang jumlahserabut ototnya sedikit.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    15/32

    Terjadi sekitar 2 jam post mortem danpuncaknyasetelah 10-12 jam pos mortem, menetap selama 24

    jam dan setelah 24 jam kaku mayat mulaimenghilangsesuai dengan urutan terjadinya, yaitudimulai dari otot-otot wajah, leher,lengan, dada,perut, dan tungkai.9

    Faktor yang mempercepat kaku mayat: tubuh kurus,orangtua dan anak-anak, pada udara suhu tinggi,

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    16/32

    6. Pembusukan Atau Modifikasinya

    Ialah proses degradasi jaringan pada tubuh mayat yangterjadi sebagai akibat proses autolisis dan aktivitasmikroorganisme,terutama Clostridium welchii12.

    dapat dilihat kira-kira 24 jam - 48 jam pasca mati berupawarnakehijauan pada dinding abdomen bagian bawah,lebih sering pada fosa iliaka kanan dimana isinya lebih

    cair, mengandung lebih banyak bakteri dan letaknyayang lebih superfisial, bertahap akan meluas keseluruhdinding abdomen sampai ke dada dan bau busukpunmulai tercium

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    17/32

    Gas mengisi hampir seluruh jaringan subkutan akanmenyebabkan terabanya krepitasi udara dan terjadipembengkakan tubuh yang menyeluruh, dan tubuh

    berada dalam sikappugilistic attitude12.

    Scrotum dan penis dapat membesar dan membengkak,leher dan muka dapat menggembung, bibir menonjolseperti frog-like-fashion,

    Selanjutnya, rambut dan kuku mudah terlepas, wajahmenggembung, kelopak mata membengkak, bibir tebal,dll.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    18/32

    insekta juga memegang peranan penting. Lalat akanhinggap di badan dan meletakkan telur-telurnya padalubang-lubang mata, hidung, mulut dan telinga sertaluka ditubuh.

    Larva lalat dijumpai 36-48jam pascamati. Telur larvaakan menetas menjadi larva dalam waktu 24 jam. Saatkematian dapat kita perkirakan dengan cara mengukurpanjang larva lalat.

    bila ada telur atau larva lalat didaerah genitoanal inimaka dapat dicurigai adanya kekerasan seksual sebelumkematian.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    19/32

    Jenis-jenis modifikasi pembusukan antara lain14.

    Mumifikasi: proses dehidrasi jaringan sehingga terjadipengeringan jaringan yang selanjutnya dapatmenghentikan pembusukan. Proses mumufikasi terjadi

    bila keadaan disekitar mayat kering, kelembaban rendah,suhunya tinggi dan tidak ada kontaminasi dengan bakteri.

    Saponifikasi : terjadi pada mayat yang berada di dalamsuasana hangat, lembab atau basah. Terjadinya saponikasi

    memerlukan waktu beberapa bulan dan dapat terjadi padasetiap jaringan tubuh yang berlemak dengan tanda-tanda

    berwarna keputihan dan berbau tengik seperti minyakkelapa14

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    20/32

    7. Cairan serebrospinal ( CSS )

    Kadar nitrogen asam amino < 14% : kematian belumlewat 10 jam

    kadar nitrogen non-protein < 80 mg%: kematianbelum 24 jam

    kadar protein < 5 mg% dan 10mg%: kematian belummencapai 10 jam dan 30 jam.3

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    21/32

    Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringanberbeda-bedaSebagai contoh:

    Susunan saraf pusat 4 menit

    Dilatasi pupil masih dapat terjadi pada pemberian

    adrenalin 0,1% atau penyuntikan sulfas atropin 1 %akan mengakibatkan miosis hingga 20 jam pasca mati.

    Kulit masih dapat berkeringat sampai lebih dari 8 jampasca mati dengan penyuntikan subkutan pilokarpin

    2% atau asetilkolin 20% Spermatozoa masih hidup beberapa hari dalam

    epididimis

    Kornea dan darah masih dapat ditransplantasikan

    sampai 6 jam pasca mati.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    22/32

    Menentukan Waktu dan Lama KematianPenentuan waktu kematian dapat dilakukan denganmengidentifikasi umur serangga maupun telur yangada pada mayat.

    Asumsi pokok bahwa mayat manusia yang masihbaru belum dikerumuni serangga dan seranggatersebut belum berkembang dalam mayat. Dengandemikian umur serangga yang semakin tua besertatelur yang ditemukan pada mayat dapat dijadikandasar perkiraan interval post-mortem minimum.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    23/32

    2 metode penentuan waktu kematian, yaitu :

    Using successional waves of insects

    jika ada mayat yang mati dan masih baru, serangga

    yang menyukainya akan langsung menuju mayattersebut, melakukan reaksi enzimatis pada mayattersebut (dapat berupa proses fermentasi) dan apabilasudah selesai, maka gelombang serangga yang

    berikutnya akan datang, dan melakukan reaksienzimatis pula, begitu seterusnya.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    24/32

    Using maggot age and development

    telur, larva, pupa, maupun imago pada mayattersebut, dapat diketahui berapa lama waktu

    meninggal pada mayat tersebut, karena padaserangga tiap perubahan dari satu fase ke fase lainmempunyai waktu-waktu tertentu

    Walau tetap terdapat kemungkinan tidak akurat

    karena adanya berbagai faktor, salah satunyaperpindahan yang menyebabkan perbedaan suhu

    yang berimbas pada metabolisme perkembangbiakanserangga tersebut.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    25/32

    BAB III KESIMPULAN

    Dari pembahasan referat di atas dapat ditarikbeberapa kesimpulan, yakni:

    Mati somatic adalah keadaan dimana ketika fungsiketiga organ vital system saraf pusat, system

    kardiovaskuler, dan system pernafasan berhentisecara menetap.

    Mati suri adalah penurunan fungsi organ vitalsampai taraf minimal untuk mempertahankan

    kehidupan. Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak

    yang irreversible kecuali batang otak dan serebelum.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    26/32

    Mati batang otak adalah perusakan seluruh isineuronal intracranial yang ireversibel, termasuk

    batang otak dan serebelum.

    Perubahan yang terjadi setelah kematian meliputiperubahan pada kulit muka, relaksai otot, perubahanpada mata, penurunan suhu tubuh, timbulnya lebamdan kaku mayat, terjadinya pembusukan, perubahan

    biokimia darah dab cairan serebrospinal, sertaperubahan kecepatan pengosongan lambung.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    27/32

    Di dalam prakteknya untuk memperkirakan saatkematian yang biasa dipakai adalah dengan

    mengukur penurunan suhu mayat, lebam mayat,kaku mayat, dan pembusukan. Selain itu ad 2metode yaitu using successional waves ofinsects danusing maggot age and

    development.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    28/32

    Namun, walaupun dimanfaatkan semua sarana yangada, penentuan saat kematain yang tepat adalahtidak mungkin hanya untuk memperkirakan saatkematian yang mendekati ketepatan.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    29/32

    BAB IV DAFTAR PUSTAKA

    Dahlan, Sofwan. 2007. Ilmu Kedokteran Forensik.Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. BadanPenerbit Universitas Diponegoro: Semarang. 47-65.

    Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran ForensikFakulatas Kedokteran Universitas Indonesia.1997.

    Thanatologi. Halaman 25-35. Dr. Bushan Kapur, Ph.D, FRSC, FACB, FCACB

    Department of Clinical Pathology, Sunnybrook HealthScience Center, Toronto. Division of ClinicalPharmacology and Toxicology, The Hospital for Sick

    Children, Toronto, and Department of LaboratoryMedicine and Pathobiology, Faculty of Medicine,University of Toronto. CSCC News, vol. 50, no. 2 April2008.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    30/32

    Anonim.Harvesting Energy: Glycolysis and CellularRespiration. Diunduh dari http//www.Biochembull.com.diakses tanggal 31 Juli 2009

    Al Fatih, Muhammad.Algor Mortis. Diunduh dari

    http//www.KlinikIndonesia.com. diakses tanggal 31 Juli2009.

    http://www.freewebs.com/dekomposisi_posmortem/dekomposisi.htm

    Idris, M A Dr. Saat kematian.Pedoman Ilmu KedokteranForensik. Bina Rupa Aksara. 1997 : 53-77.

  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    31/32

    Van De Graff, K M. Muscle Tissue and The Mode of Contraction.SchaumsOutline of Human Anatomy. Mc-Graw Hill. 2001 : 51-53.

    Dix Jay. Time Of Death and Decompotition Nishat A. Sheikh Estimation of postmortem interval according to

    time course of potassium ion activity in cadaveric spasme synovialfluid. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology diunduhdari : http//www/forensic/journals.php.htm Copyright 2005

    Anonym, postmortem changes and time of death diunduh darihttp/www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/timedeath.

    Dahlan, Sofwan. Traumatologi, Dalam: Ilmu Kedokteran ForensikPedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Balai

    Penerbit Universitas Diponegoro. 2004, Hal 60-62 http://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-

    prest_ppt.pdf The Journal of Heredity.64:329-330.1973. Genetic Control of Blood

    Biochemistry. M.P.Mi, M.N. Rashad and F.K. Koh.

    http://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-prest_ppt.pdfhttp://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-prest_ppt.pdfhttp://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-prest_ppt.pdfhttp://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-prest_ppt.pdfhttp://sibermedik.files.wordpress.com/2008/10/thanatologi-prest_ppt.pdf
  • 7/31/2019 refrat waktu kematian

    32/32

    TERIMA KASIH